SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Postural Drainage (PD) merupakan cara klasik untuk mengeluarkan sekret dari paru dengan
mempergunakan gaya berat dari sekretnya itu sendiri . Tahun 1953 Palmer dan. Sellick telah menunjukkan
manfaat PD yang disertai dengan perkusi dada untuk mencegah terjadinya atelektasis paru setelah
pembedahan . Sejak itu pula PD telah diterapkan secara intensif pada perawatan penderita-penderita
penyakit paru akut maupun kronik .
Mengingat kelainan pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan pada berbagai posisi
disesuaikan dengan kelainan parunya. Dengan PD dapat dilakukan pencegahan terkumpulnya sekret dalam
saluran nafas terutama pada mereka yang tergolong "high risk" , disamping untuk mempercepat pengeluaran
cairan patologik lainnya yang berasal dari saluran nafas maupun perenkhim paru yang viskositasnya kental
Keberhasilan dari PD sering segera dapat dirasakan oleh penderitanya, yaitu dengan adanya perbaikan
ventilasi.
PATOFISIOLOGI
Pada PD posisi penderita ditempatkan sedemikian rupa sehingga dari lokasi kelainan paru terjadi
pengeluaran secret dengan bantuan gaya beratnya. Pada umumnya dalam keadaan demikian, juga dilakukan
perkusi dan vibrasi. Perkusi dan vibrasi merupakan energi gelombang mekanik yang diterapkan pada
dinding dada dan diteruskan kedalam paru. Dengan gelombang energi mekanik tersebut sekret akan bergetar
dan turun. Dengan demikian diharapkan bertambahnya pembersihan sputum dari saluran nafas oleh
pengaruh gaya beratnya serta pengaruh perkusi dan vibrasi. Setelah dilakukan PD, dalam jangka pendek
diharapkan sputum bertambah banyak "expiratory flow rate" bertambah, ventilasi bertambah, tahanan aluran
nafas berkurang, kapasitas vital bertambah serta terjadi perbaikan oksigenisasi. Dan dalam angka panjang
diharapkan pula perbaikan tanda-tanda klinik dan foto toraks bertambah cepat, adanya perbaikan faal paru
dan pertukaran gas pada alveoli. Namun Peterson dkk dan Graham mengatakan bahwa pada kasus-kasus
seperti pneumonia atau eksaserbasi akut dari bronkhitis kronik, adanya perbaikan hal-hal tersebut diatas
tidak selalu terjadi. Dari penyelidikan mereka pada kasus-kasus seperti diatas ternyata tidak terjadi kenaikan
volume sputum, maupun hal-hal seperti pertambahan "flow rate" , resolusi yang bertambah cepat pada foto
toraks, perbaikan faal paru dan pertukaran gas.
Para sarjana mengemukakan bahwa tujuan dari penerapan PD pada kasus-kasus penyakit paru akut maupun
kronik perlu dijelaskan lebih dahulu, sebab volume, viskositas dan karakteristik dari sputum merupakan
faktor yang sangat penting. Frownfelter berpendapat bahwa PD tidak saja bisa dilakukan pada mereka yang
produksi sputumnya banyak tetapi juga pada penderita yang sputumnya sedikit PD dapat dilakukan untuk
mencegah terjadinya akumulasi sekret agar tidak terjadi atelektasis. Dan pada penderita dengan produksi
sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada. Maka dari itu PD
sebagai bentuk pengobatan mempunyai tujuan mencegah akumulasi sekret dan mengeluarkan sekret/cairan
patologik yang tertampung.
GAMBAR LOBUS DAN SEGMEN
CARA MELAKUKAN POSTURAL DRAINAGE
Untuk melakukan PD, tidak ada persiapan khusus dari penderita. Yang penting adalah perlu diketahui lokasi
kelainan pada paru serta keadaan umum penderita. Untuk mengetahui dengan cepat perubahan klinik
penderita yang mungkin terjadi selama dilakukan PD maka sebaiknya kita yang mengerjakan PD berada di
muka penderita. PD dilakukan dengan mengatur penderita pada posisi tertentu yaitu pada posisi supaya
terjadi pengeluaran (drainage) sputum yang cepat karena pengaruh gaya beratnya disertai pengaruh perkusi
dan vibrasi dada . Posisi penderita yang diharapkan terjadi drainage sesuai dengan lokasi kelainan paru
adalah sebagai berikut :
1. Tidur dengan beberapa bantal, kepala letak tinggi untuk drainage kedua lobus atas dari segmen apikal.
2. Tidur dengan satu bantal bawah kepala dan satu bantal bawah lutut untuk drainage lobus atas kanan
segmen anterior, dan beberapa bantal tanpa bantal bawah lutut untuk drainage lobus atas kiri segmen
anterior.
3. Tidur menelungkup pada bantal untuk drainage lobus atas segmen posterior.
4. Tidur pada sisi kiri dengan 3/bagian badan tidur, untuk drainage lobus tengah kanan dan lobus bawah
kanan segmen anterior. Kepala lebih bawah dari bagian tubuh lainnya.
5. Tidur pada sisi kanan dengan ¾ bagian badan tidur, untuk drainage lingula dan lobus bawah kiri segmen
anterior. Letak kepala sama seperti No. 4.
6. Tidur dengan satu bantal bawah kepala dan satu bantal bawah lutut dengan letak kepala seperti no. 4,
untuk drainage kedua lobus bawah segmen anterior.
7. Tidur pada sisi kiri, letak kepala sama seperti no. 4, untuk drainage lobus bawah kanan segmen lateral.
8. Tidur pada sisi kanan dengan letak kepala sama seperti no. 4, untuk drainage lobus bawah kiri segmen
lateral dan lobus bawah kanan segmen kardiak.
9. Tidur menelungkup dengan satu bantal dibawah perut dengan letak kepala atau beberapa bantal di bawah
perut untuk drainage kedua lobus bawah.
10. Tidur pada sisi kiri dengan ¾ bagian badan miring, letak kepala sama seperti no. 4, untuk drainage lobus
bawah kanan segmen posterior.
Untuk penderita dengan kelainan paru pada beberapa tempat PD dapat dilakukan pada beberapa posisi.
Setiap posisi sebaiknya dilakukan selama 5 -- 10 menit. Keadaan ini bisa diperpanjang bila penderita tahan
lama, sekret/cairan patologik jumlahnya banyak atau kental sehingga drainage memerlukan waktu yang
lebih lama. Bila PD dilakukan pada beberapa posisi, maka seluruh waktu untuk melakukan PD sebaiknya
tidak lebih dari 40 menit supaya tidak melelahkan penderita. Setiap hari dapat dilakukan dua kali. Pada
umumnya bila PD dilakukan untuk tujuan mengeluarkan sekret yang tertampung, maka perkusi dan vibrasi
dada serta latihan nafas termasuk didalamnya (3, 10). Perkusi atau lebih cocok dengan istilah penepukan dan
vibrasi dilakukan pada dinding dada diatas daerah paru yang diharapkan terjadi drainage yang cepat.
Penepukan dikerjakan dengan kedua telapak tangan yang dicekungkan (seperti sedang menampung air),
dilakukan bergantian kiri dan kanan, dengan kekuatan yang sama. Kekuatan diatur supaya tidak melelahkan
dan tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita. Vibrasi dilakukan dengan menggetarkan telapak tangan
yang diletakkan pada dinding dada, dilanjutkan dengan penekanan sewaktu penderita mengeluarkan nafas
(11).
INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
Untuk tujuan mencegah akumulasi sekret, PD dapat dilakukan pada penderita-penderita berikut (3) : • yang
melakukan tirah baring yang lama, khususnya pada mereka yang tergolong "high risk" yaitu penderita
penyakit paru kronik, penderita pasca bedah yang mengalami imobilisasi dan mereka yang telah dilakukan
sayatan pada toraks dan abdomen yang sputumnya banyak, seperti bronkhoektasis atau fibrosis.
Berikut macam-macam posisi postural drainage :
Kedua lobus atas - segmen apikal
Lobus atas kanan - segmen anterior
Lobus atas kiri - segmen anterior
Lobus atas kanan – segmen posterior ( dipandang dari depan )
Lobus atas kanan – segmen posterior – dipandang dari belakang
Lobus atas kiri – segmen posterior
lobus atas kiri - segmen posterior ( posisi lain )
Lobus tengah kanan
Perhatikan : pasien ¾ bagian badannya terlentang.
Lingula ( dipandang dari belakang )
Kedua lobus bawah – segmen anterior
Lobus bawah kanan – segmen lateral
Lobus bawah kiri – segmen lateral dan Lobus bawah kanan – segmen kardiak ( medial )
Kedua lobus bawah – segmen posterior
Perhatikan : bantal di bawah perut dan lutut, kepala tanpa bantal
Lobus bawah kanan – segmen posterior ( Posisi dimodifikasi untuk penekanan khusus )
Kedua lobus bawah – segmen posterior ( Dengan beberapa bantal di bawah perut )
http://fisiotherapy2008.blogspot.com/2011/10/postural-drainage.html
I.
KONSEP TEORI
a. PENGERTIAN
Kombinasi beberapa tindakan terapi pernafasan yang terdiri dari clapping, vibrasi, dan postural drainage.
Jenis-jenis:
1. Perkusi dan vibrasi adalah teknik yang dilakukan secara manual untuk melepaskan lendir dan meningkatkan
pengaliran mukus serta sekret dari paru-paru pada klien dengan masalah-masalah paru-paru tertentu.
1.1 Perkusi yaitu pergerakan yang ditimbulkan melalui ketukan pada dinding dada dalam irama yang teratur
dengan menggunakan telapak tangan yang dibentuk seperti mangkuk. Pergelangan tangan dalam posisi
fleksi dan ekstensi selama pengetukan.
1.2 Vibrasi adalah teknik kompresi manual dan getaran pada dinding dada selama fase ekspirasi.
2. Postural Drainage adalah teknik pengaturan posisi tertentu untuk mengalirkan sekresi pulmonar pada area
tertentu dari lobus paru dengan pengaruh gravitasi.
Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 10 posisi tubuh
yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan bagian khusus dari pohon trakeobronkial-bidang paru atas, tengah,
atau bawah-ke dalam trakea. Batuk atau penghisapan kemudian dapat membuang sekret dari trakea.
Spasme bronkus dapat dicetuskan pada beberapa klien yang menerima drainase postural.
Spasme bronkus ini disebabkan oleh imobilisaisi sekret ke dalam jalan napas pusat yang besar, yang
meningkatkan kerja napas. Untuk menghadapi risiko spasme bronkus, perawat dapat meminta dokter
untuk mulai memberikan terapi bronkodilator pada klien selama 20 menit sebelum dranase postural.
Klien pada pengobatan antihipertensi tidak mampu mentolerir perubahan postur yang
diperlukan. Perawat harus memodifikasi prosedur untuk memenuhi toleransi klien dan tetap
membersihkan jalan napasnya.
Klien dan keluarga harus diajarkan cara posisi postur yang tepat di rumah. Beberapa postur
perlu dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan individual. Sebagai contoh, posisi miring `trendelenderg’
untuk mengalirkan labus bawah lateral harus dilakukan dengan klien berbaring miring datar atau posisi
miring semi Fowler's bila ia bernapas sangat pendek (dispnea). Gambar dan daftar berikut menunjukkan
area bronkial dan posisi tubuh yang berhubungan untuk drainasenya.
Posisi untuk Drainase Postural
- Bronkus Apikal Lobus Anterior Kanan dan Kiri Atas
Minta klien duduk di kursi, bersandar pada bantal (Gbr. 135 dan 136).
- Bronkus Apikal Lobus Posterior Kanan dan Kiri Atas
Minta klien duduk di kursi, menyandar ke depan pada bantal atau meja (Gbr. 137 dan 138).
- Bronkus Lobus Anterior Kanan dan Kiri Atas
Minta klien berbaring datar dengan bantal kecil di bawah lutut (Gbr. 139 dan 140).
- Bronkus Lobus Lingual Kiri Atas
Minta klien berbaring miring ke kanan dengan lengan di atas kepala pada posisi Trandelenburg,
dengan kaki tempat tidur ditinggikan 30 cm (12 inci). Letakkari bantal di belakang punggung, dan gulingkan
klien seperempat putaran ke atas bantal (Gbr. 141 dan 142).
- Bronkus Lobus Kanan Tengah
Minta klien berbaring miring ke kiri dan tinggikan kaki tempat tidur 30 cm (12 inci). Letakkan bantal
di belakang punggung dan gulingkan klien seperempat putaran ke atas bantal (Gbr. 143 dan 144).
- Bronkus Lobus Anterior Kanan dan Kiri Bawah
Minta klien berbaring terlentang dengan posisi Trandelenburg, kaki tempat tidur ditinggikan 45
sampai 50 cm (18 sampai 20 inci). Biarkan lutut menekuk di atas bantal (Gbr. 145 dan 146).
- Bronkus Lobus Lateral Kanan Bawah
Minta klien berbaring miring ke kiri pada posisi Trendelenburg dengan kaki tempat tidur
ditinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci) (Gbr 147 dan 148).
- Bronkus Lobus Lateral Kiri Bawah
Minta klien berbaring miring ke kanan pada posisi trendelenburg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45
sampai 50 cm (18 sampai 20 inci) (Gbr. 149 dan 150).
- Bronkus Lobus Superior Kanan dan Kiri Bawah
Minta klien berbaring tengkurap dengan bantal di bawah lambung (Gbr. 151 dan 152).
- Bronkus Basalis Posterior Kanan dan Kiri
Minta klien berbaring tengkurap dalam posisi Trendelenberg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai
50 cm (18 sampai 20 inci) (Gbr. 153 dan 154).
b. TUJUAN
Tujuan prosedur ini adalah untuk melepaskan mukus atau lendir dari bronkiolus dan bronkus, serta
mengalirkan sekret.
c. INDIKASI
Tindakan ini dilakukan pada klien dengan:
1) gangguan paru-paru yang menunjukkan peningkatan produksi lendir (bronkiektasis, emfisema, fibrosis
kistik, dan bronkitis kronis).
2) Pasien dengan penurunan kemampuan batuk
3) Pasien dengan atelektasis
d. KONTRA INDIKASI
1) Pasien dengan PTIK
2) Pasien dengan trauma medula spinalis
3) Pasien dengan fraktur costae
4) Pasien post op bedah thorak
5) Pasien dengan abses paru atau tumor
6) Pasien dengan pneumotoraks
7) Kondisi nyeri dada
8) Tuberkulosis
PROSEDUR
PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan keterampilan dalam
menggunakan alat bantu pernafasan.
2. TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat memilih alat bantu pernafasan
yang tepat bagi pasien
II. KONSEP TEORI
1. PENGERTIAN
Salah satu dari terapi pernafasan dalam mempertahankan oksigenasi jaringan yang adekuat adalah
terapi oksigen (O2). Terapi oksigen merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
termasuk keperawatan terhadap adanya gangguan pemenuhan oksigen pada klien.
Indikasi Pemberian Oksigen
Indikasi utama pemberian oksigen adalah :
1. Klien dengan kadar oksigen arteri rendah dari hasil analisa gas darah
2. Klien dengan peningkatan kerja nafas, dimana tubuh berespon terhadap keadaan hipoksemia
melalui peningkatan laju dan dalamnya pernafasan serta adanya kerja otot-otot tambahan
pernafasan
3. Klien dengan peningkatan kerja miokard, dimana jantung berusaha untuk mengatasi gangguan
oksigen melalui peningkatan laju pompa jantung yang adekuat.
Berdasarkan indikasi utama tersebut maka terapi pemberian oksigen dindikasikan kepadklien dengan
gejala :
1. Klien dengan keadaan tidak sadar,
2. Sianosis,
3. Hipovolemia,
4. Perdarahan,
5. Anemia berat,
6. Keracunan gas karbondioksida,
7. Asidosis,
8. Selama dan sesudah pembedahan
2. TUJUAN
Secara klinis tujuan utama pemberian oksigen adalah :
1. Untuk mengatasi keadaan Hipoksemia sesuai dengan hasil Analisa Gas Darah
2. Untuk menurunkan kerja nafas dan menurunkan kerja miokard.
Keterangan:
VT : Volume Tidal
BB : Berat badan
RR : Respiratory Rate
Nilai normal VT adalah 6-8 cc/ kgBB
Nasal Kanul
SIMPLE MASK
Partial Rebreather Mask
4. Nonrebreathing mask
Fisioterapi clapping
Fisioterapi Dada
Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan dengan melakukan drainase postural, clapping dan
vibrating pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan, misalnya penyakit paru paru obstruksi kronis
(Bronkhitis kronis), Asma dan Emfisema).
Tindakan drainase postural merupakan tindakan dengan menempatkan pasien dalam berbagai posisi untuk
mengalirkan sekret di saluran pernafasan. Tindakan postural drainase diikuti dengan tindakan clapping
(penepukan) dan vibrating (vibrasi/getaran).
Clapping dilakukan dengan menepuk dada posterior dan memberikan getaran (vibrasi) tangan pada daerah
tersebut yang dilakukan pada saat pasien ekspirasi
RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN
VT x BB x RR
1000
Tindakan drainase postural tidak dapat dilakukan pada pasien dengan penyakit tekanan intrakranial, dispnea
berat, dan lansia. Clapping tidak dapat dilakukan pada pasien emboli paru, hemoragie, eksaserbasi dan nyeri
hebat (Seperti pasien kanker)
Tujuan Postural Drainase dan Fisioterapi Dada
1. Meningkatkan efisiensi pola pernafasan
2. Membersihkan jalan nafas
Alat dan bahan Postural Drainase dan Fisioterapi Dada
1. Pot sputum berisi desinfektan
2. Kertas tissue
3. Dua balok tempat tidur (Untuk drainase postural)
4. Satu bantal (Untuk drainase postural)
5. Stetoskop
Prosedur Kerja Postural Drainase dan Fisioterapi Dada
Drainase Postural
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Atur posisi
1. Semi fowler bersandar kekanan, kekiri, lalu kedepan apabila daerah yang akan didrainase
pada lobus atas bronkus apikal
2. Tegak dengan sudut 450
membungkuk ke depan pada bantal dengan sudut 450
ke kiri dsan ke
kanan apabila daerah yang akan di drainase bronkus posterior
3. Berbaring dengan bantal di bawah lutut apabila yang akan di drainase bronkus anterior
4. Posisi trandelenburg dengan sudut 300
atau dengan menaikkan kaki tempat tidur 35 - 40 cm,
sedikit miring kekiri apabila yang akan di drainase pada lobus tengah (Bronkhus lateral dan
medial)
5. Posisi trandelenburg dengan sudut 300
atau dengan menaikkan kaki tempat tidur 35 - 40 cm,
sedikit miring ke kanan apabila daerah yang akan di drainase bronkhus superior dan inferior
6. Condong dengan bantal di bawah panggul apabila yang di drainase bronkus apikal
7. Posisi trandelenburg dengan sudut 450
atau dengan menaikkan kaki tempat tidur 45 - 50 cm
ke samping kanan, apabila yang akan di drainase bronkhus medial
8. Posisi trandelenburg dengan sudut 450
atau dengan menaikkan kaki tempat tidur 45 - 50 cm
ke samping kiri, apabila yang akan di drainase bronkhus lateral
9. Posisi trandelenburg condong dengan sudut 450
dengan bantal di bawah panggul, apabila
yang akan di drainase bronkhus posterior
4. Lama pengaturan posisi pertama kali adalah 10 menit, kemudian periode selanjutnya kurang lebih 15
- 30 menit
5. Lakukan observasi tanda vital selama prosedur
6. Setelah pelaksanaan drainase postural lakukan clapping, vibrasi dan pengisapan (suction)
7. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

More Related Content

What's hot

Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyUlfa Pradipta
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitMoch Lutvie
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakitALIYAH MS
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanCahya
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitAzis Aimaduddin
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanKampus-Sakinah
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitdinda putri
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anRismayanti Hairil
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTpjj_kemenkes
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
Skenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSkenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSulistia Rini
 

What's hot (20)

pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Prosedur ROM
Prosedur ROMProsedur ROM
Prosedur ROM
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
 
Kebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyamanKebutuhan rasa aman nyaman
Kebutuhan rasa aman nyaman
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Memberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGTMemberi Makan Melalui NGT
Memberi Makan Melalui NGT
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Skenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSkenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatan
 

Viewers also liked

Macam macam postural drainage
Macam macam postural drainageMacam macam postural drainage
Macam macam postural drainagelengku
 
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaOksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaTina Novianty S
 
KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"hoshirami
 
Teknik mobilisasi pada pasien dekubitus
Teknik mobilisasi pada pasien dekubitusTeknik mobilisasi pada pasien dekubitus
Teknik mobilisasi pada pasien dekubitusSri Nala
 
Askep fraktur
Askep frakturAskep fraktur
Askep frakturSyam
 
Oksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumOksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumArnas Pamungkas
 
Anestezide Hasta Pozisyonlari
Anestezide Hasta PozisyonlariAnestezide Hasta Pozisyonlari
Anestezide Hasta PozisyonlariSerdar Yanıker
 
Makalah fraktur
Makalah frakturMakalah fraktur
Makalah frakturKANDA IZUL
 

Viewers also liked (13)

Macam macam postural drainage
Macam macam postural drainageMacam macam postural drainage
Macam macam postural drainage
 
Postural Drainage
Postural DrainagePostural Drainage
Postural Drainage
 
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dadaOksigenasi, nebu & fisioterafi dada
Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada
 
KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"
 
Teknik mobilisasi pada pasien dekubitus
Teknik mobilisasi pada pasien dekubitusTeknik mobilisasi pada pasien dekubitus
Teknik mobilisasi pada pasien dekubitus
 
Guvenli pozisyon-verme
Guvenli pozisyon-vermeGuvenli pozisyon-verme
Guvenli pozisyon-verme
 
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
 
Askep fraktur
Askep frakturAskep fraktur
Askep fraktur
 
Oksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumOksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umum
 
Anestezide Hasta Pozisyonlari
Anestezide Hasta PozisyonlariAnestezide Hasta Pozisyonlari
Anestezide Hasta Pozisyonlari
 
Laporan tablet sublingual
Laporan tablet sublingualLaporan tablet sublingual
Laporan tablet sublingual
 
Makalah fraktur
Makalah frakturMakalah fraktur
Makalah fraktur
 
Fisioterapi dada
Fisioterapi dadaFisioterapi dada
Fisioterapi dada
 

Similar to PD TEKNIK

Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Fisioterapi dada pengantar-praktikum
Fisioterapi dada pengantar-praktikumFisioterapi dada pengantar-praktikum
Fisioterapi dada pengantar-praktikumistie82
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasanpjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasanpjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasanpjj_kemenkes
 
fisioterapi WSD.docx
fisioterapi WSD.docxfisioterapi WSD.docx
fisioterapi WSD.docxHerlina84837
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thoraxf' yagami
 
Ft rehabilitasi pulmonary
Ft rehabilitasi pulmonaryFt rehabilitasi pulmonary
Ft rehabilitasi pulmonaryaeeraadeeva
 
Konsep Dasar Sistem Pernapasan
Konsep Dasar Sistem PernapasanKonsep Dasar Sistem Pernapasan
Konsep Dasar Sistem Pernapasanpjj_kemenkes
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenconesti08com
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenconesti08com
 
Pengantantar ilmu respirasi
Pengantantar ilmu respirasiPengantantar ilmu respirasi
Pengantantar ilmu respirasifikri asyura
 
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptxBST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptxsyifa sari
 

Similar to PD TEKNIK (20)

Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
 
Fisioterapi dada pengantar-praktikum
Fisioterapi dada pengantar-praktikumFisioterapi dada pengantar-praktikum
Fisioterapi dada pengantar-praktikum
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 
fisioterapi WSD.docx
fisioterapi WSD.docxfisioterapi WSD.docx
fisioterapi WSD.docx
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thorax
 
La rangki fisioterapi dada
La rangki fisioterapi dadaLa rangki fisioterapi dada
La rangki fisioterapi dada
 
ASKEP trauma dada
ASKEP trauma dadaASKEP trauma dada
ASKEP trauma dada
 
Ft rehabilitasi pulmonary
Ft rehabilitasi pulmonaryFt rehabilitasi pulmonary
Ft rehabilitasi pulmonary
 
Atelektasis
AtelektasisAtelektasis
Atelektasis
 
178664185 intubasi-pdf
178664185 intubasi-pdf178664185 intubasi-pdf
178664185 intubasi-pdf
 
Konsep Dasar Sistem Pernapasan
Konsep Dasar Sistem PernapasanKonsep Dasar Sistem Pernapasan
Konsep Dasar Sistem Pernapasan
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 
Pengantantar ilmu respirasi
Pengantantar ilmu respirasiPengantantar ilmu respirasi
Pengantantar ilmu respirasi
 
jurnal efusu flaura
jurnal efusu flaurajurnal efusu flaura
jurnal efusu flaura
 
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptxBST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
BST BTKV Peumotoraks Spontan[1].pptx
 
Modul 3 cetak
Modul 3 cetakModul 3 cetak
Modul 3 cetak
 

More from Melz Mutz

Lifletnya ivh
Lifletnya ivhLifletnya ivh
Lifletnya ivhMelz Mutz
 
Aa penilaian bab-iii
Aa penilaian bab-iiiAa penilaian bab-iii
Aa penilaian bab-iiiMelz Mutz
 
Aa daftar isi
Aa daftar isiAa daftar isi
Aa daftar isiMelz Mutz
 
jumlah penduduk
jumlah pendudukjumlah penduduk
jumlah pendudukMelz Mutz
 
Intelegensi ppt
Intelegensi pptIntelegensi ppt
Intelegensi pptMelz Mutz
 

More from Melz Mutz (7)

Lifletnya ivh
Lifletnya ivhLifletnya ivh
Lifletnya ivh
 
Aa penilaian bab-iii
Aa penilaian bab-iiiAa penilaian bab-iii
Aa penilaian bab-iii
 
Aa daftar isi
Aa daftar isiAa daftar isi
Aa daftar isi
 
pathway
pathwaypathway
pathway
 
jumlah penduduk
jumlah pendudukjumlah penduduk
jumlah penduduk
 
fabel
fabel fabel
fabel
 
Intelegensi ppt
Intelegensi pptIntelegensi ppt
Intelegensi ppt
 

Recently uploaded

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhuntung untung edi purwanto
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 

Recently uploaded (14)

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 

PD TEKNIK

  • 1. Postural Drainage (PD) merupakan cara klasik untuk mengeluarkan sekret dari paru dengan mempergunakan gaya berat dari sekretnya itu sendiri . Tahun 1953 Palmer dan. Sellick telah menunjukkan manfaat PD yang disertai dengan perkusi dada untuk mencegah terjadinya atelektasis paru setelah pembedahan . Sejak itu pula PD telah diterapkan secara intensif pada perawatan penderita-penderita penyakit paru akut maupun kronik . Mengingat kelainan pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan parunya. Dengan PD dapat dilakukan pencegahan terkumpulnya sekret dalam saluran nafas terutama pada mereka yang tergolong "high risk" , disamping untuk mempercepat pengeluaran cairan patologik lainnya yang berasal dari saluran nafas maupun perenkhim paru yang viskositasnya kental Keberhasilan dari PD sering segera dapat dirasakan oleh penderitanya, yaitu dengan adanya perbaikan ventilasi. PATOFISIOLOGI Pada PD posisi penderita ditempatkan sedemikian rupa sehingga dari lokasi kelainan paru terjadi pengeluaran secret dengan bantuan gaya beratnya. Pada umumnya dalam keadaan demikian, juga dilakukan perkusi dan vibrasi. Perkusi dan vibrasi merupakan energi gelombang mekanik yang diterapkan pada dinding dada dan diteruskan kedalam paru. Dengan gelombang energi mekanik tersebut sekret akan bergetar dan turun. Dengan demikian diharapkan bertambahnya pembersihan sputum dari saluran nafas oleh pengaruh gaya beratnya serta pengaruh perkusi dan vibrasi. Setelah dilakukan PD, dalam jangka pendek diharapkan sputum bertambah banyak "expiratory flow rate" bertambah, ventilasi bertambah, tahanan aluran nafas berkurang, kapasitas vital bertambah serta terjadi perbaikan oksigenisasi. Dan dalam angka panjang diharapkan pula perbaikan tanda-tanda klinik dan foto toraks bertambah cepat, adanya perbaikan faal paru dan pertukaran gas pada alveoli. Namun Peterson dkk dan Graham mengatakan bahwa pada kasus-kasus seperti pneumonia atau eksaserbasi akut dari bronkhitis kronik, adanya perbaikan hal-hal tersebut diatas tidak selalu terjadi. Dari penyelidikan mereka pada kasus-kasus seperti diatas ternyata tidak terjadi kenaikan volume sputum, maupun hal-hal seperti pertambahan "flow rate" , resolusi yang bertambah cepat pada foto toraks, perbaikan faal paru dan pertukaran gas. Para sarjana mengemukakan bahwa tujuan dari penerapan PD pada kasus-kasus penyakit paru akut maupun kronik perlu dijelaskan lebih dahulu, sebab volume, viskositas dan karakteristik dari sputum merupakan faktor yang sangat penting. Frownfelter berpendapat bahwa PD tidak saja bisa dilakukan pada mereka yang produksi sputumnya banyak tetapi juga pada penderita yang sputumnya sedikit PD dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya akumulasi sekret agar tidak terjadi atelektasis. Dan pada penderita dengan produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada. Maka dari itu PD sebagai bentuk pengobatan mempunyai tujuan mencegah akumulasi sekret dan mengeluarkan sekret/cairan patologik yang tertampung. GAMBAR LOBUS DAN SEGMEN
  • 2. CARA MELAKUKAN POSTURAL DRAINAGE Untuk melakukan PD, tidak ada persiapan khusus dari penderita. Yang penting adalah perlu diketahui lokasi kelainan pada paru serta keadaan umum penderita. Untuk mengetahui dengan cepat perubahan klinik penderita yang mungkin terjadi selama dilakukan PD maka sebaiknya kita yang mengerjakan PD berada di muka penderita. PD dilakukan dengan mengatur penderita pada posisi tertentu yaitu pada posisi supaya terjadi pengeluaran (drainage) sputum yang cepat karena pengaruh gaya beratnya disertai pengaruh perkusi dan vibrasi dada . Posisi penderita yang diharapkan terjadi drainage sesuai dengan lokasi kelainan paru adalah sebagai berikut : 1. Tidur dengan beberapa bantal, kepala letak tinggi untuk drainage kedua lobus atas dari segmen apikal. 2. Tidur dengan satu bantal bawah kepala dan satu bantal bawah lutut untuk drainage lobus atas kanan segmen anterior, dan beberapa bantal tanpa bantal bawah lutut untuk drainage lobus atas kiri segmen anterior. 3. Tidur menelungkup pada bantal untuk drainage lobus atas segmen posterior. 4. Tidur pada sisi kiri dengan 3/bagian badan tidur, untuk drainage lobus tengah kanan dan lobus bawah kanan segmen anterior. Kepala lebih bawah dari bagian tubuh lainnya. 5. Tidur pada sisi kanan dengan ¾ bagian badan tidur, untuk drainage lingula dan lobus bawah kiri segmen anterior. Letak kepala sama seperti No. 4. 6. Tidur dengan satu bantal bawah kepala dan satu bantal bawah lutut dengan letak kepala seperti no. 4, untuk drainage kedua lobus bawah segmen anterior. 7. Tidur pada sisi kiri, letak kepala sama seperti no. 4, untuk drainage lobus bawah kanan segmen lateral. 8. Tidur pada sisi kanan dengan letak kepala sama seperti no. 4, untuk drainage lobus bawah kiri segmen lateral dan lobus bawah kanan segmen kardiak. 9. Tidur menelungkup dengan satu bantal dibawah perut dengan letak kepala atau beberapa bantal di bawah perut untuk drainage kedua lobus bawah. 10. Tidur pada sisi kiri dengan ¾ bagian badan miring, letak kepala sama seperti no. 4, untuk drainage lobus bawah kanan segmen posterior. Untuk penderita dengan kelainan paru pada beberapa tempat PD dapat dilakukan pada beberapa posisi. Setiap posisi sebaiknya dilakukan selama 5 -- 10 menit. Keadaan ini bisa diperpanjang bila penderita tahan lama, sekret/cairan patologik jumlahnya banyak atau kental sehingga drainage memerlukan waktu yang lebih lama. Bila PD dilakukan pada beberapa posisi, maka seluruh waktu untuk melakukan PD sebaiknya tidak lebih dari 40 menit supaya tidak melelahkan penderita. Setiap hari dapat dilakukan dua kali. Pada umumnya bila PD dilakukan untuk tujuan mengeluarkan sekret yang tertampung, maka perkusi dan vibrasi dada serta latihan nafas termasuk didalamnya (3, 10). Perkusi atau lebih cocok dengan istilah penepukan dan
  • 3. vibrasi dilakukan pada dinding dada diatas daerah paru yang diharapkan terjadi drainage yang cepat. Penepukan dikerjakan dengan kedua telapak tangan yang dicekungkan (seperti sedang menampung air), dilakukan bergantian kiri dan kanan, dengan kekuatan yang sama. Kekuatan diatur supaya tidak melelahkan dan tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita. Vibrasi dilakukan dengan menggetarkan telapak tangan yang diletakkan pada dinding dada, dilanjutkan dengan penekanan sewaktu penderita mengeluarkan nafas (11). INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI Untuk tujuan mencegah akumulasi sekret, PD dapat dilakukan pada penderita-penderita berikut (3) : • yang melakukan tirah baring yang lama, khususnya pada mereka yang tergolong "high risk" yaitu penderita penyakit paru kronik, penderita pasca bedah yang mengalami imobilisasi dan mereka yang telah dilakukan sayatan pada toraks dan abdomen yang sputumnya banyak, seperti bronkhoektasis atau fibrosis. Berikut macam-macam posisi postural drainage : Kedua lobus atas - segmen apikal Lobus atas kanan - segmen anterior Lobus atas kiri - segmen anterior
  • 4. Lobus atas kanan – segmen posterior ( dipandang dari depan ) Lobus atas kanan – segmen posterior – dipandang dari belakang Lobus atas kiri – segmen posterior lobus atas kiri - segmen posterior ( posisi lain )
  • 5. Lobus tengah kanan Perhatikan : pasien ¾ bagian badannya terlentang. Lingula ( dipandang dari belakang ) Kedua lobus bawah – segmen anterior Lobus bawah kanan – segmen lateral
  • 6. Lobus bawah kiri – segmen lateral dan Lobus bawah kanan – segmen kardiak ( medial ) Kedua lobus bawah – segmen posterior Perhatikan : bantal di bawah perut dan lutut, kepala tanpa bantal Lobus bawah kanan – segmen posterior ( Posisi dimodifikasi untuk penekanan khusus ) Kedua lobus bawah – segmen posterior ( Dengan beberapa bantal di bawah perut ) http://fisiotherapy2008.blogspot.com/2011/10/postural-drainage.html
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12. I. KONSEP TEORI a. PENGERTIAN Kombinasi beberapa tindakan terapi pernafasan yang terdiri dari clapping, vibrasi, dan postural drainage. Jenis-jenis: 1. Perkusi dan vibrasi adalah teknik yang dilakukan secara manual untuk melepaskan lendir dan meningkatkan pengaliran mukus serta sekret dari paru-paru pada klien dengan masalah-masalah paru-paru tertentu. 1.1 Perkusi yaitu pergerakan yang ditimbulkan melalui ketukan pada dinding dada dalam irama yang teratur dengan menggunakan telapak tangan yang dibentuk seperti mangkuk. Pergelangan tangan dalam posisi fleksi dan ekstensi selama pengetukan.
  • 13. 1.2 Vibrasi adalah teknik kompresi manual dan getaran pada dinding dada selama fase ekspirasi. 2. Postural Drainage adalah teknik pengaturan posisi tertentu untuk mengalirkan sekresi pulmonar pada area tertentu dari lobus paru dengan pengaruh gravitasi. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 10 posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan bagian khusus dari pohon trakeobronkial-bidang paru atas, tengah, atau bawah-ke dalam trakea. Batuk atau penghisapan kemudian dapat membuang sekret dari trakea. Spasme bronkus dapat dicetuskan pada beberapa klien yang menerima drainase postural. Spasme bronkus ini disebabkan oleh imobilisaisi sekret ke dalam jalan napas pusat yang besar, yang meningkatkan kerja napas. Untuk menghadapi risiko spasme bronkus, perawat dapat meminta dokter untuk mulai memberikan terapi bronkodilator pada klien selama 20 menit sebelum dranase postural. Klien pada pengobatan antihipertensi tidak mampu mentolerir perubahan postur yang diperlukan. Perawat harus memodifikasi prosedur untuk memenuhi toleransi klien dan tetap membersihkan jalan napasnya. Klien dan keluarga harus diajarkan cara posisi postur yang tepat di rumah. Beberapa postur perlu dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan individual. Sebagai contoh, posisi miring `trendelenderg’ untuk mengalirkan labus bawah lateral harus dilakukan dengan klien berbaring miring datar atau posisi miring semi Fowler's bila ia bernapas sangat pendek (dispnea). Gambar dan daftar berikut menunjukkan area bronkial dan posisi tubuh yang berhubungan untuk drainasenya. Posisi untuk Drainase Postural - Bronkus Apikal Lobus Anterior Kanan dan Kiri Atas Minta klien duduk di kursi, bersandar pada bantal (Gbr. 135 dan 136). - Bronkus Apikal Lobus Posterior Kanan dan Kiri Atas Minta klien duduk di kursi, menyandar ke depan pada bantal atau meja (Gbr. 137 dan 138). - Bronkus Lobus Anterior Kanan dan Kiri Atas Minta klien berbaring datar dengan bantal kecil di bawah lutut (Gbr. 139 dan 140).
  • 14. - Bronkus Lobus Lingual Kiri Atas Minta klien berbaring miring ke kanan dengan lengan di atas kepala pada posisi Trandelenburg, dengan kaki tempat tidur ditinggikan 30 cm (12 inci). Letakkari bantal di belakang punggung, dan gulingkan klien seperempat putaran ke atas bantal (Gbr. 141 dan 142). - Bronkus Lobus Kanan Tengah Minta klien berbaring miring ke kiri dan tinggikan kaki tempat tidur 30 cm (12 inci). Letakkan bantal di belakang punggung dan gulingkan klien seperempat putaran ke atas bantal (Gbr. 143 dan 144). - Bronkus Lobus Anterior Kanan dan Kiri Bawah Minta klien berbaring terlentang dengan posisi Trandelenburg, kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci). Biarkan lutut menekuk di atas bantal (Gbr. 145 dan 146). - Bronkus Lobus Lateral Kanan Bawah Minta klien berbaring miring ke kiri pada posisi Trendelenburg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci) (Gbr 147 dan 148). - Bronkus Lobus Lateral Kiri Bawah Minta klien berbaring miring ke kanan pada posisi trendelenburg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci) (Gbr. 149 dan 150).
  • 15. - Bronkus Lobus Superior Kanan dan Kiri Bawah Minta klien berbaring tengkurap dengan bantal di bawah lambung (Gbr. 151 dan 152). - Bronkus Basalis Posterior Kanan dan Kiri Minta klien berbaring tengkurap dalam posisi Trendelenberg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci) (Gbr. 153 dan 154). b. TUJUAN Tujuan prosedur ini adalah untuk melepaskan mukus atau lendir dari bronkiolus dan bronkus, serta mengalirkan sekret. c. INDIKASI Tindakan ini dilakukan pada klien dengan: 1) gangguan paru-paru yang menunjukkan peningkatan produksi lendir (bronkiektasis, emfisema, fibrosis kistik, dan bronkitis kronis). 2) Pasien dengan penurunan kemampuan batuk 3) Pasien dengan atelektasis d. KONTRA INDIKASI 1) Pasien dengan PTIK
  • 16. 2) Pasien dengan trauma medula spinalis 3) Pasien dengan fraktur costae 4) Pasien post op bedah thorak 5) Pasien dengan abses paru atau tumor 6) Pasien dengan pneumotoraks 7) Kondisi nyeri dada 8) Tuberkulosis PROSEDUR PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. TUJUAN UMUM Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan keterampilan dalam menggunakan alat bantu pernafasan. 2. TUJUAN KHUSUS Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat memilih alat bantu pernafasan yang tepat bagi pasien II. KONSEP TEORI 1. PENGERTIAN Salah satu dari terapi pernafasan dalam mempertahankan oksigenasi jaringan yang adekuat adalah terapi oksigen (O2). Terapi oksigen merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan termasuk keperawatan terhadap adanya gangguan pemenuhan oksigen pada klien. Indikasi Pemberian Oksigen Indikasi utama pemberian oksigen adalah : 1. Klien dengan kadar oksigen arteri rendah dari hasil analisa gas darah 2. Klien dengan peningkatan kerja nafas, dimana tubuh berespon terhadap keadaan hipoksemia melalui peningkatan laju dan dalamnya pernafasan serta adanya kerja otot-otot tambahan pernafasan 3. Klien dengan peningkatan kerja miokard, dimana jantung berusaha untuk mengatasi gangguan oksigen melalui peningkatan laju pompa jantung yang adekuat. Berdasarkan indikasi utama tersebut maka terapi pemberian oksigen dindikasikan kepadklien dengan gejala : 1. Klien dengan keadaan tidak sadar, 2. Sianosis, 3. Hipovolemia, 4. Perdarahan, 5. Anemia berat, 6. Keracunan gas karbondioksida, 7. Asidosis, 8. Selama dan sesudah pembedahan 2. TUJUAN Secara klinis tujuan utama pemberian oksigen adalah : 1. Untuk mengatasi keadaan Hipoksemia sesuai dengan hasil Analisa Gas Darah 2. Untuk menurunkan kerja nafas dan menurunkan kerja miokard.
  • 17. Keterangan: VT : Volume Tidal BB : Berat badan RR : Respiratory Rate Nilai normal VT adalah 6-8 cc/ kgBB Nasal Kanul SIMPLE MASK Partial Rebreather Mask 4. Nonrebreathing mask Fisioterapi clapping Fisioterapi Dada Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan dengan melakukan drainase postural, clapping dan vibrating pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan, misalnya penyakit paru paru obstruksi kronis (Bronkhitis kronis), Asma dan Emfisema). Tindakan drainase postural merupakan tindakan dengan menempatkan pasien dalam berbagai posisi untuk mengalirkan sekret di saluran pernafasan. Tindakan postural drainase diikuti dengan tindakan clapping (penepukan) dan vibrating (vibrasi/getaran). Clapping dilakukan dengan menepuk dada posterior dan memberikan getaran (vibrasi) tangan pada daerah tersebut yang dilakukan pada saat pasien ekspirasi RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN VT x BB x RR 1000
  • 18. Tindakan drainase postural tidak dapat dilakukan pada pasien dengan penyakit tekanan intrakranial, dispnea berat, dan lansia. Clapping tidak dapat dilakukan pada pasien emboli paru, hemoragie, eksaserbasi dan nyeri hebat (Seperti pasien kanker) Tujuan Postural Drainase dan Fisioterapi Dada 1. Meningkatkan efisiensi pola pernafasan 2. Membersihkan jalan nafas Alat dan bahan Postural Drainase dan Fisioterapi Dada 1. Pot sputum berisi desinfektan 2. Kertas tissue 3. Dua balok tempat tidur (Untuk drainase postural) 4. Satu bantal (Untuk drainase postural) 5. Stetoskop Prosedur Kerja Postural Drainase dan Fisioterapi Dada Drainase Postural 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan 2. Cuci tangan 3. Atur posisi 1. Semi fowler bersandar kekanan, kekiri, lalu kedepan apabila daerah yang akan didrainase pada lobus atas bronkus apikal 2. Tegak dengan sudut 450 membungkuk ke depan pada bantal dengan sudut 450 ke kiri dsan ke kanan apabila daerah yang akan di drainase bronkus posterior 3. Berbaring dengan bantal di bawah lutut apabila yang akan di drainase bronkus anterior
  • 19. 4. Posisi trandelenburg dengan sudut 300 atau dengan menaikkan kaki tempat tidur 35 - 40 cm, sedikit miring kekiri apabila yang akan di drainase pada lobus tengah (Bronkhus lateral dan medial) 5. Posisi trandelenburg dengan sudut 300 atau dengan menaikkan kaki tempat tidur 35 - 40 cm, sedikit miring ke kanan apabila daerah yang akan di drainase bronkhus superior dan inferior 6. Condong dengan bantal di bawah panggul apabila yang di drainase bronkus apikal 7. Posisi trandelenburg dengan sudut 450 atau dengan menaikkan kaki tempat tidur 45 - 50 cm ke samping kanan, apabila yang akan di drainase bronkhus medial 8. Posisi trandelenburg dengan sudut 450 atau dengan menaikkan kaki tempat tidur 45 - 50 cm ke samping kiri, apabila yang akan di drainase bronkhus lateral 9. Posisi trandelenburg condong dengan sudut 450 dengan bantal di bawah panggul, apabila yang akan di drainase bronkhus posterior 4. Lama pengaturan posisi pertama kali adalah 10 menit, kemudian periode selanjutnya kurang lebih 15 - 30 menit 5. Lakukan observasi tanda vital selama prosedur 6. Setelah pelaksanaan drainase postural lakukan clapping, vibrasi dan pengisapan (suction) 7. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan