SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
KONSEP PESAWAT TELEVISI
KONSEP PESAWAT TELEVISI
• Kata televisi berasal dari dua kata, yaitu tele
(jauh) dan vision (pandangan). Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah televisi
berarti proses penyiaran gambar (diam atau
bergerak) dan suara melalui gelombang
frekuensi radio dan menerimanya pada
pesawat penerima yang memunculkan
gambar tersebut pada sebidang layar.
• Menurut istilah teknik televisi merupakan alat
untuk mengolah sinyal gambar dan suara
sehingga didapat suatu gambar dan suara
yang sesuai dengan yang dipancarkan oleh
pemancar televisi.
• Sebelum kita mempelajari prinsip kerja penerima
TV, ada baiknya mengetahui sedikit tentang
perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat
dilayar TV. Gambar yang kita lihat adalah hasil
produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang
ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi
tiga warna primer yaitu merah (Red) , hijau
(Green) , dan biru (Blue) . Hasil tersebut akan
dipancarkan oleh pemancar TV (Transmitter)
berupa sinyal krominan, sinyal luminan dan
sinkronisasi.
• Selain gambar, pemancar televisi juga
membawa sinyal suara yang ditransmisikan
bernama sinyal gambar. Gambar dipancarkan
dengan system amplitudo modulasi
(AM), sedangkan suara dengan frekuensi
modulasi (FM). Kedua sistem ini digunakan
untuk menghindari derau (noise) dan
interferensi. Kedua sinyal informasi diatas
dimodulasikan dengan RF Carrier dan
dipancarkan ke angkasa melalui antena.
SALURAN DAN STANDAR PEMANCAR
TV
• Kelompok frekuensi yang ditetapkan untuk
transmisi sinyal disebut saluran (channel) .
Masing-masing mempunyai saluran 6 MHz dalam
salah satu bidang frekuensi (band) yang
dialokasikan untuk penyiaran TV komersial, yaitu :
• a). VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai
4 (47-68 MHz).
• b). VHF bidang frekuensi tinggi saluran 5 sampai
12 (174 - 230 MHz).
• c). UHF saluran 21 sampai 69 (470 - 862 MHz).
Dibawah ini adalah frekuensi-frekuensi kanal televisi yang
digunakan di Indonesia.

• gelombang dalam VHF adalah sebagai berikut:
Gelombang 2, (54-60 MHz);
Gelombang 3, (60-66 MHz)
Gelombang 4, 66-72 MHz;
Gelombang 5, 76-82 MHz;
Gelombang 6, 82-88 MHz;
Gelombang 7, 174-180 MHz;
Gelombang 8, 180-186 MHz;
Gelombang 9, 186-192 MHz;
Gelombang 10, 192-198 MHz;
Gelombang 11, 198-204 MHz;
Gelombang 12, 204-210MHz;
Gelombang 13, 210-216 MHz.
• Gelombang UHF diberi nomor 14 sampai 69
dan beroperasi dalam rentang frekuensi 470
MHz sampai 806 MHz.
Ada tiga sistem pemancar TV di
dunia, yaitu :
• a). National Television System Committee (NTSC)
digunakan di USA.
• b). Phases Alternating Line (PAL) PAL OR/PAL
SECAM digunakan di Inggris. Indonesia
menggunakan sistem PAL . Hal yang
membedakan sistem tersebut adalah format
gambar, jarak frekuensi pembawa gambar dan
pembawa suara.
• c). Sequential Couleur a’Memorie (SECAM)
digunakan di Prancis
Fungsi dan Cara Kerja Bagian
Pesawat Televisi
Antena
A. Antena televisi berfungsi untuk menangkap sinyal-sinyal RF yang
dipancarkan oleh stasiun pemancar televisi yang kemudian
diteruskan kepada rangkaian penala televisi .
Berdasarkan konstruksinya, antena dapat diklasifikasikan dalam 3
macam yaitu :
• Antena Yagi
• Antena Perioda Logaritmis
• Antena Lup
B. Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang
diterima,yaitu :
• Kanal VHF rendah
• Kanal antenna VHF tinggi
• Kanal UHF
Rangkaian Penala (Tuner)
• Pada prinsipnya fungsi tuner adalah memilih
salah satu gelombang pancaran dari beberapa
pesawat pemancar.
• Rangkaian tuner ini terdiri atas tiga tingkatan
rangkaian yang biasanya terdapat dalam satu
chip ,yaitu penguat RF, pencampur (Mixer) dan
osilator lokal. Keluaran dari rangkaian tuner ini
sinyal frekuensi IF (Intermediate Frequency)
Rangkaian Penguat IF VIDEO
• Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal
frekuensi menengah yang dihasilkan oleh
mixer hingga 1000 kali. Penguatan dari
rangkaian ini dikendalikan oleh AGC agar
penguatan yang dihasilkan selalu konstan .
Pada saat penguatan sinyal IF , frekuensifrekuensi lain yang sekiranya tidak diperlukan
akan dibuang, sedangkan gelombang suara
yang mungkin mengganggu gambar karena
adanya interferensi diredam secukupnya.
Rangkaian Detektor Video
• Berfungsi sebagai pendeteksi dan
memisahkan sinyal pembawa gambar dari
sinyal gambarnya dan mencampur sinyal
pembawa gambar dengan sinyal pembawa
suara, sehingga menghasilkan sinyal setinggi
5,5 MHz. Sinyal video komposit yang diperoleh
dari IF video out kemudian dideteksi oleh
detektor video. Selain itu, juga berfungsi
untuk meredam sinyal suara yang akan
mengakibatkan buruknya kualitas gambar.
Rangkaian Penguat Video
• Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal
luminan yangberasal dari detektor video
sehingga dapat menjalankan tabung gambar
atau CRT (Catode Ray Tube).
Rangkaian AGC (Automatic Gain
Control)
• Rangkaian AGC berfungsi mengatur
penguatan pesawat secara otomatis , sehingga
dihasilkan output yang setabil , jik sinyal yang
diterima oleh antenna cukup kuat , maka AGC
akan menurunkan tingkat penguatan RF Amp
dan IF Amp , begitu pula sebaliknya .
Pengaturan AGC yang kurang tepat dapat
menghasilkan kualitas gambar yang kurang
baik (fading), yaitu perubahan kuat sinyal yang
ditangkap oleh penerima.
Rangkaian AFT (Automatic Fine
Tuning)
• Pada televisi apabila kerja frekuensi oscillator
penerima bergeser sedikit saja, maka dapat
menyebabkan sinyal warna hilang . AFC dipakai
untuk menjaga agar frekuensi oscillator di bagian
tuner stabil pada saat menerima siaran . AFC
bekerja dengan cara membandingkan frekuensi IF
yang diterima dengan frekuensi oscillator coil AFC
yang di tune pada frekuensi fixed IF . Jika kedua
frekuensi itu tidak sama maka AFT akan
mengeluarkan tegangan koreksi ke oscillator pada
bagian tuner, sehingga kedua frekuensi itu
menjadi sama.
Rangkaian Sinkronisasi Separator
• Rangkaian ini berfungsi untuk memisahkan sinyal
sinkronisasi dari sinyal video komposit . Tanpa rangkaian ini
tidak akan diperoleh gambar di layar CRT yang sama
dengan gambar yang dikirim oleh pemancar televisi.
Rangkaian pemisah sinkronisasi berupa penguat biasa yang
mengambil bagian puncak dari sinyal inputnya, yang
hasilnya berupa sinyal-sinyal kotak . Hasil ini akan
diumpankan ke rangkaian integrator yang akan diubah
menjadi sinyal gigi gergaji untuk kebutuhan bagian defleksi
horizontal, dan ke rangkaian differensiator yang
menghasilkan sinyal yang dibutuhkan oleh rangkaian
defleksi vertkan. Frekuensi untuk masing-masing sinyal
adalah 50Hz untuk vertical dan 15,625 Hz untuk horizontal
Rangkaian Defleksi Vertikal
• Rangkaian ini berfungsi untuk membangkitkan
gelombang gigi gergaji yang telah disinkronkan
dengan sinyal sinkronisasi vertikal yang
kemudian diperkuat untuk mencapai derajat
(level) yang dapat menggerakkan kumparan
defleksi vertical (yoke deflection )
Blok Vertikal
•
•
•
•

Vertikal Oscilator (oleh IC Vertikal)
b. Vertikal Driver (oleh IC Vertikal)
c. Vertikal Amplifier (oleh IC Vertikal)
d. Vertikal Out Put (Masuk ke Vertikal Defleksi
Yoke)
Rangkaian Defleksi Horisontal
• Rangkaian ini berfungsi untuk membangkitkan
gelombang gigi gergaji dengan frekuensi (PAL:
15.625Hz, NTSC: 15.734Hz ), diperkuat dan
diberikan kepada kumparan yoke defleksi
pada tabung CRT. Dalam rangkaian defleksi
horisontal ada beberapa bagian yaitu osilator
horizontal, horisontal drive, horisontal output
dan horisontal AFC.
Blok Horizontal
• a. Horisontal Oscilator (oleh IC Oscilator
Horisontal)
• b. Horisontal Driver (oleh Transistor)
• c. Horisontal Amplifier (oleh Transistor
Horisontal)
• d. Horisontal Out Put (Masuk ke Horisontal
Defleksi Yoke dan Pin 1 FLYBACK)
Sinkronisasi Warna
• Didalam rangkaian sincronisasi warna, sinyal
burst sinkronisasi warna didapat dari sinyal video
komposit keluaran dari penguat bandpass. Sinyal
burst ini dipergunakan sebagai patokan/standar
sehingga dihasilkan krominan 4,43 MHz yang
diperlukan untuk rangkaian switch pengubah
polaritas dan modulator sinyal warna. Penguat
burst hanya bekerja pada saat atau interval
pengulasan horisontal melayang kembali (flyback)
yang dipergunakan oleh horizontal driver.
Automatic Color Control (ACC)
• Rangkaian ACC digunakan untuk mengontrol
sinyal warna agar tetap konstan dengan cara
mendeteksi amplitudo burs warna dengan
detektor, dan penguatan penguat bandpass
dikontrol oleh tegangan searah yang berasal
dari detektor ACC tersebut.
Color Killer (Pemati Warna)
• Penguat bandpass akan bekerja jika
menerima gelombang televisi berwarna dan
akan berhenti bekerja bila menerima
gelombang televisi hitam putih. Pengaturan ini
dilakukan oleh rangkaian pemati warna.
Rangkaian ini berguna untuk menindas
penguat warna, bila sedang tak ada sinyal
krominan masuk. Ini terjadi pada waktu
penerimaan sinyal hitam-putih.
Demodulasi warna
• Dengan menggunakan demodulasi warna, sinyalsinyal perbedaan warna didemodulasikan dari
sinyal U dan V, karena pada pemancar sinyalsinyal itu didemodulasikan dengan sistem
pembawa dihilangkan (suppressed) dan hanya
sub pembawa jalur samping (side band sub
carrier) sehingga diperlukan krominan 4,43 MHz
dengan fasa dan frekuensi yang tepat sama
seperti pada pemancar agar dapat
memodulasikannya menjadi sinyal perbedaan
warna yang aslinya kembali.
Penguat Krominan
• Penguat ini menguatkan frekuensi 4,43 MHz
untuk sinyal krominan yang termodulasi
dalam sinyal V (sinyal R-Y) dan sinyal U (sinyal
B-Y). Lebar jalur penguat 2 MHz.
Rangkaian Switching Fasa
180 (Pembelah Warna)
• Dari penguat krominan, sinyal diumpankan ke
colour splitter (pembelah warna). Pembelah
warna ini memisahkan sinyal yang termodulasi
dengan sinyal V dari sinyal yang termodulasi
dengan sinyal U. Pembelah warna terdiri atas
saklar PAL dan beberapa resistor. Pada akhir
setiap garis, selama ditariknya garis PAL maka
sinyal V diputar 180 . Sinyal U tidak
mengalami putaran fasa.
Rangkaian Output Sinyal Warna
(matrix)
• Di dalam rangkaian output sinyal warna, tiga
buah sinyal perbedaan warna dari
demodulator dan sinyal luminan dari penguat
video dicampur sehingga menghasilkan warna
primer merah, hijau, dan biru. Ketiga warna
tersebut dikuatkan sekitar 90 sampai 150 Vpp sehingga cukup untuk menggerakkan
tabung gambar berwarna.
Detektor 5,5 MHz
• Didalam televisi apabila pembawa suara
dicampurkan dengan sinyal video maka akan
timbul interferensi pelayangan (beat) sebesar
1070 KHz pada gambar yang diterima, Untuk
mencegahnya, pembawa suara dihilangkan
sebelum detektor video. Pembawa suara
diambil oleh rangkaian detektor 5,5 MHz dari
tingkat sebelum detektor video.
Penguat IF Suara
• Fungsi dari rangkaian ini adalah memperkuat
sinyal IF yang telah dideteksi oleh detector 5,5
MHz agar mendapat level yang cukup untuk
detektor FM. Penguat IF suara ini juga
bertindak sebagai pembatas (limiter) untuk
membuang amplitude yang tidak teratur
sehingga sinyal output menjadi teratur.
Detektor FM
• Fungsi utama rangkaian ini adalah untuk
mengubah frekuensi menjadi tegangan.
Penguat Suara
• Fungsi utama rangkaian ini adalah untuk
memperkuat sinyal suara yang dihasilkan oleh
rangkaian detector FM yang masih sangat
kecil, agar daya dari sinyal suara tersebut
mampu menggetarkan membran loudspeaker
dan speaker akan mengubah sinyal suara
menjadi suara yang dapat kita dengar.
High Voltage Regulator
• Fungsi dari rangkaian ini adalah membangkitkan
tegangan tinggi kurang lebih 15.000 volt yang
dipergunakan untuk men-supply kutub anoda
pada tabung gambar ( CRT )
Rangkaian Power Supply
• Berfungsi untuk mengubah arus AC dari
sumber tegangan 220V menjadi arus DC yang
selanjutnya didistribusikan ke seluruh
rangkaian dengan besar tegangan yang
bervariasi sesuai dengan kebutuhan dari
rangkaian tersebut.
Blok power suplay
• a. AC Input (dari PLN)
• b. Penyearah dan Filter (oleh Dioda dan Elco)
• c. Rangkaian Triger (oleh IC Triger / pembangkit
sinyal).
• d. Converter tegangan tinggi (oleh FET dan STR)
• e. Transformator StepDown (Penurun Tegangan)
• f. Rangkaian Out Put (oleh dioda, elco, dan IC)

More Related Content

What's hot

SOAL UJIAN KENAIKAN KELAS XI TAV SMK BINAKARYA MANDIRI
SOAL UJIAN KENAIKAN KELAS XI TAV SMK BINAKARYA MANDIRISOAL UJIAN KENAIKAN KELAS XI TAV SMK BINAKARYA MANDIRI
SOAL UJIAN KENAIKAN KELAS XI TAV SMK BINAKARYA MANDIRIEKO SUPRIYADI
 
Penguat daya push pull & complementer
Penguat daya push pull & complementerPenguat daya push pull & complementer
Penguat daya push pull & complementerAiden Fiqhi Strife
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedanceampas03
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Ferdi Dirgantara
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
 
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP )
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP ) Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP )
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP ) ghufranaka aldrien
 
Soal semester genap tp
Soal semester genap tpSoal semester genap tp
Soal semester genap tpEKO SUPRIYADI
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Beny Nugraha
 
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskritSimon Patabang
 
Rangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan ResonansiRangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan ResonansiMuhammad Amal
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2sinta novita
 

What's hot (20)

SOAL UJIAN KENAIKAN KELAS XI TAV SMK BINAKARYA MANDIRI
SOAL UJIAN KENAIKAN KELAS XI TAV SMK BINAKARYA MANDIRISOAL UJIAN KENAIKAN KELAS XI TAV SMK BINAKARYA MANDIRI
SOAL UJIAN KENAIKAN KELAS XI TAV SMK BINAKARYA MANDIRI
 
Propagasi Gelombang Langit
 Propagasi Gelombang Langit Propagasi Gelombang Langit
Propagasi Gelombang Langit
 
Penguat daya push pull & complementer
Penguat daya push pull & complementerPenguat daya push pull & complementer
Penguat daya push pull & complementer
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
1 sinyal
1  sinyal1  sinyal
1 sinyal
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
Tugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PMTugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PM
 
Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM) Materi Amplitude Modulation (AM)
Materi Amplitude Modulation (AM)
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP )
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP ) Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP )
Soal soal Memperbaiki Radio Penerima ( MRP )
 
Soal semester genap tp
Soal semester genap tpSoal semester genap tp
Soal semester genap tp
 
Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2Modulasi digital ASK kelompok 2
Modulasi digital ASK kelompok 2
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
 
10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit
 
Buck Boost Converter
Buck Boost ConverterBuck Boost Converter
Buck Boost Converter
 
Rangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan ResonansiRangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
Rangkaian Seri R-L-C dan Resonansi
 
Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2Medan elektromagnetik 2
Medan elektromagnetik 2
 
Qpsk
QpskQpsk
Qpsk
 
PCM (Pulse Code Modulation)
PCM (Pulse Code Modulation)PCM (Pulse Code Modulation)
PCM (Pulse Code Modulation)
 

Similar to Fungsi dan cara kerja bagian pesawat televisi teknik

Prinsip kerja penerima
Prinsip kerja penerimaPrinsip kerja penerima
Prinsip kerja penerimaDienoadam
 
RPP SISTEM PENERIMA TELEVISI
RPP SISTEM PENERIMA TELEVISIRPP SISTEM PENERIMA TELEVISI
RPP SISTEM PENERIMA TELEVISIuiia
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 5 Terminal Gambar dan Data
Dasar Telekomunikasi - Slide week 5 Terminal Gambar dan DataDasar Telekomunikasi - Slide week 5 Terminal Gambar dan Data
Dasar Telekomunikasi - Slide week 5 Terminal Gambar dan DataBeny Nugraha
 
contoh file persentasi sistem penyiaran televisi analog
contoh file persentasi sistem penyiaran televisi analogcontoh file persentasi sistem penyiaran televisi analog
contoh file persentasi sistem penyiaran televisi analogHamdun Seven Fold
 
Perangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdfPerangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdfiwayan suta
 
Modul Mata Pelajaran Sistem Penerima Televisi
Modul Mata Pelajaran Sistem Penerima TelevisiModul Mata Pelajaran Sistem Penerima Televisi
Modul Mata Pelajaran Sistem Penerima TelevisiMuhammad Hendra
 
Blok video tv warna
Blok video tv warnaBlok video tv warna
Blok video tv warnaasgi maldi
 
Bab vi sistem radio dan reproduksi suara1
Bab vi  sistem radio dan reproduksi suara1Bab vi  sistem radio dan reproduksi suara1
Bab vi sistem radio dan reproduksi suara1Ardhi Elka
 
sejarah perkrmbangan televisi
sejarah perkrmbangan televisisejarah perkrmbangan televisi
sejarah perkrmbangan televisiNurul Arifin S
 
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdfBagusdepok
 
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdf
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdfKuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdf
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdfFadilWijYa
 
Apa itu tv cable
Apa itu tv cableApa itu tv cable
Apa itu tv cablefay Rafida
 
Il agus sistem radio
Il agus sistem radioIl agus sistem radio
Il agus sistem radioagus saefudin
 

Similar to Fungsi dan cara kerja bagian pesawat televisi teknik (20)

Prinsip kerja penerima
Prinsip kerja penerimaPrinsip kerja penerima
Prinsip kerja penerima
 
PERTEMUAN 6.pptx
PERTEMUAN 6.pptxPERTEMUAN 6.pptx
PERTEMUAN 6.pptx
 
RPP SISTEM PENERIMA TELEVISI
RPP SISTEM PENERIMA TELEVISIRPP SISTEM PENERIMA TELEVISI
RPP SISTEM PENERIMA TELEVISI
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 5 Terminal Gambar dan Data
Dasar Telekomunikasi - Slide week 5 Terminal Gambar dan DataDasar Telekomunikasi - Slide week 5 Terminal Gambar dan Data
Dasar Telekomunikasi - Slide week 5 Terminal Gambar dan Data
 
contoh file persentasi sistem penyiaran televisi analog
contoh file persentasi sistem penyiaran televisi analogcontoh file persentasi sistem penyiaran televisi analog
contoh file persentasi sistem penyiaran televisi analog
 
Perangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdfPerangkat Produksi Penyiaran.pdf
Perangkat Produksi Penyiaran.pdf
 
Modul Mata Pelajaran Sistem Penerima Televisi
Modul Mata Pelajaran Sistem Penerima TelevisiModul Mata Pelajaran Sistem Penerima Televisi
Modul Mata Pelajaran Sistem Penerima Televisi
 
Blok video tv warna
Blok video tv warnaBlok video tv warna
Blok video tv warna
 
Bab vi sistem radio dan reproduksi suara1
Bab vi  sistem radio dan reproduksi suara1Bab vi  sistem radio dan reproduksi suara1
Bab vi sistem radio dan reproduksi suara1
 
sejarah perkrmbangan televisi
sejarah perkrmbangan televisisejarah perkrmbangan televisi
sejarah perkrmbangan televisi
 
Receiver
ReceiverReceiver
Receiver
 
Gelombang FM dan AM
Gelombang FM dan AMGelombang FM dan AM
Gelombang FM dan AM
 
Bab iv produksi sinyal audio
Bab iv produksi sinyal audioBab iv produksi sinyal audio
Bab iv produksi sinyal audio
 
Dasar - dasar Penyiaran 1
Dasar - dasar Penyiaran 1Dasar - dasar Penyiaran 1
Dasar - dasar Penyiaran 1
 
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
100292398-Materi-Teknik-Radio-Compatibility-Mode.pdf
 
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdf
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdfKuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdf
Kuliah_2_Sistem_Transmisi_Telekomunikasi.pdf
 
Tv digital wiralfi
Tv digital wiralfiTv digital wiralfi
Tv digital wiralfi
 
Apa itu tv cable
Apa itu tv cableApa itu tv cable
Apa itu tv cable
 
Il agus sistem radio
Il agus sistem radioIl agus sistem radio
Il agus sistem radio
 
Percobaan Modulasi Frequensi
Percobaan Modulasi FrequensiPercobaan Modulasi Frequensi
Percobaan Modulasi Frequensi
 

More from Nurul Arifin S

Pembuatan mesin identifikasi sidik jari sebagai kunci
Pembuatan mesin identifikasi sidik jari sebagai kunciPembuatan mesin identifikasi sidik jari sebagai kunci
Pembuatan mesin identifikasi sidik jari sebagai kunciNurul Arifin S
 
Diktat sistem basis_data
Diktat sistem basis_dataDiktat sistem basis_data
Diktat sistem basis_dataNurul Arifin S
 
Arsitektur sistem basis data
Arsitektur sistem basis dataArsitektur sistem basis data
Arsitektur sistem basis dataNurul Arifin S
 
landasan sistem basis data
landasan sistem basis datalandasan sistem basis data
landasan sistem basis dataNurul Arifin S
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatNurul Arifin S
 
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahan
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahanMakalah Pancasila dan ilmu pemerintahan
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahanNurul Arifin S
 
Sejarah Windows Dan Linux
Sejarah Windows Dan LinuxSejarah Windows Dan Linux
Sejarah Windows Dan LinuxNurul Arifin S
 
makalah komputer hardware software dan brainware
makalah komputer hardware software dan brainwaremakalah komputer hardware software dan brainware
makalah komputer hardware software dan brainwareNurul Arifin S
 
Pendidikan agama tatap muka i
Pendidikan agama tatap muka iPendidikan agama tatap muka i
Pendidikan agama tatap muka iNurul Arifin S
 
Pendidikan agama tatap muka viii
Pendidikan agama tatap muka viiiPendidikan agama tatap muka viii
Pendidikan agama tatap muka viiiNurul Arifin S
 
Pendidikan agama tatap muka vii
Pendidikan agama tatap muka viiPendidikan agama tatap muka vii
Pendidikan agama tatap muka viiNurul Arifin S
 
Pendidikan agama tatap muka v
Pendidikan agama tatap muka vPendidikan agama tatap muka v
Pendidikan agama tatap muka vNurul Arifin S
 
Pendidikan agama tatap muka iv
Pendidikan agama tatap muka ivPendidikan agama tatap muka iv
Pendidikan agama tatap muka ivNurul Arifin S
 
Pendidikan agama tatap muka iii
Pendidikan agama tatap muka iiiPendidikan agama tatap muka iii
Pendidikan agama tatap muka iiiNurul Arifin S
 
Pendidikan agama tatap muka ii
Pendidikan agama tatap muka iiPendidikan agama tatap muka ii
Pendidikan agama tatap muka iiNurul Arifin S
 
Pendidikan agama tatap muka vi
Pendidikan agama tatap muka viPendidikan agama tatap muka vi
Pendidikan agama tatap muka viNurul Arifin S
 
struktur data, stack, array, queue.
struktur data, stack, array, queue.struktur data, stack, array, queue.
struktur data, stack, array, queue.Nurul Arifin S
 

More from Nurul Arifin S (20)

Pembuatan mesin identifikasi sidik jari sebagai kunci
Pembuatan mesin identifikasi sidik jari sebagai kunciPembuatan mesin identifikasi sidik jari sebagai kunci
Pembuatan mesin identifikasi sidik jari sebagai kunci
 
Diktat sistem basis_data
Diktat sistem basis_dataDiktat sistem basis_data
Diktat sistem basis_data
 
Arsitektur sistem basis data
Arsitektur sistem basis dataArsitektur sistem basis data
Arsitektur sistem basis data
 
landasan sistem basis data
landasan sistem basis datalandasan sistem basis data
landasan sistem basis data
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Macam macam ideologi
Macam macam ideologi Macam macam ideologi
Macam macam ideologi
 
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahan
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahanMakalah Pancasila dan ilmu pemerintahan
Makalah Pancasila dan ilmu pemerintahan
 
Sejarah Windows Dan Linux
Sejarah Windows Dan LinuxSejarah Windows Dan Linux
Sejarah Windows Dan Linux
 
makalah komputer hardware software dan brainware
makalah komputer hardware software dan brainwaremakalah komputer hardware software dan brainware
makalah komputer hardware software dan brainware
 
Pendidikan agama tatap muka i
Pendidikan agama tatap muka iPendidikan agama tatap muka i
Pendidikan agama tatap muka i
 
Pendidikan agama tatap muka viii
Pendidikan agama tatap muka viiiPendidikan agama tatap muka viii
Pendidikan agama tatap muka viii
 
Pendidikan agama tatap muka vii
Pendidikan agama tatap muka viiPendidikan agama tatap muka vii
Pendidikan agama tatap muka vii
 
Pendidikan agama tatap muka v
Pendidikan agama tatap muka vPendidikan agama tatap muka v
Pendidikan agama tatap muka v
 
Pendidikan agama tatap muka iv
Pendidikan agama tatap muka ivPendidikan agama tatap muka iv
Pendidikan agama tatap muka iv
 
Pendidikan agama tatap muka iii
Pendidikan agama tatap muka iiiPendidikan agama tatap muka iii
Pendidikan agama tatap muka iii
 
Pendidikan agama tatap muka ii
Pendidikan agama tatap muka iiPendidikan agama tatap muka ii
Pendidikan agama tatap muka ii
 
Pendidikan agama tatap muka vi
Pendidikan agama tatap muka viPendidikan agama tatap muka vi
Pendidikan agama tatap muka vi
 
struktur data, stack, array, queue.
struktur data, stack, array, queue.struktur data, stack, array, queue.
struktur data, stack, array, queue.
 
struktur-data Graph
struktur-data Graphstruktur-data Graph
struktur-data Graph
 
flyback tv
flyback tvflyback tv
flyback tv
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

Fungsi dan cara kerja bagian pesawat televisi teknik

  • 2. KONSEP PESAWAT TELEVISI • Kata televisi berasal dari dua kata, yaitu tele (jauh) dan vision (pandangan). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah televisi berarti proses penyiaran gambar (diam atau bergerak) dan suara melalui gelombang frekuensi radio dan menerimanya pada pesawat penerima yang memunculkan gambar tersebut pada sebidang layar.
  • 3. • Menurut istilah teknik televisi merupakan alat untuk mengolah sinyal gambar dan suara sehingga didapat suatu gambar dan suara yang sesuai dengan yang dipancarkan oleh pemancar televisi.
  • 4. • Sebelum kita mempelajari prinsip kerja penerima TV, ada baiknya mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat dilayar TV. Gambar yang kita lihat adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi tiga warna primer yaitu merah (Red) , hijau (Green) , dan biru (Blue) . Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar TV (Transmitter) berupa sinyal krominan, sinyal luminan dan sinkronisasi.
  • 5. • Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bernama sinyal gambar. Gambar dipancarkan dengan system amplitudo modulasi (AM), sedangkan suara dengan frekuensi modulasi (FM). Kedua sistem ini digunakan untuk menghindari derau (noise) dan interferensi. Kedua sinyal informasi diatas dimodulasikan dengan RF Carrier dan dipancarkan ke angkasa melalui antena.
  • 6. SALURAN DAN STANDAR PEMANCAR TV • Kelompok frekuensi yang ditetapkan untuk transmisi sinyal disebut saluran (channel) . Masing-masing mempunyai saluran 6 MHz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran TV komersial, yaitu : • a). VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 4 (47-68 MHz). • b). VHF bidang frekuensi tinggi saluran 5 sampai 12 (174 - 230 MHz). • c). UHF saluran 21 sampai 69 (470 - 862 MHz).
  • 7. Dibawah ini adalah frekuensi-frekuensi kanal televisi yang digunakan di Indonesia. • gelombang dalam VHF adalah sebagai berikut: Gelombang 2, (54-60 MHz); Gelombang 3, (60-66 MHz) Gelombang 4, 66-72 MHz; Gelombang 5, 76-82 MHz; Gelombang 6, 82-88 MHz; Gelombang 7, 174-180 MHz; Gelombang 8, 180-186 MHz; Gelombang 9, 186-192 MHz; Gelombang 10, 192-198 MHz; Gelombang 11, 198-204 MHz; Gelombang 12, 204-210MHz; Gelombang 13, 210-216 MHz.
  • 8. • Gelombang UHF diberi nomor 14 sampai 69 dan beroperasi dalam rentang frekuensi 470 MHz sampai 806 MHz.
  • 9. Ada tiga sistem pemancar TV di dunia, yaitu : • a). National Television System Committee (NTSC) digunakan di USA. • b). Phases Alternating Line (PAL) PAL OR/PAL SECAM digunakan di Inggris. Indonesia menggunakan sistem PAL . Hal yang membedakan sistem tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa gambar dan pembawa suara. • c). Sequential Couleur a’Memorie (SECAM) digunakan di Prancis
  • 10. Fungsi dan Cara Kerja Bagian Pesawat Televisi
  • 11.
  • 12. Antena A. Antena televisi berfungsi untuk menangkap sinyal-sinyal RF yang dipancarkan oleh stasiun pemancar televisi yang kemudian diteruskan kepada rangkaian penala televisi . Berdasarkan konstruksinya, antena dapat diklasifikasikan dalam 3 macam yaitu : • Antena Yagi • Antena Perioda Logaritmis • Antena Lup B. Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima,yaitu : • Kanal VHF rendah • Kanal antenna VHF tinggi • Kanal UHF
  • 13. Rangkaian Penala (Tuner) • Pada prinsipnya fungsi tuner adalah memilih salah satu gelombang pancaran dari beberapa pesawat pemancar. • Rangkaian tuner ini terdiri atas tiga tingkatan rangkaian yang biasanya terdapat dalam satu chip ,yaitu penguat RF, pencampur (Mixer) dan osilator lokal. Keluaran dari rangkaian tuner ini sinyal frekuensi IF (Intermediate Frequency)
  • 14. Rangkaian Penguat IF VIDEO • Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal frekuensi menengah yang dihasilkan oleh mixer hingga 1000 kali. Penguatan dari rangkaian ini dikendalikan oleh AGC agar penguatan yang dihasilkan selalu konstan . Pada saat penguatan sinyal IF , frekuensifrekuensi lain yang sekiranya tidak diperlukan akan dibuang, sedangkan gelombang suara yang mungkin mengganggu gambar karena adanya interferensi diredam secukupnya.
  • 15. Rangkaian Detektor Video • Berfungsi sebagai pendeteksi dan memisahkan sinyal pembawa gambar dari sinyal gambarnya dan mencampur sinyal pembawa gambar dengan sinyal pembawa suara, sehingga menghasilkan sinyal setinggi 5,5 MHz. Sinyal video komposit yang diperoleh dari IF video out kemudian dideteksi oleh detektor video. Selain itu, juga berfungsi untuk meredam sinyal suara yang akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar.
  • 16. Rangkaian Penguat Video • Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yangberasal dari detektor video sehingga dapat menjalankan tabung gambar atau CRT (Catode Ray Tube).
  • 17. Rangkaian AGC (Automatic Gain Control) • Rangkaian AGC berfungsi mengatur penguatan pesawat secara otomatis , sehingga dihasilkan output yang setabil , jik sinyal yang diterima oleh antenna cukup kuat , maka AGC akan menurunkan tingkat penguatan RF Amp dan IF Amp , begitu pula sebaliknya . Pengaturan AGC yang kurang tepat dapat menghasilkan kualitas gambar yang kurang baik (fading), yaitu perubahan kuat sinyal yang ditangkap oleh penerima.
  • 18. Rangkaian AFT (Automatic Fine Tuning) • Pada televisi apabila kerja frekuensi oscillator penerima bergeser sedikit saja, maka dapat menyebabkan sinyal warna hilang . AFC dipakai untuk menjaga agar frekuensi oscillator di bagian tuner stabil pada saat menerima siaran . AFC bekerja dengan cara membandingkan frekuensi IF yang diterima dengan frekuensi oscillator coil AFC yang di tune pada frekuensi fixed IF . Jika kedua frekuensi itu tidak sama maka AFT akan mengeluarkan tegangan koreksi ke oscillator pada bagian tuner, sehingga kedua frekuensi itu menjadi sama.
  • 19. Rangkaian Sinkronisasi Separator • Rangkaian ini berfungsi untuk memisahkan sinyal sinkronisasi dari sinyal video komposit . Tanpa rangkaian ini tidak akan diperoleh gambar di layar CRT yang sama dengan gambar yang dikirim oleh pemancar televisi. Rangkaian pemisah sinkronisasi berupa penguat biasa yang mengambil bagian puncak dari sinyal inputnya, yang hasilnya berupa sinyal-sinyal kotak . Hasil ini akan diumpankan ke rangkaian integrator yang akan diubah menjadi sinyal gigi gergaji untuk kebutuhan bagian defleksi horizontal, dan ke rangkaian differensiator yang menghasilkan sinyal yang dibutuhkan oleh rangkaian defleksi vertkan. Frekuensi untuk masing-masing sinyal adalah 50Hz untuk vertical dan 15,625 Hz untuk horizontal
  • 20. Rangkaian Defleksi Vertikal • Rangkaian ini berfungsi untuk membangkitkan gelombang gigi gergaji yang telah disinkronkan dengan sinyal sinkronisasi vertikal yang kemudian diperkuat untuk mencapai derajat (level) yang dapat menggerakkan kumparan defleksi vertical (yoke deflection )
  • 21. Blok Vertikal • • • • Vertikal Oscilator (oleh IC Vertikal) b. Vertikal Driver (oleh IC Vertikal) c. Vertikal Amplifier (oleh IC Vertikal) d. Vertikal Out Put (Masuk ke Vertikal Defleksi Yoke)
  • 22. Rangkaian Defleksi Horisontal • Rangkaian ini berfungsi untuk membangkitkan gelombang gigi gergaji dengan frekuensi (PAL: 15.625Hz, NTSC: 15.734Hz ), diperkuat dan diberikan kepada kumparan yoke defleksi pada tabung CRT. Dalam rangkaian defleksi horisontal ada beberapa bagian yaitu osilator horizontal, horisontal drive, horisontal output dan horisontal AFC.
  • 23. Blok Horizontal • a. Horisontal Oscilator (oleh IC Oscilator Horisontal) • b. Horisontal Driver (oleh Transistor) • c. Horisontal Amplifier (oleh Transistor Horisontal) • d. Horisontal Out Put (Masuk ke Horisontal Defleksi Yoke dan Pin 1 FLYBACK)
  • 24. Sinkronisasi Warna • Didalam rangkaian sincronisasi warna, sinyal burst sinkronisasi warna didapat dari sinyal video komposit keluaran dari penguat bandpass. Sinyal burst ini dipergunakan sebagai patokan/standar sehingga dihasilkan krominan 4,43 MHz yang diperlukan untuk rangkaian switch pengubah polaritas dan modulator sinyal warna. Penguat burst hanya bekerja pada saat atau interval pengulasan horisontal melayang kembali (flyback) yang dipergunakan oleh horizontal driver.
  • 25. Automatic Color Control (ACC) • Rangkaian ACC digunakan untuk mengontrol sinyal warna agar tetap konstan dengan cara mendeteksi amplitudo burs warna dengan detektor, dan penguatan penguat bandpass dikontrol oleh tegangan searah yang berasal dari detektor ACC tersebut.
  • 26. Color Killer (Pemati Warna) • Penguat bandpass akan bekerja jika menerima gelombang televisi berwarna dan akan berhenti bekerja bila menerima gelombang televisi hitam putih. Pengaturan ini dilakukan oleh rangkaian pemati warna. Rangkaian ini berguna untuk menindas penguat warna, bila sedang tak ada sinyal krominan masuk. Ini terjadi pada waktu penerimaan sinyal hitam-putih.
  • 27. Demodulasi warna • Dengan menggunakan demodulasi warna, sinyalsinyal perbedaan warna didemodulasikan dari sinyal U dan V, karena pada pemancar sinyalsinyal itu didemodulasikan dengan sistem pembawa dihilangkan (suppressed) dan hanya sub pembawa jalur samping (side band sub carrier) sehingga diperlukan krominan 4,43 MHz dengan fasa dan frekuensi yang tepat sama seperti pada pemancar agar dapat memodulasikannya menjadi sinyal perbedaan warna yang aslinya kembali.
  • 28. Penguat Krominan • Penguat ini menguatkan frekuensi 4,43 MHz untuk sinyal krominan yang termodulasi dalam sinyal V (sinyal R-Y) dan sinyal U (sinyal B-Y). Lebar jalur penguat 2 MHz.
  • 29. Rangkaian Switching Fasa 180 (Pembelah Warna) • Dari penguat krominan, sinyal diumpankan ke colour splitter (pembelah warna). Pembelah warna ini memisahkan sinyal yang termodulasi dengan sinyal V dari sinyal yang termodulasi dengan sinyal U. Pembelah warna terdiri atas saklar PAL dan beberapa resistor. Pada akhir setiap garis, selama ditariknya garis PAL maka sinyal V diputar 180 . Sinyal U tidak mengalami putaran fasa.
  • 30. Rangkaian Output Sinyal Warna (matrix) • Di dalam rangkaian output sinyal warna, tiga buah sinyal perbedaan warna dari demodulator dan sinyal luminan dari penguat video dicampur sehingga menghasilkan warna primer merah, hijau, dan biru. Ketiga warna tersebut dikuatkan sekitar 90 sampai 150 Vpp sehingga cukup untuk menggerakkan tabung gambar berwarna.
  • 31. Detektor 5,5 MHz • Didalam televisi apabila pembawa suara dicampurkan dengan sinyal video maka akan timbul interferensi pelayangan (beat) sebesar 1070 KHz pada gambar yang diterima, Untuk mencegahnya, pembawa suara dihilangkan sebelum detektor video. Pembawa suara diambil oleh rangkaian detektor 5,5 MHz dari tingkat sebelum detektor video.
  • 32. Penguat IF Suara • Fungsi dari rangkaian ini adalah memperkuat sinyal IF yang telah dideteksi oleh detector 5,5 MHz agar mendapat level yang cukup untuk detektor FM. Penguat IF suara ini juga bertindak sebagai pembatas (limiter) untuk membuang amplitude yang tidak teratur sehingga sinyal output menjadi teratur.
  • 33. Detektor FM • Fungsi utama rangkaian ini adalah untuk mengubah frekuensi menjadi tegangan.
  • 34. Penguat Suara • Fungsi utama rangkaian ini adalah untuk memperkuat sinyal suara yang dihasilkan oleh rangkaian detector FM yang masih sangat kecil, agar daya dari sinyal suara tersebut mampu menggetarkan membran loudspeaker dan speaker akan mengubah sinyal suara menjadi suara yang dapat kita dengar.
  • 35. High Voltage Regulator • Fungsi dari rangkaian ini adalah membangkitkan tegangan tinggi kurang lebih 15.000 volt yang dipergunakan untuk men-supply kutub anoda pada tabung gambar ( CRT )
  • 36. Rangkaian Power Supply • Berfungsi untuk mengubah arus AC dari sumber tegangan 220V menjadi arus DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian dengan besar tegangan yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan dari rangkaian tersebut.
  • 37. Blok power suplay • a. AC Input (dari PLN) • b. Penyearah dan Filter (oleh Dioda dan Elco) • c. Rangkaian Triger (oleh IC Triger / pembangkit sinyal). • d. Converter tegangan tinggi (oleh FET dan STR) • e. Transformator StepDown (Penurun Tegangan) • f. Rangkaian Out Put (oleh dioda, elco, dan IC)