SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
23
Artikel 7
“WAJAH BARU PANGGUNG DEMOKRASI SEBAGAI PANGGUNG SANDIWARA”
Muhammad Mufti Syahreza
SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh
Merujuk pada dasar demokrasi, demokrasi berasal dari kata yunani, “Demos”
yang berarti rakyat dan “Kratos” yang berarti kekuasaan. Secara bahasa demokrasi
adalah kekuasaan yang berada di tangan rakyat atau disebut juga pemerintahan
rakyat. Maksud dari pemerintahan rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi
berada di tangan rakyat. Jadi, demokrasi adalah sebuah bentuk sistem pemerintahan
dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat yang dijalankan oleh pemerintah. Atau
dengan kata lain, demokrasi merupakan bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat
(kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah di negara
tersebut.
Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintah demokrasi adalah
pengakuan hakikat manusia yang pada dasarnya mempunyai kemampuan yang sama
dalam hubungan sosial.
Berdasarkan gagasan dasar tersebut, terdapat dua asas pokok demokrasi,
yaitu: yang pertama adalah pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan,
misalnya dalam pemilihan wakil-wakil untuk lembaga perwakilan rakyat secara
langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil. Dan yang kedua adalah
pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah
untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.
Menurut salah satu tokoh paham islam, demokrasi adalah wadah masyarakat
untuk memilih seseorang untuk mengurus dan mengatur urusan mereka.
Pimpinannya bukan orang yang mereka benci, peraturannya bukan yang tidak mereka
kehendaki. Mereka juga berhak meminta pertanggung jawaban penguasa jika
pemimpin tersebut bersalah. Merekapun mempunyai hak untuk memecatnya jika
menyeleweng. Mereka juga boleh menuntut untuk tidak dibawa ke sebuah sistem
ekonomi, sosial, budaya, atau sistem politik yang tidak mereka kenal dan tidak mereka
sukai.
Proses demokrasi memuat hal-hal yang mendukung terlaksananya demokrasi
itu sendiri. Salah satunya adalah pola pikir kita sebagai rakyat yang masih sangat
minim akan pengetahuan tentang proses demokrasi. Lantas apakah pengertian
demokrasi hanya sebatas apa yang telah diutarakan di atas? Jawaban yang tepatnya
adalah tidak. Proses demokrasi memuat satu hal penting yang terlahir secara
sendirinya dan berbentuk turunan demokrasi, yaitu kemampuan akal pikiran manusia
tentang berdemokrasi. Hal inilah yang sering disebut sebagai budaya demokrasi.
Selanjutnya muncul pertanyaan lain, apakah yang dimaksud dengan budaya
demokrasi tersebut? Jika kita melihat dari pengertian kata budaya secara harfiah,
budaya berasal dari kata budi (akal) dan daya (kemampuan). Maka budaya adalah
24
kemampuan akal manusia. Dengan kata lain, budaya demokrasi adalah kemampuan
akal manusia dalam berdemokrasi.
Secara utuh pengertian budaya demokrasi dapat dilihat dari tiga sudut. Yang
pertama adalah budaya demokrasi formal, yaitu suatu sistem pemerintahan yang
hanya dilihat dari ada atau tidaknya lembaga politik demokrasi seperti perwakilan
rakyat. Yang kedua adalah budaya demokrasi wajah (permukaan), yaitu demokrasi
yang hanya tampak dari luar, sedangkan di dalamnya tidak ada unsur demokrasi sama
sekali. Yang ketiga, budaya demokrasi substantif, yaitu demokrasi yang memberikan
kesempatan (hak suara) untuk menentukan kebijakan kepada seluruh golongan
masyarakat tanpa memandang kedudukan atau apapun dengan tujuan menjalankan
agenda kerakyatan.
Budaya Demokrasi pada intinya adalah budaya yang menomorsatukan
kepentingan masyarakat dalam pembuatan keputusan mengenai kebijakan negara.
Budaya demokrasi dalam pelaksanaannya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.
Adapun kelebihan budaya demokrasi adalah sebagai berikut :
- Demokrasi memberikan peluang untuk terciptanya perubahan dalam
pemerintahan dengan tidak menggunakan kekerasan.
- Terjadinya pemindahan kekuasaan yang dapat terlaksana melalui pemilihan
umum.
- Masyarakat diberikan kebebasan untuk berpartisipasi sehingga memunculkan
rasa memiliki terhadap negara.
Dan adapun beberapa kekurangannya adalah :
- Masyarakat dapat salah dalam menentukan pilihan dikarenakan isu-isu politik.
- Kefokusan pemerintah berkurang terhadap tata laksana pemerintahan ketika
menjelang pemilu berikutnya.
Pada dasarnya hal yang menyebabkan terlahirnya peristiwa budaya dalam
berdemokrasi tidak jauh dari peristiwa pesta demokrasi yang sering disebut dengan
pemilihan umum (pemilu). Pemilu itu sendiri mempunyai makna, suatu proses
dimana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik
tertentu. Jabatan-jabatan yang beraneka ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat,
jabatan di berbagai tingkat pemerintahan, sampai ke kepala desa. Dan asas yang
digunakan dalam pemilu adalah asas luber (langsung, umum, bebas, dan rahasia) dan
jurdil (jujur dan adil).
Dalam melaksanakan pemilu, para pemilih disebut sebagai konstituen, yang
kepada merekalah para calon kandidat pemerintah menawarkan janji-janji dan
program-programnya pada masa kampanye yang dilakukan selama beberapa waktu
yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara. Setelah pemungutan suara
dilaksanakan, proses perhitungan suara untuk pemenang pemilu ditentukan
berdasarkan aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah
ditetapkan dan telah disetujui oleh peserta, dan disosialisasikan kepada para pemilih.
Lalu mengapa pemilihan umum ini sering disebut dengan pesta demokrasi?
Mungkin layaknya sebuah pesta, pemilu hanyalah luapan kegembiraan sesaat.
25
Kegembiraan itu ditandai dengan menjamurnya partai peserta pemilu, ribuan caleg,
jutaan spanduk, baliho dan stiker, ramainya media cetak dan elektronik oleh iklan
politik, hingar-bingar pidato dan janji-janji para tokoh partai dan para kandidat
politik.
Alasan tersebut bisa sangat tepat untuk menjawab pertanyaan di atas, demi
melihat pesta demokrasi yang telah diadakan sejak zaman dahulu di seluruh dunia
umumnya dan di Indonesia, khususnya.
Lantas apakah yang menyebabkan pemilu layak di sebutkan sebagai pesta
demokrasi? Itu semua terwujud karena pemilu diharapkan mampu menjadi sarana
pendorong dalam peningkatan kualitas berdemokrasi dengan meningkatkan
partisipasi politik masyarakat secara luas. Untuk itu diperlukan sebuah regulasi
strategis yang mendasar supaya pemilu ini menjadi lebih bermakna dalam
kepentingan demokrasi di Indonesia, sehingga layak disebut pesta demokrasi.
Suksesnya sebuah pesta demokrasi dalam panggung demokrasi sangat
bergantung kepada peran pelaku politik. Lantas siapakah pelaku politik tersebut?
Pelaku politik adalah politisi-politisi baik yang berasal dari sebuah partai politik atau
tidak, mulai dari presiden hingga orang biasa, mulai dari orang berada hingga orang
tak punya, yang mempunyai sebuah tujuan tertentu.
Secara alamiah tujuan mereka adalah mewujudkan aspirasi masyarakat yang
telah memilihnya. Ya, memang benar sebagian mereka melakukannya namun tentu
tidak semua, karena menurut pandangan agama, “Setiap insan memiliki nafsu”, dan
nafsu tersebut bisa mengarah ke arah positif atau ke arah negatif. Inilah yang terjadi
di tanah air kita Indonesia. Maraknya politisi yang menyeleweng atau menghancurkan
kaidah-kaidah politik. Para politisi cendrung mempunyai prinsip membeda-bedakan
antara orang yang berada di golongan atas dengan orang-orang berada di golongan
bawah. Dan masih banyak dari mereka yang mengekang hak-hak orang lain. Juga
masih kurangnya sifat toleransi di antara mereka dalam hal yang mengarah kepada
pluralisme.
Dan hasil dari semua perbuatan di atas, dapat dijawab dengan sebuah kata,
korupsi, yang terjadi karena mereka terlena akan nikmatnya kekayaan yang tak
cukup mereka nikmati sendiri. Mereka akan menawarkannya kepada kerabat dan
saudara dekatnya untuk berada di jalan yang sama sehingga memperbanyak tabungan
dosa mereka. Tidak hanya sampai di situ, di Indonesia banyak kasus korupsi yang
tidak hanya dilakukan oleh satu orang, namun berjamaah, sehingga membentuk suatu
kelompok pendosa yang lebih dikenal dengan kolusi. Dan hingga tahun 2014 ini hal-
hal tersebut masih sering dijumpai di negara kita. Lantas apa alasan mereka
melakukan semua ini?
Jawabannya dapat kita lihat bersama pada tahun 2014 ini, dimana bangsa
Indonesia telah melaksanakan pesta demokrasi, yang pemilu legislatifnya telah
dilaksanakan pada 9 April yang lalu.
Sebelum pemilihan tersebut digelar, seluruh lapisan masyarakat berharap
caleg yang akan terpilih nantinya merupakan insan- insan yang bertanggung jawab
atas ucapan yang telah mereka umbar ketika berkampanye dengan janji-janji yang
26
sangat indah sehingga meluluhkan hati pemilih. Namun yang terjadi setelah mereka
terpilih adalah sebaliknya. Padahal Allah telah mewanti-wanti dalam firman-Nya :
“..ِ‫د‬‫ُﻮ‬‫ﻘ‬ُ‫ﻌ‬ْ‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ُﻮا‬‫ﻓ‬ْ‫َو‬‫أ‬ ‫ُﻮا‬‫ﻨ‬َ‫ﻣ‬‫آ‬ ‫ِﯾ‬‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻦ‬ ‫َﺎ‬‫ﮭ‬‫ﱡ‬‫ﯾ‬َ‫أ‬ ‫َﺎ‬‫ﯾ‬”
“Wahai orang-orang beriman, tepatilah janji…” (QS. Al Maidah/5:1)
Tapi, pada kenyataannya, tidak sedikit dari mereka yang ingkar dan
menjadikan perkataan meraka sebagai dusta. Maka rugilah mereka yang tidak
menepati janji dan ingkar terhadap perintah Allah.
Hal tersebut telah memberi citra buruk terhadap mereka para pelaku politik.
Dan hal yang paling patut disayangkan adalah ketika pamor mereka yang jujur
terlanjur tertutupi oleh para pendusta. Lalu dari semua ini dapat kita simpulkan
bahwa dalang dari semua yang terjadi ini adalah karena kurangnya akhlak atau adab.
Padahal dikatakan dalam agama, adab adalah segalanya.
Dan di zaman sekarang ini, para pelaku politik di Indonesia banyak yang
bermuka dua, sehingga para pelaku politik dikatakan sedang bersandiwara di dalam
jabatan mereka. Mereka hanya memperdulikan diri sendiri dan melupakan amanah
yang telah dibebankan kepada mereka sebagai wakil rakyat. Hal tersebut
menyebabkan proses demokrasi yang telah menghasilkan panggung demokrasi, kini
lebih cocok disebut sebagai panggung sandiwara. Ya, sebutan ini sangat tepat bagi
pelaku demokrasi zaman sekarang yang kebanyakannya sedang bersandiwara di luar
sana.
Semuanya telah terbukti dengan banyak pendusta yang berlakon di atas
pentas demokrasi. Seperti itulah wajah negara kita sekarang ini. Lantas apakah hal
tersebut bisa berubah setelah pemilu 2014 ini? Walaupun kita sebagai rakyat
Indonesia belum mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut, namun keinginan
luhur pemerintah untuk pesta demokrasi tahun 2014 ini adalah menjadikan negara
ini lebih baik dari sebelumnya. Hal tersebut tampak dengan jelas pada seruan pemilu
tahun ini, “UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK”.
Bagaimana hal ini bisa terwujud?
Indonesia harus berbenah dengan mengkoordinir gebrakan -gebrakan
cemerlang mulai dari lini yang sangat sederhana. Misalnya dalam hal penanaman
nilai-nilai akhlak bagi setiap pelaku demokrasi dengan meningkatkan pemahaman
agama, sehingga para pemimpin nantinya memiliki rasa takut terhadap perbuatan
salah yang akan mereka lakukan. Dan Indonesia harus tegas dalam menindak para
pelaku demokrasi yang bersalah. Satu hal yang paling penting, Indonesia harus
memiliki pelaku demokrasi yang bersih, jujur, dan adil. Dan jika semua itu telah
berhasil terwujud, maka citra panggung demokrasi akan kembali normal. Mungkin itu
menjadi harapan setiap warga negara, baik yang di kota maupun di pelosok, baik tua
maupun kaum muda yang merupakan generasi penerus, yang sedang mengambil
contoh pada yang tua. Oleh karena itu, yang generasi sebelumnya harus
mencontohkan hal-hal yang baik bagi generasi penerusnya.
27
Penulis melihat dibutuhkan peningkatan peran keluarga dalam menerapkan
dan mengamalkan anti korupsi sebagai aspek penting dalam membangun mental
generasi muda untuk menciptakan Indonesia menjadi lebih baik. Dan penulis
menyarankan agar pemerintah sebaik mengevaluasi program pendidikan budaya anti
korupsi dengan kegiatan rutin di sekolah pada setiap minggu dengan menambahkan
pelajaran budaya anti korupsi sebagai mata pelajaran umum di setiap jenjang. Dan
pemerintah agar dapat lebih sering melakukan seminar yang berkenaan dengan
budaya demokrasi dan anti korupsi khusunya kita di Aceh. Dan dibutuhkan juga
peningkatan peran tenaga kependidikan dalam membimbing peserta didik untuk
mengimplementasikan sikap buadaya anti korupsi ke dalam kehidupan sehari-hari.
Dan Perlu pengembangan lebih lanjut mengenai pendidikan budaya demokrasi dan
anti korupsi tidak hanya di terapkan ke perguruan tinggi saja, tetapi juga ke seluruh
jenjang pendidikan seperti contohnya program yang telah saya sampaikan dan yang
terpenting dibutuhkan dukungan dari masyarakat dan berbagai pihak yang bersifat
membangun demi terwujudnya pemerintah yang bersih dan bebas dari korupsi (good
government). Sehingga PANGGUNG SANDIWARA segera berakhir, demi “INDONESIA
YANG LEBIH BAIK”.

More Related Content

What's hot (19)

Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Makalah Polemik RUU Pilkada
Makalah Polemik RUU PilkadaMakalah Polemik RUU Pilkada
Makalah Polemik RUU Pilkada
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Hak memilih dan di pilih
Hak memilih dan di pilihHak memilih dan di pilih
Hak memilih dan di pilih
 
Pengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesiaPengaruh golput di indonesia
Pengaruh golput di indonesia
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Hak politik sebagai warga negara
Hak politik sebagai warga negaraHak politik sebagai warga negara
Hak politik sebagai warga negara
 
PKn Kelas 8 Demokrasi
PKn Kelas 8 DemokrasiPKn Kelas 8 Demokrasi
PKn Kelas 8 Demokrasi
 
Laporan pp demokrasi pancasila (smk taruna mandiri)
Laporan pp demokrasi pancasila (smk taruna mandiri)Laporan pp demokrasi pancasila (smk taruna mandiri)
Laporan pp demokrasi pancasila (smk taruna mandiri)
 
Pelaksanaan Demokrasi
Pelaksanaan DemokrasiPelaksanaan Demokrasi
Pelaksanaan Demokrasi
 
Irhamna, MAN Darussalam Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
Irhamna, MAN Darussalam Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...Irhamna, MAN Darussalam Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
Irhamna, MAN Darussalam Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesiaMakalah pemilu indonesia
Makalah pemilu indonesia
 
Paper Demokrasi
Paper DemokrasiPaper Demokrasi
Paper Demokrasi
 
Demokrasi (new)
Demokrasi (new)Demokrasi (new)
Demokrasi (new)
 
Makalah Demokrasi
Makalah DemokrasiMakalah Demokrasi
Makalah Demokrasi
 
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasiMakalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
Makalah pengertian dan prinsip prinsip demokrasi
 
Makalah sosiologi korupsi
Makalah sosiologi korupsiMakalah sosiologi korupsi
Makalah sosiologi korupsi
 

Viewers also liked

Fenomens naturals desastres socials
Fenomens naturals desastres socialsFenomens naturals desastres socials
Fenomens naturals desastres socialsmcastelloga
 
Produtos BRITANITE
Produtos BRITANITEProdutos BRITANITE
Produtos BRITANITEMARCIO MAZZA
 
PresentacióN Basketball
PresentacióN BasketballPresentacióN Basketball
PresentacióN Basketballana maria
 
POSIBILIDADES DE LOS DISTINTOS MEDIOS Y SISTEMA SIMBÓLICOS PARA EL DESARROLLO
POSIBILIDADES DE LOS DISTINTOS MEDIOS Y SISTEMA SIMBÓLICOS PARA EL DESARROLLOPOSIBILIDADES DE LOS DISTINTOS MEDIOS Y SISTEMA SIMBÓLICOS PARA EL DESARROLLO
POSIBILIDADES DE LOS DISTINTOS MEDIOS Y SISTEMA SIMBÓLICOS PARA EL DESARROLLOSebastian Osuna Zamudio
 
Assure method ci 350
Assure method ci 350Assure method ci 350
Assure method ci 350bush64
 
A importância da produtividade
A importância da produtividadeA importância da produtividade
A importância da produtividadeJorge Moreira
 
dictado de ortografia
dictado de ortografiadictado de ortografia
dictado de ortografiaAlice Huerta
 
Ce que vous devez connaitre des questions en cheminee Overstock d'ethanol
Ce que vous devez connaitre des questions en cheminee Overstock d'ethanol
Ce que vous devez connaitre des questions en cheminee Overstock d'ethanol
Ce que vous devez connaitre des questions en cheminee Overstock d'ethanol vumisep61
 

Viewers also liked (18)

Fenomens naturals desastres socials
Fenomens naturals desastres socialsFenomens naturals desastres socials
Fenomens naturals desastres socials
 
De pesca
De pescaDe pesca
De pesca
 
Unit 125
Unit 125Unit 125
Unit 125
 
Plum cake
Plum cakePlum cake
Plum cake
 
Launch Part 4slides
Launch Part 4slidesLaunch Part 4slides
Launch Part 4slides
 
Produtos BRITANITE
Produtos BRITANITEProdutos BRITANITE
Produtos BRITANITE
 
Mequitazine 29216-28-2-api
Mequitazine 29216-28-2-apiMequitazine 29216-28-2-api
Mequitazine 29216-28-2-api
 
PresentacióN Basketball
PresentacióN BasketballPresentacióN Basketball
PresentacióN Basketball
 
POSIBILIDADES DE LOS DISTINTOS MEDIOS Y SISTEMA SIMBÓLICOS PARA EL DESARROLLO
POSIBILIDADES DE LOS DISTINTOS MEDIOS Y SISTEMA SIMBÓLICOS PARA EL DESARROLLOPOSIBILIDADES DE LOS DISTINTOS MEDIOS Y SISTEMA SIMBÓLICOS PARA EL DESARROLLO
POSIBILIDADES DE LOS DISTINTOS MEDIOS Y SISTEMA SIMBÓLICOS PARA EL DESARROLLO
 
Filosofia1
Filosofia1Filosofia1
Filosofia1
 
150 goboroflyer
150 goboroflyer150 goboroflyer
150 goboroflyer
 
Poster
PosterPoster
Poster
 
Assure method ci 350
Assure method ci 350Assure method ci 350
Assure method ci 350
 
A importância da produtividade
A importância da produtividadeA importância da produtividade
A importância da produtividade
 
Mamiferos
MamiferosMamiferos
Mamiferos
 
Fly Letterhead
Fly LetterheadFly Letterhead
Fly Letterhead
 
dictado de ortografia
dictado de ortografiadictado de ortografia
dictado de ortografia
 
Ce que vous devez connaitre des questions en cheminee Overstock d'ethanol
Ce que vous devez connaitre des questions en cheminee Overstock d'ethanol
Ce que vous devez connaitre des questions en cheminee Overstock d'ethanol
Ce que vous devez connaitre des questions en cheminee Overstock d'ethanol
 

Similar to Natural aceh

Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaWarnet Raha
 
Rahman hasim (universalitas demokrasi)
Rahman hasim (universalitas demokrasi)Rahman hasim (universalitas demokrasi)
Rahman hasim (universalitas demokrasi)HasimurRahman Hanie
 
sejarah dan Pengertian Demokrasi.pptx
sejarah dan Pengertian Demokrasi.pptxsejarah dan Pengertian Demokrasi.pptx
sejarah dan Pengertian Demokrasi.pptxChandraSergioAguero
 
demokrasi masyarakat beradab
demokrasi masyarakat beradabdemokrasi masyarakat beradab
demokrasi masyarakat beradabNasria Ika
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiRiskyAndreas
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Ikhwan Setiawan
 
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...Konsultan Pendidikan
 
Pemilu untuk apa dan siapa
Pemilu untuk apa dan siapaPemilu untuk apa dan siapa
Pemilu untuk apa dan siapaDody Wijaya
 
PPT. PEMILU DAN DEMOKRASI langsung dan tidak langsung
PPT. PEMILU DAN DEMOKRASI langsung dan tidak langsungPPT. PEMILU DAN DEMOKRASI langsung dan tidak langsung
PPT. PEMILU DAN DEMOKRASI langsung dan tidak langsunghasrianimuhris
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaChe Bintank
 
Cici Ariska, SMAN 13 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...
Cici Ariska, SMAN 13 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...Cici Ariska, SMAN 13 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...
Cici Ariska, SMAN 13 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...Konsultan Pendidikan
 
Bab XI pancasila dalam konteks demokrasi di indonesia
Bab XI pancasila dalam konteks demokrasi di indonesiaBab XI pancasila dalam konteks demokrasi di indonesia
Bab XI pancasila dalam konteks demokrasi di indonesiayudikrismen1
 

Similar to Natural aceh (20)

Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Bab 2 kelas xi
Bab 2 kelas xiBab 2 kelas xi
Bab 2 kelas xi
 
Makalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesiaMakalah pemilu di indonesia
Makalah pemilu di indonesia
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Rahman hasim (universalitas demokrasi)
Rahman hasim (universalitas demokrasi)Rahman hasim (universalitas demokrasi)
Rahman hasim (universalitas demokrasi)
 
sejarah dan Pengertian Demokrasi.pptx
sejarah dan Pengertian Demokrasi.pptxsejarah dan Pengertian Demokrasi.pptx
sejarah dan Pengertian Demokrasi.pptx
 
demokrasi masyarakat beradab
demokrasi masyarakat beradabdemokrasi masyarakat beradab
demokrasi masyarakat beradab
 
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBaktiKelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
Kelompok 4 Pendidikan Kewarganegaraan Stim BudiBakti
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
 
Ciri demokrasi
Ciri demokrasiCiri demokrasi
Ciri demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
 
Pemilu untuk apa dan siapa
Pemilu untuk apa dan siapaPemilu untuk apa dan siapa
Pemilu untuk apa dan siapa
 
PPT. PEMILU DAN DEMOKRASI langsung dan tidak langsung
PPT. PEMILU DAN DEMOKRASI langsung dan tidak langsungPPT. PEMILU DAN DEMOKRASI langsung dan tidak langsung
PPT. PEMILU DAN DEMOKRASI langsung dan tidak langsung
 
Transfusi parpol
Transfusi parpolTransfusi parpol
Transfusi parpol
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Cici Ariska, SMAN 13 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...
Cici Ariska, SMAN 13 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...Cici Ariska, SMAN 13 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...
Cici Ariska, SMAN 13 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...
 
DEMOKRASI.pptx
DEMOKRASI.pptxDEMOKRASI.pptx
DEMOKRASI.pptx
 
Bab XI pancasila dalam konteks demokrasi di indonesia
Bab XI pancasila dalam konteks demokrasi di indonesiaBab XI pancasila dalam konteks demokrasi di indonesia
Bab XI pancasila dalam konteks demokrasi di indonesia
 
Demokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesiaDemokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesia
 

More from Konsultan Pendidikan

Afdhalul Yusfira, MAN 2 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
Afdhalul Yusfira, MAN 2 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...Afdhalul Yusfira, MAN 2 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
Afdhalul Yusfira, MAN 2 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...Konsultan Pendidikan
 
Nuraiyan, SMAN 9 Tunas Bangsa Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara...
Nuraiyan, SMAN 9 Tunas Bangsa Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara...Nuraiyan, SMAN 9 Tunas Bangsa Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara...
Nuraiyan, SMAN 9 Tunas Bangsa Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara...Konsultan Pendidikan
 
Nina Amelia, SMAN 2 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...
Nina Amelia, SMAN 2  Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...Nina Amelia, SMAN 2  Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...
Nina Amelia, SMAN 2 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...Konsultan Pendidikan
 
Shella Gebrina, SMAN 2 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
Shella Gebrina, SMAN 2  Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...Shella Gebrina, SMAN 2  Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
Shella Gebrina, SMAN 2 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...Konsultan Pendidikan
 
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...Konsultan Pendidikan
 

More from Konsultan Pendidikan (20)

Afdhalul Yusfira, MAN 2 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
Afdhalul Yusfira, MAN 2 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...Afdhalul Yusfira, MAN 2 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
Afdhalul Yusfira, MAN 2 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Nuraiyan, SMAN 9 Tunas Bangsa Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara...
Nuraiyan, SMAN 9 Tunas Bangsa Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara...Nuraiyan, SMAN 9 Tunas Bangsa Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara...
Nuraiyan, SMAN 9 Tunas Bangsa Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara...
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Nina Amelia, SMAN 2 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...
Nina Amelia, SMAN 2  Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...Nina Amelia, SMAN 2  Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...
Nina Amelia, SMAN 2 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menulis ...
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Shella Gebrina, SMAN 2 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
Shella Gebrina, SMAN 2  Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...Shella Gebrina, SMAN 2  Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
Shella Gebrina, SMAN 2 Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Menul...
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
Abdi Kurniawan, MAN Model Banda Aceh, Pemilihan Duta Demokrasi, Sayembara Men...
 
Natural aceh
Natural acehNatural aceh
Natural aceh
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Natural aceh

  • 1. 23 Artikel 7 “WAJAH BARU PANGGUNG DEMOKRASI SEBAGAI PANGGUNG SANDIWARA” Muhammad Mufti Syahreza SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh Merujuk pada dasar demokrasi, demokrasi berasal dari kata yunani, “Demos” yang berarti rakyat dan “Kratos” yang berarti kekuasaan. Secara bahasa demokrasi adalah kekuasaan yang berada di tangan rakyat atau disebut juga pemerintahan rakyat. Maksud dari pemerintahan rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Jadi, demokrasi adalah sebuah bentuk sistem pemerintahan dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat yang dijalankan oleh pemerintah. Atau dengan kata lain, demokrasi merupakan bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah di negara tersebut. Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintah demokrasi adalah pengakuan hakikat manusia yang pada dasarnya mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut, terdapat dua asas pokok demokrasi, yaitu: yang pertama adalah pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya dalam pemilihan wakil-wakil untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil. Dan yang kedua adalah pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama. Menurut salah satu tokoh paham islam, demokrasi adalah wadah masyarakat untuk memilih seseorang untuk mengurus dan mengatur urusan mereka. Pimpinannya bukan orang yang mereka benci, peraturannya bukan yang tidak mereka kehendaki. Mereka juga berhak meminta pertanggung jawaban penguasa jika pemimpin tersebut bersalah. Merekapun mempunyai hak untuk memecatnya jika menyeleweng. Mereka juga boleh menuntut untuk tidak dibawa ke sebuah sistem ekonomi, sosial, budaya, atau sistem politik yang tidak mereka kenal dan tidak mereka sukai. Proses demokrasi memuat hal-hal yang mendukung terlaksananya demokrasi itu sendiri. Salah satunya adalah pola pikir kita sebagai rakyat yang masih sangat minim akan pengetahuan tentang proses demokrasi. Lantas apakah pengertian demokrasi hanya sebatas apa yang telah diutarakan di atas? Jawaban yang tepatnya adalah tidak. Proses demokrasi memuat satu hal penting yang terlahir secara sendirinya dan berbentuk turunan demokrasi, yaitu kemampuan akal pikiran manusia tentang berdemokrasi. Hal inilah yang sering disebut sebagai budaya demokrasi. Selanjutnya muncul pertanyaan lain, apakah yang dimaksud dengan budaya demokrasi tersebut? Jika kita melihat dari pengertian kata budaya secara harfiah, budaya berasal dari kata budi (akal) dan daya (kemampuan). Maka budaya adalah
  • 2. 24 kemampuan akal manusia. Dengan kata lain, budaya demokrasi adalah kemampuan akal manusia dalam berdemokrasi. Secara utuh pengertian budaya demokrasi dapat dilihat dari tiga sudut. Yang pertama adalah budaya demokrasi formal, yaitu suatu sistem pemerintahan yang hanya dilihat dari ada atau tidaknya lembaga politik demokrasi seperti perwakilan rakyat. Yang kedua adalah budaya demokrasi wajah (permukaan), yaitu demokrasi yang hanya tampak dari luar, sedangkan di dalamnya tidak ada unsur demokrasi sama sekali. Yang ketiga, budaya demokrasi substantif, yaitu demokrasi yang memberikan kesempatan (hak suara) untuk menentukan kebijakan kepada seluruh golongan masyarakat tanpa memandang kedudukan atau apapun dengan tujuan menjalankan agenda kerakyatan. Budaya Demokrasi pada intinya adalah budaya yang menomorsatukan kepentingan masyarakat dalam pembuatan keputusan mengenai kebijakan negara. Budaya demokrasi dalam pelaksanaannya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan budaya demokrasi adalah sebagai berikut : - Demokrasi memberikan peluang untuk terciptanya perubahan dalam pemerintahan dengan tidak menggunakan kekerasan. - Terjadinya pemindahan kekuasaan yang dapat terlaksana melalui pemilihan umum. - Masyarakat diberikan kebebasan untuk berpartisipasi sehingga memunculkan rasa memiliki terhadap negara. Dan adapun beberapa kekurangannya adalah : - Masyarakat dapat salah dalam menentukan pilihan dikarenakan isu-isu politik. - Kefokusan pemerintah berkurang terhadap tata laksana pemerintahan ketika menjelang pemilu berikutnya. Pada dasarnya hal yang menyebabkan terlahirnya peristiwa budaya dalam berdemokrasi tidak jauh dari peristiwa pesta demokrasi yang sering disebut dengan pemilihan umum (pemilu). Pemilu itu sendiri mempunyai makna, suatu proses dimana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan yang beraneka ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat, jabatan di berbagai tingkat pemerintahan, sampai ke kepala desa. Dan asas yang digunakan dalam pemilu adalah asas luber (langsung, umum, bebas, dan rahasia) dan jurdil (jujur dan adil). Dalam melaksanakan pemilu, para pemilih disebut sebagai konstituen, yang kepada merekalah para calon kandidat pemerintah menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye yang dilakukan selama beberapa waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara. Setelah pemungutan suara dilaksanakan, proses perhitungan suara untuk pemenang pemilu ditentukan berdasarkan aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan telah disetujui oleh peserta, dan disosialisasikan kepada para pemilih. Lalu mengapa pemilihan umum ini sering disebut dengan pesta demokrasi? Mungkin layaknya sebuah pesta, pemilu hanyalah luapan kegembiraan sesaat.
  • 3. 25 Kegembiraan itu ditandai dengan menjamurnya partai peserta pemilu, ribuan caleg, jutaan spanduk, baliho dan stiker, ramainya media cetak dan elektronik oleh iklan politik, hingar-bingar pidato dan janji-janji para tokoh partai dan para kandidat politik. Alasan tersebut bisa sangat tepat untuk menjawab pertanyaan di atas, demi melihat pesta demokrasi yang telah diadakan sejak zaman dahulu di seluruh dunia umumnya dan di Indonesia, khususnya. Lantas apakah yang menyebabkan pemilu layak di sebutkan sebagai pesta demokrasi? Itu semua terwujud karena pemilu diharapkan mampu menjadi sarana pendorong dalam peningkatan kualitas berdemokrasi dengan meningkatkan partisipasi politik masyarakat secara luas. Untuk itu diperlukan sebuah regulasi strategis yang mendasar supaya pemilu ini menjadi lebih bermakna dalam kepentingan demokrasi di Indonesia, sehingga layak disebut pesta demokrasi. Suksesnya sebuah pesta demokrasi dalam panggung demokrasi sangat bergantung kepada peran pelaku politik. Lantas siapakah pelaku politik tersebut? Pelaku politik adalah politisi-politisi baik yang berasal dari sebuah partai politik atau tidak, mulai dari presiden hingga orang biasa, mulai dari orang berada hingga orang tak punya, yang mempunyai sebuah tujuan tertentu. Secara alamiah tujuan mereka adalah mewujudkan aspirasi masyarakat yang telah memilihnya. Ya, memang benar sebagian mereka melakukannya namun tentu tidak semua, karena menurut pandangan agama, “Setiap insan memiliki nafsu”, dan nafsu tersebut bisa mengarah ke arah positif atau ke arah negatif. Inilah yang terjadi di tanah air kita Indonesia. Maraknya politisi yang menyeleweng atau menghancurkan kaidah-kaidah politik. Para politisi cendrung mempunyai prinsip membeda-bedakan antara orang yang berada di golongan atas dengan orang-orang berada di golongan bawah. Dan masih banyak dari mereka yang mengekang hak-hak orang lain. Juga masih kurangnya sifat toleransi di antara mereka dalam hal yang mengarah kepada pluralisme. Dan hasil dari semua perbuatan di atas, dapat dijawab dengan sebuah kata, korupsi, yang terjadi karena mereka terlena akan nikmatnya kekayaan yang tak cukup mereka nikmati sendiri. Mereka akan menawarkannya kepada kerabat dan saudara dekatnya untuk berada di jalan yang sama sehingga memperbanyak tabungan dosa mereka. Tidak hanya sampai di situ, di Indonesia banyak kasus korupsi yang tidak hanya dilakukan oleh satu orang, namun berjamaah, sehingga membentuk suatu kelompok pendosa yang lebih dikenal dengan kolusi. Dan hingga tahun 2014 ini hal- hal tersebut masih sering dijumpai di negara kita. Lantas apa alasan mereka melakukan semua ini? Jawabannya dapat kita lihat bersama pada tahun 2014 ini, dimana bangsa Indonesia telah melaksanakan pesta demokrasi, yang pemilu legislatifnya telah dilaksanakan pada 9 April yang lalu. Sebelum pemilihan tersebut digelar, seluruh lapisan masyarakat berharap caleg yang akan terpilih nantinya merupakan insan- insan yang bertanggung jawab atas ucapan yang telah mereka umbar ketika berkampanye dengan janji-janji yang
  • 4. 26 sangat indah sehingga meluluhkan hati pemilih. Namun yang terjadi setelah mereka terpilih adalah sebaliknya. Padahal Allah telah mewanti-wanti dalam firman-Nya : “..ِ‫د‬‫ُﻮ‬‫ﻘ‬ُ‫ﻌ‬ْ‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ُﻮا‬‫ﻓ‬ْ‫َو‬‫أ‬ ‫ُﻮا‬‫ﻨ‬َ‫ﻣ‬‫آ‬ ‫ِﯾ‬‫ﺬ‬‫ﱠ‬‫ﻟ‬‫ا‬َ‫ﻦ‬ ‫َﺎ‬‫ﮭ‬‫ﱡ‬‫ﯾ‬َ‫أ‬ ‫َﺎ‬‫ﯾ‬” “Wahai orang-orang beriman, tepatilah janji…” (QS. Al Maidah/5:1) Tapi, pada kenyataannya, tidak sedikit dari mereka yang ingkar dan menjadikan perkataan meraka sebagai dusta. Maka rugilah mereka yang tidak menepati janji dan ingkar terhadap perintah Allah. Hal tersebut telah memberi citra buruk terhadap mereka para pelaku politik. Dan hal yang paling patut disayangkan adalah ketika pamor mereka yang jujur terlanjur tertutupi oleh para pendusta. Lalu dari semua ini dapat kita simpulkan bahwa dalang dari semua yang terjadi ini adalah karena kurangnya akhlak atau adab. Padahal dikatakan dalam agama, adab adalah segalanya. Dan di zaman sekarang ini, para pelaku politik di Indonesia banyak yang bermuka dua, sehingga para pelaku politik dikatakan sedang bersandiwara di dalam jabatan mereka. Mereka hanya memperdulikan diri sendiri dan melupakan amanah yang telah dibebankan kepada mereka sebagai wakil rakyat. Hal tersebut menyebabkan proses demokrasi yang telah menghasilkan panggung demokrasi, kini lebih cocok disebut sebagai panggung sandiwara. Ya, sebutan ini sangat tepat bagi pelaku demokrasi zaman sekarang yang kebanyakannya sedang bersandiwara di luar sana. Semuanya telah terbukti dengan banyak pendusta yang berlakon di atas pentas demokrasi. Seperti itulah wajah negara kita sekarang ini. Lantas apakah hal tersebut bisa berubah setelah pemilu 2014 ini? Walaupun kita sebagai rakyat Indonesia belum mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut, namun keinginan luhur pemerintah untuk pesta demokrasi tahun 2014 ini adalah menjadikan negara ini lebih baik dari sebelumnya. Hal tersebut tampak dengan jelas pada seruan pemilu tahun ini, “UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK”. Bagaimana hal ini bisa terwujud? Indonesia harus berbenah dengan mengkoordinir gebrakan -gebrakan cemerlang mulai dari lini yang sangat sederhana. Misalnya dalam hal penanaman nilai-nilai akhlak bagi setiap pelaku demokrasi dengan meningkatkan pemahaman agama, sehingga para pemimpin nantinya memiliki rasa takut terhadap perbuatan salah yang akan mereka lakukan. Dan Indonesia harus tegas dalam menindak para pelaku demokrasi yang bersalah. Satu hal yang paling penting, Indonesia harus memiliki pelaku demokrasi yang bersih, jujur, dan adil. Dan jika semua itu telah berhasil terwujud, maka citra panggung demokrasi akan kembali normal. Mungkin itu menjadi harapan setiap warga negara, baik yang di kota maupun di pelosok, baik tua maupun kaum muda yang merupakan generasi penerus, yang sedang mengambil contoh pada yang tua. Oleh karena itu, yang generasi sebelumnya harus mencontohkan hal-hal yang baik bagi generasi penerusnya.
  • 5. 27 Penulis melihat dibutuhkan peningkatan peran keluarga dalam menerapkan dan mengamalkan anti korupsi sebagai aspek penting dalam membangun mental generasi muda untuk menciptakan Indonesia menjadi lebih baik. Dan penulis menyarankan agar pemerintah sebaik mengevaluasi program pendidikan budaya anti korupsi dengan kegiatan rutin di sekolah pada setiap minggu dengan menambahkan pelajaran budaya anti korupsi sebagai mata pelajaran umum di setiap jenjang. Dan pemerintah agar dapat lebih sering melakukan seminar yang berkenaan dengan budaya demokrasi dan anti korupsi khusunya kita di Aceh. Dan dibutuhkan juga peningkatan peran tenaga kependidikan dalam membimbing peserta didik untuk mengimplementasikan sikap buadaya anti korupsi ke dalam kehidupan sehari-hari. Dan Perlu pengembangan lebih lanjut mengenai pendidikan budaya demokrasi dan anti korupsi tidak hanya di terapkan ke perguruan tinggi saja, tetapi juga ke seluruh jenjang pendidikan seperti contohnya program yang telah saya sampaikan dan yang terpenting dibutuhkan dukungan dari masyarakat dan berbagai pihak yang bersifat membangun demi terwujudnya pemerintah yang bersih dan bebas dari korupsi (good government). Sehingga PANGGUNG SANDIWARA segera berakhir, demi “INDONESIA YANG LEBIH BAIK”.