Teks tersebut membahas tentang Islam normatif dan historis. Islam normatif merujuk pada aturan-aturan Islam secara ideal seperti yang tercantum dalam al-Quran dan Hadis, sedangkan Islam historis merujuk pada penerapan Islam dalam konteks kehidupan manusia yang terpengaruh oleh faktor sejarah, budaya, dan zaman. Keduanya saling berkaitan namun memiliki karakteristik tersendiri.
2. Nama
Ttl
Alamat
Riwayat Pendidikan
:
:
:
:
Riwayat Organisasi
:
No Tlpn
Email
Motto
:
:
:
Tsaqib Faizal Akbar
Sukoharjo,16 Juni 1992
Pucangan Kartasura
MI Al Islam Kartasura
PM Darussalam Gontor Ponorogo
S1 Manajemen UMS
Pasukan Garuda Pramuka
Tapak Suci Putra Muhammdaiyah
PD IPM Sukoharjo : Ketua Bidang PIP
PK IMM Komisdariat Moh.Hatta Ketua Bidang
Tabligh dan Kajian Ke Islaman
085726903069
larezolo.17@gmail.com
Penggerak,penengah & pengayom
3.
4. • Awal mula keinginan manusia ber Tuhan adalah kepercayaan manusia
akan suatu kekuatan Maha Dahsyat yang mempunyai peran besar adalam
kehidupan mereka,bahkan diantara mereka percaya bahwa kekuatan
Maha Dahsyat tadi ialah yang memberi kemakmuran kepada mereka,yang
memberi rizky mereka bahkan yang menciptakan mereka,pencarian buta
tentang Tuhan ini tidak semata-mata tidak dengan usaha yang
mudah,tetapi membutuhkan usaha yang keras dengan perenungan
(keontemplasi),kesadaran,menolak dari yang munkar bahkan hidayah yang
kan mendorong kepada ke-Tuhanan yang benar (Alloh SWT)
• Sebenarnya konsepsi Tuhan yang Satu telah diperkenalkan oleh bapak
manusia Adam AS,akan tetapi belum dalam bentuk agama.
• Baru setelah pada zaman Nabi Ibrahim AS ajaran agama yang bertuhan
kan Tuhan yang satu (monoteisme) dan melahirkan tiga agama yaitu
Islam,yahudi dan Nashrani (Karen Amstrong “Sejarah Tuhan”)
5. Agama : Kepercayaan akan adanya kekuatan besar yang tiada
tara (Tuhan Yang Maha Esa )dan hukum yang diwahyukan
kepada utusan-utusannya untuk kebaikan hidup manusia di
dunia dan akherat.(A.Mukti Ali)
Al Islam : Agama Alloh yang diperintahkan nya untuk
mengajarkan tentang pokok-pokok serta aturan-aturan
kepada Rasul Muhammad SAW,dan menegaskannya untuk
menyampaikan agama tersebut kepada seluruh manusia dan
mengajak mereka untuk memeluknya (Syaikh Mahmud
Syaltut)
apa yang disyariatkan Alloh dengan perantara para Rosulnya
berupa perintah,larangan,dan kemaslahatan manusia di dunia
dan akhirat (Majlis Tarjih Muhammadiyah)
6. •
•
Secara estimologis wahhada-yuwahhidu-tawhiidan (menyatrukan,meng esakan dan
menyakini sesuatu itu satu)
Sedangkan secara Ifroodullohu ta’ala fie Ar Rubuubiyyah,wal Mulkiyah aw Uluuhiyah wa Al
Asmaa’ Wa Ash Shifaat ; menyendirikan (meng-esa kan ) Alloh SWT di dalam Ar
Rubuubiyah,Mulkiyah (Uluuhiyah) dan Nama-nama (Mulia/Agung) & Sifat ( Mulia )
•
Lawan kata dari tauhid adalah syirik
Prinsip kalimat Tauhid
“Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia
telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha
mendengar lagi Maha mengetahui.”
1.An Nafyu ; peniadaan,yaitu penegasan bahwa tiada sesembahan yang haq kecuali Alloh
2.Al Isbat ;penetapan :penetapan bahwa Alloh-lah satu-satunya sesembahan yang haq.
10. • Berpeganglah pada TAUHID YANG MURNI
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama dengan lurus (98:5)
11.
12. Islam memang diyakini sebagai agama lintas zaman dan tidak terikat oleh
lokus budaya tertentu. Namun, tidak diragukan pula bahwa relevansi
Islam dengan ragam budaya dan perkembangan zaman sangat ditentukan
oleh sejauh mana para pemeluknya mampu memahami pola hubungan
teks dan konteks untuk selanjutnya menerjemahkannya dalam dunia
nyata. Inilah salah satu alasan mengapa umatnya dituntut untuk mampu
membedakan antara sisi normatif dan historis Islam.
Sejatinya Islam tidak dipahami sebatas agama dalam pengertian kaum
sekular yang membatasinya hanya dalam wilayah privat (pribadi). Bagi
mereka, agama adalah suatu mekanisme hubungan antara Tuhan dan
hamba atau antara Khaliq dan makhluk. Padahal kenyataannya, Islam tidak
hanya sebatas pengertian sempit agama semacam itu, tetapi juga sebagai
suatu sistem kemasyarakatan dan fenomena kebudayaan dalam
pengertian yang seluas-luasnya (syumuli). Oleh karena itu, untuk
memahami Islam secara keseluruhan diperlukan pendekatan yang
mencakup atau melihat Islam dari berbagai aspeknya.
13. • Islam normatif adalah Islam yang berada pada
dimensi sakral, yang diakui adanya realitas
transendental, yang bersifat mutlak dan
universal, melampaui ruang dan waktu, atau
sering disebut sebagai realitas keTuhanan.
Dengan kata lain, Islam normatif merupakan
Islam ideal atau Islam yang seharusnya.
Bentuknya berupa aspek tekstual Islam, yaitu
aturan-aturan Islam secara normatif yang
termuat dalam Alquran dan Hadis yang
keberadaannya absolut dan tidak dapat
dipersoalkan.
14. • Islam historis adalah Islam yang tidak bisa dilepaskan dari
sejarah kehidupan manusia yang berada dalam ruang dan
waktu. Maksudnya, Islam semacam ini terangkai oleh
konteks kehidupan pemeluknya, karena memang berada di
bawah realitas keTuhanan. Dengan kata lain, Islam historis
merupakan Islam riil atau Islam yang senyatanya.
Bentuknya berupa aspek kontekstual Islam, yaitu
penerapan secara praktis dari Islam normatif.
Maksudnya, wujud Islam historis tersebut diambil dari
upaya penggalian terhadap nilai-nilai normatif melalui
berbagai pendekatan di berbagai bidang yang
menghasilkan berbagai disiplin ilmu, antara lain ilmu
tafsir, hadis, fikih, ushul al-fiqh, kalam, tasawuf, dan lainlain yang keberadaannya masih bersifat relatif dan terbuka
untuk dipersoalkan.
15. • Seperti yang kita ketahui bahwasanya Agama Kita Dienul Islam
adalah agama yang syamil,artinya mencangkup segala
sesuatu,meliputi segala aspek kehidupan manusia. Dalam
Islam tidak dikenal adanya pemisahan antara urusan agama
dan urusan dunia (sekulerisme).
• Islam mengatur segala hal mulai dari kehidupan pribadi
sampai kehidupan sosial, mulai dari masalah-masalah yang
kecil dan kelihatan sepele sampai masalah-masalah yang
besar.
• Dan kita pun juga mengetahui bahwasanya Kuasa (Hukum)
Alloh SWT melingkupi atas segala sesuatu baik di bumi
maupun di langit,tak ada satu pun yang dapat memutuskan
sesuatu dengan hukum kecuali dengan hukum Alloh SWT !!!