Dokumen tersebut merangkum instruksi matematika dasar pada PLC, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Instruksi-instruksi tersebut digunakan untuk mengolah data yang disimpan pada memori PLC dengan melakukan operasi matematika dan menyimpan hasilnya pada memori tujuan. Contoh penerapannya adalah pengaturan suhu oven, penghitungan counter, dan pengisian vessel.
2. Instruksi Matematika
• Merupakan kemampuan PLC dalam melakukan
fungsi matematika
• Ada 4 macam secara mendasar fungsi
matematika yaitu : Penjumlahan, Pengurangan,
Perkalian dan Pembagian
• Fungsi matemtika ini berisi antara 2 word atau
register dan menghasilkan nilai tertentu
• Prosesnya adalah Data yang tersimpan di memori
akan dilakukan instruksi matemtika dan disimpan
pada memori tertentu sebagai tujuan
3. Instruksi Penjumlahan
(ADD)
• Melakukan penjumlahan nilai yang
disimpan pada memori dan meletakkan
hasilnya pada memori yang dituju
Nilai A pada alamat N7:0
yaitu 25 dan Nilai B pada
alamat N7:1 yaitu 50
dijumlahkan menjadi nilai
75 dan disimpan pada
alamat N7:2
Tidak boleh keduanya
bernilai konstanta
4. Contoh Counter
• Program dibawah ini adalah menggunakan
fungsi ADD yang menjumlahkan nilai counter
pada sensor S1 dan S2
1. Nilai counter S1 alamat C5:0
dijumlahkan dengan nilai
counter S2 alamat C5:1 dan
hasilnya disimpan pada alamat
N7:1 serta pada saat nilainya
sama atau atau lebih besar
dari 350 yang akan
menghidupkan lampu PL1
2. Tombol Reset akan membuat
counter ke posisi nilai nol
5. Instruksi Pengurangan
(Substract)
• Melakukan pengurangan nilai yang disimpan
pada memori dan meletakkan hasilnya pada
memori yang dituju (nilai A dikurangi nilai B)
• Ketika saklar SW ditekan maka
kondisi rung akan true
• Nilai A (520) terletak pada alamat
N7:10 dikurangi nilai B (322) pada
lamat N7:05
• Hasil adalah 198 disimpan pada
alamat N7:20
•Tidak boleh keduanya bernilai
kontanta
6. Contoh Pengisian Vessel
• Pengisian vessel ini akan membunyikan alarm jika
terjadi overfill (kelebihan isi) sebesar 5 kg atau lebih
1. Ketika tombol START (rung 1)
ditekan maka lampu indikasi
pengisian (rung 2) akan on.
2. Saat vessel terisi maka berat vesel
dimonitor (rung 3) tidak boleh lebih
atau sama dengan 500 kg.
3. Saat vesel mendekati 500 kg maka
selenoid akan off dan pengisian vesel
berhenti.
4. Pada saat yang sama maka lampu
indikator pengisian akan off dan
lampu full akan on (rung 3)
5. Apabila terjadi pengisian lebih oleh
selenoid mendekati 5 kg maka alarm
(rung 5) akan berbunyi dan berhenti
jika kelebihan dikurangi sampai
kurang dari 5 kg
7. Instruksi Perkalian
(Multiply)
• Melakukan perkalian nilai yang disimpan
pada memori dan meletakkan hasilnya
pada memori yang dituju
Ketika saklar SW ditekan maka rung
akan true
Data pada A dengan nilai 20 akan
dikalikan dengan data B yg
merupakan nilai counter dengan
alamat C5:10
Hasilnya diletakan pada tujuan
alamat N7:2
Tidak boleh data keduanya bernilai
konstanta
8. Contoh
• Menghidupkan lampu PL1 dengan mengalikan
hasil data sumber A dan sumber B
1. Ketika saklar SW ditekan pada
operasi perkalian akan dieksekusi
2. Nilai pada sumber A (123)
dengan alamat N7:1 akan
dikalikan nilai pada sumber B (61)
dengan alamat N7:2
3. Hasil perkalian yaitu (7503) akan
ditempatkan pada alamat N7:3
4. Nilai pada N7:3 akan
dibandingkan dengan (7503) dan
bila sama maka lampu PL1 akan
menyala
9. Contoh
Pengaturan Temperatur Oven
• Pengaturan temparatur oven dengan
menentukan upper dan lower dari set point
1. PLC akan menentukan upper dan
lower saat on/off terhadap set-point
2. Upper dan lower diset pada +/- 1 %
terhadap set-point
3. Set-point diatur pada switch TWS
(400 o F)
4. Termokopel analog digunakan untuk
memonitoring suhu saat ini
5. Heater akan on bila temperatur
oven jatuh pada 396o F dan tetap on
sampai temperatur oven 404o F
6. Jika set-point temparatur dirubah
menjadi 100o F, deadband tetap +/-
1% dengan batas bawah 99o F dan
upper 101o F
11. Instruksi Pembagian
(Divide)
• Melakukan pembagian nilai di sumber A
dengan nilai di sumber B dan meletakkan
hasilnya pada memori yang dituju
Ketika saklar SW ditekan maka rung
kondisi true
Data di sumber A dari counter di
alamat C5:10 dibagi dengan data
sumber B nilai 2 (konstanta)
Hasilnya ditempatkan di alamat N7:3
Jika nilai sisa adalah 0,5 atau lebih
besar maka akan dilakukan integer
bilangan
12. Contoh
1. Saat saklar SW ditekan maka
program DIV akan dieksekusi
2. Nilai yang pada sumber A
(120) di alamat N7:0 dibagi
dengan nilai sumber B (4) di
alamat N7:1
3. Nilai hasil 30 disimpan di
alamat N7:5
4. Hasilnya (30) dibandingkan
dan sama sehingga PL1 akan
on