Menjelaskan tentang kejadian maupun peristiwa yang terjadi pada masa sebelum kemerdekaan, sesudah kemerdekaa, orde lama, orde baru dan masa reformasi serta nilai yang dapat diambil pada setiap masanya
3. Sebelum merdeka, negara Indonesia merasakan pahitnya penjajahan oleh beberapa
negara asing. Dimulai dari portugis, belanda, inggris dan jepang. Selama penjajahan
ada peristiwa
tahun 1908 yang dikenal sebagai Gerakan Kebangkitan Nasional Pertama, yaitu
organisasi pergerakan Budi Utomo dan pada tanggal 28 Oktober 1928 ditandai
dengan lahirnya Sumpah Pemuda sebagai titik awal dari kesadaran masyarakat
untuk berbangsa Indonesia . Peristiwa ini mempunyai nilai tujuan yang sangat
strategis di masa depan yaitu mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia
(solidaritas dan meningkatkan jati diri bangsa)
4. Pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat
kepada Jepang melalui Perjanjian Kalijati. Selama
penjajahan Jepang pemuda ¬pemudi Indonesia dilatih dalam
olah kemiliteran dengan tujuan untuk membantu Jepang
memenangkan Perang Asia Timur Raya. Pada tanggal 15 Agustus
1945 Jepang menyerah kepada Sekutu disebabkan dibom atomnya
kota Hirosima dan Nagasaki. Kekalahan Jepang kepada Sekutu
dan kekosongan kekuasaan yang terjadi di Indonesia
digunakan dengan sebaik baiknya oleh para pemuda Indonesia
untuk merebut kemerdekaan. Dengan semangat juang yang tidak
kenal menyerah yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, serta keikhlasan berkorban telah terpatri
dalam jiwa para pemuda dan rakyat Indonesia untuk merebut
7. Para pemuda yang memegang senjata diperintahkan
untuk menyerahkan senjatanya. Ultimatum itu
tidak ditaati oleh rakyat Surabaya. Pada tanggal
10 November 1945 terjadi pertempuran Surabaya
yang sangat dahsyat. Rakyat Surabaya bertekad
untuk bertempur mati matian.
Karena ultimatum tersebut tidak digubris oleh
para pejuang dan rakyat surabaya maka pada 10
November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan
serangan besar besaran yang sangat dahsyat,
mereka mengerahkan sekitar 3 Divisi pasukan
Infanteri beserta tank dan senjata berat lainya,
50 pesawat tempur, dan sejumlah kapal perang
yang berada disekitar perairan surabaya.
Hampir seluruh bagian kota Surabaya ditembaki
8. Tidak terduga sama sekali perlawanan bisa bertahan
lama, berlangsung dari hari ke hari, minggu ke minggu.
Perlawanan yang pada awalnya dilakukan secara spontan
dan tidak terkoordinasi, semakin hari semakin solid
dan teratur. Pertempuran dasyat ini memakan waktu
hampir satu bulan lamanya, sebelum seluruh kota jatuh
di tangan pihak Inggris. Peristiwa berdarah ini benar
benar membuat inggris merasa berperang dipasifik,
medan perang Surabaya mendapat julukan “neraka” bagi
mereka karena kerugian yg disebabkan tidaklah sedikit,
sekitar 1600 orang prajurit pengalaman mereka tewas di
surabaya serta puluhan alat perang rusak dan hancur
diterjang badai semangat arek arek Surabaya.
Kejadian luar biasa heroik yg terjadi di kota Surabaya
telah menggetarkan Bangsa Indonesia , semangat juang,
11. 19
50
-
19
59
Dalam bidang politik, demokrasi
berjalan lebih baik dengan
terlaksananya pemilu 1955 yang
dianggap paling demokratis.
Tetapi anggota Konstituante
hasil pemilu tidak dapat
menyusun Undang-Undang
Dasar seperti yang diharapkan.
Hal ini menimbulkan krisis
politik, ekonomi, dan
keamanan, yang menyebabkan
pemerintah mengeluarkan
Dekrit Presiden 1959 untuk
membubarkan Konstituante,
Undang-Undang Dasar
Sementara Tahun 1950 tidak
berlaku, dan kembali kepada
Undang-Undang Dasar Tahun
1945. Kesimpulan yang ditarik
dari penerapan Pancasila selama
periode ini adalah Pancasila
Pada periode ini dasar negara
tetap Pancasila, akan tetapi
dalam penerapannya lebih
diarahkan seperti ideologi
leberal. Hal tersebut dapat
dilihat dalam penerapan sila
keempat yang tidak lagi
berjiwakan musyawarah
mufakat, melainkan suara
terbanyak (voting).
Pada periode ini persatuan dan
kesatuan mendapat tantangan
yang berat dengan munculnya
pemberontakan Republik Maluku
Selatan (RMS), Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia
(PRRI), dan Perjuangan Rakyat
Semesta (Permesta) yang ingin
melepaskan diri dari NKRI.
12. Periode 1959-
1965
Pada periode ini terjadi Pemberontakan PKI pada tanggal 30 September 1965 yang
dipimpin oleh D.N Aidit. Tujuan pemberontakan ini adalah kembali mendirikan Negara
Soviet di Indonesia serta mengganti Pancasila dengan paham komunis. Pemberontakan ini
bisa digagalkan, dan semua pelakunya berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman sesuai
dengan perbuatannya.
Periode ini dikenal sebagai periode demokrasi terpimpin. Demokrasi bukan berada pada
kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin adalah nilai-nilai Pancasila tetapi berada pada
kekuasaan pribadi presiden Soekarno. Terjadilah berbagai penyimpangan penafsiran terhadap
Pancasila dalam konstitusi. Akibatnya Soekarno menjadi otoriter, diangkat menjadi
presiden seumur hidup, dan menggabungkan Nasionalis, Agama, dan Komunis, yang
ternyata tidak cocok bagi NKRI. Terbukti adanya kemerosotan moral di sebagian
masyarakat yang tidak lagi hidup bersendikan nilai-nilai Pancasila, dan berusaha untuk
menggantikan Pancasila dengan ideologi lain.
14. Operasi penumpasan dimulai 1 Oktober 1965
pukul 19:00 ketika pasukan RPKAD yang
dipimpin Kolonel Sarwo Edhi Wibowo
mendapat perintah untuk merebut studio
RRI pusat dan kantor pusat Telekomunikasi.
Pada tanggal 2 Oktober 1965, operasi
penumpasan diarahkan ke pangkalan udara
Halim Perdana kusuma yang merupakan basis
utama PKI. Pangkalan tersebut berhasil
dikuasai
pasukan RPKAD
dan Batalyon 326
dalam
waktu
yang
singkat
Selanjutnya daerah Lubang Buaya
dan sekitarnya yang menjadi pusat
latihan Pemuda Rakyat dan
Gerwani. Dengan dikuasainya kembali
kota jakarta, usaha perebutan
kekuasaan yang dilakukan oleh G30
S/PKI dapat digagalkan.
16. Surat Perintah Sebelas Maret atau Surat Perintah 11
Maret yang disingkat menjadi Supersemar adalah sura
t perintah yang ditandatangani oleh Presiden Republik
Lahirnya
Supersemar
18. Pemerintahan Orde Baru
dinilai tidak mampu menciptakan
kehidupan masyarakat yang adil
dalam kemakmuran dan makmur dalam
keadilan berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945 pada masa itu
terjadi Terjadi krisis moneter,
adanya sistem monopoli di bidang
perdagangan, jasa, dan usaha .
Oleh karena itu, tujuan lahirnya
gerakan reformasi adalah untuk
memperbaiki tatanan perikehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Kesulitan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan pokok
merupakan faktor atau penyebab
19. A.Kebijakan dalam bidang politik
Reformasi dalam bidang politik berhasil
mengganti lima paket undang-undang masa orde
baru dengan tiga undang-undang politik yang
lebih demokratis. Berikut ini tiga undang-undang
tersebut yaitu:
UUNo. 2 tahun 1999 tentang partai politik
UUNo. 3 tahun 1999 tentang pemilihan umum
UUNo. 4 tahun 1999 tentang susunan dan
kedudukan DPR/MPR
kebijakan yang dikeluarkan B.J. Habibie
untukmewujudkan TujuandariReformasi
20. kebijakan yang dikeluarkan B.J. Habibie
untukmewujudkan TujuandariReformasi
B.Kebijakandalambidangekonomi
Untukmemperbaikiperekonomianyangterpuruk,terutamadalamsektor
perbankan,pemerintahmembentukBadanPenyehatanPerbankanNasional
(BPPN).SelanjutnyapemerintahmengeluarkanUU no5 tahun1999tentang
perlindungankonsumen
C.Kebebasandalammenyampaikanpendapatdanpers
Kebebasanmenyampaikanpendapatdalammasyarakatmulai terangkat
kembali.Hal ini terlihatdarimunculnyapartai-partaipolitikdariberbagai
golongandanideologi. Masyarakatdapatmenyampaikankritiksecaraterbuka
kepadapemerintah.
D.PelaksanaanPemilu
PadamasapemerintahanB.J Habibieberhasildiselenggarakanpemilu
multipartaiyangdamaidanpemilihan presiden yangdemokratis.Pemilu
tersebutdiikutioleh48partaipolitik.DalampemerintahanB.J Habibiejuga
berhasilmenyelesaikanmasalahTimorTimur.B.J Habibiemengambil kebijakan
untukmelakukanjajakpendapatdi TimorTimur.