SlideShare a Scribd company logo
Ukuran Dispersi Page 1
BAB 5
UKURAN DISPERSI
A. Ukuran Dispersi
Menurut Hasan (2011 : 101) ukuran dispersi atau ukuran variasi atau ukuran
penyimpangan adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh penyimpangan nilai-nilai
data dari nilai-nilai pusatnya atau ukuran yang menyatakan seberapa banyak nilai-nilai
data yang berbeda dengan nilai-nilai pusatnya.
Ukuran dispersi pada dasarnya adalah pelengkap dari ukuran nilai pusat dalam
menggambarkan sekumpulan data. Jadi, dengan adanya ukuran dispersi maka
penggambaran sekumpulan data akan menjadi lebih jelas dan tepat.
Macam-macam ukuran dispersi adalah jangkauan, rerata deviasi, variansi, dan
deviasi baku.
B. Jangkauan (Range , R)
Menurut Hasan (2011 : 101), jangkauan atau ukuran jarak adalah selisih nilai
terbesar data dengan nilai terkecil data. Menurut Riduwan dan Akdon (2013 : 39) range
(rentangan) ialah data tertinggi dikurangi data terendah. Sedangkan menurut Siregar
(2010 : 40), rentang atau daerah jangkauan adalah selisih antara nilai terbesar sama nilai
terkecil dari serangkaian data. Dan menurut Usman dan Akbar (2008 : 95), rentang ialah
ukuran variasi yang paling sederhana yang dihitung dari datum terbesar dikurang datum
data terkecil.
Jadi jangkauan adalah selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah dari
serangkaian data. Berikut adalah rumus jangkauan (range) untuk data tunggal dan data
kelompok menurut Hasan (2011 : 101) adalah sebagai berikut :
1. Data tunggal
Bila ada sekumpulan data tunggal 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥 𝑛 maka jangkauannya adalah
Jangkauan = 𝑥 𝑛 − 𝑥1
Contoh soal :
Tentukan jangkauan data : 1, 4, 7, 8, 9, 11
Penyelesaian :
𝑋6 = 11 dan 𝑋1 = 1
Jangkauan = X6 – X1 = 11 – 1 = 10
Ukuran Dispersi Page 2
2. Data kelompok
Untuk data berkelompok, jangkauan dapat ditentukan dengan dua cara yaitu
menggunakan titik atau nilai tengah dan menggunakan tepi kelas.
a. Jangkauan adalah selisih titik tengah kelas tertinggi dengan titik tengah kelas
terendah.
b. Jangkauan adalah selisih tepi atas kelas tertinggi dengan tepi bawah kelas
terendah.
Contoh soal :
Tentukan jangkauan dari distribusi frekuensi berikut !
Tabel 1 Pengukuran Tinggi Badan 50 Mahasiswa
Tinggi Badan (cm) Frekuensi
140 – 144 2
145 – 149 4
150 – 154 10
155 – 159 14
160 – 164 12
165 – 169 5
170 – 174 3
Jumlah 80
Penyelesaian :
Titik tengah kelas terendah = 142
Titik tengah kelas tertinggi = 172
Tepi bawah kelas terendah = 139,5
Tepi atas kelas tertinggi = 174,5
1) Jangkauan = 172 – 142 = 30
2) Jangkauan = 174,5 – 139,5 = 35
C. Rerata Deviasi (Simpangan Rata-rata
Menurut Hasan (2011 : 105) deviasi rata-rata adalah nilai rata-rata hitung dari harga
mutlak simpangan-simpangannya. Cara mencari deviasi rata-rata, dibedakan antara data
tunggal dan data kelompok.
Ukuran Dispersi Page 3
1. Deviasi rata-rata data tunggal
Untuk data tunggal, deviasi rata-ratanya dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
DR =
1
𝑛
∑| 𝑋 − 𝑋̅ | =
∑ | 𝑋− 𝑋 |̅̅̅̅
𝑛
Contoh soal:
Tentukan deviasi rata-rata dari 2, 3, 6, 8, 11!
Rata-rata hitung = 𝑋̅ =
2 + 3+ 6 + 8+ 11
5
= 6
∑ | 𝑋𝑖 − 𝑋 | = |2 - 6| + |3 - 6| + |6 - 6| + |8 - 6| + |11 - 6| = 14
𝐷𝑅 =
∑ | 𝑋𝑖 − 𝑋 ǀ̅̅̅̅
𝑛
=
14
5
= 2,8
2. Deviasi rata –rata untuk data kelompok
DR =
1
𝑛
∑ 𝑓 | 𝑋 − 𝑋̅ | =
∑𝑓 | 𝑋− 𝑋 |̅̅̅̅
𝑛
Contoh soal:
Tentukan deviasi rata-rata dari distribusi frekuensi pada Tabel 1 Pengukuran Tinggi
Badan 50 Mahasiswa !
Penyelesaian :
Tinggi Badan
(cm)
X f 𝒙𝒊 𝒇𝒊 | 𝑿 − 𝑿̅ | f | 𝑿 − 𝑿̅ |
140-144 142 2 284 15,7 31,4
145-149 147 4 588 10,7 42,8
150-154 152 10 1520 5,7 57
155-159 157 14 2198 0,7 9,8
160-164 162 12 1944 4,3 51,6
165-169 167 5 835 9,3 46,5
170-174 172 3 516 14,3 42,9
Jumlah - 50 7885 - 282
Ukuran Dispersi Page 4
𝑥̅ =
∑(𝑥 𝑖 𝑓𝑖)
∑ 𝑓𝑖
=
7885
50
= 157,7
𝐷𝑅 =
∑𝑓|𝑋−𝑋̅|
𝑛
=
282
50
= 5,64
D. Variansi
Menurut Riduwan dan Akdon (2013 : 43), variance (varians) adalah kuadrat dari
simpangan baku. Fungsinya untuk mengetahui tingkat penyebaran atau variasi
data.sedangkan menurut Hasan (2011: 107), variansi adalah nilai tengah kuadrat
simpangan dari nilai tengah atau simpangan rata-rata kuadrat. Untuk sampel, variansnya
(varians sampel) disimbolkan dengan s². Untuk populasi, variansnya (varians populasi)
disimbolkan dengan 𝜎² (baca: sigma).
1. Varians data tunggal
Untuk seperangkat data 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥 𝑛 (data tunggal), variansnya dapat
ditentukan dengan dua metode, yaitu metode biasa dan metode angka kasar.
a. Metode biasa
1) Untuk sampel besar ( n > 30 ) :
s² =
∑( 𝑋− 𝑋 )²̅̅̅̅̅
𝑛
2) Untuk sampel kecil ( n ≤ 30 ) :
s² =
∑( 𝑋− 𝑋 )²̅̅̅̅̅
𝑛−1
b. Metode angka kasar
1) Untuk sampel besar ( n > 30 ) :
s² =
∑ 𝑋²
𝑛
− (
∑ 𝑋
𝑛
)2
2) Untuk sampel kecil ( n ≤ 30 ) ∶
s² =
∑ 𝑋²
𝑛−1
–
( ∑ 𝑋 )²
𝑛(𝑛−1)
Contoh soal:
Tentukan varians dari data 2, 3, 6, 8, 11!
Ukuran Dispersi Page 5
Penyelesaian:
n = 5
𝑋̅ =
2+3+6+8+11
5
= 6
X 𝑋 − 𝑋̅ (𝑋 − 𝑋̅)2 𝑋2
2 -4 16 4
3 -3 9 9
6 0 0 36
8 2 4 64
11 5 25 121
30 54 234
𝑠2
=
∑(𝑋−𝑋̅)
𝑛−1
𝑠2
=
∑𝑋2
𝑛−1
−
(∑𝑋)2
𝑛(𝑛−1)
=
54
5−1
=
234
5−1
−
(30)2
5(5−1)
= 13,5 = 13,5
2. Varians data berkelompok
Untuk data berkelompok (distribusi frekuensi), variansnya dapat ditentukan
menggunakan tiga metode, yaitu metode biasa, metode angka kasar, dan metode
coding.
a. Metode biasa
1) Untuk sampel besar (n > 30)
s²=
∑ 𝑓(𝑋−𝑋)²̅̅̅̅
𝑛
2) Untuk sampel kecil (n ≤ 30)
s²=
∑ 𝑓(𝑋−𝑋)²̅̅̅̅
𝑛−1
b. Metode angka kasar
1) Untuk sampel besar ( n> 30 ):
Ukuran Dispersi Page 6
s² =
∑ 𝑓𝑋2
𝑛
− (
∑ 𝑓𝑋
𝑛
) ²
2) Untuk sampel kecil ( n ≤ 30 ):
s² =
∑ 𝑓𝑋²
𝑛−1
−
(∑𝑓𝑋)2
𝑛(𝑛−1)
c. Metode coding
1) Untuk sampel besar ( n > 30):
𝑠2
= 𝐶2
.
∑ 𝑓𝑢²
𝑛
− (
∑ 𝑓𝑢
𝑛
)
2
a. Untuk sampel kecil (n ≤ 30):
𝑠2= 𝐶2 .
∑ 𝑓𝑢²
𝑛−1
−
(∑ 𝑓𝑢)
𝑛(𝑛−1)
2
Keterangan :
C = panjang interval kelas
u =
𝑑
𝐶
=
𝑋−𝑀
𝐶
M = rata – rata hitung sementara
Contoh soal :
Tentukan varian dari distribusi frekuensi berikut!
Tabel 2 Pengukuran Diameter Pipa
Diameter (mm) Frekuensi
65-67 2
68-70 5
71-73 13
74-76 14
77-79 4
80-82 2
Jumlah 40
Ukuran Dispersi Page 7
Penyelesaian :
1) Dengan metode biasa
Diameter X f (𝑥𝑖 𝑓𝑖) 𝑋 − 𝑋̅ (𝑋 − 𝑋̅)2
𝑓(𝑋 − 𝑋̅)2
65-67 66 2 132 -7,425 55,131 110,262
68-70 69 5 345 -4,425 19,581 97,905
71-73 72 13 936 -1,425 2,031 26, 403
74-76 75 14 1050 1,575 2,481 34,734
77-79 78 4 312 4,575 20,931 83,724
80-82 81 2 162 7,575 57,381 114,762
Jumlah - 40 2937 - - 467,790
𝑥̅ =
∑(𝑥 𝑖 𝑓𝑖)
∑ 𝑓𝑖
=
2937
40
= 73,425
𝑠2 =
∑𝑓(𝑋−𝑋̅)2
𝑛
=
467,790
40
= 11,694
2) Dengan metode angka kasar
Diameter X F 𝑋2 fX 𝑓𝑋2
65-67 66 2 4.356 132 8.712
68-70 69 5 4.761 345 23.805
71-73 72 13 5.184 936 67.392
74-76 75 14 5.625 1.050 78.750
77-79 78 4 6.084 312 24.336
80-82 81 2 6.561 162 13.122
Jumlah - 40 - 2.937 216.117
𝑠2
=
∑𝑓𝑋2
𝑛
− (
∑𝑓𝑋
𝑛
)
2
=
216.117
40
− (
2.937
40
)
2
= 5402,925 − 5391,231 = 11,694
Ukuran Dispersi Page 8
3) Dengan metode coding
Diameter X f u 𝑢2 fu 𝑓𝑢2
65-67 66 2 -3 9 -6 18
68-70 69 5 -2 4 -10 20
71-73 72 13 -1 1 -13 13
74-76 75 14 0 0 0 0
77-79 78 4 1 1 4 4
80-82 81 2 2 4 4 8
Jumlah - 40 - - -21 63
𝑆2
= 𝐶2
(
∑𝑓𝑢2
𝑛
− (
∑𝑓𝑢
𝑛
)
2
)
= 32
(
63
40
− (
−21
40
)
2
)
= 9(1,575 − 0,276)
= 11,694
3. Varians Gabungan
Misalkan, terdapat k buah subsampel sebagai berikut:
a. Subsampel 1, berukuran n1 dengan varians s1
2
b. Subsampel 2, berukuran n2 dengan varians s2
2
c. . . . . . . . . . . , . . . . . . . . . . . . . . . .
d. Subsampel k, berukuran nk dengan varians sk
2
Jika subsampel-subsampel tersebut digabung menjadi sebuah sampel berukuran
n1 + n2 + . . . + nk = n maka varians gabungannya adalah:
s2
gab =
(𝑛1− 1)𝑠1
2+ (𝑛2− 1)𝑠2
2+ …+(𝑛 𝑘− 1)𝑠 𝑘
2
(𝑛1+ 𝑛2+ …+ 𝑛 𝑘)− 𝑘
𝑠 𝑔𝑎𝑏
2
=
∑(𝑛 − 1)𝑠2
∑𝑛 − 𝑘
Ukuran Dispersi Page 9
Contoh soal:
Hasil pengamatan terhadap 20 objek mendapatkan s = 4. Pengamatan terhadap 30
objek mendapatkan s = 5. Berapakah varians gabungannya?
Penyelesaian:
n1 = 20 s1 = 4 s1
2
= 16
n2 = 30 s2 = 5 s1
2
= 25
k = 2
𝑠 𝑔𝑎𝑏
2
=
(20 − 1)16 + (30 − 1)25
(20 + 30) − 2
=
304+725
48
= 21,44
E. Simpangan Baku (Standar Deviasi)
Menurut Riduwan dan Akdon (2013 : 40), standard deviation (simpangan baku)
ialah suatu nilai yang menunjukkan tingkat (derajat) variasi kelompok atau ukuran
standar penyimpangan dari reratanya. Sedangkan menurut Hasan (2011 : 112)
Simpangan baku adalah akar dari tengah kuadrat simpangan dari nilai tengah atau akar
simpangan rata-rata kuadrat. Untuk sampel, simpangan bakunya (simpangan baku
sampel) disimbolkan dengan s. Untuk populasi, simpangan bakunya (simpangan baku
populasi) disimbolkan σ. Untuk menentukan nilai simpangan baku, caranya ialah dengan
menarik akar dari varians. Jadi,
𝑠 = √𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠
Cara mencari simpangan baku, dibedakan antara data tunggal dan berkelompok.
1. Simpangan baku data tunggal
Untuk seperangkat data 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥 𝑛 (data tunggal) simpangan bakunya dapat
ditentukan dengan dua metode, yaitu metode biasa dan metode angka kasar.
a. Metode biasa
1) Untuk sampel besar ( n > 30 ) :
s = √
∑( 𝑋− 𝑋̅ )2
𝑛
Ukuran Dispersi Page 10
2) Untuk sampel kecil ( n ≤ 30 ) :
s = √
∑( 𝑋− 𝑋 )²̅̅̅̅̅
𝑛−1
b. Metode angka kasar
1) Untuk sampel besar ( n > 30 ) :
s = √
∑ 𝑋²
𝑛
− (
∑ 𝑋
𝑛
)²
2) Untuk sampel kecil ( n ≤ 30 ) ∶
s = √
∑ 𝑋²
𝑛−1
–
( ∑ 𝑋 )²
𝑛(𝑛−1)
Contoh soal:
1. Tentukan simpangan baku (standar deviasi) dari data 2, 3, 6, 8, 11!
Penyelesaian:
Dari perhitungan diperoleh varians (s2
) = 13,5
Dengan demikian simpangan bakunya adalah
𝑠 = √𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠
= √13,5
= 3,67
2. Berikut ini adalah sampel nilai mid test statistik 1 dari sekelompok mahasiswa di
sebuah universitas.
30, 35, 42, 50, 58, 66, 74, 82, 90, 98
Tentukan simpangan baku dari data di atas!
Penyelesaian :
n= 10
X 𝑋 − 𝑋̅ (𝑋 − 𝑋̅)2 𝑋2
30 -32,5 1.056,25 900
35 -27,5 756,25 1.225
Ukuran Dispersi Page 11
42 -20,5 420,25 1.764
50 -12,5 156,25 2.500
58 -4.5 20,25 3.364
66 3,5 12,25 4.356
74 11,5 132,25 5.476
82 19,5 380,25 6.724
90 27,5 756,25 8.100
98 35,5 1.260,25 9.604
625 4.950,5 44.013
x̅ =
30+35+42+50+58+66+74+82+90+98
10
=
625
10
= 62,5
1) Dengan metode biasa
𝑠 = √
∑(𝑋 − 𝑋̅)2
𝑛 − 1
= √
4.950,5
10 − 1
= √550,056
= 23,45
2) Dengan metode angka kasar
𝑠 = √
∑ 𝑋²
𝑛 − 1
–
( ∑ 𝑋 )²
𝑛(𝑛 − 1)
= √
44,013
10 − 1
−
(625)2
10(10 − 1)
= √4.890,33 − 4.340,28
= 23,45
2. Simpangan baku data berkelompok
Untuk data berkelompok (distribusi frekuensi), simpangan bakunya dapat ditentukan
dengan tiga metode, yaitu metode biasa, metode angka kasar, dan metode coding.
a. Metode biasa
1) Untuk sampel besar (n > 30)
Ukuran Dispersi Page 12
2) Untuk sampel kecil (n ≤ 30)
s = √
∑𝑓(𝑋− 𝑋)̅̅̅̅2
𝑛−1
b. Metode angka kasar
1) Untuk sampel besar ( n> 30 ):
s = √∑𝑓𝑋2
𝑛
− (
∑𝑓𝑋
𝑛
)
2
2) Untuk sampel kecil ( n ≤ 30 ):
s = √
∑𝑓𝑋2
𝑛−1
−
(∑𝑓𝑋)2
𝑛(𝑛−1)
c. Metode coding
1) Untuk sampel besar ( n > 30):
𝑠 = 𝐶√
∑𝑓𝑢2
𝑛
− (
∑𝑓𝑢
𝑛
)
2
2) Untuk sampel kecil (n ≤ 30):
𝑠 = 𝐶√
∑𝑓𝑢2
𝑛 − 1
−
(∑𝑓𝑢)2
𝑛(𝑛 − 1)
Keterangan :
C = panjang interval kelas
u =
𝑑
𝐶
=
𝑋−𝑀
𝐶
M = rata – rata hitung sementara
s = √
∑𝑓(𝑋−𝑋)̅̅̅̅2
𝑛
Ukuran Dispersi Page 13
Contoh soal :
1. Tentukan simpangan baku dari distribusi frekuensi pada contoh Tabel 2!
Penyelesaian:
Dari perhitungan didapatkan varians (𝑠2) = 11,694. Dengan demikian simpangan
bakunya adalah
𝑠 = √𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠
= √11,694
= 3,42
2. Tentukan simpangan baku dari distribusi frekuensi berikut (gunakan ketiga rumus)!
Tabel 3 Berat Badan 100 Mahasiswauniversitas “B”
Penyelesaian:
a. Dengan metode biasa
Berat Badan X 𝒇 fX 𝑿 − 𝑿̅ (𝑿
− 𝑿̅) 𝟐
f.(𝑿 − 𝑿̅) 𝟐
40-44 42 8 336 -13,85 191,8225 1.534,58
45-49 47 12 564 -8,85 78,3225 939,87
50-54 52 19 988 -3,85 14,8225 281,63
55-59 57 31 1.767 1,15 1,3225 40,99
60-64 62 20 1.240 6,15 37,8225 756,45
65-69 67 6 402 11,15 124,3225 745,94
70-74 72 4 288 16,15 260,8225 1.043,29
Berat Badan (kg) Frekuensi (f)
40-44 8
45-49 12
50-54 19
55-59 31
60-64 20
65-69 6
70-74 4
Jumlah 100
Ukuran Dispersi Page 14
Jumlah 100 5.585 5.342,75
𝑋̅ =
∑𝑓𝑋
∑𝑓
=
5.585
100
= 55,85
𝑠 = √
∑𝑓(𝑋−𝑋)̅̅̅̅2
𝑛
= √
5.342,75
100
= 7,31
b. Dengan metode angka kasar
Berat Badan 𝒇 X 𝑿 𝟐 fX 𝒇𝑿 𝟐
40-44 8 42 1.764 336 14.112
45-49 12 47 2.209 564 26.508
50-54 19 52 2.704 988 51.376
55-59 31 57 3.249 1.767 100.719
60-64 20 62 3.844 1.240 76.880
65-69 6 67 4.489 402 26.934
70-74 4 72 5.184 288 20.736
Jumlah 100 5.585 317.265
𝑠 = √∑𝑓𝑋2
𝑛
− (
∑𝑓𝑋
𝑛
)
2
= √
317.265
100
− (
5.585
100
)
2
= 7.31
c. Dengan metode coding
Berat Badan X 𝒇 u 𝒖 𝟐
fu 𝒇𝒖 𝟐
40-44 42 8 -3 9 -24 72
45-49 47 12 -2 4 -24 48
50-54 52 19 -1 1 -19 19
55-59 57 31 0 0 0 0
60-64 62 20 1 1 20 20
Ukuran Dispersi Page 15
65-69 67 6 2 4 12 24
70-74 72 4 3 9 12 36
Jumlah 100 -23 219
C = 5
𝑠 = 𝐶√
∑𝑓𝑢2
𝑛
− (
∑𝑓𝑢
𝑛
)
2
= 5√219
100
− (
−23
100
)
2
= 7,31
3. Simpangan baku gabungan
Untuk mencari simpangan baku gabungan, caranya adalah dengan menarik akar dari
varians gabungan.
𝑠 𝑔𝑎𝑏 = √𝑠 𝑔𝑎𝑏
2
Dalam bentuk rumus, simpangan baku gabungan dituliskan:
𝑠 𝑔𝑎𝑏=
(𝑛−1)𝑠1+ (𝑛−1)𝑠2+ …+(𝑛−1)𝑠1
(𝑛1+𝑛2+⋯+𝑛 𝑘)−𝑘
𝑠 𝑔𝑎𝑏=
∑(𝑛−1)𝑠
∑𝑛−𝑘
Contoh soal :
Jika diketahui :
n1 = 150 dan s1 = 6,04
n2 = 40 dan s2 = 3,42
Tentukan sgab !
Penyelesaian :
𝑠 𝑔𝑎𝑏=
(𝑛−1)𝑠1+ (𝑛−1)𝑠2
(𝑛1+𝑛2)−𝑘
=
(150−1)6,04+(40−1)3,42
(150+40)−2
= 5,496
F. Mengaplikasikan Ukuran Dispersi Dalam Suatu Peristiwa
Ukuran Dispersi Page 16
Adalah ukuran variasi atau seberapa jauh nilai tersebar datum dengan lainnya dari
gugus data. Aplikasi ukuran dispersi yang sering digunakan adalah standar deviasi.
Ukuran dispersi biasanya digunakan bersamaan dengan tendensi sentral untuk
mempelajari distribusi data. Berikut adalah perhitungan yang termasuk dalam ukuran
dispersi:
1. Range (Jangkauan Data) – interval terkecil yang memuat semua data. Didapat dengan
mencari selisih nilai maksimum dengan nilai minimum.
2. Rerata deviasi – menunjukkan seberapa jauh deviasi data pada suatu gugus dari nilai
tengahnya.
3. Variansi – menunjukkan seberapa jauh penyebaran satu nilai dengan nilai yang lain
pada gugus data.
4. Deviasi Baku (Simpangan baku)
Ukuran Dispersi Page 17
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Purnomo Setiady dan Husaini Usman. 2006. Pengantar Statistika Edisi Kedua.
Jakarta : PT Bumi Aksara
Akdon dan Riduwan .2013. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung : Alfabeta.
Dajan, Anto, 1986. “Pengantar Metode Statistik Jilid II”. Jakarta : LP3ES .
Furqon. 1999. Statistika Terapan Untuk Penelitian. AFABETA:Bandung
Gaspersz, Vincent. 1989. Statistika. Armico:Bandung
Hamid, H.M. Akib dan Nar Herrhyanto. 2008. Statistika Dasar. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Harinaldi, 2005. “Prinsip-prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains”. Jakarta : Erlangga.
Hasan, M. Iqbal. 2011. Pokok – Pokok Materi Statistika 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta :PT
Bumi Aksara
Herrhyanto, Nar. 2008. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mangkuatmodjo, Soegyarto. 2004. Statistika Lanjutan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Pasaribu, Amudi. 1975. Pengantar Statistik. Gahlia Indonesia : Jakarta
Rachman,Maman dan Muchsin . 1996. Konsep dan Analisis Statistik. Semarang : CV. IKIP
Semarang Press
Riduwan . 2010. Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.
Saleh,Samsubar. 1998. STATISTIK DESKRIPTIP. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Siregar,Syofian. 2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual
dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta : Rajawali Pers.
Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi statistika dalam Penelitian. pustaka
ceria : Bandung
Subana,dkk. 2000. Statistik Pendidikan. Pustaka Setia:Bandung
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Raja Grafindo Persada.Jakarta
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Sudijono, Anas. 1987. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
Sudjana, M.A., M.SC.2005. METODE STATISTIKA. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2014. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Supranto, 1994. “Statistik Teori dan Aplikasi Jilid 2”. Jakarta : Erlangga.
Ukuran Dispersi Page 18
Usman, Husaini & Setiady Akbar, Purnomo.2006. PENGANTAR STATISTIKA. Yogyakarta:
BUMI AKSARA.
Walpole, Ronald E, 1995. “Pengantar Statistik Edisi Ke-4”. Jakarta : PT Gramedia.

More Related Content

What's hot

Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Nila Aulia
 
05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi
Haidar Bashofi
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
Yousuf Kurniawan
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
robin2dompas
 

What's hot (20)

Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
Metoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian dataMetoda Statistika - Penyajian data
Metoda Statistika - Penyajian data
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
 
05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi05 ukuran penyebaran 12 jadi
05 ukuran penyebaran 12 jadi
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 
Ukuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaranUkuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaran
 
Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z Uji perbedaan uji z
Uji perbedaan uji z
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesisSTATISTIKA-Pengujian hipotesis
STATISTIKA-Pengujian hipotesis
 
Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05Pengujian hipotesis 05
Pengujian hipotesis 05
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
PPT SPSS-Statistika
PPT SPSS-StatistikaPPT SPSS-Statistika
PPT SPSS-Statistika
 
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp... Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
Contoh Analisis Data Statistika Menggunakan SPSS 16.0 (Mulai Entri Data samp...
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 

Viewers also liked (12)

Pengertian dasar dalam_statistika(1)
Pengertian dasar dalam_statistika(1)Pengertian dasar dalam_statistika(1)
Pengertian dasar dalam_statistika(1)
 
Ukuran tendensi sentral(4)
Ukuran tendensi sentral(4)Ukuran tendensi sentral(4)
Ukuran tendensi sentral(4)
 
Ukuran letak(6)
Ukuran letak(6)Ukuran letak(6)
Ukuran letak(6)
 
Penyajian data dalam_tabel(2)
Penyajian data dalam_tabel(2)Penyajian data dalam_tabel(2)
Penyajian data dalam_tabel(2)
 
Penyajian data dalam_diagram(3)
Penyajian data dalam_diagram(3)Penyajian data dalam_diagram(3)
Penyajian data dalam_diagram(3)
 
Pengertian dasar dalam_statistika
Pengertian dasar dalam_statistikaPengertian dasar dalam_statistika
Pengertian dasar dalam_statistika
 
Penyajian data dalam_tabel
Penyajian data dalam_tabelPenyajian data dalam_tabel
Penyajian data dalam_tabel
 
Penyajian data dalam_diagram
Penyajian data dalam_diagramPenyajian data dalam_diagram
Penyajian data dalam_diagram
 
Rpp pertemuan2
Rpp pertemuan2Rpp pertemuan2
Rpp pertemuan2
 
Ukuran dispersi
Ukuran dispersiUkuran dispersi
Ukuran dispersi
 
Ukuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentralUkuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentral
 
Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 tema1 Buku Guru
Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 tema1 Buku GuruPerkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 tema1 Buku Guru
Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Kelas 3 tema1 Buku Guru
 

Similar to Ukuran dispersi(5)

Statistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersiStatistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersi
Selvin Hadi
 
materi Statistik Sosial dan analisis data .ppt
materi Statistik Sosial dan analisis data .pptmateri Statistik Sosial dan analisis data .ppt
materi Statistik Sosial dan analisis data .ppt
ashaby
 
Statistik-Sosial-pada kelas Pertemuan-4.ppt
Statistik-Sosial-pada kelas Pertemuan-4.pptStatistik-Sosial-pada kelas Pertemuan-4.ppt
Statistik-Sosial-pada kelas Pertemuan-4.ppt
AhmadSyajili
 
Pendugaan interval
Pendugaan intervalPendugaan interval
Pendugaan interval
Danu Saputra
 
Pendugaan interval
Pendugaan intervalPendugaan interval
Pendugaan interval
Danu Saputra
 
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
rizka_safa
 

Similar to Ukuran dispersi(5) (20)

Resume pengukuran dispersi indah
Resume pengukuran dispersi indahResume pengukuran dispersi indah
Resume pengukuran dispersi indah
 
Ukuran Penyebaran Data
Ukuran Penyebaran DataUkuran Penyebaran Data
Ukuran Penyebaran Data
 
Statistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersiStatistik 1 3 dispersi
Statistik 1 3 dispersi
 
04. Statistika Penyebaran Data.pptx
04. Statistika Penyebaran Data.pptx04. Statistika Penyebaran Data.pptx
04. Statistika Penyebaran Data.pptx
 
materi Statistik Sosial dan analisis data .ppt
materi Statistik Sosial dan analisis data .pptmateri Statistik Sosial dan analisis data .ppt
materi Statistik Sosial dan analisis data .ppt
 
Statistik-Sosial-pada kelas Pertemuan-4.ppt
Statistik-Sosial-pada kelas Pertemuan-4.pptStatistik-Sosial-pada kelas Pertemuan-4.ppt
Statistik-Sosial-pada kelas Pertemuan-4.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
UKURAN PENYEBARAN DATA
UKURAN PENYEBARAN DATAUKURAN PENYEBARAN DATA
UKURAN PENYEBARAN DATA
 
statistik ekonomi
statistik  ekonomistatistik  ekonomi
statistik ekonomi
 
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptxUKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
UKURAN PENYEBARAN DATA.pptx
 
5. Data Deskriptif 3.pdf
5. Data Deskriptif 3.pdf5. Data Deskriptif 3.pdf
5. Data Deskriptif 3.pdf
 
Pengukuran variabilitas
Pengukuran variabilitasPengukuran variabilitas
Pengukuran variabilitas
 
Stat prob05 descriptivestatistic_statisticmeasure
Stat prob05 descriptivestatistic_statisticmeasureStat prob05 descriptivestatistic_statisticmeasure
Stat prob05 descriptivestatistic_statisticmeasure
 
Pendugaan interval
Pendugaan intervalPendugaan interval
Pendugaan interval
 
Pendugaan interval
Pendugaan intervalPendugaan interval
Pendugaan interval
 
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
 
4. Data Deskriptif 2.pdf
4. Data Deskriptif 2.pdf4. Data Deskriptif 2.pdf
4. Data Deskriptif 2.pdf
 
STATISTIK DESKRIPTIF
STATISTIK DESKRIPTIFSTATISTIK DESKRIPTIF
STATISTIK DESKRIPTIF
 
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data
4. ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data
 

More from rizka_safa (20)

13. korelasi
13. korelasi13. korelasi
13. korelasi
 
12. regresi
12. regresi12. regresi
12. regresi
 
11. hipotesis
11. hipotesis11. hipotesis
11. hipotesis
 
9. konsep distribusi peluang kontinu
9. konsep distribusi peluang kontinu9. konsep distribusi peluang kontinu
9. konsep distribusi peluang kontinu
 
8. distribusi peluang diskrit
8. distribusi peluang diskrit8. distribusi peluang diskrit
8. distribusi peluang diskrit
 
7. momen, kemiringan dan keruncingan
7. momen, kemiringan dan keruncingan7. momen, kemiringan dan keruncingan
7. momen, kemiringan dan keruncingan
 
6. ukuran letak
6. ukuran letak6. ukuran letak
6. ukuran letak
 
5. ukuran dispersi
5. ukuran dispersi5. ukuran dispersi
5. ukuran dispersi
 
4. ukuran tendensi sentral
4. ukuran tendensi sentral4. ukuran tendensi sentral
4. ukuran tendensi sentral
 
3. penyajian data dalam diagram
3. penyajian data dalam diagram3. penyajian data dalam diagram
3. penyajian data dalam diagram
 
2. penyajian data dalam tabel
2. penyajian data dalam tabel2. penyajian data dalam tabel
2. penyajian data dalam tabel
 
1. pengertian dasar dalam statistika
1. pengertian dasar dalam statistika1. pengertian dasar dalam statistika
1. pengertian dasar dalam statistika
 
Korelasi(13)
Korelasi(13)Korelasi(13)
Korelasi(13)
 
Regresi(12)
Regresi(12)Regresi(12)
Regresi(12)
 
Hipotesis(11)
Hipotesis(11)Hipotesis(11)
Hipotesis(11)
 
Menginterpretasi distribusi peluang_kontinu(10)
Menginterpretasi distribusi peluang_kontinu(10)Menginterpretasi distribusi peluang_kontinu(10)
Menginterpretasi distribusi peluang_kontinu(10)
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
 
Korelasi
KorelasiKorelasi
Korelasi
 
Regresi
RegresiRegresi
Regresi
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
 

Ukuran dispersi(5)

  • 1. Ukuran Dispersi Page 1 BAB 5 UKURAN DISPERSI A. Ukuran Dispersi Menurut Hasan (2011 : 101) ukuran dispersi atau ukuran variasi atau ukuran penyimpangan adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh penyimpangan nilai-nilai data dari nilai-nilai pusatnya atau ukuran yang menyatakan seberapa banyak nilai-nilai data yang berbeda dengan nilai-nilai pusatnya. Ukuran dispersi pada dasarnya adalah pelengkap dari ukuran nilai pusat dalam menggambarkan sekumpulan data. Jadi, dengan adanya ukuran dispersi maka penggambaran sekumpulan data akan menjadi lebih jelas dan tepat. Macam-macam ukuran dispersi adalah jangkauan, rerata deviasi, variansi, dan deviasi baku. B. Jangkauan (Range , R) Menurut Hasan (2011 : 101), jangkauan atau ukuran jarak adalah selisih nilai terbesar data dengan nilai terkecil data. Menurut Riduwan dan Akdon (2013 : 39) range (rentangan) ialah data tertinggi dikurangi data terendah. Sedangkan menurut Siregar (2010 : 40), rentang atau daerah jangkauan adalah selisih antara nilai terbesar sama nilai terkecil dari serangkaian data. Dan menurut Usman dan Akbar (2008 : 95), rentang ialah ukuran variasi yang paling sederhana yang dihitung dari datum terbesar dikurang datum data terkecil. Jadi jangkauan adalah selisih antara nilai tertinggi dengan nilai terendah dari serangkaian data. Berikut adalah rumus jangkauan (range) untuk data tunggal dan data kelompok menurut Hasan (2011 : 101) adalah sebagai berikut : 1. Data tunggal Bila ada sekumpulan data tunggal 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥 𝑛 maka jangkauannya adalah Jangkauan = 𝑥 𝑛 − 𝑥1 Contoh soal : Tentukan jangkauan data : 1, 4, 7, 8, 9, 11 Penyelesaian : 𝑋6 = 11 dan 𝑋1 = 1 Jangkauan = X6 – X1 = 11 – 1 = 10
  • 2. Ukuran Dispersi Page 2 2. Data kelompok Untuk data berkelompok, jangkauan dapat ditentukan dengan dua cara yaitu menggunakan titik atau nilai tengah dan menggunakan tepi kelas. a. Jangkauan adalah selisih titik tengah kelas tertinggi dengan titik tengah kelas terendah. b. Jangkauan adalah selisih tepi atas kelas tertinggi dengan tepi bawah kelas terendah. Contoh soal : Tentukan jangkauan dari distribusi frekuensi berikut ! Tabel 1 Pengukuran Tinggi Badan 50 Mahasiswa Tinggi Badan (cm) Frekuensi 140 – 144 2 145 – 149 4 150 – 154 10 155 – 159 14 160 – 164 12 165 – 169 5 170 – 174 3 Jumlah 80 Penyelesaian : Titik tengah kelas terendah = 142 Titik tengah kelas tertinggi = 172 Tepi bawah kelas terendah = 139,5 Tepi atas kelas tertinggi = 174,5 1) Jangkauan = 172 – 142 = 30 2) Jangkauan = 174,5 – 139,5 = 35 C. Rerata Deviasi (Simpangan Rata-rata Menurut Hasan (2011 : 105) deviasi rata-rata adalah nilai rata-rata hitung dari harga mutlak simpangan-simpangannya. Cara mencari deviasi rata-rata, dibedakan antara data tunggal dan data kelompok.
  • 3. Ukuran Dispersi Page 3 1. Deviasi rata-rata data tunggal Untuk data tunggal, deviasi rata-ratanya dapat dihitung dengan menggunakan rumus: DR = 1 𝑛 ∑| 𝑋 − 𝑋̅ | = ∑ | 𝑋− 𝑋 |̅̅̅̅ 𝑛 Contoh soal: Tentukan deviasi rata-rata dari 2, 3, 6, 8, 11! Rata-rata hitung = 𝑋̅ = 2 + 3+ 6 + 8+ 11 5 = 6 ∑ | 𝑋𝑖 − 𝑋 | = |2 - 6| + |3 - 6| + |6 - 6| + |8 - 6| + |11 - 6| = 14 𝐷𝑅 = ∑ | 𝑋𝑖 − 𝑋 ǀ̅̅̅̅ 𝑛 = 14 5 = 2,8 2. Deviasi rata –rata untuk data kelompok DR = 1 𝑛 ∑ 𝑓 | 𝑋 − 𝑋̅ | = ∑𝑓 | 𝑋− 𝑋 |̅̅̅̅ 𝑛 Contoh soal: Tentukan deviasi rata-rata dari distribusi frekuensi pada Tabel 1 Pengukuran Tinggi Badan 50 Mahasiswa ! Penyelesaian : Tinggi Badan (cm) X f 𝒙𝒊 𝒇𝒊 | 𝑿 − 𝑿̅ | f | 𝑿 − 𝑿̅ | 140-144 142 2 284 15,7 31,4 145-149 147 4 588 10,7 42,8 150-154 152 10 1520 5,7 57 155-159 157 14 2198 0,7 9,8 160-164 162 12 1944 4,3 51,6 165-169 167 5 835 9,3 46,5 170-174 172 3 516 14,3 42,9 Jumlah - 50 7885 - 282
  • 4. Ukuran Dispersi Page 4 𝑥̅ = ∑(𝑥 𝑖 𝑓𝑖) ∑ 𝑓𝑖 = 7885 50 = 157,7 𝐷𝑅 = ∑𝑓|𝑋−𝑋̅| 𝑛 = 282 50 = 5,64 D. Variansi Menurut Riduwan dan Akdon (2013 : 43), variance (varians) adalah kuadrat dari simpangan baku. Fungsinya untuk mengetahui tingkat penyebaran atau variasi data.sedangkan menurut Hasan (2011: 107), variansi adalah nilai tengah kuadrat simpangan dari nilai tengah atau simpangan rata-rata kuadrat. Untuk sampel, variansnya (varians sampel) disimbolkan dengan s². Untuk populasi, variansnya (varians populasi) disimbolkan dengan 𝜎² (baca: sigma). 1. Varians data tunggal Untuk seperangkat data 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥 𝑛 (data tunggal), variansnya dapat ditentukan dengan dua metode, yaitu metode biasa dan metode angka kasar. a. Metode biasa 1) Untuk sampel besar ( n > 30 ) : s² = ∑( 𝑋− 𝑋 )²̅̅̅̅̅ 𝑛 2) Untuk sampel kecil ( n ≤ 30 ) : s² = ∑( 𝑋− 𝑋 )²̅̅̅̅̅ 𝑛−1 b. Metode angka kasar 1) Untuk sampel besar ( n > 30 ) : s² = ∑ 𝑋² 𝑛 − ( ∑ 𝑋 𝑛 )2 2) Untuk sampel kecil ( n ≤ 30 ) ∶ s² = ∑ 𝑋² 𝑛−1 – ( ∑ 𝑋 )² 𝑛(𝑛−1) Contoh soal: Tentukan varians dari data 2, 3, 6, 8, 11!
  • 5. Ukuran Dispersi Page 5 Penyelesaian: n = 5 𝑋̅ = 2+3+6+8+11 5 = 6 X 𝑋 − 𝑋̅ (𝑋 − 𝑋̅)2 𝑋2 2 -4 16 4 3 -3 9 9 6 0 0 36 8 2 4 64 11 5 25 121 30 54 234 𝑠2 = ∑(𝑋−𝑋̅) 𝑛−1 𝑠2 = ∑𝑋2 𝑛−1 − (∑𝑋)2 𝑛(𝑛−1) = 54 5−1 = 234 5−1 − (30)2 5(5−1) = 13,5 = 13,5 2. Varians data berkelompok Untuk data berkelompok (distribusi frekuensi), variansnya dapat ditentukan menggunakan tiga metode, yaitu metode biasa, metode angka kasar, dan metode coding. a. Metode biasa 1) Untuk sampel besar (n > 30) s²= ∑ 𝑓(𝑋−𝑋)²̅̅̅̅ 𝑛 2) Untuk sampel kecil (n ≤ 30) s²= ∑ 𝑓(𝑋−𝑋)²̅̅̅̅ 𝑛−1 b. Metode angka kasar 1) Untuk sampel besar ( n> 30 ):
  • 6. Ukuran Dispersi Page 6 s² = ∑ 𝑓𝑋2 𝑛 − ( ∑ 𝑓𝑋 𝑛 ) ² 2) Untuk sampel kecil ( n ≤ 30 ): s² = ∑ 𝑓𝑋² 𝑛−1 − (∑𝑓𝑋)2 𝑛(𝑛−1) c. Metode coding 1) Untuk sampel besar ( n > 30): 𝑠2 = 𝐶2 . ∑ 𝑓𝑢² 𝑛 − ( ∑ 𝑓𝑢 𝑛 ) 2 a. Untuk sampel kecil (n ≤ 30): 𝑠2= 𝐶2 . ∑ 𝑓𝑢² 𝑛−1 − (∑ 𝑓𝑢) 𝑛(𝑛−1) 2 Keterangan : C = panjang interval kelas u = 𝑑 𝐶 = 𝑋−𝑀 𝐶 M = rata – rata hitung sementara Contoh soal : Tentukan varian dari distribusi frekuensi berikut! Tabel 2 Pengukuran Diameter Pipa Diameter (mm) Frekuensi 65-67 2 68-70 5 71-73 13 74-76 14 77-79 4 80-82 2 Jumlah 40
  • 7. Ukuran Dispersi Page 7 Penyelesaian : 1) Dengan metode biasa Diameter X f (𝑥𝑖 𝑓𝑖) 𝑋 − 𝑋̅ (𝑋 − 𝑋̅)2 𝑓(𝑋 − 𝑋̅)2 65-67 66 2 132 -7,425 55,131 110,262 68-70 69 5 345 -4,425 19,581 97,905 71-73 72 13 936 -1,425 2,031 26, 403 74-76 75 14 1050 1,575 2,481 34,734 77-79 78 4 312 4,575 20,931 83,724 80-82 81 2 162 7,575 57,381 114,762 Jumlah - 40 2937 - - 467,790 𝑥̅ = ∑(𝑥 𝑖 𝑓𝑖) ∑ 𝑓𝑖 = 2937 40 = 73,425 𝑠2 = ∑𝑓(𝑋−𝑋̅)2 𝑛 = 467,790 40 = 11,694 2) Dengan metode angka kasar Diameter X F 𝑋2 fX 𝑓𝑋2 65-67 66 2 4.356 132 8.712 68-70 69 5 4.761 345 23.805 71-73 72 13 5.184 936 67.392 74-76 75 14 5.625 1.050 78.750 77-79 78 4 6.084 312 24.336 80-82 81 2 6.561 162 13.122 Jumlah - 40 - 2.937 216.117 𝑠2 = ∑𝑓𝑋2 𝑛 − ( ∑𝑓𝑋 𝑛 ) 2 = 216.117 40 − ( 2.937 40 ) 2 = 5402,925 − 5391,231 = 11,694
  • 8. Ukuran Dispersi Page 8 3) Dengan metode coding Diameter X f u 𝑢2 fu 𝑓𝑢2 65-67 66 2 -3 9 -6 18 68-70 69 5 -2 4 -10 20 71-73 72 13 -1 1 -13 13 74-76 75 14 0 0 0 0 77-79 78 4 1 1 4 4 80-82 81 2 2 4 4 8 Jumlah - 40 - - -21 63 𝑆2 = 𝐶2 ( ∑𝑓𝑢2 𝑛 − ( ∑𝑓𝑢 𝑛 ) 2 ) = 32 ( 63 40 − ( −21 40 ) 2 ) = 9(1,575 − 0,276) = 11,694 3. Varians Gabungan Misalkan, terdapat k buah subsampel sebagai berikut: a. Subsampel 1, berukuran n1 dengan varians s1 2 b. Subsampel 2, berukuran n2 dengan varians s2 2 c. . . . . . . . . . . , . . . . . . . . . . . . . . . . d. Subsampel k, berukuran nk dengan varians sk 2 Jika subsampel-subsampel tersebut digabung menjadi sebuah sampel berukuran n1 + n2 + . . . + nk = n maka varians gabungannya adalah: s2 gab = (𝑛1− 1)𝑠1 2+ (𝑛2− 1)𝑠2 2+ …+(𝑛 𝑘− 1)𝑠 𝑘 2 (𝑛1+ 𝑛2+ …+ 𝑛 𝑘)− 𝑘 𝑠 𝑔𝑎𝑏 2 = ∑(𝑛 − 1)𝑠2 ∑𝑛 − 𝑘
  • 9. Ukuran Dispersi Page 9 Contoh soal: Hasil pengamatan terhadap 20 objek mendapatkan s = 4. Pengamatan terhadap 30 objek mendapatkan s = 5. Berapakah varians gabungannya? Penyelesaian: n1 = 20 s1 = 4 s1 2 = 16 n2 = 30 s2 = 5 s1 2 = 25 k = 2 𝑠 𝑔𝑎𝑏 2 = (20 − 1)16 + (30 − 1)25 (20 + 30) − 2 = 304+725 48 = 21,44 E. Simpangan Baku (Standar Deviasi) Menurut Riduwan dan Akdon (2013 : 40), standard deviation (simpangan baku) ialah suatu nilai yang menunjukkan tingkat (derajat) variasi kelompok atau ukuran standar penyimpangan dari reratanya. Sedangkan menurut Hasan (2011 : 112) Simpangan baku adalah akar dari tengah kuadrat simpangan dari nilai tengah atau akar simpangan rata-rata kuadrat. Untuk sampel, simpangan bakunya (simpangan baku sampel) disimbolkan dengan s. Untuk populasi, simpangan bakunya (simpangan baku populasi) disimbolkan σ. Untuk menentukan nilai simpangan baku, caranya ialah dengan menarik akar dari varians. Jadi, 𝑠 = √𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 Cara mencari simpangan baku, dibedakan antara data tunggal dan berkelompok. 1. Simpangan baku data tunggal Untuk seperangkat data 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥 𝑛 (data tunggal) simpangan bakunya dapat ditentukan dengan dua metode, yaitu metode biasa dan metode angka kasar. a. Metode biasa 1) Untuk sampel besar ( n > 30 ) : s = √ ∑( 𝑋− 𝑋̅ )2 𝑛
  • 10. Ukuran Dispersi Page 10 2) Untuk sampel kecil ( n ≤ 30 ) : s = √ ∑( 𝑋− 𝑋 )²̅̅̅̅̅ 𝑛−1 b. Metode angka kasar 1) Untuk sampel besar ( n > 30 ) : s = √ ∑ 𝑋² 𝑛 − ( ∑ 𝑋 𝑛 )² 2) Untuk sampel kecil ( n ≤ 30 ) ∶ s = √ ∑ 𝑋² 𝑛−1 – ( ∑ 𝑋 )² 𝑛(𝑛−1) Contoh soal: 1. Tentukan simpangan baku (standar deviasi) dari data 2, 3, 6, 8, 11! Penyelesaian: Dari perhitungan diperoleh varians (s2 ) = 13,5 Dengan demikian simpangan bakunya adalah 𝑠 = √𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 = √13,5 = 3,67 2. Berikut ini adalah sampel nilai mid test statistik 1 dari sekelompok mahasiswa di sebuah universitas. 30, 35, 42, 50, 58, 66, 74, 82, 90, 98 Tentukan simpangan baku dari data di atas! Penyelesaian : n= 10 X 𝑋 − 𝑋̅ (𝑋 − 𝑋̅)2 𝑋2 30 -32,5 1.056,25 900 35 -27,5 756,25 1.225
  • 11. Ukuran Dispersi Page 11 42 -20,5 420,25 1.764 50 -12,5 156,25 2.500 58 -4.5 20,25 3.364 66 3,5 12,25 4.356 74 11,5 132,25 5.476 82 19,5 380,25 6.724 90 27,5 756,25 8.100 98 35,5 1.260,25 9.604 625 4.950,5 44.013 x̅ = 30+35+42+50+58+66+74+82+90+98 10 = 625 10 = 62,5 1) Dengan metode biasa 𝑠 = √ ∑(𝑋 − 𝑋̅)2 𝑛 − 1 = √ 4.950,5 10 − 1 = √550,056 = 23,45 2) Dengan metode angka kasar 𝑠 = √ ∑ 𝑋² 𝑛 − 1 – ( ∑ 𝑋 )² 𝑛(𝑛 − 1) = √ 44,013 10 − 1 − (625)2 10(10 − 1) = √4.890,33 − 4.340,28 = 23,45 2. Simpangan baku data berkelompok Untuk data berkelompok (distribusi frekuensi), simpangan bakunya dapat ditentukan dengan tiga metode, yaitu metode biasa, metode angka kasar, dan metode coding. a. Metode biasa 1) Untuk sampel besar (n > 30)
  • 12. Ukuran Dispersi Page 12 2) Untuk sampel kecil (n ≤ 30) s = √ ∑𝑓(𝑋− 𝑋)̅̅̅̅2 𝑛−1 b. Metode angka kasar 1) Untuk sampel besar ( n> 30 ): s = √∑𝑓𝑋2 𝑛 − ( ∑𝑓𝑋 𝑛 ) 2 2) Untuk sampel kecil ( n ≤ 30 ): s = √ ∑𝑓𝑋2 𝑛−1 − (∑𝑓𝑋)2 𝑛(𝑛−1) c. Metode coding 1) Untuk sampel besar ( n > 30): 𝑠 = 𝐶√ ∑𝑓𝑢2 𝑛 − ( ∑𝑓𝑢 𝑛 ) 2 2) Untuk sampel kecil (n ≤ 30): 𝑠 = 𝐶√ ∑𝑓𝑢2 𝑛 − 1 − (∑𝑓𝑢)2 𝑛(𝑛 − 1) Keterangan : C = panjang interval kelas u = 𝑑 𝐶 = 𝑋−𝑀 𝐶 M = rata – rata hitung sementara s = √ ∑𝑓(𝑋−𝑋)̅̅̅̅2 𝑛
  • 13. Ukuran Dispersi Page 13 Contoh soal : 1. Tentukan simpangan baku dari distribusi frekuensi pada contoh Tabel 2! Penyelesaian: Dari perhitungan didapatkan varians (𝑠2) = 11,694. Dengan demikian simpangan bakunya adalah 𝑠 = √𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 = √11,694 = 3,42 2. Tentukan simpangan baku dari distribusi frekuensi berikut (gunakan ketiga rumus)! Tabel 3 Berat Badan 100 Mahasiswauniversitas “B” Penyelesaian: a. Dengan metode biasa Berat Badan X 𝒇 fX 𝑿 − 𝑿̅ (𝑿 − 𝑿̅) 𝟐 f.(𝑿 − 𝑿̅) 𝟐 40-44 42 8 336 -13,85 191,8225 1.534,58 45-49 47 12 564 -8,85 78,3225 939,87 50-54 52 19 988 -3,85 14,8225 281,63 55-59 57 31 1.767 1,15 1,3225 40,99 60-64 62 20 1.240 6,15 37,8225 756,45 65-69 67 6 402 11,15 124,3225 745,94 70-74 72 4 288 16,15 260,8225 1.043,29 Berat Badan (kg) Frekuensi (f) 40-44 8 45-49 12 50-54 19 55-59 31 60-64 20 65-69 6 70-74 4 Jumlah 100
  • 14. Ukuran Dispersi Page 14 Jumlah 100 5.585 5.342,75 𝑋̅ = ∑𝑓𝑋 ∑𝑓 = 5.585 100 = 55,85 𝑠 = √ ∑𝑓(𝑋−𝑋)̅̅̅̅2 𝑛 = √ 5.342,75 100 = 7,31 b. Dengan metode angka kasar Berat Badan 𝒇 X 𝑿 𝟐 fX 𝒇𝑿 𝟐 40-44 8 42 1.764 336 14.112 45-49 12 47 2.209 564 26.508 50-54 19 52 2.704 988 51.376 55-59 31 57 3.249 1.767 100.719 60-64 20 62 3.844 1.240 76.880 65-69 6 67 4.489 402 26.934 70-74 4 72 5.184 288 20.736 Jumlah 100 5.585 317.265 𝑠 = √∑𝑓𝑋2 𝑛 − ( ∑𝑓𝑋 𝑛 ) 2 = √ 317.265 100 − ( 5.585 100 ) 2 = 7.31 c. Dengan metode coding Berat Badan X 𝒇 u 𝒖 𝟐 fu 𝒇𝒖 𝟐 40-44 42 8 -3 9 -24 72 45-49 47 12 -2 4 -24 48 50-54 52 19 -1 1 -19 19 55-59 57 31 0 0 0 0 60-64 62 20 1 1 20 20
  • 15. Ukuran Dispersi Page 15 65-69 67 6 2 4 12 24 70-74 72 4 3 9 12 36 Jumlah 100 -23 219 C = 5 𝑠 = 𝐶√ ∑𝑓𝑢2 𝑛 − ( ∑𝑓𝑢 𝑛 ) 2 = 5√219 100 − ( −23 100 ) 2 = 7,31 3. Simpangan baku gabungan Untuk mencari simpangan baku gabungan, caranya adalah dengan menarik akar dari varians gabungan. 𝑠 𝑔𝑎𝑏 = √𝑠 𝑔𝑎𝑏 2 Dalam bentuk rumus, simpangan baku gabungan dituliskan: 𝑠 𝑔𝑎𝑏= (𝑛−1)𝑠1+ (𝑛−1)𝑠2+ …+(𝑛−1)𝑠1 (𝑛1+𝑛2+⋯+𝑛 𝑘)−𝑘 𝑠 𝑔𝑎𝑏= ∑(𝑛−1)𝑠 ∑𝑛−𝑘 Contoh soal : Jika diketahui : n1 = 150 dan s1 = 6,04 n2 = 40 dan s2 = 3,42 Tentukan sgab ! Penyelesaian : 𝑠 𝑔𝑎𝑏= (𝑛−1)𝑠1+ (𝑛−1)𝑠2 (𝑛1+𝑛2)−𝑘 = (150−1)6,04+(40−1)3,42 (150+40)−2 = 5,496 F. Mengaplikasikan Ukuran Dispersi Dalam Suatu Peristiwa
  • 16. Ukuran Dispersi Page 16 Adalah ukuran variasi atau seberapa jauh nilai tersebar datum dengan lainnya dari gugus data. Aplikasi ukuran dispersi yang sering digunakan adalah standar deviasi. Ukuran dispersi biasanya digunakan bersamaan dengan tendensi sentral untuk mempelajari distribusi data. Berikut adalah perhitungan yang termasuk dalam ukuran dispersi: 1. Range (Jangkauan Data) – interval terkecil yang memuat semua data. Didapat dengan mencari selisih nilai maksimum dengan nilai minimum. 2. Rerata deviasi – menunjukkan seberapa jauh deviasi data pada suatu gugus dari nilai tengahnya. 3. Variansi – menunjukkan seberapa jauh penyebaran satu nilai dengan nilai yang lain pada gugus data. 4. Deviasi Baku (Simpangan baku)
  • 17. Ukuran Dispersi Page 17 DAFTAR PUSTAKA Akbar, Purnomo Setiady dan Husaini Usman. 2006. Pengantar Statistika Edisi Kedua. Jakarta : PT Bumi Aksara Akdon dan Riduwan .2013. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung : Alfabeta. Dajan, Anto, 1986. “Pengantar Metode Statistik Jilid II”. Jakarta : LP3ES . Furqon. 1999. Statistika Terapan Untuk Penelitian. AFABETA:Bandung Gaspersz, Vincent. 1989. Statistika. Armico:Bandung Hamid, H.M. Akib dan Nar Herrhyanto. 2008. Statistika Dasar. Jakarta : Universitas Terbuka. Harinaldi, 2005. “Prinsip-prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains”. Jakarta : Erlangga. Hasan, M. Iqbal. 2011. Pokok – Pokok Materi Statistika 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta :PT Bumi Aksara Herrhyanto, Nar. 2008. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka. Mangkuatmodjo, Soegyarto. 2004. Statistika Lanjutan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Pasaribu, Amudi. 1975. Pengantar Statistik. Gahlia Indonesia : Jakarta Rachman,Maman dan Muchsin . 1996. Konsep dan Analisis Statistik. Semarang : CV. IKIP Semarang Press Riduwan . 2010. Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta. Saleh,Samsubar. 1998. STATISTIK DESKRIPTIP. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Siregar,Syofian. 2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta : Rajawali Pers. Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi statistika dalam Penelitian. pustaka ceria : Bandung Subana,dkk. 2000. Statistik Pendidikan. Pustaka Setia:Bandung Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Raja Grafindo Persada.Jakarta Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Sudijono, Anas. 1987. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Sudjana, M.A., M.SC.2005. METODE STATISTIKA. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2014. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Supranto, 1994. “Statistik Teori dan Aplikasi Jilid 2”. Jakarta : Erlangga.
  • 18. Ukuran Dispersi Page 18 Usman, Husaini & Setiady Akbar, Purnomo.2006. PENGANTAR STATISTIKA. Yogyakarta: BUMI AKSARA. Walpole, Ronald E, 1995. “Pengantar Statistik Edisi Ke-4”. Jakarta : PT Gramedia.