Makalah ini membahas tentang nilai waktu uang dan konsepnya. Nilai waktu uang menyatakan bahwa nilai uang saat ini lebih besar daripada nilai uang di masa depan. Konsep ini penting untuk pengambilan keputusan investasi dan sumber pendanaan. Manfaatnya adalah untuk menganalisis apakah suatu investasi akan menghasilkan keuntungan.
2. DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB1............................................................................................................................................... 3
BURSA KEUANGAN,LEMBAGA KEUANGAN,DAN SUKU
BUNGA.BURSA (PASAR) KEUANGAN ..................................................................................... 3
BAB II....................................................................................................................................... 10
MATERI NILAI WAKTU UANG ........................................................................................... 10
BAB III .................................................................................................................................. 17
ANALISIS PERAMALAN KEUANGAN............................................................................ 17
BAB IV ......................................................................................................................................... 25
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN ....................................................... 25
BAB V....................................................................................................................................... 33
KEBIJAKAN Modal Kerja........................................................................................................ 33
BAB VI.................................................................................................................................. 41
PENGERTIAN PIUTANG & PERSEDIAAN...................................................................... 41
BAB VII................................................................................................................................. 54
PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK ................................................................................... 54
3. BAB 1
BURSAKEUANGAN, LEMBAGAKEUANGAN, DAN SUKU
BUNGA.BURSA (PASAR) KEUANGAN
Bursa keuangan mempertemukan calon peminjam danmereka yang mempunyaidana yang berlebih untk
dipinjamkan. Adaberbagai jenis bursa keuangan dinegara-negara maju, dansetiap jenis terdiri banyak lembaga.
Berikut berbagai jenisbursa/pasar yang terdapatdi Negara-negara maju danberkembang :
1.Pasar aktiva fisik, bisa disebut juga pasar aktiva berwujud atau pasar aktiva riil. Adalah tempat
untuk jua beli produkseperti sandang, pangan, peralatan,dan perkakas.Bursa keuangan berurusan dengan saham,
obligasi, promes,hipotik, dan klaim lain atas aktiva riil.
2.Pasar saat ini dan pasar berjangka (spot and future market). spot market berartibahkan aktiva yang
diperdagangkan dandiserahkan ditempat ataudiserahkan padahari berikutnya. sedangkan future market ataupasar
berjangka adalah aktiva yang diperdagangkan akandiserahkan padabulan berikutnya atau tidak diserahkan pada
saatitu juga.
3.Pasar uang (money market& dan pasar modal (capital market). Pasar uang adalah bursa untuk
sekuritas utang dengan jatuh tempo kurang darisetahun. sedangkan pasarmodal adalah utang jangka panjang dan
saham perseroan.).Bursa hipotik bersangkutan dengan pinjaman real estate hunian, komersial,dan
industry, dantanah pertanian atauperkebunan. sedangkan bursa kredit konsumen berkaitan dengan pinjaman untuk
mobil danperkakas,pendidikan,hiburan, dansebagainya.
4.Pasar dunia, nasional, regional, dan local. Artinya berdasarkan ukuran dan jangkauan operasi
perusahaan, dapat ditentukan pada tingkat pasar mana iabisa memperoleh pinjaman.+
5.Pasar perdana dan sekuder. Pasar perdana adalah bursa dimana perseroan memperoleh tambahan
modal dengan menerbitkan saham baru. Sedangkan saham sekunder adalah saham yng telah diterbitkan danberedar
diperjualbelikan diantara parainvestor.
4. B.LEMBAGA KEUANGAN
Transfer modal dari penabung kepada mereka yang membutuhkannya berlangsung melalui tiga
jalur, yaitu :
1.transfer langsung atas uang dan sekuritas. terjadi apabila perusahaan menjual saham atau
obligasinya langsung kepadapenabung tanpa melalui perantara keuangan. Perusahaan menyerahkan sekuritasnya
kepadapenabung dan sebaliknya menerima uang yang dibutuhkannya.
2.transfer tidak langsung atau melalui bank investasi Perusahaan menjualsaham atau obligsinya
kepada penabung melalui bank investasi. Tadi sekuritas perusahaan danuang penabung berpindah secara
murni melalui bank investasi.
3.transfer tidak langsung atau melalui peranatara keuangan. transter yangdilakukan melalui perantara
keuangan seperti bank atau usaha pembiayaanbersama. disini perantara tersebut memperoleh dana dari
penabung,menerbitkan sekuritasnya sendiri untuk ditukar dengan dana tersebut,
Bank investasi adalah lembaga keuangan yang menjamin dan mendistribusikan
sekuritas baru serta membantu perusahaan untuk memperoleh modal.
Perantara keuangan adalah lembaga keuangan yang berspealisasi untuk memperlancar transfer
dana dari penabung kepada mereka yang membutuhkannya.
Dana pasar uang adalah dana bersama yang ditanamkan pada sekuritas jangka pendek dengan
resiko terendah dan investor dapat menariiknya dengan menggunakan cek.
Pereusahaan jasa keuangan adalah perusahaan yang menawarkan berbagai ragam jasa keunagan
termasuk bank investasi, broker asuransi, dan bank komersial.
Pasar Saham
Pasar sekunder yang paling aktif dan paling penting bagi manajer keuangan adalah pasar saham.
Disinilah harga saham ditentukan, dan, karena tujuan utama menejemen keuangan adalah untuk
memaksimumkan harga saham perusahaan, pemahaman atau mekanisme pasar ini sangat penting
bagi para pengelola pengusaha.
Bursa Saham ( The Stock Exchanges)
Secara garis besar, bursa saham bisa dibagi dua, bursa utama (organizaed exchanges) dan bursa
5. parallel (over the counters markets).
Bursa utama adalah organisasi foirmal yang mempunyai wujud fisik yang melakukan pasar
lelang atas sekuritas yang tercatat dibursa (listed atau organized). Dua contoh utama adalah
Bursa Saham New York (NYSE) dab Bursa Saham Amerika (AMEX). Di Indonesia adalah
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).
Bursa Paralel (The Over te counter Markets) adalah sekumpulan besar pialang dan dealer/
makelar yang dihubungkan melalui telpon dan computer dan melaksanakan perdagangan atas
sekuritas yang tidak tercatat (unlisted) di bursa utama.
Pasar keuangan adalah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau koporasi
untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam
bentuk sekuritas keuangan (seperti saham dan obligasi),Dalamsekuritas komoditas dimungkin
kan dapat melakukan pembelian dan penjualan awal atas produk-produk sumber alam seperti
produk pertanian dan Pertambangan dan lain sebagainya.
Dalam dunia keuangan, pasar keuangan ini meliputi:
Penjual saham dalam memperolehkan modal melalui pasar modal;
Pengalihan atas risiko pada transaksi pasar derivatif; dan
Perdagangan internasional melalui pasar valuta asing
Untuk melakukan transaksi keuangan, kita lakukan di berbagai pasar keuangan yang tersebar
dalam berbagai jenis pasar keuangan, tergantung dari jenis produk keuangan yang diinginkan.
Dalam prakteknya, jenis-jenis pasar keuangan antara lain :
Pasar modal (capital market), merupakan pasar diperjualbelikannya modal jangka panjang dalam
bentuk surat beharga seperti obligasi dan saham. Jangka waktu surat berharga yang ditawarkan
biasanya berumur lebih dari satu tahun.
6. Pasar uang (money market), merupakan pasar diperjualbelikannya modal jangka pendek dalam
bentuk surat berharga, seperti deposito berjangka, wesel, atau promes di mana jangka waktunya
kurang dari satu tahun.
Pasar valuta asing (foreign exchange market), yaitu pasar yang melakukan kegiatan transaksi
valuta asing (mata uang asing), baik spot transaction, forward transaction, dan swap transaction.
Pasar kredit konsumen (consumer credit market), yaitu pasar yang melayani pembiayaan
pinjaman untuk pembiayaan konsumen atas produk tertentu baik barang ataupun jasa, seperti
pembelian mobil, motor, perlengkapan rumah tangga, pendidikan, atau liburan.
Pasar hipotek (mortgage market), yaitu pasar yang melayani pinjaman untuk lahan real
estate/perumahan, komersial, industri dan pertanian.
Pasar komoditas (future market), yaitu pasar yang melakukan kegiatan jual beli komoditas
tertentu seperti produk pertanian.
Semua jenis pasar keuangan ini melakukan kegiatan yang berhubungan dengan penghimpunan
dana, penyaluran dana, transaksi tukar menukar mata uang. Artinya, pasar keuangan melibatkan
pembiayaan keuangan baik melalui surat berharga maupun pembiayaan ataun pinjaman.
Suku Bunga
Suku bunga adalah presentase uang yang dipinjam (pokok utang) yang harus di bayarkan oleh
nasabah sebagai balas jasa kepada jenis lembaga keuangan bank dan bukan bank.
Suku Bunga Flat (Fixed Rate)
Suku bunga Flat merupakan suku bunga tidak berubah alias flat dan disesuaikan dengan jangka
waktu pembayaran pinjaman tersebut. Jadi, jenis suku bunga ini tidak akan terpengaruh dengan
kebijakan suku bunga acuan (BI rate) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Suku Bunga Mengambang (Floating Rate)
7. Jenis-jenis suku bunga satu ini berbeda dengan suku bunga flat. Di mana suku bunga yang
dikenakan kepada peminjam bisa berubah sewaktu-waktu. Perubahannya mengikuti trend suku
bunga acuan Bank Indoensia atau BI rate yang berlaku.
Suku Bunga Efektif
Keuntungan dari jenis suku bunga efektif adalah nilai beban bunga lebih kecil dibanding suku
bunga flat. Biasanya jenis suku bunga efektif sering diterapkan pada kredit jangka panjang.
Misalnya, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).
Hal ini dikarenakan perhitungan dari suku bunga efektif melihat dari sisa utang pokok yang
belum dibayarkan. Sehingga pembayaran cicilan perbulan akan ikut berubah mengikuti besaran
nilai pokok utang.
Jadi, keuntungan jika pihak peminjam dikenakan suku bunga efektif adalah besaran cicilan
perbulannya kian lama kian menciut alias lebih rendah.
Suku Bunga Antusias
Jenis suku bunga ini merupakan hasil modifikasi dari suku bunga efektif. Di mana pada masa
awal pembayaran akan besar dan juga bisa mengalami perubahan pada masa akhir pembayaran
angsurannya. Perubahannya yakni menjadi lebih kecil.
Faktor yang mempengaruhi suku bunga:
Faktor kebutuhan dana
Jika bank sedang kekurangan dana sedangkan permohonan untuk pinjaman meningkat maka
bank akan meningkatkn suku bunga simpanan yang bertujuan untuk segera bisa memenuhi dana
tersebut. Dengan meningkatnya suku buka simpanan ini otomatis akan meningkatkan suku bunga
pada pinjaman dan sebaliknya.
Target Laba
8. Factor ini khusus pada bunga pinjaman yang disebabkan karena target laba menjadi komponen
untuk menentukan besar atu kecil suku bunga pada pinjaman. Apabila laba yang diinginkan
besar maka bunga untuk pinjaman juga akan besar begitupun sebaliknya.
Kualitas dari Jaminan
Apabilan jaminan yang diberikan semakin mudah untuk dicairkan maka akan semakin rendah
bunga kredit yang akan dibebankan.
Kebijakan pemerintah
Dalam menentukan bunga baik simpanan atau pinjaman sudah ada batasan maksimal dan
minimanya sehingga bank tidak bisa melebihi batasan yang sudah ditentukan oleh pemerintah
sehingga bank akan bisa bersaing dengan sehat.
Faktor jangka waktu
Suku bunga akan semakin tinggi apabila jangka waktu pinjaman semakin lama. Begitu pun
sebaliknya jika jangka waktu pinjaman pendek maka suku bunga juga akan semakin rendah.
Reputasi dari perusahaan
Untuk bunga pinjaman, reputasi sebuah perusahaan akan menentukan. Dalam hal ini, bonafiditas
akan sangat menentukan dimana biasanya jika perusahaan itu bonafi maka resiko kredit macet di
akan relative keci kemungkinannya.
Produk Kompetitif
Produk yang kompetitif biasanya suku bunganya rendah karena memiliki tingkat perputaran
produk yang tinggi sehingga akan lancar dalam pembayaran nantinya.
Hubungan yang baik
Jika nasabah memiliki hubungan baik dengn pihak bank maka penetuan untuk suku bunga akan
berbeda dengan nasabah yang lainnya.
Faktor Persaingan
9. Saat dalam persaingan, bank biasanya akan menentukan suku bunga pinjaman di bawah pesaing.
Faktor jaminan dari pihak ketiga
Jika pihak yang memberikan jaminan merupakan pihak yang bonafid makan bank akan
memberikan beban bunga yang berbeda.
ADA DUA JENIS SUKU BUNGA SECARA UMUM BERIKUT INI PENJELASANNYA
Real interest rate : koreksi atas tingkat inflasi yang merupakan nominal interest rate di kurangi
dengan tingkat inflasi. Cara perhitungannya yaitu real rate = nominal rate – rate of inflation.
Nominal interest rate : tingkat suku bunga pada rekening koran yang menunjukan tingkat
pengembalian untuk setiap investasi yang dilakukan.
SUKU BUNGA YANG BERLAKU PADA PASAR UANG adalah :
Suku bunga pada berbagai macam instrumen pasar uang berupa faktor perekonomian secara
umum dan yang berkaitan dengan tingkat likuiditas, keamanan,besaran, dan jangka waktu
investasi.
Sedangkan suku bunga pinjaman mengacu pada suku bunga pasar.
10. BAB II
MATERI NILAI WAKTU UANG
Pengertian Nilai Waktu Uang
Time Value of Money merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang
akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang
mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu
Konsep Nilai Waktu Uang
Konsep nilai waktu uang di perlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika
akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan
sumber dana pinjaman yang akan di pilih. Suatu jumlah uang tertentu yang di terima waktu yang
akan datang jika di nilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus di diskon dengan tingkat
bunga tertentu (discountfactor).
MANFAAT
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat
memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran.
Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan
keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan
keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya.
Maka sudah jelas time value of money sangat penting untuk dipahami oleh kita semua, sangat
berguna dan dibutuhkan untuk kita menilai seberapa besar nilai uang masa kini dan akan dating
11. KETERBATASAN
Keterbatasannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apbila
tingkat bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang yang
akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Time value of money tidak
memperhitungkan tingkat inflasi.
ISTILAH YANG DIGUNAKAN :
Pv = Present Value (Nilai Sekarang) SI = Simple interest dalam rupiah
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang) An = Anuity
I = Bunga (i = interest / suku bunga) n = tahun ke-
P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
Konsep nilai waktu uang (time value of money concept) merupakan konsep yang dipahami
sebagian besar orang di dunia. Teorinya: uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya
dibandingkan jumlah yang sama dimasa depan. Sebagai contoh: uang sejumlah Rp 6.000,00
sekarang dapat membeli satu liter beras kualitas sedang. Namun, uang sejumlah tersebut diatas
tidak dapat membeli satu liter beras pada tahun depan, mungkin 0,9 liter. Disini terlihat bahwa
secara kualitas, nilai uang tergerus seiring dengan jalannya waktu. Tergerusnya nilai uang
tersebut disebut sebagai inflasi.
Inflasi muncul melalui banyak sebab. Dari sudut makro ekonomi, inflasi bisa berarti kabar yang
baik (pada batasan tertentu). Jika pengangguran menurun, artinya banyak orang menerima
penghasilan, artinya pula ada banyak uang yang beredar di pasar. Selaras dengan hukum
penawaran dan permintaan, maka saat daya beli meningkat (karena orang-orang menerima
penghasilan) maka harga-harga biasanya ikut naik. Kenaikan harga tersebut sudah kita pahami
sebelumnya sebagai inflasi. Maka jelas inflasi (sekali lagi pada batas tertentu) merupakan salah
satu indikator menurunnya pengangguran.
12. Inflasi merupakan salahsatu konsekuensi dari perkembangan perekonomian. Yang harus
diperhatikan dari inflasi adalah: apakah kenaikan harga (inflasi) tersebut didukung oleh daya beli
seseorang (secara kualitatif)? Mari kita biarkan dahulu tentang masalah ini kepada penentu
kebijakan.
Tujuan dari rencana keuangan adalah untuk mencapai keadaan perekonomian seseorang seperti
yang ditargetkan sebelumnya. Maka dalam merencanakan keuangan penting kita ketahui bahwa
inflasi merupakan bagian yang inheren pula dari setiap tindakan/keputusan keuangan yang
diambil. Misalnya dalam keputusan memilih investasi : jangan sampai pengorbanan sekarang
yang kita lakukan, alih-alih mendapat nilai tambah, akhirnya justru menurun.
Metode-metode Nilai Waktu Uang
Metode average rate of return
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan yang diperoleh suatu investasi atau LABA /
INVESTASI
Jika average rate of return lebih tinggi dari laba yang diharapkan→ layak
Kelemahan metode ARR : Mengabaikan nilai waktu uang
Metode payback period
Mengukur seberapa cepat investasi itu kembali
Kriteria penilaian investasi : Semakin cepat semakin baik
Kelemahan Metode payback period : Mengabaikan nilai waktu uang, Mengabaikan CF setelah
investasi kembali
Metode net present value (NPV)
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan
kas bersih Jika NPV + → layak
Metode profitability index (PI)
13. Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang
akan datang dengan nilai sekarang investasi Jika PI lebih dari 1→ layak
Metode internal rate of return (IRR)
Tingkat discount faktor yang menyamakan nilai sekarang investasi dan nilai sekarang
penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang Jika IRR > tk bunga atau laba yang
disyaratkan→ layak .
Konsep Anuitas
Anuitas adalah merupakan satu arus (stream) kas yang tetap setiap periodenya. Beberapa contoh
dari perhitungan anuitas dalam keuangan individu, misalnya cicilan bulanan kredit mobil atau
rumah dan pembayaran biaya kontrak rumah bulanan. Arus kas ini bisa merupakan arus kas
masuk sebagai pengembalian atas investasi maupun arus keluar yang dialokasikan sebagai tujuan
investasi.
Nilai masa depan anuitas memberikan nilai dari sebuah perencanaan tabungan yang dilakukan
secara tetap baik besaran dan waktunya selama jangka waktu tertentu.
Konsep Nilai Waktu Dari Uang
FUTURE VALUE
Nilai yang akan datang (future value) adalah nilai uang diwaktu akan datang dari sejumlah uang
saat ini atau serangkaian pembayaran yang dievaluasi pada tingkat bunga yang berlaku. Ada lima
parameter yang ada dalam fungsi fv(), yaitu :
Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.
Nper, jumlah angsuran yang dilakukan
Pv, nilai saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya.
Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan
diakhir periode.
Istilah-istilah yang di gunakan adalah sebagai berikut :
14. 1. Nilai yang Akan Datang (terminal value)
Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang atau
suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.
Rumusnya :
FV = nilai investasi x ( 1 + r )^
Ket :
r = tingkat bunga
n = periode investasi
2. Nilai Sekarang (Present Value)
Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau sering pula disebut dengan
present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh
jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Misalkan P adalah nilai sekarang dari uang
sebanyak A pada t tahun yang akan datang. Bila kemudian diumpamakan tingkat bunga adalah r,
maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah :
I = P.r.t
dan uang setelah t tahun menjadi :
P + P.r.t = P(1+rt)
Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendaang, maka
P(1+rt) = A
atau
P = A/I + rt
Contoh :
Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang uang
tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun?
Dalam masalh ini, A = 10.000,-. r = 0,13 dan t = 1
P = 10.000/ 1 + (0,13)(1)
= 8849,56
3. Nilai masa datang dan nilai sekarang
15. PV = FV / (1+i)n
Istilah yang digunakan :
Pv = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
I = Bunga (i = interest / suku bunga)
n = tahun ke-
An = Anuity
SI = Simple interest dalam rupiah
P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
4. Anuitas
Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara
berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana
perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah
Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu
saham preferen.
Ø Anuitas biasa (ordinary)
adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode
Contoh :
Seseorang meminjam Rp 100.000,00 dengan pengembalian sistem angsuran anuitas, setahun
kemudian. Hutang tersebut akan diangsur selama 5 tahun dengan suku bunga 4 % per tahun.
Setelah dihitung, pengembalian tiap tahun sejumlah Rp 22.462,71.
Buatlah tabel rencana angsuran !
Tabel Rencana Angsuran
Tahun Sisa hutang Anuitas : Rp 22.462,71 Sisa hutang
Ke- Awal tahun ke- Bunga akhir th ke- Angsuran akhir th ke- Akhir tahun ke-
1 Rp 100.000,00 Rp 4.000,00 Rp 18.462,71 Rp 81.537,29
16. 2 Rp 81.537,29 Rp 3.261,49 Rp 19.201,22 Rp 62.336,07
3 Rp 62.336,07 Rp 2.493,44 Rp 19.969,27 Rp 42.366,80
4 Rp 42.366,80 Rp 1.694,67 Rp 20.768,04 Rp 21.598,76
5 Rp 21.598,76 Rp 863,95 Rp 21.598,76 Rp 0
A = A1+B1 = A2+B2 = A3+B3 = An + Bn
Ø Anuitas Terhutang
H = A1 + A2 + A3 +…….+ An
H = A1 + A1(1+b) + A1(1+b) + …. + A1(1+b)
Deret geometri
A : A1
r : (1 + b) Sn =
n : n
= A1
= A1
Kesimpulan: Rumus mencari Hutang mula-mula dan Rumus mencari Angsuran pertama
17. BAB III
ANALISIS PERAMALAN KEUANGAN
Peramalan keuangan
Peramalan keuangan adalah memperkirakan kebutuhan keuangan di masa yang akan datang.
Dalam melakukan peramalan kondisi ini dapat dijadikan alat ukur untuk melakukan peramalan.
Hal ini perlu dilakukan mengingat di masa yang akan datang penuh dengan berbagai
ketidakpastian. Ketidakpastian ini perlu diperhitungkan secara matang. Dalam praktiknya
ketidakpastian yang akan datang meliputi hal-hal:
Ketidakpastian ekonomi, terutama yang berkaitan dengan perubahan harga (inflasi), kekuatan
daya beli masyarakat, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, atau faktor lainnya.
Ketidakpastian politik, terutama yang berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah yang berkuasa, terutama yang memiliki hubungan langsung dengan produk yang
ditawarkan.
Ketidakpastian sosial dan budaya, yang berkaitan dengan pergeseran selera, gaya hidup, dan
kebiasaan masyarakat yang terus berkembang.
Ketidakpastian lingkungan alam, baik pergeseran penduduk, kelangkaan bahan baku, maupun
faktor bencana alam.
Ketidakpastian persaingan baik dalam negeri maupun masuknya produk dari kelanjutan
kepemimpinan perusahaan ke depan akibat pergantian, atau pengunduran diri akibt berbagai
sebab, dan lainnya.
Dalam praktiknya hampir dipastikan tidak ada hasil ramalan yang tepat 100% atau berhasil,
namun paling tidak dengan melakukan peramalan yang dengan mengidentifikasikan hal-hal yang
akan terjadi ke depan, faktor risiko kegagalan dapat diminimalkan.
18. Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan jenis peramalan, hal ini tergantung dari sudut mana
kita memandangnya. Jenis-jenis peramalan dimaksud antara lain:
Jika dilihat dari segi penyusunnya:
Peramalan subjektif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar perasaan atau feeling dari
yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dan pengalaman masa lalu dari orang yang
menyusunnya sangat menentukan hasil ramalan.
Peramalan objektif merupakan peramalan yang didasarkan atas data dan informasi yang ada,
kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Data yang digunakan
biasanya data masa lalu untuk beberapa metode.
Dilihat dari segi sifat ramalan:
Peramalan kualitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data kualitatif dan
biasanya peramalan ini didasarkan kepada hasil penyelidikan sebelumnya.
Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data kuantitatif masa lalu
(dalam bentuk angka-angka).
Dilihat dari segi jangka waktu:
Peramalan jangka pendek merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu kurang 1 tahun.
Peramalan jangka menengah merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu rentang dari 1
tahun sampai 3 tahun.
Peramalan jangka panjang merupakan peramalan yang didasarkan pada kurun waktu lebih dari 3
tahun.
Langkah-Langkah Peramalan
Agar peramalan dapat memberikan hasil yang memuaskan maka haruslah mengikuti prosedur
atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan. Dengan mengikuti setiap langkah
yang telah ditetapkan, paling tidak dapat menghindari kesalahan yang tidak perlu, sehingga hasil
19. peramalan tidak perlu diragukan. Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam proses
melakukan peramalan sebagai berikut:
Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data yang dilakukan
merupakan data masa lalu (lampau). Hendaknya data yang dikumpulkan selengkap mungkin
untuk beberapa priode. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pengumpulan data sekunder
dan data primer. Pengumpulan data sekunder maksudnya adalah data yang diperoleh dari
berbagai sumber seperti: perpustakaan, koran, serta laporan lainnya adapun data primer diperoleh
dari lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner.
Mengolah Data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian akan diketahui
pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk melakukan peramalan melalui metode
peramalan yang ada.
Menentukan Metode Peramalan
Setelah data dditabulasi, barulah kita menentukan metode peramalan yang cocok untuk data
tersebut. Terdapat banyak metode dalam melakukan peramalan. Hendaknya metode yang dipilih
adalah metode yang paling tepat atau metode yang paling kecil penyimpangannya. Pemilihan
metode peramalan adalah dengan mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data, jenis
peramalan, faktor biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya.
Memproyeksikan Data
Seperti diketahui bahwa akan ada perubahan di masa yang akan datang seperti perubahan
ekonomi, politik, sosial, atau perubahan kemasyarakatan lainnya perubahan ini akan berakibat
tidak tepatnya hasil peramalan. Agar kita dapat meminimalkan penyimpangan terhadap
perubahan, maka perlu dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan tersebut
untuk beberapa perubahan tersebut untuk beberapa periode .
Mengambil keputusan
20. Hasil peramalan yang telah di lakukan di gunakan untuk mengambil keputusan untuk bidak
membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan produksi, keuangan, penjualan dan
perencanaan lainnya, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun perencanaan jangka
panjang . berkaitan dengan keuangan adalah jumlah dana yang harus di dediakan dan kapan .
Model Peramalan dan Perencanaan Keuangan
Setiap orang atau lembaga selalu mengharapkan bahwa hasil ramalannya berhasil dan tidak
meleset di masa yang akan datang agar hasil peramalan tepat, maka perlu di gunakan model
peramalan yang sesuai dengan kebutuhan. Ada dua model yang sering digunakan oleh berbagai
perusahaan yaitu:
Metode persentase penjualan (percent of sales method)
Metode regresi (regression method)
Metode persentase penjualan, merupakan metode peramalan yang relatif mudah jika
dibandingkan dengan metode lainnya, terutama untuk melihat kebutuhan permodalan. Caranya
dengan melihat presentase penjualan tahunan pada setiap pos dalam neraca. Peramalan penjualan
ini biasanya didasarkan pada:
Peramalan eksternal
Peramalan internal
Kombinasi dari peramalan di atas
Peramalan eksternal yang didasarkan pada GNP, data statistik, survei, faktor-faktor ekonomi,
politik, dan sosial. Adapun peramalan internal didasarkan pada sifat yang dimiliki oleh
perusahaan (nature of the firm’s of product)
Untuk mencari Kebutuhan Dana Ekstern (KDE) (ekstern fund required) dapat dicari dengan
rumus:
21. KDE = AL (S1) + AT (S1) – HT (S1) – mb (S)
Di mana:
AL = Total aktiva lancar dalam %
AT = Total aktiva tetap dalam %
HT = Total utang lancar dalam %
S = Total penjualan yang direncanakan
S1 = Selisih total penjualan yang direncanakan dengan penjualan tahun lalu
m = Margin laba
b = Rasio laba dengan pembagian dividen
Laporan Keuangan Performa
Laporan keuangan performa merupakan proyeksi neraca dan laporan laba rugi suatu perusahaan
pada akhir priode peramalan. Alat sederhana yang digunakan untuk membuat laporan keuangan
performa perusahaan dapat dilakukan dengan:
Metode presentase penjualan (percentage of sales method), yaitu dengan mencari semua pos
dalam laporan laba rugi dan neraca yang berubah sesuai dengan perubahan penjualan.
Pendekatan pertimbangan (judgemental), terhadap kemungkinan yang akan terjadi.
Dalam praktiknya setiap metode memiliki beberapa kelemahan dan kelemahan dari metode ini
adalah:
Asumsi bahwa kondisi keuangan masa lalu merupakan indicator yang tepat untuk masa yang
akan datang.
Asumsi bahwa beberapa pos, seperti kas, piutang, dan persediaan bisa sesuai dengan yang
diinginkan.
22. Metode di atasi dilakukan atas dasar beberapa anggapan bahwa tingkat penjualan sangat
mempengaruhi perubahan pos-pos dalam, seperti:
Kas
Piutang
Sediaan
Utang piutang
Laba ditahan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam presentase penjualan adalah sebagai berikut:
Membuat neraca performa yang meliputi item-item yang terpengaruh langsung oleh tingkat
penjualan, sedangkan item yang tidak mempengaruhi dibiarkan saja.
Mengalikan persentase (%) yang telah ditetapkan dengan proyeksi penjualan item-item yang
berpengaruh langsung.
Kemudian bagi item-item yang tidak berpengaruh angka-angkanya tetap sama dipindahkan ke
neraca proyeksi.
Melakukan perhitungan proyeksi laba ditahan.
Menjumlahkan neraca proyeksi, dan menyeimbangkan aktiva dan pasivanya, jika ada selisih
berarti menunjukkan jumlah kebutuhan keuangannya.
Contoh :
PT Marras, Tbk. Bergerak dalam bidang elektronik, memiliki data sebagai berikut:
Penjualan tahun 2008 adalah Rp 400.000.000,-
Proyeksi penjualan tahun 2009 adalah Rp 500.000.000,-
Laba bersih adalah 5% dari penjualan.
23. Kebijakan dividen 40% dari lab bersih.
Dari data di atas dapat dihitung sebagai berikut :
Proyeksi laba bersih adalah : 5% x Rp 500.000.000,- = Rp 25.000.000,-
Pembagian dividen 40% x Rp 25.000.000,- = Rp 10.000.000,-
Rp 15.000.000,-
Sehingga hasil dri kebutuhan dana adalah:
Selisih neraca performa adalah Rp 150.000.000,- – 145.000.000,- = Rp 5.000.000,-. Hal ini
berarti kebutuhan perusahaan tahun 2009 adalah sebesar Rp 5.000.000,-.
Rencana Keuangan
Proses perencanaan keuangan dapat dibagi menjadi enam langkah:
Memproyeksikan laporan keuangan dan menggunakan proyeksi ini untuk menganalisis dampak
dari rencana operasi terhadap proyeksi laba dan berbagai rasio keuangan.
Menentukan dana yang dibutuhkan untuk mendukung rencana lima tahunan.
Meramalkan ketersediaan dana selama lima tahun ke depan.
Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur alokasi dan penggunaan
dana di dalam perusahaan.
Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar jika ramalan ekonomi yang
mendasari rencana tersebut tidak terjadi.
Menetapkan suatu sistem kompensasi manajemen berbasis kinerja. Sangat penting bahwa sistem
semacam itu memberikan penghargaan kepada para manajer karena mereka melakukan apa yang
diinginkan oleh pemegang saham, yaitu memaksimalkan harga saham.
Analisis Ramalan
24. Dengan menganalisis laporan keuangan proyeksi untuk menentukan apakah ramalan tersebut
memenuhi target keuangan perusahaan sebagaimana ditetapkan dalam rencana lima tahunannya.
Jika laporan tersebut harus diubah.
Meramalkan Arus Kas Bebas
Model kertas kerja juga dapat digunakan untuk mengestimasikan arus kas bebas (free cash flow-
FCF). Arus kas beban dihitung sebgai berikut:
FCF = Arus kas operasi – Investasi bruto pada modal operasi
Aalternatifnya:
FCF = NOPAT – Investasi bersih pada modal operasi
Ingat kembali juga bahwa arus kas bebas mencerminkan jumlah kas yang dihasilkan dalam suatu
tahun tertentu dikurangi dengan jumlah kas yang dibutuhkan untuk mendanai tambahan
pengeluaran modal dan modal kerja operasi yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan
perusahaan.
25. BAB IV
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN
Perencanaan keuangan (financial planning) adalah proyeksi penjualan, laba, dan aktiva yang
didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran dan juga panda penentuan sumber
daya yang dibutuhkan untuk mencapai proyeksi tersebut.
Pengendalian keuangan (financial control) adalah tahap dimana rencana keuangan
diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan
untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai
tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi.
Analisis titik impas
Analisis titik impas ( breakeven analysis) adalah suatu metode untuk menentukan titik di mana
penjualan akan menutup biaya.
Tujuan dari analisis titik impas adalah menentukan kuantitas produksi yang membuat impas
dengan mempelajari hubungan dari struktur biaya, volume produksi, dan keuntungan
Kegunaan titik impas :
Menentukan kuantitas dari produk yang harus dijual untuk menutupi seluruh biaya operasi yang
dibedakan dari biaya modal.
Menghitung EBIT yang dapat dicapai pada tingkat produksi yang berbeda-beda.
Unsur-unsur penting titik impas
Sifat biaya yang diasumsikan
Untuk menerapkan model titik impas haurs dipisahkan biaya produksi perusahaan menjadi dua
kategori, yaitu:
26. Biaya tetap (biaya tidak langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek tidak mengalami
perubahan karena variabilitas operasi maupun penjualan. Contoh: Gaji administratif, penyusutan,
asuransi, sewa.
Biaya variabel (biaya langsung), yaitu biaya yang dalam jangka pendek berubah karena
perubahan operasi perusahaan. Contoh: buruh langsung, bahan langsung, komisi penjualan.
Hal-hal lain menyangkut perilaku biaya
Ada struktur biaya yang tetap dalam suatu waktu tertentu, kemudian meningkat tajam ketika
output bertambah, sampai pertambahan tertentu tetap, dan kemudian naik lagi bersamaan dengan
kenaikan output ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Biaya seperti ini dinamakan biaya
semivariabel atau semi tetap.
Untuk menggunakan model titk impas dengan menyesuaikan struktur biaya yang kompleks
seperti ini, manajer bagian pembiayaan harus mengidentifikasi range jumlah output yang relevan
dengan tujuan perencanaan, dan mengukur perkiraan efek biaya semivariabel dalam range
tersebut dengan memilahnya menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
total pendapatan dan volume output
Total pendapatan adalah jumlah penjualan (dalam nilai mata uang) yaitu harga per unit barang
dikalikan barang yang terjual. Volume output mengacupada tingkat operasi perusahaan dan
dinyatakan dalam nilai uang atau jumlah unit.
Metode perhitungan titik impas
Analisis uji coba
Contoh: Daftar penjualan, biaya dan keuntungan sebuah perusahaan
Q P TR VC/unit TVC TFC TC EBIT
(1) (2) (3)=(1)x(2) (4) (5)=(1)x(4) (6) (7)=(5)+(6) (8)=(3)-
(7)
27. 10.000 $10 $100.000 $6 $60.000 $100.000 $160.000 $-60.000
15.000 10 150.000 6 90.000 100.000 190.000 -40.000
20.000 10 200.000 6 120.000 100.000 220.000 -20.000
25.000 10 250.000 6 150.000 100.000 250.000 0
30.000 10 300.000 6 180.000 100.000 280.000 20.000
35.000 10 350.000 6 210.000 100.000 310.000 40.000
Jadi titik impas berada pada unit penjualan (Q) = 25.000 unit dan TR = $250.000
Analisis marjin kontribusi
Marjin kontribusi adalah selisih antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit. Marjin
kontribusi mengacu pada biaya untuk menutupi biaya tetap.
Contoh: Harga jual per unit $ 10
Biaya variabel per unit ($ 6)
Marjin kontribusi/unit $ 4
Total biaya tetap satu tahun $100.000.
BEP = $100.000/$ 4
= 25.000 unit
Analisis aljabar
TR = P x Q
TC = F + (V x Q)
28. BEP tercapai apabila TR = TC
PQ = F + VQ
PQ – VQ = F Q(P – V) = F
Q(BE) = F
(P – V)
TR = total revenue
TC = total cost
P = harga jual/unit
Q = kuantitas yang terjual
F = total biaya tetap
V = biaya variabel/unit
Apabila perusahaan menargetkan laba tertentu, maka BEP
Q = F + Profit
(P – V)
Metode grafik
Biaya, pendapatan
contoh: PT ABC mengolah produk dengan biaya variabel per unit sebesar Rp 1.500,-
sedangkan harga jual per unit Rp 2.500, dan biaya tetap sebesar Rp 1 milyar, maka
Q (BE) = R 1.000.000.000
Rp 2.500 – Rp 1.500
29. = 1.000.000 unit
R (BE) = Rp 2.500 x 1.000.000 unit
= Rp 2.500.000.000,-
Menghitung BEP untuk perusahaan yang menghasilkan produk lebih dari satu jenis. Contoh
:Berikut ini data bauran produk sebuah perusahaan
Produk Harga jual/unit Biaya variabel/unit Bauran penjualan
A $180 $100 1
B $110 $ 70 2
Biaya tetap $ 1.600.000
Jika bauran produk tersebut diperkirakan akan konstan pada semua tinkat penjualan, biaya
variabel untuk setiap dollar hasil penjualan akan ditentukan sebagai berikut:
V = Biaya variabel = ( $100 x 1) + ($70 x
2) = $240 = $0,60
Penjualan ( $180 x 1) + ($110 x 2) $400
R (BE) = F = $ 1.600.000 = $4.000.000
1-V 1 - 0.60
Q (BE) = R (BE) = $4.000.000 = 10.000 paket
Bauran harga $400
Cara lain:
Hasil penjualan per paket = (1 unit A x $180) + (2 unit B x $110) = $400
Biaya variabel per paket = (1 unit A x $100) + (2 unit B x $70) = $240
30. Q (BE) = F = $1.600.000 = 10.000
paket
P - V $400 - $240
Jadi kuantitas setiap produk yang akan dijual agar mencapai titik impas adalah:
A = 10.000 paket x 1 unit A per paket = 10.000 unit
B = 10.000 paket x 2 unit B per paket = 20.000 unit
Informasi yang dikembangkan dari analisis impas dan analisis biaya-volume-laba menyuguhkan
data tambahan yang berguna seperti marjin pengaman (margin of safety), yang menunjukkan
berapa banyak penjualan boleh turun dari jumlah penjualan tertentusebelum perusahaan
mengalami keadaan impas.
Keterbatasan dalam analisis titik impas
Asumsi dasar dari cost volume profit berhubungan secara linear dan hal ini hanya berlaku di
dalam kondisi di mana produksi hanya berjumlah sedikit.
Kurva penjualan diasumsikan bergerak secara linear sesuai dengan jumlah produksi. Hal ini
berarti bahwa produksi dijual dengan asumsi harga tetap.
Produksi dan paduan penjualan dilakukan dengan konstan. Bila perusahaan ingin memproduksi
lebih terhadap satu jenis barang atau mengurangi jumlah produksinya, maka titik impas yang
baru harus dicari.
Margin of safety = jumlah penjualan tertentu – penjualan
impas
31. Penghitungan titik impas secara matematis dan dengan grafik merupakan analisis yang statis.
Adanya perubahan di dalam biaya maupun harga mengharuskan penghitungan titik impas
dilakukan kembali.
Leverage Operasi
Apabila perusahaan memiliki biaya operasi tetap atau biaya modal tetap, maka dikatakan
perusahaan menggunakan leverage. Dengan menggunakan operating leverage perusahaan
mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga
dan pajak. Pengaruh perubahan volume penjualan terhadap profitabilitas tersebut diukur dengan
derajat leverage operasi (degree of operating leverage /DOL), yaitu sebagai rasio persentase
perubahan EBIT terhadap
Soal
1. The berry Corporation memproduksi teko the yang dijual seharga $15. Biaya tetapnya
$700.000 sampai produksi mencapai 400.000 unit. Biaya variabel $10 per teko.
Berapa laba atau rugi perusahaan tersebut pada tingkat penjualan 125.000 unit dan 175.000 unit.
Berapa titik impas ? gambarkan grafiknya.
Berapa DOL berry pada tingkat penjualan 125.000, 150.000, 175.000 unit.
Sebuah perusahaan memproduksi berbagai jenis jam tangan wanita yang dijual melalui sejumlah
toko dengan harga diskon. Setiap jam tangan dijual seharga $25, biaya tetap $140.000 untuk
30.000 jam tangan, biaya variabel $15 per jam tangan.
Berapa laba atau rugi pada tingkat penjualan 8.000 dan 18.000 unit?
Berapa titik impas? Gambarkan grafiknya.
Berapa DOL perusahaan pada tingkat penjualan 8.000 dan 18.000 unit.
Apa yang terjadi dengan titik impas jika harga jual naik menjadi $31 ? apa arti perubahan
tersebut bagi manajer keuangan?
32. Marvel Corporation merencanakan penjualan sebesar $2.000.000 untuk periode mendatang.
Dalam keadaan demikian, manajemen berharap akan menghasilkan laba sebesar $200.000. titik
impas telah ditentukan, yaitu sebesar $1.500.000.. Hitung marjin pengaman dan rasio marjin
pengaman.
Puma company menghasilkan dua jenis produk , yaitu L dan M. L dapat dijual seharga $20 dan
M seharga $15. Biaya variabel per unit adalah $12 dan $10 untuk L dan M. Biaya tetap total
adalag $372.000. Manajemen Puma telah menargetkan laba periode mendatang sebesar $93.000.
Setiap paket penjauan diharapkan akan terdiri dari 2 unit L dan 3 unit M.
Hitunglah titik impas dalam unit produk dan dalam hasil penjualan .
b. Hitunglah tingkat penjualan dalam unit produk dan dalam dollar, yang diperlukan untuk
mencapai target laba puma.
33. BAB V
KEBIJAKAN MODAL KERJA
Pengertian Modal Kerja
Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku, TKL dll.
Konsep Modal Kerja
Ada tiga macam konsep modal kerja yang biasa digunakan untuk analisis, yaitu
Modal kerja kuantitatif.
Modal kerja kualitatif.
Modal kerja fungsional.
Modal kerja Kuantitatif
konsep ini menitik beratkan pada segi kuantitas dana yang tertanam dalam aktiva yang masa
perputarannya kurang satu tahun. Modal kerja adalah seluruh akitva lancar, maka disebut modal
kerja bruto ( gross working capital).
Modal kerja Kualitatif.
Modal kerja adalah selisih aktiva lancar dengan utang lancar / modal kerja bersih (net working
capital)
Modal kerja Fungsional.
Modal kerja adalah dana yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan current income
sesuai dengan tujuan didirikannya perusahaan pada satu periode tertentu. Termasuk modal kerja
ini adalah kas, piutang dagang sebesar harga pokoknya, persediaan dan aktiva tetap sebesar
penyusutannya. Efek dan margin laba dari piutang adalah modal kerja potensial.
34. Jenis Modal Kerja
Menurut A.W.Taylor modal kerja bisa digolongkan ada 2 jenis,yaitu
Modal Kerja Permanen.
Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang selalu harus ada dalam perusahaan agar
perusahaan dapat menjalankan kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Ada 2 jenis modal kerja permanen ini,yaitu
Modal kerja primer, yaitu modal kerja minimal yang harus ada dalam perusahaan untuk
menjamin agar perusahaan tetap bisa beroperasi.
Modal kerja normal, yaitu modal kerja yang harus ada agar peruhaan bisa beroperasi dengan
tingkat produksi normal.
Modal kerja Variabel.
Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan
perubahaan kegiatan atau pun keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan.
Modal kerja ini terbagi lagi adalah
Modal kerja musiman, yaitu sejumlah dana yang dibutuhkan untuk mengansipasi apabila ada
fluktuasi kegiatan perusahaan.
Modal kerja siklis, yaitu modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh fluktuasi
konjungtur.
Modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh keadaan-
keadaan yang terjadi di luar kemampuan perusahaan.
Kebijaksanaan dan Manajemen Modal Kerja.
Kebijaksanaan Modal Kerja.
35. Kebijaksanaan Modal Kerja, menurut Sutrisno (46:2003) adalah suatu strategi yang
diterapkan oleh perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja dengan berbagai
alternatif sumber dana yang ada, apakah sumber dana jangka panjang atau sumber dana jangka
pendek. Sedangkan menurut brigham-houston (151:2001), kebijaksanan modal kerja adalah
kebijakan yang mengacu kepada jumlah yang ditargetkan untuk setiap kategori aktiva lancar dan
bagaimana aktiva lancar tersebut akan dibiayai.
Manajemen Modal Kerja.
Manajemen modal kerja, menurut brigham-houston (151,2001) adalah bagaimana menetapkan
kebijakan modal kerja maupun pelaksanaan kebijakan tersebut dalam operasi sehari-hari.
Ada beberapa kebijaksanaan modal kerja, menurut Sutrisno (46:2003),yaitu:
Kebijaksanaan konservatif
Kebijaksanaan Moderat (hedging)
Kebijaksanaan Agresif
Kebijaksanaan konservatif.
Kebijakan dimana pemenuhan dana modal kerja yang lebih banyak menggunakan sumber dana
jangka pajang dibandingkan sumber dana jangka pendek. Modal kerja permanen dan sebagian
modal kerja variabel dipenuhi dengan sumber dana jangka panjang, sedangkan modal kerja
variabel lainya dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek.
Kebijaksanaan Moderat
Kebijakan ini dimana perusahaan membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya
kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut., artinya aktiva yang bersifat
permanen seperti aktiva tetap dan modal kerja permanen akan didanai dengan sumber dana
jangka panjang, dan aktiva yang bersifat variabel atau modal kerja variabel didanai dengan
sumber dana jangka pendek.
36. Kebijaksanaan Agresif.
Kebijakan dimana kebutuhan dana jangka panjang akan dipenuhi dengan sumber dana jangka
pendek.
Menurut Brigham-Houston (151:2003), ada beberapa kebijakan investasi alternatif dalam aktiva
lancar, yaitu:
kebijakan investasi aktiva lancar yang longgar ( relaxed current asset investment asset policy)
adalah suatu kebijakan di mana kas, sekuritas, piutang, dan persediaan dimiliki dalam jumlah
yang relatif besar.
kebijakan investasi aktiva lancar yang ketat (restricted current asset investment policy) adalah
suatu kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas, sekuritas, persediaan dan piutang
usaha perusahaan.
kebijakan investasi aktiva lancar yang moderat (moderate current asset investment policy) adalah
suatu kebijakan di antara kebijakan yang longgor dan yang ketat.
Penentuan Kebutuhan Modal Kerja.
Untuk memenuhi besarnya modal kerja, ada beberapa metode yang digunakan,yaitu;
Metode Keterikatan Dana.
Metode Perputaran Modal Kerja
Metode Keterikatan Dana
Untuk menentukan besarnya modal kerja dengan metode ini, ada 2 faktor yang perlu
diperhatikan, yaitu:
1). Periode terikatnya modal kerja, yaitu jangka waktu yang diperlukan mulai kas ditanamkan ke
dalam elemen-elemen modal kerja sampai menjadi kas lagi.
2). Proyeksi kebutuhan kas rata-rata per hari., merupakan pengeluaran kas rata-rata setiap
harinya untuk keperluan pembelian bahan baku, bahan penolong, biaya upah, biaya pemasaran
dan umum dll.
37. Contoh :
Perusahaan BERLIAN mempunyai rencana produksi 1200 unit barang jadi perhari.
Satu unit tersebut membutuhkan 1,5 kg bahan baku dengan harga Rp 2000 per kg.
Bahan tersebut disimpan di gudang 7 hari sebelum diproses.
Lama proses produksi 3 hari.
Barang jadi disimpan selama 10 hari.
Rata-rata piutang 30 hari.
Upah langsung perunit barang sebesar Rp 2.500
Biaya pemasaran tunai sebesar Rp 15.000.000
Biaya administrasi dan umum sebulan sebesar Rp 12.000.000
Biaya lain-lain perbulan Rp 9.000.000
Kas minimal Rp 10.000.000
Hitunglah periode terikatnya modal kerja dan kebutuhan kas per hari
Jawab
Periode Terikatnya Modal Kerja
lama bahan baku disimpan 7 hari
lamanya proses produksi 3 hari
lamanya barang jadi 10 hari
lamanya piutang tertagih 30 hari
JUMLAH 50 HARI
Kebutuhan Kas Perhari
38. Pembelian bahan baku (1.200 x 1,5 Rp 2000) Rp 3.600.000
Pembayaran upah langsung(1.200 x Rp 2.500) Rp 3.000.000
Pembayaran biaya pemasaran( Rp 15.000.000/30 hari)
Rp 500.000
Pembayaran adm dan umum( Rp 12.000.000/ 30 hari) Rp 400.000
Pembayaran biaya lainya( Rp 9.000.000/ 30 hari) Rp 300.000
Jumlah Rp 7.800.000
maka Jumlah Modal Kerja adalah
Periode terikatnya modal kerja x kebutuhan kas pr hari + kas minimal
50 hari x Rp 7.800.000 + Rp 10.000.000 = Rp 400.000.000
Metode Perputaran Modal kerja.
Amanah
Neraca (jutaan rupiah)
1998 1999 1998 1999
Kas 185 215 Utang usaha 550 485
Piutang 770 830 Utang bank 175 250
Persediaan 920 1000 Utang wesel 350 365
39. Aktiva lancar 1875 2045 Utang lancar 1075 1100
Tanah 2150 2500 Utang jk panjang 1800 1900
Bangunan 1025 1025 Modal saham 1900 2000
Mesin 1000 1100 Laba ditahan 1275 1670
Aktiva tetap 4175 4625 Utang & modal 4975 5570
Total aktiva 6050 6670 Total pasiva 6050 6670
PT. AMANAH
Lap rugi/laba
Penjualan 24.000
Harga pokok penjualan 17.000
Laba kotor 7.000
Biaya operasi 2.500
Laba operasi 4.500
40. Bunga 1.500
Laba sebelum pajak 3.000
Pajak 900
Laba setelah pajak 2.100
Maka perputaran elemen modal kerja adalah
Periode Terikatnya:
kas = 360/120 = 3 hari
piutang = 360/30 = 12 hari
persediaan = 360 /25 = 14,4 hari
total = 29,4 hari
Periode terikat semua elemen modal kerja adalah
360 / 29,4 = 12,24 X.
jika tahun 2000 diperkirakan akan mampu menjual sebanyak 30.000.000 unit,
Maka kebutuhan modal kerja adalah
30.000.000 /12,24 = Rp 2.450.000.
manajemen Modal kerja
41. BAB VI
PENGERTIAN PIUTANG & PERSEDIAAN
a. Pengertian Piutang
Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena
terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan dagang/industri
menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau
alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit akan dapat
meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya penerimaan kas,
sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga mengakibatkan kerugian
karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama piutang tertunggak akan semakin
besar investasi yang dibutuhkan.
Piutang, salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang
berhutang pada seseorang. Suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan
yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini biasanya
dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang
akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau pembayaran.
b. Pengertian Persediaan
Persediaan atau inventory adalah salah satu elemen utama dari modal kerja yang terus menerus
mengalami perubahan. Tanpa persediaan, perusahaan akan mengalami resiko, yaitu tidak dapat
memenuhi keinginan pelanggan atas barang produksi.
Menurut Sofyan Assauri, merumuskan definisi persediaan sebagai berikut: Persediaan adalah
sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual
dalam suatu periode usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam pekerjaan
proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu
proses produksi.
42. Manajemen persediaan merupakan kegiatan menentukan tingkat dan komposisi persediaan.
Kegiatan tersebut akan membantu perusahaan dalam melindungi kelancaran produksi dan
penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelajaran perusahaan dengan efektif dan efisien.
Termasuk didalamnya pengaturan dan pengawasan atas pengadaan bahan-bahan kebutuhan yang
sesuai dengan jumlah dan waktu yang di perlukan dengan biaya minimum.
Kegiatan pengawasan persediaan meliputi perencanaan persediaan, penjadwalan
pemesanan (scheduling), pengaturan penyimpanan dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut
menjaga tersedianya persediaan yang optimum di dalam suatu perusahaan.
Dalam suatu pengawasan persediaan diperlukan penghitungan cara jumlah agar tidak terjadi
pemborosan dan waktu pemesanan. Sedangkan khusus persediaan perlu ditentukan besar
persediaan penyelamat (safety stock), yaitu jumlah minumum, atau besar persediaan pada waktu
pemesanan kembali dilakukan.
B. Standar Kredit dan Persyaratan Kredit
Pada dasarnya setiap usaha di bidang jasa, dagang dan manufaktur bertujuan yang sama ingin
mendapatkan laba dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan. Pada zaman ini, semakin
banyak permasalahan yang timbul pada suatu perusahaan di dalam mewujudkan usahanya dan
menjalankan aktivitas perusahaaan. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu persaingan di dalam
memasarkan produk, untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka perusahaaan harus berupaya
untuk merebut pasar melalui berbagai kebijakan untuk meningkatkan penjualan.
Piutang muncul akibat terjadinya penjualan kredit. Piutang merupakan kebiasaan bagi
perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan
penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang di berikan, biasanya dalam bentuk memperbolehkan
para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan.
Penjualan dengan syarat demikian disebut penjualan kredit. Mengapa banyak perusahaan yang
menjual barang hasil produksi atau barang dagangan mereka secara kredit? Alasannya ialah
karena penjualan secara kredit tersebut merupakan suatu upaya untuk meningkatkan (atau untuk
mencegah penurunan) penjualan.
43. Dengan penjualan yang meningkat, diharapkan agar keuntungan juga meningkat. Tetapi
memiliki piutang menimbulkan berbagai biaya dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
perlu untuk melakukan analisis ekonomi yang bertujuan untuk mengetahui apakah manfaat
memiliki piutang lebih besar atau lebih kecil dari pada biayanya.
a. Jenis-jenis piutang ada 3 macam yaitu :
1. Piutang Dagang (Account Receivables) Piutang yang timbul dari penjualan kredit barang
atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang dagang merupakan suatu perluasan
kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh tempo
dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan
informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan yaitu
faktur dan kontrak-kontrak penyerahan.
2. Piutang Wesel (Notes Receivables) Pengertian piutang wesel adalah piutang atau tagihan
yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis. Piutang
wesel mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat karena disertai janji tertulis berupa surat
wesel atau surat promes. Surat wesel dan surat promes adalah istilah untuk perjanjian tertulis
dalam jual beli barang atau jasa secara kredit. Surat wesel adalah surat perintah yang dibuat oleh
kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal
tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat wesel tersebut.
3. Piutang bukan Dagang / Piutang Lain-lain (Others Receivables) Piutang bukan dagang ini
meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa transaksi. Piutang bukan dagang
umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan formal dan secara tertulis. Piutang bukan
dagang harus diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai dan dilaporkan
secara terpisah dalam laporan keuangan.
Piutang disusun dalam laporan keuangan dimana kondisi keuangan suatu perusahaan sangat
menentukan kelancaran kegiatan pembiayaan dari perusahaan tersebut dan mengukur kinerja
perusahaan. Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan
perusahaan setiap periodenya.
44. b. Pengelolaan Piutang
Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen
pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang
sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas.
Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan sebagai berikut:
1. Standar kredit
Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit yang dapat
diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut, perusahaan dapat meningkatkan
penjualannya melalui penjualan secara kredit namun tidak menimbulkan resiko piutang tak
tertagih yang berlebihan.
Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat yang akan
diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan dengan adanya standar
tersebut.
2. Syarat kredit Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan
potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal.
Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah:
Sifat ekonomik produk,
Kondisi penjual,
Kondisi pembeli,
Periode kredit,
Potongan tunai dan
Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank).
C. Kebijakan Kredit Dan Pengumpulan Piutang
45. Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bisa dikendalikan oleh manajer keuangan.
Kebijakan pemberian kredit merupakan trade-off antara tambahan keuntungan penjualan dan
tambhan biaya. Tambahan biaya berasal dari jangka waktu kredit, potongan kas yang
ditawarkan, dan kualitas langganan yang akan terlihat dari piutang yang tidak dibayar.
a. Analisis Kuantitatif Manfaat dan Biaya
Marjin kontribusi dipakai untuk perhitungan tambahan keuntungan dan biaya. Tambahan biaya
bersumber dari biaya investasi pada piutang. Marjin kontribusi dihitung sebagai berikut ini: [
(harga – biaya variable) / harga ] × 100%
b. Analisis Kualitatif Kebijakan Kredit
Manajer keuangan harus mencari informasi yang bisa dipakai untuk menentukan apakah
seseorang atau perusahaan pantas menerima kredit. Informasi tersebut bisa diperoleh dari
beberapa sumber:
1. Laporan keuangan. Laporan tersebut bisa dipakai untuk mengidentifikasi kemampuan
ekonomis (kemampuan menghasilkan kas) dan juga stabilitas aliran kas yang dihasilkan.
2. Bank. Bank biasanya menyimpan informasi mengenai pelanggannya.
3. Asosiasi Perdagangan. Banyak asosiasi perdagangan yang mempunyai informasi yang
lebih lengkap mengenai perusahaan yang menjadi anggotanya.
4. Pengalaman Perusahaan.
5. Informasi lainnya. Perusahaan bisa memperoleh informasi melalui laporan credit rating.
Setelah informasi dikumpulkan, manajer keuangan bisa melakukan analisis.
Manajer bisa menggunakan pendekatan tradisional yang lebih subyektif seperti yang disebut
sebagai 5C:
1. Character. Karakter berarti sejauh mana kemauan calon penerima membayar hutang-
hutangnya. Karakter tidak memperhitungkan kemampuan ekonomis, tetapi niat baik.
46. 2. Capacity. Kapasitas melihat sejauh mana kemampuan keuangan perusahaan atau individu.
Kapasitas melihat kemampuan ekonomis seseorang atau perusahaan.
3. Capital. Capital melihat sejauh mana modal yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan.
Pihak dengan modal yang baik mempunyai kemampuan melunasi hutang yang lebih baik, cateris
paribus.
4. Collateral. Perusahaan atau pihak yang memberikan jaminan dengan aset tertentu, akan
berisiko semakin kecil.
5. Conditions. Kondisi ekonomi akan menentukan kemampuan perusahaan melunasi
hutangnya.
c. Analisis Skoring (Pemberian Skor) dalam Analisis Kredit
Perusahaan kartu kredit barangkali mempunyai model tertentu (seperti model credit scoring)
untuk menganalisis calon penerima kartu kredit. Model tersebut barangkali merupakan model
dengan tehnik statistik diskriminan seperti berikut ini.
Y = 0.23 + 0.2 (Usia) + 0.003 (Pendapatan) + 500 (Kepemilikan rumah)
Kepemilikan rumah merupakan variabel dummy, yang bernilai 1 jika memiliki rumah, dan 0 jika
tidak.
Untuk calon penerima kredit yang merupakan perusahaan,
model semacam itu bisa dimodifikasi, misal sebagai berikut ini.
Y = 5 (Coverage biaya tetap) + 20 (Rasio quick) + 1.5 (Usia perusahaan)
Kemudian perusahaan mempunyai pengelompokkan kelas risiko sebagai berikut ini. Kelas
risiko rendah jika skor di atas 50, kelas risiko menengah jika skor di antara 25 dan 50, dan kelas
risiko tinggi jika skor di bawah 25.
D. Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan
Persediaan merupakan salah satu daerah keputusan yang paling riskan dalam manajemen
logistik. Komitmen terhadap segolongan persediaan tertentu dan selanjutnya alokasinya ke pasar
47. untuk menghadapi penjualan dimasa depan, merupakan pusat dari operasi logistik. Tanpa
penggolongan yang tepat dari persediaan, maka masalah-masalah pemasaran yang serius dapat
timbul dalam usaha meningkatkan penghasilan dan memelihara hubungan dengan nasabah.
Perencanaan persediaan juga sangat menentukan bagi operasi pembuatan (manufacturing
operation).
Kekurangan bahan mentah dapat menghentikan produksi atau merubah jadwal produksi, yang
pada gilirannya akan meningkatkan ongkos dan kemungkinan akan menyebabkan kekurangan
produk jadi. Seperti halnya kekurangan itu dapat mengganggu rencana pemasaran dan operasi-
pembuatan (manufacturing), kelebihan persediaanpun juga dapat pula menimbulkan masalah.
Kelebihan persediaan akan meningkatkan biaya dan menurunkan laba (profitability) melalui
meningkatnya biaya pergudangan, keterikatan modal, kerusakan (deterioration), premi asuransi
yang berlebihan, meningkatnya pajak, dan bahkan kekunoan (obsolescence).
Manajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan diantara kekurangan dan kelebihan
persediaan dalam suatu periode perencanaan yang mengandung resiko dan ketidakpastian.
Perencanaan strategis membutuhkan banyak komitmen modal dan sumber-daya manajerial.
Rencana strategis itu menentukan struktur dimana rencana operasional dan rencana taktis
dituangkan.
Jadi, rencana strategis itu merupakan seperangkat tonggak penunjuk jalan(guideposts) untuk
tipe-tipe perencanaan lainnya. Jadi dapat kita simpulkan bahwa dari Strategi Manajemen
Persediaan adalah :”Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan
barang, suku cadang dan barang-jadi dari para suplaier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan
dan kepada para pelanggan.”
a. Prinsip - Prinsip Manajemen Persediaan
Prinsip-prinsip manajemen persediaan terdiri dari beberapa bagian yang terdiri dari :
1. Fungsi Persediaan
Fungsi dasar dari persediaan secara sederhana dapat dinyatakan dengan:
Meningkatkan laba (profitability), melalui bantuan pembuatan dan pemasaran.
48. Konsep yang ideal dari persediaan, konsep ini terdiri dari pembuatan suatu produk yang
sesuai dengan sfesifikasi nasabah.
Persediaan merupakan bidang sangat penting dari penyebaran aktiva yang dibutuhkan untuk
memberikan pengembaliaan yang minimum atas investasi modal. Pada umumnya, kebanyakan
perusahaan mengadakan persediaan yang lebih besar dari kebutuhan pokoknya. Generelasi ini
akan lebih dapat di pahami melalui pemeriksaan yang seksama terhadap 4 fungsi pokok yang
mendasari manajemen persediaan diantaranya:
a) Spesialisasi Wilayah, Salah satu fungsi persediaan adalah memungkinkan spesialisasi
wilayah dari unit-unit operasi individual. Oleh karena factor-faktor seperti tenaga listrik, bahan
mentah, air, dan buruh maka lokasi yang ekonomis untuk pembuatan(manufacturing) sering kali
sangat jauh dari wilayah permintaan (areas of demand). Dengan pemisahan wilayah, masing-
masing komponen ini dapat diprodusir secara ekonomis dan efisisen.
b) Fungsi pemisahan wilayah juga berkaitan dengan penghimpunan golongan dalam distribusi
fisik barang-barang jadi. Barang-barang pabrik dari berbagai lokasi dihimpun di suatu gudang
tunggal, dengan maksud dapat menawarkan kepada nasabah suatu pengiriman tunggal dari
gabungan produk-produk itu.Inilah contoh terpenting pemisahan wilayah dan distribusi terpadu
yang dimungkinkan oleh persediaan.
c) Decoupling, Fungsi kedua dari persediaan adalah memberikan efisiensi maksimum pada
operasi dalam suatu fasilitas (decoupling). Penumpukan persediaan barang-sedang-dikerjakan
(work in proces) dalam kompleks pembuatan akan memungkinkan penghematan maksimum
dalam produksi tanpa terhentinya pekerjaan.
Fungsi decoupling ini memungkinkan masing-masing produk dibuat dan didistibusikan dalam
ukuran yang ekonomis (economical lot sozes). Dilihat dari segi pemasaran, decoupling
memungkinkan produk dapat dibuat pada waktu akan dijual sebagai suatu
golongan (assortment). Jadi, decoupling itu cendrung menunjang operasi perusahaan. Perbadaan
decoupling dengan spesialisasi wilayah adalah dalam hal decoupling ini meningkatkan efisiensi
operasi pada satu lokasi tunggal, sedangkan spesialisasi wilayah meliputi banyak lokasi.
49. d) Penyeimbangan Penawaran dengan Permintaan, Fungsi ketiga dari persediaan adalah
penyeimbangan, yang memperhatikan jarak waktu antara konsumsi dengan
pembuatan(manufacturing). Persediaan penyeimbang ini adalah untuk menyesuaikan penyediaan
suplai dengan permintaan.
e) Persediaan Pengaman, Fungsi persediaan pengaman atau persediaan penyangga (buffer
stock) adalah menyangkut perubahan jangka pendek, baik dalam permintaan maupun dalam
pengisian kembali (replenishment).
Kebutuhan akan persedian akan pengaman adalah disebabkan oleh ketidak pastian mengenai
penjualan dimasa depan dan pengisian kembali persediaan. Jika ketidak pastian itu mengenai
berapa banyak suatu produk akan terjual, maka perlulah untuk memilihara posisi persediaan.
Empat fungsi persedian adalah spesialisasi wilayah, decoupling, penyeimbangan penyediaan
dengan penawaran, dan persedian pengaman. Fungsi – fungsi ini menentukan besarnya investasi
persedian yang perlu untuk suatu system tertentu untuk tercapainya suatu tujuan manjemen. Pada
tingkat minimum, persediaan yang di investasikan untuk mencapai spesialisasi wilayah dan
decoupling, hanya dapat berubah dengan merubah pola lokasi fasilitas dan proses operasional
dari perusahaan itu.
Level minimum dari persedaian yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan penawaran dengan
permintaan, menunjukan sulitnya tugas menaksir kebutuhan – kebutuhan musiman. Dengan
pengalaman beberapa kali periode musiman, maka persedian yang dibutuhkan untuk mencapai
penjualam yang marjinal selama periode tinggi permintaan, dapat diproyeksikan dengan cukup
baik. Suatu rencana persediaan musiman dapat dirumuskan berdasarkan pengalaman ini.
E. Sistem Pengawasan Persediaan
Persediaan adalah suatu aktivita yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud
untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang-barang yang masih
dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan barang baku yang menunggu
penggunaannya dalam suatu proses produksi.
a. Jenis-jenis Persediaan
50. Ada beberapa jenis persediaan, antara lain :
1. Batch Stock / Lost Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau
membuat bahan-bahan barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang
dibutuhkan pada saat itu juga. Keuntungan yang dapat diperoleh dari Batch Stock / Lost Size
Inventory antara lain :
a) memperoleh potongan pada harga pembelian
b) memperoleh efisiensi produksi
c) adanya penghematan didalam biaya pengangkutan
2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapai flukuasi permintaan
yang dapay diramalkan, berdasarkan pada musiman yang terjadi dalam satu tahun dan untuk
menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan meningkat.
Adanya persediaan dapat menimbulkan biaya-biaya yang terjadi dari persediaan tersebut , antara
lain :
1. Biaya pemesanan (ordering costs)
2. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying costs)
3. Biaya kekurangan persediaaan (out of stock costs)
4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs)
Cara-Cara penetuan jumlah persediaan, Ada 2 sistem yang umum dikenal dalam menentuan
jumlah persediaan akhir suatu periode yaitu :
1. Periode System yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik dalam
menentukan jumlah persediaan akhir.
51. 2. Perpetual System / Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina catatan administrasi
persediaan. setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari pembelian ataupun penjualan dicatat
atau dilihat dalam kartu administrasi persediaannya.
b. Metode penilaian persediaan
Ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penilaian persediaan yaitu :
1. First In, First Out (FIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang
yang sudah terjual dinilai menurut harga pemelian barang yang terdahulu masuk.
2. Cara rata-rata tertimbang (weight average method), cara ini didasarkan atas harga rata-rata
dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah yang diperoleh pada masing-masing harga.
3. Last In, Firs Out (LIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa barang yang telah
terjual dinilai menurut harga pembelian yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang masih
ada /stock, dinilai berdasarkan harga pembelian barang yang terdahulu.
c. Perbandingan atas hasil penilaian
Bila mana keadaan harga stabil , maka semua cara penilaian menghasilkan angka yang sama .
Akan tetapi bila fluktuasi harga tidak stabil (nail turun) maka masing-masing cara akan
menghasilkan angka yang berbeda, pada saat harga meningkat:
1. Metode FIFO meunjukkan :
a) Nilai persediaan akhir yang tinggi
b) harga pokok barang yang terjual yang rendah
c) Profit yang lebih besar
2. Metode LIFO menunjukkan :
a) Nilai persediaan akhir yang rendah
b) Harga pokok barang yang terjual tinggi
52. c) Profit yang rendah
d. Pengawasan Persediaan
Fungsi – fungsi utama dari pengawasan persediaan yang efektif adalah :
1. Memperoleh bahan-bahan yaitu menetapkan prosedur untuk memperoleh suatu suplai yang
cukup dari bahan-bahan yang dibutuhkan baik kualitas maupun kuantitas
2. Menyimpan dan memelihara bahan-bahan dalam persediaan , yaitu mengadakan suatu
system penyimpanan untuk memelihara dan melindungi bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam
persediaan.
3. Pengeluaran bahan-bahan dengan tepat pada saat serta tempat dimana dibutuhkan
4. Meminimalisasi investasi dalam bentuk bahan atau barang (mempertahankan persediaan
dalam jumlah yang optimum setiap waktu)/
Adapun tujuan pengawasan persedian sebagai berikut :
1. Menjaga jamham sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan
terhentinya kegiatan produksi
2. Menjaga supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau
kelebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar
3. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat
biaya pemesanan menjadi besar.
e. Organisasi Pengawasan Persediaan Dalam Perusahaan Pabrik
Dilihat dari proses produksinya, maka organisasi pengawasan persediaan dapat diatur sebagai
berikut :
53. 1. pada perusahaan pabrik dengan proses terus menerus, pengawsan persediaan biasanya
merupakan sebagian dari pengawasan produksi, karena perlunya dipertahankan arus bahan-bahan
yang dibutuhkan untuk operasi yang lancer dan efisien dari kegiatan produksi
2. pada perusahaan pabrik dengan proses terputus-putus, keperluan akan kelancaran arus
bahan-bahan tidak begitu penting dan dalam hal pengawasan persediaan dapat menjadi
tanggungjawab dari manajer pabrik, pimpinan produksi, kepala bagian pembelian atau pejabat-
pejabat setingkat yang tergantung dari besar kecilnya perusahaan dan organisasinya.
54. BAB VII
PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-term financial management), merupakan
pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar perusahaan
(hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai
keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai
perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak
dapat membayar pada saat jatuh tempo.
Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) merupakan hutang dengan jangka waktu 1
tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar.
Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek
1. Pendanaan Spontan (Spontaneous financing) adalah jenis pendanaan yang berubah secara
otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan
perusahaan) atau merupakan jenis pendanaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan
dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang
masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum
dilakukan).
Contoh : utang dagang (account payable) dan utang akrual (account accruals). Account payable
dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka
pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan.
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas perusahan berubah maka sumber
pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain :
utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah/gaji atau pembayaran
pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit,
sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya.
“Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
55. Perputaran hutang dalam setahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit”
Contoh:
Perusahaan ABC membeli barang senilai Rp 300.000.000,- secara kredit dengan jangka waktu 3
bulan maka perputaran hutang setahun 4x. Dengan demikian rerata utang dagang Perusahaan
ABC sebesar Rp 75.000.000,- Jika perusahaan menaikkan pembelian kredit sebesar 10% ( Rp
300.000.000 ), maka rerata utang dagangpun akan naik sebesar 10% ( Rp 82.500.000 ). Begitu
jika perusahaan akan menurunkan pembelian kreditnya sebesar 5% maka rerata utang dagangpun
akan turun 5%. Maka tak salah kalau staf manajer keuangan Perusahaan ABC ketika membuat
budget utang dengan menggunakan angka persentase pembelian kredit.
2. Pendanaan Tidak Spontan (non spontaneous financing) adalah jenis Pendanaan yang tidak
berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang
diperoleh dari bank. Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh,
menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negoisasi atau
perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain:
a.Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90 hari), tanpa
jaminan yang dikeluarkan perusahaan besardan dijual langsung ke investor. Biasanya hanya
perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper.
b.Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank. Pinjaman
dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk tujuan spesifik
tertentu. (b) Kredit Lini (Line of Credit), dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam
meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman).
c.Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan yang
mempunyai piutang, factoring mempunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu
sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena
factoring merupakan alternative investasi.
56. d.Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang
sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman (pledging receivables). Dengan alternatif ini,
kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar, piutang yang
dijadikan jaminan bisa digunakan untuk melunasi pinjaman (penjaminan bisa dilakukan atas
semua piutang).
e.Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang
dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakai akan sama dengan penjaminan
piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan
pinjaman dalam presentase tertentu dari nilai p[ersediaan yang dijaminkan.
f.Akseptasi Bank. Merupakan pernyataan kesanggupan bank pengaksep untuk melakukan
pembayaran atas suatu wesel berjangka yang diterbitkan eksportir, pada saat jatuh tempo wesel
dimaksud atau merupakan janji untuk membayar oleh pihak tertarik dengan cara membubuhkan
tanda tangan dalam surat wesel; akseptasi harus dinyatakan dengan kata akseptasi atau dengan
cara lain yang sama maksudnya; tanda tangan saja dan pihak tertarik dibubuhkan pada halaman
muka, surat wesel sudah berlaku sebagai akseptasi; apabila telah diakseptasi, wesel ni menjadi
sama dengan promes, yang berarti dapat diperdagangkan atau dapat dijual kepada pihak lain
sebelum tanggal jatuh tempo (acceptance) akseptor
g.Repo (repurchase agreement). suatu perjanjian antara penjual & pembeli atas efek-efek dimana
penjual berjanji untuk membeli kembali efek-efek yang dimaksud pada harga yang disepakati
bersama dan pada jangka waktu yang telah ditentukan.
Lalu, Bagaimana Pembiayaan jangka Pendek melalui bank dan pembiayaan secara non-Tunai
(kredit?
Memilih bank dan Biaya kredit
Ada dua faktor utama yang harus diperhatikan dalam memilih bank, yakni faktor keamanan dan
keuntungan. Kedua faktor ini umumnya bertolak belakang. Artinya, kalau uang aman biasanya
tidak untung, malah ada yang sampai rugi. Contohnya yaitu menabung di bank-bank yang ada
biaya administrasinya. Uang akan tetap aman tetapi bunganya sangat kecil dan tidak sebanding
57. dengan biaya administrasi bulanan yangapabila dihitung-hitung kembali jumlahnya tidak sedikit.
Misalkan saldo tabungan yang dimiliki sebesar Rp. 1 juta dan selama 6 bulan tidak pernah ada
transaksi bisa jadi jumlahnya tidak pernah bertambah malah mungkin berkurang karena terus
terpotong biaya administrasi.
Jika mau untung besar, menurut pendapat kami lebih baik berpikir untuk menempatkan dana di
investasi. Misalnya membeli saham, beli reksadana, masuk unit link dan sebagainya. tetapi
resikonya juga besar, karena sewaktu-waktu harga saham bisa turun drastis dan uang menjadi
tidak aman.
Selain kedua faktor tersebut, berikut adalah pertimbangan yang dapat digunakan oleh perusahaan
maupun individu untuk dapat memilih bank yang tepat;
1.Kesediaan menanggung resiko
Penyebaran kantor cabang dan peran serta bank pada berbagai jenis industri akan mengakibatkan
resiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya menangani satu industri.
2.Nasihat dan penyuluhan
Bank bersedia membantu perusahaan yang diberi kredit agar terus tumbuh sehingga dapat
menjadi nasabah penting bagi bank tersebut.
3.Loyalitas kepada nasabah
Merupakan ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya jika
nasabahnya dalam masa sulit, nasabah akan diberikan jalan keluar untuk memperbaiki
keadaannya.
4.Spesialisasi
58. Dengan lebih terspesialiasinya pelayanan bank, diharapkan pengalaman dan hubungan yang erat
dengan bidang usaha nasabah akan mendorong bank untuk lebih kreatif dalam bekerja sama dan
aktif memberi dorongan bagi perusahaan dibidang tersebut.
5.Jumlah kredit maksimum
Jumlah kredit yang dapat diberikan kepada nasabah tergantung pada besar kecilnya modal bank
yang bersangkutan. Apabila bank tersebut bermodal kecil, kemampuannya dalam menyediakan
kredit terbatas.
6.Merchant banking
Bank tidak hanya memberikan kredit tetapi juga mempunyai penyertaan modal serta
memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang bersangkutan.
7.Jasa-jasa lainnya
Contoh, bank memberikan layanan transfer dana dan negosiasi letter of credit.
Dalam memilih kredit perbankan, perlu diperhatikan sifat/ciri kredit bank, sehingga nasabah
dapat memperhitungkan/mempertimbangkan sisi baik dan buruk dari kredit perbankan yang akan
diambilnya
Adapun sifat/ciri kredit bank yang dimaksud adalah:
1.Jatuh tempo
2.Promes (promissory note), yaitu: dokumen yang memuat jumlah pinjaman, suku bunga, jadwal
angsuran, agunan dan persyaratan serta ketentuan lain yang telah disepakati pihak bank dan
peminjam.
3.Saldo kompensasi, yaitu saldo minimum yang harus ada direkening giro (jumlahnya sekitar 10
– 20% dari kredit yang diberikan oleh bank)
59. PENUTUP
KESIMPULAN PENELITIAN
Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental dan kondisi
ekonomi terhadap harga saham perusahaan automotive and allied products yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010.
sekian