SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Pengukuran Dispersi 
1 
Menjelaskan Data
Buku Teks 
2 
Lind, Marchal and Wathen, 2005, Statistical 
Techniques in Business & Economics, 12th Ed., 
McGraw Hill, Irwin.
Pengukuran Dispersi 
3 
Mengapa perlu mempelajari Dispersi? 
Pengukuran Range, Deviasi Rata-rata, Varians dan 
Standar Deviasi, dan Koefisien Variasi 
Pengukuran Kemencengan (Skewness) 
Pengukuran Kurtosis (Peakedness) 
Pengukuran Kuartil, Desil, dan Persentil
Mengapa perlu mempelajari Dispersi? 
4 
Pengukuran nilai sentral (e.g. mean, modus, median) 
hanya menjelaskan pusat data, tidak menjelaskan sebaran 
data. 
Dispersi dapat dipergunakan untuk membandingkan 
sebaran pada dua distribusi data atau lebih.
Pengukuran Range (Rentang/ Jangkauan) 
5 
Range (Rentang/ Jangkauan) adalah perbedaan antara 
terbesar dan nilai terkecil. 
Range = H - L 
Hanya dua nilai yang digunakan dalam perhitungan. 
Sangat dipengaruhi oleh nilai ekstrem. 
Mudah untuk dihitung dan dimengerti.
Deviasi Rata-rata (Mean Deviation) 
Deviasi Rata-Rata (Mean Deviation) adalah rata-rata 
arimatik/hitung dari nilai absolut deviasi terhadap nilai 
rata-rata aritmatik/hitung. 
Semua nilai yang digunakan dalam perhitungan. 
Tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai yang 
besar atau kecil. 
Nilai absolut sulit untuk dimanipulasi. 
Σ X- X 
n 
MD= 
Mean deviation juga disebut Mean Absolute Deviation (MAD).
Contoh 1 
7 
Berat sampel peti-peti berisi buku untuk toko buku 
(dalam Kg) adalah: 
103, 97, 101, 106, 103 
Tentukan rentang dan deviasi rata-rata-nya. 
Range = 106 – 97 = 9
Contoh 1 
8 
Langkah pertama adalah menentukan rata-rata berat 
kotak tsb: 
510 
5 = 102 
ΣX 
n = 
X= 
Deviasi rata-rata-nya adalah: 
Σ X - X 12 MD= = = 2.4 
n 5 
x |x-xbar| 
103 1 
97 5 
101 1 
106 4 
103 1 
510 12
Varians & Standar Deviasi 
9 
Varians adalah rata-rata aritmatik/hitung dari kuadrat 
deviasi rata-rata. 
Standar Deviasi adalah akar kuadrat dari Varians.
Varians Populasi 
10 
Varians populasi adalah rata-rata aritmetik/hitung dari 
kuadrat deviasi terhadap rata-rata populasi. 
Semua nilai yang digunakan dalam perhitungan. 
Lebih cenderung dipengaruhi oleh nilai-nilai ekstrim 
dibandingkan dengan deviasi rata-rata.
Varians 
11 
Rumus untuk Varians Populasi adalah: 
σ = Σ(X- μ) 
N 
2 
2 
Rumus untuk Varians Sampel adalah: 
Σ(X- X) 
n -1 
s = 
2 
2 
Catatan dalam rumus varians sampel jumlah deviasi dibagi oleh (n-1) 
bukan n. Walaupun secara logis seharusnya menggunakan n bukan (n-1), 
pembagian dengan (n-1) menghasilkan estimator yang tidak bias terhadap 
varians populasi, sedangkan pembagian menggunakan n menghasilkan 
estimator yang bias.
Untuk memudahkan hitungan manual: 
12 
( ) ( ) 
( ) 
å å 
- = å - 
å 
( ) 
2 
2 2 
2 
2 
2 
å å 
2 
2 
- 
1 
1 
X 
X X X 
n 
X X 
s 
n 
X 
X 
s n 
n 
= 
- 
- 
= 
-
Contoh 2 
13 
Usia masing-masing anggota keluarga Pak Arman adalah 
sbb: 
2, 18, 34, 42 
Berapa varians populasi-nya? 
96 
4 = 24 
ΣX 
n = 
μ = 
2 
σ2 = Σ(X- μ) = 944 = 236 
N 4 
x x- μ (x- μ)2 
2 -22 484 
18 -6 36 
34 -10 100 
42 18 324 
Σ=96 Σ=944
Standar Deviasi Populasi 
14 
Standar Deviasi populasi (σ) adalah akar kuadrat dari 
varians populasi. 
Untuk Contoh 2, Standar Deviasi populasi-nya adalah 
15.36, diperoleh dari: 
σ = σ2 = 236 = 15.36
Contoh 3  Untuk data Sampel 
15 
Upah per jam yang diperoleh dari sampel lima pekerja 
adalah: 
$7, $5, $11, $8, $6. 
Hitunglah varians dari data tsb. 
37 
5 = 7.40 
ΣX 
n = 
X= 
x x- x bar (x- x bar)2 
7 -0.4 0.16 
5 -2.4 5.76 
11 3.6 12.96 
8 0.6 0.36 
6 -1.4 1.96 
Σ=37 Σ=21.2 
( )2 
2 Σ X- X 21.2 s = = = 5.30 
n-1 5-1
Standar Deviasi Sample 
16 
Standar deviasi sampel adalah akar kuadrat dari varians 
sampel. 
In Contoh 3, standar deviasi sample adalah 2.30 
s = s2 = 5.29 = 2.30
Variance 
 Ungrouped Data 
• Population 
• Sample 
 Grouped Data 
• Population 
Sample 
( ) 
2 
m 
( ) 
2 
2 
2 
2 
X 
N 
X 
X 
N 
N 
s 
s 
- 
= 
- 
= 
å 
å å 
( X X 
) 
= 
å å 
( ) 
1 
- 
1 
2 
2 
2 
2 
2 
- 
- 
= 
- 
å 
n 
X 
n 
X 
s 
n 
s 
( ) 
2 
m 
( ) 
2 
2 
2 
2 
f X 
N 
fX 
fX 
N 
N 
s 
s 
- 
= 
- 
= 
å 
å å 
( ) 
f X - 
X 
= 
å å 
( ) 
1 
1 
2 
2 
2 
2 
2 
- 
- 
= 
- 
å 
n 
fX 
n 
fX 
s 
n 
s
Standard Deviation 
 Ungrouped Data 
• Population 
• Sample 
 Grouped Data 
• Population 
Sample 
( ) 
2 
m 
( ) ( ) 
2 
2 
X 
N 
X 
X 
N 
N 
s 
s 
- 
= 
- 
= 
å 
å å 
( ) 
2 
i f X 
m 
( ) ( ) 
2 
2 
N 
fX 
fX 
N 
N 
s 
s 
- 
= 
- 
= 
å 
å å 
( ) 
X - 
X 
( ) 
s = 
å å 
( ) ( ) 
1 
1 
2 
2 
2 
- 
- 
= 
- 
å 
n 
X 
n 
X 
s 
n 
f X - 
X 
= 
å å 
( ) ( ) 
1 
1 
2 
2 
2 
- 
- 
= 
- 
å 
n 
fX 
n 
fX 
s 
n 
s
 Sebuah sampel yang 
terdiri dari sepuluh 
bioskop di Surabaya 
dihitung jumlah film 
yang diputar minggu lalu. 
Hitunglah varian dan 
standar deviasinya. 
Jumlah 
film yang 
diputar 
frequency 
f 
1 up to 3 1 
3 up to 5 2 
5 up to 7 3 
7 up to 9 1 
9 up to 11 3 
Total 10
Movies 
showing 
f class 
midpoint 
x 
(f .x) x-xbar 
f*(x-xbar)^2 
1 up t o 3 1 2 2 -4.6 21.16 
3 up t o 5 2 4 8 -2.6 13.52 
5 up t o 7 3 6 18 -0.6 1.08 
7 up t o 9 1 8 8 1.4 1.96 
9 up to 11 3 10 30 3.4 34.68 
Total 10 66 72.40 
( )2 
f X X 
2 72.40 8.04 
1 10 1 
s 
n 
- 
= = = 
- - 
å 
s = s2 = 8.04 = 2.83
Interpretasi dan Penggunaan Standar 
Deviasi 
21 
Teorema Chebyshev : untuk setiap kelompok 
pengamatan (baik sampel maupun populasi), proporsi 
minimum nilai-nilai yang terletak dalam standar deviasi 
rata-rata k sekurang-kurangnya adalah: 
1- 1 
k2 
dimana k2 adalah konstanta yang lebih besar dari 1.
Contoh: 
Rata-rata hitung harga sepatu Nike adalah $51.54 dengan standar 
deviasi $7.51. Setidaknya berapa persen harga yang berada antara 
plus 3.5 standar deviasi dan minus 3.5 standar deviasi dari rata-rata? 
Sekitar 92% 
1 0.92 
1- 1 1- 1 
= = = 2 2 
(3.5) 12.25 
k
Teorema Chebyshev 
Teorema Chebyshev: Untuk semua jenis pengamatan, proposi 
minimum nilai yang terletak dalam kisaran standar deviasi rata-rata 
k sekurang-kurangnya adalah 1- 1/k2 
K Coverage 
1 0% 
2 75.00% 
3 88.89% 
4 93.75% 
5 96.00% 
6 97.22% 
Ingat: semakin kecil standar deviasi, menunjukkan bahwa pengamatan berada 
didekat rata-rata, vice versa.
Interpretasi dan Penggunaan Standar 
Deviasi 
24 
Aturan Empiris: Untuk setiap distribusi yang simetris & 
berbentuk lonceng (bell-shaped) : 
Sekitar 68% observasi akan berada pada plus dan minus 1 standar 
deviasi rata-rata, 
Sekitar 95% observasi akan berada pada plus dan minus 2 standar 
deviasi rata-rata, 
Dalam prakteknya, hampir semua observasi berada dalam plus 
dan minus 3 standar deviasi rata-rata. 
Aturan Empiris juga disebut sebagai Aturan normal.
Kurva Berbentuk Lonceng menunukkan hubungan antara σ dan μ 
25 
m-3s m-2s m-1s m m+1s m+2s m+ 3s
Mengapa perlu memperhatikan dispersi? 
26 
Dispersi dipergunakan sebagai salah satu ukuran risiko. 
Bandingkan dua aset dengan rata-rata expected return 
yang sama: 
-2%, 0%,+2% 
-4%, 0%,+4% 
Dispersi return aset kedua lebih besar dibandingkan 
yang pertama. Dengan demikian, aset kedua yang lebih 
berisiko. 
Hal ini menunjukkan bahwa dispersi sangat penting 
untuk keputusan investasi, disamping informasi rata-rata 
expected return .
Dispersi Relatif 
Koefisien Variasi adalah rasio dari standar deviasi terhadap rata-rata 
aritmatik, dinyatakan dalam persentase: 
CV= 
CV: coefficient of variation 
s: standar deviasi 
x-bar: rata-rata 
s 
(100%) 
X 
Berguna untuk membandingkan dua atau lebih distribusi yang: 
Datanya memiliki satuan /unit yang berbeda (misalnya: hari dan Rupiah) 
Datanya memiliki satuan / unit yang sama, tetapi rata-ratanya sangat jauh 
berbeda (misal: gaji direktur dengan gaji buruh kasar)
Contoh 
28 
Sebuah studi tentang bonus dan lama bekerja menghasilkan informasi statistik 
sebagai berikut: 
Rata-rata bonus: $200, standar deviasi bonus: $40 
Rata-rata lama bekerja: 20 tahun, standar deviasi: 2 tahun 
Bandingkan kedua distribusi tersebut (ingat masing-masing memiliki satuan yang 
berbeda) 
Digunakan koefisien variasi: 
CV= s (100%) = (100%) = 20% 
40 
200 
Untuk Bonus: 
X 
Untuk lama bekerja 
 Dispersi untuk bonus lebih besar dibanding rata-ratanya. 
CV= s (100%) = (100%) = 10% 
2 
20 
X
Skewness (Kemencengan/ asimetris)  
a3 
Skewness (Kemencengan/ asimetris) adalah pengukuran dari 
kurangnya simetri pada distribusi. 
Koefisien skewness (kemencengan) dapat berkisar dari -3,00 
(asimetris negatif) sampai 3,00 (asimetris positif). 
Nilai 0 menunjukkan distribusi yang simetris. 
Koefisien Kemencengan ini dihitung sebagai berikut: 
Pearson: 
Software: 
3(x -median) 
S 
sk = 
ù 
ú ú 
û 
é 
ê ê 
ë 
ö 
÷ ÷ø 
æ - å 
ç çè 
3 
x x 
s 
sk = n 
(n -1)(n - 2)
Skewness 
Sk = 0 (symmetric) 
Sk = + (positively skewed) 
Sk = - (negatively skewed) 
Croxton & Cowden -3 £ Sk £ 3
Cont.. 
Bowley : 
( ) ( ) 
( 3 2 ) ( 2 1 ) 
S = Q - Q - Q - 
Q kB - + - 
3 2 2 1 
Q Q Q Q 
SkB = 0  symmetric (Q2-Q1 = Q3-Q2) 
SkB = +  positively skewed 
(Q2-Q1 < Q3-Q2) 
SkB = -  negatively skewed 
(Q2-Q1 > Q3-Q2) 
SkB = ± 0,1 (not significantly skewed) 
SkB > ± 0,3 (significantly skewed)
Cont.. 
Relative skewness : 
Ungrouped data : 
Grouped data : 
nåX -X 
nåf X -X 
Karl Pearson : a3 ³ ± 0,5 
Kenny & Keeping : 
 -2 £ a3 £ 2 (moderately skewed) 
a3 ³ ± 2 (significantly skewed) 
( ) 
3 
3 
3 
1 
s 
a = 
( ) 
3 
3 
3 
1 
s 
a =
Skewness for Grouped Data 
Penjualan f Xi f (Xi - X ) ^3 
20-30 4 25 -101,648.74 
30-40 7 35 -51,109.69 
40-50 8 45 -6,644.67 
50-60 12 55 2.59 
60-70 9 65 10,719.14 
70-80 8 75 69,934.53 
80-90 2 85 57,305.23 
Total 50 -21,441.60 
( ) 
0,10 
- 
50 21.441,60 
16,18 
1 
a = 
3 3 =-
Kurtosis (Peakedness) 
 Kurtosis 
Ukuran ketinggian distribusi frekuensi 
Platykurtic (relatif datar dan menyebar) 
Mesokurtic (normal) 
Leptokurtic (tinggi dan tipis)
Kurtosis (1) 
- 3 . 5 - 2 . 7 - 1 . 9 - 1 . 1 - 0 . 3 0 . 5 1 . 3 2 . 1 2 . 9 3 . 7 
7 0 0 
6 0 0 
5 0 0 
4 0 0 
3 0 0 
2 0 0 
1 0 0 
0 
X 
F re q ue n c y 
Platykurtic - flat distribution
Kurtosis (2) 
- 4 - 3 - 2 - 1 0 1 2 3 4 
5 0 0 
4 0 0 
3 0 0 
2 0 0 
1 0 0 
0 
X 
F re q ue n c y 
Mesokurtic – tidak terlalu datar  tidak terlalu tinggi (normal)
Kurtosis (3) 
Leptokurtic – distribusi yang tinggi 
- 1 0 0 1 0 
2 0 0 0 
1 0 0 0 
0 
Y 
F re q ue n c y
Kurtosis (Peakedness) 
Formula : 
Ungrouped data : 
Grouped data : 
nåX -X 
Nåf X -X 
Note : 
a4 = 3  normal/mesokurtic 
a4 =  3  leptokurtic 
a4 =  3  platykurtic 
( ) 
4 
4 
4 
1 
s 
a = 
( ) 
4 
4 
4 
1 
s 
a =
Peakedness for Grouped Data 
Penjualan f Xi f . Xi f (Xi - X ) ^4 
20-30 4 25 100.00 2,988,472.84 
30-40 7 35 245.00 991,527.95 
40-50 8 45 360.00 62,459.92 
50-60 12 55 660.00 1.56 
60-70 9 65 585.00 113,622.93 
70-80 8 75 600.00 1,440,651.28 
80-90 2 85 170.00 1,753,540.10 
Total 50 2,720.00 7,350,276.56 
( ) 
2,15 
50 7.350.276,56 
16,18 
1 
4 4 a = =
Kuartil, Desil, dan Persentil 
42 
Fraktil adalah nilai-nilai data yang membagi seperangkat data yang telah 
terurut menjadi beberapa bagian yang sama. 
Kuartil: membagi sekelompok observasi/ pengamatan yang 
telah diurutkan dari kecil ke besar menjadi 4 bagian yang 
sama. 
(Q1: 25%, Q2: 50%, Q3: 75%) 
Desil: membagi sekelompok observasi/ pengamatan yang 
telah diurutkan dari kecil ke besar menjadi 10 bagian yang 
sama. 
Persentil: membagi sekelompok observasi/ pengamatan yang 
telah diurutkan dari kecil ke besar menjadi 100 bagian yang 
sama.
Lokasi Persentil 
43 
Lokasi persentil dapat ditentukan dengan rumus sbb: 
L = (n 1) P p + 
100 
Lp : Lokasi persentil yang dicari 
n : jumlah pengamatan 
P: Persentil yang dicari
Contoh 5 
44 
Quality Control pabrik selai kacang DK mencatat data 
berat 9 botol selai yang diproduksi dalam satu jam 
terakhir: 
7,69 7,72 7,8 7,86 7,90 7,94 7,97 8,06 8,09 
Tentukan Kuartil pertama. 
Tentukan Persentil ke-67.
Contoh 5 continued 
45 
7,69 7,72 7,8 7,86 7,90 7,94 7,97 8,06 8,09 
 Kuartil pertama: 
2.5 
L = (9 1) 25 25 + = 
100 
Kuartil pertama berada pada urutan ke-2.5 (antara data ke-2 dan ke-3): 
7,72 + [(7,8-7,72)*0.5)= 7,72 + 0.04 = 7.76 
 Persentil ke-67: 
L = (9 1) 67 6.70 
67 + = 
100 
Persentil ke-67 berada pada urutan ke-6.70 (antara ke-6  ke-7): 
7,94 + [(7.97-7,94)*0.7]= 7.94 + 0.02 = 7.96
Untuk data yang dikelompokkan, urutan: 
1. Susun Distribusi Frekuensi Kumulatif 
2. Tentukan Lokasi Persentil: 
Lokasi Persentil  Lp = n . P . 
100 
3. Gunakan formula sbb: 
Persentil : P = L + ( n. P/100 - CF) . i 
fp 
Pi = Persentil ke-i. 
L = Batas bawah kelas persentil 
n = Jumlah frekuensi. 
CF = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Persentil 
f = Frekuensi kelas persentil 
i = Interval kelas
Contoh 
Tentukan Kuartil pertama (P25) dari data berikut: 
Lokasi Persentil: 10*25/100= 2.5  kelas 3-5 
P25 = 3 + [(2.5 – 1)/2] * 2 
= 4.5 
Jumlah film 
yg diputar 
Frekuensi Frekuensi 
Kumulat if 
1 up to 3 1 1 
3 up to 5 2 3 
5 up to 7 3 6 
7 up to 9 1 7 
9 up to 11 3 10
Jangkauan (Rentang) Interkuartil 
48 
Rentang interkuartil adalah jarak antara kuartil ketiga 
Q3 dan kuartil pertama Q1. 
Rentang ini akan mencakup nilai tengah 50 persen dari 
pengamatan. 
Rentang Interkuartil= Q3 - Q1
Contoh 6 
49 
Untuk sekelompok observasi, Q3 adalah 24 dan Q1 
adalah 10. Berapa rentang kuartilnya? 
Rentang interkuartil: 24 - 10 = 14. Lima puluh persen 
dari observasi berada antara 10 dan 24.
Others Dispersion 
Quartile Deviation : 
d = - 
Coefficient of Quartile Variation : 
3 1 Q Q 
2 
Q 
( Q Q 
) 
V 2 3 1 - 
d 
= 
Q M 
V = Q - 
Q Q + 
3 1 
Q Q 
3 1
Data ekstrim (outliers) 
51 
Data ekstrim: nilai yang tidak konsisten dengan keseluruhan 
data. Yakni data yang lebih besar dari 1,5 jangkauan 
interkuartil (Q3-Q1) dan lebih kecil dari Q1 atau lebih besar 
dari Q3. 
Outlier (Ekstrim) kecil: 
x  Q1 – 1.5 (Q3-Q1) 
Outlier (Ekstrim) besar: 
x  Q3 + 1.5 (Q3-Q1)
Contoh 
Berikut ini data total pengeluaran mahasiswa selama 1 bulan (dalam ribuan): 
Q1= 175, Q2= 350, Q3= 930, min: 0, Max: 1750 
apakah ada outlier dalam data ini? 
Outlier (Ekstrim) kecil: 
x  175 – 1.5 (930-175) 
x  - 957.5 
Outlier (Ekstrim) besar: 
x  930 + 1.5 (930-175) 
x  2062.5 
Oleh karena data min: 0  max: 1750, maka tidak ada data outlier.
Box Plots 
53 
Box plot adalah tampilan grafis, yang didasarkan pada 
kuartil, yang membantu untuk menggambarkan satu set 
data. 
Ada 5 data yang diperlukan untuk menyusun sebuah 
box plot: 
1. Nilai Minimum, 
2. Kuartil Pertama, 
3. Median, 
4. Kuartil Ketiga, 
5. Nilai Maksimum.
Contoh 7 
54 
Berdasarkan sampel dari 20 pengiriman, Buddy's Pizza 
memperoleh informasi berikut. Waktu pengiriman 
minimum adalah 13 menit dan maksimal 30 menit. 
Kuartil pertama adalah 15 menit, median 18 menit, dan 
kuartil ketiga 22 menit. Susun box plot untuk 
pengiriman tersebut.
Contoh 7 continued 
55 
median 
Q1 Q3 
min max 
12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32

More Related Content

What's hot

Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
matematikaunindra
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
Yulianus Lisa Mantong
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
rizka_safa
 
Makalah ukuran kemiringan dan keruncingan data
Makalah ukuran kemiringan dan keruncingan dataMakalah ukuran kemiringan dan keruncingan data
Makalah ukuran kemiringan dan keruncingan data
Aisyah Turidho
 

What's hot (20)

uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
Koefisien kurtosis
Koefisien kurtosisKoefisien kurtosis
Koefisien kurtosis
 
Presentasi bab-09
Presentasi bab-09Presentasi bab-09
Presentasi bab-09
 
Analisis faktor
Analisis faktorAnalisis faktor
Analisis faktor
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
statistik ekonomi
statistik  ekonomistatistik  ekonomi
statistik ekonomi
 
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalPendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normal
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)Stat matematika II (7)
Stat matematika II (7)
 
Makalah ukuran kemiringan dan keruncingan data
Makalah ukuran kemiringan dan keruncingan dataMakalah ukuran kemiringan dan keruncingan data
Makalah ukuran kemiringan dan keruncingan data
 
Bab 04 statistika
Bab 04   statistikaBab 04   statistika
Bab 04 statistika
 
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnispenerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
penerapan baris dan deretndalam ekonomi dan bisnis
 
DISTRIBUSI SAMPLING & TEOREMA NILAI TENGAH
DISTRIBUSI SAMPLING & TEOREMA NILAI TENGAHDISTRIBUSI SAMPLING & TEOREMA NILAI TENGAH
DISTRIBUSI SAMPLING & TEOREMA NILAI TENGAH
 
Ukuran penyebaran
Ukuran penyebaranUkuran penyebaran
Ukuran penyebaran
 
Materi p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normalMateri p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normal
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 

Viewers also liked

Rpp matematika SMA (statistika)
Rpp matematika SMA (statistika)Rpp matematika SMA (statistika)
Rpp matematika SMA (statistika)
Heriyanto Asep
 
Statistik 1 1 intro & dist frek
Statistik 1 1 intro & dist frekStatistik 1 1 intro & dist frek
Statistik 1 1 intro & dist frek
Selvin Hadi
 
Statistik 1 7 estimasi & ci
Statistik 1 7 estimasi & ciStatistik 1 7 estimasi & ci
Statistik 1 7 estimasi & ci
Selvin Hadi
 
Statistik 1 11 15 edited_chi square
Statistik 1 11 15 edited_chi squareStatistik 1 11 15 edited_chi square
Statistik 1 11 15 edited_chi square
Selvin Hadi
 
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampel
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampelStatistik 1 9 uji hipothesis dua sampel
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampel
Selvin Hadi
 
Statistik 1 10 12 edited_anova
Statistik 1 10 12 edited_anovaStatistik 1 10 12 edited_anova
Statistik 1 10 12 edited_anova
Selvin Hadi
 
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleStatistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Selvin Hadi
 
Statistik 1 5 distribusi probabilitas diskrit
Statistik 1 5 distribusi probabilitas diskritStatistik 1 5 distribusi probabilitas diskrit
Statistik 1 5 distribusi probabilitas diskrit
Selvin Hadi
 
Statistik 1 2 nilai sentral
Statistik 1 2 nilai sentralStatistik 1 2 nilai sentral
Statistik 1 2 nilai sentral
Selvin Hadi
 
Statistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasStatistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitas
Selvin Hadi
 
Statistik 1 6 distribusi probabilitas normal
Statistik 1 6 distribusi probabilitas normalStatistik 1 6 distribusi probabilitas normal
Statistik 1 6 distribusi probabilitas normal
Selvin Hadi
 

Viewers also liked (13)

Rpp matematika SMA (statistika)
Rpp matematika SMA (statistika)Rpp matematika SMA (statistika)
Rpp matematika SMA (statistika)
 
Statistik 1 1 intro & dist frek
Statistik 1 1 intro & dist frekStatistik 1 1 intro & dist frek
Statistik 1 1 intro & dist frek
 
Statistik 1 7 estimasi & ci
Statistik 1 7 estimasi & ciStatistik 1 7 estimasi & ci
Statistik 1 7 estimasi & ci
 
Statistik 1 11 15 edited_chi square
Statistik 1 11 15 edited_chi squareStatistik 1 11 15 edited_chi square
Statistik 1 11 15 edited_chi square
 
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampel
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampelStatistik 1 9 uji hipothesis dua sampel
Statistik 1 9 uji hipothesis dua sampel
 
Statistik 1 10 12 edited_anova
Statistik 1 10 12 edited_anovaStatistik 1 10 12 edited_anova
Statistik 1 10 12 edited_anova
 
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleStatistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
 
Statistik 1 5 distribusi probabilitas diskrit
Statistik 1 5 distribusi probabilitas diskritStatistik 1 5 distribusi probabilitas diskrit
Statistik 1 5 distribusi probabilitas diskrit
 
Latihan soal
Latihan soalLatihan soal
Latihan soal
 
Statistik 1 2 nilai sentral
Statistik 1 2 nilai sentralStatistik 1 2 nilai sentral
Statistik 1 2 nilai sentral
 
Statistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasStatistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitas
 
Statistik 1 6 distribusi probabilitas normal
Statistik 1 6 distribusi probabilitas normalStatistik 1 6 distribusi probabilitas normal
Statistik 1 6 distribusi probabilitas normal
 
P5 ungrouped data
P5 ungrouped dataP5 ungrouped data
P5 ungrouped data
 

Similar to Statistik 1 3 dispersi

4. ukuran penyimpangan
4. ukuran penyimpangan4. ukuran penyimpangan
4. ukuran penyimpangan
Nanda Reda
 
01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011
01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 201101. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011
01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011
Ir. Zakaria, M.M
 
05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi
Haidar Bashofi
 
Pendugaan interval
Pendugaan intervalPendugaan interval
Pendugaan interval
Danu Saputra
 
Pendugaan interval
Pendugaan intervalPendugaan interval
Pendugaan interval
Danu Saputra
 
5. ukuran dispersi
5. ukuran dispersi5. ukuran dispersi
5. ukuran dispersi
Farhatunisa
 
materi Statistik Sosial dan analisis data .ppt
materi Statistik Sosial dan analisis data .pptmateri Statistik Sosial dan analisis data .ppt
materi Statistik Sosial dan analisis data .ppt
ashaby
 
Statistik-Sosial-pada kelas Pertemuan-4.ppt
Statistik-Sosial-pada kelas Pertemuan-4.pptStatistik-Sosial-pada kelas Pertemuan-4.ppt
Statistik-Sosial-pada kelas Pertemuan-4.ppt
AhmadSyajili
 

Similar to Statistik 1 3 dispersi (20)

4. ukuran penyimpangan
4. ukuran penyimpangan4. ukuran penyimpangan
4. ukuran penyimpangan
 
STATISTIK DESKRIPTIF
STATISTIK DESKRIPTIFSTATISTIK DESKRIPTIF
STATISTIK DESKRIPTIF
 
Ek107 122215-838-11
Ek107 122215-838-11Ek107 122215-838-11
Ek107 122215-838-11
 
Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013Pert 02 statistik deskriptif 2013
Pert 02 statistik deskriptif 2013
 
5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data5. presentasi ukuran penyebara data
5. presentasi ukuran penyebara data
 
Ukuran dispersi(5)
Ukuran dispersi(5)Ukuran dispersi(5)
Ukuran dispersi(5)
 
01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011
01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 201101. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011
01. rancob fp unsam pertemuan ketiga dan seterusnya 2011
 
pengukuran
pengukuranpengukuran
pengukuran
 
05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi
 
Ukuran statistik
Ukuran statistik Ukuran statistik
Ukuran statistik
 
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITISstatistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
 
TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptx
TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptxTEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptx
TEORI-PENDUGAAN-STATISTIK.pptx
 
Pendugaan interval
Pendugaan intervalPendugaan interval
Pendugaan interval
 
Pendugaan interval
Pendugaan intervalPendugaan interval
Pendugaan interval
 
5. ukuran dispersi
5. ukuran dispersi5. ukuran dispersi
5. ukuran dispersi
 
Pengukuran Dispersi - TM4.pptx
Pengukuran Dispersi - TM4.pptxPengukuran Dispersi - TM4.pptx
Pengukuran Dispersi - TM4.pptx
 
materi Statistik Sosial dan analisis data .ppt
materi Statistik Sosial dan analisis data .pptmateri Statistik Sosial dan analisis data .ppt
materi Statistik Sosial dan analisis data .ppt
 
Statistik-Sosial-pada kelas Pertemuan-4.ppt
Statistik-Sosial-pada kelas Pertemuan-4.pptStatistik-Sosial-pada kelas Pertemuan-4.ppt
Statistik-Sosial-pada kelas Pertemuan-4.ppt
 
Measure of dispersion std deviasi
Measure of dispersion std deviasiMeasure of dispersion std deviasi
Measure of dispersion std deviasi
 
Ukuran Pemusatan 1 - Statistik Deskriptif
Ukuran Pemusatan 1 - Statistik DeskriptifUkuran Pemusatan 1 - Statistik Deskriptif
Ukuran Pemusatan 1 - Statistik Deskriptif
 

Recently uploaded

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 

Statistik 1 3 dispersi

  • 1. Pengukuran Dispersi 1 Menjelaskan Data
  • 2. Buku Teks 2 Lind, Marchal and Wathen, 2005, Statistical Techniques in Business & Economics, 12th Ed., McGraw Hill, Irwin.
  • 3. Pengukuran Dispersi 3 Mengapa perlu mempelajari Dispersi? Pengukuran Range, Deviasi Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi, dan Koefisien Variasi Pengukuran Kemencengan (Skewness) Pengukuran Kurtosis (Peakedness) Pengukuran Kuartil, Desil, dan Persentil
  • 4. Mengapa perlu mempelajari Dispersi? 4 Pengukuran nilai sentral (e.g. mean, modus, median) hanya menjelaskan pusat data, tidak menjelaskan sebaran data. Dispersi dapat dipergunakan untuk membandingkan sebaran pada dua distribusi data atau lebih.
  • 5. Pengukuran Range (Rentang/ Jangkauan) 5 Range (Rentang/ Jangkauan) adalah perbedaan antara terbesar dan nilai terkecil. Range = H - L Hanya dua nilai yang digunakan dalam perhitungan. Sangat dipengaruhi oleh nilai ekstrem. Mudah untuk dihitung dan dimengerti.
  • 6. Deviasi Rata-rata (Mean Deviation) Deviasi Rata-Rata (Mean Deviation) adalah rata-rata arimatik/hitung dari nilai absolut deviasi terhadap nilai rata-rata aritmatik/hitung. Semua nilai yang digunakan dalam perhitungan. Tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai yang besar atau kecil. Nilai absolut sulit untuk dimanipulasi. Σ X- X n MD= Mean deviation juga disebut Mean Absolute Deviation (MAD).
  • 7. Contoh 1 7 Berat sampel peti-peti berisi buku untuk toko buku (dalam Kg) adalah: 103, 97, 101, 106, 103 Tentukan rentang dan deviasi rata-rata-nya. Range = 106 – 97 = 9
  • 8. Contoh 1 8 Langkah pertama adalah menentukan rata-rata berat kotak tsb: 510 5 = 102 ΣX n = X= Deviasi rata-rata-nya adalah: Σ X - X 12 MD= = = 2.4 n 5 x |x-xbar| 103 1 97 5 101 1 106 4 103 1 510 12
  • 9. Varians & Standar Deviasi 9 Varians adalah rata-rata aritmatik/hitung dari kuadrat deviasi rata-rata. Standar Deviasi adalah akar kuadrat dari Varians.
  • 10. Varians Populasi 10 Varians populasi adalah rata-rata aritmetik/hitung dari kuadrat deviasi terhadap rata-rata populasi. Semua nilai yang digunakan dalam perhitungan. Lebih cenderung dipengaruhi oleh nilai-nilai ekstrim dibandingkan dengan deviasi rata-rata.
  • 11. Varians 11 Rumus untuk Varians Populasi adalah: σ = Σ(X- μ) N 2 2 Rumus untuk Varians Sampel adalah: Σ(X- X) n -1 s = 2 2 Catatan dalam rumus varians sampel jumlah deviasi dibagi oleh (n-1) bukan n. Walaupun secara logis seharusnya menggunakan n bukan (n-1), pembagian dengan (n-1) menghasilkan estimator yang tidak bias terhadap varians populasi, sedangkan pembagian menggunakan n menghasilkan estimator yang bias.
  • 12. Untuk memudahkan hitungan manual: 12 ( ) ( ) ( ) å å - = å - å ( ) 2 2 2 2 2 2 å å 2 2 - 1 1 X X X X n X X s n X X s n n = - - = -
  • 13. Contoh 2 13 Usia masing-masing anggota keluarga Pak Arman adalah sbb: 2, 18, 34, 42 Berapa varians populasi-nya? 96 4 = 24 ΣX n = μ = 2 σ2 = Σ(X- μ) = 944 = 236 N 4 x x- μ (x- μ)2 2 -22 484 18 -6 36 34 -10 100 42 18 324 Σ=96 Σ=944
  • 14. Standar Deviasi Populasi 14 Standar Deviasi populasi (σ) adalah akar kuadrat dari varians populasi. Untuk Contoh 2, Standar Deviasi populasi-nya adalah 15.36, diperoleh dari: σ = σ2 = 236 = 15.36
  • 15. Contoh 3  Untuk data Sampel 15 Upah per jam yang diperoleh dari sampel lima pekerja adalah: $7, $5, $11, $8, $6. Hitunglah varians dari data tsb. 37 5 = 7.40 ΣX n = X= x x- x bar (x- x bar)2 7 -0.4 0.16 5 -2.4 5.76 11 3.6 12.96 8 0.6 0.36 6 -1.4 1.96 Σ=37 Σ=21.2 ( )2 2 Σ X- X 21.2 s = = = 5.30 n-1 5-1
  • 16. Standar Deviasi Sample 16 Standar deviasi sampel adalah akar kuadrat dari varians sampel. In Contoh 3, standar deviasi sample adalah 2.30 s = s2 = 5.29 = 2.30
  • 17. Variance  Ungrouped Data • Population • Sample  Grouped Data • Population Sample ( ) 2 m ( ) 2 2 2 2 X N X X N N s s - = - = å å å ( X X ) = å å ( ) 1 - 1 2 2 2 2 2 - - = - å n X n X s n s ( ) 2 m ( ) 2 2 2 2 f X N fX fX N N s s - = - = å å å ( ) f X - X = å å ( ) 1 1 2 2 2 2 2 - - = - å n fX n fX s n s
  • 18. Standard Deviation  Ungrouped Data • Population • Sample  Grouped Data • Population Sample ( ) 2 m ( ) ( ) 2 2 X N X X N N s s - = - = å å å ( ) 2 i f X m ( ) ( ) 2 2 N fX fX N N s s - = - = å å å ( ) X - X ( ) s = å å ( ) ( ) 1 1 2 2 2 - - = - å n X n X s n f X - X = å å ( ) ( ) 1 1 2 2 2 - - = - å n fX n fX s n s
  • 19.  Sebuah sampel yang terdiri dari sepuluh bioskop di Surabaya dihitung jumlah film yang diputar minggu lalu. Hitunglah varian dan standar deviasinya. Jumlah film yang diputar frequency f 1 up to 3 1 3 up to 5 2 5 up to 7 3 7 up to 9 1 9 up to 11 3 Total 10
  • 20. Movies showing f class midpoint x (f .x) x-xbar f*(x-xbar)^2 1 up t o 3 1 2 2 -4.6 21.16 3 up t o 5 2 4 8 -2.6 13.52 5 up t o 7 3 6 18 -0.6 1.08 7 up t o 9 1 8 8 1.4 1.96 9 up to 11 3 10 30 3.4 34.68 Total 10 66 72.40 ( )2 f X X 2 72.40 8.04 1 10 1 s n - = = = - - å s = s2 = 8.04 = 2.83
  • 21. Interpretasi dan Penggunaan Standar Deviasi 21 Teorema Chebyshev : untuk setiap kelompok pengamatan (baik sampel maupun populasi), proporsi minimum nilai-nilai yang terletak dalam standar deviasi rata-rata k sekurang-kurangnya adalah: 1- 1 k2 dimana k2 adalah konstanta yang lebih besar dari 1.
  • 22. Contoh: Rata-rata hitung harga sepatu Nike adalah $51.54 dengan standar deviasi $7.51. Setidaknya berapa persen harga yang berada antara plus 3.5 standar deviasi dan minus 3.5 standar deviasi dari rata-rata? Sekitar 92% 1 0.92 1- 1 1- 1 = = = 2 2 (3.5) 12.25 k
  • 23. Teorema Chebyshev Teorema Chebyshev: Untuk semua jenis pengamatan, proposi minimum nilai yang terletak dalam kisaran standar deviasi rata-rata k sekurang-kurangnya adalah 1- 1/k2 K Coverage 1 0% 2 75.00% 3 88.89% 4 93.75% 5 96.00% 6 97.22% Ingat: semakin kecil standar deviasi, menunjukkan bahwa pengamatan berada didekat rata-rata, vice versa.
  • 24. Interpretasi dan Penggunaan Standar Deviasi 24 Aturan Empiris: Untuk setiap distribusi yang simetris & berbentuk lonceng (bell-shaped) : Sekitar 68% observasi akan berada pada plus dan minus 1 standar deviasi rata-rata, Sekitar 95% observasi akan berada pada plus dan minus 2 standar deviasi rata-rata, Dalam prakteknya, hampir semua observasi berada dalam plus dan minus 3 standar deviasi rata-rata. Aturan Empiris juga disebut sebagai Aturan normal.
  • 25. Kurva Berbentuk Lonceng menunukkan hubungan antara σ dan μ 25 m-3s m-2s m-1s m m+1s m+2s m+ 3s
  • 26. Mengapa perlu memperhatikan dispersi? 26 Dispersi dipergunakan sebagai salah satu ukuran risiko. Bandingkan dua aset dengan rata-rata expected return yang sama: -2%, 0%,+2% -4%, 0%,+4% Dispersi return aset kedua lebih besar dibandingkan yang pertama. Dengan demikian, aset kedua yang lebih berisiko. Hal ini menunjukkan bahwa dispersi sangat penting untuk keputusan investasi, disamping informasi rata-rata expected return .
  • 27. Dispersi Relatif Koefisien Variasi adalah rasio dari standar deviasi terhadap rata-rata aritmatik, dinyatakan dalam persentase: CV= CV: coefficient of variation s: standar deviasi x-bar: rata-rata s (100%) X Berguna untuk membandingkan dua atau lebih distribusi yang: Datanya memiliki satuan /unit yang berbeda (misalnya: hari dan Rupiah) Datanya memiliki satuan / unit yang sama, tetapi rata-ratanya sangat jauh berbeda (misal: gaji direktur dengan gaji buruh kasar)
  • 28. Contoh 28 Sebuah studi tentang bonus dan lama bekerja menghasilkan informasi statistik sebagai berikut: Rata-rata bonus: $200, standar deviasi bonus: $40 Rata-rata lama bekerja: 20 tahun, standar deviasi: 2 tahun Bandingkan kedua distribusi tersebut (ingat masing-masing memiliki satuan yang berbeda) Digunakan koefisien variasi: CV= s (100%) = (100%) = 20% 40 200 Untuk Bonus: X Untuk lama bekerja  Dispersi untuk bonus lebih besar dibanding rata-ratanya. CV= s (100%) = (100%) = 10% 2 20 X
  • 29. Skewness (Kemencengan/ asimetris)  a3 Skewness (Kemencengan/ asimetris) adalah pengukuran dari kurangnya simetri pada distribusi. Koefisien skewness (kemencengan) dapat berkisar dari -3,00 (asimetris negatif) sampai 3,00 (asimetris positif). Nilai 0 menunjukkan distribusi yang simetris. Koefisien Kemencengan ini dihitung sebagai berikut: Pearson: Software: 3(x -median) S sk = ù ú ú û é ê ê ë ö ÷ ÷ø æ - å ç çè 3 x x s sk = n (n -1)(n - 2)
  • 30. Skewness Sk = 0 (symmetric) Sk = + (positively skewed) Sk = - (negatively skewed) Croxton & Cowden -3 £ Sk £ 3
  • 31. Cont.. Bowley : ( ) ( ) ( 3 2 ) ( 2 1 ) S = Q - Q - Q - Q kB - + - 3 2 2 1 Q Q Q Q SkB = 0  symmetric (Q2-Q1 = Q3-Q2) SkB = +  positively skewed (Q2-Q1 < Q3-Q2) SkB = -  negatively skewed (Q2-Q1 > Q3-Q2) SkB = ± 0,1 (not significantly skewed) SkB > ± 0,3 (significantly skewed)
  • 32. Cont.. Relative skewness : Ungrouped data : Grouped data : nåX -X nåf X -X Karl Pearson : a3 ³ ± 0,5 Kenny & Keeping :  -2 £ a3 £ 2 (moderately skewed) a3 ³ ± 2 (significantly skewed) ( ) 3 3 3 1 s a = ( ) 3 3 3 1 s a =
  • 33. Skewness for Grouped Data Penjualan f Xi f (Xi - X ) ^3 20-30 4 25 -101,648.74 30-40 7 35 -51,109.69 40-50 8 45 -6,644.67 50-60 12 55 2.59 60-70 9 65 10,719.14 70-80 8 75 69,934.53 80-90 2 85 57,305.23 Total 50 -21,441.60 ( ) 0,10 - 50 21.441,60 16,18 1 a = 3 3 =-
  • 34.
  • 35. Kurtosis (Peakedness) Kurtosis Ukuran ketinggian distribusi frekuensi Platykurtic (relatif datar dan menyebar) Mesokurtic (normal) Leptokurtic (tinggi dan tipis)
  • 36. Kurtosis (1) - 3 . 5 - 2 . 7 - 1 . 9 - 1 . 1 - 0 . 3 0 . 5 1 . 3 2 . 1 2 . 9 3 . 7 7 0 0 6 0 0 5 0 0 4 0 0 3 0 0 2 0 0 1 0 0 0 X F re q ue n c y Platykurtic - flat distribution
  • 37. Kurtosis (2) - 4 - 3 - 2 - 1 0 1 2 3 4 5 0 0 4 0 0 3 0 0 2 0 0 1 0 0 0 X F re q ue n c y Mesokurtic – tidak terlalu datar tidak terlalu tinggi (normal)
  • 38. Kurtosis (3) Leptokurtic – distribusi yang tinggi - 1 0 0 1 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 Y F re q ue n c y
  • 39. Kurtosis (Peakedness) Formula : Ungrouped data : Grouped data : nåX -X Nåf X -X Note : a4 = 3  normal/mesokurtic a4 = 3  leptokurtic a4 = 3  platykurtic ( ) 4 4 4 1 s a = ( ) 4 4 4 1 s a =
  • 40. Peakedness for Grouped Data Penjualan f Xi f . Xi f (Xi - X ) ^4 20-30 4 25 100.00 2,988,472.84 30-40 7 35 245.00 991,527.95 40-50 8 45 360.00 62,459.92 50-60 12 55 660.00 1.56 60-70 9 65 585.00 113,622.93 70-80 8 75 600.00 1,440,651.28 80-90 2 85 170.00 1,753,540.10 Total 50 2,720.00 7,350,276.56 ( ) 2,15 50 7.350.276,56 16,18 1 4 4 a = =
  • 41. Kuartil, Desil, dan Persentil 42 Fraktil adalah nilai-nilai data yang membagi seperangkat data yang telah terurut menjadi beberapa bagian yang sama. Kuartil: membagi sekelompok observasi/ pengamatan yang telah diurutkan dari kecil ke besar menjadi 4 bagian yang sama. (Q1: 25%, Q2: 50%, Q3: 75%) Desil: membagi sekelompok observasi/ pengamatan yang telah diurutkan dari kecil ke besar menjadi 10 bagian yang sama. Persentil: membagi sekelompok observasi/ pengamatan yang telah diurutkan dari kecil ke besar menjadi 100 bagian yang sama.
  • 42. Lokasi Persentil 43 Lokasi persentil dapat ditentukan dengan rumus sbb: L = (n 1) P p + 100 Lp : Lokasi persentil yang dicari n : jumlah pengamatan P: Persentil yang dicari
  • 43. Contoh 5 44 Quality Control pabrik selai kacang DK mencatat data berat 9 botol selai yang diproduksi dalam satu jam terakhir: 7,69 7,72 7,8 7,86 7,90 7,94 7,97 8,06 8,09 Tentukan Kuartil pertama. Tentukan Persentil ke-67.
  • 44. Contoh 5 continued 45 7,69 7,72 7,8 7,86 7,90 7,94 7,97 8,06 8,09  Kuartil pertama: 2.5 L = (9 1) 25 25 + = 100 Kuartil pertama berada pada urutan ke-2.5 (antara data ke-2 dan ke-3): 7,72 + [(7,8-7,72)*0.5)= 7,72 + 0.04 = 7.76  Persentil ke-67: L = (9 1) 67 6.70 67 + = 100 Persentil ke-67 berada pada urutan ke-6.70 (antara ke-6 ke-7): 7,94 + [(7.97-7,94)*0.7]= 7.94 + 0.02 = 7.96
  • 45. Untuk data yang dikelompokkan, urutan: 1. Susun Distribusi Frekuensi Kumulatif 2. Tentukan Lokasi Persentil: Lokasi Persentil  Lp = n . P . 100 3. Gunakan formula sbb: Persentil : P = L + ( n. P/100 - CF) . i fp Pi = Persentil ke-i. L = Batas bawah kelas persentil n = Jumlah frekuensi. CF = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Persentil f = Frekuensi kelas persentil i = Interval kelas
  • 46. Contoh Tentukan Kuartil pertama (P25) dari data berikut: Lokasi Persentil: 10*25/100= 2.5  kelas 3-5 P25 = 3 + [(2.5 – 1)/2] * 2 = 4.5 Jumlah film yg diputar Frekuensi Frekuensi Kumulat if 1 up to 3 1 1 3 up to 5 2 3 5 up to 7 3 6 7 up to 9 1 7 9 up to 11 3 10
  • 47. Jangkauan (Rentang) Interkuartil 48 Rentang interkuartil adalah jarak antara kuartil ketiga Q3 dan kuartil pertama Q1. Rentang ini akan mencakup nilai tengah 50 persen dari pengamatan. Rentang Interkuartil= Q3 - Q1
  • 48. Contoh 6 49 Untuk sekelompok observasi, Q3 adalah 24 dan Q1 adalah 10. Berapa rentang kuartilnya? Rentang interkuartil: 24 - 10 = 14. Lima puluh persen dari observasi berada antara 10 dan 24.
  • 49. Others Dispersion Quartile Deviation : d = - Coefficient of Quartile Variation : 3 1 Q Q 2 Q ( Q Q ) V 2 3 1 - d = Q M V = Q - Q Q + 3 1 Q Q 3 1
  • 50. Data ekstrim (outliers) 51 Data ekstrim: nilai yang tidak konsisten dengan keseluruhan data. Yakni data yang lebih besar dari 1,5 jangkauan interkuartil (Q3-Q1) dan lebih kecil dari Q1 atau lebih besar dari Q3. Outlier (Ekstrim) kecil: x Q1 – 1.5 (Q3-Q1) Outlier (Ekstrim) besar: x Q3 + 1.5 (Q3-Q1)
  • 51. Contoh Berikut ini data total pengeluaran mahasiswa selama 1 bulan (dalam ribuan): Q1= 175, Q2= 350, Q3= 930, min: 0, Max: 1750 apakah ada outlier dalam data ini? Outlier (Ekstrim) kecil: x 175 – 1.5 (930-175) x - 957.5 Outlier (Ekstrim) besar: x 930 + 1.5 (930-175) x 2062.5 Oleh karena data min: 0 max: 1750, maka tidak ada data outlier.
  • 52. Box Plots 53 Box plot adalah tampilan grafis, yang didasarkan pada kuartil, yang membantu untuk menggambarkan satu set data. Ada 5 data yang diperlukan untuk menyusun sebuah box plot: 1. Nilai Minimum, 2. Kuartil Pertama, 3. Median, 4. Kuartil Ketiga, 5. Nilai Maksimum.
  • 53. Contoh 7 54 Berdasarkan sampel dari 20 pengiriman, Buddy's Pizza memperoleh informasi berikut. Waktu pengiriman minimum adalah 13 menit dan maksimal 30 menit. Kuartil pertama adalah 15 menit, median 18 menit, dan kuartil ketiga 22 menit. Susun box plot untuk pengiriman tersebut.
  • 54. Contoh 7 continued 55 median Q1 Q3 min max 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32

Editor's Notes

  1. Jika ukuran dispersi kecil menunjukkan data terkelompok secara berdekatan disekitar rata-rata hitung/ aritmatik, sehingga nilai sentral (e.g. rata-rata dapat dikatakan reliabel. Sebaliknya ukuran dispersi yang besar menjadi indikator bahwa nilai sentral tidak reliabel. Misal ada 2 pabrik televisi, A dan B yang memiliki rata-rata produksi per jam yang sama=50. Apakah ini identik? Tapi ternyata, pabrik A per jam produksinya antara 48-52 unit TV, sedang pabrik B produksinya antara 40-60 unit TV per jam. Shg, pabrik A lebih mendekati rata-ratanya.
  2. Dalam buku terjemahan ada kesalahan, seharusnya K kuadrat.