SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
ANJAR   PANGESTI
  ARDIAH WULANDARI
      EGA SAVITRI
 DILA PUTRI ANDRIANA
EKA OKTAVIA NOVITA.D
1.   Pengertian Demokrasi
     Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani
     demos yang berarti rakyat dan kratos yang
     berarti pemerintahan. Menurut Kamus Besar
     Bahasa Indonesia, demokrasi adalah
     pemerintahan oleh rakyat, kekuasaan
     tertinggi berada ditangan rakyat dan
     dijalankan langsung oleh mereka atau wakil-
     wakil yang mereka pilih dalam sistem
     pemilihan yang bebas.
Ada dua tataran berpikir mengenai demokrasi
yang harus dipisahkan antara satu dengan yang
lainnya, yaitu demokrasi sebagai ide atau konsep dan
demokrasi sebagai praksis.
     Sebagai ide atau konsep, siapapun akan dapat
menyusun suatu daftar sangat panjang mengenai
arti, makna, sikap, dan perilaku yang tergolong
demokratis. Kedaulatan tertinggi ditangan rakyat.
Kedaulatan itu berkenaan dengan kebebasan
berbicara, berkumpul dan, beserikat serta kebebasan
memilih. Keduanya merupakan contoh ide demokrasi
yang dapat diberikan.
     Sebagai praksis, demokrasi sesungguhnya sudah
menjelma menjadi sistem. Sebagai sebuah sistem,
kinerja demokrasi terikat oleh seperangkat aturan
main tertentu. Apabila dalam sistem demokrasi ini
ada orang yang tidak menaati aturan main yang
berlaku, aktivitas itu akan merusak demokrasi.
Demokrasi terbagi menjadi dua kategori :
- Demokrasi langsung, memungkinkan semua
  warga tanpa melalui pejabat yang dipilih atau
  diangkat dapat ikut dalam pembuatan
  keputusan negara.
- Demokrasi tidak langsung, digunakan sistem
  perwakilan. Setiap partai politik yang
  memenuhi syarat untuk mendapat
  kursi, menempatkan wakilnya dalam badan
  legislatif yang jumlahnya bergantung pada
  persentase perolehan suara tingkat nasional.
Seorang ilmuan politik terkenal yang secara
     mendalam mengkaji demokrasi, Robert A.
     Dahl, mengemukakan bahwa dalam budaya
     demokrasi terdapat tiga prinsip utama.
a.    Kompetensi
        Budaya demokrasi memberikan peluang
      yang sama untuk bersaing bagi setiap
      individu, kelompok, dan organisasi
      (khususnya partai politik) untuk menduduki
      posisi kekuasaan dalam pemerintah.
b. Partisipasi
       Budaya demokrasi memberikan kesempatan yang
  sama bagi semua orang untuk terlibat dalam
  pemilihan pemimpin yang bebas secara teratur dan
  terlibat dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan
  publik.
c. Kebebasan
       Budaya demokrasi memberikan jaminan
  kebebasan berpendapat, kebebasan pers, kebebasan
  mendirikan dan menjadi anggota organisasi yang
  dijamin dapat menjadi saluran partisipasi dan
  berkompetensi. Contohnya, ketika melakukan
  kompetisi, partisipasi dan aktivitas yang
  mengekspresikan kebebasan tidak dibenarkan
  apabila menimbulkan perpecahan atau disintegrasi
  bangsa karena hal ini bertentangan dengan dasar
  persatuan, tidak dibenarkan pula apabila melanggar
  peraturan yang berlaku karena bertentangan bengan
  dasar negara hukum.
Ciri khas demokrasi konstitusional ditunjukkan
oleh adanya pemerintah yang demokratis, yang
terbatas kekuasaannya, dan tidak bertindak
sewenang- wenang terhadap warga negaranya.
Gagasan bahwa kekuasaan itu perlu dibatasi
dicetuskan oleh Lord Acton dengan mengatakan
bahwa pemerintahan yang diselenggarakan manusia
itu penuh kelemahan. Kemudian menjadi terkenal
adalah Power tends to corrupt, but absolute power
corrupts absolutely. Artinya manusia yang
mempunyai kekuasaan cenderung untuk
menyalahgunakan kekuasaan itu, tetapi manusia
yang mempunyai kekuasaan tidak terbatas, pasti
akan menyalahgunakannya.
Cita- cita untuk menyelenggarakan hak- hak
politik secara efektif, mengakibatkan munculnya
gagasan untuk membatasi kekuasaan
pemerintahan dengan suatu konstitusi, baik
dengan naskah konstitusi yang tertulis maupun
dengan konstitusi tidak tertulis. Di dalam
konstitusi biasanya ditulis hak- hak warga
negara dan pembagian kekuasaan negara
sedemikian rupa sehingga kekuasaan eksekutif
diimbangi oleh kekuasaan parlemen (legislatif)
dan lembaga hukum lain, sehingga terjadi
keseimbangan kekuasaan.
Sesuai perkembangan zaman, konsep rule of law (negara
     hukum) dirumuskan kembali, terutama setelah perang dunia II,
     sehingga muncul konsep versi abad 20. International
     commission of jurists, sebagai komisi hukum internasional,
     dalam konferensinya di Bangkok 1965 merumuskan pemerintah
     yang demokratis sebagai pemerintahan yang diwarnai oleh hal
     sbb:
1.    Sehubungan dengan perlindungan konstitusional, selain
      menjamin hak- hak individu, pemerintah harus menentukan
      pula prosedur untuk perlindungan hak- hak yang dijamin.
2.     Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
3.    Pemilihan umum yang bebas.
4.    Kebebasan untuk menyatakan pendapat.
5.    Kebebasan untuk berserikat, berorganisasi, dan berposisi.
6.     Pendidikan kewarganegaraan.
Selanjutnya Mayo mengemukakan bahwa
     nilai- nilai demokrasi itu menyangkut hal berikut:
1.    Menyelesikan perselisihan dengan damai dan
      melembaga
2.    Menjamin terselenggaranya perubahan secara
      damai dalam masyarakat yang sedang berubah
3.    Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara
      teratur
4.    Membatasi pemakaian kekerasan sampai
      minimum
5.    Mengakui serta menganggap wajar adanya
      keanekaragaman dalam masyarakat
6.    Menjamin tegaknya keadilan
Dapat disimpulkan bahwa untuk
     melaksanakan nilai- nilai demokrasi perlu
     diselenggarakan berbagai lembaga menurut
     ketentuan sbb:
1.    Pemerintah yang bertanggung jawab
2.    Dewan perwakilan rakyat yang mewakili
      golongan- golongan dan kepentingan-
      kepentingan dalam masyarakat dan dipilih
      dalam pemilu yang bebas
3.    Perlu organisasi politik yang mencakup satu
      atau lebih partai politik
4.    Pers yang bebas dalam menyatakan pendapat
5.    Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin
      hak- hak asasi dan keadilan.
Demokrasi pancasila adl paham demikrasi yg
bersumber pd kepribadian dan falsafah hidup bangsa
Indonesia yg perwujudannya seperti dalam ketentuan
pembukaan UUD 1945. Adapun prinsip – prinsipnya :
1) persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia
2) keseimbangan antara hak dan kewajiban
3) pelaksanaan kebersamaan yg bertanggung jawab
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri dan orang lain
4) mewujudkan rasa keadilan sosial
5) pengambilan keputusan dg musyawarah
6) mengutamakan persatuan nasional dan
kekeluargaan
7) menjunjung tinggi tujuan dan cita – cita nasional
Menurut Prof. S. Pamuji, dempkrasi pancasila
     mengandung enam aspek berikut :
1.   Aspek formal ( menunjuk wakil rakyat secara
     bebas, terbuka, jujur untuk mencapai konsensus.)
2.   Aspek material ( mengakui masyarakat Indonesia
     sesui gambaran, harkat dan martabat tersebut. )
3.   Aspek normatif ( seperangkat norma yg
     membimbing dan menjadi kriteria pencapaian
     tujuan. )
4.   Aspek optatif ( mengetengahkan tujuan dan
     keinginan yg hendak dicapai. )
5.   Aspek organisasi ( organisasi merupakan wadah
     pelaksanaan Demokrasi Pancasila yg harus cocok
     dg tujuan yg hendak dicapai. )
6.   Aspek kejiwaan ( semangat para penyelenggara
     dan pemimpin pemerintah. )
1.   Pengertian dan ciri-cirinya
        Istilah civil society yang kini sering
     diterjemahkan dengan istilah masyarakat
     madanitampaknya semakin mendapat tempat di
     dalam wacana politik di Indonesia. Sebagai sebuah
     konsep, masyarakat madani berasal dari proses
     sejarah barat.
        Civil society dapat didefinisikan sebagai
     wilayah-wilayah kehidupan sosial yang
     terorganisasi dan diantaranya bercirikan :
     1. Kesukarelaan (voluntary)
     2. keswasembadaan (self generating)
     3. Keswadayaan (self suporting)
     4. Kemandirian tinggi berhadapan dengan negara
     5. Keterkaitan dengan norma-norma atau nilai-
     nilai hukum       yang diikuti warganya.
Secara historis civil society di Indonesia telah muncul ketika
proses transformasi, akibat modernisasi terjadi yang
menghasilkan pembentukan masyarakat baru yang berbeda
dengan masyarakat tradisional. Dengan demikian, akar civil
society di Indonesia bisa dirunut secara historissemenjak
terjadinya perubahan sosial ekonomi pada masa kolonial
Belanda.
Dalam perjalanannya, pertumbuhan civil society di Indonesia
pernah mengalami suatu masa yang cukup menjanjikan bagi
pertumbuhannya. Hal ini terjadi sejak kemerdekaan sampai
dengan 1950-an, yaitu pada saat organisasi2 sosial dan politik
dibiarkan tumbuh bebas dan memperoleh dukungan kuat dari
warga masyarakat yang baru saja merdeka.
   Pada dasawarsa terakhir abad ke-20, telah lahir kembali dalam
    wacana dan gerakan politik global sebuah istilah yang telah
    lama dilupakan, yaitu istilah civil society(masyarakat madani).
    Istilah tersebut secara konseptual dikembangkan dari
    pengalaman era pencerahan Eropa Barat abad ke-1, yaitu pada
    masa munculnya kembali di Eropa Timur pada dasawarsa
    1980-an sebagai jawaban terhadap negara dengan sistem partai
    sosialis (tunggal) yang otoriter yang kemudian dapat
    dijatuhkan. Dari Eropa Timur, gemanya kemudian menjalar
    dan menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia.
Dalam penataan politik, misalnya, rezim Orde Baru
  melakukan hal-hal berikut ini :
1. Reformasi pada tingkat elite dengan membentuk
  korporasi negara dimana militer, teknokrat, dan
  birokrat menjadi sendi-sendi utamanya.
2. Depolitisasi arus bawah melalui kebijakan masa
  mengambang dan di kalangan mahasiswa melalui
  kebijakan normalisasi kehidupan kampus.
3. Institusionalisasi politik dalam masyarakat.
1.   Perkembangan Demokrasi di Indonesia
     Perkembangan demokrasi di Indonesia telah mengalami
     pasang surut. Di pandang dari sudut perkembangan
     demokrasi, sejarah Indonesia dapat dibagi dalam tiga masa,
     yaitu :
     1. Masa Republik Indonesia I, yaitu masa Demokrasi
        Konstitusional.
     2. Masa Republik Indonesia II, yaitu masa Demokrasi
        Terpimpin.
     3. Masa Republik Indonesia III, yaitu masa Demokrasi
        Pancasila.
◦ Sistem Kenegaraan Indonesia adalah negara kesatuan yang
  menganut demokrasi, kedaulatan berada ditangan
  rakyat, berdasar UUD 1945 sebelum dilakukan
  amandemen, dan kekuasaan negara dijalankan oleh lembaga
  sebagai                      berikut                   :
  1. Kekuasaan tertinggi diberikan oleh rakyat kepada MPR
    yang berfungsi sebagai lembaga konstitutif.
◦ 2. DPR sebagai pembuat undang-undang, sebagai lembaga
    legislatif.
◦ 3. Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan disebut
    lembaga eksekutif.
◦ 4. Dewan Pertimbangan Agung (DPA) sebagai pemberi
  saran     kepada penyelenggara pemerintahan disebut
  lembaga konsultatif.
◦ 5. MA sebagai lembaga peradilan dan penguji aturan
  dibawah undang-undang di sebut lembaga yidikatif.
◦ 6. BPK sebagai lembaga yang mengaudit keuangan negara,
    disebut lembaga auditatif.
Setelah dilakukan amandemen UUD 1945, baik kesatu,
     kedua, ketiga maupun keempat, terjadi pergeseran sebagai berikut
     :
1.   MPR tidak lagi sebagai lembaga tertinggi pemegang kedaulatan
     rakyat.
2.   Komposisi MPR terdiri dari seluruh anggota DPR ditambah DPD
     yang seluruhnya dipilih oleh rakyat.
3.   Terbentuknya Mahkamah Konstitusi yang berhak menguji
     undang-undang terhadap UUD.
4.   Terbentuknya Komisi Yudisial yang mengusulkan pengangkatan
     hakim agung.
5.   Presiden dan wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat.
6.   Presiden tidak dapat membekukan dan atau membubarkan DPR.
7.   Hak prerogatif Presiden banyak yang dipangkas.
8.   Kekuasaan legislatif semakin dominan.
9.   Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dilikuidasi.
Sebulan            setelah          Indonesia
diproklamasikan, sistem pemerintah parlementer
berlaku di Indonesia walaupun UUD 1945 tidak
menghendaki demikian. Hal ini ditunjang dengan
adanya      pengumuman        pemerintah    yang
memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk
mendirikan partai politik yang mendapat sambutan
antusias kepada dari rakyat.
Sistem parlementer ini merupakan produk dari
Maklumat Wakil Presiden No. X, 16 Oktober
1945.
Sejak tanggal 17 Agustus 1950, dengan
kembalinya RI ke dalam bentuk negara
kesatuan, berlakulah UUD Sementara 1950
sebagai pengganti UUD RIS 1949. Negara
menganut sistem pemerintahan parlementer, di
mana para menteri bertanggung jawab kepada
badan legislatif (parlemen). Pada masa ini terdapat
kebebasan yang diberikan kepada rakyat tanpa
pembatas dan persyaratan yang tegas dan nyata
untuk melakukan kegiatan politik.
Mengemukakan pokok-pokok demokrasi terpimpin menurut
     Presiden Soekarno , antara lain :
1.   Demokrasi pemimpin bukan diktator
2.   Demokrasi pemimpin sesuai dengan kepribadian dan dasar hidup
     bangsa Indonesia
3.   Dlm hal kenegaraan dan kemasyarakatan dan
     kemasyarakatan, meliputi bidang politik dan kemasyarakatan
4.   Inti pimpinan adalah permusyawaratan yg dipimpin oleh hikmat
     kebijaksanaan bukan oleh perdebatan dan penyiasatan yg diakhiri
     dengan pengaduan kekuatan dan perhitungan suara pro dan
     kontra
5.   Operasi yg melahirkan pendapat yg sehat dan
     membangun, diharuskan dalam demokrasi terpimpin
6.   Demokrasi terpimpin adalah alat, bukan tujuan
7.   Tujuan melaksanakan demokrasi pemimpin adalah mencapai
     masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual
8.   Mengenal kebebasan berserikat dan berkumpul dan berbicara
     dalam batas2 tertentu yaitu batas keselamatan negara, batas
     kepentingan rakyat banyak, batas kesusilanan dan batas
     pertanggungjawaban kepada Tuhan dan seterusnya.
1)   Ditetapkannya 10 partai politik yang masih diakui
     yaitu PNI, NU, PKI, Partindo PSII Arudji, dan Partai
     Katolit, Murba, IPKI, Perti dan parkindo.
2)   Tanggal 17 Agustus 1960 Presiden membubarkan
     dua partai yaitu Masyumi dan PSI, dan apabila
     pernyataan ini tidak juga diacuhkan maka
     pembubaran partai akan lebih luas lg.
3)   Tanggal 30 Desember 1959 terbentuk Front
     Nasional yg kemudian akhirnya membentuk
     kekuasaan yg sangat besar dan bahkan secara riil
     bertindak sebagai parpol.
4)   Dengan tidak adanya pemilu, maka kebebasan
     mengeluarkan pendapat pada hakikatnya sudah
     tidak ada lagi ,
Lemahnya pelaksanaan demokrasi pd masa
 orde baru trjd krn moral penguasanya jg memang
 terdpt berbagai kelemahan yg terkandung dlm
 pasal-pasal UUD 1945. Oleh krn itu,selain
 melakukan reformasi dlm bidang politik untuk
 tegaknya demokrasi melalui perubahan
 perundang-undangan,jg diperlukan amandemen
 UUD 1945.

D. Pemilu Sebagai Sarana Demokrasi
1.Sekilas Pemilu di Indonesia
  Pemilu 1995 yg didasarkan pd UU No.7 Thn 1953
  berjalan demokratis serta relatif aman dan
  damai.Walaupun secara formal,UU No.7/1953
  sama sekali tdk menyebut secara spesifik
  keterlibatan warga neg dlm badan penyelenggara
  dan pengawas pemilu,tetapi warga neg lewat
  partai politik dpt mengimbangi pemaksaan
  kehendak oleh pejabat lokal.
Orde baru dibawah pimpinan Soeharto pada
awalnya dimaksudkan utk mengembalikan keadaan
Indonesia yg kacau setelah pemberontakan PKI Sept
1965. Pada awalnya,orde baru utk memperbaiki nasib
bangsa dlm berbagai bidang.Dalam bidang politik
dibuatlah UU No.15 Thn 1969 Tentang Pemilu,UU No.16
Thn 1969 Tentang Susunan dan Kedudukan MPR,DPR
dan DPRD. Atas dasar UU tersebut orde baru
mengadakan pemilu pertama. Dalam UUD 1945
Presiden hanyalah mandataris MPR dan diawasi oleh
DPR.Pada akhirnya,badai krisis ekonomi menjalar
menjadi krisis multi dimensi.Rakyat yg dipelopori
mahasiswa menuntut dilakukannya reformasi di segala
bidang.Akhirrnya,runtuhlah orde baru bersamaan
mundurnya Soeharto pada tgl 21 Mei 1998.
Pemilu selama rezim Soeharto (Pemerintahan
Orde Baru),jauh sekali dr sistem politik yg
dianggap demokratis.Selama enam kali
diselenggarakan pemilu oleh rezim
Soeharto, peluang utk memberdayakan rakyat
terbelenggu oleh perangkat perundang-
undangan bidang politik.
    Pemilu 1999 yg diselenggarakan setelah
mundurnya Soeharto sbg Presiden RI membawa
sejumlah harapan baru demokratisasi politik.
    Pemilu 1999 yg diselenggarakn berdasarkn
UU No.3 Thn 1999 telah menandai babak baru
perubahan pemilu di Indonesia,yg berbeda dg
pemilu masa orde baru.Di dlm sistem pemilu
1999partai pollitik mempunyai hak terlibat
secara intensifdlm proses pemilu sejak KPU
dibentuk shg diharapkan mampu berfungsi sbg
otoritas pengatur pemilu yg independen.
Pemilu 2004,yg ditetapkan pelaksanaanya pd 5
April 2004 diseelenggaraan utk memilih anggota
DPR,DPD,DPRD Provinsi,dan DPRD Kabupaten/Kota
(Pasal 3).Partisipasi masyarkt dlm penyelenggaan
pemilu 2004 diberikan peluang amat besar.Ditandai
dg smakin trbukany masyarakat utk mjd
penyelenggara pemilu di dlm KPU.
    Jk dicermati dr pemilu 1955,1999,2004,tampak
ada pergeseran pembangunan politik dan proses
pelembagaan politik.Pd pemilu 1955 partai politik
bersama-sama pemerintah mjd badan penyelengara
pemilu.Barulah pd pemilu 1999, keterlibatan
masyarkt melalui partai politik dan organisasi
pemantauan pemilu diberikan porsi cukup
besar.Penyelenggaraan pemilu 2004 mjd tantangan
tersendiri bagi masyarakat krn penyelenggara dan
pengawas pemilu dr masyarakat (bkn birokrasi
pemerintah).
2. Dasar Pemikiran Pemilu
     NKRI adalah neg kesatuan yg berdasarkan
 kedaulatan rakyat.Untuk melaksanakan
 prinsip kedaulatan rakyat yg dipimpin oleh
 hikmat kebijaksanaan dlm
 permusyawaratan/perwakilan rakyat yg
 anggota-anggotanya dipilih melalui pemilu
 yg dilaksanakan secara demokratis dan
 keterbukaan.Pemerintah negara yg dibentuk
 melalui pemilu itu adalah berasal dari
 rakyat,dijalankan sesuai kehendak rakyat dan
 diabdikan utk kesejahteraan rakyat.
Penyelenggaraan negara yg menyimpang dr
Ideologi Pancasila dan mekanisme UUD 1945
telah mengakibatkan ketidakseimbangan
kekuasaan diantara lembaga-lembaga negara.
Penyelenggaraan negara semakin jauh dari cita-
cita demokrasi dan kemerdekaan.Kekuasaan
presiden berlebihan yg melahirkan budaya
korupsi,kolusi dan nepotisme shg tjd krisis
multi dimensional pd hampir seluruh aspek
kehidupan. Awal keberhasilan gerakan reformasi
ditandai dg mundurnya Presiden Soeharto
diganti oleh wakil presiden Prof.Dr.BJ.Habibie pd
tgl 21 Mei 1998.
3. Tujuan Pemilihan Umum
     Pemilu bertujuan utk memilih wakil rakyat utk
  duduk di dlm lembaga permusyawaratan/
  perwakilan rakyat,membentuk pemerintahan,
  melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan
  dan mempertahankan keutuhan NKRI.
4. Asas Pmilihan Umum
     Pemilu diselenggarakan secara demokratis
  dan transparan,berdasarkan asas jujur,umum,
  bebas,dan rahasia.Asas itu didasarkan pada
  Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
  Republik Indonesia Nomor XIV/MPR 1998 ttg
  Perubahan dan Tambahan Atas Ketetapan Majelis
  Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
  Nomor III/MPR/1988 ttg pemilu.

More Related Content

What's hot

Materippknsmaxiibab7
Materippknsmaxiibab7Materippknsmaxiibab7
Materippknsmaxiibab7abd_
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 4
Rangkuman PKN kelas X BAB 4Rangkuman PKN kelas X BAB 4
Rangkuman PKN kelas X BAB 4Tiara Azarine
 
Pkn, negara dan konstitusi
Pkn, negara dan konstitusiPkn, negara dan konstitusi
Pkn, negara dan konstitusiRahma Sheilla
 
PKN BAB 5 KELAS 8
PKN BAB 5  KELAS 8 PKN BAB 5  KELAS 8
PKN BAB 5 KELAS 8 Raechan Anam
 
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi ManusiaPKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi ManusiaVERGITA HANDOKO
 
Materippknsmaxiibab1
Materippknsmaxiibab1Materippknsmaxiibab1
Materippknsmaxiibab1abd_
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia07051994
 
PPKn SMA kelas X 2013
PPKn SMA kelas X 2013PPKn SMA kelas X 2013
PPKn SMA kelas X 2013Eri Krismiya
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiOperator Warnet Vast Raha
 
Materippknsmaxiibab3
Materippknsmaxiibab3Materippknsmaxiibab3
Materippknsmaxiibab3abd_
 
3. negara dan konstitusi
3. negara dan konstitusi3. negara dan konstitusi
3. negara dan konstitusiMardiah Ahmad
 
04. konstitusi-negara-indonesia
04. konstitusi-negara-indonesia04. konstitusi-negara-indonesia
04. konstitusi-negara-indonesiamuhammad haikel
 
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Iko Ishva
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesiaworodyah
 

What's hot (20)

Materippknsmaxiibab7
Materippknsmaxiibab7Materippknsmaxiibab7
Materippknsmaxiibab7
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 4
Rangkuman PKN kelas X BAB 4Rangkuman PKN kelas X BAB 4
Rangkuman PKN kelas X BAB 4
 
Pkn, negara dan konstitusi
Pkn, negara dan konstitusiPkn, negara dan konstitusi
Pkn, negara dan konstitusi
 
PKN BAB 5 KELAS 8
PKN BAB 5  KELAS 8 PKN BAB 5  KELAS 8
PKN BAB 5 KELAS 8
 
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi ManusiaPKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
 
Materippknsmaxiibab1
Materippknsmaxiibab1Materippknsmaxiibab1
Materippknsmaxiibab1
 
Makalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanMakalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraan
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
PPKn SMA kelas X 2013
PPKn SMA kelas X 2013PPKn SMA kelas X 2013
PPKn SMA kelas X 2013
 
Pkn kelas 9 bab 3 upload
Pkn kelas 9 bab 3 uploadPkn kelas 9 bab 3 upload
Pkn kelas 9 bab 3 upload
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Kelas xii bab 2 baru
Kelas xii bab 2 baruKelas xii bab 2 baru
Kelas xii bab 2 baru
 
Materippknsmaxiibab3
Materippknsmaxiibab3Materippknsmaxiibab3
Materippknsmaxiibab3
 
Sistem Ketatanegaraan
Sistem KetatanegaraanSistem Ketatanegaraan
Sistem Ketatanegaraan
 
3. negara dan konstitusi
3. negara dan konstitusi3. negara dan konstitusi
3. negara dan konstitusi
 
04. konstitusi-negara-indonesia
04. konstitusi-negara-indonesia04. konstitusi-negara-indonesia
04. konstitusi-negara-indonesia
 
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
 

Similar to Kwn bab 4

Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaWarnet Raha
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaChe Bintank
 
Budaya demokrasi dalam masyarakat madanii
Budaya demokrasi dalam masyarakat madaniiBudaya demokrasi dalam masyarakat madanii
Budaya demokrasi dalam masyarakat madaniirosie_lv
 
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesiaPerkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesiaWahyuElfina
 
Ppt pp kn demokrasi indonesia
Ppt pp kn demokrasi indonesiaPpt pp kn demokrasi indonesia
Ppt pp kn demokrasi indonesiayuhanaenggar
 
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.docnabilakpum
 
riyandita pagestuti.pptx
riyandita pagestuti.pptxriyandita pagestuti.pptx
riyandita pagestuti.pptxAhlunNaza4
 
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...Eny Ardhika Putri
 
Universitas gunadarma
Universitas gunadarmaUniversitas gunadarma
Universitas gunadarmaasnanjagau
 

Similar to Kwn bab 4 (20)

Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Paper Demokrasi
Paper DemokrasiPaper Demokrasi
Paper Demokrasi
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Makalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasiMakalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasi
 
Budaya demokrasi dalam masyarakat madanii
Budaya demokrasi dalam masyarakat madaniiBudaya demokrasi dalam masyarakat madanii
Budaya demokrasi dalam masyarakat madanii
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesiaPerkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
 
Makalah Demokrasi
Makalah DemokrasiMakalah Demokrasi
Makalah Demokrasi
 
Ppt pp kn demokrasi indonesia
Ppt pp kn demokrasi indonesiaPpt pp kn demokrasi indonesia
Ppt pp kn demokrasi indonesia
 
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
 
riyandita pagestuti.pptx
riyandita pagestuti.pptxriyandita pagestuti.pptx
riyandita pagestuti.pptx
 
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
 
Universitas gunadarma
Universitas gunadarmaUniversitas gunadarma
Universitas gunadarma
 

More from 07051994

Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa07051994
 
Boiling ega
Boiling egaBoiling ega
Boiling ega07051994
 
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiikDeterminasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik07051994
 
Pancasila bab ii
Pancasila bab iiPancasila bab ii
Pancasila bab ii07051994
 
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiikDeterminasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik07051994
 
Prilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatanPrilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatan07051994
 
Sariawaaaaaan(stomatitis)
Sariawaaaaaan(stomatitis)Sariawaaaaaan(stomatitis)
Sariawaaaaaan(stomatitis)07051994
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation207051994
 
Ikm rumah sehat
Ikm rumah sehatIkm rumah sehat
Ikm rumah sehat07051994
 
Ikm kia anak
Ikm kia anakIkm kia anak
Ikm kia anak07051994
 
Ikm ibu hamil
Ikm ibu hamilIkm ibu hamil
Ikm ibu hamil07051994
 
Antiseptik
AntiseptikAntiseptik
Antiseptik07051994
 
Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 1Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 107051994
 
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuueeFarmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee07051994
 
Keterangan gingivitis
Keterangan gingivitisKeterangan gingivitis
Keterangan gingivitis07051994
 
Flash card gingivitis
Flash card gingivitisFlash card gingivitis
Flash card gingivitis07051994
 
Keterangan karies gigi
Keterangan karies gigiKeterangan karies gigi
Keterangan karies gigi07051994
 
Flash card karies ega
Flash card karies egaFlash card karies ega
Flash card karies ega07051994
 
Keterangan karang gigi
Keterangan karang gigiKeterangan karang gigi
Keterangan karang gigi07051994
 
Flash card calculus
Flash card calculusFlash card calculus
Flash card calculus07051994
 

More from 07051994 (20)

Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa
 
Boiling ega
Boiling egaBoiling ega
Boiling ega
 
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiikDeterminasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
 
Pancasila bab ii
Pancasila bab iiPancasila bab ii
Pancasila bab ii
 
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiikDeterminasi gigi molar decidui bawah syiiiik
Determinasi gigi molar decidui bawah syiiiik
 
Prilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatanPrilaku lingkup kesehatan
Prilaku lingkup kesehatan
 
Sariawaaaaaan(stomatitis)
Sariawaaaaaan(stomatitis)Sariawaaaaaan(stomatitis)
Sariawaaaaaan(stomatitis)
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Ikm rumah sehat
Ikm rumah sehatIkm rumah sehat
Ikm rumah sehat
 
Ikm kia anak
Ikm kia anakIkm kia anak
Ikm kia anak
 
Ikm ibu hamil
Ikm ibu hamilIkm ibu hamil
Ikm ibu hamil
 
Antiseptik
AntiseptikAntiseptik
Antiseptik
 
Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 1Farmakologi tugas kel 1
Farmakologi tugas kel 1
 
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuueeFarmakologi tugas kel 1 yuhuuee
Farmakologi tugas kel 1 yuhuuee
 
Keterangan gingivitis
Keterangan gingivitisKeterangan gingivitis
Keterangan gingivitis
 
Flash card gingivitis
Flash card gingivitisFlash card gingivitis
Flash card gingivitis
 
Keterangan karies gigi
Keterangan karies gigiKeterangan karies gigi
Keterangan karies gigi
 
Flash card karies ega
Flash card karies egaFlash card karies ega
Flash card karies ega
 
Keterangan karang gigi
Keterangan karang gigiKeterangan karang gigi
Keterangan karang gigi
 
Flash card calculus
Flash card calculusFlash card calculus
Flash card calculus
 

Kwn bab 4

  • 1. ANJAR PANGESTI ARDIAH WULANDARI EGA SAVITRI DILA PUTRI ANDRIANA EKA OKTAVIA NOVITA.D
  • 2. 1. Pengertian Demokrasi Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau wakil- wakil yang mereka pilih dalam sistem pemilihan yang bebas.
  • 3. Ada dua tataran berpikir mengenai demokrasi yang harus dipisahkan antara satu dengan yang lainnya, yaitu demokrasi sebagai ide atau konsep dan demokrasi sebagai praksis. Sebagai ide atau konsep, siapapun akan dapat menyusun suatu daftar sangat panjang mengenai arti, makna, sikap, dan perilaku yang tergolong demokratis. Kedaulatan tertinggi ditangan rakyat. Kedaulatan itu berkenaan dengan kebebasan berbicara, berkumpul dan, beserikat serta kebebasan memilih. Keduanya merupakan contoh ide demokrasi yang dapat diberikan. Sebagai praksis, demokrasi sesungguhnya sudah menjelma menjadi sistem. Sebagai sebuah sistem, kinerja demokrasi terikat oleh seperangkat aturan main tertentu. Apabila dalam sistem demokrasi ini ada orang yang tidak menaati aturan main yang berlaku, aktivitas itu akan merusak demokrasi.
  • 4. Demokrasi terbagi menjadi dua kategori : - Demokrasi langsung, memungkinkan semua warga tanpa melalui pejabat yang dipilih atau diangkat dapat ikut dalam pembuatan keputusan negara. - Demokrasi tidak langsung, digunakan sistem perwakilan. Setiap partai politik yang memenuhi syarat untuk mendapat kursi, menempatkan wakilnya dalam badan legislatif yang jumlahnya bergantung pada persentase perolehan suara tingkat nasional.
  • 5. Seorang ilmuan politik terkenal yang secara mendalam mengkaji demokrasi, Robert A. Dahl, mengemukakan bahwa dalam budaya demokrasi terdapat tiga prinsip utama. a. Kompetensi Budaya demokrasi memberikan peluang yang sama untuk bersaing bagi setiap individu, kelompok, dan organisasi (khususnya partai politik) untuk menduduki posisi kekuasaan dalam pemerintah.
  • 6. b. Partisipasi Budaya demokrasi memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk terlibat dalam pemilihan pemimpin yang bebas secara teratur dan terlibat dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik. c. Kebebasan Budaya demokrasi memberikan jaminan kebebasan berpendapat, kebebasan pers, kebebasan mendirikan dan menjadi anggota organisasi yang dijamin dapat menjadi saluran partisipasi dan berkompetensi. Contohnya, ketika melakukan kompetisi, partisipasi dan aktivitas yang mengekspresikan kebebasan tidak dibenarkan apabila menimbulkan perpecahan atau disintegrasi bangsa karena hal ini bertentangan dengan dasar persatuan, tidak dibenarkan pula apabila melanggar peraturan yang berlaku karena bertentangan bengan dasar negara hukum.
  • 7. Ciri khas demokrasi konstitusional ditunjukkan oleh adanya pemerintah yang demokratis, yang terbatas kekuasaannya, dan tidak bertindak sewenang- wenang terhadap warga negaranya. Gagasan bahwa kekuasaan itu perlu dibatasi dicetuskan oleh Lord Acton dengan mengatakan bahwa pemerintahan yang diselenggarakan manusia itu penuh kelemahan. Kemudian menjadi terkenal adalah Power tends to corrupt, but absolute power corrupts absolutely. Artinya manusia yang mempunyai kekuasaan cenderung untuk menyalahgunakan kekuasaan itu, tetapi manusia yang mempunyai kekuasaan tidak terbatas, pasti akan menyalahgunakannya.
  • 8. Cita- cita untuk menyelenggarakan hak- hak politik secara efektif, mengakibatkan munculnya gagasan untuk membatasi kekuasaan pemerintahan dengan suatu konstitusi, baik dengan naskah konstitusi yang tertulis maupun dengan konstitusi tidak tertulis. Di dalam konstitusi biasanya ditulis hak- hak warga negara dan pembagian kekuasaan negara sedemikian rupa sehingga kekuasaan eksekutif diimbangi oleh kekuasaan parlemen (legislatif) dan lembaga hukum lain, sehingga terjadi keseimbangan kekuasaan.
  • 9. Sesuai perkembangan zaman, konsep rule of law (negara hukum) dirumuskan kembali, terutama setelah perang dunia II, sehingga muncul konsep versi abad 20. International commission of jurists, sebagai komisi hukum internasional, dalam konferensinya di Bangkok 1965 merumuskan pemerintah yang demokratis sebagai pemerintahan yang diwarnai oleh hal sbb: 1. Sehubungan dengan perlindungan konstitusional, selain menjamin hak- hak individu, pemerintah harus menentukan pula prosedur untuk perlindungan hak- hak yang dijamin. 2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak. 3. Pemilihan umum yang bebas. 4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat. 5. Kebebasan untuk berserikat, berorganisasi, dan berposisi. 6. Pendidikan kewarganegaraan.
  • 10. Selanjutnya Mayo mengemukakan bahwa nilai- nilai demokrasi itu menyangkut hal berikut: 1. Menyelesikan perselisihan dengan damai dan melembaga 2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam masyarakat yang sedang berubah 3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur 4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum 5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman dalam masyarakat 6. Menjamin tegaknya keadilan
  • 11. Dapat disimpulkan bahwa untuk melaksanakan nilai- nilai demokrasi perlu diselenggarakan berbagai lembaga menurut ketentuan sbb: 1. Pemerintah yang bertanggung jawab 2. Dewan perwakilan rakyat yang mewakili golongan- golongan dan kepentingan- kepentingan dalam masyarakat dan dipilih dalam pemilu yang bebas 3. Perlu organisasi politik yang mencakup satu atau lebih partai politik 4. Pers yang bebas dalam menyatakan pendapat 5. Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak- hak asasi dan keadilan.
  • 12. Demokrasi pancasila adl paham demikrasi yg bersumber pd kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yg perwujudannya seperti dalam ketentuan pembukaan UUD 1945. Adapun prinsip – prinsipnya : 1) persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia 2) keseimbangan antara hak dan kewajiban 3) pelaksanaan kebersamaan yg bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri dan orang lain 4) mewujudkan rasa keadilan sosial 5) pengambilan keputusan dg musyawarah 6) mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan 7) menjunjung tinggi tujuan dan cita – cita nasional
  • 13. Menurut Prof. S. Pamuji, dempkrasi pancasila mengandung enam aspek berikut : 1. Aspek formal ( menunjuk wakil rakyat secara bebas, terbuka, jujur untuk mencapai konsensus.) 2. Aspek material ( mengakui masyarakat Indonesia sesui gambaran, harkat dan martabat tersebut. ) 3. Aspek normatif ( seperangkat norma yg membimbing dan menjadi kriteria pencapaian tujuan. ) 4. Aspek optatif ( mengetengahkan tujuan dan keinginan yg hendak dicapai. ) 5. Aspek organisasi ( organisasi merupakan wadah pelaksanaan Demokrasi Pancasila yg harus cocok dg tujuan yg hendak dicapai. ) 6. Aspek kejiwaan ( semangat para penyelenggara dan pemimpin pemerintah. )
  • 14. 1. Pengertian dan ciri-cirinya Istilah civil society yang kini sering diterjemahkan dengan istilah masyarakat madanitampaknya semakin mendapat tempat di dalam wacana politik di Indonesia. Sebagai sebuah konsep, masyarakat madani berasal dari proses sejarah barat. Civil society dapat didefinisikan sebagai wilayah-wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan diantaranya bercirikan : 1. Kesukarelaan (voluntary) 2. keswasembadaan (self generating) 3. Keswadayaan (self suporting) 4. Kemandirian tinggi berhadapan dengan negara 5. Keterkaitan dengan norma-norma atau nilai- nilai hukum yang diikuti warganya.
  • 15. Secara historis civil society di Indonesia telah muncul ketika proses transformasi, akibat modernisasi terjadi yang menghasilkan pembentukan masyarakat baru yang berbeda dengan masyarakat tradisional. Dengan demikian, akar civil society di Indonesia bisa dirunut secara historissemenjak terjadinya perubahan sosial ekonomi pada masa kolonial Belanda. Dalam perjalanannya, pertumbuhan civil society di Indonesia pernah mengalami suatu masa yang cukup menjanjikan bagi pertumbuhannya. Hal ini terjadi sejak kemerdekaan sampai dengan 1950-an, yaitu pada saat organisasi2 sosial dan politik dibiarkan tumbuh bebas dan memperoleh dukungan kuat dari warga masyarakat yang baru saja merdeka.
  • 16. Pada dasawarsa terakhir abad ke-20, telah lahir kembali dalam wacana dan gerakan politik global sebuah istilah yang telah lama dilupakan, yaitu istilah civil society(masyarakat madani). Istilah tersebut secara konseptual dikembangkan dari pengalaman era pencerahan Eropa Barat abad ke-1, yaitu pada masa munculnya kembali di Eropa Timur pada dasawarsa 1980-an sebagai jawaban terhadap negara dengan sistem partai sosialis (tunggal) yang otoriter yang kemudian dapat dijatuhkan. Dari Eropa Timur, gemanya kemudian menjalar dan menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia.
  • 17. Dalam penataan politik, misalnya, rezim Orde Baru melakukan hal-hal berikut ini : 1. Reformasi pada tingkat elite dengan membentuk korporasi negara dimana militer, teknokrat, dan birokrat menjadi sendi-sendi utamanya. 2. Depolitisasi arus bawah melalui kebijakan masa mengambang dan di kalangan mahasiswa melalui kebijakan normalisasi kehidupan kampus. 3. Institusionalisasi politik dalam masyarakat.
  • 18. 1. Perkembangan Demokrasi di Indonesia Perkembangan demokrasi di Indonesia telah mengalami pasang surut. Di pandang dari sudut perkembangan demokrasi, sejarah Indonesia dapat dibagi dalam tiga masa, yaitu : 1. Masa Republik Indonesia I, yaitu masa Demokrasi Konstitusional. 2. Masa Republik Indonesia II, yaitu masa Demokrasi Terpimpin. 3. Masa Republik Indonesia III, yaitu masa Demokrasi Pancasila.
  • 19. ◦ Sistem Kenegaraan Indonesia adalah negara kesatuan yang menganut demokrasi, kedaulatan berada ditangan rakyat, berdasar UUD 1945 sebelum dilakukan amandemen, dan kekuasaan negara dijalankan oleh lembaga sebagai berikut : 1. Kekuasaan tertinggi diberikan oleh rakyat kepada MPR yang berfungsi sebagai lembaga konstitutif. ◦ 2. DPR sebagai pembuat undang-undang, sebagai lembaga legislatif. ◦ 3. Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan disebut lembaga eksekutif. ◦ 4. Dewan Pertimbangan Agung (DPA) sebagai pemberi saran kepada penyelenggara pemerintahan disebut lembaga konsultatif. ◦ 5. MA sebagai lembaga peradilan dan penguji aturan dibawah undang-undang di sebut lembaga yidikatif. ◦ 6. BPK sebagai lembaga yang mengaudit keuangan negara, disebut lembaga auditatif.
  • 20. Setelah dilakukan amandemen UUD 1945, baik kesatu, kedua, ketiga maupun keempat, terjadi pergeseran sebagai berikut : 1. MPR tidak lagi sebagai lembaga tertinggi pemegang kedaulatan rakyat. 2. Komposisi MPR terdiri dari seluruh anggota DPR ditambah DPD yang seluruhnya dipilih oleh rakyat. 3. Terbentuknya Mahkamah Konstitusi yang berhak menguji undang-undang terhadap UUD. 4. Terbentuknya Komisi Yudisial yang mengusulkan pengangkatan hakim agung. 5. Presiden dan wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat. 6. Presiden tidak dapat membekukan dan atau membubarkan DPR. 7. Hak prerogatif Presiden banyak yang dipangkas. 8. Kekuasaan legislatif semakin dominan. 9. Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dilikuidasi.
  • 21. Sebulan setelah Indonesia diproklamasikan, sistem pemerintah parlementer berlaku di Indonesia walaupun UUD 1945 tidak menghendaki demikian. Hal ini ditunjang dengan adanya pengumuman pemerintah yang memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk mendirikan partai politik yang mendapat sambutan antusias kepada dari rakyat. Sistem parlementer ini merupakan produk dari Maklumat Wakil Presiden No. X, 16 Oktober 1945.
  • 22. Sejak tanggal 17 Agustus 1950, dengan kembalinya RI ke dalam bentuk negara kesatuan, berlakulah UUD Sementara 1950 sebagai pengganti UUD RIS 1949. Negara menganut sistem pemerintahan parlementer, di mana para menteri bertanggung jawab kepada badan legislatif (parlemen). Pada masa ini terdapat kebebasan yang diberikan kepada rakyat tanpa pembatas dan persyaratan yang tegas dan nyata untuk melakukan kegiatan politik.
  • 23. Mengemukakan pokok-pokok demokrasi terpimpin menurut Presiden Soekarno , antara lain : 1. Demokrasi pemimpin bukan diktator 2. Demokrasi pemimpin sesuai dengan kepribadian dan dasar hidup bangsa Indonesia 3. Dlm hal kenegaraan dan kemasyarakatan dan kemasyarakatan, meliputi bidang politik dan kemasyarakatan 4. Inti pimpinan adalah permusyawaratan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan bukan oleh perdebatan dan penyiasatan yg diakhiri dengan pengaduan kekuatan dan perhitungan suara pro dan kontra 5. Operasi yg melahirkan pendapat yg sehat dan membangun, diharuskan dalam demokrasi terpimpin 6. Demokrasi terpimpin adalah alat, bukan tujuan 7. Tujuan melaksanakan demokrasi pemimpin adalah mencapai masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual 8. Mengenal kebebasan berserikat dan berkumpul dan berbicara dalam batas2 tertentu yaitu batas keselamatan negara, batas kepentingan rakyat banyak, batas kesusilanan dan batas pertanggungjawaban kepada Tuhan dan seterusnya.
  • 24. 1) Ditetapkannya 10 partai politik yang masih diakui yaitu PNI, NU, PKI, Partindo PSII Arudji, dan Partai Katolit, Murba, IPKI, Perti dan parkindo. 2) Tanggal 17 Agustus 1960 Presiden membubarkan dua partai yaitu Masyumi dan PSI, dan apabila pernyataan ini tidak juga diacuhkan maka pembubaran partai akan lebih luas lg. 3) Tanggal 30 Desember 1959 terbentuk Front Nasional yg kemudian akhirnya membentuk kekuasaan yg sangat besar dan bahkan secara riil bertindak sebagai parpol. 4) Dengan tidak adanya pemilu, maka kebebasan mengeluarkan pendapat pada hakikatnya sudah tidak ada lagi ,
  • 25. Lemahnya pelaksanaan demokrasi pd masa orde baru trjd krn moral penguasanya jg memang terdpt berbagai kelemahan yg terkandung dlm pasal-pasal UUD 1945. Oleh krn itu,selain melakukan reformasi dlm bidang politik untuk tegaknya demokrasi melalui perubahan perundang-undangan,jg diperlukan amandemen UUD 1945. D. Pemilu Sebagai Sarana Demokrasi 1.Sekilas Pemilu di Indonesia Pemilu 1995 yg didasarkan pd UU No.7 Thn 1953 berjalan demokratis serta relatif aman dan damai.Walaupun secara formal,UU No.7/1953 sama sekali tdk menyebut secara spesifik keterlibatan warga neg dlm badan penyelenggara dan pengawas pemilu,tetapi warga neg lewat partai politik dpt mengimbangi pemaksaan kehendak oleh pejabat lokal.
  • 26. Orde baru dibawah pimpinan Soeharto pada awalnya dimaksudkan utk mengembalikan keadaan Indonesia yg kacau setelah pemberontakan PKI Sept 1965. Pada awalnya,orde baru utk memperbaiki nasib bangsa dlm berbagai bidang.Dalam bidang politik dibuatlah UU No.15 Thn 1969 Tentang Pemilu,UU No.16 Thn 1969 Tentang Susunan dan Kedudukan MPR,DPR dan DPRD. Atas dasar UU tersebut orde baru mengadakan pemilu pertama. Dalam UUD 1945 Presiden hanyalah mandataris MPR dan diawasi oleh DPR.Pada akhirnya,badai krisis ekonomi menjalar menjadi krisis multi dimensi.Rakyat yg dipelopori mahasiswa menuntut dilakukannya reformasi di segala bidang.Akhirrnya,runtuhlah orde baru bersamaan mundurnya Soeharto pada tgl 21 Mei 1998.
  • 27. Pemilu selama rezim Soeharto (Pemerintahan Orde Baru),jauh sekali dr sistem politik yg dianggap demokratis.Selama enam kali diselenggarakan pemilu oleh rezim Soeharto, peluang utk memberdayakan rakyat terbelenggu oleh perangkat perundang- undangan bidang politik. Pemilu 1999 yg diselenggarakan setelah mundurnya Soeharto sbg Presiden RI membawa sejumlah harapan baru demokratisasi politik. Pemilu 1999 yg diselenggarakn berdasarkn UU No.3 Thn 1999 telah menandai babak baru perubahan pemilu di Indonesia,yg berbeda dg pemilu masa orde baru.Di dlm sistem pemilu 1999partai pollitik mempunyai hak terlibat secara intensifdlm proses pemilu sejak KPU dibentuk shg diharapkan mampu berfungsi sbg otoritas pengatur pemilu yg independen.
  • 28. Pemilu 2004,yg ditetapkan pelaksanaanya pd 5 April 2004 diseelenggaraan utk memilih anggota DPR,DPD,DPRD Provinsi,dan DPRD Kabupaten/Kota (Pasal 3).Partisipasi masyarkt dlm penyelenggaan pemilu 2004 diberikan peluang amat besar.Ditandai dg smakin trbukany masyarakat utk mjd penyelenggara pemilu di dlm KPU. Jk dicermati dr pemilu 1955,1999,2004,tampak ada pergeseran pembangunan politik dan proses pelembagaan politik.Pd pemilu 1955 partai politik bersama-sama pemerintah mjd badan penyelengara pemilu.Barulah pd pemilu 1999, keterlibatan masyarkt melalui partai politik dan organisasi pemantauan pemilu diberikan porsi cukup besar.Penyelenggaraan pemilu 2004 mjd tantangan tersendiri bagi masyarakat krn penyelenggara dan pengawas pemilu dr masyarakat (bkn birokrasi pemerintah).
  • 29. 2. Dasar Pemikiran Pemilu NKRI adalah neg kesatuan yg berdasarkan kedaulatan rakyat.Untuk melaksanakan prinsip kedaulatan rakyat yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dlm permusyawaratan/perwakilan rakyat yg anggota-anggotanya dipilih melalui pemilu yg dilaksanakan secara demokratis dan keterbukaan.Pemerintah negara yg dibentuk melalui pemilu itu adalah berasal dari rakyat,dijalankan sesuai kehendak rakyat dan diabdikan utk kesejahteraan rakyat.
  • 30. Penyelenggaraan negara yg menyimpang dr Ideologi Pancasila dan mekanisme UUD 1945 telah mengakibatkan ketidakseimbangan kekuasaan diantara lembaga-lembaga negara. Penyelenggaraan negara semakin jauh dari cita- cita demokrasi dan kemerdekaan.Kekuasaan presiden berlebihan yg melahirkan budaya korupsi,kolusi dan nepotisme shg tjd krisis multi dimensional pd hampir seluruh aspek kehidupan. Awal keberhasilan gerakan reformasi ditandai dg mundurnya Presiden Soeharto diganti oleh wakil presiden Prof.Dr.BJ.Habibie pd tgl 21 Mei 1998.
  • 31. 3. Tujuan Pemilihan Umum Pemilu bertujuan utk memilih wakil rakyat utk duduk di dlm lembaga permusyawaratan/ perwakilan rakyat,membentuk pemerintahan, melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan dan mempertahankan keutuhan NKRI. 4. Asas Pmilihan Umum Pemilu diselenggarakan secara demokratis dan transparan,berdasarkan asas jujur,umum, bebas,dan rahasia.Asas itu didasarkan pada Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XIV/MPR 1998 ttg Perubahan dan Tambahan Atas Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor III/MPR/1988 ttg pemilu.