SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
JAKSA GARDA DESA
(JAGA DESA)
KOLAKA, 25 MEI 2023
PENYULUHAN / PENERANGAN HUKUM
Peran strategis Kejaksaan sebagai posisi sentral
dalam pemantapan Ketahanan Bangsa
1. Kejaksaan berada di poros dan menjadi filter
antara proses penyidikan dan proses
pemeriksaan di persidangan.
2. Kejaksaan sebagai pelaksana penetapan dan
keputusan pengadilan.
3. Lembaga Kejaksaan sebagai pengendali proses
perkara (Dominus Litis), karena hanya institusi
Kejaksaan yang dapat menentukan apakah
suatu kasus dapat diajukan ke Pengadilan atau
tidak berdasarkan alat bukti yang sah menurut
Hukum Acara Pidana.
4. Kejaksaan juga merupakan satu-satunya
instansi pelaksana putusan pidana (executive
ambtenaar).
5. Kejaksaan juga memiliki peran lain dalam
Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara, yaitu
dapat mewakili Pemerintah dalam Perkara
Perdata dan Tata Usaha Negara sebagai Jaksa
Pengacara Negara.
DASAR HUKUM
• UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
• UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
• Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Desa
• Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa
• Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik
Indonesia nomor 13 tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021
DASAR HUKUM
JAKSA GARDA DESA (JAGA DESA)
- Jaga Desa Merupakan Program hasil Kerja sama antara Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kementrian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dalam rangka mengawal penyaluran
dan Pemanfaatan Dana Desa
- Kerjasama antara Kejaksaan RI dan Kementrian PDTT di Bidang Pengawalan Pendistribusian dan
Pemanfaatan Dana Desa merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Menteri Desa Pada Tanggal 15
Maret 2018.
- Program Jaga Desa ini membantu Penyelenggara tidak lakukan hal-hal lain (Penyimpangan). Karena
Pencegahan lebih baik daripada Penindakan.
- Program Jaga Desa untuk Mewujudkan Pemahaman yang sama antara perangkat Pemerintah daerah di bidang
pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa dengan Aparat Penegak Hukum, dalam mengawal
Pendistribusian dan Pemanfaatan Dana Desa, dan merupakan salah satu program prioritas Pemerintah dalam
mewujudkan Pembangunan Desa-Desa.
SUMBER DANA DESA
1.Pendapatan Asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan
partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa
2. Alokasi dari APBN dalam belanja transfer ke daerah/desa;
3.Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota
4.Alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang
diterima Kabupaten/Kota; paling sedikit 10% dari dana perimbangan
yang diterima Kabupaten/Kota dalam APBD setelah dikurangi Dana
Alokasi Khusus
5.Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota;
6.Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan lain-
lain pendapatan Desa yang sah
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
 Pengelolaan Keuangan Desa adalah Keseluruhan Kegiatan yang Meliputi Perencanaan, Pelaksanaan
Penatausahaan, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Desa
 Keuangan Desa Dikelola berdasarkan Asas Transparan, Akuntabel, Partisipatif serta dilakukan dengan
Tertib dan Disiplin Anggaran
Pengelolaan Keuangan
Desa
Asas Pengelolaan Keuangan Desa
CIRI-CIRI ANGGARAN DESA
TIDAK EFEKTIF DAN TIDAK TRANSPARAN
 Tidak ada papan proyek;
 Laporan Realisasi sama persis dengan RAB;
 Lembaga Desa, Pengurusnya Keluarga Kades semua;
 BPD mati kiri alias Pasif makan gaji buta;
 Kades pegang semua uang, Bendahara hanya berfungsi di Bank saja;
 Perangkat Desa yang jujur dan vocal biasanya “dipinggirkan”
 harga/ biaya ratusan juta. Padahal sumber penghasilan TIDAK SEPADAN dengan apa yang terlihat
sebagai pendapatannya
CIRI-CIRI ANGGARAN DESA
TIDAK EFEKTIF DAN TIDAK TRANSPARAN
 Banyak Kegiatan terlambat pelaksanaanya dari Jadwal, padahal anggarannya sudah ada;
 Musdes pesertanya sedikit muka yang hadir itu-itu aja dan tahun ke tahun. Yang kritis biasanya tidak
diundang;
 BUMDES tidak berkembang;
 Belanja barang/jasa monopoli Kades;
 Tidak ada sosialisasi terkait kepada masyarakat;
 Pemdes marah ketika ada yang menanyakan anggaran kegiatan dan anggaran desa
 Kades dan perangkat dalam waktu singkat, mampu membeli mobil dan membangun rumah dengan
harga/ biaya ratusan juta. Padahal sumber penghasilan TIDAK SEPADAN dengan apa yang terlihat
sebagai pendapatannya
RESIKO HUKUM PENGELOLAAN DANA DESA
Penyelewengan Dana Desa
maupun ADD yakni yang
tidak dikelola secara
transparan dan akuntabel
berpotensi melanggar tindak
pidana Korupsi
UU YANG MENGATUR TINDAK PIDANA KORUPSI
 UU NO. 3 TAHUN 1971; SEPANJANG PERBUATAN ITU DILAKUKAN
SEBELUM TANGGAL 16 AGUSTUS TAHUN 1999;
 UU NO. 31 TAHUN 1999 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DAN DITAMBAH
DENGAN UU NO. 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK
PIDANA KORUPSI.
Tindak Pidana Korupsi Yang Sering Terjadi
Di Lingkup Pemerintah Desa
• Kerugian keuangan negara
Pengelolaan ABPDes
Pelaksanaan pekerjaan pembangunan fisik misalnya drainase,
rabat beton, pembangunan jembatan, dll. realisasi pekerjaan
terpasang lebih rendah dari pada anggaran dalam RAB.
Pekerjaan tidak dilaksanakan sama sekali (fiktif)
Belanja barang dengan harga yang ditinggikan (mark up)
Tindak Pidana Korupsi Yang Sering Terjadi
Di Lingkup Pemerintah Desa
• Pemerasan
• Pejabat/ASN/pegawai negeri yang mempunyai
kekuasaan/kewenangan memaksa orang lain untuk memberi atau
melakukan sesuatu yang menguntungkan dirinya;
Misalnya :
menaikkan tarif lebih tinggi dari ketentuan (tarif KTP, KK);
memotong dana bantuan sosial;
meminta uang kepada pengusaha agar perijinan yang dimohon
pengusaha disetujui;
Tindak Pidana Korupsi Yang Sering Terjadi
Di Lingkup Pemerintah Desa
• Pemerasan
• Pejabat/ASN/pegawai negeri yang mempunyai
kekuasaan/kewenangan memaksa orang lain untuk memberi atau
melakukan sesuatu yang menguntungkan dirinya;
Misalnya :
menaikkan tarif lebih tinggi dari ketentuan (tarif KTP, KK);
memotong dana bantuan sosial;
meminta uang kepada pengusaha agar perijinan yang dimohon
pengusaha disetujui;
Tindak Pidana Korupsi Yang Sering Terjadi
Di Lingkup Pemerintah Desa
• Penggelapan dalam jabatan
Dengan jabatannya sang pelaku menggelapkan atau membantu orang
lain menggelapkan uang atau surat berharga milik negara sehingga
menguntungkan dirinya atau orang lain;
Misalnya :
Mengklaim/mengakui tanah titisara desa sebagai miliknya dan
dijual/disewakan;
Pemalsuan dokumen maupun buku atau catatan keuangan lainnya
untuk pemeriksaan administrasi;
Menggunakan secara pribadi setoran pajak/PBB dari masyarakat;
Tindak Pidana Korupsi Yang Sering Terjadi
Di Lingkup Pemerintah Desa
• Gratifikasi.
• Adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (diskon),
komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya yang diberikan terkait dengan jabatan
seseorang.
• Gratifikasi sangat dekat dengan suap, dan sebagai pintu masuk korupsi.
Misalnya :
 Memberi uang atau barang (oleh-oleh) kepada auditor;
 Memberi hadiah/parsel saat hari raya;
 Memberi uang kepada PNS/pejabat dalam proses kenaikan pangkat, jabatan.
UPAYA PENCEGAHAN KKN
1. Melakukan Reformasi Birokrasi dan Pembangunan Zona Intergritas
2. Penegakan hukum yang tegas dan konsisten dengan sanksi berat kepada pelaku korupsi
3. Meningkatkan komitmen, konsisten dengan sanksi berat kepada pelaku korupsi
4. Menata kembali organisasi, memperjelas/mempertegas visi, misi, tugas dan fungsi yang diemban oleh
setiap instansi
5. Menyempurnakan sistem Ketatalaksanaan meliputi : perumusan kebijakan, perencanaan
penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasipertanggungjawaban kinerja serta kualitas
pelayanan masyarakat.
6. Memperbaiki manajemen Kepegawaian (penerimaan, penempatan, pengembangan, kesejahteraan,
jaminan hari tua)
7. Mengembangkan budaya kerja/tertib/malu melakukan KKN
8. Melakukan evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
9. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan sistem Pengendalian Manajemen, Pengawasan
fungsional/berjenjang dan memperdayakan pengawasan masyarakat.
10.Meningkatkan transparansi, Akuntabilitas dan Pelayanan Prima.
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa

KAPASITAS APARATUR DESA.pptx
KAPASITAS APARATUR DESA.pptxKAPASITAS APARATUR DESA.pptx
KAPASITAS APARATUR DESA.pptxdpmdbusel
 
Buku Saku Memahami Gratifikasi KPK
Buku Saku Memahami Gratifikasi KPKBuku Saku Memahami Gratifikasi KPK
Buku Saku Memahami Gratifikasi KPKIrman Gapur
 
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptxPENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptxMuhammad Rochman
 
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxbandi2340
 
Pelimpahan Wewenang & Hubungan Kerja Kecamatan
Pelimpahan Wewenang & Hubungan Kerja KecamatanPelimpahan Wewenang & Hubungan Kerja Kecamatan
Pelimpahan Wewenang & Hubungan Kerja KecamatanTri Widodo W. UTOMO
 
Orientasi dewan banyuasin
Orientasi dewan banyuasinOrientasi dewan banyuasin
Orientasi dewan banyuasinhoyin rizmu
 
Prinsip dan azas pkn
Prinsip dan azas pknPrinsip dan azas pkn
Prinsip dan azas pknSrie Maryati
 
Orientasi Dewan 4 LAWANG
Orientasi Dewan 4 LAWANGOrientasi Dewan 4 LAWANG
Orientasi Dewan 4 LAWANGhoyin rizmu
 
Contoh peraturan bupati ttg pengadaan barang dan jasa di desa terbaru
Contoh peraturan bupati ttg pengadaan barang dan jasa di desa terbaruContoh peraturan bupati ttg pengadaan barang dan jasa di desa terbaru
Contoh peraturan bupati ttg pengadaan barang dan jasa di desa terbaruAndysyafran
 
Pencegahan Korupsi Dalam pengelolaan dana Desa.pptx
Pencegahan Korupsi Dalam pengelolaan dana Desa.pptxPencegahan Korupsi Dalam pengelolaan dana Desa.pptx
Pencegahan Korupsi Dalam pengelolaan dana Desa.pptxmalasyarifuddin1
 
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanPenyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanLim Othe
 
MATERI-KIP-JATENG-DI-JEPARA.ppt
MATERI-KIP-JATENG-DI-JEPARA.pptMATERI-KIP-JATENG-DI-JEPARA.ppt
MATERI-KIP-JATENG-DI-JEPARA.pptRiniRosita5
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaArdi Susanto
 
Orientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxOrientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxhoyin rizmu
 
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEAAnggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEAajijogja
 
TRANSFER KE DAERAH DAN DESA SOLUSI BANGSA SEJAHTERA
TRANSFER KE DAERAH DAN DESA  SOLUSI BANGSA SEJAHTERATRANSFER KE DAERAH DAN DESA  SOLUSI BANGSA SEJAHTERA
TRANSFER KE DAERAH DAN DESA SOLUSI BANGSA SEJAHTERABeta Uliansyah
 

Similar to materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa (20)

Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
 
KAPASITAS APARATUR DESA.pptx
KAPASITAS APARATUR DESA.pptxKAPASITAS APARATUR DESA.pptx
KAPASITAS APARATUR DESA.pptx
 
Buku Saku Memahami Gratifikasi KPK
Buku Saku Memahami Gratifikasi KPKBuku Saku Memahami Gratifikasi KPK
Buku Saku Memahami Gratifikasi KPK
 
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptxPENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
PENCEGAHAN GRATIFIKASI LLDIKTI XI.pptx
 
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
 
Pelimpahan Wewenang & Hubungan Kerja Kecamatan
Pelimpahan Wewenang & Hubungan Kerja KecamatanPelimpahan Wewenang & Hubungan Kerja Kecamatan
Pelimpahan Wewenang & Hubungan Kerja Kecamatan
 
Hibah dan bansos
Hibah dan bansosHibah dan bansos
Hibah dan bansos
 
Orientasi dewan banyuasin
Orientasi dewan banyuasinOrientasi dewan banyuasin
Orientasi dewan banyuasin
 
Prinsip dan azas pkn
Prinsip dan azas pknPrinsip dan azas pkn
Prinsip dan azas pkn
 
Materi Bagian Hukum
Materi Bagian HukumMateri Bagian Hukum
Materi Bagian Hukum
 
Orientasi Dewan 4 LAWANG
Orientasi Dewan 4 LAWANGOrientasi Dewan 4 LAWANG
Orientasi Dewan 4 LAWANG
 
Contoh peraturan bupati ttg pengadaan barang dan jasa di desa terbaru
Contoh peraturan bupati ttg pengadaan barang dan jasa di desa terbaruContoh peraturan bupati ttg pengadaan barang dan jasa di desa terbaru
Contoh peraturan bupati ttg pengadaan barang dan jasa di desa terbaru
 
Pencegahan Korupsi Dalam pengelolaan dana Desa.pptx
Pencegahan Korupsi Dalam pengelolaan dana Desa.pptxPencegahan Korupsi Dalam pengelolaan dana Desa.pptx
Pencegahan Korupsi Dalam pengelolaan dana Desa.pptx
 
Paper apem (kelompok)
Paper apem (kelompok)Paper apem (kelompok)
Paper apem (kelompok)
 
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatanPenyelenggaraan pemerintahan kecamatan
Penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
 
MATERI-KIP-JATENG-DI-JEPARA.ppt
MATERI-KIP-JATENG-DI-JEPARA.pptMATERI-KIP-JATENG-DI-JEPARA.ppt
MATERI-KIP-JATENG-DI-JEPARA.ppt
 
Pengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan DesaPengelolaan Keuangan Desa
Pengelolaan Keuangan Desa
 
Orientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptxOrientasi Dewan 4 L.pptx
Orientasi Dewan 4 L.pptx
 
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEAAnggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
Anggaran Publik oleh Wijiyati IDEA
 
TRANSFER KE DAERAH DAN DESA SOLUSI BANGSA SEJAHTERA
TRANSFER KE DAERAH DAN DESA  SOLUSI BANGSA SEJAHTERATRANSFER KE DAERAH DAN DESA  SOLUSI BANGSA SEJAHTERA
TRANSFER KE DAERAH DAN DESA SOLUSI BANGSA SEJAHTERA
 

Recently uploaded

Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 

Recently uploaded (11)

Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 

materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa

  • 1. JAKSA GARDA DESA (JAGA DESA) KOLAKA, 25 MEI 2023 PENYULUHAN / PENERANGAN HUKUM
  • 2. Peran strategis Kejaksaan sebagai posisi sentral dalam pemantapan Ketahanan Bangsa 1. Kejaksaan berada di poros dan menjadi filter antara proses penyidikan dan proses pemeriksaan di persidangan. 2. Kejaksaan sebagai pelaksana penetapan dan keputusan pengadilan. 3. Lembaga Kejaksaan sebagai pengendali proses perkara (Dominus Litis), karena hanya institusi Kejaksaan yang dapat menentukan apakah suatu kasus dapat diajukan ke Pengadilan atau tidak berdasarkan alat bukti yang sah menurut Hukum Acara Pidana. 4. Kejaksaan juga merupakan satu-satunya instansi pelaksana putusan pidana (executive ambtenaar). 5. Kejaksaan juga memiliki peran lain dalam Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara, yaitu dapat mewakili Pemerintah dalam Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara sebagai Jaksa Pengacara Negara.
  • 3. DASAR HUKUM • UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa • UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah • Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa • Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN • Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa • Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia nomor 13 tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021
  • 4. DASAR HUKUM JAKSA GARDA DESA (JAGA DESA) - Jaga Desa Merupakan Program hasil Kerja sama antara Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dalam rangka mengawal penyaluran dan Pemanfaatan Dana Desa - Kerjasama antara Kejaksaan RI dan Kementrian PDTT di Bidang Pengawalan Pendistribusian dan Pemanfaatan Dana Desa merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman antara Menteri Desa Pada Tanggal 15 Maret 2018. - Program Jaga Desa ini membantu Penyelenggara tidak lakukan hal-hal lain (Penyimpangan). Karena Pencegahan lebih baik daripada Penindakan. - Program Jaga Desa untuk Mewujudkan Pemahaman yang sama antara perangkat Pemerintah daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan Pemerintahan Desa dengan Aparat Penegak Hukum, dalam mengawal Pendistribusian dan Pemanfaatan Dana Desa, dan merupakan salah satu program prioritas Pemerintah dalam mewujudkan Pembangunan Desa-Desa.
  • 5. SUMBER DANA DESA 1.Pendapatan Asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa 2. Alokasi dari APBN dalam belanja transfer ke daerah/desa; 3.Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota 4.Alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota; paling sedikit 10% dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota dalam APBD setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus 5.Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota; 6.Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan lain- lain pendapatan Desa yang sah
  • 6. PENGELOLAAN KEUANGAN DESA  Pengelolaan Keuangan Desa adalah Keseluruhan Kegiatan yang Meliputi Perencanaan, Pelaksanaan Penatausahaan, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Desa  Keuangan Desa Dikelola berdasarkan Asas Transparan, Akuntabel, Partisipatif serta dilakukan dengan Tertib dan Disiplin Anggaran Pengelolaan Keuangan Desa Asas Pengelolaan Keuangan Desa
  • 7. CIRI-CIRI ANGGARAN DESA TIDAK EFEKTIF DAN TIDAK TRANSPARAN  Tidak ada papan proyek;  Laporan Realisasi sama persis dengan RAB;  Lembaga Desa, Pengurusnya Keluarga Kades semua;  BPD mati kiri alias Pasif makan gaji buta;  Kades pegang semua uang, Bendahara hanya berfungsi di Bank saja;  Perangkat Desa yang jujur dan vocal biasanya “dipinggirkan”  harga/ biaya ratusan juta. Padahal sumber penghasilan TIDAK SEPADAN dengan apa yang terlihat sebagai pendapatannya
  • 8. CIRI-CIRI ANGGARAN DESA TIDAK EFEKTIF DAN TIDAK TRANSPARAN  Banyak Kegiatan terlambat pelaksanaanya dari Jadwal, padahal anggarannya sudah ada;  Musdes pesertanya sedikit muka yang hadir itu-itu aja dan tahun ke tahun. Yang kritis biasanya tidak diundang;  BUMDES tidak berkembang;  Belanja barang/jasa monopoli Kades;  Tidak ada sosialisasi terkait kepada masyarakat;  Pemdes marah ketika ada yang menanyakan anggaran kegiatan dan anggaran desa  Kades dan perangkat dalam waktu singkat, mampu membeli mobil dan membangun rumah dengan harga/ biaya ratusan juta. Padahal sumber penghasilan TIDAK SEPADAN dengan apa yang terlihat sebagai pendapatannya
  • 9. RESIKO HUKUM PENGELOLAAN DANA DESA Penyelewengan Dana Desa maupun ADD yakni yang tidak dikelola secara transparan dan akuntabel berpotensi melanggar tindak pidana Korupsi
  • 10. UU YANG MENGATUR TINDAK PIDANA KORUPSI  UU NO. 3 TAHUN 1971; SEPANJANG PERBUATAN ITU DILAKUKAN SEBELUM TANGGAL 16 AGUSTUS TAHUN 1999;  UU NO. 31 TAHUN 1999 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DAN DITAMBAH DENGAN UU NO. 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI.
  • 11. Tindak Pidana Korupsi Yang Sering Terjadi Di Lingkup Pemerintah Desa • Kerugian keuangan negara Pengelolaan ABPDes Pelaksanaan pekerjaan pembangunan fisik misalnya drainase, rabat beton, pembangunan jembatan, dll. realisasi pekerjaan terpasang lebih rendah dari pada anggaran dalam RAB. Pekerjaan tidak dilaksanakan sama sekali (fiktif) Belanja barang dengan harga yang ditinggikan (mark up)
  • 12. Tindak Pidana Korupsi Yang Sering Terjadi Di Lingkup Pemerintah Desa • Pemerasan • Pejabat/ASN/pegawai negeri yang mempunyai kekuasaan/kewenangan memaksa orang lain untuk memberi atau melakukan sesuatu yang menguntungkan dirinya; Misalnya : menaikkan tarif lebih tinggi dari ketentuan (tarif KTP, KK); memotong dana bantuan sosial; meminta uang kepada pengusaha agar perijinan yang dimohon pengusaha disetujui;
  • 13. Tindak Pidana Korupsi Yang Sering Terjadi Di Lingkup Pemerintah Desa • Pemerasan • Pejabat/ASN/pegawai negeri yang mempunyai kekuasaan/kewenangan memaksa orang lain untuk memberi atau melakukan sesuatu yang menguntungkan dirinya; Misalnya : menaikkan tarif lebih tinggi dari ketentuan (tarif KTP, KK); memotong dana bantuan sosial; meminta uang kepada pengusaha agar perijinan yang dimohon pengusaha disetujui;
  • 14. Tindak Pidana Korupsi Yang Sering Terjadi Di Lingkup Pemerintah Desa • Penggelapan dalam jabatan Dengan jabatannya sang pelaku menggelapkan atau membantu orang lain menggelapkan uang atau surat berharga milik negara sehingga menguntungkan dirinya atau orang lain; Misalnya : Mengklaim/mengakui tanah titisara desa sebagai miliknya dan dijual/disewakan; Pemalsuan dokumen maupun buku atau catatan keuangan lainnya untuk pemeriksaan administrasi; Menggunakan secara pribadi setoran pajak/PBB dari masyarakat;
  • 15. Tindak Pidana Korupsi Yang Sering Terjadi Di Lingkup Pemerintah Desa • Gratifikasi. • Adalah pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya yang diberikan terkait dengan jabatan seseorang. • Gratifikasi sangat dekat dengan suap, dan sebagai pintu masuk korupsi. Misalnya :  Memberi uang atau barang (oleh-oleh) kepada auditor;  Memberi hadiah/parsel saat hari raya;  Memberi uang kepada PNS/pejabat dalam proses kenaikan pangkat, jabatan.
  • 16. UPAYA PENCEGAHAN KKN 1. Melakukan Reformasi Birokrasi dan Pembangunan Zona Intergritas 2. Penegakan hukum yang tegas dan konsisten dengan sanksi berat kepada pelaku korupsi 3. Meningkatkan komitmen, konsisten dengan sanksi berat kepada pelaku korupsi 4. Menata kembali organisasi, memperjelas/mempertegas visi, misi, tugas dan fungsi yang diemban oleh setiap instansi 5. Menyempurnakan sistem Ketatalaksanaan meliputi : perumusan kebijakan, perencanaan penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasipertanggungjawaban kinerja serta kualitas pelayanan masyarakat. 6. Memperbaiki manajemen Kepegawaian (penerimaan, penempatan, pengembangan, kesejahteraan, jaminan hari tua) 7. Mengembangkan budaya kerja/tertib/malu melakukan KKN 8. Melakukan evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 9. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan sistem Pengendalian Manajemen, Pengawasan fungsional/berjenjang dan memperdayakan pengawasan masyarakat. 10.Meningkatkan transparansi, Akuntabilitas dan Pelayanan Prima.