SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Nuraini Qalbu Waty 1710111038
Anastasia Krizia 1710111053
Akbar Indra Jaya 1710111086
Pendahuluan
Tujuan dari keberadaan jaringan
supply chain untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan yang
tentunya bisa berubah secara
dinamis dari waktu ke waktu.
Perancangan jaringan supply chain
mencakup keputusan tentang lokasi,
jumlah, dan kapasitas fasilitas produksi
dan distribusi.
Perancangan jarangan supply
chain merupakan satu kegiatan
strategis yang harus dilakukan
pada supply chain management
dan mencakup keputusan tentang
lokasi,jumlah, serta kapasitas
fasilitas produksi dan distribusi
dalam suatu supply chain.
05
Berapa masing-masing
kapasitas fasilitas yang harus
digunakan?
06
Produk apa yang harus
diproduksi di masing-masing
pabrik?
07
Produk apa yang harus
disimpan di masing-masing
gudang?
08 Pabrik mana yang akan
memasok tiap gudang?04
Proses apa yang bisa
diserahkan ke pihak ketiga?
03
Berapa dan dimana lokasi
fasilitas produksi dan distribusi
yang akan dioperasikan?
02
Berapa lead time yang bisa
dijanjikan dan dengan biaya
berapa?
01Pasar mana yang akan menjadi
target penjualan?
Menurut Kibli Et Al (2010),rancangan Jaringan Supply Chain
Mencakup Jawaban Terhadap Berbagai Pertanyaan Seperti :
09 Gudang mana yang akan
memasok tiap wilayah pasar?
Implementasi strategi Supply chain hanya bisa berlangsung secara efektif apabila Supply
chain memiliki jaringan dengan konfigurasi yang sesuai.Struktur jaringan menentukan
Supply chain yang responsif / efisien, Contoh :
Supply Chain Responsif
konfigurasi jaringannya harus
ditunjang oleh fasilitas
produksi dan gudang yang
lebih banyak dan tersebar
di berbagai lokasi pemasaran.
Supply Chain Efisien
jaringan relatif tersentralisasi
dengan fasilitas yang lebih
sedikit.
Pada Dasarnya Jaringan Supply
Chain Merupakan Hasil Dari
Beberapa Keputusan Strategis
Berikut.
1. Pertama adalah keputusan tentang lokasi fasilitas produksi
dan gudang dan keputusan tentang pembelian.
2. Kedua adalah keputusan outsourcing, yakni akan
mengerjakan sendiri suatu kegiatan tertentu atau
mensubkontrakkan ke pihak lain.
3. Ketiga adalah keputusan tentang aliran produk
ataubarangpada fasilitas-fasilitas fisik tersebut.
Masing-masing keputusan tersebut tentunya didasari oleh
banyak pertimbangan seperti kondisi ekonomi, sosial,
keamanan, politik, budaya, danlingkungan.
Tradeoff Dalam Merancang Jaringan
Supply Chain
Banyak pertimbangan yang perlu diperhitungkan dalam membuat
keputusan tentang jaringan supply chain. Pertimbangan strategi supply
chain dan pertimbangan lingkungan bisnis sama-sama penting dalam
mengambil keputusan tersebut. Dari sisi strategi supply chain, keputusan
tentang konfigurasi sangat menentukan efektif atau tidaknya strategi
yang ditetapkan.
Pada gambar dibawah ini terlihat dua alternatif konfigurasi untuk
memasarkan suatu produk yang dibuat disatu pabrik ke 16 area konsumen
yang berbeda.
Pada gambar pertama terlihat ada
empat gudang yang dimiliki
perusahaan ditempatkan di empat
wilayah regional yang berbeda.
Pada gambar berikutnya ada
perampingan struktur supply chain
dimana jumlah gudangnya dikurangi
menjadidua.
Biaya pengiriman dari gudang ke
lokasi toko atau daerah pelanggan
akan lebih besar pada konfigurasi
yang kedua. Dengan hanya ada dua
gedung, rata-rata jasa kirim dari
gudang ke toko atau pusat pelanggan
akan lebih jauh.
Waktu respons akan lebih
cepat pada konfigurasi
pertama. Selama persediaan
digudang terkelola dengan
baik
Semakin terpusat gudang-gudang
penyimpan suatu produk,semakin
rendah fluktuasi permintaan
agregat digudang tersebut,
sehingga safety stock bisa
dikurangi. Fenomena ini dikenal
dengan istilah risk polling effect.
Pada konfigurasi pertama, ongkos
transportasi dari pabrik ke gudang
akan lebih besar. kebutuhan
sumber daya pengiriman dari pabrik
ke gudang (misalnya truk dan supir)
akan lebih banyak pada konfigrasi
pertama.
Biaya tetap yang
berkaitan dengan fasilitas
(dalam hal gudang) akan
lebih besar pada
konfigurasi pertama.
Biaya persediaan akan lebih
tinggi daripada konfigurasi
pertama karena tiap-tiap gudang
akan memiliki stok sendiri
Apa implikasi dari dua konfigurasi tersebut terhadap ongkos-ongkos supply chain dan
terhadap kecepatan supply chain merespon kebutuhan konsumen? Ada beberapa hal yang
bisa dianalisis disini:
Beberapa Faktor Lingkungan yang Harus di
Pertimbangkan dalam Merancang Jaringan Supply
Chain
Faktor ekonomi makro menyangkut
stabilitaskeuanganseperti tingkat inflasi
dan nilai tukar mata uang, tariff dan
insentif pajak, dansebagainya.
Faktor sosial politik terkait dengan
kulturmasyarakat,tingkat penerimaan
mereka terhadap kehadiran investasi asing,
ketersediaan tenaga kerja yang
dibutuhkan, peraturan ketenagakerjaan
dan kebijakan pemerintahlainnya.
Faktor Teknologi memiliki dampak yang
signifikan terhadap keputusan jaringan
desain.
Faktor kemanan peranannya dalam
menentukanapakah suatu negara atau
wilayah cukup menarik untuk dijadikan
tempat operasi atau fempat untuk
mendapatkan input (seperti bahan baku)
bagi suatu supplychain.
1.Faktor ekonomi makro
2.Faktor sosial politik
3.Faktor teknologi
4.Faktor keamanan
Aspek lingkungan bisnis sangat
penting dipertimbangkan dalam
merancang konfigurasi supply
chain. Beberapa hal yang
termasuk dalam mencakup
lingkungan bisnis dan perlu
dievaluasi secara cermat dalam
mengambil keputusan-keputusan
yang terkait dengan konfigurasi
supply chain adalah:
Model-model Untuk Merancang Jaringan
Supply Chain
Metode Kualitatif (Ranking Procedure)
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan dan memiliki
signifikasi yang berkaitan dengan proses pemilihan lokasi pabrik,
seperti :
•Lokasi pensuplai bahan baku
•Lokasi pemasaran
•Lokasi tenaga kerja
•Kondisi iklim
•UU dan peraturan lainnya Factory utilities & service
2. Pemberian bobot dari masing-masing faktor yang telah
diidentifikasi berdasarkan derajat kepentingan, contoh :
•Lokasi pensuplai bahan baku : 20% (X1)
•Lokasi pemasaran : 40% (X2)
•Lokasi tenaga kerja : 10% (X3)
•Kondisi iklim : 5% (X4)
•UU dan peraturan lainnya : 5% (X5)
•Factory utilities & service : 20% (X6)
3. Memberi skor (nilai) untuk masing-masing faktor yang
diidentifikasikan sesuai skala angka (range 0 s/d 10) dari masing-
masing alternatif lokasi yang dianalisa
4. Mengalikan bobot dari masing-masing faktor dengan skor dari tiap
alternatif yang ada dan menghitung total perkalian antar skor dan
bobot : Zj = ∑Xi Yij
5. Lokasi yang dianggap paling baik adah alternatif lokasi yang memiliki
Zj terbesar
LANGKAH-LANGKAH ANALISA METODE
KUALITATIF :
Contoh kasus
PT.“X” ingin melakukan ekspansi pabrik dengan
beberapa alternatif lokasi sbb :
a. Alternatif lokasi 1 = Sidoarjo
b. Alternatif lokasi 2 = Pasuruan
c. Alternatif lokasi 3 = Krian
Faktor penentu yaitu Ketersedian bahan baku, Tenaga
Kerja,dan Transportasi
Pemberian Skor Nilai Antara 0–10 Diberikan Sebagai
Berikut:
Penentuan total nilai dari masing-masing alternatif lokasi:
Z Sidoarjo=(40%x8)+(35%x7)+(25%x9)=7,9
Z Pasuruan=(40%x5)+(35%x8)+(25%x7)=6,55
Z Krian=(40%x7)+(35%x4)+(25%x8)=6,2
Total nilai terbesar adalah lokasi Sidoarjo dengan total nilai
7,9
GRAVITY LOCATION MODELS
Model ini digunakan untuk menentukan lokasisuatu
fasilitas (misalnya gudang atau pabrik) yang menjadi
penghubung antara sumber-sumber pasokan dan
beberapa lokasipasar.
Model ini menggunakan beberapaasumsi.
• Pertama, ongkos-ongkos transportasi
diasumsikan naik sebanding dengan Volume yang
dipindahkan.
• Kedua, baik sumber-sumber pasokan maupun
pasar bisa ditentukan lokasinya pada suatu peta
dengan koordinat x dan y yang jelas.
Jadi beberapa data yang diperlukan dalam modelini
adalah ongkos transportasi per unit, beban per unit
jarak dari semua posisi pasokan ke kandidat lokasi
fasilitas dan dari kandidat lokasi fasilitas tersebut
ke semua lokasi pasar, volume yang akan
dipindahkan, serta koordinat lokasi pasokan maupun
lokasipasar.
Easy to change
colors.
Easy to change
colors.
Asumsi :
Ci: ongkos transportasi per unit beban per km
antara kandidat lokasi fasilitas dengan lokasi
pasaratau lokasi sumber pasokan
Vi: beban yang akan dipindahkan antara fasilitas
dengan sumber pasokan atau ke lokasi Pasar
(Xi,Yi) : koordinat x dan y untuk lokasi Pasar
atau sumber pasokan i
Ji: jarak antara lokasi fasilitas dengan sumber
dan pasar.
Jarak antara dua lokasi pada model ini dihitung sebagai
jarak geometris antara dua lokasi yang dihitung dengan
formula berikut:
dimana (x0, y0) adalah kandidat koordinat fasilitas yang
dipertimbangkan. Tujuan dari model ini adalah
mendapatkan lokasi fasilitas yang meminimumkan total
ongkos-ongkos pengiriman yang bisa diformuiasi kan
sebagai:
Untuk mendapatkan nilai (xo, yo) yang optimal,yakni
yang meminimumkan total ongkos pengiriman TC, dg
cara berikut:
•Hitung jarak ji. Untuk semua i (yakni antara lokasi
kandidat fasilitas dan lokasi sumber pasokan atau
pasari)
•Tentukan koordinat lokasi dengan rumus berikut:
Dimana x0n dan y0n masing-masing adalah koordinat x dan
y yang dihasilkan
CONTOH SOAL 1
Sebuah perusahaan memiliki enam cabang pemasaran dimana masing-masing cabang tersebut merupakan gudang-
gudang lokal. Perusahaan ingin mendirikan satu gudang regional yang akan melayani keenam gudang lokal tersebut
sedemikian sehingga biaya-biaya transportasi secara keseluruhan minimum. Lokasi ke enam gudang tersebar seperti pada
gambar 4.2. Di samping mengetahui posisi masing-masing gudang lokal, perusahaan juga memiliki perkiraan biaya
transportasi maupun beban yang akan dipindahkan ke masing-masing gudang lokal tersebut. Datanya ditunjukkan pada
Tabel 4.1:
Jawaban
Dengan menggunakan (0, 0) sebagai koordinat awal dari lokasi
fasilitas maka iterasi 1 bisa dikerjakan
Dengan demikian maka diperoleh nilai x dan y yang baru
sebagai berikut:
Langkah pertama, cari ji atau jaraknya terlebih
dahulu dari masing-masing lokasi dengan
menggunakan koordinat (xo,yo) yaitu (0,0):
Lalu, kita akan mencari iterasi
kedua, dengan cara yang sama. cari ji
atau jaraknya terlebih dahulu dari
masing-masing lokasi :
Dari iterasi kedua,kita mendapatkan koordinat baru, yaitu :
xi yi ji vi ci vi.ci.xi / ji vi.ci.yi / ji vi.xi / ji
5 1 5.49 100 1.5 136.612.022 273.224.044 27.322.404
4 6 2.44 700 1.8 206.557.377 309.836.066 51.639.344
8 12 5.94 200 2.5 673.400.673 101.010.101 84.175.084
12 5 6.16 150 1.9 555.194.805 231.331.169 46.266.234
5 9 2.78 400 1.7 122.302.158 220.143.885 24.460.432
15 3 6.89 200 2.1 91.436.865 18.287.373 6.095.791
55.681.715 675.142.782 97.971.939JUMLAH
Xon = 5568,17 / 979,71 = 5,4
Yon = 6751,42 / 979,71 = 6,9
TABEL ITERASI 2
Lalu, kita akan mencari iterasi ketiga dengan
cara yang sama. cari ji atau jaraknya
terlebih dahulu dari masing-masing lokasi :
xi yi ji vi ci vi.ci.xi / ji vi.ci.yi / ji vi.Ci / ji
5 1 5.91 100 1.5 1.269.035.533 2.538.071.066 2.538.071.066
4 6 1.66 700 1.8 3.036.144.578 4.554.216.867 7.590.361.446
8 12 5.72 200 2.5 6.993.006.993 1.048.951.049 8.741.258.741
12 5 6.86 150 1.9 4.985.422.741 2.077.259.475 415.451.895
5 9 2.13 400 1.7 1.596.244.131 2.873.239.437 3.192.488.263
15 3 10.36 200 2.1 6.081.081.081 1.216.216.216 4.054.054.054
6.565.243.345 8.831.135.633 1.273.163.999JUMLAH
TABEL ITERASI 3
Dari iterasi kedua,kita mendapatkan koordinat baru, yaitu :
Xon = 6565,24 / 1273,16 = 5,13
Yon = 8831,13 / 1273,16 = 6,93
Dengan menggunakan cara yang sama diperoleh koordinat
baru (5.4, 6.9). Dua iterasi berikutnya menghasilkan titik
yang sama yaitu (5.1, 6.9) sehingga titik itulah dianggap
posisi gudang regional yang optimal.
Pendekatan gravity location models
menentukan lokasi fasilitas dengan
menggunakan volume dan biaya per volume per
jarak sebagai pembobot.
Dengan demikian, lokasi yang terpilih, seperti
yang ditunjukan pada gambar 4.3 di atas, lebih
mendekat ke daerah pemasaran yang
memlbutuhkan pasokan dengan volume tinggi
dan ongkos transportasinya mahal
Penentuan Lokasi dan Alokasi dengan Mempertimbangkan Kapasitas
Style
Keputusan pendirian suatu fasilitas produksi atau pergudangan sering kali harus dilakukan
secara simultan dengan keputusan lain, antara lain yang menyangkut alokasi produksi dan
pengiriman, Permasalahan ini akan lebih lebih kompleks lagi apabila kita mempertimbangkan
batasan kapasitas dari masing-masing pabrik Misalnya kita memiliki sejumlah kandidat
fasilitas produksi yang tersebar di beberaoa daerah untuk melayani sejumlah daerah
pemasaran.
Katakanlah kita memiliki n pabrik yang potensial untuk melayani m wilayah pemasaran.
Masing- masing pabrik memiliki kapasitas tertentu dari masing-masing wilayah pemasaran
memiliki permintaan yang bisa diprediksi jumlahnya. Setiap pabrik tentunya membutuhkan
suatu biaya tetap untuk dioperasikan. Pertanyaan yang harus dijawab adalah pabrik mana
saja yang akan dipilih dan dari pabrik mana permintaan tiap wlayah akan dipenubi?
dibutuhkan suatu model matematis yang berbentuk Program interger.
Variabel keputusan yang harus dicari nilainya di sini adalah:
Yi= yang nilainya sama dengan 1 bila pabrik dipilih dan 0 jika tidak
Xij=adalah volume yang dikirim dari pabrik i kewilayah pasar j tiap tahun
Beberapa parameter harus di definisikan disini.parameter tersebut di peroleh dari data-
data yang terkait dengan pabrik dan pasar.misalnya kita menggunakan notasi-notasi berikut
i=indeks untuk pabrik(1,2,....n)
j=indeks untuk pasar (1,2,....m)
Dj=permintaan tahunan dari pasar j
Ki=kapasitas tahunan pasar i
Fi=biaya-biaya tetap (konversikan menjadi biaya tahunan)pabrik i
Cij=biaya produksi dari mengirim satu unit produk dari pabrik i ke pasar j
Fungsi tujuan dari permasalahan ini adalah meminimumkan
biaya-biaya tahunan yang merupakan gabungan dari biaya
tetap dan biaya variabel.fungsi tujuan tersebut dapat di
rumuskan sebagai berikut:
Fungsi tujuan tersebut dicapai dengan memperhatikan batasan
permintaan masing-masing wilayah pemasaran maupun
kapasitas produksi setiap pabrik. Tentu saja jumlah yang
dikirim dari pabrik i tidak boleh melebihi kapasitasnya dan
diharapkan semua permintaan pasar terpenuhi Dua persamaan
berikut batasan batasan tersebut, persamaan pertama
memaksa supaya umiah yang dikim ke wilayah pemasaran j sama
dengan jumlah yang diminta benkutnya untuk meyakinkan jika
suatu pabrik d putuskan untuk dibuka jumiah yang dkinm dan
pabrik tersebut tidak akan melebihi kapasitasnya dan
pemasaran tersebut untuk meyakinkan jika suatu pabrik
diputuskan untuk dibuka,jumlah yang dikirim dari pabrik
tersebut tidak akan melebihi kapasitasnya.
Menentukan Secara Simultan Lokasi Pabrik Dan Gudang
Ada kalanya perusahaan perlu mengevaluasi jaringan supply Chains mereka secara
total,Dalam hal ini keputusan tentang lokasi pabrik atau lokasi gudang mungkin harus
ditentukan secara simultan.untuk perusahaan yang beroperasi secara global maupun
nasional mereka mungkin akan memulai sejumlah pabrik dan sejumlah gudang.seperti
halnya pada permasalahan yang telah di selesaikan pada bagian sebelumnya ,tiap-tiap
pabrik bisa dibuka maupun di tutup masing-masing mempunyai biaya tetap dan biaya
variabel setiap pabrik juga mempunyai kapasitas terbatas.
demikian pula setiap alternatif gudang bisa diputuskan untuk dibuka atau tidak dan
masing-masing mempunyai kapasitas dan biaya tetap.untuk permasalahan seperti ini di
samping jawaban terhadap dibuka atau tidaknya suatu pabrik atau gudang,perlu juga
dijawab dari gudang mana Tiap wilayah pasar akan dipasok dan dari pabrik mana Tiap
gudang akan dipasok berikut mengilustrasikan permasalahan yang seperti ini disini kita
bisa melihat bahwa ada tiga pabrik dan dua gudang yang akan dibuka untuk melayani 5
wilayah pemasaran.
Permasalahan diatas biasanya dimodelkan dengan suatu
program integer.untuk mengembangkan model
tersebut,mari kita defininisikan notasi-notasi berikut;
I =indeks untuk pabrik(1,2,...n)
W=indeks untuk gudang(1,2,...p)
J =indeks untuk pasar(1,2,...m)
Dj=permintaan tahunan dari pasar j
Ki=kapasitas tahunan pabrik i
Kw=kapasitas tahunan gudang w
Fi=biaya-biaya tetap(dikonversi menjadi biaya
tahunan)pabrik i
Fw= biaya-biaya tetap(dikonversi menjadi biaya
tahunan)gudang w
Ciw=biaya variabel satu unit produk dari pabrik i ke gudang
w (produksi+kirim)
Cwj= biaya variabel satu unit produk dari gudang w ke
pasar j
Yi=1 bila pabrik i dipilih dan 0 jika tidak
Yw=1 jika gudang w dipilih dan 0 jika tidak
Xiw=volume yang dikirim dari pabrik i ke gudang w tiap
tahun
Xwj=volume yang dikirim dari gudang w ke pasar j
tiaptahun
Fungsi tujuan dari model ini untuk meminimumkan ongkos-
ongkos yang terdiri dari ongkos tetap pabrik ongkos
tetap gudang ongkos pengiriman barang dari pabrik ke
gudang dan ongkos pengiriman barang dari gudang ke
pasar.
sedangkan kendala yang harus diperhitungkan dalam
model ini sebagai berikut: kedala yang menjamin bahwa
pengiriman dari pabrik ke gudang W harus lebih kecil
atau sama dengan kapasitas pabrik yang
bersangkutan.Namun demikian kalau pabrik tersebut
tidak dibuka tentu saja kapasitas tidak ada.persamaan
dari Kendal ini sebagai berikut:
kendala yang ketiga menyatakan bahwa jumlah
yang dikirim oleh gudang dalam setahun ke
seluruh wilayah pemasaran tidak boleh
melebihi kapasitas tahunan (throghput) dari
gudang yang bersangkutan.hal ini bisa
diformulasikan sebagai berikut:
kendala berikut menyatakan bahwa permintaan
masing-masing wilayah permintaan terpenuhi:
Model ini bisa diselesaikan dengan software
integer program Setelah semua parameter
diperoleh.nilai-nilai Parameter tersebut
biasanya harus didapatkan melalui
pengumpulan data dilapangan dan kebijakan
perusahaan.data permintaan dari ongkos-
ongkos biasanya diperoleh dengan melihat
informasi di luar di luar perusahaan.data
kapasitas gudang atau pabrik bisa merupakan
kebijakan perusahaan(apabila gudang dan
pabrik tersebut baru direncanakan atau
dibuka)atau bisa diperoleh dari luar
perusahaan apabila fasilitas-fasilitas
tersebut bukan merupakan milik
perusahaan,namun akan dibeli atau akan
dijadikan Mitra atau subkontraktor oleh
perusahaan.
Thank You

More Related Content

What's hot

Supply Chain Management Makalah
Supply Chain Management MakalahSupply Chain Management Makalah
Supply Chain Management MakalahYesica Adicondro
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANFeronica Romauli
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiLuthfi Nk
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Tika Karomah
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Judianto Nugroho
 
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekCPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekKukuh Setiawan
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanBrigita Haryani
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )nurulllah
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanahmad fauzan
 
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Togar Simatupang
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasionalHenry Guns
 
Permasalahan Perusahaan Samsung
Permasalahan Perusahaan SamsungPermasalahan Perusahaan Samsung
Permasalahan Perusahaan SamsungAfdan Rojabi
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasSurya Mysunny
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaSyafril Djaelani,SE, MM
 
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalContoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalLailiya NR
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 

What's hot (20)

Supply Chain Management Makalah
Supply Chain Management MakalahSupply Chain Management Makalah
Supply Chain Management Makalah
 
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANPENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIAN
 
Sistem Informasi Produksi
Sistem Informasi ProduksiSistem Informasi Produksi
Sistem Informasi Produksi
 
Bab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pertBab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pert
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyekCPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
CPM (Network Planning CPM) - Manajemen proyek
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
 
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Permasalahan Perusahaan Samsung
Permasalahan Perusahaan SamsungPermasalahan Perusahaan Samsung
Permasalahan Perusahaan Samsung
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
 
Perencanaan Kapasitas
Perencanaan KapasitasPerencanaan Kapasitas
Perencanaan Kapasitas
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis MahasiswaContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis Mahasiswa
 
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlalContoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
Contoh perusahaan nasional, internasional, multinasional, globlal
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 

Similar to OPTIMAL SC DESIGN

Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrikZall Zallibeng N
 
7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.ppt7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.pptAmymissy
 
7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.ppt7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.pptMeikaPDP
 
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013Nisa Adni
 
Merancang Jaringan Rantai Pasokan.pdf
Merancang Jaringan Rantai Pasokan.pdfMerancang Jaringan Rantai Pasokan.pdf
Merancang Jaringan Rantai Pasokan.pdfDamanSudarman1
 
Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain
Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain
Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain Catur Setiawan
 
Konsep Manajemen Logistik - Riki ardoni
Konsep Manajemen Logistik  - Riki ardoniKonsep Manajemen Logistik  - Riki ardoni
Konsep Manajemen Logistik - Riki ardoniRiki Ardoni
 
LN3 - Forecasting Logistics Requirement
LN3 - Forecasting Logistics RequirementLN3 - Forecasting Logistics Requirement
LN3 - Forecasting Logistics RequirementBinus Online Learning
 
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptxPERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptxLiyaSetiawati
 
LN1 - Introduction to Supply Chain Management
LN1 - Introduction to Supply Chain ManagementLN1 - Introduction to Supply Chain Management
LN1 - Introduction to Supply Chain ManagementBinus Online Learning
 

Similar to OPTIMAL SC DESIGN (20)

Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
 
7 strategi lokasi
7 strategi lokasi7 strategi lokasi
7 strategi lokasi
 
7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.ppt7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.ppt
 
7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.ppt7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.ppt
 
7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.ppt7 STRATEGI LOKASI.ppt
7 STRATEGI LOKASI.ppt
 
Strategi Lokasi.PPT
Strategi Lokasi.PPTStrategi Lokasi.PPT
Strategi Lokasi.PPT
 
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013
Jurnal kelompok 5 a model transportasi 2013
 
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrikPp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
 
Merancang Jaringan Rantai Pasokan.pdf
Merancang Jaringan Rantai Pasokan.pdfMerancang Jaringan Rantai Pasokan.pdf
Merancang Jaringan Rantai Pasokan.pdf
 
Pengantar teknik industri modul 4
Pengantar teknik industri modul 4Pengantar teknik industri modul 4
Pengantar teknik industri modul 4
 
Tata letak
Tata letakTata letak
Tata letak
 
Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain
Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain
Aplikasi MCDM untuk mendukung efektifitas Supply Chain
 
Konsep Manajemen Logistik - Riki ardoni
Konsep Manajemen Logistik  - Riki ardoniKonsep Manajemen Logistik  - Riki ardoni
Konsep Manajemen Logistik - Riki ardoni
 
LN3 - Forecasting Logistics Requirement
LN3 - Forecasting Logistics RequirementLN3 - Forecasting Logistics Requirement
LN3 - Forecasting Logistics Requirement
 
Manajemen produksi
Manajemen produksiManajemen produksi
Manajemen produksi
 
Ppt ekonomi perkotaan
Ppt ekonomi perkotaanPpt ekonomi perkotaan
Ppt ekonomi perkotaan
 
pertemuan ke 2.pptx
pertemuan ke 2.pptxpertemuan ke 2.pptx
pertemuan ke 2.pptx
 
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptxPERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
 
LN1 - Introduction to Supply Chain Management
LN1 - Introduction to Supply Chain ManagementLN1 - Introduction to Supply Chain Management
LN1 - Introduction to Supply Chain Management
 
Teori lokasi dan terbentuknya kota
Teori lokasi dan terbentuknya kotaTeori lokasi dan terbentuknya kota
Teori lokasi dan terbentuknya kota
 

More from Rizky Akbar

Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Rizky Akbar
 
Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan
Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas PelangganMenciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan
Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas PelangganRizky Akbar
 
Definisi, Fungsi, Sejarah CRM
Definisi, Fungsi, Sejarah CRMDefinisi, Fungsi, Sejarah CRM
Definisi, Fungsi, Sejarah CRMRizky Akbar
 
Warrant dan valuta asing
Warrant dan valuta asingWarrant dan valuta asing
Warrant dan valuta asingRizky Akbar
 
Penilaian saham dan valuasinya
Penilaian saham dan valuasinyaPenilaian saham dan valuasinya
Penilaian saham dan valuasinyaRizky Akbar
 
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmRizky Akbar
 
5. peramalan permintaan
5. peramalan permintaan5. peramalan permintaan
5. peramalan permintaanRizky Akbar
 
4. perancangan produk baru
4. perancangan produk baru4. perancangan produk baru
4. perancangan produk baruRizky Akbar
 
2. konsep aliran rantai pasokan
2. konsep aliran rantai pasokan2. konsep aliran rantai pasokan
2. konsep aliran rantai pasokanRizky Akbar
 
1. pengelolaan aliran rantai pasokan
1. pengelolaan aliran rantai pasokan1. pengelolaan aliran rantai pasokan
1. pengelolaan aliran rantai pasokanRizky Akbar
 

More from Rizky Akbar (11)

Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan
Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas PelangganMenciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan
Menciptakan Nilai, Kepuasan & Loyalitas Pelanggan
 
Definisi, Fungsi, Sejarah CRM
Definisi, Fungsi, Sejarah CRMDefinisi, Fungsi, Sejarah CRM
Definisi, Fungsi, Sejarah CRM
 
Warrant dan valuta asing
Warrant dan valuta asingWarrant dan valuta asing
Warrant dan valuta asing
 
Right issue
Right issueRight issue
Right issue
 
Penilaian saham dan valuasinya
Penilaian saham dan valuasinyaPenilaian saham dan valuasinya
Penilaian saham dan valuasinya
 
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqmPpt ttm3 kelompok 2 materi tqm
Ppt ttm3 kelompok 2 materi tqm
 
5. peramalan permintaan
5. peramalan permintaan5. peramalan permintaan
5. peramalan permintaan
 
4. perancangan produk baru
4. perancangan produk baru4. perancangan produk baru
4. perancangan produk baru
 
2. konsep aliran rantai pasokan
2. konsep aliran rantai pasokan2. konsep aliran rantai pasokan
2. konsep aliran rantai pasokan
 
1. pengelolaan aliran rantai pasokan
1. pengelolaan aliran rantai pasokan1. pengelolaan aliran rantai pasokan
1. pengelolaan aliran rantai pasokan
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

OPTIMAL SC DESIGN

  • 1. Nuraini Qalbu Waty 1710111038 Anastasia Krizia 1710111053 Akbar Indra Jaya 1710111086
  • 3. Tujuan dari keberadaan jaringan supply chain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang tentunya bisa berubah secara dinamis dari waktu ke waktu. Perancangan jaringan supply chain mencakup keputusan tentang lokasi, jumlah, dan kapasitas fasilitas produksi dan distribusi. Perancangan jarangan supply chain merupakan satu kegiatan strategis yang harus dilakukan pada supply chain management dan mencakup keputusan tentang lokasi,jumlah, serta kapasitas fasilitas produksi dan distribusi dalam suatu supply chain.
  • 4. 05 Berapa masing-masing kapasitas fasilitas yang harus digunakan? 06 Produk apa yang harus diproduksi di masing-masing pabrik? 07 Produk apa yang harus disimpan di masing-masing gudang? 08 Pabrik mana yang akan memasok tiap gudang?04 Proses apa yang bisa diserahkan ke pihak ketiga? 03 Berapa dan dimana lokasi fasilitas produksi dan distribusi yang akan dioperasikan? 02 Berapa lead time yang bisa dijanjikan dan dengan biaya berapa? 01Pasar mana yang akan menjadi target penjualan? Menurut Kibli Et Al (2010),rancangan Jaringan Supply Chain Mencakup Jawaban Terhadap Berbagai Pertanyaan Seperti : 09 Gudang mana yang akan memasok tiap wilayah pasar?
  • 5. Implementasi strategi Supply chain hanya bisa berlangsung secara efektif apabila Supply chain memiliki jaringan dengan konfigurasi yang sesuai.Struktur jaringan menentukan Supply chain yang responsif / efisien, Contoh : Supply Chain Responsif konfigurasi jaringannya harus ditunjang oleh fasilitas produksi dan gudang yang lebih banyak dan tersebar di berbagai lokasi pemasaran. Supply Chain Efisien jaringan relatif tersentralisasi dengan fasilitas yang lebih sedikit.
  • 6. Pada Dasarnya Jaringan Supply Chain Merupakan Hasil Dari Beberapa Keputusan Strategis Berikut. 1. Pertama adalah keputusan tentang lokasi fasilitas produksi dan gudang dan keputusan tentang pembelian. 2. Kedua adalah keputusan outsourcing, yakni akan mengerjakan sendiri suatu kegiatan tertentu atau mensubkontrakkan ke pihak lain. 3. Ketiga adalah keputusan tentang aliran produk ataubarangpada fasilitas-fasilitas fisik tersebut. Masing-masing keputusan tersebut tentunya didasari oleh banyak pertimbangan seperti kondisi ekonomi, sosial, keamanan, politik, budaya, danlingkungan.
  • 7. Tradeoff Dalam Merancang Jaringan Supply Chain
  • 8. Banyak pertimbangan yang perlu diperhitungkan dalam membuat keputusan tentang jaringan supply chain. Pertimbangan strategi supply chain dan pertimbangan lingkungan bisnis sama-sama penting dalam mengambil keputusan tersebut. Dari sisi strategi supply chain, keputusan tentang konfigurasi sangat menentukan efektif atau tidaknya strategi yang ditetapkan. Pada gambar dibawah ini terlihat dua alternatif konfigurasi untuk memasarkan suatu produk yang dibuat disatu pabrik ke 16 area konsumen yang berbeda. Pada gambar pertama terlihat ada empat gudang yang dimiliki perusahaan ditempatkan di empat wilayah regional yang berbeda. Pada gambar berikutnya ada perampingan struktur supply chain dimana jumlah gudangnya dikurangi menjadidua.
  • 9. Biaya pengiriman dari gudang ke lokasi toko atau daerah pelanggan akan lebih besar pada konfigurasi yang kedua. Dengan hanya ada dua gedung, rata-rata jasa kirim dari gudang ke toko atau pusat pelanggan akan lebih jauh. Waktu respons akan lebih cepat pada konfigurasi pertama. Selama persediaan digudang terkelola dengan baik Semakin terpusat gudang-gudang penyimpan suatu produk,semakin rendah fluktuasi permintaan agregat digudang tersebut, sehingga safety stock bisa dikurangi. Fenomena ini dikenal dengan istilah risk polling effect. Pada konfigurasi pertama, ongkos transportasi dari pabrik ke gudang akan lebih besar. kebutuhan sumber daya pengiriman dari pabrik ke gudang (misalnya truk dan supir) akan lebih banyak pada konfigrasi pertama. Biaya tetap yang berkaitan dengan fasilitas (dalam hal gudang) akan lebih besar pada konfigurasi pertama. Biaya persediaan akan lebih tinggi daripada konfigurasi pertama karena tiap-tiap gudang akan memiliki stok sendiri Apa implikasi dari dua konfigurasi tersebut terhadap ongkos-ongkos supply chain dan terhadap kecepatan supply chain merespon kebutuhan konsumen? Ada beberapa hal yang bisa dianalisis disini:
  • 10. Beberapa Faktor Lingkungan yang Harus di Pertimbangkan dalam Merancang Jaringan Supply Chain
  • 11. Faktor ekonomi makro menyangkut stabilitaskeuanganseperti tingkat inflasi dan nilai tukar mata uang, tariff dan insentif pajak, dansebagainya. Faktor sosial politik terkait dengan kulturmasyarakat,tingkat penerimaan mereka terhadap kehadiran investasi asing, ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan, peraturan ketenagakerjaan dan kebijakan pemerintahlainnya. Faktor Teknologi memiliki dampak yang signifikan terhadap keputusan jaringan desain. Faktor kemanan peranannya dalam menentukanapakah suatu negara atau wilayah cukup menarik untuk dijadikan tempat operasi atau fempat untuk mendapatkan input (seperti bahan baku) bagi suatu supplychain. 1.Faktor ekonomi makro 2.Faktor sosial politik 3.Faktor teknologi 4.Faktor keamanan Aspek lingkungan bisnis sangat penting dipertimbangkan dalam merancang konfigurasi supply chain. Beberapa hal yang termasuk dalam mencakup lingkungan bisnis dan perlu dievaluasi secara cermat dalam mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan konfigurasi supply chain adalah:
  • 12. Model-model Untuk Merancang Jaringan Supply Chain
  • 13. Metode Kualitatif (Ranking Procedure) 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan dan memiliki signifikasi yang berkaitan dengan proses pemilihan lokasi pabrik, seperti : •Lokasi pensuplai bahan baku •Lokasi pemasaran •Lokasi tenaga kerja •Kondisi iklim •UU dan peraturan lainnya Factory utilities & service 2. Pemberian bobot dari masing-masing faktor yang telah diidentifikasi berdasarkan derajat kepentingan, contoh : •Lokasi pensuplai bahan baku : 20% (X1) •Lokasi pemasaran : 40% (X2) •Lokasi tenaga kerja : 10% (X3) •Kondisi iklim : 5% (X4) •UU dan peraturan lainnya : 5% (X5) •Factory utilities & service : 20% (X6) 3. Memberi skor (nilai) untuk masing-masing faktor yang diidentifikasikan sesuai skala angka (range 0 s/d 10) dari masing- masing alternatif lokasi yang dianalisa 4. Mengalikan bobot dari masing-masing faktor dengan skor dari tiap alternatif yang ada dan menghitung total perkalian antar skor dan bobot : Zj = ∑Xi Yij 5. Lokasi yang dianggap paling baik adah alternatif lokasi yang memiliki Zj terbesar LANGKAH-LANGKAH ANALISA METODE KUALITATIF :
  • 14. Contoh kasus PT.“X” ingin melakukan ekspansi pabrik dengan beberapa alternatif lokasi sbb : a. Alternatif lokasi 1 = Sidoarjo b. Alternatif lokasi 2 = Pasuruan c. Alternatif lokasi 3 = Krian Faktor penentu yaitu Ketersedian bahan baku, Tenaga Kerja,dan Transportasi Pemberian Skor Nilai Antara 0–10 Diberikan Sebagai Berikut: Penentuan total nilai dari masing-masing alternatif lokasi: Z Sidoarjo=(40%x8)+(35%x7)+(25%x9)=7,9 Z Pasuruan=(40%x5)+(35%x8)+(25%x7)=6,55 Z Krian=(40%x7)+(35%x4)+(25%x8)=6,2 Total nilai terbesar adalah lokasi Sidoarjo dengan total nilai 7,9
  • 15. GRAVITY LOCATION MODELS Model ini digunakan untuk menentukan lokasisuatu fasilitas (misalnya gudang atau pabrik) yang menjadi penghubung antara sumber-sumber pasokan dan beberapa lokasipasar. Model ini menggunakan beberapaasumsi. • Pertama, ongkos-ongkos transportasi diasumsikan naik sebanding dengan Volume yang dipindahkan. • Kedua, baik sumber-sumber pasokan maupun pasar bisa ditentukan lokasinya pada suatu peta dengan koordinat x dan y yang jelas. Jadi beberapa data yang diperlukan dalam modelini adalah ongkos transportasi per unit, beban per unit jarak dari semua posisi pasokan ke kandidat lokasi fasilitas dan dari kandidat lokasi fasilitas tersebut ke semua lokasi pasar, volume yang akan dipindahkan, serta koordinat lokasi pasokan maupun lokasipasar.
  • 16. Easy to change colors. Easy to change colors. Asumsi : Ci: ongkos transportasi per unit beban per km antara kandidat lokasi fasilitas dengan lokasi pasaratau lokasi sumber pasokan Vi: beban yang akan dipindahkan antara fasilitas dengan sumber pasokan atau ke lokasi Pasar (Xi,Yi) : koordinat x dan y untuk lokasi Pasar atau sumber pasokan i Ji: jarak antara lokasi fasilitas dengan sumber dan pasar.
  • 17. Jarak antara dua lokasi pada model ini dihitung sebagai jarak geometris antara dua lokasi yang dihitung dengan formula berikut: dimana (x0, y0) adalah kandidat koordinat fasilitas yang dipertimbangkan. Tujuan dari model ini adalah mendapatkan lokasi fasilitas yang meminimumkan total ongkos-ongkos pengiriman yang bisa diformuiasi kan sebagai: Untuk mendapatkan nilai (xo, yo) yang optimal,yakni yang meminimumkan total ongkos pengiriman TC, dg cara berikut: •Hitung jarak ji. Untuk semua i (yakni antara lokasi kandidat fasilitas dan lokasi sumber pasokan atau pasari) •Tentukan koordinat lokasi dengan rumus berikut: Dimana x0n dan y0n masing-masing adalah koordinat x dan y yang dihasilkan
  • 18. CONTOH SOAL 1 Sebuah perusahaan memiliki enam cabang pemasaran dimana masing-masing cabang tersebut merupakan gudang- gudang lokal. Perusahaan ingin mendirikan satu gudang regional yang akan melayani keenam gudang lokal tersebut sedemikian sehingga biaya-biaya transportasi secara keseluruhan minimum. Lokasi ke enam gudang tersebar seperti pada gambar 4.2. Di samping mengetahui posisi masing-masing gudang lokal, perusahaan juga memiliki perkiraan biaya transportasi maupun beban yang akan dipindahkan ke masing-masing gudang lokal tersebut. Datanya ditunjukkan pada Tabel 4.1:
  • 19. Jawaban Dengan menggunakan (0, 0) sebagai koordinat awal dari lokasi fasilitas maka iterasi 1 bisa dikerjakan Dengan demikian maka diperoleh nilai x dan y yang baru sebagai berikut: Langkah pertama, cari ji atau jaraknya terlebih dahulu dari masing-masing lokasi dengan menggunakan koordinat (xo,yo) yaitu (0,0):
  • 20. Lalu, kita akan mencari iterasi kedua, dengan cara yang sama. cari ji atau jaraknya terlebih dahulu dari masing-masing lokasi : Dari iterasi kedua,kita mendapatkan koordinat baru, yaitu : xi yi ji vi ci vi.ci.xi / ji vi.ci.yi / ji vi.xi / ji 5 1 5.49 100 1.5 136.612.022 273.224.044 27.322.404 4 6 2.44 700 1.8 206.557.377 309.836.066 51.639.344 8 12 5.94 200 2.5 673.400.673 101.010.101 84.175.084 12 5 6.16 150 1.9 555.194.805 231.331.169 46.266.234 5 9 2.78 400 1.7 122.302.158 220.143.885 24.460.432 15 3 6.89 200 2.1 91.436.865 18.287.373 6.095.791 55.681.715 675.142.782 97.971.939JUMLAH Xon = 5568,17 / 979,71 = 5,4 Yon = 6751,42 / 979,71 = 6,9 TABEL ITERASI 2
  • 21. Lalu, kita akan mencari iterasi ketiga dengan cara yang sama. cari ji atau jaraknya terlebih dahulu dari masing-masing lokasi : xi yi ji vi ci vi.ci.xi / ji vi.ci.yi / ji vi.Ci / ji 5 1 5.91 100 1.5 1.269.035.533 2.538.071.066 2.538.071.066 4 6 1.66 700 1.8 3.036.144.578 4.554.216.867 7.590.361.446 8 12 5.72 200 2.5 6.993.006.993 1.048.951.049 8.741.258.741 12 5 6.86 150 1.9 4.985.422.741 2.077.259.475 415.451.895 5 9 2.13 400 1.7 1.596.244.131 2.873.239.437 3.192.488.263 15 3 10.36 200 2.1 6.081.081.081 1.216.216.216 4.054.054.054 6.565.243.345 8.831.135.633 1.273.163.999JUMLAH TABEL ITERASI 3 Dari iterasi kedua,kita mendapatkan koordinat baru, yaitu : Xon = 6565,24 / 1273,16 = 5,13 Yon = 8831,13 / 1273,16 = 6,93
  • 22. Dengan menggunakan cara yang sama diperoleh koordinat baru (5.4, 6.9). Dua iterasi berikutnya menghasilkan titik yang sama yaitu (5.1, 6.9) sehingga titik itulah dianggap posisi gudang regional yang optimal. Pendekatan gravity location models menentukan lokasi fasilitas dengan menggunakan volume dan biaya per volume per jarak sebagai pembobot. Dengan demikian, lokasi yang terpilih, seperti yang ditunjukan pada gambar 4.3 di atas, lebih mendekat ke daerah pemasaran yang memlbutuhkan pasokan dengan volume tinggi dan ongkos transportasinya mahal
  • 23. Penentuan Lokasi dan Alokasi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Style Keputusan pendirian suatu fasilitas produksi atau pergudangan sering kali harus dilakukan secara simultan dengan keputusan lain, antara lain yang menyangkut alokasi produksi dan pengiriman, Permasalahan ini akan lebih lebih kompleks lagi apabila kita mempertimbangkan batasan kapasitas dari masing-masing pabrik Misalnya kita memiliki sejumlah kandidat fasilitas produksi yang tersebar di beberaoa daerah untuk melayani sejumlah daerah pemasaran. Katakanlah kita memiliki n pabrik yang potensial untuk melayani m wilayah pemasaran. Masing- masing pabrik memiliki kapasitas tertentu dari masing-masing wilayah pemasaran memiliki permintaan yang bisa diprediksi jumlahnya. Setiap pabrik tentunya membutuhkan suatu biaya tetap untuk dioperasikan. Pertanyaan yang harus dijawab adalah pabrik mana saja yang akan dipilih dan dari pabrik mana permintaan tiap wlayah akan dipenubi? dibutuhkan suatu model matematis yang berbentuk Program interger. Variabel keputusan yang harus dicari nilainya di sini adalah: Yi= yang nilainya sama dengan 1 bila pabrik dipilih dan 0 jika tidak Xij=adalah volume yang dikirim dari pabrik i kewilayah pasar j tiap tahun Beberapa parameter harus di definisikan disini.parameter tersebut di peroleh dari data- data yang terkait dengan pabrik dan pasar.misalnya kita menggunakan notasi-notasi berikut i=indeks untuk pabrik(1,2,....n) j=indeks untuk pasar (1,2,....m) Dj=permintaan tahunan dari pasar j Ki=kapasitas tahunan pasar i Fi=biaya-biaya tetap (konversikan menjadi biaya tahunan)pabrik i Cij=biaya produksi dari mengirim satu unit produk dari pabrik i ke pasar j
  • 24. Fungsi tujuan dari permasalahan ini adalah meminimumkan biaya-biaya tahunan yang merupakan gabungan dari biaya tetap dan biaya variabel.fungsi tujuan tersebut dapat di rumuskan sebagai berikut: Fungsi tujuan tersebut dicapai dengan memperhatikan batasan permintaan masing-masing wilayah pemasaran maupun kapasitas produksi setiap pabrik. Tentu saja jumlah yang dikirim dari pabrik i tidak boleh melebihi kapasitasnya dan diharapkan semua permintaan pasar terpenuhi Dua persamaan berikut batasan batasan tersebut, persamaan pertama memaksa supaya umiah yang dikim ke wilayah pemasaran j sama dengan jumlah yang diminta benkutnya untuk meyakinkan jika suatu pabrik d putuskan untuk dibuka jumiah yang dkinm dan pabrik tersebut tidak akan melebihi kapasitasnya dan pemasaran tersebut untuk meyakinkan jika suatu pabrik diputuskan untuk dibuka,jumlah yang dikirim dari pabrik tersebut tidak akan melebihi kapasitasnya.
  • 25. Menentukan Secara Simultan Lokasi Pabrik Dan Gudang Ada kalanya perusahaan perlu mengevaluasi jaringan supply Chains mereka secara total,Dalam hal ini keputusan tentang lokasi pabrik atau lokasi gudang mungkin harus ditentukan secara simultan.untuk perusahaan yang beroperasi secara global maupun nasional mereka mungkin akan memulai sejumlah pabrik dan sejumlah gudang.seperti halnya pada permasalahan yang telah di selesaikan pada bagian sebelumnya ,tiap-tiap pabrik bisa dibuka maupun di tutup masing-masing mempunyai biaya tetap dan biaya variabel setiap pabrik juga mempunyai kapasitas terbatas. demikian pula setiap alternatif gudang bisa diputuskan untuk dibuka atau tidak dan masing-masing mempunyai kapasitas dan biaya tetap.untuk permasalahan seperti ini di samping jawaban terhadap dibuka atau tidaknya suatu pabrik atau gudang,perlu juga dijawab dari gudang mana Tiap wilayah pasar akan dipasok dan dari pabrik mana Tiap gudang akan dipasok berikut mengilustrasikan permasalahan yang seperti ini disini kita bisa melihat bahwa ada tiga pabrik dan dua gudang yang akan dibuka untuk melayani 5 wilayah pemasaran.
  • 26. Permasalahan diatas biasanya dimodelkan dengan suatu program integer.untuk mengembangkan model tersebut,mari kita defininisikan notasi-notasi berikut; I =indeks untuk pabrik(1,2,...n) W=indeks untuk gudang(1,2,...p) J =indeks untuk pasar(1,2,...m) Dj=permintaan tahunan dari pasar j Ki=kapasitas tahunan pabrik i Kw=kapasitas tahunan gudang w Fi=biaya-biaya tetap(dikonversi menjadi biaya tahunan)pabrik i Fw= biaya-biaya tetap(dikonversi menjadi biaya tahunan)gudang w Ciw=biaya variabel satu unit produk dari pabrik i ke gudang w (produksi+kirim) Cwj= biaya variabel satu unit produk dari gudang w ke pasar j Yi=1 bila pabrik i dipilih dan 0 jika tidak Yw=1 jika gudang w dipilih dan 0 jika tidak Xiw=volume yang dikirim dari pabrik i ke gudang w tiap tahun Xwj=volume yang dikirim dari gudang w ke pasar j tiaptahun
  • 27. Fungsi tujuan dari model ini untuk meminimumkan ongkos- ongkos yang terdiri dari ongkos tetap pabrik ongkos tetap gudang ongkos pengiriman barang dari pabrik ke gudang dan ongkos pengiriman barang dari gudang ke pasar. sedangkan kendala yang harus diperhitungkan dalam model ini sebagai berikut: kedala yang menjamin bahwa pengiriman dari pabrik ke gudang W harus lebih kecil atau sama dengan kapasitas pabrik yang bersangkutan.Namun demikian kalau pabrik tersebut tidak dibuka tentu saja kapasitas tidak ada.persamaan dari Kendal ini sebagai berikut: kendala yang ketiga menyatakan bahwa jumlah yang dikirim oleh gudang dalam setahun ke seluruh wilayah pemasaran tidak boleh melebihi kapasitas tahunan (throghput) dari gudang yang bersangkutan.hal ini bisa diformulasikan sebagai berikut: kendala berikut menyatakan bahwa permintaan masing-masing wilayah permintaan terpenuhi:
  • 28. Model ini bisa diselesaikan dengan software integer program Setelah semua parameter diperoleh.nilai-nilai Parameter tersebut biasanya harus didapatkan melalui pengumpulan data dilapangan dan kebijakan perusahaan.data permintaan dari ongkos- ongkos biasanya diperoleh dengan melihat informasi di luar di luar perusahaan.data kapasitas gudang atau pabrik bisa merupakan kebijakan perusahaan(apabila gudang dan pabrik tersebut baru direncanakan atau dibuka)atau bisa diperoleh dari luar perusahaan apabila fasilitas-fasilitas tersebut bukan merupakan milik perusahaan,namun akan dibeli atau akan dijadikan Mitra atau subkontraktor oleh perusahaan.