DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
MANAJEMEN KEUANGAN
1. RESUME
MANAJEMEN KEUANGAN
Dosen Pembimbing : Ade Fauji, SE.MM
NAMA : MUFLIAH
NIM : 11011700761
KELAS : 2S-MA
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN
2018
2. 1. TINJAUAN MENYELURUH MANAJEMEN KEUANGAN DAN BURSA
KEUANGAN SERTA TEORI SUKU BUNGA
A. PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh
suatu organisasi atau perusahaan.
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu:
1. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada
berbagai aktiva.
2. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari
sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam
bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan:
1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-
kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan, membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana
yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk
operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan
mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem
keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada
agar tidak terjadi penyimpangan.
8. Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi
keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
3. Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1. Melakukan pengawasan atas biaya
2. Menetapkan kebijaksanaan harga
3. Meramalkan laba yang akan datang
4. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
B. TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan
demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi
mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar
dari tindakan yang tidak diinginkan.
A. SUKU BUNGA
suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk persentase
dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah
pinjaman.
Pengertian suku bunga menurut Sunariyah (2004:80) adalah harga dari pinjaman. Suku bunga
dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran
harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur.
B. Pengertian Bursa (Pasar) Keuangan
Bursa keuangan mempertemukan calon peminjam dan mereka mempunyai dana berlebih
untuk dipinjamkan. Ada berbagai jenis bursa keungan di Negara-negara maju, dan setiap jenis
terdiri dari banyak lembaga, antara lain sebagai berikut:
1. Pasar aktiva fisik, yakni tempat jual beli produk sepert sandang, pangan, peralatan, dan
perkakas. Bursa keuangan berurusan dengan saham, obligasi, promes, hipotik, dan
klaim lain atas aktiva rill.
2. Pasar “saat ini” dan pasar berjangka (spot and futures market) mengacu pada saat
penyerahan. Spot market berarti bahwa “aktiva” yang diperdagangkan diserahkan
4. ditempat atau diserahkan dalam dua tiga hari kemudian sedangkan dalam fuures market
atau pasar berjangka penyerahan mungkin baru akan berlangsung beberapa bulan
kemudian.
3. Pasar uang (money markets) dan pasarmodal (capital markets) keduanya merupakan
bursa keuangan, tetapi jenis sekuritas serta janmgka waktu yang dikelola berbeda. Pasar
uangn adalah bursa untuk sekuritas utang dengan jatuh tempo kurang dari setahun.
Pasar modal adalah bursa utang jangka panjang dan saham perseroan.
4. Bursa hipotik bersangku-paut dengan pinjaman untuk real estate hunian, komersial, dan
industri, dan tanah pertanian atau perkebunan, sedangkan bursa kredit konsumen
berkaitan dengan pinjaman untuk mobil dan perkaks, pendidikan, hiburan, dan
sebagainya.
5. Juga terdapat pasar dunia, nasinal, regional, dan lokal. Artinya, berdasarkan ukuran dan
jangkauan opersi perusahaan, dapat ditentukan pada tingkat pasar mana ia bisa
memperoleh pinjaman. Makin besar ukurannya dan makin luas jangkauannya, makin
mampu ia merambah pasar dunia.
6. Pasar perdana adalah bursa tempat perseroan pertama sekali menerbitkan / menjual
saham baru untuk menambah modalnya (emisi). Pasar sekunder adalah bursa tempat
sekuritas dan aktiva keuangan lainnya diperdagangkan oleh para investor setelah
diterbitkan melalui pasar perdana.
Lembaga Keuangan
Transfer modal dari para penabung kepada mereka yang membutuhkannya
berlangsung melali tiga jalur:
1. Transfer langsung atas uang dan sekuritas, terjadi apabila perusahaan menjual
saham atau obligasinya langsung kepada penabung tanpa melalui perantara
keuangan. Perusahaan menyerahkan sekuritasnya kepada penabung dan sebaliknya
menerima uang yang diterimanya.
2. Transfer juga bisa terlaksana melalui bank investasi yang berperan sebagai
perantara dan membantu uapaya penerbitan sekuritas.
3. Transfer juga dapat terlaksana melalui perantar keuangan (financial intermediar y)
seperti bank atau usaha pembiayaan bersama. Disini perantara tersebut memperoleh
dana dari para penabung, menerbitkan sekuritasnya sendiri untuk ditukar dengan
dan tersebut, lalu menggunakan uan yang diperolehnya untuk membeli sekuritas
perusahaan.
5. Bank Keuangan
Bank investasi adalah lembaga keuangan yang menjamindan mendistribusikan
sekuritas baru serta membantu perusahaan untuk memperoleh modal.
Perantara keuangan adalah lembaga keuangan yang berspealisasi untuk memperlancar
transfer dana dari penabung kepada mereka yang membutuhkannya.
Dana pasar uang adalah dana bersama yang ditanamkan pada sekuritas jangka pendek
dengan resiko terendah dan investor dapat menariiknya dengan menggunakan cek.
Pereusahaan jasa keuangan adalah perusahaan yang menawarkan berbagai ragam jasa
keunagan termasuk bank investasi, broker asuransi, dan bank komersial.
Pasar Saham
Pasar sekunder yang paling aktif dan paling penting bagi manajer keuangan
adalah pasar saham. Disinilah harga saham ditentukan, dan, karena tujuan utama
menejemen keuangan adalah untuk memaksimumkan harga saham perusahaan,
pemahaman atau mekanisme pasar ini sangat penting bagi para pengelola pengusaha.
Bursa Saham ( The Stock Exchanges)
Secara garis besar, bursa saham bisa dibagi dua, bursa utama (organizaed exchanges)
dan bursa parallel (over the counters markets).
Bursa utama adalah organisasi foirmal yang mempunyai wujud fisik yang melakukan
pasar lelang atas sekuritas yang tercatat dibursa (listed atau organized). Dua contoh
utama adalah Bursa Saham New York (NYSE) dab Bursa Saham Amerika (AMEX).
Di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).
Bursa Paralel (The Over te counter Markets) adalah sekumpulan besar pialang dan
dealer/ makelar yang dihubungkan melalui telpon dan computer dan melaksanakan
perdagangan atas sekuritas yang tidak tercatat (unlisted) di bursa utama.
Biaya dari Uang Modal dalam perekonomian bebas dialokasikan melalui
system harga. Suku bunga adalah harga yang dibayar atas modal peminjaman, dajn
deviden serta kentungan modal merupakan hasil dari modal ekuitas.
Empat faktor yang mempengaruhi biaya dari uang adalah :
1. Peluang produksi,
2. Saat mengkonsumsi yang dikehendaki,
3. Risiko,
4. Inflasi.
6. Peluang produksi adalah hasil pengembalian yang diperoleh perekonomian dari
investasi dalam aktiva produktif (yang menghasilkan kas).
Saat mengkonsumsi yang dikehendaki adalah pilihan konsumen mengenai
apakah akan mengkonsumsi saat ini atau menabung dulu untuk dikonsumsi di masa
akan datang.
Risiko, dalam pasar uang ada kemungkinan tidak dikembalikannya kredit sesuai
dengan yang dijanjikan.
Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga-harga.
2. NILAI WAKTU DARI UANG & PENILAIAN SAHAM DAN OBLIGASI
A. Pengertian Konsep Nilai Waktu Uang
Konsep nilai waktu uang adalah suatu konsep yang berkaitan dengan waktu dalam menghitung
nilai uang. Maksudnya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya
dengan satu tahun yang akan datang.
Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar daripada uang yang akan diterima dimasa
mendatang. Nilai waktu dari uang berhubungan dengan nilai saat ini dan nilai yang akan
datang.
Nilai waktu dari uang menunjukkan perubahan nilai uang akibat dari berjalannya waktu.
Nilai uang dapat berubah seiring berjalannya waktu. Uang 10 juta saat ini akan berubah
nilainya setelah satu tahun berjalan. Di sini secara tidak langsung menunjukkan waktu menjadi
fungsi dari uang, atau waktu merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi perubahan
suatu nilai uang.
Contoh : Seorang pedagang meminjang uang di bank sebesar Rp. 1.000.000 untuk jangka
pengambilan satu tahun. Bunga pinjaman bank sebesar 10% .
Maka pada akhir tahun, pedagang tersebut harus mengembalikan uang kepada bank sebesar
Rp. 1.100.000. pengambilan uang tersebut terdiri dari pembayaran pokok pinjaman sebesar Rp.
100.000.
7. Dalam hal ini menunjukkan bahwa pedagang dan pihak bank sepakat untuk memberikan
penilaian terhadap uang sebesar Rp. 1.100.000 untuk satu tahun ke depan sama dengan Rp.
1.000.000 pada saat ini.
Dengan kata lain, uang Rp. 1.000.000 yang dipegang saat ini memiliki nilai yang lebih besar
dibanding dengan nilai Rp. 1.000.000 dikemudian hari. Jika saat ini uang sebesar Rp. 1.000.000
dapat di belanjakan untuk membeli sembako 100kg beras, maka pada tahun depan, jumlah uang
yang sama akan memperoleh beras kurang dari 100kg.
Istilah yang sering digunakan dalam konsep nilai waktu uang adalah sebagai berikut :
Pv = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
i = Interest (suku bunga)
n = Tahun ke-
An = Anuity
Si = Simple Interest dalam rupiah
Po = Pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
B. PENGERTIAN SAHAM DAN OBLIGASI
saham adalah surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal atau sering
disebut efek atau sekuritas. Saham juga dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah
pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.
Obligasi adalah sekuritas yang menunjukan utang perusahaan yang mengeluarkan
obligasi tersebut. Obligasi termasuk utang jangka jangka panjang yaitu utang yang jangka
waktu penembaliannya lebih dari satu tahun. Obligasi punya nilai nominal/ par yaitu nilai yang
tertera pada kertas obligasi tersebut sampai jatuh tempo, pada tanggal tesebut, nilai par obligasi
harus dilunasi.
C. PENILAIAN SAHAM
8. Penilaian saham dapat diartikan sebagai suatu proses pekerjaan seseorang pekerjaan
seseorang penilai dalam memberikan suatu opini tertulis mengenai suatu bisnis atau ekuitas
pada saat tertentu.
Tujuan penilaian saham
* Saham adalah aset finansial yang dapat dijadikan investasi
Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yangg akan dibeli/ jual akan
memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang diharapkan.
Pendekatan Dalam Penilaian Saham
arus kas investasi saham
Yaitu perkiraan deviden kas pada waktu yang diinginkan dengan prediksi harga.
a. . Pendekatan deviden dengan pertumbuhan tetap.
b. yaitu, pembayaran deviden setiap termnya selalu tetap
c. Pertumbuhan deviden yang tidak tetap.
d. yaitu, pembayaran dividen kas dan pertumbuhan deviden bersifat fluktuasi setiap
waktunya.
e. Komponen tingkat keuntungan yang disyaratkan
D. Obligasi
Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu
pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasibeserta janji untuk
membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo
pembayaran.
E. PENILAIAN OBLIGASI
• Obligasi adalah surat hutang (pada umumnya berjangka panjang) yang diterbitkan oleh suatu
perusahaan atau pemerintah. Obligasi disebut surat berharga karena pemegang obligasi
memiliki klaim terhadap pembayaran bunga dan pokok pinjamanyang telah ditetapkan. Contoh
obligasi yang diterbitkan pemerintah: treasury-bills (obligasi jangka pendek), Treasury
notes(obligasi jangka menengah), treasury bonds(obligasi jangka panjang)yang diterbitkan
pemerintah AS. Pemerintah Indonesia belum menerbitkan obligasi(berdasarkan sumber
9. referensi). Contoh obligasi yang diterbitkan perusahaan :PLN dan Jasa Marga. Obligasi
merupakan alternatif pendanaan melalui hutang yang menarik bagi perusahaan atau pemerintah
karena pada umumnya obligasi memiliki jatuh tempo yang panjang dan relatif murah karena
merupakan proses hutang secara langsung kepada masyarakat (supplier modal). Meskipun
demikian, obligasi (terutama yang memberikan bunga yang tetap)memiiki resiko kerugian
akibat fluktuasi suku bunga di pasar.
SIAPA YANG MENERBITKAN OBLIGASI
• Pemerintah.
• Perusahaan.
• Pemerintah negara bagian.
• Pemerintah asing atau perusahaan asing .
KARAKTERISTIK UTAMA OBLIGASI
• Nilai nominal (Nilai pari), adalah nilai nominal yang ditetapkan atas obligasi.
• Nilai Intrinsik, adalah merupakan nilai teoritis dari suatu obligasi. Diperoleh dari hasil
estimasi nilai saat ini (PV) dari semua aliran kas obligasi dimasa yang akan datang.
• Suku Bunga Kupon, merupakan suku bunga tahunan yang ditetapkan atas obligasi.
• Peringkat Obligasi, penilaian atas resiko obligasi yang mungkin terjadi kemudian
• Suku Bunga Mengambang, suku bunga ditentukan selama periode tertentu (6 bulan),
setelah itu disesuaikan setiap 6 bulan berdasarkan suku bunga pasar.
• Suku Bunga Nol, merupakan obligasi yang tidak membayar bunga tahunan.
• Tanggal Jatuh Tempo, merupakan umur obligasi dimana nilai nominal obligasi harus
dibayar.
• Provisi Penarikan, merupakan provisi dalam kontrak obligasi yang memberikan hak
kepada penerbit untuk menebus obligasi pada jangka waktu tertentu sebelum tanggal jatuh
tempo normal. Besarnya provisi penarikan lebih tinggi dari nilai nominalnya, selisihnya
disebut premi penarikan.Besarnya premi penarikan sama dengan bunga satu tahun jika
10. obligasi ditarik selama tahun pertama. Besarnya premi akan menurun pada tingkat yang
konstan sebesar INT/N setiap tahun sesudahnya.
• Dana Pelunasan, premi dana pelunasan merupakan provisi dalam kontrak obligasi yang
mengharuskan penerbit untuk menarik sebagian dari obligasi setiap tahun.
• Indenture, perjanjian legal antara perusahaan penerbit obligasi dengan dewan wali atau
wali obligasi yang mewakili para pemilik atau pembeli obligasi
• Tingkat penghasilan sekarang, rasio pembayaran tahunan terhadap harga obligasi di
pasar
Penilaian resiko obligasi
• resiko suku bunga, merupakan resiko penurunan obligasi yang disebabkan karena
penurunan suku bunga. Resiko suku bunga berhubungan dengan nilai obligasi dalam
portofolio.
• resiko tingkat reinvestasi, merupakan resiko penurunan suku bunga yang akan
menyebabkan penuirunan pendapatan dari portofolio obligasi. Pemegang obligasijangka
panjang akan menghadapi resiko suku bunga, namun tidak menghadapi resiko tingkat
investasi.pemegang obligasi jangka pendek terjadi sebaliknya..
• resiko kegagalan, adalah resiko yang disebabkan karena kegagalan penerbitnya. Risiko
kegagalan dipengaruhi oleh kekuatan keuangan penerbit obligasi maupun jangka waktu
kontrak obligasi, terutama apakah jaminan telah disediakan untuk menjamin obligasi yang
diterbitkannya.
Nilai Obligasi dan Yields
Nilai obligasi yang dimaksud adalah besaran nilai yang dimiliki oleh sebuah obligasi yang
mampu memberikan pendapatan pada masa yang akan datang.
Sedangkan yield atau yield to maturity dapat didefinisikan sebagai tingkat bunga yang
ditawarkan oleh pasar untuk membeli sebuah aset keuangan (tidak hanya terbatas pada obligasi
semata) dengan tujuan untuk menukar uang saat ini dengan uang di masa yang akan datang.
11. 3. ANALISA LAPORAN DAN PERAMALAN KEUANGAN & MENILAI
KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA RASIO
KEUANGAN DAN ALIRAN KAS PERUSAHAAN
a) Arti Pentingnnya Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh pihak manajemen suatu perusahaan merupakan hasil
akhir dari proses atau kegiatan-kegiatan akuntansi yang dilakukan perisahaan .
Laporan keuangan dibuat untuk mempertanggungjawabkan kegiatan perusahaan terhadap
pemilik dan memberi informasi mengenai posisi keuangan yang telah dicapai perusahaan.
b) Tujuan Analisa Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan yang dilakukan untuk menambah informasi yang ada dalam suatu
llaporan keuangan. Secara lengkap keguanaan analisa laporan ini dapat dikemukaan sebagai
berikut :
Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada yang terdapat dari
laporan keuangan buiasa
Dapat menggali informasi yang tidak tanpak secara kasat mata dari suatu laporan
keuangan
Dapat mengetahui kesalahan yang tekandung dalam laporan keuangan
Dapat membongkar hal-hal yang bersikap tidak konsisten dalam hubungannya dengan
suatu laporan keuangan baik dikaitan dengan komponen item laporan keuangan maupun
kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
c) Analisa Rasio
Analisa rasio menggambarkan suatu hubungan atau mempertimbangkan antara suatu jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain. Rasio ini akan lebih bermanfaat terutama apabila ratio tersebut
diibandingkan dnegan angka ratio yang digunakan sebagai standar.
Pada dasarnya rasio keuangan itu banyak macamnya dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
penganalisis. Berdasarkan sumbernya, rasio keuangan digolongkan menjadi tiga yaitu :
Rasio-rasio neraca, yakni rasio-rasio yang disusun dari data dalam neraca
Rasio-easio laporan rugi-laba, yakni rasio-easio yang disusun dari data dalam laporan
rugu-laba
12. Rasio-rasio antarlaporan yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan data
lainnya yang bersal dari laporan rugi-laba.
Berdasarkan tujuan alanisa angka-angka rasio dibagi menjadi 4 yakni
1) Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan
untuk melunasi ssemua semua kewajiban yang harus segera dipenuhi (hutang jangka
pendeknya). Perusahaan yang mempunyai cukup kemampuan untuk membayar hutang
jangka pendek disebut perusahaan yang likuid sedang bila tidak ilikuid.
A. Current Ratio
Rasio ini membandingkan aktiva lancardengan hutang lancar. Current ratio memberikan
informasi tentang kemampuan aktiva lancar untuk menutup hutang lancar. Rumus current ratio
adalah
Current Ratio = Aktiva Lancar x 100 %
Hutang Lancar
Semakin besarperbandingan aktiva lancardengan hutang lancar, semakin tinggi kemampuan
perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.
B. Quick Ratio
Quick ratio disebut juga acid test ratio. Merupakan pertimbangan antara junlah aktiva lancar
dikurangan persediaan. Dengan jumlah hutang lancar. Jadi rumusnya.
Quick Ratio = Aktiva Lancar - persediaan x 100 %
Hutang Lancar
Jika terjadi perbedaan yang sangat besar antara quick ratio dengan current ratio meningkat
sedangkan quick ratio menurun, berarti terjadi investasi yang besar pada persediaan.
C. Cash ratio
Rasio ini membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas
dengan hutang lancar. Kas yang dimaksud adalah uang perusahaan yang disimpan di kantor
dan di bank dalam bentuk rekening koran.
13. Cash Ratio = Kas + Setara Kas x 100 %
Hutang Lancar
Rasio ini menunjukan porsi jumlah kas + setara kas dibandingkan dengan total aktiva lancar.
Semakin besar rasionya semakin baik. Sama seperti quick ratio, tidak harus mencapai 100%.
Metode dan Tehnik Analisis Rasio Keuangan Perusahaan
Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan tolak ukur
untuk menilai posisi keuangan perusahaan antara lain:
1. Metode Analisa Pertumbuhan
Tehnik analisa yang disusun dengan membandingkan kenaikan atau penurunan posisi laporan
keuangan pada suatu periode tertentu dengan periode lainnya dari masing-masing pos yang
terdapat di dalam laporan keuangan tersebut dengan menggunakan nilai persentase.
Data yang disajikan bisa dengan membandingkan kenaikan atau penurunan masing-masing pos
laporan keuangan bulan lalu dengan bulan sekarang, atau periode Year to Date periode yang
sama tahun lalu dengan sekarang.
2. Metode Trend dan Indeks
Teknik analisa hampir sama dengan Metode Analisa Pertumbuhan namun angka pembanding
adalah laporan keuangan periode tertentu yang dijadikan indeks dan dipilih sebagai tahun
dasar. Teknik tren ini sangat berguna untuk memproyeksikan laporan keuangan di masa yang
akan datang dengan menggunakan data historis.
3. Metode Analisis Rasio
Teknik analisis dengan membandingkan masing-masing pos laporan keuangan yang relevan
atau data yang signifikan.
4. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN
Pengendalian keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kesuksesan
sebuah usaha. Pengendalian keuangan yang efektif dapat menjaga kegiatan perusahaan
berjalan sesuai yang direncanakan. Upaya yang dilakukan agar investasi, alokasi biaya, dan
perolehan laba berjalan sesuai dengan rencana perusahaan.Pengendalian keuangan
adalah tahap dimana rencana keuangan diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik
dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau
14. untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam
lingkungan operasi.
Definisi pengendalian telah didasarkan pada konsep “kepercayaan” dan “kemungkinan”. Para
manajer membutuhkan suatu keyakinan tentang cara dunia mereka bekerja dan dampak-
dampak yang mereka harapkan dari suatu inisiatif dipilih. Bagaimanapun, para manajer
secara khusus memiliki peluang untuk dapat mendeteksi hasil-hasil keperilakuan.
Konsep-konsep pengendalian tradisional dalam akuntansi sering kali berarti bahwa hasil dari
informasi akuntansi adalah langkah akhir dari peran akuntan. Dalam pendekatan perilaku,
menghasilkan informasi bukanlah akhir dari keterlibatan akuntan, sehingga informasi dapat
dipandang sebagai suatu intermediasi dari langkah akhir.Tujuan pengendalian didasari oleh
keinginan untuk memilih suatu inisiatif yang akan mengubah kemungkinan pencapaian hasil
keperilakuan yang diharapkan.
Ukuran dapat dipandang sebagai suatu peluan dan suatu hambatan. Ukuran dipandang
sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi manfaat ekonomidan buka sebagai strategi
pengendalian. Ukuran dapat menjadi suatu hambatan jika pertumbuhan ekonomi
menyebabkan terjadinya eliminasi tehadap strategi pengendalian.
Keberadaan dari motif keuangan tentunya bukanlah penghalang untuk menggunakan ukuran-
ukuran penilaian akuntansi terhadap produktivitas. Pada sisi lain, jelas bahwa system
pengendalian dan didasarkan pada motif dan ukuran-ukuran profitabilitas sering kali tidak
dapat diterjemahkan secara langsung pada konteks nirlaba (nonprofit). Ukuran-ukuran laba
adalah penting dan meskipun sulit dapat menjadi indicator dari keberhasilan.
5. KEBIJAKAN MODAL KERJA
Kebijakan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan oleh perusahaan dalam ranagka
memenuhi kebutuhan modal kerja dengan berbagai alternatif sumber dana untuk memenuhi
modal kerja bisa dipilih dari sumber dana berjangka panjang atau sumber dana berjangka
pendek. Masing-masing alternatif mempunyai konsekuensi dan keuntungan. Modal kerja pada
dasarnya adalah dana yang masa perputarannya berjangka pendek, tetapi karena ada dana
(modal kerja) yang selalu harus ada dalam jangka panjang, maka perlu kebijakan untuk mencari
sumber pembelanjaan sehingga diperoleh biaya dana yang paling murah.
A. Kebijakan modal kerja yang bisa diambil oleh pihak perusahaan adalah:
Kebijakan konservatif,
15. Dalam kebijakan ini modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel lainnya dipenuhi
dengan sumber dana jangka pendek. Kebijakan ini sering disebut dengan kebijakan konservatif
(hati-hati), sebab sumber dana jangka panjang mempunyai jatuh tempo yang relatif lama,
sehingga perusahaan memiliki keleluasaan dalam pelunasan kembali dimana perusahaan
mempunyai tingkat keamanan atau margin of safety yang besar.
Kebijakan moderat
Pada kebijakan ini perusahaan membeiyai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya
kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva tersebut. Dimana aktiva yang
bersifat permanen, yakni aktiva tetap dan modal kerja permanen akan didanai dengan sumber
dana jangka panjang, dan aktivanya bersifat fareabel atau modal kerja fareabel akan didanai
dengan sumber dana jangka pendek. Kebijakan ini didasarkan pada prinsip matching princple
yang menyatakan bahwa jangka waktu sumber dana sebaiknnya disesuaikan dengan lamanya
dana tersebut yang dibutuhkan perusahaan. Oleh karena itu kesulitan yang dihadapi adalah
memperkirakan jangka waktu skedul arus kas bersih dan pembayaran hutang. Dalam kebijakan
akan muncul trade-off antara profitabilitas dan resiko.
Kebijakan agresif
Dalam kebijakan ini perusahaan, dimana kebutuhan dana jangka panjang akan dipenuhi dengan
sumber dana jangka pendek. Pada pendekatan ini perusahaan berani menanggung resiko yang
cukup besar, sedangkan trade-off yang diharapkan adalah memperoleh profitabilitas yang lebih
besar.
A. konsep modal kerja yang biasa digunakan untuk analisis, yaitu:
1. Modal Kerja Kuantitatif.
Konsep ini menitikberatkan pada segi kuantitas dana yang tertanam dalam aktiva
yang masa perputarannya kurang satu tahun. Modal kerja menurut konsep ini adalah
keseluruhan elemen aktiva lancar. Oleh karena semua elemen aktiva lancar diperhitungkan
sebagai modal kerja tanpa memperhatikan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, maka
modal kerja ini sering disebut modal kerja bruto atau gross working capital.
2. Modal Kerja Kualitatif.
Pada konsep ini, modal kerja bukan semua aktiva lancar tetapi telah
mempertimbangkan kewajiban-kewajiban yang segera harus dibayar. Dengan demikian dana
16. yang digunakan benar-benar khusus digunakan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-
hari tanpa khawatir terganggu oleh pembayaran-pembayaran hutang yang segera jatuh
tempo.
3. Modal Kerja Fungsional.
Konsep ini lebih menitik beratkan pada fungsi dana dalam menghasilkan penghasilan
langsung atau current income. Dan pengertian modal kerja menurut konsep ini adalah dana
yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan current income sesuai dengan tujuan
didirikannya perusahaan pada satu periode tertentu.
C. Jenis-Jenis Modal Kerja
A. W. Taylor (Dalam Riyanto, 2001:60-61) menyatakan bahwa modal kerja bisa
dikelompokkan ke dalam dua jenis sebagai berikut:
1. Modal Kerja Permanen
Modal kerja permanen adalah modal kerja yang selalu harus ada dalam perusahaan agar
dapat menjalankan kegiatannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Modal kerja
permanen dibagi menjadi dua macam yakni:
a. Modal Kerja Primer. Modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus ada
dalam perusahaan untuk menjamin agar perusahaan tetap bisa beroperasi.
b. Modal Kerja Normal. Merupakan modal kerja yang harus ada agar perusahaan
bias beroperasi dengan tingkat produksi normal.
2. Modal Kerja Variabel
Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan
perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang mempengaruhi perusahaan atau berfluktuasi
berdasarkan volume produksi atau penjualan. Modal kerja variabel terdiri dari:
a. Modal Kerja Musiman. Merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi
apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan, misalnya perusahaan biscuit harus menyediakan
modal kerja lebih besar pada saat musim hari raya.
b. Modal Kerja Siklus. Adalah modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh
fluktuasi konjungfur.
c. Modal Kerja Darurat. Modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh keadaan-
keadaan yang terjadi diluar kemampuan perusahaan. Sebuah usaha akan sehat apabila posisi
modal kerjanya stabil, artinya dari dua jenis modal kerja di atas tersedia.
Kebutuhan modal kerja dari waktu ke waktu dalam satu periode belum tentu sama. Hal
ini disebabkan oleh berubah-ubahnya proyeksi volume produksi yang akan dihasilkan oleh
17. perusahaan. Perubahan itu sendiri kemungkinan disebabkan adanya permintaan yang tidak
sama dari waktu ke waktu. Oleh karena itu kebutuhan modal kerja juga mengalami
perubahan.
D. Komponen Modal Kerja
Modal kerja yang dibahas disini adalah modal kerja dalam konsep kualitatif,
yaitu modal kerja neto (net working capital) yang merupakan kelebihan antara aktiva lancar
di atas utang lancarnya.
Komponen modal kerja mencakup aktiva lancar dan utang lancar, yang dijelaskan sebagai
berikut:
1. Aktiva Lancar.
Munawir (2004:14) menyatakan pengertian aktiva lancar sebagai berikut: Aktiva
lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau
ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama
satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal. Yang termasuk aktiva
lancar adalah:
a) Kas (Cash).
Uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan. Uang tunai dan alat pembayaran itu terdiri dari uang logam, uang kertas, cek, dan
lain-lain. Kas merupakan bentuk aktiva yang paling likuid yang bisa dipergunakan segera
untuk memenuhi kewajiban financial perusahaan, karena sifat likuidnya tersebut kas
memberikan keuntungan yang paling rendah.
b) Investasi Jangka Pendek (Temporary Investment).
Obligasi pemerintah, obligasi perusahaan indusri, dan surat-surat utang sejenis, dan
saham perusahaan lain yang dibeli untuk dijual kembali dikenal sebagai investasi jangka
pendek. Surat-surat berharga yang dibeli sebagai investasi jangka pendek dari dana-dana
yang sementara belum digunakan, dan bila surat-surat berharga tersebut dapat segera dijual,
maka dapat dianggap sebagai aktiva lancar. Surat-surat berharga tersebut dimiliki untuk
jangka pendek dengan maksud untuk diperjualbelikan (trading securities). Jenis dari investasi
jangka pendek ini adalah efek (marketable securities).
c) Wesel Tagih (Notes Receivable).
18. Tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu promes. Promes
tagih adalah promes yang ditandatangani untuk membayar sejumlah uang dalam waktu tertentu
yang akan datang kepada seseorang atau suatu perusahaan yang tercantum dalam surat
perjanjian tersebut (nama perusahaan yang memegang surat tersebut).
d) Piutang Dagang (Accounts Receivable).
Piutang dagang meliputi keseluruhan tagihan atas langganan perseorangan yang timbul
karena penjualan barang dagangan atau jasa secara kredit. Kebijakan penjualan kredit sengaja
dilakukan untuk memperluas pasar dan memperbesar hasil penjualan. Dengan kebijakan
penjualan kredit ini juga akan menimbulkan resiko bagi perusahaan akan tidak dapat ditagihnya
sebagian atau bahkan mungkin seluruh dari piutang tersebut.
e) Penghasilan Yang Akan Masih Diterima (Account Receivable).
Penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena telah memberikan jasa-jasanya
kepada pihak lain, tetapi pembayarannya belum diterima sehingga merupakan tagihan.
f) Persediaan Barang (Inventories).
Barang dagangan yang dibeli untuk dijual kembali, yang masih ada di tangan pada saat
penyusunan neraca. Untuk perusahaan industri yang mengolah bahan dasar menjadi barang
jadi, mempunyai tiga persediaan yakni persediaan bahan dasar atau bahan baku, persediaan
barang dalam proses, dan persediaan barang jadi.
g) Biaya Yang dibayar dimuka ( Prepaid Expense).
Pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain, tetapi pengeluaran tersebut belum
menjadi biaya atau jasa dari pihak lain yang belum dinikmati oleh perusahaan pada periode
yang sedang berjalan. Contohnya yaitu biaya sewa yang dibayar di muka dan biaya iklan
yang dibayar di muka.
2. Hutang Lancar
Munawir (2004:18) mengemukakan pengertian hutang lancar sebagai berikut:
Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang
pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak
tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancer yang dimiliki oleh perusahaan. Hutang
lancar merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka
waktu kurang dari satu tahun, atau utang yang jatuh temponya masuk siklus akuntansi yang
19. sedang berjalan. Yang termasuk hutang lancar adalah sebagai berikut:
a) Wesel Bayar (Notes Payable) Wesel bayar adalah promes tertulis dari perusahaan untuk
membayar sejumlah uang atau perintah pihak lain pada tanggal tertentu yang akan datang
yang ditetapkan (utang wesel). Promes dapat diberikan kepada bank ketika perusahaan
meminjam uang atau kepada kreditur untuk pembelian barang dagangan secara kredit.
b) Hutang Dagang (Account Payable) Hutang Dagang Adalah semua pinjaman
yang timbul karena pembelian barang-barang dagangan atau jasa secara kredit. Pinjaman
tersebut akan dikembalikan dalam waktu satu tahun atau kurang (jangka waktu operasi
perusahaan yang normal).
c) Penghasilan Yang Ditangguhkan (Differed Revenue) Penghasilan yang diterima terlebih
dahulu merupakan penghasilan yang sebenarnya yang belum menjadi hak perusahaan. Pihak
lain telah menyerahkan uang terlebih dahulu kepada perusahaan sebelum perusahaan
menyerahkan barang atau jasanya (perusahaan berkewajiban untuk memenuhinya).
Penghasilan baru direalisasi bila jasa-jasa telah dipenuhi atau transaksi penjualan telah
selesai.
d) Hutang Dividen (Divident Payable) Hutang dividen merupakan bagian laba perusahaan
yang diberikan sebagai deviden kapada pemegang saham, tetapi belum dibayarkan ketika
neraca disusun. Hutang Pajak (Tax Payable) Beban pajak perseroan yang belum dibayarkan
pada waktu neraca disusun.Kewajiban Yang Masih Harus Dipenuhi (Accrual
Payables) Kewajiban yang timbul karena jasa-jasa yang diberikan kepada perusahaan selama
jangka waktu tertentu, tetapi pembayarannya belum dilakukan.Misalnya: upah, bunga, sewa,
pensiun dan lain-lain.
F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Modal Kerja
Untuk menentukan jumlah modal kerja yang dianggap cukup bagi suatu
perusahaan bukanlah merupakan hal yang mudah, karena modal kerja yang dibutuhkan oleh
suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Munawir (2004:117) menyatakan bahwa besarnya modal kerja yang dibutuhkan
oleh suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1) Sifat atau tipe dari perusahaan
2) Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang
yang akan dijual serta harga per satuan dari barang tersebut.
3) Syarat pembelian bahan atau barang dagangan
20. 4) Syarat penjualan
5) Tingkat perputaran persediaan
G. Sumber Modal Kerja
Modal kerja yang permanen seharusnya atau sebaiknya dibiayai oleh perusahaan
atau para pemegang saham. Semakin besar jumlah modal kerja yang dibiayai atau berasal
dari investasi pemilik perusahaan akan semakin baik bagi perusahaan tersebut karena akan
semakin besar jaminan bagi kreditur jangka pendek.
Munawir (2004:120) menyatakan bahwa pada umumnya modal kerja suatu perusahaan dapat
berasal dari:
1. Hasil Operasi Perusahaan Adalah jumlah net income yang tampak dalam laporan
perhitungan rugi laba ditambah dengan depresiasi dan amortisasi. Jumlah ini menunjukkan
jumlah modal kerja yang berasal dari operasi perusahaan.
2. Keuntungan Dari Penjualan Surat-Surat Berharga (Investasi Jangka Pendek). Surat
berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka pendek adalah salah satu elemen aktiva
lancar yang segera dapat dijual dan menimbulkan keuntungan bagi perusahaan. Dengan
adanya penjualan surat-surat berharga ini mengakibatkan perubahan dalam unsur modal kerja
yaitu dari bentuk surat berharga menjadi uang kas.
3. Penjualan Aktiva Tidak Lancer.Sumber lain yang dapat menambah modal kerja adalah
hasil dari penjualan aktiva tetap. Investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya
yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas atau
piutang menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar jumlah penjualan tersebut.
4. Penjualan Saham Atau Obligasi. Untuk menambah dana atau modal kerja yang
diperlukan, perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para
pemilik perusahan untuk menambah modalnya, disamping itu perusahaan juga dapat
mengeluarkan obligasi atau bentuk utang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan
modal kerjanya. Penjualan obligasi ini mempunyai konsekuensi bahwa perusahaan harus
membayar bunga tetap, oleh karena itu dalam mengeluarkan utang dalam bentuk obligasi
harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
H. Penentuan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja
Besar Kecilnya Modal Kerja tergantung dari dua faktor :
1. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja
merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu pemberian
kredit beli, lama penyimpanan bahan mentah di gudang, lamamya proses produksi, lamanya
21. barang di simpan digudang, jangka waktu penerimaan piutang.
2. Pengeluaran kas rata-rata setiap hari
Merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata setiap hari utk keperluan bahan mentah, bahan
pembantu, pembayaran upah buruh, dan lain-lain.
6. Pengelolaan Piutang Usaha dan pengelolaan persedian
a. Pengertian Piutang
Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan
datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan
dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli
masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit akan
dapat meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya penerimaan kas,
sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga mengakibatkan
kerugian karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama piutang tertunggak akan
semakin besar investasi yang dibutuhkan.
Piutang, salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang
berhutang pada seseorang. Suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan
yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini
biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada
konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau
pembayaran.
b. Pengertian Persediaan
Persediaan atau inventory adalah salah satu elemen utama dari modal kerja yang terus
menerus mengalami perubahan. Tanpa persediaan, perusahaan akan mengalami resiko, yaitu
tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan atas barang produksi.
Menurut Sofyan Assauri, merumuskan definisi persediaan sebagai berikut: Persediaan adalah
sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk
dijual dalam suatu periode usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam
pekerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya
dalam suatu proses produksi.
22. Manajemen persediaan merupakan kegiatan menentukan tingkat dan komposisi persediaan.
Kegiatan tersebut akan membantu perusahaan dalam melindungi kelancaran produksi dan
penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelajaran perusahaan dengan efektif dan efisien.
Termasuk didalamnya pengaturan dan pengawasan atas pengadaan bahan-bahan kebutuhan
yang sesuai dengan jumlah dan waktu yang di perlukan dengan biaya minimum.
Kegiatan pengawasan persediaan meliputi perencanaan persediaan, penjadwalan pemesanan
(scheduling), pengaturan penyimpanan dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut menjaga
tersedianya persediaan yang optimum di dalam suatu perusahaan.
Dalam suatu pengawasan persediaan diperlukan penghitungan cara jumlah agar tidak terjadi
pemborosan dan waktu pemesanan. Sedangkan khusus persediaan perlu ditentukan besar
persediaan penyelamat (safety stock), yaitu jumlah minumum, atau besar persediaan pada
waktu pemesanan kembali dilakukan.
B. Standar Kredit dan Persyaratan Kredit
Pada dasarnya setiap usaha di bidang jasa, dagang dan manufaktur bertujuan yang sama
ingin mendapatkan laba dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan. Pada zaman ini,
semakin banyak permasalahan yang timbul pada suatu perusahaan di dalam mewujudkan
usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaaan. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu
persaingan di dalam memasarkan produk, untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka
perusahaaan harus berupaya untuk merebut pasar melalui berbagai kebijakan untuk
meningkatkan penjualan.
Piutang muncul akibat terjadinya penjualan kredit. Piutang merupakan kebiasaan bagi
perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan
penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang di berikan, biasanya dalam bentuk
memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa
yang dilakukan. Penjualan dengan syarat demikian disebut penjualan kredit. Mengapa banyak
perusahaan yang menjual barang hasil produksi atau barang dagangan mereka secara kredit?
Alasannya ialah karena penjualan secara kredit tersebut merupakan suatu upaya untuk
meningkatkan (atau untuk mencegah penurunan) penjualan.
Piutang muncul akibat terjadinya penjualan kredit. Piutang merupakan kebiasaan bagi
perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan
penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang di berikan, biasanya dalam bentuk
23. memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa
yang dilakukan. Penjualan dengan syarat demikian disebut penjualan kredit. Mengapa banyak
perusahaan yang menjual barang hasil produksi atau barang dagangan mereka secara kredit?
Alasannya ialah karena penjualan secara kredit tersebut merupakan suatu upaya untuk
meningkatkan (atau untuk mencegah penurunan) penjualan.
Dengan penjualan yang meningkat, diharapkan agar keuntungan juga meningkat. Tetapi
memiliki piutang menimbulkan berbagai biaya dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
perlu untuk melakukan analisis ekonomi yang bertujuan untuk mengetahui apakah manfaat
memiliki piutang lebih besar atau lebih kecil dari pada biayanya.
a. Jenis-jenis piutang ada 3 macam yaitu :
1. Piutang Dagang (Account Receivables) Piutang yang timbul dari penjualan kredit barang
atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang dagang merupakan suatu
perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh
tempo dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan
persetujuan informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen
perusahaan yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan.
2. Piutang Wesel (Notes Receivables) Pengertian piutang wesel adalah piutang atau tagihan
yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis. Piutang
wesel mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat karena disertai janji tertulis berupa
surat wesel atau surat promes. Surat wesel dan surat promes adalah istilah untuk perjanjian
tertulis dalam jual beli barang atau jasa secara kredit. Surat wesel adalah surat perintah yang
dibuat oleh kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk membayar sejumlah uang tertentu
pada tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat wesel tersebut.
3. Piutang bukan Dagang / Piutang Lain-lain (Others Receivables) Piutang bukan dagang
ini meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa transaksi. Piutang bukan
dagang umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan formal dan secara tertulis. Piutang
bukan dagang harus diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai dan
dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan.
24. Piutang disusun dalam laporan keuangan dimana kondisi keuangan suatu perusahaan sangat
menentukan kelancaran kegiatan pembiayaan dari perusahaan tersebut dan mengukur kinerja
perusahaan. Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan
keuangan perusahaan setiap periodenya.
b. Pengelolaan Piutang
Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen
pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam
piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas.
Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan sebagai berikut:
1. Standar kredit
Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit yang dapat
diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut, perusahaan dapat meningkatkan
penjualannya melalui penjualan secara kredit namun tidak menimbulkan resiko piutang tak
tertagih yang berlebihan.
Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat yang akan
diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan dengan adanya standar
tersebut.
2. Syarat kredit Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan
dan potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal.
Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah:
Ø Sifat ekonomik produk,
Ø Kondisi penjual,
Ø Kondisi pembeli,
Kebijakan Kredit Dan Pengumpulan Piutang
Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bisa dikendalikan oleh manajer keuangan.
Kebijakan pemberian kredit merupakan trade-off antara tambahan keuntungan penjualan dan
25. tambhan biaya. Tambahan biaya berasal dari jangka waktu kredit, potongan kas yang
ditawarkan, dan kualitas langganan yang akan terlihat dari piutang yang tidak dibayar.
a. Analisis Kuantitatif Manfaat dan Biaya
Marjin kontribusi dipakai untuk perhitungan tambahan keuntungan dan biaya. Tambahan biaya
bersumber dari biaya investasi pada piutang. Marjin kontribusi dihitung sebagai berikut ini: [
(harga – biaya variable) / harga ] × 100%
b. Analisis Kualitatif Kebijakan Kredit
Manajer keuangan harus mencari informasi yang bisa dipakai untuk menentukan apakah
seseorang atau perusahaan pantas menerima kredit.
Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan
Persediaan merupakan salah satu daerah keputusan yang paling riskan dalam manajemen
logistik. Komitmen terhadap segolongan persediaan tertentu dan selanjutnya alokasinya ke
pasar untuk menghadapi penjualan dimasa depan, merupakan pusat dari operasi logistik. Tanpa
penggolongan yang tepat dari persediaan, maka masalah-masalah pemasaran yang serius dapat
timbul dalam usaha meningkatkan penghasilan dan memelihara hubungan dengan nasabah.
Perencanaan persediaan juga sangat menentukan bagi operasi pembuatan (manufacturing
operation).
Kekurangan bahan mentah dapat menghentikan produksi atau merubah jadwal produksi, yang
pada gilirannya akan meningkatkan ongkos dan kemungkinan akan menyebabkan kekurangan
produk jadi. Seperti halnya kekurangan itu dapat mengganggu rencana pemasaran dan operasi-
pembuatan (manufacturing), kelebihan persediaanpun juga dapat pula menimbulkan masalah.
Kelebihan persediaan akan meningkatkan biaya dan menurunkan laba (profitability) melalui
meningkatnya biaya pergudangan, keterikatan modal, kerusakan (deterioration), premi
asuransi yang berlebihan, meningkatnya pajak, dan bahkan kekunoan (obsolescence).
Manajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan diantara kekurangan dan kelebihan
persediaan dalam suatu periode perencanaan yang mengandung resiko dan ketidakpastian.
Perencanaan strategis membutuhkan banyak komitmen modal dan sumber-daya manajerial.
26. Rencana strategis itu menentukan struktur dimana rencana operasional dan rencana taktis
dituangkan.
Jadi, rencana strategis itu merupakan seperangkat tonggak penunjuk jalan (guideposts) untuk
tipe-tipe perencanaan lainnya. Jadi dapat kita simpulkan bahwa dari Strategi Manajemen
Persediaan adalah :”Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan
barang, suku cadang dan barang-jadi dari para suplaier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan
dan kepada para pelanggan.”
a. Prinsip - Prinsip Manajemen Persediaan
Prinsip-prinsip manajemen persediaan terdiri dari beberapa bagian yang terdiri dari :
1. Fungsi Persediaan
Fungsi dasar dari persediaan secara sederhana dapat dinyatakan dengan:
- Meningkatkan laba (profitability), melalui bantuan pembuatan dan pemasaran.
- Konsep yang ideal dari persediaan, konsep ini terdiri dari pembuatan suatu produk yang sesuai
dengan sfesifikasi nasabah.
7. Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial
management)
A. Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek
Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan
pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar)
untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif
terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada
peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo.
B. Pembiayaan Jangka Pendek
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous
financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua
sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih
harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum
27. dilakukan). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu
sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai
agunan.
Tipe Pendanaan Jangka Pendek
1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan
berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan).
Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual
(misalnya pembayaran upah/gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena
perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena
pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya.
Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
Perputaran hutang dalam setahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit
Contoh
Perusahaan Ogah Rugi membeli barang senilai Rp 300.000.000,- secara kredit dengan jangka
waktu 3 bulan maka perputaran hutang setahun 4x. Dengan demikian rerata utang dagang
Perusahaan Ogah Rugi sebesar Rp 75.000.000
Jika perusahaan menaikkan pembelian kredit sebesar 10% ( Rp 300.000.000 ), maka rerata
utang dagangpun akan naik sebesar 10% ( Rp 82.500.000 ). Begitu jika perusahaan akan
menurunkan pembelian kreditnya sebesar 5% maka rerata utang dagangpun akan turun 5%.
2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis
dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Beberapa contoh pendanaan tidak spontan
antara lain :
Commersial Paper
Pinjaman Kredit
Factoring atau anjak piutang
Menjaminkan Piutang
Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan)
28. Akseptasi Bank
Repo
D. Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek
Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa mengevaluasi
dengan menggunakan kerangka :
1. Strategi pendanaan secara keseluruhan
2. Biaya
3. Ketersediaan
4. Fleksibilitas
Sumber-Sumber Pinjaman Jangka Pendek
Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh dalam usaha biasanya terdiri
dari bank loan dan commercial papers.
1. Pinjaman Bank (bank loans).
Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman jangka pendek tanpa
jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short-term, self- liquidating loan yaitu
pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk membiayai piutang dan
persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara musiman, diharapkan piutang dan
persediaan dapat menjadi kas secara cepat (likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk
membayar pinjaman dapat diperoleh dengan sendirinya.
2. Surat Berharga (Commercial paper)
Merupakan salah satu bentuk pembiayaan jangka pendek yang terdiri dari promes tanpa
jaminan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memiliki standar kredit yang tinggi.
Umumnya hanya perusahaan-perusahaan besar saja dengan kondisi keuangan dan reputasi
yang baik yang dapat menerbitkan commercial paper.
Keuntungan menggunakan Commercial Paper:
29. Rendahnya tingkat bunga CP dibandingkan tingkat bunga pinjaman bank. Tidak diperlukan
adanya agunan khususuntuk CP yang diterbitkan perusahaan penerbit. Akan tetapi ada lini
kredit dengan jumlah nominal sama dengan CP yang diterbitkan untuk menjamin bila CP yang
diterbitkan tidak laku dijual atau untuk menjamin pembayaran CP bila telah jatuh tempo.CP
mendatangkan sejumlah besar dana jangka pendek dalam tiap penerbitannya.
CP juga meningkatkan nama baik dan prestasi perusahaan penerbitkarena opini umum yang
berlaku bahwa hanya perusahaan dengan kredibilitas tinggi saja yang dapat menerbitkan dan
menjual CP di pasaran. Perusahaan penerbit akan lebih mudah memperoleh pinjaman lain dari
bank komersial di masa yang akan datang. CP dapat bertindak sebagai “jembatan” antara satu
pinjaman bank dengan yang lainnya, sehingga kebutuhan dana yang muncul pada selang waktu
antara dua pinjaman bank dapat ditutupi dengan dana.
Keterbatasan Commercial Paper
Sifat CP sulit diramalkan perkembangannya dibandingkan dengan pinjaman bank,
sehingga sering mengakibatkan CP memiliki kadar risiko yang lebih tinggi. Dengan demikian,
beberapa keterbatasan penerbitan CP adalah sebagai berikut:
Masih ada kemungkinan CP tidak laku dijual sedangkan pinjaman bank sudah pasti akan
diterima pada periode tertentu. Dengan demikian, bila CP tidak laku ada kemungkinan dana
yang diperlukan tidak tersedia pada periode yang telah direncanakan.
Bila perusahaan penerbit mengalami kesulitan keuangan saat CP jatuh tempo sehingga tidak
mampu membayar kembali CP tersebut, sulit meminta waktu penundaan pembayaran pada
para investornya. Perusahaan kecil dengan kredibilitas tinggi dalam masalah kreditnya, tidak
dapat ikut menerbitkan CP.
F. Perencanaan keuangan jangka pendek
Merupakan salah satu cara melakukan persiapan finansial di masa dapan untuk
kebutuhan jangka pendek, seperti misalnya untuk ber- investasi jangka pendek dan biaya
sekolah anak. Perencanaan keuangan jangka pendek ini perlu dilakukan sejak kita mulai
mendapatkan penghasilan sendiri dan manfaat yang kita peroleh tentu tidak membutuhkan
waktu yang lama. Banyak orang yang memilih jalur asuransi sebagai perencanaan keuangan
jangka panjang. Dengan mengikuti polis asuransi mereka hanya perlu membayar iuran premi
bulanan untuk menjamin kerugian yang mungkin mereka alami di masa depan seperti misalnya
30. kerugian jiwa, kesehatan, masa tua, investasi dan sebagainya. Dalam asuransi ini terdapat dua
pihak yaitu pihak penanggung ( pihak asuransi ) dan pihak tertanggung ( pihak yang nasabah
asuransi ). Untuk menghitung berapa besar risiko yang mungkin diterima oleh pihak
penanggung, maka perlu memainkan ilmu aktuaria untuk melindungi risiko dan
memperkirakan klaim di kemudian hari dengan tepat. Salah satu perencanaan keuangan lain
untuk waktu yang relatif sebentar adalah melakukan investasi jangka pendek atau perencanaan
keuangan jangka pendek. Peluang investasi jangka pendek ada banyak, diantaranya adalah :
1. Tabungan
Dengan menabung di bank, uang bisa dicairkan kapan saja. Kamu tinggal tarik langsung dari
bank atau atm terdekat. Namun bank memiliki kelemahan, karena tingkat bunganya rendah.
2. Deposito
Deposito sedikit berbeda dengan tabungan karena tabungan bisa diambil kapan saja, sementara
deposito bisa diambil namun dengan jangka waktu tertentu alias ada jatuh tempo nya. Misalkan
kamu mengambil deposito 3 bulan, maka uang kamu harus tersimpan di Bank selama 3 bulan,
baru bisa diambil. Jika mengambil uang sebelum jatuh tempo, maka dikenakan pinalti.
3. Reksadana
Reksadana jangka pendek salah satunya adalah reksadana yang berkaitan dengan pasar uang.
Pada reksadana ini uang akan dimasukkan dalam obligasi jangka pendek, sertifikat Bank
Indonesia dan Deposito.
4. Saham
Ada saham – saham di pasar modal yang fluktuasi harganya cukup cepat, saham – saham ini
cocok untuk investasi jangka pendek.
5. Emas
Menurut para perencana keuangan, emas layak dipertimbangkan sebagai alternatif instrumen
investasi saat kondisi pasar modal sedang buruk. Karena emas tidak terpengaruh inflasi, kalau
dana sudah dibutuhkan investor bisa menjual emasnya dengan mudah. Sebenarnya, perbedaaan
investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang hanya terletak pada waktu dan
likuiditasnya saja.
31. Penggunaan Informasi Akuntansi Differensial Dalam Perencanaan Laba Jangka Pendek.
Analisis hubungan biaya – volume – laba merupakan teknik untuk menghitung dampak
perubahan harga jual, volume penjualan, dan biaya terhadap laba, untuk membantu manajemen
dalam perencanaan laba jangka pendek.
Kegunaan Informasi Akuntansi Diferensial salah satunya adalah sebagai alat perencanaan laba
jangka pendek. Perencanaan laba jangka pendek dapat dilakukan dengan melakukan analisis
biaya-volume-laba.
Perencanaan Laba Jangka Pendek
Dalam penyusunan anggaran manajemen memerlukan informasi akuntansi untuk
mempertimbangkan berbagai dampak terhadap laba akibat dipilihnya suatu alternatif. Laba
perusahaan dalam jangka pendek dipengaruhi oleh pendapatan (hasil kali volume penjualan
dengan harga jual) biaya variabel, dan biaya tetap. Manajemen memerlukan informasi
akuntansi differensial yang terdiri dari informasi pendapatan differensial dan informasi biaya
differensial, untuk mempertimbangkan dampak perubahan volume penjualan, harga jual, dan
biaya terhadap laba perusahaan.
Analisis impas dan biaya – volume – laba merupakan teknik yang menggunakan informasi
akuntansi differensial untuk membantu manajemen dalam perencanaan laba jangka pendek.
Dengan mengetahui dampak terhadap laba, setiap alternatif tindakan yang dipertimbangkan
manajemen akan memiliki dasar yang kuat untuk memilih, sehingga ia akan mampu
mengambil keputusan secara ekonomis rasional.
Parameter-parameter perencanaan laba jangka pendek yaitu:
1. Break Even Point (BEP)
· Merupakan kondisi perusahaan dimana perusahaan tidak mengalami keuntungan dan
tidak pula menderita kerugian.
· Artinya perusahaan memiliki pendapatan dan biaya yang sama besarnya
· Dengan kata lain, perusahaan memiliki laba sebesar 0 dan mengalami kerugian sebesar
0
32. · BEP dapat dihitung dengan cara membagi biaya tetap dengan selisih antara harga dan
biaya variabel (BEP dalam unit) atau dengan contribution margin ratio/CMR (BEP dalam
jumlah uang)
2. Margin Of Safety
· Margin of safety merupakan batas aman perusahaan untuk tidak mengalami kerugian
atau batas toleransi penurunan volume penjualan dari target penjualan perusahaan agar
perusahaan tidak mengalami kerugian
· Margin of safety dapat diperoleh dengan menghitung selisih antara target penjualan
perusahaan dengan Break Even Point (BEP)
3. Shutdown Point
· Shutdown point merupakan kondisi dimana perusahaan harus menutup usahanya jika
tidak ingin mengalami kerugian yang lebih besar.
· Shutdown poin dapat dihitung dengan cara membagi biaya tetap tunai perusahaan dengan
selisih antara harga dan biaya variabel perusahaan atau biaya tetap tunai dengan contribution
margin ratio (CMR)
4. Degree of Operating Leverage
· Degree of operating leverage digunakan untuk mengetahui dampak perubahan penjualan
terhadap laba bersih perusahaan, yaitu berapa persentase penjualan berakibat terhadap
persentase laba bersih.
· Degree of operating leverage dapat dihitung dengan cara membagi laba kontribusi dengan
laba bersih. Jika degree of operating leverage sebesar 10, maka jika penjualan naik/turun 5%
maka laba bersih akan mengalami penurunan sebesar 10 x 5 = 50%
5. Laba Kontribusi
· Merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan perusahaan, misalnya
penjualan
· Laba kontribusi dapat diperoleh dengan cara menghitung selisih antara pendapatan
perusahaan dikurangi dengan biaya produk.