Dokumen tersebut membahas tentang asas-asas perjanjian menurut KUHPerdata dan hukum Islam. Beberapa asas yang dijelaskan antara lain konsensualisme, kebebasan berkontrak, ikat mengikat, pribadi, keadilan, kemanfaatan, persamaan hukum, keseimbangan dan moral. Dokumen ini memberikan landasan hukum dan pandangan Islam terhadap asas-asas perjanjian.
3. FUNGSI ASAS
Contoh Fondasi rumah membangun sistem rumah, jendela, genteng dan tembok.
Fondasi juga menjadi sistem untuk mengecek apakah genteng, tembok, jendela itu sudah cocok.
5. KONSENSUALISME
SEPAKAT
PASAL 1320 ayat (1)
Konsensus antara dua belah pihak
Salah satu syarat sahnya perjanjian adalah
adanya kata kesepakatan antara kedua belah
pihak
6. KONSENSUALISME DALAM ISLAM
Beberapa dasar dari Asas Konsensualisme dalam Islam:
1. Surat An-Nisaa: 29 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara
kamu”.
2. Sabda Nabi Saw.; Sesungguhnya jual beli itu berdasarkan kata sepakat”
3. Kaidah hukum Islam: Pada asasnya perjanjian itu adalah kesepakatan para pihak dan akibat
hukumnya adalah apa yang mereka tetapkan dalam janji itu
Dengan asas ini perjanjian dikatakan telah lahir apabila ada kata sepakat atau
persesuaian kehendak di antara para pihak yang membuat perjanjian tersebut.
Bertemunya (persesuaian) kehendak dalam Ijab-Qabul menjadi sumber kewajiban
kontraktual.
7. KEBEBASAN BERKONTRAK
Konsep
berdasarkan
tangkapan
Pasal 1338 ayat (1)
Bebas Untuk?
“Semua perjanjian yang dibuat
secara sah berlaku sebagai
undang-undang bagi mereka
yang membuatnya”
1. Membuat atau tidak membuat perjanjian;
2. Mengadakan perjanjian dengan siapapun;
3. Menentukan isi perjanjian, pelaksanaan, dan persyaratannya
4. Menentukan bentuk perjanjian
Memiliki sifat
UNIVERSIAL
(melampaui batas
negara)
8. KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM ISLAM (IBAHAH)
ُةَلَامَعُامل ىِف ُلْصَالَأَّتَح ىةَحََبىإلَأََّ َََُُْت يَلَع ُلْيىلَُالاَاىمىمِر
Pada dasarnya semua bentuk muamalah hukumnya
boleh sebelum ada dalil yang menunjukkan
keharamannya
Kebebasan yang dimaksud tidak bersifat mutlak, kebebasan tersebut
harus sesuai dengan asas kemaslahatan. Dalam KUHPerdata asas
kebebasan berkontrak dibatasi oleh hal berikut:
1. Harus memenuhi syarat sahnya perjanjian
2. Tidak dilarang oleh UU
3. Tidak bertentangan dengan kebiasaan
4. Dilaksanakan dengan itikad baik
5. Tidak bertentangan dengan ketertiban umum
ىودُقُْعلىَب واُفَْوأ واُنَآم ََنىذَلا اَاََُّأََي
Al-’uqud dalam ayat tersebut
bentuknya umum yang dimaknai
semua akad. Mengindikasikan
bahwa segala macam akad boleh
dilakukan.
11. ASAS KEKUATAN MENGIKAT
MENGIKAT
Pasal 1338 KUHPerdata
MENGIKAT
“Semua perjanjian yang dibuat
secara sah berlaku sebagai
undang-undang bagi mereka yang
membuatnya”
Tidak dapat ditarik
kembali secara sepihak
Mengandung
akibat hukum
12. ASAS KEKUATAN MENGIKAT DALAM ISLAM
MENGIKAT
Al-Maidah Ayat 1
MENGIKAT
Wahai orang-orang beriman
penuhilah akad-akad itu
Tidak dapat ditarik
kembali secara sepihak
Mengandung
akibat hukumIsi tidak boleh
diubah
13. PRIBADI
MENGIKAT
Pasal 1315
PASAL 1340
“Pada umumnya, seseorang
tidak dapat mengadakan
perikatan atau perjanjian,
selain untuk dirinya sendiri”
“perjanjian hanya berlaku
pada pihak yang
membuatnya‟
Pasal 1317
“dapat pula perjanjian diadakan
untuk kepentingan pihak ketiga,
apabila suatu perjanjian yang
dapat dibuat untuk diri sendiri,
atau suatu pemberian kepada
orang lain, mengandung suatu
syarat semacam itu”.
15. ASAS KEADILAN (‘ADALAH)
KEADILAN
‘ADALAH DALAM TRANSAKSI
Jual beli barang jauh di bawah harga wajar karena penjualnya amat
memerlukan uang untuk menutup kebutuhan hidup primernya.
Sebaliknya jual beli karena jauh di atas harga wajar karena pembeli
amat memerlukan barang itu.
Ibnu Taimiyah: “Akad dalam Islam dibangun atas dasar mewujudkan
keadilan dan menjauhkan penganiayaan (kezaliman)
18. KESEIMBANGAN
KEPASTIAN HUKUM
Asas Pacta sun Servada: Bahwa hakim atau pihak ketiga harus menghormati subtansi kontrak
yang dibuat oleh para pihak, sebagaimana layakanya Undang-Undang.