SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
Download to read offline
Manajemen Operasional
Layout Strategy
Wiji Safitri, SMB., MM.
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial
Universitas Pelita Bangsa
Pentingnya Strategis Keputusan
Tata Letak
Tujuan dari strategi tata letak
adalah untuk mengembangkan
tata letak yang efektif dan efisien
yang akan memenuhi
persyaratan kompetitif
perusahaan
Wiji Safitri, SMB., MM.
Layout Design Considerations
► Pemanfaatan ruang, peralatan, dan
manusia yang lebih tinggi
► Peningkatan arus informasi, materi, atau
orang
► Meningkatkan moral karyawan dan kondisi
kerja yang lebih aman
► Peningkatan interaksi pelanggan / klien
► Fleksibilitas
Wiji Safitri, SMB., MM.
Types of Layout
1. Tata letak kantor
2. Tata letak ritel
3. Tata letak gudang
4. Tata letak posisi tetap
5. Tata letak berorientasi
proses
6. Tata letak sel kerja
7. Tata letak berorientasi
produk
Wiji Safitri, SMB., MM.
Types of Layout
1. Tata letak kantor: Posisi pekerja,
peralatan mereka, dan ruang / kantor
untuk menyediakan pergerakan
informasi
2. Tata letak ritel: Mengalokasikan ruang
rak dan merespons perilaku
pelanggan
3. Tata letak gudang: Mengatasi
pertukaran antara ruang dan
penanganan material
Wiji Safitri, SMB., MM.
Types of Layout
4. Tata letak posisi tetap: Mengatasi
persyaratan tata letak proyek besar
dan besar seperti kapal dan bangunan
5. Tata letak berorientasi proses:
Berurusan dengan volume rendah,
produksi bervarietas tinggi (juga
disebut job shop atau produksi
berselang)
Wiji Safitri, SMB., MM.
Types of Layout
6. Layout sel kerja: Mengatur mesin dan
peralatan untuk fokus pada produksi
satu produk atau sekelompok produk
terkait
7. Tata letak berorientasi produk:
Mencari personel dan penggunaan
mesin terbaik dalam produksi berulang
atau berkelanjutan
Wiji Safitri, SMB., MM.
Layout Strategies
TABLE 9.1 Layout Strategies
OBJECTIVES EXAMPLES
Office Cari pekerja yang membutuhkan
kontak sering dekat satu sama lain
Allstate Insurance
Microsoft Corp.
Retail Mengekspos pelanggan pada item
dengan margin tinggi
Kroger’s Supermarket
Walgreen’s
Bloomingdale’s
Warehouse
(storage)
Seimbangkan penyimpanan
berbiaya rendah dengan
penanganan material berbiaya
rendah
Federal-Mogul’s warehouse
The Gap’s distribution center
Project (fixed
position)
Pindahkan material ke area
penyimpanan terbatas di sekitar
situs
Ingall Ship Building Corp.
Trump Plaza
Pittsburgh Airport
Wiji Safitri, SMB., MM.
Layout Strategies
TABLE 9.1 Layout Strategies
OBJECTIVES EXAMPLES
Job Shop
(process
oriented)
Kelola aliran material yang
bervariasi untuk setiap produk
Arnold Palmer Hospital
Hard Rock Cafe
Olive Garden
Work Cell
(product
families)
Identifikasi keluarga produk,
bangun tim, latih lintas anggota
tim
Hallmark Cards
Wheeled Coach Ambulances
Repetitive/
Continuous
(product
oriented)
Setarakan waktu tugas di setiap
workstation
Sony’s TV assembly line
Toyota Scion
Wiji Safitri, SMB., MM.
Pertimbangan Tata Letak yang
Baik
► Peralatan penanganan material
► Kapasitas dan kebutuhan ruang
► Lingkungan dan estetika
► Arus informasi
► Biaya perpindahan di antara berbagai
area kerja
Wiji Safitri, SMB., MM.
Office Layout
► Pengelompokan pekerja, peralatan
mereka, dan ruang untuk memberikan
kenyamanan, keamanan, dan
pergerakan informasi
► Pergerakan informasi adalah
perbedaan utama
► Biasanya dalam keadaan fluks karena
seringnya terjadi perubahan teknologi
Wiji Safitri, SMB., MM.
Relationship Chart
Figure 9.1
Wiji Safitri, SMB., MM.
Office Layout
► Tiga aspek fisik dan sosial
► Kedekatan
► Pribadi
► Izin
► Dua tren utama
► Teknologi Informasi
► Kebutuhan dinamis akan ruang dan layanan
Wiji Safitri, SMB., MM.
Supermarket Retail Layout
• Tujuannya adalah untuk memaksimalkan
keuntungan per kaki persegi luas lantai
• Penjualan dan profitabilitas bervariasi
secara langsung dengan eksposur
pelanggan
Wiji Safitri, SMB., MM.
Lima Ide Bermanfaat untuk Tata Letak
Supermarket
1. Temukan item dengan daya tarik tinggi di sekitar pinggiran toko
2. Gunakan lokasi yang menonjol untuk item dengan impuls tinggi
dan margin tinggi
3. Distribusikan item daya ke kedua sisi lorong dan sebarkan untuk
meningkatkan tampilan item lainnya
4. Gunakan lokasi lorong ujung
5. Sampaikan misi toko melalui penentuan posisi departemen lead-off
yang cermat
Wiji Safitri, SMB., MM.
Store Layout
Figure 9.2
Wiji Safitri, SMB., MM.
Slotting Ritel
• Produsen membayar biaya kepada pengecer
agar pengecer menampilkan (slot) produk
mereka
• Faktor kontribusi
• Ruang rak terbatas
• Semakin banyak produk baru
• Informasi yang lebih baik tentang penjualan
melalui pengumpulan data POS
• Kontrol inventaris yang lebih dekat
Wiji Safitri, SMB., MM.
Servicescapes
1. Kondisi ambien - karakteristik latar belakang
seperti pencahayaan, suara, bau, dan suhu
2. Tata letak dan fungsi spasial - yang
melibatkan perencanaan jalur sirkulasi
pelanggan, karakteristik lorong, dan
pengelompokan produk
3. Tanda, simbol, dan artefak - ciri desain
bangunan yang membawa makna sosial
Wiji Safitri, SMB., MM.
Tata Letak Pergudangan dan Penyimpanan
• Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan
trade-off antara biaya penanganan dan
biaya yang terkait dengan ruang gudang
• Maksimalkan total "kubus" gudang -
manfaatkan volume penuhnya dengan
tetap menjaga biaya penanganan material
yang rendah
Wiji Safitri, SMB., MM.
Tata Letak Pergudangan dan
Penyimpanan
► Semua biaya yang terkait dengan transaksi
► Transportasi masuk
► Penyimpanan
► Menemukan dan memindahkan material
► Transportasi keluar
► Peralatan, orang, material,
pengawasan, asuransi, depresiasi
► Minimalkan kerusakan dan pembusukan
Biaya Penanganan Material
Wiji Safitri, SMB., MM.
Tata Letak Pergudangan dan Penyimpanan
• Kepadatan gudang cenderung berbanding
terbalik dengan jumlah item yang disimpan
• Sistem Penyimpanan dan Pengambilan Otomatis
(ASRS) dapat secara signifikan meningkatkan
produktivitas gudang sekitar 500%
• Lokasi dok adalah elemen desain utama
Wiji Safitri, SMB., MM.
Cross-Docking
• Bahan dipindahkan langsung dari
penerimaan ke pengiriman dan
tidak ditempatkan di penyimpanan
di gudang
• Memerlukan penjadwalan yang
ketat dan pengiriman yang akurat,
kode batang atau identifikasi RFID
yang digunakan untuk
pemberitahuan pengiriman
lanjutan saat bahan diturunkan
Wiji Safitri, SMB., MM.
Random Stocking► Biasanya membutuhkan sistem identifikasi otomatis (SIA) dan sistem
informasi yang efektif
► Memungkinkan penggunaan ruang yang lebih efisien
► Tugas utama
► Pertahankan daftar lokasi terbuka
► Pertahankan catatan yang akurat
► Urutan item untuk meminimalkan perjalanan, pilih waktu
► Gabungkan pesanan pengambilan
► Tetapkan kelas item ke area tertentu
Wiji Safitri, SMB., MM.
Customizing
• Aktivitas nilai tambah dilakukan di gudang
• Aktifkan strategi biaya rendah dan respons
cepat
• Perakitan komponen
• Memuat perangkat lunak
• Perbaikan
• Pelabelan dan pengemasan yang disesuaikan
Wiji Safitri, SMB., MM.
Fixed-Position Layout
• Produk tetap di satu tempat
• Pekerja dan peralatan datang ke
lokasi
• Faktor yang rumit
• Ruang terbatas di situs
• Bahan yang berbeda dibutuhkan pada
berbagai tahap proyek
• Volume bahan yang dibutuhkan bersifat
dinamis
Wiji Safitri, SMB., MM.
Alternative Strategy
• Proyek sebanyak mungkin diselesaikan di luar
lokasi dalam fasilitas berorientasi produk
• Ini dapat secara signifikan meningkatkan
efisiensi tetapi hanya mungkin bila beberapa unit
serupa perlu dibuat
Wiji Safitri, SMB., MM.
Tata Letak Berorientasi Proses
• Seperti mesin dan peralatan dikelompokkan
bersama
• Fleksibel dan mampu menangani berbagai
macam produk atau layanan
• Penjadwalan bisa sulit dan pengaturan,
penanganan material, dan biaya tenaga
kerja bisa tinggi
Wiji Safitri, SMB., MM.
Surgery
Radiology
ER triage room
ER Beds Pharmacy
Emergency room admissions
Billing/exit
Laboratories
Tata Letak Berorientasi Proses
Patient A - broken leg
Patient B - erratic heart
pacemaker
Figure 9.3
Wiji Safitri, SMB., MM.
Tata Letak Berorientasi Proses
• Mengatur pusat kerja sehingga dapat
meminimalkan biaya penanganan material
• Elemen biaya dasar adalah
• Jumlah muatan (atau orang) yang bergerak di
antara pusat
• Beban jarak (atau orang) bergerak di antara pusat
Wiji Safitri, SMB., MM.
Tata Letak Berorientasi Proses
di mana
n = jumlah total pusat kerja atau departemen
i, j = masing-masing departemen
Xij = jumlah muatan dipindahkan dari departemen i ke departemen j
Cij = biaya untuk memindahkan beban antara departemen i dan
departemen j
Minimize cost = Xij
Cij
j=1
n
å
i=1
n
å
Wiji Safitri, SMB., MM.
Contoh Tata Letak Proses
1. Bangun "dari-ke matriks"
2. Tentukan persyaratan ruang
3. Kembangkan diagram skematik awal
4. Tentukan biaya tata letak ini
5. Coba tingkatkan tata letaknya
6. Siapkan rencana terperinci
Atur enam departemen di pabrik untuk
meminimalkan biaya penanganan material.
Setiap departemen adalah 20 x 20 kaki dan
bangunan itu panjangnya 60 kaki dan lebar
40 kaki.
Wiji Safitri, SMB., MM.
Department Assembly Painting Machine Receiving Shipping Testing
(1) (2) Shop (3) (4) (5) (6)
Assembly (1)
Painting (2)
Machine Shop (3)
Receiving (4)
Shipping (5)
Testing (6)
Jumlah muatan per minggu
50 100 0 0 20
30 50 10 0
20 0 100
50 0
0
Contoh Tata Letak Proses
Figure 9.4
Wiji Safitri, SMB., MM.
Area A Area B Area C
Area D Area E Area F
60’
40’
Process Layout Example
Receiving Shipping Testing
Department Department Department
(4) (5) (6)
Figure 9.5
Assembly Painting Machine Shop
Department Department Department
(1) (2) (3)
Wiji Safitri, SMB., MM.
Process Layout Example
Interdepartmental Flow Graph Figure 9.6
100
50
50
10
100
30 Machine
Shop (3)
Testing
(6)
Shipping
(5)
Receiving
(4)
Assembly
(1)
Painting
(2)
Wiji Safitri, SMB., MM.
Cost = Xij
Cij
j=1
n
å
i=1
n
å
Process Layout Example
Cost = $50 + $200 + $40
(1 and 2) (1 and 3) (1 and 6)
+ $30 + $50 + $10
(2 and 3) (2 and 4) (2 and 5)
+ $40 + $100 + $50
(3 and 4) (3 and 6) (4 and 5)
= $570
Wiji Safitri, SMB., MM.
Process Layout Example
Revised Interdepartmental Flow Graph
Figure 9.7
30
50
50
50 100
100 Machine
Shop (3)
Testing
(6)
Shipping
(5)
Receiving
(4)
Painting
(2)
Assembly
(1)
Wiji Safitri, SMB., MM.
Cost = Xij
Cij
j=1
n
å
i=1
n
å
Process Layout Example
Cost = $50 + $100 + $20
(1 and 2) (1 and 3) (1 and 6)
+ $60 + $50 + $10
(2 and 3) (2 and 4) (2 and 5)
+ $40 + $100 + $50
(3 and 4) (3 and 6) (4 and 5)
= $480
Wiji Safitri, SMB., MM.
Area A Area B Area C
Area D Area E Area F
60’
40’
Process Layout Example
Receiving Shipping Testing
Department Department Department
(4) (5) (6)
Figure 9.8
Painting Assembly Machine Shop
Department Department Department
(2) (1) (3)
Wiji Safitri, SMB., MM.
Computer Software
• Pendekatan grafis hanya berfungsi untuk
masalah kecil
• Program komputer tersedia untuk memecahkan
masalah yang lebih besar
► CRAFT
► ALDEP
► CORELAP
► Factory Flow
► Proplanner
Wiji Safitri, SMB., MM.
Computer Software
• Analisis perencana
• Jarak tempuh berkurang 38%
Before
After
Wiji Safitri, SMB., MM.
Computer Software
• Perangkat lunak visualisasi tiga dimensi
memungkinkan manajer untuk melihat
kemungkinan tata letak dan menilai proses,
penanganan material, efisiensi, dan masalah
keselamatan
Wiji Safitri, SMB., MM.
Work Cells
• Mengatur ulang orang dan mesin menjadi
beberapa kelompok untuk fokus pada
produk tunggal atau kelompok produk
• Teknologi grup mengidentifikasi produk yang
memiliki karakteristik serupa untuk sel
tertentu
• Volume harus sesuai dengan sel
• Sel dapat dikonfigurasi ulang sebagai
desain atau perubahan volume
Wiji Safitri, SMB., MM.
Advantages of Work Cells
1. Mengurangi inventaris pekerjaan dalam proses
2. Lebih sedikit ruang lantai yang dibutuhkan
3. Mengurangi persediaan bahan mentah dan
barang jadi
4. Mengurangi biaya tenaga kerja langsung
5. Rasa partisipasi karyawan yang meningkat
6. Peningkatan penggunaan peralatan dan mesin
7. Pengurangan investasi pada mesin dan
peralatan
Wiji Safitri, SMB., MM.
Requirements of Work Cells
• Identifikasi keluarga produk
• Pelatihan, fleksibilitas, dan pemberdayaan
karyawan tingkat tinggi
• Menjadi mandiri, dengan peralatan dan
sumber dayanya sendiri
• Uji (poka-yoke) di setiap stasiun di dalam
sel
Wiji Safitri, SMB., MM.
Improving Layouts Using
Work Cells
Current layout - workers in
small closed areas.
Improved layout - cross-trained
workers can assist each other. May
be able to add a third worker as
additional output is needed.
Figure 9.9 (a)
Material
Wiji Safitri, SMB., MM.
Improving Layouts Using
Work Cells
Current layout - straight lines
make it hard to balance tasks
because work may not be
divided evenly
Improved layout - in U shape,
workers have better access.
Four cross-trained workers
were reduced.
Figure 9.9 (b)
U-shaped line may reduce employee movement
and space requirements while enhancing
communication, reducing the number of workers,
and facilitating inspection
Wiji Safitri, SMB., MM.
Staffing and Balancing Work Cells
Determine the takt time
Takt time =
Total work time available
Units required
Determine the number
of operators required
Workers required =
Total operation time required
Takt time
Wiji Safitri, SMB., MM.
Staffing Work Cells Example
600 cermin per hari diperlukan
Produksi cermin dijadwalkan selama
8 jam per hari
Dari grafik neraca kerja total waktu
operasi = 140 detik
Standardtimerequired
Operations
Assemble Paint Test Label Pack for
shipment
60
50
40
30
20
10
0
Figure 9.10
Wiji Safitri, SMB., MM.
Staffing Work Cells Example
600 Mirrors per day required
Mirror production scheduled for 8 hours per day
From a work balance
chart total operation
time = 140 seconds
Takt time = (8 hrs x 60 mins) / 600 units
= .8 min = 48 seconds
Workers required =
Total operation time required
Takt time
= 140 / 48 = 2.92
Wiji Safitri, SMB., MM.
Work Balance Charts
• Digunakan untuk mengevaluasi waktu
operasi di sel kerja
• Dapat membantu mengidentifikasi operasi
bottleneck
• Karyawan yang fleksibel dan terlatih secara
silang dapat membantu mengatasi
kemacetan tenaga kerja
• Kemacetan mesin mungkin memerlukan
pendekatan lain
Wiji Safitri, SMB., MM.
Focused Work Center and Focused Factory
• Pusat Kerja Terfokus
• Identifikasi keluarga besar produk serupa yang memiliki
permintaan besar dan stabil
• Memindahkan produksi dari fasilitas bertujuan umum
dan berorientasi proses ke sel kerja yang besar
• Pabrik Terfokus
• Sel kerja terfokus di fasilitas terpisah
• Dapat difokuskan oleh lini produk, tata letak, kualitas,
pengenalan produk baru, fleksibilitas, atau persyaratan
lainnya
Wiji Safitri, SMB., MM.
Repetitive and Product-
Oriented Layout
1. Volume cukup untuk penggunaan peralatan yang
tinggi
2. Permintaan produk cukup stabil untuk
membenarkan investasi tinggi dalam peralatan
khusus
3. Produk distandarisasi atau mendekati fase siklus
hidup yang membenarkan investasi
4. Persediaan bahan baku dan komponennya
memadai dan kualitasnya seragam
Dikelola di sekitar produk atau kelompok
produk bervolume tinggi dan rendah variasi
serupa
Wiji Safitri, SMB., MM.
Product-Oriented Layouts
► Garis fabrikasi
► Membangun komponen pada serangkaian mesin
► Serba mesin
► Memerlukan perubahan mekanis atau teknik untuk
keseimbangan
► perakitan
► Menyatukan bagian-bagian yang dibuat pada serangkaian
workstation
► Dipacu oleh tugas kerja
► Diimbangi dengan tugas bergerak
Kedua jenis jalur tersebut harus
seimbang agar waktu pelaksanaan
pekerjaan di setiap stasiun sama
Wiji Safitri, SMB., MM.
Tata Letak Berorientasi Produk
1. Biaya variabel rendah per unit
2. Biaya penanganan material rendah
3. Mengurangi inventaris dalam proses
4. Pelatihan dan supervisi yang lebih mudah
5. Throughput cepat
Keuntungan
1. Volume tinggi diperlukan
2. Penghentian pekerjaan di titik mana pun
mengikat seluruh operasi
3. Kurangnya fleksibilitas dalam produk atau
tingkat produksi
Kekurangan
Wiji Safitri, SMB., MM.
Jalur Perakitan McDonald's
Figure 9.11
Wiji Safitri, SMB., MM.
Penyeimbangan Jalur Perakitan
• Tujuannya adalah untuk meminimalkan
ketidakseimbangan antara mesin atau personel
sambil memenuhi output yang dibutuhkan
• Dimulai dengan hubungan prioritas
• Tentukan waktu siklus
• Hitung jumlah minimum workstation teoretis
• Seimbangkan garis dengan menetapkan tugas
khusus ke workstation
Wiji Safitri, SMB., MM.
TABLE 9.2 Precedence Data for Wing Component
TASK
ASSEMBLY TIME
(MINUTES)
TASK MUST FOLLOW TASK
LISTED BELOW
A 10 –
B 11 A
C 5 B
D 4 B
E 11 A
F 3 C, D
G 7 F
H 11 E
I 3 G, H
Total time 65
Contoh Komponen Sayap
This means that
tasks B and E
cannot be done
until task A has
been completed
Wiji Safitri, SMB., MM.
TABLE 9.2 Precedence Data for Wing Component
TASK
ASSEMBLY TIME
(MINUTES)
TASK MUST FOLLOW
TASK LISTED BELOW
A 10 –
B 11 A
C 5 B
D 4 B
E 11 A
F 3 C, D
G 7 F
H 11 E
I 3 G, H
Total time 65
Wing Component Example
I
GF
C
D
H
B
E
A
10
1111
5
4
3
711 3
Figure 9.12
480 available mins
per day
40 units required
Wiji Safitri, SMB., MM.
Lanjutan
=
Time for task i
i=1
n
å
Cycle time
Minimum number
of workstations
= 65 / 12
=5.42, or 6 stations
Cycle time =
Production time available
per day
Units required per day
= 480 / 40
= 12 minutes per unit
Wiji Safitri, SMB., MM.
TABLE 9.3
Layout Heuristics That May Be Used to Assign Tasks to
Workstations in Assembly-Line Balancing
1. Longest task time Dari tugas yang tersedia, pilih tugas dengan
waktu tugas terbesar (terlama)
2. Most following tasks Dari tugas yang tersedia, pilih tugas dengan
jumlah tugas berikut terbanyak
3. Ranked positional
weight
Dari tugas yang tersedia, pilih tugas yang
jumlah waktu tugas berikut ini paling lama
4. Shortest task time Dari tugas yang tersedia, pilih tugas dengan
waktu tugas terpendek
5. Least number of
following tasks
Dari tugas yang tersedia, pilih tugas dengan
jumlah tugas berikutnya paling sedikit
Wing Component Example
Wiji Safitri, SMB., MM.
Wing Component Example
Station
1
Station
2
Station 3
Station 4
Station
3
Station
5
Station 6
Station 6
I
GF
H
C
D
B
E
A
10 11
11
5
4
3 7
11
3
Figure 9.13
480 available mins
per day
40 units required
Cycle time = 12 mins
Minimum
workstations = 5.42 or 6
Wiji Safitri, SMB., MM.
TABLE 9.2 Precedence Data for Wing Component
TASK
ASSEMBLY TIME
(MINUTES)
TASK MUST FOLLOW
TASK LISTED BELOW
A 10 –
B 11 A
C 5 B
D 4 B
E 11 A
F 3 C, D
G 7 F
H 11 E
I 3 G, H
Total time 65
Wing Component Example
I
GF
C
D
H
B
E
A
10
1111
5
4
3
711 3
Figure 9.12
480 available mins
per day
40 units required
Cycle time = 12 mins
Minimum
workstations = 5.42 or 6
Efficiency =
∑ Task times
(Actual number of workstations) x (Largest cycle time)
= 65 minutes / ((6 stations) x (12 minutes))
= 90.3%
Wiji Safitri, SMB., MM.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Institute of Technology Sepuluh Nopember
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 
Manajemen rantai pasok mo a 06211640000017_06211640000064_06211640007001
Manajemen rantai pasok mo a 06211640000017_06211640000064_06211640007001Manajemen rantai pasok mo a 06211640000017_06211640000064_06211640007001
Manajemen rantai pasok mo a 06211640000017_06211640000064_06211640007001Cahya Idznii
 
Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan harga
Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan hargaBab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan harga
Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan hargaJudianto Nugroho
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrikZall Zallibeng N
 
Pert v-perencanaan-tata-letak
Pert v-perencanaan-tata-letakPert v-perencanaan-tata-letak
Pert v-perencanaan-tata-letakArya Pratama
 
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasiBab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasiJudianto Nugroho
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasSurya Mysunny
 
MP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi
MP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran TerintegrasiMP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi
MP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran TerintegrasiDayana Florencia
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanahmad fauzan
 
Supply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTSupply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTYesica Adicondro
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
Scm 05 strategi supply chain
Scm 05   strategi supply chainScm 05   strategi supply chain
Scm 05 strategi supply chainAbrianto Nugraha
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitasharis fadilah
 
Decision under uncertainty
Decision under uncertaintyDecision under uncertainty
Decision under uncertaintyapriyantieka
 
Chapter 13 merancang dan mengelola
Chapter 13 merancang dan mengelolaChapter 13 merancang dan mengelola
Chapter 13 merancang dan mengelolaCn Beng
 

What's hot (20)

MO I Strategi Lokasi
MO I Strategi LokasiMO I Strategi Lokasi
MO I Strategi Lokasi
 
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
Sistem Penunjang Keputusan [Teori Pengambilan Keputusan]
 
Manajemen rantai pasok mo a 06211640000017_06211640000064_06211640007001
Manajemen rantai pasok mo a 06211640000017_06211640000064_06211640007001Manajemen rantai pasok mo a 06211640000017_06211640000064_06211640007001
Manajemen rantai pasok mo a 06211640000017_06211640000064_06211640007001
 
Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan harga
Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan hargaBab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan harga
Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan harga
 
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrikPp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
 
Pert v-perencanaan-tata-letak
Pert v-perencanaan-tata-letakPert v-perencanaan-tata-letak
Pert v-perencanaan-tata-letak
 
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasiBab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan Kapasitas
 
MP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi
MP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran TerintegrasiMP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi
MP II BAB 15 - Merancang dan Mengelola Saluran Pemasaran Terintegrasi
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
 
Supply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTSupply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPT
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Scm 05 strategi supply chain
Scm 05   strategi supply chainScm 05   strategi supply chain
Scm 05 strategi supply chain
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
 
Decision under uncertainty
Decision under uncertaintyDecision under uncertainty
Decision under uncertainty
 
7 strategi lokasi
7 strategi lokasi7 strategi lokasi
7 strategi lokasi
 
Chapter 13 merancang dan mengelola
Chapter 13 merancang dan mengelolaChapter 13 merancang dan mengelola
Chapter 13 merancang dan mengelola
 

Similar to Manajemen Operasional Layout Strategy

MO I Materi Strategi Layout
MO I Materi Strategi LayoutMO I Materi Strategi Layout
MO I Materi Strategi LayoutLilia Pascariani
 
MaMakalah fix pemicu 1 newww
MaMakalah fix pemicu 1 newwwMaMakalah fix pemicu 1 newww
MaMakalah fix pemicu 1 newwwMuhammad Darmawan
 
Makalah strategi tata letak in Bahasa
Makalah strategi tata letak in BahasaMakalah strategi tata letak in Bahasa
Makalah strategi tata letak in BahasaYesica Adicondro
 
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02bisow enow
 
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTU
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTUMENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTU
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTUDunia Pendidikan
 
statregi tata letak in Bahasa
 statregi tata letak in Bahasa  statregi tata letak in Bahasa
statregi tata letak in Bahasa Yesica Adicondro
 
Kelompok 1_Tata Letak Fasilitas Produksi.pdf
Kelompok 1_Tata Letak Fasilitas Produksi.pdfKelompok 1_Tata Letak Fasilitas Produksi.pdf
Kelompok 1_Tata Letak Fasilitas Produksi.pdfAldoHudzafah
 
kuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdfkuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdffatkhun1
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasWisnu Dewobroto
 
Pertemuan 3 manajemen logistik
Pertemuan 3 manajemen logistikPertemuan 3 manajemen logistik
Pertemuan 3 manajemen logistiksmcasoni
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Tika Karomah
 
ekm_790_slide_aspek_produksi.pdf
ekm_790_slide_aspek_produksi.pdfekm_790_slide_aspek_produksi.pdf
ekm_790_slide_aspek_produksi.pdfAkuatSupriyanto1
 
Strategi_Tata_Letak dan layout teknik industri
Strategi_Tata_Letak dan layout teknik industriStrategi_Tata_Letak dan layout teknik industri
Strategi_Tata_Letak dan layout teknik industriashaby
 

Similar to Manajemen Operasional Layout Strategy (20)

M o final
M o finalM o final
M o final
 
MO I Materi Strategi Layout
MO I Materi Strategi LayoutMO I Materi Strategi Layout
MO I Materi Strategi Layout
 
tipe strategi layout
tipe strategi layouttipe strategi layout
tipe strategi layout
 
MaMakalah fix pemicu 1 newww
MaMakalah fix pemicu 1 newwwMaMakalah fix pemicu 1 newww
MaMakalah fix pemicu 1 newww
 
Makalah strategi tata letak in Bahasa
Makalah strategi tata letak in BahasaMakalah strategi tata letak in Bahasa
Makalah strategi tata letak in Bahasa
 
Softskill
SoftskillSoftskill
Softskill
 
Strategi
StrategiStrategi
Strategi
 
Softskill
SoftskillSoftskill
Softskill
 
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02
kronologi metode desain layout kelompok3 130227051515-phpapp02
 
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTU
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTUMENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTU
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTU
 
statregi tata letak in Bahasa
 statregi tata letak in Bahasa  statregi tata letak in Bahasa
statregi tata letak in Bahasa
 
Kelompok 1_Tata Letak Fasilitas Produksi.pdf
Kelompok 1_Tata Letak Fasilitas Produksi.pdfKelompok 1_Tata Letak Fasilitas Produksi.pdf
Kelompok 1_Tata Letak Fasilitas Produksi.pdf
 
kuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdfkuliah-pp-9_baru.pdf
kuliah-pp-9_baru.pdf
 
Pengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak FasilitasPengantar Tata Letak Fasilitas
Pengantar Tata Letak Fasilitas
 
Pertemuan 3 manajemen logistik
Pertemuan 3 manajemen logistikPertemuan 3 manajemen logistik
Pertemuan 3 manajemen logistik
 
ekonomi teknik
ekonomi teknikekonomi teknik
ekonomi teknik
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)
 
ekm_790_slide_aspek_produksi.pdf
ekm_790_slide_aspek_produksi.pdfekm_790_slide_aspek_produksi.pdf
ekm_790_slide_aspek_produksi.pdf
 
Contoh data
Contoh dataContoh data
Contoh data
 
Strategi_Tata_Letak dan layout teknik industri
Strategi_Tata_Letak dan layout teknik industriStrategi_Tata_Letak dan layout teknik industri
Strategi_Tata_Letak dan layout teknik industri
 

More from Pelita Bangsa University

Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomi
Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomiPertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomi
Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomiPelita Bangsa University
 

More from Pelita Bangsa University (20)

Pertemuan 13 penerapan integral
Pertemuan 13 penerapan integralPertemuan 13 penerapan integral
Pertemuan 13 penerapan integral
 
Pertemuan 13 inventory management
Pertemuan 13 inventory managementPertemuan 13 inventory management
Pertemuan 13 inventory management
 
Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomi
Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomiPertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomi
Pertemuan 12 differensial penerapan dalam bidang ekonomi
 
Pertemuan 12 supply chain management
Pertemuan 12 supply chain managementPertemuan 12 supply chain management
Pertemuan 12 supply chain management
 
Pertemuan 11 integral
Pertemuan 11 integralPertemuan 11 integral
Pertemuan 11 integral
 
Pertemuan 10 location strategy
Pertemuan 10 location strategyPertemuan 10 location strategy
Pertemuan 10 location strategy
 
Pertemuan 09 limit
Pertemuan 09 limitPertemuan 09 limit
Pertemuan 09 limit
 
Pertemuan 09 peramalan
Pertemuan 09 peramalanPertemuan 09 peramalan
Pertemuan 09 peramalan
 
Pertemuan 07 strategi proses
Pertemuan 07 strategi prosesPertemuan 07 strategi proses
Pertemuan 07 strategi proses
 
Pertemuan 06 persamaan non linear ii
Pertemuan 06 persamaan non linear iiPertemuan 06 persamaan non linear ii
Pertemuan 06 persamaan non linear ii
 
Pertemuan 06 mengelola kualitas
Pertemuan 06 mengelola kualitasPertemuan 06 mengelola kualitas
Pertemuan 06 mengelola kualitas
 
Pertemuan 05 persamaan non linear
Pertemuan 05 persamaan non linearPertemuan 05 persamaan non linear
Pertemuan 05 persamaan non linear
 
Pertemuan 05 langkah penulisan
Pertemuan 05 langkah penulisanPertemuan 05 langkah penulisan
Pertemuan 05 langkah penulisan
 
Pertemuan 05 desain barang dan jasa
Pertemuan 05 desain barang dan jasaPertemuan 05 desain barang dan jasa
Pertemuan 05 desain barang dan jasa
 
Pertemuan 05 teori perilaku konsumen
Pertemuan 05 teori perilaku konsumenPertemuan 05 teori perilaku konsumen
Pertemuan 05 teori perilaku konsumen
 
Pertemuan 05 unsur unsur penelitian
Pertemuan 05 unsur unsur penelitianPertemuan 05 unsur unsur penelitian
Pertemuan 05 unsur unsur penelitian
 
Pertemuan 04 persamaan linear
Pertemuan 04 persamaan linearPertemuan 04 persamaan linear
Pertemuan 04 persamaan linear
 
Pertemuan 04 manajemen proyek
Pertemuan 04 manajemen proyekPertemuan 04 manajemen proyek
Pertemuan 04 manajemen proyek
 
Tugas pertemuan keempat
Tugas pertemuan keempatTugas pertemuan keempat
Tugas pertemuan keempat
 
Pertemuan 04 konsep elastisitas
Pertemuan 04 konsep elastisitasPertemuan 04 konsep elastisitas
Pertemuan 04 konsep elastisitas
 

Recently uploaded

Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 

Recently uploaded (20)

Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 

Manajemen Operasional Layout Strategy

  • 1. Manajemen Operasional Layout Strategy Wiji Safitri, SMB., MM. Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa
  • 2. Pentingnya Strategis Keputusan Tata Letak Tujuan dari strategi tata letak adalah untuk mengembangkan tata letak yang efektif dan efisien yang akan memenuhi persyaratan kompetitif perusahaan Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 3. Layout Design Considerations ► Pemanfaatan ruang, peralatan, dan manusia yang lebih tinggi ► Peningkatan arus informasi, materi, atau orang ► Meningkatkan moral karyawan dan kondisi kerja yang lebih aman ► Peningkatan interaksi pelanggan / klien ► Fleksibilitas Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 4. Types of Layout 1. Tata letak kantor 2. Tata letak ritel 3. Tata letak gudang 4. Tata letak posisi tetap 5. Tata letak berorientasi proses 6. Tata letak sel kerja 7. Tata letak berorientasi produk Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 5. Types of Layout 1. Tata letak kantor: Posisi pekerja, peralatan mereka, dan ruang / kantor untuk menyediakan pergerakan informasi 2. Tata letak ritel: Mengalokasikan ruang rak dan merespons perilaku pelanggan 3. Tata letak gudang: Mengatasi pertukaran antara ruang dan penanganan material Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 6. Types of Layout 4. Tata letak posisi tetap: Mengatasi persyaratan tata letak proyek besar dan besar seperti kapal dan bangunan 5. Tata letak berorientasi proses: Berurusan dengan volume rendah, produksi bervarietas tinggi (juga disebut job shop atau produksi berselang) Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 7. Types of Layout 6. Layout sel kerja: Mengatur mesin dan peralatan untuk fokus pada produksi satu produk atau sekelompok produk terkait 7. Tata letak berorientasi produk: Mencari personel dan penggunaan mesin terbaik dalam produksi berulang atau berkelanjutan Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 8. Layout Strategies TABLE 9.1 Layout Strategies OBJECTIVES EXAMPLES Office Cari pekerja yang membutuhkan kontak sering dekat satu sama lain Allstate Insurance Microsoft Corp. Retail Mengekspos pelanggan pada item dengan margin tinggi Kroger’s Supermarket Walgreen’s Bloomingdale’s Warehouse (storage) Seimbangkan penyimpanan berbiaya rendah dengan penanganan material berbiaya rendah Federal-Mogul’s warehouse The Gap’s distribution center Project (fixed position) Pindahkan material ke area penyimpanan terbatas di sekitar situs Ingall Ship Building Corp. Trump Plaza Pittsburgh Airport Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 9. Layout Strategies TABLE 9.1 Layout Strategies OBJECTIVES EXAMPLES Job Shop (process oriented) Kelola aliran material yang bervariasi untuk setiap produk Arnold Palmer Hospital Hard Rock Cafe Olive Garden Work Cell (product families) Identifikasi keluarga produk, bangun tim, latih lintas anggota tim Hallmark Cards Wheeled Coach Ambulances Repetitive/ Continuous (product oriented) Setarakan waktu tugas di setiap workstation Sony’s TV assembly line Toyota Scion Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 10. Pertimbangan Tata Letak yang Baik ► Peralatan penanganan material ► Kapasitas dan kebutuhan ruang ► Lingkungan dan estetika ► Arus informasi ► Biaya perpindahan di antara berbagai area kerja Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 11. Office Layout ► Pengelompokan pekerja, peralatan mereka, dan ruang untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan pergerakan informasi ► Pergerakan informasi adalah perbedaan utama ► Biasanya dalam keadaan fluks karena seringnya terjadi perubahan teknologi Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 13. Office Layout ► Tiga aspek fisik dan sosial ► Kedekatan ► Pribadi ► Izin ► Dua tren utama ► Teknologi Informasi ► Kebutuhan dinamis akan ruang dan layanan Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 14. Supermarket Retail Layout • Tujuannya adalah untuk memaksimalkan keuntungan per kaki persegi luas lantai • Penjualan dan profitabilitas bervariasi secara langsung dengan eksposur pelanggan Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 15. Lima Ide Bermanfaat untuk Tata Letak Supermarket 1. Temukan item dengan daya tarik tinggi di sekitar pinggiran toko 2. Gunakan lokasi yang menonjol untuk item dengan impuls tinggi dan margin tinggi 3. Distribusikan item daya ke kedua sisi lorong dan sebarkan untuk meningkatkan tampilan item lainnya 4. Gunakan lokasi lorong ujung 5. Sampaikan misi toko melalui penentuan posisi departemen lead-off yang cermat Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 16. Store Layout Figure 9.2 Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 17. Slotting Ritel • Produsen membayar biaya kepada pengecer agar pengecer menampilkan (slot) produk mereka • Faktor kontribusi • Ruang rak terbatas • Semakin banyak produk baru • Informasi yang lebih baik tentang penjualan melalui pengumpulan data POS • Kontrol inventaris yang lebih dekat Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 18. Servicescapes 1. Kondisi ambien - karakteristik latar belakang seperti pencahayaan, suara, bau, dan suhu 2. Tata letak dan fungsi spasial - yang melibatkan perencanaan jalur sirkulasi pelanggan, karakteristik lorong, dan pengelompokan produk 3. Tanda, simbol, dan artefak - ciri desain bangunan yang membawa makna sosial Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 19. Tata Letak Pergudangan dan Penyimpanan • Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan trade-off antara biaya penanganan dan biaya yang terkait dengan ruang gudang • Maksimalkan total "kubus" gudang - manfaatkan volume penuhnya dengan tetap menjaga biaya penanganan material yang rendah Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 20. Tata Letak Pergudangan dan Penyimpanan ► Semua biaya yang terkait dengan transaksi ► Transportasi masuk ► Penyimpanan ► Menemukan dan memindahkan material ► Transportasi keluar ► Peralatan, orang, material, pengawasan, asuransi, depresiasi ► Minimalkan kerusakan dan pembusukan Biaya Penanganan Material Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 21. Tata Letak Pergudangan dan Penyimpanan • Kepadatan gudang cenderung berbanding terbalik dengan jumlah item yang disimpan • Sistem Penyimpanan dan Pengambilan Otomatis (ASRS) dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas gudang sekitar 500% • Lokasi dok adalah elemen desain utama Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 22. Cross-Docking • Bahan dipindahkan langsung dari penerimaan ke pengiriman dan tidak ditempatkan di penyimpanan di gudang • Memerlukan penjadwalan yang ketat dan pengiriman yang akurat, kode batang atau identifikasi RFID yang digunakan untuk pemberitahuan pengiriman lanjutan saat bahan diturunkan Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 23. Random Stocking► Biasanya membutuhkan sistem identifikasi otomatis (SIA) dan sistem informasi yang efektif ► Memungkinkan penggunaan ruang yang lebih efisien ► Tugas utama ► Pertahankan daftar lokasi terbuka ► Pertahankan catatan yang akurat ► Urutan item untuk meminimalkan perjalanan, pilih waktu ► Gabungkan pesanan pengambilan ► Tetapkan kelas item ke area tertentu Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 24. Customizing • Aktivitas nilai tambah dilakukan di gudang • Aktifkan strategi biaya rendah dan respons cepat • Perakitan komponen • Memuat perangkat lunak • Perbaikan • Pelabelan dan pengemasan yang disesuaikan Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 25. Fixed-Position Layout • Produk tetap di satu tempat • Pekerja dan peralatan datang ke lokasi • Faktor yang rumit • Ruang terbatas di situs • Bahan yang berbeda dibutuhkan pada berbagai tahap proyek • Volume bahan yang dibutuhkan bersifat dinamis Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 26. Alternative Strategy • Proyek sebanyak mungkin diselesaikan di luar lokasi dalam fasilitas berorientasi produk • Ini dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi tetapi hanya mungkin bila beberapa unit serupa perlu dibuat Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 27. Tata Letak Berorientasi Proses • Seperti mesin dan peralatan dikelompokkan bersama • Fleksibel dan mampu menangani berbagai macam produk atau layanan • Penjadwalan bisa sulit dan pengaturan, penanganan material, dan biaya tenaga kerja bisa tinggi Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 28. Surgery Radiology ER triage room ER Beds Pharmacy Emergency room admissions Billing/exit Laboratories Tata Letak Berorientasi Proses Patient A - broken leg Patient B - erratic heart pacemaker Figure 9.3 Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 29. Tata Letak Berorientasi Proses • Mengatur pusat kerja sehingga dapat meminimalkan biaya penanganan material • Elemen biaya dasar adalah • Jumlah muatan (atau orang) yang bergerak di antara pusat • Beban jarak (atau orang) bergerak di antara pusat Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 30. Tata Letak Berorientasi Proses di mana n = jumlah total pusat kerja atau departemen i, j = masing-masing departemen Xij = jumlah muatan dipindahkan dari departemen i ke departemen j Cij = biaya untuk memindahkan beban antara departemen i dan departemen j Minimize cost = Xij Cij j=1 n å i=1 n å Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 31. Contoh Tata Letak Proses 1. Bangun "dari-ke matriks" 2. Tentukan persyaratan ruang 3. Kembangkan diagram skematik awal 4. Tentukan biaya tata letak ini 5. Coba tingkatkan tata letaknya 6. Siapkan rencana terperinci Atur enam departemen di pabrik untuk meminimalkan biaya penanganan material. Setiap departemen adalah 20 x 20 kaki dan bangunan itu panjangnya 60 kaki dan lebar 40 kaki. Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 32. Department Assembly Painting Machine Receiving Shipping Testing (1) (2) Shop (3) (4) (5) (6) Assembly (1) Painting (2) Machine Shop (3) Receiving (4) Shipping (5) Testing (6) Jumlah muatan per minggu 50 100 0 0 20 30 50 10 0 20 0 100 50 0 0 Contoh Tata Letak Proses Figure 9.4 Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 33. Area A Area B Area C Area D Area E Area F 60’ 40’ Process Layout Example Receiving Shipping Testing Department Department Department (4) (5) (6) Figure 9.5 Assembly Painting Machine Shop Department Department Department (1) (2) (3) Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 34. Process Layout Example Interdepartmental Flow Graph Figure 9.6 100 50 50 10 100 30 Machine Shop (3) Testing (6) Shipping (5) Receiving (4) Assembly (1) Painting (2) Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 35. Cost = Xij Cij j=1 n å i=1 n å Process Layout Example Cost = $50 + $200 + $40 (1 and 2) (1 and 3) (1 and 6) + $30 + $50 + $10 (2 and 3) (2 and 4) (2 and 5) + $40 + $100 + $50 (3 and 4) (3 and 6) (4 and 5) = $570 Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 36. Process Layout Example Revised Interdepartmental Flow Graph Figure 9.7 30 50 50 50 100 100 Machine Shop (3) Testing (6) Shipping (5) Receiving (4) Painting (2) Assembly (1) Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 37. Cost = Xij Cij j=1 n å i=1 n å Process Layout Example Cost = $50 + $100 + $20 (1 and 2) (1 and 3) (1 and 6) + $60 + $50 + $10 (2 and 3) (2 and 4) (2 and 5) + $40 + $100 + $50 (3 and 4) (3 and 6) (4 and 5) = $480 Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 38. Area A Area B Area C Area D Area E Area F 60’ 40’ Process Layout Example Receiving Shipping Testing Department Department Department (4) (5) (6) Figure 9.8 Painting Assembly Machine Shop Department Department Department (2) (1) (3) Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 39. Computer Software • Pendekatan grafis hanya berfungsi untuk masalah kecil • Program komputer tersedia untuk memecahkan masalah yang lebih besar ► CRAFT ► ALDEP ► CORELAP ► Factory Flow ► Proplanner Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 40. Computer Software • Analisis perencana • Jarak tempuh berkurang 38% Before After Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 41. Computer Software • Perangkat lunak visualisasi tiga dimensi memungkinkan manajer untuk melihat kemungkinan tata letak dan menilai proses, penanganan material, efisiensi, dan masalah keselamatan Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 42. Work Cells • Mengatur ulang orang dan mesin menjadi beberapa kelompok untuk fokus pada produk tunggal atau kelompok produk • Teknologi grup mengidentifikasi produk yang memiliki karakteristik serupa untuk sel tertentu • Volume harus sesuai dengan sel • Sel dapat dikonfigurasi ulang sebagai desain atau perubahan volume Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 43. Advantages of Work Cells 1. Mengurangi inventaris pekerjaan dalam proses 2. Lebih sedikit ruang lantai yang dibutuhkan 3. Mengurangi persediaan bahan mentah dan barang jadi 4. Mengurangi biaya tenaga kerja langsung 5. Rasa partisipasi karyawan yang meningkat 6. Peningkatan penggunaan peralatan dan mesin 7. Pengurangan investasi pada mesin dan peralatan Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 44. Requirements of Work Cells • Identifikasi keluarga produk • Pelatihan, fleksibilitas, dan pemberdayaan karyawan tingkat tinggi • Menjadi mandiri, dengan peralatan dan sumber dayanya sendiri • Uji (poka-yoke) di setiap stasiun di dalam sel Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 45. Improving Layouts Using Work Cells Current layout - workers in small closed areas. Improved layout - cross-trained workers can assist each other. May be able to add a third worker as additional output is needed. Figure 9.9 (a) Material Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 46. Improving Layouts Using Work Cells Current layout - straight lines make it hard to balance tasks because work may not be divided evenly Improved layout - in U shape, workers have better access. Four cross-trained workers were reduced. Figure 9.9 (b) U-shaped line may reduce employee movement and space requirements while enhancing communication, reducing the number of workers, and facilitating inspection Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 47. Staffing and Balancing Work Cells Determine the takt time Takt time = Total work time available Units required Determine the number of operators required Workers required = Total operation time required Takt time Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 48. Staffing Work Cells Example 600 cermin per hari diperlukan Produksi cermin dijadwalkan selama 8 jam per hari Dari grafik neraca kerja total waktu operasi = 140 detik Standardtimerequired Operations Assemble Paint Test Label Pack for shipment 60 50 40 30 20 10 0 Figure 9.10 Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 49. Staffing Work Cells Example 600 Mirrors per day required Mirror production scheduled for 8 hours per day From a work balance chart total operation time = 140 seconds Takt time = (8 hrs x 60 mins) / 600 units = .8 min = 48 seconds Workers required = Total operation time required Takt time = 140 / 48 = 2.92 Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 50. Work Balance Charts • Digunakan untuk mengevaluasi waktu operasi di sel kerja • Dapat membantu mengidentifikasi operasi bottleneck • Karyawan yang fleksibel dan terlatih secara silang dapat membantu mengatasi kemacetan tenaga kerja • Kemacetan mesin mungkin memerlukan pendekatan lain Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 51. Focused Work Center and Focused Factory • Pusat Kerja Terfokus • Identifikasi keluarga besar produk serupa yang memiliki permintaan besar dan stabil • Memindahkan produksi dari fasilitas bertujuan umum dan berorientasi proses ke sel kerja yang besar • Pabrik Terfokus • Sel kerja terfokus di fasilitas terpisah • Dapat difokuskan oleh lini produk, tata letak, kualitas, pengenalan produk baru, fleksibilitas, atau persyaratan lainnya Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 52. Repetitive and Product- Oriented Layout 1. Volume cukup untuk penggunaan peralatan yang tinggi 2. Permintaan produk cukup stabil untuk membenarkan investasi tinggi dalam peralatan khusus 3. Produk distandarisasi atau mendekati fase siklus hidup yang membenarkan investasi 4. Persediaan bahan baku dan komponennya memadai dan kualitasnya seragam Dikelola di sekitar produk atau kelompok produk bervolume tinggi dan rendah variasi serupa Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 53. Product-Oriented Layouts ► Garis fabrikasi ► Membangun komponen pada serangkaian mesin ► Serba mesin ► Memerlukan perubahan mekanis atau teknik untuk keseimbangan ► perakitan ► Menyatukan bagian-bagian yang dibuat pada serangkaian workstation ► Dipacu oleh tugas kerja ► Diimbangi dengan tugas bergerak Kedua jenis jalur tersebut harus seimbang agar waktu pelaksanaan pekerjaan di setiap stasiun sama Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 54. Tata Letak Berorientasi Produk 1. Biaya variabel rendah per unit 2. Biaya penanganan material rendah 3. Mengurangi inventaris dalam proses 4. Pelatihan dan supervisi yang lebih mudah 5. Throughput cepat Keuntungan 1. Volume tinggi diperlukan 2. Penghentian pekerjaan di titik mana pun mengikat seluruh operasi 3. Kurangnya fleksibilitas dalam produk atau tingkat produksi Kekurangan Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 55. Jalur Perakitan McDonald's Figure 9.11 Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 56. Penyeimbangan Jalur Perakitan • Tujuannya adalah untuk meminimalkan ketidakseimbangan antara mesin atau personel sambil memenuhi output yang dibutuhkan • Dimulai dengan hubungan prioritas • Tentukan waktu siklus • Hitung jumlah minimum workstation teoretis • Seimbangkan garis dengan menetapkan tugas khusus ke workstation Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 57. TABLE 9.2 Precedence Data for Wing Component TASK ASSEMBLY TIME (MINUTES) TASK MUST FOLLOW TASK LISTED BELOW A 10 – B 11 A C 5 B D 4 B E 11 A F 3 C, D G 7 F H 11 E I 3 G, H Total time 65 Contoh Komponen Sayap This means that tasks B and E cannot be done until task A has been completed Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 58. TABLE 9.2 Precedence Data for Wing Component TASK ASSEMBLY TIME (MINUTES) TASK MUST FOLLOW TASK LISTED BELOW A 10 – B 11 A C 5 B D 4 B E 11 A F 3 C, D G 7 F H 11 E I 3 G, H Total time 65 Wing Component Example I GF C D H B E A 10 1111 5 4 3 711 3 Figure 9.12 480 available mins per day 40 units required Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 59. Lanjutan = Time for task i i=1 n å Cycle time Minimum number of workstations = 65 / 12 =5.42, or 6 stations Cycle time = Production time available per day Units required per day = 480 / 40 = 12 minutes per unit Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 60. TABLE 9.3 Layout Heuristics That May Be Used to Assign Tasks to Workstations in Assembly-Line Balancing 1. Longest task time Dari tugas yang tersedia, pilih tugas dengan waktu tugas terbesar (terlama) 2. Most following tasks Dari tugas yang tersedia, pilih tugas dengan jumlah tugas berikut terbanyak 3. Ranked positional weight Dari tugas yang tersedia, pilih tugas yang jumlah waktu tugas berikut ini paling lama 4. Shortest task time Dari tugas yang tersedia, pilih tugas dengan waktu tugas terpendek 5. Least number of following tasks Dari tugas yang tersedia, pilih tugas dengan jumlah tugas berikutnya paling sedikit Wing Component Example Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 61. Wing Component Example Station 1 Station 2 Station 3 Station 4 Station 3 Station 5 Station 6 Station 6 I GF H C D B E A 10 11 11 5 4 3 7 11 3 Figure 9.13 480 available mins per day 40 units required Cycle time = 12 mins Minimum workstations = 5.42 or 6 Wiji Safitri, SMB., MM.
  • 62. TABLE 9.2 Precedence Data for Wing Component TASK ASSEMBLY TIME (MINUTES) TASK MUST FOLLOW TASK LISTED BELOW A 10 – B 11 A C 5 B D 4 B E 11 A F 3 C, D G 7 F H 11 E I 3 G, H Total time 65 Wing Component Example I GF C D H B E A 10 1111 5 4 3 711 3 Figure 9.12 480 available mins per day 40 units required Cycle time = 12 mins Minimum workstations = 5.42 or 6 Efficiency = ∑ Task times (Actual number of workstations) x (Largest cycle time) = 65 minutes / ((6 stations) x (12 minutes)) = 90.3% Wiji Safitri, SMB., MM.