1. ARTIKEL
EKSISTENSI PANCASILA DITENGAH ERA KEBEBASAN
PUBLIK DEWASA INI
Oleh:
Nevy Risna Dyah Kumala
5113414049
Teknik Sipil
Universitas Negeri Semarang
Semarang
Tahun 2014
2. EKSISTENSI PANCASILA DITENGAH ERA KEBEBASAN PUBLIK
DEWASA INI
Kebebasan Publik adalah diberikannya suatu kebebasan kepada publik dalam berbagai
bidang salah satunya kebebasan public dalam eksistensi Pancasila . Kebebasan ini seperti
globalisasi. Globalisasi yang menimbulkan krisis multidimensional telah mampengaruhi
perkembangan kepribadian manusia berupa krisis identitas dalam diri individu, kelompok dan
masyarakat termasuk di dalamnya kader . Untuk mengatasi persoalan tersebut maka diperlukan
upaya-upaya pembinaan kepribadian kader yang merupakan pemberdayaan diri dalam
menghadapi persoalan-persoalan yang muncul akibat globalisasi. Kader partai harus mempunyai
identitas diri yang kuat dan memiliki antisipasi terhadap perubahan-perubahan yang akan terjadi.
Salah satunya dengan Pancasila.
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat yaitu ketika Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945
mengemukakan bahwa Republik Indonesia yang akan diproklamasikan memerlukan Dasar
Negara yang kokoh dan kemudian mendapat persetujuan para Pendiri Negara untuk menjadikan
usulnya yang diberi nama Pancasila Dasar Negara itu, maka sejak itu bangsa Indonesia
mempunyai satu landasan yang membedakannya dari bangsa-bangsa yang lain di dunia.
Dalam perjuangan bangsa Indonesia selanjutnya Pancasila telah berperan amat besar dan
bahkan menentukan. Dampak utama Pancasila sebagai Dasar Negara RI adalah bahwa hingga
sekarang Republik Indonesia masih tetap berdiri meskipun selama 55 tahun harus mengalami
ancaman, tantangan dan gangguan yang bukan main banyaknya dan derajat bahayanya. Pancasila
telah menjadi pusat berkumpul bagi berbagai pendapat yang berkembang di antara para pengikut
sehingga terjaga persatuan untuk menjamin keberhasilan perjuangan. Pancasila juga memberikan
pedoman yang jelas untuk menetapkan arah perjuangan pada setiap saat, terutama apabila harus
dihadapi ancaman yang gawat yang datang dari luar. Pancasila juga telah menimbulkan motivasi
yang kuat sehingga para pengikut Republik terus menjalankan perjuangan sekalipun menghadapi
tantangan dan kesukaran yang bukan main beratnya. Dengan begitu Pancasila menjadi Identitas
bangsa Indonesia.
Dalam bidang politik, globalisasi akan nampak dalam gerakan demokrasi dan hak asasi
manusia. Dewasa ini dunia sedang dilanda oleh gerakan demokratisasi dan hak asasi manusia.
Suatu negara-bangsa yang tidak melaksanakan demokrasi dalam sistem pemerintahannya dan
tidak menjunjung tinggi hak asasi manusia dinilai tidak beradab, dan selayaknya dikucilkan dari
kehidupan masyarakat dunia, dan bila perlu di-embargo. Instrumen telah disiapkan oleh lembaga
yang namanya Perserikatan Bangsa-Bangsa seperti Universal Declaration of Human Rights,
Covenant on Civil and Political Rights, Covenant on Economic, Social and Cultural Rights, dan
sebagainya. Perlu dicatat bahwa implementasi kesepakatan bangsa-bangsa tersebut perlu
3. disesuaikan dengan adat dan budaya yang berkembang di masing-masing negara-bangsa. Namun
ada pihak-pihak tertentu yang berusaha untuk memaksakan suatu sistem demokrasi dan hak asasi
manusia yang berlaku di negaranya untuk diterapkan di negara lain. Keadaan ini pasti akan
menimbulkan gejolak, karena tidak mustahil adanya prinsip-prinsip yang berbeda yang dianut
oleh suatu negara tertentu yang tidak begitu saja tuned in dengan konsep demokrasi yang
dipaksakan dimaksud. Sehingga universalisasi dan unifikasi demokrasi dan hak asasi manusia
sementara ini pasti akan mendapatkan hambatan. Upaya yang dilakukan oleh sementara pihak
dengan menghambat bantuan kepada negara yang dinilai tidak menerapkan demokrasi dan hak
asasi manusia, dinilai suatu bentuk paksaan baru. Gerakan demokratisasi dalam pemerintahan
adalah dalam bentuk reinventing government, menciptakan clean government and good
governance, desentralisasi pemerintahan, dan sebagainya.
Kondisi Pancasila di era globalisasi sangatlah terkontaminasi dari adanya berbagai
macam aspek yang membuat Pancasila tersebut menjadi tidak seperti yang seharusnya. Dilihat
dari melencengnya nilai-nilai Pancasila yang selama ini telah ditanamkan oleh para pendiri
bangsa ini, sebagai contoh ialah terjadinya dis-integrasi bangsa yang telah jelas-jelas melanggar
sila ke-3 yaitu persatuan Indonesia, atau masih banyak yang lainnya. Dan jika dilihat lagi dari
berbagai aspek masalah yang sedang dihadapi bangsa indonesia, kita seharusnya kembali
menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila tersebut. karena pancasilalah yang
merupakan pondasi bangsa indonesia untuk menghadapi bebagai masalah khususnya di era
global seperti saat ini, yang membuat rentan sekali nilai-nilai pancasila tersebut memudar
dikarenakan perubahan zaman oleh adanya globalisasi. Seharusnya Pancasila sanggup menjawab
berbagai tantangan di era globalisasi, karena dari implikasi dari dijadikannya Pancasila sebagai
pandangan hidup maka bangsa yang besar ini haruslah mempunyai sense of belonging dan sense
of pride atas Pancasila. Setidaknya ada dua alasan yang menyebabkan suatu ideologi tetap eksis.
Pertama adalah jumlah penganut atau pengikut. Semakin banyak pengikut dari suatu ideologi,
maka ideologi tersebut akan semakin kuat. Pancasila merupakan ideologi yang diikuti oleh
seluruh rakyat Indonesia. Secara konseptual, Pancasila adalah ideologi yang kokoh. Pancasila
tidak akan musnah sepanjang masih ada pengikut yang memperjuangkannya. Kedua adalah
seberapa besar pengikut tersebut mempercayai dan menjadikan ideologi sebagai bagian dari
kehidupannya. Semakin kuat kepercayaan seseorang, maka semakin kuat posisi ideologi
tersebut. Sebaliknya, walaupun banyak pengikut, tetapi apabila pengikut tersebut sudah tidak
menjadikan ideologi sebagai bagian dari kehidupannya, maka ideologi dikatakan lemah.
Posisi pancasila di era globalisasi sangat rawan terhadap gangguan. Secara formal,
Pancasila tetap diakui oleh seluruh bangsa Indonesia sebagai ideologi mereka. Namun di tataran
aplikatif, prilaku masyarakat banyak yang mengalami pergeseran nilai. Secara tidak langsung
pergeseran nilai tersebut membuat masyarakat perlahan-lahan melupakan Pancasila. Salah satu
alasan pancasila masih tetap eksis adalah karena pancasila digali dari nilai-nilai yang ada di
masyarakat seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Ada atau tidak
adanya Pancasila, nilai-nilai tersebut memang sudah ada di masyarakat sehingga tetap berlaku di
4. masyarakat.Jika masyarakat melaksanakan nilai dan norma yang berkembang, secara otomatis
masyarakat juga mengamalkan Pancasila. Sebagai contoh ketika umat islam beribadah. Dasar
mereka melakukan ibadah adalah ketaatan terhadap ajaran agama, bukan karena Pancasila.
Namun melaksanakan ibadah secara tidak langsung mengamalkan sila pertama Pancasila.
Demikian pula dengan sila-sila yang lain, masyarakat pada dasarnya tidak mengamalkan
pancasila secara langsung. Mereka hanya mengikuti tata nilai dan hukum adat masing-masing.
Tetapi karena nilai-nilai itu terangkum dalam Pancasila, maka secara tidak langsung masyarakat
juga menjalankan pancasila.
Dengan demikian eksis dan tidaknya Pancasila di era global sangat tergantung dari nilai-nilai
masyarakat. Jika nilai-nilai tersebut tetap tumbuh dan berkembang, maka Pancasila juga
akan terus eksis. Sebaliknya jika nilai tersebut mengalami pergeseran, besar kemungkinan
Pancasila juga akan mengalami pergeseran. Jika globalisasi mampu menggeser nilai-nilai di
masyarakat dan mengganti dengan tatanan nilai yang baru, maka besar kemungkinan Eksistensi
pancasila akan runtuh. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman nilai-nilai Pancasila sebagai
dasar, pandangan hidup, dan ideologi sekaligus sebagai benteng diri dan filterisasi terhadap nilai-nilai
yang masuk sebagai dampak dari globalisasi.