Presentasi ini menyajikan penjelasan tentang Sistem Limfatik atau yang sering dikenal dengan istilah Getah Bening pada Manusia.
Semoga bermanfa'at.
Jika ada kesalahan.. Beritahu saya ya :)
Presentasi ini menyajikan penjelasan tentang Sistem Limfatik atau yang sering dikenal dengan istilah Getah Bening pada Manusia.
Semoga bermanfa'at.
Jika ada kesalahan.. Beritahu saya ya :)
UJI AKURASI NILAI FAKTOR EKSPOSI PESAWAT SINAR-X MERK-LISTEM DI SUB INSTALASI...Khaeroel Ansory
Uji lesesuaian meliputi uji kVp, Uji mA dengan metode Lineritas dan Resiprositas, uji waktu eksposi (second) dan uji kemampuas pesawat sinar-X dalam memproduksi radiasi secara konstan (reproduksibilitas). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan eksperimental yang melakukan penelitian serta pengukuran secara langsung terhadap uji akurasi nilai faktor eksposi dengan melakukan 3 kali eskposi pada setiap variabel yang di uji untuk uji akurasi kVp, uji akurasi waktu eksposi, uji linearitas dan uji resiprositas dan melakukan pengukuran 5 kali eksposi pada setiap variabel yang di uji untuk melakukan uji reproduksibilitas.
Ini adalah hasil percobaan yang telah kami lakukan mengenai topik yaitu Common Emitter.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
Ini adalah hasil percobaan yang telah kami lakukan mengenai topik yaitu Common Collector.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
Ini adalah percobaan yang akan saya dan teman-teman saya lakukan mengenai topik yaitu Common Collector.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
Ini adalah percobaan yang akan saya dan teman-teman saya lakukan mengenai topik yaitu Common Emitter.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
definisi rancangan penelitian kuantitatif, komponen rancangan penelitian kuantitatif, ciri-ciri rancangan penelitian kuantitatif, langkah-langkah pada penelitian kuantitatif, proses penelitian kuantitatif
ppt Pengolahan citra digital pada modalitas MRINona Zesifa
pengertian pengolahan citra, tujuan. operasi-operasi pada pengolahan citra yang diterapkan, definisi MRI, pengolahan citra digital pada MRI, software pengolahan citra,
ppt Aplikasi pengolahan citra digital pada modalitas ct-scanNona Zesifa
pengertian CT-scan, Pengertian pengolahan citra digital, pengolahan citra pada ct-scan, pengolahan citra yg sering dilakukan, aplikasi yang digunakan untuk pengolahan citra
1. N A M A A N G G O T A K E L O M P O K :
MODIFIKASI FAKTOR
EKSPOSI
2. PENDAHULUAN
Dalam pemeriksaan radiologi, faktor yang berperan
penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas
sinar-X adalah faktor eksposi. Dan di setiap
pemeriksaan atau proyeksi telah memiliki faktor
eksposi standar yang sering dipakai dalam setiap
pemeriksaan yang berlangsung. Namun, dalam
praktiknya di lapangan langsung tidak menutup
kemungkinan dapat dilakukan modifikasi terhadap
faktor eksposi standar.
3. PENDAHULUAN
Tujuan Modifikasi Faktor Eksposi
Tujuan dari modifikasi faktor eksposi adalah untuk menghasilkan
radiograf yang hampir sama dengan faktor eksposi standard yang
biasa digunakan.
Modifikasi Faktor Eksposi biasa digunakan karena hal-hal sebagai
berikut :
1. Pasien tidak dapat mengatur nafas selama beberapa kali
pemeriksaan, sehingga perlu modifikasi waktu eksposi
2. Perubahan FFD karena keadaan tertentu yang memaksa
3. Keterbatasan jumlah grid, sehingga harus memakai grid yang
ada
4. Pasien memiliki ketebalan tubuh dan kerapatan organ yang
berbeda, sehingga perlu modifikasi waktu dan grid
4. DASAR TEORI
Faktor Eksposi
Faktor yang mempengaruhi dan menentukan kualitas dan
kuantitas dari penyinaran radiasi sinar-X yang diperlukan
dalam pembuatan radiograf. Secara garis besar faktor
eksposi terbagi menjadi dua bagian yaitu prime exposure
factor (kV, mA, s, dan FFD) dan imaging system
characteristic (focal spot, filter, generator phase, grid,
kolimasi, film screen, dan processing).
Pengaturan faktor eksposi yang tepat dapat menghasilkan
kontras radiograf yang optimal yaitu mampu menunjukkan
perbedaan derajat kehitaman yang jelas antar organ yang
mempunyai kerapatan berbeda.
5. DASAR TEORI
1. Modifikasi 1 (mA dan s)
rumus : mA1 x s1 = mA2 x s2
2. Modifikasi 2 (kV dan mAs)
rumus : mA1 s1 (kV2)4
mA2 s2 (kV1)4
3. Modifikasi 3 (aturan 15 %)
setiap 10 kV, maka mAs x ½
setiap 10 kV, maka mAs x 2
setiap 15 % kV, maka mAs x ½
setiap 15 % kV, maka mAs x 2
Berlaku dalam rentang
50 kV – 75 kV
6. DASAR TEORI
4. Modifikasi 4 (mAs dan FFD)
rumus : mAs1 (FFD1)2
mAs2 (FFD2)2
5. Modifikasi 5 (mAs dan relative speed)
rumus : mAs1 rel. speed2
mAs2 rel. speed1
6. Modifikasi 6 (mAs dan grid)
rumus : mAs1 grid film1
mAs2 grid film2
7. E
DASAR TEORI
Dari beberapa rumus tersebut, dapat digabung dan
didapat rumus seperti di bawah ini :
(kV2)4 mAs1 (FFD1)2 rel. speed2 grid film1
(kV1)4 mAs2 (FFD2)2 rel. speed1 grid film2
Kemudian dari rumus di atas dapat diringkas menjadi
sebagai berikut : (kV1)4 . mAs1
. rel. speed1
(FFD1)2 . grid film1
8. PROSEDUR PRAKTIKUM
Persiapan alat & bahan
1. Pesawat sinar-X
2. Kaset, film dan hanger ukuran 24 x 30 cm
3. Marker
4. Grid dengan ratio 6 : 1
5. Phantom
6. Densitometer
9. PROSEDUR PRAKTIKUM
Langkah-langkah
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menghitung modifikasi faktor eksposi, kemudian
faktor eksposi dimasukkan dalam tabel
standar Modifikasi 1 Modifikasi 2 Modifikasi 3
kV 55 kV 55 kV 50 kV 65 kV
mA 100 mA 200 mA 100 mA 100 mA
s 0,05 s 0,025 s 0,073 s (0,08 s) 0,025 s
Tabel modifikasi faktor
eksposi 1
10. PROSEDUR PRAKTIKUM
standar Modifikasi FFD Modifikasi grid
kV 55 kV 55 kV 66 kV
mAs 5 mAs 7,2 mAs (8 mAs) 15 mAs (16 mAs )
FFD 100 cm 120 cm 100 cm
grid Non grid Non grid 6:1
Tabel modifikasi faktor eksposi 2
3. Melakukan ekspose dengan faktor eksposi yang
sudah dihitung satu persatu
4. Melakukan pengolahan film (film processing) di
kamar gelap dengan waktu processing yang sama di
setiap filmnya
5. Mengukur densitas film menggunakan densitometer
12. REFERENSI
Radiographic Imaging and Exposure By Terri L.
Fauber
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662 Vol 11. , No.2, April
2008, hal 45-52. Variasi Nilai Eksposi Aturan 15
Persen pada Radiografi Menggunakan Imaging
Plate untuk Mendapatkan Kontras Tertinggi.
Sartinah1 , Sumariyah2 , N. Ayu K.U3 . 1. RS
Elisabeth Semarang, 2. Lab. Elektronika &
Instrumentasi, Jurusan Fisika FMIPA UNDIP 3.
Lab. Fisika Zat Padat, Jurusan Fisika FMIPA
UNDIP