1. 36
Artikel 10
“KORUPSI FAKTOR PENGHANCUR DEMOKRASI”
Muhammad Faiz Authar
SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh
Demokrasi pertama kali diciptakan oleh sejarahwan yang berasal dari Yunani,
yaitu Herodatus. Demokrasi berasal dari kata demos (rakyat)dan kratos/kratein
(memerintah). Menurut istilah,demokrasi merupakan pemerintahan dari rakyat oleh
rakyat untuk rakyat. Namun, melihat keadaan bangsa ini, istilah demokrasi sudah
sangat jauh berubah dan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Salah satu
faktor penyebabnya ialah korupsi. Bahkan banyak yang mengatakan bahwa
kekuasaan tertinggi bukan lagi berada di tangan rakyat, melainkan berada di tangan
rakyat yang ber-uang. Contohnya di dalam pemilu, suara terbanyak adalah suara
rakyat yang menerima uang sumbangan dari pihak tertentu.
Bahkan Indonesia menduduki peringkat 64 negara paling korup di dunia.
Korupsi menjadi masalah serius bagi bangsa kita. Hal ini sudah mengkhawatirkan
karena kasusnya terdapat di berbagai kalangan mulai dari eksekutif, legislatif,
yudikatif bahkan swasta. Bahkan dewasa ini di partai-partai politikpun terdapat
banyak kasus korupsi.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, kasus korupsi yang telah menjerat
para elite beberapa partai politik (parpol), seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS),
Demokrat, Golkar dan lainnya memberi dampak negatif di tengah masyarakat.
Sebagai contoh, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang juga anggota
Komisi III DPR Muhammad Nazaruddin, telah terbukti melakukan tindakan yang
merugikan negara. Nazaruddin terrbukti melakukan korupsi melalui proyek
pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang. Nazaruddin terbukti bersalah
setelah menerima uang suap sebesar 4,6 miliar rupiah.
Tidak hanya itu, Menteri Pemuda Olahraga, Andi Mallarangeng, juga turut
menjadi tersangka dalam proyek pembangunan sarana dan prasarana olahraga di
Bukit Hambalang, Jawa Barat.
Selain itu, elite Partai PKS juga turut dijerat KPK dalam kasus dugaan korupsi
pengurusan impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Mantan Presiden PKS, Luthfi
Hasan Ishaq dan Ahmad Fathanah juga menjadi tersangka. Keduanya diduga
menerima uang suap dari Direktur PT Indoguna Utama, Arya Abdi Effendi dan Juard
Effendi, berjumlah 1 miliar rupiah. Kasus-kasus tersebut, tentunya dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap sebuah negara. Terlebih lagi angka golput
yang sudah semakin merajalela diakibatkan karena rakyat tidak lagi percaya kepada
para pemimpin yang korupsi. Salahkah mereka yang melakukan tindakan golput
dengan tujuan menghindari memilih pemimpin yang korupsi? Memilih pemimpin
yang tidak adil? Apakah mereka yang memilih untuk masuk dalam golongan putih
bersalah? Jelas bahwa jawabannya dapat kita ketahui bersama, para pemimpin dan
partai politiklah yang menyebabkan golput terjadi. Karena ketamakkan merekalah
golput semakin marak terjadi.
2. 37
Merujuk kepada hal tersebut, timbullah pertanyaan, apakah hal ini yang
namanya demokrasi? Apakah ini yang dinamakan pemerintahan dari rakyat oleh
rakyat untuk rakyat? Tidak, hal tersebut bukanlah demokrasi, demokrasi telah
menjadi sebuah pemerintahan yang berasal dari rakyat ber-uang oleh rakyat ber-
uang untuk mereka yang ber-uang.
Partai-partai politik terbukti mengeksploitasi demokrasi demi korupsi. Mereka
hanya mementingkan diri sendiri, menghancurkan negara,dan merugikan
rakyat.Seharusnya pemerintah harus mengambil langkah yang lebih tegas dalam
menangani masalah ini. Koruptor harus dimusnahkan dengan dijatuhkan hukuman
mati. Hukuman mati harus dilakukan agar budaya korupsi di Negara kita ini musnah.
Oleh karena itu, hindarilah korupsi agar demokrasi di negeri ini berjalan dengan
lancar.
Ada 11 prinsip yang dapat dipegang untuk memahami perkembangan
demokrasi, antara lain sebagai berikut :
a. Pemerintahan berdasarkan konstitusi
b. Pemilu yang demokratis
c. Pemerintahan lokal/desentralisasi kekuasaan
d. Pembuatan UU
e. Sistem peradilan yang independen
f. Kekuasaan lembaga kepresidenan
g. Media yang bebas
h. Kelompok-kelompok kepentingan
i. Hak masyarakat untuk tahu
j. Melindungi hak-hak minoritas
k. Kontrol sipil atas militer
Prinsip-prinsip yang patut kita demonstrasikan dalam kehidupan
berdemokrasi, antara lain sebagai berikut :
- Membiasakan untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum yang
berlaku.
- Membiasakan bertindak secara demokratis bukan otokrasi atau tirani.
- Membiasakan untuk menyelesaikan persoalan dengan musyawarah.
- Membiasakan mengadakan perubahan secara damai tidak dengan kekerasan.
- Membiasakan untuk memilih pemimpin melalui cara-cara yang demokratis.
- Selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani luhur dalam musyawarah.
- Selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah baik kepada
Tuhan, masyarakat, bangsa dan agama.
- Menggunakan kebebasan dengan penuh tanggung jawab.
- Membiasakan memberikan kritik yang bersifat membangun.
Perilaku Budaya Demokrasi Dalam Lingkungan Sehari-Hari
a. Lingkungan Keluarga
- Membiasakan diri untuk menempatkan anggota keluarga sesuai dengan
kedudukannya.
3. 38
- Membiasakan mengatasi dan memecahkan masalah dengan jalan musyawarah
mufakat.
- Saling menghargai perbedaan pendapat.
- Mendahulukan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi.
b. LingkunganSekolah
- Berusaha untuk selalu berkomunikasi dengan masyarakat sekolah
- Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti pemilihan ketua OSIS, ketua
kelas, maupun kegiatan yang lain.
- Berani mengajukan saran/pendapat.
- Berani menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding.
- Ikut serta dalam berbagai jenis pertemuan yang diselenggarakan OSIS.
- Berani mengadakan kegiatan yang merupakan realisasi dari program OSIS dan
sebagainya.
c. Lingkungan masyarakat
- Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.
- Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran yang jernih.
- Mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di desa.
- Mengikuti kegiatan kerja bakti.
- Bersama-sama memberikan pendapat demi kemajuan masyarakat.
Ada beberapa contoh perilaku yang dapat mendukung tegaknya prinsip-
prinsip demokrasi, antara lain sebagai berikut :
- Menghindarkan perbuatan otoriter.
- Melaksanakan amanat rakyat.
- Melaksanakan hak tanpa merugikan orang lain.
- Mengembangkan toleransi antar umat beragama.
- Menghormati pendapat orang lain.
- Senang ikut serta dalam kegiatan organisasi misalnya OSIS, Pramuka, PMR dan
sebagainya.
- Menentukan pemimpin dengan jalan damai melalui pemilihan,bukan melalui
uang suap dan sebagainya. Serta menerima perbedaan pendapat.
Dengan membiasakan diri mempraktekkan budaya demokrasi, maka tanpa kita
sadari dengan sendirinya kita telah menjalankan dan mengenalkan budaya demokrasi
itu sendiri. Salah satu contoh demokrasi yang paling mendasar adalah pemilihan
ketua kelas, dimana pada saat itu seluruh siswa ataupun siswi memilih pemimpin
dengan cara pemilihan. Maka dengan itu kita telah mempraktekkan budaya demokrasi
tersebut. Semoga demokrasi di Indonesia selalu berjalan dengan damai dan terhindar
dari hal-hal yang tidak sepatutnya terjadi sehingga pada akhirnya demokrasi akan
berjalan dengan lancar.