SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
KEADAAN HUKUM
Prestasi, Wanprestasi, Keadaan
Memaksa, Resiko, Somasi, Ganti Rugi
PRESTASI
Pemenuhan Kewajiban
, yang timbul dari
hubungan perjanjian
Kewajiban
1. Undang-undang
2. Perjanjian
3. Keputusan dan kebiasaan
Bentuk 1. Memberikan sesuatu
2. Berbuat sesuatu
3. Tidak berbuat sesuatu
Sifat 1. Sesuatu yg sudah tertentu
2. Mungkin dilakukan
3. Diperbolehkan UU
4. Memberi manfaat untuk
Debitur
5. Terdiri atas satu atau lebih
perbuatan
Syarat
Ketidakmungkinan
Subjektif
Kondisi Seseorang
Spesifik
Objektif Umum
Wanprestasi
Tidak memenuhi
Prestasi, sebagaimana
ditetapkan di
perjanjian
Sebab
Macam
Upaya
Hukum
1. Karena kesalahan debitur
2. Karena keadaan memaksa
1. Sama sekali tidak memenuhi
prestasi
2. Terlambat memenuhi prestasi
3. Keliru/tidak pantas memenuhi
perikatan
1. Meminta pelaksanaan
2. Meminta ganti rugi
3. Pembatalan sekaligus ganti rugi
Upaya Hukum Atas
Wanprestasi
Memenuhi Prestasi
Tidak Perlu
dinyatakan Lalai
Keliru tapi Itikad
Baik
Perlu pernyataan
lalai
Keliru Itikad Buruk
Tidak Perlu
Lampau Waktu
Tidak Perlu
Tuntutan
Pernyataan Lalai
(1238 KUHPerdata)
Sebelum menuntut
Kreditur harus
memberika
SOMASI.
Keadaan
Memaksa
suatu keadaan yang
dialami oleh debitur
yang
berada di luar
kekuasaan dan
kekuatannya sehingga
ia tidak mampu
melaksanakan
prestasinya.
Unsur
teori
Akibat
1. Tidak memenuhi prestasi
2. Ada sebab yang terletak diluar
kesalahan debitur
3. Faktor penyebab tidak diduga
dan tidak
dipertanggungjawabkan kepada
debitur
1. Ketidakmungkinan;
2. Penghapusan/peniadaan
kesalahan
1. Kreditur tidak dapat lagi meminta
pemenuhan prestasi debitur
2. Debitur tidak dapat dinyatakan
lalai karenanya tidak dapat diminta
ganti rugi
3. Resiko tidak beralih kepada
debitur
Teori Keadaan
Memaksa
Objektif Subjektif
Unsur Imposible
bila dilakukan
siapapun
Lebih mengarah pada adanya
musibah atau bencana. Pasal 1444
KUHPerdata
Masih mungkin
melaksanakan, tetapi
butuh pengorbanan
besar (ada unsur
“sulit”)
Contoh: BCL janji show kemudian
Ashraf Meninggal.
Resiko
Kewajiban
memikul
kerugian
Keadaan
Memaksa Ganti Rugi
Wanprestasi
Kepada Siapa Kerugian dibebankan?
Pasal 1237 KUHPerdata yang menyatakan bahwa dalam hal adanya kontrak dalam
memberikan suatu barang tertentu maka barang tertentu tersebut semenjak
kontrak dilahirkan, adalah atas tanggungan si berpiutang (tanggungan = resiko).
Sementara dalam kontrak sewa-menyewa, risiko kontrak dapat ditemukan dalam
pasal 1553 KUHPerdata, yang menyatakan bahwa jika selama waktu sewa, barang
yang dipersewakan itu musnah diluar kesalahan salah satu pihak, maka perjanjian
sewa-menyewa gugur demi hukum.
Sementara untuk “kontrak timbal balik,” dalil yuridisnya dapat kita temukan dalam
bagian khusus, misalnya pasal 1545 KUH Perdata dalam hal resiko kontrak tukar
menukar. Pasal ini menjelaskan bahwa jika dalam suatu kontrak pertukaran
mengenai suatu barang yang sudah ditentukan, sebelum dilakukan penyerahan
antara kedua belah pihak, ketika barang itu musnah di luar kesalahan pemiliknya,
maka kontrak pertukaran dianggap dengan sendirinya hapus dan pihak yang sudah
menyerahkan barangnya berhak meminta kembali barangnya itu. Dalam hal ini
resiko diletakkan pada pemilik barang sendiri, dan hapusnya barang sebelum
penyerahan membawa pembatalan kontrak.
GANTI RUGI
Ganti Rugi
Atas
Keuntungan
Seharusnya
Perjanjian Jual
Beli Tanah Secara
Kredit
AB
Ganti Rugi
PMH
Hak Mengalirkan
Air
AB
PERBUATAN MELAWAN HUKUM
Melawan Hukum awalnya hanya diartikan sebagai perbuatan yang melawan UU. Namun
diperluas (kesusilaan, kepatutan, kebiasaan dan lainya)
PERBUATAN MELAWAN HUKUM
KEADAAN HUKUM

More Related Content

What's hot (20)

Hukum Perikatan
Hukum PerikatanHukum Perikatan
Hukum Perikatan
 
Hukum perikatan
Hukum perikatanHukum perikatan
Hukum perikatan
 
Hukum Perikatan
Hukum PerikatanHukum Perikatan
Hukum Perikatan
 
hukum perikatan in Bahasa
hukum perikatan in Bahasahukum perikatan in Bahasa
hukum perikatan in Bahasa
 
6 hukum perjanjian
6 hukum perjanjian6 hukum perjanjian
6 hukum perjanjian
 
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIAN
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIANHUKUM PERIKATAN & PERJANJIAN
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIAN
 
Azas Perikatan & Macam-macam Perikatan
Azas Perikatan & Macam-macam PerikatanAzas Perikatan & Macam-macam Perikatan
Azas Perikatan & Macam-macam Perikatan
 
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
pemberlakuan masa kontrak dan pengakhiran kontrak
 
pernyataan dan jaminan
pernyataan dan jaminanpernyataan dan jaminan
pernyataan dan jaminan
 
Fe hukumperjanjanjian
Fe hukumperjanjanjianFe hukumperjanjanjian
Fe hukumperjanjanjian
 
Asas-asas Dalam Hukum Perikatan
Asas-asas Dalam Hukum PerikatanAsas-asas Dalam Hukum Perikatan
Asas-asas Dalam Hukum Perikatan
 
Hukum perjanjian kuliah 2
Hukum perjanjian kuliah 2Hukum perjanjian kuliah 2
Hukum perjanjian kuliah 2
 
Definisi perikatan
Definisi perikatanDefinisi perikatan
Definisi perikatan
 
Bab 2 pp2 peta minda
Bab 2 pp2  peta mindaBab 2 pp2  peta minda
Bab 2 pp2 peta minda
 
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesiaHukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
 
Hukum perikatan
Hukum perikatanHukum perikatan
Hukum perikatan
 
Presentasi hukum perikatan wanprestasi
Presentasi hukum perikatan wanprestasiPresentasi hukum perikatan wanprestasi
Presentasi hukum perikatan wanprestasi
 
Hukum perikatan
Hukum perikatanHukum perikatan
Hukum perikatan
 
Hukum Perjanjian
Hukum PerjanjianHukum Perjanjian
Hukum Perjanjian
 
PERJANJIAN TANPA BALASAN
PERJANJIAN TANPA BALASANPERJANJIAN TANPA BALASAN
PERJANJIAN TANPA BALASAN
 

Similar to KEADAAN HUKUM

3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.ppt3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.pptOSISSPENTIBEL
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjianhylmihalim
 
Hukum perikatan pakai
Hukum perikatan pakaiHukum perikatan pakai
Hukum perikatan pakaiEga Jalaludin
 
adm proyek pertemuan 1.ppt
adm proyek pertemuan 1.pptadm proyek pertemuan 1.ppt
adm proyek pertemuan 1.pptIdaYanti30
 
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptxakhedy1
 
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxPPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxFauziRusdianto1
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Kacung Abdullah
 
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptx
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptxHukum Bisnis, M.2_Final (1).pptx
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptxQoirulBagas1
 
ppt bab 3 aspek hukum.pptx
ppt bab 3 aspek hukum.pptxppt bab 3 aspek hukum.pptx
ppt bab 3 aspek hukum.pptxArifArizky
 
Question & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
Question & Answer Materi Kuliah Hukum PerdaganganQuestion & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
Question & Answer Materi Kuliah Hukum PerdaganganDede Firmansah
 
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)Aprinsya Panjaitan
 

Similar to KEADAAN HUKUM (20)

3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.ppt3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.ppt
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
Hukum perikatan pakai
Hukum perikatan pakaiHukum perikatan pakai
Hukum perikatan pakai
 
WANPRESTASI.ppt
WANPRESTASI.pptWANPRESTASI.ppt
WANPRESTASI.ppt
 
adm proyek pertemuan 1.ppt
adm proyek pertemuan 1.pptadm proyek pertemuan 1.ppt
adm proyek pertemuan 1.ppt
 
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
1591504476264_Presentation+12+Hukum+Perdata.pptx
 
PERTEMUAN 12.ppt
PERTEMUAN 12.pptPERTEMUAN 12.ppt
PERTEMUAN 12.ppt
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxPPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
 
Hukum perikatan
Hukum perikatanHukum perikatan
Hukum perikatan
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
 
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptx
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptxHukum Bisnis, M.2_Final (1).pptx
Hukum Bisnis, M.2_Final (1).pptx
 
Unconfirmed 3661.ppt
Unconfirmed 3661.pptUnconfirmed 3661.ppt
Unconfirmed 3661.ppt
 
ppt bab 3 aspek hukum.pptx
ppt bab 3 aspek hukum.pptxppt bab 3 aspek hukum.pptx
ppt bab 3 aspek hukum.pptx
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
Question & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
Question & Answer Materi Kuliah Hukum PerdaganganQuestion & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
Question & Answer Materi Kuliah Hukum Perdagangan
 
Materi uk3
Materi uk3Materi uk3
Materi uk3
 
Hukum Perikatan
Hukum Perikatan Hukum Perikatan
Hukum Perikatan
 
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
Aspek hukum dalam kontrak bisnis (The Law Aspect in Bussiness Contract)
 
HUKUM PERIKATAN.ppt
HUKUM PERIKATAN.pptHUKUM PERIKATAN.ppt
HUKUM PERIKATAN.ppt
 

More from IAIN Ponorogo

Analisis komparatif konsep mahar dan nafkah ramah gender
Analisis komparatif konsep mahar dan nafkah ramah genderAnalisis komparatif konsep mahar dan nafkah ramah gender
Analisis komparatif konsep mahar dan nafkah ramah genderIAIN Ponorogo
 
Perjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominatPerjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominatIAIN Ponorogo
 
Perjanjian di era modern
Perjanjian di era modernPerjanjian di era modern
Perjanjian di era modernIAIN Ponorogo
 
Penyelesaian sengeketa
Penyelesaian sengeketaPenyelesaian sengeketa
Penyelesaian sengeketaIAIN Ponorogo
 
Pengertian dan ruang lingkup hukum perikatan copy
Pengertian dan ruang lingkup hukum perikatan   copyPengertian dan ruang lingkup hukum perikatan   copy
Pengertian dan ruang lingkup hukum perikatan copyIAIN Ponorogo
 
Kedudukan hukum perikatan islam
Kedudukan hukum perikatan islamKedudukan hukum perikatan islam
Kedudukan hukum perikatan islamIAIN Ponorogo
 
Keabsahan perjanjian
Keabsahan perjanjianKeabsahan perjanjian
Keabsahan perjanjianIAIN Ponorogo
 
Hak relatif dan absolut
Hak relatif dan absolutHak relatif dan absolut
Hak relatif dan absolutIAIN Ponorogo
 
Berakhirnya perjanjian
Berakhirnya perjanjianBerakhirnya perjanjian
Berakhirnya perjanjianIAIN Ponorogo
 
Rukun dan syarat akad
Rukun dan syarat akadRukun dan syarat akad
Rukun dan syarat akadIAIN Ponorogo
 
Kedudukan hukum perikatan islam
Kedudukan hukum perikatan islamKedudukan hukum perikatan islam
Kedudukan hukum perikatan islamIAIN Ponorogo
 
Macam akad dalam islam
Macam akad dalam islamMacam akad dalam islam
Macam akad dalam islamIAIN Ponorogo
 
Pengertian dan ruang lingkup hukum perikatan copy
Pengertian dan ruang lingkup hukum perikatan   copyPengertian dan ruang lingkup hukum perikatan   copy
Pengertian dan ruang lingkup hukum perikatan copyIAIN Ponorogo
 

More from IAIN Ponorogo (20)

Analisis komparatif konsep mahar dan nafkah ramah gender
Analisis komparatif konsep mahar dan nafkah ramah genderAnalisis komparatif konsep mahar dan nafkah ramah gender
Analisis komparatif konsep mahar dan nafkah ramah gender
 
Sumber perikatan
Sumber perikatanSumber perikatan
Sumber perikatan
 
Perjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominatPerjanjian nominat dan anominat
Perjanjian nominat dan anominat
 
Perjanjian di era modern
Perjanjian di era modernPerjanjian di era modern
Perjanjian di era modern
 
Perancangan kontrak
Perancangan kontrakPerancangan kontrak
Perancangan kontrak
 
Penyelesaian sengeketa
Penyelesaian sengeketaPenyelesaian sengeketa
Penyelesaian sengeketa
 
Pengertian dan ruang lingkup hukum perikatan copy
Pengertian dan ruang lingkup hukum perikatan   copyPengertian dan ruang lingkup hukum perikatan   copy
Pengertian dan ruang lingkup hukum perikatan copy
 
Materi bea-materai
Materi bea-materaiMateri bea-materai
Materi bea-materai
 
Macam perikatan
Macam perikatanMacam perikatan
Macam perikatan
 
Kedudukan hukum perikatan islam
Kedudukan hukum perikatan islamKedudukan hukum perikatan islam
Kedudukan hukum perikatan islam
 
Keabsahan perjanjian
Keabsahan perjanjianKeabsahan perjanjian
Keabsahan perjanjian
 
Hak relatif dan absolut
Hak relatif dan absolutHak relatif dan absolut
Hak relatif dan absolut
 
Berakhirnya perjanjian
Berakhirnya perjanjianBerakhirnya perjanjian
Berakhirnya perjanjian
 
Asas perjanjian
Asas perjanjianAsas perjanjian
Asas perjanjian
 
Rukun dan syarat akad
Rukun dan syarat akadRukun dan syarat akad
Rukun dan syarat akad
 
Macam perikatan
Macam perikatanMacam perikatan
Macam perikatan
 
Kedudukan hukum perikatan islam
Kedudukan hukum perikatan islamKedudukan hukum perikatan islam
Kedudukan hukum perikatan islam
 
Asas perjanjian
Asas perjanjianAsas perjanjian
Asas perjanjian
 
Macam akad dalam islam
Macam akad dalam islamMacam akad dalam islam
Macam akad dalam islam
 
Pengertian dan ruang lingkup hukum perikatan copy
Pengertian dan ruang lingkup hukum perikatan   copyPengertian dan ruang lingkup hukum perikatan   copy
Pengertian dan ruang lingkup hukum perikatan copy
 

Recently uploaded

Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desassuser274be0
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 

Recently uploaded (10)

Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 

KEADAAN HUKUM

  • 1. KEADAAN HUKUM Prestasi, Wanprestasi, Keadaan Memaksa, Resiko, Somasi, Ganti Rugi
  • 2. PRESTASI Pemenuhan Kewajiban , yang timbul dari hubungan perjanjian Kewajiban 1. Undang-undang 2. Perjanjian 3. Keputusan dan kebiasaan Bentuk 1. Memberikan sesuatu 2. Berbuat sesuatu 3. Tidak berbuat sesuatu Sifat 1. Sesuatu yg sudah tertentu 2. Mungkin dilakukan 3. Diperbolehkan UU 4. Memberi manfaat untuk Debitur 5. Terdiri atas satu atau lebih perbuatan Syarat
  • 4. Wanprestasi Tidak memenuhi Prestasi, sebagaimana ditetapkan di perjanjian Sebab Macam Upaya Hukum 1. Karena kesalahan debitur 2. Karena keadaan memaksa 1. Sama sekali tidak memenuhi prestasi 2. Terlambat memenuhi prestasi 3. Keliru/tidak pantas memenuhi perikatan 1. Meminta pelaksanaan 2. Meminta ganti rugi 3. Pembatalan sekaligus ganti rugi
  • 5. Upaya Hukum Atas Wanprestasi Memenuhi Prestasi Tidak Perlu dinyatakan Lalai Keliru tapi Itikad Baik Perlu pernyataan lalai Keliru Itikad Buruk Tidak Perlu Lampau Waktu Tidak Perlu Tuntutan Pernyataan Lalai (1238 KUHPerdata) Sebelum menuntut Kreditur harus memberika SOMASI.
  • 6. Keadaan Memaksa suatu keadaan yang dialami oleh debitur yang berada di luar kekuasaan dan kekuatannya sehingga ia tidak mampu melaksanakan prestasinya. Unsur teori Akibat 1. Tidak memenuhi prestasi 2. Ada sebab yang terletak diluar kesalahan debitur 3. Faktor penyebab tidak diduga dan tidak dipertanggungjawabkan kepada debitur 1. Ketidakmungkinan; 2. Penghapusan/peniadaan kesalahan 1. Kreditur tidak dapat lagi meminta pemenuhan prestasi debitur 2. Debitur tidak dapat dinyatakan lalai karenanya tidak dapat diminta ganti rugi 3. Resiko tidak beralih kepada debitur
  • 7. Teori Keadaan Memaksa Objektif Subjektif Unsur Imposible bila dilakukan siapapun Lebih mengarah pada adanya musibah atau bencana. Pasal 1444 KUHPerdata Masih mungkin melaksanakan, tetapi butuh pengorbanan besar (ada unsur “sulit”) Contoh: BCL janji show kemudian Ashraf Meninggal.
  • 8.
  • 9.
  • 11. Pasal 1237 KUHPerdata yang menyatakan bahwa dalam hal adanya kontrak dalam memberikan suatu barang tertentu maka barang tertentu tersebut semenjak kontrak dilahirkan, adalah atas tanggungan si berpiutang (tanggungan = resiko). Sementara dalam kontrak sewa-menyewa, risiko kontrak dapat ditemukan dalam pasal 1553 KUHPerdata, yang menyatakan bahwa jika selama waktu sewa, barang yang dipersewakan itu musnah diluar kesalahan salah satu pihak, maka perjanjian sewa-menyewa gugur demi hukum. Sementara untuk “kontrak timbal balik,” dalil yuridisnya dapat kita temukan dalam bagian khusus, misalnya pasal 1545 KUH Perdata dalam hal resiko kontrak tukar menukar. Pasal ini menjelaskan bahwa jika dalam suatu kontrak pertukaran mengenai suatu barang yang sudah ditentukan, sebelum dilakukan penyerahan antara kedua belah pihak, ketika barang itu musnah di luar kesalahan pemiliknya, maka kontrak pertukaran dianggap dengan sendirinya hapus dan pihak yang sudah menyerahkan barangnya berhak meminta kembali barangnya itu. Dalam hal ini resiko diletakkan pada pemilik barang sendiri, dan hapusnya barang sebelum penyerahan membawa pembatalan kontrak.
  • 13.
  • 14. Ganti Rugi Atas Keuntungan Seharusnya Perjanjian Jual Beli Tanah Secara Kredit AB Ganti Rugi PMH Hak Mengalirkan Air AB
  • 15.
  • 16. PERBUATAN MELAWAN HUKUM Melawan Hukum awalnya hanya diartikan sebagai perbuatan yang melawan UU. Namun diperluas (kesusilaan, kepatutan, kebiasaan dan lainya)