Dokumen tersebut membahas tentang manajemen rantai pasokan (supply chain management) dengan fokus pada pentingnya manajemen rantai pasokan yang efektif, strategi-strategi manajemen rantai pasokan, dan pengukuran kinerja manajemen rantai pasokan.
3. Pengertian Mengelola Rantai
Pasokan (SCM)
Aktivitas manajemen yang menyediakan
barang-barang (material) dan layanan
(services), mengubah menjadi barang
setengah jadi dan barang jadi dan
menyampaikannya melalui sistem distribusi
Aktivitas ini meliputi aktivitas pembelian
(purchasing) dan outsourcing dan ditambah
beberapa fungsi penting lain yang
berhubungan dengan supplier dan distributor
4. 8 Aspek Penting SCM
Manajemen Rantai Pasokan (SCM) meliputi 8 aspek
penting, yaitu:
1. Penyedia Transportasi (transportation vendors)
2. Transfer kredit dan tunai
3. Pemasok
4. Distributor
5. Account Payable (utang dagang) dan piutang
(Receivables)
6. Gudang dan persediaan
7. Penyelesaian pesanan
8. Informasi tentang pelanggan, proyeksi dan produksi
5. 8 Aspek Penting SCM
Tujuannya adalah untuk membangun
rantai antar supplier yang dapat
memaksimalkan nilai (Value) dari
pelanggan
6. Pentingnya SCM
Manajemen Rantai pasokan yang efektif
menjadikan supplier sebagai partner
dalam strategi perusahaan untuk
memuaskan pasar sasaran
Keunggulan bersaing tergantung pada
hubungan yang erat dengan supplier
dalam jangka panjang (close-longterm
strategic relationship)
7. Supply Chain Risk
Lingkungan, pengawasan, dan kinerja proses dapat
mempengaruhi risiko rantai pasokan
Lingkungan: kepabeanan, tarif, pengawasan
keamanan, bencana alam, fluktuasi nilai tukar mata
uang, serangan teroris, isu politik
Proses: ketersediaan bahan baku dan komponennya;
kualitas dan logistik
Pengawasan (controls): ketersediaan komunikasi
yang aman untuk transaksi keuangan, disain produk,
skedul logistik)
8. Ekonomi Rantai Pasokan
Make or Buy Decisions: pilihan antara
membuat sendiri komponen produk
atau jasa di dalam perusahaan atau
membeli dari luar perusahaan
Outsourcing: Memindahkan sebagian
aktivitas perusahaan yang secara
tradisional dapat dilakukan di dalam
perusahaan menjadi ke luar perusahaan
9. Strategi Supply Chain
1. Banyak Pemasok
2. Beberapa pemasok
3. Integrasi Vertikal
4. Joint Ventures
5. Jaringan Keiretsu
6. Perusahaan Virtual
10. Strategi Supply Chain
1. Banyak Pemasok: dengan strategi banyak pemasok,
pemasok menanggapi permintaan dan spesifikasi
permintaan penawaran, dengan pesanan yang umumnya
akan jatuh ke pihak yang memberikan penawaran rendah.
2. Beberapa Pemasok: mengimplikasikan bahwa daripada
mencari atribut jangka pendek, seperti biaya rendah,
pembeli lebih ingin menjalin hubungan jangka panjang
dengan pemasok yang setia. Penggunaan pemasok yang
hanya sedikit dapat menciptakan nilai dengan
memungkinkan pemasok memiliki skala ekonomi dan
kurva belajar yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya
produksi yang lebih rendah.
11. Strategi Supply Chain
3. Integrasi Vertikal: Integrasi vertikal
mengembangkan kemampuan untk memproduksi
barang atau jasa yang sebelumnya dibeli atau
membeli perusahaan pemasok atau distributor.
Integrasi vertikal dapat mengambil bentuk integrasi
maju atau mundur. Integrasi mundur menyarankan
perusahaan untuk membeli pemasoknya. Integrasi
maju menyarankan produsen komponen untuk
membuat produk jadi.
12. Strategi Supply Chain
4. Joint Ventures: kesepakatan bisnis untuk saling
bekerjasama membentuk dan mengembangkan
bisnis bersama atau asset bersama.
5. Jaringan Keiretsu: Keiretsu merupakan sebuah
istilah bahasa Jepang untuk menggambarkan para
pelaku bisnis (produsen manufaktur / jasa,
distributor, pelaku keuangan, pemasok) menjadi
bagian dari sebuah perusahaan. Anggota keiratsu
dipastikan memiliki hubungan jangka panjang dan
karenanya diharapkan dapat berperan sebagai mitra
yang memberikan keahlian teknis da kestabilan
mutu produksi.
13. Strategi Supply Chain
6. Perusahaan Virtual: perusahaan yang
mengandalkan beragam hubungan
pemasok untuk menyediakan jasa atas
permintaan yang diinginkan. Juga
dikenal sebagai korporasi berongga
atau perusahaan jaringan.
14. Mengelola Rantai Pasokan
SCM menjadi lebih mudah dilaksanakan
jika didukung oleh:
Mutual Agreement on Goals
Trust
Compatible Organizational Culture
15. E-Procurement
Fasilitas pembelian melalui internet
E-procurement mempercepat proses pembelian,
menurunkan biaya, dan mengintegrasikan rantai
pasokan, meningkatkan keunggulan bersaing
perusahaan
16. Beberapa teknik untuk melakukan proses pembelian
secara elektronik:
1. Electronics ordering and fund transfer
menggunakan EDI (electronics Data Interchange)
2. Online Catalogs
3. Auctions (Lelang)
4. RFQs (Requests for Quotes)
5. Real Time Inventory Tracking
17. Seleksi Vendor
Tahap dalam seleksi vendor (penyedia):
1. Evaluasi vendor (vendor evaluation)
2. Mengembangkan vendor (vendor
development)
3. Negosiasi (Negotiations) → Didasarkan pada:
Cost-based Price Model
Market-based Price Model
Competitive Bidding
18. Manajemen Logistik
Suatu pendekatan untuk mencari
operasi yang efisien melalui
pengintegrasian seluruh kegiatan
perolehan material, pemindahan dan
penyimpanan
19. Manajemen Logistik
5 hal utama dalam sistem distribusi:
1. Trucking (menggunakan truk)
2. Railroads (angkutan KA)
3. Airfreight (angkutan udara)
4. Waterways (sarana air)
5. Pipelines (melalui jaringan pipa)
20. Mengukur Kinerja SCM
Manajer SC membutuhkan standar
pengukuran untuk mengevaluasi
kinerjanya, yaitu dengan:
1. Supply Chain Performance (kinerja
rantai pasok)
2. Assets Committed to Inventory
(rasio total investasi dalam
persediaan dibagi total asset).
21. Mengukur Kinerja SCM:
1. Supply Chain Performance
Struktur:
Individual metrics (metrik atau unit
ukuran individu)
Metrics sets (set metrik)
Overall performance measurement
system (sistem pengukuran kinerja
secara menyeluruh)
22. Fokus Metrik
Fokus pada Kinerja Finansial
Fokus pada kinerja operasional
Mengukur kinerja dalam satuan waktu, output, dsb.
Banyak proses diukur dalam satuan non-finansial
Lead time dan waktu setup diukur dalam satuan
waktu
Tingkat persediaan diukur dalam unit
Kualitas sebuah proses diukur dalam persentase
output yang diluar batasspesifikasi
Dari segi waktu metrik digunakan untuk mengukur
masa lalu atau memprediksi kinerja masa datang
23. Kebanyakan metric finansial mengukur
kinerja masa lalu (ROI, net profit per
employee)
27. TOPIK UAS
1. Diagram tulang ikan (fish-bone diagram)
2. Operasionalisasi Dimensi Kualitas
TUGAS UAS:
1. Lakukan analisis sesuai topik di atas terhadap
institusi Bapak / Ibu
2. Ditulis, dibuat dalam bentuk laporan, diketik, disertai
gambar2, tabel2, grafik.
3. Dikumpulkan via email sesuai tanggal negosiasi jam
11:59 malam.