SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI URINE
POST OPERASI BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH)
DI RUANG ZAMBRUD RUMAH SAKIT LAVALLETE
( Tanggal 26 Agustus – 1 September 2019 )
Tugas Mandiri
Stase Praktek Keperawatan Dasar Profesi
Oleh :
Deni Dwi Kurniawan
( P17212195022 )
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MALANG
2019/2020
I. KONSEP KEBUTUHAN ELIMINASI URINE
A. MASALAH KESEHATAN
Diagnosa : Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Urine
B. PENGERTIAN
Pola eliminasi sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan sistem
dalam tubuh. Eliminasi diartikan sebagai proses pembuangan sisa metabolism tubuh baik
berupa urine atau bowel (feses). Sistem saluran kemih menyaring dan mengeluarkan
urine dari tubuh, untuk menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa
(Ruhyanudin, 2018).
Eliminasi urine merupakan proses pembuangan sisa metabolisme berupa urine.
Sistem yang berperan dalam eliminasi urine adalah sistem perkemihan, eliminasi ini
tergantung pada fungsi dari ginjal, ureter, bladder, dan uretra (Potter & Perry, 2007).
NANDA 2015-2017 mendefinisikan gangguan eliminasi urine sebagai bentuk disfungsi
pada eliminasi urine. Gangguan eliminasi urine terdapat pada Domain 3 yaitu Elimination
and Exchange, Kelas 1 yaitu Urineary Function.
C. GEJALA DAN TANDA
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia SDKI (2017) terdapat gejala dan
tanda mayor dan minor diantaranya :
a. Gejala dan Tanda Mayor
Subyektif
1. Desakan Berkemih (Urgensi)
2. Urine Menetes ( dribbling)
3. Sering buang air kecil
4. Nokturia
5. Mengompol
6. Enuresis
Objektif
1. Distensi kandung kemih
2. Berkemih tidak tuntas (Hesitancy)
3. Volume residu urin meningkat
b. Gejala Dan Tanda Minor
1. Infeksi ginjal dan saluran kemih
2. Hiperglikemi
3. Kanker
4. Cidera/infeksi medulla medulla spinalis
5. Neuropati diabetikum
6. Neuropati alkoholitik
7. Stroke
8. Parkinson
9. Skeloris multiple
10. Obat alpha adrenergik
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Menurut Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015) :
1. Pemeriksaan USG
2. Pemeriksaan foto rontgen
3. Pemeriksaan laboratorium urin dan feses
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015) :
F. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Menurut Ruhyanudin, Faqih. 2018 dalam “Modul Pelayanan Kebutuhan Eliminasi”:
a. Riwayat keperawatan
1. Pola berkemih
2. Gejala dan perubahan berkemih
3. Factor yang mempengaruhi berkemih
b. Pemeriksaan fisik
1. Abdomen
Pembesaran, pelebaran pembuluh darah vena distensi bledder, pembesaran ginjal,
nyeri tekan, tenderness, bising usus
2. Genitalia wanita
Inflamasi, nodul, lessi, adanya secret dari meatus, keadaan atropi jaringan vagina
c. Intake dan output cairan
1. Kaji intake dan output cairan dalam sehari (24 jam)
2. Kebiasaan minum di rumah
3. Intake : cairan, infuse oral, makanan NGT
4. Kaji perubahan volume urine untuk mengetahui ketidakseimbangan cairan
5. Output urine dari urinal, cateter bag, drainage ureterostomy, sistostomi
6. Karakteristik urine : warna, kejernihan, bau, kepekatan
d. Pemeriksaan diagnostik
1. Pemeriksaan urine (urinalis)
Nilai-nilai normal :
1) Warna :
Normal urine berwarna kekuning-kuningan. Obat-obatan dapat mengubah
warna urine seperti orange gelap. Warna urine merah, kuning, coklat
merupakan indikasi adanya penyakit.
2) Bau
Normal urine berbau aromatik yang memusingkan. Bau yang merupakan
indikasi adanya masalah seperti infeksi atau mencerna obat-obatan tertentu.
3) Berat jenis
Adalah berat atau derajat konsentrasi bahan (zat) dibandingkan dengan suatu
volume yang sama dari yang lain seperti air yang disuling sebagai standar.
Berat jenis air suling adalah 1, 009 ml. Normal berat jenis : 1010 – 1025.
4) Kejernihan
Normal urine terang dan transparan. Urine dapat menjadi keruh karena ada
mukus atau pus.
5) pH
Normal pH urine sedikit asam (4,5 – 7,5). Urine yang telah melewati
temperatur ruangan untuk beberapa jam dapat menjadi alkali karena aktifitas
bakteri. Vegetarian urinennya sedikit alkali.
6) Protein
Normal: molekul-molekul protein yang besar seperti : albumin, fibrinogen,
globulin, tidak tersaring melalui ginjal. Pada keadaan kerusakan ginjal,
molekul-molekul tersebut dapat tersaring. Adanya protein didalam urine
disebut proteinuria, adanya albumin dalam urine disebut albuminuria.
7) Volume
Volume urine menentukan beberapa jumlah urine yang di keluarkan dalam
waktu 24 jam. Berdasarkan usia,volume urine normal dapat di tentukan
sebagai berikut:
a) Usia 1-2 hari : 15-60 ml/hari
b) Usia 3-10 hari : 100-300 ml/hari
c) Usia 10-12 bulan : 250-400 ml/hari
d) Usia 12 Bln-1 Th : 400-500 ml/hari
e) Usia 1-3 Tahun : 500-600 ml/hari
f) Usia 3-5 Tahun : 600-700 ml/hari
g) Usia 5-8 Tahun : 700-1000 ml/hari
h) Usia 8-14 Tahun : 800-1400 ml/hari
i) Usia 14 Th- Dwsa : 1500 ml/hari
j) Dewasa tua : <1500 ml/hari
2. Kultur Urine (N : Kuman pathogen negatif)
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi
2. Nyeri akut atau nyeri kronis
3. Gangguan eliminasi urine
4. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA OUTCOME INTERVENSI
1. 1. 1.
Gangguan eliminasi urine b.d.
obtruksi anatomis
Definisi: keadaan dimana individu
mengalami atau berisiko mengalami
disfungsi eliminasi urine.
Batasan karakteristik:
1. Inkontinensia
2. Retensi
3. Nokturia, disuria
4. Urgensi
5. ISK
NOC: Eliminasi Urine
Setelah dilakukan perawatan 3x24
jam, klien menunjukkan eliminasi
urine yang adekuat dengan
indikator:
1. Pola eliminasi dalam batas
normal (dbn)
2. Bau urine dbn
3. Jumlah urine dbn
4. Keseimbangan intake dan
output cairan
5. Pengeluaran urine tanpa
disertai nyeri
Tidak ada darah dalam urine
NIC: Manajemen Eliminasi Urine
1. Monitor eliminasi urine: frekuensi, volume, warna, bau, volume.
2. Monitor adanya tanda dan gejala retensi urine
3. Ajarkan pada pasien tentang tanda dan gejala infeksi saluran kemih
4. Laporkan jika ada tanda dan gejala ISK
Anjurkan pasien untuk minum 8 gelas/hari
J. DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika. [Google book]. Diambil dari
https://books.google.co.id/books?id=IJ3P1qiHKMYC&printsec=frontcover&hl
=id#v=onepage&q&f=false pada 26 Agustus 2019 pukul 17.00 WIB.
North American Nursing Diagnosis Association. 2012. Nursing Diagnoses :
Definition & Classification 2015-2017. Philadelphia.
Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi Keenam. (2013). USA. Mosby
Elsevier.
Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi Kelima. (2013). USA. Elsevier
Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC NOC. Edisi Revisi Jilid 2. Jakarta:
Mediaction Jogja
Potter, P.A. & Perry, A.G. 2007. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses dan Praktik ( Fundamentals of Nursing: Concept, Process & Practice)
Edisi keempat. Jakarta: EGC.
Ruhyanudin, Faqih. 2018. Modul 18 Pelayanan Kebutuhan Eliminasi. Jakarta:
Kemendikbud

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Askep thalasemia
Askep thalasemiaAskep thalasemia
Askep thalasemia
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Askep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitusAskep diabetes mellitus
Askep diabetes mellitus
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
Gangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiGangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasi
 
pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
LP CHF.doc
LP CHF.docLP CHF.doc
LP CHF.doc
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatanAsuhan keperawatan
Asuhan keperawatan
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
 

Similar to Deni lp eliminasi

Laporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineLaporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineWidyanto Waroeng
 
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAskep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaOperator Warnet Vast Raha
 
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasiProsedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasiValny Majid
 
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urineasuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urinepjj_kemenkes
 
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptx
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptxPPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptx
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptxIanKurniawan11
 
askep kel 2.pptx
askep kel 2.pptxaskep kel 2.pptx
askep kel 2.pptxJoniSiahaan
 
Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganYabniel Lit Jingga
 
PBL 3b Kulit Kuning
PBL 3b Kulit KuningPBL 3b Kulit Kuning
PBL 3b Kulit KuningAi Coryde
 
Bab i nefrotik
Bab i nefrotikBab i nefrotik
Bab i nefrotikYan Eshad
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Nida Chofiya
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu LampungPPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampungyeti2023207209068
 
Askep pasien ISK.Egas
Askep pasien ISK.EgasAskep pasien ISK.Egas
Askep pasien ISK.EgasEgas Xavier
 
Askep pasien infeksi.Egas
Askep pasien infeksi.EgasAskep pasien infeksi.Egas
Askep pasien infeksi.EgasEgas Xavier
 

Similar to Deni lp eliminasi (20)

Askep retensio urine
Askep retensio urineAskep retensio urine
Askep retensio urine
 
Laporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineLaporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urine
 
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAskep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Pawer point
Pawer pointPawer point
Pawer point
 
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasiProsedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
Prosedur asuhan tndkn pemnuhan kebuthn eliminasi
 
Konsep dasar peki
Konsep dasar pekiKonsep dasar peki
Konsep dasar peki
 
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urineasuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gatngguan Pemenuhan Kebutuhan Eleminasi Urine
 
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptx
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptxPPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptx
PPT DIARE PADA An. A DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS CISOKA KAB. TANGERANG.pptx
 
askep kel 2.pptx
askep kel 2.pptxaskep kel 2.pptx
askep kel 2.pptx
 
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
 
Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien dengan
 
PBL 3b Kulit Kuning
PBL 3b Kulit KuningPBL 3b Kulit Kuning
PBL 3b Kulit Kuning
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
Bab i nefrotik
Bab i nefrotikBab i nefrotik
Bab i nefrotik
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
 
yakkk
yakkkyakkk
yakkk
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu LampungPPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
 
Askep pasien ISK.Egas
Askep pasien ISK.EgasAskep pasien ISK.Egas
Askep pasien ISK.Egas
 
Askep pasien infeksi.Egas
Askep pasien infeksi.EgasAskep pasien infeksi.Egas
Askep pasien infeksi.Egas
 

Recently uploaded

Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 

Recently uploaded (20)

Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 

Deni lp eliminasi

  • 1. LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI URINE POST OPERASI BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH) DI RUANG ZAMBRUD RUMAH SAKIT LAVALLETE ( Tanggal 26 Agustus – 1 September 2019 ) Tugas Mandiri Stase Praktek Keperawatan Dasar Profesi Oleh : Deni Dwi Kurniawan ( P17212195022 ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MALANG 2019/2020
  • 2. I. KONSEP KEBUTUHAN ELIMINASI URINE A. MASALAH KESEHATAN Diagnosa : Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Urine B. PENGERTIAN Pola eliminasi sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan sistem dalam tubuh. Eliminasi diartikan sebagai proses pembuangan sisa metabolism tubuh baik berupa urine atau bowel (feses). Sistem saluran kemih menyaring dan mengeluarkan urine dari tubuh, untuk menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa (Ruhyanudin, 2018). Eliminasi urine merupakan proses pembuangan sisa metabolisme berupa urine. Sistem yang berperan dalam eliminasi urine adalah sistem perkemihan, eliminasi ini tergantung pada fungsi dari ginjal, ureter, bladder, dan uretra (Potter & Perry, 2007). NANDA 2015-2017 mendefinisikan gangguan eliminasi urine sebagai bentuk disfungsi pada eliminasi urine. Gangguan eliminasi urine terdapat pada Domain 3 yaitu Elimination and Exchange, Kelas 1 yaitu Urineary Function. C. GEJALA DAN TANDA Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia SDKI (2017) terdapat gejala dan tanda mayor dan minor diantaranya : a. Gejala dan Tanda Mayor Subyektif 1. Desakan Berkemih (Urgensi) 2. Urine Menetes ( dribbling) 3. Sering buang air kecil 4. Nokturia 5. Mengompol 6. Enuresis Objektif 1. Distensi kandung kemih 2. Berkemih tidak tuntas (Hesitancy) 3. Volume residu urin meningkat b. Gejala Dan Tanda Minor 1. Infeksi ginjal dan saluran kemih 2. Hiperglikemi 3. Kanker
  • 3. 4. Cidera/infeksi medulla medulla spinalis 5. Neuropati diabetikum 6. Neuropati alkoholitik 7. Stroke 8. Parkinson 9. Skeloris multiple 10. Obat alpha adrenergik E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Menurut Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015) : 1. Pemeriksaan USG 2. Pemeriksaan foto rontgen 3. Pemeriksaan laboratorium urin dan feses F. PENATALAKSANAAN MEDIS Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015) : F. PENGKAJIAN KEPERAWATAN Menurut Ruhyanudin, Faqih. 2018 dalam “Modul Pelayanan Kebutuhan Eliminasi”: a. Riwayat keperawatan 1. Pola berkemih 2. Gejala dan perubahan berkemih 3. Factor yang mempengaruhi berkemih b. Pemeriksaan fisik 1. Abdomen Pembesaran, pelebaran pembuluh darah vena distensi bledder, pembesaran ginjal, nyeri tekan, tenderness, bising usus 2. Genitalia wanita Inflamasi, nodul, lessi, adanya secret dari meatus, keadaan atropi jaringan vagina c. Intake dan output cairan 1. Kaji intake dan output cairan dalam sehari (24 jam) 2. Kebiasaan minum di rumah 3. Intake : cairan, infuse oral, makanan NGT 4. Kaji perubahan volume urine untuk mengetahui ketidakseimbangan cairan 5. Output urine dari urinal, cateter bag, drainage ureterostomy, sistostomi 6. Karakteristik urine : warna, kejernihan, bau, kepekatan
  • 4. d. Pemeriksaan diagnostik 1. Pemeriksaan urine (urinalis) Nilai-nilai normal : 1) Warna : Normal urine berwarna kekuning-kuningan. Obat-obatan dapat mengubah warna urine seperti orange gelap. Warna urine merah, kuning, coklat merupakan indikasi adanya penyakit. 2) Bau Normal urine berbau aromatik yang memusingkan. Bau yang merupakan indikasi adanya masalah seperti infeksi atau mencerna obat-obatan tertentu. 3) Berat jenis Adalah berat atau derajat konsentrasi bahan (zat) dibandingkan dengan suatu volume yang sama dari yang lain seperti air yang disuling sebagai standar. Berat jenis air suling adalah 1, 009 ml. Normal berat jenis : 1010 – 1025. 4) Kejernihan Normal urine terang dan transparan. Urine dapat menjadi keruh karena ada mukus atau pus. 5) pH Normal pH urine sedikit asam (4,5 – 7,5). Urine yang telah melewati temperatur ruangan untuk beberapa jam dapat menjadi alkali karena aktifitas bakteri. Vegetarian urinennya sedikit alkali. 6) Protein Normal: molekul-molekul protein yang besar seperti : albumin, fibrinogen, globulin, tidak tersaring melalui ginjal. Pada keadaan kerusakan ginjal, molekul-molekul tersebut dapat tersaring. Adanya protein didalam urine disebut proteinuria, adanya albumin dalam urine disebut albuminuria. 7) Volume Volume urine menentukan beberapa jumlah urine yang di keluarkan dalam waktu 24 jam. Berdasarkan usia,volume urine normal dapat di tentukan sebagai berikut: a) Usia 1-2 hari : 15-60 ml/hari b) Usia 3-10 hari : 100-300 ml/hari c) Usia 10-12 bulan : 250-400 ml/hari d) Usia 12 Bln-1 Th : 400-500 ml/hari
  • 5. e) Usia 1-3 Tahun : 500-600 ml/hari f) Usia 3-5 Tahun : 600-700 ml/hari g) Usia 5-8 Tahun : 700-1000 ml/hari h) Usia 8-14 Tahun : 800-1400 ml/hari i) Usia 14 Th- Dwsa : 1500 ml/hari j) Dewasa tua : <1500 ml/hari 2. Kultur Urine (N : Kuman pathogen negatif) H. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Hipertermi 2. Nyeri akut atau nyeri kronis 3. Gangguan eliminasi urine 4. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
  • 6. I. INTERVENSI KEPERAWATAN DIAGNOSA OUTCOME INTERVENSI 1. 1. 1. Gangguan eliminasi urine b.d. obtruksi anatomis Definisi: keadaan dimana individu mengalami atau berisiko mengalami disfungsi eliminasi urine. Batasan karakteristik: 1. Inkontinensia 2. Retensi 3. Nokturia, disuria 4. Urgensi 5. ISK NOC: Eliminasi Urine Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam, klien menunjukkan eliminasi urine yang adekuat dengan indikator: 1. Pola eliminasi dalam batas normal (dbn) 2. Bau urine dbn 3. Jumlah urine dbn 4. Keseimbangan intake dan output cairan 5. Pengeluaran urine tanpa disertai nyeri Tidak ada darah dalam urine NIC: Manajemen Eliminasi Urine 1. Monitor eliminasi urine: frekuensi, volume, warna, bau, volume. 2. Monitor adanya tanda dan gejala retensi urine 3. Ajarkan pada pasien tentang tanda dan gejala infeksi saluran kemih 4. Laporkan jika ada tanda dan gejala ISK Anjurkan pasien untuk minum 8 gelas/hari
  • 7. J. DAFTAR PUSTAKA Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep Dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika. [Google book]. Diambil dari https://books.google.co.id/books?id=IJ3P1qiHKMYC&printsec=frontcover&hl =id#v=onepage&q&f=false pada 26 Agustus 2019 pukul 17.00 WIB. North American Nursing Diagnosis Association. 2012. Nursing Diagnoses : Definition & Classification 2015-2017. Philadelphia. Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi Keenam. (2013). USA. Mosby Elsevier. Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi Kelima. (2013). USA. Elsevier Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC. Edisi Revisi Jilid 2. Jakarta: Mediaction Jogja Potter, P.A. & Perry, A.G. 2007. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik ( Fundamentals of Nursing: Concept, Process & Practice) Edisi keempat. Jakarta: EGC. Ruhyanudin, Faqih. 2018. Modul 18 Pelayanan Kebutuhan Eliminasi. Jakarta: Kemendikbud