Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi kredit yang diberikan dan batas maksimum pemberikan kredit. Terdapat beberapa jenis kredit berdasarkan bentuk, jangka waktu, dan kegunaannya. Dokumen juga menjelaskan perlakuan akuntansi untuk bunga kredit, restrukturisasi kredit, serta penentuan dan pelampauan batas maksimum pemberian kredit.
5. 1. Jenis Kredit Menurut Bentuknya
Kredit Rekening Koran
Debitur diberi hak untuk menarik dana dalam rekening korannya sampai
dengan sebesar plafond yang ditetapkan bank.
Installment Loan
Kredit ini adalah kredit yang angsuran pokok dan bunganya dilakukan
secara teratur menurut jadwal waktu yang telah disepakati antara bank
dengan debitur, dengan nilai konstan selama berlangsungnya masa kredit
tersebut.
2. Jenis Kredit Menurut Jangka Waktunya
Kredit Jangka Pendek
Kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun.
● Kredit Jangka Menengah
Kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai dengan 3 tahun.
● Kredit Jangka Panjang
Kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun. Misalnya kredit
perumahan, kredit kendaraan.
6. 3. Jenis Kredit Menurut Kegunaannya
Kredit Modal Kerja
Kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membiayai modal kerja
usaha.
Kredit Investasi
Kredit yang diberikan untk membiayai investasi suatu usaha.
Kredit Konsumsi
Kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi. Kredit ini sering
disebut dengan personal loan.
8. Sebelum melakukan pencatatan transaksi kredit,
sebaiknya memahami perhitunganbunga kredit, karena
dengan perhitungan bunga kredit dapat memilah antara
angsuran pokokdengan angsuran bunga. Dua hal ini
memiliki perlakuan akuntansi yang berbeda :
1. Effective Rate atau Pembayaran Anuitas
Sistem pembayaran anuitas yang dilakukan
pada setiap selang waktu yang teratur dalam jumlah
yang sama atau tetap disebut anuitas. Dengan metode
ini nominalangsuran bunga untuk setiap periode atau
bulan akan menurun, sedangkan angsuran pokok akan
meningkat.
9. a. Anuitas Pembayaran pada setiap akhir periode angsuran (Postnumerando)
Kredit dengan angsuran pos numerando umumnya untuk kredit tunai, maksudnya kredit
yang direalisasi dalam bentuk uang. Contohnya kredit modal kerja, kredit investasi dan
kredit pegawai. Anuitas diperhitungkan dengan rumus:
b. Angsuran Kredit diterima untuk setiap awal bulan (Prenumerando)
Bank juga memberikan kredit non tunai seperti kredit pemilihan rumah, kreditmobil. Kredit
semacam ini dibank maupun lembaga pembiayaan lainnya akanmenggunakan bunga
efektif dengan angsuran prenumerando (awal bulan). Untuk menentukan angsuran per
bulan bila kredit diangsur setiap awal bulanakan menggunakan rumus :
A = M X i / 1 - (1 + i) n
A = M / 1 - (1 + i)−𝒏+𝟏
/ i + 1
10. 2. Sliding Rate
Angsuran pokok diperhitungkan tetap atau sama setiap
angsuran. Sedangkan bungayang diperhitungkan menurun sejalan
berkurangnya sisa kredit dengan demikian totalangsuran pokok dan
bunga adalah semakin menurun selama periode angsuran. Rumus untuk
menghitung pokok angsuran adalah :
a =
𝑴
𝑵
Untuk menentukan angsuran bunga bisa digunakan perhitungan sebagai
berikut :
𝑏1= M x i
𝑏2= (M – a ) x i
𝑏3= (M – (a x 2) ) x i
𝑏4= (M – (a x 3) ) x i
Jadi :
𝑏𝑛= (M – (a x (n - 1)) ) x i
11. Contoh Perhitungan Sliding Rate :
Pembelian rumah dengan fasilitas KPR BTN. Harga rumah Rp 700.000.000.
Biaya balik nama dan lain-lain Rp 15.000.000. Nasabah diwajibkan
membayar uang muka Rp 100.000.000, biaya balik nama, dan angsuran
perdana. Dengan demikian nilai kpr adalah Rp 600.000.000
Pertanyaannya berapa angsuran perbulan bila nasabah mengambil jangka
waktu KPR 3 tahun dengan bunga 24%
Penyelesaian :
Angsuran Pokok (a)= Rp 600.000.000 / 36 bulan = Rp 16.666.666,67
Angsuran Bunga 1 = Rp 600.000.000 x 0,02 = Rp 12.000.000
Angsuran Bunga 2= (Rp 600.000.000 - Rp 16.666.666,67 ) x 0,02
= Rp 11.666.666,67
Angsuran Bunga 3= dan seterusnya
Dengan demikian angsuran total dengan pendekatan sliding rate adalah
menurun selama periode kredit.
12. 3. Flat rate
Perhitungan bunga dengan flat rate didasarkan pada hitungan
bunga secara prorata sesuai dengan jangka waktu kredit dan nominan
kredit. Dengan demikin untuk menentukan angsuran pokok dan bunga
sangat sederhana. Praktik di bank bila menggunakan flat rate umumnya
akan menentukan tingkat suku bunga yang lebih rendah dibandingkan
dengan menggunakan effective rate atau sliding rate. Mengapa demikian
karna bila menentukan tingkat suku bunga yang sama seperti pada
sliding atau effective rate, maka total angsuran menjadi sangat mahal.
Rumus untuk menentukan angsuran pokok dan bunga adalah :
Angsuran Pokok dan Bunga =
𝑀+(𝑀 𝑥 𝑖 𝑥 𝑡)
𝑛
Keterangan :
M = Plafon kredit
i= Tingkat suku bunga
t= Jangka waktu kredit
n= Jumlah bulan angsuran selama masa kredit
13. 4. Konversi Bunga Flat ke Bunga Efektif
Untuk konversi ini bisa menggunakan formula sebagai berikut :
Tingkat Bunga Efektif :
2𝑛 𝑖
𝑛+1
Keterangan :
n= Periode angsuran
i= Tingkat bunga fla
15. Sesuai dengan pengertian kredit yaitu penyediaan
uang berdasarkan kesepakatan pinjam-meminjam,
ini berarti perlu adanya akad atau perjanjian kredit.
Perjanjian kredit ini akan mengikat bank dan debitur.
Pengikatan tersebut tidak bisa dibatalkan oleh salah
satu pihak selama syarat-syarat dipenuhi oleh kedua
belah pihak. Bagi bank, pengikatan diri dalam
perjanjian kredit berarti sebuah komitmen untuk
memberikan kredit kepada debitur.
16. Pada realisasi kredit, bank akan memungut beban
terhadap debitur (yang berarti pendapatan bagi
bank). Pendapatan tersebut berasal dari biaya
provisi, biaya administrasi, biaya taksasi jaminan,
biaya asuransi, dan sebagainya. Biaya-biaya ini
akan dibebankan kepada debitur melalui
pengkreditan terhadap kredit yang direalisasikan.
Kredit ini dicatat sebesar nilai realisasi kredit.
18. Bunga kredit dibukukan tersendiri (terpisah dengan
angsuran pokok kredit). Perlakuan bunga kredit akan dilihat
dari kualitas kredit yang memberikan bunga. Bila kredit
tergolong lancar, maka bank bisa menerapkan accrual
basis. Bank bisa melakukan pencatatan pendapatan bunga
setiap saat pelaporan. Dengan demikian bunga yang belum
jatuh tempo, bisa saja dicatat sebagai piutang bunga ketika
pelaporan keuangan dilakukan.
20. Kredit sindikasi adalah kerja sama pembiayaan yang
secara teoretis tidak dibatasi baik dalam jumlah kredit,
sektor pembiayaan maupun lembaga keuangan yang
terlibat. Kredit sindikasi sering disebut pembiayaan
bersama. Pembiayaan bersama ini merupakan wewenang
kantor pusat selaku unit usaha yang melakukan komitmen
pembiayaan tersebut. Contoh pembiayaan bersama:
konsorsium, co-financing, dan kredit sindikasi.
21. Ciri-ciri kredit sindikasi
Hanya ada satu dokumentasi kredit
yang menjadi pegangan bagi bank
peserta.
Kerjasama ini diadministrasikan oleh
satu agen yang sama bagi semua bank
peserta.
Melibatkan lebih dari satu
lembaga keuangan atau bank.
Mempunyai syarat-syarat dan
ketentuan yang sama bagi masing-
masing peserta.
1 2
3 4
24. Restrukturisasi kredit
Restrukturisasi kredit adalah upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan
usahaperkreditan agar supaya debitur dapat memenuhi kewajibannya yang
dapat dilakukan
Antara lain dengan melalui:
● penurunan suku bunga
● pengurangan tunggakan bunga kredit
● pengurangan pokok kredit
● perpanjangan jangka waktu kredit
● penambahan fasilitas kredit
● konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan
debitur.
25. Penyertaan modal adalah penyertaan sementara
pada perusahaan debitur untukmengatasi akibat
kegagalan kredit. Dengan demikian usaha
restrukturisasi bisa dilakukan salah sat maupun
kombinasi dari cara yang ada,Namun yang perl
diketahui adalah bahwa tidak semua debitur yang
bermasalahdapat direstrukturisasi kreditnya.
27. Perlakuan akuntansi Restrukturisasi kredit
Dihitung dengan menggunakan metode berdasarkan urutan prioritas nilai tunai, nilai pasar, nilai agunan
Bank wajib menggunakan tingkat bunga efektif dari kreditsebelum restrukturisasi sebagal tingkat diskonto.
Bank wajib menggunakan asumsi yg wajar sesuai dengan perkembangan yg ada, agar proyek tsb realistis
Bank wajib memperhitungkan selisih tersebut sebagai keruian.
Perhiyungan kerugian untuk Kredit Usaha Kecil yg direkstrukturisasi dilakukan menurut jenis kredit.
Dalam reskstrukturisasi kredit seluruhnya dilakukan dengan pengalihan asset
Bank wajib mengevaluasi kredit yg telah diresktrukturisasi setiap triwulan
1
3
2
4
5
6
7
30. A. Cakupan dan dasar perhitungan
Batas Maksimum Pemberian Kredit
Pos-pos yang diperhitungkan dalam
menentukan Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK) atau Legal Lending Limit (LLL)
adalah:
1. Kredit yang diberikan
2. Surat Berharga
3. Penemoatan pada Bank Lain
4. Penyertaan
5. Transaksi Rekening Administratif
31. B. Pos pengecualian dalam perhitungan batas
maksimum pemberian kredit (BPMK)
1. Penanaman dana pada sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan surat
hutang pemerintah Indonesia
2. Penanaman dana yang diterbitkan atau dijamin oleh pemerintah
Indonesia
3. Penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur
4. Penyediaan dana yang dijamin oleh cash collateral
5. Penempatan dana antarbank yang dijamin oleh pemerintah
6. Pengambilan (negosiasi) wesel ekspor berjangka yang diterbitkan
atas dasar L/C berjangka
33. —kelompok 7
Penentuan BMPK bertujuan
untuk mengatur portofolio kredit
perbankan agar tidak
terakumulasi pada satu
kelompok atau individual dalam
memberikan kredit
34. Pihak terkait pemberian kredit
1. Pihak terkait tersebut adalah:
A. Pemegang saham bank perorangan sebesar 10% atau lebih
B. Pemegang saham bank berbentuk perusahaan/badan sebesar 10% atau lebih
C. Anggota dewan komisaris
D. Anggota direksi
E. Keluarga sampai derjat kedua dalam garis lurus maupun garis ke samping dari pihak a, c dan d
F. Perorangan sebagai pemegang saham perusahaan sebagaimana dalam poin b yang memiliki saham
lebih dari 25% atau mempengaruhi perusahaan tersbut
G. Pejabat bank
H. Perusahaan yang dimiliki oleh pihak – pihak a s/ d g sebesar 10%
I. Anak perusahaan bank dengan kepemilikan bank lebih dari 25% modal perusahaan dan/ atau apabila
mempengaruhi perusahaan tersebut
Penentuan BMPK terhadap pihak terkait adalah:
• Untuk peminjam (individual) dan kelompok peminjam ditetapkan maksimum sebesar 10% dari modal
• Untuk keseluruhan pihak terkait ditetapkan maksimum sebesar 10% dari modal
35. 2. Pihak terkait adalah peminjam atau
kelompok peminjam di luar pihak terkait
Pengaturan BMPK untuk pihak terkait ditetapkan
untuk peminjam (individual) atau kelompok
peminjam ditetapkan sebagai berikut:
a. 30% dari modal sejak 31 Desember 2001
b. 25% dari modal selama tahun 2002
c. 20% dari modal sejak Januari 2003
38. E. PELANGGARAN BMPK
Pelanggaran BMPK dapat dilihat apabilan pada saat bank melakukan
realisasi penyediaan dana telah melebihi persentase maksimum. Untuk
menentukan ini diperlukan formula:
39. F. PELAPORAN AKUNTANSI PELANGGARAN BMPK
Laporan pelanggaran BMPK
kepada pihak terkait
01
02
03
04
Laporan pelanggaran BMPK
kepada pihak tidak terkait
Laporan pelampauan BMPK
kepada pihak tidak terkait
Laporan penyediaan dana dan
pelampauan BMPK kepada pihak
terkait
40. Bila bank melakukan pelanggaran BMPK atau pelampauan
BMPK, maka bank wajib menyusun action plan. Action plan ini
memuat upaya-upaya untuk menyelesaikan pelanggaran dan
pelampauan BMPK dengan target waktu penyelesaiannya
G. ACTION PLAN DAN PELAKSANAANNYA
41. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
Thanks!
Do you have any questions?