Dokumen ini membahas tentang Al-Qur'an sebagai sumber ajaran Islam. Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bentuk lisan dengan makna dan gaya bahasanya. Al-Qur'an terdiri atas 114 surat dan 6236 ayat yang diturunkan dalam dua fase di Mekkah dan Madinah. Al-Qur'an memuat ajaran-ajaran tentang akidah, syariat, akhlak, dan kisah-kis
3. Secara bahasa, Al-Qur’an berasal dari kata
“Qara’a” yang berarti membaca, bacaan.
Secara istilah, Al-Qur’an adalah wahyu Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW secara lisan (lafadz), makna serta gaya
bahasa (uslub)-nya, yang termaktub dalam
mushaf yang dinukil darinya secara
mutawatir.
4. Al-Qur’an sebagai wahyu Allah secara
keseluruhan, artinya tidak satu pun dari ayat Al-
Qur’an berasal dari perkataan Nabi.
Al-Qur’an diturunkan dalam bentuk lisan dengan
makna dan gaya bahasanya, artinya isi dan
redaksinya berasal dari Allah.
Al-Qur’an terhimpun dalam mushaf, artinya
berbeda dengan hadis Nabi.
Al-Qur’an dinukil/disampaikan secara mutawatir,
artinya disampaikan kepada orang lain secara
terus menerus, sehingga terjaga keasliannya.
5. Sebagai Hudan (Petunjuk)
Sebagai Bayyinah (Penjelasan)
Sebagai Furqan (Pembeda antara Haq & batil)
Sebagai Syifa’ (Obat)
Sebagai Rahmat (Kasih Sayang)
6. Al-Qur’an terdiri dari 30 Juz, 114 Surat, dan
6236 Ayat.
Al-Qur’an turun dalam 2 fase, yaitu: fase
Makkah sebanyak 4.780 Ayat yang tercakup
dalam 86 Surat dan fase Madinah sebanyak
1.456 Ayat yang tercakup dalam 28 Surat.
Isi kandungan Al-Qur’an meliputi: Aqidah,
Syari’ah/Ibadah, Akhlak, Tanda-tanda
kebesaran Allah melalui alam semesta,
Sejarah/kisah para Nabi dan umat terdahulu,
dan Informasi tentang alam ghaib.
7. Aspek bahasa, terletak pada gaya
pengungkapannya, antara lain dalam jalinan
huruf dan kata dengan yang lainnya terajut
secara teratur sehingga menjelma menjadi
ayat-ayat yang indah untuk dibaca dan
diucapkan. Keistimewaan lainnya adalah
adanya keserasian bahasa Al-Qur’an dengan
akal dan perasaan manusia. Al-Qur’an
mengetuk dan menyenangkan perasaan
manusia sehingga dapat memuaskan dan
menyejukkan hati.
8. Aspek sejarah, terletak pada kedudukan,
peran, proses perjuangan, dan ketabahan
para Rasul Allah mulai dari Nabi Adam hingga
Nabi Isa serta kondisi umat yang dihadapi
mereka dikisahkan oleh Al-Qur’an. Selain itu,
Al-Qur’an juga menceritakan kisah beberapa
kaum dan perorangan yang menonjol,
mislanya kisah negeri Saba’ yang subur
makmur, kaum Luth yang asusila, Fir’aun
yang otoriter, Luqman sang pendidik, dll.
9. Aspek ilmu pengetahuan, terletak pada
isyarat yang ditunjukkan Al-Qur’an mengenai
sains yang sebagiannya telah terbukti sahih
menurut penelitian ilmu pengetahuan yang
obyektif, misalnya persoalan biologi, farmasi,
astronomi, geografi, dll.
Aspek proses turunnya, terletak pada masa
waktu turunnya yang cukup lama, yaitu 23
tahun tidak mengurangi konsistensi dan
ketersambungan antara satu ayat dengan
ayat yang lainnya.
10. Aspek pribadi Nabi, terletak pada kemuliaan
pribadi yang menawan hati semua kalangan
pada waktu itu, meskipun beliau dikenal
pribadi yang umi (tidak pandai baca tulis).
Aspek kesempurnaannya, terletak pada isi
kandungannya yang berisi tentang aturan-
aturan yang dapat dijadikan sebagai
pedoman dan diikuti oleh manusia supaya
memperoleh kedamaian, ketentraman, dan
kebahagiaan hidup di dunia dan keselamatan
di akhirat.