SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
Me = Rata-rata Mo
NAMA : ANDRIANI WIDI ASTUTI
NIM : 06022681519001
MATA KULIAH : PELUANG DAN STATISTIK
PROGRAM STUDI : MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL KE NORMAL
A. Pengertian Distribusi Normal
Definisi :
Jika X sebuah variabel acak kontinu. Maka X mempunyai fungsi densitas. Fungsi densitas pada
X = x, dengan persamaan :
Keterangan :
Dalam distribusi Normal berlaku :
Untuk menentukan peluang harga X antara a dan b, maka digunakan rumus :
Gambar distribusi normal :
Sifat-sifat Distribusi Normal :
a. Berbentuk lonceng atau genta simetris terhadap
b. Garfiknya selalu berada diatas sumbu X
c. Mempunyai satu modus atai satu puncak (unimodal)
d. Grafiknya mendekati (beramsitotkan) sumbu x, dimulai dan ke kanan dan
ke kiri
e. Luas daerah grafik selalu sama dengan satu unit persegi.
B. Pengertian Disribusi Binomial
Distribusi binomial atau distribusi binomium adalah suatu distribusi yang distribusinya
merupakan hasil suatu eksperimen yang terdiri dan peristiwa “sukses (S)” dan peristiwa “gagal (G)”
Peluang terjadinya peristiwa S, P(S) = p dan
Peluang terjadinya peristiwa G, P(G) = 1 – p = q
Kemudian eksperimen itu diulang sampai n kali di dalam keadaan bersamaan, dan diantara
peristiwa sukses terjadi sebanyak x kali, maka peristiwa gagal sebanyak (n – x) kali.
Probabilitas pada distribusi probabilitas binomium terjadi dalam x kali :
C. Hubungan distribusi Binomial dan Normal
Bila n besar sekali, distribusi binomial dapat disesuaiakan sedemikan rupa sehingga dapat
didekati dengan distribusi normal standar. Dalam hal ini akan di bahas penyesuaian tersebut dapat
dilakukan sehingga menghasilkan sebuah pendekatan yang sangat tepat sekali. Karena disini telah
mengubah variabel acak diskrit dari distribusi binomaial menjadi variabel acak kontinu dalam
distribusi normal, maka nilai x perlu mendapatkan penyesuaian dengan cara menambah atau
mengurangi dengan 0,5. Seperti telah kita ketahui, variable random x atau jumlah sukses dalam n
percobaan binomial merupakan penjumlahan dari variable random n dimana tiap peubah acak
(variate) dimaksudkan bagi setiap percobaan binomial dan tiap percobaan menghasilkan nilai 0 atau
1.
Dalam keadaan yang biasa, jumlah dari beberapa variable random selalu mendekati distribusi
normal, sehingga distribusi jmlah variable diatas dapat didekati dengan distribusi normal bila n
makin menjadi besar.
Batas distribusi binomial dapat di fahami secara berangsur-angsur dengan memperhatikan tiga
hal pokok sebagai berikut :
1. Distribusi binomial merupakan sebuah distribusi yang diskrit sedangkan distribusi normal
merupakan sebuah distribusi yang kontinu, sehingga probabilitas yang dinyatakan dengan
ordinat binomial perlu diganti dengan luas binomial karena luas selalu dipakai untuk
menyatakan probabilitas dalam distribusi yang kontinu.
2. Skala X perlu diganti dengan skala Z agar tidak terjadi proses “bergerak” dan “mendatar”
bila n berangsur-angsur menjadi besar.
3. Pendekatan secara normal terhadap probabilitas binomial dapat dilakukan dengan
menghitung luas yang terdapat dibawah kurva normal.
Jumlah probabilitas atau luas yang terdapat diantara kurva dan sumbu X adalah sama
dengan 1. Hal demikian dapat dilihat pada diagram dibawah ini :
Probabilitas variable random X merupakannilai antara a dan b dan dapat dinyatakan sebagai
daerah bergaris dari kurva diagram 10.3.1 diatas. Pada gambar diatas, p(X = a ) = 0 karena luas a
dianggap sama dengan garis f(a) yang memiliki lebar sama dengan 0. Hal tersebut berbeda sekali
dengan probabilitas yang dinyatakan dengan ordinat distribusi yang diskrit sebab p(X = a) dimana a
= 5 tidak usah sama dengan 0.
Penerapan fungsi kontinu terhadap distribusi binomial dapat dilakukan dengan penggunaan luas
untuk menyatakan probabilitas yang biasanya dinyatakan dengan ordinat. Tiap ordinat dari
distribusi binomial diganti dengan luas empat persegi panjang yang berpusat pada X dan yang
memiliki lebar sama dengan satu unit serta memiliki tinggi sama dengan ordinat binomial yang asal,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram dibawah ini.
Hubungan antara probabilitas “luas” dengan “ordinat”.
Setiap perubahan pada variable random X akan mengakibatkan proses “bergerak”. Satu cara
untuk membendung “gerakan” tersebut ialah dengan menciptakan sebuah variable baru, yaitu Y =
X – np.
Distribusi variable baru Y memiliki np = 0 dan cara pemusatanya tidak berbeda dari distribusi
normal yang standar. Selain daripada itu, distribusi variable Y tersebut memiliki  = npq . Kita
telah mengetahui bahwa distribusi normal yang standar memiliki  = 0 dan  = 1, sehingga
f(x)
X ba
X-1 X X÷1X+1 X X+1
X- 2
1 X + 2
1 X- 2
1 X + 2
1
f(x-1)
f(x)
f(x+1)
Probabilitas dinyatakan dengan ordinat Probabilitas dinyatakan dengan luas
variable random Y yang memiliki  = np = 0 dan  = npq masih perlu disesuaika agar  nya
sama dengan 1.
D. Pendekatan Binomial Terhadap Normal
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa apabila n sangat besar (di luar tabel binomial) dan p sangat
kecil (seperti np  5), maka distribusi binomial dapat didekati oleh distribusi Poisson. Akan tetapi
apabila n di luar nilai tabel dan p bernilai sangat kecil atau sangat besar, maka distribusi binomial
dapat didekati oleh distribusi normal. Sebagai petunjuk dalam melakukan pendekatan normal dari
binomial adalah :
n  30
np dan n(1 – p)  5
Contoh :
Anggota suatu dewan juri berisikan 55% wanita. Berapa peluang terpilihnya 50 anggota juri
yang dipilih secara acak akan berisikan anggota wanita sebanyak 30 orang atau lebih. Pemilihan ini
jelas merupakan proses binomial dengan n = 50, p = 0,55 dan x  30. Tabel binomial tidak
mempunyai nilai untuk n = 50. Pendekatan Poisson juga tidak dapat dilakukan karena np =
27,5.Demikian pula tehnik menggunakan 1 – p untuk p tidak dapat dilakukan juga karena n(1 – p) =
23,5. Akan tetapi kriteria untuk pendekatan normal sudah dipenuhi dimana parameter binomial
untuk mendekati distribusi normal adalah :
5,27 npB
52,3)1(  pnpB
Sebelum menghitung peluang distribusi normal, terlebih dahulu perlu dihitung suatu koreksi
yang memperkenankan kita melakukan pendekatan dari distribusi diskrit ke distribusi kontinu.
Dalam distribusi kontinu, nilai 29 didefinisikan mengambil nilai antara “28,5 sampai 29,5”, nilai 30
di antara nilai 29,5 sampai 30,5 dan seterusnya. Dengan demikian, nilai-nilai diskrit yang sama atau
lebih besar dari 30 dapat diperlihatkan dalam Gambar 7.3. Akhirnya persoalan di atas dapat
diselesaikan sebagaimana persoalan distribusi normal biasa yaitu :
57,0
52,3
5,275,29


z
Luas area dari 0 sampai 0,57 adalah 0,2157. Jadi :
2843,02157,05,0)5,29( XP
Artinya peluang (pendekatan) terpilihnya anggota juri wanita lebih dari 30 orang adalah
0,2843.(Jika dihitung dengan distribusi binomial diperoleh 0,2862).

More Related Content

What's hot

Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan intervalhartantoahock
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Raden Maulana
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensialPhe Phe
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITCabii
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normalAnton Fi
 
Distribusi binomial ke distribusi normal
Distribusi binomial ke distribusi normalDistribusi binomial ke distribusi normal
Distribusi binomial ke distribusi normalVidi Al Imami
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiSiti Zuariyah
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)eyepaste
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluangbagus222
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuFitria Eviana
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parametermatematikaunindra
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Mayawi Karim
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierIzhan Nassuha
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiDarnah Andi Nohe
 
STATISTIK- UJI NORMALITAS
STATISTIK- UJI NORMALITASSTATISTIK- UJI NORMALITAS
STATISTIK- UJI NORMALITASZUKI SUDIANA
 

What's hot (20)

Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Distribusi binomial ke distribusi normal
Distribusi binomial ke distribusi normalDistribusi binomial ke distribusi normal
Distribusi binomial ke distribusi normal
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluang
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensiTabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
Tabel kontingensi 2x2 dan uji independensi
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
STATISTIK- UJI NORMALITAS
STATISTIK- UJI NORMALITASSTATISTIK- UJI NORMALITAS
STATISTIK- UJI NORMALITAS
 
PPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITASPPT UJI NORMALITAS
PPT UJI NORMALITAS
 

Similar to Pendekatan distribusi binomial ke normal

Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptHulwanulAzkaPutraPra
 
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptPittTube
 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiprofkhafifa
 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tratuilma
 
09_Distribusi Teoritis.pptx
09_Distribusi Teoritis.pptx09_Distribusi Teoritis.pptx
09_Distribusi Teoritis.pptxSyafridaHanum
 
Distribusi Binomial, Poisson, dan Normal
Distribusi Binomial, Poisson, dan NormalDistribusi Binomial, Poisson, dan Normal
Distribusi Binomial, Poisson, dan NormalNovi Suryani
 
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 aDistribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 adilaniya
 
Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Vina R Ipina
 
Distribusi Populasi
Distribusi PopulasiDistribusi Populasi
Distribusi PopulasiLevina Lme
 

Similar to Pendekatan distribusi binomial ke normal (20)

Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
 
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
 
Statistika Dasar Pertemuan 9
Statistika Dasar Pertemuan 9Statistika Dasar Pertemuan 9
Statistika Dasar Pertemuan 9
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10
 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,t
 
09_Distribusi Teoritis.pptx
09_Distribusi Teoritis.pptx09_Distribusi Teoritis.pptx
09_Distribusi Teoritis.pptx
 
Distribusi Normal
Distribusi NormalDistribusi Normal
Distribusi Normal
 
Materi p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normalMateri p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normal
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Distribusi Binomial, Poisson, dan Normal
Distribusi Binomial, Poisson, dan NormalDistribusi Binomial, Poisson, dan Normal
Distribusi Binomial, Poisson, dan Normal
 
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 aDistribusi peluang, kelompok 1, r2 a
Distribusi peluang, kelompok 1, r2 a
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9
 
Distribusi Populasi
Distribusi PopulasiDistribusi Populasi
Distribusi Populasi
 
Ek107 122215-515-9
Ek107 122215-515-9Ek107 122215-515-9
Ek107 122215-515-9
 
kurva normal
kurva normalkurva normal
kurva normal
 

More from Andriani Widi Astuti (17)

Soal kuis peluang dan statistik
Soal kuis peluang dan statistikSoal kuis peluang dan statistik
Soal kuis peluang dan statistik
 
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulatLks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Lks penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
 
ICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
ICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULATICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
ICE BERG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT
 
Bangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkungBangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkung
 
Iceberg sldv pmri
Iceberg sldv pmriIceberg sldv pmri
Iceberg sldv pmri
 
Lembar kerja siswa pmri
Lembar kerja siswa pmriLembar kerja siswa pmri
Lembar kerja siswa pmri
 
Resume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilanganResume sejarah dan perkembangan bilangan
Resume sejarah dan perkembangan bilangan
 
Resume geometri euclid
Resume geometri euclidResume geometri euclid
Resume geometri euclid
 
Resume geometri non euclid
Resume geometri non euclidResume geometri non euclid
Resume geometri non euclid
 
Persentase problematika
Persentase problematikaPersentase problematika
Persentase problematika
 
1 apa reference examples
1 apa reference examples1 apa reference examples
1 apa reference examples
 
Soal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasanSoal ujian mid semester 2015 landasan
Soal ujian mid semester 2015 landasan
 
Ict bangun ruang sisi lengkung
Ict bangun ruang sisi lengkungIct bangun ruang sisi lengkung
Ict bangun ruang sisi lengkung
 
Ontologi
OntologiOntologi
Ontologi
 
Ppt analyzing the structure
Ppt analyzing the structurePpt analyzing the structure
Ppt analyzing the structure
 
03 pembelajaran paud melalui bermai
03 pembelajaran paud melalui bermai03 pembelajaran paud melalui bermai
03 pembelajaran paud melalui bermai
 
Academic writing
Academic writingAcademic writing
Academic writing
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 

Pendekatan distribusi binomial ke normal

  • 1. Me = Rata-rata Mo NAMA : ANDRIANI WIDI ASTUTI NIM : 06022681519001 MATA KULIAH : PELUANG DAN STATISTIK PROGRAM STUDI : MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA PENDEKATAN DISTRIBUSI BINOMIAL KE NORMAL A. Pengertian Distribusi Normal Definisi : Jika X sebuah variabel acak kontinu. Maka X mempunyai fungsi densitas. Fungsi densitas pada X = x, dengan persamaan : Keterangan : Dalam distribusi Normal berlaku : Untuk menentukan peluang harga X antara a dan b, maka digunakan rumus : Gambar distribusi normal : Sifat-sifat Distribusi Normal : a. Berbentuk lonceng atau genta simetris terhadap
  • 2. b. Garfiknya selalu berada diatas sumbu X c. Mempunyai satu modus atai satu puncak (unimodal) d. Grafiknya mendekati (beramsitotkan) sumbu x, dimulai dan ke kanan dan ke kiri e. Luas daerah grafik selalu sama dengan satu unit persegi. B. Pengertian Disribusi Binomial Distribusi binomial atau distribusi binomium adalah suatu distribusi yang distribusinya merupakan hasil suatu eksperimen yang terdiri dan peristiwa “sukses (S)” dan peristiwa “gagal (G)” Peluang terjadinya peristiwa S, P(S) = p dan Peluang terjadinya peristiwa G, P(G) = 1 – p = q Kemudian eksperimen itu diulang sampai n kali di dalam keadaan bersamaan, dan diantara peristiwa sukses terjadi sebanyak x kali, maka peristiwa gagal sebanyak (n – x) kali. Probabilitas pada distribusi probabilitas binomium terjadi dalam x kali : C. Hubungan distribusi Binomial dan Normal Bila n besar sekali, distribusi binomial dapat disesuaiakan sedemikan rupa sehingga dapat didekati dengan distribusi normal standar. Dalam hal ini akan di bahas penyesuaian tersebut dapat dilakukan sehingga menghasilkan sebuah pendekatan yang sangat tepat sekali. Karena disini telah mengubah variabel acak diskrit dari distribusi binomaial menjadi variabel acak kontinu dalam distribusi normal, maka nilai x perlu mendapatkan penyesuaian dengan cara menambah atau mengurangi dengan 0,5. Seperti telah kita ketahui, variable random x atau jumlah sukses dalam n percobaan binomial merupakan penjumlahan dari variable random n dimana tiap peubah acak (variate) dimaksudkan bagi setiap percobaan binomial dan tiap percobaan menghasilkan nilai 0 atau 1. Dalam keadaan yang biasa, jumlah dari beberapa variable random selalu mendekati distribusi normal, sehingga distribusi jmlah variable diatas dapat didekati dengan distribusi normal bila n makin menjadi besar. Batas distribusi binomial dapat di fahami secara berangsur-angsur dengan memperhatikan tiga hal pokok sebagai berikut : 1. Distribusi binomial merupakan sebuah distribusi yang diskrit sedangkan distribusi normal merupakan sebuah distribusi yang kontinu, sehingga probabilitas yang dinyatakan dengan ordinat binomial perlu diganti dengan luas binomial karena luas selalu dipakai untuk menyatakan probabilitas dalam distribusi yang kontinu. 2. Skala X perlu diganti dengan skala Z agar tidak terjadi proses “bergerak” dan “mendatar” bila n berangsur-angsur menjadi besar. 3. Pendekatan secara normal terhadap probabilitas binomial dapat dilakukan dengan menghitung luas yang terdapat dibawah kurva normal. Jumlah probabilitas atau luas yang terdapat diantara kurva dan sumbu X adalah sama dengan 1. Hal demikian dapat dilihat pada diagram dibawah ini :
  • 3. Probabilitas variable random X merupakannilai antara a dan b dan dapat dinyatakan sebagai daerah bergaris dari kurva diagram 10.3.1 diatas. Pada gambar diatas, p(X = a ) = 0 karena luas a dianggap sama dengan garis f(a) yang memiliki lebar sama dengan 0. Hal tersebut berbeda sekali dengan probabilitas yang dinyatakan dengan ordinat distribusi yang diskrit sebab p(X = a) dimana a = 5 tidak usah sama dengan 0. Penerapan fungsi kontinu terhadap distribusi binomial dapat dilakukan dengan penggunaan luas untuk menyatakan probabilitas yang biasanya dinyatakan dengan ordinat. Tiap ordinat dari distribusi binomial diganti dengan luas empat persegi panjang yang berpusat pada X dan yang memiliki lebar sama dengan satu unit serta memiliki tinggi sama dengan ordinat binomial yang asal, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram dibawah ini. Hubungan antara probabilitas “luas” dengan “ordinat”. Setiap perubahan pada variable random X akan mengakibatkan proses “bergerak”. Satu cara untuk membendung “gerakan” tersebut ialah dengan menciptakan sebuah variable baru, yaitu Y = X – np. Distribusi variable baru Y memiliki np = 0 dan cara pemusatanya tidak berbeda dari distribusi normal yang standar. Selain daripada itu, distribusi variable Y tersebut memiliki  = npq . Kita telah mengetahui bahwa distribusi normal yang standar memiliki  = 0 dan  = 1, sehingga f(x) X ba X-1 X X÷1X+1 X X+1 X- 2 1 X + 2 1 X- 2 1 X + 2 1 f(x-1) f(x) f(x+1) Probabilitas dinyatakan dengan ordinat Probabilitas dinyatakan dengan luas
  • 4. variable random Y yang memiliki  = np = 0 dan  = npq masih perlu disesuaika agar  nya sama dengan 1. D. Pendekatan Binomial Terhadap Normal Telah dijelaskan sebelumnya bahwa apabila n sangat besar (di luar tabel binomial) dan p sangat kecil (seperti np  5), maka distribusi binomial dapat didekati oleh distribusi Poisson. Akan tetapi apabila n di luar nilai tabel dan p bernilai sangat kecil atau sangat besar, maka distribusi binomial dapat didekati oleh distribusi normal. Sebagai petunjuk dalam melakukan pendekatan normal dari binomial adalah : n  30 np dan n(1 – p)  5 Contoh : Anggota suatu dewan juri berisikan 55% wanita. Berapa peluang terpilihnya 50 anggota juri yang dipilih secara acak akan berisikan anggota wanita sebanyak 30 orang atau lebih. Pemilihan ini jelas merupakan proses binomial dengan n = 50, p = 0,55 dan x  30. Tabel binomial tidak mempunyai nilai untuk n = 50. Pendekatan Poisson juga tidak dapat dilakukan karena np = 27,5.Demikian pula tehnik menggunakan 1 – p untuk p tidak dapat dilakukan juga karena n(1 – p) = 23,5. Akan tetapi kriteria untuk pendekatan normal sudah dipenuhi dimana parameter binomial untuk mendekati distribusi normal adalah : 5,27 npB 52,3)1(  pnpB Sebelum menghitung peluang distribusi normal, terlebih dahulu perlu dihitung suatu koreksi yang memperkenankan kita melakukan pendekatan dari distribusi diskrit ke distribusi kontinu. Dalam distribusi kontinu, nilai 29 didefinisikan mengambil nilai antara “28,5 sampai 29,5”, nilai 30 di antara nilai 29,5 sampai 30,5 dan seterusnya. Dengan demikian, nilai-nilai diskrit yang sama atau lebih besar dari 30 dapat diperlihatkan dalam Gambar 7.3. Akhirnya persoalan di atas dapat diselesaikan sebagaimana persoalan distribusi normal biasa yaitu : 57,0 52,3 5,275,29   z Luas area dari 0 sampai 0,57 adalah 0,2157. Jadi : 2843,02157,05,0)5,29( XP
  • 5. Artinya peluang (pendekatan) terpilihnya anggota juri wanita lebih dari 30 orang adalah 0,2843.(Jika dihitung dengan distribusi binomial diperoleh 0,2862).