Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
Makalah
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Krisis moneter yang yang terjadinya di Indonesia yang ditandai dengan merosotnya sendi-
sendi perekonomian termasuk perbankan yamg diakibatkan oleh nilai tukar rupiah yang jatuh
terhadap nilai tukar dollar. Inflasi merupakan salah satu dampak dari terjadinya krisis
ekonomi berkepanjangan yang melanda suatu negara. Inflasi adalah suatu keadaan dimana
terjadi kenaikan hargaharga secara tajam (absolute) yang berlangsung secara terus-menerus
dalam jangka waktu yang cukup lama yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil
(intrinsik) mata uang suatu negara.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah dengan
menekan uang beredar baik dalam arti sempit (M1) maupun arti luas (M2) atau likuiditas
perekonomian. Efek dari kebijakan ini, bank-bank swasta maupun bank-bank pemerintah
berlomba-lomba menaikkan suku bunga. Bunga yang diberikan oleh bank-bank pada
masyarakat merupakan daya tarik yang utama bagi masyarakat untuk melakukan
penyimpanan uangnya dibank, sedangkan bagi bank, semakin besar dana masyarakat yang
bisa dihimpun, akan meningkatkan kemampuan bank untuk membiayai operasional aktivanya
yang sebagian besar berupa pemberian kredit pada masyarakat. Untuk itu pemerintah
melakukan kebijakan moneter dengan menekan jumlah uang beredar melalui peningkatan
suku bunga bank.
Obligasi dan saham keduanya adalah instrument keuangan yang disebut sekuriti namun
bedanya adalah bahwa pemilik saham adalah bagian dari pemilik perusahaan penerbit saham,
sedangkan pemegang obligasi adalah semata merupakan pemberi pinjaman atau kreditur
kepada penerbit obligasi. Obligasi juga biasanya memiliki suatu jangka waktu yang ditetapkan
dimana setelah jangka waktu tersebut tiba maka obligasi dapat diuangkan sedangkan saham
dapat dimiliki selamanya terkecuali obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah inggris yang
disebut gilts yang tidak memilik jangka waktu jatuh tempo.
Obligasi secara ringkasnya adalah utang tetapi dalam bentuk sekuriti “Penerbit”. Obligasi
adalah sipeminjam atau debitur, sedangkan “pemegang” Obligasi adalah pemberi pinjaman
atau kreditur dan “Kupon” Obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar oleh debitur
kepada kreditur. Dengan penerbitan Obligasi ini maka dimungkinkan bagi penerbit Obligasi
guna memperoleh pembiayaan investasi jangka panjangnya dengan sumber dana dari luar
perusahaan.
2. 2
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian tingkat bunga?
2. Apakah fungsi suku bunga?
3. Bagaimanakah pengukuran tingkat bunga?
4. Apakah pengertian obligasi dan karakteristik obligasi?
5. Bagaimanakah penilaian obligasi?
6. Bagaimanakah hubungan antara tingkat bunga dan obligasi?
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tingkat Bunga
Menurut Karl dan Fair suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman,
dalam bentuk persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun
dibagi dengan jumlah pinjaman. Pengertian suku bunga adalah harga dari pinjaman.Suku bunga
dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu.Bunga merupakan suatu ukuran harga
sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur. Karya Tulis
(2014)
2.2 Fungsi Suku Bunga
Adapun fungsi suku bunga menurut adalah :
Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.
Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan
penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya,
pemerintah mendukung pertumbuhan suatu sektor industri tertentu apabila perusahaan-
perusahaan dari industri tersebut akan meminjam dana. Maka pemerintah memberi tingkat
bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor lain.
Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. Ini
berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.
2.3 Pengukuran Tingkat Bunga
Instrumen pasar utang di bagi menjadi empat jenis, yaitu pinjaman sederhana, pinjaman
dengan pembayaran tetap, obligasi kupon, dan obligasi tanpa kupon atau obligasi diskonto.
Keempat instrument pasar utang ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat bunga.Tingkat
bunga pasar utang berbeda dengan tingkat bunga bank sentral karena tingkat bunga bank sentral
merupakan salah satu instrument kebijakan moneter, tetapi tingkat bunga bank sentral terintegrasi
dengan tingkat bunga pasar utang.
a. Pinjaman Sederhana
Pinjaman sederhana (simple loan) adalah sejumlah pinjaman debitur yang dibayar kembali
pada waktu jatuh tempo ditambah bunga pinjaman. Dari pinjaman sederhana tingkat bunga
dihitung sebagai berikut :
R = (TP – LV)/ LV x 100 %
Dimana :
R = tingkat bunga nominal
TP = total pembayaran
LV = nilai pinjaman
4. 4
Misalkan bank membuat pinjaman sederhana terhadap pelanggan atau debitur bank senilai
Rp. 100 juta dengan waktu jatuh tempo satu tahun.Debitur atau pelanggan bank tersebut membayar
kembali pinjaman ditambah bunga sebesar Rp. 110 juta sesudah satu tahun.Berdasarkan
persamaan di atas, tingkat bunga dari pinjaman tersebut adalah 10 persen per tahun.
b. Pinjaman Pembayaran Tetap
Pinjaman pembayaran tetap ( fixed payment loan ) adalah sejumlah pinjaman debitur yang
dibayar setiap periode di tambah bunga pinjaman dengan jumlah tetap, biasanya per bulan.
Masalah dalam pinjaman pembayaran tetap adalah menentukan pembayaran tetap awal tahun.
Formula pinjaman pembayaran tetap adalah :
LV = FP/(1+R) + FP/(1+R)2 + … + FP/(1+R)T
LV = FP x (1-1/(1+R)T)/R
Dimana:
FP = jumlah pembayaran tetap
T = periode waktu jatuh tempo
Misalkan bank memberikan pinjaman sebesar Rp. 100 juta dengan pembayaran tetap selama 20
tahun dan tingkat bunga 12 persen per tahun. Jumlah pembayaran tetap per tahun selama 20 tahun
adalah Rp. 13,388 juta atau Rp. 1,116 juta per bulan [ 100 = (FP/0,12) x (1-1/1,1220 .
c. Obligasi Kupon
Obligasi kupon ( cupon bond ) artinya penerbit atau penjual obligasi membayar bunga tetap
(coupon payment ) kepada pemegang obligasi setiap tahun dan nilai nominal pada waktu jatuh
tempo. Masalah umum pada obligasi kupon, dimana system pembayaran hamper sama dengan
pinjaman pembayaran tetap, yaitu :
P = C/(1+R) + C/(1+R)2 + … + C/(1+R)n + F/(1+R)T
P = C x (1-1/(1+R)T)/R + F/(1+R)T
Dimana :
P = harga obligasi kupon
C = kupon obligasi
F = nilai nominal obligasi
d. Obligasi Tanpa kupon atau Obligasi Diskonto
Obligasi diskonto ( discount bond atau zero-coupond bond ) adalah obligasi tanpa kupon
yang dibeli dibawah harga nominal dan dibayar kembali besar nominal sesudah jatuh tempo.
Metode perhitungan tingkat bunga dari obligasi diskonto atau tanpa kupon mirip dengan
perhitungan pinjaman sederhana, yaitu :
R = (F – P) / P
Misalkan bila nominal dari satu tahun obligasi jangka pendek pemerintah sebesar Rp. 5 juta
dengan harga pembelian Rp. 4,5 juta. Tingkat bunga berdasarkan Persamaan di atas adalah 11,11
persen [(5-4,5)/4,5].
5. 5
Dari contoh diatas di tunjukan bahwa harga obligasi dengan tingkat bunga berhubungan
negative. Jika tingkat bunga naik maka harga obligasi turun, sebaliknya jika tingkat bunga turun
maka harga obligasi naik
2.4 Pengertian dan Karakteristik Obligasi
Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang merupakan
suati pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk
membayar kembali pokok utang beserta bunga pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.
Obligasi mempunyai beberapa karateristik yaitu :
1. Bunga
Obligasi memiliki bunga yang sering disebut cupon, merupakan salah satu bentuk
pendapatan yang diperoleh pemegang obligasi. Bunga obligasi pada umumnya tetap
dan dibayarkan secara periodik, dalam perkembangannya adalah obligasi dengan
bunga tidak tetap/mengambang, yang besar kecilnya tergantung pada perkembangan
suku bunga dipasar.
2. Nilai nominal
Obligasi memiliki nilai nominal yaitu nilai yang tercantum dalam obligasi dan
merupakan jumlah nilai yang akan dibayar kembali ketika obligasi jatuh tempo.
3. Jangka waktu jatuh tempo
Obligasi memiliki waktu jatuh tempo yang terbatas, yaitu tanggal saat nilai nominal
obligasi harus di lunasi oleh perusahaan yang menerbitkan obligasi. Jangka waktu
obligasi sangat bervariasi tergantung kebutuhan dana perusahaan, biasanya lebih dari
5tahun.
2.5 Penilaian Obligasi
Dengan berjalannya waktu suku bunga di pasar mengalami perubahan. Karena arus kas atau
pendapatan obligasi tetap, maka nilai obligasi akan berfluktuasi. Untuk menentukan nilai-nilai
obligasi pada suatu saat tertentu, maka perlu diketahui jangka waktu sisa umur obligasi sampai
dengan jatuh tempo, nilai nominal, kupon, bunga suku pasar.
Contoh soal : perusahaan GLOBAL menerbitkan obligasi dengan jangka waktu jatuh tempo 10
tahun, dengan nominal Rp 1.000.000,- dan kupon dibayarkan setiap tahun Rp 80.000,- jika suku
bunga pasar sebesar sama dengan coupon rate 8%, maka nilai obligasi adalah (Rita;2013) :
Nilai sekarang dari nilai obligasi = Rp 1.000.000 / (1,08)10
=Rp. 1.000.000 / 2,1589
= Rp.463.190
Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi = Rp. 80.000 x (1-1 / (1,08)10
= Rp. 80.000 x (1-1/2, 1589) / 0,08
6. 6
= Rp. 80.000 x 6, 7101
= Rp. 58.463.190
Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi = Rp. 80.000 x (1-1 / (1,08)10}/0,08
= Rp. 80.000 x (1- 1 ½, 1589{/0,08
= Rp. 80.000 x 6, 7101
= Rp. 586.810
Nilai obligasi = Rp. 463.190 + Rp. 536.810
= Rp. 1.000.000
Jika suku bunga di pasar tahun kemudian naik menjadi 10%, maka nilai obligasi
perusahaan GLOBAL, untuk sisa umur obligasi, selama 9tahun adalah :
Nilai sekarang dari nilai obligasi = Rp 1.000.000/(1,10)9
= Rp 1.000.000/2,3579
= Rp 424.100
Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi = Rp 80.000 x (1-1/(1,10)9}/0,10
= Rp 80.000 x (1-1/2,3579}/0.10
= Rp 80.000 x 57.590
= Rp 460.720
Nilai obligasi = Rp 424.100+Rp 460.720
= Rp 884.820
Jika suatu bunga di pasar 1 tahun kemudian turun menjasi 6%, maka nilai obligasi
perusahaan GLOBAL untuk sisa umur selama 9 tahun adalah nilai sekarang dari nilai obligasi =
Rp 1.000.000/(1,06)9= Rp 1.000.000 /1,6895
= Rp 544.140
Nilai obligasi = Rp 591.890 + Rp 544.140
= Rp 1.136.030
Berdasarkan contoh yang telah dikemukakan, secara umum nilai obligasi dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
Nilai obligasi = Cx(1-1/(1+r)t}/r+F/(1+r)t
7. 7
Keterangan : F = nilai nominal obligasi
C = kupon yang dibayarkan setiap periode
t = jangka waktu sampai dengan jatuh tempo
r = suku bunga dipasar
2.6 Hubungan Antara Tingkat Bunga dan Obligasi
Dengan berubahnya suku bunga maka nilai obligasi pun berfluktuasi. Secara umum dapat
dikatakan bahwa bila suku bunga pasar menigkat maka nilai obligasi akan menurun, begitu pula
sebaliknya. Khalid (399;1985). Dengan demikian orang atau perusahaan yang mempunyai
investasi dalam obligasi selalu menghadapi risiko perubahan suku bunga.
Untuk memahami bagaimana hubungan obligasi dan tingkat bunga, maka kami
menggunakan tiga contoh dari macam-macam obligasi dari yang pertama obligasi jangka
pendek,dan obligasi jangka panjang. Dibawah ini akan dijelaskan satu-persatu dari hubungan
macam-macam obligasi terhadap tingkat bunga.
Nilai Obligasi = 𝑉𝑑=
𝐶
1+𝑘 𝑑
+
𝑀
1+𝑘 𝑑
= C (𝑃𝑉𝐼𝐹12%,1 𝑡ℎ𝑎𝑢𝑛 ) + M(𝑀𝑉𝐼𝐹15%,1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 )
Di mana :
𝑉𝑑= nilai dari pada hutang atau obligasi
C = pembayaran bunga tahunan
M = nilai maturitas
𝑘 𝑑= suku bunga yang berlaku untuk hutang berupa obligasi
1. Obligasi Jangka Pendek
Misalkan sebuah perusahaan yang kuat keadaan keuangannya seperti Rock of Gibraltar Inc.
mengeluarkan obligasi 1 tahun dengan nilai $ 1.000 dimana dijanjikan bunga $120 pada akhir
tahun disamping nilai normal bersangkutan. Obligasi ini dikatakan mempunyai tarif kupon 12%
dan nominal $1.000. Nilai-nilai didlam contoh bisa dimasukkan dalam persamaan diatas maka
nilai obligasi dengan kupon 12% akan turun jadi $973,95 bila suku bunga umum naik jadi 15%
yaitu:
𝑉𝑑=
$120
1+0,15
+
$1.000
1+0,15
= $120(0,8696) + $1,000(0,8696)
= $104,35 + $869,60
= $973,95
8. 8
2. Obligasi Jangka Panjang
MIsalkan Rock Of mengeluarkan obligasi 15 tahun kupon 12 % dengan nilai nominal $1.000.
dalam hal ini pengembalian adalah nilai sekarang dari pada pembayaran bunga yang diterima tiap-
tiap tahun selama 15 tahun ditambah nilai maturitas pada akhir jangka waktu tersebut. Nalai dari
obligasi tersebut adalah:
𝑉
𝑑=
𝐶
(1+𝑘 𝑑)
+
𝐶
(1+𝑘 𝑑)
+⋯+
𝐶
(1+𝑘 𝑑)
+
𝑀
1+𝑘 𝑑
𝑉𝑑= $120(𝑃𝑉𝐼𝐹𝐴15%,15 ) + $1,000 (𝑃𝑉𝐼𝐹15%,15)
= $120(5,8474) + $1000(0,1229)
= $701,69+$122,90
=$824,59
Dari penjabaran diatas terlihat bahwa obligasi jangka pendek tidak terlalu peka terhadap
perubahan dalam suku bunga pasar. Pada tingkat suku bunga 12%, semua jenis obligasi bernilai
sama yaitu $1.000. ketika suku bunga pasar naik 20% . nilai obligasi jangka panjang 12 tahun
turun jadi $626 , tetapi obligasi jangka pendek 1 tahun hanya turun sampai $998. Kecenderungan
turunya harga obligasi karena menigkatnya suku bunga dikenal sebagai risiko suku bunga.
Sehingga dapat disimpukan dapat dilihat bahwa semakin panjang jangka waktu obligasi akan
semakin besar perubahan harganya sebagai response terhadap perubahahan suku bunga. Sekarang
menjadi jelas mengapa manajer keuangan perusahaan enggan memegang cadagan dala dalam
bentuk instruritas hutang jangka panjang.
9. 9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Secara historis suku bunga hampir sama tua dengan peradaban manusia, dengan kata lain
suku bunga sudah ada sejak lama. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh
Kidwell yang menyatakan bahwa orang yang telah meminjam barang kepada orang lain dan
kadang-kadang mereka telah meminta imbalan atas jasa yang diberikan. Imbalan itu disebut
sewa yakni harga dari meminjam harta milik orang lain. Sedangkan Miller menyatakan bahwa
bunga adalah sejumlah dana, dinilai dari uang, yang diterima si pemberi pinjaman (kreditur) ,
sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah
kebutuhan dana, persaingan dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor
promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Kebijakan
pemerintah, dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita, tidak boleh
melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Jangka waktu, semakin panjang jangka
waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya
kemungkinan resiko di masa mendatang. Serta faktor-faktor yang lain yaitu target keuntungan
yang diharapkan, reputasi perusahaan, kualitas jaminan dan daya saing produk. Tingkat suku
bunga sangat berperan terhadap perekonomian suatu Negara. Tingkat suku bunga sangat
berperan terhadap naik rendahnya inflasi, investasi dan besarnya dana simpanan dalam bank.
Obligasi kini menjadi alternative bagi perusahaan untuk mendapatkan modal dalam
jumlah yang besar tanpa harus melalui syarat-syarat yang rumit ketika akan meminjam dana ke
Bank karena dalam obligasi ini penjualannya akan dipublikasikan dan dijual kepada investor
langsung. Pada dasarnya obligasi ini adalah surat tanda utang yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memperoleh modal. Secara umum obligasi memiliki jangka waktu jatuh tempo antara 10
sampai 30 tahun, namun ada juga obligasi yang memiliki jangka waktu jatuh tempo antara 7
sampai 10 tahun. Sedangkan bunga atau kupon yang diberikan bagi pemegang obligasi ini stabil
berbeda dengan pemegang saham yang cenderung berflutuaktif. Sedangkan perusahaan dengan
adanya obligasi dan sham prefer ini memberikan perlindungan pajak. Hal ini disebabkan karena
pembayaran bunga dan dividen untuk saham prefer dan obligasi yang komulatif ini merupakan
pengurang pajak. Dilihat dari segi kepemilikannya pemegang obligasi ini disebut sebagai
kreditur. Serta obligasi ini memiliki jatuh tempo. Konsekuensinya lain penggunaan obligasi ini
adalah ketidakmampuan membayar bunga dapat mengakibatkan kebangkrutan sedangkan
ketidakmampuan membayar dividen tidak berakibat apa-apa.
10. 10
DAFTAR PUSTAKA
J. FredWeston,E. F. 1986. Dasar-dasarManajemen Keuangan. Jakarta:Erlangga.
Karya.T.2014.Bunga.Pengertian Tingkat Bunga.diambil dari:https://karyatulisilmiah.com/pengertian-
tingkat-bunga/ 3 Oktober 2017
Rita.2013. Obligasi. Penilaian Obligasi.diambil dari:https://www.slideshare.net/BellaCaa/penilaian-obligasi-
manajemen-keuangan 4 oktober 2017
Weston.J.F,Thomas E.C.2002.Obligasi dan tingkat bunga.Manajemen Keuangan.Jakarta:Erlangga.
Zaka Pedia.2015.Fungsi Obligasi.Manfaat Obligasi dan Tujuan .Diambil
dari:Investasi.http://www.zakapedia.com/2014/09/pengertian-obligasi-jenis-manfaat-dan.html 4
oktober 2017
Efekdomino.2014.Kegunaan Utama Obligasi.Catatan Kaki Bisnis & Investasi:diambil
dari:http://www.efekdomino.com/2014/02/kegunaan-utama-obligasi.html