SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
KELOMPOK II
Ketua: Jaya Putra Lase
Anggota:
• Laosma Sinambela
• Ifit Afrida
• Zehan Novyatra
• Nurmala Sari Siregar
• Inun Kurnia Sari
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang
menimbulkan hambatan dalam proses belajar
siswa
EXPLORASI KESULITAN
BELAJAR SISWA
Hambatan itu menyebabkan siswa tersebut
mengalami kegagalan atau tidak berhasil dalam
mencapai tujuan belajar.
Menurut Mulyadi kesulitan belajar memiliki pengertian yang luas
dan kedalamanya termasuk pengertian-pengertian seperti :
1. Learning Disorder (Ketergangguan Belajar)
Keadaan dimana proses belajar siswa terganggu
karena timbulnya respon yang bertentangan.
2. Learning disabilities (Ketidakmampuan Belajar)
Menunjukkan ketidakmampuan seorang murid yang
mengacu kepada gejala dimana murid tidak mampu
belajar.
3. Learning Disfungsion (ketidakfungsian Belajar)
Menunjukkan gejala dimana proses belajar tidak
berfungsi secara baik meskipun pada dasarnya tidak
ada tanda-tanda subnormalitas mental, gangguan alat
indra atau gangguan psikologis lainnya.
4. Under Achiever (Pencapaian Rendah)
Mengacu pada murid-murid yang memiliki tingkat
potensi intelektual di atas normal, tetapi prestasi
belajarnya tergolong rendah.
5. Slow learner (Lambat Belajar)
murid yang lambat dalam proses belajarnya sehingga
membutuhkan waktu dibandingkan dengan murid-murid
lain
Kesulitan belajar siswa
disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu :
Faktor Internal
Faktor fisiologis : Meliputi keadaan Fisik, Jiwa dan Mental
4
01
Faktor Eksternal
Meliputi Sekolah, Keluarga, Lingkungan dan Guru
02
Faktor Sarana dan Prasarana
Fasilitas sarana yang tidak memadai
Prasarana tidak menunjang kegiatan belajar mengajar
Teknik pembelajaran yang di lakukan
03
Faktor SDM
Dalam lingkungan sekolah yang mendukung PBM :
04
Kepala sekolah, Guru, Tata Usaha, Komite Sekolah
Faktor Internal : Faktor fisiologis : Meliputi keadaan Fisik, Jiwa dan Mental
Kesulitan belajar siswa dilihat dari
faktor internal atau faktor yang berasal dari
dalam diri siswa itu sendiri yang terdiri dari :
Faktor yang bersifat Fisik ( sakit, kurang sehat, cacat)
Maksudnya fisik yang lemah seperti sakit akan
mempengaruhi siswa dalam menerima pelajaran yang
diberikan.
Faktor yang berhubungan dengan Jiwa atau Mental
seseorang. Factor psikologis meliputi:
• Bakat
Jika anak mengikuti pembelajaran sesuai
dengan bakat yng dimilikinya, maka anak tsb
akan berhasi dalam pembelajaran tsb
• Intelegensi
Intelegensi ini dapat mempengaruhi kesulitan
belajar. Keberhasilan belajar seorang anak
ditentukan dari tinggi rendahnya tingkat
kecerdasan yang dimilikinya
• Minat
Anak yang berminat terhadap suatupelajarn akan
lebih mudah untuk mempelajari sebuah pelajaran.
Minat bisa dijadikan pendorong dalam belajar.
• Motivasi
Semakin besar motivasi yang dimiliki anak,
maka semkin besar kesuksesan belajarnya.
Sekolah merupakan faktor penunjang dalam membantu proses belajar
siswa, sekolah harusnya ramah lingkungan, menyenangkan dan nyaman bagi siswa
untuk belajar, namun bagaimana jika sekolah itu dekat pasar sehingga
menimbulkan kebisingan, tidak memadainya sarana dan prasarana sekolah
misalnya duduk berempat dalam satu bangku, fasilitas yang tidak lengkap untuk
menunjang proses belajar mengajar misalnya LCD atau proyektor.
Keluarga merupakan faktor pendukung paling dominan dalam
perkembangan pola pikir dan pola belajar anak, keluarga adalah pendidikan yang
pertama dan utama yang dilalui anak sebelum keluar ke lingkungan masyarakat
dan sekolah. Namun yang mejadi permasalahan jika keluarga yang selalu ribut,
terjadi perpecahan atau pisah orang tua, orang tua tidak perhatian terhadap
pendidikan, orang rua terlalu sibuk dengan pekerjaan, hingga faktor ekonomi yang
membuat anak tersebut mengalami kesulitan belajar.
Lingkungan juga berpengaruh signifikan terhadap mesalah belajar anak,
jika di lingkungan rumah anak tersebut sering terjadi keributan, mabuk-mabukan,
suaran bising, perkampungan kumuh dan tidak sehat.
Dari beberapa faktor yang telah dipaparkan di atas maka kita dapat
mengetahui bahwa faktor masalah belajar anak bukan hanya dari dalam diri anak
tersebut akan tetapi juga dari faktor luar seperti keluarga dan lingkungan tempat
tinggal anak.
Namun yang paling menunjang dalam mengatasi masalah tersebut adalah
Guru, apakah guru mampu menjadi problem solving dalam menjawab masalah
tersebut atau malah guru menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kesulitan
belajar terhadap siswa karena kasalahan pemilihan bahan dan model
pembelajaran yang tepat untuk disesuaikan dengan karakteristik siswa
Faktor Sarana dan
Prasarana
• Fasilitas sarana yang tidak memadai,seperti bahan bacaan,alat peraga,buku
pelajaran, media Elektronik dan peralatan Pratikum.
• Prasarana yang tidak menunjang kegiatan belajar mengajar seperti
ruangan kelas yang kotor dan tidak teratur, tidak adanya ruang perpustakaan
,ruang pratikum dan ruang baca lainya.
• Teknik pembelajaran yang di lakukan Indonesia. sistem Pendidikan di
Indonesia lebih menekankan kepada belajar membaca, menulis, dan berhitung
untuk anak usia dini. Sedangkan di luar negeri, pendidikan usia dini lebih
menekankan kepada bermain dan berinteraksi untuk mengeksplorasi
lingkungannya,Setiap negara memiliki sistempendidikan yang berbeda-
beda hal tersebut dikarenakan perbedaan kebijakan di tiap negara untuk
mengatur sistem pendidikan di negaranya masing-masing, serta
memilih sistem mana yang lebih cocok untuk diterapkan.
1. Kepala sekolah, merupakan sumber daya manusia yang sangat
menentukan terlaksananya visi dan misi sekolah yaitu ikut serta
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Kepala sekolah
berperan aktif dalam menyelesaikan masalah kesulitan belajar
siswa
2. Guru, merupakan ujung tombak yang menjadikan siswa semakin
bergairah dalam belajar. Semakin inovatif dan kreatif
(penggunaan model/metode pembelajaran) seorang guru maka
akan semakin mudah menyelesaikan masalah kesulitan belajar
siswa.
3. Tata usaha, merupakan SDM yang melengkapi kelancaran dalam
terlaksananya PBM.
4. Komite Sekolah, juga mendukung kegiatan dan kebijakan sekolah. Jika
sekolah memiliki komite sekolah yang kreatif dan bertanggungjawab dalam
peningkatan kualitas sekolah maka kesulitan siswa besar kemungkinannya
bisa terselesaikan karena adanya hubungan yang baik antara SDM yang ada
disekolah dan orang tua.
Berdasrkan penjelasan dari atas, maka langkah yang dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut adalah dengan cara melakukan pendekatan kepada siswa,
Memberi materi yang menarik, serta menggunakan model/metode pembelajaran
yang menarik/bervariasi sehingga siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Maka langkah yang dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut
Melakukan pendekatan kepada siswa/i
Memberi materi yang menarik
Menggunakan model/metode pembelajaran
yang menarik/bervariasi sehingga siswa
aktif dalam kegiatan pembelajaran
Ada beberapa cara belajar khusus yang bisa diterapkan
kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar antara lain :
Menggunakan metode pembelajaran
Prior knowledge (Pengetahuan dasar)
Evaluasi (self monitoring)
Metode Resiprokal Mind mapping
Pendekatan personal Kelompok belajar
(Dialog interaktif )
Menggunakan metode pembelajaran
Prior knowledge (Pengetahuan dasar)
Liliasari dan Rahmatan(2012) menyatakan pengetahuan awal(prior
knowledge) adalah kumpulan dari pengetahuan dan pengalaman individu yang
diperoleh sepanjang perjalanan hidup mereka dan yang akan dibawa kepada suatu
pengalaman belajar yang baru.
Maksud dari metode ini adalah pengetahuan dasar yang dimiliki siswa dari apa
yang mereka lihat, dengar, saksikan dan rasakan. Dengan metode ini, guru bisa
mengkaitkan materi aja yang akan disampaikan dengan pengetahuan dsar yang
dimiliki. Selain itu, metode ini juga bisa didahului dengan mempelajari materi yang
akan dating dengan cara memberikan tugas untuk membaca terlebih dahulu dan
akan dibahas dipertemuan berikutnya
Evaluasi (self monitoring)
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa
tercapai atau tidaknya materi yang telah disampaikan.
Dalam terminologi pendidikan Ralph Tyler (1950) dalam Suharsimi (2012:3)
mendefinisikan evaluasi pendidikan sebagai sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan
sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya.
Suharsimi (2012:4) menjelaskan bahwa evaluasi dalam proses pembelajaran
dilakukan oleh guru, maka dari itu harus dibekali ilmu tentang cara melakukan
evaluasi yang baik. Agar guru mampu mengukur apakah siswa sudah menguasai
ilmu yang dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.
Metode Resiprokal
(Dialog interaktif )
Metode ini adalah metode dimana siswa berperan sebagai guru menggantikan
peran guru untuk mengajakan teman temannya.
Metode ini dikembangkan oleh Anne Marie Palinscar dari Universitas
Michigan dan Ane Crown dari Universitas Illinois USA.
Tujuan dari metode ini adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belajar mandiri, kretif dan lebih aktif. Disini guru berperan hanya sebagai
fasilitator dan pembimbing dalam pembelajaran yaitu meluruskan atau memberi
penjelasan mengenai materi yang tidak dapat dipecahkan secara mandiri oleh
siswa
Mind mapping
Adalah strategi belajar dalam merangkum, mencerna atau membuat catatan catatan penting dalam
belajar. Ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mengingat dan mengulang materi yang
diajarkan.
Menurut E(Buzan, 2013) mind mapping adalah metode pembelajaran dengan cara termudah
untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak ketika kita
membutuhkannya, dan juga penerapannya sangat efektif, kreatif, dan sederhana namun sangat ampuh
untuk merangkum sebuah materi, karena metode mind mapping ini merupakan metode pemetaan
pikiran secara tertulis dalam suatu karangan bergambar.
Menurut Einstein dalam (Buzan, 2013) menyatakan bahwa, “Imajinasi lebih penting daripada
pengetahuan karena imajinasi tidak tertabatas.”Seperti yang kita ketahui, bahwa anak sekolah dasar
lebih cenderung semangat belajar apabila pembelajaran tersebut tidak hanya berupa pemberian materi
dan metode ceramah, alangkah baiknya jika menerapkan metode pembelajaran yang lebih menuntut
peserta didik untuk berfikir kreatif dan berimajinasi agar suasana pembelajaran tidak cenderung
membosankan.
Pendekatan Personal
Pendekatan personal seperti berdialog langsung antara guru
dan siswa dapat membantu siswa dalam memberikan solusi
atas kesulitan yang dialami siswa.
Berkaitan dengan ini, Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan
Zain menegaskan bahwa ”Pendekatan individual mempunyai
arti penting bagi pengajaran. Perbedaan setiap individu
memberikan wawasan kepada guru ketika menerapkan
strategi belajar mengajar harus memperhatikan perbedaan
anak didik”.
Kelompok belajar
Menurut Slavin dalam Isjoni (2010:15) “In cooperative learning methods, students work together in
four member teams to master material initially presented by the teacher”.
Ini berarti bahwa cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran
dimana sistem belajar dan bekerja kelompokkelompok kecil berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat
merangsang peserta didik lebih bergairah dalam belajar.
Dari beberapa pengertian menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah
cara belajar dalam bentuk kelompok-kelompok kecil yang saling bekerjasama dan diarahkan oleh guru untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan”.
Menurut Djahiri dalam Isjoni (2011:19) menyebutkan pembelajaran kooperatif learning sebagai
pembelajaran kelompok kooperatif yang menuntut diterapkannya pendekatan belajar siswa sentris, humanistic, dan
demokratis yang disesuaikan dengan kemampuan siswa dan lingkungan belajarnya. Dengan demikian, maka
pembelajaran kooperatif mampu membelajarkan diri dan kehidupan siswa baik di kelas atau di sekolah. Lingkungan
belajarnya juga membina dan meningkatkan serta mengembangkan potensi diri siswa sekaligus memberikan
pelatihan hidup senyatanya. Jadi, cooperative learning dapat dirumuskan sebagai kegiatan pembelajaran kelompok
yang terarah, terpadu, efektif-efisien, ke arah mencari atau mengkaji sesuatu melalui proses kerjasama dan saling
membantu (sharing) sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang produktif (survive).
Pertanyaan ?
1. Dari hasil presentasi kami, usaha/cara belajar khusus yang mana yang akan
bapak/ibu berikan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar?
Kenapa bapak/ibu memberikan cara tersebut?
2. Mengapa Faktor Sarana Dan Prasarana berpengaruh dalam kesulitan Belajar
siswa?
3. Ada beberapa pengertian dari kesulitan belajar yang seringkali ditemui
dalam perkembangan seorang peserta didik. Antara lain, menunjukkan gejala
dimana proses belajar tidak berfungsi secara baik meskipun pada dasarnya
tidak ada tanda-tanda sub normalitas mental, gangguan alat indra atau
gangguan psikologis lainnya. Kesulitan belajar tersebut termasuk kedalam
kesulitan belajar apa…?
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas
Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitasAplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas
Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitaschaya pebiyana
 
Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Abdulr0hman
 
Perkembangan peserta didik modul 3 unit4
Perkembangan peserta didik modul 3 unit4Perkembangan peserta didik modul 3 unit4
Perkembangan peserta didik modul 3 unit4istana walet
 
Pelaksanaan remedial
Pelaksanaan remedialPelaksanaan remedial
Pelaksanaan remedialTri Widodo
 
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikMakalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikPutriMeka
 
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1Alfan Fazan Jr.
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruAkang Juve
 
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.Edi B Mulyana
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfAdeWiraPribadi1
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
MAKALAH PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN, SUMBER BELAJAR, ALAT PERAGA. SERTA TUJ...
MAKALAH PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN, SUMBER BELAJAR, ALAT PERAGA. SERTA TUJ...MAKALAH PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN, SUMBER BELAJAR, ALAT PERAGA. SERTA TUJ...
MAKALAH PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN, SUMBER BELAJAR, ALAT PERAGA. SERTA TUJ...AnisMarsella21
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...RizkyYanurianto2
 
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses Pembelajaran
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses PembelajaranPerkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses Pembelajaran
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses PembelajaranLutfi Koto
 
Kel. 6 pengelolaan lingkungan belajar
Kel. 6 pengelolaan lingkungan belajar Kel. 6 pengelolaan lingkungan belajar
Kel. 6 pengelolaan lingkungan belajar FajarDwicahyo4
 
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHPENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHdevi kumala sari
 

What's hot (20)

Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas
Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitasAplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas
Aplikasi teknologi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas
 
Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan
 
Perkembangan peserta didik modul 3 unit4
Perkembangan peserta didik modul 3 unit4Perkembangan peserta didik modul 3 unit4
Perkembangan peserta didik modul 3 unit4
 
Pelaksanaan remedial
Pelaksanaan remedialPelaksanaan remedial
Pelaksanaan remedial
 
PPT e-LEARNING
PPT e-LEARNINGPPT e-LEARNING
PPT e-LEARNING
 
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikMakalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
 
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
RPP Lengkap Matematika Kelas 3 SD/MI semester 1
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
 
Artikel Ilmiah Non Penelitian
Artikel Ilmiah Non PenelitianArtikel Ilmiah Non Penelitian
Artikel Ilmiah Non Penelitian
 
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
RPP Kelas 1. Kurikulum 2013. Tema : Kegiatanku. Sub Tema : Kegiatan Siang Hari.
 
Buku pegangan penilaian HOTS
Buku pegangan penilaian HOTSBuku pegangan penilaian HOTS
Buku pegangan penilaian HOTS
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 
MAKALAH PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN, SUMBER BELAJAR, ALAT PERAGA. SERTA TUJ...
MAKALAH PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN, SUMBER BELAJAR, ALAT PERAGA. SERTA TUJ...MAKALAH PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN, SUMBER BELAJAR, ALAT PERAGA. SERTA TUJ...
MAKALAH PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN, SUMBER BELAJAR, ALAT PERAGA. SERTA TUJ...
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
LK 1.1 Identifikasi Masalah pemahaman pemanfaatan model-model pembelajaran in...
 
Inovasi Kurikulum
Inovasi KurikulumInovasi Kurikulum
Inovasi Kurikulum
 
Tahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlbergTahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlberg
 
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses Pembelajaran
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses PembelajaranPerkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses Pembelajaran
Perkembangan Peserta Didik serta Hubungannya dengan Proses Pembelajaran
 
Kel. 6 pengelolaan lingkungan belajar
Kel. 6 pengelolaan lingkungan belajar Kel. 6 pengelolaan lingkungan belajar
Kel. 6 pengelolaan lingkungan belajar
 
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAHPENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
PENGELOLAAN KURIKULUM SEKOLAH
 

Similar to Cara Belajar Khusus untuk Siswa Kesulitan Belajar

Diagnostik kesulitan belajar
Diagnostik kesulitan belajarDiagnostik kesulitan belajar
Diagnostik kesulitan belajarAprilia Mantayani
 
Psikologi pendidikan kel 5.pptx
Psikologi pendidikan kel 5.pptxPsikologi pendidikan kel 5.pptx
Psikologi pendidikan kel 5.pptxsuryaregif1
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenJoko Prasetiyo
 
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxPERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxFLORENCIACAROLINEAUR
 
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxPERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxernakomaryah
 
Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6
Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6
Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6LiaDT
 
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docPTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docnuunaberry
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialAri Sanjaya
 
Karya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaKarya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaHafshah Zuhairoh
 
Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Alfonsus Sam
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah IBU DEBORA AYAROP.docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah IBU DEBORA AYAROP.docxLK 1.1 Identifikasi Masalah IBU DEBORA AYAROP.docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah IBU DEBORA AYAROP.docxayaropdebora8
 
Akselerasi pembelajaran
Akselerasi pembelajaranAkselerasi pembelajaran
Akselerasi pembelajaranDesi Ratnasari
 

Similar to Cara Belajar Khusus untuk Siswa Kesulitan Belajar (20)

Diagnostik kesulitan belajar
Diagnostik kesulitan belajarDiagnostik kesulitan belajar
Diagnostik kesulitan belajar
 
Psikologi pendidikan kel 5.pptx
Psikologi pendidikan kel 5.pptxPsikologi pendidikan kel 5.pptx
Psikologi pendidikan kel 5.pptx
 
Masalah pembelajaran
Masalah pembelajaranMasalah pembelajaran
Masalah pembelajaran
 
Guru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan KompetenGuru Inspiratif dan Kompeten
Guru Inspiratif dan Kompeten
 
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxPERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
 
Makalah psikologi dkb kel.7
Makalah psikologi dkb kel.7Makalah psikologi dkb kel.7
Makalah psikologi dkb kel.7
 
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxPERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
 
Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6
Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6
Makalah Bimbingan Belajar Kelompok 6
 
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.docPTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
PTK_tanya_Jawab_Kesulitan_Belajar.doc
 
hgdfdh gfgf1
hgdfdh gfgf1hgdfdh gfgf1
hgdfdh gfgf1
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
 
Karya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaKarya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesia
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
233-447-1-SM.pdf
233-447-1-SM.pdf233-447-1-SM.pdf
233-447-1-SM.pdf
 
233-447-1-SM.pdf
233-447-1-SM.pdf233-447-1-SM.pdf
233-447-1-SM.pdf
 
Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Teaching (instruction)
Teaching (instruction)
 
Ptk ips
Ptk ipsPtk ips
Ptk ips
 
PERANAN GURU BIASA SEBAGAI GURU PEMBIMBING
PERANAN GURU BIASA SEBAGAI GURU PEMBIMBINGPERANAN GURU BIASA SEBAGAI GURU PEMBIMBING
PERANAN GURU BIASA SEBAGAI GURU PEMBIMBING
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah IBU DEBORA AYAROP.docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah IBU DEBORA AYAROP.docxLK 1.1 Identifikasi Masalah IBU DEBORA AYAROP.docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah IBU DEBORA AYAROP.docx
 
Akselerasi pembelajaran
Akselerasi pembelajaranAkselerasi pembelajaran
Akselerasi pembelajaran
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

Cara Belajar Khusus untuk Siswa Kesulitan Belajar

  • 1. KELOMPOK II Ketua: Jaya Putra Lase Anggota: • Laosma Sinambela • Ifit Afrida • Zehan Novyatra • Nurmala Sari Siregar • Inun Kurnia Sari
  • 2. Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar siswa EXPLORASI KESULITAN BELAJAR SISWA Hambatan itu menyebabkan siswa tersebut mengalami kegagalan atau tidak berhasil dalam mencapai tujuan belajar.
  • 3. Menurut Mulyadi kesulitan belajar memiliki pengertian yang luas dan kedalamanya termasuk pengertian-pengertian seperti : 1. Learning Disorder (Ketergangguan Belajar) Keadaan dimana proses belajar siswa terganggu karena timbulnya respon yang bertentangan. 2. Learning disabilities (Ketidakmampuan Belajar) Menunjukkan ketidakmampuan seorang murid yang mengacu kepada gejala dimana murid tidak mampu belajar. 3. Learning Disfungsion (ketidakfungsian Belajar) Menunjukkan gejala dimana proses belajar tidak berfungsi secara baik meskipun pada dasarnya tidak ada tanda-tanda subnormalitas mental, gangguan alat indra atau gangguan psikologis lainnya. 4. Under Achiever (Pencapaian Rendah) Mengacu pada murid-murid yang memiliki tingkat potensi intelektual di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. 5. Slow learner (Lambat Belajar) murid yang lambat dalam proses belajarnya sehingga membutuhkan waktu dibandingkan dengan murid-murid lain
  • 4. Kesulitan belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : Faktor Internal Faktor fisiologis : Meliputi keadaan Fisik, Jiwa dan Mental 4 01 Faktor Eksternal Meliputi Sekolah, Keluarga, Lingkungan dan Guru 02 Faktor Sarana dan Prasarana Fasilitas sarana yang tidak memadai Prasarana tidak menunjang kegiatan belajar mengajar Teknik pembelajaran yang di lakukan 03 Faktor SDM Dalam lingkungan sekolah yang mendukung PBM : 04 Kepala sekolah, Guru, Tata Usaha, Komite Sekolah
  • 5. Faktor Internal : Faktor fisiologis : Meliputi keadaan Fisik, Jiwa dan Mental Kesulitan belajar siswa dilihat dari faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang terdiri dari : Faktor yang bersifat Fisik ( sakit, kurang sehat, cacat) Maksudnya fisik yang lemah seperti sakit akan mempengaruhi siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan. Faktor yang berhubungan dengan Jiwa atau Mental seseorang. Factor psikologis meliputi: • Bakat Jika anak mengikuti pembelajaran sesuai dengan bakat yng dimilikinya, maka anak tsb akan berhasi dalam pembelajaran tsb • Intelegensi Intelegensi ini dapat mempengaruhi kesulitan belajar. Keberhasilan belajar seorang anak ditentukan dari tinggi rendahnya tingkat kecerdasan yang dimilikinya • Minat Anak yang berminat terhadap suatupelajarn akan lebih mudah untuk mempelajari sebuah pelajaran. Minat bisa dijadikan pendorong dalam belajar. • Motivasi Semakin besar motivasi yang dimiliki anak, maka semkin besar kesuksesan belajarnya.
  • 6. Sekolah merupakan faktor penunjang dalam membantu proses belajar siswa, sekolah harusnya ramah lingkungan, menyenangkan dan nyaman bagi siswa untuk belajar, namun bagaimana jika sekolah itu dekat pasar sehingga menimbulkan kebisingan, tidak memadainya sarana dan prasarana sekolah misalnya duduk berempat dalam satu bangku, fasilitas yang tidak lengkap untuk menunjang proses belajar mengajar misalnya LCD atau proyektor. Keluarga merupakan faktor pendukung paling dominan dalam perkembangan pola pikir dan pola belajar anak, keluarga adalah pendidikan yang pertama dan utama yang dilalui anak sebelum keluar ke lingkungan masyarakat dan sekolah. Namun yang mejadi permasalahan jika keluarga yang selalu ribut, terjadi perpecahan atau pisah orang tua, orang tua tidak perhatian terhadap pendidikan, orang rua terlalu sibuk dengan pekerjaan, hingga faktor ekonomi yang membuat anak tersebut mengalami kesulitan belajar.
  • 7. Lingkungan juga berpengaruh signifikan terhadap mesalah belajar anak, jika di lingkungan rumah anak tersebut sering terjadi keributan, mabuk-mabukan, suaran bising, perkampungan kumuh dan tidak sehat. Dari beberapa faktor yang telah dipaparkan di atas maka kita dapat mengetahui bahwa faktor masalah belajar anak bukan hanya dari dalam diri anak tersebut akan tetapi juga dari faktor luar seperti keluarga dan lingkungan tempat tinggal anak. Namun yang paling menunjang dalam mengatasi masalah tersebut adalah Guru, apakah guru mampu menjadi problem solving dalam menjawab masalah tersebut atau malah guru menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kesulitan belajar terhadap siswa karena kasalahan pemilihan bahan dan model pembelajaran yang tepat untuk disesuaikan dengan karakteristik siswa
  • 8. Faktor Sarana dan Prasarana • Fasilitas sarana yang tidak memadai,seperti bahan bacaan,alat peraga,buku pelajaran, media Elektronik dan peralatan Pratikum. • Prasarana yang tidak menunjang kegiatan belajar mengajar seperti ruangan kelas yang kotor dan tidak teratur, tidak adanya ruang perpustakaan ,ruang pratikum dan ruang baca lainya. • Teknik pembelajaran yang di lakukan Indonesia. sistem Pendidikan di Indonesia lebih menekankan kepada belajar membaca, menulis, dan berhitung untuk anak usia dini. Sedangkan di luar negeri, pendidikan usia dini lebih menekankan kepada bermain dan berinteraksi untuk mengeksplorasi lingkungannya,Setiap negara memiliki sistempendidikan yang berbeda- beda hal tersebut dikarenakan perbedaan kebijakan di tiap negara untuk mengatur sistem pendidikan di negaranya masing-masing, serta memilih sistem mana yang lebih cocok untuk diterapkan.
  • 9. 1. Kepala sekolah, merupakan sumber daya manusia yang sangat menentukan terlaksananya visi dan misi sekolah yaitu ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Kepala sekolah berperan aktif dalam menyelesaikan masalah kesulitan belajar siswa 2. Guru, merupakan ujung tombak yang menjadikan siswa semakin bergairah dalam belajar. Semakin inovatif dan kreatif (penggunaan model/metode pembelajaran) seorang guru maka akan semakin mudah menyelesaikan masalah kesulitan belajar siswa.
  • 10. 3. Tata usaha, merupakan SDM yang melengkapi kelancaran dalam terlaksananya PBM. 4. Komite Sekolah, juga mendukung kegiatan dan kebijakan sekolah. Jika sekolah memiliki komite sekolah yang kreatif dan bertanggungjawab dalam peningkatan kualitas sekolah maka kesulitan siswa besar kemungkinannya bisa terselesaikan karena adanya hubungan yang baik antara SDM yang ada disekolah dan orang tua. Berdasrkan penjelasan dari atas, maka langkah yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara melakukan pendekatan kepada siswa, Memberi materi yang menarik, serta menggunakan model/metode pembelajaran yang menarik/bervariasi sehingga siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.
  • 11. Maka langkah yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut Melakukan pendekatan kepada siswa/i Memberi materi yang menarik Menggunakan model/metode pembelajaran yang menarik/bervariasi sehingga siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran
  • 12. Ada beberapa cara belajar khusus yang bisa diterapkan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar antara lain : Menggunakan metode pembelajaran Prior knowledge (Pengetahuan dasar) Evaluasi (self monitoring) Metode Resiprokal Mind mapping Pendekatan personal Kelompok belajar (Dialog interaktif )
  • 13. Menggunakan metode pembelajaran Prior knowledge (Pengetahuan dasar) Liliasari dan Rahmatan(2012) menyatakan pengetahuan awal(prior knowledge) adalah kumpulan dari pengetahuan dan pengalaman individu yang diperoleh sepanjang perjalanan hidup mereka dan yang akan dibawa kepada suatu pengalaman belajar yang baru. Maksud dari metode ini adalah pengetahuan dasar yang dimiliki siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, saksikan dan rasakan. Dengan metode ini, guru bisa mengkaitkan materi aja yang akan disampaikan dengan pengetahuan dsar yang dimiliki. Selain itu, metode ini juga bisa didahului dengan mempelajari materi yang akan dating dengan cara memberikan tugas untuk membaca terlebih dahulu dan akan dibahas dipertemuan berikutnya
  • 14. Evaluasi (self monitoring) Evaluasi bertujuan untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa tercapai atau tidaknya materi yang telah disampaikan. Dalam terminologi pendidikan Ralph Tyler (1950) dalam Suharsimi (2012:3) mendefinisikan evaluasi pendidikan sebagai sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Suharsimi (2012:4) menjelaskan bahwa evaluasi dalam proses pembelajaran dilakukan oleh guru, maka dari itu harus dibekali ilmu tentang cara melakukan evaluasi yang baik. Agar guru mampu mengukur apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.
  • 15. Metode Resiprokal (Dialog interaktif ) Metode ini adalah metode dimana siswa berperan sebagai guru menggantikan peran guru untuk mengajakan teman temannya. Metode ini dikembangkan oleh Anne Marie Palinscar dari Universitas Michigan dan Ane Crown dari Universitas Illinois USA. Tujuan dari metode ini adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, kretif dan lebih aktif. Disini guru berperan hanya sebagai fasilitator dan pembimbing dalam pembelajaran yaitu meluruskan atau memberi penjelasan mengenai materi yang tidak dapat dipecahkan secara mandiri oleh siswa
  • 16. Mind mapping Adalah strategi belajar dalam merangkum, mencerna atau membuat catatan catatan penting dalam belajar. Ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mengingat dan mengulang materi yang diajarkan. Menurut E(Buzan, 2013) mind mapping adalah metode pembelajaran dengan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar dari otak ketika kita membutuhkannya, dan juga penerapannya sangat efektif, kreatif, dan sederhana namun sangat ampuh untuk merangkum sebuah materi, karena metode mind mapping ini merupakan metode pemetaan pikiran secara tertulis dalam suatu karangan bergambar. Menurut Einstein dalam (Buzan, 2013) menyatakan bahwa, “Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan karena imajinasi tidak tertabatas.”Seperti yang kita ketahui, bahwa anak sekolah dasar lebih cenderung semangat belajar apabila pembelajaran tersebut tidak hanya berupa pemberian materi dan metode ceramah, alangkah baiknya jika menerapkan metode pembelajaran yang lebih menuntut peserta didik untuk berfikir kreatif dan berimajinasi agar suasana pembelajaran tidak cenderung membosankan.
  • 17. Pendekatan Personal Pendekatan personal seperti berdialog langsung antara guru dan siswa dapat membantu siswa dalam memberikan solusi atas kesulitan yang dialami siswa. Berkaitan dengan ini, Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain menegaskan bahwa ”Pendekatan individual mempunyai arti penting bagi pengajaran. Perbedaan setiap individu memberikan wawasan kepada guru ketika menerapkan strategi belajar mengajar harus memperhatikan perbedaan anak didik”.
  • 18. Kelompok belajar Menurut Slavin dalam Isjoni (2010:15) “In cooperative learning methods, students work together in four member teams to master material initially presented by the teacher”. Ini berarti bahwa cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja kelompokkelompok kecil berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang peserta didik lebih bergairah dalam belajar. Dari beberapa pengertian menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah cara belajar dalam bentuk kelompok-kelompok kecil yang saling bekerjasama dan diarahkan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan”. Menurut Djahiri dalam Isjoni (2011:19) menyebutkan pembelajaran kooperatif learning sebagai pembelajaran kelompok kooperatif yang menuntut diterapkannya pendekatan belajar siswa sentris, humanistic, dan demokratis yang disesuaikan dengan kemampuan siswa dan lingkungan belajarnya. Dengan demikian, maka pembelajaran kooperatif mampu membelajarkan diri dan kehidupan siswa baik di kelas atau di sekolah. Lingkungan belajarnya juga membina dan meningkatkan serta mengembangkan potensi diri siswa sekaligus memberikan pelatihan hidup senyatanya. Jadi, cooperative learning dapat dirumuskan sebagai kegiatan pembelajaran kelompok yang terarah, terpadu, efektif-efisien, ke arah mencari atau mengkaji sesuatu melalui proses kerjasama dan saling membantu (sharing) sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang produktif (survive).
  • 19. Pertanyaan ? 1. Dari hasil presentasi kami, usaha/cara belajar khusus yang mana yang akan bapak/ibu berikan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar? Kenapa bapak/ibu memberikan cara tersebut? 2. Mengapa Faktor Sarana Dan Prasarana berpengaruh dalam kesulitan Belajar siswa? 3. Ada beberapa pengertian dari kesulitan belajar yang seringkali ditemui dalam perkembangan seorang peserta didik. Antara lain, menunjukkan gejala dimana proses belajar tidak berfungsi secara baik meskipun pada dasarnya tidak ada tanda-tanda sub normalitas mental, gangguan alat indra atau gangguan psikologis lainnya. Kesulitan belajar tersebut termasuk kedalam kesulitan belajar apa…?