1. 44
Artikel 13
“BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA”
Mawaddah
SMAN 12 Banda Aceh
Demokrasi terdiri dari gabungan dua kata dalam bahasa Yunani yaitu “ demos
(rakyat)” dan “kratos (kekuasaan)”. Jadi Demokrasi adalah suatu bentuk
pemerintahan dimana kekuasaan berada di tangan rakyat melalui perwakilan yang
dipilih langsung oleh rakyat. Demokrasi juga dapat diartikan sebagai pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Namun pada dasarnya kedua pegertian
tersebut memeliki makna yang sama. Oleh sebab itu, demokrasi sangat penting untuk
diterapkan agar keadilan dapat terwujud di negeri ini.
Di negara kita, demokrasi sudah menjadi satu budaya yang tidak pernah
lekang oleh zaman dan waktu. Bangsa kita telah mengenal kata demokrasi dari tahun
1945 sejak awal Soekarno menduduki jabatannya sebagai presiden pertama RI.
Memang pelaksanaan demokrasi tersebut banyak terdapat kesalahan-kesalahan dan
adanya ketidakstabilan dalam negara,
Indonesia merupakan satu-satunya negara yang menganut sistem demokrasi
pancasila yang berpedoman pada nilai-nilai pancasila sebagai ideologi negara. Sistem
ini telah mengalami adaptasi dalam penyesuaian prinsip yang dianut oleh bangsa
Indonesia, karena itulah negara kita tidak dapat mengadopsi sistem demokrasi dari
negara lain sebab bangsa kita mempunyai ciri khas tersendiri. Demokrasi pancasila
mengutamakan aspek musyawarah dan mufakat. Sehingga selama 15 tahun terakhir
ini Indonesia telah menorehkan kisah sukses demokrasi di Asia Tenggara. Tentu kita
patut berbangga akan hal ini, namun apa daya didalam negeri kita sempat ternodai
oleh kasat-kisutnya proses kampanye calon presiden yang pada saat itu hanya
mempunyai dua kandidat saja, yaitu pasangan Jokowi/JK dan pasangan
Prabowo/Hatta.
Tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa praktek kecurangan banyak terjadi
menyangkut persoalan negara. Contohnya saja seperti kutipan pidato Prabowo saat ia
melakukan kampanye di Aceh yaitu: ”sangat mudah mengontrol Indonesia, yang anda
butuhkan hanya membeli partai politik.” Astaghfirullah…. Benar-benar sebuah
ungkapan yang menyayat hati, bagaimana tidak seorang tokoh politik terkenal dan
sekaligus sempat menjadi calon presiden berani berbicara seperti itu di depan banyak
masyarakat. Begitu juga halnya ketika pemilukada Aceh , antara pendukung Irwandi
dan pendukung Zaini Abdullah sempat mengalami cek-cok sampai melukai fisik.
Masalah demokrasi dalam pemilu bukanlah hal yang mudah, terlebih jika para
kandidatnya tidak memahami dan tidak mengerti arti dari sebuah demokrasi dan
jabatan yang mereka pikul, maka mereka akan melakukan berbagai macam cara untuk
mendapatkan itu tanpa mempedulikan norma-norma dan kode etik yang berlaku di
dalamnya. Walaupun begitu, pelaksanaan pemilu di negara kita selalu berjalan dengan
aman dan lancar. Karena pemilu kita menganut asas LUBER JURDIL, yaitu langsung,
bebas, rahasia, jujur dan adil.
2. 45
Budaya demokrasi seperti kerja sama, saling percaya, menghargai
keanekaragaman, toleransi, kesamaderajatan dan kompromi juga tidak kalah
pentingnya untuk ditumbuhkn dalam setiap elemen masyarakat, baik di lingkungan
keluarga, sekolah, dan lingkungan tempat tinggal kita. Budaya demokrasi yang perlu
di terapkan dalam lingkungan sekolah terlebih kita sebagai pelajar adalah seperti:
menghargai pendapat teman, menaati peraturan sekolah, mengikuti proses
pembelajaran dengan baik, dan tidak menyakiti hati guru merupakan contoh kecil dari
penerapan nilai-nilai demokrasi itu sendiri. Jika seandainya semua masyarakat di
negeri ini sadar akan pentingnya demokrasi maka tidak menutup kemungkinan
Indonesia bakalan menjadi negara maju karena semuanya berjalan sebagaimana
seharusnya.
Lantas, yang menjadi tugas kita sekarang adalah bagaimana caranya agar
semua elemen masyarakat yang ada di lingkungan kita paham mengenai arti
demokrasi dan bisa menjalankannya dengan sebaik mungkin. Tentu melalui
pengenalan atau penyuluhan kepada masyarakat yang belum mengerti, bisa juga
dengan menengur sekaligus menasehati teman kita yang melakukan kesalahan dan
itu melanggar nilai-nilai budaya dalam demokrasi, sehingga esoknya mereka tidak
akan mengulangi lagi. Yang paling penting adalah kita melakukan apa yang
seharusnya kita lakukan terlebih jika kita telah mempunyai sedikit pengetahuan
tentang demokrasi, maka tidak ada ada salahnya untuk mempraktekkan itu di
lingkungan kita sehingga bisa menjadi teladan dan lambat laun semua orang akan
terbiasa dengan hal-hal yang baik. Akhir kata dari saya mudah-mudahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini lebih baik kedepannya, semua
masyarakatnya dapat hidup dengan sejahtera dan semua tujuan negara dapat
terjuwujud. Amiiin ya rabbal ‘alamin…