SlideShare a Scribd company logo
1 of 130
KONSEP DASAR 
EKONOMI ISLAM 
Oleh : 
Juniar Endrawanto, SE
FALSAFAH EKONOMI ISLAM 
Oleh 
Juniar Endrawanto, SE
“Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah 
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan 
janganlah kamu melupakan bagianmu dari 
(kenikmatan) dunia dan berbuat baiklah (kepada 
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik 
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan 
di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak 
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” 
(al-Qashash 77)
Falsafah Ekonomi Islam 
1. Kegiatan ekonomi diorientasikan bagi pencapaian 
kebahagiaan hidup di akhirat 
2. Ekonomi diarahkan bagi tercapainya kesejahteraan, 
kemajuan material dan kebahagiaan hidup manusia di 
dunia 
3. Kegiatan ekonomi harus dilakukan dalam pola interaksi 
sesama manusia secara baik 
4. Harus dihindari kegiatan ekonomi yang merusak fisik 
maupun tatanan kehidupan manusia
Hidup di Dunia 
Lahir Mati 
Dari Mana? Ke Mana? 
Untuk Apa? 
Kehidupan 
sebelum 
dunia 
Kehidupan 
setelah 
Kehidupan dunia 
Dunia 
Hubungan antar tiga simpul
AALL--’’UUQQDDAATTUU AALL--KKUUBBRRAA 
((SSIIMMPPUULL BBEESSAARR)) 
- Simpul semua pertanyaan 
- Bila terurai maka terurai pula 
pertanyaan cabang 
TTIIGGAA PPEERRTTAANNYYAAAANN MMEENNDDAASSAARR 
MMAANNUUSSIIAA 
DDAARRII MMAANNAA MMAANNUUSSIIAA BBEERRAASSAALL?? 
UUNNTTUUKK AAPPAA MMAANNUUSSIIAA HHIIDDUUPP?? 
KKEEMMAANNAA SSEETTEELLAAHH MMAATTII ??
Harus dijawab 
Jawaban dari simpul besar, sebagai 
 Aqidah 
 Fikrah kulliyah 
 Qaidah fikriyah 
 Al-Nadzratu fi al-hayati al- dunya 
 Mempengaruhi gaya hidup 
 Menentukan kualitas hidup
ADA DUA MACAM 
JAWABAN 
JAWABAN ISLAM 
 Manusia diciptakan Allah 
 Hidup untuk beribadah 
kepada-Nya 
 Setelah mati akan hidup 
abadi di alam akherat: di 
sorga atau neraka 
 Tergantung hidupnya di 
dunia: beriman atau tidak; 
bila beriman, taat atau tidak 
(Sumber: wahyu Allah) 
JAWABAN SEKULER 
 Manusia diciptakan Tuhan 
 Hidup untuk mencari kepuasan 
jasmani 
 Setelah mati, akan ada hidup 
yang abadi di alam lain (?), atau 
pasti di sorga karena sudah 
diampuni 
 Alam nanti tidak ada hubungan 
dengan sekarang (?) 
(Sumber: pemikiran spekulatif)
MANA JAWABAN YANG 
BENAR? 
 Yang benar adalah yang bersumber dari al-Qur’an 
 Pemikiran spekulatif tidak berdasar. Nilainya bisa 
benar bisa salah 
 Tapi bila terdapat sumber yang pasti benar, maka 
pemikiran spekulatif tentang hakekat hidup di dunia 
pasti salah adanya.
MAKA…… 
DARI MANA 
Manusia, 
alam semesta dan 
kehidupan berasal? 
DDIICCIIPPTTAAKKAANN AALLLLAAHH
UNTUK APA MANUSIA HIDUP? 
 BERIBADAH KEPADA ALLAH 
 Makna ibadah adalah tha’atullah wa khudlu’u lahu wa iltizamu 
ma syara’a minaddini (taat kepada Allah tunduk padanya dan 
berpegang teguh pada apa yang telah disyariatkan di dalam 
agama Islam) 
 Jadi, kehidupan dunia dengan sebelumnya terikat dengan 
hubungan penciptaan, perintah dan larangan (shilatu al-khalq 
dan shillatul awamir wan nawahi ) 
 Kehidupan dunia dengan sesudahnya terikat dengan 
kebangkitan dan perhitungan (shilatul ba’tsi wan nushur dan 
shillatul muhasabah)
MACAM IBADAH 
Makna Khusus 
Aktivitas hubungan dengan Allah 
(Shalat, puasa, Zakat, do’a, dll) 
Makna Umum 
Segala aktivitas manusia
AMAL BERNILAI IBADAH 
Amal Terbaik 
Ikhlas hanya untuk Allah SWT 
Benar sesuai tuntunan syariat 
Islam
KE MANA SETELAH MATI 
Dibangkitkan kembali (Al Mukminun:15-16) 
Dihisab, atas keyakinan dan perbuatannya di dunia 
Tiga prototipe manusia dan balasannya 
Keyakinan Perbuatan Balasan 
1. Muslim Taat Kekal di Surga 
2. Muslim Ingkar Neraka lalu Surga 
3. Kafir Kekal di Neraka
Dalil …. 
Tipologi 1 (Al Bayyinah:7-8) 
“Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal shaleh mereka itu adalah sebaik-baik 
makhluq. Balasan mereka adalah surga adn yang mengalir sungai-sungai di bawah. 
Mereka kekal di dalamnya selamanya” 
Tipologi 2 
“… Allah memerintahkan para malaikat mengentas dari neraka itu orang-orang yang tidak 
pernah sekalipun melakukan perbuatan syirik. Yaitu mereka yang berucap Laa ilaaha 
illallah. Orang-orang ini dapat diketahui melalui ciri khasnya, yakni di wajahnya ada 
bekas sujud….. (HR. Muslim dari Abu Hurairah RA) 
Tipologi 3 (Al Bayyinah 6) 
“Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) 
ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluq”.
KEADAAN DI AKHIRAT 
TIPOLOGI 1 Bahagia 
TIPOLOGI 2 Menyesal kurang banyak beramal (al-fajr: 
24) 
TIPOLOGI 3 Menyesal lebih baik jadi tanah 
(An naba’:40)
KESIMPULAN 
Kehidupan 
Sebelum 
Dunia 
Allah 
Shillatul ba’tsi wa nushur 
Kehidupan 
Dunia 
Ibadah 
Kehidupan 
setelah 
Dunia 
Akherat 
Shillatul khalqi 
Shillatul awamir wa nawahi 
Shillatul muhasabah
Hubungan 3 fase 
kehidupan 
Sebelum dunia Sesudah dunia 
Hubungan dengan 
kehidupan dunia 
Penciptaan Kebangkitan 
Perintah dan Larangan Perhitungan
DUA GAYA HIDUP 
GAYA HIDUP ISLAMY 
 Hidup untuk beribadah 
 Landasan iman 
 Tolok ukur perbuatan aturan 
Islam (halal dan haram) 
 Orientasi hidup akherat dan 
dunia 
 Untuk untuk kemuliaan diri, 
keluarga, umat dan perjuangan 
agama (dakwah) 
 Makna kebahagiaan: ridha Allah 
GAYA HIDUP SEKULER 
 Hidup untuk mencari 
kesenangan jasmani 
 Landasan hawa nafsu 
 Tolok ukur perbuatan: manfaat 
 Orientasi hidup dunia semata 
 Hidup untuk kepentingan diri 
dan keluarga sendiri 
 Makna kebahagiaan: 
tercapainya kepuasan jasmani
AKTUALISASI IBADAH TERUJUD PADA 
KETERIKATAN MUSLIM PADA ATURAN ISLAM 
 Dalam urusan keimanan (mantap dan murni atau tidak syirik) 
 Dalam urusan ibadah mahdah (taat selalu) 
 Dalam urusan akhlaq (mulia) 
 Dalam urusan makanan dan minuman (halal dan thayib selalu) 
 Dalam urusan pakaian (menutup aurat) 
 Dalam urusan keluarga (sakinah) 
 Dalam urusan pekerjaan (profesional) 
 Dalam urusan masyarakat (peduli) 
 Dalam urusan dakwah (aktif terlibat)
Pemikiran dan Hukum tentang 
- Kepemilikan 
- Pemanfaatan kepemilikan 
- Distribusi kekayaan 
- Politik Ekonomi 
- Ekonomi privat (fiqh muamalah iqtishadiyah) 
- Moneter 
- Kelembagaan ekonomi Islam 
- Manajemen 
- Sumberdaya manusia
1. Muamalah iqtishadiyah diselenggarakan secara suka rela. 
2. Dilakukan dengan akhlaq karimah. 
3. Tidak boleh ada yang mendzalimi dan didzalimi. 
4. Hukuman buat yang melakukan pelanggaran. 
5. Dalam bermuamalah harus dilakukan dengan benar. 
6. Pembelaan terhadap yang didzalimi. 
7. Amar ma’ruf nahi mungkar di tengah kegiatan 8. Muamalah iqtishadiyah secara Islami dilakuka ne kdoenmoim kie mbaaiskyaanr abkearst.a ma 
9. Tegaknya selalu sistem ekonomi Islam dan ketaatan para pelaku 
ekonomi 
mutlak diperlukan 
10. Individu yang melanggar syariah dalam ekonomi pasti akan 
menimbulkan 
kerusakan 
11. Apalagi bila sistem ekonomi Islam diabaikan pasti akan timbul 
kerusakan di 
dunia dan siksaan pedih di akhirat
WALLAHU’ALAM 
BI AL-SHAWAB
SISTEM EKONOMI ISLAM 
Oleh : Juniar Endrawanto, SE 
Disampaikan: 
Dalam Kuliah Ekonomi Islam 
Universitas Muhammadiyah Malang 2009
I- Hakikat Ekonomi: 
Istilah Ekonomi: 
Eko (mengatur) dan Nomos (rumah tangga) = Greek (Yunani Kuno); Maka, ekonomi berarti kegiatan 
mengatur urusan harta kekayaan, baik yang berkaitan dengan: (1) memperbanyak jumlah, dan (2) 
menjaga pengadaannya, maupun (3) tatacara pendistribusiannya kepada masyarakat. 
BBiiddaanngg EEkkoonnoommii 
IIllmmuu EEkkoonnoommii SSiisstteemm EEkkoonnoommii 
Memperbanyak jumlah, dan menjaga 
pengadaannya 
(Faktor Produksi) 
Tatacara distribusi kekayaan di tengah masyarakat 
(Pemikiran dan Konsep Ekonomi)
• MMaassaallaahh EEkkoonnoommii IIssllaamm:: 
Barang 
Jasa 
Menjadi 
Alat Pemuas 
Mempunyai 
Nilai Guna 
(Utility) 
Kebutuhan 
Manusia 
(human need) 
Muncul 
Masalah 
Ekonomi 
Perspektif Islam 
Distribusi 
Barang dan 
Jasa 
Peningkatan 
GDP dan GNP 
Negara 
Terbatas 
(limited): 
Primary needs 
Tak terbatas 
(unlimited): 
Scondary 
needs 
Jumlahnya 
Terbatas 
(Scarcity) 
Cukup 
Tidak Cukup 
Kemiskinan Individu warga 
negara? 
Kemiskinan 
negara? 
Perspektif Kapitalisme dan 
Sosialisme
• AAssaass EEkkoonnoommii IIssllaamm:: 
Kepemilikan 
(Ownership) 
Distribusi 
(Distribution) 
Disposisi 
(Tasharruf) 
Kepemilikan Individu 
(Private Ownership) 
Kepemilikan Umum 
(Public Ownership) 
Kepemilikan Negara 
(State’s Ownership) 
Pengembangan Hak Milik 
Nafkah dan Infaq 
Asas dan Kaidah 
Sistem Ekonomi 
Islam Menjamin Kebutuhan per 
Individu Warga Negara
• KKeebbiijjaakkaann EEkkoonnoommii IIssllaamm:: 
Kebutuhan per 
Individu 
Kebutuhan 
Kelompok 
Kebutuhan Pokok 
(Primary Needs) 
Kebutuhan Sekunder 
(Scondary Needs) 
Kebutuhan Mewah 
(Luxury Needs) 
Human Needs 
Kebutuhan 
Manusia 
Pendidikan (Needs for 
Education) 
Kesehatan (Needs for 
Health) 
Keamanan (Needs for 
Savety) 
Wajib Dipenuhi 
Tidak Wajib 
tapi Dibantu 
Khilafah Islam 
Wajib Dipenuhi
II- Kepemilikan : 
 Definisi Kepemilikan: 
Izin pembuatan syariat (as-syari’) untuk memanfaatkan zat dan jasa tertentu, yang menyebabkan 
pemiliknya berhak mendapatkan kegunaan (utility)-nya, serta mendapatkan kompensasi darinya. 
Kepemilikan 
(Ownership) 
Kepemilikan Individu 
(Private Ownership) 
Kepemilikan Umum 
(Public Ownership) 
Kepemilikan Negara 
(State’s Ownership) 
Hukum syara’ yang berlaku untuk barang dan 
jasa, dimana pemiliknya berhak 
memanfaatkan dan mendapat kompensasi 
darinya 
Izin pembuat syariat (as-syari’) kepada suatu 
kelompok untuk sama-sama memanfaatkan 
benda. 
Harta yang merupakan hak seluruh kaum 
Muslim, sedangkan pengelolaannya menjadi 
wewenang Khalifah. 
 Bentuk Kepemilikan:
Tatacara Memiliki: 
Shahih (Benar) 
Batil (Salah) 
Manusia 
Hajat ‘Adhuwiyah: 
Kebutuhan Jasmani 
Hubb at-Tamalluk: 
Keinginan untuk memiliki 
Gharizah al-Baqa’: Naluri 
Survival 
Kaifiyah Tamalluk: 
Sebab Pemilikan 
Kammiyah Tamalluk: 
Pembatasan Jumlah 
Hurriyah Tamalluk: 
Kebebasan Hak Mlk 
Islam 
Sosialisme 
Kapitalisme
Sebab Kepemilikan Islam: 
Waris 
Harta yang Diperoleh 
tanpa Kompensasi 
Bekerja 
Kebutuhan Harta 
Penyambung Hidup 
Pemberian Negara 
Sebab Kepemilikan 
(Asbab at-Tamalluk) 
Menghidupkan 
Tanah Mati 
Menggali 
Kandungan Bumi 
Berburu 
Makelar 
Mudharabah 
Musaqat 
Ijarah 
Cara memperoleh harta yang sebelumnya belum menjadi hak milik, 
atau memperoleh harta yang belum dimiliki sebelumnya.
III- Disposisi (Tasharruf): 
Kepemilikan 
Barang dan 
Jasa 
Disposisi 
(Tasharruf) 
Infaq 
(Perbelanjaan) 
Hukum Syara’ dalam 
Memanfaatkan 
Barang dan Jasa 
Pengembangan 
Harta 
Faktor Hubungan: Wasiat, 
Hadiah 
Faktor Nafkah: Ayah kepada 
anak 
Tanah 
Harta yang Diperolah dari Pertukaran 
Yang Diperoleh dgn Mengubah Bentuk 
Pertanian (Zira’ah) 
Perdagangan (Tijarah) 
Perindustrian (Shina’ah)
Hukum Tanah Pertanian: 
Ekstensifikasi Tanah 
Pertanian 
Intensifikasi Tanah 
Pertanian 
Pengembangan 
Tanah Pertanian 
Sebab Kepemilikan 
Pembelian Lahan 
Tahjir: Memagari 
Ihya’ al-Mawat: Menghidupkan 
Tanah Mati 
Iqtha’ ad-Dawlah: Pemberian 
Negara pd Petani 
Wajib Mengelola Tanah 
Pertanian 
Haram Menyewakan Tanah 
Pertanian 
Sebab Pengembangan
Hukum Perdagangan: 
Jual-Beli 
Halal 
Salam 
Istishna’ 
Sharf 
Barang dg 
Barang 
Uang dg Uang 
Ghabn Fahisy 
Tadlis 
Uang dg Uang 
Barang dg 
Barang 
Riba 
Haram 
Penimbunan 
Perdagangan 
Domestik 
Bentuk Perdagangan 
Perdagangan 
Luar Negeri
Hukum Perindustrian: 
حُكْـمُ المَصْنـَعِ يَأخُـذُ حُكْمَ الماَدَةِ الّتِيْ ي صْنَـعُهَا: 
Hukum pabrik (kilang) mengikuti hukum barang yang 
diproduksinya. 
Milik Individu 
Produk Halal 
(Pabrik / Kilang 
yang halal) 
Hukum Pabrik 
dan Kilang Milik Umum 
Milik Negara 
Hukum Produk (Barang 
yang Diproduksi) 
Produk 
Haram (Pabrik / 
Kilang yang 
haram)
Hukum Syarikah: 
Akad Syar’i: 
Ijab dan Qabul 
Orang yang Boleh 
Melakukan Tasharruf 
Obyek Akad: Sesuatu 
yang Bisa Diakadkan 
Sepakat Melakukan 
Syarikah 
Sepakat Memberikan 
Modal 
Sepakat Melakukan 
Syarikah dalam 
Urusan Tertentu 
Hukum Syarikah 
dalam Islam 
Barang 
Jasa 
Belum Sah 
Sah 
Sah 
Syarikah adalah akad antara dua orang atau lebih, yang keduanya sepakat untuk 
melakukan kerjasama dalam bentuk kekayaan dengan tujuan untuk mencari 
keuntungan.
Syarikah ‘Inan: Badan- 
Badan(+)Harta 
Syarikah Abdan: Badan- 
Badan(-)Harta 
Mudharabah: Badan(+)Harta 
Syarikah Wujuh: Badan- 
Badan(+)Harta Orang Lain 
Badan-Badan(+)Harta 
Pembelian Berdua 
Mufawadhah: Gabungan 
Syarikah 
Syarikah Amlak: Zat 
Barang 
Bentuk Syarikah dalam 
Islam 
Syarikah Uqud: 
Pengembangan Harta 
Semua Kerugian 
Dikembalikan kepada 
Harta dan Pemiliknya, 
Sementara Keuntungan 
Milik Kedua Belah Pihak. 
Pemburan Syarikah 
Gila 
Mati 
Mahjur 
Dibubarka 
n Sepihak
Hukum Syarikah Kapitalis: 
Perseroan FIRMA: 
Badan-Badan Dagang 
Perseroan Terbatas: Bentuk Syarikah 
Hukumnya Haram 
Kapitalis 
Koperasi: 
Asuransi: Kerjasama 
Penjaminan 
Bertentangan dengan 
Syarat Syarikah Islam 
Bertentangan dengan Fakta 
Akad Syar’i 
Bertentangan dengan 
Obyek Akad Syar’i 
Tidak Dijalankan oleh 
Badan tapi Modal
Tasharruf yang Diharamkan: 
Isyraf - Tabdzir 
Taraf (Foya-foya) 
Taqtir (Kikir-Bakhil) 
Judi 
Riba 
Syarikah Kapitalis 
Ghabn Fakhisy 
Tadlis 
Ihtikar 
Mematok Harga 
Tasharruf yang 
Diharamkan 
Infaq: 
Pengembangan 
Harta:
IV- Kepemilikan Umum: 
Bentuk dan Ciri Harta 
Milik Umum 
Fasilitas Umum: Hilangnya Fasilitas Umum ini 
Menyebabkan Sengketa bagi Masya-rakat 
Haram 
Bahan Tambang yang Tidak Terbatas: 
Seperti Air, Minyak, Emas, dll. Privatisasi 
Sumber Daya Alam: Sumber yang Sifat 
Pembentukannya Menghalangi Dimiliki Secara 
Perorangan 
Izin pembuat syariat (as-syari’) kepada suatu kelompok untuk sama-sama 
memanfaatkan benda.
Hima dan Pemeliharaan Fasum: 
 Hima adalah tempat yang dipertahankan, kebalikannya Mubah (tempat yang dibiarkan). 
 Hima adalah fasilitas atau harta milik umum yang dimonopoli oleh pihak tertentu, sehingga 
orang lain tidak bisa memanfaatkannya sesuai dengan fungsi asalnya. Seperti jalan, air, 
udara, dll. Islam telah membatalkan monopoli seperti ini, yang disebut hima, sehingga fasum 
tersebut kembali kepada fungsi asalnya. 
 Larangan Hima (proteksi) tersebut berlaku untuk dua hal: (1) tanah mati, yang bisa 
dihidupkan dan dipertahankan oleh setiap individu; (2) fasilitas umum yang sama-sama 
dibutuhkan oleh banyak orang, seperti air, padang dan api. Tapi, tidak bagi negara. Negara 
boleh memproteksi dua hal di atas. 
 Rasulullah saw. pernah memproteksi (hima) tanah Naqi’ yang memiliki sumber air dan 
tanaman yang subur. Tanah tersebut diproteksi oleh Rasul dari orang yang hendak 
menghidupkan dan memanfaatkannya, selain untuk menggembala kuda-kuda perang 
mereka.
V- Kepemilikan Negara: 
Harta yang menjadi hak seluruh kaum Muslim, sementara pengelolaannya 
menjadi kewenangan khalifah, dimana dia bisa mengkhususkan sesuatu kepada 
sebagian kaum Muslim berdasarkan pandangan dan ijtihadnya. 
 Fai’, Ghanimah, Anfal: Ghanimah dan Anfal adalah harta rampasan yang diperoleh melalui 
peperangan. Sementara Fai’ adalah harta rampasan yang ditinggalkan musuh, tanpa melalui 
peperangan. 
Khumus: khumus di sini adalah seperlima dari harta rampasan perang (ghanimah). 
Kharaj: Hak kaum Muslim yang ditetapkan pada tanah yang telah dijadikan rampasan perang dari 
kaum Kufar, baik melalui peperangan, maupun perdamaian. 
 Jizyah: hak yang diberikan oleh Allah dari kalangan kaum Kufar kepada kaum Muslim karena 
ketundukan mereka kepada sistem Islam. 
Dharibah dan ‘Usyur (Bea Cukai): Harta yang diwajibkan oleh Allah kepada kaum Muslim untuk 
dibelanjakan pada kebutuhan yang diwajibkan kepada mereka, sementara tidak ada harta di Baitul Mal. 
Harta haram: Hasil korupsi, keuntungan dari perdagangan yang diharamkan, seperti Narkoba, dll. 
Harta Kalalah: 
Harta Orang Murtad
Baitul Mal: 
Sumber Pemasukan Pos-pos Pengeluaran 
 Fai’ 
Ghanimah, dan Anfal 
Khumus 
Kharaj 
 Jizyah 
Dharibah dan ‘Usyur (Bea Cukai) 
Harta haram 
Harta Kalalah 
Harta Orang Murtad 
Zakat 
 Ashnaf Delapan: Fakir, Miskin, Gharim, 
Ibn Sabil, Budak, Jihad, Amil, Muallafah 
al-Qulub 
Kebutuhan tetap: Fakir, Miskin, Ibn 
Sabil, dan Jihad. 
Kompensasi: gaji PNS, TNI, dll. 
Kebutuhan Non Kompensasi: fasum, 
seperti masjid, jalan raya, sekolah, 
rumah sakit, dll. 
Kebutuhan Non Kompensasi 
Sekunder 
Dana Emergency: Bencana alam, 
serangan musuh, dll..
Penyusunan APBN: 
Sistem Kapitalis Sistem Khilafah 
APBN disusun pertahun oleh 
pemerintah disahkan oleh Parlemen 
RAPBN diajukan oleh pemerintah 
melalui Menteri Keuangan kepada 
Panitia Anggaran Parlemen 
Setelah jadi APBN, dikeluarkan 
peraturan perundang-undangan untuk 
mengesahkan APBN 
APBN tidak disusun pertahun oleh 
pemerintah, dan tidak perlu disahkan 
oleh Majlis Ummah, karena pendapat 
mereka tidak mengikat Khalifah. 
Ketentuan APBN, sumber dan pos-posnya 
telah diatur oleh hukum syara’, 
dan di sini berlaku ijtihad khalifah. 
Khalifah juga tidak perlu mengeluarkan 
peraturan baru, karena hukumnya 
sudah tetap..
Ekonomi Islam 
Inti kehidupan manusia di dunia ini 
adalah mencapai falah (kemuliaan 
didunia dan di akhirat).
Pengertian Ekonomi Islam 
 Ekonomi Islam adalah 
suatu cabang ilmu pengetahuan yang 
berupaya untuk memandang, menganalisis, 
dan akhirnya menyelesaikan permasalahan 
ekonomi dengan cara-cara Islami (cara-cara 
yg didasarkan atas ajaran Islam yaitu 
berlandaskan Al Quran dan Sunah Nabi)
Difinisi Ekonomi Islam 
adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia 
untuk mengalokasikan dan mengelola 
sumberdaya untuk mencapai falah 
berdasarkan pada prinsip-prinsip & nilai-nilai 
Al Quran dan Sunnah
Ekonomi Islam sebagai suatu Ilmu & Norma 
Dalam mempelajari Ekonomi Islam merupakan suatu hal 
yang penting dalam memahami terminologi : 
1. Positive economics (membahas kenyataan yang 
terjadi) 
2. Normative economics (membahas apa yang 
seharusnya terjadi atau apa yang seharusnya 
dilakukan 
Alfred Marshal
 Pernyataan normatif. 
Kemiskinan di negara-negara berkembang 
tidak seharusnya semakin memburuk. 
 Pernyataan positive. 
Kemiskinan di negara-negara berkembang 
semakin buruk
Ekonomi konvensional 
1. Aspek positif dan aspek normative terpisah. 
2. Fakta ekonomi merupakan suatu 
independen terhadap norma. 
3. Tidak ada kausalitas antara norma dan 
fakta. 
atau realitas ekonomi merupakan suatu yg 
bersifat independen, dan karena bersifat 
objective dan akhirnya berlaku universal
 Contoh pernyataan : 
Hukum penawaran, 
jika suatu barang meningkat, maka jumlah barang 
yang ditawarkan meningkat. 
cateris paribus adalah pernyataan positif 
Hukum tersebut berlaku karena para produsen 
memandang bahwa kenaikkan harga barang adalah 
kenaikkan pendapatan, dan motivasi produsen adalah 
mencetak pendapatan (keuntungan) setinggi tingginya 
produsen mengharuskan mencari keuantungan maksimum 
adalah pernyataan normative
 Ekonomi Islam pada dasarnya mengedepankan 
pendekatan integratif antara normative economics 
dan positif economics. 
 Islam menempatkan nilai yang tercermin dalam 
etika pada posisi yang lebih tinggi, jadi etika harus 
menjadi kerangka awal dalam ilmu ekonomi (etika 
lah yg harus menguasai ekonomi, bukan 
sebaiknya)
Metodologi Ekonomi Islam 
 Konsep Rasionalitas Islam. 
 Etika & Rationalitas Ekonomi Islam. 
 Syariah, Fiqh dan Ekonomi Islam. 
 Kerangka Metodologis Ekonomi Islam
Konsep Rasionalitas Islam 
 Asumsi dalam analisis ekonomi didasarkan 
pada pertimbangan rasionalitas. 
 Argumentasi yg dibangun memenuhi kaidah-kaidah 
logika & diterima akal serta diterima 
secara universal
Konsep Rasionalitas Islam 
 Kaidah umum dan universal, sesuai dengan 
universalitas islam dalam konsep ekonomi 
Islam adalah setiap pelaku ekonomi harus : 
a. bertujuan untuk mendapatkan mashlahah. 
b. tidak melakukan kemubaziran. 
c. Berusaha meminimize resiko. 
d. Dihadapkan pada ketidak pastian.
Etika & Rasionalitas Enomi Islam 
 Aspek moral & etika dalam ekonomi konvensional 
adalah batasan ilmu ekonomi (kerena perilaku etis 
dipandang sebagai perilaku yg tidak rasional). 
 Ekonomi Islam mempelajari perilaku ekonomi pelaku 
ekonomi yg rasional islami, sehingga standar moral 
perilaku ekonomi didasarkan pada ajaran islam 
bukan didasarkan pada nilai-nilai yg dibangun oleh 
kesepakatan sosial
Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam 
 Sikap rasional Islam mendorong pelaku ekonomi 
islami untuk mencari informasi agar dapat meraih 
fallah. 
 Sumber informasi meliputi dua hal : 
1. ayat kauniyah (fakta empiris). 
2. ayat qauliyah (sumber yg berasal langsung 
dari sang pencipta)
Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam 
 Syariah diartikan sebagai seperangkat 
peraturan atau ketentuan Allah untuk 
manusia yg disampaikan melalui rasulNya 
 Untuk memahami syariah diperlukan tiga hal 
mendasar : 
1. keimanan. 
2. moral. 
3. fiqh (sumber hukum)
Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam 
 Fiqh (sumber hukum) yang diakui ahli hukum Islam yang 
utama/pertama terdiri dari : 
a. Al Quran. 
b. Sunnah. 
c. Ijma (Kesepakatan bersama para ulama) 
d. Qiyas (analogi masalah terhadap hukum yg terdapat dalam 
Al Quran & Sunnah) 
 Sumber hukum yang kedua yg diakui ahli hukum Islam adalah : 
a. Istihsan (pertimbangan kepentingan hukum) 
b. Mashlahah mursalah (pertimbangan kepentingan umum) 
c. Istishab (meneruskan hukum yg sudah berjalan sblm 
muncul hukum baru 
d. Urf (membiarkan tradisi yg tidak bertentangan dg syariat)
Kerangka Metodologi Ekonomi Islam 
 Kebenaran & kebaikan. 
 Metodologi ilmu alam vs Metodologi ilmu 
sosial. 
 Objek ekonomi Islam (bagan terlampir).
Kerangka Metodologis Ekonomi Islam 
Quran & Sunah 
Ushul Fiqh & Qawaid 
Akidah Syariah Akhlak 
Fiqh Muamalah 
-Nilai Ekonomi Islam 
-Prinsip Ekonomi Islam 
Sejarah 
Islam 
Metode 
Deduksi 
Realitas 
ekonomi 
Metode 
Induksi 
Teori 
Ekonomi 
Konsumsi 
Produksi 
Distribusi 
Makro Ekonomi
Karakteristik Ekonomi Islam 
 Tujuan ekonomi Islam. 
 Moral sebagai pilar ekonomi Islam 
 Nialai-nilai dasar ekonomi Islam 
 Prinsip ekonomi dalam Islam 
 Basis kebijakan ekonomi islam 
 Paradigma ekonomi islam
Tujuan ekonomi Islam. 
 Fallah (bahagia dunia – akhirat) 
 Hayyah thayibah (baik & terhormat) 
 Mashlahah al ibad (kesejahteraan 
hakiki)
Moral sebagai pilar ekonomi Islam 
 Nilai ekonomi Islam. 
konsisten, jujur, adil, santun, 
transparan dll. 
 Prinsip ekonomi Islam. 
memenuhi kaedah-kaedah fikih baik 
rukun, syarat dan implementasinya
Nialai-nilai dasar ekonomi Islam 
 Adl 
1. persamaan kompensasi. 
2. persamaan hukum. 
3. moderat. 
4. proporsional 
 Khilafah (tanggung jawab) sebagai khalifah dimuka 
bumi yg meliputi tanggung jawab : 
1. berperilaku ekonomi dg cara yg benar. 
2. mewujudkan mashlahah maksimum 
3. perbaikan kesejahteraan setiap individu 
 Takaful (penjamina masyarakat) yg meliputi jaminan : 
1. pemilikan & pengelolaan sumber daya oleh individu. 
2. menikmati hasil pembangunan untuk setiap individu. 
3. membangun keluarga sakinah bagi setiap individu. 
4. amar ma’ruf nahi munkar
Prinsip ekonomi dalam Islam 
 Kerja. 
 Kompensasi. 
 Efisiensi. 
 Profesionalisme. 
 Kecukupan. 
 Pemerataan kesempatan. 
 Kebasan. 
 Kerjasama 
 Persaingan. 
 Keseimbangan. 
 Solidaritas. 
 Informasi simetri
Basis kebijakan ekonomi islam 
 Penghapusan riba. 
 Pelembagaan zakat. 
 Pelarangan gharar. 
 Pelarangan yang haram
Paradigma ekonomi islam 
 Pradigma berpikir & berperilaku (behaviour 
paradigm). 
adalah spirit dan pedoman masyarakat dalam berperilaku , yaitu 
nilai-nilai ekonomi Islam 
 Paradigma umum (grand patern) 
adalah gambaran yang mencerminkankeadaan suatu 
masyarakatyg berpegang teguh pada paradigma perilaku. 
Misalnya : Paradigma yg terbentuk dari kapitalisme adalah 
individu meterialisme dalam berpikir & mekanisme pasar
Karakteristik ekonomi Islam 
Tujuan : 
Fallah 
Nilai : Adl, Khilafah, Takaful 
Prinsip Ekonomi Islam 
Paradigma : Adil & Harmoni
ANATOMI SISTEM 
EKONOMI ISLAM
PANDANGAN ISLAM TENTANG EKONOMI 
Ekonomi 
Kapitalis 
Ekonomi 
Islam 
Ekonomi 
Sosialis 
Paradigma 
Materialisme 
Paradigma 
Syariah 
Paradigma 
Dialektika 
Seluruh aktivitas 
ekonomi bernilai 
materi / bermanfaat 
boleh dilakukan 
Seluruh aktivitas 
ekonomi 
berdasarkan 
syariah Islam 
Seluruh aktivitas ekonomi 
mengikuti dialektika 
masyarakat yang 
ditetapkan negara 
Liberalisme ekonomi Otoriterianisme negara
PANDANGAN ISLAM TENTANG EKONOMI 
Ilmu Ekonomi Sistem Ekonomi Islam 
Teknik/upaya mengadakan 
dan meningkatkan 
produktivitas 
Pengaturan cara kepemilikan, 
pengelolaan dan distribusi 
kekayaan 
Ekonomi Islam 
Universal, tidak terkait 
ideologi tertentu 
Terkait dengan Ideologi Islam 
dan diatur oleh Syariah 
Mengikat individu, masyarakat 
dan negara
POLITIK EKONOMI ISLAM 
Jaminan tercapainya pemenuhan kebutuhan primer 
tiap individu secara menyeluruh, berikut kemungkinan 
tiap orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan 
sekunder dan tersiernya sesuai dengan kadar 
kesanggupannya. 
Tercapai karena : 
1. Kewajiban bekerja setiap individu yang mampu 
2. Tanggungan ahli warisnya 
3. Kewajiban Negara 
4. Kewajiban seluruh kaum muslimin
PILAR SISTEM EKONOMI ISLAM 
KEPEMILIKAN 
PENGELOLAAN 
DISTRIBUSI 
1 
2 
3 
Jenis 
Kepemilikan 
Cara 
Kepemilikan 
Individu 
Umum 
Negara 
Halal 
Haram 
Pembelanjaan Pengembangan 
Halal 
Halal 
Haram 
Haram
PILAR EKONOMI ISLAM 
PENGELOLAAN KEPEMILIKAN 
KEPEMILIKAN 
PENGELOLA 
SEKTOR 
PENGELOLAAN 
BIDANG 
HUKUM 
K. INDIVIDU K. UMUM K. NEGARA 
INDIVIDU NEGARA 
Ekonomi Privat Ekonomi Negara 
Konsumsi Produksi 
Konsumsi 
PERTANIAN PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN 
Pertanahan 
(al Aradhi) 
Jual Beli (al Bai’) 
dan Syarikah 
Industr &, 
Ketenagakerjaan
PERAN NEGARA 
Mewujudkan politik ekonomi Islam tentang jaminan 
kebutuhan primer individu 
Menyusun dan menerapkan kebijakan ekonomi 
Kebijakan Pertanian 
Kebijakan Industri 
Kebijakan Perdagangan 
Kebijakan Moneter 
Pengelolaan kepemilikan umum dan negara melalui 
baitul maal 
Menjaga mekanisme pasar 
Pengawasan dan penghukuman penjahat ekonomi 
Menciptakan SDM unggul
DISTRIBUSI KEKAYAAN 
Setiap Individu harus memperoleh jaminan 
pemenuhan kebutuhan primer 
Upaya mencapai keseimbangan ekonomi 
(equilibrium) 
Tercapai jika : 
1. Terdapat kekayaan dalam masyarakat 
2. Seluruh masyarakat menerapkan sistem Islam
DISTRIBUSI KEKAYAAN 
Perbedaan kemampuan pikiran dan fisik 
Kesenjangan Ekonomi 
Distribusi kekayaan 
1. Mekanisme ekonomi : baitul mal, larangan 
menimbun emas dan perak 
2. Mekanisme non ekonomi : zakat, waris
LANDASAN 
EKONOMI 
ISLAM
 ان القتتصاد السللمي جزء من نظام  السللم  الشامل اذا كان 
القتتصاد الوضعي -بسبب ظروف نشأته- قتد انفصل تماما عن الدين 
فان أهم ما يميز القتتصاد السللمي هو ارتباطه التام  بدين السللم  
عقيدة و شريعة 
 Sesungguhnya ekonomi Islam adalah bagian integral 
dari sistem Islam yang sempurna. Apabila ekonomi 
konvensional –dengan sebab situasi kelahirannya-terpisah 
secara sempurna dari agama. Maka 
keistimewaan terpenting ekonomi Islam adalah 
keterkaitannya secara sempurna dengan Islam itu 
sendiri, yaitu aqidah dan syariah. (Prof. Dr. Ahmad 
Muhammad ‘Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-Nizham 
al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17-18)
 واذا كان جزءا من السللم  الشامل فانه ل يمكن فصله عن 
بقية النظمة السللمية من عقيدة وعبادة و أخلق 
 Apabila ekonomi Islam menjadi bagian dari 
Islam yang sempurna, maka tidak mungkin 
memisahkannya dari sistem aturan Islam yang 
lain ; dari aqidah, ibadah dan akhlak (Mabahits fil 
Iqtishad al-Islamiy, hlm. 54)
وبناء على هذا فانه ل ينبغي لنا ان ندرس القتتصاد السللمي 
مستقل عن عقيدة السللم  و شريعته لن النظام  القتتصادي 
السللمي جزء من الشريعة ويرتبط كذالك بالعقيدة ارتباطا 
أسلاسليا 
Berdasarkan ini, maka tidak boleh kita mempelajari 
ekonomi Islam secara berdiri sendiri yang terpisah dari 
aqidah Islam dan syariahnya, karena sistem ekonomi 
Islam bagian dari syariah Islam. Dengan demikian ia 
terkait secara mendasar dengan aqidah (Prof. Dr. Ahmad 
Muhammad ‘Assal  Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi 
fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17)
قتد أتفق العلماء على أن المعاملت  نفسها ضرورة بشرية 
Halaman 
14 
 Ulama sepakat bahwa muamalat itu sendiri 
adalah masalah kemanusiaan yang maha 
penting (dharuriyah basyariyah)
Dalam konteks ini Allah 
Berfirman : 
 قتَوالُنوا يَواشُنعَويْ أبُن أَوصَولَووَواتُنكَو تَوأْ أمُنرُنكَو أَون نَّتْ أرُنكَو مَوايَوعْ أبُندُن ءَوابَوآ ؤُننَوآ  أَووْ أ أَ فن  نَّفْعَلعَ فلَ ف 
فِني  أَ فمْعَلوَ فا لِننَ فاؤ مَ فاؤنَ فشَ فاؤؤُاا  إِيدُنَّكَو لَونتَو الْ أحَولِيدُيمُن الرَّشِيدُيدُن 
 Mereka berkata, “Hai Syu’aib, apakah agamamu yang 
menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang 
disembah oleh nenek moyang kami atau melarang 
kami memperbuat apa yang kami kehendaki 
tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah 
orang-orang yang penyantun lagi berakal”
Masih kitab Al-Muamalah fil Islam 
وهذه سلنة مطردة في النبياء عليهم السلم  كما قتال تعالى 
Artinya : Muamalah ini adalah sunnah yang terus-menerus 
dilaksanakan para Nabi AS, sebagaimana firman Allah 
(hlm.16)
 ان شقى الشريعة السللمية و هما العبادات  و المعاملت  
يرتبطان ارتباطا عضويا و موضوعيا ببعضهما البعض 
 Sesungguhnya dua sisi syariah Islam ialah ibadat 
dan muamalat. Keduanya terkait laksana satu 
tubuh dan keduanya satu tujuan, (yaitu dalam 
rangka ibadah dan ketaatan kepada Sang Khalik 
Allah Swt). 
(Samir Abdul Hamid Ridwan, Aswaq al-Awraq al-Maliyah, IIIT, Cairo, 1996, hlm. 166)
HADITS-HADITS TENTANG EKONOMI
No Nama Kitab Hadits Jumlah Hadits 
Ekonomi 
Keterangan 
1 Shahih Bukhari 199 Al-Buyu’. Al-ijarah, Salam,dll 
2 Shahih Muslim 115 Kitab al-buyu’ 
3 Sh. Ibn Hibban 179 Buyu’dan Al-Ijarah 
4 Sh.Ibn Khuzaimah 300-an Al-buyu’ 
5 Sunan Abu Daud 290 Kitab al-Buyu’ 
6 Sunan at-Tirmizi 117 Kitab al-Buyu’ 
7 Sunan al-Nasa’iy 254 Kitab al-Buyu’ 
8 Sunan Ibnu Majah 170 Kitab at-Tijarah 
9 Sunan al-Darimi 94 Kitab al-buyu; 
10 Sunan Baihaqi 1145 Kitab al-buyu’dan al-ijarah 
11 Muwatta’Malik 78 Buyu’,ijarah, musaqat 
12 Musannaf Ibn Abi 
Syaibah 
1000-an 639 Bab 
13 Musannaf A.Razzaq 1354 Kitab al-Buyu’ 
14 Mustadrak al-Hakim 245 Kitab al-buyu’
Belum termasuk Kitab Subulus 
Salam, Bulughul Maram dan 
Nailul Authar serta kitab hadits 
terbesar Musnad Ahmad bin 
Hanbal
Kebangkitan Kembali Studi Ekonomi Islam 
 Kesadaran dan keinginan umat Islam untuk 
menghidupkan kembali ajaran muamalah maliyah 
yang bersumber Alquran  Sunnah 
 Terbebasnya negeri-negeri muslim dari penjajahan 
 Ditemukannya sumber minyak di Timur Tengah 
sehingga melahirkan negara-negara kaya (petro dolar) 
 Kegagalan kapitalisme dalam menciptakan 
kesejahteraan yang berkeadilan.
SEJARAH 
PEMIKIRAN 
EKONOMI ISLAM
Sejarah Pemikiran Ekonomi 
Islam 
• Great gap selama 500-an tahun dalam sejarah pemikiran ekonomi 
pada dark age di barat (sebagaimana disinyalir oleh schumpeter). 
Disisi lain dunia Islam justru mencapai kegemilangan. 
• Terjadi Transformasi pemikiran ekonomi (demikian pula ilmu 
pengetahuan secara umum) dari Islam ke barat pada abad 
pertengahan. Banyaknya kesamaan/kemiripan antara pemikiran 
sarjana muslim  barat, memunculkan beberapa dugaan : 
a. terjadi dua kebetulan yg sama antara pemikiran sarjana 
muslim dan barat. 
b. sarjana barat dipengaruhi oleh pemikiran sarjana muslim. 
c. sarjana barat melakukan plagiasi atas karya para sarjana 
muslim
Komparasi Sejarah Pemikiran Ekonomi Dunia Islam  Barat 
Abad 2-4 SM 
Awal Masehi 
Abad 10 
Plato, Aristoteles, Xenophon dll : 
Mengecam pembungaan uang 
Ekonomi rumah tangga 
Bibel : 
Etika  moralitas, bisnis, riba dll 
Abad ke 7 M: 
Quran  Hadist 
Sumber hukum tertinggi, pedoman hidup lengkap 
Abad 7-11M (fase dasar) 
-Abu Yusuf (798) 
Keuangan negara, perpajakan, mekanisme harga 
Peranan negara, peranan pasar. 
-Muh. Bin Hasan (750) 
Pentingnya perdagangan, pertanian, parteneship, 
Mudharabah, teori konsumsi . 
-Abu Ubayd 
Keuangan publik, kompesium ekonomi Rasulullah 
-Ibnu Maskawih 
Peranan pertukaran uang, stabilitas emasb moneter 
-Mawardi. 
Mekanisme pasar, peranan pengawas pasar, tanah 
Abad 11-15 fase kedua 
-Al Gazali (1111) 
Perilaku ekonomi, mekanisme pasar, stabilitas uang dan 
Emas, elastisitas prmintaan, spesialisasi, perdagangan dll 
-Ibnu Taimiyah (1328) 
Mekanisme  konsep harga, mekanisme pasar bebas 
Peranan pemerintah, beban pajak  uang dll 
-Ibnu Khaldun (1404) 
Pembagian keraj, uang  harga, produksi  distribusi 
Perdagangan internasional, pertumbuhan  pemerataan 
-Nasirudin Tusi (1442) 
Political economy, peranan tabungan, perilaku konsumsi 
Abad ke 16-19 fase ketiga 
Shah Waliullah 1762 
Relasi ekonomi-sosial, larangan judi spekulasi, riba. 
Distribusi SDA, perpajakan, teori perilaku konsumsi. 
Muhammad Iqbal (1873-1938) 
Kritik kapitalisme sosial, tugas negara, zakat 
Abad 19 
Abad 13 scholastik 
great 
gap 
St. Thomas (1274): mengutuk bunga (dosa) 
Abad ke 16-18 Markantilisme 
Jean Bodiin :hubungan uang, barang  monopoli 
Thomas Mun : manfaat dagang menjualmengkonsumsi 
David Hume : hubungan uang-harga 
Abad 17-18 Psiokrasi 
Laissez faire laisszes passer 
Quesney : perekonomian sistim yang analog 
dg kehidupan biologis manusia 
Abad 18-19 Klasik 
Adam Smith 1776 : Tonggak ekonomi modern, 
kemakmurantergantung proDuktifitas, manusia self 
interest, mekanisme pasar bebas, teori nilai, pembagian 
tenaga kerja dll. 
Robert Malthus 1798: Disekuilibrium pertumbuhan 
penduduk  pangan, kontrol populasi. 
David Ricardo 1817: distribusi kekayaan, keunggulan 
komparatif, analisis marjinal. 
JB Say 1832 : keseimbangan demand supply. 
J Stuart Mill 1873 : elastisitas permintaan
Sejarah Pemikiran Ekonomi 
Islam 
• Ekonomi Islam muncul pertama kali bersamaan dengan lahirnya ajaran 
Islam (pada abad ke 7 M)karena ajaran Islam tidak hanya memberikan 
panduan ritual, namun juga dalam kehidupan bermasyarakat. 
• Sejarah perekonomian Islam pada dasarnya bersumber dari ide dan 
praktek ekonomi yang dilakukan oleh Muhammad saw dan para 
sahabatnya serta pengikutnya sepanjang zaman. 
• Deversifikasi praktek ekonomi dilakukan masyarakat muslim setelah 
masa nabi Muhammad saw, bisa dianggap sebagai acuan sejarah ekonomi 
Islam selama tidak bertentangan dengan ajaran ekonomi Islam. 
• Periodeisasi sejarah pemikiran ekonomi Islam dikategorikan menjadi : 
1. Periode pertama (Masa awal Islam 450 H/1058M). 
2. Periode kedua (450-850H/1058-1446M). 
3. Periode ketiga (850-1350H/1446-1932M). 
4. Periode kontemporer (1350H – sekarang/ 1932M – sekarang)
Sejaraha Ekonomi Islam. 
(pada masa Rasulullah SAW) 
• Ekonomi Islam diterapkan Rasulullah SAW 
setelah hijrah dari Mekah ke Yathrib (Madinah). 
• Setelah menata bidang politik dan pemerintahan 
(konstitusional, tahap selanjutnya Rasulullah 
menata bidang ekonomi  sosial.
Sejaraha Ekonomi Islam 
(pada masa Raulullah SAW) 
• Prinsip-prinsip kebijakan ekonomi Islam (pada masa Rasulullah SAW) adalah : 
1. Kekuasaan tertinggi adalah Allah dan Allah adalah pemilik absolut atas 
semua yang ada. 
2. Manusia merupakan kalifah Allah di bumi tapi bukan pemilik yg 
sebenarnya. 
3. Semua yg dimiliki  didapat manusia adalah karena seizin Allah, oleh 
karena itu saudara2nya yg kurang beruntung memiliki hak atas 
sebagian kekayaannya. 
4. Kekayaan tidak boleh ditumpuk atau ditimbun. 
5. Kekayaan harus berputar 
6. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuk harus dihilangkan. 
7. Menghilangkan jurang perbedaan antar individu dalam perekonomian, hal 
tersebut dapat menghapus konflik antar golongan. 
8. Menetapkan kewajiban yg sifatnya wajib dan sukarela bagi semua 
individu termasuk masyarakat miskin
Sejaraha Ekonomi Islam 
(pada masa Raulullah SAW) 
Sistim pencatatan penerimaan negara tersebut diawal pemerintahan 
Rasulullah SAW tidak dilakukan, namun demikian bukti penerimaan 
dan distribusi dilakukan dengan rapi, karena : 
a. Jumlah orang Islam yg bisa membaca  menulis masih sedikit. 
b. Sebagian besar bukti pembayaran dibuat sederhana baik 
distribusi maupun penerimaan. 
c. Sebagian dari zakat didistribusikan secara lokal. 
d. Bukti penerimaan dari berbagai daerah berbeda-beda  tidak 
umum digunakan. 
e. Ghanimah umumnya dibagikan setelah terjadi peperangan.
Terima Kasih 
Thank You 
Syukria
KKOONNSSEEPP MMAAKKRROO 
EEKKOONNOOMMII IISSLLAAMM II 
OOlleehh :: 
JJuunniiaarr EEnnddrraawwaannttoo
• Islam memiliki khasanah fiqih 
muamalah yang sangat kaya dan 
luas, diantara khasanah tersebut 
adalah prinsip Syirkah al Inan, al 
Mudharabah, Bai’as Salam, bai’al 
Istishna, Bai’al Murabahah, 
Ijarah, hawalah, ar Rahn, al 
Wakalah, al Qardh dan al Ajr wal 
Umulah.
• Khasanah fikih muamalah selain bersumber 
dari Quran dan hadis juga bersumber dari 
Kitab atau karya-karya para ulama antar lain 
: 
1. al-Kindi, 2. al Ghazali, 
3. Ibnu Rusd, 3. al-Khaawrizmi, 
4. Ibnu Khaldun, 5. Ibnu Haitam, 
6. Ibnu Hazm, 6. al-Farabi, 
7. Jabir Ibnu Hayam, 8. Ibnu Sina, 
9. Ibnu hajja. 10. Ar razi dll.
Bahkan beberapa ekonom barat yang terinspirasi karya ekonom 
muslim 
adalah : 
• Teori Pareto Optimum diambil dari kitab Nahjul Balaqah 
Imam Ali. 
• Abu Yusuf (798 M) dalam kitabnya al-Kharaj yang menulis 
tentang tanggung jawab ekonomi pemerintah untuk memenuhi 
kebutuhan rakyat. 
• Adam Smith (1776) dengan bukunya The Wealt of Nation 
banyak terinspirasi oleh buku al-Amwal-nya Abu Ubaid 
(838 M). 
• Teori Leffer’s Curve yang diciptakan oleh Leffer (penasehat 
ekonomi Presiden Ronald Reagan) teori ini diciptakan pada 
saat krisis yang melanda Amerika diakhir masa jabatan 
Reagen yang pertama dan terori ini cukup ampuh untuk 
menanggulangi krisis tsb. Leffer berterus terang bahwa 
teorinya terinspirasi oleh buku Ibnu Khaldun (1404 M).
Dalam buku The Wealth of Nation karya Adam Smith 
(1776 M) yang terdiri dari lima jilid. 
Dalam jilid ke lima bab pertama, Adam Smith 
membandingkan masyarakat dengan tingkat 
perekonomian yang berbeda (bangsa dengan ekonomi 
terbelakang dan bangsa dengan ekonomi maju) 
Contoh masyarakat terbelakang adalah masyarakat Indian 
di Amerika, sedangkan contoh masyarakat ekonomi maju 
adalah bangsa Arab dan Tartar.
Adam Smith menjelaskan, bangsa arab 
yang dimaksud adalah yang dipimpin 
oleh : 
“Mohamet and his immediate 
successor” 
atau lebih tepatnya Rasululloh saw dan 
Khulafaur Rasyidin
Tepatnya pada 774 M, Raja Offa yang 
berkuasa di Inggris ketika itu mencetak 
koin emas yang merupakan direct copy dari 
dinar Islam berikut tulisan Arabnya. 
Yang uniknya koin (uang) tersebut 
mencatumkan kalimat Laa ilaaha illallah, 
Muhammad Rasululloh dan juga dua buah 
salib kecil, karena Raja Offa bergama 
Nasrani.
Kebijakan fiskal di zaman 
Rasulullah saw 
• Kharaj (sejenis pajak tanah), 
• Zakat, kums (pajak 1/5), 
• jizya (sejenis pajak atas badan orang non Muslim) 
dan 
• penerimaam lain-lain (diantaranya Kaffarah/denda). 
• Ushr (pajak) 
• Ghanimah (pampasan perang) 
• Amwal Fadhla (Muslim yg meninggal tanpa ahli 
waris). 
• Nawaib (pajak bagi kaum muslim yg kaya u/ 
keperluan negara yg sifatnya darurat.
Kebijakan fiskal di zaman 
Rasulullah SAW 
Sumber penerimaan negara 
meliputi Dari kaum muslim Dari kaum non muslim Dari masyarakat umum 
1. Zakat. 
2. Ushr (5-10%) 
3. Ushr (2,5%) 
4. Zakat fitrah. 
5. Wakaf. 
6. Amwal Fadhla 
7. Nawaib 
8. Sadaqah yag lain 
9. khums 
1. jizya. 
2. Kharaj 
3. Ushr (5%) 
1. ghanimah. 
2. Fa 
3. Uang tebusan 
4. Pinjaman dari kaum 
muslim 
5. Hadiah dari pemimpin/ 
negara lain
• Penerimaan zakat dan kums dihitung secara proporsional, 
secara ekonomi hal ini akan menciptakan built-in stability 
(hal ini akan menstabilkan harga dan menekan inflasi). 
• Sistim zakat perniagaan dihitung dari hasil usaha (tax on 
quasi rent) sehingga tidak mempengaruhi harga dan 
jumlah penawaran. Ini berbeda dengan sistim Pajak 
pertambahan nilai (Ppn) yang ada sekarang yg dihitung 
atas harga barang, sehingga harga barang bertambah 
mahal dampak jumlah yang ditawarkan lebih sedikit (up-ward 
shift on supply curve). 
• Sedangkan zakat ternak, Islam menerapkan sistim yang 
progresif untuk memberi insentif peningkatan produksi. 
Makin banyak ternak yang dimiliki makin kecil zakat yang 
harus dibayar, ini akan mendorong skala produksi yang 
lebih besar dan terciptanya efisiensi biaya.
Kebijakan fiskal di zaman 
Rasulullah saw 
Disisi pengeluaran, terdiri dari 
pengeluaran untuk : 
• dakwah, 
• pendidikan dan kebudayaan, 
• iptek, 
• hankam, 
• kesejahteraan 
• social dan 
• belanja pegawai
Peranan Institusi keuangan 
publik 
• Peranan Baitul Maal (Keuangan Publik) 
adalah 
1. Menampung sumber penerimaan negara dan mendistribusikannya 
ke berbagai sektor. 
2. Pengelolaan keuangan negara langsung dibawah pengawasan 
Rasulullah dengan sekretaris khusus. 
3. Sebagian besar disalurkan untuk kebutuhan ekonomi, social dan 
budaya. 
4. Sistim distribusidan sangat fleksibel (tidak birokratis)
Kebijakan moneter sejak zaman 
Rasulullah SAW 
• Kebijakan dilaksanakan tanpa mungganakan instrumen bunga. 
• Perekonomian jazirah Arab sebagian besar adalah sektor 
perdagangan (bukan ekonomi yang berbasis sumber daya alam). 
• Mitra dagang terbesar adalah Parsia dan Roma. 
• Persyaratan untuk melakukan transakasi adalah alat pembayaran 
yang dapat dipercaya yaitu Dinar dan Dirham. 
1. kedua koin tersebut memiliki berat yang tetap dan 
2. memiliki kandungan emas dan perak yang tetap, 
3. nilai satu dinar sama denga sepuluh dirham. 
• Secara alamiah transaksi yang beredar didaerah Mesir atau Syam 
menggunakan Dinar sebagai alat tukar, sementara di kekaisaran 
Persia menggunakan Dirham. 
• Ekspansi yang dilakukan Islam ke wilayah Kekaisaran Persia dan 
Roma menyebabkan perputaran uang semakin meningkat. 
• Selama pemerintahan Nabi uang tidak dipenuhi dari keuangan 
negara semata melainkan dari hasil perdagangan dengan luar 
negri.
Kebijakan moneter sejak zaman 
Rasulullah SAW 
• Karena tidak adanya pemberlakukan tariff dan bea 
masuk pada barang impor, uang diimpor dalam 
jumlah cukup untuk memenuhi permintaan internal. 
• Pada sisi lain nilai emas dan perak pada kepingan 
Dirham maupun Dinar sama dengan nilai nominal 
(face velue) uanganya (sehingga dapat 
dipergunakan sebagai hiasan atau ornamen). 
Dapat disimpulkan bahwa awal periode Islam 
penawaran uang 
(Money Supply) terhadap pendapatan sangat elastis.
Kebijakan moneter sejak zaman 
Rasulullah SAW 
• Selain Dirham dan Dinar, alat pembayaran yang 
digunakan pada awal periode Islam khususnya para 
pedagang besar dan bereputasi tinggi adalah : 
1. Surat wesel dagang dan 
2. Surat hutang 
• Meningkatnya perdagangan antara Yaman dan 
Syam menciptakan kemungkinan untuk menerbitkan 
dan menerima alat pembayaran lainnya yaitu surat 
wesel tagih atau surat hutang diantara pedagang, 
• Pada masa kekalifahan Umar Ibn Khatab, 
diterbitkannya surat pembayaran yg disebut dengan 
Saq, yg saat ini dikenal dg sebutan “cek” yang 
penggunaannya dapat diterima masyarakat.
Antisipas kebijakan moneter zaman 
Rasulullah SAW 
• Pemercepatan peredaran uang. 
Dengan sistim pemerintahan yang legal dan perangkat 
hukum yang tegas dalam menentukan peraturan etika 
dagang dan penggunaan uang, maka hal-hal yang 
dilarang adalah : 
1. Larangan terhadap Kanz (penimbunan uang untuk spekulasi) 
cenderung mencegah dinar dan dirham kelaur dari perputaran. 
2. Larangan praktek bunga mencegah tertahannya uang ditangan 
pemilik modal. 
Sedangkan pemercepatan peredaran uang, Rasul 
mendorong masyarakat untuk mengadakan kontrak 
kerjasama dan mendesak mereka untuk memberikan 
pinjaman tanpa bunga sehingga lebih memeprkuat 
peredaran uang.
Antisipas kebijakan moneter zaman 
Rasulullah SAW 
• Kebijakan fiskal terhadap nilai uang. 
1. Memberikan kesempatan yang lebih besar kepada 
kaum Muslim dalam melakukan aktivitas produktif 
dan ketenagakerjaan. 
2. Rasulullah mendesak golongan Anshar dan 
Muhajirin untuk melakukan perjanjian 
Mudharabah (bagi hasil), Muzara’a (pembagian 
panen) dan Musaqat (satu pihak menyediakan 
kebun, pihak lain mengatur irigasi dan j jasa tenaga 
kerja). 
dengan kerjasama ini meningkatkan penawaran agregat 
masyarakat yang berdampak pada stabilitas nilai uang 
ketingkat equilibrium yang tinggi.
Antisipas kebijakan moneter zaman 
Rasulullah SAW 
• Mobilisasi dan utilitas tabungan. 
Pihak pemilik dana dan enterprenuer bekerjasama dengan 
exente agreement share yang menghasilkan nilai tambah. 
Karena kegiatan ekonomi saat itu adalah jasa, agricultural, 
perdagangan, dan kerajinan, bentuk hukum yang sesui 
kegiatan tersebut adalah Mudharabah, Muzara’ah, 
Musaqat dan Musyarakah. 
Tabungan yang dimiliki oleh masyarakat (investor) 
dialokasikan untuk perdagangan dan Kerajinan, 
sedangkan assets fisik seperti tanah peralatan digunakan 
untuk gricultural. 
Dengan bimbingan Rasulullah kaum Muhajirin dan Ansar 
bekerjasama dengan share 50% :50%
Kebijakan Fiskal Khalifah Umar ibnu 
Khatab 
• Administrasi telah ditata dengan 
dengan pencatatan double entry 
system, penataan ini sejalan dengan 
makin bertambahnya pemeluk Islam 
dan luas wilayahnya 
• Selain Baitul Maal pusat didirikan pula 
Baitul Maal distrik, propinsi dan lokal
Kebijakan Fiskal Khalifah Umar ibnu 
Khatab 
• Disisi pengeluaran, pembangunan infrastruktur mendapat 
perhatian besar. 
• Memerintahkan Gubernur Mesir, Amr Ibn Ash untuk 
membelanjakkan sepertiga APBN untuk : 
1. Melakukan penggalian kanal dari Fustat (Kairo) ke 
Suez untuk memudahkan transoprtasi dagang antara 
semenanjung Arab dan Mesir. 
2. Juga membangun dua kota bisnis : Kufa (untuk bisnis 
dengan Romawi) dan Basra (bisnis dengan Persia). 
Catatan 
APBN jarang sekali mengalami defisit, karena pengeluaran hanya 
dilakukan apabila ada pemasukan (sistim cash bassis).
Kebijakan Moneter Khalifah Umar 
ibnu Khatab 
• Diiterbitkannya surat pembayaran cek yang 
penggunaannya dapat diterima masyarakat. 
• Menginstruksikan untuk mengimpor sejumlah 
barang dagangan dari Mesir ke Madinah, 
karena barang yang diimpor dalam jumlah 
yang besar sehingga distribusinya menjadi 
terhambat, Oleh karena itu Khalifah Umar 
menerbitkan saq/cek kepada yang berhak 
menerimannya
Kebijakan Fiskal pada jaman khlifah Ali 
bin Abuthalib 
Tugas Baitul Maal diatur dan diuraikan sebagi 
berikut : 
• Mengatur dan mengurus permasalah dan 
kebutuhan masyarakat. 
• memeperbaharui kota tua dan membangun 
yang baru. 
• mengumpulkan kharaj. 
• mempersiapkan pertahanan negara.
Kebijakan pembangunan pada jaman khlifah Ali bin 
Abuthalib 
• Pembangunan sektor-sektor umum yang 
diorganisasi masing-masing distrik. 
• Penetapan secara rinci tingkat ekonomi 
dalam masyarakat dan menjamin bagian 
masing-masing orang (Ia mengatakan setiap 
individu mendapatkan bagian pada 
pendapatan nasional) 
• Menekankan kepada para gubernur untuk 
benar-benar mendistribusikan pendapatan 
kepada kelompok masyarakat sehingga 
tercapailah kesejahteraan dan keadilan.
Kebijakan Moneter pada jaman 
khlifah Ali bin Abuthalib 
• Dinar dan Dirham merupakan satu-satunya 
mata uang yang dipakai. 
• Pada masa pemerintahan Imam Ali, Islam 
mencetak uang sendiri, namun demikian 
masa pemerintahan Imam Ali tidak terlalu 
lama (-/+ 4 tahun), sehingga uang yang 
dicetak tersebut tidak dapat beredar luas. 
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa 
penawaran uang selama masa itu sama 
seperti pada masa Nabi Muhammad.
Kesimpulan 
• Tidak ada satu pun instrumen 
kebijakan moneter yang 
digunakan pada masa awal 
periode keislaman. 
• Karena penggunaan uang sebagai 
alat tukar, tidak ada alasan untuk 
melakukan perubahan supply 
uang melalui kebijakan 
diskresioner.
KONSEP MAKRO 
EKONOMI ISLAM II 
(Sektor Keuangan) 
OOlleehh :: 
JJuunniiaarr EEnnddrraawwaannttoo
Pandangan Islam terhadap 
harta  kegiatan ekonomi 
• Pemilik mutlak terhadap segala sesuatu yang ada dimuka 
bumi ini, termasuk harta benda, adalah Allah SWT 
(kepemilikan oleh manusia hanya bersifat relatif, sebatas 
untuk melaksanakan amanah mengelola dan memanfaatkan 
sesuai dengan ketentuanNya). 
• Status harta yang dimiliki manusia adalah : 
1. Harta sebagai amanah (titipan, as a trust) dari Allah SWT. 
2. Einstain berpendapat, manusia tida mampu menciptakan 
energi, yang mampu manusia lakukan adalah mengubah 
dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain. 
5. Harta sebagai perhiaasan hidup yang memungkinkan 
manusia bisa meninkmati dengan baik dan tidak berlebihan. 
6. Harta sebagai ujian keimanan. 
(menyangkut cara mendapatkan dan 
memanfaatkan. 
7. Harta sebagai bekal ibadah
Pandangan Islam terhadap 
harta  kegiatan ekonomi 
• Pemilikan harta dapat dilakukan antara lain melalui 
usaha (a’mal) atau mata pencaharian (ma’isyah). 
• Dilarang mencari harta, berusaha atau bekerja yang dapat 
melupakan kematian (Q.S. At Takatsur: 1-2), melupakan Dzikurullah 
(Q.S. Al Munafiqun: 9), Melupakan shalat  Zakat (Q.S. An Nur: 37), 
dan memusatkan kekayaan pada sekelompok orang saja (Q.S. Al 
Hasyr: 7). 
• Dilarang menempuh usaha yang haram, seperti : 
1. Kegiatan Ribawi (Q.S. Al Baqarah: 275-281). 
2. Berjual beli barang yang dilarang atau haram (Q.S. Al Maidah: 
90-91). 
3. Mencuri/merampok/penggasaban (Q.S. Al Maidah: 38). 
4. Curang dalam takaran dan timbangan (Q.S. Al Muthaffifin: 1-6). 
5. Melalui cara-cara yang bathil dan merugikan (Q.S. Al Baqarah: 
188). 
6. Melalui cara suap menyuap (H.R Imam Ahmad).
Sektor Lembaga 
Keuangan 
1. Secara implisit didalam Al Quran dan 
Hadist tidak tercantum istilah “bank”. 
2. Fungsi perbankan secara partial telah 
diaplikasikan sejak zaman Rasulullah dan 
Khulafaur Rasyidin (yaitu menerima 
simpanan, menyalurkan dana dan 
memberikan jasa pengiriman uang)
Sektor Lembaga 
Keuangan 
Fungsi perbankan secara partial (satu orang melakukan satu 
fungsi dari perbankan) tersebut adalah : 
• Rasulullah SAW yang dikenal dengan julukan al Amin, dipercaya oleh 
masyarakat Mekah untuk menerima simpanan harta, sehingga pada saat 
hijrah ke Madinah, beliau meminta kepada syaidina Ali ra untuk 
mengembalikan semua titipan itu kepada yang memiliki, yang dititipi tidak 
dapat memanfaatkan harta titipan tersebut. (Wadiah ad Amanah). 
• Sahabat Rasulullah, Zubair bin al Awwam lebih suka menerima titipan 
dalam bentuk pinjaman yang memiliki hak untuk memanfaatkan (Wadiah at 
Dhomanah). Karena bentuknya pinjaman maka ia wajib mengembalikan 
utuh. 
• Penggunaan cek (media pembayaran yang pada waktu itu istilahnya “saq”) 
telah dikenal luas sejalan dengan meningkatnya perdagangan antara 
negeri Syam dan Yaman. 
• Bahkan di zaman Umar bin Khattab ra beliau menggunakan cek untuk 
membayar tunjangan kepada mereka yang berhak. Dengan cek tersebut 
kemudian mereka mengambil gandum di Baitul Mal. 
• Pemberian modal untuk modal kerja berbasis bagi hasil, seperti 
Mudharabah, Musyarakah, Muzara’ah, Musaqah telah dikenal sejak awal 
diantara kaum Muhajirin dan kaum Anshar.
Sektor Lembaga 
Keuangan 
• Ketiga fungsi perbankan dilakukan oleh satu individu tumbuh dan 
berkembang dizaman Bani Abbasiyah, dan lebih berkembang pesat 
lagi setelah beredarnya jenis mata uang 
• Pada zaman Abbasiyah, pada saat pemerintahan Muqtadir (908- 
932 M). Saat itu setiap wazir mempunyai bankir sendiri, misalnya 
Ibnu Abi Isa menunjuk Ali Ibn Isa ; Hamid Ibnu Wahab mnunjuk 
Ibrahim Ibnu Yuhana. 
• Kemajuan praktik perbankan pada zaman itu ditandai dengan 
beredarnya alat pembayaran saq (cek) sangat luas sebagai media 
pembayaran. 
• Perbankan saat itu tidak menggunakan konsep bunga dalam 
operasionalnya, namun menggunakan konsep bagi hasil disisi 
penghimpunan dananya, dan jual beli, gadai, sewa dan bagi hasil 
disisi pembiayaannya.

More Related Content

What's hot

konsep dasar ilmu ekonomi islam
konsep dasar ilmu ekonomi islamkonsep dasar ilmu ekonomi islam
konsep dasar ilmu ekonomi islamNeyna Fazadiq
 
2. konsep dasar ekonomi islam
2. konsep dasar ekonomi islam2. konsep dasar ekonomi islam
2. konsep dasar ekonomi islamHamzah Robbani
 
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAMfissilmikaffah1
 
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islamPpt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islamAnisa Muvit
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Eka Wibawa
 
Pendapatan Nasional Dalam Perspektif Islam
Pendapatan Nasional Dalam Perspektif IslamPendapatan Nasional Dalam Perspektif Islam
Pendapatan Nasional Dalam Perspektif IslamAsikin Aja
 
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAMPPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAMwafa khairani
 
Rancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamRancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamZein Yusuf
 
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamPerbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamMiftah Iqtishoduna
 
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Anto Apriyanto, M.E.I.
 
Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.
Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.
Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.muttaqinamafazah
 
Distribusi pendapatan dalam presfektif islam
Distribusi pendapatan dalam presfektif islamDistribusi pendapatan dalam presfektif islam
Distribusi pendapatan dalam presfektif islamaziz abdul
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamsiauwfelix
 
perkembangan ekonomis islam masa khulafaur rasyidin
perkembangan ekonomis islam masa khulafaur rasyidinperkembangan ekonomis islam masa khulafaur rasyidin
perkembangan ekonomis islam masa khulafaur rasyidinZaky Mubarak Lubis
 
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islamNurdin Al-Azies
 
Pengantar ilmu ekonomi syariah
Pengantar ilmu ekonomi syariahPengantar ilmu ekonomi syariah
Pengantar ilmu ekonomi syariahYISC Al-Azhar
 

What's hot (20)

Ekonomi islam
Ekonomi islamEkonomi islam
Ekonomi islam
 
konsep dasar ilmu ekonomi islam
konsep dasar ilmu ekonomi islamkonsep dasar ilmu ekonomi islam
konsep dasar ilmu ekonomi islam
 
2. konsep dasar ekonomi islam
2. konsep dasar ekonomi islam2. konsep dasar ekonomi islam
2. konsep dasar ekonomi islam
 
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
03 KONSEP HARTA & KEPEMILIKAN DALAM ISLAM
 
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islamPpt tujuan dan prinsip ekonomi islam
Ppt tujuan dan prinsip ekonomi islam
 
Etika dalam ekonomi islam
Etika dalam ekonomi islamEtika dalam ekonomi islam
Etika dalam ekonomi islam
 
Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah Makalah ekonomi syariah
Makalah ekonomi syariah
 
Pendapatan Nasional Dalam Perspektif Islam
Pendapatan Nasional Dalam Perspektif IslamPendapatan Nasional Dalam Perspektif Islam
Pendapatan Nasional Dalam Perspektif Islam
 
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAMPPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
 
Ekonomi Makro Islam
Ekonomi Makro IslamEkonomi Makro Islam
Ekonomi Makro Islam
 
Rancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islamRancang bangun ekonomi islam
Rancang bangun ekonomi islam
 
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamPerbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
 
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
Materi kuliah ayat dan hadits ekonomi islam (1)
 
Makalah bprs
Makalah bprsMakalah bprs
Makalah bprs
 
Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.
Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.
Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.
 
Distribusi pendapatan dalam presfektif islam
Distribusi pendapatan dalam presfektif islamDistribusi pendapatan dalam presfektif islam
Distribusi pendapatan dalam presfektif islam
 
Sistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islamSistem ekonomi islam
Sistem ekonomi islam
 
perkembangan ekonomis islam masa khulafaur rasyidin
perkembangan ekonomis islam masa khulafaur rasyidinperkembangan ekonomis islam masa khulafaur rasyidin
perkembangan ekonomis islam masa khulafaur rasyidin
 
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
 
Pengantar ilmu ekonomi syariah
Pengantar ilmu ekonomi syariahPengantar ilmu ekonomi syariah
Pengantar ilmu ekonomi syariah
 

Viewers also liked

1. sejarah pemikiran ekonomi islam
1. sejarah pemikiran ekonomi islam1. sejarah pemikiran ekonomi islam
1. sejarah pemikiran ekonomi islamMuhammad Jamhuri
 
Pilar pilar ekonomi islam
Pilar pilar ekonomi islamPilar pilar ekonomi islam
Pilar pilar ekonomi islamSatrio Adi
 
7. prinsip dan landasan dasar produk bank syariah
7. prinsip dan landasan dasar produk bank syariah7. prinsip dan landasan dasar produk bank syariah
7. prinsip dan landasan dasar produk bank syariahSEPTIANA RAHAYUNINGTIAS
 
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi IslamSejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi IslamGus Alwy Muhammad
 
Pondasi & Pilar-Pilar Ekonomi Islam
Pondasi & Pilar-Pilar Ekonomi IslamPondasi & Pilar-Pilar Ekonomi Islam
Pondasi & Pilar-Pilar Ekonomi IslamDani Siregar
 
Tugas makalah pertumbuhan ekonomi islam
Tugas makalah  pertumbuhan ekonomi islamTugas makalah  pertumbuhan ekonomi islam
Tugas makalah pertumbuhan ekonomi islammaisar4h
 
Ism dari segi kelamin [mu'annats dan mudzakkar], ism dari segi jumlah [mufrad...
Ism dari segi kelamin [mu'annats dan mudzakkar], ism dari segi jumlah [mufrad...Ism dari segi kelamin [mu'annats dan mudzakkar], ism dari segi jumlah [mufrad...
Ism dari segi kelamin [mu'annats dan mudzakkar], ism dari segi jumlah [mufrad...Satrio Adi
 
Hak dan kepemilikan
Hak dan kepemilikanHak dan kepemilikan
Hak dan kepemilikanAhmad Arief
 
KONSEP FIQH DALAM ISLAM
KONSEP FIQH DALAM ISLAMKONSEP FIQH DALAM ISLAM
KONSEP FIQH DALAM ISLAMmizanbogem
 
Tugas makalah pertumbuhan ekonomi islam
Tugas makalah  pertumbuhan ekonomi islamTugas makalah  pertumbuhan ekonomi islam
Tugas makalah pertumbuhan ekonomi islammaisya sarah
 
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 25. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 2alfathir akbar
 

Viewers also liked (20)

1. sejarah pemikiran ekonomi islam
1. sejarah pemikiran ekonomi islam1. sejarah pemikiran ekonomi islam
1. sejarah pemikiran ekonomi islam
 
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah?
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah?Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah?
Ekonomi Islam atau Ekonomi Syariah?
 
Pilar pilar ekonomi islam
Pilar pilar ekonomi islamPilar pilar ekonomi islam
Pilar pilar ekonomi islam
 
7. prinsip dan landasan dasar produk bank syariah
7. prinsip dan landasan dasar produk bank syariah7. prinsip dan landasan dasar produk bank syariah
7. prinsip dan landasan dasar produk bank syariah
 
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi IslamSejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
 
1.FIQH
1.FIQH1.FIQH
1.FIQH
 
Pondasi & Pilar-Pilar Ekonomi Islam
Pondasi & Pilar-Pilar Ekonomi IslamPondasi & Pilar-Pilar Ekonomi Islam
Pondasi & Pilar-Pilar Ekonomi Islam
 
Tugas makalah pertumbuhan ekonomi islam
Tugas makalah  pertumbuhan ekonomi islamTugas makalah  pertumbuhan ekonomi islam
Tugas makalah pertumbuhan ekonomi islam
 
Ism dari segi kelamin [mu'annats dan mudzakkar], ism dari segi jumlah [mufrad...
Ism dari segi kelamin [mu'annats dan mudzakkar], ism dari segi jumlah [mufrad...Ism dari segi kelamin [mu'annats dan mudzakkar], ism dari segi jumlah [mufrad...
Ism dari segi kelamin [mu'annats dan mudzakkar], ism dari segi jumlah [mufrad...
 
Periodisasi ekonomi islam
Periodisasi ekonomi islamPeriodisasi ekonomi islam
Periodisasi ekonomi islam
 
HAK MILIK
HAK MILIKHAK MILIK
HAK MILIK
 
Hak dan kepemilikan
Hak dan kepemilikanHak dan kepemilikan
Hak dan kepemilikan
 
Teori kepemilikan
Teori kepemilikanTeori kepemilikan
Teori kepemilikan
 
4.teori dasar ekonomi islam (1)
4.teori dasar ekonomi islam (1)4.teori dasar ekonomi islam (1)
4.teori dasar ekonomi islam (1)
 
5.teori dasar ekonomi islam (2)
5.teori dasar ekonomi islam (2)5.teori dasar ekonomi islam (2)
5.teori dasar ekonomi islam (2)
 
KONSEP FIQH DALAM ISLAM
KONSEP FIQH DALAM ISLAMKONSEP FIQH DALAM ISLAM
KONSEP FIQH DALAM ISLAM
 
Ham dalam-pandangan-islam
Ham dalam-pandangan-islamHam dalam-pandangan-islam
Ham dalam-pandangan-islam
 
Tugas makalah pertumbuhan ekonomi islam
Tugas makalah  pertumbuhan ekonomi islamTugas makalah  pertumbuhan ekonomi islam
Tugas makalah pertumbuhan ekonomi islam
 
2.dasar ekonomi syariah
2.dasar ekonomi syariah2.dasar ekonomi syariah
2.dasar ekonomi syariah
 
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 25. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
5. hukum-islam-tentang-muamalah1 2
 

Similar to Ekonomi Islam: Konsep Dasar dan Sistem Ekonomi

Hotnida hasibuan
Hotnida hasibuanHotnida hasibuan
Hotnida hasibuankhotneeda
 
6. membangun akidah kokoh kepribadian ISLAM
6. membangun akidah kokoh kepribadian ISLAM6. membangun akidah kokoh kepribadian ISLAM
6. membangun akidah kokoh kepribadian ISLAMAhmad Harmoko
 
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah IslamAhmad Harmoko
 
Islam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
Islam Sebagai Konsep Ekonomi IslamIslam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
Islam Sebagai Konsep Ekonomi IslamAsikin Aja
 
Chapter 1 islam sebagai ad-din
Chapter 1   islam sebagai ad-dinChapter 1   islam sebagai ad-din
Chapter 1 islam sebagai ad-dinFazd Alias
 
Syariat islam di perkasa negara maju jaya
Syariat islam di perkasa negara maju jayaSyariat islam di perkasa negara maju jaya
Syariat islam di perkasa negara maju jayamohd zaidi
 
Webinar KSEI Undip nov 2020 Cupian.pdf
Webinar KSEI Undip nov 2020 Cupian.pdfWebinar KSEI Undip nov 2020 Cupian.pdf
Webinar KSEI Undip nov 2020 Cupian.pdfcupian1
 
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01Muhammad Izzuddin
 
Sistem Ekonomi & Etos Kerja dalam Islam
Sistem Ekonomi & Etos Kerja dalam IslamSistem Ekonomi & Etos Kerja dalam Islam
Sistem Ekonomi & Etos Kerja dalam Islamatikafia
 
Makalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiMakalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiNoeghraha Prathama
 
M3 Fikrah&Tariqah
M3 Fikrah&TariqahM3 Fikrah&Tariqah
M3 Fikrah&Tariqahcucur
 
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )Farah Mohammed Yusoff
 
Selamatkan indonesia dengan syariah
Selamatkan indonesia dengan syariahSelamatkan indonesia dengan syariah
Selamatkan indonesia dengan syariahel-hafiy
 
Selamatkan indonesia dengan syariah
Selamatkan indonesia dengan syariahSelamatkan indonesia dengan syariah
Selamatkan indonesia dengan syariahel-hafiy
 

Similar to Ekonomi Islam: Konsep Dasar dan Sistem Ekonomi (20)

Hotnida hasibuan
Hotnida hasibuanHotnida hasibuan
Hotnida hasibuan
 
Ekonomi syari’ah
Ekonomi syari’ahEkonomi syari’ah
Ekonomi syari’ah
 
6. membangun akidah kokoh kepribadian ISLAM
6. membangun akidah kokoh kepribadian ISLAM6. membangun akidah kokoh kepribadian ISLAM
6. membangun akidah kokoh kepribadian ISLAM
 
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam
11. hakekat hidup muslim mabda islam Aqidah Islam
 
Islam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
Islam Sebagai Konsep Ekonomi IslamIslam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
Islam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
 
Chapter 1 islam sebagai ad-din
Chapter 1   islam sebagai ad-dinChapter 1   islam sebagai ad-din
Chapter 1 islam sebagai ad-din
 
Syariat islam di perkasa negara maju jaya
Syariat islam di perkasa negara maju jayaSyariat islam di perkasa negara maju jaya
Syariat islam di perkasa negara maju jaya
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
KARAKTERISTIK ISLAM
KARAKTERISTIK ISLAMKARAKTERISTIK ISLAM
KARAKTERISTIK ISLAM
 
Webinar KSEI Undip nov 2020 Cupian.pdf
Webinar KSEI Undip nov 2020 Cupian.pdfWebinar KSEI Undip nov 2020 Cupian.pdf
Webinar KSEI Undip nov 2020 Cupian.pdf
 
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
Ekonomikebajikandalamperspektifislamslideshow 121209075634-phpapp01
 
Sistem Ekonomi & Etos Kerja dalam Islam
Sistem Ekonomi & Etos Kerja dalam IslamSistem Ekonomi & Etos Kerja dalam Islam
Sistem Ekonomi & Etos Kerja dalam Islam
 
Makalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiMakalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islami
 
M3 Fikrah&Tariqah
M3 Fikrah&TariqahM3 Fikrah&Tariqah
M3 Fikrah&Tariqah
 
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di DuniaPelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
 
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di DuniaPelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
Pelatihan Tata Kelola Kehidupan Manusia di Dunia
 
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
CTU 241 ( PENGENALAN EKONOMI ISLAM & PRINSIP EKONOMI ISLAM )
 
PHIWM.ppt
PHIWM.pptPHIWM.ppt
PHIWM.ppt
 
Selamatkan indonesia dengan syariah
Selamatkan indonesia dengan syariahSelamatkan indonesia dengan syariah
Selamatkan indonesia dengan syariah
 
Selamatkan indonesia dengan syariah
Selamatkan indonesia dengan syariahSelamatkan indonesia dengan syariah
Selamatkan indonesia dengan syariah
 

Recently uploaded

Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 

Recently uploaded (19)

Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 

Ekonomi Islam: Konsep Dasar dan Sistem Ekonomi

  • 1. KONSEP DASAR EKONOMI ISLAM Oleh : Juniar Endrawanto, SE
  • 2. FALSAFAH EKONOMI ISLAM Oleh Juniar Endrawanto, SE
  • 3. “Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (al-Qashash 77)
  • 4. Falsafah Ekonomi Islam 1. Kegiatan ekonomi diorientasikan bagi pencapaian kebahagiaan hidup di akhirat 2. Ekonomi diarahkan bagi tercapainya kesejahteraan, kemajuan material dan kebahagiaan hidup manusia di dunia 3. Kegiatan ekonomi harus dilakukan dalam pola interaksi sesama manusia secara baik 4. Harus dihindari kegiatan ekonomi yang merusak fisik maupun tatanan kehidupan manusia
  • 5. Hidup di Dunia Lahir Mati Dari Mana? Ke Mana? Untuk Apa? Kehidupan sebelum dunia Kehidupan setelah Kehidupan dunia Dunia Hubungan antar tiga simpul
  • 6. AALL--’’UUQQDDAATTUU AALL--KKUUBBRRAA ((SSIIMMPPUULL BBEESSAARR)) - Simpul semua pertanyaan - Bila terurai maka terurai pula pertanyaan cabang TTIIGGAA PPEERRTTAANNYYAAAANN MMEENNDDAASSAARR MMAANNUUSSIIAA DDAARRII MMAANNAA MMAANNUUSSIIAA BBEERRAASSAALL?? UUNNTTUUKK AAPPAA MMAANNUUSSIIAA HHIIDDUUPP?? KKEEMMAANNAA SSEETTEELLAAHH MMAATTII ??
  • 7. Harus dijawab Jawaban dari simpul besar, sebagai  Aqidah  Fikrah kulliyah  Qaidah fikriyah  Al-Nadzratu fi al-hayati al- dunya  Mempengaruhi gaya hidup  Menentukan kualitas hidup
  • 8. ADA DUA MACAM JAWABAN JAWABAN ISLAM  Manusia diciptakan Allah  Hidup untuk beribadah kepada-Nya  Setelah mati akan hidup abadi di alam akherat: di sorga atau neraka  Tergantung hidupnya di dunia: beriman atau tidak; bila beriman, taat atau tidak (Sumber: wahyu Allah) JAWABAN SEKULER  Manusia diciptakan Tuhan  Hidup untuk mencari kepuasan jasmani  Setelah mati, akan ada hidup yang abadi di alam lain (?), atau pasti di sorga karena sudah diampuni  Alam nanti tidak ada hubungan dengan sekarang (?) (Sumber: pemikiran spekulatif)
  • 9. MANA JAWABAN YANG BENAR?  Yang benar adalah yang bersumber dari al-Qur’an  Pemikiran spekulatif tidak berdasar. Nilainya bisa benar bisa salah  Tapi bila terdapat sumber yang pasti benar, maka pemikiran spekulatif tentang hakekat hidup di dunia pasti salah adanya.
  • 10. MAKA…… DARI MANA Manusia, alam semesta dan kehidupan berasal? DDIICCIIPPTTAAKKAANN AALLLLAAHH
  • 11. UNTUK APA MANUSIA HIDUP?  BERIBADAH KEPADA ALLAH  Makna ibadah adalah tha’atullah wa khudlu’u lahu wa iltizamu ma syara’a minaddini (taat kepada Allah tunduk padanya dan berpegang teguh pada apa yang telah disyariatkan di dalam agama Islam)  Jadi, kehidupan dunia dengan sebelumnya terikat dengan hubungan penciptaan, perintah dan larangan (shilatu al-khalq dan shillatul awamir wan nawahi )  Kehidupan dunia dengan sesudahnya terikat dengan kebangkitan dan perhitungan (shilatul ba’tsi wan nushur dan shillatul muhasabah)
  • 12. MACAM IBADAH Makna Khusus Aktivitas hubungan dengan Allah (Shalat, puasa, Zakat, do’a, dll) Makna Umum Segala aktivitas manusia
  • 13. AMAL BERNILAI IBADAH Amal Terbaik Ikhlas hanya untuk Allah SWT Benar sesuai tuntunan syariat Islam
  • 14. KE MANA SETELAH MATI Dibangkitkan kembali (Al Mukminun:15-16) Dihisab, atas keyakinan dan perbuatannya di dunia Tiga prototipe manusia dan balasannya Keyakinan Perbuatan Balasan 1. Muslim Taat Kekal di Surga 2. Muslim Ingkar Neraka lalu Surga 3. Kafir Kekal di Neraka
  • 15. Dalil …. Tipologi 1 (Al Bayyinah:7-8) “Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal shaleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluq. Balasan mereka adalah surga adn yang mengalir sungai-sungai di bawah. Mereka kekal di dalamnya selamanya” Tipologi 2 “… Allah memerintahkan para malaikat mengentas dari neraka itu orang-orang yang tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan syirik. Yaitu mereka yang berucap Laa ilaaha illallah. Orang-orang ini dapat diketahui melalui ciri khasnya, yakni di wajahnya ada bekas sujud….. (HR. Muslim dari Abu Hurairah RA) Tipologi 3 (Al Bayyinah 6) “Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluq”.
  • 16. KEADAAN DI AKHIRAT TIPOLOGI 1 Bahagia TIPOLOGI 2 Menyesal kurang banyak beramal (al-fajr: 24) TIPOLOGI 3 Menyesal lebih baik jadi tanah (An naba’:40)
  • 17. KESIMPULAN Kehidupan Sebelum Dunia Allah Shillatul ba’tsi wa nushur Kehidupan Dunia Ibadah Kehidupan setelah Dunia Akherat Shillatul khalqi Shillatul awamir wa nawahi Shillatul muhasabah
  • 18. Hubungan 3 fase kehidupan Sebelum dunia Sesudah dunia Hubungan dengan kehidupan dunia Penciptaan Kebangkitan Perintah dan Larangan Perhitungan
  • 19. DUA GAYA HIDUP GAYA HIDUP ISLAMY  Hidup untuk beribadah  Landasan iman  Tolok ukur perbuatan aturan Islam (halal dan haram)  Orientasi hidup akherat dan dunia  Untuk untuk kemuliaan diri, keluarga, umat dan perjuangan agama (dakwah)  Makna kebahagiaan: ridha Allah GAYA HIDUP SEKULER  Hidup untuk mencari kesenangan jasmani  Landasan hawa nafsu  Tolok ukur perbuatan: manfaat  Orientasi hidup dunia semata  Hidup untuk kepentingan diri dan keluarga sendiri  Makna kebahagiaan: tercapainya kepuasan jasmani
  • 20. AKTUALISASI IBADAH TERUJUD PADA KETERIKATAN MUSLIM PADA ATURAN ISLAM  Dalam urusan keimanan (mantap dan murni atau tidak syirik)  Dalam urusan ibadah mahdah (taat selalu)  Dalam urusan akhlaq (mulia)  Dalam urusan makanan dan minuman (halal dan thayib selalu)  Dalam urusan pakaian (menutup aurat)  Dalam urusan keluarga (sakinah)  Dalam urusan pekerjaan (profesional)  Dalam urusan masyarakat (peduli)  Dalam urusan dakwah (aktif terlibat)
  • 21. Pemikiran dan Hukum tentang - Kepemilikan - Pemanfaatan kepemilikan - Distribusi kekayaan - Politik Ekonomi - Ekonomi privat (fiqh muamalah iqtishadiyah) - Moneter - Kelembagaan ekonomi Islam - Manajemen - Sumberdaya manusia
  • 22. 1. Muamalah iqtishadiyah diselenggarakan secara suka rela. 2. Dilakukan dengan akhlaq karimah. 3. Tidak boleh ada yang mendzalimi dan didzalimi. 4. Hukuman buat yang melakukan pelanggaran. 5. Dalam bermuamalah harus dilakukan dengan benar. 6. Pembelaan terhadap yang didzalimi. 7. Amar ma’ruf nahi mungkar di tengah kegiatan 8. Muamalah iqtishadiyah secara Islami dilakuka ne kdoenmoim kie mbaaiskyaanr abkearst.a ma 9. Tegaknya selalu sistem ekonomi Islam dan ketaatan para pelaku ekonomi mutlak diperlukan 10. Individu yang melanggar syariah dalam ekonomi pasti akan menimbulkan kerusakan 11. Apalagi bila sistem ekonomi Islam diabaikan pasti akan timbul kerusakan di dunia dan siksaan pedih di akhirat
  • 24. SISTEM EKONOMI ISLAM Oleh : Juniar Endrawanto, SE Disampaikan: Dalam Kuliah Ekonomi Islam Universitas Muhammadiyah Malang 2009
  • 25. I- Hakikat Ekonomi: Istilah Ekonomi: Eko (mengatur) dan Nomos (rumah tangga) = Greek (Yunani Kuno); Maka, ekonomi berarti kegiatan mengatur urusan harta kekayaan, baik yang berkaitan dengan: (1) memperbanyak jumlah, dan (2) menjaga pengadaannya, maupun (3) tatacara pendistribusiannya kepada masyarakat. BBiiddaanngg EEkkoonnoommii IIllmmuu EEkkoonnoommii SSiisstteemm EEkkoonnoommii Memperbanyak jumlah, dan menjaga pengadaannya (Faktor Produksi) Tatacara distribusi kekayaan di tengah masyarakat (Pemikiran dan Konsep Ekonomi)
  • 26. • MMaassaallaahh EEkkoonnoommii IIssllaamm:: Barang Jasa Menjadi Alat Pemuas Mempunyai Nilai Guna (Utility) Kebutuhan Manusia (human need) Muncul Masalah Ekonomi Perspektif Islam Distribusi Barang dan Jasa Peningkatan GDP dan GNP Negara Terbatas (limited): Primary needs Tak terbatas (unlimited): Scondary needs Jumlahnya Terbatas (Scarcity) Cukup Tidak Cukup Kemiskinan Individu warga negara? Kemiskinan negara? Perspektif Kapitalisme dan Sosialisme
  • 27. • AAssaass EEkkoonnoommii IIssllaamm:: Kepemilikan (Ownership) Distribusi (Distribution) Disposisi (Tasharruf) Kepemilikan Individu (Private Ownership) Kepemilikan Umum (Public Ownership) Kepemilikan Negara (State’s Ownership) Pengembangan Hak Milik Nafkah dan Infaq Asas dan Kaidah Sistem Ekonomi Islam Menjamin Kebutuhan per Individu Warga Negara
  • 28. • KKeebbiijjaakkaann EEkkoonnoommii IIssllaamm:: Kebutuhan per Individu Kebutuhan Kelompok Kebutuhan Pokok (Primary Needs) Kebutuhan Sekunder (Scondary Needs) Kebutuhan Mewah (Luxury Needs) Human Needs Kebutuhan Manusia Pendidikan (Needs for Education) Kesehatan (Needs for Health) Keamanan (Needs for Savety) Wajib Dipenuhi Tidak Wajib tapi Dibantu Khilafah Islam Wajib Dipenuhi
  • 29. II- Kepemilikan :  Definisi Kepemilikan: Izin pembuatan syariat (as-syari’) untuk memanfaatkan zat dan jasa tertentu, yang menyebabkan pemiliknya berhak mendapatkan kegunaan (utility)-nya, serta mendapatkan kompensasi darinya. Kepemilikan (Ownership) Kepemilikan Individu (Private Ownership) Kepemilikan Umum (Public Ownership) Kepemilikan Negara (State’s Ownership) Hukum syara’ yang berlaku untuk barang dan jasa, dimana pemiliknya berhak memanfaatkan dan mendapat kompensasi darinya Izin pembuat syariat (as-syari’) kepada suatu kelompok untuk sama-sama memanfaatkan benda. Harta yang merupakan hak seluruh kaum Muslim, sedangkan pengelolaannya menjadi wewenang Khalifah.  Bentuk Kepemilikan:
  • 30. Tatacara Memiliki: Shahih (Benar) Batil (Salah) Manusia Hajat ‘Adhuwiyah: Kebutuhan Jasmani Hubb at-Tamalluk: Keinginan untuk memiliki Gharizah al-Baqa’: Naluri Survival Kaifiyah Tamalluk: Sebab Pemilikan Kammiyah Tamalluk: Pembatasan Jumlah Hurriyah Tamalluk: Kebebasan Hak Mlk Islam Sosialisme Kapitalisme
  • 31. Sebab Kepemilikan Islam: Waris Harta yang Diperoleh tanpa Kompensasi Bekerja Kebutuhan Harta Penyambung Hidup Pemberian Negara Sebab Kepemilikan (Asbab at-Tamalluk) Menghidupkan Tanah Mati Menggali Kandungan Bumi Berburu Makelar Mudharabah Musaqat Ijarah Cara memperoleh harta yang sebelumnya belum menjadi hak milik, atau memperoleh harta yang belum dimiliki sebelumnya.
  • 32. III- Disposisi (Tasharruf): Kepemilikan Barang dan Jasa Disposisi (Tasharruf) Infaq (Perbelanjaan) Hukum Syara’ dalam Memanfaatkan Barang dan Jasa Pengembangan Harta Faktor Hubungan: Wasiat, Hadiah Faktor Nafkah: Ayah kepada anak Tanah Harta yang Diperolah dari Pertukaran Yang Diperoleh dgn Mengubah Bentuk Pertanian (Zira’ah) Perdagangan (Tijarah) Perindustrian (Shina’ah)
  • 33. Hukum Tanah Pertanian: Ekstensifikasi Tanah Pertanian Intensifikasi Tanah Pertanian Pengembangan Tanah Pertanian Sebab Kepemilikan Pembelian Lahan Tahjir: Memagari Ihya’ al-Mawat: Menghidupkan Tanah Mati Iqtha’ ad-Dawlah: Pemberian Negara pd Petani Wajib Mengelola Tanah Pertanian Haram Menyewakan Tanah Pertanian Sebab Pengembangan
  • 34. Hukum Perdagangan: Jual-Beli Halal Salam Istishna’ Sharf Barang dg Barang Uang dg Uang Ghabn Fahisy Tadlis Uang dg Uang Barang dg Barang Riba Haram Penimbunan Perdagangan Domestik Bentuk Perdagangan Perdagangan Luar Negeri
  • 35. Hukum Perindustrian: حُكْـمُ المَصْنـَعِ يَأخُـذُ حُكْمَ الماَدَةِ الّتِيْ ي صْنَـعُهَا: Hukum pabrik (kilang) mengikuti hukum barang yang diproduksinya. Milik Individu Produk Halal (Pabrik / Kilang yang halal) Hukum Pabrik dan Kilang Milik Umum Milik Negara Hukum Produk (Barang yang Diproduksi) Produk Haram (Pabrik / Kilang yang haram)
  • 36. Hukum Syarikah: Akad Syar’i: Ijab dan Qabul Orang yang Boleh Melakukan Tasharruf Obyek Akad: Sesuatu yang Bisa Diakadkan Sepakat Melakukan Syarikah Sepakat Memberikan Modal Sepakat Melakukan Syarikah dalam Urusan Tertentu Hukum Syarikah dalam Islam Barang Jasa Belum Sah Sah Sah Syarikah adalah akad antara dua orang atau lebih, yang keduanya sepakat untuk melakukan kerjasama dalam bentuk kekayaan dengan tujuan untuk mencari keuntungan.
  • 37. Syarikah ‘Inan: Badan- Badan(+)Harta Syarikah Abdan: Badan- Badan(-)Harta Mudharabah: Badan(+)Harta Syarikah Wujuh: Badan- Badan(+)Harta Orang Lain Badan-Badan(+)Harta Pembelian Berdua Mufawadhah: Gabungan Syarikah Syarikah Amlak: Zat Barang Bentuk Syarikah dalam Islam Syarikah Uqud: Pengembangan Harta Semua Kerugian Dikembalikan kepada Harta dan Pemiliknya, Sementara Keuntungan Milik Kedua Belah Pihak. Pemburan Syarikah Gila Mati Mahjur Dibubarka n Sepihak
  • 38. Hukum Syarikah Kapitalis: Perseroan FIRMA: Badan-Badan Dagang Perseroan Terbatas: Bentuk Syarikah Hukumnya Haram Kapitalis Koperasi: Asuransi: Kerjasama Penjaminan Bertentangan dengan Syarat Syarikah Islam Bertentangan dengan Fakta Akad Syar’i Bertentangan dengan Obyek Akad Syar’i Tidak Dijalankan oleh Badan tapi Modal
  • 39. Tasharruf yang Diharamkan: Isyraf - Tabdzir Taraf (Foya-foya) Taqtir (Kikir-Bakhil) Judi Riba Syarikah Kapitalis Ghabn Fakhisy Tadlis Ihtikar Mematok Harga Tasharruf yang Diharamkan Infaq: Pengembangan Harta:
  • 40. IV- Kepemilikan Umum: Bentuk dan Ciri Harta Milik Umum Fasilitas Umum: Hilangnya Fasilitas Umum ini Menyebabkan Sengketa bagi Masya-rakat Haram Bahan Tambang yang Tidak Terbatas: Seperti Air, Minyak, Emas, dll. Privatisasi Sumber Daya Alam: Sumber yang Sifat Pembentukannya Menghalangi Dimiliki Secara Perorangan Izin pembuat syariat (as-syari’) kepada suatu kelompok untuk sama-sama memanfaatkan benda.
  • 41. Hima dan Pemeliharaan Fasum:  Hima adalah tempat yang dipertahankan, kebalikannya Mubah (tempat yang dibiarkan).  Hima adalah fasilitas atau harta milik umum yang dimonopoli oleh pihak tertentu, sehingga orang lain tidak bisa memanfaatkannya sesuai dengan fungsi asalnya. Seperti jalan, air, udara, dll. Islam telah membatalkan monopoli seperti ini, yang disebut hima, sehingga fasum tersebut kembali kepada fungsi asalnya.  Larangan Hima (proteksi) tersebut berlaku untuk dua hal: (1) tanah mati, yang bisa dihidupkan dan dipertahankan oleh setiap individu; (2) fasilitas umum yang sama-sama dibutuhkan oleh banyak orang, seperti air, padang dan api. Tapi, tidak bagi negara. Negara boleh memproteksi dua hal di atas.  Rasulullah saw. pernah memproteksi (hima) tanah Naqi’ yang memiliki sumber air dan tanaman yang subur. Tanah tersebut diproteksi oleh Rasul dari orang yang hendak menghidupkan dan memanfaatkannya, selain untuk menggembala kuda-kuda perang mereka.
  • 42. V- Kepemilikan Negara: Harta yang menjadi hak seluruh kaum Muslim, sementara pengelolaannya menjadi kewenangan khalifah, dimana dia bisa mengkhususkan sesuatu kepada sebagian kaum Muslim berdasarkan pandangan dan ijtihadnya.  Fai’, Ghanimah, Anfal: Ghanimah dan Anfal adalah harta rampasan yang diperoleh melalui peperangan. Sementara Fai’ adalah harta rampasan yang ditinggalkan musuh, tanpa melalui peperangan. Khumus: khumus di sini adalah seperlima dari harta rampasan perang (ghanimah). Kharaj: Hak kaum Muslim yang ditetapkan pada tanah yang telah dijadikan rampasan perang dari kaum Kufar, baik melalui peperangan, maupun perdamaian.  Jizyah: hak yang diberikan oleh Allah dari kalangan kaum Kufar kepada kaum Muslim karena ketundukan mereka kepada sistem Islam. Dharibah dan ‘Usyur (Bea Cukai): Harta yang diwajibkan oleh Allah kepada kaum Muslim untuk dibelanjakan pada kebutuhan yang diwajibkan kepada mereka, sementara tidak ada harta di Baitul Mal. Harta haram: Hasil korupsi, keuntungan dari perdagangan yang diharamkan, seperti Narkoba, dll. Harta Kalalah: Harta Orang Murtad
  • 43. Baitul Mal: Sumber Pemasukan Pos-pos Pengeluaran  Fai’ Ghanimah, dan Anfal Khumus Kharaj  Jizyah Dharibah dan ‘Usyur (Bea Cukai) Harta haram Harta Kalalah Harta Orang Murtad Zakat  Ashnaf Delapan: Fakir, Miskin, Gharim, Ibn Sabil, Budak, Jihad, Amil, Muallafah al-Qulub Kebutuhan tetap: Fakir, Miskin, Ibn Sabil, dan Jihad. Kompensasi: gaji PNS, TNI, dll. Kebutuhan Non Kompensasi: fasum, seperti masjid, jalan raya, sekolah, rumah sakit, dll. Kebutuhan Non Kompensasi Sekunder Dana Emergency: Bencana alam, serangan musuh, dll..
  • 44. Penyusunan APBN: Sistem Kapitalis Sistem Khilafah APBN disusun pertahun oleh pemerintah disahkan oleh Parlemen RAPBN diajukan oleh pemerintah melalui Menteri Keuangan kepada Panitia Anggaran Parlemen Setelah jadi APBN, dikeluarkan peraturan perundang-undangan untuk mengesahkan APBN APBN tidak disusun pertahun oleh pemerintah, dan tidak perlu disahkan oleh Majlis Ummah, karena pendapat mereka tidak mengikat Khalifah. Ketentuan APBN, sumber dan pos-posnya telah diatur oleh hukum syara’, dan di sini berlaku ijtihad khalifah. Khalifah juga tidak perlu mengeluarkan peraturan baru, karena hukumnya sudah tetap..
  • 45. Ekonomi Islam Inti kehidupan manusia di dunia ini adalah mencapai falah (kemuliaan didunia dan di akhirat).
  • 46. Pengertian Ekonomi Islam  Ekonomi Islam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan permasalahan ekonomi dengan cara-cara Islami (cara-cara yg didasarkan atas ajaran Islam yaitu berlandaskan Al Quran dan Sunah Nabi)
  • 47. Difinisi Ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk mengalokasikan dan mengelola sumberdaya untuk mencapai falah berdasarkan pada prinsip-prinsip & nilai-nilai Al Quran dan Sunnah
  • 48. Ekonomi Islam sebagai suatu Ilmu & Norma Dalam mempelajari Ekonomi Islam merupakan suatu hal yang penting dalam memahami terminologi : 1. Positive economics (membahas kenyataan yang terjadi) 2. Normative economics (membahas apa yang seharusnya terjadi atau apa yang seharusnya dilakukan Alfred Marshal
  • 49.  Pernyataan normatif. Kemiskinan di negara-negara berkembang tidak seharusnya semakin memburuk.  Pernyataan positive. Kemiskinan di negara-negara berkembang semakin buruk
  • 50. Ekonomi konvensional 1. Aspek positif dan aspek normative terpisah. 2. Fakta ekonomi merupakan suatu independen terhadap norma. 3. Tidak ada kausalitas antara norma dan fakta. atau realitas ekonomi merupakan suatu yg bersifat independen, dan karena bersifat objective dan akhirnya berlaku universal
  • 51.  Contoh pernyataan : Hukum penawaran, jika suatu barang meningkat, maka jumlah barang yang ditawarkan meningkat. cateris paribus adalah pernyataan positif Hukum tersebut berlaku karena para produsen memandang bahwa kenaikkan harga barang adalah kenaikkan pendapatan, dan motivasi produsen adalah mencetak pendapatan (keuntungan) setinggi tingginya produsen mengharuskan mencari keuantungan maksimum adalah pernyataan normative
  • 52.  Ekonomi Islam pada dasarnya mengedepankan pendekatan integratif antara normative economics dan positif economics.  Islam menempatkan nilai yang tercermin dalam etika pada posisi yang lebih tinggi, jadi etika harus menjadi kerangka awal dalam ilmu ekonomi (etika lah yg harus menguasai ekonomi, bukan sebaiknya)
  • 53. Metodologi Ekonomi Islam  Konsep Rasionalitas Islam.  Etika & Rationalitas Ekonomi Islam.  Syariah, Fiqh dan Ekonomi Islam.  Kerangka Metodologis Ekonomi Islam
  • 54. Konsep Rasionalitas Islam  Asumsi dalam analisis ekonomi didasarkan pada pertimbangan rasionalitas.  Argumentasi yg dibangun memenuhi kaidah-kaidah logika & diterima akal serta diterima secara universal
  • 55. Konsep Rasionalitas Islam  Kaidah umum dan universal, sesuai dengan universalitas islam dalam konsep ekonomi Islam adalah setiap pelaku ekonomi harus : a. bertujuan untuk mendapatkan mashlahah. b. tidak melakukan kemubaziran. c. Berusaha meminimize resiko. d. Dihadapkan pada ketidak pastian.
  • 56. Etika & Rasionalitas Enomi Islam  Aspek moral & etika dalam ekonomi konvensional adalah batasan ilmu ekonomi (kerena perilaku etis dipandang sebagai perilaku yg tidak rasional).  Ekonomi Islam mempelajari perilaku ekonomi pelaku ekonomi yg rasional islami, sehingga standar moral perilaku ekonomi didasarkan pada ajaran islam bukan didasarkan pada nilai-nilai yg dibangun oleh kesepakatan sosial
  • 57. Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam  Sikap rasional Islam mendorong pelaku ekonomi islami untuk mencari informasi agar dapat meraih fallah.  Sumber informasi meliputi dua hal : 1. ayat kauniyah (fakta empiris). 2. ayat qauliyah (sumber yg berasal langsung dari sang pencipta)
  • 58. Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam  Syariah diartikan sebagai seperangkat peraturan atau ketentuan Allah untuk manusia yg disampaikan melalui rasulNya  Untuk memahami syariah diperlukan tiga hal mendasar : 1. keimanan. 2. moral. 3. fiqh (sumber hukum)
  • 59. Syariah, Fiqh & Ekonomi Islam  Fiqh (sumber hukum) yang diakui ahli hukum Islam yang utama/pertama terdiri dari : a. Al Quran. b. Sunnah. c. Ijma (Kesepakatan bersama para ulama) d. Qiyas (analogi masalah terhadap hukum yg terdapat dalam Al Quran & Sunnah)  Sumber hukum yang kedua yg diakui ahli hukum Islam adalah : a. Istihsan (pertimbangan kepentingan hukum) b. Mashlahah mursalah (pertimbangan kepentingan umum) c. Istishab (meneruskan hukum yg sudah berjalan sblm muncul hukum baru d. Urf (membiarkan tradisi yg tidak bertentangan dg syariat)
  • 60. Kerangka Metodologi Ekonomi Islam  Kebenaran & kebaikan.  Metodologi ilmu alam vs Metodologi ilmu sosial.  Objek ekonomi Islam (bagan terlampir).
  • 61. Kerangka Metodologis Ekonomi Islam Quran & Sunah Ushul Fiqh & Qawaid Akidah Syariah Akhlak Fiqh Muamalah -Nilai Ekonomi Islam -Prinsip Ekonomi Islam Sejarah Islam Metode Deduksi Realitas ekonomi Metode Induksi Teori Ekonomi Konsumsi Produksi Distribusi Makro Ekonomi
  • 62. Karakteristik Ekonomi Islam  Tujuan ekonomi Islam.  Moral sebagai pilar ekonomi Islam  Nialai-nilai dasar ekonomi Islam  Prinsip ekonomi dalam Islam  Basis kebijakan ekonomi islam  Paradigma ekonomi islam
  • 63. Tujuan ekonomi Islam.  Fallah (bahagia dunia – akhirat)  Hayyah thayibah (baik & terhormat)  Mashlahah al ibad (kesejahteraan hakiki)
  • 64. Moral sebagai pilar ekonomi Islam  Nilai ekonomi Islam. konsisten, jujur, adil, santun, transparan dll.  Prinsip ekonomi Islam. memenuhi kaedah-kaedah fikih baik rukun, syarat dan implementasinya
  • 65. Nialai-nilai dasar ekonomi Islam  Adl 1. persamaan kompensasi. 2. persamaan hukum. 3. moderat. 4. proporsional  Khilafah (tanggung jawab) sebagai khalifah dimuka bumi yg meliputi tanggung jawab : 1. berperilaku ekonomi dg cara yg benar. 2. mewujudkan mashlahah maksimum 3. perbaikan kesejahteraan setiap individu  Takaful (penjamina masyarakat) yg meliputi jaminan : 1. pemilikan & pengelolaan sumber daya oleh individu. 2. menikmati hasil pembangunan untuk setiap individu. 3. membangun keluarga sakinah bagi setiap individu. 4. amar ma’ruf nahi munkar
  • 66. Prinsip ekonomi dalam Islam  Kerja.  Kompensasi.  Efisiensi.  Profesionalisme.  Kecukupan.  Pemerataan kesempatan.  Kebasan.  Kerjasama  Persaingan.  Keseimbangan.  Solidaritas.  Informasi simetri
  • 67. Basis kebijakan ekonomi islam  Penghapusan riba.  Pelembagaan zakat.  Pelarangan gharar.  Pelarangan yang haram
  • 68. Paradigma ekonomi islam  Pradigma berpikir & berperilaku (behaviour paradigm). adalah spirit dan pedoman masyarakat dalam berperilaku , yaitu nilai-nilai ekonomi Islam  Paradigma umum (grand patern) adalah gambaran yang mencerminkankeadaan suatu masyarakatyg berpegang teguh pada paradigma perilaku. Misalnya : Paradigma yg terbentuk dari kapitalisme adalah individu meterialisme dalam berpikir & mekanisme pasar
  • 69. Karakteristik ekonomi Islam Tujuan : Fallah Nilai : Adl, Khilafah, Takaful Prinsip Ekonomi Islam Paradigma : Adil & Harmoni
  • 71. PANDANGAN ISLAM TENTANG EKONOMI Ekonomi Kapitalis Ekonomi Islam Ekonomi Sosialis Paradigma Materialisme Paradigma Syariah Paradigma Dialektika Seluruh aktivitas ekonomi bernilai materi / bermanfaat boleh dilakukan Seluruh aktivitas ekonomi berdasarkan syariah Islam Seluruh aktivitas ekonomi mengikuti dialektika masyarakat yang ditetapkan negara Liberalisme ekonomi Otoriterianisme negara
  • 72. PANDANGAN ISLAM TENTANG EKONOMI Ilmu Ekonomi Sistem Ekonomi Islam Teknik/upaya mengadakan dan meningkatkan produktivitas Pengaturan cara kepemilikan, pengelolaan dan distribusi kekayaan Ekonomi Islam Universal, tidak terkait ideologi tertentu Terkait dengan Ideologi Islam dan diatur oleh Syariah Mengikat individu, masyarakat dan negara
  • 73. POLITIK EKONOMI ISLAM Jaminan tercapainya pemenuhan kebutuhan primer tiap individu secara menyeluruh, berikut kemungkinan tiap orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekunder dan tersiernya sesuai dengan kadar kesanggupannya. Tercapai karena : 1. Kewajiban bekerja setiap individu yang mampu 2. Tanggungan ahli warisnya 3. Kewajiban Negara 4. Kewajiban seluruh kaum muslimin
  • 74. PILAR SISTEM EKONOMI ISLAM KEPEMILIKAN PENGELOLAAN DISTRIBUSI 1 2 3 Jenis Kepemilikan Cara Kepemilikan Individu Umum Negara Halal Haram Pembelanjaan Pengembangan Halal Halal Haram Haram
  • 75. PILAR EKONOMI ISLAM PENGELOLAAN KEPEMILIKAN KEPEMILIKAN PENGELOLA SEKTOR PENGELOLAAN BIDANG HUKUM K. INDIVIDU K. UMUM K. NEGARA INDIVIDU NEGARA Ekonomi Privat Ekonomi Negara Konsumsi Produksi Konsumsi PERTANIAN PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN Pertanahan (al Aradhi) Jual Beli (al Bai’) dan Syarikah Industr &, Ketenagakerjaan
  • 76. PERAN NEGARA Mewujudkan politik ekonomi Islam tentang jaminan kebutuhan primer individu Menyusun dan menerapkan kebijakan ekonomi Kebijakan Pertanian Kebijakan Industri Kebijakan Perdagangan Kebijakan Moneter Pengelolaan kepemilikan umum dan negara melalui baitul maal Menjaga mekanisme pasar Pengawasan dan penghukuman penjahat ekonomi Menciptakan SDM unggul
  • 77. DISTRIBUSI KEKAYAAN Setiap Individu harus memperoleh jaminan pemenuhan kebutuhan primer Upaya mencapai keseimbangan ekonomi (equilibrium) Tercapai jika : 1. Terdapat kekayaan dalam masyarakat 2. Seluruh masyarakat menerapkan sistem Islam
  • 78. DISTRIBUSI KEKAYAAN Perbedaan kemampuan pikiran dan fisik Kesenjangan Ekonomi Distribusi kekayaan 1. Mekanisme ekonomi : baitul mal, larangan menimbun emas dan perak 2. Mekanisme non ekonomi : zakat, waris
  • 80.  ان القتتصاد السللمي جزء من نظام السللم الشامل اذا كان القتتصاد الوضعي -بسبب ظروف نشأته- قتد انفصل تماما عن الدين فان أهم ما يميز القتتصاد السللمي هو ارتباطه التام بدين السللم عقيدة و شريعة  Sesungguhnya ekonomi Islam adalah bagian integral dari sistem Islam yang sempurna. Apabila ekonomi konvensional –dengan sebab situasi kelahirannya-terpisah secara sempurna dari agama. Maka keistimewaan terpenting ekonomi Islam adalah keterkaitannya secara sempurna dengan Islam itu sendiri, yaitu aqidah dan syariah. (Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17-18)
  • 81.  واذا كان جزءا من السللم الشامل فانه ل يمكن فصله عن بقية النظمة السللمية من عقيدة وعبادة و أخلق  Apabila ekonomi Islam menjadi bagian dari Islam yang sempurna, maka tidak mungkin memisahkannya dari sistem aturan Islam yang lain ; dari aqidah, ibadah dan akhlak (Mabahits fil Iqtishad al-Islamiy, hlm. 54)
  • 82. وبناء على هذا فانه ل ينبغي لنا ان ندرس القتتصاد السللمي مستقل عن عقيدة السللم و شريعته لن النظام القتتصادي السللمي جزء من الشريعة ويرتبط كذالك بالعقيدة ارتباطا أسلاسليا Berdasarkan ini, maka tidak boleh kita mempelajari ekonomi Islam secara berdiri sendiri yang terpisah dari aqidah Islam dan syariahnya, karena sistem ekonomi Islam bagian dari syariah Islam. Dengan demikian ia terkait secara mendasar dengan aqidah (Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17)
  • 83. قتد أتفق العلماء على أن المعاملت نفسها ضرورة بشرية Halaman 14  Ulama sepakat bahwa muamalat itu sendiri adalah masalah kemanusiaan yang maha penting (dharuriyah basyariyah)
  • 84. Dalam konteks ini Allah Berfirman :  قتَوالُنوا يَواشُنعَويْ أبُن أَوصَولَووَواتُنكَو تَوأْ أمُنرُنكَو أَون نَّتْ أرُنكَو مَوايَوعْ أبُندُن ءَوابَوآ ؤُننَوآ أَووْ أ أَ فن نَّفْعَلعَ فلَ ف فِني أَ فمْعَلوَ فا لِننَ فاؤ مَ فاؤنَ فشَ فاؤؤُاا إِيدُنَّكَو لَونتَو الْ أحَولِيدُيمُن الرَّشِيدُيدُن  Mereka berkata, “Hai Syu’aib, apakah agamamu yang menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh nenek moyang kami atau melarang kami memperbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang penyantun lagi berakal”
  • 85. Masih kitab Al-Muamalah fil Islam وهذه سلنة مطردة في النبياء عليهم السلم كما قتال تعالى Artinya : Muamalah ini adalah sunnah yang terus-menerus dilaksanakan para Nabi AS, sebagaimana firman Allah (hlm.16)
  • 86.  ان شقى الشريعة السللمية و هما العبادات و المعاملت يرتبطان ارتباطا عضويا و موضوعيا ببعضهما البعض  Sesungguhnya dua sisi syariah Islam ialah ibadat dan muamalat. Keduanya terkait laksana satu tubuh dan keduanya satu tujuan, (yaitu dalam rangka ibadah dan ketaatan kepada Sang Khalik Allah Swt). (Samir Abdul Hamid Ridwan, Aswaq al-Awraq al-Maliyah, IIIT, Cairo, 1996, hlm. 166)
  • 88. No Nama Kitab Hadits Jumlah Hadits Ekonomi Keterangan 1 Shahih Bukhari 199 Al-Buyu’. Al-ijarah, Salam,dll 2 Shahih Muslim 115 Kitab al-buyu’ 3 Sh. Ibn Hibban 179 Buyu’dan Al-Ijarah 4 Sh.Ibn Khuzaimah 300-an Al-buyu’ 5 Sunan Abu Daud 290 Kitab al-Buyu’ 6 Sunan at-Tirmizi 117 Kitab al-Buyu’ 7 Sunan al-Nasa’iy 254 Kitab al-Buyu’ 8 Sunan Ibnu Majah 170 Kitab at-Tijarah 9 Sunan al-Darimi 94 Kitab al-buyu; 10 Sunan Baihaqi 1145 Kitab al-buyu’dan al-ijarah 11 Muwatta’Malik 78 Buyu’,ijarah, musaqat 12 Musannaf Ibn Abi Syaibah 1000-an 639 Bab 13 Musannaf A.Razzaq 1354 Kitab al-Buyu’ 14 Mustadrak al-Hakim 245 Kitab al-buyu’
  • 89. Belum termasuk Kitab Subulus Salam, Bulughul Maram dan Nailul Authar serta kitab hadits terbesar Musnad Ahmad bin Hanbal
  • 90. Kebangkitan Kembali Studi Ekonomi Islam  Kesadaran dan keinginan umat Islam untuk menghidupkan kembali ajaran muamalah maliyah yang bersumber Alquran Sunnah  Terbebasnya negeri-negeri muslim dari penjajahan  Ditemukannya sumber minyak di Timur Tengah sehingga melahirkan negara-negara kaya (petro dolar)  Kegagalan kapitalisme dalam menciptakan kesejahteraan yang berkeadilan.
  • 92. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam • Great gap selama 500-an tahun dalam sejarah pemikiran ekonomi pada dark age di barat (sebagaimana disinyalir oleh schumpeter). Disisi lain dunia Islam justru mencapai kegemilangan. • Terjadi Transformasi pemikiran ekonomi (demikian pula ilmu pengetahuan secara umum) dari Islam ke barat pada abad pertengahan. Banyaknya kesamaan/kemiripan antara pemikiran sarjana muslim barat, memunculkan beberapa dugaan : a. terjadi dua kebetulan yg sama antara pemikiran sarjana muslim dan barat. b. sarjana barat dipengaruhi oleh pemikiran sarjana muslim. c. sarjana barat melakukan plagiasi atas karya para sarjana muslim
  • 93. Komparasi Sejarah Pemikiran Ekonomi Dunia Islam Barat Abad 2-4 SM Awal Masehi Abad 10 Plato, Aristoteles, Xenophon dll : Mengecam pembungaan uang Ekonomi rumah tangga Bibel : Etika moralitas, bisnis, riba dll Abad ke 7 M: Quran Hadist Sumber hukum tertinggi, pedoman hidup lengkap Abad 7-11M (fase dasar) -Abu Yusuf (798) Keuangan negara, perpajakan, mekanisme harga Peranan negara, peranan pasar. -Muh. Bin Hasan (750) Pentingnya perdagangan, pertanian, parteneship, Mudharabah, teori konsumsi . -Abu Ubayd Keuangan publik, kompesium ekonomi Rasulullah -Ibnu Maskawih Peranan pertukaran uang, stabilitas emasb moneter -Mawardi. Mekanisme pasar, peranan pengawas pasar, tanah Abad 11-15 fase kedua -Al Gazali (1111) Perilaku ekonomi, mekanisme pasar, stabilitas uang dan Emas, elastisitas prmintaan, spesialisasi, perdagangan dll -Ibnu Taimiyah (1328) Mekanisme konsep harga, mekanisme pasar bebas Peranan pemerintah, beban pajak uang dll -Ibnu Khaldun (1404) Pembagian keraj, uang harga, produksi distribusi Perdagangan internasional, pertumbuhan pemerataan -Nasirudin Tusi (1442) Political economy, peranan tabungan, perilaku konsumsi Abad ke 16-19 fase ketiga Shah Waliullah 1762 Relasi ekonomi-sosial, larangan judi spekulasi, riba. Distribusi SDA, perpajakan, teori perilaku konsumsi. Muhammad Iqbal (1873-1938) Kritik kapitalisme sosial, tugas negara, zakat Abad 19 Abad 13 scholastik great gap St. Thomas (1274): mengutuk bunga (dosa) Abad ke 16-18 Markantilisme Jean Bodiin :hubungan uang, barang monopoli Thomas Mun : manfaat dagang menjualmengkonsumsi David Hume : hubungan uang-harga Abad 17-18 Psiokrasi Laissez faire laisszes passer Quesney : perekonomian sistim yang analog dg kehidupan biologis manusia Abad 18-19 Klasik Adam Smith 1776 : Tonggak ekonomi modern, kemakmurantergantung proDuktifitas, manusia self interest, mekanisme pasar bebas, teori nilai, pembagian tenaga kerja dll. Robert Malthus 1798: Disekuilibrium pertumbuhan penduduk pangan, kontrol populasi. David Ricardo 1817: distribusi kekayaan, keunggulan komparatif, analisis marjinal. JB Say 1832 : keseimbangan demand supply. J Stuart Mill 1873 : elastisitas permintaan
  • 94. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam • Ekonomi Islam muncul pertama kali bersamaan dengan lahirnya ajaran Islam (pada abad ke 7 M)karena ajaran Islam tidak hanya memberikan panduan ritual, namun juga dalam kehidupan bermasyarakat. • Sejarah perekonomian Islam pada dasarnya bersumber dari ide dan praktek ekonomi yang dilakukan oleh Muhammad saw dan para sahabatnya serta pengikutnya sepanjang zaman. • Deversifikasi praktek ekonomi dilakukan masyarakat muslim setelah masa nabi Muhammad saw, bisa dianggap sebagai acuan sejarah ekonomi Islam selama tidak bertentangan dengan ajaran ekonomi Islam. • Periodeisasi sejarah pemikiran ekonomi Islam dikategorikan menjadi : 1. Periode pertama (Masa awal Islam 450 H/1058M). 2. Periode kedua (450-850H/1058-1446M). 3. Periode ketiga (850-1350H/1446-1932M). 4. Periode kontemporer (1350H – sekarang/ 1932M – sekarang)
  • 95. Sejaraha Ekonomi Islam. (pada masa Rasulullah SAW) • Ekonomi Islam diterapkan Rasulullah SAW setelah hijrah dari Mekah ke Yathrib (Madinah). • Setelah menata bidang politik dan pemerintahan (konstitusional, tahap selanjutnya Rasulullah menata bidang ekonomi sosial.
  • 96. Sejaraha Ekonomi Islam (pada masa Raulullah SAW) • Prinsip-prinsip kebijakan ekonomi Islam (pada masa Rasulullah SAW) adalah : 1. Kekuasaan tertinggi adalah Allah dan Allah adalah pemilik absolut atas semua yang ada. 2. Manusia merupakan kalifah Allah di bumi tapi bukan pemilik yg sebenarnya. 3. Semua yg dimiliki didapat manusia adalah karena seizin Allah, oleh karena itu saudara2nya yg kurang beruntung memiliki hak atas sebagian kekayaannya. 4. Kekayaan tidak boleh ditumpuk atau ditimbun. 5. Kekayaan harus berputar 6. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuk harus dihilangkan. 7. Menghilangkan jurang perbedaan antar individu dalam perekonomian, hal tersebut dapat menghapus konflik antar golongan. 8. Menetapkan kewajiban yg sifatnya wajib dan sukarela bagi semua individu termasuk masyarakat miskin
  • 97. Sejaraha Ekonomi Islam (pada masa Raulullah SAW) Sistim pencatatan penerimaan negara tersebut diawal pemerintahan Rasulullah SAW tidak dilakukan, namun demikian bukti penerimaan dan distribusi dilakukan dengan rapi, karena : a. Jumlah orang Islam yg bisa membaca menulis masih sedikit. b. Sebagian besar bukti pembayaran dibuat sederhana baik distribusi maupun penerimaan. c. Sebagian dari zakat didistribusikan secara lokal. d. Bukti penerimaan dari berbagai daerah berbeda-beda tidak umum digunakan. e. Ghanimah umumnya dibagikan setelah terjadi peperangan.
  • 98. Terima Kasih Thank You Syukria
  • 99.
  • 100. KKOONNSSEEPP MMAAKKRROO EEKKOONNOOMMII IISSLLAAMM II OOlleehh :: JJuunniiaarr EEnnddrraawwaannttoo
  • 101. • Islam memiliki khasanah fiqih muamalah yang sangat kaya dan luas, diantara khasanah tersebut adalah prinsip Syirkah al Inan, al Mudharabah, Bai’as Salam, bai’al Istishna, Bai’al Murabahah, Ijarah, hawalah, ar Rahn, al Wakalah, al Qardh dan al Ajr wal Umulah.
  • 102. • Khasanah fikih muamalah selain bersumber dari Quran dan hadis juga bersumber dari Kitab atau karya-karya para ulama antar lain : 1. al-Kindi, 2. al Ghazali, 3. Ibnu Rusd, 3. al-Khaawrizmi, 4. Ibnu Khaldun, 5. Ibnu Haitam, 6. Ibnu Hazm, 6. al-Farabi, 7. Jabir Ibnu Hayam, 8. Ibnu Sina, 9. Ibnu hajja. 10. Ar razi dll.
  • 103. Bahkan beberapa ekonom barat yang terinspirasi karya ekonom muslim adalah : • Teori Pareto Optimum diambil dari kitab Nahjul Balaqah Imam Ali. • Abu Yusuf (798 M) dalam kitabnya al-Kharaj yang menulis tentang tanggung jawab ekonomi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan rakyat. • Adam Smith (1776) dengan bukunya The Wealt of Nation banyak terinspirasi oleh buku al-Amwal-nya Abu Ubaid (838 M). • Teori Leffer’s Curve yang diciptakan oleh Leffer (penasehat ekonomi Presiden Ronald Reagan) teori ini diciptakan pada saat krisis yang melanda Amerika diakhir masa jabatan Reagen yang pertama dan terori ini cukup ampuh untuk menanggulangi krisis tsb. Leffer berterus terang bahwa teorinya terinspirasi oleh buku Ibnu Khaldun (1404 M).
  • 104. Dalam buku The Wealth of Nation karya Adam Smith (1776 M) yang terdiri dari lima jilid. Dalam jilid ke lima bab pertama, Adam Smith membandingkan masyarakat dengan tingkat perekonomian yang berbeda (bangsa dengan ekonomi terbelakang dan bangsa dengan ekonomi maju) Contoh masyarakat terbelakang adalah masyarakat Indian di Amerika, sedangkan contoh masyarakat ekonomi maju adalah bangsa Arab dan Tartar.
  • 105. Adam Smith menjelaskan, bangsa arab yang dimaksud adalah yang dipimpin oleh : “Mohamet and his immediate successor” atau lebih tepatnya Rasululloh saw dan Khulafaur Rasyidin
  • 106. Tepatnya pada 774 M, Raja Offa yang berkuasa di Inggris ketika itu mencetak koin emas yang merupakan direct copy dari dinar Islam berikut tulisan Arabnya. Yang uniknya koin (uang) tersebut mencatumkan kalimat Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasululloh dan juga dua buah salib kecil, karena Raja Offa bergama Nasrani.
  • 107. Kebijakan fiskal di zaman Rasulullah saw • Kharaj (sejenis pajak tanah), • Zakat, kums (pajak 1/5), • jizya (sejenis pajak atas badan orang non Muslim) dan • penerimaam lain-lain (diantaranya Kaffarah/denda). • Ushr (pajak) • Ghanimah (pampasan perang) • Amwal Fadhla (Muslim yg meninggal tanpa ahli waris). • Nawaib (pajak bagi kaum muslim yg kaya u/ keperluan negara yg sifatnya darurat.
  • 108. Kebijakan fiskal di zaman Rasulullah SAW Sumber penerimaan negara meliputi Dari kaum muslim Dari kaum non muslim Dari masyarakat umum 1. Zakat. 2. Ushr (5-10%) 3. Ushr (2,5%) 4. Zakat fitrah. 5. Wakaf. 6. Amwal Fadhla 7. Nawaib 8. Sadaqah yag lain 9. khums 1. jizya. 2. Kharaj 3. Ushr (5%) 1. ghanimah. 2. Fa 3. Uang tebusan 4. Pinjaman dari kaum muslim 5. Hadiah dari pemimpin/ negara lain
  • 109. • Penerimaan zakat dan kums dihitung secara proporsional, secara ekonomi hal ini akan menciptakan built-in stability (hal ini akan menstabilkan harga dan menekan inflasi). • Sistim zakat perniagaan dihitung dari hasil usaha (tax on quasi rent) sehingga tidak mempengaruhi harga dan jumlah penawaran. Ini berbeda dengan sistim Pajak pertambahan nilai (Ppn) yang ada sekarang yg dihitung atas harga barang, sehingga harga barang bertambah mahal dampak jumlah yang ditawarkan lebih sedikit (up-ward shift on supply curve). • Sedangkan zakat ternak, Islam menerapkan sistim yang progresif untuk memberi insentif peningkatan produksi. Makin banyak ternak yang dimiliki makin kecil zakat yang harus dibayar, ini akan mendorong skala produksi yang lebih besar dan terciptanya efisiensi biaya.
  • 110. Kebijakan fiskal di zaman Rasulullah saw Disisi pengeluaran, terdiri dari pengeluaran untuk : • dakwah, • pendidikan dan kebudayaan, • iptek, • hankam, • kesejahteraan • social dan • belanja pegawai
  • 111. Peranan Institusi keuangan publik • Peranan Baitul Maal (Keuangan Publik) adalah 1. Menampung sumber penerimaan negara dan mendistribusikannya ke berbagai sektor. 2. Pengelolaan keuangan negara langsung dibawah pengawasan Rasulullah dengan sekretaris khusus. 3. Sebagian besar disalurkan untuk kebutuhan ekonomi, social dan budaya. 4. Sistim distribusidan sangat fleksibel (tidak birokratis)
  • 112. Kebijakan moneter sejak zaman Rasulullah SAW • Kebijakan dilaksanakan tanpa mungganakan instrumen bunga. • Perekonomian jazirah Arab sebagian besar adalah sektor perdagangan (bukan ekonomi yang berbasis sumber daya alam). • Mitra dagang terbesar adalah Parsia dan Roma. • Persyaratan untuk melakukan transakasi adalah alat pembayaran yang dapat dipercaya yaitu Dinar dan Dirham. 1. kedua koin tersebut memiliki berat yang tetap dan 2. memiliki kandungan emas dan perak yang tetap, 3. nilai satu dinar sama denga sepuluh dirham. • Secara alamiah transaksi yang beredar didaerah Mesir atau Syam menggunakan Dinar sebagai alat tukar, sementara di kekaisaran Persia menggunakan Dirham. • Ekspansi yang dilakukan Islam ke wilayah Kekaisaran Persia dan Roma menyebabkan perputaran uang semakin meningkat. • Selama pemerintahan Nabi uang tidak dipenuhi dari keuangan negara semata melainkan dari hasil perdagangan dengan luar negri.
  • 113. Kebijakan moneter sejak zaman Rasulullah SAW • Karena tidak adanya pemberlakukan tariff dan bea masuk pada barang impor, uang diimpor dalam jumlah cukup untuk memenuhi permintaan internal. • Pada sisi lain nilai emas dan perak pada kepingan Dirham maupun Dinar sama dengan nilai nominal (face velue) uanganya (sehingga dapat dipergunakan sebagai hiasan atau ornamen). Dapat disimpulkan bahwa awal periode Islam penawaran uang (Money Supply) terhadap pendapatan sangat elastis.
  • 114. Kebijakan moneter sejak zaman Rasulullah SAW • Selain Dirham dan Dinar, alat pembayaran yang digunakan pada awal periode Islam khususnya para pedagang besar dan bereputasi tinggi adalah : 1. Surat wesel dagang dan 2. Surat hutang • Meningkatnya perdagangan antara Yaman dan Syam menciptakan kemungkinan untuk menerbitkan dan menerima alat pembayaran lainnya yaitu surat wesel tagih atau surat hutang diantara pedagang, • Pada masa kekalifahan Umar Ibn Khatab, diterbitkannya surat pembayaran yg disebut dengan Saq, yg saat ini dikenal dg sebutan “cek” yang penggunaannya dapat diterima masyarakat.
  • 115. Antisipas kebijakan moneter zaman Rasulullah SAW • Pemercepatan peredaran uang. Dengan sistim pemerintahan yang legal dan perangkat hukum yang tegas dalam menentukan peraturan etika dagang dan penggunaan uang, maka hal-hal yang dilarang adalah : 1. Larangan terhadap Kanz (penimbunan uang untuk spekulasi) cenderung mencegah dinar dan dirham kelaur dari perputaran. 2. Larangan praktek bunga mencegah tertahannya uang ditangan pemilik modal. Sedangkan pemercepatan peredaran uang, Rasul mendorong masyarakat untuk mengadakan kontrak kerjasama dan mendesak mereka untuk memberikan pinjaman tanpa bunga sehingga lebih memeprkuat peredaran uang.
  • 116. Antisipas kebijakan moneter zaman Rasulullah SAW • Kebijakan fiskal terhadap nilai uang. 1. Memberikan kesempatan yang lebih besar kepada kaum Muslim dalam melakukan aktivitas produktif dan ketenagakerjaan. 2. Rasulullah mendesak golongan Anshar dan Muhajirin untuk melakukan perjanjian Mudharabah (bagi hasil), Muzara’a (pembagian panen) dan Musaqat (satu pihak menyediakan kebun, pihak lain mengatur irigasi dan j jasa tenaga kerja). dengan kerjasama ini meningkatkan penawaran agregat masyarakat yang berdampak pada stabilitas nilai uang ketingkat equilibrium yang tinggi.
  • 117. Antisipas kebijakan moneter zaman Rasulullah SAW • Mobilisasi dan utilitas tabungan. Pihak pemilik dana dan enterprenuer bekerjasama dengan exente agreement share yang menghasilkan nilai tambah. Karena kegiatan ekonomi saat itu adalah jasa, agricultural, perdagangan, dan kerajinan, bentuk hukum yang sesui kegiatan tersebut adalah Mudharabah, Muzara’ah, Musaqat dan Musyarakah. Tabungan yang dimiliki oleh masyarakat (investor) dialokasikan untuk perdagangan dan Kerajinan, sedangkan assets fisik seperti tanah peralatan digunakan untuk gricultural. Dengan bimbingan Rasulullah kaum Muhajirin dan Ansar bekerjasama dengan share 50% :50%
  • 118. Kebijakan Fiskal Khalifah Umar ibnu Khatab • Administrasi telah ditata dengan dengan pencatatan double entry system, penataan ini sejalan dengan makin bertambahnya pemeluk Islam dan luas wilayahnya • Selain Baitul Maal pusat didirikan pula Baitul Maal distrik, propinsi dan lokal
  • 119. Kebijakan Fiskal Khalifah Umar ibnu Khatab • Disisi pengeluaran, pembangunan infrastruktur mendapat perhatian besar. • Memerintahkan Gubernur Mesir, Amr Ibn Ash untuk membelanjakkan sepertiga APBN untuk : 1. Melakukan penggalian kanal dari Fustat (Kairo) ke Suez untuk memudahkan transoprtasi dagang antara semenanjung Arab dan Mesir. 2. Juga membangun dua kota bisnis : Kufa (untuk bisnis dengan Romawi) dan Basra (bisnis dengan Persia). Catatan APBN jarang sekali mengalami defisit, karena pengeluaran hanya dilakukan apabila ada pemasukan (sistim cash bassis).
  • 120. Kebijakan Moneter Khalifah Umar ibnu Khatab • Diiterbitkannya surat pembayaran cek yang penggunaannya dapat diterima masyarakat. • Menginstruksikan untuk mengimpor sejumlah barang dagangan dari Mesir ke Madinah, karena barang yang diimpor dalam jumlah yang besar sehingga distribusinya menjadi terhambat, Oleh karena itu Khalifah Umar menerbitkan saq/cek kepada yang berhak menerimannya
  • 121. Kebijakan Fiskal pada jaman khlifah Ali bin Abuthalib Tugas Baitul Maal diatur dan diuraikan sebagi berikut : • Mengatur dan mengurus permasalah dan kebutuhan masyarakat. • memeperbaharui kota tua dan membangun yang baru. • mengumpulkan kharaj. • mempersiapkan pertahanan negara.
  • 122. Kebijakan pembangunan pada jaman khlifah Ali bin Abuthalib • Pembangunan sektor-sektor umum yang diorganisasi masing-masing distrik. • Penetapan secara rinci tingkat ekonomi dalam masyarakat dan menjamin bagian masing-masing orang (Ia mengatakan setiap individu mendapatkan bagian pada pendapatan nasional) • Menekankan kepada para gubernur untuk benar-benar mendistribusikan pendapatan kepada kelompok masyarakat sehingga tercapailah kesejahteraan dan keadilan.
  • 123. Kebijakan Moneter pada jaman khlifah Ali bin Abuthalib • Dinar dan Dirham merupakan satu-satunya mata uang yang dipakai. • Pada masa pemerintahan Imam Ali, Islam mencetak uang sendiri, namun demikian masa pemerintahan Imam Ali tidak terlalu lama (-/+ 4 tahun), sehingga uang yang dicetak tersebut tidak dapat beredar luas. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa penawaran uang selama masa itu sama seperti pada masa Nabi Muhammad.
  • 124. Kesimpulan • Tidak ada satu pun instrumen kebijakan moneter yang digunakan pada masa awal periode keislaman. • Karena penggunaan uang sebagai alat tukar, tidak ada alasan untuk melakukan perubahan supply uang melalui kebijakan diskresioner.
  • 125. KONSEP MAKRO EKONOMI ISLAM II (Sektor Keuangan) OOlleehh :: JJuunniiaarr EEnnddrraawwaannttoo
  • 126. Pandangan Islam terhadap harta kegiatan ekonomi • Pemilik mutlak terhadap segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini, termasuk harta benda, adalah Allah SWT (kepemilikan oleh manusia hanya bersifat relatif, sebatas untuk melaksanakan amanah mengelola dan memanfaatkan sesuai dengan ketentuanNya). • Status harta yang dimiliki manusia adalah : 1. Harta sebagai amanah (titipan, as a trust) dari Allah SWT. 2. Einstain berpendapat, manusia tida mampu menciptakan energi, yang mampu manusia lakukan adalah mengubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain. 5. Harta sebagai perhiaasan hidup yang memungkinkan manusia bisa meninkmati dengan baik dan tidak berlebihan. 6. Harta sebagai ujian keimanan. (menyangkut cara mendapatkan dan memanfaatkan. 7. Harta sebagai bekal ibadah
  • 127. Pandangan Islam terhadap harta kegiatan ekonomi • Pemilikan harta dapat dilakukan antara lain melalui usaha (a’mal) atau mata pencaharian (ma’isyah). • Dilarang mencari harta, berusaha atau bekerja yang dapat melupakan kematian (Q.S. At Takatsur: 1-2), melupakan Dzikurullah (Q.S. Al Munafiqun: 9), Melupakan shalat Zakat (Q.S. An Nur: 37), dan memusatkan kekayaan pada sekelompok orang saja (Q.S. Al Hasyr: 7). • Dilarang menempuh usaha yang haram, seperti : 1. Kegiatan Ribawi (Q.S. Al Baqarah: 275-281). 2. Berjual beli barang yang dilarang atau haram (Q.S. Al Maidah: 90-91). 3. Mencuri/merampok/penggasaban (Q.S. Al Maidah: 38). 4. Curang dalam takaran dan timbangan (Q.S. Al Muthaffifin: 1-6). 5. Melalui cara-cara yang bathil dan merugikan (Q.S. Al Baqarah: 188). 6. Melalui cara suap menyuap (H.R Imam Ahmad).
  • 128. Sektor Lembaga Keuangan 1. Secara implisit didalam Al Quran dan Hadist tidak tercantum istilah “bank”. 2. Fungsi perbankan secara partial telah diaplikasikan sejak zaman Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin (yaitu menerima simpanan, menyalurkan dana dan memberikan jasa pengiriman uang)
  • 129. Sektor Lembaga Keuangan Fungsi perbankan secara partial (satu orang melakukan satu fungsi dari perbankan) tersebut adalah : • Rasulullah SAW yang dikenal dengan julukan al Amin, dipercaya oleh masyarakat Mekah untuk menerima simpanan harta, sehingga pada saat hijrah ke Madinah, beliau meminta kepada syaidina Ali ra untuk mengembalikan semua titipan itu kepada yang memiliki, yang dititipi tidak dapat memanfaatkan harta titipan tersebut. (Wadiah ad Amanah). • Sahabat Rasulullah, Zubair bin al Awwam lebih suka menerima titipan dalam bentuk pinjaman yang memiliki hak untuk memanfaatkan (Wadiah at Dhomanah). Karena bentuknya pinjaman maka ia wajib mengembalikan utuh. • Penggunaan cek (media pembayaran yang pada waktu itu istilahnya “saq”) telah dikenal luas sejalan dengan meningkatnya perdagangan antara negeri Syam dan Yaman. • Bahkan di zaman Umar bin Khattab ra beliau menggunakan cek untuk membayar tunjangan kepada mereka yang berhak. Dengan cek tersebut kemudian mereka mengambil gandum di Baitul Mal. • Pemberian modal untuk modal kerja berbasis bagi hasil, seperti Mudharabah, Musyarakah, Muzara’ah, Musaqah telah dikenal sejak awal diantara kaum Muhajirin dan kaum Anshar.
  • 130. Sektor Lembaga Keuangan • Ketiga fungsi perbankan dilakukan oleh satu individu tumbuh dan berkembang dizaman Bani Abbasiyah, dan lebih berkembang pesat lagi setelah beredarnya jenis mata uang • Pada zaman Abbasiyah, pada saat pemerintahan Muqtadir (908- 932 M). Saat itu setiap wazir mempunyai bankir sendiri, misalnya Ibnu Abi Isa menunjuk Ali Ibn Isa ; Hamid Ibnu Wahab mnunjuk Ibrahim Ibnu Yuhana. • Kemajuan praktik perbankan pada zaman itu ditandai dengan beredarnya alat pembayaran saq (cek) sangat luas sebagai media pembayaran. • Perbankan saat itu tidak menggunakan konsep bunga dalam operasionalnya, namun menggunakan konsep bagi hasil disisi penghimpunan dananya, dan jual beli, gadai, sewa dan bagi hasil disisi pembiayaannya.

Editor's Notes

  1. <number>
  2. <number>
  3. <number>
  4. <number>
  5. <number>
  6. <number>
  7. <number>
  8. <number>
  9. <number>
  10. <number>
  11. <number>
  12. <number>
  13. <number>
  14. <number>
  15. <number>
  16. <number>
  17. <number>
  18. <number>
  19. <number>
  20. <number>
  21. <number>
  22. <number>