2. MASALAH TERPILIH YANG
AKAN DISELESAIKAN
1. Kurangnya semangat siswa dalam kegiatan
pembelajaran di kelas III pada mata pelajaran
Matematika materi perkalian.
AKAR PENYEBAB MASALAH
Metode pembelajaran yang digunakan guru
kurang inovatif.
3. Eksplorasi alternatif solusi
Kajian Literatur
INOVASI MODEL PEMBELAJARAN MELALUI PERMAINANTRADISIONAL
“LEMPAR KARET” UNTUK MENGAJARKAN KONSEPPERKALIAN BAGI SISWA
SEKOLAH DASAR
Oleh Sri Hartatik, Dewi Widiana Rahayu
Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan anak zaman dahulu. Permainan
tradisional di kelas dapat menjadi suatu model pembelajaran yang inovatif sehingga
kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika meningkat. Konsep dasar
model pembelajaran berbasis permainan tradisional lempar karet adalah menggunakan
permainan lempar karet sebagai teknik dalam mengajarkan konsep perkalian pada siswa
sekolah dasar. Model Pembelajaran ini bertujuan meningkatkan pemahaman matematika
serta meminimalisasi kecemasan siswa dalam mempelajari matematika.
Adapun tahapan-tahapan dalam model pembelajaran berbasis permainan tradisional
adalah menyampaikan tujuan pembelajaran, membentuk kelompok, menyiapkan alat dan
bahan, menjelaskan aturan permainan, mensimulasikan, melakukan permainan,
membimbing kelompok, evaluasi dan menarik kesimpulan. Model Pembelajaranini
mempunyai beberapa prinsip yaitu ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan,
sportif, partisipasi dan komunikasi, serta evaluasi proses kelompok dan individu.
4. Eksplorasi alternatif solusi
Kajian Literatur
PELATIHAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA UNTUK
MENANAMKAN KONSEP CARA MUDAH MENGHITUNG PERKALIAN
PADA SISWA SEKOLAH DASAR RW. 01 KELURAHAN KIBING
Oleh Asmaul Husna
Metode berhitung dengan jarimatika adalah metode pembelajaran alternatif
untuk mengajarkan materi penjumlahan dan pengurangan dan perkalian untuk
anak-anak sekolah dasar. Diharapkan dengan metode ini, anak-anak menyukai
pelajaran tentang operasi dasar aritmatika khususnya perkalian, dengan cara
belajar sambil bermain. Sosialisasi metode ini diperlukan untuk memberikan
metode alternatif bagi siswa-siswa sekolah dasar, sehingga pelajaran
matematika dapat diajarkan dengan cara yang lebih menarik dan
menyenangkan. Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa menjadi
lebih baik. Metode jarimatika ini tidak menghilangkan konsep operasi
matematis, tetapi proses berhitung dapat diupayakan lebih mudah dan cepat.
Metode ini mungkin bersifat primitif, akan tetapi metode ini juga cukup
menarik, praktis, sederhana dan ekonomis. Karena hanya menggunakan
sepuluh jari tangan kita.
5. Eksplorasi alternatif solusi
Kajian Literatur
Jurnal PKM: KARTU PERKALIAN SENILAI SEBAGAI ALTERNATIF METODE
PEMBELAJARAN PERKALIAN PADA SISWA SD
Oleh Dwi Erna Novianti, Ari Indriani, Dian Ratna Puspananda
Belajar tentunya akan menjadi suatu ritunitas yang membosankan untuk anak – anak
jika dilakukan dengan kaku, menegangkan, bahkan jika dikemas dengan suasana yang
terlalu serius. Terlebih lagi jika hal tersebut diperapkan dalam pelajaran Matematika.
Guru dituntut lebih kreatif dalam membuat inovasi – inovasi baru dalam pembelajaran,
yaitu inovasi yang menggabungkan antara permainan dan pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar matematika. Salah satu alternatif yang
bisa digunakan guru adalah pembelajaran dengan media “Kartu Perkalian Senilai”
untuk pembelajaran perkalian pada siswa SD kelas III. Pengenalan media pembelajaran
ini dilakukan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan
oleh dosen Prodi Pendidikan Matematika di Bimbingan Belajar “Gugusan Bintang”
untuk siswa kelas III SD. Permainan dengan media kartu ini bertujuan untuk
memantapkan konsep perkalian yang sudah didapatkan siswa sehingga dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam perkalian. Bimbingan belajar “Gugusan
Bintang” yag berada di bawah naungan Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB)
merupakan bimbingan belajar yang terletak di kecamatan Purwosari, Bojonegoro.
Bimbingan belajar ini memiliki sekitar 140 siswa mulai dari siswa tingkat SD sampai
tingkat SMA.
6. Eksplorasi alternatif solusi
Kajian Literatur
Pelatihan Cara Cepat Perhitungan Perkalian Menggunakan Metode Garis Untuk Siswa SD Di
Desa Sukadana Kecamatan Tukdana
Oleh Sudirman, Siti Soleha
Metode cross line pertama kali di perkenalkan dan dipergunakan oleh masyarakat jepang.
Metode cross lineadalah suatu cara yang di pergunakan untuk memecahkan perkalian dua digit
atau bahkan lebih. Cara ini di gambarkan dengan cara membuat garis yang mewakili nilai
satuan, ratusan, ribuan dan seterusnya. Garis yang saling melewati garis satu dengan
lainnya akan bertemu dan pertemuan garis ini lah yang akan kita hitung banyaknya atau
kita jumlahkan(Sariana dan Harahap, 2017). Hal lain, menurut Mintarjo (2018) media
garis adalah alat bantu pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menerangkan materi
pelajaran dan berkomunikasi dengan siswa, sehingga mudah memberi pengertian kepada
siswa tentang konsep materi yang diajarkan dengan menggunakan gambar ruas garis atau
benda yang menyerupai ruas garis. Untuk menggambar ruas garis tentu bukan hal sulit
baik bagi guru maupun siswa seusia sekolah dasar. Namun demikian, agar siswa tidak
hanya bisa melihat dan menggambar, ruas garis juga dapat dikonkretkan dengan benda
nyata, seperti lidi, bambu, kayu, ranting, dan sebagainya. Media garis ini termasuk media
yang mudah dibuat, murah, dan mudah diperoleh di lingkungan yang dekat dengan siswa.
Hal ini berarti media ruas garis ini memenuhi syarat sebagai media pembelajaran yang
efektif dan efisien
7. Eksplorasi alternatif solusi
Kajian Literatur
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian Menggunakan
Garismatika dengan Model Problem Based Learning
Oleh Rachmad Agus Hidayat, Roesminingsih, Agus Suprijono
untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi perkalian, peneliti
menekankan kepada penggunaan teknik untuk mempermudah siswa dalam
menyelesaikan soal-soal perkalian. Dengan bantuan memudahkan siswa dalam
menyelesaikan soal berkalian diharapkan nantinya nilai belajar akan terdampak.
Menurut Suttrisno (2021) siswa yang terbiasa dengan pemberian teknik dalam
belajar, akan berdampak pada hasil belajar yang positif. Salah satu teknik yang
akan digunakan oleh peneliti adalah teknik garismatika yang dapat digunakan
dengan cara penggunaan garis-garis yang disilangkan akan membuat lebih mudah
menghitungnya dibanding dengan mengingat. Melalui teknik garismatika siswa
tidak perlu membeli alat peraga karena teknik ini sangat praktis hanya dengan
penggunaan garis-garis yang disilangkan sebagai alat menghitung (Erawati 2015).
8. Eksplorasi alternatif solusi
Wawancara Guru/Teman Sejawat
• Menggunakan media yang konkrit
• Menggunakan model pembelajaran belajar
sambil bermain
• Mengajarkan trik perkalian secara cepat
• Mengajak siswa menghafal perkalian setiap
hari
9. Eksplorasi alternatif solusi
Wawancara Pakar
• Guru menggunakan berbagai metode yang
bisaa memfasilitasi berbagai gaya belajar
siswa (visual, audio, kinestetik)
• Guru menggunakan media aplikatif dan
relevan dengan pembelajaran matematika agar
pembelajaran berlangsung secara student
centered.
10. Analisis alternatif solusi
Metode Belajar sambil bermain
KELEBIHAN KEKURANGAN
Sesuai dengan tahap perkembangan anak
yang membutuhkan wahana dalam
mengembangkan semua aspek-aspek
perkembangannya, baik perkembangan
fisik, perkembangan kognitif maupun
perkembangan emosionalnya.
Apabila metode ini dilakukan tanpa
persiapan yang matang, maka ada
kemungkinan tujuan-tujuan
pembelajaran tidak tercapai secara
maksimal
Dapat mendorong minat anak untuk
belajar
Metode ini biasanya memerlukan
strategi dan media pembelajaran yang
disiapkan secara baik.
Belajar akan lebih menyenangkan
11. Analisis alternatif solusi
Metode berhitung dengan jarimatika
KELEBIHAN KEKURANGAN
Memberikan visualisasi proses
berhitung
Operasi Matematika yang bisa
diselesaikan terbatas
Menggembirakan anak saat digunakan Lambat dalam menghitung jika latihan
operasi hitung perkalian dengan metode
jarimatika kurang dilatih
Tidak memberatkan memori anak Sulit menyelesaikan perkalian lintas
golongan
Alatnya tidak perlu dibeli
12. Analisis alternatif solusi
Menggunakan media kartu perkalian senilai
KELEBIHAN KEKURANGAN
Siswa dapat memahami perkalian
dengan konsep, tidak hanya dengan
hafalan
Membutuhkan waktu untuk
menyiapkan media
Membangkitkan antusias siswa Siswa yang kebingunan dengan cara
mainnya tidak akan bisa
mengaplikasikan kartu perkalian ini.
13. Analisis alternatif solusi
Metode cross line
KELEBIHAN KEKURANGAN
Siswa tidak perlu menghafal dalam
menyelesaikan perhitungan perkalian
Dalam menghitung dengan perkalian
metode garis ketika menghitung
bilangan yang lebih besar penyusunan
garis akan semakin banyak, sehingga
mengakibatkan proses perhitungannya
juga menjadi lebih lama dan sedikit
membingungkan
metode garis ini hanya mengharuskan
siswa untuk menghitung saja sehingga
dapat mudah dilihat dan difahami oleh
siswa
14. Analisis alternatif solusi
Menghafal perkalian 1-10
KELEBIHAN KEKURANGAN
Siswa mampu menjawab soal
perkalian dengan cepat karena sudah
hafal
Siswa mudah lupa
Siswa tidak perlu menghitung lagi Jika angka perkaliannya besar, siswa
akan susah menghitung karena tidak
paham dengan konsep perkalian
15. Analisis alternatif solusi
Menggunakan media yang konkret
KELEBIHAN KEKURANGAN
Memberi kesempatan semaksimal
mungkin kepada anak untuk
mempelajari dan melaksanakan tugas-
tugas dalam situasi nyata
Biaya yang diperlukan tidak sedikit
Memberi kesempatan kepada anak
untuk mengalami sendiri situasi yang
sesungguhnya dan melatih
keterampilan dan menggunakan alat
indra sebanyak mungkin.
Tidak selalu dapat memberikan
gambaran dari benda yang sebenarnya
sehingga pembelajaran membutuhkan
media lain
16. MASALAH TERPILIH YANG AKAN
DISELESAIKAN
2. Rendahnya kemampuan siswa kelas IV
dalam kompetensi membaca pemahaman
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
AKAR PENYEBAB MASALAH
Penyajian pembelajaran yang hanya
menekankan pada konsep baca kemudian
jawab pertanyaan.
17. Eksplorasi alternatif solusi
Kajian Literatur
Peningkatan keterampilan membaca pemahaman
menggunakan model pembelajaran scramble wacana pada
siswa kelas IV sekolah dasar
Oleh L R Elisabeth, Rukayah dan T Budiharto
Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan membaca
yaitu dengan menerapkan model pembelajara Scramble
wacana dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran
scramble wacana merupakan salah satu pembelajaran model
pembelajaran yang memiliki prinsip “Belajar Sambil
Bermain”, oleh karena itu model ini memberi peserta didik
kesempatan untuk belajar sekaligus bermain, belajar dengan
santai dan tanpa merasa terbebani, serta melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan tanpa terpaksa.
18. Eksplorasi alternatif solusi
Kajian Literatur
Upaya untuk dapat menyelesaikan permasalahan membaca pemahaman yaitu melalui implementasi
model pembelajaran inovatif dengan berbantuan media pembelajaran. Model pembelajaran yang
diimplementasikan pada penelitian ini berupa model Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC). Model CIRC merupakan model yang membantu siswa dalam pengembangan keterampilan
membaca dan menulis siswa secara komprehensif. Model CIRC memberi keuntungan pada siswa untuk
bekerja sama dalam pemahaman materi pembelajaran (Kartika & Morelent, 2018). Model CIRC
didefinisikan sebagai model pembelajaran kooperatif untuk membantu guru dalam peningkatan praktik
pembelajaran membaca. Model CIRC diasumsikan sebagai model yang tepat dan komprehensif dalam
pembelajaran menulis dan membaca (Darmayanti, 2014).
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk meningkatkan keterampilan
membaca pemahaman siswa melalui model CIRC berbantuan media cetak. Langkah-langkah untuk
mengimplementasikan model CIRC berbantuan media cetak yaitu (a) guru menyiapkan materi
pembelajaran dan media cetak; (b) guru membagi siswa dalam kelompok yang beranggotakan empat
siswa; (c) guru memberikan wacana bahan bacaan menggunakan media cetak; (d) siswa bersama
kelompok mendiskusikan tugas berupa menemukan amanat tersirat dalam bacaan dan menjawab
lembar kerja yang diberikan guru; (e) perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya; (f) guru
memberikan pemahaman serta umpan balik kepada siswa; (g) guru menyimpulkan materi pelajaran
yang telah dilaksanakan.
19. Eksplorasi alternatif solusi
Kajian Literatur
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS
NARASI PADA SISWA KELAS V SD DENGAN MENGGUNAKAN
METODE SQ3R
Oleh Linda Charlotte Habibah, Agni Muftianti
Metode SQ3R dalam penelitian ini adalah cara membaca yang terdiri dari lima
langkah,yaitu survey (mencermati teks bacaan), question (membuat
pertanyaan), read (membaca teks dan dan mencari jawabannya), recite
(mempertimbangkan jawaban, mencatat, dan membahas bersama), dan review
(meninjau ulang). Menurut (Suriani, 2018) Metode SQ3R merupakan salah
satu metode membaca yang sistematik dan mudah untuk dilakukan dalam
kegiatan membaca untuk lebih mudah dan lebih cepat dalam menemukan
pokok bacaan serta menggali iformasi lebih mendalam dalam teks bacaan
secara efektif.Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode
SQ3R adalah salah satu metode membaca pemahaman yang dapat dijadikan
solusi dalam pembelajaran membaca pemahaman karena dapat membantu
siswa untuk lebih dapat memahami isi teks bacaan secara aktif dan terarah.
20. Eksplorasi alternatif solusi
Wawancara Guru/Teman Sejawat
• Meningkatkan konsentrasi siswa saat membaca
supaya lebih memahami apa yang sudah
dibacanya
• Guru menyampaikan teks bacaan tersebut dengan
media
• Guru memilih strategi membaca yang tepat untuk
dilakukan siswa
• Mendata dan mencari arti kata yang tidak
mengerti maknanya oleh siswa
21. Eksplorasi alternatif solusi
Wawancara Pakar
• Menggunakan media gambar untuk
memahami teks/bacaan
• Siswa diminta menceritakan secara lisan
teks/bacaan tersebut
22. Analisis alternatif solusi
Menerapkan model pembelajara Scramble
wacana
KELEBIHAN KEKURANGAN
menstimulasi siswa untuk lebih
aktif
perencanaan dan implementasi
sulit
meningkatkan kreatifitas siswa butuh waktu lama
meningkatkan jiwa kompetitif kelas menjadi gaduh
23. Analisis alternatif solusi
Menggunakanmodel Cooperative Integrated
Reading and Composition (CIRC)
KELEBIHAN KEKURANGAN
Menumbuhkembangkan interaksi sosial anak
seperti kerjasama, toleransi, komunikasi dan
respek terhadap gagasan orang lain
Pada saat dilakukan persentasi terjadi
kecenderungan hanya siswa pintar
yang secara aktif tampil
menyampaikan dan gagasan
Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang
bersifat pragmatis (bermanfaat) sesuai dengan
permasalahan yang sering ditemui dalam
lingkungan anak
Butuh waktu lama
Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi
anak didik sehingga hasil belajar anak didik akan
dapat bertahan lebih lama
Membangkitkan motivasi belajar siswa
24. Analisis alternatif solusi
Menggunakan Metode SQ3R
KELEBIHAN KEKURANGAN
Lebih memberikan pemahaman
yang luas tentang teks / bacaan
Sulitnya menentukan ide
gagasan dalam teks
Membuat siswa menjadi lebih
aktif
Kurangnya waktu belajar
Membuat terarah langsung pada
intisari atau kandungan-
kandungan pokok materi yang
tersirat dan tersurat dalam teks
25. MASALAH TERPILIH YANG AKAN
DISELESAIKAN
3. Rendahnya kemampuan siswa kelas III
dalam melakukan hitung pembagian
AKAR PENYEBAB MASALAH
Siswa kesulitan memahami konsep
pembagian
26. Eksplorasi alternatif solusi
Kajian Literatur
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SD KELAS III
MEGGUNAKAN PEMBELAJARAN CTL
Oleh Melinda Rismawati, Yunista
menggunakan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), dimama siswa diharapkan belajar
melalui pengalaman bukan menghafal. Sanjaya (2011:255) menjelaskan CTL adalah pembelajaran yang
menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan siswa. Pembelajaran dengan pendekatan CTL melibatkan tujuh komponen utama yaitu (1)
constructivism (konstruktivisme, membangun, membentuk), (2) questioning (bertanya), (3) inquirí (menyelidiki,
menemukan), (4) learning community (masyarakat belajar), (5) modelling (pemodelan), (6) reflection (refleksi
atau umpan balik), dan (7) authentic assessment (penilaian yang sebenarnya). Wulan (2013: 8) mengemukakan
keunggulan penerapan pendekatan CTL : (1) Real world learning yaitu pembelajaran dikaitkan dengan
kehidupan nyata dan masalah yang disimulasikan dalam pembelajaran. (2) Mengutamakan pengalaman dalam
kehidupan nyata siswa, yaitu menghubungkan materi yang sedang dipelajari dengan pengalaman yang dimiliki
siswa. (3) Proses berfikir tingkat tinggi, siswa dituntut untuk menggali pengetahuan secara kreatif untuk
mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dan mencari suatu pemecahan suatu masalah. (4) Student centered
yaitu berpusat pada siswa bukan teacher centered atau berpusat pada guru. Sehingga siswa lebih mendominasi
pembelajaran lebih banyak terlibat dalam setiap proses. (5) Siswa aktif, kritis dan kreatif maksudnya siswa
menggunakan kemampuan berfikir kritis, terlibat penuh dalam proses pembelajaran yang Melinda.R,, Yunista,
Peningkatan Pemahaman efektif. (6) Realistis, dekat dengan kehidupan nyata siswa sehingga pembelajaran lebih
nyata dengan media yang ada di sekitar lingkungan siswa.
27. Eksplorasi alternatif solusi
Kajian Literatur
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN DAN
PEMBAGIAN KELAS 3 MELALUI PERMAINAN LONCAT
KATAK
Oleh Arfan Rahman Jayadi
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pembelajaran dengan
menggunakan permainan lompat katak dapat meningkatkan konsep
pemahaman siswa terhadap materi perkalian dan pembagian, serta
siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran. Maka penggunaan media
atau permainan dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman
siswa karena mengetahui asal muasal konsep materi tersebut secara
realistis, menjadikan suasana pembelajaran menjadi hidup, dan siswa
lebih termotivasi. Saran untuk penelitian yang selanjutnya
permasalahan yang diberikan kepada siswa lebih bisa disesuaikan
dengan kognitif siswa tersebut, dan pada saat pembelajaran diupayakan
untuk membuat perasaan siswa menjadi senang bukan hanya
permainannya yang menyenangkan saja.
28. Eksplorasi alternatif solusi
Kajian Literatur
Matematika Realistik Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Konsep Pembagian di Sekolah
Dasar
Oleh Ninit Permatasari, Yufiarti, Makmuri
mengajarkan konsep peekalian dan pembagian dengan menggunakan pendekatan pembelajaran
matematika realistik. Pendekatan pembelajaran matematika realistik merupakan pendekatan
pembelajaran yang menggunakan fenomena-fenomena di dunia nyata sebagai bahan atau objek
pembelajaran (Agusta, 2021; Narwati, 2020; Yulianty, 2019). Hal ini dilakukan dengan tujuan
untuk memperlancar proses pembelajaran matematika, sehingga mencapai tujuan pendidikan
matematika yang lebih baik (Handayani & Irawan, 2020; Sari & Armanto, 2022). Pembelajaran
matematika realistik berorientasi pada relevansi antara konsep matematika dengan konteks
permasalahan di dunia nyata yang juga berorientasi dan berkaitan dengan siswa (Jeheman et al.,
2019; Rahmi et al., 2021). Matematika realistik memiliki karakteristik menggunakan konteks
dalam proses pembelajarannya, menggunakan model yang realistik, menggunakan kontribusi dan
hasil belajar siswa, menekankan terhadap interaktivitas dalam proses pengajaran, serta
mengintegrasikan dengan berbagai topik pembelajaran (Fitra, 2018; Heryan, 2018). Dengan
karakteristik pembelajaran yang demikian, pembelajaran matematika realistik sangat menekankan
terhadap peran aktif siswa dalam proses pembelajaran, sehingga guru hanya berperan
menfasilitasi proses belajar untuk memungkinkan terjadinya interaksi yang optimal serta
menerapkan scaffolding (Purba, 2019; Siregar et al., 2020; Suardipa & Handayani, 2021).
29. Eksplorasi alternatif solusi
Kajian Literatur
PERAN MEDIA PEMBELAJARAN CORONG BERHITUNG TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP PEMBAGIAN DI KELAS II SDN 1 TAHUNAN
Oleh Aulia Nur Faizah, Cindi Arina Manasikana, Wulan Sutriyani
Corong berhitung yaitu media untuk mata pelajaran matematika yang dibuat oleh salah
satu peserta lomba dari Universitas Muria Kudus, yakni Alfi Muhimmatul Fauziyah,
Chamelia Arista dan Eka Pratiwi. Media ini dibuat berdasarkan latar belakang peserta
didik yang masih memiliki prestasi yang kurang pada mata pelajaran matematika.
materi pembelajaran matematika seharusnya disajikan dengan konkrit salah satu
caranya dengan menggunakan media pembelajaran (Saifani, 2019: 6). Media
pembelajaran corong berhitung merupakan media pembelajaran dimana
penggunaannya memakai media corong untuk melakukan operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Corong ini berfungsi untuk tempat masuknya
biji-bijian maupun benda lain yang sejenis serta membantu operasi hitung, biji-bijian
atau sejenisnya ini berperan sebagai bilangan yang akan dikenalkan pada operasi
hitung, lalu ada laci yang berfungsi sebagai tempat untuk melihat hasil operasi hitung
(Angsar, 2020: 14). Jadi, dapat di jelaskan bahwa media pembelajaran corong berhitung
ini adalah media yang digunakan untuk perantara dalam proses pembelajaran di kelas,
terutama pada pembelajaran matematika materi pembagian.
30. Eksplorasi alternatif solusi
Wawancara Guru/Teman Sejawat
• Guru menyiapkan media konkrit
• Guru menekankan kepada siswa bahwa
pembagian adalah pengurangan berulang
sampai sama dengan nol (0)
• Menerapkan pembelajaran tutor sebaya
• Guru menerapkan model pembelajaran Belajar
sambil bermain
31. Eksplorasi alternatif solusi
Wawancara Pakar
• Guru mengajak siswa bermain peran
menggunakan alat peraga
• Guru menggunakan metode kontekstual
yaitu dengan mengaitkan konsep
pembagian dengan benda-benda disekitar
siswa
32. Analisis alternatif solusi
Menggunakan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
KELEBIHAN KEKURANGAN
Pembelajaran lebih bermakna Bagi siswa yang berhalangan mengikuti
pembelajaran ini, tidak akan mendapat pelajaran
dan pengalaman konkret
Pembelajaran lebih produktif dan
mampu menumbuhkan penguatan
konsep kepada siswa
Perasaan khawatir pada anggota kelompok akan
hilangnya karakteristik siswa karena harus
menyesuaikan dengan kelompoknya
Menumbuhkan keberanian siswa
untuk mengemukakan pendapat
Banyak siswa yang tidak senang apabila disuruh
bekerja sama dengan yang lainnya, karena siswa
yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa
yang lain dalam kelompoknya
Menumbuhkan rasa ingin tau siswa
tentang materi
Menumbuhkan kemampuan siswa
untuk bekerja sama memecahkan
masalah
33. Analisis alternatif solusi
Menggunakan model belajar sambil bermain
KELEBIHAN KEKURANGAN
Sesuai dengan tahap perkembangan
anak yang membutuhkan wahana
dalam mengembangkan semua aspek-
aspek perkembangannya, baik
perkembangan fisik, perkembangan
kognitif maupun perkembangan
emosionalnya.
Apabila metode ini dilakukan tanpa
persiapan yang matang, maka ada
kemungkinan tujuan-tujuan
pembelajaran tidak tercapai secara
maksimal
Dapat mendorong minat anak untuk
belajar
Metode ini biasanya memerlukan
strategi dan media pembelajaran yang
disiapkan akan menyita waktu guru
Belajar akan lebih menyenangkan
34. Analisis eksplorasi solusi
Pembelajaran matematika realistik
KELEBIHAN KEKURANGAN
Karena membangun sendiri
pengetahuannya, maka siswa tidak
pernah lupa
Karena sudah terbiasa diberi informasi
terlebih dahulu maka siswa masih
kesulitan dalam menentukan sendiri
jawabannya
Suasana dalam proses pembelajaran
menyenangkan karena menggunakan
realitas kehidupan, sehingga siswa tidak
cepat bosan untuk belajar matematika
Siswa yang pandai kadang tidak sabar
menanti jawabannya terhadap teman
yang belum selesai
Siswa merasa dihargai dan semakin
terbuka, karena sikap belajar siswa ada
nilainya
Membutuhkan alat peraga yang sesuai
dengan situasi pembelajaran saat itu
Melatih siswa untuk terbiasa berfikir dan
mengemukakan pendapat
Membutuhkan waktu yang lama
35. Analisis eksplorasi solusi
Pembelajaran Tutor sebaya
KELEBIHAN KEKURANGAN
Adanya hubungan yang lebih dekat dan
akrab dapat meningkatkan rasa tanggung
jawab dan kepercayaan diri
Siswa yang dibantu sering kali kurang serius
karena berhadapan dengan temannya
sendiri, sehingga hasilnya kurang
memuaskan
Bagi tutor pekerjaan tutoring, akan
mempunyai akibat memperkuat konsep
yang dibahas
Ada beberapa anak yang menjadi malu
bertanya karena takut rahasianya diketahui
oleh temannya
Bagi tutor merupakan kesempatan untuk
melatih diri, memegang rasa tanggung jawab
dalam mengemban suatu tugas, dan melatih
kesabaran
Bagi guru sukar untuk menemukan tutor
yang tepat bagi seseorang atau beberapa
orang siswa yang hars dibimbing
Mempererat hubungan sesama siswa
sehingga mempertebal perasaan sosial
Tidak semua siswa yang pandai atau cepat
waktu belajarnya dapat mengerjakannya
kembali pada kawan-kawannya
Pengetahuan yang diperoleh biasanya akan
lebih lama tersimpan dalam memori siswa
36. MASALAH TERPILIH YANG AKAN
DISELESAIKAN
4. Guru masih enggan menggunakan media
belajar yang berbeda selain buku pada mata
pelajaran IPAS kelas IV materi Pengaruh
Gaya Terhadap Benda
AKAR PENYEBAB MASALAH
Kurangnya minat dan motivasi guru dalam
menggunakan media pembelajaran berbasis TIK
37. Eksplorasi analisis solusi
Kajian Literatur
Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Multimedia
Interaktif Menggunakan Adobe Flash Pada Kelas IV
Oleh Dian Oktafiani, Lukman Nulhakim, Trian Pamungkas
Alamsyah
Adobe Flash merupakan sebuah program aplikasi yang mampu
menciptakan multimedia interaktif yang menarik dengan adanya
tampilan animasi, gambar, film, presentasi, game, quiz, dan kartu
elektronik (Arifa et al., 2014; Prasetyo & Prasojo, 2016). Adobe
Flash juga merupakan salah satu program yang memiliki banyak
peminat karena mampu mengerjakan segala hal tentang
multimedia. Multimedia interaktif menggunakan Adobe Flash ini
bisa digunakan disemua mata pelajaran termasuk mata pelajaran
IPA, khususnya pada materi gaya.
38. Eksplorasi alternatif solusi
Kajian Literatur
Penggunaan Youtube sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh pada
Kelas III Sekolah Dasar Islam An-Nizomiyah
Oleh Agus Suradika, Andi Ahmad Gunadi, Sastra Aditya Jaya
Sehubungan dengan adanya pembelajaran jarak jauh maka kehadiran
youtube dapat menjadi salah satu alternatif penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran. Media yang sangat dekat dengan kehidupan seharai-hari
generasi muda utamanya kaum pelajar tentu diharapkan dapat
mendorong kemandirian peserta didik dalam belajar dari rumah.
Namun demikian, kemandirian yang ditekankan oleh pemanfaatan
media youtube tentunya juga membawa dampak positif dan negatif
dalam satu paket. Kemudahan akses informasi melalui youtube tentu
jika dimanfaatkan secara baik dapat berdampak positif dengan
menambah wawasan dan pengetahuan peserta didik
39. Eksplorasi alternatif solusi
Kajian Literatur
Pengembangan Media PowerPoint IPA Untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Samirono
Oleh Widya Wijayanti, Stefanus Christian Relmasira
Menurut (Sanaky, 2013) menjelaskan bahwa media PowerPoint adalah program
aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi dibawah Mircosoft
Office Program komputer dan tampilan ke layar menggunakan bantuan LCD proyektor.
Di Sekolah Dasar (SD) teknologi juga diperlukan karena akan menunjang kulitas
sekolah itu sendiri. Secara garis besar kebutuhan SD akan media interaktif adanya
perkembangan teknologi didunia pendidikan sehingga peserta didik dan guru dapat
belajar dengan secara efisien, dapat juga meningkatkan hasil belajar siswa, dan
meningkatkan mutu pada sekolah. Pada mata pelajaran IPA memiliki fungsi yang
dijelaskan dalam Sumaji (2006), antara lain: 1)Memberikan bekal pengetahuan dasar,
baik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi maupun menerapkan di kehidupan
sehari-hari, 2)Mengembangkan keterampilan, dalam memperoleh, mengembangkan
konsep-konsep IPA, 3)Menanamkan sikap ilmiah dan melatih siswa memggunakan
metode ilmiah, 4)Menyadarkan siswa akan alam dan segala seindahnya, 5)Memupuk
daya kreatif dan inovatif siswa, 6)Memahami gagasan atau informasi baru dalam
nidang IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), 7)Mengembangkan minat siswa
terhadap IPA. Dengan ini IPA bertujuan untuk memberikan pengalaman serta ilmu
dengan cara menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Dengan adanya
mata pelajaran IPA siswa dapat belajar tentang dunia sains. Siswa juga dapat
menerapkan kedalam kehidupan sehari-hari.
41. Eksplorasi alternatif solusi
Wawancara Pakar
• Guru menampilkan video proses berubahan
yang dialami benda ketika mendapat gaya
• Media TIK yang cocok digunakan yaitu
media pembelajaran berbasis multimedia,
yaitu guru mengombinasikan gambar, video
dan suara
42. Analisis alternatif solusi
Menggunakan aplikasi Adobe Flash untuk menyajikan media pembelajaran
KELEBIHAN KEKURANGAN
Adobe flash merupakan teknologi animasi
web yang paling populer, sehingga banyak
didukung oleh berbagai pihak
Pembuatan yang rumit, karena semua serba
manual, mulai dari pembuatan gambar,
gerakan, sehingga pembuatan fungsi tombol
seperti tombol next, prev dan lain sebagainya
Adobe flash mempunyai ukuran file yang
kecil dengan kualitas yang baik
Dibutuhkan waktu yang lama dalam
pembuatannya
Adobe flash mempunyai kebutuhan hadware
yang tidak tinggi
Perangkat yang akan digunakan harus
mempunyai adobe flash player
Adobe flash dapat membuat website, cd-
interaktif, animasi web, animasi kartun, kartu
elektronik, iklan tv, banner di web, presentasi
cantik, membuat permainan (game), aplikasi
web dan handphone
Pembuatannya, membutuhkan banyak
variable untuk memberikan nama pada object
yang akan kita mainkan, baik untuk nama
gambar, suara, gambar bergerak dan
perhitungan matematik
Adobe flash dapat ditampilkan di banyak
media seperti web, CD rom, VCD, DVD,
televisi, handphone dan PDA
43. Analisis alternatif solusi
Menggunakan media pembelajaran youtube
KELEBIHAN KEKURANGAN
tersedianya berbagai type video
yang beraneka ragam yang
dapat membantu seorang Video
Maker terinspirasi
Masih terdapatnya Video yang
tidak pantas dipertontonkan
umum
Youtube ini termasuk website
yang sangat mudah untuk
diakses melalui Komputer,
Laptop, maupun Smartphone
Dapat merusaknya moral
generasi bangsa karena tontonan
yang beraneka ragam yang tidak
dibatasi penggunaannya
44. Analisis alternatif solusi
Menggunakan Media PPT (Power Point)
KELEBIHAN KEKURANGAN
Memudahkan pembuatan slide
presentasi
Tidak dapat digunakan oleh
platfoam lain selain Microsoft
Dilengkapi dengan banyak tools
untuk membuat presentasi yang
bagus
Ketidak stabilan dari dokumen
untuk tiap versi ppt
Ppt tergolong software yang
berat