SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Kamera Televisi
Kamera televisi mirip dengan kamera
fotografi biasa. Kamera TV terdiri atas sebuah
lensa atau susunan beberapa lensa dan
fasilitas untuk memfokuskan bayangan yang
dibentuk oleh lensa kepada permukaan yang
sensitif.
Permukaan sensitif tersebut merupakan
bagian dari tabung elektronik yang disebut
tabung kamera yang memiliki kemampuan
untuk mengubah variasi intensitas cahaya ke
dalam variasi muatan listrik atau arus listrik
Tabung kamera yang pertama dibuat
adalah tabung ikonoskup (iconoscope)
sebuah jenis tabung yang cukup lama
untuk mentransmisikan film-film melalui
televisi
Untuk memancarkan adegan-adegan
yang dibuat dalam tata cahaya yang
sangat lemah biasanya menggu
nakan tabung kamera Image Orthicon
atau Vidikon.
Ikonoskup (Iconoscope)
Sebuah tabung kamera, ikonoskup memiliki
beberapa kerugian.
1. Salah satu kerugian yang paling menonjol
adalah bahwa ikonoskup memerlukan
pencahayaan yang sangat kuat untuk
menghasilkan sinyal gambar yang dapat
digunakan.
Image Orthicon
Sejumlah besar tabung kamera telah diciptakan
untuk mengatasi kerugian yang ditimbulkan oleh
tabung kamera Ikonoskup.
Tabung kamera yang paling sensitif diantaranya
adalah “Image orthicon”,. Sensitivitas dari tabung
kamera ini adalah sangat tinggi, sehingga kamera ini
dapat menghasilkan sinyal gambar pada berbagai
keadaan cahaya yang cukup untuk dilihat
oleh mata telanjang.
Tabung kamera “Image orthicon”,
Dalam suatu demonstrasi, tabung kamera
Image Orthicon dapat menghasilkan bayangan
gambar televisi yang diterangi hanya oleh
beberapa buah lilin. Kelebihan lain dari tabung
kamera Image Orthicon adalah bahwa tabung
kamera ini menggunakan layar yang kecil
sehingga tabung kamera ini dapat dimasukan ke
dalam kamera yang berukuran kecil.
Tabung Image Orthicon memiliki sebuah
jendela yang terbuat dari gelas datar pada salah
satu ujungnya.
Pada sisi bagian dalam dari jendela ini dilapisi
dengan campuran logam alkalin yang berfungsi
sebagai sebuah permukaan foto listrik yang peka
cahaya.
Elektron-elektron yang memancar dari
lapisan peka cahaya ini dipercepat dan difokuskan
oleh medan magnet pada sebuah sasaran (target)
yang terbuat dari gelas yang memiliki konduktivitas
listrik yang rendah. Di depan sasaran tersebut
adalah layar kawat yang terdiri atas 155.000 lubang
per cm2.
Bagian belakang dari sasaran adalah
sebuah cincin-cincin logam yang sepusat yang
ditempelkan pada bagian dalam tabung dan
berfungsi sebagai alat untuk memperlambat
gerak elektron. Di belakang cincin ini adalah
lapisan-lapisan silindris yang sepusat dalam
leher tabung yang berfungsi sebagai
elektroda posistif atau anoda.
Pada ujung tabung adalah sebuah
senapan elektron yang dapat
menghasilkan sebuah berkas elektron.
Selain itu, di pada ujung tabung ini
terdapat pula alat yang berfungsi untuk
melipat-gandakan jumlah elektron.
Tabung kamera televisi membentuk sebuah
bayangan pada sebuah permukaan yang
sangat sensitif terhadap cahaya.
Permukaan sensitif tersebut mengubah
variasi intensitas cahaya ke dalam variasi
muatan listrik atau arus listrik.
Tidak seperti tabung-tabung kamera terdahulu
yang memerlukan cahaya kuat untuk
membangkitkan sinyal gambar, tabung Image
Orthicon dapat menghasilkan sinyal dalam tempat
yang pencahayaannya sangat lemah, karena
tabung Image Orhicon memiliki penguatan sinyal
beberapa tahapan.
Elektron yang dipancarkan oleh
permukaan peka cahaya mengenai sasaran
(target) dan menimbulkan pancaran elektron
kedua dengan proporsi beberapa buah
elektron terhadap satu elektron yang datang.
Artinya, jika satu elektron pertama yang
dipancarkan permukaan peka cahaya
mengenai sasaran, maka akan timbul elektron
elektron lain yang keluar dari sasaran dalam
jumlah yang lebih dari satu.
Pelipat ganda elektron (electron multiplier)
terdiri atas sebuah piringan yang dilengkapi
lubang untuk menembakkan elektron dan
sekumpulan elektroda yang biasa
disebut dynodes.
Fungsi Pelipat ganda elektron ini
berfungsi amplifier bagi emisi
elektron kedua (secondary). Piringan
pertama dalam sebuah Tabung
kamera Image Orthicon biasanya
diberi tegangan sekitar positif 200
volt dan dynodes diberi tegangan
positif yang bahkan
lebih besar dari 200 V.
Elektron-elektron yang mengenai
piringan akan mengeluarkan sejumlah
besar elektron dan selanjutnya akan
mengeluarkan lebih banyak lagi elektron
dari dynodes-dynodes yang
ditumbulkanya. Hasilnya, banyak kamera
dilipat-gandakan pada saat melalui
dynodes demi dynodes.
Tabung Kamera Vidikon
(Vidicon)
Jenis lain dari tabung kamera yang biasa
digunakan dalam pemancar televisi moderen
adalah Vidicon. Dalam jenis ini, gambar
diproyeksikan pada sebuah target foto
konduktif (photoconductive) yang biasanya
terbuat dari sebuah lapisan tipis zat
seperti antimon-trisulfida yang memiliki
konduktivitas listrik bervariasi dan akan
bertambah oleh adanya cahaya.
• Zat fotokonduktif ini ditempelkan pada sebuah
elektroda yang transparan yang berfungsi
sebagai pelat sinyal dan dimuati muatan
positif.
• Muatan-muatan ini lebih banyak untuk daerah
yang diterangi dan lebih sedikit untuk daerah
yang tidak diterangi.
• Tabung vidikon (Vidicon) yang sering disebut
Plumbicon, memiliki karakteristik dan
proporsionalitas sinyal output terhadap
kecerahan (brigthness) gambar.
• Tabung Vidikon adalah sebuah tabung kamera
yang sederhana dan kompak dan memiliki
sensitivitas yang tinggi.
Karena tabung kamera ini berdiameter hanya sekitar 2,5 cm
(sekitas 1 inci) dan panjangnya sekitar 15 cm. Untuk transmisi
sinyal video jarak pendek, seperti misalnya pengirim dan
penerima berada dalam satu gedung, jaringan televisi
tertutup sering digunakan. Pada kondisi seperti ini, satu
kamera dapat dihubungkan langsung pada sebuah monitor
dengan menggunakan hubungan kabel biasa. Hal ini sangat
bermanfaat untuk menghindari penggunaan pemancar yang
berdaya tinggi dan sangat kompleks. Rangkaian (jaringan)
tertutup sering digunakan di tempat-tempat industri, bisnis,
dan tempat-tempat penelitian untuk mengamati daerahdaerah terlarang atau berbahaya.
Pemancar Televisi
Pemancar televisi adalah mirip dengan
pemancar suara baik AM maupun FM. Bahkan
perlengkapan pemancar suara adalah sama persis
dengan perlengkapan yang biasa digunakan dalam
pemancar radio FM. Dan kadang-kadang, sinyal
suara dipancarkan secara terpisah dari sinyal
gambar, sehingga sering ditemui dua antena
pemancar yang terpisah, satu untuk suara dan yang
lain untuk gambar.
Siaran berfrekuensi tinggi
(High-Frequency Broadcasting)
Penggunaan frekuensi tinggi untuk
siaran televisi menimbulkan sejumlah besar
masalah yang tidak pernah ditemui dalam
siaran radio AM atau pun FM. Rentang sinyal
radio frekuensi rendah adalah sangat luas dan
bahkan mencapai ratusan atau bahkan
ribuan kilometer. Sebaliknya, rentang sinyal
frekuensi tinggi adalah sangat terbatas dan
Sebaliknya, rentang sinyal frekuensi tinggi adalah
sangat terbatas dan bahkan tidak dapat mencapai
jarak yang lebih jauh dari jarak pandang dari satu
tempat ke tempat lain pada permukaan bumi. Jadi,
sementara daerah layanan dari sebuah sebuah
statsion siaran televisi mencakup daerah dengan
radius di atas 160 km, daerah layanan tersebut
untuk sebuah statsion televisi biasanya dibatasi
sampai kira-kira 56 km, bergantung pada ketinggian
antena pemancar dan penerima. Karena itu, untuk
siaran yang mencakup suatu negara yang luas,
seperti Indonesia misalnya, diperlukan cukup
banyak statsion pemancar televisi atau statsion
pemancar ulang (relay)
Masalah lain yang timbul dalam
penggunaan frekuensi tinggi untuk siaran
televisi adalah bahwa gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan itu
bertingkah laku seperti gelombang cahaya
tampak. Artunya, gelombang televisi dapat
dipantulkan oleh benda benda keras yang
relatif kecil seperti gedung-gedung, dan
bukit-bukit.
Siaran melalui jaringan (Network
Broadcasting )
Di negara beberapa negara maju, siaran televisi komersial sudah
biasa disalurkan (ditayangkan) melalui jaringan kabel biasa. Setiap
pemirsa (pelanggan) yang ingin menerima siaran televisi melalui
sistem ini harus secara fisik terhubung melalui kabel satu sumbu
(coaxial) ke pusat distribusi siaran. Setiap pemirsa dapat memilih
jenis layanan yang diinginkan, mulai dari layanan dasar yang hanya
terdiri atas kurang lebih 20 buah statsion (basic rate) siaran sampai
layanan terlengkap yang dapat terdiri atas kurang lebih 40 buah
statsion siaran. Meskipuns setiap pesawat televisi di rumah-rumah
para pelanggan dihubungkan melalui kabel ke pusat-pusat
distribusi siaran, tetapi para pelanggan dapat dengan bebas
memilih siaran yang diinginkan dengan cara menggunakan sebuah
pengontrol jarak jauh (remote control).
Siaran televisi melalui satelit
(Television via Satellites)
Siaran televisi melalui satelit
(Television via Satellites)
• Disamping siaran melalui jaringan kabel dan
melalui jaringan pemancar ulang di darat
(ground relay stations), sebuah satelit buatan
dapat digunakan untuk menyiarkan ulang
siaran televisi ke daerah-daerah yang lebih
luas
• Fungsi satelit dalam hal ini adalah sama
dengan fungsi sebuah relay di darat
• perbedaannya adalah bahwa ia menangkap
siaran langsung di pemancar di Bumi dan
kemudian memancarkannya kembali ke Bumu
(ke tempat yang sama atau ke tempat yang
berbeda dengan statsion pmancar utama)
• Sedangkan statsion relay hanya memancarakan
siaran yang ditangkapnya ke tempat yang
berbeda dengan tempat pemancar utama.
Masalah utama dalam siaran tlevisi melalui
satelit buatanini adalah masalah gangguan
(distorsi) dan pelemahan sinyal televisi pada
saat diterima satelit, karena telah menempuh
jarak yang cukup jauh. Disamping itu, untuk
dapat menangkap siaran televisi yang
dipancarakan ulang oleh satelit kita harus
menggunakan antena parabola yang cukup
mahal dan sedikit sulit untuk memasang dan
mengarahkannya
Pesawat Penerima Televisi (Television
Receivers)
• Bagian utama dari pesawat penerimat televisi adalah
tabung gambar dan rangkaian elektronik. Tabung
gambar berfungsi untuk mengubah pulsa-pulsa listrik
sinyal televisi menjadi gambar. Sedangkan rangkaian
elektronik berfungsi sebagai pemilih siaran (tuner dan
Antena), pembangkit frekuensi lokal (osilator lokal),
pencampur frekuensi lokal dengan frekuensi siaran
yang ditangkap, penguat sinyal suara dan gambar,
pemisah pulsa sinkronisasi horizontal dan vertikal, dan
pemisah pulsa blanking (pulsa penghapus).
Tabung Crookes (Crookes Tube)
• Pada tahun 1870-an Sir William Crookes
berhasil membuat cikal bakal tabung gambar
pesawat televisi modern
• Tabung ini sering disebut tabung Crookes
• Beliau menemukan cikal-bakal tabung gambar
ini adalah pada saat Beliau sedang mempela
jari sifat-sifat sinar katoda.
• Pada saat tabung itu dihampakan dan elektroda
(katoda) pada salah satu ujung tabung
dihubungkan ke kutub negatif sumber tegangan
tinggi dan elektroda di bagian tengah (anoda)
dihubungkan ke kutub positif maka ujung yang
lain dari tabung itu berpendar (bercahaya)
• Cahaya itu timbul membuktikan adanya sinar
katoda yang sekarang diketahui sebagai elektron.
Tabung Crookes yang merupakan cikal-bakal tabung
gambar pesawat televisi modern yang sering disebut
tabung sinar katoda (CRT = cathode ray tube

).
(CRT = Cathode Ray Tube)
• Perbedaan utama antara tabung Crookes dengan
CRT adalah bahwa CRT menggunakan filamen yang
dipanaskan sebagai sumber elektron, sedangkan
tabung Crookes tidak menggunakan filamen.
• Proses pemanasan filamen ini adalah dengan
caramengalirkan arus listrik pada filamen tersebut.
Kelebihan dari penggunaan filamen yang dipanaskan
ini adalah jumlah elektron yang dihasilkannya sangat
banyak.
Tabung Gambar pesawat penerima televisi modern. Tabung
inisering disebut tabung sinar katoda (CRT = cathode ray tube).
Salahsatu jenis CRT adalah tabung CRT trinitron dan ditunjukkan
pada gambar 3.
• Dalam tabung gambar seperti ini, proses
pembelokan berkas elektron pada saat scanning
dilakukan oleh dua buah deflection joke, yaitu
vertical deflection joke dan horizontal deflection
joke. Kedua deflection joke ini merupakan
kumparan kawat konduktor yang ditempelkan pada
bagian leher CRT.
Bagian-bagian dari
tabung gambar orthicon (CRT)
Komponen utama dari tabung CRT
•
•
•
•

katoda (cathode)
anoda (anode)
layar fluorensi
Diantara katoda dan anoda ini terdapat
komponen-komponen lain yang semuanya
berfungsi mengatur gerak dan lintasan berkas
elekt on yang keluar darifilamen (heater)
Komponen komponen lain
• Komponen-komponen tersebut adalah celah
(grid),
• anoda kesatu (first anode)
• anoda kedua (second anode)
• pelat pembelok dalam arah vertikal (vertical
deflecting plates)
• pelat pembelok dalam arah horizontal (horizontal
deflecting plater),
• dan lapisan anoda (aquadag coating)
Rangkaian elektronika pesawat
penerima TV.
Rangkaian elektronika dari pesawat penerima TV
moderen biasanya sangat kompleks. Tetapi pada
umumnya, rangkaian tersebut dapat diwakili
oleh gambar bagan seperti yang ditunjukan
pada Gambar 4.
Sistem kerja tv
• Sinyal TV yang diterima antena TV akan
diperkuat dalam daerah penerimaan (tuner)
yang biasa disebut daerah frekuensi radio
• Kemudian sinyal yang telah diperkuat ini
dicampur dengan frekuensi yang dihasilkan
oleh osilator lokal (local oscilator)
• Keluaran dari pencampur (mixer) ini kemudian
disalurkan ke bagian penguat suara dan
gambar.
Sistem kerja tv
• Kemudian, pulsa sinkronisasi vertical dan
horizontal dikirimkan ke rangkain sinkronisasi
vertikal dan horizontal.
• Selanjutnya semua sinyal ini, kecuali suara,
dikirim ke tabung gambar (CRT) dan ke vertical
deflection joke serta horizontal deflection joke
untuk menghasilkan gambar yang sesuai
dengan informasi gambar yang diterima.
Pembentukan warna pada
pesawat TV berwarna.
Sebuah TV berwarna menggunakan tabung gambar tiga
warna yang memiliki tiga penembak elektron masingmasing untuk satu warna utama yaitu:

• Merah (RED)
• biru (BLOU)
• Hijau (GREEN)
Elektrnon dari ketiga penembak itu
menyapu layar dan merangsang warna
dari titik-titik kecil posfor yang
menempel pada layar
• Titik-titik kecil posfor tersebut yang berjumlah
lebih dari 1000000 buah disusun dalam tiga
kelompok, yaitu kelompok merah, biru, dan
hijau. Sebuah masker ditempatkan diantara
penembak elektron dengan layar.
Masker ini berfungsi untuk menempatkan
berkas elektron pada warna posfor yang
sesuai.
• Selanjutnya, berkas elektron yang membawa
informasi berwarna merah akan jatuh pada
titik posfor merah, dan berkas elektron yang
membawa informasi berwarna biru akan jatuh
pada titik posfor biru, dan seterusnya.
• sehingga warna informasi (gambar) yang
sebenarnya akan dibuat oleh paduan ketiga
warna utama tersebut.
Buku Sumber
• Norman Lurch, Fundamental of electronics,
2nd ed., John Wiley & Sons, Inc.,New York,
1971.
• P. B. Zbar and S. Schildkraut, Basic Electronics
(Laboratory manual for radio
• dan television technicians), McGraw-Hill Book
Comp, Inc., New York.

More Related Content

What's hot

Bagian bagian dan fungsi dalam sistem penerima tv hitam putih
Bagian bagian dan fungsi dalam sistem penerima tv hitam putihBagian bagian dan fungsi dalam sistem penerima tv hitam putih
Bagian bagian dan fungsi dalam sistem penerima tv hitam putih
Eko Supriyadi
 
Prinsip kerja penerima televisi
Prinsip kerja penerima televisiPrinsip kerja penerima televisi
Prinsip kerja penerima televisi
Eko Supriyadi
 
Jenis jenis radio penerima
Jenis   jenis radio penerimaJenis   jenis radio penerima
Jenis jenis radio penerima
Eko Supriyadi
 
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Tenia Wahyuningrum
 
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 5 - modulasi sudut
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 5 - modulasi sudutTelekomunikasi Analog & Digital - Slide week 5 - modulasi sudut
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 5 - modulasi sudut
Beny Nugraha
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasiDasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Beny Nugraha
 

What's hot (20)

Bagian bagian dan fungsi dalam sistem penerima tv hitam putih
Bagian bagian dan fungsi dalam sistem penerima tv hitam putihBagian bagian dan fungsi dalam sistem penerima tv hitam putih
Bagian bagian dan fungsi dalam sistem penerima tv hitam putih
 
03. sentral telepon
03. sentral telepon03. sentral telepon
03. sentral telepon
 
Transmisi gelombang radio
Transmisi gelombang radioTransmisi gelombang radio
Transmisi gelombang radio
 
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem TransmisiJenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
Jenis - Jenis Gangguan dalam Sistem Transmisi
 
Modul Mata Pelajaran Sistem Penerima Televisi
Modul Mata Pelajaran Sistem Penerima TelevisiModul Mata Pelajaran Sistem Penerima Televisi
Modul Mata Pelajaran Sistem Penerima Televisi
 
11 iluminasi
11 iluminasi11 iluminasi
11 iluminasi
 
Prinsip kerja penerima televisi
Prinsip kerja penerima televisiPrinsip kerja penerima televisi
Prinsip kerja penerima televisi
 
Sitem Telekomunikasi
Sitem TelekomunikasiSitem Telekomunikasi
Sitem Telekomunikasi
 
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scan
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
Jenis jenis radio penerima
Jenis   jenis radio penerimaJenis   jenis radio penerima
Jenis jenis radio penerima
 
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
Logika kombinasi dalam kemasan ic 2
 
Dasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem TelekomunikasiDasar Sistem Telekomunikasi
Dasar Sistem Telekomunikasi
 
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 5 - modulasi sudut
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 5 - modulasi sudutTelekomunikasi Analog & Digital - Slide week 5 - modulasi sudut
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 5 - modulasi sudut
 
05 penguat depan audio
05 penguat depan audio05 penguat depan audio
05 penguat depan audio
 
Tugas sistem digital 7 segmen
Tugas sistem digital 7 segmenTugas sistem digital 7 segmen
Tugas sistem digital 7 segmen
 
Perkembangan alat komunikasi
Perkembangan alat komunikasiPerkembangan alat komunikasi
Perkembangan alat komunikasi
 
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposiRadiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
Radiofotografi 2 Modifikasi faktor eksposi
 
Pengenalan Sistem Scada
Pengenalan Sistem ScadaPengenalan Sistem Scada
Pengenalan Sistem Scada
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasiDasar Telekomunikasi - Slide week 3   informasi
Dasar Telekomunikasi - Slide week 3 informasi
 

Viewers also liked

Pembuatan mesin identifikasi sidik jari sebagai kunci
Pembuatan mesin identifikasi sidik jari sebagai kunciPembuatan mesin identifikasi sidik jari sebagai kunci
Pembuatan mesin identifikasi sidik jari sebagai kunci
Nurul Arifin S
 
Makalah televisi
Makalah televisiMakalah televisi
Makalah televisi
chachanain
 
Memperbaiki reparasi radio
Memperbaiki reparasi radioMemperbaiki reparasi radio
Memperbaiki reparasi radio
Eko Supriyadi
 
Sound forge dan konsep audio dalam multimedia
Sound forge dan konsep audio dalam multimediaSound forge dan konsep audio dalam multimedia
Sound forge dan konsep audio dalam multimedia
UPSI
 

Viewers also liked (20)

Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan PenggunaanKamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori KameraTATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Teori Kamera
 
Kameraman
KameramanKameraman
Kameraman
 
Mengoperasikan kamera video
Mengoperasikan kamera videoMengoperasikan kamera video
Mengoperasikan kamera video
 
TATA KAMERA - MATERI : Teknik Kamera
TATA KAMERA - MATERI : Teknik KameraTATA KAMERA - MATERI : Teknik Kamera
TATA KAMERA - MATERI : Teknik Kamera
 
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TCTATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
TATA CAHAYA - MATERI : Resume TC
 
Pengertian kamera
Pengertian kameraPengertian kamera
Pengertian kamera
 
Penerbitan Video Dalam Pendidikan (EDU 3105)
Penerbitan Video Dalam Pendidikan (EDU 3105)Penerbitan Video Dalam Pendidikan (EDU 3105)
Penerbitan Video Dalam Pendidikan (EDU 3105)
 
Macam kamera
Macam  kameraMacam  kamera
Macam kamera
 
Mengenal Kamera
Mengenal KameraMengenal Kamera
Mengenal Kamera
 
Memperbaiki radio
Memperbaiki radioMemperbaiki radio
Memperbaiki radio
 
Pembuatan mesin identifikasi sidik jari sebagai kunci
Pembuatan mesin identifikasi sidik jari sebagai kunciPembuatan mesin identifikasi sidik jari sebagai kunci
Pembuatan mesin identifikasi sidik jari sebagai kunci
 
Makalah televisi
Makalah televisiMakalah televisi
Makalah televisi
 
Buku kelas 7
Buku kelas 7Buku kelas 7
Buku kelas 7
 
Memperbaiki reparasi radio
Memperbaiki reparasi radioMemperbaiki reparasi radio
Memperbaiki reparasi radio
 
Materi pelatihan pencahayaan fotografi
Materi pelatihan pencahayaan fotografiMateri pelatihan pencahayaan fotografi
Materi pelatihan pencahayaan fotografi
 
Prinsip kerja kamera video
Prinsip  kerja kamera videoPrinsip  kerja kamera video
Prinsip kerja kamera video
 
Pengenalan bahasa pemrograman
Pengenalan bahasa pemrogramanPengenalan bahasa pemrograman
Pengenalan bahasa pemrograman
 
TEKNIK KAMERA - MATERI : Opera Cam
TEKNIK KAMERA - MATERI : Opera CamTEKNIK KAMERA - MATERI : Opera Cam
TEKNIK KAMERA - MATERI : Opera Cam
 
Sound forge dan konsep audio dalam multimedia
Sound forge dan konsep audio dalam multimediaSound forge dan konsep audio dalam multimedia
Sound forge dan konsep audio dalam multimedia
 

Similar to Kamera televisi teknik

Laporan praktikum semster 7
Laporan praktikum semster 7Laporan praktikum semster 7
Laporan praktikum semster 7
Defri Susanto
 
M.h.murdana dipole&reciprocal
M.h.murdana dipole&reciprocalM.h.murdana dipole&reciprocal
M.h.murdana dipole&reciprocal
Adrian Hariz
 
Blok video tv warna
Blok video tv warnaBlok video tv warna
Blok video tv warna
asgi maldi
 
Slide week 4 terminal suara
Slide week 4   terminal suaraSlide week 4   terminal suara
Slide week 4 terminal suara
Beny Nugraha
 
sejarah perkrmbangan televisi
sejarah perkrmbangan televisisejarah perkrmbangan televisi
sejarah perkrmbangan televisi
Nurul Arifin S
 
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
Bagusdepok
 

Similar to Kamera televisi teknik (20)

Perangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdfPerangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdf
 
Laporan praktikum semster 7
Laporan praktikum semster 7Laporan praktikum semster 7
Laporan praktikum semster 7
 
Anten
AntenAnten
Anten
 
Cara kerja televisi
Cara kerja televisiCara kerja televisi
Cara kerja televisi
 
Tugas antna ade sana
Tugas antna ade sanaTugas antna ade sana
Tugas antna ade sana
 
Dasar - dasar Penyiaran 1
Dasar - dasar Penyiaran 1Dasar - dasar Penyiaran 1
Dasar - dasar Penyiaran 1
 
Bab 4 elektronik edisi guru 2016
Bab 4 elektronik edisi guru 2016Bab 4 elektronik edisi guru 2016
Bab 4 elektronik edisi guru 2016
 
Media transmisi wireless
Media transmisi wirelessMedia transmisi wireless
Media transmisi wireless
 
M.h.murdana dipole&reciprocal
M.h.murdana dipole&reciprocalM.h.murdana dipole&reciprocal
M.h.murdana dipole&reciprocal
 
Antena dipole
Antena dipoleAntena dipole
Antena dipole
 
TUGAS SISTRAN_FADIL WIJAYA_1955031013.pptx
TUGAS SISTRAN_FADIL WIJAYA_1955031013.pptxTUGAS SISTRAN_FADIL WIJAYA_1955031013.pptx
TUGAS SISTRAN_FADIL WIJAYA_1955031013.pptx
 
Blok video tv warna
Blok video tv warnaBlok video tv warna
Blok video tv warna
 
Slide week 4 terminal suara
Slide week 4   terminal suaraSlide week 4   terminal suara
Slide week 4 terminal suara
 
Satellite communications
Satellite communicationsSatellite communications
Satellite communications
 
sejarah perkrmbangan televisi
sejarah perkrmbangan televisisejarah perkrmbangan televisi
sejarah perkrmbangan televisi
 
Percobaan Modulasi Frequensi
Percobaan Modulasi FrequensiPercobaan Modulasi Frequensi
Percobaan Modulasi Frequensi
 
Bab 4 elektronik
Bab 4 elektronikBab 4 elektronik
Bab 4 elektronik
 
radar.ppt
radar.pptradar.ppt
radar.ppt
 
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
 
Komponen Diode, Transistor, dan Sensor.pptx
Komponen Diode, Transistor, dan Sensor.pptxKomponen Diode, Transistor, dan Sensor.pptx
Komponen Diode, Transistor, dan Sensor.pptx
 

More from Nurul Arifin S

Diktat sistem basis_data
Diktat sistem basis_dataDiktat sistem basis_data
Diktat sistem basis_data
Nurul Arifin S
 
Arsitektur sistem basis data
Arsitektur sistem basis dataArsitektur sistem basis data
Arsitektur sistem basis data
Nurul Arifin S
 
landasan sistem basis data
landasan sistem basis datalandasan sistem basis data
landasan sistem basis data
Nurul Arifin S
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
Nurul Arifin S
 
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahan
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahanMakalah Pancasila dan ilmu pemerintahan
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahan
Nurul Arifin S
 
Sejarah Windows Dan Linux
Sejarah Windows Dan LinuxSejarah Windows Dan Linux
Sejarah Windows Dan Linux
Nurul Arifin S
 
makalah komputer hardware software dan brainware
makalah komputer hardware software dan brainwaremakalah komputer hardware software dan brainware
makalah komputer hardware software dan brainware
Nurul Arifin S
 
Pendidikan agama tatap muka i
Pendidikan agama tatap muka iPendidikan agama tatap muka i
Pendidikan agama tatap muka i
Nurul Arifin S
 
Pendidikan agama tatap muka viii
Pendidikan agama tatap muka viiiPendidikan agama tatap muka viii
Pendidikan agama tatap muka viii
Nurul Arifin S
 
Pendidikan agama tatap muka vii
Pendidikan agama tatap muka viiPendidikan agama tatap muka vii
Pendidikan agama tatap muka vii
Nurul Arifin S
 
Pendidikan agama tatap muka v
Pendidikan agama tatap muka vPendidikan agama tatap muka v
Pendidikan agama tatap muka v
Nurul Arifin S
 
Pendidikan agama tatap muka iv
Pendidikan agama tatap muka ivPendidikan agama tatap muka iv
Pendidikan agama tatap muka iv
Nurul Arifin S
 
Pendidikan agama tatap muka iii
Pendidikan agama tatap muka iiiPendidikan agama tatap muka iii
Pendidikan agama tatap muka iii
Nurul Arifin S
 
Pendidikan agama tatap muka ii
Pendidikan agama tatap muka iiPendidikan agama tatap muka ii
Pendidikan agama tatap muka ii
Nurul Arifin S
 
Pendidikan agama tatap muka vi
Pendidikan agama tatap muka viPendidikan agama tatap muka vi
Pendidikan agama tatap muka vi
Nurul Arifin S
 
struktur data, stack, array, queue.
struktur data, stack, array, queue.struktur data, stack, array, queue.
struktur data, stack, array, queue.
Nurul Arifin S
 

More from Nurul Arifin S (20)

Diktat sistem basis_data
Diktat sistem basis_dataDiktat sistem basis_data
Diktat sistem basis_data
 
Arsitektur sistem basis data
Arsitektur sistem basis dataArsitektur sistem basis data
Arsitektur sistem basis data
 
landasan sistem basis data
landasan sistem basis datalandasan sistem basis data
landasan sistem basis data
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Macam macam ideologi
Macam macam ideologi Macam macam ideologi
Macam macam ideologi
 
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahan
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahanMakalah Pancasila dan ilmu pemerintahan
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahan
 
Sejarah Windows Dan Linux
Sejarah Windows Dan LinuxSejarah Windows Dan Linux
Sejarah Windows Dan Linux
 
makalah komputer hardware software dan brainware
makalah komputer hardware software dan brainwaremakalah komputer hardware software dan brainware
makalah komputer hardware software dan brainware
 
Pendidikan agama tatap muka i
Pendidikan agama tatap muka iPendidikan agama tatap muka i
Pendidikan agama tatap muka i
 
Pendidikan agama tatap muka viii
Pendidikan agama tatap muka viiiPendidikan agama tatap muka viii
Pendidikan agama tatap muka viii
 
Pendidikan agama tatap muka vii
Pendidikan agama tatap muka viiPendidikan agama tatap muka vii
Pendidikan agama tatap muka vii
 
Pendidikan agama tatap muka v
Pendidikan agama tatap muka vPendidikan agama tatap muka v
Pendidikan agama tatap muka v
 
Pendidikan agama tatap muka iv
Pendidikan agama tatap muka ivPendidikan agama tatap muka iv
Pendidikan agama tatap muka iv
 
Pendidikan agama tatap muka iii
Pendidikan agama tatap muka iiiPendidikan agama tatap muka iii
Pendidikan agama tatap muka iii
 
Pendidikan agama tatap muka ii
Pendidikan agama tatap muka iiPendidikan agama tatap muka ii
Pendidikan agama tatap muka ii
 
Pendidikan agama tatap muka vi
Pendidikan agama tatap muka viPendidikan agama tatap muka vi
Pendidikan agama tatap muka vi
 
struktur data, stack, array, queue.
struktur data, stack, array, queue.struktur data, stack, array, queue.
struktur data, stack, array, queue.
 
struktur-data Graph
struktur-data Graphstruktur-data Graph
struktur-data Graph
 
flyback tv
flyback tvflyback tv
flyback tv
 
Fungsi dan cara kerja bagian pesawat televisi teknik
Fungsi dan cara kerja bagian pesawat televisi teknikFungsi dan cara kerja bagian pesawat televisi teknik
Fungsi dan cara kerja bagian pesawat televisi teknik
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 

Kamera televisi teknik

  • 2. Kamera televisi mirip dengan kamera fotografi biasa. Kamera TV terdiri atas sebuah lensa atau susunan beberapa lensa dan fasilitas untuk memfokuskan bayangan yang dibentuk oleh lensa kepada permukaan yang sensitif. Permukaan sensitif tersebut merupakan bagian dari tabung elektronik yang disebut tabung kamera yang memiliki kemampuan untuk mengubah variasi intensitas cahaya ke dalam variasi muatan listrik atau arus listrik
  • 3. Tabung kamera yang pertama dibuat adalah tabung ikonoskup (iconoscope) sebuah jenis tabung yang cukup lama untuk mentransmisikan film-film melalui televisi
  • 4. Untuk memancarkan adegan-adegan yang dibuat dalam tata cahaya yang sangat lemah biasanya menggu nakan tabung kamera Image Orthicon atau Vidikon.
  • 5. Ikonoskup (Iconoscope) Sebuah tabung kamera, ikonoskup memiliki beberapa kerugian. 1. Salah satu kerugian yang paling menonjol adalah bahwa ikonoskup memerlukan pencahayaan yang sangat kuat untuk menghasilkan sinyal gambar yang dapat digunakan.
  • 6. Image Orthicon Sejumlah besar tabung kamera telah diciptakan untuk mengatasi kerugian yang ditimbulkan oleh tabung kamera Ikonoskup. Tabung kamera yang paling sensitif diantaranya adalah “Image orthicon”,. Sensitivitas dari tabung kamera ini adalah sangat tinggi, sehingga kamera ini dapat menghasilkan sinyal gambar pada berbagai keadaan cahaya yang cukup untuk dilihat oleh mata telanjang.
  • 7. Tabung kamera “Image orthicon”,
  • 8. Dalam suatu demonstrasi, tabung kamera Image Orthicon dapat menghasilkan bayangan gambar televisi yang diterangi hanya oleh beberapa buah lilin. Kelebihan lain dari tabung kamera Image Orthicon adalah bahwa tabung kamera ini menggunakan layar yang kecil sehingga tabung kamera ini dapat dimasukan ke dalam kamera yang berukuran kecil.
  • 9. Tabung Image Orthicon memiliki sebuah jendela yang terbuat dari gelas datar pada salah satu ujungnya. Pada sisi bagian dalam dari jendela ini dilapisi dengan campuran logam alkalin yang berfungsi sebagai sebuah permukaan foto listrik yang peka cahaya. Elektron-elektron yang memancar dari lapisan peka cahaya ini dipercepat dan difokuskan oleh medan magnet pada sebuah sasaran (target) yang terbuat dari gelas yang memiliki konduktivitas listrik yang rendah. Di depan sasaran tersebut adalah layar kawat yang terdiri atas 155.000 lubang per cm2.
  • 10. Bagian belakang dari sasaran adalah sebuah cincin-cincin logam yang sepusat yang ditempelkan pada bagian dalam tabung dan berfungsi sebagai alat untuk memperlambat gerak elektron. Di belakang cincin ini adalah lapisan-lapisan silindris yang sepusat dalam leher tabung yang berfungsi sebagai elektroda posistif atau anoda.
  • 11. Pada ujung tabung adalah sebuah senapan elektron yang dapat menghasilkan sebuah berkas elektron. Selain itu, di pada ujung tabung ini terdapat pula alat yang berfungsi untuk melipat-gandakan jumlah elektron.
  • 12. Tabung kamera televisi membentuk sebuah bayangan pada sebuah permukaan yang sangat sensitif terhadap cahaya. Permukaan sensitif tersebut mengubah variasi intensitas cahaya ke dalam variasi muatan listrik atau arus listrik.
  • 13. Tidak seperti tabung-tabung kamera terdahulu yang memerlukan cahaya kuat untuk membangkitkan sinyal gambar, tabung Image Orthicon dapat menghasilkan sinyal dalam tempat yang pencahayaannya sangat lemah, karena tabung Image Orhicon memiliki penguatan sinyal beberapa tahapan.
  • 14. Elektron yang dipancarkan oleh permukaan peka cahaya mengenai sasaran (target) dan menimbulkan pancaran elektron kedua dengan proporsi beberapa buah elektron terhadap satu elektron yang datang. Artinya, jika satu elektron pertama yang dipancarkan permukaan peka cahaya mengenai sasaran, maka akan timbul elektron elektron lain yang keluar dari sasaran dalam jumlah yang lebih dari satu.
  • 15. Pelipat ganda elektron (electron multiplier) terdiri atas sebuah piringan yang dilengkapi lubang untuk menembakkan elektron dan sekumpulan elektroda yang biasa disebut dynodes.
  • 16. Fungsi Pelipat ganda elektron ini berfungsi amplifier bagi emisi elektron kedua (secondary). Piringan pertama dalam sebuah Tabung kamera Image Orthicon biasanya diberi tegangan sekitar positif 200 volt dan dynodes diberi tegangan positif yang bahkan lebih besar dari 200 V.
  • 17. Elektron-elektron yang mengenai piringan akan mengeluarkan sejumlah besar elektron dan selanjutnya akan mengeluarkan lebih banyak lagi elektron dari dynodes-dynodes yang ditumbulkanya. Hasilnya, banyak kamera dilipat-gandakan pada saat melalui dynodes demi dynodes.
  • 19. Jenis lain dari tabung kamera yang biasa digunakan dalam pemancar televisi moderen adalah Vidicon. Dalam jenis ini, gambar diproyeksikan pada sebuah target foto konduktif (photoconductive) yang biasanya terbuat dari sebuah lapisan tipis zat seperti antimon-trisulfida yang memiliki konduktivitas listrik bervariasi dan akan bertambah oleh adanya cahaya.
  • 20. • Zat fotokonduktif ini ditempelkan pada sebuah elektroda yang transparan yang berfungsi sebagai pelat sinyal dan dimuati muatan positif. • Muatan-muatan ini lebih banyak untuk daerah yang diterangi dan lebih sedikit untuk daerah yang tidak diterangi.
  • 21. • Tabung vidikon (Vidicon) yang sering disebut Plumbicon, memiliki karakteristik dan proporsionalitas sinyal output terhadap kecerahan (brigthness) gambar. • Tabung Vidikon adalah sebuah tabung kamera yang sederhana dan kompak dan memiliki sensitivitas yang tinggi.
  • 22. Karena tabung kamera ini berdiameter hanya sekitar 2,5 cm (sekitas 1 inci) dan panjangnya sekitar 15 cm. Untuk transmisi sinyal video jarak pendek, seperti misalnya pengirim dan penerima berada dalam satu gedung, jaringan televisi tertutup sering digunakan. Pada kondisi seperti ini, satu kamera dapat dihubungkan langsung pada sebuah monitor dengan menggunakan hubungan kabel biasa. Hal ini sangat bermanfaat untuk menghindari penggunaan pemancar yang berdaya tinggi dan sangat kompleks. Rangkaian (jaringan) tertutup sering digunakan di tempat-tempat industri, bisnis, dan tempat-tempat penelitian untuk mengamati daerahdaerah terlarang atau berbahaya.
  • 24. Pemancar televisi adalah mirip dengan pemancar suara baik AM maupun FM. Bahkan perlengkapan pemancar suara adalah sama persis dengan perlengkapan yang biasa digunakan dalam pemancar radio FM. Dan kadang-kadang, sinyal suara dipancarkan secara terpisah dari sinyal gambar, sehingga sering ditemui dua antena pemancar yang terpisah, satu untuk suara dan yang lain untuk gambar.
  • 25. Siaran berfrekuensi tinggi (High-Frequency Broadcasting) Penggunaan frekuensi tinggi untuk siaran televisi menimbulkan sejumlah besar masalah yang tidak pernah ditemui dalam siaran radio AM atau pun FM. Rentang sinyal radio frekuensi rendah adalah sangat luas dan bahkan mencapai ratusan atau bahkan ribuan kilometer. Sebaliknya, rentang sinyal frekuensi tinggi adalah sangat terbatas dan
  • 26. Sebaliknya, rentang sinyal frekuensi tinggi adalah sangat terbatas dan bahkan tidak dapat mencapai jarak yang lebih jauh dari jarak pandang dari satu tempat ke tempat lain pada permukaan bumi. Jadi, sementara daerah layanan dari sebuah sebuah statsion siaran televisi mencakup daerah dengan radius di atas 160 km, daerah layanan tersebut untuk sebuah statsion televisi biasanya dibatasi sampai kira-kira 56 km, bergantung pada ketinggian antena pemancar dan penerima. Karena itu, untuk siaran yang mencakup suatu negara yang luas, seperti Indonesia misalnya, diperlukan cukup banyak statsion pemancar televisi atau statsion pemancar ulang (relay)
  • 27. Masalah lain yang timbul dalam penggunaan frekuensi tinggi untuk siaran televisi adalah bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan itu bertingkah laku seperti gelombang cahaya tampak. Artunya, gelombang televisi dapat dipantulkan oleh benda benda keras yang relatif kecil seperti gedung-gedung, dan bukit-bukit.
  • 28. Siaran melalui jaringan (Network Broadcasting )
  • 29. Di negara beberapa negara maju, siaran televisi komersial sudah biasa disalurkan (ditayangkan) melalui jaringan kabel biasa. Setiap pemirsa (pelanggan) yang ingin menerima siaran televisi melalui sistem ini harus secara fisik terhubung melalui kabel satu sumbu (coaxial) ke pusat distribusi siaran. Setiap pemirsa dapat memilih jenis layanan yang diinginkan, mulai dari layanan dasar yang hanya terdiri atas kurang lebih 20 buah statsion (basic rate) siaran sampai layanan terlengkap yang dapat terdiri atas kurang lebih 40 buah statsion siaran. Meskipuns setiap pesawat televisi di rumah-rumah para pelanggan dihubungkan melalui kabel ke pusat-pusat distribusi siaran, tetapi para pelanggan dapat dengan bebas memilih siaran yang diinginkan dengan cara menggunakan sebuah pengontrol jarak jauh (remote control).
  • 30. Siaran televisi melalui satelit (Television via Satellites)
  • 31. Siaran televisi melalui satelit (Television via Satellites) • Disamping siaran melalui jaringan kabel dan melalui jaringan pemancar ulang di darat (ground relay stations), sebuah satelit buatan dapat digunakan untuk menyiarkan ulang siaran televisi ke daerah-daerah yang lebih luas • Fungsi satelit dalam hal ini adalah sama dengan fungsi sebuah relay di darat
  • 32. • perbedaannya adalah bahwa ia menangkap siaran langsung di pemancar di Bumi dan kemudian memancarkannya kembali ke Bumu (ke tempat yang sama atau ke tempat yang berbeda dengan statsion pmancar utama) • Sedangkan statsion relay hanya memancarakan siaran yang ditangkapnya ke tempat yang berbeda dengan tempat pemancar utama.
  • 33. Masalah utama dalam siaran tlevisi melalui satelit buatanini adalah masalah gangguan (distorsi) dan pelemahan sinyal televisi pada saat diterima satelit, karena telah menempuh jarak yang cukup jauh. Disamping itu, untuk dapat menangkap siaran televisi yang dipancarakan ulang oleh satelit kita harus menggunakan antena parabola yang cukup mahal dan sedikit sulit untuk memasang dan mengarahkannya
  • 34. Pesawat Penerima Televisi (Television Receivers) • Bagian utama dari pesawat penerimat televisi adalah tabung gambar dan rangkaian elektronik. Tabung gambar berfungsi untuk mengubah pulsa-pulsa listrik sinyal televisi menjadi gambar. Sedangkan rangkaian elektronik berfungsi sebagai pemilih siaran (tuner dan Antena), pembangkit frekuensi lokal (osilator lokal), pencampur frekuensi lokal dengan frekuensi siaran yang ditangkap, penguat sinyal suara dan gambar, pemisah pulsa sinkronisasi horizontal dan vertikal, dan pemisah pulsa blanking (pulsa penghapus).
  • 35. Tabung Crookes (Crookes Tube) • Pada tahun 1870-an Sir William Crookes berhasil membuat cikal bakal tabung gambar pesawat televisi modern • Tabung ini sering disebut tabung Crookes • Beliau menemukan cikal-bakal tabung gambar ini adalah pada saat Beliau sedang mempela jari sifat-sifat sinar katoda.
  • 36. • Pada saat tabung itu dihampakan dan elektroda (katoda) pada salah satu ujung tabung dihubungkan ke kutub negatif sumber tegangan tinggi dan elektroda di bagian tengah (anoda) dihubungkan ke kutub positif maka ujung yang lain dari tabung itu berpendar (bercahaya) • Cahaya itu timbul membuktikan adanya sinar katoda yang sekarang diketahui sebagai elektron.
  • 37. Tabung Crookes yang merupakan cikal-bakal tabung gambar pesawat televisi modern yang sering disebut tabung sinar katoda (CRT = cathode ray tube ).
  • 38. (CRT = Cathode Ray Tube) • Perbedaan utama antara tabung Crookes dengan CRT adalah bahwa CRT menggunakan filamen yang dipanaskan sebagai sumber elektron, sedangkan tabung Crookes tidak menggunakan filamen. • Proses pemanasan filamen ini adalah dengan caramengalirkan arus listrik pada filamen tersebut. Kelebihan dari penggunaan filamen yang dipanaskan ini adalah jumlah elektron yang dihasilkannya sangat banyak.
  • 39. Tabung Gambar pesawat penerima televisi modern. Tabung inisering disebut tabung sinar katoda (CRT = cathode ray tube). Salahsatu jenis CRT adalah tabung CRT trinitron dan ditunjukkan pada gambar 3.
  • 40. • Dalam tabung gambar seperti ini, proses pembelokan berkas elektron pada saat scanning dilakukan oleh dua buah deflection joke, yaitu vertical deflection joke dan horizontal deflection joke. Kedua deflection joke ini merupakan kumparan kawat konduktor yang ditempelkan pada bagian leher CRT.
  • 42. Komponen utama dari tabung CRT • • • • katoda (cathode) anoda (anode) layar fluorensi Diantara katoda dan anoda ini terdapat komponen-komponen lain yang semuanya berfungsi mengatur gerak dan lintasan berkas elekt on yang keluar darifilamen (heater)
  • 43. Komponen komponen lain • Komponen-komponen tersebut adalah celah (grid), • anoda kesatu (first anode) • anoda kedua (second anode) • pelat pembelok dalam arah vertikal (vertical deflecting plates) • pelat pembelok dalam arah horizontal (horizontal deflecting plater), • dan lapisan anoda (aquadag coating)
  • 45. Rangkaian elektronika dari pesawat penerima TV moderen biasanya sangat kompleks. Tetapi pada umumnya, rangkaian tersebut dapat diwakili oleh gambar bagan seperti yang ditunjukan pada Gambar 4.
  • 46. Sistem kerja tv • Sinyal TV yang diterima antena TV akan diperkuat dalam daerah penerimaan (tuner) yang biasa disebut daerah frekuensi radio • Kemudian sinyal yang telah diperkuat ini dicampur dengan frekuensi yang dihasilkan oleh osilator lokal (local oscilator) • Keluaran dari pencampur (mixer) ini kemudian disalurkan ke bagian penguat suara dan gambar.
  • 47. Sistem kerja tv • Kemudian, pulsa sinkronisasi vertical dan horizontal dikirimkan ke rangkain sinkronisasi vertikal dan horizontal. • Selanjutnya semua sinyal ini, kecuali suara, dikirim ke tabung gambar (CRT) dan ke vertical deflection joke serta horizontal deflection joke untuk menghasilkan gambar yang sesuai dengan informasi gambar yang diterima.
  • 48.
  • 50. Sebuah TV berwarna menggunakan tabung gambar tiga warna yang memiliki tiga penembak elektron masingmasing untuk satu warna utama yaitu: • Merah (RED) • biru (BLOU) • Hijau (GREEN)
  • 51. Elektrnon dari ketiga penembak itu menyapu layar dan merangsang warna dari titik-titik kecil posfor yang menempel pada layar
  • 52. • Titik-titik kecil posfor tersebut yang berjumlah lebih dari 1000000 buah disusun dalam tiga kelompok, yaitu kelompok merah, biru, dan hijau. Sebuah masker ditempatkan diantara penembak elektron dengan layar. Masker ini berfungsi untuk menempatkan berkas elektron pada warna posfor yang sesuai.
  • 53. • Selanjutnya, berkas elektron yang membawa informasi berwarna merah akan jatuh pada titik posfor merah, dan berkas elektron yang membawa informasi berwarna biru akan jatuh pada titik posfor biru, dan seterusnya. • sehingga warna informasi (gambar) yang sebenarnya akan dibuat oleh paduan ketiga warna utama tersebut.
  • 54. Buku Sumber • Norman Lurch, Fundamental of electronics, 2nd ed., John Wiley & Sons, Inc.,New York, 1971. • P. B. Zbar and S. Schildkraut, Basic Electronics (Laboratory manual for radio • dan television technicians), McGraw-Hill Book Comp, Inc., New York.