SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
MAKALAH
MANAJEMEN KEUANGAN
Nama Dosen : Ade Fauji, SE.,MM
Nama : NUROH
NIM: 11011700148
KLS : 2T-MA
Ruangan : B.1.2
UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN
2017-2018
BURSA KEUANGAN
Bursa (Pasar) Keuangan
Bursa keuangan mempertemukan calon peminjam dan mereka mempunyai dana
berlebih untuk dipinjamkan. Ada berbagai jenis bursa keungan di Negara-negara maju, dan
setiap jenis terdiri dari banyak lembaga, antara lain sebagai berikut:
1.Pasar aktiva fisik, yakni tempat jual beli produk sepert sandang, pangan, peralatan, dan
perkakas. Bursa keuangan berurusan dengan saham, obligasi, promes, hipotik, dan klaim lain
atas aktiva rill.
2.pasar “saat ini” dan pasar berjangka (spot and futures market) mengacu pada saat
penyerahan. Spot market berarti bahwa “aktiva” yang diperdagangkan diserahkan ditempat
atau diserahkan dalam dua tiga hari kemudian sedangkan dalam fuures market atau pasar
berjangka penyerahan mungkin baru akan berlangsung beberapa bulan kemudian.
3.Pasar uang (money markets) dan pasarmodal (capital markets) keduanya merupakan bursa
keuangan, tetapi jenis sekuritas serta janmgka waktu yang dikelola berbeda. Psar uangn
adalah bursa untuk sekuritas utang dengan jatuh tempo kurang dari setahun. Pasar modal
adalh brsa utang jangka panjang dan saham perseroan.
4.Bursa hipotik bersangku-paut dengan pinjaman untuk real estate hunian, komersial, dan
industri, dan tanah pertanian atau perkebunan, sedangkan bursa kredit konsumen berkaitan
dengan pinjaman untuk mobil dan perkaks, pendidikan, hiburan, dan sebagainya.
5.Juga terdapat pasar dunia, nasinal, regional, dan lokal. Artinya, berdasarkan ukuran
danjangkauan opersi perusahaan, dapat ditentukan pada tingkat pasar mana ia bisa
memperoleh pinjaman. Makin besar ukurannya dan makin luas jangkauannya, makin mampu
ia merambah pasar dunia.
6.Pasar perdana adalah bursa tempat perseroan pertama sekali menerbitkan / menjual saham
baru untuk menambah modalnya (emisi). Pasar sekunder adalah bursa tempat sekuritas dan
aktiva keuangan lainnya diperdagangkan oleh para investor setelah diterbitkan melalui pasar
perdana.
Lembaga Keuangan
Transfer modal dari para penabung kepada mereka yang membutuhkannya berlangsung
melali tiga jalur:
1.Transfer langsung atas uang dan sekuritas, terjadi apabila perusahaan menjual saham atau
obligasinya langsung kepada penabung tanpa melalui perantara keuangan. Perusahaan
menyerahkan sekuritasnya kepada penabung dan sebaliknya menerima uang yang
diterimanya.
2.Transfer juga bisa terlaksana melalui bank investasi yang berperan sebagai perantara dan
membantu uapaya penerbitan sekuritas.
3.Transfer juga dapat terlaksana melalui perantar keuangan (financial intermediary) seperti
bank atau usaha pembiayaan bersama. Disini perantara tersebut memperoleh dana dari para
penabung, menerbitkan sekuritasnya sendiri untuk ditukar dengan dan tersebut, lalu
menggunakan uan yang diperolehnya untuk membeli sekuritas perusahaan.
Bank investasi adalah lembaga keuangan yang menjamindan mendistribusikan
sekuritas baru serta membantu perusahaan untuk memperoleh modal.
Perantara keuangan adalah lembaga keuangan yang berspealisasi untuk memperlancar
transfer dana dari penabung kepada mereka yang membutuhkannya.
Dana pasar uang adalah dana bersama yang ditanamkan pada sekuritas jangka pendek
dengan resiko terendah dan investor dapat menariknya dengan menggunakan cek.
Pereusahaan jasa keuangan adalah perusahaan yang menawarkan berbagai ragam jasa
keunagan termasuk bank investasi, broker asuransi, dan bank komersial.
Pasar sekunder
Pasar sekunder yang paling aktif dan paling penting bagi manajer keuangan adalah pasar
saham. Disinilah harga saham ditentukan, dan, karena tujuan utama menejemen keuangan
adalah untuk memaksimumkan harga saham perusahaan, pemahaman atau mekanisme pasar
ini sangat penting bagi para pengelola pengusaha.
Bursa Saham ( The Stock Exchanges)
Secara garis besar, bursa saham bisa dibagi dua, bursa utama (organizaed exchanges) dan
bursa parallel (over the counters markets).
Bursa utama adalah organisasi formal yang mempunyai wujud fisik yang melakukan pasar
lelang atas sekuritas yang tercatat dibursa (listed atau organized). Dua contoh utama adalah
Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham Amerika (AMEX). Di Indonesia adalah
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).
Bursa Paralel (The Over te counter Markets) adalah sekumpulan besar pialang dan dealer/
makelar yang dihubungkan melalui telpon dan computer dan melaksanakan perdagangan atas
sekuritas yang tidak tercatat (unlisted) di bursa utama.
Biaya dari Uang
Modal dalam perekonomian bebas dilokasikan melalui system harga. Suku bunga adalah
harga yang dibayar atas modal peminjaman, dan deviden serta kentungan modal merupakan
hasil dari modal ekuitas.
Empat faktor yang mempengaruhi biaya dari uang adalah :
1.Peluang produksi,
2.Saat mengkonsumsi yang dikehendaki,
3.Risiko,4.Inflasi.
Peluang produksi adalah hasil pengembalian yang diperoleh perekonomian dari investasi
dalam aktiva produktif (yang menghasilkan kas). Saat mengkonsumsi yang dikehendaki
adalah pilihan konsumen mengenai apakah akan mengkonsumsi saat ini atau menabung dulu
untuk dikonsumsi di masa akan datang. Risiko, dalam pasar uang ada kemungkinan tidak
dikembalikannya kredit sesuai dengan yang dijanjikan. Inflasi adalah kecenderungan naiknya
harga-harga.
Tingkat Suku Bunga
Alokasi modal diantara berbagai perusahaan ditentukan oleh suku bunga. Perusahaan dengan
peluang investasi yang sangat mengntungkan bersedia dan mampu membayar imbalan
tertinggi atas modal dari perusahaan yang tidak efisien atau dari perusahaan yang produknya
tidak dibutuhkan.
Suku bunga sebaai fungsi dari Penawaran dan permintaan atas Dana
Pasar A : Sekuritas Berisiko Rendah Pasar B : Sekurias Berisiko Tinggi
Suku Bunga, k Suku Bunga, k (%) (%) S’ S’ k = 10 k = 12 8 D’ D’ D” 0 Dolar 0 Dola
Jika permintaan terhadap dana menurun di suatu pasar, sebagaimana lazimnya terjadi pada
masa resesi, kurva permintaan akan bergeser ke kiri seperti terlihat pada Kurva D” di Pasar
A. Suku bunga keseimbangan atas ekuilibrium dalam hal ini menurun menjadi 8 persen.
Dengan cara demikian, Anda juga dapat membeyangkan apa yang akan terjadi jika bank
sentral memperketat kredit: Kurva penawaran S’ akan bergeser ke kiri dan ini akan
menaikkan suku bunga dan memperkecil tingkat peminjaman dalam perekonomian.
Determian dari Suku Bunga Besar Pada umumnya, suku bunga nominal atau suku bunga
yang ditetapkan atas sekuritas utang, k, terdiri dari suku bunga yang bebas resiko, yakni k*,
ditambah sejumlah premi yang mencerminkan dampak inflasi, tingkat resiko sekuritas
tersebut dan tersedianya pasar bagi sekuritas bersangkutan. Hubungan itu dapat dinyatakan
sebagai berikut: Suku bunga pasar = k = k* + IP + DRP + LP + MRP
Dan jika kirta gabungkan k* + IP jumlahnya dinyatakan sebgai kRF maka persamaanya
adalah : k = kRF + DRP + LP + MRP
Suku bunga riil yang bebas risiko, k* adalah suku bunga sekuritas tanpa risiko penunggakan
(biasanya sekuritas pemerintah jika tingkat inflasi nol persen)
Suku nominal yang bebas risiko, kRF adalah suku bunga yang bebas risiko sama sekali; kRF
umumnya hampir sama dengan suku bunga sekuritas pemerintah.
Premi Inflasi (IP) adalah premi untuk inflasi rata-rata yang diperkirakan selama berlaku
sekuritas; jumlah tersebut ditambahkan oleh investor ke suku bunga riil yang bebas risiko.
Premi Risiko Penunggakan (DRP) adalah selisih antara suku bunga obligasi pemerintah
dengan obligasi perseroan apabila keduanya mempunyai tanggal jatuh tempo (jangka waktu)
dan pasar yang sama. Risiko suku bunga reinvestasi adalah yang terjadi akibat penurunan
suku bunga sehingga apabila obligasi yang telah jatuh tempo diinvestasikan kembali maka
hasil bunganya akan berkurang. Struktur suku bunga berdasarkan jangka waktu adalah
hubungan antara hasil bunga (yields) dan jangka waktu tempo sekuritas. Kurva hasil bunga
adalah grafik yang menggambarkan hubungan hasil bunga dengan jangka waktu jatuh tempo
sekuritas.
Kurva hasil bunga “normal” adalah kurva yang mengarah atau miring ke atas.
Kurva hasil bunga terbalik adalah kurva hasil bunga yang mengarah atau miring ke bawah.
Teori Struktur Suku Bunga Berjangka Ada tiga teori terpenting yang digunakan untuk
menjelaskan bentuk kurva :
1.Teori segmentasi pasar. Adalah teori yagn membagi proses berdasar kan preferensi pemberi
pinjaman dan peminjam berhubungan dengan tanggal jatuh tempo sekuritas.
2.Teori preferensi likuiditas. Adalah teori yang menyatakan bahwa para pemberi pinjaman
lebih suka memberi pinjaman jangka pendek ketimbang jangka panjang., oleh karena itu,
mereka bersedia meminjamkan dana jangka pendek meskipun dengan bunga rendah.
3.Teori pengharapan. Adalah teori yang menyatakan bahwa bentuk kurva hasil bunga
tergantung pada tingkat inflasi yang diperlirakan investor untuk masa mendatang.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga
1.Kebijakan Bank Sentral
2.Besarnya defisit anggaran pemerintah
3.Neraca perdagangan kluar negeri
4.Tingkat kegiatan usaha
Tingkat Suku Bunga dan Harga Saham Suku bunga mempengaruhi laba perusahaan dalam
dua cara :
a)Karena bunga merupakan biaya, maka makin tinggi suku bunga, makin rendah laba
perusahaan, apabila hal-hal lain tetap konstan.
b)Suku bunga mempengaruhi tingkat aktivitas ekonomi, dan, karena itu mempengaruhi laba
perusahaan.
MANAJEMEN KEUANGAN
Menurut Riyanto (2011)
Arti Manajemen keuangan adalah seluruh kegiatan yang berkaitan dengan usaha untuk
mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Pelaksana dari
manajemen keuangan adalah manajer keuangan. Contohnya: perusahaan memerlukan
berbagai kekayaan atau aktiva untuk operasinya. Untuk itu perusahaan perlu mencari dana
untuk membiayai kebutuhan operasional tersebut.
Menurut Weston dan Copeland (1992: 2)
Definisi Manajemen Keuangan adalah salah satu bidang manajemen fungsional dalam suatu
perusahaan, yang mempelajari tentang penggunaan dana, cara memperoleh dana dan cara
pembagian hasil operasi perusahaan. Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan
tanggung jawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan tanggung jawabnya berlainan di
setiap perusahaan, tugas pokok manager keuangan antara lain meliputi : keputusan tentang
investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu perusahaan.
Menurut Sartono (2011)
Istilah Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan
dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha
pengumpulan dana untuk pembiyaan investasi atau pembelanjaan secara efisien. Pelaksana
dari manajemen keuangan adalah manajer keuangan. Meskipun fungsi seorang manajer
keuangan setiap organisasi belum tentu sama, namun pada prinsipnya fungsi utama seorang
manajer keuangan adalah merencanakan, mencari, dan memanfaatkan dengan berbagai cara
untuk memaksimumkan efisiensi (daya guna) dari operasi-operasi perusahaan.
Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dalam kegiatannya harus mengambil keputusan yang sering disebut
dengan fungsi manajemen keuangan, yaitu (Husnan, 2000).
1. Penggunaan dana, disebut dengan keputusan investasi
2. Memperoleh dana, disebut keputusan pendanaan
3. Pembagian laba, disebut kebijakan dividen
Fungsi utama dari manager keuangan adalah merencanakan, mencari dan memanfaatkan dana
dengan berbagai cara untuk memaksimalkan daya guna (efficiency) dari operasi-operasi
perusahaan. Hal ini memerlukan pengetahuan akan pasar uang dari mana modal diperoleh
dan bagaimana keputusan-keputusan yang tepat di bidang keuangan harus dibuat dan
efisiensi dalam operasi perusahaan dapat digalakkan. Manajer harus mempertimbangkan
berbagai aspek seperti sumber-sumber keuangan yang luas dan cara-cara menggunakan uang
tersebut sewaktu melakukan pilihan. Penjelasan lain mengenai fungsi manajemen keuangan
antara lain:
Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-
kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail
pengeluaran dan pemasukan.
Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang
ada dengan berbagai cara.
Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk
operasional kegiatan perusahaan.
Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan
mengamankan dana tersebut.
Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem
keuangan pada perusahaan.
Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar
tidak terjadi penyimpangan.
Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus
sebagai bahan evaluasi.
Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan manajemen keuangan telah terlihat dalam proses penilaian yang dilakukan oleh pasar
uang. Tujuan utama manajemen keuangan adalah memaksimalkan kekayaaan pemegang
saham. Tingkah laku pasar keuangan harus dipakai dalam menentapkan tujuan-tujuan
perusahaan yang bersifat membela kepentingan pemegang saham.Yang dimaksud membela
kepentingan pemegang saham atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham yaitu:
1. Berarti memaksimumkan nilai sekarang (present value) semua keuntungan di masa
datang yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.
2. Berarti lebih menekankan pada aliran hasil bukan sekedar laba bersih dalam
pengertian akuntansi. Kelebihan tujuan memaksimumkan nilai
perusahaan/kemakmuran pemegang saham adalah secara konseptual jelas sebagai
pedoman di dalam pengambilan keputusan yang memprtimbangkan faktor risiko.
Dalam pencapaian tujuan tersebut, manajemen keuangan harus dapat
menyeimbangkan kepentingan pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkaitan
dengan perusahaan. Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham/pemilik
perusahaan tidak mengingkari adanya social objectives dan kewajiban sosial.
Tanggung jawab sosial adalah satu aspek penting dari tujuan perusahaan, maksudnya:
1. Keberhasilan memaksimumkan nilai perusahaan akan memberikan sumbangan yang
berarti kepada lingkungan sosial secara keseluruhan.
2. Pengaruh (dampak) lingkungan eksternal seperti polusi, keselamatan kerja, keamanan
produk juga harus diperhitungkan.
3. Kepekaan terhadap faktor eksternal merupakan salah satu syarat penting agar
perusahaan tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
4. Perusahaan harus dapat memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dalam
kendala legal dan sosial dan bertanggung jawab terhadap perubahan lingkungan.
NILAI WAKTU DARI UANG
Pengertian Nilai Waktu Uang
Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan, atau nilai waktu
dari uang, di dalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai waktu memegang peranan
penting. Sebuah contoh seperti kenaikan pangan yang dikeluhkan oleh masyarakat, di mana
masyarakat mengambil kesimpulan sendiri atas kenaikan pangan. Ada yang mengatakan
kenaikan dikarenakan pasokan barang mulai langka, dan lain-lain.
Konsep Nilai Waktu Dari Uang
Tahukah anda bahwa nilai uang yang sekarang tidak akan sama dengan nilai di masa depan.
Ini berarti uang yang saat ini kita pegang lebih berharga nilainya dibandingkan dengan
nilainya nanti di masa mendatang. Coba bayangkan ketika anda memiliki uang satu juta
rupiah di tahun 1970. Dengan uang sebesar itu anda sudah bisa hidup mewah bagaikan
milyuner di masa kini. Tahun 1990 uang satu juta sudah mengalami penurunan namun nilai
wah dari uang satu juta masih termasuk lumayan dan dapat menghidupi keluarga secara
wajar. Namun uang satu juta di masa sekarang jelas sudah tidak ada apa-apanya. Orang yang
kaya di jaman dulu disebut juga dengan sebutan jutawan, namun kini sebutan tersebut
perlahan menghilang dan digantikan dengan sebutan milyuner. Jika kita melakukan investasi,
maka konsep nilai waktu uang harus benar-benar dipahami dan dimengerti sedalam mungkin.
Jangan sampai kita tertipu oleh angka-angka yang fantastis, namun di balik angka yang besar
itu kenyataannya justru kerugian yang kita dapatkan. Contoh kasusnya adalah jika kita
berinvestasi 10 juta rupiah untuk jangka waktu 20 tahun dengan total pengembalian atau
return sebesar 50 juta rupiah. Jika kita lihat dari nilai sekarang 50 juta adalah angka yang
fantastis dibandingkan dengan 10 juta. Namun setelah 20 tahun berikutnya belum tentu nilai
50 juta lebih baik dibandingkan dengan nilai 10 juta saat ini.
Nilai yang akan datang (Future Value)
Future value yaitu nilai uang yang akan diterima dimasa yang akan datang dari sejumlah
modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat discount rate (bunga) tertentu.Nilai waktu
yang akan datang dapat dirumuskan sbb;
Future Value = Mo ( 1 + i )n
i = Bunga per tahun
Mo = Modal awal
n = Jangka waktu dana dibungakan
Contoh :
Tuan Budi pada 1 januari 2005 menanamkan modalnya sebesar Rp. 10.000.000,-dalam
bentuk deposito di bank selama 1 tahun, dan bank bersedia memberi bunga 10 % per tahun,
maka pada 31 Desember 2005 Tuan Budi akan menerima uang miliknya yang terdiri dari
modal ppoko ditambah bunganya.
Perhitungannya sebagai berikut:
Future Value = Mo ( 1 + i )n
FV = 10.000.000 ( 1 + 0.10 )1.
FV = 10.000.000 ( 1 + 0.10 ).
Jadi nilai yang akan datang uang milik Tn Budi adalah Rp. 11.000.000,-
Nilai Sekarang (Present Value)
resent value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh
jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Misalkan:
P: Nilai sekarang dari uang sebanyak A
t: Tahun yang akan datang.
r: Tingkat bunga
maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah :
I = P.r.r: Tingkat bunga
maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah :
I = P.r.
dan uang setelah t tahun menjadi :
P + P.r.t = P(1+rt)
Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendatang, maka
P(1+rt) = A
Contoh :
Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai
sekarang uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun?
Dalam masalah ini: A = 10.000,-. r = 0,13 dan t = 1
P = 10.000/ 1 + (0,13)(1)
= 8849,56
Nilai masa datang dan nilai sekarang
Nilai sekarang (Present value) merupakan modal dasar dan nilai masa datang (future value)
merupakan penjabaran dari bunga majemuk.
ANNUITY (Annuitas)
Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara
berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana
perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang
telah Anda bayar. Besar kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung pada
jumlah pinjaman, jangka waktu, dan tingkat bunga. Contohnya adalah bunga yang diterima
dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.
Anuitas biasa (ordinary)
adalah sebuah anuitas yang mempunyai interval yang sama antara waktu pembayaran dengan
waktu dibungamajemukkan. Berdasarkan tanggal pembayarannya, anuitas biasa dapat dibagi
3 bagian, yaitu:
1. Ordinary annuity
2. Annuity due
3. Deferred annuity.
Rumus dasar future value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
FVn = PMT1 + in – 1 i
Keterangan :
FVn = Future value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
PMT = Payment (pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap periode)
i = Interest rate (tingkat bunga atau diskonto tahunan)
n = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas
Rumus dasar present value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
PVn = FVn1 – 1 ( 1 + i ) n i
PVn = Present value (nilai sekarang dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
Anuitas terhutang
Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval.
Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua
merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.
Rumus dasar future value anuitas terhutang adalah :
FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i )
Rumus dasar present value anuitas terhutang adalah :
PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i )
Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity)
Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang
dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah
yangharus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah dana
tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentu.
Anuitas Abadi
Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan
akanberlangsung terus menerus.
PV (Anuitas Abadi) = Pembayaran = PMT
Nilai sekarang dan seri pembayaran yang tidak rata
Dalam pengertian anuitas tercakup kata jumlah yang tetap, dengan kata lain anuitas adalah
arus kas yang sama di setiap periode. Persamaan umum berikut ini bisa digunakan untuk
mencari nilai sekarang dari seri pembayaran yang tak rata:Nilai sekarang anuitas abadi =
pembayaran/tingkat diskonto = PMT/r
Periode kemajemukan tengan tahunan atau periode lainnya
Bunga majemuk tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus
khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan satu kali dalam setahun.
Sedangkan bunga majemuk setengah tahunan adalah prosesaritmatika untuk menentukan
nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan dua kali
dalam setahun.
Amortisasi Pinjaman
Merupakan suatu pinjaman yang akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya (
bulanan , kuartalan , atau tahunan ). Digunakan untuk menghitung pembayaran pinjaman atau
angsuran sampai jatuh tempo. Dalam pembayaran angsuran terkandung : pembayaran cicilan
hutang dan bunga. Angsuran berupa pembayaran yang tetap seperti anuitas. Pinjaman atau
loan, diterima pada saat ini atau present value sehingga konsepnya menggunakan present
value annuity (PVIFA). Pembayaran angsuran dapat dilakukan di awal periode atau diakhir
periode. Formula dapat disesuaikan dengan antara annuity due atau ordinary annuity. Pada
saat jatuh tempo nilai saldo hutang sama dengan nol atau mendekati nilai nol. Pembayaran
bunga berdasarkan pada jumlah saldo pinjaman, sehingga bunga dapat semakin menurun.
Nilai masa datang dan nilai sekarang
Nilai sekarang (Present value) merupakan modal dasar dan nilai masa datang (future value)
merupakan penjabaran dari bunga majemuk.
ANNUITY (Annuitas)
Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara
berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana
perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang
telah Anda bayar. Besar kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung pada
jumlah pinjaman, jangka waktu, dan tingkat bunga. Contohnya adalah bunga yang diterima
dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen.
Anuitas biasa (ordinary) adalah sebuah anuitas yang mempunyai interval yang sama antara
waktu pembayaran dengan waktu dibungamajemukkan. Berdasarkan tanggal
pembayarannya, anuitas biasa dapat dibagi 3 bagian, yaitu:
1. Ordinary annuity
2. Annuity due
3. Deferred annuity.
Rumus dasar future value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
FVn = PMT1 + in – 1 i
Keterangan :
FVn = Future value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
PMT = Payment (pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap periode)
i = Interest rate (tingkat bunga atau diskonto tahunan)
n = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas
Rumus dasar present value anuitas biasa adalah sebagai berikut :
PVn = FVn1 – 1 ( 1 + i ) n i
PVn = Present value (nilai sekarang dari anuitas pada akhir tahun ke-n)
Anuitas terhutang
Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval.
Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua
merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.
Rumus dasar future value anuitas terhutang adalah :
FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i )
Rumus dasar present value anuitas terhutang adalah :
PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i )
Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity)
Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang
dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang
harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah dana tertentu
secara teratur dalam jangka waktu tertentu.
Anuitas Abadi
Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akan
berlangsung terus menerus.
PV (Anuitas Abadi) = Pembayaran = PMT
Nilai sekarang dan seri pembayaran yang tidak rata
Dalam pengertian anuitas tercakup kata jumlah yang tetap, dengan kata lain anuitas adalah
arus kas yang sama di setiap periode. Persamaan umum berikut ini bisa digunakan untuk
mencari nilai sekarang dari seri pembayaran yang tak rata:
Nilai sekarang anuitas abadi = pembayaran/tingkat diskonto = PMT/r
Langkah 1.
Cari nilai sekarang dari $ 100 yang akan diterima di tahun 1:
$100 (0,9434) = $ 94,34
Langkah 2.
Diketahui bahwa dari 2 tahun sampai tahun 5 akan diterima anuitas sebesar $ 200 setahun.
Dicari dulu anuitas 5 tahun, kemudian kurangi dengan anuitas 1 tahun, sisanya adalah anuitas
4 tahun dengan pembayaran pertama yang diterima setelah tahun ke-2:
Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ 200 (PVIFA(6%,1tahun))
Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ PVIFA(6%,1tahun)
Pvanuitas= $ 200(4,2124-0,9434)
Pvanuitas= $653,80
Langkah 3.
Cari nilai sekarang dari $1000 yang akan diterima di tahun ke-7
$1000(0,6651) = $ 665,10
Langkah 4.
Jumlahkan komponen-komponen yang diperoleh dari langkah 1 hingga langkah 3 tersebut :
$ 94,34 + $ 653,80 + $ 665,10 = $1413,24
Periode kemajemukan tengan tahunan atau periode lainnya
Bunga majemuk tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus
khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan satu kali dalam setahun.
Sedangkan bunga majemuk setengah tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan
nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan dua kali
dalam setahun.
Amortisasi Pinjaman
Merupakan suatu pinjaman yang akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya (
bulanan , kuartalan , atau tahunan ). Digunakan untuk menghitung pembayaran pinjaman atau
angsuran sampai jatuh tempo.
PENILAIA SAHAM
Pengertian Nilai Saham
Harga saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang ditentukan
oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar. Harga saham dipengaruhi oleh 4
aspek yaitu: pendapatan, dividen, aliran kas, dan pertumbuhan. Pada penelitian ini yang akan
dibahas adalah pengaruh dividen dengan harga saham, dimana harga saham dianggapsebagai
nilai sekarang dari seluruh dividen yang diharapkan di masa mendatang.
Jenis - Jenis Penilaian Saham
 Nilai buku
Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan jika
dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa besar
aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor.
 Nilai pasar
Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran saham di
pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar tidak lagi
dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga inilah
yang sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan.
 Nilai intrinsic
Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar
saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu
mahal. Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran
kas di masa mendatang baik yang berasal dari dividen maupun capital gain
Pengertian Saham
Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan
terhadap suatu perusahaan. Pengertian saham ini artinya adalah surat berharga yang
dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa
disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik
sebagian dari perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka
ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan.Wujud saham adalah selembar
kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang
menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar
penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Jenis - Jenis Saham
Berdasarkan hak kepemilikannya, maka saham dapat dibagi 2 jenis:
1. Saham Biasa (common stocks)
Merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior dalam hal pembagian
dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi. Saham biasa ini merupakan saham yang paling banyak dikenal dan
diperdagangkan di pasar.
2. Saham Preferen (preferred stocks)
Saham ini mempunyai karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa karena
bisa menghasilkan pendapatan tetap, tetapi bisa juga mendatangkan hasil seperti yang
dikehendaki investor. Ada dua hal penyebab saham preferen serupa dengan saham
biasa yaitu mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo
yang tertulis di atas lembaran saham tersebut dan membayar dividen. Perbedaan
saham preferen dengan obligasi terletak pada tiga hal yaitu klaim atas laba dan aktiva,
dividen tetap selama masa berlaku dari saham, mewakili hak tebus dan dapat ditukar
dengan saham biasa.
OBLIGASI
Pengertian Obligasi
Obligasi adalah istilah dalam pasar modal untuk menyebut surat pernyataan utang penerbit
obligasi terhadap pemegang obligasi. Ringkasnya, penerbit obligasi adalah pihak yang
berutang dan pemegang obligasi adalah pihak yang berpiutang. Dalam obligasi, dituliskan
jatuh tempo pembayaran utang beserta bunganya (kupon) yang menjadi kewajiban penerbit
obligasi terhadap pemegang obligasi. Jangka waktu obligasi yang berlaku di Indonesia
umumnya 1 hingga 10 tahun. Diterbitkannya obligasi dilatarbelakangi upaya menghimpun
dana dari masyarakat yang akan digunakan sebagai sumber pendanaan. Bila ditinjau dari
sudut pandang pebisnis, obligasi bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan dana segar demi
berjalannya usaha. Sementara Negara memandang obligasi sebagai sumber pendanaan untuk
membiayai sebagian defisit anggaran belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN).
Kelebihan Menjadikan Obligasi sebagai Investasi
Sebagai salah satu instrumen investasi, obligasi memberikan sejumlah keuntungan untuk para
pemegangnnya, di antaranya: Keuntungan yang diperoleh dari kupon (bunga) yang terbagi
atas tiga jenis, yaitu kupon tetap (fixed coupon) dan kupon mengambang (floating/variable
coupon). Walaupun demikian, ada obligasi yang tak memberlakukan kupon (zero coupon
bond). Imbal balik (yield) obligasi yang didapat bisa besar tergantung dari jangka waktu
obligasi. Makin lama, makin besar keuntungannya.
Keuntungan yang diperoleh dari selisih harga obligasi (dalam persentase) setelah
diperdagangkan. Misalnya, harga awal obligasi 100% (disebut harga pari). Ketika hendak
dijual, harganya ternyata naik menjadi 115%. Jadi, kalau Anda menjualnya, keuntungan yang
didapat 15% (istilahnya capital gain 15%).
1. Aman karena pembayaran kupon dan pokok dijamin UU No. 24 Tahun 2002/UU No.
19 Tahun 2008.
2. Kupon/bunga obligasi lebih tinggi dibandingkan bunga deposito.
3. Mudah untuk diperdagangkan di Pasar Sekunder yang diatur mekanisme Bursa Efek
Indonesia (BEI) atau transaksi di luar bursa.
4. Bisa dijaminkan sebagai agunan, seperti obligasi negara.
Kekurangan Obligasi sebagai Investasi
Sampai saat ini tak satu pun produk investasi yang hanya memiliki kelebihan tanpa
memiliki kekurangan. Selain kelebihan, obligasi juga memiliki kekurangan yang perlu
diperhatikan, di antaranya:
1. Penerbit obligasi berisiko gagal bayar dan konsekuensinya investor tak cuma tidak
memperoleh untung, tetapi tak mendapatkan kembali seluruh pokok utang.
Untungnya, kekurangan ini tak berlaku pada obligasi negara yang terlindungi undang-
undang.
2. Rentan terhadap perubahan suku bunga, ekonomi, dan kondisi politik yang tidak
stabil. Perubahan-perubahan tersebut berdampak pada pasar keuangan.
3. Menjual obligasi sebelum jatuh tempo di Pasar Sekunder menimbulkan kerugian bagi
investor. Sebab harga jualnya lebih rendah dari harga belinya.
Jenis-Jenis Obligasi
1. Corporate Bonds
Jenis obligasi yang diterbitkan perusahaan, baik Pemerintah (BUMN) maupun
swasta. Sebagai contoh, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
menerbitkan obligasi senilai Rp2 triliun pada tahun 2014 dengan tingkat bunga
tetap (fixed coupon) yang berjangka lima tahun.
2. Government Bonds
Jenis obligasi yang diterbitkan Pemerintah. Di Indonesia obligasi jenis ini
pertama kali diterbitkan pada Agustus 2006. Seperti yang sudah diterangkan
sebelumnya, peminat obligasi ini cenderung meningkat tiap tahunnya.
Obligasi yang diberi nama Obligasi Negara Ritel (ORI) diterbitkan satu seri
setiap tahun, kecuali tahun 2007 dan 2008 yang diterbitkan dalam dua seri.
3. Municipal Bonds
Jenis obligasi yang diterbitkan Pemerintah Daerah dengan tujuan untuk
membiayai pembangunan yang berhubungan kepentingan publik.
ANALISIS LAPORAN KEUANGA
Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan meliputi bagian
dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan
arus kas/laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Tujuan Laporan Keuangan
Beberapa tujuan laporan keuangan dari berbagai sumber di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Informasi posisi laporan keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan aset
perusahaan sangat dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan, sebagai bahan
evaluasi dan perbandingan untuk melihat dampak keuangan yang timbul dari
keputusan ekonomis yang diambilnya.
2. Informasi keuangan perusahaan diperlukan juga untuk menilai dan meramalkan
apakah perusahaan di masa sekarang dan di masa yang akan datang sehingga akan
menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih menguntungkan.
3. Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai
aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode tertentu.
Selain untuk menilai kemampuan perusahaan, laporan keuangan juga bertujuan
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
Karakteristik Laporan Keuangan
1. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini,
pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi
dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan
yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan
dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan
bahwa informasi tesebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu.
2. Relevan
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses
pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi hasil
evaluasi mereka dimasa lalu. Peran informasi dalam peramalan (predictive) dan
penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama lain. Misalnya informasi struktur dan
besarnya aset yang dimiliki bermanfaat bagi pemakai ketika mereka berusaha
meramalkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan peluang dan bereaksi
terhadap situasi yang merugikan. Informasi yang sama juga berperan dalam
memberikan penegasan (confirmatory role) terhadap prediksi yang lalu, misalnya
tentang bagaimana struktur keuangan perusahaan diharapkan tersusun atau tentang
hasil dari operasi yang direncanakan. Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa
lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan
kinerja masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai, seperti
pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Untuk memiliki nilai
prediktif, informasi tidak perlu harus dalam bentuk ramalan eksplisit. Namun
demikian, kemampuan laporan keuangan untuk membuat prediksi dapat ditingkatkan
dengan penampilan informasi tentang transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya
nilai prediktif laporan laba-rugi dapat ditingkatkan kalau akun-akun penghasilan atau
badan yang tidak biasa, abnormal dan jarang terjadi diungkapkan secara terpisah.
3. Keandalan
Informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas
dari pengertian yang menyesatkan, material, dan dapat diandalkan pemakaiannya
sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika
hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi
tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Misalnya jika tindakan hukum masih
dipersengkatakan, mungkin tidak tepat bagi perusahaan untuk mengakui jumlah
seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun mungkin tepat untuk
mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntutan tersebut.
a) Penyajian jujur
b) Substansi mengungguli bentuk
c) Netralitas
d) Pertimbangan sehat
e) Kelengkapan
4. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antara periode
untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga
harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antara perusahaan untuk
mengevaluasi posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran
dan penyajian dampak keuangan, transaksi, dan peristiwa lain yang serupa harus
dilakukan secara konsisten untuk perushaan bersangkutan, antar periode
perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.
Analisis Rasio Keuangan
Menurut Harahap (2009:297), rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari
hasil perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun lainnya yang
mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.Menurut Simamora (2002:357),
analisis rasio merupakan cara penting untuk menyatakan hubungan-hubungan
yangbermakna diantara komponen-komponen dari laporan-laporan keuangan.
Rasio Likuiditas
Menurut Harahap (2009:301), rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Untuk dapat
memenuhi kewajibannya yang sewaktu-waktu ini, maka perusahaan harus
mempunyai alat-alat untuk membayar yang berupa aset-aset lancar yang jumlahnya
harus jauh lebih besar dari pada kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar
berupa kewajiban-kewajiban lancar. Mengenai rasio-rasio likuiditas sebagaimana
yang diutarakan, menurut Riyanto (2010: 332), dapat dilihat pada uraian sebagai
berikut :
a. Rasio Lancar (Current Ratio): Rasio ini merupakan perbandingan
antara aset lancar dengan kewajiban lancar.
b. Rasio Cepat (Quick Ratio): Rasio ini merupakan perbandingan antara
aset lancar dikurangi persediaan dengan kewajiban lancar. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut
Aset Lancar - Persediaan
Quick Ratio = --------------------------------------------
Kewajiban Lancar
Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-
kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan
memerlukan waktu yang retaif lama untuk direalisir menjadi uang kas, walaupun
kenyataannya mungkin persediaannya lebih likuid dari pada piutang.
Rasio Leverage
Menurut Harahap (2009:306), rasio leverage merupakan rasio yang mengukur
seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh kewajiban atau pihak luar dengan
kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh ekuitas. Setiap penggunaan utang
oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap rasio dan pengembalian. dapat dilihat
pada uraian sebagai berikut:
a. Rasio Hutang (Debt Ratio)
Rasio ini merupakan perbandingan antara total kewajiban dengan total
aset. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Total Kewajiban
Debt Ratio = -------------------------
Total Aset
Rasio ini menunjukkan sejauh mana kewajiban dapat ditutupi oleh aset. Menurut
Fahmi (2011:63), semakin rendah rasio ini semakin baik karena aman bagi
kreditor saat likuidasi.
b. Time Interest Earned
Rasio ini merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak atau laba
operasi (EBIT) dengan beban bunga. Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
EBIT
Time Interest Earned = ------------------------
Beban Bunga
Rasio ini menunjukkan sejauh mana besarnya jaminan keuntungan sebelum bunga
dan pajak atau laba operasi (EBIT) untuk membayar beban bunganya. Menurut
Fahmi (2011:63), semakin tinggi rasio semakin baik karena perusahaan dianggap
mampu untuk membayar beban bunga periode tertentu dengan jaminan laba
operasi yang diperolehnya pada periode tertentu.
Rasio Aktivitas
Menurut Harahap (2009:308), rasio aktivitas menggambarkan aktivitas yang
dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan
penjualan, pembelian, dan kegiatan lainnya. Rasio ini dinyatakan sebagai
perbandingan penjualan dengan berbagai elemen aset. Elemen aset sebagai
pengguna dana seharusnya bisa dikendalikan agar bisa dimanfaatkan secara
optimal. Semakin efektif dalam memanfaatkan dana semakin cepat perputaran
dana tersebut, karena rasio aktivitas umunya diukur dari perputaran masing-
masing elemen aset. Mengenai rasio-rasio aktivitas sebagaimana yang diutarakan,
menurut Riyanto (2010: 334), dapat dilihat pada uraian sebagai berikut:
a. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
Rasio ini merupakan perbandingan antara harga pokok penjualan dengan rata-rata
persediaan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Harga Pokok Penjualan
Inventory Turnover = --------------------------------
Rata-rata persediaan
Rasio ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus
persediaan normal. Menurut Harahap (2009:308), semakin besar rasio ini semakin
baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat.
b. Rata-Rata Periode Pengumpulan Piutang (Day’s Sales Outstanding) Rasio ini
merupakan perbandingan antara piutang dengan penjualan dibagi jumlah hari
dalam setahun. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Piutang
Day’s Sales Outstanding = ----------------------------------
Penjualan / 360 hari
Rasio ini mengukur waktu rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan
piutang dari penjualan. Menurut Munawir (2010:76), kalau rata-rata periode
pengumpulan piutang lebih dari 60 hari menunjukkan perusahaan tersebut kurang
baik, terutama bagian penagihan, sehingga tidak mampu menagih piutang pada
saatnya, atau perusahaan tersebut telah memberikan syarat-syarat kredit yang
terlalu lunak pada langganannya. Di samping itu semakin besar rasio ini bagi
suatu perusahaan semakin besar pula resiko kemungkinan tidak tertagihnya
piutang.
c. Perputaran Total Aset (Total Asset Turnover)
Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aset. Rumus
yang digunakan adalah sebagai berikut:
Penjualan
Total Asset Turnover = ------------------------
Total Aset
Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
penjualan berdasarkan aset yang dimiliki perusahaan. Menurut Harahap
(2009:309), semakin besar rasio ini semakin baik karena perusahaan tersebut
dianggap efektif dalam mengelola asetnya.
Perencanaan dan Pengendalian Keuangan
Proses perencanaan dan pengendalian keuangan bertalian erat dengan perencanaan
strategis. Sifat dasar hubungan-hubungan ini dapat dilihat dalam gambar dibawah ini yang
memasukkan beberapa hal yang spesifik untuk kerangka umum:
Analisis Pulang Pokok / Impas
Hubungan antara besarnya pengeluaran investasi dan volume yang diperlukan untuk
mencapai profitabilitas (kemampulabaan) disebut sebagai analisis pulang pokok/ impas
(breakeven analysis) atau perencanaan laba. Analisis impas merupakan sarana untuk
menemukan titik di mana penjualan akan impas menutup biaya-biaya. Jika saja semua biaya
perusahaan bersifat variabel, maka tidak akan ada masalah tentang volume impas. Tetapi
karena tingkat biaya dapat sebagian besar dipengaruhi oleh ukuran investasi tetap yang telah
dilakukan perusahaan, biaya tetap yang diakibatkannya akan menempatkan perusahaan pada
posisi rugi, kecuali jika volume penjualan yang memadai dapat tercapai.
Jika perusahaan ingin terhindar dari kerugian, maka penjualan nya harus bisa menutupi
semua biaya-biaya, di mana ada yang bervariasi langsung dengan tingkat produksi dan ada
yang tidak berubah walaupun tingkat produksi mengalami perubahan.
Penggunaan Analisis Pulang Pokok
Jika digunakan secara tepat, analisis pulang pokok bisa menjelaskan beberapa keputusan
bisnis yang penting. Dalam keputusan tentang produk baru, analisis pulang pokok bisa
membantu menentukan beberapa tingkat penjualannya agar perusahaan memperoleh laba.
Analisis pulang pokok juga dapat digunakan sebagai kerangka dasar penelitianpengaruh
ekspansi terhadap tingkat operasional. Analiais pulang pokok biasa membantu analisis
konsekuensi penggeseran biaya variabel menjadi biaya tetap karena dilakukannya otomatisasi
mekanisme kerja dengan peralatan modern. Faktor kunci dalam analisi yang ketiga ini adalah
pengaruh perubahan volume pada profitabilitas bila perusahaan mempunyai hubungan biaya
variabel dan biaya tetap yang berbeda-beda. Pemahaman ini mencakup pengertian operating
leverage.
Pengertian Modal Kerja
Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku, TKL dll.
Kebijakan modal kerja
(Working Capital Policy) Adalah keputusan mendasar sehubungan dengan jumlah setiap
kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan bagaimana aktiva lancar tersebut akan dibiayai.
Pentingnya pengelolaan modal kerja.
 Sebagian waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari-hari
perusahaan yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.
 Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau sekitar 40%
dan berfluktuasi dengan penjualan
 Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan
 Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancer
Siklus arus kas modal kerja Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli
dibayarkan hingga piutang usaha dan barang tertagih.
Kebijakan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja Ada 3 alternatif kebijakan investasi
dalam aktiva lancar.
1. Kebijakan modal kerja yang longgar (Relaxed working capital assets policy) Adalah
kebijakan yang mengendaki terjadinya kas, sekuritas dan persediaan dalam jumlah
relatif besar dan berupaya menggalakkan penjualan dengan kebijakan penjualan kredit
yang longgar sehingga menimbulkan banyak piutang usaha.
2. Kebijakan modal kerja yang ketat (Restricted working capital assets policy) Adalah
kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas, sekuritas, persediaan dan
piutang usaha perusahaan.
3. Kebijakan modal kerja moderat. Diantara kedua kebijkanan modal kerja yang ekstrim
tersebu t terdapat kebijakan yang moderat.
Beberapa alternatif kebijakan pem-biayaan modal kerja.
1. Pendekatan “Maturity matching atau Self Liquidating ” Adalah kebijakan pembiyaan
yang menyelaraskan atau menyamakan saat jatuh tempo aktiva dengan kewajiban.
2. Pendekatan Agresif atau Nonkonservatif Adalah kebijakan perusahaan membiayai
kebutuhan musiman dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka
pendek dan sisanya merupakan kebutuhan permanen dengan dana jangka panjang.
3. Pendekatan Konservatif. Adalah kebijakan perusahaan membiayai semua proyek yang
memerlukan dana dengan menggunakan dana jangka panjang sedangkan pengeluaran
yang mendesak atau darurat dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek.
Kelebihan dan kelemahan kredit jangka pendek.
1. Proses permohonan yang cepat.
2. Fleksibilitas.
3. Biaya utang jangka panjang vs utang jangka pendek.
4. Resiko bagi perusahaan peminjam : Resiko suku bunga dan Resiko jatuh tempo
PENGELOLAAN KAS DAN SEKURITAS
Kas adalah jumlah rekening giro bank ditambah dengan uang tunai kadang-kadang ditambah
dengan “near cash marketable securities”.
Dasar pemikiran untuk menyimpan kas.
1. Saldo transaski (Transaction balance).
2. Saldo kompensasi (Compensating balance)
3. Saldo untuk berjaga-jaga (Precautionary balance).
4. Saldo untuk berspekulasi (Speculative balance).
Manfaat uang kas dan “near cash assets” yang memadai.
1. Agar dapat memanfaatkan potongan dagang
2. Agar dapat meningkatkan credit rating
3. Agar dapat memanfaatkan peluang bisnis yang menguntungkan.
4. Untuk keadaan darurat.
Pengertian Piutang dan Persediaan
a. Pengertian Piutang
Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan
datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan
dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli
masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit
akan dapat meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya
penerimaan kas, sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga
mengakibatkan kerugian karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama
piutang tertunggak akan semakin besar investasi yang dibutuhkan.
Piutang, salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang
berhutang pada seseorang. Suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan
yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini
biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada
konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau
pembayaran.
b. Pengertian Persediaan
Persediaan atau inventory adalah salah satu elemen utama dari modal kerja yang terus
menerus mengalami perubahan. Tanpa persediaan, perusahaan akan mengalami resiko, yaitu
tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan atas barang produksi.
Menurut Sofyan Assauri, merumuskan definisi persediaan sebagai berikut: Persediaan
adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud
untuk dijual dalam suatu periode usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih
dalam pekerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu
penggunaannya dalam suatu proses produksi.
Manajemen persediaan merupakan kegiatan menentukan tingkat dan komposisi persediaan.
Kegiatan tersebut akan membantu perusahaan dalam melindungi kelancaran produksi dan
penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelajaran perusahaan dengan efektif dan efisien.
Termasuk didalamnya pengaturan dan pengawasan atas pengadaan bahan-bahan kebutuhan
yang sesuai dengan jumlah dan waktu yang di perlukan dengan biaya minimum.
Kegiatan pengawasan persediaan meliputi perencanaan persediaan, penjadwalan
pemesanan (scheduling), pengaturan penyimpanan dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut
menjaga tersedianya persediaan yang optimum di dalam suatu perusahaan.
Dalam suatu pengawasan persediaan diperlukan penghitungan cara jumlah agar tidak terjadi
pemborosan dan waktu pemesanan. Sedangkan khusus persediaan perlu ditentukan besar
persediaan penyelamat (safety stock), yaitu jumlah minumum, atau besar persediaan pada
waktu pemesanan kembali dilakukan.
B. Standar Kredit dan Persyaratan Kredit
Pada dasarnya setiap usaha di bidang jasa, dagang dan manufaktur bertujuan yang
sama ingin mendapatkan laba dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan. Pada zaman
ini, semakin banyak permasalahan yang timbul pada suatu perusahaan di dalam mewujudkan
usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaaan. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu
persaingan di dalam memasarkan produk, untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka
perusahaaan harus berupaya untuk merebut pasar melalui berbagai kebijakan untuk
meningkatkan penjualan.
Piutang muncul akibat terjadinya penjualan kredit. Piutang merupakan kebiasaan bagi
perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan
penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang di berikan, biasanya dalam bentuk
memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau
jasa yang dilakukan. Penjualan dengan syarat demikian disebut penjualan kredit. Mengapa
banyak perusahaan yang menjual barang hasil produksi atau barang dagangan mereka secara
kredit? Alasannya ialah karena penjualan secara kredit tersebut merupakan suatu upaya untuk
meningkatkan (atau untuk mencegah penurunan) penjualan.
Dengan penjualan yang meningkat, diharapkan agar keuntungan juga meningkat. Tetapi
memiliki piutang menimbulkan berbagai biaya dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
perlu untuk melakukan analisis ekonomi yang bertujuan untuk mengetahui apakah manfaat
memiliki piutang lebih besar atau lebih kecil dari pada biayanya.
Jenis-jenis piutang ada 3 macam yaitu :
1. Piutang Dagang (Account Receivables) Piutang yang timbul dari penjualan kredit barang atau
Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang dagang merupakan suatu perluasan
kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh tempo
dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan
informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan
yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan.
2. Piutang Wesel (Notes Receivables) Pengertian piutang wesel adalah piutang atau tagihan
yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis.
Piutang wesel mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat karena disertai janji tertulis
berupa surat wesel atau surat promes. Surat wesel dan surat promes adalah istilah untuk
perjanjian tertulis dalam jual beli barang atau jasa secara kredit. Surat wesel adalah surat
perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk membayar sejumlah
uang tertentu pada tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat wesel tersebut.
3. Piutang bukan Dagang / Piutang Lain-lain (Others Receivables) Piutang bukan dagang ini
meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa transaksi. Piutang bukan
dagang umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan formal dan secara tertulis.
Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai
dan dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan.
Piutang disusun dalam laporan keuangan dimana kondisi keuangan suatu perusahaan sangat
menentukan kelancaran kegiatan pembiayaan dari perusahaan tersebut dan mengukur kinerja
perusahaan. Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan
keuangan perusahaan setiap periodenya.
b. Pengelolaan Piutang
Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen
pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam
piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas.
Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan sebagai berikut:
1. Standar kredit
Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit yang dapat
diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut, perusahaan dapat meningkatkan
penjualannya melalui penjualan secara kredit namun tidak menimbulkan resiko piutang tak
tertagih yang berlebihan.
Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat yang akan
diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan dengan adanya
standar tersebut.
2. Syarat kredit Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan
potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal.
Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah:
 Sifat ekonomik produk,
 Kondisi penjual,
 Kondisi pembeli,
 Periode kredit,
 Potongan tunai dan
 Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank).
Kebijakan Kredit Dan Pengumpulan Piutang
Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bisa dikendalikan oleh manajer
keuangan. Kebijakan pemberian kredit merupakan trade-off antara tambahan keuntungan
penjualan dan tambhan biaya. Tambahan biaya berasal dari jangka waktu kredit, potongan
kas yang ditawarkan, dan kualitas langganan yang akan terlihat dari piutang yang tidak
dibayar.
Analisis Kuantitatif Manfaat dan Biaya
Marjin kontribusi dipakai untuk perhitungan tambahan keuntungan dan biaya.
Tambahan biaya bersumber dari biaya investasi pada piutang. Marjin kontribusi dihitung
sebagai berikut ini: [ (harga – biaya variable) / harga ] × 100%
Analisis Kualitatif Kebijakan Kredit
Manajer keuangan harus mencari informasi yang bisa dipakai untuk menentukan
apakah seseorang atau perusahaan pantas menerima kredit. Informasi tersebut bisa diperoleh
dari beberapa sumber:
1. Laporan keuangan. Laporan tersebut bisa dipakai untuk mengidentifikasi kemampuan
ekonomis (kemampuan menghasilkan kas) dan juga stabilitas aliran kas yang dihasilkan.
2. Bank. Bank biasanya menyimpan informasi mengenai pelanggannya.
3. Asosiasi Perdagangan. Banyak asosiasi perdagangan yang mempunyai informasi yang lebih
lengkap mengenai perusahaan yang menjadi anggotanya.
4. Pengalaman Perusahaan.
5. Informasi lainnya. Perusahaan bisa memperoleh informasi melalui laporan credit rating.
Setelah informasi dikumpulkan, manajer keuangan bisa melakukan analisis.
Manajer bisa menggunakan pendekatan tradisional yang lebih subyektif seperti yang disebut
sebagai 5C:
1. Character. Karakter berarti sejauh mana kemauan calon penerima membayar hutang-
hutangnya. Karakter tidak memperhitungkan kemampuan ekonomis, tetapi niat baik.
2. Capacity. Kapasitas melihat sejauh mana kemampuan keuangan perusahaan atau individu.
Kapasitas melihat kemampuan ekonomis seseorang atau perusahaan.
3. Capital. Capital melihat sejauh mana modal yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan.
Pihak dengan modal yang baik mempunyai kemampuan melunasi hutang yang lebih baik,
cateris paribus.
4. Collateral. Perusahaan atau pihak yang memberikan jaminan dengan aset tertentu, akan
berisiko semakin kecil.
5. Conditions. Kondisi ekonomi akan menentukan kemampuan perusahaan melunasi hutangnya.
c. Analisis Skoring (Pemberian Skor) dalam Analisis Kredit
Perusahaan kartu kredit barangkali mempunyai model tertentu (seperti model credit
scoring) untuk menganalisis calon penerima kartu kredit. Model tersebut barangkali
merupakan model dengan tehnik statistik diskriminan seperti berikut ini.
Y = 0.23 + 0.2 (Usia) + 0.003 (Pendapatan) + 500 (Kepemilikan rumah)
Kepemilikan rumah merupakan variabel dummy, yang bernilai 1 jika memiliki rumah,
dan 0 jika tidak.
Untuk calon penerima kredit yang merupakan perusahaan,
model semacam itu bisa dimodifikasi, misal sebagai berikut ini.
Y = 5 (Coverage biaya tetap) + 20 (Rasio quick) + 1.5 (Usia perusahaan)
Kemudian perusahaan mempunyai pengelompokkan kelas risiko sebagai berikut
ini. Kelas risiko rendah jika skor di atas 50, kelas risiko menengah jika skor di antara 25 dan
50, dan kelas risiko tinggi jika skor di bawah 25.
D. Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan
Persediaan merupakan salah satu daerah keputusan yang paling riskan dalam
manajemen logistik. Komitmen terhadap segolongan persediaan tertentu dan selanjutnya
alokasinya ke pasar untuk menghadapi penjualan dimasa depan, merupakan pusat dari operasi
logistik. Tanpa penggolongan yang tepat dari persediaan, maka masalah-masalah pemasaran
yang serius dapat timbul dalam usaha meningkatkan penghasilan dan memelihara hubungan
dengan nasabah. Perencanaan persediaan juga sangat menentukan bagi operasi
pembuatan (manufacturing operation).
Kekurangan bahan mentah dapat menghentikan produksi atau merubah jadwal
produksi, yang pada gilirannya akan meningkatkan ongkos dan kemungkinan akan
menyebabkan kekurangan produk jadi. Seperti halnya kekurangan itu dapat mengganggu
rencana pemasaran dan operasi-pembuatan (manufacturing), kelebihan persediaanpun juga
dapat pula menimbulkan masalah. Kelebihan persediaan akan meningkatkan biaya dan
menurunkan laba (profitability) melalui meningkatnya biaya pergudangan, keterikatan modal,
kerusakan (deterioration), premi asuransi yang berlebihan, meningkatnya pajak, dan bahkan
kekunoan (obsolescence).
Manajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan diantara kekurangan dan
kelebihan persediaan dalam suatu periode perencanaan yang mengandung resiko dan
ketidakpastian. Perencanaan strategis membutuhkan banyak komitmen modal dan sumber-
daya manajerial. Rencana strategis itu menentukan struktur dimana rencana operasional dan
rencana taktis dituangkan.
Jadi, rencana strategis itu merupakan seperangkat tonggak penunjuk
jalan(guideposts) untuk tipe-tipe perencanaan lainnya. Jadi dapat kita simpulkan bahwa dari
Strategi Manajemen Persediaan adalah :”Proses pengelolaan yang strategis terhadap
pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang-jadi dari para suplaier, di
antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan.”
a. Prinsip - Prinsip Manajemen Persediaan
Prinsip-prinsip manajemen persediaan terdiri dari beberapa bagian yang terdiri dari :
1. Fungsi Persediaan
Fungsi dasar dari persediaan secara sederhana dapat dinyatakan dengan:
 Meningkatkan laba (profitability), melalui bantuan pembuatan dan pemasaran. Konsep
yang ideal dari persediaan, konsep ini terdiri dari pembuatan suatu produk yang sesuai
dengan sfesifikasi nasabah.
Persediaan merupakan bidang sangat penting dari penyebaran aktiva yang dibutuhkan untuk
memberikan pengembaliaan yang minimum atas investasi modal. Pada umumnya,
kebanyakan perusahaan mengadakan persediaan yang lebih besar dari kebutuhan pokoknya.
Generelasi ini akan lebih dapat di pahami melalui pemeriksaan yang seksama terhadap 4
fungsi pokok yang mendasari manajemen persediaan diantaranya:
a) Spesialisasi Wilayah, Salah satu fungsi persediaan adalah memungkinkan spesialisasi
wilayah dari unit-unit operasi individual. Oleh karena factor-faktor seperti tenaga listrik,
bahan mentah, air, dan buruh maka lokasi yang ekonomis untuk
pembuatan(manufacturing) sering kali sangat jauh dari wilayah permintaan (areas of
demand). Dengan pemisahan wilayah, masing-masing komponen ini dapat diprodusir secara
ekonomis dan efisisen.
b) Fungsi pemisahan wilayah juga berkaitan dengan penghimpunan golongan dalam distribusi
fisik barang-barang jadi. Barang-barang pabrik dari berbagai lokasi dihimpun di suatu gudang
tunggal, dengan maksud dapat menawarkan kepada nasabah suatu pengiriman tunggal dari
gabungan produk-produk itu.Inilah contoh terpenting pemisahan wilayah dan distribusi
terpadu yang dimungkinkan oleh persediaan.
c) Decoupling, Fungsi kedua dari persediaan adalah memberikan efisiensi maksimum pada
operasi dalam suatu fasilitas (decoupling). Penumpukan persediaan barang-sedang-dikerjakan
(work in proces) dalam kompleks pembuatan akan memungkinkan penghematan maksimum
dalam produksi tanpa terhentinya pekerjaan.
Fungsi decoupling ini memungkinkan masing-masing produk dibuat dan didistibusikan
dalam ukuran yang ekonomis (economical lot sozes). Dilihat dari segi pemasaran, decoupling
memungkinkan produk dapat dibuat pada waktu akan dijual sebagai suatu
golongan (assortment). Jadi, decoupling itu cendrung menunjang operasi perusahaan.
Perbadaan decoupling dengan spesialisasi wilayah adalah dalam hal decoupling ini
meningkatkan efisiensi operasi pada satu lokasi tunggal, sedangkan spesialisasi wilayah
meliputi banyak lokasi.
d) Penyeimbangan Penawaran dengan Permintaan, Fungsi ketiga dari persediaan adalah
penyeimbangan, yang memperhatikan jarak waktu antara konsumsi dengan
pembuatan(manufacturing). Persediaan penyeimbang ini adalah untuk menyesuaikan
penyediaan suplai dengan permintaan.
e) Persediaan Pengaman, Fungsi persediaan pengaman atau persediaan penyangga (buffer
stock) adalah menyangkut perubahan jangka pendek, baik dalam permintaan maupun dalam
pengisian kembali (replenishment).
Kebutuhan akan persedian akan pengaman adalah disebabkan oleh ketidak pastian mengenai
penjualan dimasa depan dan pengisian kembali persediaan. Jika ketidak pastian itu mengenai
berapa banyak suatu produk akan terjual, maka perlulah untuk memilihara posisi persediaan.
Empat fungsi persedian adalah spesialisasi wilayah, decoupling, penyeimbangan penyediaan
dengan penawaran, dan persedian pengaman. Fungsi – fungsi ini menentukan besarnya
investasi persedian yang perlu untuk suatu system tertentu untuk tercapainya suatu tujuan
manjemen. Pada tingkat minimum, persediaan yang di investasikan untuk mencapai
spesialisasi wilayah dan decoupling, hanya dapat berubah dengan merubah pola lokasi
fasilitas dan proses operasional dari perusahaan itu.
Level minimum dari persedaian yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan penawaran dengan
permintaan, menunjukan sulitnya tugas menaksir kebutuhan – kebutuhan musiman. Dengan
pengalaman beberapa kali periode musiman, maka persedian yang dibutuhkan untuk
mencapai penjualam yang marjinal selama periode tinggi permintaan, dapat diproyeksikan
dengan cukup baik. Suatu rencana persediaan musiman dapat dirumuskan berdasarkan
pengalaman ini.
E. Sistem Pengawasan Persediaan
Persediaan adalah suatu aktivita yang meliputi barang-barang milik perusahaan
dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang-
barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan barang baku yang
menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
a. Jenis-jenis Persediaan
Ada beberapa jenis persediaan, antara lain :
1. Batch Stock / Lost Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau
membuat bahan-bahan barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang
dibutuhkan pada saat itu juga. Keuntungan yang dapat diperoleh dari Batch Stock / Lost Size
Inventory antara lain :
a) memperoleh potongan pada harga pembelian
b) memperoleh efisiensi produksi
c) adanya penghematan didalam biaya pengangkutan
2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapai flukuasi permintaan
yang dapay diramalkan, berdasarkan pada musiman yang terjadi dalam satu tahun dan untuk
menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan meningkat.
Adanya persediaan dapat menimbulkan biaya-biaya yang terjadi dari persediaan tersebut ,
antara lain :
1. Biaya pemesanan (ordering costs)
2. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying costs)
3. Biaya kekurangan persediaaan (out of stock costs)
4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs)
Cara-Cara penetuan jumlah persediaan, Ada 2 sistem yang umum dikenal dalam
menentuan jumlah persediaan akhir suatu periode yaitu :
1. Periode System yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik dalam
menentukan jumlah persediaan akhir.
2. Perpetual System / Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina catatan administrasi
persediaan. setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari pembelian ataupun penjualan
dicatat atau dilihat dalam kartu administrasi persediaannya.
b. Metode penilaian persediaan
Ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penilaian persediaan yaitu :
1. First In, First Out (FIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang yang
sudah terjual dinilai menurut harga pemelian barang yang terdahulu masuk.
2. Cara rata-rata tertimbang (weight average method), cara ini didasarkan atas harga rata-rata
dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah yang diperoleh pada masing-masing harga.
3. Last In, Firs Out (LIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa barang yang telah
terjual dinilai menurut harga pembelian yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang
masih ada /stock, dinilai berdasarkan harga pembelian barang yang terdahulu.
c. Perbandingan atas hasil penilaian
Bila mana keadaan harga stabil , maka semua cara penilaian menghasilkan angka
yang sama . Akan tetapi bila fluktuasi harga tidak stabil (nail turun) maka masing-masing
cara akan menghasilkan angka yang berbeda, pada saat harga meningkat:
1. Metode FIFO meunjukkan :
a) Nilai persediaan akhir yang tinggi
b) harga pokok barang yang terjual yang rendah
c) Profit yang lebih besar
2. Metode LIFO menunjukkan :
a) Nilai persediaan akhir yang rendah
b) Harga pokok barang yang terjual tinggi
c) Profit yang rendah
d. Pengawasan Persediaan
Fungsi – fungsi utama dari pengawasan persediaan yang efektif adalah :
1. Memperoleh bahan-bahan yaitu menetapkan prosedur untuk memperoleh suatu suplai yang
cukup dari bahan-bahan yang dibutuhkan baik kualitas maupun kuantitas
2. Menyimpan dan memelihara bahan-bahan dalam persediaan , yaitu mengadakan suatu system
penyimpanan untuk memelihara dan melindungi bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam
persediaan.
3. Pengeluaran bahan-bahan dengan tepat pada saat serta tempat dimana dibutuhkan
4. Meminimalisasi investasi dalam bentuk bahan atau barang (mempertahankan persediaan
dalam jumlah yang optimum setiap waktu)/
Adapun tujuan pengawasan persedian sebagai berikut :
1. Menjaga jamham sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan
terhentinya kegiatan produksi
2. Menjaga supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau
kelebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar
3. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat biaya
pemesanan menjadi besar.
e. Organisasi Pengawasan Persediaan Dalam Perusahaan Pabrik
Dilihat dari proses produksinya, maka organisasi pengawasan persediaan dapat diatur
sebagai berikut :
1. pada perusahaan pabrik dengan proses terus menerus, pengawsan persediaan biasanya
merupakan sebagian dari pengawasan produksi, karena perlunya dipertahankan arus bahan-
bahan yang dibutuhkan untuk operasi yang lancer dan efisien dari kegiatan produksi
2. pada perusahaan pabrik dengan proses terputus-putus, keperluan akan kelancaran arus bahan-
bahan tidak begitu penting dan dalam hal pengawasan persediaan dapat menjadi
tanggungjawab dari manajer pabrik, pimpinan produksi, kepala bagian pembelian atau
pejabat-pejabat setingkat yang tergantung dari besar kecilnya perusahaan dan organisasinya.
A. Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial
management)
Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva
lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk
mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap
nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan
risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo.
Pembiayaan Jangka Pendek
Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang harus di lunasi
dalam jangka waktu < 1tahun.
A. Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts payable/trade credit,
short term bank loans, dan commercial paper :
1. Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah diterima, tetapi
belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang pajak.
Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan atau bulanan,
sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji atau gaji
terhutang. Accruals meningkat secara otomatis atau spontan jika operasi perusahaan
menigkat. Waktu pembayaran upah/gaji ditentukan oleh dorongan ekonomi dan kebiasaan
industri, sedangkan pembayaran pajak ditentukan oleh hukum.
2.Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaan yang timbul
dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual dan sebagai utang usaha oleh
pembeli. Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk perusahaan kecil, karena
perusahaan kecil relative sulit untuk memperoleh hutang dari lembaga keuangan sehingga
terpaksa tergantung pada hutang dagang.[1]
Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda pembayaran utang secara di
sengaja.
Komponen utang dagang :
a. Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode diskon.
b. Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui komponen yang gratis yang
biayanya berupa diskon yang tidak diambil.
3. Short Term Bank Loans / hutang bank
Sifat/ciri kredit bank adalah :
a. Jatuh tempo
b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari pinjaman,suku
bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan serta ketentuan lain yang telah di sepakati
pihak bank dan peminjam.
c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro.
d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di berikan bank kepada
nasabahnya untuk periode tertentu.
e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada perusahaan oleh
bank/lembaga keuangan bukan bank hampir sama dengan plafon kredit,bedanya yaitu kredit
revolving punya ikatan hukum dan di bebani premi.
Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut :
a. Simple interest
Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini dibayar pada
saat kredit jatuh tempo.
b. Discount interest
Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di bayar dimuka
sehingga jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil daripada nilai nominal kredit.
Add-on interest
Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan kembali ke jumlah
kredit tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang akan di bayar secara cicilan.
Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank yang akan di
pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
memilih bank antara lain sebagai berikut :
a. Kesediaan menanggung resiko
Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri akan mengakibatkan
risiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya menangani suatu industri.
b. Nasihat dan penyuluhan
Membantu perusahaan yang diberikredit agar dapat tumbuh terus sehingga nantinya dapat
menjadi nasabah penting bagi bank tersebut.
c. Loyalti kepada nasabah
Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya, jika nasabahnya
dalam masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha mencarikan jalan keluar untuk
memperbaiki keadaan nasabah.
d. Spesialisasi
Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman dan hubungan
yang erat dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong bank untuk bekerja sama
secara lebih kreatif dan memberi dorongan secara lebih aktif bagi perusahaan di bidang
tersebut.
e. Jumlah kredit maksimum
Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar kecilnya modal bank
yang bersangkutan.
f. Merchant banking
Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga mempunyai penyertaan
modal serta memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang bersangkutan.
g. Jasa-jasa lainnya
Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit.
4. Commercial Paper
Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar untuk
dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek.
Sumber dana jangka pendek :
a. Tanpa jaminan : kredit dagang
b. Dengan jaminan : kredit bank
Bentuk jaminan :
a. Surat berharga
b. Piutang
c. Persediaan
Sumber pembelanjaan untuk piutang dagang diantaranya factoring, pledge of accounts
receiveable, dan banker’s acceptance facility.
a. Factoring
Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang dimiliki
perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank(faktor).
Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat
piutang (faktor) dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor tidak dapat
menagih piutangnya dari pihak yang berutang , tanpa hak regres (without recourse) yaitu
risiko atas tidak tertagihnya piutang tersebut telah seluruhnya menjadi tanggung jawab si
faktor.
b. Pledge of accounts receiveable
Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat memperoleh dana
dari lembaga keuangan nonbank dengan hak regres.
Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian dengan suatu
ikatan yang disebut jaminan gadai.
c. Banker’s acceptance facility
Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran dalam
bentuk banker’s LC(letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk persediaan adalah blanket
inventory lien, trust receipts, dan field warehouse financing.
B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing)
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous
financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua
sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih
harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum
dilakukan). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu
sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu
sebagai agunan.
C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek :
1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan
berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh :
utang dagang dan utang akrual.
2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis
dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank.
D. Pendanaan Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber
pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara
lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau
pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier
dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam
satu tahunnya.
Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit
E. Pendanaan Tidak Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun
mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau perundingan secara
formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain :
1. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari tanpa
jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor. Biasannya hanya
perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper.
2. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank.
Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk
tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini, dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam
sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman)
3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan yang
mempunyai piutang, factoring memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu
sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena
factoring merupakan alternative investasi.
4. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang
sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang
masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar, piutang yang dijadikan
jaminan bisa digunakan untuk melunasi pinjaman.
5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang
dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan
penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan
memberikan pinjaman dalam presetase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan.
6. Akseptasi Bank
7. Report
F. Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek
Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa mengevaluasi
dengan menggunakan kerangka :
• Strategi pendanaan secara keseluruhan
• Biaya
• Kerersediaan
• Fleksibilitas
SUMBER-SUMBER PINJAMAN JANGKA PENDEK TANPA JAMINAN
Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh dalam usaha biasanya
terdiri dari bank loan dan commercial papers.
Pinjaman Bank (bank loans)
Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman jangka pendek
tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short-term, self- liquidating loan yaitu
pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk membiayai piutang dan
persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara musiman, diharapkan piutang dan
persediaan dapat menjadi kas secara cepat (likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk
membayar pinjaman dapat diperoleh dengan
sendirinya.
Perhitungan Tingkat Bunga Pinjaman (loan interest rates)
Secara umum, terdapat tiga metoda perhitungan tingkat bunga:
a. Collect basis
Contoh: kredit yang diterima Rp. 100 juta. Tingkat bunga 15%. Pada akhir tahun debitur
membayar bunga Rp. 15 juta (plus Rp. 100 juta pokok pinjaman). Dengan demikian, tingkat
bunga efektifnya:
(Rp. 15 juta / Rp. 100 juta) x 100% = 15%.
b. Discount basis
Contoh: apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awal tahun (karena bunganya
diminta terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100 juta pada akhir tahun, maka tingkat bunga
efektifnya adalah:
(Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65%
c. Add-on basis
Contoh: apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta membayar secara
angsuran (misalnya per bulan), maka pembayaran per bulan sebesar:
{Rp. 100 juta (1.15) / 12} = Rp. 9.583.000,-.
Dengan demikian, tingkat bunga per bulan dapat dihitung dengan menggunakan konsep time
value of money:
12 9.583.000
100.000.000 = Σ
t = 1 (1 + i) 12
dengan cara trial and error, akan diperoleh i (tingkat bunga sekitar 2,2% per bulan. Dengan
demikian, tingkat bunga per tahun sekitar:
(1 + 0.022)12 – 1 = 29,84%
Dasar pembagian tingkat bunga pinjaman adalah:
1. Prime rate of interest
Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank komersil dengan reputasi
terbaik kepada debitur korporasi dengan credit rating yang tinggi.
2. Fixed rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread
(margin) dan berlaku tetap sampai dengan tanggal jatuh tempo kredit.
3. Floating-rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread
(margin) dan berlaku mengambang (bisa berubah-ubah) meskipun kredit belum jatuh tempo.
Contoh:
Jumlah kredit $ 10,000
Bunga 1 tahun $ 1,000
Berapa effective annual rate:
Apabila bunga dibayarkan setelah tanggal jatuh tempo? ($1,000 / $10,000) x 100% = 10,0%.
Apabila bunga dibayarkan di depan (pada saat penerimaan pinjaman)?
{$1,000 / ($10,000 – $1,000) x 100%} = 11,1%
Secara umum, terdapat tiga bentuk pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang banyak
diaplikasikan, yaitu:
1. Single payment notes
Kredit jangka pendek bersifat akad kredit berlaku untuk sekali dan kredit harus lunas pada
saat jatuh tempo.
2. Compensating balances
Jumlah saldo yang harus dipelihara oleh debitur dengan jumlah misalnya 10% sampai 20%
dari jumlah limit kredit sebagai cadangan pembebanan bunga atau biaya administrasi kredit
lainnya.
Contoh:
Limit kredit $1,000,000
Suku bunga 10% per tahun atau 10% x $1,000,000 = $100,000 per tahun.
Compensating balances 20% atau $200,000
Akan tetapi, the effective annual rate of the funds sebenarnya adalah: ($100,000/$800,000) x
100% = 12.50% (bukan 10%)
3. Annual clean-up
Untuk meyakinkan bahwa kredit yang dipinjam untuk pembiayaan sesuai perjanjian, bank
sering meminta adanya “annual cleanup”, yaitu Rekening Pinjaman bersaldo “nihil” pada
hari-hari tertentu pada tahun masih berlakunya masa pinjaman, hal ini dimaksudkan untuk
menghindari adanya penyalahgunaan tujuan kredit, misalnya kredit berjangka pendek
digunakan untuk kredit jangka panjang.
B. Sumber Dana Jangka Pendek
Berdasarkan spontan tidaknya suatu pendanaan, maka pendanaan jangka pendek dibagi
menjadi dua, yaitu :
1. Pendanaan spontan. Pendanaan spontan adalah sumber dana yang ikut berubah apabila
aktivitas perusahaan berubah.
2. Pendanaan yang memerlukan negosiasi. Pendanaan ini mengharuskan perusahaan untuk
melakukan negosiasi untuk menambah atau mengurangi dana yang dipergunakan oleh
perusahaan. Sumber pendanaan ini biasanya berasal dari bank dalam bentuk kredit jangka
pendek.

More Related Content

What's hot

Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2Futurum2
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Futurum2
 
Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Lia Ivvana
 
Ppt mkl bab 9
Ppt mkl bab 9Ppt mkl bab 9
Ppt mkl bab 9raninur1
 
Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Lia Ivvana
 
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14Ayulestari1234
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)doni wijaya
 
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10BastianLimbong
 
Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Makalah Ekonomi Makro Pasar Uang
Makalah Ekonomi Makro Pasar UangMakalah Ekonomi Makro Pasar Uang
Makalah Ekonomi Makro Pasar UangYesica Adicondro
 
Makalah Ekonomi Makro Pasar Uang
Makalah Ekonomi Makro Pasar UangMakalah Ekonomi Makro Pasar Uang
Makalah Ekonomi Makro Pasar UangYesica Adicondro
 
Tugas UAS Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Tugas UAS Mata Kuliah Manajemen Keuangan Tugas UAS Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Tugas UAS Mata Kuliah Manajemen Keuangan UniversitasBina Bansa
 
Jawaban uas manajemen keuangan proses
Jawaban uas manajemen keuangan prosesJawaban uas manajemen keuangan proses
Jawaban uas manajemen keuangan prosesHasan Gaus
 
Jawaban uas manajemen keuangan proses
Jawaban uas manajemen keuangan prosesJawaban uas manajemen keuangan proses
Jawaban uas manajemen keuangan prosesLutpicexle
 
Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Lia Ivvana
 

What's hot (18)

Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1Derivatif dan lindung nilai bagian 1
Derivatif dan lindung nilai bagian 1
 
Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28
 
Ppt mkl bab 9
Ppt mkl bab 9Ppt mkl bab 9
Ppt mkl bab 9
 
Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19
 
Resume uas sinta
Resume uas sintaResume uas sinta
Resume uas sinta
 
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
 
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10
Pasar uang dan pasar valas kuliah ke 10
 
Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)
 
PASAR UANG
PASAR UANG PASAR UANG
PASAR UANG
 
Makalah Ekonomi Makro Pasar Uang
Makalah Ekonomi Makro Pasar UangMakalah Ekonomi Makro Pasar Uang
Makalah Ekonomi Makro Pasar Uang
 
Makalah Ekonomi Makro Pasar Uang
Makalah Ekonomi Makro Pasar UangMakalah Ekonomi Makro Pasar Uang
Makalah Ekonomi Makro Pasar Uang
 
Tugas UAS Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Tugas UAS Mata Kuliah Manajemen Keuangan Tugas UAS Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Tugas UAS Mata Kuliah Manajemen Keuangan
 
Jawaban uas manajemen keuangan proses
Jawaban uas manajemen keuangan prosesJawaban uas manajemen keuangan proses
Jawaban uas manajemen keuangan proses
 
Jawaban uas manajemen keuangan proses
Jawaban uas manajemen keuangan prosesJawaban uas manajemen keuangan proses
Jawaban uas manajemen keuangan proses
 
Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03
 

Similar to MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN

makalah keuangan uts
makalah keuangan utsmakalah keuangan uts
makalah keuangan utserikkahfi
 
Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]erikkahfi
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Silvia290
 
Makalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuanganMakalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuanganyogga adiwigunaa
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 
Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1mufliah R
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1ayuruby
 
Resum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IResum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IHasan Gaus
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum utsMuhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum utstarmidi_saputra
 
Resume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganResume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganEndangSupandi
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I roslinais
 
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik
 
Resume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsResume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsainamarsela
 
Resume bab 1 7
Resume bab 1 7Resume bab 1 7
Resume bab 1 7Linda wati
 
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptharis916240
 

Similar to MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN (20)

makalah keuangan uts
makalah keuangan utsmakalah keuangan uts
makalah keuangan uts
 
Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Resum uts
 
Makalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuanganMakalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuangan
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Resum uts
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
 
Resume uts 1
Resume uts 1Resume uts 1
Resume uts 1
 
Resum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IResum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan I
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum utsMuhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
 
Resume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganResume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuangan
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I
 
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
 
Resume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsResume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum uts
 
Resume bab 1 7
Resume bab 1 7Resume bab 1 7
Resume bab 1 7
 
Materi 06
Materi 06Materi 06
Materi 06
 
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN

  • 1. MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN Nama Dosen : Ade Fauji, SE.,MM Nama : NUROH NIM: 11011700148 KLS : 2T-MA Ruangan : B.1.2 UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN 2017-2018
  • 2. BURSA KEUANGAN Bursa (Pasar) Keuangan Bursa keuangan mempertemukan calon peminjam dan mereka mempunyai dana berlebih untuk dipinjamkan. Ada berbagai jenis bursa keungan di Negara-negara maju, dan setiap jenis terdiri dari banyak lembaga, antara lain sebagai berikut: 1.Pasar aktiva fisik, yakni tempat jual beli produk sepert sandang, pangan, peralatan, dan perkakas. Bursa keuangan berurusan dengan saham, obligasi, promes, hipotik, dan klaim lain atas aktiva rill. 2.pasar “saat ini” dan pasar berjangka (spot and futures market) mengacu pada saat penyerahan. Spot market berarti bahwa “aktiva” yang diperdagangkan diserahkan ditempat atau diserahkan dalam dua tiga hari kemudian sedangkan dalam fuures market atau pasar berjangka penyerahan mungkin baru akan berlangsung beberapa bulan kemudian. 3.Pasar uang (money markets) dan pasarmodal (capital markets) keduanya merupakan bursa keuangan, tetapi jenis sekuritas serta janmgka waktu yang dikelola berbeda. Psar uangn adalah bursa untuk sekuritas utang dengan jatuh tempo kurang dari setahun. Pasar modal adalh brsa utang jangka panjang dan saham perseroan. 4.Bursa hipotik bersangku-paut dengan pinjaman untuk real estate hunian, komersial, dan industri, dan tanah pertanian atau perkebunan, sedangkan bursa kredit konsumen berkaitan dengan pinjaman untuk mobil dan perkaks, pendidikan, hiburan, dan sebagainya. 5.Juga terdapat pasar dunia, nasinal, regional, dan lokal. Artinya, berdasarkan ukuran danjangkauan opersi perusahaan, dapat ditentukan pada tingkat pasar mana ia bisa memperoleh pinjaman. Makin besar ukurannya dan makin luas jangkauannya, makin mampu ia merambah pasar dunia. 6.Pasar perdana adalah bursa tempat perseroan pertama sekali menerbitkan / menjual saham baru untuk menambah modalnya (emisi). Pasar sekunder adalah bursa tempat sekuritas dan aktiva keuangan lainnya diperdagangkan oleh para investor setelah diterbitkan melalui pasar perdana. Lembaga Keuangan Transfer modal dari para penabung kepada mereka yang membutuhkannya berlangsung melali tiga jalur:
  • 3. 1.Transfer langsung atas uang dan sekuritas, terjadi apabila perusahaan menjual saham atau obligasinya langsung kepada penabung tanpa melalui perantara keuangan. Perusahaan menyerahkan sekuritasnya kepada penabung dan sebaliknya menerima uang yang diterimanya. 2.Transfer juga bisa terlaksana melalui bank investasi yang berperan sebagai perantara dan membantu uapaya penerbitan sekuritas. 3.Transfer juga dapat terlaksana melalui perantar keuangan (financial intermediary) seperti bank atau usaha pembiayaan bersama. Disini perantara tersebut memperoleh dana dari para penabung, menerbitkan sekuritasnya sendiri untuk ditukar dengan dan tersebut, lalu menggunakan uan yang diperolehnya untuk membeli sekuritas perusahaan. Bank investasi adalah lembaga keuangan yang menjamindan mendistribusikan sekuritas baru serta membantu perusahaan untuk memperoleh modal. Perantara keuangan adalah lembaga keuangan yang berspealisasi untuk memperlancar transfer dana dari penabung kepada mereka yang membutuhkannya. Dana pasar uang adalah dana bersama yang ditanamkan pada sekuritas jangka pendek dengan resiko terendah dan investor dapat menariknya dengan menggunakan cek. Pereusahaan jasa keuangan adalah perusahaan yang menawarkan berbagai ragam jasa keunagan termasuk bank investasi, broker asuransi, dan bank komersial. Pasar sekunder Pasar sekunder yang paling aktif dan paling penting bagi manajer keuangan adalah pasar saham. Disinilah harga saham ditentukan, dan, karena tujuan utama menejemen keuangan adalah untuk memaksimumkan harga saham perusahaan, pemahaman atau mekanisme pasar ini sangat penting bagi para pengelola pengusaha. Bursa Saham ( The Stock Exchanges) Secara garis besar, bursa saham bisa dibagi dua, bursa utama (organizaed exchanges) dan bursa parallel (over the counters markets). Bursa utama adalah organisasi formal yang mempunyai wujud fisik yang melakukan pasar lelang atas sekuritas yang tercatat dibursa (listed atau organized). Dua contoh utama adalah Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham Amerika (AMEX). Di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Bursa Paralel (The Over te counter Markets) adalah sekumpulan besar pialang dan dealer/ makelar yang dihubungkan melalui telpon dan computer dan melaksanakan perdagangan atas sekuritas yang tidak tercatat (unlisted) di bursa utama. Biaya dari Uang
  • 4. Modal dalam perekonomian bebas dilokasikan melalui system harga. Suku bunga adalah harga yang dibayar atas modal peminjaman, dan deviden serta kentungan modal merupakan hasil dari modal ekuitas. Empat faktor yang mempengaruhi biaya dari uang adalah : 1.Peluang produksi, 2.Saat mengkonsumsi yang dikehendaki, 3.Risiko,4.Inflasi. Peluang produksi adalah hasil pengembalian yang diperoleh perekonomian dari investasi dalam aktiva produktif (yang menghasilkan kas). Saat mengkonsumsi yang dikehendaki adalah pilihan konsumen mengenai apakah akan mengkonsumsi saat ini atau menabung dulu untuk dikonsumsi di masa akan datang. Risiko, dalam pasar uang ada kemungkinan tidak dikembalikannya kredit sesuai dengan yang dijanjikan. Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga-harga. Tingkat Suku Bunga Alokasi modal diantara berbagai perusahaan ditentukan oleh suku bunga. Perusahaan dengan peluang investasi yang sangat mengntungkan bersedia dan mampu membayar imbalan tertinggi atas modal dari perusahaan yang tidak efisien atau dari perusahaan yang produknya tidak dibutuhkan. Suku bunga sebaai fungsi dari Penawaran dan permintaan atas Dana Pasar A : Sekuritas Berisiko Rendah Pasar B : Sekurias Berisiko Tinggi Suku Bunga, k Suku Bunga, k (%) (%) S’ S’ k = 10 k = 12 8 D’ D’ D” 0 Dolar 0 Dola Jika permintaan terhadap dana menurun di suatu pasar, sebagaimana lazimnya terjadi pada masa resesi, kurva permintaan akan bergeser ke kiri seperti terlihat pada Kurva D” di Pasar A. Suku bunga keseimbangan atas ekuilibrium dalam hal ini menurun menjadi 8 persen. Dengan cara demikian, Anda juga dapat membeyangkan apa yang akan terjadi jika bank sentral memperketat kredit: Kurva penawaran S’ akan bergeser ke kiri dan ini akan menaikkan suku bunga dan memperkecil tingkat peminjaman dalam perekonomian. Determian dari Suku Bunga Besar Pada umumnya, suku bunga nominal atau suku bunga yang ditetapkan atas sekuritas utang, k, terdiri dari suku bunga yang bebas resiko, yakni k*, ditambah sejumlah premi yang mencerminkan dampak inflasi, tingkat resiko sekuritas tersebut dan tersedianya pasar bagi sekuritas bersangkutan. Hubungan itu dapat dinyatakan sebagai berikut: Suku bunga pasar = k = k* + IP + DRP + LP + MRP Dan jika kirta gabungkan k* + IP jumlahnya dinyatakan sebgai kRF maka persamaanya adalah : k = kRF + DRP + LP + MRP
  • 5. Suku bunga riil yang bebas risiko, k* adalah suku bunga sekuritas tanpa risiko penunggakan (biasanya sekuritas pemerintah jika tingkat inflasi nol persen) Suku nominal yang bebas risiko, kRF adalah suku bunga yang bebas risiko sama sekali; kRF umumnya hampir sama dengan suku bunga sekuritas pemerintah. Premi Inflasi (IP) adalah premi untuk inflasi rata-rata yang diperkirakan selama berlaku sekuritas; jumlah tersebut ditambahkan oleh investor ke suku bunga riil yang bebas risiko. Premi Risiko Penunggakan (DRP) adalah selisih antara suku bunga obligasi pemerintah dengan obligasi perseroan apabila keduanya mempunyai tanggal jatuh tempo (jangka waktu) dan pasar yang sama. Risiko suku bunga reinvestasi adalah yang terjadi akibat penurunan suku bunga sehingga apabila obligasi yang telah jatuh tempo diinvestasikan kembali maka hasil bunganya akan berkurang. Struktur suku bunga berdasarkan jangka waktu adalah hubungan antara hasil bunga (yields) dan jangka waktu tempo sekuritas. Kurva hasil bunga adalah grafik yang menggambarkan hubungan hasil bunga dengan jangka waktu jatuh tempo sekuritas. Kurva hasil bunga “normal” adalah kurva yang mengarah atau miring ke atas. Kurva hasil bunga terbalik adalah kurva hasil bunga yang mengarah atau miring ke bawah. Teori Struktur Suku Bunga Berjangka Ada tiga teori terpenting yang digunakan untuk menjelaskan bentuk kurva : 1.Teori segmentasi pasar. Adalah teori yagn membagi proses berdasar kan preferensi pemberi pinjaman dan peminjam berhubungan dengan tanggal jatuh tempo sekuritas. 2.Teori preferensi likuiditas. Adalah teori yang menyatakan bahwa para pemberi pinjaman lebih suka memberi pinjaman jangka pendek ketimbang jangka panjang., oleh karena itu, mereka bersedia meminjamkan dana jangka pendek meskipun dengan bunga rendah. 3.Teori pengharapan. Adalah teori yang menyatakan bahwa bentuk kurva hasil bunga tergantung pada tingkat inflasi yang diperlirakan investor untuk masa mendatang. Faktor Lain yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga 1.Kebijakan Bank Sentral 2.Besarnya defisit anggaran pemerintah 3.Neraca perdagangan kluar negeri 4.Tingkat kegiatan usaha Tingkat Suku Bunga dan Harga Saham Suku bunga mempengaruhi laba perusahaan dalam dua cara : a)Karena bunga merupakan biaya, maka makin tinggi suku bunga, makin rendah laba perusahaan, apabila hal-hal lain tetap konstan.
  • 6. b)Suku bunga mempengaruhi tingkat aktivitas ekonomi, dan, karena itu mempengaruhi laba perusahaan. MANAJEMEN KEUANGAN Menurut Riyanto (2011) Arti Manajemen keuangan adalah seluruh kegiatan yang berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Pelaksana dari manajemen keuangan adalah manajer keuangan. Contohnya: perusahaan memerlukan berbagai kekayaan atau aktiva untuk operasinya. Untuk itu perusahaan perlu mencari dana untuk membiayai kebutuhan operasional tersebut. Menurut Weston dan Copeland (1992: 2) Definisi Manajemen Keuangan adalah salah satu bidang manajemen fungsional dalam suatu perusahaan, yang mempelajari tentang penggunaan dana, cara memperoleh dana dan cara pembagian hasil operasi perusahaan. Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan tanggung jawabnya berlainan di setiap perusahaan, tugas pokok manager keuangan antara lain meliputi : keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu perusahaan. Menurut Sartono (2011) Istilah Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiyaan investasi atau pembelanjaan secara efisien. Pelaksana dari manajemen keuangan adalah manajer keuangan. Meskipun fungsi seorang manajer keuangan setiap organisasi belum tentu sama, namun pada prinsipnya fungsi utama seorang manajer keuangan adalah merencanakan, mencari, dan memanfaatkan dengan berbagai cara untuk memaksimumkan efisiensi (daya guna) dari operasi-operasi perusahaan. Fungsi Manajemen Keuangan Manajemen keuangan dalam kegiatannya harus mengambil keputusan yang sering disebut dengan fungsi manajemen keuangan, yaitu (Husnan, 2000). 1. Penggunaan dana, disebut dengan keputusan investasi 2. Memperoleh dana, disebut keputusan pendanaan 3. Pembagian laba, disebut kebijakan dividen
  • 7. Fungsi utama dari manager keuangan adalah merencanakan, mencari dan memanfaatkan dana dengan berbagai cara untuk memaksimalkan daya guna (efficiency) dari operasi-operasi perusahaan. Hal ini memerlukan pengetahuan akan pasar uang dari mana modal diperoleh dan bagaimana keputusan-keputusan yang tepat di bidang keuangan harus dibuat dan efisiensi dalam operasi perusahaan dapat digalakkan. Manajer harus mempertimbangkan berbagai aspek seperti sumber-sumber keuangan yang luas dan cara-cara menggunakan uang tersebut sewaktu melakukan pilihan. Penjelasan lain mengenai fungsi manajemen keuangan antara lain: Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan- kegiatan lainnya untuk periode tertentu. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara. Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut. Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan. Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan. Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi. Tujuan Manajemen Keuangan Tujuan manajemen keuangan telah terlihat dalam proses penilaian yang dilakukan oleh pasar uang. Tujuan utama manajemen keuangan adalah memaksimalkan kekayaaan pemegang saham. Tingkah laku pasar keuangan harus dipakai dalam menentapkan tujuan-tujuan
  • 8. perusahaan yang bersifat membela kepentingan pemegang saham.Yang dimaksud membela kepentingan pemegang saham atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham yaitu: 1. Berarti memaksimumkan nilai sekarang (present value) semua keuntungan di masa datang yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. 2. Berarti lebih menekankan pada aliran hasil bukan sekedar laba bersih dalam pengertian akuntansi. Kelebihan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan/kemakmuran pemegang saham adalah secara konseptual jelas sebagai pedoman di dalam pengambilan keputusan yang memprtimbangkan faktor risiko. Dalam pencapaian tujuan tersebut, manajemen keuangan harus dapat menyeimbangkan kepentingan pemilik, kreditor, dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan. Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham/pemilik perusahaan tidak mengingkari adanya social objectives dan kewajiban sosial. Tanggung jawab sosial adalah satu aspek penting dari tujuan perusahaan, maksudnya: 1. Keberhasilan memaksimumkan nilai perusahaan akan memberikan sumbangan yang berarti kepada lingkungan sosial secara keseluruhan. 2. Pengaruh (dampak) lingkungan eksternal seperti polusi, keselamatan kerja, keamanan produk juga harus diperhitungkan. 3. Kepekaan terhadap faktor eksternal merupakan salah satu syarat penting agar perusahaan tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. 4. Perusahaan harus dapat memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dalam kendala legal dan sosial dan bertanggung jawab terhadap perubahan lingkungan. NILAI WAKTU DARI UANG Pengertian Nilai Waktu Uang Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan, atau nilai waktu dari uang, di dalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai waktu memegang peranan penting. Sebuah contoh seperti kenaikan pangan yang dikeluhkan oleh masyarakat, di mana masyarakat mengambil kesimpulan sendiri atas kenaikan pangan. Ada yang mengatakan kenaikan dikarenakan pasokan barang mulai langka, dan lain-lain.
  • 9. Konsep Nilai Waktu Dari Uang Tahukah anda bahwa nilai uang yang sekarang tidak akan sama dengan nilai di masa depan. Ini berarti uang yang saat ini kita pegang lebih berharga nilainya dibandingkan dengan nilainya nanti di masa mendatang. Coba bayangkan ketika anda memiliki uang satu juta rupiah di tahun 1970. Dengan uang sebesar itu anda sudah bisa hidup mewah bagaikan milyuner di masa kini. Tahun 1990 uang satu juta sudah mengalami penurunan namun nilai wah dari uang satu juta masih termasuk lumayan dan dapat menghidupi keluarga secara wajar. Namun uang satu juta di masa sekarang jelas sudah tidak ada apa-apanya. Orang yang kaya di jaman dulu disebut juga dengan sebutan jutawan, namun kini sebutan tersebut perlahan menghilang dan digantikan dengan sebutan milyuner. Jika kita melakukan investasi, maka konsep nilai waktu uang harus benar-benar dipahami dan dimengerti sedalam mungkin. Jangan sampai kita tertipu oleh angka-angka yang fantastis, namun di balik angka yang besar itu kenyataannya justru kerugian yang kita dapatkan. Contoh kasusnya adalah jika kita berinvestasi 10 juta rupiah untuk jangka waktu 20 tahun dengan total pengembalian atau return sebesar 50 juta rupiah. Jika kita lihat dari nilai sekarang 50 juta adalah angka yang fantastis dibandingkan dengan 10 juta. Namun setelah 20 tahun berikutnya belum tentu nilai 50 juta lebih baik dibandingkan dengan nilai 10 juta saat ini. Nilai yang akan datang (Future Value) Future value yaitu nilai uang yang akan diterima dimasa yang akan datang dari sejumlah modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat discount rate (bunga) tertentu.Nilai waktu yang akan datang dapat dirumuskan sbb; Future Value = Mo ( 1 + i )n i = Bunga per tahun Mo = Modal awal n = Jangka waktu dana dibungakan Contoh : Tuan Budi pada 1 januari 2005 menanamkan modalnya sebesar Rp. 10.000.000,-dalam bentuk deposito di bank selama 1 tahun, dan bank bersedia memberi bunga 10 % per tahun,
  • 10. maka pada 31 Desember 2005 Tuan Budi akan menerima uang miliknya yang terdiri dari modal ppoko ditambah bunganya. Perhitungannya sebagai berikut: Future Value = Mo ( 1 + i )n FV = 10.000.000 ( 1 + 0.10 )1. FV = 10.000.000 ( 1 + 0.10 ). Jadi nilai yang akan datang uang milik Tn Budi adalah Rp. 11.000.000,- Nilai Sekarang (Present Value) resent value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang. Misalkan: P: Nilai sekarang dari uang sebanyak A t: Tahun yang akan datang. r: Tingkat bunga maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah : I = P.r.r: Tingkat bunga maka bunga yang dapat diperoleh dari P rupiah adalah : I = P.r. dan uang setelah t tahun menjadi : P + P.r.t = P(1+rt) Karena A adalah nilai uang sebanyak P pada t tahun mendatang, maka P(1+rt) = A Contoh : Setahun lagi rudi akan menerima uang sebanyak Rp. 10.000,-. Berapakah nilai sekarang uang tersebut jika tingkat bunga adalah 13 % setahun? Dalam masalah ini: A = 10.000,-. r = 0,13 dan t = 1 P = 10.000/ 1 + (0,13)(1)
  • 11. = 8849,56 Nilai masa datang dan nilai sekarang Nilai sekarang (Present value) merupakan modal dasar dan nilai masa datang (future value) merupakan penjabaran dari bunga majemuk. ANNUITY (Annuitas) Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Besar kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung pada jumlah pinjaman, jangka waktu, dan tingkat bunga. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen. Anuitas biasa (ordinary) adalah sebuah anuitas yang mempunyai interval yang sama antara waktu pembayaran dengan waktu dibungamajemukkan. Berdasarkan tanggal pembayarannya, anuitas biasa dapat dibagi 3 bagian, yaitu: 1. Ordinary annuity 2. Annuity due 3. Deferred annuity. Rumus dasar future value anuitas biasa adalah sebagai berikut : FVn = PMT1 + in – 1 i Keterangan : FVn = Future value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n) PMT = Payment (pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap periode)
  • 12. i = Interest rate (tingkat bunga atau diskonto tahunan) n = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas Rumus dasar present value anuitas biasa adalah sebagai berikut : PVn = FVn1 – 1 ( 1 + i ) n i PVn = Present value (nilai sekarang dari anuitas pada akhir tahun ke-n) Anuitas terhutang Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya. Rumus dasar future value anuitas terhutang adalah : FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i ) Rumus dasar present value anuitas terhutang adalah : PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i ) Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity) Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yangharus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentu. Anuitas Abadi Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akanberlangsung terus menerus. PV (Anuitas Abadi) = Pembayaran = PMT Nilai sekarang dan seri pembayaran yang tidak rata
  • 13. Dalam pengertian anuitas tercakup kata jumlah yang tetap, dengan kata lain anuitas adalah arus kas yang sama di setiap periode. Persamaan umum berikut ini bisa digunakan untuk mencari nilai sekarang dari seri pembayaran yang tak rata:Nilai sekarang anuitas abadi = pembayaran/tingkat diskonto = PMT/r Periode kemajemukan tengan tahunan atau periode lainnya Bunga majemuk tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan satu kali dalam setahun. Sedangkan bunga majemuk setengah tahunan adalah prosesaritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan dua kali dalam setahun. Amortisasi Pinjaman Merupakan suatu pinjaman yang akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya ( bulanan , kuartalan , atau tahunan ). Digunakan untuk menghitung pembayaran pinjaman atau angsuran sampai jatuh tempo. Dalam pembayaran angsuran terkandung : pembayaran cicilan hutang dan bunga. Angsuran berupa pembayaran yang tetap seperti anuitas. Pinjaman atau loan, diterima pada saat ini atau present value sehingga konsepnya menggunakan present value annuity (PVIFA). Pembayaran angsuran dapat dilakukan di awal periode atau diakhir periode. Formula dapat disesuaikan dengan antara annuity due atau ordinary annuity. Pada saat jatuh tempo nilai saldo hutang sama dengan nol atau mendekati nilai nol. Pembayaran bunga berdasarkan pada jumlah saldo pinjaman, sehingga bunga dapat semakin menurun. Nilai masa datang dan nilai sekarang Nilai sekarang (Present value) merupakan modal dasar dan nilai masa datang (future value) merupakan penjabaran dari bunga majemuk. ANNUITY (Annuitas) Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah Anda bayar. Besar kecilnya jumlah pembayaran pada setiap interval tergantung pada
  • 14. jumlah pinjaman, jangka waktu, dan tingkat bunga. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau dividen tunai dari suatu saham preferen. Anuitas biasa (ordinary) adalah sebuah anuitas yang mempunyai interval yang sama antara waktu pembayaran dengan waktu dibungamajemukkan. Berdasarkan tanggal pembayarannya, anuitas biasa dapat dibagi 3 bagian, yaitu: 1. Ordinary annuity 2. Annuity due 3. Deferred annuity. Rumus dasar future value anuitas biasa adalah sebagai berikut : FVn = PMT1 + in – 1 i Keterangan : FVn = Future value (nilai masa depan dari anuitas pada akhir tahun ke-n) PMT = Payment (pembayaran anuitas yang disimpan atau diterima pada setiap periode) i = Interest rate (tingkat bunga atau diskonto tahunan) n = Jumlah tahun akan berlangsungnya anuitas Rumus dasar present value anuitas biasa adalah sebagai berikut : PVn = FVn1 – 1 ( 1 + i ) n i PVn = Present value (nilai sekarang dari anuitas pada akhir tahun ke-n) Anuitas terhutang Anuitas terhutang adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.
  • 15. Rumus dasar future value anuitas terhutang adalah : FVn = PMT ( FVIFAi,n ) ( 1 + i ) Rumus dasar present value anuitas terhutang adalah : PVn = PMT ( PVIFAi,n ) ( 1 + i ) Nilai Sekarang Anuitas (Present Value Annuity) Nilai Sekarang Anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mandapatkan sejumlah dana tertentu secara teratur dalam jangka waktu tertentu. Anuitas Abadi Anuitas abadi adalah serangkaian pembayaran yang sama jumlahnya dan diharapkan akan berlangsung terus menerus. PV (Anuitas Abadi) = Pembayaran = PMT Nilai sekarang dan seri pembayaran yang tidak rata Dalam pengertian anuitas tercakup kata jumlah yang tetap, dengan kata lain anuitas adalah arus kas yang sama di setiap periode. Persamaan umum berikut ini bisa digunakan untuk mencari nilai sekarang dari seri pembayaran yang tak rata: Nilai sekarang anuitas abadi = pembayaran/tingkat diskonto = PMT/r Langkah 1. Cari nilai sekarang dari $ 100 yang akan diterima di tahun 1: $100 (0,9434) = $ 94,34 Langkah 2.
  • 16. Diketahui bahwa dari 2 tahun sampai tahun 5 akan diterima anuitas sebesar $ 200 setahun. Dicari dulu anuitas 5 tahun, kemudian kurangi dengan anuitas 1 tahun, sisanya adalah anuitas 4 tahun dengan pembayaran pertama yang diterima setelah tahun ke-2: Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ 200 (PVIFA(6%,1tahun)) Pvanuitas = $ 200(PVIFA(6%,5tahun))- $ PVIFA(6%,1tahun) Pvanuitas= $ 200(4,2124-0,9434) Pvanuitas= $653,80 Langkah 3. Cari nilai sekarang dari $1000 yang akan diterima di tahun ke-7 $1000(0,6651) = $ 665,10 Langkah 4. Jumlahkan komponen-komponen yang diperoleh dari langkah 1 hingga langkah 3 tersebut : $ 94,34 + $ 653,80 + $ 665,10 = $1413,24 Periode kemajemukan tengan tahunan atau periode lainnya Bunga majemuk tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan satu kali dalam setahun. Sedangkan bunga majemuk setengah tahunan adalah proses aritmatika untuk menentukan nilai akhir dari arus khas atau serangkaian arus kas apabila suku bunga ditambahkan dua kali dalam setahun. Amortisasi Pinjaman Merupakan suatu pinjaman yang akan dibayarkan dalam periode yang sama panjangnya ( bulanan , kuartalan , atau tahunan ). Digunakan untuk menghitung pembayaran pinjaman atau angsuran sampai jatuh tempo.
  • 17. PENILAIA SAHAM Pengertian Nilai Saham Harga saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar. Harga saham dipengaruhi oleh 4 aspek yaitu: pendapatan, dividen, aliran kas, dan pertumbuhan. Pada penelitian ini yang akan dibahas adalah pengaruh dividen dengan harga saham, dimana harga saham dianggapsebagai nilai sekarang dari seluruh dividen yang diharapkan di masa mendatang. Jenis - Jenis Penilaian Saham  Nilai buku Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan jika dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa besar aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor.  Nilai pasar Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran saham di pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar tidak lagi dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga inilah yang sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan.  Nilai intrinsic Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal. Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di masa mendatang baik yang berasal dari dividen maupun capital gain Pengertian Saham Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan. Pengertian saham ini artinya adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan.Wujud saham adalah selembar
  • 18. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Jenis - Jenis Saham Berdasarkan hak kepemilikannya, maka saham dapat dibagi 2 jenis: 1. Saham Biasa (common stocks) Merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior dalam hal pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Saham biasa ini merupakan saham yang paling banyak dikenal dan diperdagangkan di pasar. 2. Saham Preferen (preferred stocks) Saham ini mempunyai karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa karena bisa menghasilkan pendapatan tetap, tetapi bisa juga mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Ada dua hal penyebab saham preferen serupa dengan saham biasa yaitu mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut dan membayar dividen. Perbedaan saham preferen dengan obligasi terletak pada tiga hal yaitu klaim atas laba dan aktiva, dividen tetap selama masa berlaku dari saham, mewakili hak tebus dan dapat ditukar dengan saham biasa. OBLIGASI Pengertian Obligasi Obligasi adalah istilah dalam pasar modal untuk menyebut surat pernyataan utang penerbit obligasi terhadap pemegang obligasi. Ringkasnya, penerbit obligasi adalah pihak yang berutang dan pemegang obligasi adalah pihak yang berpiutang. Dalam obligasi, dituliskan jatuh tempo pembayaran utang beserta bunganya (kupon) yang menjadi kewajiban penerbit obligasi terhadap pemegang obligasi. Jangka waktu obligasi yang berlaku di Indonesia umumnya 1 hingga 10 tahun. Diterbitkannya obligasi dilatarbelakangi upaya menghimpun dana dari masyarakat yang akan digunakan sebagai sumber pendanaan. Bila ditinjau dari sudut pandang pebisnis, obligasi bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan dana segar demi
  • 19. berjalannya usaha. Sementara Negara memandang obligasi sebagai sumber pendanaan untuk membiayai sebagian defisit anggaran belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kelebihan Menjadikan Obligasi sebagai Investasi Sebagai salah satu instrumen investasi, obligasi memberikan sejumlah keuntungan untuk para pemegangnnya, di antaranya: Keuntungan yang diperoleh dari kupon (bunga) yang terbagi atas tiga jenis, yaitu kupon tetap (fixed coupon) dan kupon mengambang (floating/variable coupon). Walaupun demikian, ada obligasi yang tak memberlakukan kupon (zero coupon bond). Imbal balik (yield) obligasi yang didapat bisa besar tergantung dari jangka waktu obligasi. Makin lama, makin besar keuntungannya. Keuntungan yang diperoleh dari selisih harga obligasi (dalam persentase) setelah diperdagangkan. Misalnya, harga awal obligasi 100% (disebut harga pari). Ketika hendak dijual, harganya ternyata naik menjadi 115%. Jadi, kalau Anda menjualnya, keuntungan yang didapat 15% (istilahnya capital gain 15%). 1. Aman karena pembayaran kupon dan pokok dijamin UU No. 24 Tahun 2002/UU No. 19 Tahun 2008. 2. Kupon/bunga obligasi lebih tinggi dibandingkan bunga deposito. 3. Mudah untuk diperdagangkan di Pasar Sekunder yang diatur mekanisme Bursa Efek Indonesia (BEI) atau transaksi di luar bursa. 4. Bisa dijaminkan sebagai agunan, seperti obligasi negara. Kekurangan Obligasi sebagai Investasi Sampai saat ini tak satu pun produk investasi yang hanya memiliki kelebihan tanpa memiliki kekurangan. Selain kelebihan, obligasi juga memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan, di antaranya: 1. Penerbit obligasi berisiko gagal bayar dan konsekuensinya investor tak cuma tidak memperoleh untung, tetapi tak mendapatkan kembali seluruh pokok utang. Untungnya, kekurangan ini tak berlaku pada obligasi negara yang terlindungi undang- undang. 2. Rentan terhadap perubahan suku bunga, ekonomi, dan kondisi politik yang tidak stabil. Perubahan-perubahan tersebut berdampak pada pasar keuangan.
  • 20. 3. Menjual obligasi sebelum jatuh tempo di Pasar Sekunder menimbulkan kerugian bagi investor. Sebab harga jualnya lebih rendah dari harga belinya. Jenis-Jenis Obligasi 1. Corporate Bonds Jenis obligasi yang diterbitkan perusahaan, baik Pemerintah (BUMN) maupun swasta. Sebagai contoh, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menerbitkan obligasi senilai Rp2 triliun pada tahun 2014 dengan tingkat bunga tetap (fixed coupon) yang berjangka lima tahun. 2. Government Bonds Jenis obligasi yang diterbitkan Pemerintah. Di Indonesia obligasi jenis ini pertama kali diterbitkan pada Agustus 2006. Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, peminat obligasi ini cenderung meningkat tiap tahunnya. Obligasi yang diberi nama Obligasi Negara Ritel (ORI) diterbitkan satu seri setiap tahun, kecuali tahun 2007 dan 2008 yang diterbitkan dalam dua seri. 3. Municipal Bonds Jenis obligasi yang diterbitkan Pemerintah Daerah dengan tujuan untuk membiayai pembangunan yang berhubungan kepentingan publik. ANALISIS LAPORAN KEUANGA Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan meliputi bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas/laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Tujuan Laporan Keuangan Beberapa tujuan laporan keuangan dari berbagai sumber di atas, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Informasi posisi laporan keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan aset perusahaan sangat dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan, sebagai bahan evaluasi dan perbandingan untuk melihat dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya.
  • 21. 2. Informasi keuangan perusahaan diperlukan juga untuk menilai dan meramalkan apakah perusahaan di masa sekarang dan di masa yang akan datang sehingga akan menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih menguntungkan. 3. Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Selain untuk menilai kemampuan perusahaan, laporan keuangan juga bertujuan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. Karakteristik Laporan Keuangan 1. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tesebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu. 2. Relevan Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. Peran informasi dalam peramalan (predictive) dan penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama lain. Misalnya informasi struktur dan besarnya aset yang dimiliki bermanfaat bagi pemakai ketika mereka berusaha meramalkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan peluang dan bereaksi terhadap situasi yang merugikan. Informasi yang sama juga berperan dalam memberikan penegasan (confirmatory role) terhadap prediksi yang lalu, misalnya tentang bagaimana struktur keuangan perusahaan diharapkan tersusun atau tentang hasil dari operasi yang direncanakan. Informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai, seperti pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Untuk memiliki nilai
  • 22. prediktif, informasi tidak perlu harus dalam bentuk ramalan eksplisit. Namun demikian, kemampuan laporan keuangan untuk membuat prediksi dapat ditingkatkan dengan penampilan informasi tentang transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya nilai prediktif laporan laba-rugi dapat ditingkatkan kalau akun-akun penghasilan atau badan yang tidak biasa, abnormal dan jarang terjadi diungkapkan secara terpisah. 3. Keandalan Informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, material, dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Misalnya jika tindakan hukum masih dipersengkatakan, mungkin tidak tepat bagi perusahaan untuk mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun mungkin tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntutan tersebut. a) Penyajian jujur b) Substansi mengungguli bentuk c) Netralitas d) Pertimbangan sehat e) Kelengkapan 4. Dapat dibandingkan Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antara periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antara perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan, transaksi, dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perushaan bersangkutan, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda. Analisis Rasio Keuangan Menurut Harahap (2009:297), rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu akun laporan keuangan dengan akun lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.Menurut Simamora (2002:357), analisis rasio merupakan cara penting untuk menyatakan hubungan-hubungan yangbermakna diantara komponen-komponen dari laporan-laporan keuangan.
  • 23. Rasio Likuiditas Menurut Harahap (2009:301), rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Untuk dapat memenuhi kewajibannya yang sewaktu-waktu ini, maka perusahaan harus mempunyai alat-alat untuk membayar yang berupa aset-aset lancar yang jumlahnya harus jauh lebih besar dari pada kewajiban-kewajiban yang harus segera dibayar berupa kewajiban-kewajiban lancar. Mengenai rasio-rasio likuiditas sebagaimana yang diutarakan, menurut Riyanto (2010: 332), dapat dilihat pada uraian sebagai berikut : a. Rasio Lancar (Current Ratio): Rasio ini merupakan perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban lancar. b. Rasio Cepat (Quick Ratio): Rasio ini merupakan perbandingan antara aset lancar dikurangi persediaan dengan kewajiban lancar. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Aset Lancar - Persediaan Quick Ratio = -------------------------------------------- Kewajiban Lancar Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban- kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang retaif lama untuk direalisir menjadi uang kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaannya lebih likuid dari pada piutang. Rasio Leverage Menurut Harahap (2009:306), rasio leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh kewajiban atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh ekuitas. Setiap penggunaan utang oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap rasio dan pengembalian. dapat dilihat pada uraian sebagai berikut: a. Rasio Hutang (Debt Ratio) Rasio ini merupakan perbandingan antara total kewajiban dengan total aset. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Total Kewajiban
  • 24. Debt Ratio = ------------------------- Total Aset Rasio ini menunjukkan sejauh mana kewajiban dapat ditutupi oleh aset. Menurut Fahmi (2011:63), semakin rendah rasio ini semakin baik karena aman bagi kreditor saat likuidasi. b. Time Interest Earned Rasio ini merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak atau laba operasi (EBIT) dengan beban bunga. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: EBIT Time Interest Earned = ------------------------ Beban Bunga Rasio ini menunjukkan sejauh mana besarnya jaminan keuntungan sebelum bunga dan pajak atau laba operasi (EBIT) untuk membayar beban bunganya. Menurut Fahmi (2011:63), semakin tinggi rasio semakin baik karena perusahaan dianggap mampu untuk membayar beban bunga periode tertentu dengan jaminan laba operasi yang diperolehnya pada periode tertentu. Rasio Aktivitas Menurut Harahap (2009:308), rasio aktivitas menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian, dan kegiatan lainnya. Rasio ini dinyatakan sebagai perbandingan penjualan dengan berbagai elemen aset. Elemen aset sebagai pengguna dana seharusnya bisa dikendalikan agar bisa dimanfaatkan secara optimal. Semakin efektif dalam memanfaatkan dana semakin cepat perputaran dana tersebut, karena rasio aktivitas umunya diukur dari perputaran masing- masing elemen aset. Mengenai rasio-rasio aktivitas sebagaimana yang diutarakan, menurut Riyanto (2010: 334), dapat dilihat pada uraian sebagai berikut: a. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Rasio ini merupakan perbandingan antara harga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Harga Pokok Penjualan
  • 25. Inventory Turnover = -------------------------------- Rata-rata persediaan Rasio ini menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus persediaan normal. Menurut Harahap (2009:308), semakin besar rasio ini semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat. b. Rata-Rata Periode Pengumpulan Piutang (Day’s Sales Outstanding) Rasio ini merupakan perbandingan antara piutang dengan penjualan dibagi jumlah hari dalam setahun. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Piutang Day’s Sales Outstanding = ---------------------------------- Penjualan / 360 hari Rasio ini mengukur waktu rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang dari penjualan. Menurut Munawir (2010:76), kalau rata-rata periode pengumpulan piutang lebih dari 60 hari menunjukkan perusahaan tersebut kurang baik, terutama bagian penagihan, sehingga tidak mampu menagih piutang pada saatnya, atau perusahaan tersebut telah memberikan syarat-syarat kredit yang terlalu lunak pada langganannya. Di samping itu semakin besar rasio ini bagi suatu perusahaan semakin besar pula resiko kemungkinan tidak tertagihnya piutang. c. Perputaran Total Aset (Total Asset Turnover) Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aset. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Penjualan Total Asset Turnover = ------------------------ Total Aset Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aset yang dimiliki perusahaan. Menurut Harahap (2009:309), semakin besar rasio ini semakin baik karena perusahaan tersebut dianggap efektif dalam mengelola asetnya.
  • 26. Perencanaan dan Pengendalian Keuangan Proses perencanaan dan pengendalian keuangan bertalian erat dengan perencanaan strategis. Sifat dasar hubungan-hubungan ini dapat dilihat dalam gambar dibawah ini yang memasukkan beberapa hal yang spesifik untuk kerangka umum: Analisis Pulang Pokok / Impas Hubungan antara besarnya pengeluaran investasi dan volume yang diperlukan untuk mencapai profitabilitas (kemampulabaan) disebut sebagai analisis pulang pokok/ impas (breakeven analysis) atau perencanaan laba. Analisis impas merupakan sarana untuk menemukan titik di mana penjualan akan impas menutup biaya-biaya. Jika saja semua biaya perusahaan bersifat variabel, maka tidak akan ada masalah tentang volume impas. Tetapi karena tingkat biaya dapat sebagian besar dipengaruhi oleh ukuran investasi tetap yang telah dilakukan perusahaan, biaya tetap yang diakibatkannya akan menempatkan perusahaan pada posisi rugi, kecuali jika volume penjualan yang memadai dapat tercapai. Jika perusahaan ingin terhindar dari kerugian, maka penjualan nya harus bisa menutupi semua biaya-biaya, di mana ada yang bervariasi langsung dengan tingkat produksi dan ada yang tidak berubah walaupun tingkat produksi mengalami perubahan. Penggunaan Analisis Pulang Pokok Jika digunakan secara tepat, analisis pulang pokok bisa menjelaskan beberapa keputusan bisnis yang penting. Dalam keputusan tentang produk baru, analisis pulang pokok bisa membantu menentukan beberapa tingkat penjualannya agar perusahaan memperoleh laba. Analisis pulang pokok juga dapat digunakan sebagai kerangka dasar penelitianpengaruh ekspansi terhadap tingkat operasional. Analiais pulang pokok biasa membantu analisis konsekuensi penggeseran biaya variabel menjadi biaya tetap karena dilakukannya otomatisasi mekanisme kerja dengan peralatan modern. Faktor kunci dalam analisi yang ketiga ini adalah pengaruh perubahan volume pada profitabilitas bila perusahaan mempunyai hubungan biaya variabel dan biaya tetap yang berbeda-beda. Pemahaman ini mencakup pengertian operating leverage. Pengertian Modal Kerja Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku, TKL dll. Kebijakan modal kerja
  • 27. (Working Capital Policy) Adalah keputusan mendasar sehubungan dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan bagaimana aktiva lancar tersebut akan dibiayai. Pentingnya pengelolaan modal kerja.  Sebagian waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari-hari perusahaan yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.  Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau sekitar 40% dan berfluktuasi dengan penjualan  Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan  Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancer Siklus arus kas modal kerja Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha dan barang tertagih. Kebijakan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja Ada 3 alternatif kebijakan investasi dalam aktiva lancar. 1. Kebijakan modal kerja yang longgar (Relaxed working capital assets policy) Adalah kebijakan yang mengendaki terjadinya kas, sekuritas dan persediaan dalam jumlah relatif besar dan berupaya menggalakkan penjualan dengan kebijakan penjualan kredit yang longgar sehingga menimbulkan banyak piutang usaha. 2. Kebijakan modal kerja yang ketat (Restricted working capital assets policy) Adalah kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas, sekuritas, persediaan dan piutang usaha perusahaan. 3. Kebijakan modal kerja moderat. Diantara kedua kebijkanan modal kerja yang ekstrim tersebu t terdapat kebijakan yang moderat. Beberapa alternatif kebijakan pem-biayaan modal kerja. 1. Pendekatan “Maturity matching atau Self Liquidating ” Adalah kebijakan pembiyaan yang menyelaraskan atau menyamakan saat jatuh tempo aktiva dengan kewajiban. 2. Pendekatan Agresif atau Nonkonservatif Adalah kebijakan perusahaan membiayai kebutuhan musiman dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan permanen dengan dana jangka panjang. 3. Pendekatan Konservatif. Adalah kebijakan perusahaan membiayai semua proyek yang memerlukan dana dengan menggunakan dana jangka panjang sedangkan pengeluaran yang mendesak atau darurat dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek. Kelebihan dan kelemahan kredit jangka pendek.
  • 28. 1. Proses permohonan yang cepat. 2. Fleksibilitas. 3. Biaya utang jangka panjang vs utang jangka pendek. 4. Resiko bagi perusahaan peminjam : Resiko suku bunga dan Resiko jatuh tempo PENGELOLAAN KAS DAN SEKURITAS Kas adalah jumlah rekening giro bank ditambah dengan uang tunai kadang-kadang ditambah dengan “near cash marketable securities”. Dasar pemikiran untuk menyimpan kas. 1. Saldo transaski (Transaction balance). 2. Saldo kompensasi (Compensating balance) 3. Saldo untuk berjaga-jaga (Precautionary balance). 4. Saldo untuk berspekulasi (Speculative balance). Manfaat uang kas dan “near cash assets” yang memadai. 1. Agar dapat memanfaatkan potongan dagang 2. Agar dapat meningkatkan credit rating 3. Agar dapat memanfaatkan peluang bisnis yang menguntungkan. 4. Untuk keadaan darurat. Pengertian Piutang dan Persediaan a. Pengertian Piutang Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit akan dapat meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya penerimaan kas, sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga mengakibatkan kerugian karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama piutang tertunggak akan semakin besar investasi yang dibutuhkan. Piutang, salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang. Suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau pembayaran.
  • 29. b. Pengertian Persediaan Persediaan atau inventory adalah salah satu elemen utama dari modal kerja yang terus menerus mengalami perubahan. Tanpa persediaan, perusahaan akan mengalami resiko, yaitu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan atas barang produksi. Menurut Sofyan Assauri, merumuskan definisi persediaan sebagai berikut: Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam pekerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Manajemen persediaan merupakan kegiatan menentukan tingkat dan komposisi persediaan. Kegiatan tersebut akan membantu perusahaan dalam melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelajaran perusahaan dengan efektif dan efisien. Termasuk didalamnya pengaturan dan pengawasan atas pengadaan bahan-bahan kebutuhan yang sesuai dengan jumlah dan waktu yang di perlukan dengan biaya minimum. Kegiatan pengawasan persediaan meliputi perencanaan persediaan, penjadwalan pemesanan (scheduling), pengaturan penyimpanan dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut menjaga tersedianya persediaan yang optimum di dalam suatu perusahaan. Dalam suatu pengawasan persediaan diperlukan penghitungan cara jumlah agar tidak terjadi pemborosan dan waktu pemesanan. Sedangkan khusus persediaan perlu ditentukan besar persediaan penyelamat (safety stock), yaitu jumlah minumum, atau besar persediaan pada waktu pemesanan kembali dilakukan. B. Standar Kredit dan Persyaratan Kredit Pada dasarnya setiap usaha di bidang jasa, dagang dan manufaktur bertujuan yang sama ingin mendapatkan laba dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan. Pada zaman ini, semakin banyak permasalahan yang timbul pada suatu perusahaan di dalam mewujudkan usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaaan. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu persaingan di dalam memasarkan produk, untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka perusahaaan harus berupaya untuk merebut pasar melalui berbagai kebijakan untuk meningkatkan penjualan. Piutang muncul akibat terjadinya penjualan kredit. Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang di berikan, biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan. Penjualan dengan syarat demikian disebut penjualan kredit. Mengapa
  • 30. banyak perusahaan yang menjual barang hasil produksi atau barang dagangan mereka secara kredit? Alasannya ialah karena penjualan secara kredit tersebut merupakan suatu upaya untuk meningkatkan (atau untuk mencegah penurunan) penjualan. Dengan penjualan yang meningkat, diharapkan agar keuntungan juga meningkat. Tetapi memiliki piutang menimbulkan berbagai biaya dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu untuk melakukan analisis ekonomi yang bertujuan untuk mengetahui apakah manfaat memiliki piutang lebih besar atau lebih kecil dari pada biayanya. Jenis-jenis piutang ada 3 macam yaitu : 1. Piutang Dagang (Account Receivables) Piutang yang timbul dari penjualan kredit barang atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang dagang merupakan suatu perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh tempo dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan. 2. Piutang Wesel (Notes Receivables) Pengertian piutang wesel adalah piutang atau tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis. Piutang wesel mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat karena disertai janji tertulis berupa surat wesel atau surat promes. Surat wesel dan surat promes adalah istilah untuk perjanjian tertulis dalam jual beli barang atau jasa secara kredit. Surat wesel adalah surat perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat wesel tersebut. 3. Piutang bukan Dagang / Piutang Lain-lain (Others Receivables) Piutang bukan dagang ini meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa transaksi. Piutang bukan dagang umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan formal dan secara tertulis. Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai dan dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan. Piutang disusun dalam laporan keuangan dimana kondisi keuangan suatu perusahaan sangat menentukan kelancaran kegiatan pembiayaan dari perusahaan tersebut dan mengukur kinerja perusahaan. Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan setiap periodenya. b. Pengelolaan Piutang
  • 31. Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas. Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan sebagai berikut: 1. Standar kredit Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit yang dapat diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut, perusahaan dapat meningkatkan penjualannya melalui penjualan secara kredit namun tidak menimbulkan resiko piutang tak tertagih yang berlebihan. Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat yang akan diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan dengan adanya standar tersebut. 2. Syarat kredit Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal. Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah:  Sifat ekonomik produk,  Kondisi penjual,  Kondisi pembeli,  Periode kredit,  Potongan tunai dan  Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank). Kebijakan Kredit Dan Pengumpulan Piutang Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bisa dikendalikan oleh manajer keuangan. Kebijakan pemberian kredit merupakan trade-off antara tambahan keuntungan penjualan dan tambhan biaya. Tambahan biaya berasal dari jangka waktu kredit, potongan kas yang ditawarkan, dan kualitas langganan yang akan terlihat dari piutang yang tidak dibayar. Analisis Kuantitatif Manfaat dan Biaya Marjin kontribusi dipakai untuk perhitungan tambahan keuntungan dan biaya. Tambahan biaya bersumber dari biaya investasi pada piutang. Marjin kontribusi dihitung sebagai berikut ini: [ (harga – biaya variable) / harga ] × 100% Analisis Kualitatif Kebijakan Kredit
  • 32. Manajer keuangan harus mencari informasi yang bisa dipakai untuk menentukan apakah seseorang atau perusahaan pantas menerima kredit. Informasi tersebut bisa diperoleh dari beberapa sumber: 1. Laporan keuangan. Laporan tersebut bisa dipakai untuk mengidentifikasi kemampuan ekonomis (kemampuan menghasilkan kas) dan juga stabilitas aliran kas yang dihasilkan. 2. Bank. Bank biasanya menyimpan informasi mengenai pelanggannya. 3. Asosiasi Perdagangan. Banyak asosiasi perdagangan yang mempunyai informasi yang lebih lengkap mengenai perusahaan yang menjadi anggotanya. 4. Pengalaman Perusahaan. 5. Informasi lainnya. Perusahaan bisa memperoleh informasi melalui laporan credit rating. Setelah informasi dikumpulkan, manajer keuangan bisa melakukan analisis. Manajer bisa menggunakan pendekatan tradisional yang lebih subyektif seperti yang disebut sebagai 5C: 1. Character. Karakter berarti sejauh mana kemauan calon penerima membayar hutang- hutangnya. Karakter tidak memperhitungkan kemampuan ekonomis, tetapi niat baik. 2. Capacity. Kapasitas melihat sejauh mana kemampuan keuangan perusahaan atau individu. Kapasitas melihat kemampuan ekonomis seseorang atau perusahaan. 3. Capital. Capital melihat sejauh mana modal yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan. Pihak dengan modal yang baik mempunyai kemampuan melunasi hutang yang lebih baik, cateris paribus. 4. Collateral. Perusahaan atau pihak yang memberikan jaminan dengan aset tertentu, akan berisiko semakin kecil. 5. Conditions. Kondisi ekonomi akan menentukan kemampuan perusahaan melunasi hutangnya. c. Analisis Skoring (Pemberian Skor) dalam Analisis Kredit Perusahaan kartu kredit barangkali mempunyai model tertentu (seperti model credit scoring) untuk menganalisis calon penerima kartu kredit. Model tersebut barangkali merupakan model dengan tehnik statistik diskriminan seperti berikut ini. Y = 0.23 + 0.2 (Usia) + 0.003 (Pendapatan) + 500 (Kepemilikan rumah) Kepemilikan rumah merupakan variabel dummy, yang bernilai 1 jika memiliki rumah, dan 0 jika tidak. Untuk calon penerima kredit yang merupakan perusahaan, model semacam itu bisa dimodifikasi, misal sebagai berikut ini. Y = 5 (Coverage biaya tetap) + 20 (Rasio quick) + 1.5 (Usia perusahaan)
  • 33. Kemudian perusahaan mempunyai pengelompokkan kelas risiko sebagai berikut ini. Kelas risiko rendah jika skor di atas 50, kelas risiko menengah jika skor di antara 25 dan 50, dan kelas risiko tinggi jika skor di bawah 25. D. Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan Persediaan merupakan salah satu daerah keputusan yang paling riskan dalam manajemen logistik. Komitmen terhadap segolongan persediaan tertentu dan selanjutnya alokasinya ke pasar untuk menghadapi penjualan dimasa depan, merupakan pusat dari operasi logistik. Tanpa penggolongan yang tepat dari persediaan, maka masalah-masalah pemasaran yang serius dapat timbul dalam usaha meningkatkan penghasilan dan memelihara hubungan dengan nasabah. Perencanaan persediaan juga sangat menentukan bagi operasi pembuatan (manufacturing operation). Kekurangan bahan mentah dapat menghentikan produksi atau merubah jadwal produksi, yang pada gilirannya akan meningkatkan ongkos dan kemungkinan akan menyebabkan kekurangan produk jadi. Seperti halnya kekurangan itu dapat mengganggu rencana pemasaran dan operasi-pembuatan (manufacturing), kelebihan persediaanpun juga dapat pula menimbulkan masalah. Kelebihan persediaan akan meningkatkan biaya dan menurunkan laba (profitability) melalui meningkatnya biaya pergudangan, keterikatan modal, kerusakan (deterioration), premi asuransi yang berlebihan, meningkatnya pajak, dan bahkan kekunoan (obsolescence). Manajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan diantara kekurangan dan kelebihan persediaan dalam suatu periode perencanaan yang mengandung resiko dan ketidakpastian. Perencanaan strategis membutuhkan banyak komitmen modal dan sumber- daya manajerial. Rencana strategis itu menentukan struktur dimana rencana operasional dan rencana taktis dituangkan. Jadi, rencana strategis itu merupakan seperangkat tonggak penunjuk jalan(guideposts) untuk tipe-tipe perencanaan lainnya. Jadi dapat kita simpulkan bahwa dari Strategi Manajemen Persediaan adalah :”Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang-jadi dari para suplaier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan.” a. Prinsip - Prinsip Manajemen Persediaan Prinsip-prinsip manajemen persediaan terdiri dari beberapa bagian yang terdiri dari : 1. Fungsi Persediaan Fungsi dasar dari persediaan secara sederhana dapat dinyatakan dengan:
  • 34.  Meningkatkan laba (profitability), melalui bantuan pembuatan dan pemasaran. Konsep yang ideal dari persediaan, konsep ini terdiri dari pembuatan suatu produk yang sesuai dengan sfesifikasi nasabah. Persediaan merupakan bidang sangat penting dari penyebaran aktiva yang dibutuhkan untuk memberikan pengembaliaan yang minimum atas investasi modal. Pada umumnya, kebanyakan perusahaan mengadakan persediaan yang lebih besar dari kebutuhan pokoknya. Generelasi ini akan lebih dapat di pahami melalui pemeriksaan yang seksama terhadap 4 fungsi pokok yang mendasari manajemen persediaan diantaranya: a) Spesialisasi Wilayah, Salah satu fungsi persediaan adalah memungkinkan spesialisasi wilayah dari unit-unit operasi individual. Oleh karena factor-faktor seperti tenaga listrik, bahan mentah, air, dan buruh maka lokasi yang ekonomis untuk pembuatan(manufacturing) sering kali sangat jauh dari wilayah permintaan (areas of demand). Dengan pemisahan wilayah, masing-masing komponen ini dapat diprodusir secara ekonomis dan efisisen. b) Fungsi pemisahan wilayah juga berkaitan dengan penghimpunan golongan dalam distribusi fisik barang-barang jadi. Barang-barang pabrik dari berbagai lokasi dihimpun di suatu gudang tunggal, dengan maksud dapat menawarkan kepada nasabah suatu pengiriman tunggal dari gabungan produk-produk itu.Inilah contoh terpenting pemisahan wilayah dan distribusi terpadu yang dimungkinkan oleh persediaan. c) Decoupling, Fungsi kedua dari persediaan adalah memberikan efisiensi maksimum pada operasi dalam suatu fasilitas (decoupling). Penumpukan persediaan barang-sedang-dikerjakan (work in proces) dalam kompleks pembuatan akan memungkinkan penghematan maksimum dalam produksi tanpa terhentinya pekerjaan. Fungsi decoupling ini memungkinkan masing-masing produk dibuat dan didistibusikan dalam ukuran yang ekonomis (economical lot sozes). Dilihat dari segi pemasaran, decoupling memungkinkan produk dapat dibuat pada waktu akan dijual sebagai suatu golongan (assortment). Jadi, decoupling itu cendrung menunjang operasi perusahaan. Perbadaan decoupling dengan spesialisasi wilayah adalah dalam hal decoupling ini meningkatkan efisiensi operasi pada satu lokasi tunggal, sedangkan spesialisasi wilayah meliputi banyak lokasi. d) Penyeimbangan Penawaran dengan Permintaan, Fungsi ketiga dari persediaan adalah penyeimbangan, yang memperhatikan jarak waktu antara konsumsi dengan pembuatan(manufacturing). Persediaan penyeimbang ini adalah untuk menyesuaikan penyediaan suplai dengan permintaan.
  • 35. e) Persediaan Pengaman, Fungsi persediaan pengaman atau persediaan penyangga (buffer stock) adalah menyangkut perubahan jangka pendek, baik dalam permintaan maupun dalam pengisian kembali (replenishment). Kebutuhan akan persedian akan pengaman adalah disebabkan oleh ketidak pastian mengenai penjualan dimasa depan dan pengisian kembali persediaan. Jika ketidak pastian itu mengenai berapa banyak suatu produk akan terjual, maka perlulah untuk memilihara posisi persediaan. Empat fungsi persedian adalah spesialisasi wilayah, decoupling, penyeimbangan penyediaan dengan penawaran, dan persedian pengaman. Fungsi – fungsi ini menentukan besarnya investasi persedian yang perlu untuk suatu system tertentu untuk tercapainya suatu tujuan manjemen. Pada tingkat minimum, persediaan yang di investasikan untuk mencapai spesialisasi wilayah dan decoupling, hanya dapat berubah dengan merubah pola lokasi fasilitas dan proses operasional dari perusahaan itu. Level minimum dari persedaian yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan penawaran dengan permintaan, menunjukan sulitnya tugas menaksir kebutuhan – kebutuhan musiman. Dengan pengalaman beberapa kali periode musiman, maka persedian yang dibutuhkan untuk mencapai penjualam yang marjinal selama periode tinggi permintaan, dapat diproyeksikan dengan cukup baik. Suatu rencana persediaan musiman dapat dirumuskan berdasarkan pengalaman ini. E. Sistem Pengawasan Persediaan Persediaan adalah suatu aktivita yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang- barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. a. Jenis-jenis Persediaan Ada beberapa jenis persediaan, antara lain : 1. Batch Stock / Lost Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu juga. Keuntungan yang dapat diperoleh dari Batch Stock / Lost Size Inventory antara lain : a) memperoleh potongan pada harga pembelian b) memperoleh efisiensi produksi c) adanya penghematan didalam biaya pengangkutan 2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.
  • 36. 3. Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapai flukuasi permintaan yang dapay diramalkan, berdasarkan pada musiman yang terjadi dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan meningkat. Adanya persediaan dapat menimbulkan biaya-biaya yang terjadi dari persediaan tersebut , antara lain : 1. Biaya pemesanan (ordering costs) 2. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying costs) 3. Biaya kekurangan persediaaan (out of stock costs) 4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs) Cara-Cara penetuan jumlah persediaan, Ada 2 sistem yang umum dikenal dalam menentuan jumlah persediaan akhir suatu periode yaitu : 1. Periode System yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik dalam menentukan jumlah persediaan akhir. 2. Perpetual System / Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina catatan administrasi persediaan. setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari pembelian ataupun penjualan dicatat atau dilihat dalam kartu administrasi persediaannya. b. Metode penilaian persediaan Ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penilaian persediaan yaitu : 1. First In, First Out (FIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang yang sudah terjual dinilai menurut harga pemelian barang yang terdahulu masuk. 2. Cara rata-rata tertimbang (weight average method), cara ini didasarkan atas harga rata-rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah yang diperoleh pada masing-masing harga. 3. Last In, Firs Out (LIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa barang yang telah terjual dinilai menurut harga pembelian yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang masih ada /stock, dinilai berdasarkan harga pembelian barang yang terdahulu. c. Perbandingan atas hasil penilaian Bila mana keadaan harga stabil , maka semua cara penilaian menghasilkan angka yang sama . Akan tetapi bila fluktuasi harga tidak stabil (nail turun) maka masing-masing cara akan menghasilkan angka yang berbeda, pada saat harga meningkat: 1. Metode FIFO meunjukkan : a) Nilai persediaan akhir yang tinggi b) harga pokok barang yang terjual yang rendah c) Profit yang lebih besar 2. Metode LIFO menunjukkan :
  • 37. a) Nilai persediaan akhir yang rendah b) Harga pokok barang yang terjual tinggi c) Profit yang rendah d. Pengawasan Persediaan Fungsi – fungsi utama dari pengawasan persediaan yang efektif adalah : 1. Memperoleh bahan-bahan yaitu menetapkan prosedur untuk memperoleh suatu suplai yang cukup dari bahan-bahan yang dibutuhkan baik kualitas maupun kuantitas 2. Menyimpan dan memelihara bahan-bahan dalam persediaan , yaitu mengadakan suatu system penyimpanan untuk memelihara dan melindungi bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam persediaan. 3. Pengeluaran bahan-bahan dengan tepat pada saat serta tempat dimana dibutuhkan 4. Meminimalisasi investasi dalam bentuk bahan atau barang (mempertahankan persediaan dalam jumlah yang optimum setiap waktu)/ Adapun tujuan pengawasan persedian sebagai berikut : 1. Menjaga jamham sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi 2. Menjaga supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau kelebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar 3. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat biaya pemesanan menjadi besar. e. Organisasi Pengawasan Persediaan Dalam Perusahaan Pabrik Dilihat dari proses produksinya, maka organisasi pengawasan persediaan dapat diatur sebagai berikut : 1. pada perusahaan pabrik dengan proses terus menerus, pengawsan persediaan biasanya merupakan sebagian dari pengawasan produksi, karena perlunya dipertahankan arus bahan- bahan yang dibutuhkan untuk operasi yang lancer dan efisien dari kegiatan produksi 2. pada perusahaan pabrik dengan proses terputus-putus, keperluan akan kelancaran arus bahan- bahan tidak begitu penting dan dalam hal pengawasan persediaan dapat menjadi tanggungjawab dari manajer pabrik, pimpinan produksi, kepala bagian pembelian atau pejabat-pejabat setingkat yang tergantung dari besar kecilnya perusahaan dan organisasinya. A. Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management)
  • 38. Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo. Pembiayaan Jangka Pendek Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang harus di lunasi dalam jangka waktu < 1tahun. A. Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts payable/trade credit, short term bank loans, dan commercial paper : 1. Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah diterima, tetapi belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang pajak. Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan atau bulanan, sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji atau gaji terhutang. Accruals meningkat secara otomatis atau spontan jika operasi perusahaan menigkat. Waktu pembayaran upah/gaji ditentukan oleh dorongan ekonomi dan kebiasaan industri, sedangkan pembayaran pajak ditentukan oleh hukum. 2.Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaan yang timbul dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual dan sebagai utang usaha oleh pembeli. Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk perusahaan kecil, karena perusahaan kecil relative sulit untuk memperoleh hutang dari lembaga keuangan sehingga terpaksa tergantung pada hutang dagang.[1] Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda pembayaran utang secara di sengaja. Komponen utang dagang : a. Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode diskon. b. Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui komponen yang gratis yang biayanya berupa diskon yang tidak diambil. 3. Short Term Bank Loans / hutang bank Sifat/ciri kredit bank adalah : a. Jatuh tempo
  • 39. b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari pinjaman,suku bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan serta ketentuan lain yang telah di sepakati pihak bank dan peminjam. c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro. d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di berikan bank kepada nasabahnya untuk periode tertentu. e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada perusahaan oleh bank/lembaga keuangan bukan bank hampir sama dengan plafon kredit,bedanya yaitu kredit revolving punya ikatan hukum dan di bebani premi. Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut : a. Simple interest Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini dibayar pada saat kredit jatuh tempo. b. Discount interest Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di bayar dimuka sehingga jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil daripada nilai nominal kredit. Add-on interest Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan kembali ke jumlah kredit tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang akan di bayar secara cicilan. Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank yang akan di pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih bank antara lain sebagai berikut : a. Kesediaan menanggung resiko Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri akan mengakibatkan risiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya menangani suatu industri. b. Nasihat dan penyuluhan Membantu perusahaan yang diberikredit agar dapat tumbuh terus sehingga nantinya dapat menjadi nasabah penting bagi bank tersebut.
  • 40. c. Loyalti kepada nasabah Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya, jika nasabahnya dalam masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha mencarikan jalan keluar untuk memperbaiki keadaan nasabah. d. Spesialisasi Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman dan hubungan yang erat dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong bank untuk bekerja sama secara lebih kreatif dan memberi dorongan secara lebih aktif bagi perusahaan di bidang tersebut. e. Jumlah kredit maksimum Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar kecilnya modal bank yang bersangkutan. f. Merchant banking Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga mempunyai penyertaan modal serta memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang bersangkutan. g. Jasa-jasa lainnya Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit. 4. Commercial Paper Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar untuk dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek. Sumber dana jangka pendek : a. Tanpa jaminan : kredit dagang b. Dengan jaminan : kredit bank Bentuk jaminan : a. Surat berharga b. Piutang c. Persediaan
  • 41. Sumber pembelanjaan untuk piutang dagang diantaranya factoring, pledge of accounts receiveable, dan banker’s acceptance facility. a. Factoring Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang dimiliki perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank(faktor). Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat piutang (faktor) dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor tidak dapat menagih piutangnya dari pihak yang berutang , tanpa hak regres (without recourse) yaitu risiko atas tidak tertagihnya piutang tersebut telah seluruhnya menjadi tanggung jawab si faktor. b. Pledge of accounts receiveable Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat memperoleh dana dari lembaga keuangan nonbank dengan hak regres. Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian dengan suatu ikatan yang disebut jaminan gadai. c. Banker’s acceptance facility Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran dalam bentuk banker’s LC(letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk persediaan adalah blanket inventory lien, trust receipts, dan field warehouse financing. B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan. C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek :
  • 42. 1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual. 2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank. D. Pendanaan Spontan Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya. Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit E. Pendanaan Tidak Spontan Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain : 1. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor. Biasannya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper. 2. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank. Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini, dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman) 3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan yang mempunyai piutang, factoring memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena factoring merupakan alternative investasi. 4. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk melunasi pinjaman.
  • 43. 5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman dalam presetase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan. 6. Akseptasi Bank 7. Report F. Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa mengevaluasi dengan menggunakan kerangka : • Strategi pendanaan secara keseluruhan • Biaya • Kerersediaan • Fleksibilitas SUMBER-SUMBER PINJAMAN JANGKA PENDEK TANPA JAMINAN Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh dalam usaha biasanya terdiri dari bank loan dan commercial papers. Pinjaman Bank (bank loans) Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman jangka pendek tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short-term, self- liquidating loan yaitu pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk membiayai piutang dan persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi kas secara cepat (likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman dapat diperoleh dengan sendirinya. Perhitungan Tingkat Bunga Pinjaman (loan interest rates) Secara umum, terdapat tiga metoda perhitungan tingkat bunga: a. Collect basis Contoh: kredit yang diterima Rp. 100 juta. Tingkat bunga 15%. Pada akhir tahun debitur membayar bunga Rp. 15 juta (plus Rp. 100 juta pokok pinjaman). Dengan demikian, tingkat bunga efektifnya: (Rp. 15 juta / Rp. 100 juta) x 100% = 15%. b. Discount basis
  • 44. Contoh: apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awal tahun (karena bunganya diminta terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100 juta pada akhir tahun, maka tingkat bunga efektifnya adalah: (Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65% c. Add-on basis Contoh: apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta membayar secara angsuran (misalnya per bulan), maka pembayaran per bulan sebesar: {Rp. 100 juta (1.15) / 12} = Rp. 9.583.000,-. Dengan demikian, tingkat bunga per bulan dapat dihitung dengan menggunakan konsep time value of money: 12 9.583.000 100.000.000 = Σ t = 1 (1 + i) 12 dengan cara trial and error, akan diperoleh i (tingkat bunga sekitar 2,2% per bulan. Dengan demikian, tingkat bunga per tahun sekitar: (1 + 0.022)12 – 1 = 29,84% Dasar pembagian tingkat bunga pinjaman adalah: 1. Prime rate of interest Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank komersil dengan reputasi terbaik kepada debitur korporasi dengan credit rating yang tinggi. 2. Fixed rate loan Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread (margin) dan berlaku tetap sampai dengan tanggal jatuh tempo kredit. 3. Floating-rate loan Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread (margin) dan berlaku mengambang (bisa berubah-ubah) meskipun kredit belum jatuh tempo. Contoh: Jumlah kredit $ 10,000 Bunga 1 tahun $ 1,000 Berapa effective annual rate: Apabila bunga dibayarkan setelah tanggal jatuh tempo? ($1,000 / $10,000) x 100% = 10,0%. Apabila bunga dibayarkan di depan (pada saat penerimaan pinjaman)? {$1,000 / ($10,000 – $1,000) x 100%} = 11,1%
  • 45. Secara umum, terdapat tiga bentuk pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang banyak diaplikasikan, yaitu: 1. Single payment notes Kredit jangka pendek bersifat akad kredit berlaku untuk sekali dan kredit harus lunas pada saat jatuh tempo. 2. Compensating balances Jumlah saldo yang harus dipelihara oleh debitur dengan jumlah misalnya 10% sampai 20% dari jumlah limit kredit sebagai cadangan pembebanan bunga atau biaya administrasi kredit lainnya. Contoh: Limit kredit $1,000,000 Suku bunga 10% per tahun atau 10% x $1,000,000 = $100,000 per tahun. Compensating balances 20% atau $200,000 Akan tetapi, the effective annual rate of the funds sebenarnya adalah: ($100,000/$800,000) x 100% = 12.50% (bukan 10%) 3. Annual clean-up Untuk meyakinkan bahwa kredit yang dipinjam untuk pembiayaan sesuai perjanjian, bank sering meminta adanya “annual cleanup”, yaitu Rekening Pinjaman bersaldo “nihil” pada hari-hari tertentu pada tahun masih berlakunya masa pinjaman, hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya penyalahgunaan tujuan kredit, misalnya kredit berjangka pendek digunakan untuk kredit jangka panjang. B. Sumber Dana Jangka Pendek Berdasarkan spontan tidaknya suatu pendanaan, maka pendanaan jangka pendek dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Pendanaan spontan. Pendanaan spontan adalah sumber dana yang ikut berubah apabila aktivitas perusahaan berubah. 2. Pendanaan yang memerlukan negosiasi. Pendanaan ini mengharuskan perusahaan untuk melakukan negosiasi untuk menambah atau mengurangi dana yang dipergunakan oleh perusahaan. Sumber pendanaan ini biasanya berasal dari bank dalam bentuk kredit jangka pendek.