SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
HUKUM PERDATA
PERTEMUAN KE 12
1
Oleh :
Dr © BASYARUDIN, S.H., M.Kn.
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
DAN STIH PAINAN
2023
SUMBER PERIKATAN
Sumber Perikatan
Perikatan
1233
Perjanjian
1313
Undang-Undang
1352
Perbuatan manusia
1353
Ditentukan UU
Perbuatan Menurut
Hukum
1354 & 1359
Perbuatan Melawan
Hukum
1365
Perikatan yang terjadi karena persetujuan /
perjanjian(Overenkomst)
 Pasal 1313 :
Persetujuan adalah suatu perbuatan, dimana satu orang
atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang
atau lebih
DEFINISI PERJANJIAN :
Persetujuan adalah suatu
perbuatan dengan mana satu
orang/lebih mengikatkan
dirinya terhadap satu orang
lain/lebih. (pasal 1313 BW)
Unsur – Unsur Perjanjian
1. Para Pihak ( Subjek)
2. Ada persetujuan yang bersifat tetap
3. Ada tujuan yang hendak dicapai
4. Ada prestasi yang dapat dilaksanakan
5. Ada bentuk tertentu ( Tulis/Lisan)
6. Ada Syarat-syarat tertentu sebagai isi
perjanjian
Syarat Sah perjanjian
 Ps. 1320 BW :
1. Sepakat Mereka yang mengikatkan dirinya
2. Kecakapan Untuk membuat Suatu persetujuan
3. Suatu Hal tertentu
4. Suatu sebab yang halal
Sepakat mereka yg mengikatkan
dirinya
 Kedua belah pihak harus mempunyai
kemauan yg bebas untuk mengikatkan diri
dan kemauan itu harus dinyatakan
 Kemauan yg bebas dianggap tidak terjadi
ketika perjanjian itu terjadi karena
paksaan(Dwang), kekhilafan(dwaling) atau
penipuan (bedrof)
Kecakapan u/ membuat
persetujuan
 Kedua belah pihak harus cakap menurut hukum u/
bertindak sendiri
 UU telah menetapkan “tidak cakap” untuk
melakukan perbauatan hukum
Suatu Hal tertentu
 Yang diperjanjikan dlm suatu perjanjian haruslah
suatu hal atau suatu barang yg cukup jelas atau
tertentu
 Kejelasan mengenai objek perjanjian ialah untuk
memungkinkan pelaksanaan hak dan kewajiban
Suatu Sebab(Causa) Yang Halal
 “Causa” diartikan bahwa isi perjanjian itu yang
menggambarkan tujuan yang akan dicapai para
pihak
 Jadi isi dari perjanjian tsb tidak boleh melanggar
UU, ketertiban umum dan kesusilaan
Akibat Hukum jika tidak terpenuhi
syarat sah perjanjian
1. Syarat 1 dan Syarat 2 disebut sebagai syarat
subyektif, jika syarat ini tidak terpenuhi maka
perjanjian itu dapat dimintakan pembatalannya
kepada hakim. Pemabatalan dapat dimintakan
dalam tenggang waktu 5 tahun (ps.1454)
2. Syarat 3 dan 4 disebut syarat Obyektif, jika
syarat ini tidak terpenuhi perjanjian batal.
Perjanjian dianggap tidak pernah ada
Azas-Azas Umum perjanjian
1. Azas Kebebasan Berkontrak
 Azas ini mrpkan perwujudan ps.1338
 Azas ini memberikan kebebasan untuk :
a) Berbuat/tidak berbuat
b) Mengadakan perjanjian dgn siapapun
c) Menentukan isi dan bentuk perjanjian
2. Azas Konsesualisme
 Azas ini mrpkn perwujudan ps.1320 (1)
 Suatu perikatan terjadi sejak saat tercapainya
kata sepakat antara para pihak
3. Azas Kekuatan mengikat
 Ps 1338 : “semua persetujuan yg dibuat secara
sah berlaku sebagai UU bg mereka yang
membuatnya”
4. Azas Pelengkap
 Pasal-pasal yang terdapat dlm UU (BW)
dpt dikesampaingkan, apabila para pihak
menghendaki dan membuat ketentuan yg
berbeda dari UU
5. Azas Kepatutan
 Azas ini dituangkan dalam pasal 1339 BW
Jenis-jenis Perjanjian
1. Perjanjian Timbal Balik
 Adalah perjanjian yang mewajibkan kedua belah
pihak berprestasi secara timbal balik
 Contoh; jual beli, sewa menyewa, tukar
menukar
2. Perjanjian sepihak
 Adalah perjanjian yang mewajibkan pihak yang
satu berprestasi dan memberi hak kepada pihak
yang lain untuk menerima prestasi
 Contoh; perjanjian hibah, hadiah
3. Perjanjian Bernama
 Adalah perjanjian yg sudah mempunyai nama
sendiri,yg dikelompokkan sbg perjanjian khusus
karena ditentukan sedemikan oleh UU
 Misal : jual beli, sewa menyewa, tukar menukar
4. Perjanjian Tak Bernama
 Adalah perjanjian yg tidak diatur dlm UU
tetapi terdapat dalam masyarakat.
Jumlah perjanjian ini tidak terbatas dan
nama yg disesuaikan dgn kebutuhan para
pihak
 Misal : perjanjian kerjasama, perjanjian
pemasaran, perjanjian pengelolahan
5. Perjanjian Atas Beban
 Adalah perjanjian di mana terhadap
prestasi dari pihak yg satu selalu
terdapat kontraprestasi dari pihak lain,
dan antara kedua prestasi itu ada
hubungannya menurut hukum
 Misalnya; X menyanggupi memberikan Y
sejumlah uang, jika Y menyerah-lepaskan
suatu barang tertentu kpd X
6. Perjanjian Kebendaan (zakelijk overenkomst)
 Adalah perjanjian u/ memindahkan hak milik
dlm perjanjian jual beli.
7. Perjanjian Konsensual :
yaitu perjanjian yang tercipta kalau tercapai suatu
kata sepakat.
8. Perjanjian Riil :
yaitu perjanjian yang tercipta jika disamping kata
sepakat, juga terjadi pelaksanaan dari
prestasi yang diperjanjikan.
9. Perjanjian Prinsipil :
yaitu perjanjian yang bersifat pokok.
10. Perjanjian Accesoir :
yaitu perjanjian yang bergantung pada
perjanjian pokok. Misalnya perjanjian
pinjam meminjam dengan jaminan. Dalam hal
ini maka pinjam meminjam merupakan
perjanjian pokok sedangkan jaminan
merupakan perjanjian accesoir.
11. Perjanjian Obligatoir :
yaitu perjanjian yang menimbulkan suatu
kewajiban untuk melaksanakan prestasi.
12. Perjanjian Liboratoir :
yaitu perjanjian yang menghapuskan
suatu kewajiban untuk melaksanakan
prestasi.
BENTUK PERJANJIAN
Bentuk perjanjian terdiri dari
1. Lisan
2. Tulisan, misalnya perjanjian
perdamaian.
Bagian-bagian Perjanjian (ISI
PERJANJIAN)
a) Esensialia
 Bagian ini mrpkan sifat yg harus ada dlm
perjanjian
 Sifat yg menetukan atau menyebabkan
perjanjian itu tercipta
 Misalnya persetujuannya ttg apa, objeknya
b) Naturalia
 Bagian ini mrpkan (sifat) bawaan perjanjian
sehingga secara diam-diam melekat pada
perjanjian
 Misanya menjamin tidak ada cacat dalam benda
yang dijual
c) Aksidentialia
 Bagian ini mrpkan sifat yang melekat pada
perjanjian dalam hal secara tegas diperjanjikan
oleh para pihak
 Misal ketentuan mengenai domisili para pihak
Akibat Hukum Perjanjian Sah
 Berlaku sebagai UU
 Tidak dapat ditarik kembali secara sepihak
 Pelaksanaan dengan itikad baik
Pelaksanaan Perjanjian
 Pembayaran
Alat bayar yg digunakan pada umumnya adalah
mata uang. Pembayaran harus dilakukan ditempat
yg telah ditentukan
 Penyerahan benda
dalam setiap perjanjian yang mengandung tujuan
memindahkan penguasaan dan atau hak milik perlu
dilakukan penyerahan bendanya. Penyerahan ada 2
macam yaitu penyerahan hak milik dan penyerahan
penguasaan benda
 Pelayanan Jasa
Adalah memberikan pelayanan dengan melakukan
perbuatan tertentu. Misalnya servis, pengangkutan,
perkerjaan buruh, dsb
2. Perikatan yang lahir dari UU
 Perikatan ini diatur dalam ps 1352 – 1380 BW
 Perikatan ini timbul karena telah ditentukan oleh
UU sendiri
 Perikatan ini dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Perikatan yang lahir dari UU
 Yaitu perikatan yang timbul karena hubungan
kekeluargaan
 Misalnya; suami istri berkewajiban mendidik
atau memelihara anak-anak mereka, anak
wajib memberikan nafkah kepada orang tua yg
sudah tidak bekerja (alimentasi) (UU No.1
Tahun 1974), pemilik pekarangan yg
berdampingan menurut pasal 625 berlaku
beberapa hak dan kewajiban
b. Perikatan yang lahir dari UU
karena perbuatan manusia
- Perbuatan manusia yang diperbolehkan oleh
Hukum
A. Perwakilan sukarela (ZaakWaar-Neming)
 Adalah suatu perbuatan, dimana seseorang
secara sukarela menyediakan dirinya dengan
maksud mengurus kepentingan orang lain,
dengan perhitungan dan resiko orang tersebut
 Perwakilan sukarela diatur dalam pasal 1354 –
1358 BW
PERBEDAAN PERIKATAN &
PERJANJIAN
 Hakekat antara perikatan dan perjanjian pada
dasarnya sama, yaitu merupakan hubungan hukum
antara pihak-pihak yang diikat didalamnya, namun
pengertian perikatan lebih luas dari perjanjian,
sebab hubungan hukum yang ada dalam perikatan
munculnya tidak hanya dari perjanjian tetapi juga
dari aturan perundang-undangan.
 perikatan selain dari Undang-undang, perikatan
dapat juga dilahirkan dari perjanjian. Dengan
demikian suatu perikatan belum tentu merupakan
perjanjian sedangkan perjanjian merupakan
perikatan
PERIKATAN adalah suatu
perhubungan hukum antara
dua orang atau dua pihak,
berdasarkan mana pihak
yang satu berhak menuntut
sesuatu hal dari pihak lain,
dan pihak yang lain
berkewajiban untuk
memenuhi tuntutan itu.
PERJANJIAN adalah suatu
peristiwa dimana seorang
berjanji kepada seorang lain
atau dimana dua orang itu
saling berjanji untuk
melaksanakan sesuatu hal.
Dari peristiwa ini muncul
perikatan.
PERBEDAAN PERIKATAN &
PERJANJIAN
 perikatan selain
mengikat karena adanya
kesepakatan juga
mengikat karena
diwajibkan oleh undang
undang,
 contohnya perikatan
antara orangtua dengan
anaknya muncul bukan
karena adanya
kesepakatan dalam
perjanjian diantara
ayah dan anak tetapi
karena perintah undang-
undang
 perjanjian pada
hakekatnya
merupakan hasil
kesepakatan para
pihak, jadi
sumbernya benar-
benar kebebasan
pihak-pihak yang
ada untuk diikat
dengan perjanjian
sebagaimana diatur
dalam Pasal 1338
KUHPerdata.
 Konsekuensi
hukum yang
muncul dari tidak
dipenuhinya suatu
prestasi dalam
perikatan
menimbulkan
konsekuensi
hukum sebagai
perbuatan
melawan hukum
(PMH).
 Konsekuensi
hukum yang
muncul dari
perjanjian adalah
kesepakatan para
pihak, maka tidak
dipenuhinya
prestasi dalam
perjanjian
menimbulkan
ingkar janji
(wanprestasi)
 Berdasarkan pemahaman tersebut jelaslah bahwa
adanya perbedaan pengertian antara perjanjian dan
perikatan hanyalah didasarkan karena lebih luasnya
pengertian perikatan dibandingkan perjanjian.
 Artinya didalam hal pengertian perjanjian sebagai
bagian dari perikatan, maka perikatan akan
mempunyai arti sebagai hubungan hukum atau
perbuatan hukum yang mengikat antara dua orang
atau lebih, yang salah satu pihak mempunyai
kewajiban untuk memenuhi prestasi tersebut. Bila
salah satu pihak yang melakukan perikatan tersebut
tidak melaksanakan atau terlambat melaksanakan
prestasi, pihak yang dirugikan akibat dari perbuatan
melawan hukum tersebut berhak untuk menuntut
pemenuhan prestasi atau penggantian kerugian dalam
bentuk biaya, ganti rugi dan bunga.
 perikatan dapat meliputi dua arti, yaitu pada
satu sisi sebagai perjanjian yang memang
konsekuensi hukumnya sangat tergantung pada
pihak-pihak yang terikat didalamnya, dan pada
sisi lain merupakan perikatan yang mempunyai
konsekuensi hukum yang jelas. Sekalipun
perjanjian sebagai suatu perikatan muncul
bukan dari undang-udang tetapi memiliki
kekuatan hukum yang sama dengan perikatan
yang muncul dari undang-undang, yaitu berlaku
sebagai undang-undang bagi mereka yang diikat
didalamnya.
42

More Related Content

Similar to PERTEMUAN 12.ppt

Similar to PERTEMUAN 12.ppt (20)

Hukum perjanjian kuliah 2
Hukum perjanjian kuliah 2Hukum perjanjian kuliah 2
Hukum perjanjian kuliah 2
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
Jenis jenis kontrak
Jenis jenis kontrakJenis jenis kontrak
Jenis jenis kontrak
 
Hukum Perikatan utk PPA USAKTI
Hukum Perikatan utk PPA USAKTIHukum Perikatan utk PPA USAKTI
Hukum Perikatan utk PPA USAKTI
 
5. sahnya perikatan
5. sahnya perikatan5. sahnya perikatan
5. sahnya perikatan
 
Hukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANG
Hukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANGHukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANG
Hukum_Kontrak PPT MAHASISWA KELOMPOK ENAM ORANG
 
Hukum Perikatan
Hukum PerikatanHukum Perikatan
Hukum Perikatan
 
Perikatan (perjanjian)
Perikatan (perjanjian)Perikatan (perjanjian)
Perikatan (perjanjian)
 
Hukum
Hukum Hukum
Hukum
 
Makalah aspk hukum
Makalah aspk hukumMakalah aspk hukum
Makalah aspk hukum
 
Ahdb #3
Ahdb #3Ahdb #3
Ahdb #3
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
Unconfirmed 3661.ppt
Unconfirmed 3661.pptUnconfirmed 3661.ppt
Unconfirmed 3661.ppt
 
Falsafah Aqad.pptx
Falsafah Aqad.pptxFalsafah Aqad.pptx
Falsafah Aqad.pptx
 
Hukum perikatan pakai
Hukum perikatan pakaiHukum perikatan pakai
Hukum perikatan pakai
 
kontrak dalam dunia bisnis.pptx
kontrak dalam dunia bisnis.pptxkontrak dalam dunia bisnis.pptx
kontrak dalam dunia bisnis.pptx
 
Hukum perikatan
Hukum perikatanHukum perikatan
Hukum perikatan
 
Fe hukumperjanjanjian
Fe hukumperjanjanjianFe hukumperjanjanjian
Fe hukumperjanjanjian
 
3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.ppt3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.ppt
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

PERTEMUAN 12.ppt

  • 1. HUKUM PERDATA PERTEMUAN KE 12 1 Oleh : Dr © BASYARUDIN, S.H., M.Kn. POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN DAN STIH PAINAN 2023
  • 3. Sumber Perikatan Perikatan 1233 Perjanjian 1313 Undang-Undang 1352 Perbuatan manusia 1353 Ditentukan UU Perbuatan Menurut Hukum 1354 & 1359 Perbuatan Melawan Hukum 1365
  • 4. Perikatan yang terjadi karena persetujuan / perjanjian(Overenkomst)  Pasal 1313 : Persetujuan adalah suatu perbuatan, dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih
  • 5. DEFINISI PERJANJIAN : Persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang/lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain/lebih. (pasal 1313 BW)
  • 6. Unsur – Unsur Perjanjian 1. Para Pihak ( Subjek) 2. Ada persetujuan yang bersifat tetap 3. Ada tujuan yang hendak dicapai 4. Ada prestasi yang dapat dilaksanakan 5. Ada bentuk tertentu ( Tulis/Lisan) 6. Ada Syarat-syarat tertentu sebagai isi perjanjian
  • 7. Syarat Sah perjanjian  Ps. 1320 BW : 1. Sepakat Mereka yang mengikatkan dirinya 2. Kecakapan Untuk membuat Suatu persetujuan 3. Suatu Hal tertentu 4. Suatu sebab yang halal
  • 8. Sepakat mereka yg mengikatkan dirinya  Kedua belah pihak harus mempunyai kemauan yg bebas untuk mengikatkan diri dan kemauan itu harus dinyatakan  Kemauan yg bebas dianggap tidak terjadi ketika perjanjian itu terjadi karena paksaan(Dwang), kekhilafan(dwaling) atau penipuan (bedrof)
  • 9. Kecakapan u/ membuat persetujuan  Kedua belah pihak harus cakap menurut hukum u/ bertindak sendiri  UU telah menetapkan “tidak cakap” untuk melakukan perbauatan hukum
  • 10. Suatu Hal tertentu  Yang diperjanjikan dlm suatu perjanjian haruslah suatu hal atau suatu barang yg cukup jelas atau tertentu  Kejelasan mengenai objek perjanjian ialah untuk memungkinkan pelaksanaan hak dan kewajiban
  • 11. Suatu Sebab(Causa) Yang Halal  “Causa” diartikan bahwa isi perjanjian itu yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai para pihak  Jadi isi dari perjanjian tsb tidak boleh melanggar UU, ketertiban umum dan kesusilaan
  • 12. Akibat Hukum jika tidak terpenuhi syarat sah perjanjian 1. Syarat 1 dan Syarat 2 disebut sebagai syarat subyektif, jika syarat ini tidak terpenuhi maka perjanjian itu dapat dimintakan pembatalannya kepada hakim. Pemabatalan dapat dimintakan dalam tenggang waktu 5 tahun (ps.1454)
  • 13. 2. Syarat 3 dan 4 disebut syarat Obyektif, jika syarat ini tidak terpenuhi perjanjian batal. Perjanjian dianggap tidak pernah ada
  • 14. Azas-Azas Umum perjanjian 1. Azas Kebebasan Berkontrak  Azas ini mrpkan perwujudan ps.1338  Azas ini memberikan kebebasan untuk : a) Berbuat/tidak berbuat b) Mengadakan perjanjian dgn siapapun c) Menentukan isi dan bentuk perjanjian
  • 15. 2. Azas Konsesualisme  Azas ini mrpkn perwujudan ps.1320 (1)  Suatu perikatan terjadi sejak saat tercapainya kata sepakat antara para pihak
  • 16. 3. Azas Kekuatan mengikat  Ps 1338 : “semua persetujuan yg dibuat secara sah berlaku sebagai UU bg mereka yang membuatnya”
  • 17. 4. Azas Pelengkap  Pasal-pasal yang terdapat dlm UU (BW) dpt dikesampaingkan, apabila para pihak menghendaki dan membuat ketentuan yg berbeda dari UU 5. Azas Kepatutan  Azas ini dituangkan dalam pasal 1339 BW
  • 18. Jenis-jenis Perjanjian 1. Perjanjian Timbal Balik  Adalah perjanjian yang mewajibkan kedua belah pihak berprestasi secara timbal balik  Contoh; jual beli, sewa menyewa, tukar menukar
  • 19. 2. Perjanjian sepihak  Adalah perjanjian yang mewajibkan pihak yang satu berprestasi dan memberi hak kepada pihak yang lain untuk menerima prestasi  Contoh; perjanjian hibah, hadiah
  • 20. 3. Perjanjian Bernama  Adalah perjanjian yg sudah mempunyai nama sendiri,yg dikelompokkan sbg perjanjian khusus karena ditentukan sedemikan oleh UU  Misal : jual beli, sewa menyewa, tukar menukar
  • 21. 4. Perjanjian Tak Bernama  Adalah perjanjian yg tidak diatur dlm UU tetapi terdapat dalam masyarakat. Jumlah perjanjian ini tidak terbatas dan nama yg disesuaikan dgn kebutuhan para pihak  Misal : perjanjian kerjasama, perjanjian pemasaran, perjanjian pengelolahan
  • 22. 5. Perjanjian Atas Beban  Adalah perjanjian di mana terhadap prestasi dari pihak yg satu selalu terdapat kontraprestasi dari pihak lain, dan antara kedua prestasi itu ada hubungannya menurut hukum  Misalnya; X menyanggupi memberikan Y sejumlah uang, jika Y menyerah-lepaskan suatu barang tertentu kpd X
  • 23. 6. Perjanjian Kebendaan (zakelijk overenkomst)  Adalah perjanjian u/ memindahkan hak milik dlm perjanjian jual beli.
  • 24. 7. Perjanjian Konsensual : yaitu perjanjian yang tercipta kalau tercapai suatu kata sepakat. 8. Perjanjian Riil : yaitu perjanjian yang tercipta jika disamping kata sepakat, juga terjadi pelaksanaan dari prestasi yang diperjanjikan. 9. Perjanjian Prinsipil : yaitu perjanjian yang bersifat pokok.
  • 25. 10. Perjanjian Accesoir : yaitu perjanjian yang bergantung pada perjanjian pokok. Misalnya perjanjian pinjam meminjam dengan jaminan. Dalam hal ini maka pinjam meminjam merupakan perjanjian pokok sedangkan jaminan merupakan perjanjian accesoir. 11. Perjanjian Obligatoir : yaitu perjanjian yang menimbulkan suatu kewajiban untuk melaksanakan prestasi. 12. Perjanjian Liboratoir : yaitu perjanjian yang menghapuskan suatu kewajiban untuk melaksanakan prestasi.
  • 26. BENTUK PERJANJIAN Bentuk perjanjian terdiri dari 1. Lisan 2. Tulisan, misalnya perjanjian perdamaian.
  • 27. Bagian-bagian Perjanjian (ISI PERJANJIAN) a) Esensialia  Bagian ini mrpkan sifat yg harus ada dlm perjanjian  Sifat yg menetukan atau menyebabkan perjanjian itu tercipta  Misalnya persetujuannya ttg apa, objeknya
  • 28. b) Naturalia  Bagian ini mrpkan (sifat) bawaan perjanjian sehingga secara diam-diam melekat pada perjanjian  Misanya menjamin tidak ada cacat dalam benda yang dijual
  • 29. c) Aksidentialia  Bagian ini mrpkan sifat yang melekat pada perjanjian dalam hal secara tegas diperjanjikan oleh para pihak  Misal ketentuan mengenai domisili para pihak
  • 30. Akibat Hukum Perjanjian Sah  Berlaku sebagai UU  Tidak dapat ditarik kembali secara sepihak  Pelaksanaan dengan itikad baik
  • 31. Pelaksanaan Perjanjian  Pembayaran Alat bayar yg digunakan pada umumnya adalah mata uang. Pembayaran harus dilakukan ditempat yg telah ditentukan  Penyerahan benda dalam setiap perjanjian yang mengandung tujuan memindahkan penguasaan dan atau hak milik perlu dilakukan penyerahan bendanya. Penyerahan ada 2 macam yaitu penyerahan hak milik dan penyerahan penguasaan benda  Pelayanan Jasa Adalah memberikan pelayanan dengan melakukan perbuatan tertentu. Misalnya servis, pengangkutan, perkerjaan buruh, dsb
  • 32. 2. Perikatan yang lahir dari UU  Perikatan ini diatur dalam ps 1352 – 1380 BW  Perikatan ini timbul karena telah ditentukan oleh UU sendiri  Perikatan ini dibagi menjadi 2 yaitu :
  • 33. a. Perikatan yang lahir dari UU  Yaitu perikatan yang timbul karena hubungan kekeluargaan  Misalnya; suami istri berkewajiban mendidik atau memelihara anak-anak mereka, anak wajib memberikan nafkah kepada orang tua yg sudah tidak bekerja (alimentasi) (UU No.1 Tahun 1974), pemilik pekarangan yg berdampingan menurut pasal 625 berlaku beberapa hak dan kewajiban
  • 34. b. Perikatan yang lahir dari UU karena perbuatan manusia - Perbuatan manusia yang diperbolehkan oleh Hukum A. Perwakilan sukarela (ZaakWaar-Neming)  Adalah suatu perbuatan, dimana seseorang secara sukarela menyediakan dirinya dengan maksud mengurus kepentingan orang lain, dengan perhitungan dan resiko orang tersebut  Perwakilan sukarela diatur dalam pasal 1354 – 1358 BW
  • 35. PERBEDAAN PERIKATAN & PERJANJIAN  Hakekat antara perikatan dan perjanjian pada dasarnya sama, yaitu merupakan hubungan hukum antara pihak-pihak yang diikat didalamnya, namun pengertian perikatan lebih luas dari perjanjian, sebab hubungan hukum yang ada dalam perikatan munculnya tidak hanya dari perjanjian tetapi juga dari aturan perundang-undangan.
  • 36.  perikatan selain dari Undang-undang, perikatan dapat juga dilahirkan dari perjanjian. Dengan demikian suatu perikatan belum tentu merupakan perjanjian sedangkan perjanjian merupakan perikatan
  • 37. PERIKATAN adalah suatu perhubungan hukum antara dua orang atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak lain, dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu. PERJANJIAN adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal. Dari peristiwa ini muncul perikatan. PERBEDAAN PERIKATAN & PERJANJIAN
  • 38.  perikatan selain mengikat karena adanya kesepakatan juga mengikat karena diwajibkan oleh undang undang,  contohnya perikatan antara orangtua dengan anaknya muncul bukan karena adanya kesepakatan dalam perjanjian diantara ayah dan anak tetapi karena perintah undang- undang  perjanjian pada hakekatnya merupakan hasil kesepakatan para pihak, jadi sumbernya benar- benar kebebasan pihak-pihak yang ada untuk diikat dengan perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1338 KUHPerdata.
  • 39.  Konsekuensi hukum yang muncul dari tidak dipenuhinya suatu prestasi dalam perikatan menimbulkan konsekuensi hukum sebagai perbuatan melawan hukum (PMH).  Konsekuensi hukum yang muncul dari perjanjian adalah kesepakatan para pihak, maka tidak dipenuhinya prestasi dalam perjanjian menimbulkan ingkar janji (wanprestasi)
  • 40.  Berdasarkan pemahaman tersebut jelaslah bahwa adanya perbedaan pengertian antara perjanjian dan perikatan hanyalah didasarkan karena lebih luasnya pengertian perikatan dibandingkan perjanjian.  Artinya didalam hal pengertian perjanjian sebagai bagian dari perikatan, maka perikatan akan mempunyai arti sebagai hubungan hukum atau perbuatan hukum yang mengikat antara dua orang atau lebih, yang salah satu pihak mempunyai kewajiban untuk memenuhi prestasi tersebut. Bila salah satu pihak yang melakukan perikatan tersebut tidak melaksanakan atau terlambat melaksanakan prestasi, pihak yang dirugikan akibat dari perbuatan melawan hukum tersebut berhak untuk menuntut pemenuhan prestasi atau penggantian kerugian dalam bentuk biaya, ganti rugi dan bunga.
  • 41.  perikatan dapat meliputi dua arti, yaitu pada satu sisi sebagai perjanjian yang memang konsekuensi hukumnya sangat tergantung pada pihak-pihak yang terikat didalamnya, dan pada sisi lain merupakan perikatan yang mempunyai konsekuensi hukum yang jelas. Sekalipun perjanjian sebagai suatu perikatan muncul bukan dari undang-udang tetapi memiliki kekuatan hukum yang sama dengan perikatan yang muncul dari undang-undang, yaitu berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang diikat didalamnya.
  • 42. 42