SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
ASUHAN KEBIDANAN
PASIEN DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS
NURUL SYUHFAL NINGSIH, S.ST, M.KES
Kebanyakan orang menilai tingkat kesehatan
seseorang berdasarkan kemampuan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Kemampuan
beraktivitas merupakan kebutuahan dasar yang
mutlak diharapkan oleh manusia. Kemampuan
aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan
sistem persarafan dan musculoskeletal.
Pergerakan atau mekanik tubuh pada dasarnya
adalah baimana menggunakan secara efektif,
terkoordinasi, dan aman, sehingga menghasilkan
gerakan yang baik dan keseimbangan selama
beraktivitas.
Peran bidan sangat penting untuk mencengah
terjadinya gangguan mekanik tubuh terutama pada
klien yang mengalami tirah baring lama dan cedera
dan lain-lain, hal ini dapat menyebabkan terjadinya
penurunan kemampuan tonus otot. Sehingga
berdampak pada gangguan intoleransi aktivitas,
hambatan mobilisasi, kelelahan, immobilisasi dan
deficit perawatan diri. Dengan demikian bidan harus
bisa melatih mekanik tubuh dengan benar, sehingga
mencengah komplikasi klien seperti jatuh, tekanan
fisik, cedera dan dampak imobilisasi.
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk
bergerak secara bebas, mudah, dan teratur yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehat. Kehilangan kemampuan untuk bergerak
mengakibatkan seseorang menjadi ketergantungan
dan membutuhkan tindakan keperawatan.
Manfaat dari gerakan tubuh antara lain, tubuh
menjadi segar, memperbaiki tonus otot, mengontrol
berat badan, merangsang peredaran darah,
mengurangi stres, meningkatkan relaksasi,
memperlambat proses penyakit (penyakit
degeneratif), untuk aktualisasi diri (harga diri dan
citra tubuh), sedang untuk anak merangsang
pertumbuhan.
Mekanika tubuh (body mechanic) adalah
penggunaan organ secara efisien dan efektif sesuai
dengan fungsinya. Pergerakan merupakan rangkaian
aktivitas yang terintegrasi antara system
musculoskeletal dan system persarafan didalam
tubuh. Komponen system musculoskeletal melibatkan
tulang, otot, tendon, ligamen, kartilago, dan sendi.
Tulang adalah jaringan dinamis, salah satu fungsinya
menunjang jaringan tubuh dan membantu pergerakan.
Sedang otot berfungsi untuk kontraksi dan membantu
menghasilkan gerakan, mempertahankan postur tubuh,
dan menghasilkan panas. Otot dipersarafi oleh saraf yang
terdiri atas serabut motoris dari medulla spinal. Medula
otak seperti korteks cerebri kanan mengatur otot-otot
anggota gerak kiri dan sebaliknya.
Bagaimana Anda bisa bergerak, berikut ini
mekanisme kontraksi otot: membran otot
mengandung myofibril, kemudian pelepasan
asetikolin. Akibatnya, pintu kalsium diretikulum
sarkoplasma membuka dan melepaskan ion kalsium
ke sitoplasma sel otot, lalu berikatan dengan
troposin, kemudian membuka binding sites,
terjadilah jembatan silang (Cross bridges), antara
filamin aktin dan myosin. Selajutnya dengan katalis
enzim myosin-ATP ase terjadi hidrolikis ATP menjadi
ADP + P + energy, sehingga terjadilah kontraksi.
Skema Kontraksi Otot
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILISASI
– Tingkat perkembangan tubuh: Usia seseorang
mempengaruhi system muskuloskeletal dan
persarafan, Untuk itu, dalam melakukan tindakan
keperawatan untuk membantu memenuhi kebutuhan
aktivitas, perawat harus memperhatikan aspek
tumbuh kembang klien sesuai kebutuhan.
– Kesehatan fisik: Seseorang dengan penyakit
(gangguan musculoskeletal, gangguan kardiovaskuler,
gangguan sistem respirasi), cacat tubuh dan
imobilisasi akan dapat menggangu pergerakan tubuh.
– Keadaan nutrisi: Seseorang dengan nutrisi kurang, hal
ini menyebabkan kelemahan dan kelelahan otot yang
berdampak pada penurunan aktivitas dan pergerakan.
Sebaliknya, hal yang sama terjadi pada kondisi nutrisi
lebih (obesitas).
– Status mental: Seseorang mengalami gangguan mental
cenderung tidak antusias dalam mengikuti aktivitas ,
bahkan kehilangan energi untuk memenuhi kebutuhan
personal hygiene.
– Gaya hidup: Seseorang dalam melalukan pola aktivitas
sehari-hari dengan baik tidak akan mengalami
hambatan dalam pergerakan, demikian juga
sebaliknya.
PROSES PERAWATAN KEBIDANAN
KONSEP DASAR IMOBILISASI
Imobilisasi adalah ketidakmampuan klien bergerak bebas
yang disebabkan kondisi tertentu atau dibatasi secara terapeutik
(Potter dan Perry 2006). Imobilisasi merupakan suatu kondisi
yang relatif. Maksudnya, individu tidak saja kehilangan
kemampuan geraknya secara total, tetapi juga mengalami
penurunan aktivitas dari kebiasaan normalnya.
ALASAN DILAKUKAN IMOBILISASI
Pengobatan atau terapi, seperti pada klien setelah
menjalani pembedahan atau mengalami cedera pada
kaki atau tangan. Tirah baring merupakan merupakan
suatu intervensi dimana klien dibatasi untuk tetap
berada di tempat tidur untuk tujuan terapi antara lain
untuk memenuhi kebutuhan oksigen, mengurahi nyeri,
mengembalikan kekuatan dan cukup beristirahat.
DAMPAK IMOBILISASI
Dampak imobilisasi pada klien secara fisik adalah
(1) pada fisik seperti kerusakan
integumen/integritas kulit, system kardiovaskuler,
sistem eliminasi, musculoskeletal, sistem
pencernaan, dan respirasi (2) psikologis seperti
depresi dan istirahat tidur, dan (3) tumbuh
kembang. Untuk mencengah dampak buruk dari
immobilisasi, maka perlu dilakukan latihan rentang
gerak (range of motion -ROM) secara aktif maupun
pasif dan ambulasi (kegiatan berjalan) (Kozier dkk.
1995).
1. Sistem Integumen
Turgor kulit menurun: Kulit mengalami atropi
akibat imobilisasi dan perpindahan cairan antar-
komportemen pada area yang mengantung, hal
ini dapat mengganggu keutuhan dan kesehatan
dermis dan jaringan subkutan.
Kerusakan kulit: Kondisi imobilisasi
mengganggu sirkulasi dan suplai nutrisi pada
area tertentu, hal ini berakibat iskemia dan
nekrosis jaringan superfisial yang dapat
menimbulkan ulkus dekubitus.
2. Sistem Kardiovaskuler
Hipotensi ortostatik: Hipotensi ortostatik terjadi karena
sistem saraf otonom tidak dapat menjaga keseimbangan
suplai darah ke tubuh saat klien bangun dari posisi berbaring
yang lama. Darah berkumpul di eksteremitas, dan tekanan
darah menurun drastis dan perfusi di otak mengalami
gangguan, akibatnyan klien dapat mengalami pusing,
berkunang-kunang, bahkan pingsan.
Pembentukan trambus: Trombus atau massa padat darah
di jantung atau pembuluh darah biasa disebabkan oleh,
gangguan aliran balik vena menuju jantung,
hiperkoagulabilitas darah, dan cedera dinding pembuluh
darah . Jika trombus lepas dari dinding pembuluh darah dan
masuk ke siskulasi disebut embolus.
Edema dependen: Edema dependen biasa
terjadi pada area yang menggantung seperti kaki
dan tungkai bawah, edema akan menghambat
aliran balik vena menuju jantung yang akan
meninbulkan lebih banyak edema.
3. Sistem Eleminasi
Stasis urine: Stasis urine adalah terhentinya atau
terhambatnya aliran urine. Klien berbaring lama
pengosongan ginjal dan kandung urine terlambat,
akibat dari gravitasi yang memainkan peran dalam
proses pengosongan urine.
Batu ginjal: Imobilisasi bisa terjadi
ketidakseimbangan antara kalsium dan asam sitrat
yang menyebabkan kelebihan kalsium, akibatnya
urine menjadi lebih basa, dan garam kalsium
mempresipitasi terbentuknya batu ginjal
Retensi urine: Penurunan tonus otot kandung
kemih menghambat kemampuan mengosongkan
kandung kemih secara tuntas.
Infeksi perkemihan: Urine yang statis dan juga
sifat urine yang basa akibat hiperkalsiuria
merupakan media baik pertumbuhan bakteri.
Organisme penyebab infeksi saluran kemih adalah
Escherichia coli.
4. Sistem Muskuloskeletal
Osteoporosis: Tanpa aktivitas yang memberi beban pada
tulang akan mengalami demineralisasi (osteoporosis), hal ini
menyebabkan tulang kehilangan kekuatan dan kepadatan
sehingga tulang menjadi keropos dan mudah patah.
Atrofi otot: Otot yang tidak digunakan dalam waktu lama
akan kehilangan sebagian besar kekuatan dan fungsi
normalnya.
Kontraktur dan nyeri sendi: Kondisi imobilisasi jaringan
kolagen pada sendi mengalami ankilosa dan tulang terjadi
demineralisasi yang menyebabkan akumulasi kalsium pada
sendi yang berakibat kekakuan dan nyeri pada sendi.
5. Sistem Pencernaan
Konstipasi: Imobilisasi mempengaruhi
pencernaan yaitu konstipasi akibat penurunan
peristaltik dan mobilitas usus. Jika konstipasi
berlanjut dan feses sangat keras, maka perlu upaya
kuat untuk mengeluarkannya.
6. Respirasi
Penurunan gerakan pernafasan: Kondisi ini disebabkan
oleh pembatasan gerak, hilangnya kordinasi otot .
Penumpukan sekret: Normalnya sekret pada saluran
pernafasan dikeluarkan dengan perubahan posisi, postur
tubuh dan batuk. Pada klien imobilisasi sekret terkumpul
pada jalan nafas akibat gravitasi sehingga mengganggu
proses difusi oksigen dan karbon dioksida di alveoli, serta
pengeluarkan sekret dengan batuk terhambat karena
melemahnya tonus otot pernafasan.
Atelektasis: Imobilisasi terjadi perubahan aliran darah
regional dan menurunkan produksi surfaktan, ditambah
sumbatan sekret pada jalan nafas, dapat mengakibatkan
atelektasis.
1. Imobilisasi komplet: Imobilisasi dilakukan pada
individi yang mengalami gangguan tingkat kesadaran.
2. Imobilisasi parsial: Imobilisasi dilakukan pada klien
yang mengalami fraktur.
3. Imobilisasi karena pengobatan: Imobilisasi pada
penderita gangguang pernafasan atau jantung, Pada
klien tirang baring (bedrest) total, klien tidak boleh
bergerak dari tempat tidur, berjalan, dan duduk
dikursi. Keuntungan dari tirah baring antara lain
mengurangi kebutuhan oksigen sel-sel tubuh,
menyalurkan sumber energi untuk proses
penyembuhan, dan mengurangi respons nyeri.
MOBILISASI

More Related Content

What's hot

Gangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan lukaGangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan lukaValny Majid
 
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Fhyter DrifacHy DrimeTana
 
makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan siakadurban
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infuspjj_kemenkes
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanYandrawati S.KM
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalDestu Ayu Hapsari
 
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan InfusProsedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infuspjj_kemenkes
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasinissaicha2
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursingCahya
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitdinda putri
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan pjj_kemenkes
 
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarVerar Oka
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainageMelz Mutz
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
Dokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focusDokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focuspormina tambunan
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 

What's hot (20)

Gangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan lukaGangguan integritas kulit dan luka
Gangguan integritas kulit dan luka
 
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
 
makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan makalah konsep seksual - d3 keperawatan
makalah konsep seksual - d3 keperawatan
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infus
 
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyamanKebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan InfusProsedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infus
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasi
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
 
Ppt imobilisasi
Ppt imobilisasiPpt imobilisasi
Ppt imobilisasi
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
 
Klasifikasi data
Klasifikasi dataKlasifikasi data
Klasifikasi data
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
Dokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focusDokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focus
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
 

Similar to MOBILISASI

Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasCahya
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Dedi Kun
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
kebutuhan aktivi tas
kebutuhan aktivi taskebutuhan aktivi tas
kebutuhan aktivi tasdhita kris
 
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptx
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptxKONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptx
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptxawaldarmawan3
 
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuhmakalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuhsiakadurban
 
Pertemuan otot dan rangka
Pertemuan  otot dan rangkaPertemuan  otot dan rangka
Pertemuan otot dan rangkasutanta
 
Td20103 tugasan 1 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 1 jenry saiparudinTd20103 tugasan 1 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 1 jenry saiparudinJenry Saiparudin
 
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptxPPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptxAndiFajrinPermana1
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaMichu OH
 
Imobilisasi pada lansia
Imobilisasi pada lansiaImobilisasi pada lansia
Imobilisasi pada lansiaMeirinda Zahir
 
Power point anatomi
Power point anatomiPower point anatomi
Power point anatomiWarnet Raha
 
LANSIA_SEHAT_and_MANDIRI_PPT.pptx
LANSIA_SEHAT_and_MANDIRI_PPT.pptxLANSIA_SEHAT_and_MANDIRI_PPT.pptx
LANSIA_SEHAT_and_MANDIRI_PPT.pptxningsih widari
 
KELAINAN_PADA_OTOT_DAN_TULANG_ppt.pptx
KELAINAN_PADA_OTOT_DAN_TULANG_ppt.pptxKELAINAN_PADA_OTOT_DAN_TULANG_ppt.pptx
KELAINAN_PADA_OTOT_DAN_TULANG_ppt.pptxAvichenaChannel
 
KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"hoshirami
 

Similar to MOBILISASI (20)

Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
 
Konsep dasar mobilisasi
Konsep dasar mobilisasiKonsep dasar mobilisasi
Konsep dasar mobilisasi
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
kebutuhan aktivi tas
kebutuhan aktivi taskebutuhan aktivi tas
kebutuhan aktivi tas
 
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptx
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptxKONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptx
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptx
 
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuhmakalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
makalah Konsep aktivitas - aktivitas tubuh
 
Pertemuan otot dan rangka
Pertemuan  otot dan rangkaPertemuan  otot dan rangka
Pertemuan otot dan rangka
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Makalah tentang anatomi muskuloskeletal
Makalah tentang anatomi muskuloskeletalMakalah tentang anatomi muskuloskeletal
Makalah tentang anatomi muskuloskeletal
 
Td20103 tugasan 1 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 1 jenry saiparudinTd20103 tugasan 1 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 1 jenry saiparudin
 
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptxPPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptx
PPT-UEU-Keperawatan-Dasar-I-Pertemuan-1.pptx
 
MUSKULOSKELETAL
MUSKULOSKELETALMUSKULOSKELETAL
MUSKULOSKELETAL
 
otot ppt
otot pptotot ppt
otot ppt
 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
 
Imobilisasi pada lansia
Imobilisasi pada lansiaImobilisasi pada lansia
Imobilisasi pada lansia
 
Power point anatomi
Power point anatomiPower point anatomi
Power point anatomi
 
LANSIA_SEHAT_and_MANDIRI_PPT.pptx
LANSIA_SEHAT_and_MANDIRI_PPT.pptxLANSIA_SEHAT_and_MANDIRI_PPT.pptx
LANSIA_SEHAT_and_MANDIRI_PPT.pptx
 
KELAINAN_PADA_OTOT_DAN_TULANG_ppt.pptx
KELAINAN_PADA_OTOT_DAN_TULANG_ppt.pptxKELAINAN_PADA_OTOT_DAN_TULANG_ppt.pptx
KELAINAN_PADA_OTOT_DAN_TULANG_ppt.pptx
 
KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"
 

More from Valny Majid

KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptxKONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptxValny Majid
 
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptxMENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptxValny Majid
 
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptx
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptxKONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptx
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptxValny Majid
 
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptxKONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptxValny Majid
 
KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.pptKEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.pptValny Majid
 
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptxKONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptxValny Majid
 
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananKeterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananValny Majid
 
Komunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
Komunikasi interpersonal dalam oraktik KebidananKomunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
Komunikasi interpersonal dalam oraktik KebidananValny Majid
 
Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaHubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaValny Majid
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikValny Majid
 
Bentuk bentuk komunikasi
Bentuk bentuk komunikasiBentuk bentuk komunikasi
Bentuk bentuk komunikasiValny Majid
 
Konsep umum komunikasi
Konsep umum komunikasiKonsep umum komunikasi
Konsep umum komunikasiValny Majid
 
Konsep dokumentasi
Konsep dokumentasi Konsep dokumentasi
Konsep dokumentasi Valny Majid
 
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan kopingKebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan kopingValny Majid
 
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasiProsedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasiValny Majid
 
Personal higiene
Personal higienePersonal higiene
Personal higieneValny Majid
 
Konsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urineKonsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urineValny Majid
 
Konsep dasar kebutuhan manusia
Konsep dasar kebutuhan manusiaKonsep dasar kebutuhan manusia
Konsep dasar kebutuhan manusiaValny Majid
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitValny Majid
 
Gangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiGangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiValny Majid
 

More from Valny Majid (20)

KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptxKONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
KONSEP DASAR ELIMINASI URINE.pptx
 
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptxMENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
 
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptx
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptxKONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptx
KONSEP PERSONAL HJIGIENE IBU DAN BAYI.pptx
 
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptxKONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
KONSEP DASAR KEBUTUHAN NUTRISI.pptx
 
KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.pptKEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN-NUTRISI.ppt
 
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptxKONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
KONSEP DASAR MANUSIA SEBAGAI SISTEM.pptx
 
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidananKeterampilan observasi dalam praktik kebidanan
Keterampilan observasi dalam praktik kebidanan
 
Komunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
Komunikasi interpersonal dalam oraktik KebidananKomunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
Komunikasi interpersonal dalam oraktik Kebidanan
 
Hubungan antar manusia
Hubungan antar manusiaHubungan antar manusia
Hubungan antar manusia
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Bentuk bentuk komunikasi
Bentuk bentuk komunikasiBentuk bentuk komunikasi
Bentuk bentuk komunikasi
 
Konsep umum komunikasi
Konsep umum komunikasiKonsep umum komunikasi
Konsep umum komunikasi
 
Konsep dokumentasi
Konsep dokumentasi Konsep dokumentasi
Konsep dokumentasi
 
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan kopingKebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
Kebutuhan psikososial, konsep diri, seksualitas, spritual, stress dan koping
 
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasiProsedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
 
Personal higiene
Personal higienePersonal higiene
Personal higiene
 
Konsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urineKonsep dasar eliminasi urine
Konsep dasar eliminasi urine
 
Konsep dasar kebutuhan manusia
Konsep dasar kebutuhan manusiaKonsep dasar kebutuhan manusia
Konsep dasar kebutuhan manusia
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolitKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Gangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiGangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasi
 

Recently uploaded

ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 

Recently uploaded (20)

ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 

MOBILISASI

  • 1. ASUHAN KEBIDANAN PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS NURUL SYUHFAL NINGSIH, S.ST, M.KES
  • 2.
  • 3. Kebanyakan orang menilai tingkat kesehatan seseorang berdasarkan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kemampuan beraktivitas merupakan kebutuahan dasar yang mutlak diharapkan oleh manusia. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem persarafan dan musculoskeletal.
  • 4. Pergerakan atau mekanik tubuh pada dasarnya adalah baimana menggunakan secara efektif, terkoordinasi, dan aman, sehingga menghasilkan gerakan yang baik dan keseimbangan selama beraktivitas.
  • 5. Peran bidan sangat penting untuk mencengah terjadinya gangguan mekanik tubuh terutama pada klien yang mengalami tirah baring lama dan cedera dan lain-lain, hal ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan tonus otot. Sehingga berdampak pada gangguan intoleransi aktivitas, hambatan mobilisasi, kelelahan, immobilisasi dan deficit perawatan diri. Dengan demikian bidan harus bisa melatih mekanik tubuh dengan benar, sehingga mencengah komplikasi klien seperti jatuh, tekanan fisik, cedera dan dampak imobilisasi.
  • 6. Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Kehilangan kemampuan untuk bergerak mengakibatkan seseorang menjadi ketergantungan dan membutuhkan tindakan keperawatan.
  • 7. Manfaat dari gerakan tubuh antara lain, tubuh menjadi segar, memperbaiki tonus otot, mengontrol berat badan, merangsang peredaran darah, mengurangi stres, meningkatkan relaksasi, memperlambat proses penyakit (penyakit degeneratif), untuk aktualisasi diri (harga diri dan citra tubuh), sedang untuk anak merangsang pertumbuhan.
  • 8. Mekanika tubuh (body mechanic) adalah penggunaan organ secara efisien dan efektif sesuai dengan fungsinya. Pergerakan merupakan rangkaian aktivitas yang terintegrasi antara system musculoskeletal dan system persarafan didalam tubuh. Komponen system musculoskeletal melibatkan tulang, otot, tendon, ligamen, kartilago, dan sendi.
  • 9. Tulang adalah jaringan dinamis, salah satu fungsinya menunjang jaringan tubuh dan membantu pergerakan. Sedang otot berfungsi untuk kontraksi dan membantu menghasilkan gerakan, mempertahankan postur tubuh, dan menghasilkan panas. Otot dipersarafi oleh saraf yang terdiri atas serabut motoris dari medulla spinal. Medula otak seperti korteks cerebri kanan mengatur otot-otot anggota gerak kiri dan sebaliknya.
  • 10. Bagaimana Anda bisa bergerak, berikut ini mekanisme kontraksi otot: membran otot mengandung myofibril, kemudian pelepasan asetikolin. Akibatnya, pintu kalsium diretikulum sarkoplasma membuka dan melepaskan ion kalsium ke sitoplasma sel otot, lalu berikatan dengan troposin, kemudian membuka binding sites, terjadilah jembatan silang (Cross bridges), antara filamin aktin dan myosin. Selajutnya dengan katalis enzim myosin-ATP ase terjadi hidrolikis ATP menjadi ADP + P + energy, sehingga terjadilah kontraksi.
  • 12. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILISASI – Tingkat perkembangan tubuh: Usia seseorang mempengaruhi system muskuloskeletal dan persarafan, Untuk itu, dalam melakukan tindakan keperawatan untuk membantu memenuhi kebutuhan aktivitas, perawat harus memperhatikan aspek tumbuh kembang klien sesuai kebutuhan. – Kesehatan fisik: Seseorang dengan penyakit (gangguan musculoskeletal, gangguan kardiovaskuler, gangguan sistem respirasi), cacat tubuh dan imobilisasi akan dapat menggangu pergerakan tubuh.
  • 13. – Keadaan nutrisi: Seseorang dengan nutrisi kurang, hal ini menyebabkan kelemahan dan kelelahan otot yang berdampak pada penurunan aktivitas dan pergerakan. Sebaliknya, hal yang sama terjadi pada kondisi nutrisi lebih (obesitas). – Status mental: Seseorang mengalami gangguan mental cenderung tidak antusias dalam mengikuti aktivitas , bahkan kehilangan energi untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene. – Gaya hidup: Seseorang dalam melalukan pola aktivitas sehari-hari dengan baik tidak akan mengalami hambatan dalam pergerakan, demikian juga sebaliknya.
  • 15. KONSEP DASAR IMOBILISASI Imobilisasi adalah ketidakmampuan klien bergerak bebas yang disebabkan kondisi tertentu atau dibatasi secara terapeutik (Potter dan Perry 2006). Imobilisasi merupakan suatu kondisi yang relatif. Maksudnya, individu tidak saja kehilangan kemampuan geraknya secara total, tetapi juga mengalami penurunan aktivitas dari kebiasaan normalnya.
  • 16. ALASAN DILAKUKAN IMOBILISASI Pengobatan atau terapi, seperti pada klien setelah menjalani pembedahan atau mengalami cedera pada kaki atau tangan. Tirah baring merupakan merupakan suatu intervensi dimana klien dibatasi untuk tetap berada di tempat tidur untuk tujuan terapi antara lain untuk memenuhi kebutuhan oksigen, mengurahi nyeri, mengembalikan kekuatan dan cukup beristirahat.
  • 17. DAMPAK IMOBILISASI Dampak imobilisasi pada klien secara fisik adalah (1) pada fisik seperti kerusakan integumen/integritas kulit, system kardiovaskuler, sistem eliminasi, musculoskeletal, sistem pencernaan, dan respirasi (2) psikologis seperti depresi dan istirahat tidur, dan (3) tumbuh kembang. Untuk mencengah dampak buruk dari immobilisasi, maka perlu dilakukan latihan rentang gerak (range of motion -ROM) secara aktif maupun pasif dan ambulasi (kegiatan berjalan) (Kozier dkk. 1995).
  • 18. 1. Sistem Integumen Turgor kulit menurun: Kulit mengalami atropi akibat imobilisasi dan perpindahan cairan antar- komportemen pada area yang mengantung, hal ini dapat mengganggu keutuhan dan kesehatan dermis dan jaringan subkutan. Kerusakan kulit: Kondisi imobilisasi mengganggu sirkulasi dan suplai nutrisi pada area tertentu, hal ini berakibat iskemia dan nekrosis jaringan superfisial yang dapat menimbulkan ulkus dekubitus.
  • 19. 2. Sistem Kardiovaskuler Hipotensi ortostatik: Hipotensi ortostatik terjadi karena sistem saraf otonom tidak dapat menjaga keseimbangan suplai darah ke tubuh saat klien bangun dari posisi berbaring yang lama. Darah berkumpul di eksteremitas, dan tekanan darah menurun drastis dan perfusi di otak mengalami gangguan, akibatnyan klien dapat mengalami pusing, berkunang-kunang, bahkan pingsan. Pembentukan trambus: Trombus atau massa padat darah di jantung atau pembuluh darah biasa disebabkan oleh, gangguan aliran balik vena menuju jantung, hiperkoagulabilitas darah, dan cedera dinding pembuluh darah . Jika trombus lepas dari dinding pembuluh darah dan masuk ke siskulasi disebut embolus.
  • 20. Edema dependen: Edema dependen biasa terjadi pada area yang menggantung seperti kaki dan tungkai bawah, edema akan menghambat aliran balik vena menuju jantung yang akan meninbulkan lebih banyak edema.
  • 21. 3. Sistem Eleminasi Stasis urine: Stasis urine adalah terhentinya atau terhambatnya aliran urine. Klien berbaring lama pengosongan ginjal dan kandung urine terlambat, akibat dari gravitasi yang memainkan peran dalam proses pengosongan urine. Batu ginjal: Imobilisasi bisa terjadi ketidakseimbangan antara kalsium dan asam sitrat yang menyebabkan kelebihan kalsium, akibatnya urine menjadi lebih basa, dan garam kalsium mempresipitasi terbentuknya batu ginjal
  • 22. Retensi urine: Penurunan tonus otot kandung kemih menghambat kemampuan mengosongkan kandung kemih secara tuntas. Infeksi perkemihan: Urine yang statis dan juga sifat urine yang basa akibat hiperkalsiuria merupakan media baik pertumbuhan bakteri. Organisme penyebab infeksi saluran kemih adalah Escherichia coli.
  • 23. 4. Sistem Muskuloskeletal Osteoporosis: Tanpa aktivitas yang memberi beban pada tulang akan mengalami demineralisasi (osteoporosis), hal ini menyebabkan tulang kehilangan kekuatan dan kepadatan sehingga tulang menjadi keropos dan mudah patah. Atrofi otot: Otot yang tidak digunakan dalam waktu lama akan kehilangan sebagian besar kekuatan dan fungsi normalnya. Kontraktur dan nyeri sendi: Kondisi imobilisasi jaringan kolagen pada sendi mengalami ankilosa dan tulang terjadi demineralisasi yang menyebabkan akumulasi kalsium pada sendi yang berakibat kekakuan dan nyeri pada sendi.
  • 24. 5. Sistem Pencernaan Konstipasi: Imobilisasi mempengaruhi pencernaan yaitu konstipasi akibat penurunan peristaltik dan mobilitas usus. Jika konstipasi berlanjut dan feses sangat keras, maka perlu upaya kuat untuk mengeluarkannya.
  • 25. 6. Respirasi Penurunan gerakan pernafasan: Kondisi ini disebabkan oleh pembatasan gerak, hilangnya kordinasi otot . Penumpukan sekret: Normalnya sekret pada saluran pernafasan dikeluarkan dengan perubahan posisi, postur tubuh dan batuk. Pada klien imobilisasi sekret terkumpul pada jalan nafas akibat gravitasi sehingga mengganggu proses difusi oksigen dan karbon dioksida di alveoli, serta pengeluarkan sekret dengan batuk terhambat karena melemahnya tonus otot pernafasan. Atelektasis: Imobilisasi terjadi perubahan aliran darah regional dan menurunkan produksi surfaktan, ditambah sumbatan sekret pada jalan nafas, dapat mengakibatkan atelektasis.
  • 26. 1. Imobilisasi komplet: Imobilisasi dilakukan pada individi yang mengalami gangguan tingkat kesadaran. 2. Imobilisasi parsial: Imobilisasi dilakukan pada klien yang mengalami fraktur. 3. Imobilisasi karena pengobatan: Imobilisasi pada penderita gangguang pernafasan atau jantung, Pada klien tirang baring (bedrest) total, klien tidak boleh bergerak dari tempat tidur, berjalan, dan duduk dikursi. Keuntungan dari tirah baring antara lain mengurangi kebutuhan oksigen sel-sel tubuh, menyalurkan sumber energi untuk proses penyembuhan, dan mengurangi respons nyeri.