1. Matematika Ekonomi
Penerapan Ekonomi Differensial
Wiji Safitri, SMB., MM.
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial
Universitas Pelita Bangsa
2. Elastisitas
Elastisitas dari suatu fungsi y = f(x) berkenaan dengan x dapat
didefinisikan sebagai:
π =
πΈπ¦
πΈπ₯
= lim
Ξπ₯ β0
(
Ξπ¦
π¦
)
(Ξπ₯/π₯)
=
ππ¦
ππ₯
.
π₯
π¦
Ini berart elastisitasnya y = f(x) merupakan limit rasion antara [erubahan realtif
dalam y terhadap perubahan relative dalam x, untuk perubahan x yang sangat kecil
atau mendekati nol. Dengan terminologi lain, elastisitas y terhadap x dapat juga
dikatakan sebagai rasio antara persentase perubahan y terhadap persentase
perubahan x.
Wiji Safitri, SMB., MM
3. Elastisitas Permintaan
Elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand) : suatu koefisien yang menjelaskan
besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga.
Jadi merupakan rasio persentase perubahan jumlah barang yang diminta terhadap persentase
perubahan harga. Jika fungsi permintaan dinyatakan dengan Qd = f(P), maka elastisitas permintaan:
ππ =
% Ξπ π
%Ξπ
=
πΈπ π
πΈπ
= lim
Ξπβ0
(
Ξπ π
π π
)
(
Ξπ
π
)
=
ππ π
ππ
.
π
π π
Dimana,
ππ π
ππ
tidak lain adalah Qβd atau fβ(P)
Permintaan barang diakatakan elastis jika |πd| > 1.
Elastis uniter jika |πd| = 1.
Dan inelastic bila |πd| < 1
Barang yang permintaannya elastic mensyaratkan bahwa jika harga barang berubah sebesar persentase tertentu, maka
permintaan terhadapnya akan berubah (secara berlawanan arah) dengan persentase yang lebih besar daripada
persentase perubahan harganya.
WIJI SAFITRI, S.M.B., M.M.Wiji Safitri, SMB., MM
4. Contoh
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan π π = 25 β 3P2. Tentukan elastisitas
permintaanya pada tingkat harga P = 5.
Jawab:
π π = 25 β 3P2
Qβd =
ππ π
ππ
= - 6P
Elastisitas permintaannya:
ππ =
ππ π
ππ
.
π
π π
= -6P .
π
π π
= -6P .
π
25 β 3P2
= -6(5) .
5
25 β 3(5)2
= -30 .
5
25 β 75
= -30 . -0,1 = 3 (elastic)
ππ = 3 berarti bahwa apabila dari kedudukan P = 3, harga naik (turun) sebesar 1 persen maka
jumlah barang yang diminta akan berkurang atau bertambah sebanyak 3 persen.
Wiji Safitri, SMB., MM
5. Contoh
Permintaan suatu abrang dicerminkan oleh D = 4 β P, dimana D
melambangkan jumlah barang yang diminta dan P adalah harganya per
unit. Hitunglah elastisitas permintaanya pada tingkat harga P = 3 dan
pada tingkat permintaan D = 3.
Jawab:
D = 4 β P β Dβ = dD/ dP = -1
Pada P = 3, ππ =
ππ·
ππ
.
π
π·
= -1 .
3
4β3
= -1 . 3 = -3 (Elastik)
Pada D = 3, P = 1 β ππ =
ππ·
ππ
.
π
π·
= -1 .
1
3
= -
1
3
(Inelastik)
Wiji Safitri, SMB., MM
6. NOTES
Dalam konsep elastisitas permintaan, yang dipentingkan adalah
besarnya angka hasil perhitungan, apakah angka tersebut lebih besar
dari ataukah sama dengan atau lebih kecil dari satu: yakni untuk
menentukan apakah sifat permintaannya elastic, elastic β uniter, atau
inelastic.
Sedangkan tanda di depan hasil perhitungan (seandainy anegatif dapat
diabaikan). Karena hal itu sekedar mencerminkan berlakunya hokum
permintaan bahwa jumlah yang diminta bergerak berlawanan arah
dengan harga.
Wiji Safitri, SMB., MM
7. Elastisitas Penawaran
Elastisitas harga penawaran (price elasticity of supply): suatu koefisien yang menjelaskan besarya
perubahan jumlah barang yang tawarkan berkenaan dengan adanya perubahan harga.
Jadi merupakan rasio antar apersentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap
persentas perubahan harga. Jika fungsi penawaran dinyatakan dengan Qs = f(P). Maka elastisitas
penawarannya:
ππ =
% Ξπ π
%Ξπ
=
πΈπ π
πΈπ
= lim
Ξπβ0
(
Ξπ π
π π
)
(
Ξπ
π
)
=
ππ π
ππ
.
π
π π
Dimana,
ππ π
ππ
tidak lain adalah Qβs atau fβ(P)
Perawaran barang dikatakan elastis jika |πs| > 1.
Elastis uniter jika |πs| = 1.
Dan inelastic bila |πs| < 1
Barang yang perawarannya inelastic mensyaratkan bahwa jika harga barang berubah sebesar persentase tertentu, maka
penawaran berubah (secara searah) dengen persentase yang lebih kecil daripada persentase perubahan harganya.
WIJI SAFITRI, S.M.B., M.M.Wiji Safitri, SMB., MM
8. Contoh:
Fungsi penawaran suatu barang dicermintkan oleh Qs = -200 + 7P2 . Berapa
elastisitas pernawarannya pada tingkat harga P = 10 dan P = 15?
Jawab:
π π = -200 + 7P2
Qβs =
ππ π
ππ
= 14P
Elastisitas penawarannya:
ππ =
ππ ππ
ππ
.
π
π π
= 14P .
π
β200+7P2
Untuk P = 10 = ππ = 14(10) .
(10)
β200+7(10)2 = 140 . 0,02 = 2,8
Untuk P = 15 = ππ = 14(15) .
(15)
β200+7(15)2 = 210 . 0,0109 = 2,3
Wiji Safitri, SMB., MM
9. Elastisitas Produksi
Elastisitas produksi ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah keluatan
Output) yang dihasilkan akibat adanya perubahan jumlah masukan(input) yang digunakan.
Jadi, merupakan rasio antara persenase perubahan jumlah keluaran terhadap persentase
perubahan jumlah masukan. Jika P melambangkan jumlah produk yang dihasilkan sedangkan X
melambangkan jumlah factor produksi yang digunakan, dan fungsi produksi disyaratkan dengan P =
f(X), maka elastisitas produksinya:
ππ =
% Ξπ
%Ξπ
=
πΈπ
πΈπ
= lim
Ξπ₯β0
(
Ξπ
π
)
(
Ξπ
π
)
=
ππ
ππ
.
π
π
Dimana,
ππ
ππ
adalah produk marjinal dari X [Pβ atau fβ(X)]
Wiji Safitri, SMB., MM
10. CONTOH
Fungsi produksi suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 6x2 - X3.
hitunglah elastisitas produksinya pada tingkat penggunaan factor produksi
sebanyak 3 unit dan 7 unit.
P = 6x2 - X3 β Pβ =
ππ
ππ
= 12X β 3X2
Elastisitas produksinya:
ππ =
ππ
ππ
.
π
π
= (12X β 3X2) .
π
6x2 β X3
Pada X = 3, maka ππ = (12.3 β 3(3)2) .
3
6(3)2 β (3)3 = 9 . 0 ,011 = 1 (elastis
uniter)
Pada X = 7, maka ππ = (12.7 β 3(7)2) .
7
6(7)2 β (7)3 = -63 . - 0 ,143 = 9 (elastis)
Wiji Safitri, SMB., MM
11. Biaya Marjinal
Biaya marjinal (marginal cost, MC) adalah biaya tambahan yang
dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit tambahan produk.
Secara matematik, fungsi biaya marjinal merupakan derivative pertama
dari fungsi biaya total. Jika fungsi biaya total dinyatakan dengan C= f(Q)
dimana C adalah biaya total dan Q melambangkanjumlah produk. Maka
biaya marjinalnya:
ππΆ = πΆβ²
=
ππΆ
ππ
Wiji Safitri, SMB., MM
12. CONTOH
Biaya total = C = f(Q) = Q3 β 3Q2 +4Q +4
Maka biaya marjinal = Cβ = 3Q2 β 6Q + 4
Pada umumnya fungsi biaya total yang non linear berbentuk fungsi
kubik sehingga fungsi biaya marjinalnya berbentuk fungsi kuadrat.
Dengan demikian, kurva biaya marjinal (MC) selalu mencapai
minimumnya tepat pada saat kurva biaya total (C) berada pada posisi
titik beloknya.
Wiji Safitri, SMB., MM
13. Lanjutan contoh
C, MC
6
4
1
0
1
Q
MC
C
C = Q3 β 3Q2 +4Q +4
MC = Cβ = 3Q2 β 6Q + 4
(MC)β = 6Q β 6
MC minimum jika (MC)β = 0
(MC)β = 0 β 6Q β 6 = 0, Q = 1
Pada Q = 1, MC = 3Q2 β 6Q + 4 = 3(1)2 β 6(1) + 4 = 1
C = Q3 β 3Q2 +4Q +4 = (1)3 β 3(1)2 +4(1) +4 = 6
Wiji Safitri, SMB., MM
14. Penerimaan Marjinal
Penerimaan marjinal (marginal revenue, MR) : penerimaan tambahan yang diperoleh berkenaan
bertambahnya satu unit kelauran yang diproduksi atau terjual.
Secara matematik, fungsi penerimaan marjinal merupakan derivative pertama dari fungsi
penerimaan total. Jika fungsi penerimaan total dinyatakan dengan R =f(Q) dimana R
melambangkan penerimaan total dan Q adalah jumlah keluaran, maka penerimaan marjinalnya:
ππ = π β²
=
ππ
ππ
Karena fungsi penerimaan total yang non-linear pada umumnya berbentuk fungsi kuadrat
(parabolic), fungsi penerimaan marjinalnya akan berbentuk fungsi linear. Kurva penerimaan
marjinal (MR) selalu mencapai nol tepat pada saat kurva penerimaan total (R) berada pada posisi
puncaknya.
WIJI SAFITRI, S.M.B., M.M.
Wiji Safitri, SMB., MM
15. Contoh
Andaikan fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan dengan P = 16 β 2Q.
0
8
16
4 8
32
R = 16Q -2Q2
P, R, MR
Q
Penerimaan Total:
R = P . Q = f(Q) = 16Q - 2Q2
Penerimaan marjinal:
MR = Rβ = 16 β 4Q
Pada MR = 0, Q=4
P = 16 β 2(4) = 8
R = 16 (4) β 2(4)2 = 32
WIJI SAFITRI, S.M.B., M.M.
16. Utilitas Marjinal
Marginal utility, MU : utilitas tambahan yang diperoleh konsumen berkenaan satu unit tambahan
barang yang dikonsumsinya.
Secara matematik, fungsi utilitas marjinal merupakan derivative pertama dari fungsi utilitas total.
Jika fungsi utiltias total dan Q adalah jumlah barang yang dikonsumsi, maka utilitas marjinalnya:
ππ = πβ²
=
ππ
ππ
Karena fungsi utilitas total yang non βlinear pada umumnya berbentuk fungsi kuadrat, fungsi
utilitas marjinalnya akan berbentuk fungsi linear. Kurva utilitas marjinal (MU) selalu mencapai nol
tepat pada saar kurva utulitas total (U) berada pada posisi puncaknya.
Wiji Safitri, SMB., MM
17. Contoh
U = f(Q) = 90Q β 5Q2
MU = Uβ = 90 β 10Q
U maksimum pada MU = 0
MU = 0 β Q = 9
Umaksimum = 90 (9) β 5(9)2
= 810 β 405
= 405
U, MU
90
0
MU = 90 β 10Q
U = 90Q β 5Q2
9 18
Q
Wiji Safitri, SMB., MM
18. Produk Marjinal
Karena fungsi produk total yang non-linear pada umumnya berbentuk fungsi kubik, fungsi produk marjinalnya akan berbentuk fungsi
kuadrat (parabolic).
Kurva produk marjinal selalu mancapai nilai ekstrimnya, dalam hal ini nilai maksimum, tepat pada saat kurva produk total (P) berada
pada posisi titik beloknya: kedudukan ini mencerminkan berlakunya hokum tambahan hasil yang semakin berkutang (the law of the
diminishing return).
Produk total mencapai punckanya ketika produk marjinalnya nol. Sesudah kedudukan ini, produk total menurun bersamaan dengan
produk marjinal menjadi negative. Area dimana produk marjinal negative menunjukkan bahwa penambahan penggunaan masukan
yang bersangkutan justru akan mengurangi jumlah produk total, mengisyaratkan terjadinya disefisiensi dalam kegiatan produksi.
Dalam area ini, jika produk total hendak diitngkatkan, jumlah masukan yang digunakan harus dikurangi
ππ = πβ²
=
ππ
ππ
Marginal Product, MP : produk tambahan yang dihasilkan dari satu unit tambahan factor produksi
yang digunakan.
Secara matematik, fungsi produk marjinal merupakan derivative pertama dari fungsi produk total.
Jika fungsi produk total dinyatakan dengan P = f(X) dimana P melambangkan jumlah produk total
dan X adalah jumlah masukan, maka produk marjinalnya:
WIJI SAFITRI, S.M.B., M.M.
19. Contoh
0
27
54
108
3 6
P, MP
MP = g(X)
X
P = f(X)
Produksi total:
P = f(X) = 9 X2 - X3
Produk Marjinalnya:
MP = Pβ = 18X -3X2
P maksimum pada Pβ = 0 , yakni pada X = 6
dengan P maksimum = 108
P berada di titik belok dan MP maksimum
pada Pβ = (MP)β = 0, yakni pada X = 3
Wiji Safitri, SMB., MM
20. Analisis Keuntungan Maksimum
Tingkat produksi yang memberikan keuntungan maksimum, atau
menimbulkan kerugian maksimum, dapat disidik dengan pendekatan
diferensial.
R (penerimaan total) dan C (biaya total) sama β sama merupakan fungsi
dari jumlah kelauran yang dihasilkan/terjual (Q), maka dari sini dapat
dibentuk suatu fungsi baru yaitu fungsi keuntungan (Ο).
Nilai ekstrim atau nilai optimum Ο dapat ditentukan dengan cara
menetapkan derivative pertamanya = 0
Wiji Safitri, SMB., MM
21. Analisis Keuntungan Maksimum
rumus matematika
R = r(Q)
C = c(Q)
Ξ = R β C β‘ r (Q) β c(Q) = f(Q)
Ξ OPTIMUM jika Οβ β‘ fβ (Q) β‘ d Ο/dQ = 0
KARENA Ο = R β C
Maka Οβ = Rβ β Cβ = MR β MC
Berarti pada Ο optimum:
Ξ β = 0 β MR β MC = 0 β MR = MC
Wiji Safitri, SMB., MM
22. Analisis Keuntungan Maksimum
rumus matematika
Untuk mengetahui apakah Οβ = 0 mencerminkan keuntungan
maksimum ataukah justru kerugian maksimum, perlu diuji melalui
derivatif kedua dari fungsi Ο.
Ξ = R β C = f(Q)
Ξ optimum apabila Οβ = 0 atau MR = MC
JIKA Οβ < 0 β Ο Maksimum β‘ keuntungan maksimum
JIKA Οβ > 0 β Ο minimum β‘ kerugian maksimum
Wiji Safitri, SMB., MM