1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Disusun untuk mata kuliah :
Sistem Informasi Manajemen Minggu Ke Sembilan Semester Gasal 2018
Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, S.E., M.Si., CMA.
Disusun Oleh :
Istianah Indrayani
43217110118
Mengenai :
INFORMASI DALAMPRAKTIK
2. Informasi dan Pelaksanaan
Informasi dan Pelaksanaan
Sistem Informasi dan Manajemen merupakan salah satu komponen yang tidak dapat
dipisahkan dari aktivitas pendidikan. Kedua komponen ini memiliki hubungan dalam
membentuk karakteristik dunia pendidikan. Manajemen dalam menggambarkan hubungan
kedua aspek tersebut, adalah pendidikan sebagai penggeraknya terhadap sistem informasi
pendidikan, sedangkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) akan menjadi penentu kinerja
pendidikan. SIM dapat dijadikan alternatif pilihan untuk meningkatkan kualitas organisasi
dalam menyajikan aktivitasnya secara lebih cepat dan memiliki nilai tambah sehingga dunia
bisnis akan menghasilkan output yang memiliki daya saing yang tinggi.
Sistem informasi manajemen (SIM)
Kita mengingatkan kembali bahwa kata SIM berasal dari bahasa Inggris yang jika d
terjemahkan berarti bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang mencakup
pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk
memecahkan suatu masalah bisnis di antaranya biaya produk, layanan, atau suatu strategi
bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM
digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas
operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini biasanya digunakan untuk merujuk pada
kelompok metode manajemen informasi yang berkaitan dengan otomasi atau dukungan
terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem
pakar, dan sistem informasi eksekutif.
3. Pengembangan/Penerapan Sistem
Informasi Manajemen di Perusahaan
Penerapan sistem informasi terintegrasi di suatu perusahaan tidaklah semudah yang
dibayangkan, terlebih di Indonesia dengan tingkat pembajakan software yang begitu tinggi
menyebabkan orang memandang software adalah suatu produk yang sangat murah. Oleh
karena itu jika suatu perusahaan ingin membuat suatu sistem informasi terintegrasi biasanya
mereka akan terkejut dengan harganya yang dianggap terlalu mahal dan segera
membatalkan rencana tersebut, walaupun sebenarnya tingkat efisiensi yang akan diperoleh
akan jauh lebih tinggi dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan sebuah
sistem.
Selain itu masih banyak perusahaan-perusahaan, terutama yang belum menerapkan ISO,
tidak memiliki bisnis proses yang baku. Masih banyak terjadi, dimana satu karyawan memiliki
pekerjaan rangkap di beberapa divisi yang berbeda, terutama pada perusahaan keluarga
dimana hampir seluruh keputusan diambil oleh satu orang saja, hal ini menyebabkan sistem
informasi tidak bisa diterapkan. Biasanya dalam penerapan suatu sistem informasi, langkah
pertama adalah menganalisa ataupun memperbaiki bisnis proses yang sudah ada agar
menjadi lebih baik. Oleh karena itu diperlukan seorang pimpinan perusahaan yang open
minded, yang bisa menerima perkembangan teknologi, yang memiliki visi misi perusahaan
untuk terus berkembang. Hal inilah yang merupakan modal dasar dalam penerapan sistem
informasi, tanpa adanya hal tersebut, hasil terbaik tidak akan bisa didapat walaupun banyak
biaya yang sudah dikeluarkan dan banyak hal yang sudah dikorbankan.
Manajer sering kali memusatkan perhatian hanya pada beberapa aktivitas penting saja, yang
di sebut sebagai faktor keberhasilan kritis (critical success factor - CSF), yang memiliki
pengaruh sangat besar pada keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Sistem pemrosesan
transaksi akan memproses data yang menguraikan operasi perusahaan sehari - hari.
Pemrosesan ini akan menghasilkan suatu basis data yang digunakan oleh sistem - sisten lain
di dalam perusahaan. sistem pemrosesantransaksi sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bisnis distribusi.
Sistem informasi lainnya di dalam perusahaan di maksudkan untuk mendukung unit - unit
organisasi. Sebagai contoh, sistem informasi pemasaran, sistem informasi budaya manusia,
sistem informasi manufaktur, dan sitem informasi keuangan dibuat sesuai dengan kebutuhan
informasi dari masing - masing area bisnis tersebut, dan sistem informasi eksekutif mengakui
4. adanya kebutuhan - kebutuhan informasi yang unik dari pada pengguna di tingkat atas
organisasi.
Meskipun basis data dari sistem pemrosesan transaksi dan sistem organisasi memiliki nilai
yang tinggi, basis data tersebut tidak akan memberikan manfaat ketika pengguna
menginginkan catatan sejarah yang mendalam dari suatu aktivitas tertentu. Kebutuhan ini
telah menghasilkan suatu aplikasi yang saat ini sedang sangat populer-manajemen hubungan
pelanggan atau costumer relationship management (CRM). Data warehouse lama-kelamaan
terakumulasi, dan data dapat diambil dengan cepat untuk digunakan dalam pengambilan
keputusan.
A. INFORMASI SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR PENTING PENENTU
KEBERHASILAN
Pada tahun 1961, D. Ronald Daniel dari McKinsey & Company, salah satu perusahaan
konsultan terbesar di Amerika, memperkenalkan istilah critical success factor (CSF) atau
faktor penting penentu keberhasilan. Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aktivitas
penting yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis organisasi.
Aktivitas-aktivitas penting tersebut adalah CSF, dan faktor-faktor ini dapat berbeda-beda
dari satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain. Sebagai contoh, dalam industri
kendaraan bermotor, yang diyakini sebagai CSF adalah model, jaringan dealer yang efisien
dan pengendalian biaya produksi yang ketat. Dalam industri asuransi, CSF diidentifikasikan
sebagai pengembangan personel manajemen agen, pengendalian personel administrasi
dan inovasi dalam menciptakan produk-produk asuransi yang baru. Paling tidak, di awal
tahun 1960-an semuanya diyakini sebagai CSF.
Ketika manajemen sebuah perusahaan menjalankan konsep CSF mereka akan
memusatkan perhatian pada pengedintifikasian CSF dan kemudian memonitor sampai
seberapa jauh mereka telah mencapainya.
B. SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI
Istilah sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi
mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi
informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna terdapat di dalam
maupun di luar perusahaan. Istilah sistem pemrosesan data elektronik (electronic data
processing -EDP) dan sistem informasi akuntansi juga telah dipergunakan, namun saat ini
kurang populer. Informasi yang mengalir ke lingkungan juga memeliki arti penting. Sistem
5. pemrosesan transaksi adalah satu-satunya sistem informasi yang memiliki tanggung jawab
untuk memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan. Sistem pemrosesan transaksi
memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi kepada setiap unsur lingkungan
selain pesaing.
Sebagai contoh, sistem pemrosesan transaksi memberikan faktur dan laporan saldo kepada
pelanggan, pesanan pembelian kepada pemasok, dan data dalam laporan keuangan
tahunan kepada para pemegang saham dan pemilik.
Salah satu contoh yang baik dari sistem pemrosesan transaksi adalah sistem yang
digunakan oleh perusahaan-perusahaan distribusi. Perusahaan yang mendistribusikan
produk atau jasa kepada para pelanggannya. Kita akan menyebut sistem seperti ini sebagai
suatu sistem distribusi (distribution system). Sistem distribusi juga dapat ditemukan pada
organisasi - organisasi jasa seperti united way dan rumah sakit serta pada badan - badan
pemerintahan seperti militer dan perpajakan. semua organisasi, dalam satu bentuk dan
lainnya bergerak dalam bidang bisnis distribusi.
Tinjauan Sistem
Seluruh sistem ditunjukkan oleh kotak yang diberi label "Sistem distribusi" yang berada
ditengah. Unsur - unsur lingkungan yang berinteraksi dengan sistem ditunjukkan oleh kotak
- kotak dan dihubungkan ke sistem oleh panah - panah yang disebut arus data.
Arus data dari sistem distribusi kepada manajemen terdiri atas laporan - laporan akuntansi
standar. Semua kecuali dua arus data seperti gambar di atas terdiri atas sumber - sumber
daya daya maya (virtual).
Subsistem-subsistem Utama dari Sistem Distribusi
Sistem yang Memenuhi Pesanan Pelanggan
Sistem entri pesanan (order entry system) memasukkan pesanan pelanggan ke
dalam sistem.
Sistem persediaan (inventory system) memelihara catatan persediaan.
Sistem penagihan (billing system) membuat faktur pelanggan
Sistem piutang dagang (account receivable system) penagihan uang dari pelanggan.
Sistem yang Memesan Persediaan Pengganti
Sistem Pembelian (Purchasing system) menerbitkan pesanan pembelian kepada
pemasok untuk persediaan yang dibutuhkan.
Sistem Penerimaan (Receiving system) menerima persediaan.
6. Sistem Utang Dagang (Account Payable system) melakukan pembayaran
Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar
Sistem Buku Besar (General Ledger System) adalah sistem akuntansi yang
menggabungkan data dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan untuk
menyajikan gambaran keuangan perusahaan secara gabungan.
Buku Besar (General Ledger) adalah file yang memuat data akuntansi yang telah
digabungkan
Sistem Memperbaharui buku besar (Updated general ledger system) membukukan
catatan-catatan yang mendeskripsikan berbagai tindakan dan transaksi ke dalam
buku besar
Sistem Pembuatan laporan Manajemen (Prepare Management report system)
menggunakan isi buku besar untuk pembuatan neraca dan laporan laba rugi serta
laporan lainnya.
Menempatkan Sistem Pemrosesan Transaksi dalam Perspektif
Sistem ini mengambil bentuk basis data yang mendokumentasikan semua hal yang penting
dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya dan berinteraksi dengan
lingkungan.
SISTEM INFORMASI ORGANISASI
Area-area bisnis perusahaan keuangan, sumber daya manusia, layanan informasi,
manufaktur, dan pemasaran menggunakan basis data yang diproduksi oleh sistem
pemrosesan transaksi, ditambah data dari sumber-sumber yang lain, untuk menghasilkan
informasi yang digunakan oleh para manajer dalam mengambil keputusan dan
memecahkan masalah. Sistem informasi dikembangkan untuk setiap area bisnis ini. Jenis
sistem informasi lainnya yang telah diimplementasikan di banyak perusahaan-sistem
informasi eksekutif.
Semua sistem informasi ini merupakan contoh dari sistem informasi organisasi
(organizational information systems). Semua sistem informasi tersebut dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan akan informasi yang berhubungan dengan bagian-bagian tertentu dari
organisasi.
7. Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran (Marketing Information System – MKIS) memberikan informasi
yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.
Subsistem Output. Setiap subsism output memberikan informasi mengenai unsur-unsur
penting di dalam bauran pemasaran. Bauran Pemasaran (marketing mix) terdiri atas empat
unsur utama yang dikelola oleh manajemen agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
dengan mendapat keuntungan. Subsistem Produk (product subsystem) memberikan
informasi mengenai produk-produk perusahaan. Subsistem promosi (promotion subsystem)
memberikan informasi mengenai iklan dan aktivitas penjualan pribadi perusahaan.
Subsistem Harga (Price subsystem) membantu manajer meengambil keputusan harga.
Selain itu, masih terdapat subsistem kelima, subsistem bauran integrasi (integrated mix
subsystem). Yang memungkinkan para manajer mengembangkan strategi yang
mempertimbangkan pengaruh gabungan dari unsur-unsur di atas. Satu contoh dari
informasi yang diberikan oleh subsistem bauran terintegrasi adalah ramalan penjualan,
yang memperhitungkan interaksi dariseluruh unsur.
Masing-masing subsistem output terdiri atas program-program yang terdapat di dalam
koleksi peranti lunak. Program-program ini memungkinkan pengguna mendapatkan
informasi dalam bentuk laporan-laporan berkala dan khusus. Hasil dari simulasi matematis,
komuniksi elektronik, dan saran sistem berbasis pengetahuan. Pengguna meliputi manajer-
manajer perusahaan yang memiliki kepentingan dengan aktivitas pemasaran perusahaan.
Basis Data : Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari basis data. Basis data
dipopulasi dengan data yang berasal dari tiga subsistem input.
Subsistem Input : sistem pemrosesan transaksi mengumpulkan data dari sumber-sumber
internal dan lingkungan lalu memasukkannya ke dalam basis data. Kita telah mengamati
pengumpulan data ini dalam pembahasan mengenai sistem diatribusi. Subsistem riset
pemasaran (marketing research subsystem) juga mengumpulkan data internal dan
lingkungan dengan melakukan studi-studi khusus. Subsistem Inteligensi Pemasaran
(marketing intelligence subsystem) mengumpulkan data lingkungan yang berfungsi untuk
menjaga manajemen tetap terinformasi mengenai aktivitas para pesaing dan pelanggan
perusahaan dan unsur-unsur lain yang dapt mempengaruhi operasi pemasaran.
8. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem-HRIA)
memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber
daya manusia perusahaan. Dengan menggunakan format yang sama seperti MKIA. Sistem
pemrosesan transaksi memberikan data input, sama seperti subsistem riset sumber daya
manusia yang melakukan studi-studi khusus dan subsistem intelegensi sumber daya
manusia yang mengumpulkan data lingkungan yang mengandung permasalahan-
permasalahan SDM.
Masing-masing subsistem output dari HRIA akan menangani aspek-aspek tertentu dari
manajemen SDM: Perencanaan, rekrutmen, penglolaan tenaaga kerja, kompensasi
karyawan, memberikan tunjangan kepada karyawan, dan membuat banyak laporan SDM
yang diminta oleh lingkungan, terutama badan-badan pemerintah. Ini adalah cara
bagaimana subsistem output iklan ditentukan-mereka mencerminkan area-area kepentingan
utama bagi para penggunanya.
Faktor yang relatif dominan lain dan menjadi penghalang adalah user, para karyawan,
terutama generasi tua yang sudah terbiasa melakukan pekerjaan secara manual secara
bertahun-tahun. Mereka sangat sulit menerima sistem baru yang akan diterapkan. Terlebih
banyak diantara mereka yang “gaptek” dimana hampir tidak pernah bersentuhan dengan
komputer. Hal ini akan menyebabkan ketakutan pada diri mereka jika sistem informasi
9. diterapkan, mereka tidak dapat berbuat apa-apa dan menjadi tersingkir. Peran user terbesar
adalah ketika sistem informasi selesai dibuat dan akan disosialiasikan. Kebanyakan
perusahaan hanya memikirkan biaya pembuatan sistem informasi saja, padahal biaya untuk
sosialisasi sistem biasa jauh lebih besar daripada biaya pembuatannya. Mayoritas user pada
saat sosialisasi akan mencoba menghindar dan menolak dengan berbagai alasan seperti
sibuk, tidak mengerti, nanti saja dll. Oleh karena itu diperlukan tindakan tegas dan teladan
dari segenap direksi dan pimpinan manajerial untuk menerapkan sistem informasi secara
menyeluruh, bahkan banyak perusahaan yang menerapkan ”jika tidak mau menggunakan
sistem baru, silahkan mengundurkan diri”. Dengan adanya dorongan seperti ini maka mau
tidak mau user akan menggunakan sistem informasi tersebut dan sistem informasi akan
menjadi berguna bagi perusahaan, karena sebaik-baiknya suatu sistem informasi, jika tidak
dipakai akan sia-sia belaka.
Contoh:
Guna mendukung ambisi menjadi distributor bahan bangunan terbesar di Indonesia, PT ABC
mengganti sistem TI inti buatan sendiri dengan aplikasi dari vendor besar. Awalnya sistem
yang dibangun sendiri merupakan sistem yang sederhana dan hubungan antar cabangnya
belum tersambung secara online. Tetapi seiring dengan kebutuhan yang semakin besar,
maka mereka memutuskan untuk mencari suatu sistem yang bisa memenuhi kebutuhan dari
sisi kontrol internal, serta informasi yang cepat dan akurat bagi manajemen. Setelah
melakukan benchmarking dengan perusahaan lain yang sejenis, dan mengundang vendor
solusi IT (SAP, Oracle dan Microsoft), akhirnya diputuskan untuk menggunakan solusi dari
Microsoft. Karena solusi dari Microsoft ini dinilai cukup sesuai dengan kebutuhan dan sistem
ini user-friendly.
Implementasi sistem ERPini mempunyai sasaranyaitu pengintegrasian antara sistem logistik
dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan dan mengintegrasikan
cabang-cabangnya. Dalam pengimplementasiannya tidak ada masalah dari para karyawan
karena sistemnya yang sudah user-friendly, lagipula mereka juga telah mengantisipasi
kemungkinan yang dapat menghambat seperti melakukan pendekatan antara lain dengan
pemberian dukungan secara top-down ke semua jajaran operasional; mengadakan
prapelatihan bagi kepala cabang dan administrasi sebelum dilakukan pelatihan untuk end-
user; serta melakukan demo aplikasi ke seluruh user di cabang melalui kepala cabang.
Secara keseluruhan, melalui implementasi sistem ERP ini diharapkan tercipta suatu
sistem kontrol yang baik dari pusat ke cabang. Karena segala sesuatunya dapat dimonitor
dari pusat secara online dan real time melalui layar komputer. Melalui pola tersentralisasi ini,
10. kantor pusat dapat memantaujenis barang yang dijual, kondisi stok barang hingga pemberian
kredit ke pelanggan, serta pembuatan laporan keuangan menjadi lebih cepat.
Dari sisi efisiensi, adanya peningkatan seperti waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan
keputusan menjadi lebih cepat karena pelaporan dari cabang/gudang lebih cepat dan dapat
dipantau secara langsung dari layar komputer.
Selain itu masih banyak perusahaan-perusahaan, terutama yang belum menerapkan
ISO, tidak memiliki bisnis proses yang baku. Masih banyak terjadi, dimana satu karyawan
memiliki pekerjaan rangkap di beberapa divisi yang berbeda, terutama pada perusahaan
keluarga dimana hampir seluruh keputusan diambil oleh satu orang saja, hal ini menyebabkan
sistem informasi tidak bisa diterapkan. Biasanya dalam penerapan suatu sistem informasi,
langkah pertama adalah menganalisa ataupun memperbaiki bisnis proses yang sudah ada
agar menjadi lebih baik. Oleh karena itu diperlukan seorang pimpinan perusahaan yang open
minded, yang bisa menerima perkembangan teknologi, yang memiliki visi misi perusahaan
untuk terus berkembang. Hal inilah yang merupakan modal dasar dalam penerapan sistem
informasi, tanpa adanya hal tersebut, hasil terbaik tidak akan bisa didapat walaupun banyak
biaya yang sudah dikeluarkan dan banyak hal yang sudah dikorbankan.
Implementasi sistem ERP ini mempunyai sasaran yaitu pengintegrasian antara sistem
logistik dengan sistem manajemen penjualan, pemasaran dan keuangan dan
mengintegrasikan cabang-cabangnya. Dalam pengimplementasiannya tidak ada masalah
dari para karyawan karena sistemnya yang sudah user-friendly, lagipula mereka juga telah
mengantisipasi kemungkinan yang dapat menghambat seperti melakukan pendekatan antara
lain dengan pemberian dukungan secara top-down ke semua jajaran operasional;
mengadakan prapelatihan bagi kepala cabang dan administrasi sebelum dilakukan pelatihan
untuk end-user; serta melakukan demo aplikasi ke seluruh user di cabang melalui kepala
cabang.
Secara keseluruhan, melalui implementasi sistem ERP ini diharapkan tercipta suatu
sistem kontrol yang baik dari pusat ke cabang. Karena segala sesuatunya dapat dimonitor
dari pusat secara online dan real time melalui layar komputer. Melalui pola tersentralisasi ini,
kantor pusat dapat memantaujenis barang yang dijual, kondisi stok barang hingga pemberian
kredit ke pelanggan, serta pembuatan laporan keuangan menjadi lebih cepat. Dari sisi
efisiensi, adanya peningkatan seperti waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan keputusan
menjadi lebih cepat karena pelaporan dari cabang/gudang lebih cepat dan dapat dipantau
secara langsung dari layar komputer.
11. Dalam Bidang personalia mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut:
a. untuk menjamin kerjasama dalam pengembangan dan administrasi berbagai
kebijaksanaan yang mempengaruhi orang-orang yang membentuk
organisasi.
b. untuk membantu para manejer mengelola sumber daya manusia
Berbagai Pendekatan Dalam Manajemen SDM dengan Penerapan
SIM
Kosep-dasar dasar manejemen personalia telah dikemukakan, Berbagai pandangan
tersebut penting agar manejemen personalia dan sumberdaya manusia dilakukan dalam
perspektif yang benar.
Pandangan-pandangan itu mencakup sebagai berikut :
1. Pendekatan Sumber daya Manusia
2. Pendekatan Manajerial
3. Pendekatan System
4. Pendekatan Proaktif
12. Jadi fungsi dari SIM yang diterapka pada bagian personalia adalah untuk:
• Sim tersebut bisa berfungsi sebagai absensi karyawan
• Untuk melihat prestasi karyawan
• Untuk melihat golongan karyawan
• Untuk melihat peningkatan aktivitas karyawan ataupun penurunannya.
• Dll.
Berikut ini adalah salah satu contoh perusahaan yang menerapkan SIM pada
bagian personalia:
LG Electronics, Inc (LG) adalah pemimpin global dan inovator dalam teknologi
elektronik konsumen, komunikasi mobile dan home appliances, mempekerjakan lebih dari
84.000 orang yang bekerja di 112 operasi termasuk 81 anak perusahaan di seluruh dunia.
Pada tahun 2008, penjualan secara global mencapai $ 44.7 milyar, LG terdiri dari lima unit
bisnis – Home Entertainment, Mobile Communications, Home Appliance, penyejuk udara dan
Business Solutions. LG adalah salah satu terkemuka di dunia produsen panel datar TV,
produk audio dan video, mobile handset, AC dan mesin cuci.
LG Electronics didirikan pada tahun 1958 dan sejak itu memimpin jalan ke era digital
yang maju berkat keahlian teknologi manufaktur yang diperoleh oleh banyak home appliances
seperti radio dan TV. LG Electronics telah meluncurkan banyak produk baru, diterapkan
teknologi baru dalam bentuk perangkat mobile dan TV digital di abad 21 dan terus
memperkuat statusnya sebagai perusahaan global.
Sistem Informasi Manajemen PT. LG Electronic Indonesia dalam Mengendalikan Inventori.
PT. LG Electronics Indonesia memiliki suatu portal yang terdiri dari sistem-sistem
yang dapat diakses oleh semuapegawai PT. LG Electronics Indonesia yang berada di seluruh
Indonesia. Portal tersebut dinamakan LG Electronics Enterprise Portal atau dapat disingkat
dengan LGEP. Seluruh pegawai yang telah memiliki akses resmi dapat menggunakan portal
ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Akses tersebut berupa e-mail yang
didapatkan secara resmi dari PT. LG Electronics Indonesia. Sehingga dengan log in
menggunakan e-mail tersebut ke dalam portal ini seluruh pegawai akan mendapatkan atau
13. memberikan informasi terbaru mengenai data-data perusahaan. Namun, portal dan e-mail ini
hanya dapat diakses di lingkungan perusahaan saja. Yang dibahas dalam bagian ini adalah
suatu system yang digunakan oleh PT. LG Electronics Indonesia dalam mengendalikan
inventori yang dimiliki perusahaan. System ersebut dinamakan Global Digital Logistic System
atau dapat disingkat dengan GDLS.
Sistem ini berfungsi untuk :
1. Mengetahui pengiriman barang dari pusat ke cabang perusahaan ataupun
sebaliknya, meliputi ekspedisi yang digunakan dalam pengiriman, barang-
barang apa saja yang dikirim dan kapan waktu keberangkatan dan kedatangan
barang setelah sampai di tujuan.
2. Membuat jadwal-jadwal pengiriman barang dari pusat ke cabang
perusahaan ataupun sebaliknya, meliputi zona tujuan, rute perjalanan dan
no truk yang digunakan untuk melakukan pengiriman.
3. Mendapatkan informasi mengenai jumlah persediaan barang yang tersedia di
gudang perusahaan baik gudang pusat maupun cabang.
4. Mengetahui apakah adanya pengembalian barang yang telah dikirim dikarenakan
adanya barang yang tidak laku terjual ataupun barang yang telah rusak/cacat.
5. Mengetahui berapa nilai barang yang telah dikirim atau diterima termasuk
biaya loading barang ke gudang dan biaya tambahan lainnya.
Sistem ini terdiri dari beberapa subsistem yang memiliki fungsi berbeda berdasarkan tujuan
penggunaan data, antara lain :
Delivery
Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk membuat jadwal pengiriman barang, untuk
mengkonfirmasi pengiriman barang, untuk mengalokasikan truk yang digunakan untuk
14. pengiriman barang, untuk mengetahui status pengiriman barang dan untuk mengetahui
apakah ada pengiriman yang tertunda atau keterlambatan atas pengiriman barang.
Cost
Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk me-manage berbagai faktor-faktor pengiriman
(biaya-biaya lain, kondisi barang, wilayah tujuan, tarif yang digunakan), untuk mengetahui
apabila terjadi kesalahan selama pengiriman, untuk me-manage pengiriman barang
termasuk biaya-biaya atas pengiriman tersebut.
Stock
Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk mengetahui status penerimaan
barang, perhitungan fisik persediaan barang di gudang dan status persediaan
barang.
Return
Dalam subsistem ini dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengembalian barang yang tidak laku terjual dan rusak/cacat.
Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi Manufaktur (Manufacturing Information System) memberikan informasi
kepada kepada seluruh manaje perusahaan yang berkaitan dengan operasi manfuaktru
perusahaan. Sebagaimana diilustrasikan sistem informasi manufaktur, dengan mengunakan
format yang sama seperti HRIA dan MKIA. Subsistem rekayasa industry terdiri atas
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh para tekhnisi industry (industrial engineering –IE)
yang melakukan studi atas operasi manufaktur untuk memastikan keefesiensiannya. Empat
subsistem output memberikan laporan atas subjek-subjek yang sangat besar
kepentingannya dalam manufacturing-produksi, persediaan, mutu, dan biaya.
Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan (Financial Information System) memeberikan informasi kepada
seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan aktivitas keuangan perusahaan. Dalam
menggunakan format yang sama seperti sistem informasi untuk area-area bisnis yang lain.
subsistem audit internal terdiri atas aktivitas-aktivitas oleh auditor internal perusahaan untuk
menjaga integritas sistem perusahaan. Aktivitas-aktivitas output sering meliputi peramalan
tren perekonomian masa depan, mengelola aliran dana yang melalui perusahaan, dan
mengendalikan keuangan perusahaan.
15. Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi eksekutif (executive information system – EIA) adalah suatu sistem yang
memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih tinggi atas kinerja
perusahaan secara keseluruhan. Dipergunakan pula istilah sistem pendukung eksekutif
(executive support system-ESS).
EIA perusahaan biasanya terdiri atas stasiun-stasiun kerja eksekutif yang terhubung melalui
jaringan ke komputer pusat. Konfigurasi stasiun kerja terdiri dari atas sebuah komuter
pribadi dengan unit penyimpanan sekunder yang menyimpan basis data eksekutif. Basis
data ini dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh komputer pusat perusahaan.
Eksekutif akan memasukkan permintaan informasi untuk mengeluarkan tampilan informasi
format awal atau untuk menjalankan pemrosesan dalam jumlah minimum. Laporan format
awal ini bertindak sebagai “dashboard” bagi eksekutif untuk memonitor faktor-faktor penting
penentu keberhasilan organisasi.
Model EIS juga menunjukkan komposisi komputer pusat yang berhubungan dengan EIS.
Data dan informasi dapat dimasukkan ke dalam basis data korporat dari sumber-sumber
eksternal, dan berita-berita penjelasan akan peristiwa-peristiwa terbaru akan dapat
dimasukkan oleh anggota staf dengan mempergunakan stasiun kerja mereka masing-
masing. Selain basis data korporat. EIS meliputi kotak surat elektronik para eksekutif dan
koleksi pranti lunak yang menghasilkan informasi eksekutif.
Meskipus sudah menjadi pendapat umum bahwa para eksekutif lebih menyukai ringkasan
informasi, terdapat beberapa pengecualian. Beberapa eksekutif lebih menyukai detail. Para
perancang EIS membuat sistem secara fleksibel sehingga ia akan dapat memenuhi
keinginan semua eksekutif, apa pun itu. Salah satu pendekatan adalah dengan memberikan
kemampuan drill-down (perincian). Dengan pendekatan ini, eksekutif dapat mengeluarkan
tampilan ringkasan dan kemudian secara berurutan menampilkan detail dari tingkat yang
lebih rendah. Drill-down ini akan terus dilakukan sampai eksekutif merasa puas bahwa
mereka telah mendapatkan jumlah detail sesuai dengan kebutuhan.
16. MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM) adalah
manajemen hubungan antara perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai
maksimum dari hubungan ini. Strategi ini menyadari bahwa membina hubungan jangka
panjang dengan pelanggan adalah suatu strategi yang bagus, karena mempertahankan
pelanggan yang sudah ada biasanya akan lebih murah daripada mendapatkan pelanggan
baru. Oleh karena itu perusahaan melakukan upaya-upaya untuk memahami para
pelanggannya sehingga kebutuhan mereka akan dapat dipenuhi dan mereka akan tetap
setia kepada perusahaan.
DATA WAREHOUSING
Karakteristik Data Warehouse
Istilah data warehouse (gudang data) telah diberikan untuk menjelaskan penyimpanan data
yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
Kapasitas penyimpanan sangat besar
Data diakumulasikan dengan menambahkan catatan-catatan baru, bukannya dijaga tetap
paling mutakhir dengan memperbarui catatan-catatan yang sudah ada dengan informasi
yang baru
Data dapat diambil dengan mudah
Data sepenuhnya digunakan untuk pengambilan keputusan, dan tidak digunakan dalam
operasi perusahaan sehari-hari
Membuat suatu data warehouse terdengar seperti sebuah tantangan besar dan memegang
demikian adanya. Bahkan pada kenyataannya, tantangannya begitu besar sehingga
beberapa pakar merekomendasikan untuk mengambil pendekatan yang lebih sederhana-
mengimplementasikan data warehouse dengan cara bertahap. Jika mengikuti pendekatan
ini, akan digunakan istilah data mart (toko data) untuk menguraikan subjek. Data mart
adalah suatu basis data yang berisi data yang hanya menguraikan satu segmen dari operasi
perusahaan. Pembuatan dan penggunaan sebuah data warehouse atau data mart disebut
data warehousing dan akan dilakukan oleh suatu sistem.
17. Sistem Data Warehousing
Data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing yang memasukkan data ke
dalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut
kepada para pengguna.
Sumber-sumber data yang utama adalah sistem pemrosesan transaksi, namun tambahan
data dapat diperoleh dari sumber-sumber lain, baik itu internal maupun lingkungan. Ketika
data diidentifikasi memiliki nilai potensial dalam pengambilan keputusan, maka data tersebut
akan ditambahkan ke data warehouse.
Area pengumpulan adalah tempat dimana data menjalani ekstraksi, transformasi, dan
pemuatan. Suatu proses yang sering kali disingkat menjadi ETL, proses ekstraksi
(extraction) menggabungkan data dari berbagai macam sumber; proses transformasi
(transformation) membersihkan data, menempatkannya dalam suatu format terstandar, dan
membuat ringkasan. Data akan disimpan dalam format rinci maupun ringkas guna
memberikan fleksibilitas maksimal dalam memenuhi berbagai kebutuhan informasi dari para
pengguna. Proses pemuatan (loading) melibatkan entri data ke dalam tempat penyimpanan
data warehouse.
Bagaimana Data Disimpan dalam Tempat Penyimpanan Data Warehouse
Dalam suatu basis data, seluruh data mengenai subjek tertentu disimpan bersama dalam
satu lokais, yang biasanya berbentuk sebuah tabel. Data tersebut meliputi data
pengidentifikasi (seperti nomor pelanggan), data deskriptif (seperti nama pelanggan) dan
data kuantitatif (seperti penjualan bulan ini). Dalam tempat penyimpanan data warehouse,
terdapat dua jenis tabel yang disimpan dalm tabel-tabel terpisah. Tabel data akan digabung
untuk menghasil suatu paket informasi.
Tabel Dimensi, data pengidentifikasi dan deskriptif akan disimpan dalam tabel dimensi
(dimension tabels)
Tabel Fakta, tabel-tabel terpisah yang disebut tabel fakta (fact tables) berisi ukuran-ukuran
kuantitatif sebuah entitas, objek atau aktivitas.
Paket Informasi (information package), mengidentifikasi semua dimensi yang akan
digunakan dalam analisis aktivitas tertentu.
Skema Bintang, karena memiliki kemiripan dengan pola sebuah bintang, maka struktur ini
disebut skema bintang (star schema). Skema bintang ini memungkinkan diperolehnya
informasi seperti ;
18. Unit penjualan aktual menurut kode pos pada satu bulan tertentu
Perbandingan jumlah komisi penjualan menurut wilayah penjualan selama dua kuartal
terakhir.
Penjualan produk berdasarkan pelanggan untuk tahun berjalan samapai dengan saat
iniPENYAMPAIAN INFORMASI
Untuk terakhir dalam sistem data warehousing adalah sistem penyampaian informasi, yang
mendapatkan data dari tempat penyimpanan data, mengubahnya menjadi informasi, dan
menjadikan informasi tersebut bagi para pengguna.
Drill down-proses melakukan navigasi ke bawah melalui tingkatan-tingkatan rincian
Roll up-memungkinkan pengguna memulai dengan tampilan terinci dan kemudian
meringkas rincian-rincian tersebut menjadi tingkat yang lebih tinggi.
Drill across-dengan cepat bergerak dari satu hirarki data ke hirarki yang lainnya.
Drill through-berangkat dari tingkat ringkasan ke tingkat terendah data yang terinci.
OLAP
On-line analytical processing (OLAP) memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi
dengan data warehouse melalui GUI ataupun antarmuka Web dan dengan cepat
menghasilkan informasi dalam berbagai bentuk termasuk grafik.
Terdapat dua pendekatan untuk OLAP : ROLAP dan MOLAP. ROLAP (relational on-line
analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data relasional standar.
MOLAP (multidimensional on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem
manajemen basis data khusus multidimensional.
DATA MINING
Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui
pengguna. Proses ini sama seperti seorang penambang yang mencari emas di aliran sungai
pegunungan. Data mining membantu pengguna dengan menemukan hubungan dan
menyajikannya dengan cara yang dapat dipahami sehingga hubungan tersebut dapat
menjadi dasar pengambilan keputusan. Terdapat dua cara dasar dalam melakukan data
mining: verifikasi hipotesis (hypothesis verification) dan penemuan pengetahuan (knowledge
discovery).
19. ► Hypothesis verification dimulai dengan hipotesis pengguna mengenai bagaimana data
saling terhubung.
Proses pengambilan akan dipandu sepenuhnya oleh pengguna
Informasi yang terpilih tidak akan dapat lebih baik dari pemahaman pengguna akan data.
Cara tradisional untuk melakukan query atas suatu database.
► Knowledge discovery sistem data warehouse menganalisa tempat penyimpanan data
warehouse, mencari kelompok-kelompok dengan karakteristik yang sama.
20. KESIMPULAN
Sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelaskan sistem informasi
mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi
informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna terdapat di dalam
maupun di luar perusahaan.
Subsistem-subsistem utama dari sistem distribusi, yaitu:
1) Sistem yang memenuhi pesanan pelanggan
2) Sistem yang memesan persediaan pengganti
3) Sistem yang menjalankan proses buku besar
Sistem informasi sumber daya manusia (human resources information subsystem-HRIA)
memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber
daya manusia perusahaan. Sistem informasi eksekutif (executive information system – EIA)
adalah suatu sistem yang memberikan informasi kepada para manajer di tingkat yang lebih
tinggi atas kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management-CRM) adalah
manajemen hubungan antara perusahaan maupun pelanggannya akan menerima nilai
maksimum dari hubungan ini. Data warehouse adalah bagian utama dari data warehousing
yang memasukkan data ke dalam gudang, mengubah isinya menjadi informasi, dan
menyediakan informasi tersebut kepada para pengguna.
Terdapat dua pendekatan untuk OLAP : ROLAP dan MOLAP. ROLAP (relational on-line
analytical processing) menggunakan suatu sistem manajemen basis data relasional standar.
MOLAP (multidimensional on-line analytical processing) menggunakan suatu sistem
manajemen basis data khusus multidimensional.
Data mining adalah proses menemukan hubungan dalam data yang tidak diketahui
pengguna. Terdapat dua cara dasar dalam melakukan data mining: verifikasi hipotesis
(hypothesis verification) dan penemuan pengetahuan (knowledge discovery).
21. Putra, Yananto Mihadi. (2018). ModulKuliah Sistem InformasiManajemen:
Pengantar Sistem InformasiManajemen. FEB- Universitas Mercu Buana:
Jakarta.)
Agus Arijanto,SE,MMModulKuliah Sistem InformasiManajemen. FEB-
Universitas Mercu Buana: Jakarta.