2. HUKUM PERIKATAN/
VERBINTENIS RECHT
Pengertian Perikatan tdk dijumpai dlm KUH Pdt
shg doktrin y mencoba memberi pengertian:
1. Hal y mengikat antara org y satu & org
yg lain (Abdulkadir M., 2000: 198)
2. Hubungan hukum mengenai harta
kekayaan y tjd atr deb & kreditur
3. Hub hk atr 2 pihak y menimbulkan h & k atas
suatu prestasi (Sudikno Mertokusumo)
3. Pengaturan: Buku 3 KUH Pdt, 18 Bab (sejak
1950 stlh bab 7 ada bab 7a, jd ada 19 bab) :
- Umum: Bab 1, 2 dan 4
- Khusus: Bab 3 , 5 s/d 18
5. Sifat prestasi:
1. Harus sudah tertentu
2. Harus mungkin
3. Harus diperbolehkan
4. Harus ada manfaat/bermakna bagi
kreditur
5. Terdiri dari 1/lebih perbuatan
6. Wanprestasi
Pengertian: Tidak terlaksananya prestasi
karena kesalahan debitur baik karena
kesengajaan atau kelalaian.
Bentuk-bentuk wanprestasi:
1. Debitur tdk melaksanakan prestasi sama
sekali
2. Debitur berprestasi ttp tdk tepat waktu
3. Debitur berprestasi ttp tdk baik
7. Tata cara menyatakan debitur wanprestasi:
1. sommatie: Peringatan tertulis dr kreditur
kpd debitur scr resmi mll P N
2. Ingebreke Stelling: Peringatan kreditur
kpd debitur tdk mll PN
Isi Peringatan:
1. Teguran kreditur spy debitur sgr melaks
prestasi
2. Dasar teguran
8. Peringatan tdk perlu dilakukan jk:
1. adanya fataal termijn: ketent batas waktu
dlm perj (Ps 1238 KUH Pdt)
2. Jk prestasi berupa tdk berbuat sesuatu
3. Jk debitur mengakui dirinya wanprestasi
Akibat hk bg debitur y wanprestasi
1. Pemenuhan/pembatalan prestasi
2. Pemenuhan/pembatalan prestasi dan ganti
rugi
3. Ganti rugi
10. Bentuk Khusus Wanprestasi
Dlm suatu perj jual beli, salah satu kewajiban
Penjual menanggung adanya cacat tersembunyi, jk
ini tdk terpenuhi berarti prestasi tdk terlaksana.
Cacat tersembunyi mrp btk wanprestasi d a khusus
krn akibat wanprestasi ini berbeda dg wanprestasi
biasa:
Akibat wanprestasi btk khusus:
1. Actio redhibitoria: brg & uang kembali
2. Actio quantiminoris: brg tetap dibeli, ada
pengurangan harga
11. Overmacht/Keadaan Memaksa
/Keadaan Kahar/Force Majeur
Pengertian: Keadaan tdk dipenuhinya
prestasi o debitur krn tjd perist y tdk dpt
diketahui a tdk dpt diduga akan tjd ketika
membuat perikatan
Macam overmacht:
1. Overmacht y bersif mutlak:
Suatu overmacht shg perikatan bgmnpun
tdkmungkin bisa dilaksanakan
12. 2. Overmacht y bersif relatif/nisbi:
Suatu overmacht shg perikatan hy dpt
dilaks dg pengorbanan deb y sgt besar
shg tdk sepantasnya kred menuntut
pemenuhan prestasi tsb
Ukuran u menetapkan sif memaksa O nisbi:
1. Ukuran obyektif: semua org dlm kead tsb tdk
dpt melaks prestasi. Ex. Ada larangan
pemerintah
2. Ukuran subyektif: org ttn krn hal2 y melekat pd
org ybs shg dlm kead tsb tdk dpt melaks prestasi
Ex. Deb sakit
13. Overmacht dlm hubnya dg pelaks perj:
1. O lengkap
: O y menyebabkan sel perj tdk dpt dilaks
2. O sebagian
: O y menyebabkan sebag perj tdk dpt
dilaks
3. O tetap
: O y menyebabkan suatu perj terus menerus tdk
dpt dilaksanakan
4. O sementara
: O y menyebabkan suatu perj tertunda u dilaks.
14. RISIKO
Pengertian: kerugian y hrs ditanggung
apabila terjadi overmacht
Beban risiko:
- pada perjanjian sepihak:
risiko ditanggung kreditur
- pada perjanjian timbal balik:
risiko ditanggung pemilik barang
15. Jenis/Macam Perikatan
Menurut UU
1. Perikatan bersyarat
2. Perikatan dg ketetapan
waktu
3. Perikatan manasuka
4. Perikatan tanggung
menanggung
5. Perikatan y dpt dibagi &
tdk dpt dibagi
6. Perikatan dg ancaman
hukuman
Menurut Ilmu Penget
1. Mnr isi dr prestasi:
a. P pos & neg
b. P sepintas lalu &
berkelanjutan
c. P alternatif
d. P fakultatif
e. P generik & spesifik
f. P y dpt dibagi & tdk
dpt dibagi
16. 2. Mnr subyeknya
a. P tanggung
menanggung
b. P pokok &
tambahan
3. Mnr mulai berlaku &
berakhirny
a. P bersyarat
b. P dg ketetapan
waktu
17. Sumber-Sumber Perikatan
Berdasar Pasal 1233:
1. Perjanjian (obligatio ex contractu)
2. Undang-Undang (obligatio ex lege)
Berdasar fakta hukum
1. Putusan hakim
2. Moral
18. Putusan Hakim
Yang dimaksud adalah putusan hakim yang sudah
mempunyai kekuatan hukum tetap (viterlijke
gewijsde) bukan voorlopige gewijsde
Putusan hakim mengikat para pihak dan pihak
ketiga yang mendapat keuntungan dari putusan itu
Merupakan sumber perikatan krn menimbulkan
kewajiban pd seseorg u memenuhi suatu prestasi
19. Moral: Ps 1357 KUH Pdt
Pengertian luas (HR 12 Maret 1926), bhw yg dianggap perikatan
alamiah ada 3:
1. Perikatan yg bdsr kekt UU a kehendak para pihak , sejak
semula tdk mpy hak penuntutan
ex. Ps 1788: utang krn perjudian
2. Perikatan dr moral y sifatnya mendesak
ex. Org y menemukan dompet seseorg kmd
mengembalikannya, tdk bisa menuntut si pemilik dompet u
membayar kpdnya sjml uang
3. Perikatan y semula perikatan perdata kmd krn verjaring mjd
perikatan moral
ex. Ps 1967 s/d Ps 1975
20. Perjanjian
Pengertian (Ps 1313 KUH Pdt)
: suatu perbuatan dg mana satu org /lebih
mengikatkan dirinya thd satu org/lebih
lainnya.
Diperbaiki doktrin:
: Suatu persetujuan dg mana dua org/lebih
slg mengikatkan diri u melaksanakan suatu
hal mengenai harta kekayaan
21. Asas-Asas Perjanjian
1. Lahirnya perjanjian: Asas Konsensualisme
2. Isi perjanjian: Asas Kebebasan Berkontrak
(partij autonomie)
3. Akibat perjanjian: Asas pacta sunt
servanda
4. Berlakunya perjanjian: Asas kepribadian
5. Pelaksanaan perjanjian: Asas itikad baik
(te goeder trouw/good faith/bonafide)
22. Asas kebebasan berkontrak mengandung
arti:
1. Kebebasan u mengadakan/tdk
mengadakan perjanjian
2. Kebebasan u mengadakan perjanjian dg
siapapun
3. Kebebasan u menentukan bentuk perj
4. Kebebasan u menentukan isi perj
5. Kebebasan u menerima/menyimpangi hk
perj y bersif pelengkap (aanvullend recht)
23. Jenis Perjanjian
Berdsr hak & kewajiban para pihak
1. Perj sepihak
2. Perj timbal balik
Berdsr keuntungan y diperoleh para pihak dr suatu
perj
1. Perj Cuma-Cuma
2. Perj atas beban
Berdsr nama & tmp pengaturan suatu perj
1. Perj bernama
2. Perj tdk bernama
24. Berdsr tuj perjanjian
1. Perj obligatoir
2. Perj Zakelijk
Berdsr cara terbentuk/cara lahirnya perj
1. Perj konsensual
2. Perj riel:
perj penitipan brg (1694), pinjam pakai (1740), pinjam
menggganti (1754), pemberian dr tangan ke tangan
(1687)
3. Perj formil
25. Syarat Sah Perjanjian
Dasar Hukum : Ps 1320 KUH Pdt
1. Kesepakatan para pihak
2. Kecakapan
3. Hal tertentu
4. Causa yang halal
27. Perikatan y bersumber dr UU
Macam:
1. P y bersumber dr UU melulu (saja)
ex: kelahiran , kematian
2. P y bersumber dr UU & perbuatan sb hk
a. Perbuatan y sesuai UU
1) Zaakwarneming (Penyelenggaraan
kepentingan)
2) onverschuldige betaling
(pembayaran tanpa hutang)
b. Perbuatan melanggar hukum
(onrechtmatige daad)
28. Zaakwarneming
Dasar hukum : Ps 1354 KUH Perdata
Pengertian:suatu perbuatan dimana
seseorang dg sukarela & tanpa mendpt
perintah, mengurus kepentingan (urusan)
org lain dg a tanpa sepengetahuan org itu.
Yang melakukan pengurusan dsbt:
zaakwarnemer / gestor
Y mpy kepentingan dsbt dominus
29. Unsur-unsur penyelenggaraan kepentingan
1. Perbuatan dilakukan dg sukarela
2. Tanpa mendapat perintah/kuasa
3. Mewakili urusan orang lain
4. Dengan a tanpa sepengetahuan orang itu
5. Wajib meneruskan dan menyelesaikan
urusan itu
6. Bertindak menurut hukum
30. Hak dan kewajiban zaakwarnemeer
1. Wajib meneruskan pengurusan sampai dominus
a ahli warisnya mengoper pengurusan tsb
2. Wajib memikul biaya pengurusan
3. Berhak mendapat penggantian atas segala biaya
pengurusan( mpy hak retensi).
Tuntutan zaakwarnemeer: Actio contraria
Hak dan kewajiban dominus
1. Wajib memenuhi perikatan yg dibuat
zaakwarnemeer atas namanya
2. Wajib mengganti biaya
3. Berhak mdpt keringanan pembayaran krn
kesalahan zaakwarnemeer
Tuntutan dominus: Actio directa
31. Perbandingan zaakwarneming
dan lastgeving
Zaakwarneming
1. Timbul krn UU
2. Tdk berhenti jk
dominus meninggal
dunia
3. Tdk mengenal upah
krn dilakukan scr
sukarela
Lastgeving
1. Timbul karena
perjanjian
2. Berhenti jk y
memberi kuasa
meninggal dunia
3. Penerima kuasa
berhak atas upah
krn diperjanjikan
32. Pembayaran tanpa hutang
Dasar hukum: 1359 KUH Pdt
Ps tsb memberikan hak kpd org y tlh
membayar itu u menuntut kembali apa y tlh
dibayar & org y menerima pembayaran
wajib u mengembalikan
ex. Restitusi pajak
Tuntutan itu dsbt “conditio indebiti”
33. Onrechtmatige daad
Dasar hukum: Ps 1365 KUH Pdt
“Tiap perbuatan melawan hukum y
menimbulkan kerugian pd org lain
mewajibkan org y bersalah menimbulkan
kerugian itu u mengganti kerugian tsb”
34. Unsur perbuatan melawan hukum
1. Perbuatan itu hrs melawan hukum
2. Hrs menimbulkan kerugian
3. Hrs dilakukan dg kesalahan
4. Antara perbuatan dan kerugian ada hub
kausal
35. Perbuatan itu hrs melawan hukum
- Mencakup berbuat dan tidak berbuat
- Sebelum 1919
“ suatu perbuatan y melamggar hak org lain a jk
org itu berbuat bertentangan dg kewajiban hknya
sendiri”.
- Setelah 1919
“berbuat a tdk berbuat y melanggar hak org lain, a
bertentangan dg kewajiban hk org y berbuat itu
sendiri a bertentangan dg kesusilaan a sikap hati2
sbgmn patutnya dlm lalu lintas masy, thd a
barang2 org lain”
36. Kerugian
analog dg kerugian pd wanprestasi
Kesalahan
- berbeda dg hk pidana
- meliputi sengaja – tidak sengaja/lalai
37. Hubungan kausal
Ada 2 teori:
1. Teori Conditio Sine Qua Non dr Von Buri:
Suatu hal adl sebab dr akibat, apabila akibat
itu tdk akan tjd jk sebab itu tdk ada. Jd teori ini
mengenal byk sebab dr suatu akibat.
2. Teori Adequate Veroorzaking dr Von Kries
Suatu hal baru dpt dinamakan sebab dr suatu
akibat apabila mnr pengalaman masy dpt
diduga, bhw sebab itu akan diikuti o akibat tsb.
38. Hapusnya perikatan
1. Pembayaran
2. Penawaran pembayaran tunai diikuti dg
penyimpanan penitipan
3. Pembaharuan utang
4. Perjumpaan utang
5. Percampuran utang
6. Pembebasan utang
7. Musnahnya barang y terutang
8. Kebatalan/pembatalan
9. Berlakunya syarat batal
10. Lewat waktu