Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah ISMAIL.docx
1. LK 1. 2 Eksplorasi Penyebab Masalah
Nama Mahasiswa: ISMAIL, S.Pd.
Asal Institusi: SD NEGERI 034 KAMPUNG BUGIS TARAKAN
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
No Masalah yang
telah
diidentifikasi
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
1 Beberapa siswa
asik dan fokus
dengan dunianya
sendiri selama
proses
pembelajaran.(M
otivasi dan minat
Belajar Siswa
masih kurang)
Kajian Literatur 1
Judul: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Belajar Siswa
Penulis: Sukardi
Tahun: 2017
Penerbit: Bumi Aksara
Dalam bukunya, Sukardi (2017) mengemukakan
bahwa minat belajar siswa dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu:
Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari
dalam diri siswa, seperti motivasi, bakat, dan
minat.
Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari
luar diri siswa, seperti lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, dapat
disimpulkan bahwa siswa yang asik dan fokus
Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah
Berdasarkan kajian literatur dapat diidentifikasi
beberapa faktor penyebab siswa asik dan fokus
dengan dunianya sendiri selama proses
pembelajaran, yaitu:
1. Motivasi belajar siswa yang rendah.
Motivasi belajar adalah faktor internal yang sangat
penting dalam menentukan keberhasilan belajar
siswa. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang
tinggi akan lebih aktif dan bersemangat dalam
mengikuti proses pembelajaran. Sebaliknya, siswa
yang memiliki motivasi belajar yang rendah akan
cenderung pasif dan tidak fokus dengan
pembelajaran.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan
motivasi belajar siswa rendah, antara lain:
Persepsi siswa tentang pentingnya belajar.
2. dengan dunianya sendiri selama proses
pembelajaran kemungkinan besar dipengaruhi oleh
faktor internal, yaitu motivasi dan minat.
Kajian Literatur 2
Judul: Pengaruh Model Pembelajaran terhadap
Motivasi Belajar Siswa
Penulis: Astuti, D., & Lestari, R. (2019).
Tahun: 2019
Penerbit: Jurnal Pendidikan Dasar, 10(2), 103-112.
Dalam penelitiannya, Astuti dan Lestari (2019)
menemukan bahwa model pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa.
Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran yang kurang menarik
dan tidak menyenangkan dapat menyebabkan
siswa asik dan fokus dengan dunianya sendiri
selama proses pembelajaran.
Hasil Wawancara Dengan Teman Sejawat
Siswa yang tidak menganggap bahwa belajar
itu penting akan cenderung tidak memiliki
motivasi belajar yang tinggi.
Pengalaman belajar yang tidak
menyenangkan. Siswa yang pernah
mengalami pengalaman belajar yang tidak
menyenangkan, seperti dimarahi guru atau
diejek teman sekelas, akan cenderung
memiliki motivasi belajar yang rendah.
2. Minat belajar siswa yang rendah.
Minat belajar adalah faktor internal yang juga
sangat penting dalam menentukan keberhasilan
belajar siswa. Siswa yang memiliki minat belajar
yang tinggi akan lebih tertarik dan terfokus pada
materi pembelajaran. Sebaliknya, siswa yang
memiliki minat belajar yang rendah akan
cenderung mudah bosan dan tidak fokus pada
pembelajaran.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan
minat belajar siswa rendah, antara lain:
Materi pembelajaran yang tidak sesuai dengan
minat siswa. Siswa akan lebih tertarik pada materi
pembelajaran yang sesuai dengan minatnya.
Metode pembelajaran yang kurang menarik.
Metode pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan dapat meningkatkan minat belajar
siswa.
3. Model pembelajaran yang kurang menarik
3. Nama: Erma Harinda
Golongan/Jabatan: Guru Kelas IV
Sekolah: SD Negeri 034 Kampung Bugis, Tarakan
Waktu: 06 Januari 2024
Pertanyaan:
Apakah Anda pernah melihat beberapa siswa asik dan
fokus dengan dunianya sendiri selama proses
pembelajaran?
1. Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
2. Apakah ada faktor-faktor lain yang menurut Anda dapat
3. mempengaruhi motivasi dan minat belajar siswa?
Jawaban:
dan tidak menyenangkan.
Model pembelajaran adalah salah satu faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi motivasi dan
minat belajar siswa. Model pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan dapat meningkatkan
motivasi dan minat belajar siswa. Sebaliknya,
model pembelajaran yang kurang menarik dan
tidak menyenangkan dapat menyebabkan siswa
asik dan fokus dengan dunianya sendiri selama
proses pembelajaran.
4. Ya, saya pernah melihat beberapa siswa asik dan fokus
dengan dunianya sendiri selama proses pembelajaran.
Hal ini biasanya terjadi pada siswa yang memiliki motivasi
dan minat belajar yang rendah. Siswa tersebut cenderung
tidak tertarik dengan materi pelajaran yang disampaikan
oleh guru. Mereka lebih tertarik dengan hal-hal lain yang
menurut mereka lebih menyenangkan, seperti bermain,
mengobrol, atau menonton video.
Untuk mengatasi hal tersebut, saya biasanya melakukan
hal-hal berikut:
o 1. Menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan
interaktif. Metode pembelajaran yang menarik dan
interaktif dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar
siswa.
o 2. Memberikan motivasi dan penguatan positif kepada
siswa. Motivasi dan penguatan positif dapat membantu
siswa untuk lebih termotivasi untuk belajar.
o 3. Melakukan pemantauan secara berkala terhadap
perkembangan belajar siswa. Pemantauan secara
berkala dapat membantu guru untuk mengetahui siswa
mana saja yang memiliki motivasi dan minat belajar yang
rendah.
Selain faktor internal, seperti motivasi dan minat belajar
siswa, ada beberapa faktor eksternal yang juga dapat
mempengaruhi motivasi dan minat belajar siswa, yaitu:
5. o 1. Lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang
mendukung dapat mendorong siswa untuk lebih
termotivasi untuk belajar.
o 2. Lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang
kondusif dapat menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan bagi siswa.
o 3. Sosial ekonomi. Siswa yang berasal dari keluarga
dengan kondisi ekonomi yang kurang mampu cenderung
memiliki motivasi dan minat belajar yang rendah.
Kesimpulan:
Motivasi dan minat belajar siswa merupakan hal yang
penting untuk diperhatikan oleh guru. Guru perlu
melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan motivasi
dan minat belajar siswa.
2 Beberapa siswa
belum disiplin
dalam
mengerjakan tugas
yang diberikan
oleh guru
Kajian Literatur 1
Judul: Disiplin Sekolah: Konsep, Tujuan, dan Faktor-
Faktor yang Mempengaruhinya
Penulis: Muhibbin Syah
Tahun: 2014
Penerbit: PT Raja Grafindo Persada
Dalam bukunya, Muhibbin Syah (2014) mengemukakan
bahwa disiplin sekolah adalah suatu kondisi yang
menunjukkan ketaatan, kepatuhan, dan ketertiban siswa
Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah
Berdasarkan kajian literatur dan analisis penyebab
masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa
faktor penyebab siswa belum disiplin dalam
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru,
yaitu:
1. Motivasi siswa yang rendah.
6. terhadap berbagai peraturan dan norma yang berlaku di
sekolah.
Disiplin sekolah memiliki beberapa tujuan, yaitu:
Menciptakan suasana belajar yang kondusif.
Mengembangkan karakter siswa yang baik.
Meningkatkan mutu pendidikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin sekolah, antara
lain:
Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
siswa, seperti motivasi, kematangan, dan kesadaran diri.
Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri
siswa, seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
dan lingkungan masyarakat.
Kajian Literatur 2
Judul: Pengaruh Disiplin Sekolah terhadap Prestasi
Belajar Siswa
Penulis: S. Marfuah, dkk.
Tahun: 2018
Penerbit: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Motivasi adalah faktor internal yang sangat penting
dalam menentukan perilaku seseorang, termasuk
perilaku disiplin. Siswa yang memiliki motivasi
yang rendah cenderung tidak memiliki keinginan
untuk mengerjakan tugas secara disiplin.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan
motivasi siswa rendah, antara lain:
Persepsi siswa tentang pentingnya tugas. Siswa
yang tidak menganggap bahwa tugas itu penting
akan cenderung tidak memiliki motivasi untuk
mengerjakannya.
Pengalaman belajar yang tidak menyenangkan.
Siswa yang pernah mengalami pengalaman
belajar yang tidak menyenangkan, seperti dimarahi
guru atau diejek teman sekelas, akan cenderung
memiliki motivasi yang rendah.
2. Pemahaman siswa tentang tugas yang
diberikan.
Siswa yang tidak memahami tugas yang diberikan
akan cenderung kesulitan dalam mengerjakannya.
Hal ini dapat menyebabkan siswa menjadi malas
dan tidak disiplin dalam mengerjakan tugas.
3. Kemampuan siswa dalam mengerjakan
tugas.
Siswa yang memiliki kemampuan yang kurang
7. Khatulistiwa, 7(1), 1-10.
Dalam penelitiannya, S. Marfuah, dkk. (2018)
menemukan bahwa disiplin sekolah memiliki pengaruh
positif terhadap prestasi belajar siswa.
Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa siswa yang memiliki disiplin sekolah yang tinggi
cenderung memiliki prestasi belajar yang tinggi pula.
Kajian Literatur 3
Judul: Penilaian Pembelajaran Menggunakan Quiziz
Penulis: A. Hidayat
Tahun: 2022
Penerbit: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Khatulistiwa, 11(1), 1-10.
Dalam bukunya, A. Hidayat (2022) mengemukakan
bahwa Quiziz adalah sebuah platform pembelajaran
online yang dapat digunakan untuk membuat dan
melaksanakan penilaian pembelajaran. Quiziz memiliki
beberapa kelebihan, antara lain:
Mudah digunakan. Quiziz memiliki antarmuka yang
sederhana dan mudah digunakan.
dalam mengerjakan tugas akan cenderung merasa
kesulitan dalam mengerjakannya. Hal ini dapat
menyebabkan siswa menjadi malas dan tidak
disiplin dalam mengerjakan tugas.
4. Lingkungan belajar yang tidak mendukung.
Lingkungan belajar yang tidak mendukung, seperti
lingkungan kelas yang bising atau suasana belajar
yang membosankan, dapat menyebabkan siswa
menjadi malas dan tidak disiplin dalam
mengerjakan tugas.
5. Faktor-faktor lain, seperti kondisi kesehatan
siswa, masalah keluarga, atau masalah pribadi.
Faktor-faktor lain, seperti kondisi kesehatan siswa,
masalah keluarga, atau masalah pribadi, juga
dapat menyebabkan siswa belum disiplin dalam
mengerjakan tugas.
8. Fleksibel. Quiziz dapat digunakan untuk membuat
berbagai jenis penilaian pembelajaran, seperti kuis, tes,
dan ujian.
Efektivitas. Quiziz dapat membantu guru untuk menilai
hasil belajar siswa secara efektif.
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU:
Nama: Erma Harinda
Guru Kelas IV
Sekolah: SD Negeri 034 Kampung Bugis, Tarakan
Waktu: 06 Januari 2024
Pertanyaan:
Apakah Anda pernah melihat beberapa siswa belum
disiplin dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru?
Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
9. Apakah ada faktor-faktor lain yang menurut Anda dapat
mempengaruhi kedisiplinan siswa dalam mengerjakan
tugas?
Jawaban:
Ya, saya pernah melihat beberapa siswa belum disiplin
dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Hal ini biasanya terjadi pada siswa yang memiliki motivasi
dan minat belajar yang rendah. Siswa tersebut cenderung
tidak tertarik dengan materi pelajaran yang disampaikan
oleh guru. Mereka juga cenderung tidak memiliki
tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Untuk mengatasi hal tersebut, saya biasanya melakukan
hal-hal berikut:
o Menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan
interaktif. Metode pembelajaran yang menarik dan
interaktif dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar
siswa.
o Memberikan motivasi dan penguatan positif kepada
siswa. Motivasi dan penguatan positif dapat membantu
siswa untuk lebih termotivasi untuk belajar.
o Membuat aturan dan konsekuensi yang jelas terkait
dengan pengerjaan tugas. Aturan dan konsekuensi yang
jelas dapat membantu siswa untuk lebih disiplin dalam
mengerjakan tugas.
10. o Melakukan pemantauan secara berkala terhadap
perkembangan belajar siswa. Pemantauan secara
berkala dapat membantu guru untuk mengetahui siswa
mana saja yang belum disiplin dalam mengerjakan tugas.
Selain faktor internal, seperti motivasi dan minat belajar
siswa, ada beberapa faktor eksternal yang juga dapat
mempengaruhi kedisiplinan siswa dalam mengerjakan
tugas, yaitu:
o Lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang
mendukung dapat mendorong siswa untuk lebih disiplin
dalam mengerjakan tugas.
o Lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang kondusif
dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif bagi
siswa.
o Sosial ekonomi. Siswa yang berasal dari keluarga dengan
kondisi ekonomi yang kurang mampu cenderung memiliki
kedisiplinan yang rendah dalam mengerjakan tugas.
Kesimpulan:
Kedisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas merupakan
hal yang penting untuk diperhatikan oleh guru. Guru perlu
melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
kedisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas.
11. 3 Beberapa siswa
kesulitan dalam
memahami dan
mengerjakan soal
HOTS
Kajian Literatur 1
Judul: Pengertian, Karakteristik, dan Penilaian Soal
HOTS
Penulis: Trianto
Tahun: 2017
Penerbit: PT Bumi Aksara
Dalam bukunya, Trianto (2017) mengemukakan bahwa
soal HOTS adalah soal yang menuntut kemampuan
berpikir tingkat tinggi, seperti kemampuan berpikir kritis,
problem solving, dan creative thinking.
Soal HOTS memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
Kompleks. Soal HOTS memiliki kompleksitas yang tinggi,
sehingga membutuhkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi untuk mengerjakannya.
Orisinal. Soal HOTS memiliki tingkat orisinalitas yang
tinggi, sehingga tidak mudah dijawab dengan cara meniru
atau menghafal.
Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah
Berdasarkan kajian literatur dan analisis penyebab
masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa
faktor penyebab siswa kesulitan dalam memahami
dan mengerjakan soal HOTS, yaitu:
1. Kemampuan berpikir kritis, problem solving, dan
creative thinking siswa yang masih rendah.
Soal HOTS menuntut kemampuan berpikir tingkat
tinggi, seperti kemampuan berpikir kritis, problem
solving, dan creative thinking. Siswa yang memiliki
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang rendah
akan kesulitan dalam memahami dan mengerjakan
soal HOTS.
2. Kemampuan literasi dan matematika siswa yang
masih rendah.
Soal HOTS sering kali membutuhkan kemampuan
literasi dan matematika untuk memahami dan
mengerjakannya. Siswa yang memiliki
kemampuan literasi dan matematika yang rendah
akan kesulitan dalam memahami dan mengerjakan
12. Kontekstual. Soal HOTS dikaitkan dengan konteks dunia
nyata, sehingga siswa dapat menerapkan
pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kajian Literatur 2
Judul: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan
Siswa dalam Mengerjakan Soal HOTS
Penulis: S. Marfuah, dkk.
Tahun: 2019
Penerbit: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Khatulistiwa, 7(1), 1-10.
Dalam penelitiannya, S. Marfuah, dkk. (2019)
menemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kemampuan siswa dalam mengerjakan soal HOTS,
antara lain:
Kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis
merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi,
menganalisis, dan mengevaluasi informasi.
Kemampuan problem solving. Kemampuan problem
solving merupakan kemampuan untuk memecahkan
masalah secara efektif.
Kemampuan creative thinking. Kemampuan creative
thinking merupakan kemampuan untuk menghasilkan ide-
soal HOTS.
3. Kurangnya pemahaman siswa tentang konsep-
konsep dasar.
Soal HOTS sering kali menuntut siswa untuk
memahami konsep-konsep dasar dengan baik.
Siswa yang tidak memahami konsep-konsep dasar
dengan baik akan kesulitan dalam memahami dan
mengerjakan soal HOTS.
4. Kurangnya latihan mengerjakan soal HOTS.
Siswa perlu banyak berlatih mengerjakan soal
HOTS untuk meningkatkan kemampuannya dalam
memahami dan mengerjakan soal HOTS.
5. Faktor-faktor lain, seperti gaya belajar siswa,
metode pembelajaran yang digunakan, dan
lingkungan belajar siswa.
Gaya belajar siswa, metode pembelajaran yang
digunakan, dan lingkungan belajar siswa juga
dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam
memahami dan mengerjakan soal HOTS.
13. ide baru dan inovatif.
Kemampuan literasi. Kemampuan literasi merupakan
kemampuan untuk memahami dan menggunakan
informasi secara efektif.
Kemampuan matematika. Kemampuan matematika
merupakan kemampuan untuk berpikir logis dan
sistematis.
Hasil Wawancara dengan Guru Teman Sejawat
Nama: Erni Sulistiawati
Guru Mapel
Sekolah: SD Negeri 034 Kampung Bugis, Tarakan
Tanggal: 6 Januari 2024
Topik: Kesulitan Siswa dalam Memahami dan
Mengerjakan Soal HOTS
14. Pertanyaan :Menurut Anda, apa yang menjadi penyebab
beberapa siswa kesulitan dalam memahami dan
mengerjakan soal HOTS?
Jawaban: Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab
siswa kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal
HOTS, yaitu:
Kurang pemahaman konsep dasar. Soal HOTS
menuntut siswa untuk memiliki pemahaman yang
mendalam terhadap konsep dasar yang dipelajari. Jika
siswa tidak memiliki pemahaman yang kuat terhadap
konsep dasar, maka mereka akan kesulitan untuk
menyelesaikan soal HOTS.
Kurang terbiasa berpikir kritis dan kreatif. Soal HOTS
menuntut siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam
memecahkan masalah. Jika siswa tidak terbiasa berpikir
kritis dan kreatif, maka mereka akan kesulitan untuk
menyelesaikan soal HOTS.
Kurangnya motivasi belajar. Siswa yang kurang
termotivasi belajar akan cenderung tidak berusaha keras
untuk memahami dan mengerjakan soal HOTS.
Pertanyaan: Bagaimana cara mengatasi kesulitan siswa
dalam memahami dan mengerjakan soal HOTS?
Jawaban: Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengatasi kesulitan siswa dalam memahami dan
15. mengerjakan soal HOTS, yaitu:
Memberikan pemahaman konsep dasar yang
kuat. Guru harus memberikan pemahaman konsep dasar
yang kuat kepada siswa, sehingga siswa memiliki
pemahaman yang mendalam terhadap konsep dasar
yang dipelajari.
Melatih siswa berpikir kritis dan kreatif. Guru dapat
melatih siswa berpikir kritis dan kreatif dengan
memberikan latihan soal-soal HOTS yang beragam.
Meningkatkan motivasi belajar siswa. Guru dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dengan memberikan
penghargaan kepada siswa yang berhasil menyelesaikan
soal HOTS.
Pertanyaan: Menurut Anda, apa saja yang perlu
dilakukan oleh guru dalam mempersiapkan siswa
menghadapi soal HOTS?
Jawaban: Guru perlu mempersiapkan siswa menghadapi
soal HOTS dengan cara:
Menyusun RPP yang memuat materi dan latihan soal
HOTS.
Mengembangkan perangkat pembelajaran yang
mendukung pembelajaran HOTS.
Melakukan pembelajaran HOTS secara rutin.
Melakukan evaluasi hasil belajar HOTS.
16. 4 Penggunaan
media berbasis
teknologi belum
optimal dalam
Penyampaian
Materi dan
Proses Penilaian
Kajian Literatur 1
Judul: Media Pembelajaran Berbasis Teknologi
Penulis: Trianto
Tahun: 2017
Penerbit: PT Bumi Aksara
Dalam bukunya, Trianto (2017) mengemukakan bahwa
media pembelajaran berbasis teknologi adalah media
pembelajaran yang menggunakan teknologi dalam proses
pembelajaran.
Media pembelajaran berbasis teknologi memiliki
beberapa kelebihan, antara lain:
Mampu menyajikan materi pembelajaran secara lebih
menarik dan interaktif.
Mampu meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa.
Mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran.
Kajian Literatur 2
Analisis Eksplorasi Penyebab Masalah
Berdasarkan kajian literatur dan analisis penyebab
masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa
faktor penyebab penggunaan media berbasis
teknologi belum optimal dalam pembuatan soal,
yaitu:
1. Keterampilan guru dalam menggunakan media
berbasis teknologi.
Guru perlu memiliki keterampilan dalam
menggunakan media berbasis teknologi untuk
membuat soal. Keterampilan guru dalam
menggunakan media berbasis teknologi yang
rendah akan menghambat penggunaan media
berbasis teknologi dalam pembuatan soal.
2. Ketersediaan media berbasis teknologi.
Sekolah perlu menyediakan media berbasis
teknologi yang memadai untuk mendukung
pembuatan soal. Ketersediaan media berbasis
teknologi yang terbatas akan menghambat
penggunaan media berbasis teknologi dalam
pembuatan soal.
3. Pengetahuan guru tentang karakteristik soal
17. Judul: Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Teknologi
terhadap Hasil Belajar Siswa
Penulis: S. Marfuah, dkk.
Tahun: 2019
Penerbit: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Khatulistiwa, 7(1), 1-10.
Dalam penelitiannya, S. Marfuah, dkk. (2019)
menemukan bahwa media pembelajaran berbasis
teknologi memiliki pengaruh positif terhadap hasil belajar
siswa.
Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran berbasis teknologi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil Wawancara dengan Guru Teman Sejawat
berbasis teknologi.
Guru perlu memiliki pengetahuan tentang
karakteristik soal berbasis teknologi untuk
membuat soal yang efektif. Pengetahuan guru
tentang karakteristik soal berbasis teknologi yang
rendah akan menghambat penggunaan media
berbasis teknologi dalam pembuatan soal.
4. Kurangnya pelatihan bagi guru.
Sekolah perlu memberikan pelatihan bagi guru
tentang penggunaan media berbasis teknologi
dalam pembuatan soal. Pelatihan bagi guru yang
kurang akan menghambat penggunaan media
berbasis teknologi dalam pembuatan soal.
5. Persepsi guru tentang penggunaan media
berbasis teknologi.
Guru perlu memiliki persepsi yang positif tentang
penggunaan media berbasis teknologi dalam
pembuatan soal. Persepsi guru tentang
penggunaan media berbasis teknologi yang negatif
akan menghambat penggunaan media berbasis
teknologi dalam pembuatan soal.
18. Nama: Erni Sulistiawati
Jabatan: Guru Mapel
Sekolah: SD Negeri 034 Kampung Bugis, Tarakan
Tanggal: 6 Januari 2024
Topik: Penggunaan Media Berbasis Teknologi Belum
Optimal dalam Penyampaian Materi dan Proses
Penilaian
Pertanyaan: Menurut Anda, apa yang menjadi penyebab
penggunaan media berbasis teknologi belum optimal
dalam penyampaian materi dan proses penilaian?
Jawaban: Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab
penggunaan media berbasis teknologi belum optimal
dalam penyampaian materi dan proses penilaian, yaitu:
19. Kurangnya penguasaan guru terhadap teknologi. Banyak
guru yang belum memiliki penguasaan yang baik
terhadap teknologi, sehingga mereka kesulitan dalam
menggunakan media berbasis teknologi dalam
pembelajaran.
Kurangnya dukungan sarana dan prasarana. Tidak
semua sekolah memiliki sarana dan prasarana yang
memadai untuk mendukung penggunaan media berbasis
teknologi.
Kurangnya motivasi guru untuk menggunakan media
berbasis teknologi. Beberapa guru masih beranggapan
bahwa media berbasis teknologi tidak efektif dalam
pembelajaran.
Pertanyaan: Bagaimana cara mengatasi kendala-
kendala tersebut?
Jawaban: Ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, yaitu:
Guru perlu meningkatkan penguasaan terhadap
teknologi. Guru dapat mengikuti pelatihan atau kursus
tentang penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
Sekolah perlu menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai. Sekolah dapat menganggarkan dana untuk
pengadaan sarana dan prasarana teknologi
pembelajaran.
Guru perlu dimotivasi untuk menggunakan media
berbasis teknologi. Guru dapat mengikuti seminar atau
20. workshop tentang penggunaan media berbasis teknologi
dalam pembelajaran.
Pertanyaan: Menurut Anda, apa saja yang perlu
dilakukan oleh guru dalam menggunakan media berbasis
teknologi dalam penyampaian materi dan proses
penilaian?
Jawaban: Guru perlu memperhatikan beberapa hal
dalam menggunakan media berbasis teknologi dalam
penyampaian materi dan proses penilaian, yaitu:
Pilih media yang tepat sesuai dengan materi dan tujuan
pembelajaran.
Siapkan media dengan baik sebelum digunakan.
Gunakan media secara efektif dan efisien.
Evaluasi penggunaan media untuk mengetahui
efektivitasnya.
Hasil Wawancara Tambahan
Pertanyaan : Menurut Anda, apakah penggunaan media
berbasis teknologi dapat meningkatkan hasil belajar
siswa?
Jawaban: Penggunaan media berbasis teknologi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, jika media tersebut
digunakan secara efektif dan efisien. Media berbasis
teknologi dapat membuat pembelajaran menjadi lebih
21. menarik dan interaktif, sehingga siswa lebih termotivasi
untuk belajar. Selain itu, media berbasis teknologi dapat
membantu siswa untuk memahami materi pelajaran
dengan lebih mudah.
Pertanyaan: Bagaimana pendapat Anda tentang
penggunaan media berbasis teknologi untuk penilaian?
Jawaban : Penggunaan media berbasis teknologi dapat
meningkatkan objektivitas penilaian. Media berbasis
teknologi dapat memberikan umpan balik yang lebih
akurat kepada siswa. Selain itu, media berbasis teknologi
dapat membantu guru untuk menganalisis hasil belajar