3. Merupakan sebuah proses
kegiatan aktivitas perekonomian
dan perdagangan dimana ada
banyak negara di dunia yang
menjadi kekuatan pasar yang
satu dan semakin terintegrasi
tanpa hambatan atau batasan
teritorial negara. Adanya
globalisasi perekonomian ini
berarti adanya keharusan
penghapusan seluruh batasan dan
hambatan terhadap arus barang,
jasa serta modal.
5. 1. Factor Endowments (Faktor
Pendukung)
Posisi negara dalam faktor
produksi, seperti tenaga kerja
terampil atau infrastruktur, diperlukan
untuk bersaing dalam industri
tertentu. Dengan demikian,
pengetahuan dan keterampilan
spesifik perusahaan yang dibuat di
negara yang langka, berharga, sulit
ditiru, dan secara cepat dan efisien
digunakan adalah faktor-faktor
produksi yang pada akhirnya
mengarah pada keunggulan
kompetitif suatu bangsa.
6. 2. Kondisi Permintaan
Sifat permintaan pasar
dalam negeri untuk produk atau
layanan industri. Kondisi
permintaan mengacu pada
tuntutan bahwa konsumen
menempatkan pada industri untuk
barang dan jasa. Konsumen yang
menuntut produk yang sangat
spesifik, canggih, dan layanan
yang memaksa perusahaan untuk
menciptakan produk dan layanan
yang inovatif dan canggih untuk
memenuhi permintaan.
7. 3. Industri Terkait dan Pendukung
Keberadaan industri pendukung
dan industri terkait yang memiliki daya
saing global mempengaruhi daya saing
industri utamanya. Industri hulu yang
memiliki daya saing global akan memasok
input bagi industri utama dengan harga
yang lebih murah, mutu yang lebih baik,
pelayanan yang cepat, pengiriman tepat
waktu dan jumlah sesuai dengan
kebutuhan industri utama, sehingga
industri tersebut juga akan memiliki daya
saing global yang tinggi. Industri hilir
yang menggunakan produk industri utama
sebagai bahan baku. Apabila industri hilir
memiliki daya saing global maka industri
hilir tersebut dapat menarik industri
hulunya untuk memperoleh daya saing
global.
8. 4. Strategi, Struktur, dan
Persaingan Perusahaan
Strategi perusahaan
sangat berpengaruh untuk
memenangkan persaingan
domestik dan internasional,
dengan demikian secara tidak
langsung akan meningkatkan
daya saing global industri
yang bersangkutan. Struktur
industri dan struktur
perusahaan menentukan daya
saing yang dimiliki oleh
perusahaan-perusahaan yang
tercakup dalam industri
tersebut. Tingkat persaingan
dalam industri merupakan
salah satu faktor pendorong
bagi perusahaan-perusahaan
yang berkompetisi untuk
terus melakukan inovasi.
10. Perusahaan dapat memperluas
market sizenya dengan bergerak
ke pasar internasional dengan
melakukan strategi langsung ke
pasar negara maju dan
berkembang dalam upaya untuk
meningkatkan potensi pasar
untuk produknya.
1. Meningkatkan Ukuran Pasar
11. Dalam bentuknya yang paling
sederhana, arbitrasi berarti
membeli sesuatu dari mana
harganya murah dan
menjualnya di suatu tempat
yang harganya lebih tinggi.
2. Mengambil Keuntungan dari
Arbitrase
12. Perusahaan dapat meningkatkan ukuran pasar potensialnya dengan
beralih ke pasar Internasional. Dengan meningkatkan tingkat
pertumbuhan suatu produk yang berada pada tahap Maturity di
negara asal perusahaan tersebut, tetapi produknya memiliki potensi
permintaan lebih besar di Negara lain adalah manfaat lain dari
ekspansi internasional.
3. Meningkatkan Potensi
Pertumbuhan Produk
13. Jika telah memiliki lokasi yang menarik dan
menguntungkan, perusahaan-perusahaan bisa
mengelola fasilitas-fasilitas mereka dengan efektif.
Misal, akses tenaga kerja, energy dan
sumber daya alam lainnya dengan biaya lebih
rendah. Selain itu , akses ke konsumen lebih
mudah
4. Mengoptimalkan Lokasi
Kegiatan Rantai Nilai
14. Ekspansi internasional dapat meningkatkan
kinerja suatu perusahaan karena dapat
mempengaruhi kualitas dari setiap aktivitas
yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
5. Peningkatan Kinerja
15. Ekspansi internasional dapat memberikan manfaat
dalam hal mengurangi biaya, perusahaan-perusahaan
ini mencari dan menginvestasikan dalam negara yang
biaya produksinya rendah untuk menyisakan
kompetitif biaya antara negara asal dan negara luar.
6. Pengurangan Biaya
16. Risk reduction atau disebut
juga risk mitigation yaitu
merupakan metode yang
mengurangi kemungkinan
terjadinya suatu resiko
ataupun mengurangi dampak
kerusakan yang dihasilkan
oleh suatu resiko.
7. Pengurangan Risiko
17. Mengeksplorasi kemungkinan untuk inovasi terbalik
menjadi motivasi utama untuk ekspansi internasional.
Banyak perusahaan terkemuka yang menemukan
bahwa mengembangkan produk khusus untuk pasar
negara berkembang dapat membuahkan hasil yang
besar.
8. Eksplorasi Reverse Innovation
19. 1. Risiko Politik dan Ekonomi
Risiko politik merupakan potensi ancaman terhadap operasi
perusahaan di suatu negara yang dikarenakan tidak efektifnya sistem politik
domestik. Sumber lain risiko politik di banyak negara adalah ketiadaan
aturan hukum. Ketiadaan aturan atau kurangnya penegakan aturan mengarah
pada apa yang mungkin sering tampak pada keputusan yang sewenang-
wenang dan tidak konsisten oleh pemerintah. Ini bisa menyulitkan
perusahaan asing untuk melakukan bisnis.
Risiko ekonomi merupakan potensi ancaman terhadap operasi
perusahaan di suatu negara karena kebijakan dan kondisi ekonomi, termasuk
undang-undang hak milik dan penegakan hukum tersebut.
20. 2. Risiko Mata Uang
Fluktuasi mata uang dapat menimbulkan risiko
yang besar. Perusahaan dengan operasional di
beberapa negara harus terus menerus memonitor nilai
tukar antara mata uangnya sendiri dan mata uang
negara tuan rumah untuk meminimalkan risiko mata
uang. Bahkan perubahan kecil dalam nilai tukar dapat
menghasilkan perbedaan yang signifikan dalam biaya
produksi atau laba saat melakukan bisnis di luar
negeri.
21. 3. Risiko Manajemen
Risiko manajemen dapat dianggap
sebagai tantangan dan risiko yang
dihadapi oleh para manajer ketika
mereka harus menanggapi perbedaan
yang tidak dapat dihindari di pasar
luar negeri seperti perbedaan budaya,
kebiasaan, bahasa, tingkat
pendapatan, preferensi pelanggan,
sistem distribusi, dan sebagainya.
Dalam kasus produk-produk yang
tampaknya standar, beberapa tingkat
adaptasi local akan menjadi perlu.
22. Ahli strategi pemasaran Theodore Levitt,
menyarankan bahwa perusahaan harus
menstandardisasi semua produk dan layanan mereka
untuk semua pasar dunia mereka. pendekatan
semacam itu akan membantu perusahaan menurunkan
biaya keseluruhannya dengan menyebarkan investasi
sebesar mungkin.
23. Pendekatan Levitt didasarkan pada tiga asumsi
utama :
1. Kebutuhan dan minat pelanggan menjadi semakin
homogen di seluruh dunia
2. Orang-orang di seluruh dunia bersedia
mengorbankan preferensi dalam fitur produk,
fungsi, desain, dan sejenisnya untuk harga yang
lebih rendah dengan kualitas tinggi.
3. Skala ekonomi substansial dalam produksi dan
pemasaran taksi dicapai melalui penyediaan pasar
global.
24. SANGGAHAN ASUMSI LEVVIT :
1. Pasar produk sangat bervariasi antar negara
(kebutuhan dan minat pelanggan)
2. Di banyak pasar produk dan layanan, tampaknya
ada minat yang meningkat pada berbagai fitur
produk, kualitas dan layanan (preferensi untuk
harga rendah)
3. Teknologi memungkinkan produksi fleksibel,
biaya produksi mungkin tidak penting untuk biaya
produk dan strategi perusahaan tidak boleh
digerakkan oleh produk
27. STRATEGI INTERNASIONAL
Unit-unit negara diperbolehkan membuat beberapa
penyesuaian kecil terhadap produk dan ide yang
datang dari kantor pusat, tetapi perusahaan di negara
tersebut memiliki independensi dan otonomi yang
jauh lebih sedikit dibandingkan dengan perusahaan
multidomestik. Tujuan utama dari strategi ini adalah
eksploitasi dunia terhadap pengetahuan dan
kemampuan perusahaan induk. Semua sumber daya
dari kompetensi inti adalah terpusat.
Kekuatan Keterbatasan
Eksploitasi pengetahuan
dan kompetensi inti
perusahaan induk.
Kemampuan terbatas
untuk beradaptasi dengan
pasar lokal.
Dapat menurunkan biaya
karena lebih sedikit
kebutuhan untuk
menyesuaikan produk dan
layanan.
Ketidakmampuan
memanfaatkan ide-ide dan
inovasi baru terjadi di
pasar lokal.
28. STRATEGI GLOBAL
Strategi yang didasarkan pada
sentralisasi dan kontrol
perusahaan yang dilakukan
oleh kantor pusat perusahaan,
dengan penekanan utama
pada pengendalian biaya.
Keuntungan dari strategi
global adalah memungkinkan
perusahaan untuk
menciptakan tingkat kualitas
standar di seluruh dunia.
Kekuatan Keterbatasan
Integrasi yang kuat di
berbagai bisnis.
Kemampuan terbatas
untuk beradaptasi dengan
pasar lokal.
Standardisasi mengarah
ke skala ekonomi yang
lebih tinggi, dimana hal
tersebut dapat
menurunkan biaya.
Sentralisasi dapat
meningkatkan
ketergantungan.
Membantu menciptakan
standar kualitas yang
seragam di seluruh dunia.
29. STRATEGI MULTIDOMESTIK
Keputusan yang dilakukan dari strategi
multidomestik cenderung terdesentralisasi untuk
memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan
produknya dan merespon dengan cepat terhadap
perubahan permintaan.
Kekuatan Keterbatasan
• Kemampuan untuk
menyesuaikan produk
dan layanan dengan
kondisi pasar lokal.
• Kemampuan untuk
mendeteksi peluang
potensial untuk ceruk
yang menarik di pasar
tertentu, meningkatkan
pendapatan.
• Menurunnya kemampuan
untuk merealisasikan
penghematan biaya
melalui skala ekonomi.
• Kesulitan yang lebih
besar dalam mentransfer
pengetahuan lintas
negara.
• Dapat menyebabkan
"over adaptation" ketika
kondisi berubah.
30. STRATEGI TRANSNASIONAL
Untuk perusahaan yang menggunakan strategi ini, aktivitas utamanya tidak terpusat di
perusahaan induk tetapi tiap cabang melaksanakan tugasnya sendiri. Akan tetapi walaupun
tersebar tetapi terfokus sehingga efisiensi dan fleksibel dalam jaringan yang saling terkait.
Prinsip inti dari model transnasional adalah bahwa aset dan kapabilitas perusahaan tersebar
sesuai dengan lokasi yang paling menguntungkan untuk setiap kegiatan.
Kekuatan Keterbatasan
Kemampuan untuk
mencapai skala ekonomi.
Tantangan unik dalam
menentukan lokasi
kegiatan yang optimal
untuk memastikan biaya
dan kualitas.
Kemampuan untuk
beradaptasi dengan pasar
lokal.
Kemampuan untuk
mencari aktivitas di lokasi
yang optimal.
Tantangan manajerial
yang unik dalam
mendorong transfer
pengetahuan.Kemampuan untuk
meningkatkan arus
pengetahuan dan
pembelajaran.