Modul ini mengajarkan cara memasang sistem monitoring pembangkit listrik tenaga surya off-grid. Sistem monitoring perlu dilengkapi fungsi pencatatan data, diakses lewat web, cocok dengan peralatan, dan antarmuka ethernet/RS-485. Sistem ini berguna untuk mengevaluasi produksi, memahami kinerja, dan membantu perbaikan sistem. Prosedur pemasangan harus sesuai petunjuk dan menghindari kesalahan koneksi.
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
MEMASANG SISTIM MONITORING PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA.pptx
1.
2. Setelah mempelajari modul ini peserta latih
diharapkan mampu memasang sistim
monitoring pembangkit listrik tenaga surya tipe
off grid.
3. Prosedur yang diterapkan dalam memasang
sistim monitoring pembangkit listrik tenaga
surya
Persyaratan sistem pemantauan yang baik
1. Dilengkapi dengan fungsi pencatatan
(logging) data menggunakan kartu
memori. Interval pencatatan data paling
sedikit setiap satu jam.
2. Dapat diakses dari komputer melalui
peramban (browser) web.
3. Cocok dengan tipe dan merk dari
peralatan elektronik daya dan
pyranometer. Kecocokan (kompatibilitas)
berarti kedua perangkat mampu
berkomunikasi secara mudah dengan
antarmuka (interface) dan protokol
4. Dilengkapi dengan antarmuka komunikasi
melalui ethernet dan RS 485.
Peranan Sistim Monitoring Pembangkit Listrik
Tenaga Surya.
Fungsi utama sistem monitoring/pemantauan pada
PLTS
1. Mengevaluasi apakah produksi dari PLTS
memenuhi permintaan konsumen.
2. Memahami kinerja sistem termasuk efisiensi
dan keandalannya.
3. Memberikan bantuan pada operator lokal
dalam melakukan perbaikan saat terjadi
masalah (troubleshooting).
4. Memberikan informasi penting untuk perbaikan
lebih lanjut terhadap desain sistem sehingga
mengoptimalkan komponen yang digunakan
dalam sistem.
4.
5.
6. Data yang tersimpan harus terpercaya, sehingga perlu ada beberapa
hal yang harus di perhatikan antara lain:
Pastikan kartu penyimpan data atau kartu memori sudah diformat dan
dimasukkan pada perangkat pemantauan.
Data dalam kartu memori harus diverifikasi saat komisioning yang
mencakup interval, parameter yang tercatat (logged), dan akurasi nilainya
Analisis kinerja sederhana harus dilakukan saat komisioning untuk
memvalidasi data denganmenggunakan sekurangnya data pengukuran
selama satu minggu.
7. Ketentuan Penempatan Sistim
Monitoring PLTS.
Sistim Monitoring PLTS harus dipasang di
tempat yang jelas
terlihat,mudah dicapai dan harus dilengkapi
dengan tanda pengenal dan penerangan yang
cukup
Sistim Monitoring PLTS off-grid harus dipasang
dalam ruang kerja listrik atau ruang kerja
terkunci
Sistim Monitoring PLTS harus dipasang ditempat
yang cukup tinggi
sehingga tidak akan terendam pada waktu
banjir (± 1,5 m dari lantai), dan juga harus
cukup kuat
Ketentuan pemasangan Sistim
Monitoring PLTS
Perlengkapan sistim monitoring PLTS, proses
pemasangannya harus sesuai dengan standard dan
operation manual book.
Pyranometer tersambung pada terminal Modbus RS 485.
Jaringan Modbus diterminasi dengan resistor 120 Ω.
Kabel ethernet berkualitas tinggi dengan strain relief boot
harus digunakan untuk mengurangi tekanan pada
konduktor yang dapat mengakibatkan kegagalan jaringan.
Jenis kabel straight-through sering digunakan
untukmenyambungkan perangkat dengan tipe yang
berbeda. Silakan merujuk pada buku manual penggunaan
dari pabrikan untuk tipe kabel yang dianjurkan.
Saat jaringan tersambung secara rantai daisy, terminator
jaringan harus tersedia pada kedua ujungnyaKabel
ethernet dengan strain relief boot digunakan untuk
melindungi ujung kabel dan konektor.
8. Pyranometer
Pyranometer juga disebut solarmeter digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh radiasi cahaya pada permukaan
bidang dengan satuan W/m2
15. Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)
ELCB Merupakan suatu alat pemutus untuk memproteksi arus bocor antara
tanah dan kabel penghantar yang melebihi 500 mA sehingga kabel menjadi panas dan
terbakar, kerusakan isolator pada kabel disebabkan oleh umur kabel itu sendiri, cacat
akibat gesekan mekanis, melebihi kemampuan hantar arus, kondisi llingkungan yang
agresif atau terminal kabel yang kendor yang menyebabkan panas dan isolator menjadi
rusak.
16. Hal-hal yang Diperhatikan Saat Proses Instalasi Baterai 48V
1. Membuka paket sebelum instalasi; memeriksa bagian kuantitas dan penampilan baterai.
2. Pasang gantungan dan handle, ukur tegangan baterai dengan voltmeter, baterai tegangan awalsecara umum yaitu
antara 49,5-50 V.
3. Sebelum menghubungkan baterai, periksa anoda dan katoda baterai, dilarang untuk memasang konektor dari
anoda baterai dan katoda dengan cara yang salah.
4. Gunakan sarung tangan pelindung saat mengkoneksikan baterai. Gunakan alat logam yang terisolasi saat proses
pengkoneksian baterai seperti torquewrench yang dilapisi
isolator. Hindari kontak antara anoda dan katoda pada akses yang sama, karena dapat menyababkan arus pendek.
5. Sebelum menghubungkan dengan perangkat eksternal, baterai harus dalam keadaan off, dan periksa kembali
koneksi baterai dan tegangan, kemudian koneksikan anoda beban dengan anoda baterai, dan katoda beban dengan
katoda baterai, kemudian kencangkan kabel koneksi.
6. Dalam proses pemindahan dan menempatkan baterai, harus mengambil atau meletakkan baterai dengan hati-hati,
tidak terjatuh, tidak terbentur, tidak dilempar dan tidak memukul-mukul pada baterai, untuk menghindari
kerusakan pada baterai atau menyebabkan masalah keamanan.
7. Jangan menggunakan bagian yang tajam dari alat kontak pada permukaan box baterai yang dapat menggores atau
merusak kotak baterai.
8. Dilarang membongkar box baterai secara sendiri tanpa seizin tenaga ahli.
9. Jangan membawa benda logam, atau memasang logam konduktor didalam box baterai.
10. Metode Instalasi (Sesuai dengan metode installasi yang dipilih):
Standar rak (frame) instalasi: pasang baterai dengan gantungan atau handle yang cocok dan kokoh pada rak
standar, gunakan rak pelindung pada box baterai.