SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Download to read offline
IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE
GOVERNANCE PADA PT BUMI RESOURCES TBK
Ririen Eka Dinyati , NIM 55116120156
Magister Managemen Universitas Mercu Buana
ABSTRAK
Dalam hal meningkatkan kinerja perusahaan dan upaya menciptakan iklim usaha
yang sehat, terutama dalam perusahaan operator energi kelas dunia, penerapan
prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) perlu lebih ditingkatkan.
Penulisan ini yang dilakukan untuk menganalisa implementasi prinsip prinsip
Good Corporate Governance pada PT BUMI RESOURCES Tbk yaitu
mengevaluasi penerapan prinsip prinsip GCG apakah telah sesuai dengan
peraturan yang berlaku atau belum. Dalam mengevaluasi data, penulis
menggunakan metode evaluasi deskriptif. Penulis memberikan gambaran yang
jelas tentang keadaan objek penelitian yang sebenarnya dengan melihat fakta
fakta yang ada. Tujuan penulisan ini adalah menganalisis masingmasing indikator
dari prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), yaitu Transparency,
Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness (TARIF). Sumber data
yang dipakai penulis dalam bentuk kata-kata serta sumber tertulis. Hasil penulisan
menunjukan perusahaan telah menerapkan prinsip -prinsip Good Corporate
Governance (GCG), terlebih khusus pada prinsip–prinsip Transparency,
Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness (TARIF). Dan PT
BUMI RESOURCES TBK menunjukan bahwa perusahaan telah menerapkan
prinsip – prinsip Good Corporate Governance (GCG) dengan predikat sangat baik.
I. PENDAHULUAN
Implementasi prinsip–prinsip Good Corporate Governance memberikan implikasi
positif bagi setiap perusahaan dan pemerintah. Kinerja hingga prestasi yang
mengagumkan dan membanggakan dapat diraih atau dicapai baik secara
Nasional dan hingga pada taraf Internasional. Terdapat beberapa lembaga–
lembaga tertentu yang bersifat tidak terikat dan tidak memaksa (ethical driven)
untuk memberikan penilaian, peringkat, penghargaan dan melakukan penelitian
kepada setiap perusahaan atau setiap negara yang telah mengimplementasikan
prinsip -prinsip Good Corporate Governance atau karena implikasi dari
implementasi prinsipprinsip Good Corporate Governance. Lembaga–lembaga
tersebut antara lain adalah Fortune 500, Corporate Governance Conference and
Awad (IICD), Asian Development Bank, Asian Corporate Governance Association
(ACGA), dan Asean Corporate Governance Score Card. Kesadaran dan
keseriusan terhadap upaya pemerataan implementasi prinsip – prinsip Good
Corporate Governance di Indonesia sudah dilakukan oleh pemerintah hingga saat
ini. Pembuatan serta dengan mengeluarkan peraturan atau regulasi yang
berkaitan dengan implementasi prinsip–prinsip Good Corporate Governance
adalah solusi yang bersifat mengikat dan memaksa (regulatory driven) bagi setiap
perusahaan berbadan hukum atau Perseroan Terbatas (PT), baik perusahaaan
pemerintah maupun perusahaan swasta. Peraturan atau regulasi tersebut, antara
lain adalah Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
UndangUndang No.25 Tahun 2007 tentang penanaman modal, dan Undang-
Undang No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
Krisis pada tahun 1997 di Indonesia dan disertai dengan buruknya implementasi
tata kelolah pemerintahan dan setiap perusahaan saat itu, menjadikan
perekonomian Indonesia terpuruk. Maka kesadaran terhadap tata kelolah yang
baik dari pemerintah, perusahaan pemerintah, dan perusahaan swasta harus
dimulai dan diimplementasikan. Tata kelolah perusahaan yang baik atau Good
Corporate Governance (GCG) terlebih khusus prinsip–prinsipnya yaitu
Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness (TARIF)
menjadi suatu issue yang mengemukan untuk diperbincangkan, dan merupakan
sebagai alat atau pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik.
Tidak adanya perhatian yang serius dan maksimal terhadap implementasi prinsip-
prinsip Good Corporate Governance, mengakibatkan Indonesia menjadi negara
tertinggal dibandingkan antar sesama negara ASEAN tersebut. Hal ini perlu
menjadi suatu perhatian serius bagi setiap perusahaan dan negara dalam
menanggapi dan menyikapi persaingan ekonomi yang ketat. Khususnya tahun
2015 merupakan tahun Indonesia berperan dan ikut serta dalam kerjasama
Internasional. ASEAN Economic Community (AEC) adalah bentuk integrasi
ekonomi kawasan ASEAN, sehingga Indonesia perlu melakukan kajian dan
persiapan yang matang bagi negara dan setiap perusahaan untuk dapat
menghadapi dan menyikapi pelaksanaan ASEAN Economic Community.
Perusahaan yang menjadi subjek penelelitian ini merupakan perusahaan
berbadan hukum yang terikat dengan berbagai bentuk regulasi dalam
menjalankan bisnisya di Indonesia. PT BUMI RESOURCES TBK sebagai operator
energi kelas dunia, kinerja BUMI yang sangat positif dan berkelanjutan terus
meraih berbagai pengakuan internasional, yang mendorong Perseroan untuk
terus membangun sinergi serta memperkokoh posisinya sebagai perusahaan
pertambangan kelas dunia . Oleh karenanya dalam penulisan ini akan dibahas
mengenai implementasi prinsip prinsip Good Corporate Governance yang sudah
diterapkan pada perusahaan ini. Penulisan memakai beberapa indikator dari
masing– masing prinsip Good Corporate Governance yaitu Transparency,
Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness (TARIF). Menganalisis
implementasi pada masing–masing prinsip Good Corporate Governance yaitu
Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness (TARIF)
merupakan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan. Good Corporate
Governance perusahaan dapat lahir oleh karena adanya bebrapa teori yang
merupakan bagian dari permasalahan suatu organisasi atau perusahaan.
Permasalahan atau implementasi teori–teori tersebut menghasilkan lahirnya Good
Corporate Governance sebagai solusi.
II. LANDASAN TEORI
Menurut Tjager (2003) mendefinisikan bahwa corporate governance: “a set of
rules that define the relationship between shareholders, managers, creditors, the
government, employees, and other internal and external stakeholderin respect to
their rights and responsibility”. (p.35). Seperangkat aturan yang menunjukkan
hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan,
terhadap hak dan tanggung jawab mereka. Menurut Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD) dalam Bapepam (2002), “Corporate
Governance is the system by which business corporations are directed and
controlled. The corporate governance structure specifies the distribution of rights
and responsibilities among different participants in the corporation , such as the
board, the managers, shareholders and other stakeholders, and spells out the
rules and procedure for making decision on corporate affair” (p.2).
Menurut Tangkilisan (2003), World Bank mendefinisikan GCG adalah “kumpulan
hukum, peraturan dan kaidah-kaidah yang wajib di penuhi yang dapat mendorong
kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai
ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham
maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan” (p.12). Menurut Shleifer &
Vishny (1997), GCG adalah “…the ways in which suppliers of finance to
corporations assure themselves of getting a return on their investment” (p.3).
Rezaee (2007) mendefinisikan GCG yaitu “…is a process effected by legal,
regulatory, contractual, and marketbased mechanisms and best practices to
create ubstantial shareholders value while protecting the interest of other
shareholders” (p.3).
Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI, n.d.) mendefinisikan
corporate governance sebagai “…seperangkat peraturan yang mengatur
hubungan antara pemegang, pengurus perusahaan, pihak kreditur, pemerintah,
karyawan, serta para pemegang kepentingan eksternal lainnya yang berkaitan
dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang
mengendalikan perusahaan” (p.3). Menurut Komite Cadburry (1992), “GCG
adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai
keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam
memberikan pertanggungjawabannya kepada para shareholders khususnya, dan
stakeholders pada umumnya” (p.3).
Di Indonesia,secara harfiah Good Corporate Governance merupakan: (1) suatu
struktur yang mengatur pola hubungan harmonis tentang peran dewan komisaris,
direksi, pemegang saham dan para stakeholder lainnya; (2) suatu sistem
pengecekan dan perimbangan kewenangan atas pengendalian perusahaan yang
dapat membatasi munculnya dua peluang: pengelolaan yang salah dan
penyalahgunaan aset perusahaan; (3) suatu proses yang transparan atas
penentuan tujuan perusahaan, pencapaian, berikut pengukuran kinerjanya.
Dari beberapa teori berkaitan dengan corporate governance, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat beberapa prinsip yang selalu menyertai good
corporate governance, yaitu: (1)transparansi, merupakan prinsip dasar untuk
menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan
informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan
dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif
untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang di syaratkan oleh peraaturan
perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan
oleh pemegang saham. (2) akuntabilitas, prinsip dasar perusahaan harus
dapatmempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk
itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur, dan sesuai dengan
kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang
saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang
diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan. (3) tanggung jawab,
prinsip dasar perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta
melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga
dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat
pengakuan sebagai good corporate citizen. (4) kemandirian, prinsip dasar untuk
melaksanakan asas GCG, perusahaan harus di kelola secara independen
sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak
dapat di intervensi oleh pihak lain. (5) kesetaraan dan kewajaran, prinsip dasar
dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan
kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan
asas kesetaraan dan kewajaran
Tujuan dan Manfaat Corporate Governance
Tujuan Corporate Governance
Menurut Daniri (2005), bahwa ada 5 macam tujuan utama prinsip Good Corporate
Governance, yakni: melindungi hak dan kepentingan pemegang saham;
melindungi hak dan kepentingan para anggota the stakeholder non pemegang
saham; meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham;
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja Dewan Pengurus dan manajemen
perusahaan; meningkatkan mutu hubungan dewan pengurus dengan manager
senior perusahaan.
Manfaat Good Corporate Governance
Seberapa jauh perusahaan memperhatikan prinsip-prinsip dasar GCG telah
semakin menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi.
Terutama sekali hubungan antara praktik corporate governance dengan karakter
investasi internasional saat ini. Karakter investasi ini ditandai dengan terbukanya
peluang bagi perusahaan mengakses dana melalui ‘pool of investors’ di seluruh
dunia. Suatu perusahaan dan atau negara yang ingin menuai manfaat dari pasar
modal global, dan jika kita ingin menarik modal jangka panjang yang, maka
penerapan GCG secara konsisten dan efektif akan mendukung ke arah itu.
Bahkan jika pun perusahaan tidak bergantung pada sumber daya dan modal
asing, penerapan prinsip dan praktik GCG akan dapat meningkatkan keyakinan
investor domestik terhadap perusahaan.
Di samping hal-hal tersebut di atas, mengacu pada pendapat Daniri (2005)
manfaat GCG antara lain juga dapat: (1) mengurangi agency cost, yaitu suatu
biaya yang harus ditanggung pemegang saham sebagai akibat pendelegasian
wewenang kepada pihak manajemen. Biaya-biaya ini dapat berupa kerugian yang
diderita perusahaan sebagai akibat penyalahgunaan wewenang (wrongdoing),
ataupun berupa biaya pengawasan yang timbul untuk mencegah terjadinya hal
tersebut. (2) Mengurangi biaya modal (cost of capital), yaitu sebagai dampak dari
pengelolaan perusahaan yang baik tadi menyebabkan tingkat bunga atas dana
atau sumber daya yang dipinjam oleh perusahaan semakin kecil seiring dengan
turunnya tingkat resiko perusahaan. (3) Meningkatkan nilai saham perusahaan
sekaligus dapat meningkatkan citra perusahaan tersebut kepada publik luas
dalam jangka panjang. (4) Menciptakan dukungan para stakeholder (para pihak
yang berkepentingan) dalam lingkungan perusahaan tersebut terhadap
keberadaan dan berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh perusahaan,
karena umumnya mereka mendapat jaminan bahwa mereka juga mendapat
manfaat maksimal dari segala tindakan dan operasi perusahaan dalam
menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan. Manfaat GCG ini bukan hanya
untuk saat ini, tetapi juga dalam jangka panjang dapat menjadi pilar utama
pendukung tumbuh kembangnya perusahaan sekaligus pilar pemenang era
persaingan global.
Teori yang menjadi kerangka atau kajian teoritis dari Good Corporate Governance
adalah: (1) Ketergantngan Sumber Daya (Resource Dependence theory). Dasar
dari teori ini adalah pernyataan Acaravci (2007), yang menyatakan bahwa
kekuasaan (power) A atas B berasal dari kontrol atas sumber daya yang
dibutuhkan B, ketika sumber daya tersebut tidak ditemukan di tempat lain.
Sehingga pengelola perusahaan memiliki motivasi untuk menjamin kelangsungan
hidup perusahaan dan meningkatkan otonomi perusahaan yang mereka kelola.
(Wicaksana, 2010) Ketergantungan sumber daya tersebut dengan kata lain adalah
adanya suatu keterbatasan bagi suatu organisasi atau perusahaan untuk
menjalankan siklus organisasi atau perusahaan dengan berbagai modal yang
dimilikinya baik yang bersifat materil dan non-materil. Sehingga mengakibatkan
organisasi atau perusahaan melakukan suatu bentuk menutupi kekurangan dan
keterbatasan tersebut, seperti dilakukannya kerjasama, merger, konsolidasi, joint
venture, franchise/waralaba, dan akuisisi. (2) Teori Pemangku Kepentingan
(Stakeholder Theory) Stakeholder Theory adalah seluruh pihak yang
berkempentingan dan berhubungan dengan perusahaan adanya pengolongan
tertentu (primary: para pemegang saham, investor, karyawan, dan manajer,
supplier, rekanan bisnis, dan masyarakat dan secondary: pemerintah, institusi
bisnis, kelompok sosial kemasyarakatan, akademisi, dan pesaing) serta memiliki
keterikatan bersifat saling mempengaruhi antara Stakeholder dengan perusahaan
maupun sebaliknya. (3) Teori Biaya Transaksi (Transaction Cost Theory)
Transaction Cost Theory adalah adanya perpaduan antara ilmu hukum, ekonomi,
dan organisasi yang disertai dengan faktor internal seperti kesalahan eksekusi
atau semua bentuk pengorbanan (mikro) dan faktor eksternal yang tidak dapat
dikontrol (makro) untuk mengeksekusi strategi atau perencanaan sehingga
mengakibatkan munculnya konsekuensi tertentu. (4) Teori Keagenan (Agency
Theory) Teori agensi agent harus bertindak secara rasional untuk kepentingan
principal-nya. Agen harus menggunakan keahlian, kebijaksanaan itikad baik, dan
tingkah laku yang wajar dan adil dalam memimpin perseroan. Dalam praktik timbul
masalah (Agency Problem), karena ada kesenjangan kepentingan antara para
pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dengan pihak pengurus atau
manajemen sebagai agen. (Surya & Yustiavandana, 2008) Pengertian Good
Corporate Governance (GCG) Tata kelolah perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance) merupakan struktur yang disusun oleh stakeholder,
pemegang saham, komisaris dan manajer untuk tujuan perusahaan dan sarana
untuk mencapai tersebut dan mengawasi kinerja. Good Corporate Governance
pada dasarnya merupakan suatu sistem (Input, proses, output) dan seperangkat
peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkempentingan
(stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham,
dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan. Good
Corporate Governance dimasukkan untuk mengatur hubungan-hubungan ini dan
mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan signifikan dalam strategi perusahaan
dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki
dengan segera. (Zarkasyi, 2008) Setiap perusahaan memiliki unsur dalam
menjalankan yang dikenal dengan organ perusahaan, yaitu Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan Pemegang
Saham (Shareholders). (Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006)
Korelasi Good Corporate Governance Dengan Kepentingan Stakeholder
Perusahaan Melalui pemenuhan kepentingan yang seimbang, benturan
kepentingan yang terjadi di dalam perusahaan dapat diarahkan dan dikotrol
sedemikian rupa, sehingga tidak menyebabkan timbulnya kerugian bagi suatu
perusahaan. Aspek hukum yang mengatur Perseroan Terbatas (PT) merupakan
ketentuan yuridiksi yang menata hubungan hukum secara perdata, yang
dituangkan dalam Anggaran Dasar suatu perseroan. (Surya & Yustiavandana,
2008) Korelasi Kepentingan Manajemen dan Karyawan Dengan Penerapan
Prinsip Good Corporate Governance Kaitan dengan prinsip fairness adalah untuk
mencapai suatu kinerja yang optimal, para anggota manajemen dan karyawan
haruslah mendapat perlakuan yang seimbang dan wajar, sesuai dengan
kedudukan masing-masing. Transparency atas dasar adanya kepentingan
masing-masing pihak manajemen dan karyawan maka pada dasarnya, mereka
berhak untuk mengetahui kondisi, rill, suatu perusahaan, apakah berada dalam
keadaan sehat atau tidak. Optimilisasi kinerja manajemen dan karyawan melalui
prinsip accountability, untuk menciptakan manajemen yang efektif dan efisien
(sistem pengendalian yang adil tanpa ada kepentingan tertentu yang bisa
mengintervensi kebijakan perusahaan). (Surya & Yustiavandana, 2008) Korelasi
Kepentingan Publik Dengan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Prinsip
transparency yang terkait dengan pemberian informasi material yang harus segera
dilaporkan kepada masyarakat. Masyarakat merupakan penyetor atau sumber
modal (shareholder) bagi perusahaan go public, sehingga pengelolahan sumber
dana dan informasi kondisi perusahaan merupakan salah satu hak para penanam
modal (shareholder). Prinsip responsibility terkait dengan masyarakat sebagai
konsumen, yang mana kepentingan utamanya adalah mendapatkan produk
barang dan jasa yang baik dengan harga yang pantas, sesuai dengan regulasi
yang ada dan berlaku. (Surya & Yustiavandana, 2008) Kepentingan Perusahaan
dan Korelasinya Dengan Penarapan Prinsip Good Corporate Governance
Peranan implementasi prinsip Good Corporate Governance adalah untuk
memberikan mekanisme dan pedoman dalam memberikan keseimbangan bagi
para stakeholders dalam memenuhi kepentingannya masingmasing, Melalui
prinsip Good Corporate Governance kepentingan yang saling bertentangan itu
dicoba dikeseimbangkan. Apabila anggota stakeholders terpenuhi kepentingan
secara maksimum tanpa harus merugikan kepentingan stakeholders lainnya,
maka titik ekuilibrium tercapai dan pada saat itu, kepentingan perusahaan akan
terumuskan dengan utuh. (Surya & Yustiavandana, 2008) Prinsip-prinsip Good
Corporate Governance Menurut Indonesian’s code of Good Corporate
Governance (2006), Terdapat lima prinsip dalam Good Corporate Governance,
yaitu: Transparency: Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis,
perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan yang mudah
diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil
inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang diamanatkan oleh
undang-undang dan peraturan, tetapi juga informasi lain yang dianggap perlu oleh
pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya untuk membentuk
keputusan. Accountability: Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan
kinerjanya secara transparan dan wajar. Dengan demikian, perusahaan harus
dikelola secara benar, terukur dan dalam sedemikian rupa sehingga sejalan
dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan
pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Accountability merupakan
prasyarat untuk mencapai kinerja yang berkelanjutan. Responsibility: Perusahaan
harus mematuhi undangundang dan peraturan dan memenuhi tanggung jawabnya
kepada masyarakat dan lingkungan untuk tujuan menjaga keberlanjutan jangka
panjang dari bisnis dan untuk diakui sebagai warga korporasi yang baik.
Independency: Untuk mempercepat pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance, perusahaan harus dikelola secara independen dengan
keseimbangan yang tepat dari kekuasaan, sedemikian rupa bahwa organ tidak
ada perusahaan tunggal saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh
pihak lain harus ada. Fairness: Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan
harus selalu mempertimbangkan kepentingan pemegang saham dan pemangku
kepentingan lainnya berdasarkan prinsip fairness. Nisbah Antar Konsep Good
Corporate Governance akan menjadi suatu alat atau sistem yang mengatur dan
mengarahkan setiap organorgan perusahaan untuk dapat menjalankan
perusahaan sesuai dengan ketentuan atau regulasi yang berlaku didalam
(anggaran dasar dan peraturan perusahaan) maupun diluar perusahaan
(pemerintah) serta hubungan antar perusahaan dengan stakeholder atau
shareholder melalui prinsip-prinsip Transparancy, Responsbility, Accountability,
Fairness, Independency (TARIF). Prinsip - prinsip tersebut harus berjalan secara
bersama agar mendapatkan hasil atau implikasi yang positif.
III. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti melakukan evaluasi deskriptif atas penerapan dan
pelaksanaan prinsip prinsip good corporate governance yang dilakukan oleh PT
BUMI RESOURCES TBK. Evaluasi penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan
menilai kualitas Corporate Governance yang telah dilaksanakan oleh PT BUMI
RESOURCES TBK apakah prinsip-prinsip yang diterapkan telah dijalankan secara
efektif dalam rangka menciptakan GCG yang baik.
Pada bagian ini penulis akan mendeskripsikan prinsip-prinsip apa saja yang sudah
diterapkan dan dilakukan oleh perusahaan dalam rangka penerapan prinsip good
corporate governance dengan cara membandingkan prinsip-prinsip tersebut
dengan tetap mengacu pada 5 (lima) prinsip dasar good corporate governance.
Berikut ini adalah tabel perbandingan antara penerapan good corporate
governance pada PT BUMI RESOURCES TBK.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PT BUMI RESOURCES TBK memahami tanggung jawabnya untuk
mensosialisasikan dan memonitor penerapan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) di lingkungan
Perseroan. PT BUMI RESOURCES TBK percaya bahwa penerapan standar
industri yang tertinggi dan nilai-nilai GCG merupakan persyaratan utama untuk
mengoptimalkan hasil usaha, dan meningkatkan persepsi positif terhadap
Perseroan dan para pemangku kepentingan Perseroan.
PRINSIP-PRINSIP DASAR
Pelaksanaan GCG di PT BUMI RESOURCES TBK didasarkan pada beberapa
rujukan berikut :
• Undang-Undang No. 40/2007 tentang PerseroanTerbatas.
• Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BapepamLK):
- SE-07/PM/2004 tanggal 2 Desember 2004 tentang Konfirmasi
atas Pelaksanaan dari Peraturan No. IX.I.5 tentang Pembentukan
dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit
- Kep-45/PM/2004 tanggal 29 November 2005, Peraturan No. IX.I.6
tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik -Kep
29/PM/2004, Peraturan No. IX.I.5 tanggal 24 September 2004
tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
Audit
- Kep-63/PM/1996, Peraturan No.IX.I.4 tanggal 17 Januari 1996
tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan Keputusan
Ketua Bapepam-LK No. KEP-496/ BL/2008 tanggal 2 Nopember
2009 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam
Unit Audit Internal .
• Peraturan Bursa Efek Jakarta (BEJ) – Kep-305/ BEJ/07-2004 tanggal
19 Juli 2004, Lampiran II tentang Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A
tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa.
• Peraturan Komisi Pengawas PersainganUsaha(KPPU) No.7 tahun 2009
tentang Pedoman Jabatan Rangkap Sesuai Ketentuan Pasal 26 Undang-
undang No.5 tahun 1999
• Anggaran Dasar PT Bumi Resources Tbk., dan anak perusahaan.
Praktik Terbaik Indonesia:
• Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia disusun oleh
Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), tanggal 17
Oktober 2006.
• Pedoman tentang Komisaris Independen, disusun oleh Task Force KNKG
Praktik International Terbaik:
• The UK Corporate Governance Code of Financial Reporting Council – 2010
• Corporate Governance Rules – New York Stock Exchange.
• Blue Ribbon Report on Improving the Effectiveness of Corporate Audit
Committee – 1999.
• Organization for Economic Co-operation and Development (OECD)
Principles of Corporate Governance – 2004.
Sesuai panduan yang ditetapkan oleh Indonesian Code of Good Corporate
Governance yang diterbitkan oleh KNKG pada tahun 2006 serta praktik terbaik
yang berlaku internasional, pelaksanaan GCG di PT BUMI RESOURCES TBK
didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
- Keterbukaan (Transparency) PT BUMI RESOURCES TBK mempraktikkan
dan telah berkomitmen pada prinsip keterbukaan melalui transparansi
informasi yang seluas-luasnya kepada publik dan pemegang saham, baik
sesuai ketentuan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, maupun inisiatif
sendiri. Laporan diterbitkan secara berkala dan tepat waktu dalam dua
bahasa (Inggris dan Indonesia) mencakup Laporan Keuangan Triwulanan,
Laporan Keuangan Semesteran, Laporan Keuangan Tahunan yang telah
diaudit, serta Laporan Tahunan melalui berbagai media komunikasi seperti
pertemuan analis, paparan publik, press releases.
- Akuntabilitas (Accountability) PT BUMI RESOURCES TBK didukung oleh
sistem manajemen perusahaan yang teratur, untuk menjamin terciptanya
kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ
perusahaan. Guna melaksanakan prinsip ini, Direksi menyampaikan
laporan pertanggungjawaban operasionalnya yang telah ditelaah oleh
Dewan Komisaris serta laporan keuangan yang telah diperiksa oleh
Akuntan Publik kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang
Saham untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan. Penerapan
prinsip akuntabilitas juga tercermin dalam pembentukan berbagai Komite
Dewan Komisaris dan Direksi, pembentukan Divisi Audit Internal serta
Manajemen Risiko.
- Tanggung Jawab (Responsibility) PT BUMI RESOURCES TBK
berkomitmen mematuhi setiap ketentuan perundang-undangan yang
berlaku. Melalui program-program tanggung jawab sosialnya, Perseroan
terlibat secara langsung dalam berbagai kegiatan sosial dengan fokus pada
pemberdayaan dan pengembangan di bidang agribisnis, peningkatan
kualitas pendidikan dan taraf hidup masyarakat, pelestarian alam dan cagar
budaya.
- Independensi (Independence) Dewan Komisaris dan Direksi PT BUMI
RESOURCES TBK senantiasa bersikap independen dalam setiap
keputusan yang diambil. Namun, untuk menunjang kelancaran tugasnya,
bila perlu maka dimungkinkan untuk mendapatkan saran dari konsultan
hukum dan sumber daya manusia yang independen, maupun melalui
diskusi dengan komite-komite.
- Kewajaran (Fairness) PT BUMI RESOURCES TBK menerapkan perlakuan
yang adil dan setara dalam berhubungan dan memenuhi hak-hak publik,
otoritas pasar modal, komunitas pasar modal, maupun para pemangku
kepentingan lainnya. Hubungan dengan karyawan dilakukan secara adil
dan wajar sesuai hak dan kewajibannya serta menurut hukum dan
peraturan yang berlaku.
Dalam rangka terus meningkatkan penerapan dan internalisasi GCG di seluruh
jajaran karyawan, PT BUMI RESOURCES TBK telah merumuskan Panduan
Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilakunya.
PANDUAN PELAKSANAAN GCG
Pada bulan April 2006, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah
menerbitkan kebijakan GCG PT BUMI RESOURCES TBK sebagaimana
dijabarkan dalam dokumen “Cara Kerja yang Diharapkan dari Kita”, yang disahkan
melalui surat keputusan Dewan Komisaris dan Direksi No. 739/
BR-BOD/IX/06 tanggal 20 September 2006.
Dokumen tersebut memuat prinsip-prinsip dan kebijakan tata kelola perusahaan
yang baik yang wajib dipatuhi setiap elemen perusahaan, serta garis besar
pedoman pelaksanaan tugas dan kewajiban setiap organ dan fungsi perusahaan,
serta hubungan perusahaan dengan pihak luar.
PERATURAN PERUSAHAAN
Pada tahun 2010, berlaku Peraturan Perusahaan PT BUMI RESOURCES TBK
yang disahkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan
Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No.KEP.356 / PHIJSK - PKKAD/
V/2008 , untuk periode masa berlaku tahun 2008 – 2010. Di kuartal ke-4
(empat) tahun 2010 , manajemen PT BUMI RESOURCES TBK telah
melakukan finalisasi atas proses kaji ulang dan revisi Peraturan Perusahaan
tersebut, serta telah mendapatkan pengesahan melalui Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
No.KEP.193/ PHIJSK-PKKAD / PP / III/ 2011 , tanggal 1 Maret 2011, untuk
periode berlaku terhitung sejak tanggal 17 Januari 2011 hingga 16 Januari 2013.
Dengan selalu dilakukannya proses kaji ulang Peraturan Perusahaan tersebut
secara berkala, menunjukkan komitmen Perseroan untuk selalu menjunjung tinggi
hubungan yang harmonis antara hak dan kewajiban karyawan dan Perseroan,
serta dari waktu ke waktu melakukan penyesuaian dan perbaikan guna terciptanya
keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan kerja dalam meningkatkan
efektivitas, efisiensi, produktivitas dan prestasi kerja secara optimal.
PEDOMAN PERILAKU
PT BUMI RESOURCES TBK telah menetapkan Pedoman Perilakunya melalui
Surat Keputusan No. 739//BR-BOD/IX/06 tanggal 20 September 2006. Pedoman
Perilaku tersebut dibagi atas empat bidang etika sebagai berikut
1. Etika yang berkaitan dengan karyawan:
• Keselamatan dan Kesehatan Karyawan
• Pedoman tentang Kerahasiaan Karyawan
• Kesempatan Kerja Yang Sama
• Lingkungan Kerja Yang Bebas Dari Pelecehan
• Perlindungan dan Penggunaan Yang Tepat Atas Aktiva Perusahaan
• Larangan Penggunaan Narkoba dan Alkohol di Tempat Kerja
2. Etika yang berkaitan dengan hubungan lingkungan dan masyarakat:
• Ketaatan Terhadap Hukum dan Peraturan
• Ketaatan Terhadap Lingkungan
• Pelayanan Masyarakat
• Kontribusi Politik dan Keagamaan
3. Etika yang berkaitan dengan pelanggan, pemasok, dan pesaing:
• Jujur dan Perilaku Yang Etis
• Penggunaan Pihak Ketiga atau Agen
• Menghindari Benturan Kepentingan
• Hadiah dan Hiburan
4. Etika yang berkaitan dengan hubungan dengan pemegang saham:
• Informasi Rahasia & Sensitivitas Harga
• Akurasi Atas Informasi Publik dan Hubungan Dengan Media
• Akurasi & Integritas Pembukuan dan Pencatatan.
PERNYATAAN KEPATUHAN TERHADAP PEDOMAN PERILAKU
Setiap tahun, secara berkala dan konsisten, masingmasing Komisaris, Direktur,
manajemen, dan karyawan wajib menandatangani Formulir Ketaatan Terhadap
Pedoman Perilaku, yang menyatakan bahwa mereka telah membaca Pedoman
Perilaku dan memahami bahwa ketentuan tersebut berlaku bagi mereka.
Penandatanganan Formulir Ketaatan Terhadap Pedoman Perilaku juga telah
menjadi bagian dari proses penerimaan karyawan baru, yakni setiap karyawan
baru memperoleh buku saku Pedoman Perilaku dan wajib menandatangani
Formulir Ketaatan Terhadap Pedoman Perilaku.
SOSIALISASI PANDUAN PELAKSANAAN GCG DAN PEDOMAN PERILAKU
Sosialisasi Panduan Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku dilaksanakan
secara rutin dan secara berkesinambungan setiap tahunnya. Bagi pihak internal,
proses sosialisasi dilaksanakan dalam bentuk pelaksanaan berbagai workshop
bagi setiap tingkatan karyawan mulai dari Komisaris, Direksi, manajemen sampai
ke tingkat operator pertambangan. Sosialisasi juga dilakukan melalui penulisan
artikel di majalah internal, pembuatan, serta pemasangan berbagai alat sosialisasi
seperti poster, banner, dan berbagai alat komunikasi lainnya. Pedoman Panduan
Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku dapat diakses publik melalui situs
internet PT BUMI RESOURCES TBK : www.bumiresources.com
Maskot GCG “Mr. SPIRIT” atau kepanjangan dari Semangat, Profesional,
Independen, Rajin, Integritas, dan Tanggung jawab, yang diperkenalkan pertama
kali oleh Perseroan pada tanggal 27 Juni 2007, masih menjadi alat
komunikasi yang efektif bagi Perseroan untuk mensosialisasikan pemahaman nilai
dan etika perusahaan terkait komitmen tingginya untuk melaksanakan GCG
kepada seluruh pihak, baik internal maupun eksternal (termasuk pemasok,
pelanggan, konsultan, maupun regulator).
PENGAWASAN ATAS IMPLEMENTASI PEDOMAN PELAKSANAAN GCG &
PEDOMAN PERILAKU
Sebagai bentuk pengawasan atas efektivitas proses internalisasi dan
implementasi Pedoman Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilakunya dalam
kegiatan bisnis sehari-hari,PT BUMI RESOURCES TBK telah membentuk Speak
Up System berdasarkan Memorandum Direksi No. 307/ BR-BOD/IV/06
tanggal 12 April 2006 dan diperbaharui dengan Memorandum No.171/BR/HR/II/08
tanggal 28 Pebruari 2008 perihal Sosialisasi dan Outsourcing Speak Up System.
Speak Up System merupakan sebuah sistem terpusat yang membantu PT BUMI
RESOURCES TBK dan anak perusahaan menerima laporan dari karyawan
maupun pihak eksternal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran
Pedoman Perilaku. Speak Up System memberikan kemudahan akses bagi
karyawan dan pihak eksternal untuk menghubungi Perseroan dengan cara yang
lebih terstruktur, independen dan terjamin kerahasiaannya.
STANDAR OPERASIONAL
Perseroan beroperasi dengan mempertimbangkan azas kehati-hatian, serta telah
merumuskan dan menetapkan standar operasionalnya. Standar operasional
mempunyai peran strategis dan sangat berpengaruh terhadap kemajuan
Perseroan, antara lain:
• Melalui system kebijakan dan prosedur yang ditulis dan disusun dengan
baik, visi Perseroan menjadi bagian yang menyatu (integral) dalam operasi
Perseroan.
• Menjadi alat untuk mendokumentasikan dan menginformasikan proses
bisnis seperti:
- Memberikan pedoman mengenai limit atau otorisasi operasional.
- Memberikan petunjuk mengenai cara yang harus dilakukan oleh
pihak-pihak terkait dalam mencapai suatu tujuan.
- Memungkinkan manajemen untuk memberikan tanggung
jawab/wewenang untuk mengelola operasi Perusahaan.
- Dapat digunakan oleh karyawan untuk mengambil keputusan yang
berkaitan dengan operasional sesuai dengan wewenang masing-
masing.
BUKU PEDOMAN DEWAN PENGURUS
Untuk mendukung konsistensi dan kualitas penerapan GCG di PT BUMI
RESOURCES TBK dan seluruh anak perusahaan, Perseroan telah menetapkan
Buku Pedoman Dewan Pengurus (Boards Manual) yang merupakan pedoman
mengenai sistem dan prosedur yang mengatur bagaimana organ-organ
Perseroan, yakni Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan
Direksi, termasuk komite-komite dari Dewan Komisaris dan Direksi, serta
Sekretaris Perusahaan melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dalam
kerangka GCG, termasuk juga tata hubungan kerja dari masing-masing organ
Perseroan tersebut.
STRUKTUR PEMEGANG SAHAM
Hak-hak Pemegang Saham Sebagai bentuk penerapan prinsip GCG yang baik,
PT BUMI RESOURCES TBK secara konsisten melindungi hak-hak para
pemegang sahamnya agar pemegang saham dapat melaksanakan hak-haknya
berdasarkan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Melalui RUPS, para pemegang saham memiliki hak sebagai berikut
(namun tidak terbatas pada):
• Memperoleh perlakuan yang setara berdasarkan prinsip bahwa
pemegang saham dengan jenis dan klasifikasi yang sama mempunyai
kedudukan yang setara di dalam Perseroan.
• Menghadiri, menyampaikan pendapat dan menggunakan suaranya
dalam RUPS berdasarkan ketentuan “satu saham memberi hak kepada
pemegangnya untuk mengeluarkan satu suara”.
• Mendapatkan informasi material yang terkait dengan Perseroan secara
berkala, tepat waktu, akurat dan teratur.
• Menerima bagian dari keuntungan Perseroan yang diperuntukkan bagi
pemegang saham dalam bentuk dividen dan/atau pembagian keuntungan
lainnya, yang dibagikan sebanding dengan jumlah saham yang dimilikinya.
• Menunjuk dan memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
• Menentukan system remunerasi dari anggota Dewan Komisaris dan
Direksi.
• Menilai kinerja dari Dewan Komisaris dan Direksi.
• Menyetujui laporan keuangan yang telah di audit oleh auditor eksternal.
• Mengesahkan laporan tahunan Direksi yang sebelumnya telah di telaah
oleh Dewan Komisaris atas pengurusan Perseroan yang telah dijalankan
selama tahun buku yang lalu.
• Menyetujui rencana usaha dan keuangan Perseroan.
• Menunjuk auditor eksternal Perusahaan.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa (RUPSLB)
RUPS merupakan organ perusahaan yang memiliki kewenangan dan kekuasaan
tertinggi dalam Perseroan. Kewenangan RUPS dan RUPSLB mencakup hal-hal di
bawah ini:
RUPS Tahunan RUPS Tahunan dilaksanakan setiap tahun, selambatlambatnya 6
(enam) bulan setelah penutupan tahun buku Perseroan. RUPS antara lain
membicarakan halhal berikut:
• Penyampaian laporan tahunan Direksi atas kinerja
pengurusan Perseroan, yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris
untuk mendapat persetujuan RUPS, dan laporan keuangan yang telah
diaudit oleh Akuntan Publik untuk mendapat pengesahan;
• Penetapan penggunaan laba Perseroan, jika Perseroan mempunyai
saldo laba yang positif.
• Penunjukan akuntan publik untuk proses audit tahun buku
Perseroan yang sedang berjalan berdasarkan rekomendasi dan
pertimbangan Komite Audit dan Dewan Komisaris
• Keputusan mata acara RUPS lainnya yang telah diajukan
sebagaimana mestinya dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar.
DEWAN KOMISARIS
Tugas Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas memberikan panduan dalam
pembentukan Visi, Misi, Maksud, Tujuan Dasar, Kebijakan, Rencana dan
Anggaran Keuangan BUMI dan untuk memastikan semua hal tersebut
dilaksanakan dengan baik oleh Direksi. Dewan Komisaris PT BUMI RESOURCES
TBK secara aktif mengawasi efektivitas dari penerapan penyelenggaraan
perusahaan yang baik oleh Direksi dan memberi rekomendasi untuk melakukan
perbaikan dan/atau perubahan yang diperlukan. Melalui hasil rekomendasi Komite
Renumerasi dan Nominasi, Dewan Komisaris berhak mengajukan calon Presiden
Komisaris, Presiden Direktur dan anggota dewan Komisaris dan Direksi lainnya
kepada RUPS untuk ditetapkan. Dewan Komisaris harus melakukan tugas
pengawasannya secara independen terhadap Direksi.
Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris Secara berkala, paling sedikit sekali dalam
setahun, Dewan Komisaris PT BUMI RESOURCES TBK wajib melakukan
evaluasi atas kinerjanya. baik kinerja individu maupun efektivitas dari Dewan
Komisaris secara kelompok berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang
dijabarkan dalam Panduan Dewan. Proses evaluasi kinerja dipimpin langsung
oleh oleh Presiden Komisaris.
IKU penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris meliputi:
• Dukungan dan peran aktif pengawasan atas penyusunan dan/atau
pelaksanaan nilai, visi, misi, maksud, tujuan dasar, kebijakan, rencana, dan
perencanaan keuangan, serta praktik penyelenggaraan perusahaan yang
baik.
• Dewan Komisaris dan komite yang dibentuk untuk membantu
Dewan Komisaris telah dikelola dan beroperasi dengan baik.
• Dukungan dan peran aktif dalam memberi petunjuk dan saran kepada
Presiden Direktur dan/atau anggota Direksi lainnya secara memadai,
dimana efektivitas kinerja dari Direksi dan manajemen meningkat secara
signifikan.
• Dukungan dan peran aktif dalam memberi keputusan penting dalam hal
modal dan keuangan yang dapat dipertimbangkan dengan baik dan
dilaksanakan secara layak, dimana kemungkinan risiko dan kerugian dapat
diminimalisasi.
• Kepuasan pemegang saham berkaitan dengan perlindungan terhadap
aktiva Perusahan, akurasi informasi, dan pembayaran dividen telah
terpenuhi.
• Rapat Dewan Komisaris yang diadakan secaraberkala diantara para
anggotanya dan juga dengan Direksi.
• Tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat-rapat Dewan
Komisaris dan/atau rapat-rapat Dewan Komisaris dan Direksi.
Masa Jabatan Anggota Dewan Komisaris dipilih, diangkat dan ditetapkan oleh
RUPS dengan masa tugas selama 3 (tiga) tahun sebagaimana ditentukan dalam
anggaran dasar Perseroan. Komite Remunerasi dan Nominasi menyiapkan rincian
prosedur dan kebijakan pencalonan dan pemilihan anggota Dewan Komisaris
serta merekomendasikannya kepada Presiden Komisaris untuk diajukan kepada
RUPS guna mendapatkan pengesahan. Anggota Komisaris yang masa
jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.
Independensi Anggota Dewan Komisaris Pengangkatan anggota Dewan
Komisaris telah memenuhi kriteria Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta
Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 bahwa Perseroan harus
memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jajaran anggota
Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan
afiliasi termasuk hubungan bisnis dengan PT BUMI RESOURCES TBK dan anak
perusahaan serta hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan
Komisaris/Direktur lainnya. Saat ini, sebanyak 3 orang(38%) dari anggota
Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.
Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris Komposisi Dewan Komisaris
harus memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif dan layak. Dewan
Komisaris harus terdiri sedemikian rupa dari anggotaanggota yang bertindak
secara independen dan tidak mempunyai kepentingan yang dapat mempengaruhi
kemampuan mereka untuk melaksanakan tugasnya secara independen dan kritis
dalam kaitan dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, guna meningkatkan
efektivitas dan keterbukaan atas diskusi atau pertimbangan yang dilakukan atau
diberikan. Pembagian bidang-bidang pengawasan diantara anggota Dewan
Komisaris ditentukan oleh Presiden Komisaris.
Dari waktu ke waktu, Komite Remunerasi dan Nominasi bersama-sama dengan
Dewan Komisaris akan mengkaji kembali jumlah anggota dan masa tugas dari
Dewan Komisaris berdasarkan kondisi dan kebutuhan Perusahaan.
Dewan Komisaris PT BUMI RESOURCES TBK terdiri dari 8 anggota yaitu: 1 (satu)
orang Presiden Komisaris yang merupakan Komisaris Independen dan 7 (tujuh)
orang anggota dimana 2 (dua) diantaranya merupakan Komisaris Independen.
Program Pengenalan/Orientasi Dewan Komisaris Presiden Komisaris
menyelenggarakan program pengenalan resmi bagi anggota/anggota baru dari
Dewan Komisaris untuk memastikan bahwa Komisaris baru memiliki pemahaman
menyeluruh mengenai tugas dan tanggung jawab mereka, serta memiliki
pengetahuan yang mendalam mengenai Perseroan. Program pengenalan resmi
mencakup penjelasan mengenai hal-hal berikut:
• Informasi mengenai Perusahaan
• Penerapan dari prinsip tata kelolaperusahaan yang baik
• Fungsi, hak, tugas dan tanggung jawab, keanggotaan dan komposisi, serta
evaluasi kinerja dari Dewan Komisaris dan Direksi.
• Sistem Audit Perusahaan
• Strategi perusahaan dan proyek – proyek yang sedang berjalan.
Program Pelatihan Berkelanjutan Dewan Komisaris
PT BUMI RESOURCES TBK secara berkala sekurang-kurang nya sekali dalam
setahun mengadakan kegiatan knowledge update dan/atau workshop yang
ditujukan untuk manajemen eksekutif Perseroan termasuk seluruh anggota
Dewan Komisaris, sebagai bagian dari program pelatihan berkelanjutan
Perseroan terhadap para anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Kegiatan
knowledge update dan workshop yang turut dihadiri anggota Dewan Komisaris,
seperti:
- IT Governance PT Bumi Resources Tbk.,
- Brand Positioning and Corporate Identity Exploration
Selain itu, Perseroan juga memberi fleksibilitas kepada masing-masing anggota
Dewan Komisaris untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan pelatihan mereka, serta
menyusun rencana pelatihan masing-masing
DIREKSI
Tugas Direksi Direksi bertanggung jawab memimpin dan mengelola kegiatan
sehari-hari untuk mencapai tujuan Perseroan. Direksi juga berkewajiban untuk
menetapkan sasaran strategis Perseroan yang kemudian diajukan untuk
mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris.
Direksi bertanggung jawab penuh untuk menerapkan strategi yang telah disetujui,
menjalankan operasional Perseroan dengan baik, dan mengelola secara efektif
sistem pengendalian internal, manajemen risiko serta pertanggungjawabannya.
Direksi dipimpin langsung oleh seorang Presiden Direktur.
Masa Jabatan Anggota Direksi dipilih dan ditetapkan oleh RUPS berdasarkan
rekomendasi Dewan Komisaris setelah menerima masukan dan hasil seleksi
Komite Remunerasi dan Nominasi, dengan masa tugas selama 4(empat) tahun
serta dapat dipilih dan diangkat kembali bilamana masa jabatannya telah
berakhir. Komite Remunerasi dan Nominasi menyiapkan rincian prosedur dan
kebijakan pencalonan dan penunjukan anggota Direksi.
Independensi dan Keanggotaan Direksi Pengangkatan anggota Direksi telah
memenuhi kriteria Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-
305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 bahwa Perseroan harus memiliki
Direktur tidak terafiliasi sekurang-kurangnya 1 (satu) orang dari jajaran anggota
Direksi. Selain itu, anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sampai derajat
kedua dengan Direktur/Komisaris lainnya. Saat ini 2 (dua) orang (40%) dari
anggota Direksi adalah Direktur Independen.
Komposisi anggota Direksi harus sedemikian rupa untuk memungkinkan
terjadinya pengambilan keputusan yang efektif dan memadai dan mereka harus
tidak mempunyai kepentingan yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka
dalam menjalankan tugasnya secara independen dan kritis dalam hubungan
dengan Dewan Komisaris dan anggota Direksi lainnya, untuk meningkatkan
efektivitas dan keterbukaan pertimbangan pertimbangannya. Setiap anggota
Direksi haruslah orang yang mempunyai karakter yang baik dan mempunyai
pengalaman yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Tugas Masing-masing Anggota Direksi Presiden Direktur/Chief Executive Officer
bertugas memimpin Perseroan dalam menerapkan Nilai-Nilai Perseroan, Visi,
Misi, Maksud, Tujuan Dasar, Kebijakan, Rencana dan Anggaran. Dalam
menjalankan perannya sebagai pimpinan, Presiden Direktur wajib memberikan
arahan dan masukan kepada anggota Direksi dan manajemen eksekutif dalam
upaya mencapai tujuan Perseroan serta pertumbuhan yang berkelanjutan.
Presiden Direktur bertindak sebagai wakil Perseroan dan mempromosikan
kepentingan Perseroan di lingkungan dunia usaha, dan masyarakat.
Chief Operating Officer (COO) bertanggung jawab terhadap seluruh kebijakan dan
strategi operasional bisnis pertambangan batubara Perseroan sesuai dengan
tujuan Perseroan. COO juga bertanggung jawab untuk membuat rencana bisnis
dan memimpin unit-unit usaha pertambangan Perseroan baik batubara maupun
non-batubara serta membantu memastikan bahwa tujuan dan rencana usaha
dibuat oleh masing-masing unit usaha dan diterapkan secara konsisten. Saat ini
Chief Operating Officer dijabat oleh Chief Executive Officer.
Direktur Pengembangan Usaha bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
unit-unit usaha yang sedang dalam tahapan pra operasional mengarah secara
efektif dan efisien ke tahapan operasional. Direktur Considerations
pengembangan usaha juga bertanggung jawab untuk membantu memastikan
proyek-proyek eksplorasi di luar negeri dikelola dengan baik dan memiliki personil
yang memadai guna mencapai keberhasilan sesuai tujuan Perseroan.
Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko, dan Teknologi Informasi bertanggung
jawab langsung kepada Presiden Direktur dan bekerja sama dengan akuntan
publik Perseroan, Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Information
Technology Steering Committee dan Komite Sumber Daya Manusia. Dalam
bidang audit internal, bertanggung jawab untuk melaksanakan wewenang
Presiden Direktur terkait fungsi audit internal. Sejalan dengan penerapan metode
audit berbasis risiko, untuk sementara waktu Direktur audit internal bertanggung
jawab atas internalisasi dan penerapan sistem manajemen risiko korporat
Perseroan. Dalam bidang Teknologi Informasi Direktur juga untuk sementara
waktu bertanggung jawab untuk membantu Presiden Direktur dalam melindungi
harta perusahaan dengan mendisain, mengembangkan dan menerapkan
governance teknologi informasi yang terintregasi dengan cara yang efektif dan
efisien guna menghasilkan sistem teknologi informasi yang memadai yang
memenuhi kebutuhan BUMI saat ini dan masa mendatang.
Chief Financial Officer (CFO) bertugas membantu Presiden Direktur dalam
merancang kebijakan dan strategi keuangan Perseroan serta bertanggung jawab
terhadap keseluruhan masalah keuangan. Untuk tanggung jawab keuangan, CFO
melakukan fungsi kontrol dalam hal akuntansi, perpajakan, treasuri, keuangan
Perseroan, analisa bisnis dan pelaporan.
Direktur Investor Relations – Corporate Secretary bertanggung jawab kepada
Presiden Direktur dalam hal yang berhubungan dengan investor, sekretaris
perusahaan, komunikasi perusahaan, kehumasan, media relasi, dan corporate
governance termasuk tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam bidang yang
berhubungan dengan investor dan komunikasi, bertanggung jawab untuk
berhubungan dengan investor publik dan institusional, para analis keuangan,
media, publik dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam bidang sekretaris
perusahaan, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi
ketentuan yang berkaitan dengan peraturan dan masalah-masalah penting terkait
dengan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. Dalam bidang tata kelola
perusahaan yang baik, bertanggung jawab dalam pengembangan aspek nilai dari
tata kelola perusahaan yang dapat dipercaya serta sesuai dengan kebijakan,
hukum, peraturan, dan perundangan yang berlaku.
Program Orientasi/Pengenalan Direksi Presiden Komisaris menyelenggarakan
program pengenalan resmi bagi anggota/anggota baru Direksi untuk memastikan
bahwa Direktur baru memiliki pemahaman menyeluruh mengenai tugas dan
tanggung jawab mereka, serta memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai
Perseroan.
Program pengenalan resmi harus mencakup penjelasan mengenai hal-hal berikut:
• Informasi mengenai Perseroan.
• Penerapan dari prinsippenyelenggaraan perusahaan yang baik.
• Fungsi, hak, tugas dan tanggung jawab, keanggotaan dan komposisi,
serta evaluasi kinerja dari Direksi.
• Sistem audit Perseroan.
• Strategi perusahaan dan proyek-proyek yang sedang berjalan
Selain kegiatan pelatihan yang diadakan Perseroan tersebut diatas, secara
khusus masing-masing anggota Direksi BUMI juga diberikan fleksibilitas untuk
dapat mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan menyusun rencana pelatihan
mereka masing-masing.
Penilaian Kinerja Direksi Sebagai upaya penerapan prinsip GCG, PT BUMI
RESOURCES TBK telah membuat pedoman penilaian kinerja semua elemen
organ Perseroan yang terangkum dalam Panduan Dewan BUMI. Panduan
tersebut menguraikan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai acuan evaluasi
kinerja Direksi baik secara individu maupun kelompok. Evaluasi kinerja Direksi
dilakukan secara berkala, paling sedikit setahun sekali oleh Dewan Komisaris dan
Presiden Direktur. Sedangkan evaluasi kinerja Presiden Direktur dilakukan oleh
Dewan Komisaris. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja
individu anggota Direksi antara lain mencakup:
• Secara konsisten berupaya meningkatkan nilai pemegang saham
• Kompetensi dalam memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi strategi
Perseroan
• Memiliki pemahaman yang tinggi terhadap risiko utama yang
mempengaruhi perusahaan
• Memberikan arahan yang jelas kepada manajemen
• Kontribusi yang solid terhadap kerja sama Direksi
• Memberikan komitmen atas waktu yang diperlukan untuk menjalankan
tugasnya dengan baik
• Menghormati ide dari Direktur lain dan anggota manajemen.
Kriteria yang digunakan dalam melakukan penilaian kinerja Direksi secara
keseluruhan adalah:
• Diskusi dan pembahasan yang produktif dalam rapat Dewan
Komisaris dan Direksi.
• Hubungan yang kuat antara Direksi dan manajemen
• Kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan rapat, kertas kerja Direksi, dan
dukungan di bidang sekretariat.
• Komposisi anggota yang efektif, yang merupakan perpaduan yang tepat
atas keahlian dan pengalaman dari para anggota.
KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Perseroan memberikan imbalan jasa kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam
bentuk gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Remunerasi dibahas terlebih dahulu
oleh Komite Remunerasi dan Nominasi sebelum diajukan ke Dewan Komisaris
untuk kemudian diajukan oleh Dewan Komisaris ke RUPS pengesahan.
Kewenangan untuk menetapkan renumerasi Dewan Komisaris dan Direksi
didelegasikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam Rapat Umum
Pemegang Saham. Prosedur remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi termasuk
evaluasi tahunannya ditentukan dan dilakukan oleh Komite Remunerasi dan
Nominasi untuk kemudian diajukan kepada Dewan Komisaris. Di luar dari
remunerasi tunai terserbut, para anggota Direksi juga menerima tunjangan-
tunjangan yang mencakup fasilitas kesehatan, fasilitas komunikasi, biaya cuti
tahunan, hari cuti tahunan sesuai dengan kebijakan perusahaan, dan biaya
perjalanan dinas, serta kendaraan dinas dengan biaya operasional yang
ditanggung Perseroan dan dengan opsi, kendaraan tersebut dapat dimiliki setelah
5 tahun pemakaian dengan potongan 50% dari harga pasar yang berlaku.
KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
Untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan,
Perseroan telah membentuk tiga komite di bawah pengawasan Dewan Komisaris
yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite Manajemen
Risiko.
KOMITE AUDIT
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan
tugas dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Piagam Komite Audit yang
telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan
tanggung jawab pengawasannya terutama yang terkait dengan:
• Integritas dan mutu laporan keuangan yang dipublikasikan
• Efektivitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal maupun internal
• Kecukupan pengendalian internal
• Pelaksanaan pengendalian risiko
• Ketaatan terhadap perundang-undangan dan peraturan yang berlaku
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
Tugas dan Tanggung Jawab Dibentuk pada tanggal 15 Maret 2007 melalui Surat
Keputusan Dewan Komisaris No.188/BR-BOC/III/07. Komite Manajemen Risiko
dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi dalam meyakini
adanya penerapan dan efektivitas dari pelaksanaan sistem manajemen risiko
korporat yang menyeluruh di dalam Perseroan.
Tugas dan tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:
• Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan manajemen risiko
perusahan (filosofi, risk appetite dan toleransi, visi, misi, tujuan dan target,
dan strategi) yang telah ditetapkan oleh Direksi.
• Mengkaji danmemastikan bahwa kerangka manajemen risiko sesuai
dengan kebutuhan usaha BUMI.
• Memastikan bahwaPresiden Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko
dan IT Direktur menunjukkan kepemimpinan dan arahan praktik
manajemen risiko dan secara proaktif meningkatkan kemampuan
manajemen risiko Perseroan.
• Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai pengelolaan risiko
stratejik perusahaan
• Mengkaji rekomendasi atas keputusan stratejik PT BUMI
RESOURCES TBK serta memberikan usulan kepada Direksi menyangkut
profil risiko (risiko-risiko apa saja yang dapat timbul) dan memberikan
rekomendasi atas batas toleransi serta rencana mitigasi risiko untuk
masing-masing risiko stratejik perusahaan.
• Mengkaji efektivitas kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan
termasuk profil risiko dan memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk
memastikan bahwa risiko-risiko tersebut masih berada dalam batas
toleransi risiko perusahaan.
• Memberikan usulandan rekomendasi kepada Direksi dalam
meningkatkan kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan.
• Melapor ke Dewan Komisaris mengenai efektivitas penerapan manajemen
risiko di BUMI termasuk hasil dari penanganan/penerapan rencana mitigasi
risiko utama.
• Bila diperlukan, menghadiri pertemuan ad-hoc dengan Direksi untuk
mendiskusikan risiko signifikan yang memerlukan perhatian khusus.
KOMITE PEDOMAN PERILAKU
Tugas dan Tanggung Jawab Guna memastikan penerapan Pedoman Perilaku
Perseroan dan pengoperasian Speak Up System yang efektif, pada tanggal 15
Juli 2008, Dewan Komisaris dan Direksi membentuk Komite Pedoman Perilaku
melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris dan Direksi No.658/BR-BOD/VII/08.
Tugas dan tanggung jawab Komite Pedoman Perilaku adalah sebagai berikut:
• Mempromosikan penerapan Pedoman Perilaku.
• Memberikan usulan perubahan Pedoman Perilaku guna meningkatkan
standar etika Perusahaan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
• Mengelola sentralisasi dan penggunaan jasa pihak ke tiga (outsourcing)
Speak Up System.
• Berusaha mengumpulkan/mendapatkan informasi awal yang memadai dari
Pelapor guna memungkinkan dilakukannya penyelidikan/ investigasi yang
memadai oleh bisnis unit atau pihak lain yang terkait.
• Mengevaluasi informasi dan data yang diterima sehubungan dengan
Speak Up System secara independen dan tidak memihak.
• Menjaga pelaksanaan kerahasiaan Speak Up System dengan memastikan
bahwa:
- Laporan mengenai adanya pelanggaran Pedoman Perilaku oleh
seseorang yang tidak didukung oleh fakta atau bukti-bukti nyata
tidak diproses dengan cara yang dapat merusak nama baik
seseorang.
- Identitas dari Pelapor dilindungi sehingga Pelapor tidak mengalami
masalah dalam kepegawaian mereka di BUMI atau anak
perusahaannya yang disebabkan oleh laporan yang diberikan.
• Meneruskan laporan pelanggaran Pedoman Perilaku yang
diterima kepada unit usaha terkait untuk di tindaklanjuti atau kepada pihak
berwenang lainnya yang diusulkan berdasarkan hasil diskusi dengan Divisi
Internal Audit atau Komite Audit Bumi.
• Memonitor penyelidikan/investigasi yang dilakukan oleh unit usaha
terkait dan memastikan bahwa penyelidikan/investigasi dilakukan secara
profesional dan tepat waktu.
• Mendiskusikan dengan Divisi Internal Audit atauKomite Audit
Bumi. apabila terdapat keraguan kepada siapa laporan harus diteruskan.
Hal ini mungkin diperlukan apabila laporan pelanggaran yang diterima
mengimplikasikan/melibatkan lebih dari satu orang/fungsi dari beberapa
departemen/ divisi atau melibatkan pejabat dengan posisi tinggi.
• Memberikan umpan balik kepada Pelapormengenai hasil penyelidikan /
investigasi.
• Mengusulkankepada Direksi jenispenghargaanyang akan diberikan
kepada pelapor yang memberikan laporan yang dapat dipertanggung -
jawabkan yang menunjukkan indikasi jelas adanya pelanggaran Pedoman
Perilaku.
KOMITE SUMBER DAYA MANUSIA
Tugas dan Tanggung Jawab Untuk lebih meningkatkan efektivitas kinerja
organisasi yang berkaitan dengan fungsi sumber daya manusia, pada tanggal 8
Oktober 2010, Direksi telah membentuk Komite Sumber Daya Manusia melalui
Surat Keputusan Direksi No.959/BRBOD/X/10, dimana nantinya komite ini
akan secara aktif memberikan usulan kepada Direksi mengenai kebijakan-
kebijakan sumber daya manusia di kelompok usaha bumi, memonitor dan
mengevaluasi penerapan kebijakan-kebijakan sumber daya manusia yang ada di
kelompok usaha BUMI, dan melaporkan penerapan kebijakan-kebijakan tersebut
kepada Direksi.
Tugas dan tanggung jawab Komite Sumber Daya Manusia adalah sebagai berikut:
• Mengkaji ulang pengembangan sumber daya manusia termasuk
perencanaan tenaga kerja dan struktur organisasi serta keselarasan
pengembangan dan rencana tersebut dengan anak perusahaan dan
diantara anak perusahaan;
• Mengkaji ulang keselarasan kebijakan dan praktik remunerasi dan
tunjangan yang berlaku di BUMI dengan anak perusahaan, dan diantara
anak perusahaan;
• Mengkaji ulang proses-proses perekrutan dan seleksi, remunerasi dan
tunjangan, serta perencanaan suksesi dan nominasi untuk tingkat
manajemen kelompok usaha BUMI (SVP/VP/GM) yang memiliki garis
pelaporan langsung kepada Direksi/CEO/Presiden Direktur;
• Memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas
kepada Direksi, untuk kemudian kepada CEO/Presiden Direktur untuk
mendapatkan persetujuan.
• Melakukan tugas dan tanggung jawab lainnya yang berkaitan dengan
hal-hal sumber daya manusia di BUMI dan anak perusahaan, diluar dari
yang sudah disebutkan di atas, sesuai dengan yang telah disepakati dan
diputuskan dalam rapat Komite.
IT STEERING COMMITTEE
Tugas dan Tanggung Jawab Untuk lebih merealisasikan visi Teknologi Informasi
BUMI untuk secara proaktif bermitra dengan bisnis dengan memberikan layanan
IT yang berkualitas dan efektif dalam hal biaya, sehingga BUMI dan anak
perusahaan dapat mempercepat pelaksanaan strategi bisnisnya , maka pada
tanggal 15 Desember 2010 Direksi telah membentuk IT Steering Committee
melalui Surat Keputusan Direksi No.1192/BR-BOD/ XII/10. Dalam fungsinya
membantu Direksi, komite ini akan mengadakan rapat sekurang-kurangnya 2
(dua) kali dalam setahun, dan akan memastikan keselarasan antara inisiatif
teknologi informasi dengan tujuan bisnis pada tingkat tertinggi di Perseroan, yakni
melalui pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang mencakup:
• Menjaga keselarasan strategis antara inisiatif TI dengan tujuan bisnis,
dengan cara:
a. Memberikan arahan strategis dan keselarasan antara TI dengan bisnis,
termasuk mengeluarkan panduan kebijakan tingkat tinggi (jika
diperlukan);
b. Mengevaluasi inisiatif TI yang diajukan untuk memastikan bahwa
inisiatif tersebut secara strategis sejalan dengan tujuan bisnis;
c. Melakukan verifikasi terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis.
• Memastikan bahwainisiatif TI memberikan manfaat kepada bisnis
dengan cara:
a. Mengawasi pemberian manfaat oleh TI kepada bisnis dan
memperhatikan aspek pengembalian dari investasi TI;
b. Meninjau, menyetujui, dan mengevaluasi inisiatif TI, mengawasi analisis
biaya/manfaat, dan meninjau portofolio untuk mengoptimalkan biaya.
• Mengawasi manajemen risiko dengan cara:
a. Memastikan manajemen memiliki sumber daya agar manajemen risiko
IT dilakukan dengan benar, dengan memperhatikan risiko investasi TI
dan melakukan konfirmasi bahwa risiko yang penting sudah dikelola
secara memadai;
b. Memastikan bahwa semua proyek TI memiliki komponen manajemen
risiko proyek.
• Mengawasi manajemen kinerja, dengan cara:
a. Meninjau pengukuran kinerja TI dan kontribusi TI kepada bisnis;
b. Menentukan ukuran keberhasilan proyek, menindaklanjuti kemajuan
proyek-proyek utama TI, dan memonitor serta memberikan arahan
proses utama dari tata kelola TI.
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Tinjauan atas praktik dan usaha perbaikan pengendalian internal PT BUMI
RESOURCES TBK adalah sebagai berikut:
- Komponen lingkungan pengendalian (control environment): PT BUMI
RESOURCES TBK telah mengedepankan pentingnya penerapan
Pedoman Perilaku secara berkelanjutan di seluruh organisasi PT BUMI
RESOURCES TBK untuk memastikan bahwa karyawannya memiliki
integritas yang tinggi dan menerapkan etika dalam semua kegiatan mereka.
Pelatihan dan program pengembangan yang terkait telah disediakan
kepada karyawan PT BUMI RESOURCES TBK dan anak perusahaannya
untuk memastikan bahwa semua karyawan telah kompeten dan dilengkapi
dengan pengetahuan dan kemampuan yang cukup dalam melaksanakan
peran dan tanggung jawab mereka. Direksi dan Dewan Komisaris telah
memberikan perhatian dan arahan penuh untuk memastikan lingkungan
pengendalian berlaku sebagai suatu landasan yang kuat untuk semua
komponen lain dalam pengendalian internal.
- Komponen penilaian risiko (risk assessment): PT BUMI RESOURCES TBK
telah menunjuk Risk Officer di PT BUMI RESOURCES TBK dan anak
perusahaannya untuk membantu Risk Owner dalam mengidentifikasi,
menganalisis, merencanakan serta melaksanakan dan memantau kegiatan
mitigasi. BUMI telah mendokumentasikan dan mengkomunikasikan kepada
karyawan terkait, kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko Korporat
(Enterprise Risk Management – ERM). Termasuk dalam kebijakan
dan prosedur ERM ini adalah Tujuan, Pihak yang bertanggung jawab,
Struktur Organisasi Pengelolaan Risiko, Kerangka Kerja Manajemen
Risiko, Kebijakan Risiko dan Proses Manajemen Risiko (yaitu: identifikasi,
evaluasi, mitigasi, pemantauan dan pelaporan risiko). Setiap kali muncul
risiko yang signifikan, risiko ini akan segera dianalisa dan rencana mitigasi
yang tepat akan dirancang, diimplementasikan dan dimonitor. Selain itu,
penilaian risiko secara keseluruhan dan terperinci telah dilakukan secara
teratur di BUMI dan anak perusahaan atas proses bisnis kunci. Dalam hal
penilaian risiko kecurangan (Fraud Risk Assesment), penilaian ini telah
dilakukan secara berkelanjutan. Secara ringkas, proses manajemenrisiko
telah mencakup proses penentuan tujuan, identifikasi kejadian, penilaian
risiko, dan tanggapan atas risiko.
- Komponen kegiatan pengendalian (control activity): Rencana mitigasi risiko
(risk mitigation plan) telah ditinjau dan diperbarui di PT BUMI RESOURCES
TBK, KPC, Arutmin dan anak perusahaan lain yang besar. Dokumentasi
dan rancangan kegiatan pengendalian telah ditingkatkan sebagai bagian
dari penyusunan, update dan perbaikan SOP berkelanjutan di PT BUMI
RESOURCES dan anak perusahaannya. SOP ini telah dikomunikasikan
dan disosialisasikan kepada karyawan terkait dan implementasinya telah
ditinjau dan dipantau secara berkelanjutan untuk memastikan kinerja
berkualitas tinggi yang konsisten dalam semua kegiatan pengendalian di
BUMI dan anak perusahaannya.
- Komponen informasi dan komunikasi (information and communication):
Manajemen operasi memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa
sistem pengendalian internal beroperasi secara efektif melalui identifikasi,
pencatatan dan komunikasi informasi yang relevan dalam bentuk dan
jangka waktu yang memadai sehingga mereka dapat menjalankan
tanggung jawab mereka dengan baik. Selanjutnya, BUMI telah sepenuhnya
menerapkan Speak-Up System untuk memastikan bahwa semua
pelanggaran signifikan atas Pedoman Perilaku akan diselidiki dan
ditindaklanjuti secara tepat.
- Komponen pemantauan (monitoring): Kegiatan pemantauan telah
dilakukan melalui pengawasan secara mendalam dan berkelanjutan pada
semua tingkatan manajemen di semua divisi di bawah Grup BUMI untuk
mengidentifikasi potensi penyimpangan yang dapat menghambat
pencapaian tujuan perusahaan dan untuk melakukan perbaikannya dengan
segera. Divisi Audit Internal juga mengevaluasi dan memantau proses dan
praktik pengendalian internal di bawah Grup PT BUMI RESOURCES.
Untuk memperkuat sumber dayanya, Divisi Audit Internal PT BUMI
RESOURCES telah merekrut seorang superintendent audit internal pada
tahun 2010, dalam rangka melakukan proses audit internal yang lebih
lengkap dan komprehensif di PT BUMI RESOURCES dan anak
perusahaan, dan juga untuk memastikan Divisi Audit Internal dilengkapi
dengan pengetahuan dan kemampuan audit internal yang memadai.
Konsultan Independen (yaitu PricewaterhouseCoopers dan Ernst & Young)
masih membantu Divisi Audit Internal untuk melakukan telaah atas
pengendalian internal atas area tertentu yang signifikan di BUMI, KPC dan
Arutmin. Divisi Audit Internal telah memantau secara aktif proses telaah
pengendalian internal oleh konsultan ini untuk memastikan efektivitas
telaah dalam menyelesaikan isu pengendalian internal yang potensial.
Hasil telaah telah dilaporkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
Pembahasan telah dilakukan secara rutin dengan Komite Audit pada
tingkat induk dan anak perusahaan atas masalah-masalah terkait dengan
audit internal untuk memastikan bahwa Komite Audit memperoleh cukup
informasi untuk menjalankan fungsi pengawasannya.
Divisi Internal audit telah memantau secara berkelanjutan praktik pengendalian
internal serta pelaksanaan rencana mitigasi risiko dan bekerja sama dengan
Komite Audit PT BUMI RESOURCES (dan juga Komite Audit KPC dan Arutmin)
dan fungsi-fungsi lain dalam organisasi PT BUMI RESOURCES TBK untuk
memastikan bahwa kegiatan pengendalian telah dirancang dengan baik untuk
mengurangi risiko signifikan dan beroperasikan secara efektif dalam semua
proses bisnis utama pada PT BUMI RESOURCES TBK dan anak perusahaannya.
DIVISI AUDIT INTERNAL
Divisi Audit Internal menyediakan jasa assurance dan konsultasi yang independen
dan obyektif yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan membantu
manajemen PT BUMI RESOURCES TBK dalam mencapai sasarannya melalui
pendekatan yang sistematis dan terarah untuk melakukan evaluasi dan perbaikan
pada efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola
(governance). Untuk tujuan ini, Kepala Audit Internal bertanggung jawab secara
langsung kepada Presiden Direktur dan bekerja erat dengan Komite Audit dan
konsultan internal audit secara independen. Beliau bertanggung jawab untuk
merencanakan, menjalankan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan
audit dalam rangka mencapai sasaran Divisi Audit Internal.
Dalam memenuhi tanggung jawab mereka, Auditor Internal PT BUMI
RESOURCES merujuk kepada Standar Internasional untuk Praktik Profesional
Audit Internal (International Standards for the Professional Practice of Internal
Auditing) yang diterbitkan oleh Institute of Internal Auditors (IIA), termasuk
mematuhi Kode Etik Audit Internal yang juga dikeluarkan oleh IIA. Semua kegiatan
Divisi Audit Internal bebas dari pengaruh komponen apapun di BUMI dalam
pemilihan area, metodologi, cakupan, prosedur, frekuensi, waktu pelaksanaan
(timing) audit dalam rangka memastikan independensi dan obyektivitas dalam
melaksanakan tugas Audit Internal.
Semua Auditor Internal PT BUMI RESOURCES dilarang:
- Untuk melaksanakan tugas operasional perusahaan termasuk menerapkan
rekomendasi audit internal.
- Untuk terlibat dalam transaksi operasional harian. - Untuk berada di dalam
garis tugas (command line) kegiatan operasional, kecuali dalam kegiatan
yang berhubungan dengan audit internal.
Divisi Audit Internal memiliki akses penuh ke semua fungsi, catatan, aset fisik dan
karyawan PT BUMI RESOURCES.
Divisi Audit Internal mempunyai tugas sebagai berikut:
- Merancang dan menjalankan rencana audit internal tahunan untuk
memastikan sasaran pengendalian internal telah dirancang dan beroperasi
secara tepat. Sasaran pengendalian internal ini adalah keandalan dan
ketepatan informasi keuangan dan operasi, efektivitas dan efisiensi dalam
operasi, perlindungan aset fisik, dan kepatuhan pada semua undang-
undang, peraturan dan kontrak yang relevan.
- Menguji dan mengevaluasi sistem pengendalian internal, manajemen risiko
dan praktik tata kelola sesuai dengan kebijakan BUMI, serta menyediakan
masukan untuk memperbaiki praktik sistem pengendalian internal,
manajemen risiko, dan tata kelola.
- Menganalisa dan mengevaluasi pengendalian internal yang berhubungan
dengan efektivitas dan efisiensi operasional atas area keuangan,
akuntansi, operasi, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi,
dan area penting lainnya.
- Menyediakan rekomendasi obyektif atas proses dan kegiatan yang
dievaluasi kepada manajemen dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi
yang ada secara berkelanjutan.
- Menyediakan dan menjelaskan laporan audit kepada Direksi, Dewan
Komisaris, termasuk Komite Audit PT BUMI RESOURCES TBK (dan
Komite Audit KPC dan Arutmin, yang dibentuk pada tahun 2010).
- Memantau status penerapan rekomendasi audit internal sebelumnya.
- Bekerja erat dengan Komite Audit dalam menjalankan fungsi
pengawasannya sehubungan dengan kegiatan audit internal serta
penjagaan kualitas (quality assurance) atas kegiatan audit internal
- Melaksanakan audit khusus sesuai kebutuhan manajemen PT BUMI
RESOURCES TBK.
- Berdasarkan permintaan, menyediakan jasa konsultasi untuk membantu
manajemen PT BUMI RESOURCES TBK dalam mencapai target dan
sasaran mereka.
- Menyediakan dukungan kepada Code of Conduct Committee dalam
menindaklanjuti laporan pelanggaran Pedoman Perilaku melalui Speak-Up
System.
Untuk memperkuat praktik audit internal yang ada, Divisi Audit Internal akan
mempekerjakan auditor internal tambahan, mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan auditor internal secara berkelanjutan dengan cara menghadiri
konferensi, seminar dan sertifikasi audit internal serta memperbaiki struktur
organisasinya secara berkelanjutan dengan cara membekali auditor dengan
Teknik Audit Berbantuan Komputer (CAAT), manual dan Sistem Manajemen
Internal Audit untuk memelihara efektivitas dan efisiensi pelaksanaan jasa audit
bernilai tambah kepada BUMI.
Saat ini, Divisi Audit Internal telah memiliki tiga auditor bersertifikat Certified
Internal Auditor (CIA) dari the Institute of Internal Auditor dan satu auditor yang
memperoleh Sertifikat IV dalam Investigasi Pemerintah dari Layanan Forensik
Australia (Australian Forensic Services).
SEKRETARIS PERUSAHAAN DAN KEGIATAN KETERBUKAAN INFORMASI
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab dari Sekretaris
Perusahaan PT BUMI RESOURCES TBK adalah meliputi:
• Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab dalam mempertahankan
komunikasi yang baik dan efektif ke publik.
• Sekretaris Perusahaan bertindak sebagai penghubung dan
memelihara hubungan yang baik antara Perseroan dengan Bapepam-LK
dan Bursa Efek Indonesia, pemodal, analis, media, dan publik.
• Sekretaris Perusahaan harus selalu mengikuti semua peraturan
yang berkaitan dengan pasar modal dan Bursa Efek Indonesia khususnya
hukum dan peraturan yang berlaku, dan mengambil tindakan yang sesuai
dan memberikan saran dan masukan kepada Direksi guna memastikan
bahwa Perusahaan telah mentaati Undang-Undang Perusahaan Terbatas,
ketentuan Pasar Modal dan Bursa Efek Indonesia, serta hukum dan
peraturan lainnya.
• Sekretaris Perusahaan membantu pekerjaan kesekretariatan untuk
mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas
mereka dengan mengkoordinasi rapat Dewan Komisaris dan Direksi dan
Rapat Umum Pemegang Saham dan menyiapkan agenda yang relevan,
mengawasi pengelolaan dokumentasi Dewan Komisaris dan Direksi,
mengkoordinasi dan menindaklanjuti penugasan komite Dewan Komisaris
dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta
manajemen senior.
Sesuai dengan peraturan Bapepam Kep-63/PM/1996, peraturan No. IX.I.4-
1996, Sekretaris Perusahaan juga menyimpan dan memutakhirkan daftar
pemegang saham, serta memfasilitasi penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang
Saham dan Rapat Umum. Sekretaris Perusahaan juga melaksanakan koordinasi
keikutsertaan Perseroan dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan
Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia dalam rangka untuk mempromosikan
kegiatan pasar modal kepada masyarakat luas, disamping kegiatan-kegiatan lain
yang berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan terhadap pengembangan
masyarakat dan lingkungan
Penyampaian Laporan Periodik PT BUMI RESOURCES TBK selalu
memperhatikan ketepatan penerbitan dan akurasi dari laporan sebagai bentuk
ketaatan terhadap perundangan, hukum, peraturan Pasar Modal dan Bursa Efek.
Laporan periodik tersebut termasuk Laporan Pengembangan Kegiatan Eksplorasi,
Laporan Keuangan Kwartal, Semester maupun Tahunan.
Pengungkapan Informasi Perseroan PT BUMI RESOURCES TBK berkomitmen
untuk menjaga standar yang tinggi atas pengungkapan informasi Perseroan guna
memastikan bahwa semua investor dan calon investor mempunyai akses yang
sama atas informasi yang berkualitas dan relevan. PT BUMI RESOURCES TBK
membuat kebijakan atas Pengungkapan Informasi Kepada Publik dan Regulator
guna menjaga informasi yang sensitif dan secara efektif menyebarkan data
Perseroan yang bernilai dan informatif.
Pengungkapan Informasi Perseroan selama tahun 2010 meliputi iklan,informasi
keuangan / pernyataan kepada publik berupa press release, konferensi media dan
keikutsertaan dalam investor summit yang diselenggarakan oleh Bapepam-LK dan
Bursa Efek Indonesia, public exposes, pertemuan dengan analis, dan wawancara
dengan media (formal maupun informal), juga korespondensi dengan Bapepam-
LK dan Bursa Efek Indonesia.
Laporan Tahunan PT BUMI RESOURCES TBK diterbitkan setiap tahun dalam dua
bahasa, Bahasa Indonesia dan Inggris. Laporan tersebut memberikan informasi
mengenai kinerja PT BUMI RESOURCES TBK, baik kinerja keuangan maupun
operasional. Laporan Tahunan juga memberikan informasi mengenai usaha
Perseroan yang berkelanjutan guna mengembangkan kemampuan sumber daya
manusia, praktik Good Corporate Governance, tanggung jawab sosial perusahaan
serta informasi mengenai laporan keuangan.
Profil Perseroan yang berisi informasi mengenai visi, misi, strategi, operasi dan
produk, anak perusahaan, serta tinjauan ke depan Perseroan dan informasi
Perseroan juga tersedia untuk publik. Bagi yang ingin mendapatkan informasi
mengenai Perseroan, salinan atas informasi yang dikirimkan Perseroan ke Bursa
Efek Indonesia, press release, public exposes atau pertemuan dengan analis,
laporan keuangan kuartal dan semester, Laporan Tahunan, profil Perseroan dan
informasi terkait lainnya dapat di akses di website PT BUMI RESOURCES TBK
yaitu www.bumiresources.com.
Paparan Publik Seperti telah disinggung di atas, PT BUMI RESOURCES TBK
telah melaksanakan kegiatan public expose bersamaan dengan keikutsertaan
Perseroan dalam acara Investor Summit and Capital Market Expo 2010 pada
tanggal 11 November 2010 di Jakarta. Dilaksanakannya kegiatan tersebut
adalah sebagai bentuk kepatuhan Perseroan terhadap peraturan terkait, yakni
diantaranya Peraturan Bursa Efek Indonesia No I-E tentang Kewajiban
Penyampaian Informasi, dimana didalamnya juga mengatur tentang kewajiban
perusahaan tercatat untuk melakukan public expose tahunan sekurang-kurangnya
1 (satu) kali dalam setahun.
KEBIJAKAN BENTURAN KEPENTINGAN
Pedoman Perilaku “Cara Kita Melakukan Usaha” PT BUMI RESOURCES TBK
mengatur kebijakan tentang benturan kepentingan sesuai dengan peraturan dari
Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX. E. 1
dan Anggaran Dasar Perusahaan.
Melalui Pedoman Perilaku PT BUMI RESOURCES TBK dan Panduan Dewan
yang sesuai dengan Indonesian Code of Good Corporate Governance bagian 4,
PT BUMI telah secara eksplisit meletakkan panduan untuk mencegah terjadinya
benturan kepentingan pribadi, baik yang terjadi maupun yang mempunyai potensi
benturan kepentingan dengan BUMI secara keseluruhan.
Setiap anggota Komisaris, Direktur, manajemen dan karyawan harus secara hati-
hati menghindari benturan kepentingan apapun antara kepentingan pribadi,
profesional, atau kepentingan usaha mereka dengan kepentingan Perseroan,
dalam setiap tindakan yang diambil mereka dalam mewakili Perseroan sesuai
dengan kapasitas mereka. Salah satu ukuran untuk mencegah terjadinya benturan
kepentingan adalah adanya kewajiban bagi setiap karyawan yang memiliki
kepentingan langsung maupun tidak langsung dalam hubungan dengan individu
atau organisasi yang ingin melakukan transaksi dengan BUMI untuk
memberitahukan benturan kepentingan dan tidak boleh ikut serta untuk berdiskusi
atau pengambilan keputusan terhadap transaksi tersebut
Dalam rangka untuk memperbaiki praktik-praktik GCG yang sudah diterapkan dan
untuk memperkenalkan Pedoman Perilaku Perseroan, kebijakan mengenai
benturan kepentingan akan ditambahkan dengan adanya Pernyataan Benturan
Kepentingan yang harus ditandatangani oleh setiap individu BUMI setiap
tahunnya. Dengan menandatangani pernyataan tersebut, yang bersangkutan
menyatakan telah membaca dan memahami kebijakan benturan kepentingan dan
bila melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan
Perseroan yang berlaku.
MANAJEMEN RISIKO
Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh persaingan, PT BUMI RESOURCES
TBK tidak akan mampu mengelola risiko stratejik maupun taktis dengan hanya
bersikap pasif. Oleh karena itu Perseroan telah mengembangkan berbagai cara
dan pendekatan guna menggali berbagai dimensi risiko yang dihadapi Perseroan
terkait dengan kegiatan serta kemungkinan terjadinya risiko tersebut sehingga kita
mampu mengelola risiko dan menjadikannya hal yang menguntungkan Perseroan
KASUS HUKUM YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN
Perseroan dan unit usaha menghadapi beberapa kasus hukum yang merupakan
kewajiban kontinjen terhadap berbagai klaim dari pihak ketiga yang timbul dari
transaksi bisnisnya dan berbagai penetapan perpajakan tertentu, yang kini masih
dalam proses pengadilan atau sedang dalam proses banding, yang hasil akhirnya
belum bisa ditentukan pada saat ini, antara lain: - Penambangan Tanpa Ijin (PETI)
dalam wilayah pertambangan Arutmin dan Kuasa Pertambangan yang tumpang
tindih dengan wilayah pertambangan Arutmin. - Kompensasi atas jasa hasil
produksi batubara dengan PPN Masukan. - Klaim kepemilikan atas tanah yang
masih terletak di area pertambangan KPC, oleh unsur masyarakat; - Ijin dari
Menteri Kehutanan Indonesia terkait dengan sebagian wilayah kontrak karya
pertambangan yang berada pada kawasan hutan lindung atau taman nasional.
PERLINDUNGAN KONSUMEN
Dengan mengacu pada prinsip-prinsip GCG, BUMI bertekad untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggannya. BUMI menjual produkproduknya
kepada pemakai akhir, dimana seluruh pelanggan BUMI adalah perusahaan. Oleh
karena itu, setiap penjualan batubara harus selalu di dukung dengan suatu kontrak
yang memberikan perlindungan ekstra untuk hak dan kewajiban dari masing-
masing pihak. Selain itu, setiap pelanggan secara aktif didorong untuk melaporkan
setiap pelanggaran Pedoman Perilaku BUMI secara langsung melalui Speak Up
System.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL & PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN
LINGKUNGAN
Komitmen PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” atau “Perseroan”) dalam
pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) terbangun atas dasar
komitmen yang terinternalisasi dalam tubuh Perseroan melalui misi yang diemban
yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah operasi penambangan
dan menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi pertambangan.
Perseroan menyadari sepenuhnya, tujuan program pembangunan masyarakat
dan lingkungan akan sulit dicapai melalui kegiatan-kegiatan insidental yang hanya
bersifat charity. Perseroan mengemas program-program CSR dalam rangkaian
program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (community
development) yang berkesinambungan.
Dampak lingkungan hidup merupakan aspek yang secara terintegrasi
dipertimbangkan di dalam setiap tahapan kegiatan operasional Perseroan. Oleh
karenanya semua karyawan Perseroan harus bertindak dan bertanggung jawab
terhadap kelestarian lingkungan hidup. Guna mencapai semua tujuan tersebut,
BUMI menerapkan sistem manajemen lingkungan dengan prinsip Plan-Do-Check-
Review yang diterapkan di unit usaha yang mengacu pada standar ISO 14001.
Perseroan bertekad untuk secara efektif mengelola dampak lingkungan hidup
sebagai akibat dari kegiatan operasionalnya melalui upaya-upaya pencegahan
pencemaran dan meminimalkan polusi dari aktivitas penambangan. Selain itu,
Perseroan juga berkomitmen untuk mengembalikan lahan bekas tambang menjadi
lahan yang produktif, stabil dan aman serta terus berupaya menjaga
keanekaragaman hayati.
Perseroan juga selalu berperan aktif dalam upaya meningkatkan integrasi dan
keseimbangan prioritas sosial, lingkungan hidup dan perekonomian. Dalam hal ini,
Perseroan akan terus berupaya membantu pemerintah dalam mengentaskan
kemiskinan, meningkatkan taraf kesehatan dan kualitas hidup masyarakat yang
lebih baik.
Melaksanakan program-program pemberdayaan masyarakat untuk mendukung
pembangunan perekonomian regional berdasarkan sumber daya setempat, serta
membangun dan memelihara kemitraan dengan pemerintah dan masyarakat
setempat dan pihak-pihak terkait lainnya merupakan dua hal lain yang
dilaksanakan secara simultan.
Prinsip tripartit (keterlibatan perusahaan, institusi pemerintah, dan masyarakat)
dalam penyusunan dan pelaksanaan program CSR merupakan upaya yang selalu
Perseroan lakukan agar tingkat keberhasilan program lebih maksimal dan mampu
menumbuhkan rasa memiliki (self belonging) pada masing-masing pihak sehingga
tujuan masyarakat mandiri dan sejahtera secara berkelanjutan dapat tercapai.
Paparan lengkap tentang program-program CSR dapat dilihat pada bagian
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Perseroan menyadari bahwa penerapan GCG harus dilakukan secara
berkelanjutan. Karena itu sosialisasi atas GCG maupun peningkatan praktik GCG
serta implementasinya terus dilakukan sepanjang tahun maupun tahun-tahun
berikutnya.
Berikut rencana peningkatan praktik GCG tahun berikutnya adalah :
1. Me-review dan melakukan perbaikan Panduan Dewan (Board Manual)
BUMI
2. Melengkapi piagam komite-komite yang belum ada, serta me-review dan
memperbaharui, jika diperlukan, atas piagam-piagam komite yang sudah
ada
3. Mengkaji secara berkala struktur organisasi Perseroan dan jika diperlukan,
melakukan perbaikan dengan melengkapi/menambah organ yang belum
lengkap dalam organisasi, serta memperbaiki jalur komunikasi dan/atau
pelaporan yang ada di dalam struktur.
4. Me-review SOP dan pedoman kerja yang ada di unit-unit bisnis/divisi, serta
melengkapi SOP dan pedoman kerja yang diperlukan.
5. Memfasilitasi kegiatan sosialisasi yang berkelanjutan atas GCG, Pedoman
Perilaku dan Enterprise Risk Management ke seluruh manajemen eksekutif
dan seluruh karyawan BUMI dan anak perusahaan melalui berbagai
saluran komunikasi yang ada
6. Melanjutkan penerapan IT governance
7. Melanjutkan pelaksanaan review/audit rutin berbasis risiko di unit-unit
bisnis
8. Melakukan self assessment atas kerangka kerja dan penerapan GCG di
Perseroan
Melanjutkan dan me-review penerapan Early Warning System dan
Management Reporting System yang sudah berjalan, serta melakukan
perbaikan-perbaikan jika diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Tjager, I. N. (2003). Corporate governance: Tantangan dan kesempatan bagi
komunitas bisnis Indonesia. Jakarta: Prenhalindo.
BAPEPAM. (2006). Studi penerapan prinsip-prinsip OECD 2004 dalam peraturan
Bapepam mengenai corporate governance. Diunduh pada 4 April 2010, dari
http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/publikasi_pm/kajian_pm/studi-
2006/studipenerapan-oecd.pdf
Tangkilisan, H. N. S. (2003). Manajemen Keuangan bagi Aplikasi Kredit
Perbankan, Mengelola Kredit Berbasis Good Corporate Governance.
Yogyakarta: Penerbit Balairung.
Shleifer, A., & Vishny, R.W. (1997). A Survey of Corporate Governance, Journal
of Finance 52, 2, 737-783
Rezaee, Z. (2007). Corporate Governance Post Sarbanes-Oxley. Hoboken: John
Wiley & Sons, Inc.
FCGI, (n.d.). Latar Belakang Pemunculan Good Corporate Governance, diunduh
dari http://www.fcgi.or.id/governance/about-good-corporate-governance.html.
Komite Cadburry (1992) Report on the Financial Aspects of Corporate
Governance, London: Gee.
Daniri M. A. (2005). Good Corporate Governance: Konsep dan Penerapannya di
Indonesia. Jakarta: Ray Indonesia, , 2005.
Wicaksana B. A. K. (2010). Dampak Diversitas Kebangsaan Anggota Dewan
Komisaris Dan Direksi Pada Kinerja Pasar Perusahaan. Jurnal Dinamika
Manajemen Vol. 1, No. 1, pp: 9-17
Surya, I. & Yustiavandana, I. (2006). Penerapan Good Corporate Governance:
Mengesampingkan Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha. Jakarta: Kencana.
Zarkasyi, W. (2008). Good Corporate Governance Pada Badan Usaha
Manufaktur, Perbankan, Dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung: Alfabeta

More Related Content

What's hot

Begg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, good corporate gove...
Begg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, good corporate gove...Begg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, good corporate gove...
Begg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, good corporate gove...heru septian
 
12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...
12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...
12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...Abdul Latif
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...Rizki Aditama
 
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...dyahruthw
 
EKMA 4116 - Modul 12 Good Governance & Good Corporate Governance
EKMA 4116 - Modul 12 Good Governance & Good Corporate GovernanceEKMA 4116 - Modul 12 Good Governance & Good Corporate Governance
EKMA 4116 - Modul 12 Good Governance & Good Corporate GovernanceAncilla Kustedjo
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 12 Governan...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 12 Governan...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 12 Governan...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 12 Governan...parluhutan silitonga
 
2,sm, salam imam taifur, hapzi ali, vision and company mission, longterm obje...
2,sm, salam imam taifur, hapzi ali, vision and company mission, longterm obje...2,sm, salam imam taifur, hapzi ali, vision and company mission, longterm obje...
2,sm, salam imam taifur, hapzi ali, vision and company mission, longterm obje...salamthoyfoer
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...Nadiatur Rakhma
 
2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada PT Askrindo Perse...
2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada  PT Askrindo Perse...2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada  PT Askrindo Perse...
2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada PT Askrindo Perse...WahyuNorM
 
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance, universitas merc...
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance,  universitas merc...14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance,  universitas merc...
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance, universitas merc...salomoroyfreddy
 
14, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali, implementasi cor...
14, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali, implementasi cor...14, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali, implementasi cor...
14, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali, implementasi cor...ciciliaeritawanti
 
Perkembangan gcg di indonesia short
Perkembangan gcg di indonesia shortPerkembangan gcg di indonesia short
Perkembangan gcg di indonesia shortMhey Ra
 
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance Pa...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance Pa...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance Pa...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance Pa...AndreasFabianPramudi
 
12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...
12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...
12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...petraaja
 
55118120126 Rama Putra Sri Murdaniel BE&GG
55118120126 Rama Putra Sri Murdaniel BE&GG55118120126 Rama Putra Sri Murdaniel BE&GG
55118120126 Rama Putra Sri Murdaniel BE&GGRamaMurdaniel
 
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...ApriliaSafitri2
 
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...syifa khoirudin
 
BE &; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Implementasi GCG , Uni...
BE &; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Implementasi GCG , Uni...BE &; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Implementasi GCG , Uni...
BE &; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Implementasi GCG , Uni...Roni Nugroho
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ Implementasi GCG Propan R...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “  Implementasi GCG Propan R...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “  Implementasi GCG Propan R...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ Implementasi GCG Propan R...parluhutan silitonga
 
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...marisa tanggang
 

What's hot (20)

Begg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, good corporate gove...
Begg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, good corporate gove...Begg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, good corporate gove...
Begg, heru eko septian, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, good corporate gove...
 
12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...
12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...
12,1, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corpor...
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Penerapan Good Corporate Governance (GCG) ...
 
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
 
EKMA 4116 - Modul 12 Good Governance & Good Corporate Governance
EKMA 4116 - Modul 12 Good Governance & Good Corporate GovernanceEKMA 4116 - Modul 12 Good Governance & Good Corporate Governance
EKMA 4116 - Modul 12 Good Governance & Good Corporate Governance
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 12 Governan...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 12 Governan...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 12 Governan...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 12 Governan...
 
2,sm, salam imam taifur, hapzi ali, vision and company mission, longterm obje...
2,sm, salam imam taifur, hapzi ali, vision and company mission, longterm obje...2,sm, salam imam taifur, hapzi ali, vision and company mission, longterm obje...
2,sm, salam imam taifur, hapzi ali, vision and company mission, longterm obje...
 
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
Be & gg, nadiatur rakhma, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre m sc, mm. cma,ethics...
 
2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada PT Askrindo Perse...
2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada  PT Askrindo Perse...2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada  PT Askrindo Perse...
2 BE & GG, Wahyu Nor Maryono, Hapzi Ali Penerapan GCG pada PT Askrindo Perse...
 
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance, universitas merc...
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance,  universitas merc...14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance,  universitas merc...
14.be gg, salomo roy freddy,hapzi ali corporate governance, universitas merc...
 
14, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali, implementasi cor...
14, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali, implementasi cor...14, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali, implementasi cor...
14, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali, implementasi cor...
 
Perkembangan gcg di indonesia short
Perkembangan gcg di indonesia shortPerkembangan gcg di indonesia short
Perkembangan gcg di indonesia short
 
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance Pa...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance Pa...2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance Pa...
2, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance Pa...
 
12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...
12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...
12, be & gg, petra vitara wimar. hapzi ali, ethics and business ; impleme...
 
55118120126 Rama Putra Sri Murdaniel BE&GG
55118120126 Rama Putra Sri Murdaniel BE&GG55118120126 Rama Putra Sri Murdaniel BE&GG
55118120126 Rama Putra Sri Murdaniel BE&GG
 
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...
15, be, gg, aprilia safitri, hapzi ali, theory and practice of corporate gove...
 
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
BE & GG, Syifa Khoirudin, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Perusahaan, Universit...
 
BE &; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Implementasi GCG , Uni...
BE &; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Implementasi GCG , Uni...BE &; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Implementasi GCG , Uni...
BE &; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Implementasi GCG , Uni...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ Implementasi GCG Propan R...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “  Implementasi GCG Propan R...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “  Implementasi GCG Propan R...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ Implementasi GCG Propan R...
 
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
15,TGS UAS BE & GG, Marisa Dosma Sitanggang, Hapzi Ali, Penerapan GCG pada Pe...
 

Similar to GCG Implementasi PT Bumi

Etika bisnis dan informasi GCG
Etika bisnis dan informasi  GCGEtika bisnis dan informasi  GCG
Etika bisnis dan informasi GCGHarisno Al-anshori
 
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...dyahruthw
 
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...SukrasnoSukrasno
 
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...Royhan Jamaan
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre msc, mm...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre   msc, mm...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre   msc, mm...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre msc, mm...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...nursovianasari
 
BE & GG,Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...
BE & GG,Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance  di ...BE & GG,Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance  di ...
BE & GG,Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...nursovianasari
 
14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...
14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...
14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...FatinahGhiyats1
 
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...Prihatini Ratna Dewi
 
Tugas uas, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, penerapan gg, universita...
Tugas uas, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, penerapan gg, universita...Tugas uas, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, penerapan gg, universita...
Tugas uas, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, penerapan gg, universita...Adi Novian Prihantoro
 
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Artikel Etika Bisnis, Universitas Mer...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Artikel Etika Bisnis, Universitas Mer...BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Artikel Etika Bisnis, Universitas Mer...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Artikel Etika Bisnis, Universitas Mer...DUCI
 
2,2, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, artikel...
2,2, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, artikel...2,2, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, artikel...
2,2, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, artikel...Abdul Latif
 
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, penerapan gcg di pt midi utama indone...
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, penerapan gcg di pt midi utama indone...Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, penerapan gcg di pt midi utama indone...
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, penerapan gcg di pt midi utama indone...Dody Wijaksono
 
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance, U...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance, U...1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance, U...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance, U...AndreasFabianPramudi
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Governance Rating...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Governance Rating...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Governance Rating...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Governance Rating...Antoni Butarbutar
 
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdf
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdfNASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdf
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdfNyariCuan
 
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012Kristine M H
 
PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT. MANDIRI SEKURITAS
PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE  PADA PT. MANDIRI SEKURITASPENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE  PADA PT. MANDIRI SEKURITAS
PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT. MANDIRI SEKURITASRatih Srie Intan Maisyuri
 
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017khansaranindia
 

Similar to GCG Implementasi PT Bumi (20)

Etika bisnis dan informasi GCG
Etika bisnis dan informasi  GCGEtika bisnis dan informasi  GCG
Etika bisnis dan informasi GCG
 
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
14,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis, penerapan gcg ...
 
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
14, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Corporate Governance, Universitas Mercu Bua...
 
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre msc, mm...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre   msc, mm...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre   msc, mm...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali pre msc, mm...
 
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...
BE & GG, Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...
 
BE & GG,Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...
BE & GG,Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance  di ...BE & GG,Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance  di ...
BE & GG,Nursopianasari, Hapzi ali,Implementasi Good Corporate Governance di ...
 
14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...
14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...
14 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali corporate governance universitas mer...
 
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...
Be and gg, prihatini ratna dewi, hapzi ali, penerapan gcg, universitas mercu ...
 
Tugas uas, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, penerapan gg, universita...
Tugas uas, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, penerapan gg, universita...Tugas uas, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, penerapan gg, universita...
Tugas uas, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, penerapan gg, universita...
 
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Artikel Etika Bisnis, Universitas Mer...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Artikel Etika Bisnis, Universitas Mer...BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Artikel Etika Bisnis, Universitas Mer...
BE & GG, Duci, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA,Artikel Etika Bisnis, Universitas Mer...
 
2,2, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, artikel...
2,2, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, artikel...2,2, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, artikel...
2,2, be & gg, abdul latif., se, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, artikel...
 
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, penerapan gcg di pt midi utama indone...
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, penerapan gcg di pt midi utama indone...Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, penerapan gcg di pt midi utama indone...
Be & gg, dody wijaksono, hapzi ali, penerapan gcg di pt midi utama indone...
 
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance, U...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance, U...1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance, U...
1, BE & GG, Andreas Fabian Pramuditya, Hapzi Ali, Corporate Governance, U...
 
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Governance Rating...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Governance Rating...BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Governance Rating...
BE & GG, Antoni Butarbutar, Hapzi Ali, Ethics and Business; Governance Rating...
 
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdf
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdfNASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdf
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdf
 
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
Tugas bussiness ethic and good governance untuk 25agustus2012
 
PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT. MANDIRI SEKURITAS
PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE  PADA PT. MANDIRI SEKURITASPENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE  PADA PT. MANDIRI SEKURITAS
PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT. MANDIRI SEKURITAS
 
Corporate Governance
Corporate GovernanceCorporate Governance
Corporate Governance
 
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017
 

More from Ririen Eka

Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...Ririen Eka
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...Ririen Eka
 
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corruption and fr...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corruption and fr...Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corruption and fr...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corruption and fr...Ririen Eka
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Ririen Eka
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Ririen Eka
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Ririen Eka
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Ririen Eka
 
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...Ririen Eka
 
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...Ririen Eka
 

More from Ririen Eka (9)

Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business,implementasi ...
 
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corruption and fr...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corruption and fr...Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corruption and fr...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, corruption and fr...
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
 
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
Be & gg, ririen eka dinyati, hapzi ali, ethics and business for advertisi...
 
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
 
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
Begg, ririen eka dinyati, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical decision ...
 

Recently uploaded

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

GCG Implementasi PT Bumi

  • 1. IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA PT BUMI RESOURCES TBK Ririen Eka Dinyati , NIM 55116120156 Magister Managemen Universitas Mercu Buana ABSTRAK Dalam hal meningkatkan kinerja perusahaan dan upaya menciptakan iklim usaha yang sehat, terutama dalam perusahaan operator energi kelas dunia, penerapan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) perlu lebih ditingkatkan. Penulisan ini yang dilakukan untuk menganalisa implementasi prinsip prinsip Good Corporate Governance pada PT BUMI RESOURCES Tbk yaitu mengevaluasi penerapan prinsip prinsip GCG apakah telah sesuai dengan peraturan yang berlaku atau belum. Dalam mengevaluasi data, penulis menggunakan metode evaluasi deskriptif. Penulis memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan objek penelitian yang sebenarnya dengan melihat fakta fakta yang ada. Tujuan penulisan ini adalah menganalisis masingmasing indikator dari prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness (TARIF). Sumber data yang dipakai penulis dalam bentuk kata-kata serta sumber tertulis. Hasil penulisan menunjukan perusahaan telah menerapkan prinsip -prinsip Good Corporate Governance (GCG), terlebih khusus pada prinsip–prinsip Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness (TARIF). Dan PT BUMI RESOURCES TBK menunjukan bahwa perusahaan telah menerapkan prinsip – prinsip Good Corporate Governance (GCG) dengan predikat sangat baik. I. PENDAHULUAN Implementasi prinsip–prinsip Good Corporate Governance memberikan implikasi positif bagi setiap perusahaan dan pemerintah. Kinerja hingga prestasi yang mengagumkan dan membanggakan dapat diraih atau dicapai baik secara Nasional dan hingga pada taraf Internasional. Terdapat beberapa lembaga– lembaga tertentu yang bersifat tidak terikat dan tidak memaksa (ethical driven)
  • 2. untuk memberikan penilaian, peringkat, penghargaan dan melakukan penelitian kepada setiap perusahaan atau setiap negara yang telah mengimplementasikan prinsip -prinsip Good Corporate Governance atau karena implikasi dari implementasi prinsipprinsip Good Corporate Governance. Lembaga–lembaga tersebut antara lain adalah Fortune 500, Corporate Governance Conference and Awad (IICD), Asian Development Bank, Asian Corporate Governance Association (ACGA), dan Asean Corporate Governance Score Card. Kesadaran dan keseriusan terhadap upaya pemerataan implementasi prinsip – prinsip Good Corporate Governance di Indonesia sudah dilakukan oleh pemerintah hingga saat ini. Pembuatan serta dengan mengeluarkan peraturan atau regulasi yang berkaitan dengan implementasi prinsip–prinsip Good Corporate Governance adalah solusi yang bersifat mengikat dan memaksa (regulatory driven) bagi setiap perusahaan berbadan hukum atau Perseroan Terbatas (PT), baik perusahaaan pemerintah maupun perusahaan swasta. Peraturan atau regulasi tersebut, antara lain adalah Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, UndangUndang No.25 Tahun 2007 tentang penanaman modal, dan Undang- Undang No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Krisis pada tahun 1997 di Indonesia dan disertai dengan buruknya implementasi tata kelolah pemerintahan dan setiap perusahaan saat itu, menjadikan perekonomian Indonesia terpuruk. Maka kesadaran terhadap tata kelolah yang baik dari pemerintah, perusahaan pemerintah, dan perusahaan swasta harus dimulai dan diimplementasikan. Tata kelolah perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) terlebih khusus prinsip–prinsipnya yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness (TARIF) menjadi suatu issue yang mengemukan untuk diperbincangkan, dan merupakan sebagai alat atau pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Tidak adanya perhatian yang serius dan maksimal terhadap implementasi prinsip- prinsip Good Corporate Governance, mengakibatkan Indonesia menjadi negara tertinggal dibandingkan antar sesama negara ASEAN tersebut. Hal ini perlu menjadi suatu perhatian serius bagi setiap perusahaan dan negara dalam menanggapi dan menyikapi persaingan ekonomi yang ketat. Khususnya tahun 2015 merupakan tahun Indonesia berperan dan ikut serta dalam kerjasama Internasional. ASEAN Economic Community (AEC) adalah bentuk integrasi ekonomi kawasan ASEAN, sehingga Indonesia perlu melakukan kajian dan persiapan yang matang bagi negara dan setiap perusahaan untuk dapat menghadapi dan menyikapi pelaksanaan ASEAN Economic Community. Perusahaan yang menjadi subjek penelelitian ini merupakan perusahaan
  • 3. berbadan hukum yang terikat dengan berbagai bentuk regulasi dalam menjalankan bisnisya di Indonesia. PT BUMI RESOURCES TBK sebagai operator energi kelas dunia, kinerja BUMI yang sangat positif dan berkelanjutan terus meraih berbagai pengakuan internasional, yang mendorong Perseroan untuk terus membangun sinergi serta memperkokoh posisinya sebagai perusahaan pertambangan kelas dunia . Oleh karenanya dalam penulisan ini akan dibahas mengenai implementasi prinsip prinsip Good Corporate Governance yang sudah diterapkan pada perusahaan ini. Penulisan memakai beberapa indikator dari masing– masing prinsip Good Corporate Governance yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness (TARIF). Menganalisis implementasi pada masing–masing prinsip Good Corporate Governance yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness (TARIF) merupakan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan. Good Corporate Governance perusahaan dapat lahir oleh karena adanya bebrapa teori yang merupakan bagian dari permasalahan suatu organisasi atau perusahaan. Permasalahan atau implementasi teori–teori tersebut menghasilkan lahirnya Good Corporate Governance sebagai solusi. II. LANDASAN TEORI Menurut Tjager (2003) mendefinisikan bahwa corporate governance: “a set of rules that define the relationship between shareholders, managers, creditors, the government, employees, and other internal and external stakeholderin respect to their rights and responsibility”. (p.35). Seperangkat aturan yang menunjukkan hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan, terhadap hak dan tanggung jawab mereka. Menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dalam Bapepam (2002), “Corporate Governance is the system by which business corporations are directed and controlled. The corporate governance structure specifies the distribution of rights and responsibilities among different participants in the corporation , such as the board, the managers, shareholders and other stakeholders, and spells out the rules and procedure for making decision on corporate affair” (p.2). Menurut Tangkilisan (2003), World Bank mendefinisikan GCG adalah “kumpulan hukum, peraturan dan kaidah-kaidah yang wajib di penuhi yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham
  • 4. maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan” (p.12). Menurut Shleifer & Vishny (1997), GCG adalah “…the ways in which suppliers of finance to corporations assure themselves of getting a return on their investment” (p.3). Rezaee (2007) mendefinisikan GCG yaitu “…is a process effected by legal, regulatory, contractual, and marketbased mechanisms and best practices to create ubstantial shareholders value while protecting the interest of other shareholders” (p.3). Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI, n.d.) mendefinisikan corporate governance sebagai “…seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang, pengurus perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan” (p.3). Menurut Komite Cadburry (1992), “GCG adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada para shareholders khususnya, dan stakeholders pada umumnya” (p.3). Di Indonesia,secara harfiah Good Corporate Governance merupakan: (1) suatu struktur yang mengatur pola hubungan harmonis tentang peran dewan komisaris, direksi, pemegang saham dan para stakeholder lainnya; (2) suatu sistem pengecekan dan perimbangan kewenangan atas pengendalian perusahaan yang dapat membatasi munculnya dua peluang: pengelolaan yang salah dan penyalahgunaan aset perusahaan; (3) suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan, pencapaian, berikut pengukuran kinerjanya. Dari beberapa teori berkaitan dengan corporate governance, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa prinsip yang selalu menyertai good corporate governance, yaitu: (1)transparansi, merupakan prinsip dasar untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang di syaratkan oleh peraaturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham. (2) akuntabilitas, prinsip dasar perusahaan harus dapatmempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur, dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan. (3) tanggung jawab,
  • 5. prinsip dasar perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen. (4) kemandirian, prinsip dasar untuk melaksanakan asas GCG, perusahaan harus di kelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat di intervensi oleh pihak lain. (5) kesetaraan dan kewajaran, prinsip dasar dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran Tujuan dan Manfaat Corporate Governance Tujuan Corporate Governance Menurut Daniri (2005), bahwa ada 5 macam tujuan utama prinsip Good Corporate Governance, yakni: melindungi hak dan kepentingan pemegang saham; melindungi hak dan kepentingan para anggota the stakeholder non pemegang saham; meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham; meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja Dewan Pengurus dan manajemen perusahaan; meningkatkan mutu hubungan dewan pengurus dengan manager senior perusahaan. Manfaat Good Corporate Governance Seberapa jauh perusahaan memperhatikan prinsip-prinsip dasar GCG telah semakin menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan investasi. Terutama sekali hubungan antara praktik corporate governance dengan karakter investasi internasional saat ini. Karakter investasi ini ditandai dengan terbukanya peluang bagi perusahaan mengakses dana melalui ‘pool of investors’ di seluruh dunia. Suatu perusahaan dan atau negara yang ingin menuai manfaat dari pasar modal global, dan jika kita ingin menarik modal jangka panjang yang, maka penerapan GCG secara konsisten dan efektif akan mendukung ke arah itu. Bahkan jika pun perusahaan tidak bergantung pada sumber daya dan modal asing, penerapan prinsip dan praktik GCG akan dapat meningkatkan keyakinan investor domestik terhadap perusahaan. Di samping hal-hal tersebut di atas, mengacu pada pendapat Daniri (2005) manfaat GCG antara lain juga dapat: (1) mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung pemegang saham sebagai akibat pendelegasian wewenang kepada pihak manajemen. Biaya-biaya ini dapat berupa kerugian yang diderita perusahaan sebagai akibat penyalahgunaan wewenang (wrongdoing),
  • 6. ataupun berupa biaya pengawasan yang timbul untuk mencegah terjadinya hal tersebut. (2) Mengurangi biaya modal (cost of capital), yaitu sebagai dampak dari pengelolaan perusahaan yang baik tadi menyebabkan tingkat bunga atas dana atau sumber daya yang dipinjam oleh perusahaan semakin kecil seiring dengan turunnya tingkat resiko perusahaan. (3) Meningkatkan nilai saham perusahaan sekaligus dapat meningkatkan citra perusahaan tersebut kepada publik luas dalam jangka panjang. (4) Menciptakan dukungan para stakeholder (para pihak yang berkepentingan) dalam lingkungan perusahaan tersebut terhadap keberadaan dan berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh perusahaan, karena umumnya mereka mendapat jaminan bahwa mereka juga mendapat manfaat maksimal dari segala tindakan dan operasi perusahaan dalam menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan. Manfaat GCG ini bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga dalam jangka panjang dapat menjadi pilar utama pendukung tumbuh kembangnya perusahaan sekaligus pilar pemenang era persaingan global. Teori yang menjadi kerangka atau kajian teoritis dari Good Corporate Governance adalah: (1) Ketergantngan Sumber Daya (Resource Dependence theory). Dasar dari teori ini adalah pernyataan Acaravci (2007), yang menyatakan bahwa kekuasaan (power) A atas B berasal dari kontrol atas sumber daya yang dibutuhkan B, ketika sumber daya tersebut tidak ditemukan di tempat lain. Sehingga pengelola perusahaan memiliki motivasi untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan meningkatkan otonomi perusahaan yang mereka kelola. (Wicaksana, 2010) Ketergantungan sumber daya tersebut dengan kata lain adalah adanya suatu keterbatasan bagi suatu organisasi atau perusahaan untuk menjalankan siklus organisasi atau perusahaan dengan berbagai modal yang dimilikinya baik yang bersifat materil dan non-materil. Sehingga mengakibatkan organisasi atau perusahaan melakukan suatu bentuk menutupi kekurangan dan keterbatasan tersebut, seperti dilakukannya kerjasama, merger, konsolidasi, joint venture, franchise/waralaba, dan akuisisi. (2) Teori Pemangku Kepentingan (Stakeholder Theory) Stakeholder Theory adalah seluruh pihak yang berkempentingan dan berhubungan dengan perusahaan adanya pengolongan tertentu (primary: para pemegang saham, investor, karyawan, dan manajer, supplier, rekanan bisnis, dan masyarakat dan secondary: pemerintah, institusi bisnis, kelompok sosial kemasyarakatan, akademisi, dan pesaing) serta memiliki keterikatan bersifat saling mempengaruhi antara Stakeholder dengan perusahaan maupun sebaliknya. (3) Teori Biaya Transaksi (Transaction Cost Theory) Transaction Cost Theory adalah adanya perpaduan antara ilmu hukum, ekonomi, dan organisasi yang disertai dengan faktor internal seperti kesalahan eksekusi atau semua bentuk pengorbanan (mikro) dan faktor eksternal yang tidak dapat dikontrol (makro) untuk mengeksekusi strategi atau perencanaan sehingga
  • 7. mengakibatkan munculnya konsekuensi tertentu. (4) Teori Keagenan (Agency Theory) Teori agensi agent harus bertindak secara rasional untuk kepentingan principal-nya. Agen harus menggunakan keahlian, kebijaksanaan itikad baik, dan tingkah laku yang wajar dan adil dalam memimpin perseroan. Dalam praktik timbul masalah (Agency Problem), karena ada kesenjangan kepentingan antara para pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dengan pihak pengurus atau manajemen sebagai agen. (Surya & Yustiavandana, 2008) Pengertian Good Corporate Governance (GCG) Tata kelolah perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) merupakan struktur yang disusun oleh stakeholder, pemegang saham, komisaris dan manajer untuk tujuan perusahaan dan sarana untuk mencapai tersebut dan mengawasi kinerja. Good Corporate Governance pada dasarnya merupakan suatu sistem (Input, proses, output) dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkempentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan. Good Corporate Governance dimasukkan untuk mengatur hubungan-hubungan ini dan mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan signifikan dalam strategi perusahaan dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera. (Zarkasyi, 2008) Setiap perusahaan memiliki unsur dalam menjalankan yang dikenal dengan organ perusahaan, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan Pemegang Saham (Shareholders). (Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006) Korelasi Good Corporate Governance Dengan Kepentingan Stakeholder Perusahaan Melalui pemenuhan kepentingan yang seimbang, benturan kepentingan yang terjadi di dalam perusahaan dapat diarahkan dan dikotrol sedemikian rupa, sehingga tidak menyebabkan timbulnya kerugian bagi suatu perusahaan. Aspek hukum yang mengatur Perseroan Terbatas (PT) merupakan ketentuan yuridiksi yang menata hubungan hukum secara perdata, yang dituangkan dalam Anggaran Dasar suatu perseroan. (Surya & Yustiavandana, 2008) Korelasi Kepentingan Manajemen dan Karyawan Dengan Penerapan Prinsip Good Corporate Governance Kaitan dengan prinsip fairness adalah untuk mencapai suatu kinerja yang optimal, para anggota manajemen dan karyawan haruslah mendapat perlakuan yang seimbang dan wajar, sesuai dengan kedudukan masing-masing. Transparency atas dasar adanya kepentingan masing-masing pihak manajemen dan karyawan maka pada dasarnya, mereka berhak untuk mengetahui kondisi, rill, suatu perusahaan, apakah berada dalam keadaan sehat atau tidak. Optimilisasi kinerja manajemen dan karyawan melalui prinsip accountability, untuk menciptakan manajemen yang efektif dan efisien (sistem pengendalian yang adil tanpa ada kepentingan tertentu yang bisa mengintervensi kebijakan perusahaan). (Surya & Yustiavandana, 2008) Korelasi
  • 8. Kepentingan Publik Dengan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Prinsip transparency yang terkait dengan pemberian informasi material yang harus segera dilaporkan kepada masyarakat. Masyarakat merupakan penyetor atau sumber modal (shareholder) bagi perusahaan go public, sehingga pengelolahan sumber dana dan informasi kondisi perusahaan merupakan salah satu hak para penanam modal (shareholder). Prinsip responsibility terkait dengan masyarakat sebagai konsumen, yang mana kepentingan utamanya adalah mendapatkan produk barang dan jasa yang baik dengan harga yang pantas, sesuai dengan regulasi yang ada dan berlaku. (Surya & Yustiavandana, 2008) Kepentingan Perusahaan dan Korelasinya Dengan Penarapan Prinsip Good Corporate Governance Peranan implementasi prinsip Good Corporate Governance adalah untuk memberikan mekanisme dan pedoman dalam memberikan keseimbangan bagi para stakeholders dalam memenuhi kepentingannya masingmasing, Melalui prinsip Good Corporate Governance kepentingan yang saling bertentangan itu dicoba dikeseimbangkan. Apabila anggota stakeholders terpenuhi kepentingan secara maksimum tanpa harus merugikan kepentingan stakeholders lainnya, maka titik ekuilibrium tercapai dan pada saat itu, kepentingan perusahaan akan terumuskan dengan utuh. (Surya & Yustiavandana, 2008) Prinsip-prinsip Good Corporate Governance Menurut Indonesian’s code of Good Corporate Governance (2006), Terdapat lima prinsip dalam Good Corporate Governance, yaitu: Transparency: Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang diamanatkan oleh undang-undang dan peraturan, tetapi juga informasi lain yang dianggap perlu oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya untuk membentuk keputusan. Accountability: Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Dengan demikian, perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan dalam sedemikian rupa sehingga sejalan dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Accountability merupakan prasyarat untuk mencapai kinerja yang berkelanjutan. Responsibility: Perusahaan harus mematuhi undangundang dan peraturan dan memenuhi tanggung jawabnya kepada masyarakat dan lingkungan untuk tujuan menjaga keberlanjutan jangka panjang dari bisnis dan untuk diakui sebagai warga korporasi yang baik. Independency: Untuk mempercepat pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, perusahaan harus dikelola secara independen dengan keseimbangan yang tepat dari kekuasaan, sedemikian rupa bahwa organ tidak ada perusahaan tunggal saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain harus ada. Fairness: Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus selalu mempertimbangkan kepentingan pemegang saham dan pemangku
  • 9. kepentingan lainnya berdasarkan prinsip fairness. Nisbah Antar Konsep Good Corporate Governance akan menjadi suatu alat atau sistem yang mengatur dan mengarahkan setiap organorgan perusahaan untuk dapat menjalankan perusahaan sesuai dengan ketentuan atau regulasi yang berlaku didalam (anggaran dasar dan peraturan perusahaan) maupun diluar perusahaan (pemerintah) serta hubungan antar perusahaan dengan stakeholder atau shareholder melalui prinsip-prinsip Transparancy, Responsbility, Accountability, Fairness, Independency (TARIF). Prinsip - prinsip tersebut harus berjalan secara bersama agar mendapatkan hasil atau implikasi yang positif. III. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti melakukan evaluasi deskriptif atas penerapan dan pelaksanaan prinsip prinsip good corporate governance yang dilakukan oleh PT BUMI RESOURCES TBK. Evaluasi penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan menilai kualitas Corporate Governance yang telah dilaksanakan oleh PT BUMI RESOURCES TBK apakah prinsip-prinsip yang diterapkan telah dijalankan secara efektif dalam rangka menciptakan GCG yang baik. Pada bagian ini penulis akan mendeskripsikan prinsip-prinsip apa saja yang sudah diterapkan dan dilakukan oleh perusahaan dalam rangka penerapan prinsip good corporate governance dengan cara membandingkan prinsip-prinsip tersebut dengan tetap mengacu pada 5 (lima) prinsip dasar good corporate governance. Berikut ini adalah tabel perbandingan antara penerapan good corporate governance pada PT BUMI RESOURCES TBK. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PT BUMI RESOURCES TBK memahami tanggung jawabnya untuk mensosialisasikan dan memonitor penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) di lingkungan Perseroan. PT BUMI RESOURCES TBK percaya bahwa penerapan standar industri yang tertinggi dan nilai-nilai GCG merupakan persyaratan utama untuk mengoptimalkan hasil usaha, dan meningkatkan persepsi positif terhadap Perseroan dan para pemangku kepentingan Perseroan.
  • 10. PRINSIP-PRINSIP DASAR Pelaksanaan GCG di PT BUMI RESOURCES TBK didasarkan pada beberapa rujukan berikut : • Undang-Undang No. 40/2007 tentang PerseroanTerbatas. • Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BapepamLK): - SE-07/PM/2004 tanggal 2 Desember 2004 tentang Konfirmasi atas Pelaksanaan dari Peraturan No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit - Kep-45/PM/2004 tanggal 29 November 2005, Peraturan No. IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik -Kep 29/PM/2004, Peraturan No. IX.I.5 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit - Kep-63/PM/1996, Peraturan No.IX.I.4 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-496/ BL/2008 tanggal 2 Nopember 2009 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal . • Peraturan Bursa Efek Jakarta (BEJ) – Kep-305/ BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004, Lampiran II tentang Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa. • Peraturan Komisi Pengawas PersainganUsaha(KPPU) No.7 tahun 2009 tentang Pedoman Jabatan Rangkap Sesuai Ketentuan Pasal 26 Undang- undang No.5 tahun 1999 • Anggaran Dasar PT Bumi Resources Tbk., dan anak perusahaan. Praktik Terbaik Indonesia: • Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), tanggal 17 Oktober 2006. • Pedoman tentang Komisaris Independen, disusun oleh Task Force KNKG Praktik International Terbaik: • The UK Corporate Governance Code of Financial Reporting Council – 2010 • Corporate Governance Rules – New York Stock Exchange.
  • 11. • Blue Ribbon Report on Improving the Effectiveness of Corporate Audit Committee – 1999. • Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) Principles of Corporate Governance – 2004. Sesuai panduan yang ditetapkan oleh Indonesian Code of Good Corporate Governance yang diterbitkan oleh KNKG pada tahun 2006 serta praktik terbaik yang berlaku internasional, pelaksanaan GCG di PT BUMI RESOURCES TBK didasarkan pada prinsip-prinsip berikut: - Keterbukaan (Transparency) PT BUMI RESOURCES TBK mempraktikkan dan telah berkomitmen pada prinsip keterbukaan melalui transparansi informasi yang seluas-luasnya kepada publik dan pemegang saham, baik sesuai ketentuan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, maupun inisiatif sendiri. Laporan diterbitkan secara berkala dan tepat waktu dalam dua bahasa (Inggris dan Indonesia) mencakup Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Semesteran, Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit, serta Laporan Tahunan melalui berbagai media komunikasi seperti pertemuan analis, paparan publik, press releases. - Akuntabilitas (Accountability) PT BUMI RESOURCES TBK didukung oleh sistem manajemen perusahaan yang teratur, untuk menjamin terciptanya kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ perusahaan. Guna melaksanakan prinsip ini, Direksi menyampaikan laporan pertanggungjawaban operasionalnya yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris serta laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan. Penerapan prinsip akuntabilitas juga tercermin dalam pembentukan berbagai Komite Dewan Komisaris dan Direksi, pembentukan Divisi Audit Internal serta Manajemen Risiko. - Tanggung Jawab (Responsibility) PT BUMI RESOURCES TBK berkomitmen mematuhi setiap ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Melalui program-program tanggung jawab sosialnya, Perseroan terlibat secara langsung dalam berbagai kegiatan sosial dengan fokus pada pemberdayaan dan pengembangan di bidang agribisnis, peningkatan kualitas pendidikan dan taraf hidup masyarakat, pelestarian alam dan cagar budaya. - Independensi (Independence) Dewan Komisaris dan Direksi PT BUMI RESOURCES TBK senantiasa bersikap independen dalam setiap keputusan yang diambil. Namun, untuk menunjang kelancaran tugasnya, bila perlu maka dimungkinkan untuk mendapatkan saran dari konsultan
  • 12. hukum dan sumber daya manusia yang independen, maupun melalui diskusi dengan komite-komite. - Kewajaran (Fairness) PT BUMI RESOURCES TBK menerapkan perlakuan yang adil dan setara dalam berhubungan dan memenuhi hak-hak publik, otoritas pasar modal, komunitas pasar modal, maupun para pemangku kepentingan lainnya. Hubungan dengan karyawan dilakukan secara adil dan wajar sesuai hak dan kewajibannya serta menurut hukum dan peraturan yang berlaku. Dalam rangka terus meningkatkan penerapan dan internalisasi GCG di seluruh jajaran karyawan, PT BUMI RESOURCES TBK telah merumuskan Panduan Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilakunya. PANDUAN PELAKSANAAN GCG Pada bulan April 2006, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah menerbitkan kebijakan GCG PT BUMI RESOURCES TBK sebagaimana dijabarkan dalam dokumen “Cara Kerja yang Diharapkan dari Kita”, yang disahkan melalui surat keputusan Dewan Komisaris dan Direksi No. 739/ BR-BOD/IX/06 tanggal 20 September 2006. Dokumen tersebut memuat prinsip-prinsip dan kebijakan tata kelola perusahaan yang baik yang wajib dipatuhi setiap elemen perusahaan, serta garis besar pedoman pelaksanaan tugas dan kewajiban setiap organ dan fungsi perusahaan, serta hubungan perusahaan dengan pihak luar. PERATURAN PERUSAHAAN Pada tahun 2010, berlaku Peraturan Perusahaan PT BUMI RESOURCES TBK yang disahkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No.KEP.356 / PHIJSK - PKKAD/ V/2008 , untuk periode masa berlaku tahun 2008 – 2010. Di kuartal ke-4 (empat) tahun 2010 , manajemen PT BUMI RESOURCES TBK telah melakukan finalisasi atas proses kaji ulang dan revisi Peraturan Perusahaan tersebut, serta telah mendapatkan pengesahan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No.KEP.193/ PHIJSK-PKKAD / PP / III/ 2011 , tanggal 1 Maret 2011, untuk periode berlaku terhitung sejak tanggal 17 Januari 2011 hingga 16 Januari 2013. Dengan selalu dilakukannya proses kaji ulang Peraturan Perusahaan tersebut secara berkala, menunjukkan komitmen Perseroan untuk selalu menjunjung tinggi hubungan yang harmonis antara hak dan kewajiban karyawan dan Perseroan, serta dari waktu ke waktu melakukan penyesuaian dan perbaikan guna terciptanya
  • 13. keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan kerja dalam meningkatkan efektivitas, efisiensi, produktivitas dan prestasi kerja secara optimal. PEDOMAN PERILAKU PT BUMI RESOURCES TBK telah menetapkan Pedoman Perilakunya melalui Surat Keputusan No. 739//BR-BOD/IX/06 tanggal 20 September 2006. Pedoman Perilaku tersebut dibagi atas empat bidang etika sebagai berikut 1. Etika yang berkaitan dengan karyawan: • Keselamatan dan Kesehatan Karyawan • Pedoman tentang Kerahasiaan Karyawan • Kesempatan Kerja Yang Sama • Lingkungan Kerja Yang Bebas Dari Pelecehan • Perlindungan dan Penggunaan Yang Tepat Atas Aktiva Perusahaan • Larangan Penggunaan Narkoba dan Alkohol di Tempat Kerja 2. Etika yang berkaitan dengan hubungan lingkungan dan masyarakat: • Ketaatan Terhadap Hukum dan Peraturan • Ketaatan Terhadap Lingkungan • Pelayanan Masyarakat • Kontribusi Politik dan Keagamaan 3. Etika yang berkaitan dengan pelanggan, pemasok, dan pesaing: • Jujur dan Perilaku Yang Etis • Penggunaan Pihak Ketiga atau Agen • Menghindari Benturan Kepentingan • Hadiah dan Hiburan 4. Etika yang berkaitan dengan hubungan dengan pemegang saham: • Informasi Rahasia & Sensitivitas Harga • Akurasi Atas Informasi Publik dan Hubungan Dengan Media • Akurasi & Integritas Pembukuan dan Pencatatan. PERNYATAAN KEPATUHAN TERHADAP PEDOMAN PERILAKU Setiap tahun, secara berkala dan konsisten, masingmasing Komisaris, Direktur, manajemen, dan karyawan wajib menandatangani Formulir Ketaatan Terhadap Pedoman Perilaku, yang menyatakan bahwa mereka telah membaca Pedoman Perilaku dan memahami bahwa ketentuan tersebut berlaku bagi mereka. Penandatanganan Formulir Ketaatan Terhadap Pedoman Perilaku juga telah menjadi bagian dari proses penerimaan karyawan baru, yakni setiap karyawan baru memperoleh buku saku Pedoman Perilaku dan wajib menandatangani Formulir Ketaatan Terhadap Pedoman Perilaku.
  • 14. SOSIALISASI PANDUAN PELAKSANAAN GCG DAN PEDOMAN PERILAKU Sosialisasi Panduan Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku dilaksanakan secara rutin dan secara berkesinambungan setiap tahunnya. Bagi pihak internal, proses sosialisasi dilaksanakan dalam bentuk pelaksanaan berbagai workshop bagi setiap tingkatan karyawan mulai dari Komisaris, Direksi, manajemen sampai ke tingkat operator pertambangan. Sosialisasi juga dilakukan melalui penulisan artikel di majalah internal, pembuatan, serta pemasangan berbagai alat sosialisasi seperti poster, banner, dan berbagai alat komunikasi lainnya. Pedoman Panduan Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku dapat diakses publik melalui situs internet PT BUMI RESOURCES TBK : www.bumiresources.com Maskot GCG “Mr. SPIRIT” atau kepanjangan dari Semangat, Profesional, Independen, Rajin, Integritas, dan Tanggung jawab, yang diperkenalkan pertama kali oleh Perseroan pada tanggal 27 Juni 2007, masih menjadi alat komunikasi yang efektif bagi Perseroan untuk mensosialisasikan pemahaman nilai dan etika perusahaan terkait komitmen tingginya untuk melaksanakan GCG kepada seluruh pihak, baik internal maupun eksternal (termasuk pemasok, pelanggan, konsultan, maupun regulator). PENGAWASAN ATAS IMPLEMENTASI PEDOMAN PELAKSANAAN GCG & PEDOMAN PERILAKU Sebagai bentuk pengawasan atas efektivitas proses internalisasi dan implementasi Pedoman Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilakunya dalam kegiatan bisnis sehari-hari,PT BUMI RESOURCES TBK telah membentuk Speak Up System berdasarkan Memorandum Direksi No. 307/ BR-BOD/IV/06 tanggal 12 April 2006 dan diperbaharui dengan Memorandum No.171/BR/HR/II/08 tanggal 28 Pebruari 2008 perihal Sosialisasi dan Outsourcing Speak Up System. Speak Up System merupakan sebuah sistem terpusat yang membantu PT BUMI RESOURCES TBK dan anak perusahaan menerima laporan dari karyawan maupun pihak eksternal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran Pedoman Perilaku. Speak Up System memberikan kemudahan akses bagi karyawan dan pihak eksternal untuk menghubungi Perseroan dengan cara yang lebih terstruktur, independen dan terjamin kerahasiaannya. STANDAR OPERASIONAL Perseroan beroperasi dengan mempertimbangkan azas kehati-hatian, serta telah merumuskan dan menetapkan standar operasionalnya. Standar operasional
  • 15. mempunyai peran strategis dan sangat berpengaruh terhadap kemajuan Perseroan, antara lain: • Melalui system kebijakan dan prosedur yang ditulis dan disusun dengan baik, visi Perseroan menjadi bagian yang menyatu (integral) dalam operasi Perseroan. • Menjadi alat untuk mendokumentasikan dan menginformasikan proses bisnis seperti: - Memberikan pedoman mengenai limit atau otorisasi operasional. - Memberikan petunjuk mengenai cara yang harus dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam mencapai suatu tujuan. - Memungkinkan manajemen untuk memberikan tanggung jawab/wewenang untuk mengelola operasi Perusahaan. - Dapat digunakan oleh karyawan untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan operasional sesuai dengan wewenang masing- masing. BUKU PEDOMAN DEWAN PENGURUS Untuk mendukung konsistensi dan kualitas penerapan GCG di PT BUMI RESOURCES TBK dan seluruh anak perusahaan, Perseroan telah menetapkan Buku Pedoman Dewan Pengurus (Boards Manual) yang merupakan pedoman mengenai sistem dan prosedur yang mengatur bagaimana organ-organ Perseroan, yakni Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk komite-komite dari Dewan Komisaris dan Direksi, serta Sekretaris Perusahaan melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dalam kerangka GCG, termasuk juga tata hubungan kerja dari masing-masing organ Perseroan tersebut. STRUKTUR PEMEGANG SAHAM Hak-hak Pemegang Saham Sebagai bentuk penerapan prinsip GCG yang baik, PT BUMI RESOURCES TBK secara konsisten melindungi hak-hak para pemegang sahamnya agar pemegang saham dapat melaksanakan hak-haknya berdasarkan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melalui RUPS, para pemegang saham memiliki hak sebagai berikut (namun tidak terbatas pada):
  • 16. • Memperoleh perlakuan yang setara berdasarkan prinsip bahwa pemegang saham dengan jenis dan klasifikasi yang sama mempunyai kedudukan yang setara di dalam Perseroan. • Menghadiri, menyampaikan pendapat dan menggunakan suaranya dalam RUPS berdasarkan ketentuan “satu saham memberi hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan satu suara”. • Mendapatkan informasi material yang terkait dengan Perseroan secara berkala, tepat waktu, akurat dan teratur. • Menerima bagian dari keuntungan Perseroan yang diperuntukkan bagi pemegang saham dalam bentuk dividen dan/atau pembagian keuntungan lainnya, yang dibagikan sebanding dengan jumlah saham yang dimilikinya. • Menunjuk dan memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris. • Menentukan system remunerasi dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi. • Menilai kinerja dari Dewan Komisaris dan Direksi. • Menyetujui laporan keuangan yang telah di audit oleh auditor eksternal. • Mengesahkan laporan tahunan Direksi yang sebelumnya telah di telaah oleh Dewan Komisaris atas pengurusan Perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu. • Menyetujui rencana usaha dan keuangan Perseroan. • Menunjuk auditor eksternal Perusahaan. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa (RUPSLB) RUPS merupakan organ perusahaan yang memiliki kewenangan dan kekuasaan tertinggi dalam Perseroan. Kewenangan RUPS dan RUPSLB mencakup hal-hal di bawah ini: RUPS Tahunan RUPS Tahunan dilaksanakan setiap tahun, selambatlambatnya 6 (enam) bulan setelah penutupan tahun buku Perseroan. RUPS antara lain membicarakan halhal berikut: • Penyampaian laporan tahunan Direksi atas kinerja pengurusan Perseroan, yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan RUPS, dan laporan keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik untuk mendapat pengesahan; • Penetapan penggunaan laba Perseroan, jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif. • Penunjukan akuntan publik untuk proses audit tahun buku Perseroan yang sedang berjalan berdasarkan rekomendasi dan pertimbangan Komite Audit dan Dewan Komisaris
  • 17. • Keputusan mata acara RUPS lainnya yang telah diajukan sebagaimana mestinya dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar. DEWAN KOMISARIS Tugas Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas memberikan panduan dalam pembentukan Visi, Misi, Maksud, Tujuan Dasar, Kebijakan, Rencana dan Anggaran Keuangan BUMI dan untuk memastikan semua hal tersebut dilaksanakan dengan baik oleh Direksi. Dewan Komisaris PT BUMI RESOURCES TBK secara aktif mengawasi efektivitas dari penerapan penyelenggaraan perusahaan yang baik oleh Direksi dan memberi rekomendasi untuk melakukan perbaikan dan/atau perubahan yang diperlukan. Melalui hasil rekomendasi Komite Renumerasi dan Nominasi, Dewan Komisaris berhak mengajukan calon Presiden Komisaris, Presiden Direktur dan anggota dewan Komisaris dan Direksi lainnya kepada RUPS untuk ditetapkan. Dewan Komisaris harus melakukan tugas pengawasannya secara independen terhadap Direksi. Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris Secara berkala, paling sedikit sekali dalam setahun, Dewan Komisaris PT BUMI RESOURCES TBK wajib melakukan evaluasi atas kinerjanya. baik kinerja individu maupun efektivitas dari Dewan Komisaris secara kelompok berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dijabarkan dalam Panduan Dewan. Proses evaluasi kinerja dipimpin langsung oleh oleh Presiden Komisaris. IKU penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris meliputi: • Dukungan dan peran aktif pengawasan atas penyusunan dan/atau pelaksanaan nilai, visi, misi, maksud, tujuan dasar, kebijakan, rencana, dan perencanaan keuangan, serta praktik penyelenggaraan perusahaan yang baik. • Dewan Komisaris dan komite yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris telah dikelola dan beroperasi dengan baik. • Dukungan dan peran aktif dalam memberi petunjuk dan saran kepada Presiden Direktur dan/atau anggota Direksi lainnya secara memadai, dimana efektivitas kinerja dari Direksi dan manajemen meningkat secara signifikan. • Dukungan dan peran aktif dalam memberi keputusan penting dalam hal modal dan keuangan yang dapat dipertimbangkan dengan baik dan dilaksanakan secara layak, dimana kemungkinan risiko dan kerugian dapat diminimalisasi. • Kepuasan pemegang saham berkaitan dengan perlindungan terhadap aktiva Perusahan, akurasi informasi, dan pembayaran dividen telah terpenuhi.
  • 18. • Rapat Dewan Komisaris yang diadakan secaraberkala diantara para anggotanya dan juga dengan Direksi. • Tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat-rapat Dewan Komisaris dan/atau rapat-rapat Dewan Komisaris dan Direksi. Masa Jabatan Anggota Dewan Komisaris dipilih, diangkat dan ditetapkan oleh RUPS dengan masa tugas selama 3 (tiga) tahun sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar Perseroan. Komite Remunerasi dan Nominasi menyiapkan rincian prosedur dan kebijakan pencalonan dan pemilihan anggota Dewan Komisaris serta merekomendasikannya kepada Presiden Komisaris untuk diajukan kepada RUPS guna mendapatkan pengesahan. Anggota Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali. Independensi Anggota Dewan Komisaris Pengangkatan anggota Dewan Komisaris telah memenuhi kriteria Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 bahwa Perseroan harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jajaran anggota Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan afiliasi termasuk hubungan bisnis dengan PT BUMI RESOURCES TBK dan anak perusahaan serta hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan Komisaris/Direktur lainnya. Saat ini, sebanyak 3 orang(38%) dari anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen. Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris Komposisi Dewan Komisaris harus memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif dan layak. Dewan Komisaris harus terdiri sedemikian rupa dari anggotaanggota yang bertindak secara independen dan tidak mempunyai kepentingan yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk melaksanakan tugasnya secara independen dan kritis dalam kaitan dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, guna meningkatkan efektivitas dan keterbukaan atas diskusi atau pertimbangan yang dilakukan atau diberikan. Pembagian bidang-bidang pengawasan diantara anggota Dewan Komisaris ditentukan oleh Presiden Komisaris. Dari waktu ke waktu, Komite Remunerasi dan Nominasi bersama-sama dengan Dewan Komisaris akan mengkaji kembali jumlah anggota dan masa tugas dari Dewan Komisaris berdasarkan kondisi dan kebutuhan Perusahaan. Dewan Komisaris PT BUMI RESOURCES TBK terdiri dari 8 anggota yaitu: 1 (satu) orang Presiden Komisaris yang merupakan Komisaris Independen dan 7 (tujuh) orang anggota dimana 2 (dua) diantaranya merupakan Komisaris Independen. Program Pengenalan/Orientasi Dewan Komisaris Presiden Komisaris menyelenggarakan program pengenalan resmi bagi anggota/anggota baru dari
  • 19. Dewan Komisaris untuk memastikan bahwa Komisaris baru memiliki pemahaman menyeluruh mengenai tugas dan tanggung jawab mereka, serta memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai Perseroan. Program pengenalan resmi mencakup penjelasan mengenai hal-hal berikut: • Informasi mengenai Perusahaan • Penerapan dari prinsip tata kelolaperusahaan yang baik • Fungsi, hak, tugas dan tanggung jawab, keanggotaan dan komposisi, serta evaluasi kinerja dari Dewan Komisaris dan Direksi. • Sistem Audit Perusahaan • Strategi perusahaan dan proyek – proyek yang sedang berjalan. Program Pelatihan Berkelanjutan Dewan Komisaris PT BUMI RESOURCES TBK secara berkala sekurang-kurang nya sekali dalam setahun mengadakan kegiatan knowledge update dan/atau workshop yang ditujukan untuk manajemen eksekutif Perseroan termasuk seluruh anggota Dewan Komisaris, sebagai bagian dari program pelatihan berkelanjutan Perseroan terhadap para anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Kegiatan knowledge update dan workshop yang turut dihadiri anggota Dewan Komisaris, seperti: - IT Governance PT Bumi Resources Tbk., - Brand Positioning and Corporate Identity Exploration Selain itu, Perseroan juga memberi fleksibilitas kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan pelatihan mereka, serta menyusun rencana pelatihan masing-masing DIREKSI Tugas Direksi Direksi bertanggung jawab memimpin dan mengelola kegiatan sehari-hari untuk mencapai tujuan Perseroan. Direksi juga berkewajiban untuk menetapkan sasaran strategis Perseroan yang kemudian diajukan untuk mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris. Direksi bertanggung jawab penuh untuk menerapkan strategi yang telah disetujui, menjalankan operasional Perseroan dengan baik, dan mengelola secara efektif sistem pengendalian internal, manajemen risiko serta pertanggungjawabannya. Direksi dipimpin langsung oleh seorang Presiden Direktur. Masa Jabatan Anggota Direksi dipilih dan ditetapkan oleh RUPS berdasarkan rekomendasi Dewan Komisaris setelah menerima masukan dan hasil seleksi
  • 20. Komite Remunerasi dan Nominasi, dengan masa tugas selama 4(empat) tahun serta dapat dipilih dan diangkat kembali bilamana masa jabatannya telah berakhir. Komite Remunerasi dan Nominasi menyiapkan rincian prosedur dan kebijakan pencalonan dan penunjukan anggota Direksi. Independensi dan Keanggotaan Direksi Pengangkatan anggota Direksi telah memenuhi kriteria Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep- 305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 bahwa Perseroan harus memiliki Direktur tidak terafiliasi sekurang-kurangnya 1 (satu) orang dari jajaran anggota Direksi. Selain itu, anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan Direktur/Komisaris lainnya. Saat ini 2 (dua) orang (40%) dari anggota Direksi adalah Direktur Independen. Komposisi anggota Direksi harus sedemikian rupa untuk memungkinkan terjadinya pengambilan keputusan yang efektif dan memadai dan mereka harus tidak mempunyai kepentingan yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam menjalankan tugasnya secara independen dan kritis dalam hubungan dengan Dewan Komisaris dan anggota Direksi lainnya, untuk meningkatkan efektivitas dan keterbukaan pertimbangan pertimbangannya. Setiap anggota Direksi haruslah orang yang mempunyai karakter yang baik dan mempunyai pengalaman yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya. Tugas Masing-masing Anggota Direksi Presiden Direktur/Chief Executive Officer bertugas memimpin Perseroan dalam menerapkan Nilai-Nilai Perseroan, Visi, Misi, Maksud, Tujuan Dasar, Kebijakan, Rencana dan Anggaran. Dalam menjalankan perannya sebagai pimpinan, Presiden Direktur wajib memberikan arahan dan masukan kepada anggota Direksi dan manajemen eksekutif dalam upaya mencapai tujuan Perseroan serta pertumbuhan yang berkelanjutan. Presiden Direktur bertindak sebagai wakil Perseroan dan mempromosikan kepentingan Perseroan di lingkungan dunia usaha, dan masyarakat. Chief Operating Officer (COO) bertanggung jawab terhadap seluruh kebijakan dan strategi operasional bisnis pertambangan batubara Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan. COO juga bertanggung jawab untuk membuat rencana bisnis dan memimpin unit-unit usaha pertambangan Perseroan baik batubara maupun non-batubara serta membantu memastikan bahwa tujuan dan rencana usaha dibuat oleh masing-masing unit usaha dan diterapkan secara konsisten. Saat ini Chief Operating Officer dijabat oleh Chief Executive Officer. Direktur Pengembangan Usaha bertanggung jawab untuk memastikan bahwa unit-unit usaha yang sedang dalam tahapan pra operasional mengarah secara efektif dan efisien ke tahapan operasional. Direktur Considerations pengembangan usaha juga bertanggung jawab untuk membantu memastikan
  • 21. proyek-proyek eksplorasi di luar negeri dikelola dengan baik dan memiliki personil yang memadai guna mencapai keberhasilan sesuai tujuan Perseroan. Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko, dan Teknologi Informasi bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan bekerja sama dengan akuntan publik Perseroan, Komite Audit, Komite Manajemen Risiko, Information Technology Steering Committee dan Komite Sumber Daya Manusia. Dalam bidang audit internal, bertanggung jawab untuk melaksanakan wewenang Presiden Direktur terkait fungsi audit internal. Sejalan dengan penerapan metode audit berbasis risiko, untuk sementara waktu Direktur audit internal bertanggung jawab atas internalisasi dan penerapan sistem manajemen risiko korporat Perseroan. Dalam bidang Teknologi Informasi Direktur juga untuk sementara waktu bertanggung jawab untuk membantu Presiden Direktur dalam melindungi harta perusahaan dengan mendisain, mengembangkan dan menerapkan governance teknologi informasi yang terintregasi dengan cara yang efektif dan efisien guna menghasilkan sistem teknologi informasi yang memadai yang memenuhi kebutuhan BUMI saat ini dan masa mendatang. Chief Financial Officer (CFO) bertugas membantu Presiden Direktur dalam merancang kebijakan dan strategi keuangan Perseroan serta bertanggung jawab terhadap keseluruhan masalah keuangan. Untuk tanggung jawab keuangan, CFO melakukan fungsi kontrol dalam hal akuntansi, perpajakan, treasuri, keuangan Perseroan, analisa bisnis dan pelaporan. Direktur Investor Relations – Corporate Secretary bertanggung jawab kepada Presiden Direktur dalam hal yang berhubungan dengan investor, sekretaris perusahaan, komunikasi perusahaan, kehumasan, media relasi, dan corporate governance termasuk tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam bidang yang berhubungan dengan investor dan komunikasi, bertanggung jawab untuk berhubungan dengan investor publik dan institusional, para analis keuangan, media, publik dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam bidang sekretaris perusahaan, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi ketentuan yang berkaitan dengan peraturan dan masalah-masalah penting terkait dengan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia. Dalam bidang tata kelola perusahaan yang baik, bertanggung jawab dalam pengembangan aspek nilai dari tata kelola perusahaan yang dapat dipercaya serta sesuai dengan kebijakan, hukum, peraturan, dan perundangan yang berlaku. Program Orientasi/Pengenalan Direksi Presiden Komisaris menyelenggarakan program pengenalan resmi bagi anggota/anggota baru Direksi untuk memastikan bahwa Direktur baru memiliki pemahaman menyeluruh mengenai tugas dan tanggung jawab mereka, serta memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai Perseroan.
  • 22. Program pengenalan resmi harus mencakup penjelasan mengenai hal-hal berikut: • Informasi mengenai Perseroan. • Penerapan dari prinsippenyelenggaraan perusahaan yang baik. • Fungsi, hak, tugas dan tanggung jawab, keanggotaan dan komposisi, serta evaluasi kinerja dari Direksi. • Sistem audit Perseroan. • Strategi perusahaan dan proyek-proyek yang sedang berjalan Selain kegiatan pelatihan yang diadakan Perseroan tersebut diatas, secara khusus masing-masing anggota Direksi BUMI juga diberikan fleksibilitas untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan menyusun rencana pelatihan mereka masing-masing. Penilaian Kinerja Direksi Sebagai upaya penerapan prinsip GCG, PT BUMI RESOURCES TBK telah membuat pedoman penilaian kinerja semua elemen organ Perseroan yang terangkum dalam Panduan Dewan BUMI. Panduan tersebut menguraikan Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai acuan evaluasi kinerja Direksi baik secara individu maupun kelompok. Evaluasi kinerja Direksi dilakukan secara berkala, paling sedikit setahun sekali oleh Dewan Komisaris dan Presiden Direktur. Sedangkan evaluasi kinerja Presiden Direktur dilakukan oleh Dewan Komisaris. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja individu anggota Direksi antara lain mencakup: • Secara konsisten berupaya meningkatkan nilai pemegang saham • Kompetensi dalam memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi strategi Perseroan • Memiliki pemahaman yang tinggi terhadap risiko utama yang mempengaruhi perusahaan • Memberikan arahan yang jelas kepada manajemen • Kontribusi yang solid terhadap kerja sama Direksi • Memberikan komitmen atas waktu yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya dengan baik • Menghormati ide dari Direktur lain dan anggota manajemen. Kriteria yang digunakan dalam melakukan penilaian kinerja Direksi secara keseluruhan adalah: • Diskusi dan pembahasan yang produktif dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi. • Hubungan yang kuat antara Direksi dan manajemen • Kualitas dan ketepatan waktu pelaksanaan rapat, kertas kerja Direksi, dan dukungan di bidang sekretariat.
  • 23. • Komposisi anggota yang efektif, yang merupakan perpaduan yang tepat atas keahlian dan pengalaman dari para anggota. KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Perseroan memberikan imbalan jasa kepada Dewan Komisaris dan Direksi dalam bentuk gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya. Remunerasi dibahas terlebih dahulu oleh Komite Remunerasi dan Nominasi sebelum diajukan ke Dewan Komisaris untuk kemudian diajukan oleh Dewan Komisaris ke RUPS pengesahan. Kewenangan untuk menetapkan renumerasi Dewan Komisaris dan Direksi didelegasikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Prosedur remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi termasuk evaluasi tahunannya ditentukan dan dilakukan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi untuk kemudian diajukan kepada Dewan Komisaris. Di luar dari remunerasi tunai terserbut, para anggota Direksi juga menerima tunjangan- tunjangan yang mencakup fasilitas kesehatan, fasilitas komunikasi, biaya cuti tahunan, hari cuti tahunan sesuai dengan kebijakan perusahaan, dan biaya perjalanan dinas, serta kendaraan dinas dengan biaya operasional yang ditanggung Perseroan dan dengan opsi, kendaraan tersebut dapat dimiliki setelah 5 tahun pemakaian dengan potongan 50% dari harga pasar yang berlaku. KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS Untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Perseroan telah membentuk tiga komite di bawah pengawasan Dewan Komisaris yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite Manajemen Risiko. KOMITE AUDIT Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dengan tugas dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tanggung jawab pengawasannya terutama yang terkait dengan: • Integritas dan mutu laporan keuangan yang dipublikasikan • Efektivitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal maupun internal
  • 24. • Kecukupan pengendalian internal • Pelaksanaan pengendalian risiko • Ketaatan terhadap perundang-undangan dan peraturan yang berlaku KOMITE MANAJEMEN RISIKO Tugas dan Tanggung Jawab Dibentuk pada tanggal 15 Maret 2007 melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No.188/BR-BOC/III/07. Komite Manajemen Risiko dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi dalam meyakini adanya penerapan dan efektivitas dari pelaksanaan sistem manajemen risiko korporat yang menyeluruh di dalam Perseroan. Tugas dan tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: • Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan manajemen risiko perusahan (filosofi, risk appetite dan toleransi, visi, misi, tujuan dan target, dan strategi) yang telah ditetapkan oleh Direksi. • Mengkaji danmemastikan bahwa kerangka manajemen risiko sesuai dengan kebutuhan usaha BUMI. • Memastikan bahwaPresiden Direktur Audit Internal, Manajemen Risiko dan IT Direktur menunjukkan kepemimpinan dan arahan praktik manajemen risiko dan secara proaktif meningkatkan kemampuan manajemen risiko Perseroan. • Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai pengelolaan risiko stratejik perusahaan • Mengkaji rekomendasi atas keputusan stratejik PT BUMI RESOURCES TBK serta memberikan usulan kepada Direksi menyangkut profil risiko (risiko-risiko apa saja yang dapat timbul) dan memberikan rekomendasi atas batas toleransi serta rencana mitigasi risiko untuk masing-masing risiko stratejik perusahaan. • Mengkaji efektivitas kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan termasuk profil risiko dan memberikan rekomendasi kepada Direksi untuk memastikan bahwa risiko-risiko tersebut masih berada dalam batas toleransi risiko perusahaan. • Memberikan usulandan rekomendasi kepada Direksi dalam meningkatkan kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan. • Melapor ke Dewan Komisaris mengenai efektivitas penerapan manajemen risiko di BUMI termasuk hasil dari penanganan/penerapan rencana mitigasi risiko utama.
  • 25. • Bila diperlukan, menghadiri pertemuan ad-hoc dengan Direksi untuk mendiskusikan risiko signifikan yang memerlukan perhatian khusus. KOMITE PEDOMAN PERILAKU Tugas dan Tanggung Jawab Guna memastikan penerapan Pedoman Perilaku Perseroan dan pengoperasian Speak Up System yang efektif, pada tanggal 15 Juli 2008, Dewan Komisaris dan Direksi membentuk Komite Pedoman Perilaku melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris dan Direksi No.658/BR-BOD/VII/08. Tugas dan tanggung jawab Komite Pedoman Perilaku adalah sebagai berikut: • Mempromosikan penerapan Pedoman Perilaku. • Memberikan usulan perubahan Pedoman Perilaku guna meningkatkan standar etika Perusahaan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. • Mengelola sentralisasi dan penggunaan jasa pihak ke tiga (outsourcing) Speak Up System. • Berusaha mengumpulkan/mendapatkan informasi awal yang memadai dari Pelapor guna memungkinkan dilakukannya penyelidikan/ investigasi yang memadai oleh bisnis unit atau pihak lain yang terkait. • Mengevaluasi informasi dan data yang diterima sehubungan dengan Speak Up System secara independen dan tidak memihak. • Menjaga pelaksanaan kerahasiaan Speak Up System dengan memastikan bahwa: - Laporan mengenai adanya pelanggaran Pedoman Perilaku oleh seseorang yang tidak didukung oleh fakta atau bukti-bukti nyata tidak diproses dengan cara yang dapat merusak nama baik seseorang. - Identitas dari Pelapor dilindungi sehingga Pelapor tidak mengalami masalah dalam kepegawaian mereka di BUMI atau anak perusahaannya yang disebabkan oleh laporan yang diberikan. • Meneruskan laporan pelanggaran Pedoman Perilaku yang diterima kepada unit usaha terkait untuk di tindaklanjuti atau kepada pihak berwenang lainnya yang diusulkan berdasarkan hasil diskusi dengan Divisi Internal Audit atau Komite Audit Bumi. • Memonitor penyelidikan/investigasi yang dilakukan oleh unit usaha terkait dan memastikan bahwa penyelidikan/investigasi dilakukan secara profesional dan tepat waktu.
  • 26. • Mendiskusikan dengan Divisi Internal Audit atauKomite Audit Bumi. apabila terdapat keraguan kepada siapa laporan harus diteruskan. Hal ini mungkin diperlukan apabila laporan pelanggaran yang diterima mengimplikasikan/melibatkan lebih dari satu orang/fungsi dari beberapa departemen/ divisi atau melibatkan pejabat dengan posisi tinggi. • Memberikan umpan balik kepada Pelapormengenai hasil penyelidikan / investigasi. • Mengusulkankepada Direksi jenispenghargaanyang akan diberikan kepada pelapor yang memberikan laporan yang dapat dipertanggung - jawabkan yang menunjukkan indikasi jelas adanya pelanggaran Pedoman Perilaku. KOMITE SUMBER DAYA MANUSIA Tugas dan Tanggung Jawab Untuk lebih meningkatkan efektivitas kinerja organisasi yang berkaitan dengan fungsi sumber daya manusia, pada tanggal 8 Oktober 2010, Direksi telah membentuk Komite Sumber Daya Manusia melalui Surat Keputusan Direksi No.959/BRBOD/X/10, dimana nantinya komite ini akan secara aktif memberikan usulan kepada Direksi mengenai kebijakan- kebijakan sumber daya manusia di kelompok usaha bumi, memonitor dan mengevaluasi penerapan kebijakan-kebijakan sumber daya manusia yang ada di kelompok usaha BUMI, dan melaporkan penerapan kebijakan-kebijakan tersebut kepada Direksi. Tugas dan tanggung jawab Komite Sumber Daya Manusia adalah sebagai berikut: • Mengkaji ulang pengembangan sumber daya manusia termasuk perencanaan tenaga kerja dan struktur organisasi serta keselarasan pengembangan dan rencana tersebut dengan anak perusahaan dan diantara anak perusahaan; • Mengkaji ulang keselarasan kebijakan dan praktik remunerasi dan tunjangan yang berlaku di BUMI dengan anak perusahaan, dan diantara anak perusahaan; • Mengkaji ulang proses-proses perekrutan dan seleksi, remunerasi dan tunjangan, serta perencanaan suksesi dan nominasi untuk tingkat manajemen kelompok usaha BUMI (SVP/VP/GM) yang memiliki garis pelaporan langsung kepada Direksi/CEO/Presiden Direktur; • Memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut diatas kepada Direksi, untuk kemudian kepada CEO/Presiden Direktur untuk mendapatkan persetujuan.
  • 27. • Melakukan tugas dan tanggung jawab lainnya yang berkaitan dengan hal-hal sumber daya manusia di BUMI dan anak perusahaan, diluar dari yang sudah disebutkan di atas, sesuai dengan yang telah disepakati dan diputuskan dalam rapat Komite. IT STEERING COMMITTEE Tugas dan Tanggung Jawab Untuk lebih merealisasikan visi Teknologi Informasi BUMI untuk secara proaktif bermitra dengan bisnis dengan memberikan layanan IT yang berkualitas dan efektif dalam hal biaya, sehingga BUMI dan anak perusahaan dapat mempercepat pelaksanaan strategi bisnisnya , maka pada tanggal 15 Desember 2010 Direksi telah membentuk IT Steering Committee melalui Surat Keputusan Direksi No.1192/BR-BOD/ XII/10. Dalam fungsinya membantu Direksi, komite ini akan mengadakan rapat sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun, dan akan memastikan keselarasan antara inisiatif teknologi informasi dengan tujuan bisnis pada tingkat tertinggi di Perseroan, yakni melalui pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang mencakup: • Menjaga keselarasan strategis antara inisiatif TI dengan tujuan bisnis, dengan cara: a. Memberikan arahan strategis dan keselarasan antara TI dengan bisnis, termasuk mengeluarkan panduan kebijakan tingkat tinggi (jika diperlukan); b. Mengevaluasi inisiatif TI yang diajukan untuk memastikan bahwa inisiatif tersebut secara strategis sejalan dengan tujuan bisnis; c. Melakukan verifikasi terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis. • Memastikan bahwainisiatif TI memberikan manfaat kepada bisnis dengan cara: a. Mengawasi pemberian manfaat oleh TI kepada bisnis dan memperhatikan aspek pengembalian dari investasi TI; b. Meninjau, menyetujui, dan mengevaluasi inisiatif TI, mengawasi analisis biaya/manfaat, dan meninjau portofolio untuk mengoptimalkan biaya. • Mengawasi manajemen risiko dengan cara: a. Memastikan manajemen memiliki sumber daya agar manajemen risiko IT dilakukan dengan benar, dengan memperhatikan risiko investasi TI dan melakukan konfirmasi bahwa risiko yang penting sudah dikelola secara memadai; b. Memastikan bahwa semua proyek TI memiliki komponen manajemen risiko proyek. • Mengawasi manajemen kinerja, dengan cara:
  • 28. a. Meninjau pengukuran kinerja TI dan kontribusi TI kepada bisnis; b. Menentukan ukuran keberhasilan proyek, menindaklanjuti kemajuan proyek-proyek utama TI, dan memonitor serta memberikan arahan proses utama dari tata kelola TI. SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL Tinjauan atas praktik dan usaha perbaikan pengendalian internal PT BUMI RESOURCES TBK adalah sebagai berikut: - Komponen lingkungan pengendalian (control environment): PT BUMI RESOURCES TBK telah mengedepankan pentingnya penerapan Pedoman Perilaku secara berkelanjutan di seluruh organisasi PT BUMI RESOURCES TBK untuk memastikan bahwa karyawannya memiliki integritas yang tinggi dan menerapkan etika dalam semua kegiatan mereka. Pelatihan dan program pengembangan yang terkait telah disediakan kepada karyawan PT BUMI RESOURCES TBK dan anak perusahaannya untuk memastikan bahwa semua karyawan telah kompeten dan dilengkapi dengan pengetahuan dan kemampuan yang cukup dalam melaksanakan peran dan tanggung jawab mereka. Direksi dan Dewan Komisaris telah memberikan perhatian dan arahan penuh untuk memastikan lingkungan pengendalian berlaku sebagai suatu landasan yang kuat untuk semua komponen lain dalam pengendalian internal. - Komponen penilaian risiko (risk assessment): PT BUMI RESOURCES TBK telah menunjuk Risk Officer di PT BUMI RESOURCES TBK dan anak perusahaannya untuk membantu Risk Owner dalam mengidentifikasi, menganalisis, merencanakan serta melaksanakan dan memantau kegiatan mitigasi. BUMI telah mendokumentasikan dan mengkomunikasikan kepada karyawan terkait, kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko Korporat (Enterprise Risk Management – ERM). Termasuk dalam kebijakan dan prosedur ERM ini adalah Tujuan, Pihak yang bertanggung jawab, Struktur Organisasi Pengelolaan Risiko, Kerangka Kerja Manajemen Risiko, Kebijakan Risiko dan Proses Manajemen Risiko (yaitu: identifikasi, evaluasi, mitigasi, pemantauan dan pelaporan risiko). Setiap kali muncul risiko yang signifikan, risiko ini akan segera dianalisa dan rencana mitigasi yang tepat akan dirancang, diimplementasikan dan dimonitor. Selain itu, penilaian risiko secara keseluruhan dan terperinci telah dilakukan secara teratur di BUMI dan anak perusahaan atas proses bisnis kunci. Dalam hal penilaian risiko kecurangan (Fraud Risk Assesment), penilaian ini telah dilakukan secara berkelanjutan. Secara ringkas, proses manajemenrisiko
  • 29. telah mencakup proses penentuan tujuan, identifikasi kejadian, penilaian risiko, dan tanggapan atas risiko. - Komponen kegiatan pengendalian (control activity): Rencana mitigasi risiko (risk mitigation plan) telah ditinjau dan diperbarui di PT BUMI RESOURCES TBK, KPC, Arutmin dan anak perusahaan lain yang besar. Dokumentasi dan rancangan kegiatan pengendalian telah ditingkatkan sebagai bagian dari penyusunan, update dan perbaikan SOP berkelanjutan di PT BUMI RESOURCES dan anak perusahaannya. SOP ini telah dikomunikasikan dan disosialisasikan kepada karyawan terkait dan implementasinya telah ditinjau dan dipantau secara berkelanjutan untuk memastikan kinerja berkualitas tinggi yang konsisten dalam semua kegiatan pengendalian di BUMI dan anak perusahaannya. - Komponen informasi dan komunikasi (information and communication): Manajemen operasi memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem pengendalian internal beroperasi secara efektif melalui identifikasi, pencatatan dan komunikasi informasi yang relevan dalam bentuk dan jangka waktu yang memadai sehingga mereka dapat menjalankan tanggung jawab mereka dengan baik. Selanjutnya, BUMI telah sepenuhnya menerapkan Speak-Up System untuk memastikan bahwa semua pelanggaran signifikan atas Pedoman Perilaku akan diselidiki dan ditindaklanjuti secara tepat. - Komponen pemantauan (monitoring): Kegiatan pemantauan telah dilakukan melalui pengawasan secara mendalam dan berkelanjutan pada semua tingkatan manajemen di semua divisi di bawah Grup BUMI untuk mengidentifikasi potensi penyimpangan yang dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan dan untuk melakukan perbaikannya dengan segera. Divisi Audit Internal juga mengevaluasi dan memantau proses dan praktik pengendalian internal di bawah Grup PT BUMI RESOURCES. Untuk memperkuat sumber dayanya, Divisi Audit Internal PT BUMI RESOURCES telah merekrut seorang superintendent audit internal pada tahun 2010, dalam rangka melakukan proses audit internal yang lebih lengkap dan komprehensif di PT BUMI RESOURCES dan anak perusahaan, dan juga untuk memastikan Divisi Audit Internal dilengkapi dengan pengetahuan dan kemampuan audit internal yang memadai. Konsultan Independen (yaitu PricewaterhouseCoopers dan Ernst & Young) masih membantu Divisi Audit Internal untuk melakukan telaah atas pengendalian internal atas area tertentu yang signifikan di BUMI, KPC dan Arutmin. Divisi Audit Internal telah memantau secara aktif proses telaah pengendalian internal oleh konsultan ini untuk memastikan efektivitas telaah dalam menyelesaikan isu pengendalian internal yang potensial. Hasil telaah telah dilaporkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
  • 30. Pembahasan telah dilakukan secara rutin dengan Komite Audit pada tingkat induk dan anak perusahaan atas masalah-masalah terkait dengan audit internal untuk memastikan bahwa Komite Audit memperoleh cukup informasi untuk menjalankan fungsi pengawasannya. Divisi Internal audit telah memantau secara berkelanjutan praktik pengendalian internal serta pelaksanaan rencana mitigasi risiko dan bekerja sama dengan Komite Audit PT BUMI RESOURCES (dan juga Komite Audit KPC dan Arutmin) dan fungsi-fungsi lain dalam organisasi PT BUMI RESOURCES TBK untuk memastikan bahwa kegiatan pengendalian telah dirancang dengan baik untuk mengurangi risiko signifikan dan beroperasikan secara efektif dalam semua proses bisnis utama pada PT BUMI RESOURCES TBK dan anak perusahaannya. DIVISI AUDIT INTERNAL Divisi Audit Internal menyediakan jasa assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan membantu manajemen PT BUMI RESOURCES TBK dalam mencapai sasarannya melalui pendekatan yang sistematis dan terarah untuk melakukan evaluasi dan perbaikan pada efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola (governance). Untuk tujuan ini, Kepala Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Presiden Direktur dan bekerja erat dengan Komite Audit dan konsultan internal audit secara independen. Beliau bertanggung jawab untuk merencanakan, menjalankan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan audit dalam rangka mencapai sasaran Divisi Audit Internal. Dalam memenuhi tanggung jawab mereka, Auditor Internal PT BUMI RESOURCES merujuk kepada Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal (International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing) yang diterbitkan oleh Institute of Internal Auditors (IIA), termasuk mematuhi Kode Etik Audit Internal yang juga dikeluarkan oleh IIA. Semua kegiatan Divisi Audit Internal bebas dari pengaruh komponen apapun di BUMI dalam pemilihan area, metodologi, cakupan, prosedur, frekuensi, waktu pelaksanaan (timing) audit dalam rangka memastikan independensi dan obyektivitas dalam melaksanakan tugas Audit Internal. Semua Auditor Internal PT BUMI RESOURCES dilarang: - Untuk melaksanakan tugas operasional perusahaan termasuk menerapkan rekomendasi audit internal. - Untuk terlibat dalam transaksi operasional harian. - Untuk berada di dalam garis tugas (command line) kegiatan operasional, kecuali dalam kegiatan yang berhubungan dengan audit internal.
  • 31. Divisi Audit Internal memiliki akses penuh ke semua fungsi, catatan, aset fisik dan karyawan PT BUMI RESOURCES. Divisi Audit Internal mempunyai tugas sebagai berikut: - Merancang dan menjalankan rencana audit internal tahunan untuk memastikan sasaran pengendalian internal telah dirancang dan beroperasi secara tepat. Sasaran pengendalian internal ini adalah keandalan dan ketepatan informasi keuangan dan operasi, efektivitas dan efisiensi dalam operasi, perlindungan aset fisik, dan kepatuhan pada semua undang- undang, peraturan dan kontrak yang relevan. - Menguji dan mengevaluasi sistem pengendalian internal, manajemen risiko dan praktik tata kelola sesuai dengan kebijakan BUMI, serta menyediakan masukan untuk memperbaiki praktik sistem pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata kelola. - Menganalisa dan mengevaluasi pengendalian internal yang berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi operasional atas area keuangan, akuntansi, operasi, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan area penting lainnya. - Menyediakan rekomendasi obyektif atas proses dan kegiatan yang dievaluasi kepada manajemen dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi yang ada secara berkelanjutan. - Menyediakan dan menjelaskan laporan audit kepada Direksi, Dewan Komisaris, termasuk Komite Audit PT BUMI RESOURCES TBK (dan Komite Audit KPC dan Arutmin, yang dibentuk pada tahun 2010). - Memantau status penerapan rekomendasi audit internal sebelumnya. - Bekerja erat dengan Komite Audit dalam menjalankan fungsi pengawasannya sehubungan dengan kegiatan audit internal serta penjagaan kualitas (quality assurance) atas kegiatan audit internal - Melaksanakan audit khusus sesuai kebutuhan manajemen PT BUMI RESOURCES TBK. - Berdasarkan permintaan, menyediakan jasa konsultasi untuk membantu manajemen PT BUMI RESOURCES TBK dalam mencapai target dan sasaran mereka. - Menyediakan dukungan kepada Code of Conduct Committee dalam menindaklanjuti laporan pelanggaran Pedoman Perilaku melalui Speak-Up System. Untuk memperkuat praktik audit internal yang ada, Divisi Audit Internal akan mempekerjakan auditor internal tambahan, mengembangkan pengetahuan dan kemampuan auditor internal secara berkelanjutan dengan cara menghadiri konferensi, seminar dan sertifikasi audit internal serta memperbaiki struktur
  • 32. organisasinya secara berkelanjutan dengan cara membekali auditor dengan Teknik Audit Berbantuan Komputer (CAAT), manual dan Sistem Manajemen Internal Audit untuk memelihara efektivitas dan efisiensi pelaksanaan jasa audit bernilai tambah kepada BUMI. Saat ini, Divisi Audit Internal telah memiliki tiga auditor bersertifikat Certified Internal Auditor (CIA) dari the Institute of Internal Auditor dan satu auditor yang memperoleh Sertifikat IV dalam Investigasi Pemerintah dari Layanan Forensik Australia (Australian Forensic Services). SEKRETARIS PERUSAHAAN DAN KEGIATAN KETERBUKAAN INFORMASI Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan PT BUMI RESOURCES TBK adalah meliputi: • Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab dalam mempertahankan komunikasi yang baik dan efektif ke publik. • Sekretaris Perusahaan bertindak sebagai penghubung dan memelihara hubungan yang baik antara Perseroan dengan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, pemodal, analis, media, dan publik. • Sekretaris Perusahaan harus selalu mengikuti semua peraturan yang berkaitan dengan pasar modal dan Bursa Efek Indonesia khususnya hukum dan peraturan yang berlaku, dan mengambil tindakan yang sesuai dan memberikan saran dan masukan kepada Direksi guna memastikan bahwa Perusahaan telah mentaati Undang-Undang Perusahaan Terbatas, ketentuan Pasar Modal dan Bursa Efek Indonesia, serta hukum dan peraturan lainnya. • Sekretaris Perusahaan membantu pekerjaan kesekretariatan untuk mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas mereka dengan mengkoordinasi rapat Dewan Komisaris dan Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham dan menyiapkan agenda yang relevan, mengawasi pengelolaan dokumentasi Dewan Komisaris dan Direksi, mengkoordinasi dan menindaklanjuti penugasan komite Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta manajemen senior. Sesuai dengan peraturan Bapepam Kep-63/PM/1996, peraturan No. IX.I.4- 1996, Sekretaris Perusahaan juga menyimpan dan memutakhirkan daftar pemegang saham, serta memfasilitasi penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan Rapat Umum. Sekretaris Perusahaan juga melaksanakan koordinasi
  • 33. keikutsertaan Perseroan dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia dalam rangka untuk mempromosikan kegiatan pasar modal kepada masyarakat luas, disamping kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan terhadap pengembangan masyarakat dan lingkungan Penyampaian Laporan Periodik PT BUMI RESOURCES TBK selalu memperhatikan ketepatan penerbitan dan akurasi dari laporan sebagai bentuk ketaatan terhadap perundangan, hukum, peraturan Pasar Modal dan Bursa Efek. Laporan periodik tersebut termasuk Laporan Pengembangan Kegiatan Eksplorasi, Laporan Keuangan Kwartal, Semester maupun Tahunan. Pengungkapan Informasi Perseroan PT BUMI RESOURCES TBK berkomitmen untuk menjaga standar yang tinggi atas pengungkapan informasi Perseroan guna memastikan bahwa semua investor dan calon investor mempunyai akses yang sama atas informasi yang berkualitas dan relevan. PT BUMI RESOURCES TBK membuat kebijakan atas Pengungkapan Informasi Kepada Publik dan Regulator guna menjaga informasi yang sensitif dan secara efektif menyebarkan data Perseroan yang bernilai dan informatif. Pengungkapan Informasi Perseroan selama tahun 2010 meliputi iklan,informasi keuangan / pernyataan kepada publik berupa press release, konferensi media dan keikutsertaan dalam investor summit yang diselenggarakan oleh Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia, public exposes, pertemuan dengan analis, dan wawancara dengan media (formal maupun informal), juga korespondensi dengan Bapepam- LK dan Bursa Efek Indonesia. Laporan Tahunan PT BUMI RESOURCES TBK diterbitkan setiap tahun dalam dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Inggris. Laporan tersebut memberikan informasi mengenai kinerja PT BUMI RESOURCES TBK, baik kinerja keuangan maupun operasional. Laporan Tahunan juga memberikan informasi mengenai usaha Perseroan yang berkelanjutan guna mengembangkan kemampuan sumber daya manusia, praktik Good Corporate Governance, tanggung jawab sosial perusahaan serta informasi mengenai laporan keuangan. Profil Perseroan yang berisi informasi mengenai visi, misi, strategi, operasi dan produk, anak perusahaan, serta tinjauan ke depan Perseroan dan informasi Perseroan juga tersedia untuk publik. Bagi yang ingin mendapatkan informasi mengenai Perseroan, salinan atas informasi yang dikirimkan Perseroan ke Bursa Efek Indonesia, press release, public exposes atau pertemuan dengan analis, laporan keuangan kuartal dan semester, Laporan Tahunan, profil Perseroan dan
  • 34. informasi terkait lainnya dapat di akses di website PT BUMI RESOURCES TBK yaitu www.bumiresources.com. Paparan Publik Seperti telah disinggung di atas, PT BUMI RESOURCES TBK telah melaksanakan kegiatan public expose bersamaan dengan keikutsertaan Perseroan dalam acara Investor Summit and Capital Market Expo 2010 pada tanggal 11 November 2010 di Jakarta. Dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah sebagai bentuk kepatuhan Perseroan terhadap peraturan terkait, yakni diantaranya Peraturan Bursa Efek Indonesia No I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, dimana didalamnya juga mengatur tentang kewajiban perusahaan tercatat untuk melakukan public expose tahunan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun. KEBIJAKAN BENTURAN KEPENTINGAN Pedoman Perilaku “Cara Kita Melakukan Usaha” PT BUMI RESOURCES TBK mengatur kebijakan tentang benturan kepentingan sesuai dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. IX. E. 1 dan Anggaran Dasar Perusahaan. Melalui Pedoman Perilaku PT BUMI RESOURCES TBK dan Panduan Dewan yang sesuai dengan Indonesian Code of Good Corporate Governance bagian 4, PT BUMI telah secara eksplisit meletakkan panduan untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan pribadi, baik yang terjadi maupun yang mempunyai potensi benturan kepentingan dengan BUMI secara keseluruhan. Setiap anggota Komisaris, Direktur, manajemen dan karyawan harus secara hati- hati menghindari benturan kepentingan apapun antara kepentingan pribadi, profesional, atau kepentingan usaha mereka dengan kepentingan Perseroan, dalam setiap tindakan yang diambil mereka dalam mewakili Perseroan sesuai dengan kapasitas mereka. Salah satu ukuran untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan adalah adanya kewajiban bagi setiap karyawan yang memiliki kepentingan langsung maupun tidak langsung dalam hubungan dengan individu atau organisasi yang ingin melakukan transaksi dengan BUMI untuk memberitahukan benturan kepentingan dan tidak boleh ikut serta untuk berdiskusi atau pengambilan keputusan terhadap transaksi tersebut Dalam rangka untuk memperbaiki praktik-praktik GCG yang sudah diterapkan dan untuk memperkenalkan Pedoman Perilaku Perseroan, kebijakan mengenai benturan kepentingan akan ditambahkan dengan adanya Pernyataan Benturan Kepentingan yang harus ditandatangani oleh setiap individu BUMI setiap tahunnya. Dengan menandatangani pernyataan tersebut, yang bersangkutan
  • 35. menyatakan telah membaca dan memahami kebijakan benturan kepentingan dan bila melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan Perseroan yang berlaku. MANAJEMEN RISIKO Dalam dunia bisnis yang dinamis dan penuh persaingan, PT BUMI RESOURCES TBK tidak akan mampu mengelola risiko stratejik maupun taktis dengan hanya bersikap pasif. Oleh karena itu Perseroan telah mengembangkan berbagai cara dan pendekatan guna menggali berbagai dimensi risiko yang dihadapi Perseroan terkait dengan kegiatan serta kemungkinan terjadinya risiko tersebut sehingga kita mampu mengelola risiko dan menjadikannya hal yang menguntungkan Perseroan KASUS HUKUM YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN Perseroan dan unit usaha menghadapi beberapa kasus hukum yang merupakan kewajiban kontinjen terhadap berbagai klaim dari pihak ketiga yang timbul dari transaksi bisnisnya dan berbagai penetapan perpajakan tertentu, yang kini masih dalam proses pengadilan atau sedang dalam proses banding, yang hasil akhirnya belum bisa ditentukan pada saat ini, antara lain: - Penambangan Tanpa Ijin (PETI) dalam wilayah pertambangan Arutmin dan Kuasa Pertambangan yang tumpang tindih dengan wilayah pertambangan Arutmin. - Kompensasi atas jasa hasil produksi batubara dengan PPN Masukan. - Klaim kepemilikan atas tanah yang masih terletak di area pertambangan KPC, oleh unsur masyarakat; - Ijin dari Menteri Kehutanan Indonesia terkait dengan sebagian wilayah kontrak karya pertambangan yang berada pada kawasan hutan lindung atau taman nasional. PERLINDUNGAN KONSUMEN Dengan mengacu pada prinsip-prinsip GCG, BUMI bertekad untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggannya. BUMI menjual produkproduknya kepada pemakai akhir, dimana seluruh pelanggan BUMI adalah perusahaan. Oleh karena itu, setiap penjualan batubara harus selalu di dukung dengan suatu kontrak yang memberikan perlindungan ekstra untuk hak dan kewajiban dari masing- masing pihak. Selain itu, setiap pelanggan secara aktif didorong untuk melaporkan setiap pelanggaran Pedoman Perilaku BUMI secara langsung melalui Speak Up System.
  • 36. TANGGUNG JAWAB SOSIAL & PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN Komitmen PT Bumi Resources Tbk. (“BUMI” atau “Perseroan”) dalam pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) terbangun atas dasar komitmen yang terinternalisasi dalam tubuh Perseroan melalui misi yang diemban yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah operasi penambangan dan menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi pertambangan. Perseroan menyadari sepenuhnya, tujuan program pembangunan masyarakat dan lingkungan akan sulit dicapai melalui kegiatan-kegiatan insidental yang hanya bersifat charity. Perseroan mengemas program-program CSR dalam rangkaian program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (community development) yang berkesinambungan. Dampak lingkungan hidup merupakan aspek yang secara terintegrasi dipertimbangkan di dalam setiap tahapan kegiatan operasional Perseroan. Oleh karenanya semua karyawan Perseroan harus bertindak dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan hidup. Guna mencapai semua tujuan tersebut, BUMI menerapkan sistem manajemen lingkungan dengan prinsip Plan-Do-Check- Review yang diterapkan di unit usaha yang mengacu pada standar ISO 14001. Perseroan bertekad untuk secara efektif mengelola dampak lingkungan hidup sebagai akibat dari kegiatan operasionalnya melalui upaya-upaya pencegahan pencemaran dan meminimalkan polusi dari aktivitas penambangan. Selain itu, Perseroan juga berkomitmen untuk mengembalikan lahan bekas tambang menjadi lahan yang produktif, stabil dan aman serta terus berupaya menjaga keanekaragaman hayati. Perseroan juga selalu berperan aktif dalam upaya meningkatkan integrasi dan keseimbangan prioritas sosial, lingkungan hidup dan perekonomian. Dalam hal ini, Perseroan akan terus berupaya membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, meningkatkan taraf kesehatan dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik. Melaksanakan program-program pemberdayaan masyarakat untuk mendukung pembangunan perekonomian regional berdasarkan sumber daya setempat, serta membangun dan memelihara kemitraan dengan pemerintah dan masyarakat setempat dan pihak-pihak terkait lainnya merupakan dua hal lain yang dilaksanakan secara simultan.
  • 37. Prinsip tripartit (keterlibatan perusahaan, institusi pemerintah, dan masyarakat) dalam penyusunan dan pelaksanaan program CSR merupakan upaya yang selalu Perseroan lakukan agar tingkat keberhasilan program lebih maksimal dan mampu menumbuhkan rasa memiliki (self belonging) pada masing-masing pihak sehingga tujuan masyarakat mandiri dan sejahtera secara berkelanjutan dapat tercapai. Paparan lengkap tentang program-program CSR dapat dilihat pada bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan. V. KESIMPULAN DAN SARAN Perseroan menyadari bahwa penerapan GCG harus dilakukan secara berkelanjutan. Karena itu sosialisasi atas GCG maupun peningkatan praktik GCG serta implementasinya terus dilakukan sepanjang tahun maupun tahun-tahun berikutnya. Berikut rencana peningkatan praktik GCG tahun berikutnya adalah : 1. Me-review dan melakukan perbaikan Panduan Dewan (Board Manual) BUMI 2. Melengkapi piagam komite-komite yang belum ada, serta me-review dan memperbaharui, jika diperlukan, atas piagam-piagam komite yang sudah ada 3. Mengkaji secara berkala struktur organisasi Perseroan dan jika diperlukan, melakukan perbaikan dengan melengkapi/menambah organ yang belum lengkap dalam organisasi, serta memperbaiki jalur komunikasi dan/atau pelaporan yang ada di dalam struktur. 4. Me-review SOP dan pedoman kerja yang ada di unit-unit bisnis/divisi, serta melengkapi SOP dan pedoman kerja yang diperlukan. 5. Memfasilitasi kegiatan sosialisasi yang berkelanjutan atas GCG, Pedoman Perilaku dan Enterprise Risk Management ke seluruh manajemen eksekutif dan seluruh karyawan BUMI dan anak perusahaan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada 6. Melanjutkan penerapan IT governance 7. Melanjutkan pelaksanaan review/audit rutin berbasis risiko di unit-unit bisnis 8. Melakukan self assessment atas kerangka kerja dan penerapan GCG di Perseroan
  • 38. Melanjutkan dan me-review penerapan Early Warning System dan Management Reporting System yang sudah berjalan, serta melakukan perbaikan-perbaikan jika diperlukan. DAFTAR PUSTAKA Tjager, I. N. (2003). Corporate governance: Tantangan dan kesempatan bagi komunitas bisnis Indonesia. Jakarta: Prenhalindo. BAPEPAM. (2006). Studi penerapan prinsip-prinsip OECD 2004 dalam peraturan Bapepam mengenai corporate governance. Diunduh pada 4 April 2010, dari http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/publikasi_pm/kajian_pm/studi- 2006/studipenerapan-oecd.pdf Tangkilisan, H. N. S. (2003). Manajemen Keuangan bagi Aplikasi Kredit Perbankan, Mengelola Kredit Berbasis Good Corporate Governance. Yogyakarta: Penerbit Balairung. Shleifer, A., & Vishny, R.W. (1997). A Survey of Corporate Governance, Journal of Finance 52, 2, 737-783 Rezaee, Z. (2007). Corporate Governance Post Sarbanes-Oxley. Hoboken: John Wiley & Sons, Inc. FCGI, (n.d.). Latar Belakang Pemunculan Good Corporate Governance, diunduh dari http://www.fcgi.or.id/governance/about-good-corporate-governance.html. Komite Cadburry (1992) Report on the Financial Aspects of Corporate Governance, London: Gee. Daniri M. A. (2005). Good Corporate Governance: Konsep dan Penerapannya di Indonesia. Jakarta: Ray Indonesia, , 2005. Wicaksana B. A. K. (2010). Dampak Diversitas Kebangsaan Anggota Dewan Komisaris Dan Direksi Pada Kinerja Pasar Perusahaan. Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 1, No. 1, pp: 9-17 Surya, I. & Yustiavandana, I. (2006). Penerapan Good Corporate Governance: Mengesampingkan Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha. Jakarta: Kencana. Zarkasyi, W. (2008). Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Manufaktur, Perbankan, Dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung: Alfabeta