tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Cara Belajar Khusus untuk Siswa Kesulitan Belajar
1. KELOMPOK II
Ketua: Jaya Putra Lase
Anggota:
• Laosma Sinambela
• Ifit Afrida
• Zehan Novyatra
• Nurmala Sari Siregar
• Inun Kurnia Sari
2. Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang
menimbulkan hambatan dalam proses belajar
siswa
EXPLORASI KESULITAN
BELAJAR SISWA
Hambatan itu menyebabkan siswa tersebut
mengalami kegagalan atau tidak berhasil dalam
mencapai tujuan belajar.
3. Menurut Mulyadi kesulitan belajar memiliki pengertian yang luas
dan kedalamanya termasuk pengertian-pengertian seperti :
1. Learning Disorder (Ketergangguan Belajar)
Keadaan dimana proses belajar siswa terganggu
karena timbulnya respon yang bertentangan.
2. Learning disabilities (Ketidakmampuan Belajar)
Menunjukkan ketidakmampuan seorang murid yang
mengacu kepada gejala dimana murid tidak mampu
belajar.
3. Learning Disfungsion (ketidakfungsian Belajar)
Menunjukkan gejala dimana proses belajar tidak
berfungsi secara baik meskipun pada dasarnya tidak
ada tanda-tanda subnormalitas mental, gangguan alat
indra atau gangguan psikologis lainnya.
4. Under Achiever (Pencapaian Rendah)
Mengacu pada murid-murid yang memiliki tingkat
potensi intelektual di atas normal, tetapi prestasi
belajarnya tergolong rendah.
5. Slow learner (Lambat Belajar)
murid yang lambat dalam proses belajarnya sehingga
membutuhkan waktu dibandingkan dengan murid-murid
lain
4. Kesulitan belajar siswa
disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu :
Faktor Internal
Faktor fisiologis : Meliputi keadaan Fisik, Jiwa dan Mental
4
01
Faktor Eksternal
Meliputi Sekolah, Keluarga, Lingkungan dan Guru
02
Faktor Sarana dan Prasarana
Fasilitas sarana yang tidak memadai
Prasarana tidak menunjang kegiatan belajar mengajar
Teknik pembelajaran yang di lakukan
03
Faktor SDM
Dalam lingkungan sekolah yang mendukung PBM :
04
Kepala sekolah, Guru, Tata Usaha, Komite Sekolah
5. Faktor Internal : Faktor fisiologis : Meliputi keadaan Fisik, Jiwa dan Mental
Kesulitan belajar siswa dilihat dari
faktor internal atau faktor yang berasal dari
dalam diri siswa itu sendiri yang terdiri dari :
Faktor yang bersifat Fisik ( sakit, kurang sehat, cacat)
Maksudnya fisik yang lemah seperti sakit akan
mempengaruhi siswa dalam menerima pelajaran yang
diberikan.
Faktor yang berhubungan dengan Jiwa atau Mental
seseorang. Factor psikologis meliputi:
• Bakat
Jika anak mengikuti pembelajaran sesuai
dengan bakat yng dimilikinya, maka anak tsb
akan berhasi dalam pembelajaran tsb
• Intelegensi
Intelegensi ini dapat mempengaruhi kesulitan
belajar. Keberhasilan belajar seorang anak
ditentukan dari tinggi rendahnya tingkat
kecerdasan yang dimilikinya
• Minat
Anak yang berminat terhadap suatupelajarn akan
lebih mudah untuk mempelajari sebuah pelajaran.
Minat bisa dijadikan pendorong dalam belajar.
• Motivasi
Semakin besar motivasi yang dimiliki anak,
maka semkin besar kesuksesan belajarnya.
6. Sekolah merupakan faktor penunjang dalam membantu proses belajar
siswa, sekolah harusnya ramah lingkungan, menyenangkan dan nyaman bagi siswa
untuk belajar, namun bagaimana jika sekolah itu dekat pasar sehingga
menimbulkan kebisingan, tidak memadainya sarana dan prasarana sekolah
misalnya duduk berempat dalam satu bangku, fasilitas yang tidak lengkap untuk
menunjang proses belajar mengajar misalnya LCD atau proyektor.
Keluarga merupakan faktor pendukung paling dominan dalam
perkembangan pola pikir dan pola belajar anak, keluarga adalah pendidikan yang
pertama dan utama yang dilalui anak sebelum keluar ke lingkungan masyarakat
dan sekolah. Namun yang mejadi permasalahan jika keluarga yang selalu ribut,
terjadi perpecahan atau pisah orang tua, orang tua tidak perhatian terhadap
pendidikan, orang rua terlalu sibuk dengan pekerjaan, hingga faktor ekonomi yang
membuat anak tersebut mengalami kesulitan belajar.
7. Lingkungan juga berpengaruh signifikan terhadap mesalah belajar anak,
jika di lingkungan rumah anak tersebut sering terjadi keributan, mabuk-mabukan,
suaran bising, perkampungan kumuh dan tidak sehat.
Dari beberapa faktor yang telah dipaparkan di atas maka kita dapat
mengetahui bahwa faktor masalah belajar anak bukan hanya dari dalam diri anak
tersebut akan tetapi juga dari faktor luar seperti keluarga dan lingkungan tempat
tinggal anak.
Namun yang paling menunjang dalam mengatasi masalah tersebut adalah
Guru, apakah guru mampu menjadi problem solving dalam menjawab masalah
tersebut atau malah guru menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kesulitan
belajar terhadap siswa karena kasalahan pemilihan bahan dan model
pembelajaran yang tepat untuk disesuaikan dengan karakteristik siswa
8. Faktor Sarana dan
Prasarana
• Fasilitas sarana yang tidak memadai,seperti bahan bacaan,alat peraga,buku
pelajaran, media Elektronik dan peralatan Pratikum.
• Prasarana yang tidak menunjang kegiatan belajar mengajar seperti
ruangan kelas yang kotor dan tidak teratur, tidak adanya ruang perpustakaan
,ruang pratikum dan ruang baca lainya.
• Teknik pembelajaran yang di lakukan Indonesia. sistem Pendidikan di
Indonesia lebih menekankan kepada belajar membaca, menulis, dan berhitung
untuk anak usia dini. Sedangkan di luar negeri, pendidikan usia dini lebih
menekankan kepada bermain dan berinteraksi untuk mengeksplorasi
lingkungannya,Setiap negara memiliki sistempendidikan yang berbeda-
beda hal tersebut dikarenakan perbedaan kebijakan di tiap negara untuk
mengatur sistem pendidikan di negaranya masing-masing, serta
memilih sistem mana yang lebih cocok untuk diterapkan.
9. 1. Kepala sekolah, merupakan sumber daya manusia yang sangat
menentukan terlaksananya visi dan misi sekolah yaitu ikut serta
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Kepala sekolah
berperan aktif dalam menyelesaikan masalah kesulitan belajar
siswa
2. Guru, merupakan ujung tombak yang menjadikan siswa semakin
bergairah dalam belajar. Semakin inovatif dan kreatif
(penggunaan model/metode pembelajaran) seorang guru maka
akan semakin mudah menyelesaikan masalah kesulitan belajar
siswa.
10. 3. Tata usaha, merupakan SDM yang melengkapi kelancaran dalam
terlaksananya PBM.
4. Komite Sekolah, juga mendukung kegiatan dan kebijakan sekolah. Jika
sekolah memiliki komite sekolah yang kreatif dan bertanggungjawab dalam
peningkatan kualitas sekolah maka kesulitan siswa besar kemungkinannya
bisa terselesaikan karena adanya hubungan yang baik antara SDM yang ada
disekolah dan orang tua.
Berdasrkan penjelasan dari atas, maka langkah yang dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut adalah dengan cara melakukan pendekatan kepada siswa,
Memberi materi yang menarik, serta menggunakan model/metode pembelajaran
yang menarik/bervariasi sehingga siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.
11. Maka langkah yang dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut
Melakukan pendekatan kepada siswa/i
Memberi materi yang menarik
Menggunakan model/metode pembelajaran
yang menarik/bervariasi sehingga siswa
aktif dalam kegiatan pembelajaran
12. Ada beberapa cara belajar khusus yang bisa diterapkan
kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar antara lain :
Menggunakan metode pembelajaran
Prior knowledge (Pengetahuan dasar)
Evaluasi (self monitoring)
Metode Resiprokal Mind mapping
Pendekatan personal Kelompok belajar
(Dialog interaktif )
13. Menggunakan metode pembelajaran
Prior knowledge (Pengetahuan dasar)
Liliasari dan Rahmatan(2012) menyatakan pengetahuan awal(prior
knowledge) adalah kumpulan dari pengetahuan dan pengalaman individu yang
diperoleh sepanjang perjalanan hidup mereka dan yang akan dibawa kepada suatu
pengalaman belajar yang baru.
Maksud dari metode ini adalah pengetahuan dasar yang dimiliki siswa dari apa
yang mereka lihat, dengar, saksikan dan rasakan. Dengan metode ini, guru bisa
mengkaitkan materi aja yang akan disampaikan dengan pengetahuan dsar yang
dimiliki. Selain itu, metode ini juga bisa didahului dengan mempelajari materi yang
akan dating dengan cara memberikan tugas untuk membaca terlebih dahulu dan
akan dibahas dipertemuan berikutnya
14. Evaluasi (self monitoring)
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa
tercapai atau tidaknya materi yang telah disampaikan.
Dalam terminologi pendidikan Ralph Tyler (1950) dalam Suharsimi (2012:3)
mendefinisikan evaluasi pendidikan sebagai sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan
sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya.
Suharsimi (2012:4) menjelaskan bahwa evaluasi dalam proses pembelajaran
dilakukan oleh guru, maka dari itu harus dibekali ilmu tentang cara melakukan
evaluasi yang baik. Agar guru mampu mengukur apakah siswa sudah menguasai
ilmu yang dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.
15. Metode Resiprokal
(Dialog interaktif )
Metode ini adalah metode dimana siswa berperan sebagai guru menggantikan
peran guru untuk mengajakan teman temannya.
Metode ini dikembangkan oleh Anne Marie Palinscar dari Universitas
Michigan dan Ane Crown dari Universitas Illinois USA.
Tujuan dari metode ini adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belajar mandiri, kretif dan lebih aktif. Disini guru berperan hanya sebagai
fasilitator dan pembimbing dalam pembelajaran yaitu meluruskan atau memberi
penjelasan mengenai materi yang tidak dapat dipecahkan secara mandiri oleh
siswa
16. Mind mapping
Adalah strategi belajar dalam merangkum, mencerna atau membuat catatan catatan penting dalam
belajar. Ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mengingat dan mengulang materi yang
diajarkan.
Menurut E(Buzan, 2013) mind mapping adalah metode pembelajaran dengan cara termudah
untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak ketika kita
membutuhkannya, dan juga penerapannya sangat efektif, kreatif, dan sederhana namun sangat ampuh
untuk merangkum sebuah materi, karena metode mind mapping ini merupakan metode pemetaan
pikiran secara tertulis dalam suatu karangan bergambar.
Menurut Einstein dalam (Buzan, 2013) menyatakan bahwa, “Imajinasi lebih penting daripada
pengetahuan karena imajinasi tidak tertabatas.”Seperti yang kita ketahui, bahwa anak sekolah dasar
lebih cenderung semangat belajar apabila pembelajaran tersebut tidak hanya berupa pemberian materi
dan metode ceramah, alangkah baiknya jika menerapkan metode pembelajaran yang lebih menuntut
peserta didik untuk berfikir kreatif dan berimajinasi agar suasana pembelajaran tidak cenderung
membosankan.
17. Pendekatan Personal
Pendekatan personal seperti berdialog langsung antara guru
dan siswa dapat membantu siswa dalam memberikan solusi
atas kesulitan yang dialami siswa.
Berkaitan dengan ini, Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan
Zain menegaskan bahwa ”Pendekatan individual mempunyai
arti penting bagi pengajaran. Perbedaan setiap individu
memberikan wawasan kepada guru ketika menerapkan
strategi belajar mengajar harus memperhatikan perbedaan
anak didik”.
18. Kelompok belajar
Menurut Slavin dalam Isjoni (2010:15) “In cooperative learning methods, students work together in
four member teams to master material initially presented by the teacher”.
Ini berarti bahwa cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran
dimana sistem belajar dan bekerja kelompokkelompok kecil berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat
merangsang peserta didik lebih bergairah dalam belajar.
Dari beberapa pengertian menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah
cara belajar dalam bentuk kelompok-kelompok kecil yang saling bekerjasama dan diarahkan oleh guru untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan”.
Menurut Djahiri dalam Isjoni (2011:19) menyebutkan pembelajaran kooperatif learning sebagai
pembelajaran kelompok kooperatif yang menuntut diterapkannya pendekatan belajar siswa sentris, humanistic, dan
demokratis yang disesuaikan dengan kemampuan siswa dan lingkungan belajarnya. Dengan demikian, maka
pembelajaran kooperatif mampu membelajarkan diri dan kehidupan siswa baik di kelas atau di sekolah. Lingkungan
belajarnya juga membina dan meningkatkan serta mengembangkan potensi diri siswa sekaligus memberikan
pelatihan hidup senyatanya. Jadi, cooperative learning dapat dirumuskan sebagai kegiatan pembelajaran kelompok
yang terarah, terpadu, efektif-efisien, ke arah mencari atau mengkaji sesuatu melalui proses kerjasama dan saling
membantu (sharing) sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang produktif (survive).
19. Pertanyaan ?
1. Dari hasil presentasi kami, usaha/cara belajar khusus yang mana yang akan
bapak/ibu berikan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar?
Kenapa bapak/ibu memberikan cara tersebut?
2. Mengapa Faktor Sarana Dan Prasarana berpengaruh dalam kesulitan Belajar
siswa?
3. Ada beberapa pengertian dari kesulitan belajar yang seringkali ditemui
dalam perkembangan seorang peserta didik. Antara lain, menunjukkan gejala
dimana proses belajar tidak berfungsi secara baik meskipun pada dasarnya
tidak ada tanda-tanda sub normalitas mental, gangguan alat indra atau
gangguan psikologis lainnya. Kesulitan belajar tersebut termasuk kedalam
kesulitan belajar apa…?