Dokumen menjelaskan tentang definisi tegangan tinggi menurut berbagai negara. Tegangan tinggi didefinisikan mulai dari 0,6 KV hingga ribuan volt. Negara-negara membagi tegangan tinggi menjadi beberapa kategori seperti tinggi, menengah, ekstra tinggi, dan ultra tinggi dengan batas berbeda-beda. Di Eropa, tegangan tinggi adalah 0,6-2,4 KV, menengah 3-30 KV, ekstra tinggi 60-100 KV,
3. IvliLlK
Badan
PerPuslakaan
Iawa Timur
DASAR PTMBA]lGI(ITAt,l DA}I PE1{GUI(URA1'|
TEKNIK TEGANGAN TINGCI
Syamsir Abduh
O 2001, Penerbit Salemba Teknika
Grand Wijaya Center Blok D-7
Jl. Wijaya 2, Jakafta 12160
(02t) 72t-0238, 72s-8239
Telp,
Faks.
(02t) 72t-0207
Email
salemba@centrin. net. id
Website
hftp:
I
I
www.salembateknika.com
Hak cipta dilindungi Undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku
ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam,
atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Abduhr'Syamsir
Teknik Tegangan Tinggi/Syamsir Abduh
-
Edisi Peftama - Jakarta: Salemba Teknika, 2001
1jil.: 26 cm
ISBN 979-9549-01-9
1.
Teknik
I. ludul
5. apE)se) ueunsns +E>l8uruag qerEaduad uEre>I8u€tl g'€
r,
ueqaB Iraqlc qereaduad uere>I8ueu g.€
a,
ga
j'z
VT,
v(
ca
c(
aa
S
9l
?l
g
Il
I
t
rallreurarC ue8ue8al epue88ua4 uere18ue5
qnuad Sueqtuola3 qereadua4
Sueqr.uola3qe8ualagqereadua4
pTEIIIA uerelSueg
uere13ue5 Z'Z'€,
uerel8uey
qereaXua4 uerelSuey
r{ereas r33ur1 ue8ue8al raqruns reBeqag reledrg 3ue1
ltvuvrs snuv
lDDNlL
V'€,
€'0
I"'Z'€,
)nluag Z't
uerelSuey
L't,
l{vlrNvlril ulg]llns
r33ur1 rsuan>larC >lrleq-)elog snry r33ur1 ue8ue8al
raquns
m
gva
g'Z
rras rsueuosag uerelSue5 ueqag 1e;r5 epeda) ueqag rsuepadurl qnre8ua4 V'Z
ueuosall
rras
€,'z
rras rsueuosaS uere18ue5 ue8ua6 r33ur1 ue8ue8al uelr18ueqtua4 Z'Z
r[n8ua.1 JoleurJo]suer1 selrsede) ue>ln]uaual1l L.Z
)IITV8-)[VIOS SnUV
NVlDl{VlrIlUIgltlnS il gvg
r33ur1 ue8ue8al raquns uelr>18ueqtua4 V'L
j
TESnTaIN
lelrsrag 3ue1 uer[nBua4 €'I
uer[n8ua4 Jese6 Z'I
relue8ua4 L'I
C
r33ur1 ue8ue8al
(,
NVnInHVONTd I gVA
I
lsl uvJJvo
!!^
uvJrrvlDNrd
A
vrvrl
trA
6. Yiii
BAB IY
SU}IBER TEOANOA]II TINGGT I]IIPUT-SE
4.1, Rangkaian Dasar Sumber Tegangan Tinggi Impulse
4.2 Analisa Generator Impulse Dengan Rangkaian R- C
4.3 Generator Impulse Susunan Bertingkat
4.4 Cara Menentukan Kapasitas (Daya) Generator (Secara Praktek)
4.5 Pengaruh Tahanan R1 Dan R2 Terhadap Bentuk Gelombang Impulse
4.6 Pembangkitan Impulse (Surja) Hubung
4.7 Pembangkitan Arus Impulse
4.8 Rangkaian Untuk Menghasilkan Gelombang Arus Impulse
BAB Y
t6
!t6
PENGUKURAN TEGANG/A]I| TINGGI
0
/tl
44
6
48
4a
5t
s2
5.1 Pengukuran Tegangan Puncak Menggunakan Sela Percikan
53
5.2 Bentuk Susunan Pengukuran
53
5.3 Pengukuran Tegangan Searah dan Bolak-balik
5!t
5.4 Pengukuran Tegangan Impulse
g
5.5 Bentuk Kondisi Elektroda Bola
55
5.6 Ketepatan Nilai Tabel Percikan di Udara
55
5.7 Pengaruh Dari Udara di Sekitarnya
5.8 Pemakaian Pembagi Tegangan Sebagai Sarana Pengukuran Tegangan Tinggi 59
60
5.9 Pembagi Tegangan Berisi Tahanan
5.10 Pembagi Tegangan Berisi Kapasitor
a
5.11 Pengukuran/Alat Ukur Tegangan Tinggi
6
5.12 Pengukuran Tegangan Puncak
6'
5.13 Perkembangan Rangkaian Pengukuran Pada Peak-voltmeter
@
5.14 Rangkaian Pengujian Tegangan Tinggi
,o
5.15 Rangkaian Pengujian Tegangan Tinggi Bolak-balik
n
5.16 Rangkaian Pengujian
72
5.17 Pengukuran Tegangan
72
5.18 Pengujian/Rangkaian Pengujian Dengan Tegangan Tinggi Searah
5.20 Pengaruh Polaritas Pada Elektroda
A
A
E
5.21 Rangkaian Pengujian Tegangan Searah Bertingkat Banyak
,a
5.19 Rangkaian Pengujian
I
I
I
7. ror
sxls.l
66
Suraarl ele[a5
q auotoS) euoro)
n6
(aB n7c st
16
06
68
68
8
gl
jt
0
o
6
t
8
z'9
U
€,'9
s
v'9
uElenIA[ uesedala4 r8raug g'l'g
e88uoy eped uelenyq uesedalad >lnluag n'I'9
aBreqrsrq Ierued ue;n>1n8ua4 >lluIal t'l'9
a8reqsrq Ieruecl uernln8ua4 Z'L'g
sasord I'L'g
88
9
snnNrd 9l{vrtEl
v)rvJsnd uvrJvo
L6
s6
(a3rut1txq acultn) uee>lnurrad uer8eqag uelenl4J uesedala4
86
trEura+ul uer8eqag uElEnI i uesedala4
88
C
€
Zt
ue+enll uesedala4 edurpe[ra;
T
I
L'9
(IDUVH'SIO TilTUVd)
NVIDVAIS NVtVnH
ja
€8
B
E
NVWdilrd
TA
EV8
j
ledueg 1e18urlrag aslndrul r33ur1 ue8ue8al uerelSueg 17'g
asyndul r33ur1ue8ue8al uernln8ua4 erc) gz'g
aslndrul ueBue8al uer[n8ua4 uere4Sueg 97'g
8uo1odra1 3ue1 aslndul rreq prepuelg Suequo:re) tZ' g
aslndu4 r33ur1 ue8ue8al ue8uag uer[n8ua4 uerelSuey/uer[n8ua4 77'g
6l
qnln 3ue1rr1a4 ue8ue8al 97'g
08
(11a4 aslndurl)
xl
F
8. lg
wrnrrrd uusur
m
HSnUH ruilSuil UilUr Wrnrilrd
ffi
w$Hiluilrrd
Hrlilr lruxiluxil uilfln$
tuulill
ilutrulil uulltuuilrd 1g
I
E
I
-
NVNINHVONsd
ffiwffi
}
9. 2
l.l
TEXNTK TEG/AItlcAl fINGGrl
Prxcarran Trcnxclx Tlxacl
alam dunia teknik yang digolongkan tegangan tinggi adalah mulai dari tegangan
0,6 KV (600 'olt) sampai dengan tegangan yang mempunyai nilai ribuan Volt.
Untuk jenis tegangan tinggi ini, masing-masing negara mempunyai batas
pembagian vang agak berbeda. lisalnva c-li dunia Barat tegangan tinggi ini dibagi atas
beberapa bagian:
1.
2.
3.
4.
Tegangan Tinggi (Higlt loltnge)
Tegangan Tinggi Menengah (L4edium High lloltage)
Tegangan Ekstra Tinggi Extra Higlr Voltage)
Tegangan Ultra Tinggi (Ultra High Voltage)
Batas-batas penjelasan tegangan tinggi ini tidak sama, tergar-rtung pada kemajuan
suatu negara. Misalkan, yang dinamakan tegangan tinggi Eropa adalah mulai dari
tegangan 0,6 / 1.,0 KV sampai dengan 2,4 KV. Untuk tegangan menengah dari 3 KV
sampai dengan 30 KV. Untuk tegangan yang lebih tinggi dari 60 KV sampai 100 KV,
dinamakan Tegangan Ekstra Tinggi (E.H.v) dan untuk tegangan 240 Kv s/d 1000 KV
dinamakan Tegangan ultra Tinggi (u.H.v). Di Eropa Barat penyelidikan untuk
pemakaian tegangan tinggi ini. baru mencapai 1000 KV, sedangkan untuk Amerika dan
Rusia sudah lebih clari itu.
Untuk menentukan pemakaian tegangan E.H.V dan U.H.V selalu dipertimbangkan
keperluannya, kondisi Ekonorni dan juga faktor-faktor teknis seperti pelaksanaan,
pemeliharaan, faktor sosial budaya, dan pengaruh gangguan yang akan terjadi. Dalam
penyaluran energi, tegangan yang dipakai biasanya adalah tegangan tinggi AC (tegangan
tinggi bolak balik). Akan tetapi dengan adanya kemajuan teknologi maka tegangan tinggi
DC (arus searah) sekarang mendapatkan perhatian yang lebih, sebab mempunyai banyak
keuntungan bila dibandingkan dengan sistem yang menggunakan tegangan AC. Di
samping tegangan tinggi vang sifatnya kontinyu, ada juga tegangan tinggi yang sifatnya
periodik/aperiodik. Pada umumnya tegangan tinggi ini disebabkan oleh suatu gangguan.
Misalnya gangguan petir pada kawat transmisi, gelombang aperiodik yang disebabkan
oleh surja hubung (siuitching surge), akibat hubung singkat, hubung tanah dan lain-lain.
Oleh karena itu, tegangan tinggi dapat digolongkan menjadi:
1. Tegangan tinggi norn-ral
2. Tegangan tinggi lebih
Bila digolongkan menurut bentuknya maka tegangan tinggi dibagi menjadi:
1. Tegangan tinggi periodik
2. Tegangan tinggi aperiodik
Bila digolongkan menurut sebab kejadiannya:
1. Tegangan tinggi dari luar sistem (alamiah)
2. Tegangan tinggi dari dalam sistem (buatan)
Tegangan tinggi yang normal adalah tegangan tinggi yang dapat ditahan oleh sistem
untuk waktu yang tak terhingga. Di sisi lain tegangan tinggi yang tidak normal yang
umumnya menyebabkan tegangan lebih. (oaer ooltage) hanya dapat ditahan untuk waktu
tertentu. Tegangan tinggi dapat berupa periodik atau aperiodik seperti diterangkan di
atas. Persoalan yang mencakup bidang tegangan tinggi ini sangat luas, kadang-kadang
berkaitan dengan bidang yang sifatnya khusus seperti: bidang fisika, elektro magnet,
11. r
4
TETNK TEGAIIGAIiI
1.3 Prxcu;rAlt
TTNGGI
yAr{c BTrcFAT
}ftnuslr
Tahap I
Pengujian Ketahanan t| : lit:tLtnd Test)
Caranya
Tegangan tertentu diterapkan untuk waktu tertentu misalnya dalam
1 menit. Bila c{alam n,aktu itu tic-lak terjadi loncatan api, maka alat itu
dianggap, lulus ujian.
Tahap II
Pengujian Pelepasan Muatan (Disclnrge Test)
Caranya
Bilamana tegangan dinaikkan maka terjadi pelepasan muatan pada
benda vang diuji (tegangan ini biasanya lebih tinggi dari tegangan
ketahanan). Pengujian dapat dilakukan daiam keadaan kering
ataupun keadaan basah (seperti keadaan pada waktu ia dalam
operasi).
Tahap
III
Pengujian Kegagalan
(B
re
akdown Test)
Tegangan dinaikkan lagi sampai terjadi breakdoutn
yang diuji.
Caranya
di dalam benda
v3
v2
vl
Pengujion
tAt
Vr, Vz, V, = Tegongon Pengujion
Dalam teori tegangan tinggi selalu dipakai istilah: DISCHARGE (pelepasan muatan),
dalam hal ini isolasi mengalami kegagalan karena adanya tekanan pada dielektrik di
mana kemudian menyebabkan hilangnya tegangan dan sekaligus mengalirnya arus.
Ada dua jenis pelepasan pada tegangan tinggi yaitu SPARK-OVER dan FLASHOVER. Spark-Ouer (percikan api) terjadi pada udara atau gas yang tidak menyangkut
permukaan isolasi. Flasbooer (lompatan api) yaitu percikan api atau gas di sepanjang
atau di dekat permukaan isolasi.
PmmnxcxnAlrr Sursrn Trcarcnr.r Tncct
Sumber tegangan tinggi utama yang diperlukan dalam suatu laboratorium adalah sumber
tegangan tinggi arus bolak-balik. Sumber tegangan ini dapat diubah menjadi sumber
tegangan tinggi arus searah, sumber tegangan tinggi impulse dan sumber tegangan tinggi
bolak-balik dengan frekuensi tinggi.
14. 7
t
TEOI( TEGTrcAI rlftO
ebagai sumber tegangan tinggi arus bolak-balik biasanya menggunakan sebuah
transformator satu fasa. Hal ini disebabkan karena pengujian biasanya dilakukan
untuk setiap fasa, dan setiap kali yang diuji hanyalah satu fasa. Cara ini akan
memudahkan pengukuran dan pengamatan hasil pengukuran. Bentuk rangkaian belitan
dari transformator tenaga satu fasa adalah sebagai berikut: Belitan tegangan rendah
adalah belitan untuk tegangan lebih kecil atau sama dengan tegangan 1 KV, sedangkan
belitan tegangan tingginya mempunyai tegangan mulai dari 80 KV sampai 400 KV
bahkan sudah mencapai 800 KV. Teras (Inti) besinya diusahakan mempunyai tegangan
sama dengan tegangan bumi, karena itu selalu disambung ke bumi bersama-sama dengan
salah satu terminal dari kedua belitan (lihat gambar di bawah ini).
Tegongon tinggi
2
Tegongon rendoh
E
Kadang-kadang terdapat beberapa terminal pada belitan tegangan rendah yaitu, agar
dapat disambungkan dengan beberapa macam tegangan.
Ini dibuat sedemikian rupa
sehingga fluks medan magnet yang mengalir tidak
sampai jauh sehingga tidak mengubah bentuk dari gelombang bolak-balik yang terdapat
pada belitan tersebut. (Diusahakan bentuk gelombang adalah sinus murni).
Untuk menghilangkan penggunaan bushing, maka tangki transformator dibuat dari
bahan isolasi yang berbentuk silinder. Tabung ini diisi dengan minyak transformator
yang bermutu tinggi. Bentuk reka semacam ini mempunyai banyak keuntungan karena
di samping tidak perlu menggunakan bushing, bentuknya juga ramping (menghemat
ruangan). Untuk pembangkitan yang lebih tinggi dari 200 KV, bentuk transformator ini
dapat dipasang bersusun dan belitan dapat disambung satu sama lain. Susunan
semacam ini dinamakan susunan cascade. Bila tegangan tinggi dari masing-masing
transformator adalah 100 KV maka susunan ini dapat menghasilkan tegangan 2 x 100
KV = 200 KV.
Bat"t-t
Fropirrsi
ir(r pusrakaao
Jawa Ttrnur
16. (
I
lo
TErottK TEGANG/A,,. rtNGGt
iumlah lilitan belitan gandeng.
Pada transformator berlaku:
N,
=
V.' Not
V,, N,,
*q-a = N"t danN"t - V"t
V"r
Bila V",
= Vr,
(2-2)
dan persamaan (2-2) dikalikan dengan V", maka hasilnya menjadi:
N"r.I"r .V"r = N,, .I", .Vu * Nrr. I"r.Vg,
(2-3)
Bila (2-3) dibagi dengan N", maka;
V"r
.I"r =
I*,
.%r .t,r
" :ua . v"' .lgr
lol
N*' t/4nilai, Nt = Vt' du.,
v", N"r= V"r
dan ubah
jadi:
:lt
Nu1
N"r
. %r
r1
Nrt
V.
=;l .V", l,r + ift
L
V"t
Vo1 .Igr
"1
I"r .V"r = Vti . I.r
Sedangkan
V.I
=
S
+
Vrr.Igr
Q-4)
(tenaga/daya dalam VA)
S.r = Str + Srr Bilamana S"t = Str
S.r=25'S=Str=Sgt
Dengan clemikianbahwa daya yang diperlukan transformator tingkat pertama dalam
susunan 2 transformator secara cqscade diperlukan daya sebesar 2 kali dari daya
transformator pada tingkat kedua.
Jadi perbandingan antara
!=+
T"1
Bila dalam susunan cascade'terdapat 3 buah transformator maka perbandingan daya
pada tingka t 1. '. 2: 3 adalah 35 : 25 : 15.
l$vmlr
DAru SuilBER TEaAr.lGAl.l
Sumber tegangan yang dipakai untuk men-supply transforrnator tegangan tinggi
diperlukan persyaratan
1. Mempunyai tegangan vang stabil tanpa ada fluktuasi tegangan bila dibebani.
2. Tidak ada gelombang harmonik akibat beban serni konduktor, sebaiknya berbentuk sinus murni.
3. Energi lebih baik berasal dari transformator yang kapasitasnya besar guna
meminimumkan efek dari beban pada transformator tersebut'
:
18. 7
tl
Iil
?EGA}'GA}I TIIGIc|
Untuk menentukan kapasitas dari beban Co termasuk di dalamnya kapasitas dari
transformator penguji, kebocoran kapasitansi dari rangkaian penguji dan pelindung
terminal dari masing-masing alat harus diuji. Untuk pengujian dalam keadaan basah
nilai yang diperoleh di atas masih harus ditambah beberapa persen lagi untuk mengatasi
kebocoran arus yang disebabkan oleh tahanan yang sangat besar. Kelakuan dari
transformator penguji tidak cukup dengan menganggapnya seperti transformator biasa.
Ini disebabkan karena perbandingan jumlah lilitan tegangan rendah dan lilitan tegangan
tingginya besar, sehingga kapasitansi lilitan tegangan tinggi C, sudah cukup besar. Di
samping itu kapasitansi dari rangkaian yang terdapat di luar transformator semuanya
harus ditambahkan pada niiai C, di atas.
Pengaruh eksitasi medan magnet pada inti transformator adalah kecil, karena ia
tidak pernah mencapai titik kejenuhan, karena itu niiai ini dapat diabaikan.
Bilamana kapasitansi dari rangkaian luar dan beban adalah C" maka seluruh
kapasitas menjadi C = C, + C.. Diagram Pengganti dari transformator penguji secara
umum menjadi seperti berikut:
"=l
C=Ci+Cs
V2
Bilamana nilai Ro <
Yz
o>
1-
- 1/arC
-
rol-
lRe
Lo maka nilai dari V. menjadi:
=Y yX.-l(X,
-X.)
(2-6)
1
Vz =
--,1
1-o'L.C
.Vr
Karena nilai 1 - o 2LC selalu lebih kecil dari L (satu) maka nilai V, lebih besar dari Vr. Ini
berarti rangkaian transformator ini mendekati keadaan resonansi seri.
20. l1
fE0s(
TEGiAtilGAltl TINGGI
Bila induktansi reaktor seluruhnya = L" dan tegangan dari transformator adalah V"
dan kapasitansi seluruh rangkaian adalah C" (nilai tinggi dari kapasitas beban), maka
rangkaian tersebut akan mencapai resonansi bila :
X, = Xc atau o L = 1/ ro C, maka:
a =2nf ; fn = U2"JL".C'
Nilai L" diperoleh dari L, = 1/ ,.
(2-7)
C.
Bilamana tahanan dari belitan reaktor adalah kecil, R ( rrr Ln, maka nilainya dapat
diabaikan, sehingga arus yang mengalir pada reaktor menjadi:
., , - "n - v. ''" 'n --4.r - r..L.
Xr
Dalam hal
Vn
(2-8)
2nfn.Ln
ini zrct.= tf .,fi*c^, iaai
I" : Jc"//L"
.
(2-e)
Bila kapisator dari rangkaian beban adalah sebesar C* (tidak sama dengan C"), maka
frekuensi dari rangkaian tersebut adalah:
(2-10)
Jadi nilai frekuensinya berubah sesuai dengan nilai C dari beban. Dari persamaan (2-9)
dapat digambarkan hubungan antara arus pada saat C, < C..
IC.re;
=/C
c"= f
(2-11)
Di sini menunjukkan bahwa arus I selalu lebih kecil dari I" untuk nilai C. < C".
Keuntungan menggunakan cara resonansi seri adalah :
L. Gelombang output dapat dipertahankan dalam bentuk sinus murni.
2. Dayayangdiperlukanuntukpengujiansangatkecil,antara5% s/d10% dari dayayang
diperlukan.
J.
Tidak terjadi arka atau arus surja yang besar bila alat yang diuji mengalami kegagalan.
4.
Untuk mendapat tegangan yang tinggi dapat disusun secara cascade.
5.
Susunannya sederhana dan kokoh.
2.? S=ru f,66rAx (Srrrr'r Trcmclr Tlncq DENGAN
Rrsoxlxsr)
Untuk menghasilkan tegangan tinggi dipakai rangkaian seri dalam keadaan resonan.
Rangkaiannya terdiri dari:
21. -7'rJas rsuEuosar u€re>l8uEJ rJep se+rlen{
JoITEJ =
=
lrde eduureped ueelnrurad rrep Jn>Inrp n+>Ie,l,r.
1(n;) rselrsla ue8ue8al =
(D
l
"A
'
:EUEIII IP
f l-L)
tr
I
loltD
L
r
oz
o-
i
l.'A = (l)'A
l.c',l l
: +n>lrJaq qradas ue>Isrlnlrp ledep rur rJas
uralsrs r,lep (aBuqloa rtnaoca,t) ueqnquraduad ue8ue8al ETEru rueped rde qelalag'uelen8uad
rolpl.uJolsuerl ue8ue8al ue8uap erues redeouaur redures unJn] ue>le rur rsueuosaJ
rpefra1 Sued uralsrs rrep ue8ue8al 'unrn] uele (ureped) qnlet ura+sls trep ue8ue8al
'uelrcrad lpefra1 n])em eped 'r'upped qeyal nlr Ieulrura+ Irep tde ue>pcrad epq nlred
rfnrp Sued epuaq rrep Ieunural eped 'qrqa1 ue8ue8al depeqrcl (uo4calotd latnqau) uyp
ueuetue8uad redunduaur rsueuosar uerc18ue5 'JESaq seltsede>1.raq Sued 1e1e lln8uaru
.
Inlun redecrp ledep lrca>1 Sued lndur ramod 1ul l€le ue8uap'nll EuarET qa16'edurselosr
re8eqas egg se8 ueleunSSuaru ledep '{npul npre8 uer[n8uad {nlun '08 = O redrues
resaq Sued {lr}sll ursalu ednraq 1sa1 1a[qo Tnlun gI = O eBreq IrEp qaloradrp Sued
O 'llra>l dnlnc Bue[, fi4ddns nmod :uep resaq rsu€lrsedel redundruar.u Sued uerln8uad
{nlun uelnpadlp Sued y11ear edep ue>lpseq8uaru ledep uerelSuer'n1r Euar€>I qalo
a1cfr37f1qryun
uelnyradrp Sued r8raug
uedrursrp Sued r8raug
=[
:e>1rsr;tueleq
(tt-z)
fll{PI
]lt{ear
TEM U
UVA_X_J
I
'rsueuosal tuelep uerolSuer rJep sElrIEn{ ro1>1e1
'A)tuelep lndlnoue8ue8al
'A)
ruelep (rselrxa) uelen8uad ueSue8al
= S
= "A
= '"A
:EUEIU IP
(zt-z)
oA
O'*"A=
:1nd1no ue8ue8al
,"fl
j
=
tl
Inv8-)tfl08 stluY
lce
N[
],lve
]'lve]l
ulffifls
o II I v E
22. !6
IEOI(
TEGAXGAI|
Nilai dari
TI'Gd
(rot)
(.A]
dapat diganti dengan menggunakan faktor jumlah cycle (N) dari
terjadinya flashooer, f.t = N.
2Q
_2n.f.t _n.f.t = ,r.N
2Qaa
(2-1,5)
dari sini diperoleh bahwa tegangan penyembuhan Vo(t) dapat mencapai nilai 96%
dari tegangan sebelum flashooer pada saat rN/Q = 3 atau dengan kata lain bila c Q ,
artinya diperlukan Q cycle bagi transformator untuk kembali mempunyai tegangan
sampai terjadinya discharge berikutnya. Ini berarti melindungi baik benda yang diuji
mauPun alat penguji (transformator yang menghasilkan tegangan resonansi) dari bahaya
tegangan lebih. Dalam kenyataannya, alat sensing (arc sensing system) akan mematikan
(memutuskan) rangkaian selama 3 s/ d5 cycle.
L4 hrcanux lrporu.rsl Bmrul Peoa Smr Braex
Renqruer.r R;soxlrcl Srru
Pada rangkaian resonansi seri harga Q mempunyai peranan yang penting, karena akan
mempengaruhi nilai ooltage gain dari sistem tersebut. Faktor Q ditentukan oleh hasil
bagi dari energi yang disimpan dengan energi yang diberikan untuk setiap setengah
cycle. Sebagian rangkaian pengganti dapat digambarkan seperti berikut :
Rangkaian terdiri dari bagian induktif yang menampilkan induktansi dari reaktc:
r-ang dapat diubah dan transformator penguatan dan bagian kapasitif yang menampilka--
kepastian dari alat yang diuji, pembagi tegangan, kapasitansi bocor dari alat-alat 1'ar::
terdapat pada rangkaian. Masing-masing bagian mempunyai tahanan kebocoran. Ole:
karena itu, faktor kualitas efektif dari rangkaian dapat dinyatakan sebagai berikut:
,-', - Q,'Q.
Ye
Q,'Q.
(2-7.
23. ,f,"Jlf
eaef rsuldold
g?EIslsnd,lcd
}I'II
UPfBB
W
j- u"rpISupr nlens IseJado
qeJaep
{nlun
(xeur)
'uPuosal 3uP.i
uEprupsrad
(qr'
relu ue11n(unuaur IuI
(xetu)rg+
6,I-Z)
Iy
----h--=
(xeu)'|
h
,
rr
=(tmrr)"O
qal(
3ue
uer
:ue{n}ualrp ledep
(')1
(mII)'f eletu'(xeur)'"n len8uad Jo+EluJolsuBJl IJ€p lunluls{Eru ue8ue8al ellq uEp depl
1{plppe eduuer[n8uad ue8uesa] ue{l€srl I 'ueunrnuad rurele8uaru ue{E IJas IsueuosaJ
uerelSuer IJEp O rolIEJ'ueqaq IJEp ueuut{e1 uauodruo4 e,(uryuu ue8uap 'ue1e1ec ue8uaq
ro
('u)I ='o
:e{Pru'uuuosaJ
rueIPp epe uetelSuer epq de1a1 qelepe edu1a11e.ld ruEIEp rol{Ear Ir€p Ja}elu€.red euarey
,u+ /E
(et-z)
'1(D
=
,O
:rpefuaur uoleueqJapasrp 1ede6
tsueltsedel IJas uEuEL{E} =
Isu,t>lnpulu,u'r{e} =
uerc18uer seqtsedel rrep selrsedel =
uerelSuer uet8eqas IsuEUnpuI =
JU
/u
r{
IIS
U
)
I
:EUEUT ICI
'u'J(') /u
I
'I0)
a1
,l
v
'x'Jttt /u
Qr-z)
r
"lco
E
-:
,u.f,
JII)npuoT uerBeq uelednrau
ilt)npul
uer8eq uelednraru
'
+
I
:e33urqag
='O
= iO 'Sulseru-Surseyq
,o
yrlrsedel uer8eq Irep selll€n>1 ror{eJ
vo
JII>InpuI uer8eq IJEp selrlen>I rolIey
rualsls IJ€p sElIIEn>I
"o
Jol>IEJ
:EuEru ICI
Inytff'I()8 stluv lcet{[ ilveilYeil
LI
u]ffitls
o I I rYr
24. !t
rMI(
TEGAIIGTII TINGGI
Rc (max)
Rc
Rc
Pada Kurva V (output) untuk rangkaian seri terhadap perubahan nilai Rc, bila nilai
ternyata melebihi R1(max) maka pertimbangan lain (menggunakan rangkaian paral-
lel) harus dipikirkan.
2.5
Sulrsrn Treaxaru.r Tmaq Anus Bourx Baur Fnrru=nsr
Trxacr
Sumber tegangan tinggi dengan frekuensi diperlukan untuk menguji adanya
ketidakrataan bahan yang terdapat pada isolator, terutama isolator yang terbuat dari
porselin. Hal ini karena kerugian dielektrik akan menunjukkan nilai yang berbeda bila
diuji dengan tegangan ini. Karena adanya efek kulit (skin effect) maka bunga api yang
terjadi pada masa pengujian akan merambat melalui kulit isolator, bila dalam keadaan
baik. Tetapi bila ada kerusakan atau cacat, maka sebagian dari api akan menembus
bagian yang cacat dari isolator tersebut. Adapun keuntungan menggunakan
transformator ini adalah:
1,. Transformator ini tidak menggunakan inti besi, sehingga menghemat biaya dan
bentuknya lebihkecil.
2.
3.
4.
Outltut gelombangnya adalah sinus murni.
Tegangan naik secara perlahan dan pada pengujian dengan surja hubung tidak akan
merusak.
Tegangan didistribusikan merata pada belitan karena belitan dibagi menjadi beberapa
unit yang disusun bertumpuk.
Belitan ini dinamakan belitan TESLA di mana rangkaian ini dalam keadaan resonansi
berganda.
26. 20
rmr
ilcAraoAL lilGel
Di mana I, dan I, adalah nilai transformasi Laplace dari i, dan
kapasitor C, adalah :
ir.
Tegangan outPut dari
t
v2
=1,
/ c2lizdt
0
dengan bentuk Laplace meniadi: V2(s)
= l, f Crs
Penyelesaian untuk V, dari Persamaan di atas adalah
:
v, = YV] --)
,6osart-cosa2t)
- oL2L., o; - ai
di mana
o'=t-.M1.
Lt, Lz
:
K = koefisien
Ar.dz =
=1-K2
(2-24)
gandeng antara belitan L, dan L,
*?+r7 c'1r?.i*+*
?
-,1. a)6 - rcz 1
(2-25)
di mana:
cor=ffi
dan
*=@
dengan
Analisa yang lebih sederhana untuk kumparan TESLA dapat dilakukan
energi yang disimpan pada rangkaian primer yaitu pada
memperhitungkin bahwa
W1 adalah
kapasitor C, iitransfer ke kapaiitor C, melalui gandengan magnet' Bila
yang disimpan pada C, dan bila efisiensi
yang disimpan pada Ciaan W, 6nergi
"nergi
transformator adalah h maka :
dari
Wr=lzct.vl
=0,12C2.v|)
Q-26)
rendah, dan
Dapat pula dilihat bahwa bila koefisien K besar, frekuensi oscilasi
meniadi satu
ditambah d.ngun tahanan kumparan yang besar, maka bentuk gelombang
alah (unidirectional).
(
J
27. t
tL
TEKIIIK TEGAIGAIiI
TTNGGI
!frgangan tinggi arus searah biasanya dipakai untuk penyelidikan pada fisika
I dan fisika terapan laboratorium untuk menyelidiki sifat isolasi dari kabel atau
I kapasitor. Generator tegangan impulse juga menggunakan tegangan tinggi ini
untuk alat pemuatnya.
Tegangan ini juga dipakai untuk X-Ra1, dan juga untuk preciprotor dari publikasi LE.C.
60-2, makanilai dari tegangan ini V diturunkan dari fungsi tersebut, yaitu:
T
v =1./r
j
v(t)att)
(3-1)
0
di mana:
T
= periode waktu di mana t = 1/T
f = frekuensi
gelombang
Tegangan rata-rata ini nilainya tetap, akan tetapi bila dipasangkan pada alat penguji
atau diberi beban listrik maka akan terjadi perubahan harga rata-ratanya. Ia sedikit
bergelombang sehingga terjadi staturipple'. Amplitudo daririppleini 9V = 0,5 (Vmax - Vmin).
Faktor riytple ini ditentukan sebagai hasil bagi antara amplitudo dari ripple dengan nilai ratarata dari gelombang atau $V/V, faktor ini rnenurut publikasi tidak lebih dari 5%.
3. I RlxoxerAil Yena Drprrel Srsraru Sursrn
TrcnxcAx Trxccr Stlner
@:;ll
Sebagai alat untuk mengubah tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah dipakai alat
penyearah yang menggunakan semi konduktor. Semi konduktor ini ada yang terbuat dari
selenium, germanium atau silikon yang masing-masing mempunyai kemampuan
menghasilkan arus dan tegangan sendiri, karena itu untuk pemakaian di laboratorium di
mana hanya diperlukan arus yang kecil (mA) maka biasanya dipilih selenium. Semi konduktor
ini dapat disusun sehingga tahan sampai ratusan kilo volt (tidak menggunakan grading
kapasitor).
,.2 B-xrur RnrcretAx Prnv=IRAH
3.2.1 Rancr<mx Prxyrnmx Ssrtxcex Grrornerc
i
t
)
v1
1
1
I
l
29. 2t
TE(IT( fiGIIIGAiI
3.2.2RAilcKArAN
ThIGGI
P:r,rv:lnlx
GeroHBANc Prnux
Dalam rangkaian ini, gelombang positif seolah-olah terlihat pada gambar di bawah ini.
D1
GA}IBAR
t.4
Dalam rangkaian ini, pada waktu gelombang tegangan bernilai positif (1/ 2 cycle yang
pertama), diode D, meneruskan arus, dan kapasitor C diberi muatan dan bila gelombang
mencapai nilai negatif (L /2 cycle kedua) diode D, meneruskan arus dan D, tidak mengalirkan
dan kapasitor C diberi muatan. Besarnya ripple pada rangkaian ini lebih kecil dari pada
rungkaianlz gelombang, karena itu dV tergantung pada:
L.
2.
3.
Frekuensi tegangan;
Konstanta waktu R,, C;
Reaktansi dari transformator.
GAI.lBAR 3.5
Pe
3.3 Rer,rcrrulx Vru.eno
Pada rangkaian ini tegangan output diambil dari titik jepitan yang terdapat pada diode D.
Tegangan diode ini bernilai antara 0 sampai dengan 2V*",. Bila rangkaian ini diberi R., maka
nilai tegangan V tidak lagi tetap.
GAIIBAR 3.6
31. ,s
TEI(NIK TEG/AlilG/All Thlc'q
sebelumnya. Bila rangkaian ini diberi beban R., maka tegangan V tidak lagi tetap. Selama
satu periode T = 1,/f dari tegangan bolak-balik, muatan sebesar Q dipindahkan dari sumber
ke beban yang menyebabkan arus mengalir :
o
=lt,
(0.dt =1/RL
Iv(q.dt=Lr =I/r
(3-4)
Dimana kurrra pelepasan muatan dari kapasitor dianggap suatu garis lurus (sebenarnya
berbentuk garis eksponensial). Perubahan muatan pada kapasitor C2 menyebabkan
g
penurunan tegangan sebesar tegangan ripple. Jadi, karena Q = C.V maka;
2dv.c: Ji
0
dv= I'T .
2.C'
il
rlU
T
1t;.
at
:
I.T; jadi 26V.C:
r=1
f
I.T
berarti:
h
(3-5)
25V = tegangan ripple
Pada penyearah gelombang penuh, waktu yang diperlukan pelepasan untuk muatan yang
berurutan menyebabkan ripple menjadi lebih kecil. ]adi, cara yang biasa dipakai untuk
mengecilkan ripple dri rangkaian penyearah adalah seperti berikut:
a)
b)
c)
membesarkan nilai C
t
;I
membesarkanfrekuensi
menambah jumlah fasa
g
Pada rangkaian penyearah, muatan mengalir dari kapasitor pelicin ketajaman R.. Arus
yang mengalir ini adalah arus rata-rata I yang berasal dari i (t), sedangkan tegangan v (t)
adalah tegangan bolak-balik yang di dalamnya termasuk teganganripple.
Bila tegangan ripple diambil dari persamaan:
dY :%(V^u*
- V-*), maka V-,*
> V (t) >
V-*
(3-6)
atau, V** = (V-u, -2dV)
Di samping muatan Q yang dipindahkan dari kapasltor C, terdapat pula muatan yang
asalnya dari transformator, dan ini terjadi pada waktu diode sedang mengalirkanarus (conducting time) yaitu pada waktu t" = aT untuk setiap cycle. Sehingga itu besarnya muatan ini
juga sama dengan:
q=
It(t).dt:lil
aTT
(t).dt
(3-7)
Karena tu atau (aT) sangat singkat maka arus dari transformator ini sama seperti i(t),
tetapi mempunyai amplitudo yang lebih besar dari i, = I. Teganganripple dV dapat dihitung
secara tepat untuk rangkaian ini, berdasarkan penurunan tegangan yang berbentuk garis
eksponensial dari V(t). Dalam prakteknya, kerugian atau penurunan tegangan di dalam
!
{idi
33. ,a
TE(}trK IEOAT{GAI
CARA
Krryl
TTNGGI
omr AralrsAtwA
Tegangan output dari transformator V(t) adalah tegangan bolak-balik bilamana rangkaian
ini tidak disambung dengan beban berarti R. = (infinity) iadi I. = 0.
GAMBAR 3. !I
(n-1
)
Kita lihat rangkaian penyearah pada bagian antara titik 0 - fl - T,. Bagian ini adalah
semacam penyearah % gelombang. Kapasitor C" diberi muatan sampai tegangan mencapai
maksimum V-u,, pada saat V(t) mencapai nilai -V-u* (padal/z cycle pertama). Bilamana C"
masih kosong (belum dimuati) maka D. akan mulai mengalirkan arus pada saat tegangan
V(t) mulai naik. Bilamana tegangan pada titik n' naik sampai nilai 2V-u*, yaitu setelah V(t)
mencapai nilai + V*u", maka titik tegangan n akan menaik sampai 2 V*u". Rangkaian 0-n'
dapat juga dianggap rangkaian % gelombang
di mana tegangan pada D.,, tetapi dari
transformator V(t) dan C". Jadi kalau kita mempunyai anggapan bahwa Cc tidak melepaskan
muatan itu tidak benar.
Hal ini perlu diketahui, terutama bila penyearah ini diberi beban. Kita juga dapat
menganggap tegangan pada titik n' berubah dari 0 volt sampai 2V-u". Bila tegangan pada
titik n' menjadi 0, maka kapasitor C"_, juga diberi muatan sampai sama dengan tegangan
pada titik n, yaitu sebesar 2V-u*. Kemudian karena berubah-ubahnya tegangan V(t) dari -V-*
sampai * V-u*, maka kesimpulannya, tegangan pada titik n', (.-1)', (n-2), ... berubah karena
perubahan tegangan V(t). Sedangkan titik-titik n, (n-1), (n-2), ... tetap terhadap tegangan tanah.
Tegangan pada masing-masing kapasitor adalah tegangan searah dan besamya sama dengan
2V-u", kecuali kapasitor C,^ yang tegangannya hany& V*,*. Setiap diode D'", D., D'.-1, Dn-, dan
seterusnya tahan terhadap tegangan 2V-* atau dua kali tegangan puncak dari tegangan
bolak-balik, dan untuk jumlah n tingkatan tegangan output dapat mencapaiZ.n. V-u, pada
bebankosong.
35. 30
TEKNIK TEGAIiIGA}I TINGGI
harus diperhitungkan juga bila terjadi kegagalan pada beban, maka kapasitor yang
kapasitasnya kecil akan mendapat tekanan vang melebihi kemampuannya. Karena itu, untuk
menghindari terjadinya hal seperti di atas, maka dipilih nilai kapasitansi yang sama untuk
setiap kondensor.
Dengan C. =
Cn-, = C.-: = C"-:
= ....... Cr = C; maka persamaan menjadi
dv=r/2fcfn("-1))
'
:
(3-11)
2)
Dalam hal ini faktor ripple dapat dituliskan:
FR= 0V
x100%
(3-12)
2n.V*u*
Akan tetapi, dalam praktek transformator tidak ideal dan diode pun terdapat kerugian.
Oleh karena itu bila alat ini diberi beban maka tegangan akan turun. Misalkan penurunan
tegangan adalah sebesar AVo, maka untuk menghitung besarnya penurunan tegangan yang
terjadi kita lihat dahulu tingkatan n dari susunan ini.
GA}IBAR 3.13
Cn-1
n
Cn
Pada saat
t = t,, C. dimulai, sampai dengan
V-u*. Bila D" adalah ideal dan kerugian
hanya berasal dari bagian sumber arus bolak-balik maka kapasitor C" akan diberi
tegangan mencaPai nilai:
(VC"
)-.*
=2
v
^u,
- r.q/ Cn=2 *u*
-av.
(3-13)
Hal ini disebabkan karena C. akan kehilangan muatan sebesar (nq) selama satu cycle
sebelum C'n menggantikannya. Pada saat t = t, selain memberikan muatan (q) pada beban
selama T, C. juga memberikan muatan kepada C'._r, C'.nr, C' n3,... jrg, sebesar (q). Dengan
demikian, C"., hurlyu dapat dimuati lagi sampai mencapai nilai maksimal sebesar:
(VC.-r)-u,
=
(3-14)
(VC.-r)*u* - nq/ Cn
Demikian juga kapasitor Cn-l- akan hanya dapat diberi muatan sebesar:
(vC.,r)*u* =[vc"*1)^u, -nq/c"]
H
(3-1s)
Bilamana semua kapasitor memiliki kapasitansi yang sama, maka
C = C,
-
C', = Cr= C'r= ... C. = C'.
(3-16)
36. 'ua4npadry 8uufi uaqa4Sutq
4a7wn[
rdo.-
I
[-
5- '%/ -
=
u
(qr
(Er
@r
1
ue
apud rya[taq wruuqdo ru1ty1 .tunw4do
rudwuatu ua4a tut talru Dl4a4 nqang 'lt afiu4ruu ua&uap Ytau uala awalrad"A !ol!, tpul .untnq
a4uw nla?uau ?uafi 1 snn nsaq ut4aw amlpq ry4qnl !u!s lO
ualu uu8uuSal
Ue
AIJ
da+a+ rcuaru1at{
rr
(_^ :1
l'' *,,lu
u4utu uut18unq1ryad1p
alddy talru altq'uulruqatp
(a1dd1t)
*n*Auz
(xeu)on;=
= 16e -
(e
o'1
f 1 aryruqat qndqno ua&uu4aq
Ag ptlu altq Dpuaq suw tp snwn>I
[f]
[
. rJ
'"zJ
I
IJ
U
-xeunuT=(xeu)on
:ryu[uaut qndlno ua?ua&aq ryt auany qalo
(cu
t,
'ua4taqatp
*]
T ='no
7a1ladap a??uryas 'Eleuz ua?uap ua4sutpuaEp altqU)Dltfiqal g/u uap 7/7u rupu
sulu tp uaawasnd uap a4wu 'g q u uary48u4 talru ln+un 'a1ddu ua?uaSal upud afr,u1ur1ndas tpmaq
Sutpd 3uafr nysudul uap lasanq artuwnwn upad o71y ua?ua&aq uuuntnuad am4aq wqtual luls lO
o
o
:uetre1u3 (*
(oz-E)
l_1,
/u - z / ru *
e
/
ruz]'
@t
/
'
t : otl
(
:tpefuau eduue8ue8al ueunrnuad uer{nJnlasaT eSSurqas 'l /l-b Eueur rC
It + z'2"'
6.t-E)
+ (z -u)z + (r - u) + u7]' (o/b)
: hv
r-"AV
[(r - u) + ufl' (t /b)=
' --:,
(u)'(c/b) = "nv
_.-a
:Jesaqas ue1e43ur1 Surseu-Surseru eped ue8ue8al ueunJnuad
rt
HYXYIS
lget'l[
NV0NVC]1
Ulfl4ns
o ilr 8v8
37. ry-//E
l/-
-
I$l[d]u
$nuu
iluffi0Bt ruHlsutHlll xlll{t ilutililuu
ISIIIdtrS SIUU
ilYIIHUtrEd
lHmt flfufisl siltilu tullHIsud
sltkftu tufrr0Et
ilIIIU[d
nIN[
duflwull
uu
ilu[ H mwul muyffid
UUUSSI UIIUUEN TUTUO $UII$TdUT
IUIilTEI
tu
ilUXIIffiI
IUilISI$ $IIHIII
TUUT
UOITffi
MUTUilUU lIUUffi ISTMU UOIUUf,IU U$UTU
Islfiilt Hilt ltuttuUil U${t$
UUSm
ilUUIilU[
g
'g
g
g
g
g
g
g
I
I
-
sslndwl
ID9NII NV9NV93I u38WnS
gwg
38. v
TEOI(
TEG/A}IGAIiI TINGGI
angguan tegangan lebih pada sistem transmisi daya dan diskibusi daya umumnya
disebabkan oleh dua macam tegangan transient yang berasai dari luar atau dari
dalam sistem itu sendiri. Tegangan lebih yang berasal dari luar menvebabkan
amplitudo gelombang tegangan melebihi puncak tegangan bolak-balik vang normal. jenis
gangguan dari luar ini biasanya disebabkan oleh sambaran petir vang mengenai kawat atau
amengenai bangunan disekitar kawat tersebut. Amplitudonva bisa mencapai 1000 KV, dan
arus yang mengalir kadang-kadang melebihi 100 K.Apm. Setiap sambaran petir selalu diikuti
dengan merambatnya gelombang tegangan r-ang berjalan. Dimana amplitudonya dibatasi
oleh ketahanan isolasi dari sistem transmisi tersebut.
Bila tegangan ini melebihi tegangan ketahanan sistem maka akan terjadi suatu kegagalan
dari salah satu isolasinya, dan nilai tegangan selanjutnya akan sama dengan ketahanan
tersebut. Semua kerugian yang disebabkan oleh gelombang ini dan pengaruh dari alat seperti
surge arrester dan lain-lain, dapat menyebabkan perubahan bentuk gelombang. Tegangan
tebih yang berasal dari dalam sistem itu sendiri, terjadi karena berasal dari fenomena
pemutusan hubungan (szuitching phenomena).
Amplitudo gelombang ini selalu ada hubungannya dengan besarnya tegangan operasi
dari sistem, dan bentuknya dipengaruhi oleh adanya impedansi dari sistem itu sendiri, dan
juga dipengaruhi oleh keadaan pada waktu terjadinya pemutusan. Waktu kebangkitannya
agak lambat bila dibandingkan dengan impulse petir, tetapi bentuknva menyebabkan
terjadinya sesuatu vang membahavakan bagi isolasi sistem ini. Kadang-kadang dapat
merusak alat elektronik karena niiai puncak tegangannva dapat mencapai beberapa Kilo
Volt. Walaupun bentuk gelombang penvebab terjadinr-a tegangan lebih agak berbeda, tetapi
untuk tujuan pengujian kedua bentuk gelombang ini c-lapat juga disimulasikan. Bentuk
gelombang impulse vang disebabkan oleh petir clapat din'akilkan dengan persamaan
gelombang exponensial ganda;
V = Vo [e-at- g-tt Volt (Kvolt)
(4-1)
danb adalah suatu niiai yang tetap dengan unit micro-detik (mS). Persamaan
ini menunjukkan bahwa gelombang ini merupakan agelombang vang kenaikannya cepat
dan penurunannya melandai. Dalam standar internasional (IEC) gelombang dibagi menjadi
bagian yang menaik atau bagian depan dan gelombang ekor yang waktunya ditentukan
sampai tegangan bernilai 50% dari tegangan puncak gelombang. Dalam standar tersebut
gelombang depan ditentukan harus mencapai waktu T , = 1,,2 p S + 30 %, sedangkan waktu
pada gelombang ekor ditentukan Tt = 50pS f 20% . Untuk negara maju seperti Amerika,
Dimana
a
dipakai, Tr/Tr=1,5140pS sedangkanlnggrismemakaiTr/Tt=1./50pS. Caramenentukan
besarnya waktu tersebut dapat dilihat dari gambar di bawah ini :
40. I
Til
TE'AIIGAII TI'GGI
Bilamana bentuk gelombang ini dirasa tidak mencukupi, maka dapat dipilih gelombang
surja dengan 100/2500 S, atau 500/2500 erS.
{.1 Rencrenx Drcan Sunscn Tncaxcax Tlxccl
lxrutsr
Gelombang eksponensial ganda seperti terlihat pada bentuk gelombang impulse yang dipakai
pada pengujian, dapat dihasilkan di Laboratorium dengan menggunakan kombinasi
rangkaian seri R-L-C pada keadaan peredaman yang lebih atau kombinasi rangkaian R-C
seperti dibawah ini.
Gambar
r
---f
I
Vq
n
C
1
!
v"rti
R-L.C
R-CTYPE(A)
R1
SR1
G
Vo .rC
R1'
-----,n,/r
;1
R-CTYPE(B)
GABUNGAN (A) & (B)
Prinsip kerja rangkaian ini adalah seperti berikut: kapasitor C1 diberi muatan dari
sumber tegangan searah, setelah muatannya penuh kemudian muatannya ke rangkaian
sebelah kanan yang disebut rangkaian pembentuk gelombang yang terdiri dari elemen-elemen
L-R, R1, R, dan C, setelah sambungan (percikan) pada S terjadi. Tegangan buang muatan ini
[V" (t)] bentuknya adalah gelombang eksponensial ganda. Tahanan R, berfungsi meredam
gelombang dari rangkaian yang mengendalikan waktu T, (waktu bagian depan dari
gelombang). Tahanan R, mengendalikan ekor dari gelombang C, yaitu kapasitansi dari semua
peralatan yang disambung paralel dengan benda yang diuji, sila kapasitansi dari benda
yang diuji, pembagi tegangan, sela bola, kawat sambungan dan lain-lain, menggunakan
bentuk rangkaian R-C baik bentuk (A) atau (B) atau rangkain bentuk (C).
4.2 Areusl G=xrnanon lnrulsE
DENG/AI.I
Ralrcrruex R-C
Dari rangkaian seri R-C ini, yangbanyak dipakai adalah rangkaian (A) dan (B). Keuntungan
dari rangkaian ini adalah, bahwa bila kita ingin mengubah waktu yang diperlukan oleh
gelombang penguji, bagian depan atau bagian belakang yang terpisatr, dapat dilakukan
secara berasingan, dengan mengubah-ubah nilai tahanan R1 dan R2 secara terpisah.
42. I
IMf
TBGAI{GAN TTNGGI
Bila dimasukkan ke dalam persamaan Vn, maka:
IRr-l
vI
l-+R,C".s
vo(s)=rlffii
L arr
i
- 1*R,c
,r.]
(4-8)
(4-e)
(4-10)
Bilamana:
1
[r
a=l-+-+LRrC, R.,C,
b==
-1:
R1R2C1C2
1-l
I
RrC,
_.1
dank=RrC
z
$-11)
Maka,
vl 1 ls
vo(s)=;l=;;lr
Dari
s2
+ as + b penyelesaiannya:
Jadi persamaannya menjadi:
vo=vl__:_l[r_ 1'l
t s, -s, / s-s,
I
I
ii
s-s,
)
(4-12)
43. -tf
)
[+"4-','o/'-ll
[
,r.on-"
-
,r,r7,-ilA -
=
>>
(.1.$/f + (tf1DU/f
f
I
-
*r,a
l's /t'l/ ty = (1)on
=zs - 's uep
zs
<<
ueP
ts
tU
''J <<tJ rnP tu aa Euale)
e>Ieru
j?E-rl
tl'uz
zeluz
') I
o)
..tJ
rnp 'u
l#"n
[
Q
(t)oA
[$* )T=o''n
[,2,a
ts
:
('r'tu)/r - *
(er-r)
*
,,'u
zs
zrluz
I - ',
('r't$/r:PTelu
ro1.{e1 rsuedxa rs8un;
(sr-r)
=
rs uEP
edueserq PUaJE)
i!5-z)luZ=r'
,r'r'o'ol-,[
| ',t'.u,
.1
'1'r'oa r
zl'uz
,,
I -
zrrr_zu'u.r[+]...
(
o_
&r-v)
t]'u/l
:tpefuaur ualeueqJapeqp tedep (s) rrep ueeruesrad
nlr €uerol
r{"Io') .. tJ ,rnp 'U ..
tU
1a1>1erd
uEI€p IC
["'s_'ssl['s-'sl I
, - ,lL , .l n=.n
(er-r)
rzsg-rrsgi
rs8unl rPefuaur qeqntP
: (1)
l$fldffi lccN[ vevNil u]fltt{flS
6t
r
Ar gYE
L-
44. -
lrE
Secara
rESlIfrAta tltcd
Grajik
:
Ccnbzt 1.7
4.3. Grxcnanon lnru$E DENoAlt Susurax BrnntGKAT
3ffi,,r
Rangkaian pengujian tegangan impulse yang sederhana hanya dapat membangkitkan
tegangan maksimum di bawah 300 kV. Untuk mendapatkan tegangan yang lebih tinggi,
maka dapat dipakai rangkaian yang bertingkat, atau "Kaskade". Pertama kali yang berhasil
membuat rangkaian ini adalah seorang pakar yang bemama Marx. Dengan susunan tegangan
impulse yang rendah dapat dihasilkan tegangan impulse yang tinggi. Pada pembahasan
sebelumnya, (lihat rangkaian bertingkat satu) pada permulannya kapasitor C, diberi muatan
dari sumber tegangan bolak-balik yang telah disearahkan, bila kapasitor telah dimuati nilai
tegangan maka akan didapat nilai tertentu misalkan Vc maka muatan dapat dilepaskan
kerangkaian pelepasan yang terdiri dari kapasitor Co sebagai pengganti dari kapasitansi
beban dan tahanan Ro atau tahanan peredarn, dan tahanan paralel Ro. Rangkaian ini
terpisah dengan kapasitor pengisi C". Oleh sebab itu adanya sela bola, (tergantung pada
jarak keclua bola) maka akan terjadi loncatan api, dan arus mengalir kerangkaian pelepasan
muatan dimana terdapat Co di dalamnya. Kemudian Co akan dimuati, bersamaan dengan ini
maka arus juga mengalir melalui Ro. Besarnya tegangan (amplitudo tegangan) yang melalui
Ro ditentukan oleh jarak dari sela bola tersebut.
Dlsm Rarcrrulx Mmx
Biasanya nilai tahanan R, (tahanan pemuat) dipilih, sehingga arus pemuatan mencapai
nilai I, = SmA sampai 10mA, dan kapasitor dari generator ini C, dipilih sehingga ia dapat
memuatinya selama10 detiksampai 1menit. Olehkarenaituhasil perkalianC.r.mempunyai
nilai tertentu (ketetapan waktu), t = C.r.Rr. Untuk susunan dengan n tingkatan, t = C.'.RS/
n. Sela udara s dipilih sehingga tegangan tembus dari udara antara kedua bola tidak lebih
besar dari tegangan pemuatan V. Cara kerja dari rangkaian Marx adalah seperti berikut (lihat
gambar).
46. {a
Cer
TEOI(
rEGAraCAlt
tracct
A
i
+
a
1.9
o
o
A
di mana:
R; = Tahananpembentukgelombangekor(Rr).
Rl = Tahanan pelepasan muatan.
R"" = Tahananpembentuk gelombangdepan (Rr/n).
R." = Tahan luar untuk
Cs =
penambahtahanan pembentuk gelombang depan.
Kapasitorpemuat
1./C"=Zr/a,
(4-1S)
Pada reka bentuk seperti ini, untuk mendapatkan breakdwon yang tepat maka sela bola
S, letakkan dibawah sela bola S, dan seterusnya sehingga merupakan susunan bola yang
diatur keatas. Ini dimaksudkan bila terjadi percikan pada sela bola Sr, maka bunga api akan
memancarkan sinar ultra ungu dan sinar ini akan mempengaruhi medan listrik dari sela
udara bola S, sehingga dalam waktu yang singkat pasa sela S, terjadi percikan api.
Demikianlah seterusnya percikanini akanmempengaruhi selabolayanglain sehingga dalam
waktu yang singkat terjadi percikan pada bola yangada. Pada gambar rangkaian Marx yang
belum diubah, tahanan R, dan R, diletakkan diantara generator dan beban (T.O). Karena
dapat mempengaruhi bentuk gelombang bagian depan, maka harganya cukup besar sehingga
bentuk tahanan ini agak panjang. Hal ini dapat memerlukan ruangan yang besar dimana
dapat menambah nilai induktansi rangkaian pengujian. Hal ini dapat diperbaiki dengan
cara menyebarkan tahanan pada rangkaian generator impulse seperti terlihat diatas
(rangkaian yang sudah diperbaiki). Dengan menyebarkan R, masih diperlukan tahanan R""
vang nilainya kecil untuk dapat menghasilkan bentuk gelombang yang baik. Tetapi
penyebaran R, akan mengubah kontruksi dari sela bola.
Nilai tahanan
Ri
berubah ; .Rr = R"" *
IO,
= Tahanan pembentuk gelombang depan yang dibesarkan.
Rse = Tahanan pembentuk gelombang tambahan di luar generator.
(4-1e)
48. tmf
aa
rBcAracAN TtNccl
,L
--2
6.Ir
(4-25)
C, = nilai minimum impulse kapasitor
T2 = waktu yang diperlukan untuk mencapai 50 % tegangan
L = induktansi dari alat yang diuji (fesf - object)
4.5. Prxcanun Trurmrar R,
Geror-rgAl.rc
DArrt
hrrrusr
gelombang.
Trruraom Brurur
[{}&,,,'{:'':
Untuk menentukan pengaruh dari tahanan seri R, dan tahanan paralel R, dari rangkaian
pembentuk gelombang, dapat ditentukan secara praktis dan cukup teliti. Lihat rangkaian di
bawah ini:
Gambar
4.ll
S
R1
Mari kita lihat rangkaian pengganti dari generator impulse sesuai dengan gambar di atas.
C.
pengganti kapasitor ),arg ada di generator. ( fF)
C
pengganti kapasitor dari beban dan pembagi tegangan dll. ( pF)
R1
tahanan gelombang depary adalah sama dengan jumlah tahanan seri dari generator dan tambahan tahanan Rse (bila ada).
R,
tahanan gelombangekor, jumlah tambahanparalelyangada pada setiap tingkatan.
S
sela udara dari elektro bola.
T1
waktu yang diperlukan oleh gelombang bagian depan dari impulse (pS).
T,
waktu yang diperlukan pada bagian gelombang sampai nilai tegangan
D
mencapai 50% dari puncak gelombang impulse (US).
n(%) = Efisiensi dari generator, yaitu output dari tegangan puncak dibandingkan
dengan hasil perkalian dari tegangan pemuatan untuk setiap tingkatan.
Misalkan bentuk gelombang yang akan dihasilkan adalah gelombang yang sesuai
dengan gelombang standar I.E.C yaitu T1, / TL = 7,2/ 50 p S. Untuk menghitung gelombang
bagian depan, maka pendekatan rangkaian dapat diubah seperti berikut:
50. T
lil
TBEA}IGAI TtilGGl
llacl a.l
TtlTz
1,2/5 ps
1,2/50 ps
121200 ps
kr
1,49
2,96
3,15
kz
1,44
0.73
0,7
Trcrurcmr Ournrr lrleffsilllrt
Tegangan pemuatan rnaksimum dari generator impulse adalah 2.nVmak untuk generator
dengan rangkaian penggandaar-r. Tetapi berhubung banyak kerugian pada rangkaian, maka
nilai tegangan maksimum yang dikeluarkan (output) untuk bentuk gelombang 1.,2/50m5
adalah :
Vo = 2.nVnur.(0,95 - Ci./(Cb+ C.))
4.(6, Pur'rsANGKmArl
(4-2e)
lnrusr (Suayg Hunuxc
@:'
Dengan bertan'rbah tingginya tegangan yang dipakai pada sisten-r transmisi daya, maka surja
hubung atau peristiwa yang diakibatkan oleh surja hubung lebih mempunyai peranan yang
penting dari pada akibat yang disebabkan oleh impulse petir. Karena itu, ini mempunyai
pengaruh pada reka bentuk dari alat-alat listrik. Semua kawat transrnisi daya yang
mempunyai tegangan lebih tinggi dari 200 KV sangat memperhitungkan pengaruh surja
hubung dalam setiap reka bentukr-rya. Surja hubung adalah suatu transient tegangan yang
terjadi pada waktu yang singkat. Di mana ia berasal dari pemutusan atau penyambungan
dari suatu saklar tegangan tinggi atau pemutusan rangkaian, atau mungkin disebabkan
gangguan pada rangkaian yang bertegangan tinggi. Tegangan transient ini nlungkin
berbentuk gelombang bolak balik atau oscilasi yang diredam dengan frekuensi antaraHz
sampai K.Hz kadang-kadang gelombang ini dinamakan gelombang impulse yang
diperlambat. Surja hubung ini mempunyai energi yang lebih besar dari impulse petir. Waktu
r.,ang dianggap standar untuk gelombang surja hubung ini dinyatakan dengan:
T". = 250 vS
T,
= 2500
t20%
ps!60%
(4-30)
Dari gambar dibawah ini terlihat suatu rangkaian impulse generator diubah menjadi
generator surja hubung. Rangkaian ini sama dengan generator impulse petir dari R, dan R".
Hanva saja untuk menghasilkan gelombang yang mempunyai waktu besar harus digantikan
dengan tahanan yang bernilai besar. Nilai dapat mencapai 1 K. Ohm sedangkan tahanan,R,
dapat mencapai 5 K.Ohm sampai 20 K.Ohm. Sedangkan efisiensinya turun menjadi kira-kira
50 oo atau lebih rendah dari itu. Bentuk gelombang yang keluar dari rangkaian apabila beban
aclalah Cx dapat berbentuk seperti di bawah ini:
52. 48
4.7
IE(}ll(
TEGAIIG/AiI
TTNGIEI
PrnsAlrGKmAN Anus h.rrursr
',-0m,"::':r
Bilamana terjadi sambaran petir pada transmisi atau jala-jala listrik maka terjadilah suatu
tegangan yang tinggi berupa irnpulse pada jaringan tersebut. Bersamaan dengan itu arus
impulse mengalir. Alat pengaman seperti Surge - Diverter, atau Lighhring - Arrester harus
dapat menyalurkan arus impulse ini ke tanah dengan mudah, tanpa merusak alat-alat yang
dipasang. Karena itu pembangkitan arus impulse yang nilai puncaknva tinggi (1 100k.A)
diperlukan untuk pengujian dan penelitian dasar dari elemen-elemen ini, terutama elemen
tahanan yang sifatnya tidak linear. Alat ini juga berguna untuk menghasilkan reka listrik
dan dapat juga dipakai untuk penyelidikan elektrik plasma di dalam peristiwa pembuangan
muatan listrik yang tinggi. Arus yang diperlukan untuk pengujian arus impulse pada surge
diverter dab lightning arrester harus mempunyai bentuk gelombang standar T1, / T2 = 4/
10mS, sedangkan toleransi yang diperlukan adalah t 109;. Di samping gelombang arus yang
berbentuk eksponen ganda maka gelombang persegi yang mempunvai n'aktu yang panjang
juga dipakai untuk menguji alat-alat listrik. Waktu yang diperlukan untuk gelombang persegi
biasanya antara 0,5 m.detik sampai 5,0 m.detik clengan r,vaktu gelombang naik dan gelombang
turun lebih rendah dari + 10',a. Untuk pengujian diperlukan Td =2000 mS. Gelombang ini
dapat terjadi pada pelepasan muatan kan'at transmisi vang panjang. Gelombang ini dapat
dipakai untuk menguli alat lightning - arrester dan surge diverter.
4.8
Rlxar<arax
lnpursr
Urrur MrucrnsxAx QsloillANc
Anus
Besar arus impulse dapat diperoleh dengan beberapa cara:
1,.
2.
3.
Dengan menyimpan energi di dalam suatu kondensor, kemudian suatu waktu energi
dilepaskan ke luar seketika.
Dengan menyimpan energi listrik di dalam suatu induktor dan kemudian dilepas keluar.
Dengan menyimpan energi secara mekanis biasanya gaya sentrifugal.
Dalam hal ini hanya dibahas cara pertama saja yaitu cara penyimpanan energi dengan
menggunakan kondensor. Dalam cara ini, gelombang impulse arus diperoleh dari sekelompok
kondensor yang disambung paralel dan diberi muatan sampai nilai tegangan tertentu.
Kemudian muatan itu dilepaskan pada satu rangkaian R-L. Cara melepaskan muatan ini
dengan menyulutkan (trigger) sela bola, sehingga arus akan mengalir ke rangkaian tersebut.
Bila arus yang mengalir adalah i,,, maka:
v = Ri- .
L
+
i/c . ii,.
0
.
at
(4-36)
R = tahanan dinamik dari benda yang diuji dan tahanan shunt dari rangkaian (bila ada).
L = Induktansi induktor dan rangkaian (induktor berintikan udara).
Persamaan di atas dapat ditransformasikan dengan Laplace menjadi:
Y
/ s =R. I(s) + (I). (s).L I{
C.s
$-3n
55. J2
TEI(NIK TEGAIIIGAN nNGq
engukuran tegangan tinggi arus searah, arus bolak balik, dan impulse yang dipakai
di dalam laboratorium tegangan tinggi berbeda dengan yang dipakai di industri
atau pembangkitan tenaga listrik. Di dalam industri maupun laboratorium,
pengukuran arus, tegangan dan lainnva adalah sangat penting, karena itu diperlukan alat
pengukur yang tepat dan kadang-kadang presisi. N{anusia vang menangani alat-alat ini
harus dilindungi dari kejutan aliran listrik atau dari induksi vang berasal dari stray-coupling.Olehkarena itu cara meletakkan alat pengukur juga harus diperhatikan. Alat pengukur
sistem tegangan tinggi harus selalu dikalibrasi. Gangguan elektromagnet sangat besar
akibatnya terutama pada pengukuran tegangan impulse clan arus impulse, sehingga
pengaruhnya harus dihindari atau dikurangi pengaruhnva. Oleh karena itu, meskipun
duru. p"ngrkurannya sama tetapi untuk pengukuran tegangan tinggi dan arus tinggi di
dalamlaboratorium mempunyai prinsip yangberbeda dengan alat pengukur sistemtegangan
rendah. Di bawah ini ditunjukkan macam-macam alat pengukur yang biasa dipakai untuk
pengukuran di dalam laboratorium tegangan tinggi'
Tabel 5.1
Jenis Tegangan
Cara atau Teknik Pengukuran
Tegangan Searah
Mikro ampere meterdengan tahanan seri, pembagi
tegangan, meter pembangkit tegangan, bola dan
percikan dalam udara.
Tegangan bolak-balik
Meter arus dengan impedansi seri. Pembagi
tegangan berisi kapasitor dan tahanan.
Transformator tegangan (Elektrostatic Voltmeter,
sela bola (dua bola).
Tegangan bolak-balik frekuensi
tinggi, tegangan impulse dan
tegangan yang berubah
Pembagi tegangan dengan kapasitor/tahanan,
osciloskop, volt-meter puncak sela dua bola.
Dari daftar di atas ternyata sela dua bola adalah alat yang dapat dipakai sebagai alat
pengukur tegangan untuk segala jenis tegangan. Dan sebagai alat penurunan tegangan
dipakai pembagi tegangan dengan bermacam-macam elemen di dalamnya.
5.I.
PrncuruRAlrt ls6anraAN Purcnr J*ftxacuNAl(Alit Srua
Ppa66AN (Spnnr Gnp)
Sela dua buah bola, bila diberi tegangan akan menghasilkan medan listrik yang merata pada
ruang antara kedua bola tersebut. Ia selalu mempunyai tegangan percikan yang nilainya
sama, sesuai dengan yang telah ditetapkan, pada keadaan udara yang tetap. Oleh karena itu
sela bola ini dapat dipakai untuk mengukur tegangan puncak dari suatu tegangan sesuai
dengan jarak sela udara yang diketahui. Tegangan percikan sebesar 30 KV (harga puncak)
untuk setiap cm jarak sela udara terjadi bila suhu udaranya 20'C dan tekanan barometer
57. s4
TEXNIK ITGAIGAIiI TI]{Gq
Untuk mendapatkan nilai 50 "i, dari tegangan handalan, dapat diperoleh dengan beberapa
cara pengujian. Salah satu cara ialah dengan melakukan dua set percobaan. Set pertama
terdiri dari 10 kali pengujian dan diharapkan terjadi 2 spark-over pada set tersebut. Set yang
kedua juga diiakukan dengan 10 kali pengulian dan diharapkan menghasilkan 7 atau 8 kali
spark-over. Beda kedua tegangan itu ditentuk an ! 2% . Kemudian untuk menentukan nilai
tegangan dengan 50e, percikan, diambil nilai rata-rata dari kedua hasil tersebut. Pada sela
bola yang berdiameter di ban ah 72,5 clr., untuk mendapatkan yang tepat dianjurkan
menggunakan radiasi. Cara ini sangat perlu untuk pengukuran tegangan impulse dan
tegangan bentuk lain seperti tegangan seara[ bolak-balik, bila menggunakan elektroda bola
untuk tujuan pengukuran tegangan.
5.5 Brrrur Konorsr Bole Eurcrnool
Bola tersebut secara teliti dan hati-hati dibuat (dibentuk) sehingga permukaannya licin dan
lengkungannya sangat rata, diameternya tidak akan dengan 2% dari nilai nominalnya.
Permukaan bola harus bebas dari debu, minyak atau bahan lain yang menutupinya.
Permukaan bola harus dijaga agar tetap licin, bila terjadi lubang-lubang karena terjadinya
percikan api haruslah dilicinkan kembali dengan cara dipolis. Kawat tegangan tinggi yang
dipakai sebagai penghubung harus dipasang sehingga tidak akan mempengaruhi medan
listrik yang ada. Tahanan peredam dipasang seri dengan kawat ini dengan jarak minimum
2D dari bola diukur dari titik dimana terjadi percikan. Di mana D adalah diameter dari
elektroda bola. Nilai dari tahanan seri tergantung pada jenis tegangan yang dipakai. Sebagai
contotu bila teganganpenguji adalah tegangan searah atau tegangan bolak-balik maka harga
tahanan yang dipakai antara 100 K Ohm s/d 1000 K Ohm. Akan tetapi bila tegangan penguji
adalah tegangan impulse, maka besar tahanan adalah 500 Ohm. Bila digunakan lampu
untuk menyinari elektroda maka jarak lampu sampai ke elektroda bola tidak lebih kecil dari
harga B pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.2
Diameter Bola (D)
dalam cm
Jarak dari (A)
(maks)
10 s/d 15
BD
25
7D
6D
5D
4D
4D
50
100
150
200
(min)
Jarak dari (B)
(minimum)
6D
5D
125
4D
3.5D
4D
BS
3D
10s
7S
6S
6S
S = jarak antara elektroda bola
D
= diameter dari elektroda bola
A = jarak antara titik P dengan bidang tanah
3 = jari-jari dalam ruang diameter elektroda yang bebas dari benda atau bangunan lain.
61. 3l
TBCAI'CAN TNrcGI
"il
dimana:
= teganganyang sebenarnya
Vs
Vt= tegangandaritabel
k = faktor koreksi
Faktor koreksi ini ada hubungannya dengan faktor kerapatan udara (d). Sedangkan
faktor (d) berasal dari :
t
d= b
b
.273+20" =0,289
1013 273+1,
273+7
r5-?'r
- -/
dimana:
b
t
= tekanan udara (dalam mbar)
oC
= suhu udara setempat
273 = derajat dari Kelvin
TaDel 5.5
Fal(
Kerapatan Udara Relatif
(d)
i)
0,70
0.75
0,80
0,85
0,90
0,95
1.00
1,05
Deng
(d)
Catatan: Tekanan
sebesar 1"01,3 kPa sesuai dengan
Faktor Koreksi
(k,l
o.72
0,77
0,82
0.86
0.91
0,95
1.00
1,00
tinggikolontbarometer air raksa sebesar 760 mm
pada }oC, sama dengan mbar.
Konrrcr
(Hulaorrv)
Fru<ron
Urrur P-nusAHAr KrEnsABlr.t Uoana
Menurut ketentuan standar I.E.C terdapat faktor koreksi bilamana kelembaban berubah dan
faktor ini dinyatakan dengan:
= (k)*
(s-4)
dimana:
k"=
nilai faktor koreksi karena kelembaban berubah.
t- _
t(-
suatu konstanta yang menunjukkan hubungan antara faktor koreksi dan
kelembaban, dan ia tergantung dari jenis tegangan yang dipakai. Nilainya kirakira sama seperti fungsi nisbah dari kelembaban mutlak terhadap kerapatan
relatif udara.
63. aa
TEGAXCAIT
'K
IIrc
Bergantung pada jenis pembagi tegangan maka 21 dan 22 dapat berupa tahanan,
kapasitor atau camPuran R-C, karena setiap elemen ini, bila diterapkan pada tegangan tinggi
selalu terdapat Pengaruh tahanan dan kapasitansi. Selain itu tahanan yang dipakai harus
mempunyai induktansi yang kecil. Pada kapasitor selalu terdapat kebocoran ke tanah, pada
terminalnya dan juga kapasitansi antara terminalnya. Oleh karena itu bila tegangan yang
perubahannya sangat cepat diterapkan pada terminal suatu pembagi tegangan maka bentuk
gelombang yang terdapat pada Z, bentuknya akan sedikit berubah. Kabel penghambat dapat
menghasilkan perubahan bentuk gelombang. Oleh karena itu elemen-elemen tersebut dapat
menjadi sumber distorsi atau kesalahan ciari pengukuran.
Sumber kesalahan pengukuran adalah sebagai berikut:
1).
2).
Adanya induktansi yang tinggal pada setiap elemen
Kapasitas kebocoran
a).
b)
c).
3).
Dari bagian elemen dengan tanah
Dari saluran tegangan tinggi dengan elemen
Kesalahan impedansi karena
a).
b)
5.9
Antaraelemen
:
Kawat sambungan antara pembagi dengan T.O
Kawat sambungan yang mengalirkan arus yang kembali melalui tanah
P-nslal Traexaor Brrusl Trurexex
Diketahui:
V = teganganyang diterapkan pada
pembagi tegangan
V, = tegangan yang masuk ke C.R.O atau meter tegangan maka
Gambar 5.2
c.R.o
=[il-l
%
'lZt+Zz) v
(5-s)
64. r-rf*)
zu+eu+z
lC
7
-L-
I,
e4uut'Tqeleps (l"qr{ u€p rn{n 1ep) uernln8uad uer8eq eped rsuepadurr epg
(zu+
:
€u)=r,'r1'$*t
+ su=
z
uelelapuad ErpJas ETeru ZU < IU IEIIu edueserg
n
(o-E)
I tu + 'ul^
L-rfro-.]"r=,
:e88urqm eduuedap rp Ielalral3ue,( ueueqel ue8uap (8urqr1eu)
Suequnas sr'req Z rclru eIeru ludal Sued rcllu uellrseq8uaru uernln8uad Eueruelrg
(s-E)
ItoJ-''l=
L'ul *
ue8ue8al r8equa4 rrep ue8urpueqra4
8't JrqurlD
ef.rns
rsuepadur resaqas repu ue8uap alqec delap = 7 (rs1a1ord 1n1un) rres uEuETIEI
rlllrlf i.yilu}.lvl i.YrrsnE8 DrlYA xvDl.YDrr ovuuj
zt
Q-s)
: eIEur
It:+'rl
[-5-]=
zn
nlrnlu rolrsedel q€lepe z Z uep I Z eueruegg
[,u_* ru-l=
,
"L zu l
(s-s)
: 1pef
I9
zU
=zZ uep.=2_
tceil[ Nv9ilYeil
tuY0
E{€rururmuupupqelr{elppE'Z
t{vufl)ltlgilld
.n
vep'Z
e1g
o A rvt
65. 62
rEl(}{lK TEG/AII|GA|
karena Z
TINGGI
*Rr+R, maka
r, : rg#l
Bila Z,* R, = R, maka
=
"
:t<'(Zr;r<')
(s-12)
(5-13)
[*)"
Bila pembagi tegangan ini disambung dengan kabel pelambat gelombang (delay cable) dan
juga tahanan R4 paralel dengan C.R.O seperti terlihat dibawah ini,
Gambar 5.3
Dengan demikian
Tegangan
t,
:l+r.
V, akan merambat
vl.
luai,
",
=
fffitPo,
{
ke CRO melalui delay cable.
Bila tegangan pada CRO adalah Vr, maka
:
r,-l '1
"'-lz*Rr.l
r
adi, vr
=l*n)[#*, {
. r,,
-,-[ n, I
u'=
[4;*,1u
Yt=u2[a:r]"
(s-14)
Tegangan ini terdapat pada pelat elektroda tabung CRO. Karena kedua paket ini
merupakan ujung yang terbuka maka terjadi refleksi gelombang dan tegangan v, menjadi
dua kali lebih besar, sehingga:
v,=v2[Ekjv
(5-1s)
67. u
ffir,r^'.
il
lDlcAI
BilanilaiZdimasukkankedalampersamaandiatasdanbilaru]raiZ=Ramakaakhirnya
= !,' yaitu:
terdapat tegangan Pada CRO -l,,
t-
rr -l
-lzz@z
't
zn,
',
(5-21)
lY
+Rr )+R,R2l
5.lO Pnreeq T:cenoen
B=rusn
l0rnsrron'
adalah seperti berikut
Rangkaian yang dipakai
v(t)
R4
V3
Pembagiteganganinibaikuntuksistemteganganyangsangattinggi.Rasiohasilbagitegangan
ini adalah:
(s-22)
=m=[= !' = ]
-^" LC,*C,+C1l
Vtrl
Vz(t)
Cr = kaPasitansi kabel Pelambat
BilaC,.dianggapkecildibandingkandenganC'danC'makaiabolehdiabaikan'Jadi
bil ;k;;iluiui"mur'u nilai m menjadi:
Icr-1
*=Le;7t,
(5-23)
adalah sama dengan
pada kabel penghambat
Jadi tegangan
Ic.
'=lre:gr]
"y"
1
dipantulkan
ts"ro'"uuns vans
:
)
Akibatterjadinyapantulangelombangpada.pelatCRomenyebabkannilaitegangan
meniadi:
g*a"' i uai tL gi" gan padi pelat CRo
u",
q=r[2re32;lu
(5-24)