SlideShare a Scribd company logo
PROPAGASI RADIO
Fadil Wijaya
1955013013
OUTLINE
β€’ Komunikasi Radio
β€’ Model Propagasi
β€’ Loss in Free Space
β€’ Multipath Propagation
β€’ Fading
ELEMEN SISTEM KOMUNIKASI
β€’ Definisi Komunikasi
β€’ Proses pemindahan/penyaluran informasi dari sumber informasi ke
tujuan/pemakai
β€’ Tujuan Komunikasi
β€’ Menyediakan replica message/ replica informasi pada tujuan
β€’ Transducer :
β€’ Transduser input : mengubah informasi menjadi sinyal listrik
β€’ Transduser ouput : mengubah sinyal listrik menjadi informasi
ELEMEN SISTEM KOMUNIKASI
β€’ Pemancar Tx
β€’ Mentransmisikan informasi dalam bentuk sinyal ke kanal transmisi.
β€’ Proses utama : modulasi
β€’ Kanal Transmisi
β€’ Menjembatani pemancar Tx dan penerima Rx
β€’ Contoh: kabel koaksial, waveguide, gelombang radio, dll
β€’ Sifat utama: meredam, umumnya sangat besar
β€’ Penerima Rx :
β€’ Mengolah sinyal dari kanal transmisi dan meneruskannya ke transduser output.
β€’ Proses utama: penguatan sinyal dan demodulasi
T I Tx C H R x T O
sinyal yg
d itra nsm isik a n
re d a m a n
d e ra u
inte rfe re nsi
distorsi
SI
m e ssa ge
input
sinya l
input
sinya l
input
sinyal
o utp ut
m e ssa ge
out put
T T
GANGGUAN PADA KANAL KOMUNIKASI
β€’ Pada kanal komunikasi terjadi:
1. Redaman, diatasi dengan penguatan
2. Distorsi
- perubahan amplituda, frekuensi & fasa
- ada sinyal ada distorsi, tidak ada sinyal distorsi hilang.
- ditoleransikan sampai batas tertentu peralatan/ada kompensasi
- disebabkan oleh respon sistem yang tidak sempurna terhadap sinyal.
3. Interferensi
- gangguan yang disebabkan oleh sinyal di luar sinyal yang diinginkan, biasanya buatan manusia.
- gangguan yang serupa dengan sinyal
- diatasi dengan menghilangkan sinyal interferensi/sumbernya.
4. Derau
- gangguan yang tak mungkin dihilangkan walaupun secara teoritis
- informasi dapat tertutup oleh derau
- sinyal harus > derau. 𝐢/𝑁, 𝑆/𝑁 > 40 𝑑𝐡, 10βˆ’9 ≀ 𝑃𝑒 ≀ 10βˆ’3
Signal-to-noise ratio
Kualitas penerimaan informasi
(analog)
Bit error rate
Kualitas penerimaan informasi
(digital)
KOMUNIKASI RADIO
β€’ Saluran transmisi antara Tx - Rx dapat berbentuk fisik atau non fisik (vakum, ruang bebas).
β€’ Pada komunikasi radio, gelombang EM dilepaskan ke ruang bebas oleh antena.
β€’ Ruang bebas dapat berisi atmosfir bumi dan terhadap gelombang elektromagnetik terjadi :
β€’ Pembiasan/pembelokan
β€’ Pantulan : pembelokan dengan sudut datang = sudut pantul
β€’ Hamburan atau penyebaran ke mana-mana
β€’ Penyerapan sebagian /absorpsi
saluran transmisi
non fisik
Tx
A n t e n a
pemancar
Rx
penerima
saluran transmisi
fisik
A nt e n a
KOMUNIKASI RADIO
β€’ Pada sistem komunikasi radio terdapat parameter yang dapat dikontrol dan
parameter yang tidak dapat dikontrol.
β€’ Parameter yang tidak dapat dikontrol:
β€’ Perambatan gelombang
β€’ Parameter yang dapat dikontrol:
β€’ Pemancar Tx : daya dan modulasi
β€’ Penerima Rx : RSL (received signal level) dan demodulasi
β€’ Antena
β€’ Frekuensi
β€’ Loss
: gain, pola radiasi
: dipilih sesuai kebutuhan sistem
: dikurangi dengan
β€’ perhitungan link budget guna mendapatkan posisi Tx-Rx yang tepat
β€’ penggunaan kabel antena yang tepat guna mengurangi loss perangkat
Model Propagasi
β€’ Ground Wave Propagation
Gelombang permukaan, yakni merupakan gelombang yang merambat
pada permukaan bumi mengikuti kelengkungan yang ada.
β€’ Sky Wave Propagation
Gelombang ionosferik atau gelombang langit merupakan gelombang
yang mengarah ke atas langit meninggalkan pemancar kemudian bengkok
karena ada lapisan konduksi dari lapisan pada atmosfir yang lebih tinggi,
setelah itu kembali ke permukaan bumi.
β€’ Space Wave Propagation
Gelombang terarah antara dua titik. Propagasi gelombang yang demikian
biasa disebut dengan propagasi segaris pandang (line of sight).
Model Propagasi
Ground Wave Propagation
β€’ Propagasi mengikuti kontur bumi
β€’ Sinyal dapat dipropagasikan untuk jarak
yang jauh
β€’ Untuk frekuensi di bawah 2 MHz
β€’ Contoh : -AM radio (530 Hz – 1600 KHz)
Ground Wave Propagation
β€’ Merambat pada permukaan tanah
β€’ Gelombang Langsung
β€’ Gelombang Pantulan Tanah
Sky Wave Propagation
Bumi diliputi oleh lapisan ionosfir
Lapisan Ionosphere
Ground Wave Propagation
β€’ Sinyal di pantulkan dari lapisan
terionisasi pada atmosfer ke bumi
β€’ Sinyal dapat berjalan melewati beberapa
hop, memantukan antara ionosfer dan
permukaan bumi
β€’ Efek pamantulan diakibatkan oleh
refraction
β€’ Contoh : amateur radio ( 144 Mz)
Space Wave Propagation
Antena transmitter dan receiver harus berada pada posisi Line of Sight (LOS)
– Komunikasi satelit– sinyal di atas 30 MHz tidak dipantulkan oleh
ionosphere
– Komunikasi pada ground – antar antena pada effective line of site karena
refraction
Refraction – pembelokan microwaves oleh atmosphere
– Kecepatan gelombang electromagnetic adalah fungsi kepadatan medium
medium
– Kecepatan 3x108 adalah kecepatan cahaya pada ruang hampa
– Ketika gelombang berpindah medium, kecepatan berubah
– Gelombang dibelokkan pada batas antara dua medium
Propagasio Space Wave/LOS
β€’ Optical line of sight
d ο€½ 3.57 /h
β€’ Effective, or radio, line of sight
d ο€½ 3.57 /h
β€’ d = distance between antenna and horizon
(km)
β€’ h = antenna height (m)
β€’ K = adjustment factor to account for
refraction,
rule of thumb K = 4/3
LOSS IN FREE SPACE
LOSS IN FREE SPACE
A = sumber isotropik
B = penerima
d = jarak pemancar dan penerima
β€’ Daya transmisi antena pemancar 𝑃𝑇 adalah sumber isotropik yang meradiasikan
daya sama ke segala arah.
β€’ Jika transmisi free-space (transmisi tanpa penyerapan atau pemantulan energi
oleh objek sekitar) maka kerapatan daya yang diradiasikan akan sama pada semua
titik permukaaan bola.
β€’ Kerapatan daya 𝑆𝑇 pada permukaan bola adalah
𝑆𝑇 = 𝑃𝑇΀4πœ‹π‘‘2 (1)
LOSS IN FREE SPACE
β€’ Jika antena dengan area efektif 𝐴𝑅 diletakkan pada permukaan bola, daya
total yang diterima 𝑃𝑅
𝑃𝑅 = 𝑃𝑇 Γ— 𝐴𝑅΀4πœ‹π‘‘2 (2)
β€’ Antena pemancar dengan area efektif 𝐴𝑇 memiliki gain antena sebesar
𝐺𝑇 = 4πœ‹π΄π‘‡Ξ€πœ†2
dimana πœ† adalah panjang gelombang sinyal yang dipancarkan.
β€’ Persamaan daya terima 𝑃𝑅 relative terhadap antena isotropik menjadi
(3)
𝑃𝑅 = 𝑃𝑇 4πœ‹π΄π‘‡Ξ€πœ†2 𝐴𝑅΀4πœ‹π‘‘2 (4)
(5. a)
(5. b)
= 𝑃𝑇 4πœ‹π΄π‘‡Ξ€πœ†2 4πœ‹π΄π‘…Ξ€πœ†2 πœ†Ξ€4πœ‹π‘‘ 2
= 𝑃𝑇𝐺𝑇𝐺𝑅 πœ†Ξ€4πœ‹π‘‘ 2
LOSS IN FREE SPACE
β€’ Dalam decibels (dB)
𝑃𝑇
𝑅
10 log = 10 log
𝑃
𝑃𝑇
𝑃 𝐺 𝐺 πœ†Ξ€4πœ‹π‘‘ 2
= 10 log
4πœ‹π‘‘Ξ€πœ† 2
𝐺 𝐺
𝑇 𝑇 𝑅 𝑇 𝑅
= 20 log 4πœ‹π‘‘Ξ€πœ† βˆ’ 10 log 𝐺𝑇 βˆ’ 10 log 𝐺𝑅 (6)
β€’ Bagian yang berkaitan dengan jarak- dan panjang gelombang- adalah
free space loss
Free Space Loss FSL dB = 20 log 4πœ‹π‘‘Ξ€πœ† (7)
atau
FSLdB = 21.98 + 20 log π‘‘Ξ€πœ† (8)
LOSS IN FREE SPACE
β€’ πœ† dikonversi menjadi frekuensi 𝑓 MHz
FSLdB = 32.45 + 20 log π‘‘π‘˜π‘š + 20 log 𝑓𝑀𝐻𝑧
FSLdB = 36.58 + 20 log π‘‘π‘ π‘š + 20 log 𝑓𝑀𝐻𝑧
FSLdB = 37.80 + 20 log π‘‘π‘›π‘š + 20 log 𝑓𝑀𝐻𝑧
(9. a)
(9. b)
(9. c)
π‘ π‘š : statute miles (mil darat)
π‘›π‘š : nautical miles (mil laut)
β€’ Jika 𝑑 dalam satuan feet, konstanta menjadi -37,87 dan jika dalam
meter, konstanta menjadi -27,55
LOSS IN FREE SPACE
β€’ Persamaan FSL digunakan pada komunikasi point-to-point dengan asumsi tidak ada hambatan dan
cuaca cerah.
β€’ Kuat Medan pada komunikasi point-to-area
𝐸 =
30 Γ— 𝐸𝐼𝑅𝑃
π‘‘π‘š
10
𝐸 : kuat medan rms π‘‰Ξ€π‘š
𝐸𝐼𝑅𝑃 : daya radiasi isotropis pemancar π‘Šπ‘Žπ‘‘π‘‘
β€’ Dalam praktikal, persamaan (10) digantikan dengan
πΈπ‘šπ‘‰Ξ€π‘š = 173
πΈπΌπ‘…π‘ƒπ‘˜π‘Š
π‘‘π‘˜π‘š
hanya polarisasi linear (11)
Multipath Propagation
Multipath Propagation
β€’ Reflection/Pemantulan - terjadi ketika sinyal mengenai penampang yang lebih
besar dari panjang gelombang
β€’ Diffraction/Penguraian - terjadi pada tepi sebuah benda tak tembus yang
lebih besar dari panjang gelombang
β€’ Scattering/Penghamburan – terjadi ketika sinyal mengenai benda yang
ukurannya seukuran panjang gelombang
Efek Multipath Propagation
β€’ Multiple copy dari sebuah sinyal dapat diterima dengan fase yang berbeda
– Jika fase yang datang destruktif, maka sinyal cenderung melemah
β€’ Intersymbol interference (ISI)
– Satu atau lebih sinyal tertunda diterima bersamaan pada saat sinyal saat ini
diterima
Fading
Fading
β€’ Fading fluktuasi dari pelemahan sinyal yang mempengaruhi kekuatan sinyal saat diterima
pada penerima
β€’ Fading terjadi karena interferensi atau superposisi gelombang multipath yang memiliki
amplitudo dan fasa yang berbeda-beda
β€’ Jenis fading:
* Fast fading
* Slow fading
* Flat fading
* Selective fading
Jenis-Jenis Fading
β€’ Fast Fading adalah perubahan amplitudo yang cepat ketika mobile terminal bergerak dalam
jarak pendek. Hal ini terjadi karena refleksi dari objek lokal dan pergerakan user dari objek.
β€’ Slow Fading adalah terjadi karena refleksi dan difraksi objek yang besar sepanjang jalur
transmisi. Dalam jarak jauh terjadi perubahan secara perlahan dari panjang gelomban
β€’ Flat Fading adalah seluruh komponen frekuensi sinyal yang diterima berfluktuasi dalam
proporsi yang sama secara bersamaan
β€’ Selective Fading adalah channel gain bisa bervariasi untuk frekuensi yang berbeda.
Menyebabkan pola cloudy yang tampil di spektogra
Distribusi Fading
β€’ Rayleigh Fading
– Terjadi ketika ada beberapa jalur tidak langsung antara transmitter dan receiver serta jalur
dominan yang berbeda, seperti jalur Line of Sight
– Worst case
– Outdoor setting
β€’ Rician Fading
– Terjadi ketika ada jalan langsung Line of Sight selain sejumlah multipath signal yang tidak
langsung
– Best case
– Indoor setting
Multipart Fading
Multipath adalah pantulan sinyal radio dari benda atau objek sekitarnya seperti tanah, gedung dan
kendaraan yang melintas. Multipath ini dapat mempengaruhi sinyal yang diterima oleh penerima.
Efek fading berdasarkan multipathtime delay spread
β€’ Flat Fading
jika kanal radio memiliki penguat konstan danrespon fasa linear dalam suatu bandwidth lebih baik
daripada bandwidth dari sinyal transmisi, maka sinyal yang diterima akan mengalami flat fading.
β€’ Freuency selective fading
jika kanal memiliki constant-gain dan responfasa linear dalam sebuah bandwidth yang lebih kecil dari
bandwidth sinyal transmisi, maka kanal akan membuat frequency selective fading pada sinyal yang
diterima.
Mekanisme Kompensasi Error
Forward error correction
Adaptive equalization
Diversity techniques
TERIMA
KASIH

More Related Content

Similar to TUGAS SISTRAN_FADIL WIJAYA_1955031013.pptx

ELEMEN KOMUNIKASI RADIO DAN SPEKTRUM FREKUENSI
 ELEMEN KOMUNIKASI RADIO DAN SPEKTRUM FREKUENSI ELEMEN KOMUNIKASI RADIO DAN SPEKTRUM FREKUENSI
ELEMEN KOMUNIKASI RADIO DAN SPEKTRUM FREKUENSI
Rahmad Dedy
Β 
Microwave link design versi bhs.ind
Microwave link design versi bhs.indMicrowave link design versi bhs.ind
Microwave link design versi bhs.indijul23
Β 
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdf
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdfKuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdf
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdf
FadilWijYa
Β 
Gelombang Elektromagnetik.pdf
Gelombang Elektromagnetik.pdfGelombang Elektromagnetik.pdf
Gelombang Elektromagnetik.pdf
DavidPang15
Β 
Kuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
Kuliah Komunikasi Data ke-12 PropagasiKuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
Kuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
Yeffry Handoko
Β 
Teori Jaringan Nirkabael
Teori Jaringan NirkabaelTeori Jaringan Nirkabael
Teori Jaringan Nirkabael
Eilaz Barnaveld
Β 
Sitem Telekomunikasi
Sitem TelekomunikasiSitem Telekomunikasi
Sitem Telekomunikasi
muzafir
Β 
Modul#5.transmisi
Modul#5.transmisiModul#5.transmisi
Modul#5.transmisi
Vicka Triarti
Β 
radar.ppt
radar.pptradar.ppt
radar.ppt
MasPardiMalahayati
Β 
1 prinsip dasar telekomunikasi radio
1 prinsip dasar telekomunikasi radio1 prinsip dasar telekomunikasi radio
1 prinsip dasar telekomunikasi radio
iskandar815
Β 
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiKomunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Sigit Muhammad
Β 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
fanny oktaviani
Β 
Alokasi dan aplikasi spectrum elektromagnetik
Alokasi dan aplikasi spectrum elektromagnetikAlokasi dan aplikasi spectrum elektromagnetik
Alokasi dan aplikasi spectrum elektromagnetik
Polytechnic State Semarang
Β 
Frekuensi ultra tinggi
Frekuensi ultra tinggiFrekuensi ultra tinggi
Frekuensi ultra tinggiGani Strum
Β 
Bab 16 elektronik dan teknologi maklumat
Bab 16  elektronik dan teknologi maklumatBab 16  elektronik dan teknologi maklumat
Bab 16 elektronik dan teknologi maklumat
rohaizah abd majid
Β 
5 topic8
5 topic85 topic8
5 topic8
cikguwanie1983
Β 
Yoga 140534603029 s1_pte_b_propagasi gelombang radio..
Yoga 140534603029 s1_pte_b_propagasi gelombang radio..Yoga 140534603029 s1_pte_b_propagasi gelombang radio..
Yoga 140534603029 s1_pte_b_propagasi gelombang radio..
Yoga Yoga
Β 
Fisika (X) Gelombang Radio
Fisika (X) Gelombang RadioFisika (X) Gelombang Radio
Fisika (X) Gelombang RadioSeptiani Pratiwi
Β 

Similar to TUGAS SISTRAN_FADIL WIJAYA_1955031013.pptx (20)

ELEMEN KOMUNIKASI RADIO DAN SPEKTRUM FREKUENSI
 ELEMEN KOMUNIKASI RADIO DAN SPEKTRUM FREKUENSI ELEMEN KOMUNIKASI RADIO DAN SPEKTRUM FREKUENSI
ELEMEN KOMUNIKASI RADIO DAN SPEKTRUM FREKUENSI
Β 
Microwave link design versi bhs.ind
Microwave link design versi bhs.indMicrowave link design versi bhs.ind
Microwave link design versi bhs.ind
Β 
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdf
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdfKuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdf
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdf
Β 
Gelombang Elektromagnetik.pdf
Gelombang Elektromagnetik.pdfGelombang Elektromagnetik.pdf
Gelombang Elektromagnetik.pdf
Β 
Kuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
Kuliah Komunikasi Data ke-12 PropagasiKuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
Kuliah Komunikasi Data ke-12 Propagasi
Β 
Teori Jaringan Nirkabael
Teori Jaringan NirkabaelTeori Jaringan Nirkabael
Teori Jaringan Nirkabael
Β 
Media transmisi
Media transmisiMedia transmisi
Media transmisi
Β 
Sitem Telekomunikasi
Sitem TelekomunikasiSitem Telekomunikasi
Sitem Telekomunikasi
Β 
Modul#5.transmisi
Modul#5.transmisiModul#5.transmisi
Modul#5.transmisi
Β 
Teknik radio
Teknik radioTeknik radio
Teknik radio
Β 
radar.ppt
radar.pptradar.ppt
radar.ppt
Β 
1 prinsip dasar telekomunikasi radio
1 prinsip dasar telekomunikasi radio1 prinsip dasar telekomunikasi radio
1 prinsip dasar telekomunikasi radio
Β 
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media TransmisiKomunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Komunikasi Data - Pengertian Data dan Media Transmisi
Β 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
Β 
Alokasi dan aplikasi spectrum elektromagnetik
Alokasi dan aplikasi spectrum elektromagnetikAlokasi dan aplikasi spectrum elektromagnetik
Alokasi dan aplikasi spectrum elektromagnetik
Β 
Frekuensi ultra tinggi
Frekuensi ultra tinggiFrekuensi ultra tinggi
Frekuensi ultra tinggi
Β 
Bab 16 elektronik dan teknologi maklumat
Bab 16  elektronik dan teknologi maklumatBab 16  elektronik dan teknologi maklumat
Bab 16 elektronik dan teknologi maklumat
Β 
5 topic8
5 topic85 topic8
5 topic8
Β 
Yoga 140534603029 s1_pte_b_propagasi gelombang radio..
Yoga 140534603029 s1_pte_b_propagasi gelombang radio..Yoga 140534603029 s1_pte_b_propagasi gelombang radio..
Yoga 140534603029 s1_pte_b_propagasi gelombang radio..
Β 
Fisika (X) Gelombang Radio
Fisika (X) Gelombang RadioFisika (X) Gelombang Radio
Fisika (X) Gelombang Radio
Β 

Recently uploaded

436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
Β 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
Β 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
Β 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
Β 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
Β 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
Β 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
Β 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
Β 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
Β 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
Β 

Recently uploaded (10)

436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
Β 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Β 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Β 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
Β 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
Β 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
Β 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
Β 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Β 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Β 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
Β 

TUGAS SISTRAN_FADIL WIJAYA_1955031013.pptx

  • 2. OUTLINE β€’ Komunikasi Radio β€’ Model Propagasi β€’ Loss in Free Space β€’ Multipath Propagation β€’ Fading
  • 3. ELEMEN SISTEM KOMUNIKASI β€’ Definisi Komunikasi β€’ Proses pemindahan/penyaluran informasi dari sumber informasi ke tujuan/pemakai β€’ Tujuan Komunikasi β€’ Menyediakan replica message/ replica informasi pada tujuan β€’ Transducer : β€’ Transduser input : mengubah informasi menjadi sinyal listrik β€’ Transduser ouput : mengubah sinyal listrik menjadi informasi
  • 4. ELEMEN SISTEM KOMUNIKASI β€’ Pemancar Tx β€’ Mentransmisikan informasi dalam bentuk sinyal ke kanal transmisi. β€’ Proses utama : modulasi β€’ Kanal Transmisi β€’ Menjembatani pemancar Tx dan penerima Rx β€’ Contoh: kabel koaksial, waveguide, gelombang radio, dll β€’ Sifat utama: meredam, umumnya sangat besar β€’ Penerima Rx : β€’ Mengolah sinyal dari kanal transmisi dan meneruskannya ke transduser output. β€’ Proses utama: penguatan sinyal dan demodulasi T I Tx C H R x T O sinyal yg d itra nsm isik a n re d a m a n d e ra u inte rfe re nsi distorsi SI m e ssa ge input sinya l input sinya l input sinyal o utp ut m e ssa ge out put T T
  • 5. GANGGUAN PADA KANAL KOMUNIKASI β€’ Pada kanal komunikasi terjadi: 1. Redaman, diatasi dengan penguatan 2. Distorsi - perubahan amplituda, frekuensi & fasa - ada sinyal ada distorsi, tidak ada sinyal distorsi hilang. - ditoleransikan sampai batas tertentu peralatan/ada kompensasi - disebabkan oleh respon sistem yang tidak sempurna terhadap sinyal. 3. Interferensi - gangguan yang disebabkan oleh sinyal di luar sinyal yang diinginkan, biasanya buatan manusia. - gangguan yang serupa dengan sinyal - diatasi dengan menghilangkan sinyal interferensi/sumbernya. 4. Derau - gangguan yang tak mungkin dihilangkan walaupun secara teoritis - informasi dapat tertutup oleh derau - sinyal harus > derau. 𝐢/𝑁, 𝑆/𝑁 > 40 𝑑𝐡, 10βˆ’9 ≀ 𝑃𝑒 ≀ 10βˆ’3 Signal-to-noise ratio Kualitas penerimaan informasi (analog) Bit error rate Kualitas penerimaan informasi (digital)
  • 6. KOMUNIKASI RADIO β€’ Saluran transmisi antara Tx - Rx dapat berbentuk fisik atau non fisik (vakum, ruang bebas). β€’ Pada komunikasi radio, gelombang EM dilepaskan ke ruang bebas oleh antena. β€’ Ruang bebas dapat berisi atmosfir bumi dan terhadap gelombang elektromagnetik terjadi : β€’ Pembiasan/pembelokan β€’ Pantulan : pembelokan dengan sudut datang = sudut pantul β€’ Hamburan atau penyebaran ke mana-mana β€’ Penyerapan sebagian /absorpsi saluran transmisi non fisik Tx A n t e n a pemancar Rx penerima saluran transmisi fisik A nt e n a
  • 7. KOMUNIKASI RADIO β€’ Pada sistem komunikasi radio terdapat parameter yang dapat dikontrol dan parameter yang tidak dapat dikontrol. β€’ Parameter yang tidak dapat dikontrol: β€’ Perambatan gelombang β€’ Parameter yang dapat dikontrol: β€’ Pemancar Tx : daya dan modulasi β€’ Penerima Rx : RSL (received signal level) dan demodulasi β€’ Antena β€’ Frekuensi β€’ Loss : gain, pola radiasi : dipilih sesuai kebutuhan sistem : dikurangi dengan β€’ perhitungan link budget guna mendapatkan posisi Tx-Rx yang tepat β€’ penggunaan kabel antena yang tepat guna mengurangi loss perangkat
  • 8. Model Propagasi β€’ Ground Wave Propagation Gelombang permukaan, yakni merupakan gelombang yang merambat pada permukaan bumi mengikuti kelengkungan yang ada. β€’ Sky Wave Propagation Gelombang ionosferik atau gelombang langit merupakan gelombang yang mengarah ke atas langit meninggalkan pemancar kemudian bengkok karena ada lapisan konduksi dari lapisan pada atmosfir yang lebih tinggi, setelah itu kembali ke permukaan bumi. β€’ Space Wave Propagation Gelombang terarah antara dua titik. Propagasi gelombang yang demikian biasa disebut dengan propagasi segaris pandang (line of sight).
  • 10. Ground Wave Propagation β€’ Propagasi mengikuti kontur bumi β€’ Sinyal dapat dipropagasikan untuk jarak yang jauh β€’ Untuk frekuensi di bawah 2 MHz β€’ Contoh : -AM radio (530 Hz – 1600 KHz)
  • 11. Ground Wave Propagation β€’ Merambat pada permukaan tanah β€’ Gelombang Langsung β€’ Gelombang Pantulan Tanah
  • 12. Sky Wave Propagation Bumi diliputi oleh lapisan ionosfir
  • 14. Ground Wave Propagation β€’ Sinyal di pantulkan dari lapisan terionisasi pada atmosfer ke bumi β€’ Sinyal dapat berjalan melewati beberapa hop, memantukan antara ionosfer dan permukaan bumi β€’ Efek pamantulan diakibatkan oleh refraction β€’ Contoh : amateur radio ( 144 Mz)
  • 15. Space Wave Propagation Antena transmitter dan receiver harus berada pada posisi Line of Sight (LOS) – Komunikasi satelit– sinyal di atas 30 MHz tidak dipantulkan oleh ionosphere – Komunikasi pada ground – antar antena pada effective line of site karena refraction Refraction – pembelokan microwaves oleh atmosphere – Kecepatan gelombang electromagnetic adalah fungsi kepadatan medium medium – Kecepatan 3x108 adalah kecepatan cahaya pada ruang hampa – Ketika gelombang berpindah medium, kecepatan berubah – Gelombang dibelokkan pada batas antara dua medium
  • 16. Propagasio Space Wave/LOS β€’ Optical line of sight d ο€½ 3.57 /h β€’ Effective, or radio, line of sight d ο€½ 3.57 /h β€’ d = distance between antenna and horizon (km) β€’ h = antenna height (m) β€’ K = adjustment factor to account for refraction, rule of thumb K = 4/3
  • 17. LOSS IN FREE SPACE
  • 18. LOSS IN FREE SPACE A = sumber isotropik B = penerima d = jarak pemancar dan penerima β€’ Daya transmisi antena pemancar 𝑃𝑇 adalah sumber isotropik yang meradiasikan daya sama ke segala arah. β€’ Jika transmisi free-space (transmisi tanpa penyerapan atau pemantulan energi oleh objek sekitar) maka kerapatan daya yang diradiasikan akan sama pada semua titik permukaaan bola. β€’ Kerapatan daya 𝑆𝑇 pada permukaan bola adalah 𝑆𝑇 = 𝑃𝑇΀4πœ‹π‘‘2 (1)
  • 19. LOSS IN FREE SPACE β€’ Jika antena dengan area efektif 𝐴𝑅 diletakkan pada permukaan bola, daya total yang diterima 𝑃𝑅 𝑃𝑅 = 𝑃𝑇 Γ— 𝐴𝑅΀4πœ‹π‘‘2 (2) β€’ Antena pemancar dengan area efektif 𝐴𝑇 memiliki gain antena sebesar 𝐺𝑇 = 4πœ‹π΄π‘‡Ξ€πœ†2 dimana πœ† adalah panjang gelombang sinyal yang dipancarkan. β€’ Persamaan daya terima 𝑃𝑅 relative terhadap antena isotropik menjadi (3) 𝑃𝑅 = 𝑃𝑇 4πœ‹π΄π‘‡Ξ€πœ†2 𝐴𝑅΀4πœ‹π‘‘2 (4) (5. a) (5. b) = 𝑃𝑇 4πœ‹π΄π‘‡Ξ€πœ†2 4πœ‹π΄π‘…Ξ€πœ†2 πœ†Ξ€4πœ‹π‘‘ 2 = 𝑃𝑇𝐺𝑇𝐺𝑅 πœ†Ξ€4πœ‹π‘‘ 2
  • 20. LOSS IN FREE SPACE β€’ Dalam decibels (dB) 𝑃𝑇 𝑅 10 log = 10 log 𝑃 𝑃𝑇 𝑃 𝐺 𝐺 πœ†Ξ€4πœ‹π‘‘ 2 = 10 log 4πœ‹π‘‘Ξ€πœ† 2 𝐺 𝐺 𝑇 𝑇 𝑅 𝑇 𝑅 = 20 log 4πœ‹π‘‘Ξ€πœ† βˆ’ 10 log 𝐺𝑇 βˆ’ 10 log 𝐺𝑅 (6) β€’ Bagian yang berkaitan dengan jarak- dan panjang gelombang- adalah free space loss Free Space Loss FSL dB = 20 log 4πœ‹π‘‘Ξ€πœ† (7) atau FSLdB = 21.98 + 20 log π‘‘Ξ€πœ† (8)
  • 21. LOSS IN FREE SPACE β€’ πœ† dikonversi menjadi frekuensi 𝑓 MHz FSLdB = 32.45 + 20 log π‘‘π‘˜π‘š + 20 log 𝑓𝑀𝐻𝑧 FSLdB = 36.58 + 20 log π‘‘π‘ π‘š + 20 log 𝑓𝑀𝐻𝑧 FSLdB = 37.80 + 20 log π‘‘π‘›π‘š + 20 log 𝑓𝑀𝐻𝑧 (9. a) (9. b) (9. c) π‘ π‘š : statute miles (mil darat) π‘›π‘š : nautical miles (mil laut) β€’ Jika 𝑑 dalam satuan feet, konstanta menjadi -37,87 dan jika dalam meter, konstanta menjadi -27,55
  • 22. LOSS IN FREE SPACE β€’ Persamaan FSL digunakan pada komunikasi point-to-point dengan asumsi tidak ada hambatan dan cuaca cerah. β€’ Kuat Medan pada komunikasi point-to-area 𝐸 = 30 Γ— 𝐸𝐼𝑅𝑃 π‘‘π‘š 10 𝐸 : kuat medan rms π‘‰Ξ€π‘š 𝐸𝐼𝑅𝑃 : daya radiasi isotropis pemancar π‘Šπ‘Žπ‘‘π‘‘ β€’ Dalam praktikal, persamaan (10) digantikan dengan πΈπ‘šπ‘‰Ξ€π‘š = 173 πΈπΌπ‘…π‘ƒπ‘˜π‘Š π‘‘π‘˜π‘š hanya polarisasi linear (11)
  • 24. Multipath Propagation β€’ Reflection/Pemantulan - terjadi ketika sinyal mengenai penampang yang lebih besar dari panjang gelombang β€’ Diffraction/Penguraian - terjadi pada tepi sebuah benda tak tembus yang lebih besar dari panjang gelombang β€’ Scattering/Penghamburan – terjadi ketika sinyal mengenai benda yang ukurannya seukuran panjang gelombang
  • 25. Efek Multipath Propagation β€’ Multiple copy dari sebuah sinyal dapat diterima dengan fase yang berbeda – Jika fase yang datang destruktif, maka sinyal cenderung melemah β€’ Intersymbol interference (ISI) – Satu atau lebih sinyal tertunda diterima bersamaan pada saat sinyal saat ini diterima
  • 27. Fading β€’ Fading fluktuasi dari pelemahan sinyal yang mempengaruhi kekuatan sinyal saat diterima pada penerima β€’ Fading terjadi karena interferensi atau superposisi gelombang multipath yang memiliki amplitudo dan fasa yang berbeda-beda β€’ Jenis fading: * Fast fading * Slow fading * Flat fading * Selective fading
  • 28. Jenis-Jenis Fading β€’ Fast Fading adalah perubahan amplitudo yang cepat ketika mobile terminal bergerak dalam jarak pendek. Hal ini terjadi karena refleksi dari objek lokal dan pergerakan user dari objek. β€’ Slow Fading adalah terjadi karena refleksi dan difraksi objek yang besar sepanjang jalur transmisi. Dalam jarak jauh terjadi perubahan secara perlahan dari panjang gelomban β€’ Flat Fading adalah seluruh komponen frekuensi sinyal yang diterima berfluktuasi dalam proporsi yang sama secara bersamaan β€’ Selective Fading adalah channel gain bisa bervariasi untuk frekuensi yang berbeda. Menyebabkan pola cloudy yang tampil di spektogra
  • 29. Distribusi Fading β€’ Rayleigh Fading – Terjadi ketika ada beberapa jalur tidak langsung antara transmitter dan receiver serta jalur dominan yang berbeda, seperti jalur Line of Sight – Worst case – Outdoor setting β€’ Rician Fading – Terjadi ketika ada jalan langsung Line of Sight selain sejumlah multipath signal yang tidak langsung – Best case – Indoor setting
  • 30. Multipart Fading Multipath adalah pantulan sinyal radio dari benda atau objek sekitarnya seperti tanah, gedung dan kendaraan yang melintas. Multipath ini dapat mempengaruhi sinyal yang diterima oleh penerima. Efek fading berdasarkan multipathtime delay spread β€’ Flat Fading jika kanal radio memiliki penguat konstan danrespon fasa linear dalam suatu bandwidth lebih baik daripada bandwidth dari sinyal transmisi, maka sinyal yang diterima akan mengalami flat fading. β€’ Freuency selective fading jika kanal memiliki constant-gain dan responfasa linear dalam sebuah bandwidth yang lebih kecil dari bandwidth sinyal transmisi, maka kanal akan membuat frequency selective fading pada sinyal yang diterima.
  • 31. Mekanisme Kompensasi Error Forward error correction Adaptive equalization Diversity techniques