SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
MANAJEMEN KEUANGAN
RESUME BAB 1-7
Nama : Ayu Lestari
Nim : 11011700102
Kelas : 2S – Manajemen
Ruangan/Hari : B 1.1 / Minggu
2 S - MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN (UNIBA)
TAHUN 2018
BAB 1
Bursa (Pasar) Keuangan
Bursa keuangan mempertemukan calon peminjam dan mereka mempunyai dana berlebih untuk
dipinjamkan. Ada berbagai jenis bursa keungan di Negara-negara maju, dan setiap jenis terdiri
dari banyak lembaga, antara lain sebagai berikut:
1.Pasar aktiva fisik, yakni tempat jual beli produk sepert sandang, pangan, peralatan, dan
perkakas. Bursa keuangan berurusan dengan saham, obligasi, promes, hipotik, dan klaim lain
atas aktiva rill.
2.pasar “saat ini” dan pasar berjangka (spot and futures market) mengacu pada saat penyerahan.
Spot market berarti bahwa “aktiva” yang diperdagangkan diserahkan ditempat atau diserahkan
dalam dua tiga hari kemudian sedangkan dalam fuures market atau pasar berjangka penyerahan
mungkin baru akan berlangsung beberapa bulan kemudian.
3.Pasar uang (money markets) dan pasarmodal (capital markets) keduanya merupakan bursa
keuangan, tetapi jenis sekuritas serta janmgka waktu yang dikelola berbeda. Psar uangn adalah
bursa untuk sekuritas utang dengan jatuh tempo kurang dari setahun. Pasar modal adalh brsa
utang jangka panjang dan saham perseroan.
4.Bursa hipotik bersangku-paut dengan pinjaman untuk real estate hunian, komersial, dan
industri, dan tanah pertanian atau perkebunan, sedangkan bursa kredit konsumen berkaitan
dengan pinjaman untuk mobil dan perkaks, pendidikan, hiburan, dan sebagainya.
5.Juga terdapat pasar dunia, nasinal, regional, dan lokal. Artinya, berdasarkan ukuran
danjangkauan opersi perusahaan, dapat ditentukan pada tingkat pasar mana ia bisa memperoleh
pinjaman. Makin besar ukurannya dan makin luas jangkauannya, makin mampu ia merambah
pasar dunia.
6.Pasar perdana adalah bursa tempat perseroan pertama sekali menerbitkan / menjual saham baru
untuk menambah modalnya (emisi). Pasar sekunder adalah bursa tempat sekuritas dan aktiva
keuangan lainnya diperdagangkan oleh para investor setelah diterbitkan melalui pasar perdana.
Tingkat Suku Bunga
Alokasi modal diantara berbagai perusahaan ditentukan oleh suku bunga. Perusahaan dengan
peluang investasi yang sangat mengntungkan bersedia dan mampu membayar imbalan tertinggi
atas modal dari erusahaan yang tidak eefisien atau dari perusahaan yang produknya tidak
dibutuhkan.
Gambar 3-2 memperlihatkan bagaimana penawaran dan permintaan berinteraksi guna
menentukan suku bunga di dua pasar modal.
Gambar 3-2
Suku bunga sebaai fungsi dari Penawaran dan permintaan atas Dana
Pasar A : Sekuritas Berisiko Rendah Pasar B : Sekurias Berisiko Tinggi
Suku Bunga, k Suku Bunga, k
(%) (%)
S’ S’
k = 10 k = 12
8 D’ D’
D”
0 Dolar 0 Dolar
Jika permintaan terhadap dana menurun di suatu pasar, sebagaimana lazimnya terjadi pada masa
resesi, kurva permintaan akan bergeser ke kiri seperti terlihat pada Kurva D” di Pasar A. Suku
bunga keseimbangan atas ekuilibrium dalam hal ini menurun menjadi 8 persen. Dengan cara
demikian, Anda juga dapat membeyangkan apa yang akan terjadi jika bank sentral memperketat
kredit: Kurva penawaran S’ akan bergeser ke kiri dan ini akan menaikkan suku bunga dan
memperkecil tingkat peminjaman dalam perekonomian.
Determian dari Suku Bunga Besar
Pada umumnya, suku bunga nominal atau suku bunga yang ditetapkan atas sekuritas utang, k,
terdiri dari suku bunga yang bebas resiko, yakni k*, ditambah sejumlah premi yang
mencerminkan dampak inflasi, tingkat resiko sekuritas tersebut dan tersedianya pasar bagi
sekuritas bersangkutan. Hubungan itu dapat dinyatakan sebagai berikut:
Suku bunga pasar = k = k* + IP + DRP + LP + MRP
Dan jika kirta gabungkan k* + IP jumlahnya dinyatakan sebgai kRF maka persamaanya adalah :
k = kRF + DRP + LP + MRP
Suku bunga riil yang bebas risiko, k* adalah suku bunga sekuritas tanpa risiko penunggakan
(biasanya sekuritas pemerintah jika tingkat inflasi nol persen)
Suku nominal yang bebas risiko, kRF adalah suku bunga yang bebas risiko sama sekali; kRF
umumnya hampir sama dengan suku bunga sekuritas pemerintah.
Premi Inflasi (IP) adalah premi untuk inflasi rata-rata yang diperkirakan selama berlaku
sekuritas; jumlah tersebut ditambahkan oleh investor ke suku bunga riil yang bebas risiko.
Premi Risiko Penunggakan (DRP) adalah selisih antara suku bunga obligasi pemerintah dengan
obligasi perseroan apabila keduanya mempunyai tanggal jatuh tempo (jangka waktu) dan pasar
yang sama.
Risiko suku bunga reinvestasi adalah yang terjadi akibat penurunan suku bunga sehingga apabila
obligasi yang telah jatuh tempo diinvestasikan kembali maka hasil bunganya akan berkurang.
Struktur suku bunga berdasarkan jangka waktu adalah hubungan antara hasil bunga (yields) dan
jangka waktu tempo sekuritas.
Kurva hasil bunga adalah grafik yang menggambarkan hubungan hasil bunga dengan jangka
waktu jatuh tempo sekuritas.
Kurva hasil bunga “normal” adalah kurva yang mengarah atau miring ke atas.
Kurva hasil bunga terbalik adalah kurva hasil bunga yang mengarah atau miring ke bawah.
Teori Struktur Suku Bunga Berjangka
Ada tiga teori terpenting yang digunakan untuk menjelaskan bentuk kurva :
1.Teori segmentasi pasar. Adalah teori yagn membagi proses berdasar kan preferensi pemberi
pinjaman dan peminjam berhubungan dengan tanggal jatuh tempo sekuritas.
2.Teori preferensi likuiditas. Adalah teori yang menyatakan bahwa para pemberi pinjaman lebih
suka memberi pinjaman jangka pendek ketimbang jangka panjang., oleh karena itu, mereka
bersedia meminjamkan dana jangka pendek meskipun dengan bunga rendah.
3.Teori pengharapan. Adalah teori yang menyatakan bahwa bentuk kurva hasil bunga tergantung
pada tingkat inflasi yang diperlirakan investor untuk masa mendatang.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga
1.Kebijakan Bank Sentral;
2.Besarnya defisit anggaran pemerintah;
3.Neraca perdagangan kluar negeri;
4.Tingkat kegiatan usaha.
Tingkat Suku Bunga dan Harga Saham
Suku bunga mempengaruhi laba perusahaan dalam dua cara :
a)Karena bunga merupakan biaya, maka makin tinggi suku bunga, makin rendah laba
perusahaan, apabila hal-hal lain tetap konstan.
b)Suku bunga mempengaruhi tingkat aktivitas ekonomi, dan, karena itu mempengaruhi laba
perusahaan.
BAB 2
1. Pengertian Nilai Waktu Dari Uang
Konsep nilai waktu dari uang berhubungan dengan tingkat bunga yang digunakan dalam
perhitungan aliran kas. Nili uang saat ini (present value) akan berbeda dengan nilai uang
tersebut di waktu yang akan datang (future value) karena adanya faktor bunga.
Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika dinilai sekarang
maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu. Faktor bunga
dalam kasus ini dinamakan faktor diskonto (discount factor). Sebaliknya apabila suatu
jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang
tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu. Faktor bunga pada kasus
penggandaan ini dinamakan faktor pengganda atau pemajemukan (compound faktor).
Sebagai contoh, nilai uang Rp. 1000,- yang dimiliki saat ini berbeda dengan nilai uang
Rp. 1000,- yang dimiliki lima tahun lagi. Nilai uang Rp. 1000,- saat sekarang (present
value) diniai lebih tinggi daripada nilai uang tersebut diwaktu yang akan datang (future
value). Hal ini dikarena uang Rp. 1000,- yang diterima sekarang tersebut mempunyai
kesempatan menghasilkan pendapatan, misalnya untuk berdagang dan menjalankan usaha
atau ditabung di bank dengan penghasilan bunga.
Apabila semua aliran kas di dunia usaha sudah pasti, maka tingkat bunga dapat
digunakan untuk menyatakan nili waktu dari uang. Kenyataannya dalam kehidupan bisnis
terdapat ketidakpastian aliran-aliran kas tersebut. Untuk itu perlu menambah suatu premi
resiko pada tingkat bunga sebagai kompensasi adanya ketidakpastian tersebut.
Pembahasan kali inni dipusatkan pada nilai waktu dari uang dan penggunaan tingkat
bunga untuk menyesuaikan nilai aliran kas pada suatu periode tertentu.
2. Nilai Waktu Yang Akan Datang (Future Value)
1. Bunga Sederhana
Penggunaan faktor bunga untuk menilai jumlah uang tertentu dalam proses pemajemukan
dapat digunakan bunga sederhana atau bunga majemuk. Bunga sederhana adalah bunga
yang dibayarkan (dikenakan) hanya pada pinjaman atau tabungan atau investasi
pokoknya saja. Jumlah uang dari bunga sedeerhana merupakan fungsi dari variabel-
variabel : pinjaman pokok, tingkat bunga per tahun, dan jumlah waktu lamanya pinjam.
Rumus untuk menghitung jumlah bunga sederhana adalah :
1. Si = Po (i)
Keterangan
Si = jumlah bunga sederhana
Po = pinjaman atau tabungan pokok
i = tingkat bunga per periode waktu dalam persen
n = jangka waktu
Contoh 1.
Pak Ali memiliki uang Rp. 80.000,- yang ditabung di bank dengan bunga 10% per tahun
selama 10 tahun. Pada akhir tahun ke-10 jumlah akumulasi bunganya adalah :
Si = 80.000 (0.10) (10) = Rp. 80.000,-
Sedangkan untuk mencari nilai masa depan (future value, FV) atau nilai akhir
tabungan tersebut diakhir tahun kesepuluh (FV10), yaitu dengan menjumlahkan pinjaman
pokok dan penghasilan bunganya.
Maka : FV10 = 80.000 + [80.000 (0.10)(10)]
= Rp. 160.000,-
Untuk setiap tingkat bunga sederhana, maka nilai akhir untuk perhitungan akhir n
periode adalah:
FVn = Po + Si = Po + Po (i)(n)
FVn = Po [1 + (i)(n)]
Untuk contoh diatas maka : FV10 = 80.000 [1 + (0.1)(10)]
FV10 = 80.000 (1 + 1) menjadi FV10 = Rp. 160.000,-
Kadang-kadang diketahui nilai akhir suatu deposito dengan bunga i% pertahun
selama n tahun, tetapi pinjaman pokoknya
tidak diketahui. Untuk mencari pinjaman pokok yang diinvestasikan tersebut yaitu nilai
sekarang (present value) dari pinjaman tersebut (PVo = Po) dengan rumus sebagai
berikut :
Contoh 2
Nilai akhir dari sejumlah uang yang didepositokan selama 10 tahun dengan bunga 10%
pertahun adalah Rp. 160.000,-. Berapa jumlah uang yang didepositokan tersebut (Po) ?
2. Bunga Majemuk
Bunga majemuk menunjukkan bahwa bunga yang dibayarkan (dihasilkan) dari pinjaman
(investasi) ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala. Hasilnya, bunga yang
dihasilkan dari pokok pinjaman dibungakan lagi bersama-sama dengan pokok pinjaman
tersebut, demikian seterusnya.
Bunga atas bunga atau penggandaan inilah yang merupakan efek yang mnghasilkan
perbedaan yang dramatis antara bunga sederhana dan bunga majemuk. Konsep bunga
majemuk dapat menyelesaikan berbagai macam masalah di bidang keuangan. Perbedaan
hasil yang diperoleh antara menggunakan bunga sederhana dan bunga majemuk dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Nilai akhir dari Rp. 8.000 untuk berbagai waktu periode dengan bunga 8%
Tahun
Bunga Sederhana
FVn = Po [1 + (i)(n)]
Bunga Majemuk*)
FVn = Po (1 + i)n
0 (awal) Rp. 8.000 Rp. 8.000
1 8.640 8.640
2 9.280 9.331
20 20.800 37.288
50 40.000 375.213
*) Lihat Rumus
Dari tabel diatas terlihat bahwa perhitungan nilai amsa depan antara bunga sederhana dan
bunga majemuk menghasilkan nilai yang berbeda. Semakin lama uang dibungakan, maka
semakin besar perbedaan hasil antara bunga sederhana dan bunga mejemuk.
Contoh 3.
Misalkan seseorang ingin mendepositokan uangnya di Bank PT “MANDIRI
JAYA”sebesar Rp. 800.000,-. Jika tingkat bunga deposito adalah 8% per tahun dan
dimajemukkan setiap tahun, maka menjadi berapakah investasi orang tersebut pada akhir
tahun pertama, kedua, ketiga ?
Pembahasan dari pertanyaan tersebut adalah :
FV1 = Po (1 + i)
= Rp. 800.000 (1 + 0.08)
= Rp. 864.000,-
Apabila deposito Rp. 800.000,- tersebut kita biarkan selama 2 tahun, maka nilai akhir
tahun ke-2 adalah :
FV2 = FV1 (1 + i) = Po (1 + i)(1 + i) = Po (1 + i)2
= Rp. 864.000 (1+0.08) = 800.000 (1.08)(1.08) = 800.000 (1.08)2
= Rp. 933.120,-
Pada akhir tahun ke-3 menjadi :
FV3 = FV2 (1 + i) = FV1 (1 + i)(1 + i) = Po (1 + i)3
= Rp. 933.120 (1+0.08) = 864.000 (1.08)(1.08) = 800.000 (1.08)3
= Rp. 1.007.770,-
Secara umum nilai masa depan (future value) dari deposito pada akhir periode n
adalah :
FVn = Po (1 + i)n atau FVn = Po (FVIFi,n)
Dimana :
FVn = Future Value (nila masa depan atau nilai yang akan datang) tahun ke-n
FVIFi,n = Future Value Interest Factor (yaitu nilai majemuk dengan tingkat bungai%
untuk n periode). Faktor bunga tersebut sama dengan (1 + i)n
Perhitungan nilai majemuk dengan faktor bunga tertentu untuk suatu jumlah uang
ditunjukkan pada tabel 2. Tabel ini menunjukan nilai majemuk untuk contoh 3 diatas
pada akhir tahun ke-1 sampai tahun ke-5.
Tabel 2. Ilustrasi bunga majemuk dari tabungan awal Rp. 800.000,- dengan bunga
8%
Tahun
Jumlah Awal
(1)
Jumlah Akhir (FVn)
(2)
Bunga Majemuk
(3) = (2) – (1)
1 Rp. 800.000 Rp. 864.000 Rp. 64.000
2 864.000 933.120 69.120
3 933.120 1.007.770 74.650
4 1.007.770 1.088.390 80.620
5 1.088.390 1.175.462 87.072
Persamaan FVn = Po (1 + i)n dapat dihitung dengan mudah menggunakan
kalkulator. Mula-mula kita tulis angka 1,08 (apabila bunga 8%), kemudian dipangkatkan
untuk nilai n tertentu, misalnya 2, kemudian hasilnya kalikan 800.000, maka hasil
akhirnya adalah Rp. 933.120. Tabel di atas untuk menghitung nilai dari (1 + i)n = FVIF
i,n untuk beberapa tingkat bunga (i) selama beberapa tahun.
Tabel tersebut dinamakan tabel Faktor Bunga Nilai Majemuk (Future Value Interest
Factor) atau Faktor Bunga Nilai Akhir (Terminal Value Interest Factor). Faktor bunga nilai
mejemuk tersebut digunakan untuk menyelesaikan persamaan FVn = Po (FVIF i,n) di atas. Untuk
mengilustrasikan lebih jelas lagi, berikut ini adalah contoh tabel faktor bunga majemuk beberapa
tingkat bunga selama 5 tahun.
Tabel 3. Contoh nilai akhir faktor bunga dari Rp. 1,- pada 1% pada akhir periode
ke-n (FVIF i,n) = (1 + i)n
Periode
(n)
Tingkat Bunga (i)
1% 3% 5% 8% 10% 15%
1 1,010 1,030 1,050 1,080 1,100 1,150
2 1,020 1,061 1,102 1,166 1,210 1,322
3 1,030 1,093 1,158 1,260 1,331 1,521
4 1,041 1,126 1,216 1,360 1,464 1,749
5 1,051 1,159 1,276 1,469 1,611 2,011
Contoh 4.
Nilai akhir tabungan Rp. 800.000 pada faktor bunga 8% untuk 4 tahun (FVIF,8%,4) sama
dengan Rp. 800.000 x 1,360 = Rp. 1.088.000. Faktor bunga 8% untuk 4 tahun berada
pada kolom bunga 8% dengan baris periode 4 yaitu 1,360. Apabila dilihat pada tabel 2
ternyata jumlah akhir tabungan Rp. 800.000 pada tahun ke-4 sebesar Rp. 1.088.000.
Perbedaan sebesar Rp. 390 terjadi karena pembulatan angka.
Pembahasan di atas terpusat pada faktor tingkat bunga yang digunakan untuk
menghitung nilai masa depan dari sejumlah uang. Konsep nilai majemuk tersebut dapat
digunakan juga untuk menghitung tingkat pertumbuhan lain misalnya pertumbuhan
penduduk, pertumbuhan konsumsi, penghasilan perusahan dan pertumbuhan dividen,
serta hal-hal lain yang berkaitan dengan uang. Apabila dividen perusahaan yang paling
baru adalah Rp. 800,- per lembar saham. Dividen tersebut diharapkan akan berkembang
pada tingkat dividen majemuk sebesar 10% per tahun. Untuk lima tahun kedepan, dividen
diharapkan seperti yang terlihat di bawah ini :
Tabel 4. Dividen yang diharapkan dengan pertumbuhan 10% per tahun
Tahun Faktor Pertumbuhan Deviden per lembar Saham yang
Diharapkan (Rp.)
1 (1,10)1 880
2 (1,10)2 960
3 (1,10)3 1.064
4 (1,10)4 1.171
5 (1,10)5 1.288
Tabel diatas menunjukkan bahwa dividen yang diharapkan selama 5 tahun akan naik
secara majemuk. Namun, perlu diingat bahwa pembayaran dividen dapat direalisasikan
apabila emiten memperoleh laba. Oleh karena itu, dalam kenyataannya pembayaran
dividen seringkali dilakukan menggunakan pertumbuhan konstan. Artinya bahwa
pertumbuhan dividen tersebut dihitung secara sederhana, tidak secara majemuk.
3. Nilai Sekarang (Present Value)
Present Value atau nilai sekarang merupakan besarnya jumlah uang pada awal periode
yang diperhitungkan atas dasar tingkat bunga tertentu dari suatu jumlah uang yang baru
akan diterima atau dibayarkan beberapa periode kemudian. Misalkan, berapakah jumlah
sekarang yang yang dapat berkembang menjadi Rp. 16.000.000,- pada akhir tahun ke-5
dengan bunga 11%. Untuk lebih jelasnya lihat di skema berikut :
Present Value
Jumlah ini disebut dengan nilai sekarang dari Rp.16.000.000,- yang didiskontokan
dengan bunga 11% selama 5 tahun.
Dalam mencari nilai sekarang seperti contoh di atas, tingkat bunga yang digunakan
dikenal dengan sebutan tingkat faktor diskonto (discount factor). Faktor diskonto tersebut
digunakan untuk mendiskontokan suatu nilai tertentu yang akan diterima pada waktu
yang akan datang ntuk dinilai sekarang (saat ini). Menentukan nilai sekarang sebenarnya
hanya kebalikan dari pemajemukan. Oleh karena itu, kita kembali ke masalah rumus
pemajemukan sebelumnya yaitu :
FVn = Po (1 + i)n
Dengan pengaturan ulang, maka nilai sekarang (Pvo) menjadi :
PVo = Po = FVn/ (1 + i)n atau
Po = FVn[1/(1 + i)n]
Perhatikan bahwa [1/(1 + i)n] sebenarnya merupakan faktor diskonto sebagai kebalikan
dari faktor bunga nilai majemuk pada i% untuk periode n atau (1+i)n yang telah dikenal
dengan sebutanPresent Value Interest Faktor i% sampai tahun ke n (PVIFi,n).
Dari persamaan di atas dapat digunakan untuk memecahkan contoh di atas yaitu nilai
sekarang dari Rp. 16.000.000,- yang diterima pada akhir tahun ke-5, diskonto 11%, yaitu
:
Nilai sekarang dari RP. 16.000.000 yang diterima
Perhitungan di atas dapat diartikan bahwa apabila kita menginginkan uang kita menjadi
Rp. 16.000.000 pada 5 tahun yang akan datang (FV5), maka saat ini (Po) kita harus
menanamkan uang sejumlah Rp. 9.488.000,-. Untuk mencari nilai dari faktor diskonto
dapat digunakan tabel nilai sekarang dari Rp. 1 suatu faktor bunga yang terdapat di akhir
buku ini.
Sebagai contoh, kita perhatikan nilai sekarang dari Rp. 1 pada tabel 2-5. Dari tabel
tersebut dapat diketahui, misalkan kita ingin melihat faktor diskonto tingkat bunga 11%
untuk 5 tahun. Pada tabel tersebut dicari persimpangan antara kolom 11% dengan baris 5
(mengacu kepada PVIF11%,5), dan diperoleh angka 0,593. Hal ini menunjukkan bahwa
uang sebesar Rp. 1 yang akan diterima 5 tahun lagi bernilai kurang lebih Rp. 0,593
apabila diterima saat ini dengan tingkat diskonto 11%.
Nilai sekarang dari berbagai tingkat bunga sebagai faktor diskontonya dapat dilihat
pada tabel berikut (secara lengkap dapat dilihat pada lampiran buku ini).
Tabel .2.5 : contoh nilai sekarang dari Rp. 1,-
N 11% 12% 13% 14% 15%
1
2
3
4
5
0,901
0,812
0,731
0,659
0,593
0,893
0,797
0,712
0,536
0,567
0,885
0,783
0,693
0,613
0,543
0,877
0,769
0,675
0,592
0,519
0,870
0,756
0,658
0,572
0,497
Nilai-nilai tersebut pada tabel di atas adalah nilai yang telah dibulatkan sampai 3 desimal.
Apabila kita menggunakan kalkulator (tidak menggunakn tabel), kita juga dapat
menghitung nilai sekarang tersebut, yaitu:
Cara Menghitung Nilai Sekarang
Adanya selisih sebesar Rp. 9.494.221 – Rp. 9.488.000 = Rp. 7.211 disebabkan karena
adanya pembulatan. Langkah-langkah mencari nilai sekarang atau discount
factor (disingkat DF) dari Rp. 1,- untuk bunga, misalnya, 10% adalah sebagai berikut:
a) Tekan angka 1,10 (berasal dari 1+10%)
b) Tekan tanda : (tanda bagi) sebanyak 2 kali
c) Tekan tanda = (tanda sama dengan)
d) Kalkulator akan memunculkan angka 1, artinya discount factor tahun ke 0=1
e) Tekan tanda = (tanda sama dengan) untuk mencari DF tahun ke 1,2,3 dan seterusnya.
4. Anuitas (Anuuity)
Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi
dalam periode waktu tertentu. Ada 2 macam anuitas biasa (ordinary annuity) dan anuitas
jatuh tempo (due annuity). Anuitas biasa atau juga disebut anuitas tertunda merupakan
anuitas dari suatu pembayaran yang dilakukan pada akhir periode untuk setiap periode
tertentu. Apabila kita akan membayar uang sebesar Rp. 8.000.000 per tahun selama 3
tahun, maka rangkaian pembayaran menurut anuitas biasa dapat dilihat pada skema
berikut:
Rangkaian Pembayaran Menurut Anuitas Biasa
Skema diatas menunjukkan aliran kas selama 3 tahun di mana setiap akhir tahun sebesar
Rp.8.000.000. garis waktu menunjukkan urutan aliran kas dari tahun 1 sampai tahun ke-3
masing-masing sebesar Rp. 8.000.000,-. Apabila pembayaran dilakukan pada awal
periode, maka rangkaian pembayaran tersebut dinamakan anuitas jatuh tempo. Konsep
anuitas biasa dan anuitas jatuh tempo dapat diterapkan dengan konsep pemajemukan baik
untuk nilai yang akan datang (nilai masa depan) maupun nilai sekarang.
1. Anuitas Nilai Masa Datang
Nilai yang akan datang dari suatu anuitas (Future Value of Annuity disingkat FVAn)
didefinisikan sebagai nilai anuitas majemuk masa datang (masa depan) dengan
pembayaran atau penerimaan periodik (R) dan n sebagai jangka waktu anuitas. Misalkan
kita menerima pembayaran sebesar rp. 8.000 tiap tahun dan uang itu kita simpan di bank
dengan bunga 8% per tahun, maka aliran kas pertahun adalah:
Aliran Kas Dalam Anuitas Nilai Masa Datang
Skema diatas dapat dijelaskan bahwa aliran kas pembayaran uang sejumlah Rp.8.000
selam 3 tahun akan dibungakan dengan bunga 8% per tahun. Uang sejumlah Rp. 8.000
yang dibayar pada tahun ke 3 dikalikan dengan faktor nilai bunga tahun ke 3 sebesar
1,000, sehingga nilai anuitasnya adalah = Rp. 8.000 x 1,000= Rp.8.000. uang
sejumlah Rp.8.000 yang dibayar tahun kedua sebesar 1,0800, sehingga nilai anuitasnya
adalah = Rp. 8.000 x 1,0800 = Rp. 8.640.
artinya bahwa uang sebesar Rp.8.000 yang dibayarkan pada akhir tahun kedua dan jika
dinilai pada akhir tahun ketiga, maka uang tersebut akan dibungakan selama 1 tahun.
Demikian pula uang sejumlah Rp.8.000 yang dibayar pada tahun pertama dikalikan
faktor nilai bunga tahun ke 1 sebesar 1,1664, sehingga anuitasnya = Rp.8.000 x 1,1664 =
Rp.9.331. artinya bahwa uang sebesar Rp.8.000 yang dibayarkan pada akhir tahun
pertama jika dinilai pada akhir tahun ke tiga, secara aljabar, formula FVAn adalah
sebagai berikut :
FVAn = R(1+i)n-1 + R(1+i)n-2 + .... R(1+i)1 + R(1+i)0
= R[FVIFi,n-1 + FVIFi,n-2 + .... + FVIAi,1 + FVIAi,0]
Dapat dilihat bahwa nilai masa datang anuitas (FVAn) sama dengan penerimaan periodik
dikalikan dengan jumlah dari nilai faktor bunga masa depan pada tingkat bunga i% untuk
periode waktu 0 sampai dengan n-1. Dengan demikian rumus untuk mencari nilai masa
datang suatu anuitas biasa adalah:
2. FVAn= R [∑(1+i)n – 1]/i
3. Atau
4. FVAn= R(FVIFAi,n)
Di mana:
FVAn = Nilai masa depan anuitas sampai periode n
R = Pembayaran atau penerimaan setiap periode
n = Jumlah waktu anuitas
i = Tingkat bunga
FVIFAi,n = Nilai akhir faktor bunga anuitas pada i% untuk n periode
Tabel 2.6: contoh nilai akhir faktor bunga anuitas Rp.1 pada i% selama n periode
Periode
(n)
Tingkat Bunga (i)
1% 3% 5% 8% 10% 15%
1
2
3
4
5
1,000
2,010
3,030
4,060
5,101
1,000
2,030
3,090
4,184
5,309
1,000
2,050
3,153
4,310
5,526
1,000
2,080
3,246
4,506
5,867
1,000
2,100
3,310
4,641
6,105
1,000
2,150
3,473
4,993
6,742
Contoh 5:
Apabila aliran kas Rp.8.000,- per tahun selama 3 tahun dengan tingkat bunga 8%
sebagaimana contoh di atas dihitung dengan nilai anuitas akan diperoleh:
FVAn = R 1+i)n-1]/i}
FVA3= 8.000 {[(1+0,08)3-1]/0,08}
= 8.000(3,246)
= Rp.25.968
Jika menggunakan tabel diperoleh nilai:
FVAj = 8.000 (3,246)
= Rp. 25.968
Hasil diatas apabila kita abndingkan dengan hasil sebelumnya (lihat penjelasan
sebelumnya) yang menggunakan nilai anuitas per tahun dengan hasil Rp.25.971. adanya
selisih sebesar Rp.25.971-Rp.25.968 = Rp.3 karena pembulatan.
Perhitungan nilai majemuk di atas selalu diasumsikan bahwa bunga dibayarkan sekali
dalam satu tahun. Dengan asumsi ini, pemahaman akan nilai waktu uang dapat dicapai
dengan mudah. Namun kadang-kadang pembayaran bunga tidak dibayarkan sekali dalam
setahun. Maksudnya bunga diperhitungkan hanya sekali dalam satu tahun pembukuan.
Namun kadang-kadang pembayaran bunga tidak dibayarkan sekali dlam setahun,
mungkin 2 kali setahun, 4 kali setahun bahkan bunga dibayarkan setiap bulan (12 kali
setahun) dan sekarang banyak sekali produk tabungan yang menawarkan pembayaran
bunga harian. Bila pembayaran bunga dibayarkan sebanyak m kali dalam setahun, maka
nilai yang akan datang dapat dihitung dengan rumus:
FVn=Pvo[1+(i/m)]m.n
Keterangan
FVn = nilai waktu yang akan datang pada tahun ke n
Pvo = nilai sekarang
m = frekuensi pembayaran bunga dalam setahun
n = jumlah tahun
Contoh 6:
Tuan B menabung di BCA sebesar Rp.2.000 dengan tingkat bunga 12% per tahun dan
bunga dibayar 2 kali setahun. Berapa jumlah tabungan pada akhir tabungan pertama, dan
berapa pada akhir tahun ke 2 ?
a. Jumlah tabungan pada tahun pertama:
FV1 = 2000(1+0,12/2)2.1
= 2000(1+0.06)2
= 2000(1,06)2 = Rp.2.247,20
b. Jumlah tabungan pada tahun kedua:
FV2= 2000(1+0,12/2)2.2
= 2000(1+0,06)4
= 2000(1,06)4= Rp. 2.524,95
2. Anuitas Nilai Sekarang
Nilai sekarang dari suatu anuitas (Present Value of Annuity, disingkat PVAn)
didefinisikan sebagai nilai i anuitas majemuk saat ini (sekarang) dengan pembayaran atau
penerimaan periodik (R) dan n sebagai jangka waktu anuitas.
Contoh 7:
5. Misalkan kita menerima pembayaran sebesar Rp.8.000 tiap tahun selama 3 tahun.
Apabila nilai pembayaran tersebut dinilai sekarang dengan bunga 8% per tahun, maka
aliran kas per tahun adalah:
Aliran Kas Dalam Anuitas Nilai Sekarang
Skema di atas dapat dijelaskan bahwa aliran penerimaan kas per tahun sejumlah Rp.
8.000 selam 3 tahun akan didiskon dengan bunga 8% per tahun. Uang Rp. 8.000 yang
akan diterima pada tahun pertama dikalikan dengan faktor diskonto sebesar 0,926,
sehingga nilai sekarangnya adalah= Rp.8.000 x 0.926 = Rp. 7.408. uang sejumlah Rp.
8.000 yang akan diterima pada tahun ke 2 dikalikan dengan faktor diskonto tahun ke 2
sebesar 0,857, sehingga nlai sekarangnya = Rp.8.000 x 0,857 = Rp.6.856. demikian juga
uang Rp.8.000 yang akan diterima pada tahun ke 3 dikalikan dengan faktor diskonto
tahun ke 3 sebesar 0,794, sehingga nilai sekarang = Rp.8.000 x 0,794 = Rp.6.352. proses
perhitungan ini terus dilakukan selama periode yang diinginkan.
Perhitungan nilai sekarang anuitas biasa selama n periode (PVA) dapat pula dinyatakan:
PVAn = R [1/(1+i)1] + R[1/(1+i)2]+.....+R[1/(1+i)n]
PVAn = R [PVIFi,1+PVIFi,2+.....+PVIFi,n]
Secara ringkas PVAn sama dengan penerimaan periodik sebesar R dikalikan dengan
jumlah total dari faktor nilai bunga sekarang pada tingkat i% untuk periode waktu 1
hingga periode n.
Secara matematis, nilai sekarang anuitas dapat dinyatakan:
PVAn=R[∑1/(1+i)n] = R[1-{1/(1+i)/i]
atau
PVAn=R(PVIFAi,n)
Dimana:
PVAn` = nilai sekarang anuitas
R = Pembayaran atau penerimaan setiap periode
n =jumlah waktu anuitas
i =tingkat bunga
PVIFAi,n =Present Value Interest Factor of Annuity atau Nilai sekarang faktor
bunga. Anuitas pada i% untuk n periode.
Nilai sekarang faktor bunga anuitas dari beberapa tingkat bunga dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 7. Contoh faktor nilai bunga sekarang dari Rp. 1 pada 1% untuk n periode
Periode
(n)
Tingkat Bunga (i)
1% 3% 5% 8% 10% 15%
1 0,990 0,971 0,952 0,926 0,909 0,870
2 1,970 1,913 1,859 1,783 1,736 1,626
3 2,941 2,829 2,723 2,577 2,487 2,283
4 3,902 3,717 3,546 3,312 3,170 2,855
5 4,853 4,580 4,329 3,993 3,791 3,352
Contoh 8.
Apabila contoh sebelumnya (contoh 7), aliran kas Rp. 8.000,- per tahun diterima selama
3 tahun yang dinilai sekarang. Berapa nilai aliran kas tersebut bila dinilai sekarang
dengan tingkat bunga majemuk 10% per tahun ?. Untuk menyelesaikan contoh tersebut
digunakan rumus:
PVAn = R {1 – [1/(1+i)n]/i}
PVA3 = 8.000 { [1 – 1/(1+0,10)3]/0,10}
= 8.000 (1 – {2,487})
= Rp. 19.896,-
Atau menggunakan tabel:
PVA3 = 8.000 (2,487) = Rp. 19.896,-
Konsep nilai waktu dari uang ini adalah konsep yang memperhatikan waktu dalam
menghitung nilai uang. Artinya, Uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan
sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Bunga adalah sejumlah uang yang
dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari
penggunaan uang. Annuity adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang
sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu.
BAB 3
ANALISA LAPORAN DAN PERENCANAAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Pro Forma (Proyeksi) adalah laporan keuangan yang meramalkan
posisi keuangan perusahaan serta kinerjanya selama periode tertentu. Para manajer menyusun
laporan keuangan pro forma atau laporan keuangan proyeksi (pro forma/projected financial
statement) dan menggunakannya dalam empat cara, yaitu:
1. Dengan mengacu pada laporan keuangan proyeksi, mereka dapat menilai apakah kinerja
perusahaan yang diantisipasi sesuai dengan target umum perusahaan itu sendiri dan dengan
harapan para investor.
2. Laporan keuangan pro forma dapat digunakan untuk mengestimasikan dampak dari perubahan-
perubahan operasi yang diusulkan.
3. Para manajer menggunakan laporan keuangan pro forma untuk mengantisipasi kebutuhan
pendanaan perusahaan dimasa depan.
4. Laporan keuangan pro forma digunakan untuk mengestimasikan arus kas bebas masa depan,
dalam rencana operasi yang berbeda, meramalkan kebutuhan modal perusahaan, dan kemudian
memilih rencana yang memaksimalkan nilai pemegang saham.
RENCANA STRATEGIS
Tujuan utama bab ini adalah untuk menjelaskan apa yang dapat dilakukan oleh manajer
guna membuat perusahaannya lebih bernilai. Para manajer harus memahami bagaimana investor
menentukan nilai saham dan obligasi jika mereka akan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
menerapkan proyek-proyek yang memenuhi atau melampaui harapan investor.
MAKSUD PERUSAHAAN
Perusahaan dimulai dengan pernyataan misi. Pernyataan misi adalah versi yang singkat
dan padat dari rencana strategis suatu perusahaan. Baik pernyataan misi maupun rencana
strategis biasanya dimulai dengan pernyataan mengenai maksud perusahaan secara umum.
LINGKUP PERUSAHAAN
Lingkup perusahaan menentukan nilai bisnis suatu perusahaan dan area geografis dari
operasinya. Beberapa studi baru-baru ini telah menemukan bahwa tren pasar cenderung menilai
lebih tinggi perusahaan yang terfokus dibandingkan dengan perusahaan yang terdiversifikasi.
TUJUAN PERUSAHAAN
Tujuan utama perusahaan menyatakan filosofi umum dari bisnis tersebut, tetapi tidak
memberikan tujuan-tujuan operasional bagi manajer. Pernyataan tujuan perusahaan menetapkan
tujuan-tujuan tertentu sebagai pedoman bagi manajemen. Kebanyakan organisasi memiliki baik
tujuan yang bersifat kualitatif maupun tujuan kuantitatif.
STRATEGI PERUSAHAAN
Strategi perusahaan lebih merupakan pendekatan umum dan bukan rencana terperinci.
Secara umum, strategi suatu perusahaan sering kali memiliki beberapa dimensi yang mencakup
apakah perusahaan (1) akan melakukan investasi di luar negeri, (2) akan melakukan investasi di
lini bisnis dan teknologi baru, dan atau (3) akan berfokus pada bagian yang luas atau yang sempit
dari pasar pelanggan.
Bagaimanapun, strategi perusahaan tersebut harus dapat dicapai dan sesuai dengan
maksud, lingkup, dan tujuan perusahaan.
RENCANA OPERASI
Rencana operasi menyediakan pedoman implementasi terperinci, yang didasarkan pada
strategi perusahaan, untuk membantu mencapai tujuan perusahaan. Rencana-rencana ini dapat
dikembangkan untuk rentang waktu apapun.
RENCANA KEUANGAN
Proses perencanaan keuangan dapat dibagi menjadi enam langkah:
1. Memproyeksikan laporan keuangan dan menggunakan proyeksi ini untuk menganilisis dampak
dari rencana operasi terhadap proyeksi dan berbagai rasio keuangan.
2. Menentukan dana yang dibutuhkan untuk mendukung rencana lima tahun.
3. Meramalkan ketersediaan dana selama lima tahun ke depan.
4. Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur alokasi dan penggunaan
dana di dalam perusahaan.
5. Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar jika ramalan ekonomi yang
mendasari rencana tersebut tidak terjadi.
6. Menetapkan suatu sistem kompensasi manajemen berbasis kinerja.
MODEL PERENCANAAN KEUANGAN TERKOMPUTERISASI
Meskipun peramalan keuangan sebagaimana dijelaskan dalam bab ini dapat dilakukan
dengan menggunakan kalkulator, hampir semua ramalan perusahaan dibuat menggunakan model
peramalan komputerisasi. Kebanyakan model peramalan didasarkan pada program kerja
komputer (spreadsheet) seperti microsoft excel. Kertas kerja komputer memilki dua keunggulan
utama dibandingkan dengan perhitungan manual. Pertama, membuat suatu model kertas kerja
komputer jauh lebih cepat dibandingkan dengan membuat ramalan “manual” jika periode
ramalan mencakup satu atau dua tahun. Kedua, yang lebih penting, dengan model kertas kerja
komputer Anda dapat mengubah input dan langsung menghitung ulang laporan keuangan
proyeksi serta rasio, sehingga memudahkan manajer untuk menentukan dampak dari perubahan-
perubahan dalam variabel seperti penjualan unit, biaya tenaga kerja, dan harga jual.
RAMALAN PENJUALAN
Ramalan Penjualan (sales forecast) pada umumnya dimulai dengan suatu tinjauan
mengenai penjualan selam lima sampai sepuluh tahun ke belakang, yang dinyatakan dalam
grafik sebagaimana ditunjukkan dalam tampilan 17-1. Bagian pertama dari grafik tersebut
menunjukkan penjualan masa lalu selama lima tahun untuk Allied.grafik tersebut dapat saja
memuat data penjualan dari lima tahun terakhir karena studi perusahaan telah menunjukkan
bahwa pertumbuhan masa depan perusahaan lebih erat berhubungan dengan kejadian-kejadian
terkini dibandingkan dengan masa silam yang jauh di belakang.
Allied mengalami naik turun selama periode tahun 2002. Pada tahun 2000,cuaca buruk di
wilayah penghasil buah di California menyebabkan rendahnya produksi, yang membuat
penjualan tahun 2000 berada di bawah tingkat penjualan tahun 1999.kemudian peningkatan hasil
panen yang luar biasa besarnya pada tahun 2001 mendorong penjualan naik sampai 15%, tingkat
pertumbuhan yang tinggi dan sangat tidak biasa bagi perusahaan pengolah mskanan yang sudah
mapan. Berdasarkan analisis regresi, ramalan Allied menetukan bahwa rata-rata tingkat
pertumbuhan dalam penjualan selama lima tahun yang lalu adalah 9,1%. Berdasarkan tren
penjualan historis, rencana pengenalan produk baru, dan ramalan Allied mengenai
perekonomian, komite perencanaan perusahaan tersebut memproyeksikan tingkat pertumbuhan
penjualan sebesar 10% selama tahun 2003, menjadi penjualan sebesar $ 3.300 juta.berikut ini
adalah beberapa faktor yang dipertimbangkan oleh Allied dalam mengembangkan ramalan
penjualannya.
1. Allied Food Product dibagi menjadi tiga devisi: makanan kaleng, makanan beku, dan makanan
kemasan seperti buah kering.
2. Selanjutnya tingkat aktivitas ekonomi disetiap wilayah pemasaran perusahaan diramalkan.
Misalnya seberapa kuat nantinya perekonomian masing-masing dari enam wilayah distribusi
domestik dan dua wilayah distribusi luar negeri .
3. Komite perencanaan Allied juga melihat kemungkinan pangsa pasar perusahaan di masing-
masing wilayah distribusi.
4. Penjualan luar negeri Allied merupakan masalah peramalan yang unik.
5. Para penyusun rencana Allied juga harus dapat mempertimbangkan dampak inflasi terhadap
harga.
6. Kampaye periklanan, diskon promosi, persyaratan kredit dan semacamnya juga mempengaruhi
penjualan, sehingga perkembangan-perkembangan yang mungkin dari hal-hal tersebut juga
diperhitungkan.
7. Ramalan dibuat untuk setiap divisi, baik secara agregat maupun untuk setiap produk
individual.
Jika ramalan penjualan tidak sesuai, maka konsekuensinya dapat menjadi serius. Pertama,
jika pasar berkembang lebih besar dibandingkan dengan kesiapan Allied, perusahaan tidak akan
dapat memenuhi permintaan. Para pelanggan akan membeli produk pesaing, dan Allied akan
kehilangan pangsa pasar.
PERAMALAN LAPORAN KEUANGAN:
METODE PERSENTASE PENJUALAN
Metode persentase penjualan adalah suatu metode untuk meramalkan laporan keuangan
masa depan yang menyatakan setiap jumlah sebagai persentase penjualan. Persentase ini bisa
konstan, atau berubah sejalan dengan berlalunya waktu. Pertumbuhan populasi dan tingkat
inflasi menentukan tingkat pertumbuhan penjualan jangka panjang bagi kebanyakan perusahaan.
Perusahaan seringkali memiliki apa yang disebut dengan periode keunggulan kompetitif,
dimana perusahaan tersebut dapat bertumbuh pada tingkat yang lebih tinggi daripada tingkat
pertumbuhan jangka panjang. Untuk perusahaan dengan teknologi sendiri atau identitas merk
yang kuat, periode keunggulan kompetitif bisa mencapai kurun waktu 20 tahun. Untuk
perusahaan yang menghasilkan komoditas atau yang berada dalam industri yang sangat
kompetitif, periode keunggulan kompetitifnya bisa hanya dua atau tiga tahun, atau bahkan tidak
sama sekali.
Bagaimana cara menggunakan metode peramalan laporan keuangan:
Langkah 1. Ramalan Laporan Keuangan
Ramalan laporan laba rugi untuk tahun berikutnya. Laporan ini dibutuhkan untuk
mengestimasikan laba dan tambahan ke laba ditahan. Meode persentase penjualan
mengasumsikan di awal bahwa seluruh biaya kecuali depresiasi adalah persentase yang telah
ditentukan dari penjualan.
Langkah 2. Meramalkan Neraca
Aktiva yang ditampilkan dalam neraca harus meningkat jika penjualan akan meningkat.
Perusahaan menulis dan menyetor cek setap hari. Karena perusahaan tidak mengetahui secara
pasti kapan semua cek akan di uangkan, maka mereka tidak dapat memprediksikan secara tepat
berapa saldo di rekening cek mereka pada suatu hari tertentu. Oleh karena itu, mereka harus
menjaga saldo kas dan sekuritas guna menghindari penarikan yang berlebihan dari rekeningnya.
Adalah wajar untuk mengasumsikan bahwa kas, piutang usaha, dan persediaan tumbuh
secara proporsional terhadap pejualan. Ketika perusahaan mengakuisisi pabrik dan peralatan,
perusahaan sering memasang kapasitas yang lebih besar dari yang dibutuhkan saat ini, karena
skala ekonomi.
Dalam jangka panjang, terdapat hubungan yang relatif dekat antara penjualan dengan
aktiva tetap bagi semua perusahaan. Tidak ada satu perusahaan pun yang dapat terus
meningkatkan penjualan kecuali jika perusahaan itu pada akhirnya meningkatkan kapasitas. Oleh
karena itu, sebagai estimasi pertama, mengasumsikan bahwa rasio jangka panjang dari nilai buku
bersih pabrik, dan peralatan terhadap penjualan akan konstan adalah hal yang wajar.
Untuk tahun-tahun pertama dari suatu ramalan, manajer pada umumnya menggunakan
nilai aktual dari investasi dalam pabrik dan peralatan yang dinyatakan dalam julah dolar yang
direncanakan. Jika estimasi tersebut tidak tersedia, maka mengasumsikan estimasi rasio yang
konstan dari nilai buku bersih pada pabrik dan peralatan terhadap penjualan merupakan hal yang
wajar.
Jika aktiva akan meningkat, maka kewajiban dan ekuitasnya juga harus meningkat-
tambahan aktiva tersebut harus didanai. Beberapa pos di sisi kewajiban dapat diperkirakan akan
meningkat secara spontan dengan penjualan, sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan
dana yang dihasilkan secara spontan (spontaneously generated funds). Tambahan dana yang
dibutuhkan (AFN) yaitu dana yang harus diperoleh secara eksternal oleh suatu perusahaan
melalai pinjaman atau penjualan saham biasa atau saham preferen baru.
Langkah 3. Menggalang Tambahan Dana yang Dibutuhkan
Staf keuangan akan menggalang dana yang dibutuhkan berdasarkan beberapa faktor,
termasuk struktur modal sasaran perusahaan, dampak pinjaman jangka pendek terhadap rasio
lancar, kondisi di pasar utang dan modal, serta pembatasan yang dikenakan oleh perjanjian utang
yang sudah ada.
Suatu Kerumitan: Umpan Balik Keuangan
Laporan keuangan proyeksi ini belum lengkap dalam satu hal, yaitu laporan ini belum
mencerminkan fakta bahwa bunga harus dibayarkan atas utang yang digunakan untuk membantu
mendanai AFN, dan bahwa dividen akan dibayarkan atas lembar saham yang diterbitkan guna
menggalang dana yang berasal dari porsi saham biasa untuk AFN. Pembayaran tersebut akan
menurunkan laba bersih dan laba ditahan yang ditampilkan dalam laporan keuangan proyeksi.
Analisis Ramalan
Peramalan adalah proses iteratif (berulang), baik dalam cara laporan keuangan dihasilkan
maupun dalam cara rencana keuangan disusun. Untuk tujuan perencanaan, staf keuangan
mengembangkan suatu ramalan awal berdasarkan asumsi bahwa perusahaan meneruskan
kebijakan dan tren masa lalu. Hal ini memberikan titik awal, atau ramalan “dasar”. Kemudian,
proyeksi dimodifikasi guna melihat apa saja dampak dari alternatif rencana operasi terhadap laba
dan kondisi keuangan perusahaan. Hal ini menghasilkan revisi ramalan. Kemudian alternatif
rencana operasi ditelaah dengan skenario tingkat pertumbuhan penjualan yang berbeda, dan
model tersebut digunakan untuk mengevaluasi baik kebijakan dividen maupun keputusan
mengenai struktur modal.
Modal kertas kerja juga dapat digunakan untuk menganalisis alternatif kebijakan modal
kerja, yaitu untuk melihat dampak dari perubahan dalam manajemen kas, kebijakan kredit,
kebijakan persediaan, dan penggunaan beragam jenis kredit jangka pendek yang berbeda.
Meramalkan Arus Kas Bebas
Model kertas juga dapat digunakan untuk mengestimasikan arus kas bebas (free cash flo-FCF).
FCF = Arus kas operasi – Investasi bruto pada modal operasi
Alternatifnya, FCF dapat dihitung menggunakan Persamaan
FCF = NOPAT – Investasi bersih pada modal operasi
Arus kas bebas mencerminkan jumlah kas yang dihasilkan dalam suatu tahun tertentu dikurangi
dengan jumlah kas yang dibutuhkan untuk mendanai tambahan pengeluaran modal dan modal
kerja operasi yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.
Rumus AFN
Kebanyakan perusahaan meramalkan kebutuhan modalnya dengan menyusun laporan laba rugi
dan neraca pro forma sebagaimana dijelaskan diatas. Tetapi, jika rasio-rasio diperkirakan akan
tetap konstan, maka rumus berikut ini dapat digunakan untuk meramalkan kebutuhan keuangan.
AFN = (A*/S0)(ΔS) − (L*/S0)(ΔS) − MS1(RR)
AFN = tambahan dana yang dibutuhkan
A* = aktiva yang terkait langsung dengan penjualan, sehingga harus meningkat jika penjualan
meningkat.
S0 = penjualan selama yahun lalu
A*/S0 = persentase aktiva yang dibutuhkan terhadap penjualan
L* = kewajiban yang meningkat secara spontan
L*/S0 = kewajiban yang meningkat secara spontan sebagai persentase penjualan
S1 = total penjualan yang diproyeksikan untuk tahun depan
ΔS = perubahan dalam penjualan
M = margin laba atau laba per $1 penjualan
RR = rasio retensi, yang adalah persentase dari laba bersih yang ditahan.
Teknik Lain Untuk Meramalkan Laporan Keuangan
Jika rasio A*/S0 tidak konstan, maka metode peramalan untuk pertumbuhan konstan
sebagaimana dibahas sebaiknya tidak digunakan. Lebih baik digunakan teknik lain untuk
meramalkan tingkat aktiva dan kebutuhan pendanaan tambahan.
Regresi Linear Sederhana
Jika diasumsikan hubungan antara jenis aktiva tertentu dengan penjualan adalah linear, maka
teknik regresi linear sederhana dapat digunakan untuk mengestimasikan kebutuhan akan jenis
aktiva tersebut untuk peningkatan penjualan tertentu.
MATERI DARI INTERNET
Perencanaan dan Peramalan Keuangan
Menurut Lawrence J. Gitman (2006), Financial Planning adalah “planning that begins with long
term, or strategic, financial plans that in turn guide the formulation of short term, or operating,
plans and budgets” (p.114). Mengacu pada pendapat Lawrence J. Gitman, perencanaan keuangan
dibagi atas dua macam, yaitu:
a. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang (Strategis)
Gambaran besar aktivitas keuangan yang direncanakan oleh perusahaan dan dampak yang dapat
diantisipasi akibat aktivitas tersebut dalam periode waktu 2 sampai 10 tahun
b. Perencanaan Keuangan Jangka Pendek (Operasional)
Gambaran spesifik dari aktivitas keuangan jangka pendek yang dilakukan oleh perusahaan dan
dampak dari aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Jadi kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa Perencanaan Keuangan merupakan suatu
bagian penting dalam keuangan perusahaan. Merupakan bagian penting karena pada perencanaan
keuangan, seorang manajer dapat merencanakan langkah – langkah apa yang harus diambil agar
perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Rencana Operasi
Rencana operasi menyediakan pedoman implementasi terperinci, yang didasarkan pada
strategi perusahaan, untuk membantu mencapai tujuan perusahaan.
Rencana-rencana ini dapat dikembangkan untuk rentang waktu apa pun.
Rencana tersebut menjelaskan secara terperinci siapa yang bertanggung jawab untuk setiap
fungsi tertentu, kapan tugas tertentu harus diselesaikan, target penjualan dan laba, dst.
Proses Perencanaan Keuangan
1. Memproyeksikan laporan keuangan dan menggunakannya untuk menganalisis dampak dari
rencana operasi terhadap proyeksi laba dan berbagai rasio keuangan.
2. Menentukan dana yang dibutuhkan untuk mendukung rencana lima tahunan.
3. Meramalkan ketersediaan dana selama lima tahun ke depan.
4. Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur alokasi dan penggunaan
dana di dalam perusahaan.
5. Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar jika ramalan ekonomi yang
mendasari rencana tersebut tidak terjadi.
6. Menetapkan suatu sistem kompensasi manajemen berbasis kinerja.
Model Keuangan Terkomputerisasi
Kebanyakan model peramalan didasarkan pada program spreadsheet seperti MS Excel.
Spreadsheet memiliki keunggulan:
1. Membuat model spreadsheet lebih cepat dibandingkan dengan membuat ramalan manual jika
periode ramalan mencakup satu atau dua tahun
2. Model spreadsheet dapat mengubah input dan langsung menghitung ulang sehingga hasilnya
dapat dengan cepat diketahui.
Manfaat Perencanaan Keuangan:
Mengacu pada Stanley B. Block dan Geofrrey A. Hirt (2002), bahwa manfaat perencanaan
keuangan adalah :
1. Sebagai bahan pertimbangan sebelum pembuatan keputusan mengenai keuangan.
2. Sebagai dasar penilaian mengenai apakah rencana yang akan dijalankan oleh suatu perusahaan
memiliki prospek yang baik atau tidak.
3. Sebagai standar mengenai kinerja keuangan yang akan mendatang.
Ramalan Penjualan
Ramalan penjualan: ramalan unit dan nilai penjualan suatu perusahaan, untuk periode di masa
mendatang. Ramalan penjualan (sales forecast) pada umumnya dimulai dengan suatu tinjauan
mengenai penjualan selama 5-10 tahun ke belakang, yang dinyatakan dalam grafik.
Jika ramalan penjualan tidak sesuai, maka konsekuensinya:
1. Jika pasar berkembang lebih cepat, maka perusahaan tidak akan dapat memenuhi permintaan.
FCF = Arus kas operasi − Investasi bruto pada modal operasi
Atau
FCF = NOPAT − Investasi bersih pada modal operasi
2. Jika proyeksinya terlalu optimistis, maka perusahaan akan kelebihan kapasitas pabrik,
peralatan, dan persediaan. Jika perusahaan mendanai ekspansi yang tidak perlu dengan utang,
maka perusahaan akan memiliki beban bunga yang tinggi.
Peramalan Laporan Keuangan: Metode Persentase Penjualan
Metode persentase penjualan adalah suatu metode untuk meramalkan laporan keuangan
masa depan yang menyatakan setiap jumlah sebagai persentase penjualan.
Pertumbuhan populasi dan tingkat inflasi akan menentukan tingkat pertumbuhan penjualan
jangka panjang.
Nilai yang wajar untuk tingkat pertumbuhan penjualan jangka panjang berkisar antara 5-7%
bagi perusahaan di industri yang sudah mapan.
Meramalkan Arus Kas Bebas
Rumus AFN
Persamaan AFN menunjukkan bahwa kebutuhan pendanaan eksternal bergantung pada 5
faktor:
1. Pertumbuhan penjualan (ΔS)
2. Intensitas modal (A*/S0)
3. Rasio kewajiban spontan terhadap penjualan (L*/ S0)
4. Margin laba (M)
5. Rasio retensi (RR).
Langkah-Langkah Peramalan
Agar peramalan dapat memberikan hasil yang memuaskan maka haruslah mengikuti
prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan. Dengan mengikuti setiap
langkah yang telah ditetapkan, paling tidak dapat menghindari kesalahan yang tidak perlu,
sehingga hsil peramalan tidak perlu diragukan.
Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam proses melakukan peramalan
sebagai berikut:
1. Mengumpulkan Data. Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan.
Data yang dilakukan merupakan data masa lalu (lampau). Hendaknya data yang dikumpulkan
selengkap mungkin untuk beberapa priode. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan
pengumpulan data sekunder dan data primer. Pengumpulan data sekunder maksudnya adalah
data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti: perpustakaan, koran, serta laporan lainnya
adapun data primer diperoleh dari lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau
dengan menyebarkan kuesioner.
2. Mengolah Data. Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan
demikian akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk melakukan
peramalan melalui metode peramalan yang ada.
3. Menentukan Metode Peramalan. Setelah data ditabulasi, barulah kita menentukan metode
peramalan yang cocok untuk data tersebut. Terdapat banyak metode dalam melakukan
peramalan. Hendaknya metode yang dipilih adalah metode yang paling tepat atau metode yang
paling kecil penyimpangannya. Pemilihan metode peramalan adalah dengan mempertimbangkan
factor horizon waktu, pola data, jenis peramalan, factor biaya, ketepatan dan kemudahan
penggunaannya.
4. Memproyeksikan Data. Seperti diketahui bahwa akan ada perubahan di masa yang akan
datang seperti perubahan Ekonomi, politik, sosial, atau perubahan kemasyarakatan lainnya
perubahan ini akan berakibat tidak tepatnya hasil peramalan. Agar kita dapat meminimalkan
penyimpangan terhadap perubahan, maka perlu di lakukan proyeksi data dengan pertimbangan
faktor perubahan tersebut untuk beberapa perubahan tersebut untuk beberapa periode .
BAB 4
Proses Perencanaan dan Pengendalian Keuangan
Proses perencanaan dan pengendalian keuangan bertalian erat dengan perencanaan strategis.
Sifat dasar hubungan-hubungan ini dapat dilihat dalam gambar dibawah ini yang
memasukkan beberapa hal yang spesifik untuk kerangka umum:
Strategi dan Perencanaan Keuangan
Dilihat pada gambar di atas, dalam kerangka misi, sasaran, atau tujuan, strategi- strategi
dapat dirumuskan. Keputusan-keputusan kunci meliputi pemilihan produk dan pasar.
Keputusan ini menghasilkan strategi bauran produk (product mix). Hal ini selanjutnya
memberikan basis bagi prakiraan penjualan jangka panjang untuk dapat diturunkan menjadi
proyeksi jangka yang lebih pendek. Prakiraan penjualan ini merupakan basis untuk membuat
model seluruh kegiatan lain dalam perusahaan.
Pada titik ini, manajemen keuangan mempunyai tanggungjawab utama untuk melaksanakan,
terutama dalam bidang perencanaan dan pengendalian keuangan. Perencanaan dan
pengendalian keuangan melibatkan penggunaan berbagai proyeksi berdasarkan strandar dan
pengembangan dari proses umpan balik dan penyesuaian untuk memperbaiki prestasi
perusahaan. Proses perencanaan dan pengendalian keuangan ini menyangkut peramalan dan
penggunaan beberapa jenis anggaran. Sistem anggaran dikembangkan untuk setiap bidang
yang menentukan kegiatan perusahaan, seperti tampak pada gambar.
Anggaran produksi menganalisis penggunaan bahan baku, tenaga kerja dan peralatan pabrik.
Setiap unsur pokok tersebut juga mempunyai anggaran tersendiri, seperti anggaran bahan
baku, anggaran tenaga kerja dan anggaran peralatan. Untuk mencapai penjualan produk yang
telah dihasilkan diperlukan anggaran pemasaran (marketing bufget). Suatu anggaran juga
dikembangkan untuk memenuhi keperluan kantor umum dan para pejabatnya. Hasil dari
proyeksi semua unsur biaya ini tercermin dalam anggaran perhitungan rugi/laba (juga disebut
perhitungan rugi/laba “pro forma” atau “proyeksi”). Penjualan yang diantisipasikan
menimbulkan pertimbangan tentang berbagai jenis investasi yang diperlukan untuk
menghasilkan produk. Investasi ini disertai dengan neraca awal akan merupakan data yang
diperlukan untuk menyususn sisi harta pada neraca.
Harta harus dibiayai, tetapi yang pertama dibutuhkan adalah suatu analisis arus kas (anggaran
kas). Anggaran kas menunjukkan pengaruh kombinasi dari kegiatan operasi yang
dianggarkan terhadap arus kas perusahaan. Arus kas bersih yang positif menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki pembiayaan yang cukup. Akan tetapi, jika peningkatan volume kegiatan
operasi menyebabkan arus kas yang negatif, maka diperlukan tambahan pembiayaan.
Semakin panjang jarak waktuyang diperlukan untuk mencari atau menyediakan pembiayaan
yang diperlukan, semakin banyak kesempatan untuk mengembangkan dokumentasi yang
diperlukan dan untuk bekerja sama dengan sumber-sumber keuangan. Perencanaan dan
pengendalian keuangan dilakukan untuk memperbaiki profitabilitas, menghindari kekurangan
kas dan memperbaiki prestasi manajer masing-masing divisi perusahaan. Literatur keuangan
telah mengembangkan sejumlah model yang merupakan masukan yang berguna ke dalam
aktivitas perencanaan strategis.
Analisis Pulang Pokok / Impas
Hubungan antara besarnya pengeluaran investasi dan volume yang diperlukan untuk
mencapai profitabilitas (kemampulabaan) disebut sebagai analisis pulang pokok/ impas
(breakeven analysis) atau perencanaan laba. Analisis impas merupakan sarana untuk
menemukan titik di mana penjualan akan impas menutup biaya-biaya. Jika saja semua biaya
perusahaan bersifat variabel, maka tidak akan ada masalah tentang volume impas. Tetapi
karena tingkat biaya dapat sebagian besar dipengaruhi oleh ukuran investasi tetap yang telah
dilakukan perusahaan, biaya tetap yang diakibatkannya akan menempatkan perusahaan pada
posisi rugi, kecuali jika volume penjualan yang memadai dapat tercapai.
Jika perusahaan ingin terhindar dari kerugian, maka penjualan nya harus bisa menutupi
semua biaya-biaya, di mana ada yang bervariasi langsung dengan tingkat produksi dan ada
yang tidak berubah walaupun tingkat produksi mengalami perubahan. Biaya-biaya yang
termasuk dalam setiap kategori ini diuraikan dalam tabel dibawah ini:
Biaya-biaya Tetap dan Variabel
Biaya Tetap Biaya Langsung atau Variabel
Penyusutan pabrik dan peralatan
Biaya sewa
Gaji staf riset
Gaji staf eksekutif
Biaya umum kantor Upah buruh pabrik
Bahan baku dan pembantu
Komisi penjualan
Pengertian dasar dari analisis pulang pokok/ impas terlihat pada gambar berikut berupa grafik
impas (breakeven chart) :
Gambar di atas menunjukkan titik impas pada tingkat penjualan dan biaya sebesar
Rp 100.000.000 dan tingkat produksi 50.000 unit.
Perhitungan titik impas dapat juga dilakukan secara aljabar. Dari data yang diberikan, fungsi
total penjualan atau pendapatan perusahaan, TR (total revenue) adalah:
TR= Rp 2.000Q
Dimana Q adalah banyaknya unit yang diproduksi per satu periode. Sedangkan fungsi total
biayan adalah : TC= Rp 40.000.000 + Rp 1.200Q
Pada kuantitas impas, Q*, total pendapatan sama dengan total biaya. Sehingga pada tingkat
ini fungsi penjualan sama dengan fungsi total biaya.
Rp 2.000Q = Rp 40.000.000 + Rp 1.200Q
Q*= 50.000
Hubungan ini dapat diuraikan secara lebih jelas dengan menggunakan perhitungan rugi/laba
kontribusi pada berbagai tingkat unit yang terjual, yang disajikan dalam tabel berikut:
Dari tabel dapat segera diketahui bahwa kuantitas impas berada pada tingkat 50.000 unit
yang terjual. Tingkat penjualan impas adalah Rp 100.000.000 . Untuk mengembangkan
hubungan antara unit yang terjual, pendapatan dan biaya secara aljabar, maka disusun
definisi berikut:
TR* = pendapatan impas = PQ*
Q* = kuantitas impas dari unit yang terjual
P = harga jual per unit
F = biaya tetap
v = biaya variabel per unit
V = total biaya variabel = vQ
c = marjin kontribusi per unit = (P-v)
C = total marjin kontribusi = cQ = (P-v)Q
Maka dapat dikembangkan kuantitas impas dan volume penjualan impas dalam rupiah,
dimulai dengan hubungan bahwa total pendapatan atau total penjualan sama dengan total
biaya pada keadaan impas. Persamaan tersebut adalah:
Kuantitas impas = Q*
P.Q* = uQ* + F
P.Q* - vQ = F
Q* = F
P-v
= F
c
Pendapatan impas = TR*
TR* = F + V
= F + V.TR*
TR*
= PQ
TR*- V TR*= F
PQ
TR*= F
V
PQ
= F
CR
Perhitungan untuk Q* dan TR* dari contoh data yang ada dapat diilustrasikan sebagai
berikut:
Q* = F TR*= F
c CR
= Rp 40.000.000 V =600 pada semua kuantitas pembayaran
Rp 800 PQ
Sehingga,
= 50.000 unit CR = (1- V ) = 0,4
PQ
Maka,
TR* = Rp 40.000.000 = Rp 100.000.000
0,4
Jadi kuantitas impas atau volume penjualan impas dapat dengan mudah dihitung dengan
menggunakan hubungan antara total biaya tetap dengan marjin kontribusi.
Keterbatasan Analisis Pulang Pokok
Analisis pulang pokok berguna untuk meneliti hubungan antara volume, harga dan biaya
sehingga membantu dalam penetapan harga, pengendalian biaya dan keputusan-keputusan
mengenai program ekspansi. Tetapi sebagai pedoman tindakan manajemen, analisis ini
mempunyai keterbatasan.
Kelemahan dari analisis pulang pokok linier terutama terletak pada pengukuran kemungkinan
penjualan. Setiap grafik pulang pokok linier didasarkan pada harga penjualan yang konstan.
Dengan demikian untuk meneliti kemungkinan laba pada berbagai tingkat harga harus
dibuatkan semua seri grafik, satu untuk tiap tingkat harga.
Analisi pulang pokok juga lemah dalam mempertimbangkan biaya. Kalau penjualan
ditingkatkan sampai suatu keadaan dimana pabrik dan peralatan telah dimanfaatkan penuh,
diperlukan tambahan tenaga kerja atau tambah banyaknya biaya upah lembur. Keadaan ini
akan mengakibatkan naiknya biaya variabel secara tajam. Jika dibutuhkan tambahan pabrik
dan dan peralatan maka biaya tetap juga akan meningkat. Begitu pula dengan perubahan
produk dalam kualitas dan kuantitas. Perubahan dalam keanekaan produk tersebut
mempengaruhi tingkat dan kemiringan fungsi biaya. Kenaikan biaya variabel akan
menyebabkan kemiringan fungsi biaya menjadi lebih curam, sedangkan perubahan dalam
aktiva tetap akan mempengaruhi titik perpotongan garis total biaya dengan sumbu vertikal.
Dengan demikian untuk setiap pasang biaya-biaya variabel dan biaya tetap diperlukan grafik
pulang pokok tersendiri, begitu untuk tiap harga.
Analisis pulang pokok berguna sebagai langkah pertama untuk mengembangkan data yang
diperlukan dalam penentuan harga dan keputusan keuangan, tetapi pertimbangan akhir harus
didasarkan atas analisis yang lebih terperinci.
Penggunaan Analisis Pulang Pokok
Jika digunakan secara tepat, analisis pulang pokok bisa menjelaskan beberapa keputusan
bisnis yang penting. Umumnya analisis pulang pokok dapat dimanfaatkan perusahaan dalam
tiga cara berbeda tapi berkaitan, yaitu:
Dalam keputusan tentang produk baru, analisis pulang pokok bisa membantu menentukan
beberapa tingkat penjualannya agar perusahaan memperoleh laba.
Analisis pulang pokok juga dapat digunakan sebagai kerangka dasar penelitianpengaruh
ekspansi terhadap tingkat operasional.
Analiais pulang pokok biasa membantu analisis konsekuensi penggeseran biaya variabel
menjadi biaya tetap karena dilakukannya otomatisasi mekanisme kerja dengan peralatan
modern.
Faktor kunci dalam analisi yang ketiga ini adalah pengaruh perubahan volume pada
profitabilitas bila perusahaan mempunyai hubungan biaya variabel dan biaya tetap yang
berbeda-beda. Pemahaman ini mencakup pengertian operating leverage.
BAB 5
MODAL KERJA
Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku, TKL dll.
Kebijakan modal kerja (Working Capital Policy) Adalah keputusan mendasar sehubungan
dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan bagaimana aktiva lancar
tersebut akan dibiayai.
Pentingnya pengelolaan modal kerja.
 Sebagian waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari-hari perusahaan
yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.
 Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau sekitar 40% dan
berfluktuasi dengan penjualan
 Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan
 Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancar
Siklus arus kas modal kerja.
Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha
dan barang tertagih. !
 Periode Konversi Persediaan (Inventory Conversion Period) Adalah jangka yang
diperlukan untuk mengkonversi menjadi barang jadi dan kemudian menjual-nya.
 Periode Konversi Piutang (Receivables Conversion Period = DSO) Adalah jangka waktu
yang diperlukan untuk mengkonversikan piutang perusahaan menjadi kas, yaitu jangka waktu
sejak penjualan hingga realisasi penagihan.
 Periode Penangguhan Utang Usaha (Payable Deferral Period). Adalah jangka waktu rata-
rata sejak pembelian bahan atau pengkaryaan pekerja hingga terlaksana-nya pembayaran atas
bahan dan pekerja tersebut.
 Cash Conversion Cycle Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli
dibayarkan hingga piutang usaha ditagih atas penjualan barang jadi.
Kebijakan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja Ada 3 alternatif kebijakan investasi dalam
aktiva lancar.
1. Kebijakan modal kerja yang longgar (Relaxed working capital assets policy)
Adalah kebijakan yang mengendaki terjadinya kas, sekurita s dan persediaan dalam
jumlah relatif besar dan berupaya menggalakkan penjualan dengan kebijakan penjualan
kredit yang longgar sehingga menimbulkan banyak piutang usaha.
2. Kebijakan modal kerja yang ketat (Restricted working capital assets policy)
Adalah kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas, sekuritas, persediaan dan
piutang usaha perusahaan.
3. Kebijakan modal kerja moderat. Diantara kedua kebijkanan modal kerja yang
ekstrim tersebu t terdapat kebijakan yang moderat.
Beberapa alternatif kebijakan pem-biayaan modal kerja.
1. Pendekatan “Maturity matching atau Self Liquidating ” Adalah kebijakan
pembiyaan yang menyelaraskan/menyamakan saat jatuh tempo aktiva dengan kewajiban.
2. Pendekatan Agresif/Nonkonservatif Adalah kebijakan perusahaan membiayai
kebutuhan musiman dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek
dan sisanya merupakan kebutuhan permanen dengan dana jangka panjang.
3. Pendekatan Konservatif. Adalah kebijakan perusahaan membiayai semua proyek
yang memerlukan dana dengan menggunakan dana jangka panjang sedangkan
pengeluaran yang mendesak atau darurat dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka
pendek.
 Aktiva lancar permanen (Permanent Current Assets) Adalah jumlah aktiva lancar yang
tetap dimiliki perusahaan dalam setiap siklus usaha.
 Aktiva lancar temporer (Temporary current assets). Adalah aktiva lancar yang
berfluktuasi sesuai dengan variasi penjualan musiman atau siklus.
Kelebihan dan kelemahan kredit jangka pendek.
1. Proses permohonan yang cepat.
2. Fleksibilitas.
3. Biaya utang jangka panjang vs utang jangka pendek.
4. Resiko bagi perusahaan peminjam : Resiko suku bunga dan Resiko jatuh tempo
Masalah pendekatan cara Hedging Adalah suatu metode struktur jatuh tempo pembiayaan
perusahaan untuk membatasi resiko terhadap kemungkinan terjadinya perubahan harga. Atau
suatu cara penjualan dimana levering barang akan dilakukan pada masa yang akan datang
(futures markets) dimana para pernjual dari produsen melindungi diri sendiri terhadap harga
pasar yang turun antara waktu mereka membeli sebuah produk dan menjual atau
mengerjakannya. Heding dapat terjadi pada berbagai kegiatan seperti: Importer’s hedge, dealer’s
hedge, producer’s hedge, manufacture’s hedge.
PENGELOLAAN KAS DAN SEKURITAS
Kas adalah jumlah rekening giro bank ditambah dengan uang tunai kadang-kadang ditambah
dengan “near cash marketable securities”.
Dasar pemikiran untuk menyimpan kas.
1. Saldo transaski (Transaction balance).
2. Saldo kompensasi (Compensating balance)
3. Saldo untuk berjaga-jaga (Precautionary balance).
4. Saldo untuk berspekulasi (Speculative balance).
Manfaat uang kas dan “near cash assets” yang memadai.
1. Agar dapat memanfaatkan potongan dagang
2. Agar dapat meningkatkan credit rating
3. Agar dapat memanfaatkan peluang bisnis yang menguntungkan.
4. Untuk keadaan darurat.
Memanfaatkan masa mengambang (Using Float) Ambang (float) adalah berkaitan dengan
dana yang telah dikirim/ ditransfer oleh pembayar (perusahaan/perorangan) akan tetapi belum
dalam bentuk yang dapat dibelanjakan oleh penerima. Pada umumnya saldo rekening koran lebih
besar dari saldo pembukuan, karena ada sejumlah cek/giro yang sudah diterbitkan oleh
perusahaan tetapi belum diuangkan di bank oleh si penerima.
Membandingkan biaya dan manfaat pengelolaan kas.
Nilai pengelolaan kas yang cermat pada biaya dari dana yang tertanam pada kas dan biaya
tergantung dari suku bunga yang berlaku.
Strategi Modal Kerja Bersih.
Ada tiga dasar strategi keuangan perusahaan :
1. Strategi Agresif Adalah suatu perusahaan mem-biayai kebutuhan modal kerja
musiman / variabel (seasonal working capital or variable) dan sebagian dari kebutuhan
tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan modal kerja
permanen. Pada strategi ini resikonya cukup tinggi tetapi dapat menghasilkan laba yang
tinggi.
2. Strategi Keuangan Konservatif Adalah dimana suatu perusahaan membiayai
seluruh proyek yang ada dengan menggunakan dana jangka panjang, dan pengeluaran
darurat yang mendadak dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek. Pada
strategi ini mempunyai resiko kecil tetapi juga hanya dapat menghasilkan laba yang
kecil.
3. Strategi Keuangan Kombinasi Adalah suatu perusahaan mene-tapkan
pembiayaan campuran dengan kombinasi strategi agresif dan strategi konservatif yaitu
menggunakan dana jangka pendek dan juga menggunakan dana jangka panjang.
 Modal kerja musiman/variabel adalah pembiayaan yang dibutuh-kan untuk aktiva lancar
yang bersifat sementara dan selalu bervariasi sepanjang tahun.
 Modal kerja permanen (jangka panjang) adalah pembiayaan yang dibutuhkan untuk
aktiva tetap ditambah bagian tertentu dari yang tetap dari aktiva lancar perusahaan dan tidak
berubah sepanjang tahun.
Motif memiliki Kas, ada 4 yaitu:
 Motif transaksi (transaction motive) yaitu berarti seseorang atau perusahaan memegang
uang tunai/kas untuk keperluan realisasi dari transaksi bisnisnya.
 Motif berjaga-jaga (precautionary motive) adalah seseorang atau perusahaan memegang
uang tunai untuk mengantisipasi adanya kebutuhan mendadak.
 Motif Spekulasi yaitu seseorang atau perusahaan memegang uang tunai karena adanya
keinginan memperoleh keuntungan yang besar dari suatu kesempatan investasi yang bersifat
likuid.
Saldo kas minimal (Compensating Balance atau CB) Adalah suatu kebijaksanaan suatu bank
yang mensyaratkan saldo minimal yang harus tetap ada berada di rekening seseorang atau
perusahaan di bank. Persyaratan atau CB ini akan mempengaruhi saldo kas perusahaan atau
perorangan. Contoh saat ini CB di setiap Bank harus ada Rp 50.000,-
BAB 6
Pengertian Piutang dan Persediaan
a. Pengertian Piutang
Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang
karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan
dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli
masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit akan
dapat meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya penerimaan kas,
sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga mengakibatkan kerugian
karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama piutang tertunggak akan semakin
besar investasi yang dibutuhkan.
Piutang, salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang
berhutang pada seseorang. Suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan
yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini biasanya
dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang
akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau pembayaran.
b. Pengertian Persediaan
Persediaan atau inventory adalah salah satu elemen utama dari modal kerja yang terus
menerus mengalami perubahan. Tanpa persediaan, perusahaan akan mengalami resiko, yaitu
tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan atas barang produksi.
Menurut Sofyan Assauri, merumuskan definisi persediaan sebagai berikut: Persediaan
adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk
dijual dalam suatu periode usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam
pekerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya
dalam suatu proses produksi.
Manajemen persediaan merupakan kegiatan menentukan tingkat dan komposisi
persediaan. Kegiatan tersebut akan membantu perusahaan dalam melindungi kelancaran produksi
dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelajaran perusahaan dengan efektif dan efisien.
Termasuk didalamnya pengaturan dan pengawasan atas pengadaan bahan-bahan kebutuhan yang
sesuai dengan jumlah dan waktu yang di perlukan dengan biaya minimum.
Kegiatan pengawasan persediaan meliputi perencanaan persediaan, penjadwalan
pemesanan (scheduling), pengaturan penyimpanan dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut
menjaga tersedianya persediaan yang optimum di dalam suatu perusahaan.
Dalam suatu pengawasan persediaan diperlukan penghitungan cara jumlah agar tidak
terjadi pemborosan dan waktu pemesanan. Sedangkan khusus persediaan perlu ditentukan besar
persediaan penyelamat (safety stock), yaitu jumlah minumum, atau besar persediaan pada waktu
pemesanan kembali dilakukan.
B. Standar Kredit dan Persyaratan Kredit
Pada dasarnya setiap usaha di bidang jasa, dagang dan manufaktur bertujuan yang sama
ingin mendapatkan laba dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan. Pada zaman ini,
semakin banyak permasalahan yang timbul pada suatu perusahaan di dalam mewujudkan
usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaaan. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu
persaingan di dalam memasarkan produk, untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka
perusahaaan harus berupaya untuk merebut pasar melalui berbagai kebijakan untuk
meningkatkan penjualan.
Piutang muncul akibat terjadinya penjualan kredit. Piutang merupakan kebiasaan bagi
perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan
penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang di berikan, biasanya dalam bentuk memperbolehkan
para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan.
Penjualan dengan syarat demikian disebut penjualan kredit. Mengapa banyak perusahaan yang
menjual barang hasil produksi atau barang dagangan mereka secara kredit? Alasannya ialah
karena penjualan secara kredit tersebut merupakan suatu upaya untuk meningkatkan (atau untuk
mencegah penurunan) penjualan.
Dengan penjualan yang meningkat, diharapkan agar keuntungan juga meningkat. Tetapi
memiliki piutang menimbulkan berbagai biaya dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
perlu untuk melakukan analisis ekonomi yang bertujuan untuk mengetahui apakah manfaat
memiliki piutang lebih besar atau lebih kecil dari pada biayanya.
a. Jenis-jenis piutang ada 3 macam yaitu :
1. Piutang Dagang (Account Receivables) Piutang yang timbul dari penjualan kredit barang atau
Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang dagang merupakan suatu perluasan kredit
jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh tempo dalam tiga
puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informal antara
penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan yaitu faktur dan
kontrak-kontrak penyerahan.
2. Piutang Wesel (Notes Receivables) Pengertian piutang wesel adalah piutang atau tagihan yang
timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis. Piutang wesel
mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat karena disertai janji tertulis berupa surat wesel
atau surat promes. Surat wesel dan surat promes adalah istilah untuk perjanjian tertulis dalam
jual beli barang atau jasa secara kredit. Surat wesel adalah surat perintah yang dibuat oleh
kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal
tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat wesel tersebut.
3. Piutang bukan Dagang / Piutang Lain-lain (Others Receivables) Piutang bukan dagang ini
meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa transaksi. Piutang bukan dagang
umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan formal dan secara tertulis. Piutang bukan
dagang harus diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai dan dilaporkan
secara terpisah dalam laporan keuangan.
Piutang disusun dalam laporan keuangan dimana kondisi keuangan suatu perusahaan
sangat menentukan kelancaran kegiatan pembiayaan dari perusahaan tersebut dan mengukur
kinerja perusahaan. Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan
keuangan perusahaan setiap periodenya.
b. Pengelolaan Piutang
Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen
pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang
sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas.
Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan sebagai
berikut:
1. Standar kredit
Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit yang dapat
diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut, perusahaan dapat meningkatkan
penjualannya melalui penjualan secara kredit namun tidak menimbulkan resiko piutang tak
tertagih yang berlebihan.
Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat yang akan
diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan dengan adanya standar
tersebut.
2. Syarat kredit Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan
potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal.
Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah:
Ø Sifat ekonomik produk,
Ø Kondisi penjual,
Ø Kondisi pembeli,
Ø Periode kredit,
Ø Potongan tunai dan
Ø Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank).
C. Kebijakan Kredit Dan Pengumpulan Piutang
Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bisa dikendalikan oleh manajer
keuangan. Kebijakan pemberian kredit merupakan trade-off antara tambahan keuntungan
penjualan dan tambhan biaya. Tambahan biaya berasal dari jangka waktu kredit, potongan kas
yang ditawarkan, dan kualitas langganan yang akan terlihat dari piutang yang tidak dibayar.
a. Analisis Kuantitatif Manfaat dan Biaya
Marjin kontribusi dipakai untuk perhitungan tambahan keuntungan dan biaya. Tambahan
biaya bersumber dari biaya investasi pada piutang. Marjin kontribusi dihitung sebagai berikut
ini: [ (harga – biaya variable) / harga ] × 100%
b. Analisis Kualitatif Kebijakan Kredit
Manajer keuangan harus mencari informasi yang bisa dipakai untuk menentukan apakah
seseorang atau perusahaan pantas menerima kredit. Informasi tersebut bisa diperoleh dari
beberapa sumber:
1. Laporan keuangan. Laporan tersebut bisa dipakai untuk mengidentifikasi kemampuan
ekonomis (kemampuan menghasilkan kas) dan juga stabilitas aliran kas yang dihasilkan.
2. Bank. Bank biasanya menyimpan informasi mengenai pelanggannya.
3. Asosiasi Perdagangan. Banyak asosiasi perdagangan yang mempunyai informasi yang lebih
lengkap mengenai perusahaan yang menjadi anggotanya.
4. Pengalaman Perusahaan.
5. Informasi lainnya. Perusahaan bisa memperoleh informasi melalui laporan credit rating.
Setelah informasi dikumpulkan, manajer keuangan bisa melakukan analisis.
Manajer bisa menggunakan pendekatan tradisional yang lebih subyektif seperti yang
disebut sebagai 5C:
1. Character. Karakter berarti sejauh mana kemauan calon penerima membayar hutang-
hutangnya. Karakter tidak memperhitungkan kemampuan ekonomis, tetapi niat baik.
2. Capacity. Kapasitas melihat sejauh mana kemampuan keuangan perusahaan atau individu.
Kapasitas melihat kemampuan ekonomis seseorang atau perusahaan.
3. Capital. Capital melihat sejauh mana modal yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan.
Pihak dengan modal yang baik mempunyai kemampuan melunasi hutang yang lebih baik, cateris
paribus.
4. Collateral. Perusahaan atau pihak yang memberikan jaminan dengan aset tertentu, akan
berisiko semakin kecil.
5. Conditions. Kondisi ekonomi akan menentukan kemampuan perusahaan melunasi hutangnya.
c. Analisis Skoring (Pemberian Skor) dalam Analisis Kredit
Perusahaan kartu kredit barangkali mempunyai model tertentu (seperti model credit
scoring) untuk menganalisis calon penerima kartu kredit. Model tersebut barangkali
merupakan model dengan tehnik statistik diskriminan seperti berikut ini.
Y = 0.23 + 0.2 (Usia) + 0.003 (Pendapatan) + 500 (Kepemilikan rumah)
Kepemilikan rumah merupakan variabel dummy, yang bernilai 1 jika memiliki rumah,
dan 0 jika tidak.
Untuk calon penerima kredit yang merupakan perusahaan,
model semacam itu bisa dimodifikasi, misal sebagai berikut ini.
Y = 5 (Coverage biaya tetap) + 20 (Rasio quick) + 1.5 (Usia perusahaan)
Kemudian perusahaan mempunyai pengelompokkan kelas risiko sebagai berikut ini.
Kelas risiko rendah jika skor di atas 50, kelas risiko menengah jika skor di antara 25 dan 50, dan
kelas risiko tinggi jika skor di bawah 25.
D. Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan
Persediaan merupakan salah satu daerah keputusan yang paling riskan dalam manajemen
logistik. Komitmen terhadap segolongan persediaan tertentu dan selanjutnya alokasinya ke pasar
untuk menghadapi penjualan dimasa depan, merupakan pusat dari operasi logistik. Tanpa
penggolongan yang tepat dari persediaan, maka masalah-masalah pemasaran yang serius dapat
timbul dalam usaha meningkatkan penghasilan dan memelihara hubungan dengan nasabah.
Perencanaan persediaan juga sangat menentukan bagi operasi pembuatan (manufacturing
operation).
Kekurangan bahan mentah dapat menghentikan produksi atau merubah jadwal produksi,
yang pada gilirannya akan meningkatkan ongkos dan kemungkinan akan menyebabkan
kekurangan produk jadi. Seperti halnya kekurangan itu dapat mengganggu rencana pemasaran
dan operasi-pembuatan (manufacturing), kelebihan persediaanpun juga dapat pula menimbulkan
masalah. Kelebihan persediaan akan meningkatkan biaya dan menurunkan
laba (profitability) melalui meningkatnya biaya pergudangan, keterikatan modal,
kerusakan (deterioration), premi asuransi yang berlebihan, meningkatnya pajak, dan bahkan
kekunoan (obsolescence).
Manajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan diantara kekurangan dan
kelebihan persediaan dalam suatu periode perencanaan yang mengandung resiko dan
ketidakpastian. Perencanaan strategis membutuhkan banyak komitmen modal dan sumber-daya
manajerial. Rencana strategis itu menentukan struktur dimana rencana operasional dan rencana
taktis dituangkan.
Jadi, rencana strategis itu merupakan seperangkat tonggak penunjuk
jalan(guideposts) untuk tipe-tipe perencanaan lainnya. Jadi dapat kita simpulkan bahwa dari
Strategi Manajemen Persediaan adalah :”Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan
dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang-jadi dari para suplaier, di antara fasilitas-
fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan.”
a. Prinsip - Prinsip Manajemen Persediaan
Prinsip-prinsip manajemen persediaan terdiri dari beberapa bagian yang terdiri dari :
1. Fungsi Persediaan
Fungsi dasar dari persediaan secara sederhana dapat dinyatakan dengan:
Ø Meningkatkan laba (profitability), melalui bantuan pembuatan dan pemasaran.
Ø Konsep yang ideal dari persediaan, konsep ini terdiri dari pembuatan suatu produk yang sesuai
dengan sfesifikasi nasabah.
Persediaan merupakan bidang sangat penting dari penyebaran aktiva yang dibutuhkan
untuk memberikan pengembaliaan yang minimum atas investasi modal. Pada umumnya,
kebanyakan perusahaan mengadakan persediaan yang lebih besar dari kebutuhan pokoknya.
Generelasi ini akan lebih dapat di pahami melalui pemeriksaan yang seksama terhadap 4 fungsi
pokok yang mendasari manajemen persediaan diantaranya:
a) Spesialisasi Wilayah, Salah satu fungsi persediaan adalah memungkinkan spesialisasi wilayah
dari unit-unit operasi individual. Oleh karena factor-faktor seperti tenaga listrik, bahan mentah,
air, dan buruh maka lokasi yang ekonomis untuk pembuatan(manufacturing) sering kali sangat
jauh dari wilayah permintaan (areas of demand). Dengan pemisahan wilayah, masing-masing
komponen ini dapat diprodusir secara ekonomis dan efisisen.
b) Fungsi pemisahan wilayah juga berkaitan dengan penghimpunan golongan dalam distribusi
fisik barang-barang jadi. Barang-barang pabrik dari berbagai lokasi dihimpun di suatu gudang
tunggal, dengan maksud dapat menawarkan kepada nasabah suatu pengiriman tunggal dari
gabungan produk-produk itu.Inilah contoh terpenting pemisahan wilayah dan distribusi terpadu
yang dimungkinkan oleh persediaan.
c) Decoupling, Fungsi kedua dari persediaan adalah memberikan efisiensi maksimum pada
operasi dalam suatu fasilitas (decoupling). Penumpukan persediaan barang-sedang-dikerjakan
(work in proces) dalam kompleks pembuatan akan memungkinkan penghematan maksimum
dalam produksi tanpa terhentinya pekerjaan.
Fungsi decoupling ini memungkinkan masing-masing produk dibuat dan didistibusikan dalam
ukuran yang ekonomis (economical lot sozes). Dilihat dari segi pemasaran, decoupling
memungkinkan produk dapat dibuat pada waktu akan dijual sebagai suatu
golongan (assortment). Jadi, decoupling itu cendrung menunjang operasi perusahaan. Perbadaan
decoupling dengan spesialisasi wilayah adalah dalam hal decoupling ini meningkatkan efisiensi
operasi pada satu lokasi tunggal, sedangkan spesialisasi wilayah meliputi banyak lokasi.
d) Penyeimbangan Penawaran dengan Permintaan, Fungsi ketiga dari persediaan adalah
penyeimbangan, yang memperhatikan jarak waktu antara konsumsi dengan
pembuatan(manufacturing). Persediaan penyeimbang ini adalah untuk menyesuaikan penyediaan
suplai dengan permintaan.
e) Persediaan Pengaman, Fungsi persediaan pengaman atau persediaan penyangga (buffer stock)
adalah menyangkut perubahan jangka pendek, baik dalam permintaan maupun dalam pengisian
kembali (replenishment).
Kebutuhan akan persedian akan pengaman adalah disebabkan oleh ketidak pastian mengenai
penjualan dimasa depan dan pengisian kembali persediaan. Jika ketidak pastian itu mengenai
berapa banyak suatu produk akan terjual, maka perlulah untuk memilihara posisi persediaan.
Empat fungsi persedian adalah spesialisasi wilayah, decoupling, penyeimbangan
penyediaan dengan penawaran, dan persedian pengaman. Fungsi – fungsi ini menentukan
besarnya investasi persedian yang perlu untuk suatu system tertentu untuk tercapainya suatu
tujuan manjemen. Pada tingkat minimum, persediaan yang di investasikan untuk mencapai
spesialisasi wilayah dan decoupling, hanya dapat berubah dengan merubah pola lokasi fasilitas
dan proses operasional dari perusahaan itu.
Level minimum dari persedaian yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan penawaran
dengan permintaan, menunjukan sulitnya tugas menaksir kebutuhan – kebutuhan musiman.
Dengan pengalaman beberapa kali periode musiman, maka persedian yang dibutuhkan untuk
mencapai penjualam yang marjinal selama periode tinggi permintaan, dapat diproyeksikan
dengan cukup baik. Suatu rencana persediaan musiman dapat dirumuskan berdasarkan
pengalaman ini.
E. Sistem Pengawasan Persediaan
Persediaan adalah suatu aktivita yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan
maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang-barang yang
masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan barang baku yang menunggu
penggunaannya dalam suatu proses produksi.
a. Jenis-jenis Persediaan
Ada beberapa jenis persediaan, antara lain :
1. Batch Stock / Lost Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau
membuat bahan-bahan barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang
dibutuhkan pada saat itu juga. Keuntungan yang dapat diperoleh dari Batch Stock / Lost Size
Inventory antara lain :
a) memperoleh potongan pada harga pembelian
b) memperoleh efisiensi produksi
c) adanya penghematan didalam biaya pengangkutan
2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapai flukuasi permintaan
yang dapay diramalkan, berdasarkan pada musiman yang terjadi dalam satu tahun dan untuk
menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan meningkat.
Adanya persediaan dapat menimbulkan biaya-biaya yang terjadi dari persediaan tersebut ,
antara lain :
1. Biaya pemesanan (ordering costs)
2. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying costs)
3. Biaya kekurangan persediaaan (out of stock costs)
4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs)
Cara-Cara penetuan jumlah persediaan, Ada 2 sistem yang umum dikenal dalam menentuan
jumlah persediaan akhir suatu periode yaitu :
1. Periode System yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik dalam
menentukan jumlah persediaan akhir.
2. Perpetual System / Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina catatan administrasi persediaan.
setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari pembelian ataupun penjualan dicatat atau dilihat
dalam kartu administrasi persediaannya.
b. Metode penilaian persediaan
Ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penilaian persediaan yaitu :
1. First In, First Out (FIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang yang
sudah terjual dinilai menurut harga pemelian barang yang terdahulu masuk.
2. Cara rata-rata tertimbang (weight average method), cara ini didasarkan atas harga rata-rata
dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah yang diperoleh pada masing-masing harga.
3. Last In, Firs Out (LIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa barang yang telah
terjual dinilai menurut harga pembelian yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang masih
ada /stock, dinilai berdasarkan harga pembelian barang yang terdahulu.
c. Perbandingan atas hasil penilaian
Bila mana keadaan harga stabil , maka semua cara penilaian menghasilkan angka yang
sama . Akan tetapi bila fluktuasi harga tidak stabil (nail turun) maka masing-masing cara akan
menghasilkan angka yang berbeda, pada saat harga meningkat:
1. Metode FIFO meunjukkan :
a) Nilai persediaan akhir yang tinggi
b) harga pokok barang yang terjual yang rendah
c) Profit yang lebih besar
2. Metode LIFO menunjukkan :
a) Nilai persediaan akhir yang rendah
b) Harga pokok barang yang terjual tinggi
c) Profit yang rendah
d. Pengawasan Persediaan
Fungsi – fungsi utama dari pengawasan persediaan yang efektif adalah :
1. Memperoleh bahan-bahan yaitu menetapkan prosedur untuk memperoleh suatu suplai yang
cukup dari bahan-bahan yang dibutuhkan baik kualitas maupun kuantitas
2. Menyimpan dan memelihara bahan-bahan dalam persediaan , yaitu mengadakan suatu system
penyimpanan untuk memelihara dan melindungi bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam
persediaan.
3. Pengeluaran bahan-bahan dengan tepat pada saat serta tempat dimana dibutuhkan
4. Meminimalisasi investasi dalam bentuk bahan atau barang (mempertahankan persediaan dalam
jumlah yang optimum setiap waktu)/
Adapun tujuan pengawasan persedian sebagai berikut :
1. Menjaga jamham sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan
terhentinya kegiatan produksi
2. Menjaga supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau kelebihan,
sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar
3. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat biaya
pemesanan menjadi besar.
e. Organisasi Pengawasan Persediaan Dalam Perusahaan Pabrik
Dilihat dari proses produksinya, maka organisasi pengawasan persediaan dapat diatur
sebagai berikut :
1. pada perusahaan pabrik dengan proses terus menerus, pengawsan persediaan biasanya
merupakan sebagian dari pengawasan produksi, karena perlunya dipertahankan arus bahan-bahan
yang dibutuhkan untuk operasi yang lancer dan efisien dari kegiatan produksi
2. pada perusahaan pabrik dengan proses terputus-putus, keperluan akan kelancaran arus bahan-
bahan tidak begitu penting dan dalam hal pengawasan persediaan dapat menjadi tanggungjawab
dari manajer pabrik, pimpinan produksi, kepala bagian pembelian atau pejabat-pejabat setingkat
yang tergantung dari besar kecilnya perusahaan dan organisasinya.
BAB 7
A. Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management)
Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar
perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai
keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai
perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak
dapat membayar pada saat jatuh tempo.
Pembiayaan Jangka Pendek
Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang harus di lunasi
dalam jangka waktu < 1tahun.
A. Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts payable/trade credit,
short term bank loans, dan commercial paper :
1. Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah diterima, tetapi
belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang pajak.
Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan atau bulanan,
sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji atau gaji
terhutang. Accruals meningkat secara otomatis atau spontan jika operasi perusahaan menigkat.
Waktu pembayaran upah/gaji ditentukan oleh dorongan ekonomi dan kebiasaan industri,
sedangkan pembayaran pajak ditentukan oleh hukum.
2. Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaan yang timbul dari
penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual dan sebagai utang usaha oleh
pembeli.
Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk perusahaan kecil, karena perusahaan kecil
relative sulit untuk memperoleh hutang dari lembaga keuangan sehingga terpaksa tergantung
pada hutang dagang.[1]
Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda pembayaran utang secara di sengaja.
Komponen utang dagang :
a. Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode diskon.
b. Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui komponen yang gratis yang
biayanya berupa diskon yang tidak diambil.
3. Short Term Bank Loans / hutang bank
Sifat/ciri kredit bank adalah :
a. Jatuh tempo
b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari pinjaman,suku
bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan serta ketentuan lain yang telah di sepakati pihak
bank dan peminjam.
c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro.
d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di berikan bank kepada
nasabahnya untuk periode tertentu.
e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada perusahaan oleh
bank/lembaga keuangan bukan bank hampir sama dengan plafon kredit,bedanya yaitu kredit
revolving punya ikatan hukum dan di bebani premi.
Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut :
a. Simple interest
Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini dibayar pada saat
kredit jatuh tempo.
b. Discount interest
Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di bayar dimuka sehingga
jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil daripada nilai nominal kredit.
c. Add-on interest
Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan kembali ke jumlah kredit
tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang akan di bayar secara cicilan.
Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank yang akan
di pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
memilih bank antara lain sebagai berikut :
a. Kesediaan menanggung resiko
Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri akan mengakibatkan
risiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya menangani suatu industri.
b. Nasihat dan penyuluhan
Membantu perusahaan yang diberikredit agar dapat tumbuh terus sehingga nantinya dapat
menjadi nasabah penting bagi bank tersebut.
c. Loyalti kepada nasabah
Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya, jika nasabahnya
dalam masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha mencarikan jalan keluar untuk
memperbaiki keadaan nasabah.
d. Spesialisasi
Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman dan hubungan yang
erat dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong bank untuk bekerja sama secara lebih
kreatif dan memberi dorongan secara lebih aktif bagi perusahaan di bidang tersebut.
e. Jumlah kredit maksimum
Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar kecilnya modal bank yang
bersangkutan.
f. Merchant banking
Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga mempunyai penyertaan
modal serta memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang bersangkutan.
g. Jasa-jasa lainnya
Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit.
4. Commercial Paper
Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar untuk
dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek.
Sumber dana jangka pendek :
a. Tanpa jaminan : kredit dagang
b. Dengan jaminan : kredit bank
Bentuk jaminan :
a. Surat berharga
b. Piutang
c. Persediaan
Sumber pembelanjaan untuk piutang dagang diantaranya factoring, pledge of accounts
receiveable, dan banker’s acceptance facility.
a. Factoring
Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang dimiliki
perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank(faktor).
Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat
piutang (faktor) dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor tidak dapat
menagih piutangnya dari pihak yang berutang , tanpa hak regres (without recourse) yaitu risiko
atas tidak tertagihnya piutang tersebut telah seluruhnya menjadi tanggung jawab si faktor.
b. Pledge of accounts receiveable
Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat memperoleh dana dari
lembaga keuangan nonbank dengan hak regres.
Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian dengan suatu
ikatan yang disebut jaminan gadai.
c. Banker’s acceptance facility
Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran dalam bentuk
banker’s LC(letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk persediaan adalah blanket inventory
lien, trust receipts, dan field warehouse financing.
B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing)
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous financing) adalah
pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan
meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals
hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account payable dan
Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka pendek
yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan.
C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek :
1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya
tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang
dan utang akrual.
2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan
berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank.
D. Pendanaan Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber
pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain :
utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau pembayaran
pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit,
sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya.
Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit
E. Pendanaan Tidak Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun
mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau perundingan secara
formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain :
1. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari tanpa
jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor. Biasannya hanya
perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper.
2. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank. Pinjaman
dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk tujuan spesifik
tertentu. (b) Kredit Lini, dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam sampai jumlah
maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman)
3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan yang
mempunyai piutang, factoring memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu
sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena
factoring merupakan alternative investasi.
4. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang
sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang masih
ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa
digunakan untuk melunasi pinjaman.
5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan
untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan penjaminan piutang.
Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman
dalam presetase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan.
6. Akseptasi Bank
7. Report
F. Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek
Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa mengevaluasi
dengan menggunakan kerangka :
• Strategi pendanaan secara keseluruhan
• Biaya
• Kerersediaan
• Fleksibilitas
SUMBER-SUMBER PINJAMAN JANGKA PENDEK TANPA JAMINAN
Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh dalam usaha biasanya terdiri
dari bank loan dan commercial papers.
Pinjaman Bank (bank loans)
Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman jangka pendek tanpa
jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short-term, self- liquidating loan yaitu pinjaman
jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk membiayai piutang dan persediaan pada saat
kebutuhan modal meningkat secara musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi
kas secara cepat (likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman dapat
diperoleh dengan
sendirinya.
Perhitungan Tingkat Bunga Pinjaman (loan interest rates)
Secara umum, terdapat tiga metoda perhitungan tingkat bunga:
a. Collect basis
Contoh: kredit yang diterima Rp. 100 juta. Tingkat bunga 15%. Pada akhir tahun debitur
membayar bunga Rp. 15 juta (plus Rp. 100 juta pokok pinjaman). Dengan demikian, tingkat
bunga efektifnya:
(Rp. 15 juta / Rp. 100 juta) x 100% = 15%.
b. Discount basis
Contoh: apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awal tahun (karena bunganya diminta
terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100 juta pada akhir tahun, maka tingkat bunga efektifnya
adalah:
(Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65%
c. Add-on basis
Contoh: apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta membayar secara angsuran
(misalnya per bulan), maka pembayaran per bulan sebesar:
{Rp. 100 juta (1.15) / 12} = Rp. 9.583.000,-.
Dengan demikian, tingkat bunga per bulan dapat dihitung dengan menggunakan konsep time
value of money:
12 9.583.000
100.000.000 = Σ
t = 1 (1 + i) 12
dengan cara trial and error, akan diperoleh i (tingkat bunga sekitar 2,2% per bulan. Dengan
demikian, tingkat bunga per tahun sekitar:
(1 + 0.022)12 – 1 = 29,84%
Dasar pembagian tingkat bunga pinjaman adalah:
1. Prime rate of interest
Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank komersil dengan reputasi terbaik
kepada debitur korporasi dengan credit rating yang tinggi.
2. Fixed rate loan
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7

More Related Content

What's hot

Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaManajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaJudianto Nugroho
 
Makalah softskill 2 rate of return
Makalah softskill 2 rate of returnMakalah softskill 2 rate of return
Makalah softskill 2 rate of returnIbnu Siroj
 
"MENGANALISIS SUKU BUNGA"
"MENGANALISIS SUKU BUNGA""MENGANALISIS SUKU BUNGA"
"MENGANALISIS SUKU BUNGA"Ibnu Siroj
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)doni wijaya
 
Resume uts
Resume uts Resume uts
Resume uts Alifah05
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2Futurum2
 
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)Nimas Putri
 
Penilaian surat berharga
Penilaian surat berhargaPenilaian surat berharga
Penilaian surat berhargaMastrynie Then
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Silvia290
 
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748furkon choerul
 
makalah Time value of money
makalah Time value of moneymakalah Time value of money
makalah Time value of moneyKhairul Alonx
 

What's hot (19)

Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaManajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
 
Makalah softskill 2 rate of return
Makalah softskill 2 rate of returnMakalah softskill 2 rate of return
Makalah softskill 2 rate of return
 
"MENGANALISIS SUKU BUNGA"
"MENGANALISIS SUKU BUNGA""MENGANALISIS SUKU BUNGA"
"MENGANALISIS SUKU BUNGA"
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uts)
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Resume uts
Resume uts Resume uts
Resume uts
 
Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2Derivatif dan lindung nilai bagian 2
Derivatif dan lindung nilai bagian 2
 
Resume uts 1
Resume uts 1Resume uts 1
Resume uts 1
 
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
 
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
Ekonomi Teknik I (tugas bulan 2)
 
Penilaian surat berharga
Penilaian surat berhargaPenilaian surat berharga
Penilaian surat berharga
 
Makalah bunga ekonomi teknik
Makalah bunga ekonomi teknikMakalah bunga ekonomi teknik
Makalah bunga ekonomi teknik
 
Mku materi 1
Mku materi 1Mku materi 1
Mku materi 1
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
 
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
 
makalah Time value of money
makalah Time value of moneymakalah Time value of money
makalah Time value of money
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 

Similar to Manajemen keuangan resume bab 1 7

Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748furkon choerul
 
Resume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganResume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganAnisa Anisa
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Rizky Akbar
 
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1TitinSantiarini
 
Manajemen Keuangan.ppt
Manajemen Keuangan.pptManajemen Keuangan.ppt
Manajemen Keuangan.pptHeryFauzan
 
Siti efa hudaefa
Siti efa hudaefaSiti efa hudaefa
Siti efa hudaefaefahudaefa
 
Pasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalPasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalRissa Deskya
 
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MAMakalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MAagus niar nazara niar nazara
 
PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptx
PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptxPPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptx
PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptxAhmadWp1
 
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748furkon choerul
 
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748furkon choerul
 
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptharis916240
 
Resume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsResume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsainamarsela
 
makalah keuangan uts
makalah keuangan utsmakalah keuangan uts
makalah keuangan utserikkahfi
 

Similar to Manajemen keuangan resume bab 1 7 (20)

Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
 
Resume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganResume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuangan
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
Mk04 bunga
Mk04 bungaMk04 bunga
Mk04 bunga
 
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
Titin santiarini manajemen keuangan makalah 1
 
Manajemen Keuangan.ppt
Manajemen Keuangan.pptManajemen Keuangan.ppt
Manajemen Keuangan.ppt
 
Siti efa hudaefa
Siti efa hudaefaSiti efa hudaefa
Siti efa hudaefa
 
Pasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modalPasar uang dan pasar modal
Pasar uang dan pasar modal
 
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MAMakalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
 
Makalah 1 manajemen keuangan
Makalah 1  manajemen keuanganMakalah 1  manajemen keuangan
Makalah 1 manajemen keuangan
 
Resume uts man.keuangan 1
Resume uts man.keuangan 1Resume uts man.keuangan 1
Resume uts man.keuangan 1
 
PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptx
PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptxPPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptx
PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptx
 
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
 
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Resum uts
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Resum uts
 
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
risiko suku bunga.pptrisiko suku bunga.ppt
 
Resume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsResume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum uts
 
makalah keuangan uts
makalah keuangan utsmakalah keuangan uts
makalah keuangan uts
 

Recently uploaded

MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

Manajemen keuangan resume bab 1 7

  • 1. MANAJEMEN KEUANGAN RESUME BAB 1-7 Nama : Ayu Lestari Nim : 11011700102 Kelas : 2S – Manajemen Ruangan/Hari : B 1.1 / Minggu 2 S - MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN (UNIBA) TAHUN 2018
  • 2. BAB 1 Bursa (Pasar) Keuangan Bursa keuangan mempertemukan calon peminjam dan mereka mempunyai dana berlebih untuk dipinjamkan. Ada berbagai jenis bursa keungan di Negara-negara maju, dan setiap jenis terdiri dari banyak lembaga, antara lain sebagai berikut: 1.Pasar aktiva fisik, yakni tempat jual beli produk sepert sandang, pangan, peralatan, dan perkakas. Bursa keuangan berurusan dengan saham, obligasi, promes, hipotik, dan klaim lain atas aktiva rill. 2.pasar “saat ini” dan pasar berjangka (spot and futures market) mengacu pada saat penyerahan. Spot market berarti bahwa “aktiva” yang diperdagangkan diserahkan ditempat atau diserahkan dalam dua tiga hari kemudian sedangkan dalam fuures market atau pasar berjangka penyerahan mungkin baru akan berlangsung beberapa bulan kemudian. 3.Pasar uang (money markets) dan pasarmodal (capital markets) keduanya merupakan bursa keuangan, tetapi jenis sekuritas serta janmgka waktu yang dikelola berbeda. Psar uangn adalah bursa untuk sekuritas utang dengan jatuh tempo kurang dari setahun. Pasar modal adalh brsa utang jangka panjang dan saham perseroan. 4.Bursa hipotik bersangku-paut dengan pinjaman untuk real estate hunian, komersial, dan industri, dan tanah pertanian atau perkebunan, sedangkan bursa kredit konsumen berkaitan dengan pinjaman untuk mobil dan perkaks, pendidikan, hiburan, dan sebagainya. 5.Juga terdapat pasar dunia, nasinal, regional, dan lokal. Artinya, berdasarkan ukuran danjangkauan opersi perusahaan, dapat ditentukan pada tingkat pasar mana ia bisa memperoleh pinjaman. Makin besar ukurannya dan makin luas jangkauannya, makin mampu ia merambah pasar dunia. 6.Pasar perdana adalah bursa tempat perseroan pertama sekali menerbitkan / menjual saham baru untuk menambah modalnya (emisi). Pasar sekunder adalah bursa tempat sekuritas dan aktiva keuangan lainnya diperdagangkan oleh para investor setelah diterbitkan melalui pasar perdana. Tingkat Suku Bunga Alokasi modal diantara berbagai perusahaan ditentukan oleh suku bunga. Perusahaan dengan peluang investasi yang sangat mengntungkan bersedia dan mampu membayar imbalan tertinggi atas modal dari erusahaan yang tidak eefisien atau dari perusahaan yang produknya tidak
  • 3. dibutuhkan. Gambar 3-2 memperlihatkan bagaimana penawaran dan permintaan berinteraksi guna menentukan suku bunga di dua pasar modal. Gambar 3-2 Suku bunga sebaai fungsi dari Penawaran dan permintaan atas Dana Pasar A : Sekuritas Berisiko Rendah Pasar B : Sekurias Berisiko Tinggi Suku Bunga, k Suku Bunga, k (%) (%) S’ S’ k = 10 k = 12 8 D’ D’ D” 0 Dolar 0 Dolar Jika permintaan terhadap dana menurun di suatu pasar, sebagaimana lazimnya terjadi pada masa resesi, kurva permintaan akan bergeser ke kiri seperti terlihat pada Kurva D” di Pasar A. Suku bunga keseimbangan atas ekuilibrium dalam hal ini menurun menjadi 8 persen. Dengan cara demikian, Anda juga dapat membeyangkan apa yang akan terjadi jika bank sentral memperketat kredit: Kurva penawaran S’ akan bergeser ke kiri dan ini akan menaikkan suku bunga dan memperkecil tingkat peminjaman dalam perekonomian. Determian dari Suku Bunga Besar Pada umumnya, suku bunga nominal atau suku bunga yang ditetapkan atas sekuritas utang, k, terdiri dari suku bunga yang bebas resiko, yakni k*, ditambah sejumlah premi yang mencerminkan dampak inflasi, tingkat resiko sekuritas tersebut dan tersedianya pasar bagi sekuritas bersangkutan. Hubungan itu dapat dinyatakan sebagai berikut: Suku bunga pasar = k = k* + IP + DRP + LP + MRP Dan jika kirta gabungkan k* + IP jumlahnya dinyatakan sebgai kRF maka persamaanya adalah : k = kRF + DRP + LP + MRP Suku bunga riil yang bebas risiko, k* adalah suku bunga sekuritas tanpa risiko penunggakan (biasanya sekuritas pemerintah jika tingkat inflasi nol persen) Suku nominal yang bebas risiko, kRF adalah suku bunga yang bebas risiko sama sekali; kRF umumnya hampir sama dengan suku bunga sekuritas pemerintah.
  • 4. Premi Inflasi (IP) adalah premi untuk inflasi rata-rata yang diperkirakan selama berlaku sekuritas; jumlah tersebut ditambahkan oleh investor ke suku bunga riil yang bebas risiko. Premi Risiko Penunggakan (DRP) adalah selisih antara suku bunga obligasi pemerintah dengan obligasi perseroan apabila keduanya mempunyai tanggal jatuh tempo (jangka waktu) dan pasar yang sama. Risiko suku bunga reinvestasi adalah yang terjadi akibat penurunan suku bunga sehingga apabila obligasi yang telah jatuh tempo diinvestasikan kembali maka hasil bunganya akan berkurang. Struktur suku bunga berdasarkan jangka waktu adalah hubungan antara hasil bunga (yields) dan jangka waktu tempo sekuritas. Kurva hasil bunga adalah grafik yang menggambarkan hubungan hasil bunga dengan jangka waktu jatuh tempo sekuritas. Kurva hasil bunga “normal” adalah kurva yang mengarah atau miring ke atas. Kurva hasil bunga terbalik adalah kurva hasil bunga yang mengarah atau miring ke bawah. Teori Struktur Suku Bunga Berjangka Ada tiga teori terpenting yang digunakan untuk menjelaskan bentuk kurva : 1.Teori segmentasi pasar. Adalah teori yagn membagi proses berdasar kan preferensi pemberi pinjaman dan peminjam berhubungan dengan tanggal jatuh tempo sekuritas. 2.Teori preferensi likuiditas. Adalah teori yang menyatakan bahwa para pemberi pinjaman lebih suka memberi pinjaman jangka pendek ketimbang jangka panjang., oleh karena itu, mereka bersedia meminjamkan dana jangka pendek meskipun dengan bunga rendah. 3.Teori pengharapan. Adalah teori yang menyatakan bahwa bentuk kurva hasil bunga tergantung pada tingkat inflasi yang diperlirakan investor untuk masa mendatang. Faktor Lain yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga 1.Kebijakan Bank Sentral; 2.Besarnya defisit anggaran pemerintah; 3.Neraca perdagangan kluar negeri; 4.Tingkat kegiatan usaha. Tingkat Suku Bunga dan Harga Saham
  • 5. Suku bunga mempengaruhi laba perusahaan dalam dua cara : a)Karena bunga merupakan biaya, maka makin tinggi suku bunga, makin rendah laba perusahaan, apabila hal-hal lain tetap konstan. b)Suku bunga mempengaruhi tingkat aktivitas ekonomi, dan, karena itu mempengaruhi laba perusahaan.
  • 6. BAB 2 1. Pengertian Nilai Waktu Dari Uang Konsep nilai waktu dari uang berhubungan dengan tingkat bunga yang digunakan dalam perhitungan aliran kas. Nili uang saat ini (present value) akan berbeda dengan nilai uang tersebut di waktu yang akan datang (future value) karena adanya faktor bunga. Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu. Faktor bunga dalam kasus ini dinamakan faktor diskonto (discount factor). Sebaliknya apabila suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu. Faktor bunga pada kasus penggandaan ini dinamakan faktor pengganda atau pemajemukan (compound faktor). Sebagai contoh, nilai uang Rp. 1000,- yang dimiliki saat ini berbeda dengan nilai uang Rp. 1000,- yang dimiliki lima tahun lagi. Nilai uang Rp. 1000,- saat sekarang (present value) diniai lebih tinggi daripada nilai uang tersebut diwaktu yang akan datang (future value). Hal ini dikarena uang Rp. 1000,- yang diterima sekarang tersebut mempunyai kesempatan menghasilkan pendapatan, misalnya untuk berdagang dan menjalankan usaha atau ditabung di bank dengan penghasilan bunga. Apabila semua aliran kas di dunia usaha sudah pasti, maka tingkat bunga dapat digunakan untuk menyatakan nili waktu dari uang. Kenyataannya dalam kehidupan bisnis terdapat ketidakpastian aliran-aliran kas tersebut. Untuk itu perlu menambah suatu premi resiko pada tingkat bunga sebagai kompensasi adanya ketidakpastian tersebut. Pembahasan kali inni dipusatkan pada nilai waktu dari uang dan penggunaan tingkat bunga untuk menyesuaikan nilai aliran kas pada suatu periode tertentu. 2. Nilai Waktu Yang Akan Datang (Future Value) 1. Bunga Sederhana Penggunaan faktor bunga untuk menilai jumlah uang tertentu dalam proses pemajemukan dapat digunakan bunga sederhana atau bunga majemuk. Bunga sederhana adalah bunga yang dibayarkan (dikenakan) hanya pada pinjaman atau tabungan atau investasi
  • 7. pokoknya saja. Jumlah uang dari bunga sedeerhana merupakan fungsi dari variabel- variabel : pinjaman pokok, tingkat bunga per tahun, dan jumlah waktu lamanya pinjam. Rumus untuk menghitung jumlah bunga sederhana adalah : 1. Si = Po (i) Keterangan Si = jumlah bunga sederhana Po = pinjaman atau tabungan pokok i = tingkat bunga per periode waktu dalam persen n = jangka waktu Contoh 1. Pak Ali memiliki uang Rp. 80.000,- yang ditabung di bank dengan bunga 10% per tahun selama 10 tahun. Pada akhir tahun ke-10 jumlah akumulasi bunganya adalah : Si = 80.000 (0.10) (10) = Rp. 80.000,- Sedangkan untuk mencari nilai masa depan (future value, FV) atau nilai akhir tabungan tersebut diakhir tahun kesepuluh (FV10), yaitu dengan menjumlahkan pinjaman pokok dan penghasilan bunganya. Maka : FV10 = 80.000 + [80.000 (0.10)(10)] = Rp. 160.000,- Untuk setiap tingkat bunga sederhana, maka nilai akhir untuk perhitungan akhir n periode adalah: FVn = Po + Si = Po + Po (i)(n) FVn = Po [1 + (i)(n)] Untuk contoh diatas maka : FV10 = 80.000 [1 + (0.1)(10)] FV10 = 80.000 (1 + 1) menjadi FV10 = Rp. 160.000,- Kadang-kadang diketahui nilai akhir suatu deposito dengan bunga i% pertahun selama n tahun, tetapi pinjaman pokoknya tidak diketahui. Untuk mencari pinjaman pokok yang diinvestasikan tersebut yaitu nilai sekarang (present value) dari pinjaman tersebut (PVo = Po) dengan rumus sebagai berikut :
  • 8. Contoh 2 Nilai akhir dari sejumlah uang yang didepositokan selama 10 tahun dengan bunga 10% pertahun adalah Rp. 160.000,-. Berapa jumlah uang yang didepositokan tersebut (Po) ? 2. Bunga Majemuk Bunga majemuk menunjukkan bahwa bunga yang dibayarkan (dihasilkan) dari pinjaman (investasi) ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala. Hasilnya, bunga yang dihasilkan dari pokok pinjaman dibungakan lagi bersama-sama dengan pokok pinjaman tersebut, demikian seterusnya. Bunga atas bunga atau penggandaan inilah yang merupakan efek yang mnghasilkan perbedaan yang dramatis antara bunga sederhana dan bunga majemuk. Konsep bunga majemuk dapat menyelesaikan berbagai macam masalah di bidang keuangan. Perbedaan hasil yang diperoleh antara menggunakan bunga sederhana dan bunga majemuk dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1. Nilai akhir dari Rp. 8.000 untuk berbagai waktu periode dengan bunga 8% Tahun Bunga Sederhana FVn = Po [1 + (i)(n)] Bunga Majemuk*) FVn = Po (1 + i)n 0 (awal) Rp. 8.000 Rp. 8.000 1 8.640 8.640 2 9.280 9.331 20 20.800 37.288 50 40.000 375.213 *) Lihat Rumus Dari tabel diatas terlihat bahwa perhitungan nilai amsa depan antara bunga sederhana dan bunga majemuk menghasilkan nilai yang berbeda. Semakin lama uang dibungakan, maka semakin besar perbedaan hasil antara bunga sederhana dan bunga mejemuk. Contoh 3. Misalkan seseorang ingin mendepositokan uangnya di Bank PT “MANDIRI JAYA”sebesar Rp. 800.000,-. Jika tingkat bunga deposito adalah 8% per tahun dan
  • 9. dimajemukkan setiap tahun, maka menjadi berapakah investasi orang tersebut pada akhir tahun pertama, kedua, ketiga ? Pembahasan dari pertanyaan tersebut adalah : FV1 = Po (1 + i) = Rp. 800.000 (1 + 0.08) = Rp. 864.000,- Apabila deposito Rp. 800.000,- tersebut kita biarkan selama 2 tahun, maka nilai akhir tahun ke-2 adalah : FV2 = FV1 (1 + i) = Po (1 + i)(1 + i) = Po (1 + i)2 = Rp. 864.000 (1+0.08) = 800.000 (1.08)(1.08) = 800.000 (1.08)2 = Rp. 933.120,- Pada akhir tahun ke-3 menjadi : FV3 = FV2 (1 + i) = FV1 (1 + i)(1 + i) = Po (1 + i)3 = Rp. 933.120 (1+0.08) = 864.000 (1.08)(1.08) = 800.000 (1.08)3 = Rp. 1.007.770,- Secara umum nilai masa depan (future value) dari deposito pada akhir periode n adalah : FVn = Po (1 + i)n atau FVn = Po (FVIFi,n) Dimana : FVn = Future Value (nila masa depan atau nilai yang akan datang) tahun ke-n FVIFi,n = Future Value Interest Factor (yaitu nilai majemuk dengan tingkat bungai% untuk n periode). Faktor bunga tersebut sama dengan (1 + i)n Perhitungan nilai majemuk dengan faktor bunga tertentu untuk suatu jumlah uang ditunjukkan pada tabel 2. Tabel ini menunjukan nilai majemuk untuk contoh 3 diatas pada akhir tahun ke-1 sampai tahun ke-5.
  • 10. Tabel 2. Ilustrasi bunga majemuk dari tabungan awal Rp. 800.000,- dengan bunga 8% Tahun Jumlah Awal (1) Jumlah Akhir (FVn) (2) Bunga Majemuk (3) = (2) – (1) 1 Rp. 800.000 Rp. 864.000 Rp. 64.000 2 864.000 933.120 69.120 3 933.120 1.007.770 74.650 4 1.007.770 1.088.390 80.620 5 1.088.390 1.175.462 87.072 Persamaan FVn = Po (1 + i)n dapat dihitung dengan mudah menggunakan kalkulator. Mula-mula kita tulis angka 1,08 (apabila bunga 8%), kemudian dipangkatkan untuk nilai n tertentu, misalnya 2, kemudian hasilnya kalikan 800.000, maka hasil akhirnya adalah Rp. 933.120. Tabel di atas untuk menghitung nilai dari (1 + i)n = FVIF i,n untuk beberapa tingkat bunga (i) selama beberapa tahun. Tabel tersebut dinamakan tabel Faktor Bunga Nilai Majemuk (Future Value Interest Factor) atau Faktor Bunga Nilai Akhir (Terminal Value Interest Factor). Faktor bunga nilai mejemuk tersebut digunakan untuk menyelesaikan persamaan FVn = Po (FVIF i,n) di atas. Untuk mengilustrasikan lebih jelas lagi, berikut ini adalah contoh tabel faktor bunga majemuk beberapa tingkat bunga selama 5 tahun. Tabel 3. Contoh nilai akhir faktor bunga dari Rp. 1,- pada 1% pada akhir periode ke-n (FVIF i,n) = (1 + i)n Periode (n) Tingkat Bunga (i) 1% 3% 5% 8% 10% 15% 1 1,010 1,030 1,050 1,080 1,100 1,150 2 1,020 1,061 1,102 1,166 1,210 1,322 3 1,030 1,093 1,158 1,260 1,331 1,521 4 1,041 1,126 1,216 1,360 1,464 1,749 5 1,051 1,159 1,276 1,469 1,611 2,011
  • 11. Contoh 4. Nilai akhir tabungan Rp. 800.000 pada faktor bunga 8% untuk 4 tahun (FVIF,8%,4) sama dengan Rp. 800.000 x 1,360 = Rp. 1.088.000. Faktor bunga 8% untuk 4 tahun berada pada kolom bunga 8% dengan baris periode 4 yaitu 1,360. Apabila dilihat pada tabel 2 ternyata jumlah akhir tabungan Rp. 800.000 pada tahun ke-4 sebesar Rp. 1.088.000. Perbedaan sebesar Rp. 390 terjadi karena pembulatan angka. Pembahasan di atas terpusat pada faktor tingkat bunga yang digunakan untuk menghitung nilai masa depan dari sejumlah uang. Konsep nilai majemuk tersebut dapat digunakan juga untuk menghitung tingkat pertumbuhan lain misalnya pertumbuhan penduduk, pertumbuhan konsumsi, penghasilan perusahan dan pertumbuhan dividen, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan uang. Apabila dividen perusahaan yang paling baru adalah Rp. 800,- per lembar saham. Dividen tersebut diharapkan akan berkembang pada tingkat dividen majemuk sebesar 10% per tahun. Untuk lima tahun kedepan, dividen diharapkan seperti yang terlihat di bawah ini : Tabel 4. Dividen yang diharapkan dengan pertumbuhan 10% per tahun Tahun Faktor Pertumbuhan Deviden per lembar Saham yang Diharapkan (Rp.) 1 (1,10)1 880 2 (1,10)2 960 3 (1,10)3 1.064 4 (1,10)4 1.171 5 (1,10)5 1.288 Tabel diatas menunjukkan bahwa dividen yang diharapkan selama 5 tahun akan naik secara majemuk. Namun, perlu diingat bahwa pembayaran dividen dapat direalisasikan apabila emiten memperoleh laba. Oleh karena itu, dalam kenyataannya pembayaran dividen seringkali dilakukan menggunakan pertumbuhan konstan. Artinya bahwa pertumbuhan dividen tersebut dihitung secara sederhana, tidak secara majemuk. 3. Nilai Sekarang (Present Value) Present Value atau nilai sekarang merupakan besarnya jumlah uang pada awal periode yang diperhitungkan atas dasar tingkat bunga tertentu dari suatu jumlah uang yang baru
  • 12. akan diterima atau dibayarkan beberapa periode kemudian. Misalkan, berapakah jumlah sekarang yang yang dapat berkembang menjadi Rp. 16.000.000,- pada akhir tahun ke-5 dengan bunga 11%. Untuk lebih jelasnya lihat di skema berikut : Present Value Jumlah ini disebut dengan nilai sekarang dari Rp.16.000.000,- yang didiskontokan dengan bunga 11% selama 5 tahun. Dalam mencari nilai sekarang seperti contoh di atas, tingkat bunga yang digunakan dikenal dengan sebutan tingkat faktor diskonto (discount factor). Faktor diskonto tersebut digunakan untuk mendiskontokan suatu nilai tertentu yang akan diterima pada waktu yang akan datang ntuk dinilai sekarang (saat ini). Menentukan nilai sekarang sebenarnya hanya kebalikan dari pemajemukan. Oleh karena itu, kita kembali ke masalah rumus pemajemukan sebelumnya yaitu : FVn = Po (1 + i)n Dengan pengaturan ulang, maka nilai sekarang (Pvo) menjadi : PVo = Po = FVn/ (1 + i)n atau Po = FVn[1/(1 + i)n] Perhatikan bahwa [1/(1 + i)n] sebenarnya merupakan faktor diskonto sebagai kebalikan dari faktor bunga nilai majemuk pada i% untuk periode n atau (1+i)n yang telah dikenal dengan sebutanPresent Value Interest Faktor i% sampai tahun ke n (PVIFi,n). Dari persamaan di atas dapat digunakan untuk memecahkan contoh di atas yaitu nilai sekarang dari Rp. 16.000.000,- yang diterima pada akhir tahun ke-5, diskonto 11%, yaitu :
  • 13. Nilai sekarang dari RP. 16.000.000 yang diterima Perhitungan di atas dapat diartikan bahwa apabila kita menginginkan uang kita menjadi Rp. 16.000.000 pada 5 tahun yang akan datang (FV5), maka saat ini (Po) kita harus menanamkan uang sejumlah Rp. 9.488.000,-. Untuk mencari nilai dari faktor diskonto dapat digunakan tabel nilai sekarang dari Rp. 1 suatu faktor bunga yang terdapat di akhir buku ini. Sebagai contoh, kita perhatikan nilai sekarang dari Rp. 1 pada tabel 2-5. Dari tabel tersebut dapat diketahui, misalkan kita ingin melihat faktor diskonto tingkat bunga 11% untuk 5 tahun. Pada tabel tersebut dicari persimpangan antara kolom 11% dengan baris 5 (mengacu kepada PVIF11%,5), dan diperoleh angka 0,593. Hal ini menunjukkan bahwa uang sebesar Rp. 1 yang akan diterima 5 tahun lagi bernilai kurang lebih Rp. 0,593 apabila diterima saat ini dengan tingkat diskonto 11%. Nilai sekarang dari berbagai tingkat bunga sebagai faktor diskontonya dapat dilihat pada tabel berikut (secara lengkap dapat dilihat pada lampiran buku ini). Tabel .2.5 : contoh nilai sekarang dari Rp. 1,- N 11% 12% 13% 14% 15% 1 2 3 4 5 0,901 0,812 0,731 0,659 0,593 0,893 0,797 0,712 0,536 0,567 0,885 0,783 0,693 0,613 0,543 0,877 0,769 0,675 0,592 0,519 0,870 0,756 0,658 0,572 0,497
  • 14. Nilai-nilai tersebut pada tabel di atas adalah nilai yang telah dibulatkan sampai 3 desimal. Apabila kita menggunakan kalkulator (tidak menggunakn tabel), kita juga dapat menghitung nilai sekarang tersebut, yaitu: Cara Menghitung Nilai Sekarang Adanya selisih sebesar Rp. 9.494.221 – Rp. 9.488.000 = Rp. 7.211 disebabkan karena adanya pembulatan. Langkah-langkah mencari nilai sekarang atau discount factor (disingkat DF) dari Rp. 1,- untuk bunga, misalnya, 10% adalah sebagai berikut: a) Tekan angka 1,10 (berasal dari 1+10%) b) Tekan tanda : (tanda bagi) sebanyak 2 kali c) Tekan tanda = (tanda sama dengan) d) Kalkulator akan memunculkan angka 1, artinya discount factor tahun ke 0=1 e) Tekan tanda = (tanda sama dengan) untuk mencari DF tahun ke 1,2,3 dan seterusnya. 4. Anuitas (Anuuity) Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Ada 2 macam anuitas biasa (ordinary annuity) dan anuitas jatuh tempo (due annuity). Anuitas biasa atau juga disebut anuitas tertunda merupakan anuitas dari suatu pembayaran yang dilakukan pada akhir periode untuk setiap periode tertentu. Apabila kita akan membayar uang sebesar Rp. 8.000.000 per tahun selama 3 tahun, maka rangkaian pembayaran menurut anuitas biasa dapat dilihat pada skema berikut: Rangkaian Pembayaran Menurut Anuitas Biasa Skema diatas menunjukkan aliran kas selama 3 tahun di mana setiap akhir tahun sebesar Rp.8.000.000. garis waktu menunjukkan urutan aliran kas dari tahun 1 sampai tahun ke-3 masing-masing sebesar Rp. 8.000.000,-. Apabila pembayaran dilakukan pada awal
  • 15. periode, maka rangkaian pembayaran tersebut dinamakan anuitas jatuh tempo. Konsep anuitas biasa dan anuitas jatuh tempo dapat diterapkan dengan konsep pemajemukan baik untuk nilai yang akan datang (nilai masa depan) maupun nilai sekarang. 1. Anuitas Nilai Masa Datang Nilai yang akan datang dari suatu anuitas (Future Value of Annuity disingkat FVAn) didefinisikan sebagai nilai anuitas majemuk masa datang (masa depan) dengan pembayaran atau penerimaan periodik (R) dan n sebagai jangka waktu anuitas. Misalkan kita menerima pembayaran sebesar rp. 8.000 tiap tahun dan uang itu kita simpan di bank dengan bunga 8% per tahun, maka aliran kas pertahun adalah: Aliran Kas Dalam Anuitas Nilai Masa Datang Skema diatas dapat dijelaskan bahwa aliran kas pembayaran uang sejumlah Rp.8.000 selam 3 tahun akan dibungakan dengan bunga 8% per tahun. Uang sejumlah Rp. 8.000 yang dibayar pada tahun ke 3 dikalikan dengan faktor nilai bunga tahun ke 3 sebesar 1,000, sehingga nilai anuitasnya adalah = Rp. 8.000 x 1,000= Rp.8.000. uang sejumlah Rp.8.000 yang dibayar tahun kedua sebesar 1,0800, sehingga nilai anuitasnya adalah = Rp. 8.000 x 1,0800 = Rp. 8.640. artinya bahwa uang sebesar Rp.8.000 yang dibayarkan pada akhir tahun kedua dan jika dinilai pada akhir tahun ketiga, maka uang tersebut akan dibungakan selama 1 tahun. Demikian pula uang sejumlah Rp.8.000 yang dibayar pada tahun pertama dikalikan faktor nilai bunga tahun ke 1 sebesar 1,1664, sehingga anuitasnya = Rp.8.000 x 1,1664 = Rp.9.331. artinya bahwa uang sebesar Rp.8.000 yang dibayarkan pada akhir tahun pertama jika dinilai pada akhir tahun ke tiga, secara aljabar, formula FVAn adalah sebagai berikut :
  • 16. FVAn = R(1+i)n-1 + R(1+i)n-2 + .... R(1+i)1 + R(1+i)0 = R[FVIFi,n-1 + FVIFi,n-2 + .... + FVIAi,1 + FVIAi,0] Dapat dilihat bahwa nilai masa datang anuitas (FVAn) sama dengan penerimaan periodik dikalikan dengan jumlah dari nilai faktor bunga masa depan pada tingkat bunga i% untuk periode waktu 0 sampai dengan n-1. Dengan demikian rumus untuk mencari nilai masa datang suatu anuitas biasa adalah: 2. FVAn= R [∑(1+i)n – 1]/i 3. Atau 4. FVAn= R(FVIFAi,n) Di mana: FVAn = Nilai masa depan anuitas sampai periode n R = Pembayaran atau penerimaan setiap periode n = Jumlah waktu anuitas i = Tingkat bunga FVIFAi,n = Nilai akhir faktor bunga anuitas pada i% untuk n periode Tabel 2.6: contoh nilai akhir faktor bunga anuitas Rp.1 pada i% selama n periode Periode (n) Tingkat Bunga (i) 1% 3% 5% 8% 10% 15% 1 2 3 4 5 1,000 2,010 3,030 4,060 5,101 1,000 2,030 3,090 4,184 5,309 1,000 2,050 3,153 4,310 5,526 1,000 2,080 3,246 4,506 5,867 1,000 2,100 3,310 4,641 6,105 1,000 2,150 3,473 4,993 6,742 Contoh 5: Apabila aliran kas Rp.8.000,- per tahun selama 3 tahun dengan tingkat bunga 8% sebagaimana contoh di atas dihitung dengan nilai anuitas akan diperoleh:
  • 17. FVAn = R 1+i)n-1]/i} FVA3= 8.000 {[(1+0,08)3-1]/0,08} = 8.000(3,246) = Rp.25.968 Jika menggunakan tabel diperoleh nilai: FVAj = 8.000 (3,246) = Rp. 25.968 Hasil diatas apabila kita abndingkan dengan hasil sebelumnya (lihat penjelasan sebelumnya) yang menggunakan nilai anuitas per tahun dengan hasil Rp.25.971. adanya selisih sebesar Rp.25.971-Rp.25.968 = Rp.3 karena pembulatan. Perhitungan nilai majemuk di atas selalu diasumsikan bahwa bunga dibayarkan sekali dalam satu tahun. Dengan asumsi ini, pemahaman akan nilai waktu uang dapat dicapai dengan mudah. Namun kadang-kadang pembayaran bunga tidak dibayarkan sekali dalam setahun. Maksudnya bunga diperhitungkan hanya sekali dalam satu tahun pembukuan. Namun kadang-kadang pembayaran bunga tidak dibayarkan sekali dlam setahun, mungkin 2 kali setahun, 4 kali setahun bahkan bunga dibayarkan setiap bulan (12 kali setahun) dan sekarang banyak sekali produk tabungan yang menawarkan pembayaran bunga harian. Bila pembayaran bunga dibayarkan sebanyak m kali dalam setahun, maka nilai yang akan datang dapat dihitung dengan rumus: FVn=Pvo[1+(i/m)]m.n Keterangan FVn = nilai waktu yang akan datang pada tahun ke n Pvo = nilai sekarang m = frekuensi pembayaran bunga dalam setahun n = jumlah tahun Contoh 6:
  • 18. Tuan B menabung di BCA sebesar Rp.2.000 dengan tingkat bunga 12% per tahun dan bunga dibayar 2 kali setahun. Berapa jumlah tabungan pada akhir tabungan pertama, dan berapa pada akhir tahun ke 2 ? a. Jumlah tabungan pada tahun pertama: FV1 = 2000(1+0,12/2)2.1 = 2000(1+0.06)2 = 2000(1,06)2 = Rp.2.247,20 b. Jumlah tabungan pada tahun kedua: FV2= 2000(1+0,12/2)2.2 = 2000(1+0,06)4 = 2000(1,06)4= Rp. 2.524,95 2. Anuitas Nilai Sekarang Nilai sekarang dari suatu anuitas (Present Value of Annuity, disingkat PVAn) didefinisikan sebagai nilai i anuitas majemuk saat ini (sekarang) dengan pembayaran atau penerimaan periodik (R) dan n sebagai jangka waktu anuitas. Contoh 7: 5. Misalkan kita menerima pembayaran sebesar Rp.8.000 tiap tahun selama 3 tahun. Apabila nilai pembayaran tersebut dinilai sekarang dengan bunga 8% per tahun, maka aliran kas per tahun adalah: Aliran Kas Dalam Anuitas Nilai Sekarang
  • 19. Skema di atas dapat dijelaskan bahwa aliran penerimaan kas per tahun sejumlah Rp. 8.000 selam 3 tahun akan didiskon dengan bunga 8% per tahun. Uang Rp. 8.000 yang akan diterima pada tahun pertama dikalikan dengan faktor diskonto sebesar 0,926, sehingga nilai sekarangnya adalah= Rp.8.000 x 0.926 = Rp. 7.408. uang sejumlah Rp. 8.000 yang akan diterima pada tahun ke 2 dikalikan dengan faktor diskonto tahun ke 2 sebesar 0,857, sehingga nlai sekarangnya = Rp.8.000 x 0,857 = Rp.6.856. demikian juga uang Rp.8.000 yang akan diterima pada tahun ke 3 dikalikan dengan faktor diskonto tahun ke 3 sebesar 0,794, sehingga nilai sekarang = Rp.8.000 x 0,794 = Rp.6.352. proses perhitungan ini terus dilakukan selama periode yang diinginkan. Perhitungan nilai sekarang anuitas biasa selama n periode (PVA) dapat pula dinyatakan: PVAn = R [1/(1+i)1] + R[1/(1+i)2]+.....+R[1/(1+i)n] PVAn = R [PVIFi,1+PVIFi,2+.....+PVIFi,n] Secara ringkas PVAn sama dengan penerimaan periodik sebesar R dikalikan dengan jumlah total dari faktor nilai bunga sekarang pada tingkat i% untuk periode waktu 1 hingga periode n. Secara matematis, nilai sekarang anuitas dapat dinyatakan: PVAn=R[∑1/(1+i)n] = R[1-{1/(1+i)/i] atau PVAn=R(PVIFAi,n) Dimana: PVAn` = nilai sekarang anuitas R = Pembayaran atau penerimaan setiap periode n =jumlah waktu anuitas i =tingkat bunga PVIFAi,n =Present Value Interest Factor of Annuity atau Nilai sekarang faktor bunga. Anuitas pada i% untuk n periode.
  • 20. Nilai sekarang faktor bunga anuitas dari beberapa tingkat bunga dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 7. Contoh faktor nilai bunga sekarang dari Rp. 1 pada 1% untuk n periode Periode (n) Tingkat Bunga (i) 1% 3% 5% 8% 10% 15% 1 0,990 0,971 0,952 0,926 0,909 0,870 2 1,970 1,913 1,859 1,783 1,736 1,626 3 2,941 2,829 2,723 2,577 2,487 2,283 4 3,902 3,717 3,546 3,312 3,170 2,855 5 4,853 4,580 4,329 3,993 3,791 3,352 Contoh 8. Apabila contoh sebelumnya (contoh 7), aliran kas Rp. 8.000,- per tahun diterima selama 3 tahun yang dinilai sekarang. Berapa nilai aliran kas tersebut bila dinilai sekarang dengan tingkat bunga majemuk 10% per tahun ?. Untuk menyelesaikan contoh tersebut digunakan rumus: PVAn = R {1 – [1/(1+i)n]/i} PVA3 = 8.000 { [1 – 1/(1+0,10)3]/0,10} = 8.000 (1 – {2,487}) = Rp. 19.896,- Atau menggunakan tabel: PVA3 = 8.000 (2,487) = Rp. 19.896,- Konsep nilai waktu dari uang ini adalah konsep yang memperhatikan waktu dalam menghitung nilai uang. Artinya, Uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Bunga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari
  • 21. penggunaan uang. Annuity adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu. BAB 3 ANALISA LAPORAN DAN PERENCANAAN KEUANGAN Laporan Keuangan Pro Forma (Proyeksi) adalah laporan keuangan yang meramalkan posisi keuangan perusahaan serta kinerjanya selama periode tertentu. Para manajer menyusun laporan keuangan pro forma atau laporan keuangan proyeksi (pro forma/projected financial statement) dan menggunakannya dalam empat cara, yaitu: 1. Dengan mengacu pada laporan keuangan proyeksi, mereka dapat menilai apakah kinerja perusahaan yang diantisipasi sesuai dengan target umum perusahaan itu sendiri dan dengan harapan para investor. 2. Laporan keuangan pro forma dapat digunakan untuk mengestimasikan dampak dari perubahan- perubahan operasi yang diusulkan. 3. Para manajer menggunakan laporan keuangan pro forma untuk mengantisipasi kebutuhan pendanaan perusahaan dimasa depan. 4. Laporan keuangan pro forma digunakan untuk mengestimasikan arus kas bebas masa depan, dalam rencana operasi yang berbeda, meramalkan kebutuhan modal perusahaan, dan kemudian memilih rencana yang memaksimalkan nilai pemegang saham. RENCANA STRATEGIS Tujuan utama bab ini adalah untuk menjelaskan apa yang dapat dilakukan oleh manajer guna membuat perusahaannya lebih bernilai. Para manajer harus memahami bagaimana investor menentukan nilai saham dan obligasi jika mereka akan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menerapkan proyek-proyek yang memenuhi atau melampaui harapan investor. MAKSUD PERUSAHAAN Perusahaan dimulai dengan pernyataan misi. Pernyataan misi adalah versi yang singkat dan padat dari rencana strategis suatu perusahaan. Baik pernyataan misi maupun rencana strategis biasanya dimulai dengan pernyataan mengenai maksud perusahaan secara umum.
  • 22. LINGKUP PERUSAHAAN Lingkup perusahaan menentukan nilai bisnis suatu perusahaan dan area geografis dari operasinya. Beberapa studi baru-baru ini telah menemukan bahwa tren pasar cenderung menilai lebih tinggi perusahaan yang terfokus dibandingkan dengan perusahaan yang terdiversifikasi. TUJUAN PERUSAHAAN Tujuan utama perusahaan menyatakan filosofi umum dari bisnis tersebut, tetapi tidak memberikan tujuan-tujuan operasional bagi manajer. Pernyataan tujuan perusahaan menetapkan tujuan-tujuan tertentu sebagai pedoman bagi manajemen. Kebanyakan organisasi memiliki baik tujuan yang bersifat kualitatif maupun tujuan kuantitatif. STRATEGI PERUSAHAAN Strategi perusahaan lebih merupakan pendekatan umum dan bukan rencana terperinci. Secara umum, strategi suatu perusahaan sering kali memiliki beberapa dimensi yang mencakup apakah perusahaan (1) akan melakukan investasi di luar negeri, (2) akan melakukan investasi di lini bisnis dan teknologi baru, dan atau (3) akan berfokus pada bagian yang luas atau yang sempit dari pasar pelanggan. Bagaimanapun, strategi perusahaan tersebut harus dapat dicapai dan sesuai dengan maksud, lingkup, dan tujuan perusahaan. RENCANA OPERASI Rencana operasi menyediakan pedoman implementasi terperinci, yang didasarkan pada strategi perusahaan, untuk membantu mencapai tujuan perusahaan. Rencana-rencana ini dapat dikembangkan untuk rentang waktu apapun. RENCANA KEUANGAN Proses perencanaan keuangan dapat dibagi menjadi enam langkah: 1. Memproyeksikan laporan keuangan dan menggunakan proyeksi ini untuk menganilisis dampak dari rencana operasi terhadap proyeksi dan berbagai rasio keuangan. 2. Menentukan dana yang dibutuhkan untuk mendukung rencana lima tahun. 3. Meramalkan ketersediaan dana selama lima tahun ke depan. 4. Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur alokasi dan penggunaan dana di dalam perusahaan. 5. Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar jika ramalan ekonomi yang mendasari rencana tersebut tidak terjadi.
  • 23. 6. Menetapkan suatu sistem kompensasi manajemen berbasis kinerja. MODEL PERENCANAAN KEUANGAN TERKOMPUTERISASI Meskipun peramalan keuangan sebagaimana dijelaskan dalam bab ini dapat dilakukan dengan menggunakan kalkulator, hampir semua ramalan perusahaan dibuat menggunakan model peramalan komputerisasi. Kebanyakan model peramalan didasarkan pada program kerja komputer (spreadsheet) seperti microsoft excel. Kertas kerja komputer memilki dua keunggulan utama dibandingkan dengan perhitungan manual. Pertama, membuat suatu model kertas kerja komputer jauh lebih cepat dibandingkan dengan membuat ramalan “manual” jika periode ramalan mencakup satu atau dua tahun. Kedua, yang lebih penting, dengan model kertas kerja komputer Anda dapat mengubah input dan langsung menghitung ulang laporan keuangan proyeksi serta rasio, sehingga memudahkan manajer untuk menentukan dampak dari perubahan- perubahan dalam variabel seperti penjualan unit, biaya tenaga kerja, dan harga jual. RAMALAN PENJUALAN Ramalan Penjualan (sales forecast) pada umumnya dimulai dengan suatu tinjauan mengenai penjualan selam lima sampai sepuluh tahun ke belakang, yang dinyatakan dalam grafik sebagaimana ditunjukkan dalam tampilan 17-1. Bagian pertama dari grafik tersebut menunjukkan penjualan masa lalu selama lima tahun untuk Allied.grafik tersebut dapat saja memuat data penjualan dari lima tahun terakhir karena studi perusahaan telah menunjukkan bahwa pertumbuhan masa depan perusahaan lebih erat berhubungan dengan kejadian-kejadian terkini dibandingkan dengan masa silam yang jauh di belakang. Allied mengalami naik turun selama periode tahun 2002. Pada tahun 2000,cuaca buruk di wilayah penghasil buah di California menyebabkan rendahnya produksi, yang membuat penjualan tahun 2000 berada di bawah tingkat penjualan tahun 1999.kemudian peningkatan hasil panen yang luar biasa besarnya pada tahun 2001 mendorong penjualan naik sampai 15%, tingkat pertumbuhan yang tinggi dan sangat tidak biasa bagi perusahaan pengolah mskanan yang sudah mapan. Berdasarkan analisis regresi, ramalan Allied menetukan bahwa rata-rata tingkat pertumbuhan dalam penjualan selama lima tahun yang lalu adalah 9,1%. Berdasarkan tren penjualan historis, rencana pengenalan produk baru, dan ramalan Allied mengenai perekonomian, komite perencanaan perusahaan tersebut memproyeksikan tingkat pertumbuhan penjualan sebesar 10% selama tahun 2003, menjadi penjualan sebesar $ 3.300 juta.berikut ini
  • 24. adalah beberapa faktor yang dipertimbangkan oleh Allied dalam mengembangkan ramalan penjualannya. 1. Allied Food Product dibagi menjadi tiga devisi: makanan kaleng, makanan beku, dan makanan kemasan seperti buah kering. 2. Selanjutnya tingkat aktivitas ekonomi disetiap wilayah pemasaran perusahaan diramalkan. Misalnya seberapa kuat nantinya perekonomian masing-masing dari enam wilayah distribusi domestik dan dua wilayah distribusi luar negeri . 3. Komite perencanaan Allied juga melihat kemungkinan pangsa pasar perusahaan di masing- masing wilayah distribusi. 4. Penjualan luar negeri Allied merupakan masalah peramalan yang unik. 5. Para penyusun rencana Allied juga harus dapat mempertimbangkan dampak inflasi terhadap harga. 6. Kampaye periklanan, diskon promosi, persyaratan kredit dan semacamnya juga mempengaruhi penjualan, sehingga perkembangan-perkembangan yang mungkin dari hal-hal tersebut juga diperhitungkan. 7. Ramalan dibuat untuk setiap divisi, baik secara agregat maupun untuk setiap produk individual. Jika ramalan penjualan tidak sesuai, maka konsekuensinya dapat menjadi serius. Pertama, jika pasar berkembang lebih besar dibandingkan dengan kesiapan Allied, perusahaan tidak akan dapat memenuhi permintaan. Para pelanggan akan membeli produk pesaing, dan Allied akan kehilangan pangsa pasar. PERAMALAN LAPORAN KEUANGAN: METODE PERSENTASE PENJUALAN Metode persentase penjualan adalah suatu metode untuk meramalkan laporan keuangan masa depan yang menyatakan setiap jumlah sebagai persentase penjualan. Persentase ini bisa konstan, atau berubah sejalan dengan berlalunya waktu. Pertumbuhan populasi dan tingkat inflasi menentukan tingkat pertumbuhan penjualan jangka panjang bagi kebanyakan perusahaan. Perusahaan seringkali memiliki apa yang disebut dengan periode keunggulan kompetitif, dimana perusahaan tersebut dapat bertumbuh pada tingkat yang lebih tinggi daripada tingkat pertumbuhan jangka panjang. Untuk perusahaan dengan teknologi sendiri atau identitas merk
  • 25. yang kuat, periode keunggulan kompetitif bisa mencapai kurun waktu 20 tahun. Untuk perusahaan yang menghasilkan komoditas atau yang berada dalam industri yang sangat kompetitif, periode keunggulan kompetitifnya bisa hanya dua atau tiga tahun, atau bahkan tidak sama sekali. Bagaimana cara menggunakan metode peramalan laporan keuangan: Langkah 1. Ramalan Laporan Keuangan Ramalan laporan laba rugi untuk tahun berikutnya. Laporan ini dibutuhkan untuk mengestimasikan laba dan tambahan ke laba ditahan. Meode persentase penjualan mengasumsikan di awal bahwa seluruh biaya kecuali depresiasi adalah persentase yang telah ditentukan dari penjualan. Langkah 2. Meramalkan Neraca Aktiva yang ditampilkan dalam neraca harus meningkat jika penjualan akan meningkat. Perusahaan menulis dan menyetor cek setap hari. Karena perusahaan tidak mengetahui secara pasti kapan semua cek akan di uangkan, maka mereka tidak dapat memprediksikan secara tepat berapa saldo di rekening cek mereka pada suatu hari tertentu. Oleh karena itu, mereka harus menjaga saldo kas dan sekuritas guna menghindari penarikan yang berlebihan dari rekeningnya. Adalah wajar untuk mengasumsikan bahwa kas, piutang usaha, dan persediaan tumbuh secara proporsional terhadap pejualan. Ketika perusahaan mengakuisisi pabrik dan peralatan, perusahaan sering memasang kapasitas yang lebih besar dari yang dibutuhkan saat ini, karena skala ekonomi. Dalam jangka panjang, terdapat hubungan yang relatif dekat antara penjualan dengan aktiva tetap bagi semua perusahaan. Tidak ada satu perusahaan pun yang dapat terus meningkatkan penjualan kecuali jika perusahaan itu pada akhirnya meningkatkan kapasitas. Oleh karena itu, sebagai estimasi pertama, mengasumsikan bahwa rasio jangka panjang dari nilai buku bersih pabrik, dan peralatan terhadap penjualan akan konstan adalah hal yang wajar. Untuk tahun-tahun pertama dari suatu ramalan, manajer pada umumnya menggunakan nilai aktual dari investasi dalam pabrik dan peralatan yang dinyatakan dalam julah dolar yang direncanakan. Jika estimasi tersebut tidak tersedia, maka mengasumsikan estimasi rasio yang konstan dari nilai buku bersih pada pabrik dan peralatan terhadap penjualan merupakan hal yang wajar.
  • 26. Jika aktiva akan meningkat, maka kewajiban dan ekuitasnya juga harus meningkat- tambahan aktiva tersebut harus didanai. Beberapa pos di sisi kewajiban dapat diperkirakan akan meningkat secara spontan dengan penjualan, sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan dana yang dihasilkan secara spontan (spontaneously generated funds). Tambahan dana yang dibutuhkan (AFN) yaitu dana yang harus diperoleh secara eksternal oleh suatu perusahaan melalai pinjaman atau penjualan saham biasa atau saham preferen baru. Langkah 3. Menggalang Tambahan Dana yang Dibutuhkan Staf keuangan akan menggalang dana yang dibutuhkan berdasarkan beberapa faktor, termasuk struktur modal sasaran perusahaan, dampak pinjaman jangka pendek terhadap rasio lancar, kondisi di pasar utang dan modal, serta pembatasan yang dikenakan oleh perjanjian utang yang sudah ada. Suatu Kerumitan: Umpan Balik Keuangan Laporan keuangan proyeksi ini belum lengkap dalam satu hal, yaitu laporan ini belum mencerminkan fakta bahwa bunga harus dibayarkan atas utang yang digunakan untuk membantu mendanai AFN, dan bahwa dividen akan dibayarkan atas lembar saham yang diterbitkan guna menggalang dana yang berasal dari porsi saham biasa untuk AFN. Pembayaran tersebut akan menurunkan laba bersih dan laba ditahan yang ditampilkan dalam laporan keuangan proyeksi. Analisis Ramalan Peramalan adalah proses iteratif (berulang), baik dalam cara laporan keuangan dihasilkan maupun dalam cara rencana keuangan disusun. Untuk tujuan perencanaan, staf keuangan mengembangkan suatu ramalan awal berdasarkan asumsi bahwa perusahaan meneruskan kebijakan dan tren masa lalu. Hal ini memberikan titik awal, atau ramalan “dasar”. Kemudian, proyeksi dimodifikasi guna melihat apa saja dampak dari alternatif rencana operasi terhadap laba dan kondisi keuangan perusahaan. Hal ini menghasilkan revisi ramalan. Kemudian alternatif rencana operasi ditelaah dengan skenario tingkat pertumbuhan penjualan yang berbeda, dan model tersebut digunakan untuk mengevaluasi baik kebijakan dividen maupun keputusan mengenai struktur modal. Modal kertas kerja juga dapat digunakan untuk menganalisis alternatif kebijakan modal kerja, yaitu untuk melihat dampak dari perubahan dalam manajemen kas, kebijakan kredit, kebijakan persediaan, dan penggunaan beragam jenis kredit jangka pendek yang berbeda. Meramalkan Arus Kas Bebas
  • 27. Model kertas juga dapat digunakan untuk mengestimasikan arus kas bebas (free cash flo-FCF). FCF = Arus kas operasi – Investasi bruto pada modal operasi Alternatifnya, FCF dapat dihitung menggunakan Persamaan FCF = NOPAT – Investasi bersih pada modal operasi Arus kas bebas mencerminkan jumlah kas yang dihasilkan dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan jumlah kas yang dibutuhkan untuk mendanai tambahan pengeluaran modal dan modal kerja operasi yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan. Rumus AFN Kebanyakan perusahaan meramalkan kebutuhan modalnya dengan menyusun laporan laba rugi dan neraca pro forma sebagaimana dijelaskan diatas. Tetapi, jika rasio-rasio diperkirakan akan tetap konstan, maka rumus berikut ini dapat digunakan untuk meramalkan kebutuhan keuangan. AFN = (A*/S0)(ΔS) − (L*/S0)(ΔS) − MS1(RR) AFN = tambahan dana yang dibutuhkan A* = aktiva yang terkait langsung dengan penjualan, sehingga harus meningkat jika penjualan meningkat. S0 = penjualan selama yahun lalu A*/S0 = persentase aktiva yang dibutuhkan terhadap penjualan L* = kewajiban yang meningkat secara spontan L*/S0 = kewajiban yang meningkat secara spontan sebagai persentase penjualan S1 = total penjualan yang diproyeksikan untuk tahun depan ΔS = perubahan dalam penjualan M = margin laba atau laba per $1 penjualan RR = rasio retensi, yang adalah persentase dari laba bersih yang ditahan. Teknik Lain Untuk Meramalkan Laporan Keuangan Jika rasio A*/S0 tidak konstan, maka metode peramalan untuk pertumbuhan konstan sebagaimana dibahas sebaiknya tidak digunakan. Lebih baik digunakan teknik lain untuk meramalkan tingkat aktiva dan kebutuhan pendanaan tambahan. Regresi Linear Sederhana Jika diasumsikan hubungan antara jenis aktiva tertentu dengan penjualan adalah linear, maka teknik regresi linear sederhana dapat digunakan untuk mengestimasikan kebutuhan akan jenis aktiva tersebut untuk peningkatan penjualan tertentu.
  • 28. MATERI DARI INTERNET Perencanaan dan Peramalan Keuangan Menurut Lawrence J. Gitman (2006), Financial Planning adalah “planning that begins with long term, or strategic, financial plans that in turn guide the formulation of short term, or operating, plans and budgets” (p.114). Mengacu pada pendapat Lawrence J. Gitman, perencanaan keuangan dibagi atas dua macam, yaitu: a. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang (Strategis) Gambaran besar aktivitas keuangan yang direncanakan oleh perusahaan dan dampak yang dapat diantisipasi akibat aktivitas tersebut dalam periode waktu 2 sampai 10 tahun b. Perencanaan Keuangan Jangka Pendek (Operasional) Gambaran spesifik dari aktivitas keuangan jangka pendek yang dilakukan oleh perusahaan dan dampak dari aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Jadi kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa Perencanaan Keuangan merupakan suatu bagian penting dalam keuangan perusahaan. Merupakan bagian penting karena pada perencanaan keuangan, seorang manajer dapat merencanakan langkah – langkah apa yang harus diambil agar perusahaan dapat mencapai tujuannya. Rencana Operasi Rencana operasi menyediakan pedoman implementasi terperinci, yang didasarkan pada strategi perusahaan, untuk membantu mencapai tujuan perusahaan. Rencana-rencana ini dapat dikembangkan untuk rentang waktu apa pun. Rencana tersebut menjelaskan secara terperinci siapa yang bertanggung jawab untuk setiap fungsi tertentu, kapan tugas tertentu harus diselesaikan, target penjualan dan laba, dst. Proses Perencanaan Keuangan 1. Memproyeksikan laporan keuangan dan menggunakannya untuk menganalisis dampak dari rencana operasi terhadap proyeksi laba dan berbagai rasio keuangan. 2. Menentukan dana yang dibutuhkan untuk mendukung rencana lima tahunan. 3. Meramalkan ketersediaan dana selama lima tahun ke depan. 4. Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur alokasi dan penggunaan dana di dalam perusahaan.
  • 29. 5. Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar jika ramalan ekonomi yang mendasari rencana tersebut tidak terjadi. 6. Menetapkan suatu sistem kompensasi manajemen berbasis kinerja. Model Keuangan Terkomputerisasi Kebanyakan model peramalan didasarkan pada program spreadsheet seperti MS Excel. Spreadsheet memiliki keunggulan: 1. Membuat model spreadsheet lebih cepat dibandingkan dengan membuat ramalan manual jika periode ramalan mencakup satu atau dua tahun 2. Model spreadsheet dapat mengubah input dan langsung menghitung ulang sehingga hasilnya dapat dengan cepat diketahui. Manfaat Perencanaan Keuangan: Mengacu pada Stanley B. Block dan Geofrrey A. Hirt (2002), bahwa manfaat perencanaan keuangan adalah : 1. Sebagai bahan pertimbangan sebelum pembuatan keputusan mengenai keuangan. 2. Sebagai dasar penilaian mengenai apakah rencana yang akan dijalankan oleh suatu perusahaan memiliki prospek yang baik atau tidak. 3. Sebagai standar mengenai kinerja keuangan yang akan mendatang. Ramalan Penjualan Ramalan penjualan: ramalan unit dan nilai penjualan suatu perusahaan, untuk periode di masa mendatang. Ramalan penjualan (sales forecast) pada umumnya dimulai dengan suatu tinjauan mengenai penjualan selama 5-10 tahun ke belakang, yang dinyatakan dalam grafik. Jika ramalan penjualan tidak sesuai, maka konsekuensinya: 1. Jika pasar berkembang lebih cepat, maka perusahaan tidak akan dapat memenuhi permintaan. FCF = Arus kas operasi − Investasi bruto pada modal operasi Atau FCF = NOPAT − Investasi bersih pada modal operasi 2. Jika proyeksinya terlalu optimistis, maka perusahaan akan kelebihan kapasitas pabrik, peralatan, dan persediaan. Jika perusahaan mendanai ekspansi yang tidak perlu dengan utang, maka perusahaan akan memiliki beban bunga yang tinggi.
  • 30. Peramalan Laporan Keuangan: Metode Persentase Penjualan Metode persentase penjualan adalah suatu metode untuk meramalkan laporan keuangan masa depan yang menyatakan setiap jumlah sebagai persentase penjualan. Pertumbuhan populasi dan tingkat inflasi akan menentukan tingkat pertumbuhan penjualan jangka panjang. Nilai yang wajar untuk tingkat pertumbuhan penjualan jangka panjang berkisar antara 5-7% bagi perusahaan di industri yang sudah mapan. Meramalkan Arus Kas Bebas Rumus AFN Persamaan AFN menunjukkan bahwa kebutuhan pendanaan eksternal bergantung pada 5 faktor: 1. Pertumbuhan penjualan (ΔS) 2. Intensitas modal (A*/S0) 3. Rasio kewajiban spontan terhadap penjualan (L*/ S0) 4. Margin laba (M) 5. Rasio retensi (RR). Langkah-Langkah Peramalan Agar peramalan dapat memberikan hasil yang memuaskan maka haruslah mengikuti prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan. Dengan mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan, paling tidak dapat menghindari kesalahan yang tidak perlu, sehingga hsil peramalan tidak perlu diragukan. Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam proses melakukan peramalan sebagai berikut: 1. Mengumpulkan Data. Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data yang dilakukan merupakan data masa lalu (lampau). Hendaknya data yang dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa priode. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dan data primer. Pengumpulan data sekunder maksudnya adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti: perpustakaan, koran, serta laporan lainnya adapun data primer diperoleh dari lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner.
  • 31. 2. Mengolah Data. Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada. 3. Menentukan Metode Peramalan. Setelah data ditabulasi, barulah kita menentukan metode peramalan yang cocok untuk data tersebut. Terdapat banyak metode dalam melakukan peramalan. Hendaknya metode yang dipilih adalah metode yang paling tepat atau metode yang paling kecil penyimpangannya. Pemilihan metode peramalan adalah dengan mempertimbangkan factor horizon waktu, pola data, jenis peramalan, factor biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya. 4. Memproyeksikan Data. Seperti diketahui bahwa akan ada perubahan di masa yang akan datang seperti perubahan Ekonomi, politik, sosial, atau perubahan kemasyarakatan lainnya perubahan ini akan berakibat tidak tepatnya hasil peramalan. Agar kita dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan, maka perlu di lakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan tersebut untuk beberapa perubahan tersebut untuk beberapa periode . BAB 4 Proses Perencanaan dan Pengendalian Keuangan Proses perencanaan dan pengendalian keuangan bertalian erat dengan perencanaan strategis. Sifat dasar hubungan-hubungan ini dapat dilihat dalam gambar dibawah ini yang memasukkan beberapa hal yang spesifik untuk kerangka umum: Strategi dan Perencanaan Keuangan Dilihat pada gambar di atas, dalam kerangka misi, sasaran, atau tujuan, strategi- strategi dapat dirumuskan. Keputusan-keputusan kunci meliputi pemilihan produk dan pasar. Keputusan ini menghasilkan strategi bauran produk (product mix). Hal ini selanjutnya memberikan basis bagi prakiraan penjualan jangka panjang untuk dapat diturunkan menjadi proyeksi jangka yang lebih pendek. Prakiraan penjualan ini merupakan basis untuk membuat model seluruh kegiatan lain dalam perusahaan. Pada titik ini, manajemen keuangan mempunyai tanggungjawab utama untuk melaksanakan,
  • 32. terutama dalam bidang perencanaan dan pengendalian keuangan. Perencanaan dan pengendalian keuangan melibatkan penggunaan berbagai proyeksi berdasarkan strandar dan pengembangan dari proses umpan balik dan penyesuaian untuk memperbaiki prestasi perusahaan. Proses perencanaan dan pengendalian keuangan ini menyangkut peramalan dan penggunaan beberapa jenis anggaran. Sistem anggaran dikembangkan untuk setiap bidang yang menentukan kegiatan perusahaan, seperti tampak pada gambar. Anggaran produksi menganalisis penggunaan bahan baku, tenaga kerja dan peralatan pabrik. Setiap unsur pokok tersebut juga mempunyai anggaran tersendiri, seperti anggaran bahan baku, anggaran tenaga kerja dan anggaran peralatan. Untuk mencapai penjualan produk yang telah dihasilkan diperlukan anggaran pemasaran (marketing bufget). Suatu anggaran juga dikembangkan untuk memenuhi keperluan kantor umum dan para pejabatnya. Hasil dari proyeksi semua unsur biaya ini tercermin dalam anggaran perhitungan rugi/laba (juga disebut perhitungan rugi/laba “pro forma” atau “proyeksi”). Penjualan yang diantisipasikan menimbulkan pertimbangan tentang berbagai jenis investasi yang diperlukan untuk menghasilkan produk. Investasi ini disertai dengan neraca awal akan merupakan data yang diperlukan untuk menyususn sisi harta pada neraca. Harta harus dibiayai, tetapi yang pertama dibutuhkan adalah suatu analisis arus kas (anggaran kas). Anggaran kas menunjukkan pengaruh kombinasi dari kegiatan operasi yang dianggarkan terhadap arus kas perusahaan. Arus kas bersih yang positif menunjukkan bahwa perusahaan memiliki pembiayaan yang cukup. Akan tetapi, jika peningkatan volume kegiatan operasi menyebabkan arus kas yang negatif, maka diperlukan tambahan pembiayaan. Semakin panjang jarak waktuyang diperlukan untuk mencari atau menyediakan pembiayaan yang diperlukan, semakin banyak kesempatan untuk mengembangkan dokumentasi yang diperlukan dan untuk bekerja sama dengan sumber-sumber keuangan. Perencanaan dan pengendalian keuangan dilakukan untuk memperbaiki profitabilitas, menghindari kekurangan kas dan memperbaiki prestasi manajer masing-masing divisi perusahaan. Literatur keuangan telah mengembangkan sejumlah model yang merupakan masukan yang berguna ke dalam aktivitas perencanaan strategis.
  • 33. Analisis Pulang Pokok / Impas Hubungan antara besarnya pengeluaran investasi dan volume yang diperlukan untuk mencapai profitabilitas (kemampulabaan) disebut sebagai analisis pulang pokok/ impas (breakeven analysis) atau perencanaan laba. Analisis impas merupakan sarana untuk menemukan titik di mana penjualan akan impas menutup biaya-biaya. Jika saja semua biaya perusahaan bersifat variabel, maka tidak akan ada masalah tentang volume impas. Tetapi karena tingkat biaya dapat sebagian besar dipengaruhi oleh ukuran investasi tetap yang telah dilakukan perusahaan, biaya tetap yang diakibatkannya akan menempatkan perusahaan pada posisi rugi, kecuali jika volume penjualan yang memadai dapat tercapai. Jika perusahaan ingin terhindar dari kerugian, maka penjualan nya harus bisa menutupi semua biaya-biaya, di mana ada yang bervariasi langsung dengan tingkat produksi dan ada yang tidak berubah walaupun tingkat produksi mengalami perubahan. Biaya-biaya yang termasuk dalam setiap kategori ini diuraikan dalam tabel dibawah ini: Biaya-biaya Tetap dan Variabel Biaya Tetap Biaya Langsung atau Variabel Penyusutan pabrik dan peralatan Biaya sewa Gaji staf riset Gaji staf eksekutif Biaya umum kantor Upah buruh pabrik Bahan baku dan pembantu Komisi penjualan Pengertian dasar dari analisis pulang pokok/ impas terlihat pada gambar berikut berupa grafik impas (breakeven chart) : Gambar di atas menunjukkan titik impas pada tingkat penjualan dan biaya sebesar Rp 100.000.000 dan tingkat produksi 50.000 unit. Perhitungan titik impas dapat juga dilakukan secara aljabar. Dari data yang diberikan, fungsi total penjualan atau pendapatan perusahaan, TR (total revenue) adalah:
  • 34. TR= Rp 2.000Q Dimana Q adalah banyaknya unit yang diproduksi per satu periode. Sedangkan fungsi total biayan adalah : TC= Rp 40.000.000 + Rp 1.200Q Pada kuantitas impas, Q*, total pendapatan sama dengan total biaya. Sehingga pada tingkat ini fungsi penjualan sama dengan fungsi total biaya. Rp 2.000Q = Rp 40.000.000 + Rp 1.200Q Q*= 50.000 Hubungan ini dapat diuraikan secara lebih jelas dengan menggunakan perhitungan rugi/laba kontribusi pada berbagai tingkat unit yang terjual, yang disajikan dalam tabel berikut: Dari tabel dapat segera diketahui bahwa kuantitas impas berada pada tingkat 50.000 unit yang terjual. Tingkat penjualan impas adalah Rp 100.000.000 . Untuk mengembangkan hubungan antara unit yang terjual, pendapatan dan biaya secara aljabar, maka disusun definisi berikut: TR* = pendapatan impas = PQ* Q* = kuantitas impas dari unit yang terjual P = harga jual per unit F = biaya tetap v = biaya variabel per unit V = total biaya variabel = vQ c = marjin kontribusi per unit = (P-v) C = total marjin kontribusi = cQ = (P-v)Q Maka dapat dikembangkan kuantitas impas dan volume penjualan impas dalam rupiah, dimulai dengan hubungan bahwa total pendapatan atau total penjualan sama dengan total biaya pada keadaan impas. Persamaan tersebut adalah: Kuantitas impas = Q* P.Q* = uQ* + F
  • 35. P.Q* - vQ = F Q* = F P-v = F c Pendapatan impas = TR* TR* = F + V = F + V.TR* TR* = PQ TR*- V TR*= F PQ TR*= F V PQ = F CR Perhitungan untuk Q* dan TR* dari contoh data yang ada dapat diilustrasikan sebagai berikut: Q* = F TR*= F c CR = Rp 40.000.000 V =600 pada semua kuantitas pembayaran Rp 800 PQ Sehingga, = 50.000 unit CR = (1- V ) = 0,4 PQ
  • 36. Maka, TR* = Rp 40.000.000 = Rp 100.000.000 0,4 Jadi kuantitas impas atau volume penjualan impas dapat dengan mudah dihitung dengan menggunakan hubungan antara total biaya tetap dengan marjin kontribusi. Keterbatasan Analisis Pulang Pokok Analisis pulang pokok berguna untuk meneliti hubungan antara volume, harga dan biaya sehingga membantu dalam penetapan harga, pengendalian biaya dan keputusan-keputusan mengenai program ekspansi. Tetapi sebagai pedoman tindakan manajemen, analisis ini mempunyai keterbatasan. Kelemahan dari analisis pulang pokok linier terutama terletak pada pengukuran kemungkinan penjualan. Setiap grafik pulang pokok linier didasarkan pada harga penjualan yang konstan. Dengan demikian untuk meneliti kemungkinan laba pada berbagai tingkat harga harus dibuatkan semua seri grafik, satu untuk tiap tingkat harga. Analisi pulang pokok juga lemah dalam mempertimbangkan biaya. Kalau penjualan ditingkatkan sampai suatu keadaan dimana pabrik dan peralatan telah dimanfaatkan penuh, diperlukan tambahan tenaga kerja atau tambah banyaknya biaya upah lembur. Keadaan ini akan mengakibatkan naiknya biaya variabel secara tajam. Jika dibutuhkan tambahan pabrik dan dan peralatan maka biaya tetap juga akan meningkat. Begitu pula dengan perubahan produk dalam kualitas dan kuantitas. Perubahan dalam keanekaan produk tersebut mempengaruhi tingkat dan kemiringan fungsi biaya. Kenaikan biaya variabel akan menyebabkan kemiringan fungsi biaya menjadi lebih curam, sedangkan perubahan dalam aktiva tetap akan mempengaruhi titik perpotongan garis total biaya dengan sumbu vertikal. Dengan demikian untuk setiap pasang biaya-biaya variabel dan biaya tetap diperlukan grafik pulang pokok tersendiri, begitu untuk tiap harga.
  • 37. Analisis pulang pokok berguna sebagai langkah pertama untuk mengembangkan data yang diperlukan dalam penentuan harga dan keputusan keuangan, tetapi pertimbangan akhir harus didasarkan atas analisis yang lebih terperinci. Penggunaan Analisis Pulang Pokok Jika digunakan secara tepat, analisis pulang pokok bisa menjelaskan beberapa keputusan bisnis yang penting. Umumnya analisis pulang pokok dapat dimanfaatkan perusahaan dalam tiga cara berbeda tapi berkaitan, yaitu: Dalam keputusan tentang produk baru, analisis pulang pokok bisa membantu menentukan beberapa tingkat penjualannya agar perusahaan memperoleh laba. Analisis pulang pokok juga dapat digunakan sebagai kerangka dasar penelitianpengaruh ekspansi terhadap tingkat operasional. Analiais pulang pokok biasa membantu analisis konsekuensi penggeseran biaya variabel menjadi biaya tetap karena dilakukannya otomatisasi mekanisme kerja dengan peralatan modern. Faktor kunci dalam analisi yang ketiga ini adalah pengaruh perubahan volume pada profitabilitas bila perusahaan mempunyai hubungan biaya variabel dan biaya tetap yang berbeda-beda. Pemahaman ini mencakup pengertian operating leverage.
  • 38. BAB 5 MODAL KERJA Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku, TKL dll. Kebijakan modal kerja (Working Capital Policy) Adalah keputusan mendasar sehubungan dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan bagaimana aktiva lancar tersebut akan dibiayai. Pentingnya pengelolaan modal kerja.  Sebagian waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari-hari perusahaan yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.  Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau sekitar 40% dan berfluktuasi dengan penjualan  Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan  Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancar Siklus arus kas modal kerja. Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha dan barang tertagih. !  Periode Konversi Persediaan (Inventory Conversion Period) Adalah jangka yang diperlukan untuk mengkonversi menjadi barang jadi dan kemudian menjual-nya.
  • 39.  Periode Konversi Piutang (Receivables Conversion Period = DSO) Adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengkonversikan piutang perusahaan menjadi kas, yaitu jangka waktu sejak penjualan hingga realisasi penagihan.  Periode Penangguhan Utang Usaha (Payable Deferral Period). Adalah jangka waktu rata- rata sejak pembelian bahan atau pengkaryaan pekerja hingga terlaksana-nya pembayaran atas bahan dan pekerja tersebut.  Cash Conversion Cycle Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha ditagih atas penjualan barang jadi. Kebijakan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja Ada 3 alternatif kebijakan investasi dalam aktiva lancar. 1. Kebijakan modal kerja yang longgar (Relaxed working capital assets policy) Adalah kebijakan yang mengendaki terjadinya kas, sekurita s dan persediaan dalam jumlah relatif besar dan berupaya menggalakkan penjualan dengan kebijakan penjualan kredit yang longgar sehingga menimbulkan banyak piutang usaha. 2. Kebijakan modal kerja yang ketat (Restricted working capital assets policy) Adalah kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas, sekuritas, persediaan dan piutang usaha perusahaan. 3. Kebijakan modal kerja moderat. Diantara kedua kebijkanan modal kerja yang ekstrim tersebu t terdapat kebijakan yang moderat. Beberapa alternatif kebijakan pem-biayaan modal kerja. 1. Pendekatan “Maturity matching atau Self Liquidating ” Adalah kebijakan pembiyaan yang menyelaraskan/menyamakan saat jatuh tempo aktiva dengan kewajiban. 2. Pendekatan Agresif/Nonkonservatif Adalah kebijakan perusahaan membiayai kebutuhan musiman dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan permanen dengan dana jangka panjang. 3. Pendekatan Konservatif. Adalah kebijakan perusahaan membiayai semua proyek yang memerlukan dana dengan menggunakan dana jangka panjang sedangkan pengeluaran yang mendesak atau darurat dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek.
  • 40.  Aktiva lancar permanen (Permanent Current Assets) Adalah jumlah aktiva lancar yang tetap dimiliki perusahaan dalam setiap siklus usaha.  Aktiva lancar temporer (Temporary current assets). Adalah aktiva lancar yang berfluktuasi sesuai dengan variasi penjualan musiman atau siklus. Kelebihan dan kelemahan kredit jangka pendek. 1. Proses permohonan yang cepat. 2. Fleksibilitas. 3. Biaya utang jangka panjang vs utang jangka pendek. 4. Resiko bagi perusahaan peminjam : Resiko suku bunga dan Resiko jatuh tempo Masalah pendekatan cara Hedging Adalah suatu metode struktur jatuh tempo pembiayaan perusahaan untuk membatasi resiko terhadap kemungkinan terjadinya perubahan harga. Atau suatu cara penjualan dimana levering barang akan dilakukan pada masa yang akan datang (futures markets) dimana para pernjual dari produsen melindungi diri sendiri terhadap harga pasar yang turun antara waktu mereka membeli sebuah produk dan menjual atau mengerjakannya. Heding dapat terjadi pada berbagai kegiatan seperti: Importer’s hedge, dealer’s hedge, producer’s hedge, manufacture’s hedge. PENGELOLAAN KAS DAN SEKURITAS Kas adalah jumlah rekening giro bank ditambah dengan uang tunai kadang-kadang ditambah dengan “near cash marketable securities”. Dasar pemikiran untuk menyimpan kas. 1. Saldo transaski (Transaction balance). 2. Saldo kompensasi (Compensating balance) 3. Saldo untuk berjaga-jaga (Precautionary balance). 4. Saldo untuk berspekulasi (Speculative balance). Manfaat uang kas dan “near cash assets” yang memadai.
  • 41. 1. Agar dapat memanfaatkan potongan dagang 2. Agar dapat meningkatkan credit rating 3. Agar dapat memanfaatkan peluang bisnis yang menguntungkan. 4. Untuk keadaan darurat. Memanfaatkan masa mengambang (Using Float) Ambang (float) adalah berkaitan dengan dana yang telah dikirim/ ditransfer oleh pembayar (perusahaan/perorangan) akan tetapi belum dalam bentuk yang dapat dibelanjakan oleh penerima. Pada umumnya saldo rekening koran lebih besar dari saldo pembukuan, karena ada sejumlah cek/giro yang sudah diterbitkan oleh perusahaan tetapi belum diuangkan di bank oleh si penerima. Membandingkan biaya dan manfaat pengelolaan kas. Nilai pengelolaan kas yang cermat pada biaya dari dana yang tertanam pada kas dan biaya tergantung dari suku bunga yang berlaku. Strategi Modal Kerja Bersih. Ada tiga dasar strategi keuangan perusahaan : 1. Strategi Agresif Adalah suatu perusahaan mem-biayai kebutuhan modal kerja musiman / variabel (seasonal working capital or variable) dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan modal kerja permanen. Pada strategi ini resikonya cukup tinggi tetapi dapat menghasilkan laba yang tinggi. 2. Strategi Keuangan Konservatif Adalah dimana suatu perusahaan membiayai seluruh proyek yang ada dengan menggunakan dana jangka panjang, dan pengeluaran darurat yang mendadak dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek. Pada strategi ini mempunyai resiko kecil tetapi juga hanya dapat menghasilkan laba yang kecil.
  • 42. 3. Strategi Keuangan Kombinasi Adalah suatu perusahaan mene-tapkan pembiayaan campuran dengan kombinasi strategi agresif dan strategi konservatif yaitu menggunakan dana jangka pendek dan juga menggunakan dana jangka panjang.  Modal kerja musiman/variabel adalah pembiayaan yang dibutuh-kan untuk aktiva lancar yang bersifat sementara dan selalu bervariasi sepanjang tahun.  Modal kerja permanen (jangka panjang) adalah pembiayaan yang dibutuhkan untuk aktiva tetap ditambah bagian tertentu dari yang tetap dari aktiva lancar perusahaan dan tidak berubah sepanjang tahun. Motif memiliki Kas, ada 4 yaitu:  Motif transaksi (transaction motive) yaitu berarti seseorang atau perusahaan memegang uang tunai/kas untuk keperluan realisasi dari transaksi bisnisnya.  Motif berjaga-jaga (precautionary motive) adalah seseorang atau perusahaan memegang uang tunai untuk mengantisipasi adanya kebutuhan mendadak.  Motif Spekulasi yaitu seseorang atau perusahaan memegang uang tunai karena adanya keinginan memperoleh keuntungan yang besar dari suatu kesempatan investasi yang bersifat likuid. Saldo kas minimal (Compensating Balance atau CB) Adalah suatu kebijaksanaan suatu bank yang mensyaratkan saldo minimal yang harus tetap ada berada di rekening seseorang atau perusahaan di bank. Persyaratan atau CB ini akan mempengaruhi saldo kas perusahaan atau perorangan. Contoh saat ini CB di setiap Bank harus ada Rp 50.000,- BAB 6 Pengertian Piutang dan Persediaan a. Pengertian Piutang
  • 43. Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit akan dapat meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya penerimaan kas, sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga mengakibatkan kerugian karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama piutang tertunggak akan semakin besar investasi yang dibutuhkan. Piutang, salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang. Suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini biasanya dilakukan dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau pembayaran. b. Pengertian Persediaan Persediaan atau inventory adalah salah satu elemen utama dari modal kerja yang terus menerus mengalami perubahan. Tanpa persediaan, perusahaan akan mengalami resiko, yaitu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan atas barang produksi. Menurut Sofyan Assauri, merumuskan definisi persediaan sebagai berikut: Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam pekerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Manajemen persediaan merupakan kegiatan menentukan tingkat dan komposisi persediaan. Kegiatan tersebut akan membantu perusahaan dalam melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelajaran perusahaan dengan efektif dan efisien. Termasuk didalamnya pengaturan dan pengawasan atas pengadaan bahan-bahan kebutuhan yang sesuai dengan jumlah dan waktu yang di perlukan dengan biaya minimum. Kegiatan pengawasan persediaan meliputi perencanaan persediaan, penjadwalan pemesanan (scheduling), pengaturan penyimpanan dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut menjaga tersedianya persediaan yang optimum di dalam suatu perusahaan.
  • 44. Dalam suatu pengawasan persediaan diperlukan penghitungan cara jumlah agar tidak terjadi pemborosan dan waktu pemesanan. Sedangkan khusus persediaan perlu ditentukan besar persediaan penyelamat (safety stock), yaitu jumlah minumum, atau besar persediaan pada waktu pemesanan kembali dilakukan. B. Standar Kredit dan Persyaratan Kredit Pada dasarnya setiap usaha di bidang jasa, dagang dan manufaktur bertujuan yang sama ingin mendapatkan laba dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan. Pada zaman ini, semakin banyak permasalahan yang timbul pada suatu perusahaan di dalam mewujudkan usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaaan. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu persaingan di dalam memasarkan produk, untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka perusahaaan harus berupaya untuk merebut pasar melalui berbagai kebijakan untuk meningkatkan penjualan. Piutang muncul akibat terjadinya penjualan kredit. Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang di berikan, biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan. Penjualan dengan syarat demikian disebut penjualan kredit. Mengapa banyak perusahaan yang menjual barang hasil produksi atau barang dagangan mereka secara kredit? Alasannya ialah karena penjualan secara kredit tersebut merupakan suatu upaya untuk meningkatkan (atau untuk mencegah penurunan) penjualan. Dengan penjualan yang meningkat, diharapkan agar keuntungan juga meningkat. Tetapi memiliki piutang menimbulkan berbagai biaya dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu untuk melakukan analisis ekonomi yang bertujuan untuk mengetahui apakah manfaat memiliki piutang lebih besar atau lebih kecil dari pada biayanya. a. Jenis-jenis piutang ada 3 macam yaitu : 1. Piutang Dagang (Account Receivables) Piutang yang timbul dari penjualan kredit barang atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang dagang merupakan suatu perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh tempo dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informal antara
  • 45. penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan. 2. Piutang Wesel (Notes Receivables) Pengertian piutang wesel adalah piutang atau tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis. Piutang wesel mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat karena disertai janji tertulis berupa surat wesel atau surat promes. Surat wesel dan surat promes adalah istilah untuk perjanjian tertulis dalam jual beli barang atau jasa secara kredit. Surat wesel adalah surat perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat wesel tersebut. 3. Piutang bukan Dagang / Piutang Lain-lain (Others Receivables) Piutang bukan dagang ini meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa transaksi. Piutang bukan dagang umumnya didukung dengan persetujuan-persetujuan formal dan secara tertulis. Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai dan dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan. Piutang disusun dalam laporan keuangan dimana kondisi keuangan suatu perusahaan sangat menentukan kelancaran kegiatan pembiayaan dari perusahaan tersebut dan mengukur kinerja perusahaan. Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan setiap periodenya. b. Pengelolaan Piutang Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas. Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan sebagai berikut: 1. Standar kredit Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit yang dapat diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut, perusahaan dapat meningkatkan penjualannya melalui penjualan secara kredit namun tidak menimbulkan resiko piutang tak tertagih yang berlebihan.
  • 46. Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat yang akan diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan dengan adanya standar tersebut. 2. Syarat kredit Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal. Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah: Ø Sifat ekonomik produk, Ø Kondisi penjual, Ø Kondisi pembeli, Ø Periode kredit, Ø Potongan tunai dan Ø Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank). C. Kebijakan Kredit Dan Pengumpulan Piutang Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bisa dikendalikan oleh manajer keuangan. Kebijakan pemberian kredit merupakan trade-off antara tambahan keuntungan penjualan dan tambhan biaya. Tambahan biaya berasal dari jangka waktu kredit, potongan kas yang ditawarkan, dan kualitas langganan yang akan terlihat dari piutang yang tidak dibayar. a. Analisis Kuantitatif Manfaat dan Biaya Marjin kontribusi dipakai untuk perhitungan tambahan keuntungan dan biaya. Tambahan biaya bersumber dari biaya investasi pada piutang. Marjin kontribusi dihitung sebagai berikut ini: [ (harga – biaya variable) / harga ] × 100% b. Analisis Kualitatif Kebijakan Kredit Manajer keuangan harus mencari informasi yang bisa dipakai untuk menentukan apakah seseorang atau perusahaan pantas menerima kredit. Informasi tersebut bisa diperoleh dari beberapa sumber: 1. Laporan keuangan. Laporan tersebut bisa dipakai untuk mengidentifikasi kemampuan ekonomis (kemampuan menghasilkan kas) dan juga stabilitas aliran kas yang dihasilkan. 2. Bank. Bank biasanya menyimpan informasi mengenai pelanggannya. 3. Asosiasi Perdagangan. Banyak asosiasi perdagangan yang mempunyai informasi yang lebih lengkap mengenai perusahaan yang menjadi anggotanya.
  • 47. 4. Pengalaman Perusahaan. 5. Informasi lainnya. Perusahaan bisa memperoleh informasi melalui laporan credit rating. Setelah informasi dikumpulkan, manajer keuangan bisa melakukan analisis. Manajer bisa menggunakan pendekatan tradisional yang lebih subyektif seperti yang disebut sebagai 5C: 1. Character. Karakter berarti sejauh mana kemauan calon penerima membayar hutang- hutangnya. Karakter tidak memperhitungkan kemampuan ekonomis, tetapi niat baik. 2. Capacity. Kapasitas melihat sejauh mana kemampuan keuangan perusahaan atau individu. Kapasitas melihat kemampuan ekonomis seseorang atau perusahaan. 3. Capital. Capital melihat sejauh mana modal yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan. Pihak dengan modal yang baik mempunyai kemampuan melunasi hutang yang lebih baik, cateris paribus. 4. Collateral. Perusahaan atau pihak yang memberikan jaminan dengan aset tertentu, akan berisiko semakin kecil. 5. Conditions. Kondisi ekonomi akan menentukan kemampuan perusahaan melunasi hutangnya. c. Analisis Skoring (Pemberian Skor) dalam Analisis Kredit Perusahaan kartu kredit barangkali mempunyai model tertentu (seperti model credit scoring) untuk menganalisis calon penerima kartu kredit. Model tersebut barangkali merupakan model dengan tehnik statistik diskriminan seperti berikut ini. Y = 0.23 + 0.2 (Usia) + 0.003 (Pendapatan) + 500 (Kepemilikan rumah) Kepemilikan rumah merupakan variabel dummy, yang bernilai 1 jika memiliki rumah, dan 0 jika tidak. Untuk calon penerima kredit yang merupakan perusahaan, model semacam itu bisa dimodifikasi, misal sebagai berikut ini. Y = 5 (Coverage biaya tetap) + 20 (Rasio quick) + 1.5 (Usia perusahaan) Kemudian perusahaan mempunyai pengelompokkan kelas risiko sebagai berikut ini. Kelas risiko rendah jika skor di atas 50, kelas risiko menengah jika skor di antara 25 dan 50, dan kelas risiko tinggi jika skor di bawah 25. D. Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan Persediaan merupakan salah satu daerah keputusan yang paling riskan dalam manajemen logistik. Komitmen terhadap segolongan persediaan tertentu dan selanjutnya alokasinya ke pasar
  • 48. untuk menghadapi penjualan dimasa depan, merupakan pusat dari operasi logistik. Tanpa penggolongan yang tepat dari persediaan, maka masalah-masalah pemasaran yang serius dapat timbul dalam usaha meningkatkan penghasilan dan memelihara hubungan dengan nasabah. Perencanaan persediaan juga sangat menentukan bagi operasi pembuatan (manufacturing operation). Kekurangan bahan mentah dapat menghentikan produksi atau merubah jadwal produksi, yang pada gilirannya akan meningkatkan ongkos dan kemungkinan akan menyebabkan kekurangan produk jadi. Seperti halnya kekurangan itu dapat mengganggu rencana pemasaran dan operasi-pembuatan (manufacturing), kelebihan persediaanpun juga dapat pula menimbulkan masalah. Kelebihan persediaan akan meningkatkan biaya dan menurunkan laba (profitability) melalui meningkatnya biaya pergudangan, keterikatan modal, kerusakan (deterioration), premi asuransi yang berlebihan, meningkatnya pajak, dan bahkan kekunoan (obsolescence). Manajemen persediaan berusaha mencapai keseimbangan diantara kekurangan dan kelebihan persediaan dalam suatu periode perencanaan yang mengandung resiko dan ketidakpastian. Perencanaan strategis membutuhkan banyak komitmen modal dan sumber-daya manajerial. Rencana strategis itu menentukan struktur dimana rencana operasional dan rencana taktis dituangkan. Jadi, rencana strategis itu merupakan seperangkat tonggak penunjuk jalan(guideposts) untuk tipe-tipe perencanaan lainnya. Jadi dapat kita simpulkan bahwa dari Strategi Manajemen Persediaan adalah :”Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang-jadi dari para suplaier, di antara fasilitas- fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan.” a. Prinsip - Prinsip Manajemen Persediaan Prinsip-prinsip manajemen persediaan terdiri dari beberapa bagian yang terdiri dari : 1. Fungsi Persediaan Fungsi dasar dari persediaan secara sederhana dapat dinyatakan dengan: Ø Meningkatkan laba (profitability), melalui bantuan pembuatan dan pemasaran. Ø Konsep yang ideal dari persediaan, konsep ini terdiri dari pembuatan suatu produk yang sesuai dengan sfesifikasi nasabah.
  • 49. Persediaan merupakan bidang sangat penting dari penyebaran aktiva yang dibutuhkan untuk memberikan pengembaliaan yang minimum atas investasi modal. Pada umumnya, kebanyakan perusahaan mengadakan persediaan yang lebih besar dari kebutuhan pokoknya. Generelasi ini akan lebih dapat di pahami melalui pemeriksaan yang seksama terhadap 4 fungsi pokok yang mendasari manajemen persediaan diantaranya: a) Spesialisasi Wilayah, Salah satu fungsi persediaan adalah memungkinkan spesialisasi wilayah dari unit-unit operasi individual. Oleh karena factor-faktor seperti tenaga listrik, bahan mentah, air, dan buruh maka lokasi yang ekonomis untuk pembuatan(manufacturing) sering kali sangat jauh dari wilayah permintaan (areas of demand). Dengan pemisahan wilayah, masing-masing komponen ini dapat diprodusir secara ekonomis dan efisisen. b) Fungsi pemisahan wilayah juga berkaitan dengan penghimpunan golongan dalam distribusi fisik barang-barang jadi. Barang-barang pabrik dari berbagai lokasi dihimpun di suatu gudang tunggal, dengan maksud dapat menawarkan kepada nasabah suatu pengiriman tunggal dari gabungan produk-produk itu.Inilah contoh terpenting pemisahan wilayah dan distribusi terpadu yang dimungkinkan oleh persediaan. c) Decoupling, Fungsi kedua dari persediaan adalah memberikan efisiensi maksimum pada operasi dalam suatu fasilitas (decoupling). Penumpukan persediaan barang-sedang-dikerjakan (work in proces) dalam kompleks pembuatan akan memungkinkan penghematan maksimum dalam produksi tanpa terhentinya pekerjaan. Fungsi decoupling ini memungkinkan masing-masing produk dibuat dan didistibusikan dalam ukuran yang ekonomis (economical lot sozes). Dilihat dari segi pemasaran, decoupling memungkinkan produk dapat dibuat pada waktu akan dijual sebagai suatu golongan (assortment). Jadi, decoupling itu cendrung menunjang operasi perusahaan. Perbadaan decoupling dengan spesialisasi wilayah adalah dalam hal decoupling ini meningkatkan efisiensi operasi pada satu lokasi tunggal, sedangkan spesialisasi wilayah meliputi banyak lokasi. d) Penyeimbangan Penawaran dengan Permintaan, Fungsi ketiga dari persediaan adalah penyeimbangan, yang memperhatikan jarak waktu antara konsumsi dengan pembuatan(manufacturing). Persediaan penyeimbang ini adalah untuk menyesuaikan penyediaan suplai dengan permintaan.
  • 50. e) Persediaan Pengaman, Fungsi persediaan pengaman atau persediaan penyangga (buffer stock) adalah menyangkut perubahan jangka pendek, baik dalam permintaan maupun dalam pengisian kembali (replenishment). Kebutuhan akan persedian akan pengaman adalah disebabkan oleh ketidak pastian mengenai penjualan dimasa depan dan pengisian kembali persediaan. Jika ketidak pastian itu mengenai berapa banyak suatu produk akan terjual, maka perlulah untuk memilihara posisi persediaan. Empat fungsi persedian adalah spesialisasi wilayah, decoupling, penyeimbangan penyediaan dengan penawaran, dan persedian pengaman. Fungsi – fungsi ini menentukan besarnya investasi persedian yang perlu untuk suatu system tertentu untuk tercapainya suatu tujuan manjemen. Pada tingkat minimum, persediaan yang di investasikan untuk mencapai spesialisasi wilayah dan decoupling, hanya dapat berubah dengan merubah pola lokasi fasilitas dan proses operasional dari perusahaan itu. Level minimum dari persedaian yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan penawaran dengan permintaan, menunjukan sulitnya tugas menaksir kebutuhan – kebutuhan musiman. Dengan pengalaman beberapa kali periode musiman, maka persedian yang dibutuhkan untuk mencapai penjualam yang marjinal selama periode tinggi permintaan, dapat diproyeksikan dengan cukup baik. Suatu rencana persediaan musiman dapat dirumuskan berdasarkan pengalaman ini. E. Sistem Pengawasan Persediaan Persediaan adalah suatu aktivita yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. a. Jenis-jenis Persediaan Ada beberapa jenis persediaan, antara lain : 1. Batch Stock / Lost Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu juga. Keuntungan yang dapat diperoleh dari Batch Stock / Lost Size Inventory antara lain : a) memperoleh potongan pada harga pembelian b) memperoleh efisiensi produksi
  • 51. c) adanya penghematan didalam biaya pengangkutan 2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan. 3. Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapai flukuasi permintaan yang dapay diramalkan, berdasarkan pada musiman yang terjadi dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan meningkat. Adanya persediaan dapat menimbulkan biaya-biaya yang terjadi dari persediaan tersebut , antara lain : 1. Biaya pemesanan (ordering costs) 2. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying costs) 3. Biaya kekurangan persediaaan (out of stock costs) 4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs) Cara-Cara penetuan jumlah persediaan, Ada 2 sistem yang umum dikenal dalam menentuan jumlah persediaan akhir suatu periode yaitu : 1. Periode System yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik dalam menentukan jumlah persediaan akhir. 2. Perpetual System / Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina catatan administrasi persediaan. setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari pembelian ataupun penjualan dicatat atau dilihat dalam kartu administrasi persediaannya. b. Metode penilaian persediaan Ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penilaian persediaan yaitu : 1. First In, First Out (FIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang yang sudah terjual dinilai menurut harga pemelian barang yang terdahulu masuk. 2. Cara rata-rata tertimbang (weight average method), cara ini didasarkan atas harga rata-rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah yang diperoleh pada masing-masing harga. 3. Last In, Firs Out (LIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa barang yang telah terjual dinilai menurut harga pembelian yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang masih ada /stock, dinilai berdasarkan harga pembelian barang yang terdahulu. c. Perbandingan atas hasil penilaian
  • 52. Bila mana keadaan harga stabil , maka semua cara penilaian menghasilkan angka yang sama . Akan tetapi bila fluktuasi harga tidak stabil (nail turun) maka masing-masing cara akan menghasilkan angka yang berbeda, pada saat harga meningkat: 1. Metode FIFO meunjukkan : a) Nilai persediaan akhir yang tinggi b) harga pokok barang yang terjual yang rendah c) Profit yang lebih besar 2. Metode LIFO menunjukkan : a) Nilai persediaan akhir yang rendah b) Harga pokok barang yang terjual tinggi c) Profit yang rendah d. Pengawasan Persediaan Fungsi – fungsi utama dari pengawasan persediaan yang efektif adalah : 1. Memperoleh bahan-bahan yaitu menetapkan prosedur untuk memperoleh suatu suplai yang cukup dari bahan-bahan yang dibutuhkan baik kualitas maupun kuantitas 2. Menyimpan dan memelihara bahan-bahan dalam persediaan , yaitu mengadakan suatu system penyimpanan untuk memelihara dan melindungi bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam persediaan. 3. Pengeluaran bahan-bahan dengan tepat pada saat serta tempat dimana dibutuhkan 4. Meminimalisasi investasi dalam bentuk bahan atau barang (mempertahankan persediaan dalam jumlah yang optimum setiap waktu)/ Adapun tujuan pengawasan persedian sebagai berikut : 1. Menjaga jamham sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi 2. Menjaga supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau kelebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar 3. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari karena ini akan berakibat biaya pemesanan menjadi besar. e. Organisasi Pengawasan Persediaan Dalam Perusahaan Pabrik
  • 53. Dilihat dari proses produksinya, maka organisasi pengawasan persediaan dapat diatur sebagai berikut : 1. pada perusahaan pabrik dengan proses terus menerus, pengawsan persediaan biasanya merupakan sebagian dari pengawasan produksi, karena perlunya dipertahankan arus bahan-bahan yang dibutuhkan untuk operasi yang lancer dan efisien dari kegiatan produksi 2. pada perusahaan pabrik dengan proses terputus-putus, keperluan akan kelancaran arus bahan- bahan tidak begitu penting dan dalam hal pengawasan persediaan dapat menjadi tanggungjawab dari manajer pabrik, pimpinan produksi, kepala bagian pembelian atau pejabat-pejabat setingkat yang tergantung dari besar kecilnya perusahaan dan organisasinya. BAB 7 A. Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management) Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo. Pembiayaan Jangka Pendek Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang harus di lunasi dalam jangka waktu < 1tahun. A. Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts payable/trade credit, short term bank loans, dan commercial paper : 1. Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah diterima, tetapi belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang pajak. Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan atau bulanan, sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji atau gaji terhutang. Accruals meningkat secara otomatis atau spontan jika operasi perusahaan menigkat. Waktu pembayaran upah/gaji ditentukan oleh dorongan ekonomi dan kebiasaan industri, sedangkan pembayaran pajak ditentukan oleh hukum.
  • 54. 2. Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaan yang timbul dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual dan sebagai utang usaha oleh pembeli. Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk perusahaan kecil, karena perusahaan kecil relative sulit untuk memperoleh hutang dari lembaga keuangan sehingga terpaksa tergantung pada hutang dagang.[1] Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda pembayaran utang secara di sengaja. Komponen utang dagang : a. Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode diskon. b. Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui komponen yang gratis yang biayanya berupa diskon yang tidak diambil. 3. Short Term Bank Loans / hutang bank Sifat/ciri kredit bank adalah : a. Jatuh tempo b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari pinjaman,suku bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan serta ketentuan lain yang telah di sepakati pihak bank dan peminjam. c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro. d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di berikan bank kepada nasabahnya untuk periode tertentu. e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada perusahaan oleh bank/lembaga keuangan bukan bank hampir sama dengan plafon kredit,bedanya yaitu kredit revolving punya ikatan hukum dan di bebani premi. Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut :
  • 55. a. Simple interest Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini dibayar pada saat kredit jatuh tempo. b. Discount interest Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di bayar dimuka sehingga jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil daripada nilai nominal kredit. c. Add-on interest Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan kembali ke jumlah kredit tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang akan di bayar secara cicilan. Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank yang akan di pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih bank antara lain sebagai berikut : a. Kesediaan menanggung resiko Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri akan mengakibatkan risiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya menangani suatu industri. b. Nasihat dan penyuluhan Membantu perusahaan yang diberikredit agar dapat tumbuh terus sehingga nantinya dapat menjadi nasabah penting bagi bank tersebut. c. Loyalti kepada nasabah Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya, jika nasabahnya dalam masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha mencarikan jalan keluar untuk memperbaiki keadaan nasabah. d. Spesialisasi Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman dan hubungan yang erat dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong bank untuk bekerja sama secara lebih kreatif dan memberi dorongan secara lebih aktif bagi perusahaan di bidang tersebut. e. Jumlah kredit maksimum
  • 56. Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar kecilnya modal bank yang bersangkutan. f. Merchant banking Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga mempunyai penyertaan modal serta memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang bersangkutan. g. Jasa-jasa lainnya Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit. 4. Commercial Paper Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar untuk dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek. Sumber dana jangka pendek : a. Tanpa jaminan : kredit dagang b. Dengan jaminan : kredit bank Bentuk jaminan : a. Surat berharga b. Piutang c. Persediaan Sumber pembelanjaan untuk piutang dagang diantaranya factoring, pledge of accounts receiveable, dan banker’s acceptance facility. a. Factoring Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang dimiliki perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank(faktor). Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat piutang (faktor) dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor tidak dapat
  • 57. menagih piutangnya dari pihak yang berutang , tanpa hak regres (without recourse) yaitu risiko atas tidak tertagihnya piutang tersebut telah seluruhnya menjadi tanggung jawab si faktor. b. Pledge of accounts receiveable Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat memperoleh dana dari lembaga keuangan nonbank dengan hak regres. Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian dengan suatu ikatan yang disebut jaminan gadai. c. Banker’s acceptance facility Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran dalam bentuk banker’s LC(letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk persediaan adalah blanket inventory lien, trust receipts, dan field warehouse financing. B. Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan. C. Tipe Pendanaan Jangka Pendek : 1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual. 2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank. D. Pendanaan Spontan
  • 58. Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya. Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit E. Pendanaan Tidak Spontan Jenis pendanaan ini memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau perundingan secara formal. Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain : 1. Commersial Paper. Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung ke investor. Biasannya hanya perusahaan besar yang bisa mengeluarkan commersial paper. 2. Pinjaman Kredit. Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank. Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (a) Kredit Transaksi, yaitu kredit yang ditujukan untuk tujuan spesifik tertentu. (b) Kredit Lini, dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam sampai jumlah maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman) 3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang. Dari segi perusahaan yang mempunyai piutang, factoring memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu sampai piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh manfaat karena factoring merupakan alternative investasi. 4. Menjaminkan Piutang. Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini, kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk melunasi pinjaman. 5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan). Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan untuk memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan penjaminan piutang.
  • 59. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman dalam presetase tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan. 6. Akseptasi Bank 7. Report F. Evaluasi Sumber Pendanaan Jangka Pendek Untuk menentukan sumber pendanaan jangka pendek manajer keuangan bisa mengevaluasi dengan menggunakan kerangka : • Strategi pendanaan secara keseluruhan • Biaya • Kerersediaan • Fleksibilitas SUMBER-SUMBER PINJAMAN JANGKA PENDEK TANPA JAMINAN Termasuk dalam kategori pinjaman jangka pendek yang diperoleh dalam usaha biasanya terdiri dari bank loan dan commercial papers. Pinjaman Bank (bank loans) Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat memberikan pinjaman jangka pendek tanpa jaminan untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short-term, self- liquidating loan yaitu pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk membiayai piutang dan persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi kas secara cepat (likuid) sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman dapat diperoleh dengan sendirinya. Perhitungan Tingkat Bunga Pinjaman (loan interest rates) Secara umum, terdapat tiga metoda perhitungan tingkat bunga: a. Collect basis
  • 60. Contoh: kredit yang diterima Rp. 100 juta. Tingkat bunga 15%. Pada akhir tahun debitur membayar bunga Rp. 15 juta (plus Rp. 100 juta pokok pinjaman). Dengan demikian, tingkat bunga efektifnya: (Rp. 15 juta / Rp. 100 juta) x 100% = 15%. b. Discount basis Contoh: apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awal tahun (karena bunganya diminta terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100 juta pada akhir tahun, maka tingkat bunga efektifnya adalah: (Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65% c. Add-on basis Contoh: apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta membayar secara angsuran (misalnya per bulan), maka pembayaran per bulan sebesar: {Rp. 100 juta (1.15) / 12} = Rp. 9.583.000,-. Dengan demikian, tingkat bunga per bulan dapat dihitung dengan menggunakan konsep time value of money: 12 9.583.000 100.000.000 = Σ t = 1 (1 + i) 12 dengan cara trial and error, akan diperoleh i (tingkat bunga sekitar 2,2% per bulan. Dengan demikian, tingkat bunga per tahun sekitar: (1 + 0.022)12 – 1 = 29,84% Dasar pembagian tingkat bunga pinjaman adalah: 1. Prime rate of interest Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank komersil dengan reputasi terbaik kepada debitur korporasi dengan credit rating yang tinggi. 2. Fixed rate loan