SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Nama:MuhammadHamas Adi Nugroho 
Nim:5113414053 
Eksistensi Pancasila ditengah era kebebasan publik 
Berbicara mengenai demokrasi itu sendiri, mungkin yang pertama kali terpikir di benak kita adalah sebuah paham 
kebebasan yang berorientasi terhadap rakyat. Ada sem boy an yang t idak pernah lepas dari demokrasi itu sendiri, y aitu “Dari 
r a kyat, oleh rakyat, dan untuk r akyat”. Demokrasi t idak u bahnya menjadi trend dalam berbagai kehidupan berbangsa dan 
bernegara di hampir seluruh negara di dunia. Bahkan hampir seluruh masyarakat dunia mendambakan lingkungan y ang 
demokratis di negaranya. Banyak kita temukan berbagai model perlawanan r akyat yang terjadi belakangan ini demi 
mewujudkan demokrasi pada bangsanya. Yang terbaru tentunya yang terjadi beberapa bulan lalu ada lah perlawanan r akyat-r 
akyat di beberapa negara Afrika semisal Mesir, Libya, Tunisia, dll untuk merasakan lingkungan demokratis pada 
bangsanya, dimana bangsanya sendiri su dah terjebak pada sebuah lingkungan aristokrasi atau ketunggalan kepemimpinan 
da lam beberapa tahun lamanaya. 
Di Indonesia sendiri kalau kita kemudian berbicara mengenai demokrasi, maka yang paling kita ingat tentunya peristiwa 
tahun 1998 ketika mahasiswa berhasil menjatuhkan Orde baru pimpinan Soeharto demi mewujudkan r eformasi dalam 
berbagai hal agar t imbul lingkungan yang betul-betul demokratis dalam bangsa Indonesia itu sendiri. Berbagai perubahan 
ter jadi setelah peristiwa tersebut yang mungkin paling kentara hingga saat ini adalah adanya kebebasan berpendapat y ang 
pada waktu jaman orde baru sangat dikekang. Demokrasi tidak ubahnya pembuka keran baru dalam proses perkembangan 
Indonesia dalam berbagai bidang vital kehidupan mulai dari ekonomi, politik, budaya, dll 
Na m un apa sebenarnya dem okrasi itu sendiri secara harfiah. Ist ilah “Dem okras i” berasal dari Yunani Kuno y ang diutarakan 
di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang 
berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan 
definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-1 8, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara. 
Ka t a “ Dem okrasi” berasal dari dua k ata, y aitu dem os yang berarti rakyat, dan k ratos/cratein yang berarti pem erintahan, 
sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan r akyat, atau y ang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh 
r akyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi 
wa jar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. 
Menu rut Wikipedia Indonesia, demokrasi adalah bentuk a tau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya 
mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. 
Jadi sebenarnya dari pengertian di atas, kita dapat menarik sebuah benang marah bahwa sebenarnya demokrasi itu sendiri 
ada lah kedaulatan rakyat artinya orientasi jalannya sebuah negara adalah kebebasan d an kesejahteraan rakyat. Rakyat 
menjadi penentu sukses tidaknya suatu negara baik itu dari segi pembangunan, kesehatan, dll 
Demokrasi tersebut terjadi di beberapa hal bukan sa ja sekedar pada hal -hal y ang menjadi bagian dari pembangunan rakyat, 
tetapi lebih dari itu, demokrasi juga terjadi pada akar-akar atau bagian dasar dari negeri ini. Ba gian tersebut adalah 
Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara telah mengalami berbagai perubahan secara implikasi dan nilai karena adanya 
perkembangan kehidupan demokrasi di berbagai bidang itu sendiri. Namun, tetap sa ja ada sisi fundamental y ang tetap 
ber tahan dari dulu sampe sekarang karena sesuai dengan zaman. 
Pancasila adalah paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila sebagai sistem nilai acuan, kerangka-acuan berpikir, pola-acuan 
berpikir; atau jelasnya sebagaisistem nilai y ang dijadikan kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus kerangka 
a r ah/tujuan bagi ‘yang menyandangnya’.
Jika diibaratkan manusia, maka pancasila adalah manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan zaman dan tidak 
ter gerus oleh zaman karena dia mampu tetap pada nilai dasarnya dalam bentuk zaman apapun. Pancasila telah menjadi 
pedoman dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dari dulu hingga saat ini. Namun, yang kemudian menjadi 
permasalahan bahwa apakah nilai pancasila tersebut masih terasa dan masih pantas untuk dipakai sampai saat ini ditengah 
kondisi bangsa yang carut marut dan tanpa kejelasan arah pembangunan ke depan. 
I. Demokrasi Pancasila : Demokrasi yang dianut Indonesia 
Setelah berbicara sedikit mengenai demokrasi itu sendiri, maka kemudian akan kita lihat bagaimana implikasi atau aplikasi 
demokrasi itu sendiri di Indonesia. Indonesia yang sudah kita kenal dengan sebutan negara yang berlandaskan demokrasi 
sebenarnya memiliki model demokrasi y aitu demokrasi pancasila. 
Dikemukakan beberapa pengertian demokrasi pancasila y ang dikemukakan oleh beberap ahli tata negara di Indonesia. Prof. 
Da rdji Da rmodihardjo,S.H mengungkapkan bahwa demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber pada 
kepr ibadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti dalam ketentuan -ketentuan seperti dalam 
pembukaan UUD 1945. 
Kemudian ditambahkan oleh Prof. dr. Dr s. Notonagoro,S.H. bahwa demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin 
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusy awaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang Maha Esa , yang 
berperikemanusiaan y ang adil dan beradab, y ang mempersatukan Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat 
Indonesia. 
Mela lui pengertian itu, sebenarnya kita tarik beberapa kesimpulan terkait hakikat dari demokrasi pancasila itu sendiri. 
Set idaknya ada 6 hal y ang menjadi indikator dari demokrasi pancasila, diantaranya : 
1. Norma 
Demokrasi Pancasila adalah norma yang didalamnya mengatur penyelenggaraan kedaulatan rakyat dan penyelenggaraan 
pemerintahan negara, baik dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, bagi setiap warga 
negara Republik Indonesia. Termasuk, organisasi kekuatan sosial politik, organisasikemasyarakatan, dan lembaga 
kemasy arakatan lain serta lembaga-lembaga negara y ang berada di pusat maupun di daerah 
2. Kekeluargaan dan Gotong Royong 
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang didasari sikap kekeluargaan dan gotong-roy ong y ang ditujukan untuk 
ter capainya kesejahteraan rakyat. Di da lamnya, terkandung unsur-unsur untuk berkesadaran r eligius, berdasarkan 
kebenaran, kecintaan serta budi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia, dan berkesinambungan. 
3. Sis tem Pengorganisasian Negara 
Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem pengorganisasian negara. Pengorganisasian ini dilakukan oleh rakyat sendiri 
a tau dengan persetujuan rakyat. 
4. Mengakui Kebebasan Individu 
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang mengakui adanya kebebasan individu. Namun, sifatnya tidak mutlak karena 
pelaksanaannya harus diselaraskan dengan tanggung jawab sosial dalam masyarakat. 
5. Cita-Cita Universal
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang memiliki cita-cita yang universal. Cita-cita demokrasi dipadukan dengan cita-cita 
hidup bangsa Indonesia yang dijiwai semangat kekeluargaan sehingga pelaksanaannya tidak ada dominasi mayoritas 
a tau minoritas. 
Setelah melihat nilai dasar ataupun hakikat y ang dikandung oleh demokrasi pancasila itu sebenarnya t idak lain dan t idak 
bu kan adalah aplikasi atau nilai dasar dari sila-sila dasar y ang ada di dalamnya dan butir-butir y ang tertuang di dalam dila-sila 
tersebut. Ditambahkan dalam bukunya, Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran Kewarganegaraan, Idris Israil 
(2 005:52-53) menyebutkan ciri -ciri demokrasi Indonesia Pancasila sebagai berikut: 
1. Kedaulatan ada di tangan rakyat. 
2. Sela lu berdasarkan kekeluargaan dan gotong-roy ong. 
3. Ca ra pengambilan keputusan melalui musy awarah untuk mencapai mufakat. 
4. Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi. 
5. Diakui adanya keselarasan antara hak dan kewajiban. 
6. Menghargai hak a sasi manusia. 
7 . Ket idaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah dinyatakan dan disalurkan melalui wakil -wakil rakyat. Tidak 
menghendaki adanya demonstrasi dan pemogokan karena merugikan semua pihak. 
8. Tidak menganut sistem monopartai. 
9. Pemilu dilaksanakan secara luber. 
10. Meng andung sistem mengambang. 
11 . Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan t irani minoritas. 
12. Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan bersama 
Set idaknya melihat dari ciri-ciri demokrasi pancasila y ang dikategorikan tersebut mungkin ada beberapa kerancuan, 
diantaranya t idak dikenalnya partai pemerintah dan partai oposisi, dll. Hal itu akan dibahas pada bab selanjutnya untuk 
lebih memperjelas bagaimana aplikasi dari demokrasi pancasila itu sendiri sebagai sebuah paham y ang dianut bersama oleh 
bangsa Indonesia 
II. Prinsip Demokrasi Pancasila & Penerapannya dalam Sistem Pemerintahan Indonesia 
Tidak pantas rasanya ketika kita mengenal demokrasi pancasila, namun kemudian kita tidak melihat bagaimana aplikasinya 
da lam sistem pemerintahan Indonesia. Perlu diingat bahwa demokrasi pancasila ini tumbuh dan berkembang sejak dulu 
ket ika pemerintahan telah menggunakan UU 1945 sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 
Sebelumnya sampai kepada bagaimana penerapan demokrasi pancasila dalam sistem pemerint ahan Indonesia dengan 
model periodisasi dari tahun ke tahun, berikut akan disajikan prinsip demokrasi pancasila y ang dikaji dari berbagai 
literature dan bacaan. Prinsip demokrasi pancasila ini sendiri tertuang dalam Ba tang Tubuh UUD 1945 berdasarkan tujuh 
sendi pokok, yaitu sebagai berikut : 
1. 1. Indones ia ialah negara yang berdasarkan hukum 
Negara Indonesia berdasarkan hukum (Rechsstaat), tidak berdasarkan a tas kekuasaan belaka (Machsstaat). Hal ini 
mengandung arti bahwa baik pemerintah maupun lembaga-lembaga negara lainnya dalam melaksanakan t indakan apapun 
ha rus dilandasi oleh hukum dan t indakannya bagi rakyat harus ada landasan hukumnya. Persamaan kedudukan dalam 
hu kum bagi semua warga negara harus tercermin di dalamnya. 
1. 2. Indonesia menganut s istem konstitusional
Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan t idak bersifat absolutisme (kekuasaan y ang mutlak t idak 
terbatas). Sistem konstitusional ini lebih menegaskan bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau 
diba tasi oleh ketentuan konstitusi, di samping oleh ketentuan-ketentuan hukum lainnya yang merupakan pokok 
konst itusional, seperti TAP MPR dan Undang-undang. 
1. 3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi 
Seperti telah disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman terdahulu, bahwa (kekuasaan negara tertinggi) ada di 
tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan demikian, MPR adalah lembaga negara tertinggi sebagai 
penjelmaan seluruh r akyat Indonesia. Sebagai pemegang kekuasaan negara y ang tertinggi MPR mempunyai tugas pokok, 
y aitu: 
 Menetapkan UUD; 
 Menetapkan GBHN; dan 
 Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden 
Wewenang MPR, y aitu: 
 Membuat putusan-putusan yang t idak dapat dibatalkan ol eh lembaga negara lain, seperti penetapan GBHN yang 
pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden 
 Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris mengenai pelaksanaan GBHN; 
 Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden dan Wakil Pr esiden; 
 Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam masa jabatannya apabila presiden/mandataris sungguh-su 
ngguh melanggar haluan negara dan UUD; 
 Mengubah undang-undang. 
1. 4. Pres iden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi di bawah Majelis Permusyawaratan Rakyat 
(MPR) 
Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi. Presiden selain diangkat oleh majelis juga harus 
tu nduk dan bertanggung jawab kepada majelis. Presiden adalah Mandataris MPR y ang wajib menjalankan putusan -putusan 
MPR. 
1. 5. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 
Pr esiden t idak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan mandat (kekuasaan pemerintah) y ang 
dipegang oleh presiden dan DPR harus saling bekerja sama dalam pembentukan undang -undang termasuk APBN. Untuk 
mengesahkan undang-undang, presiden harus mendapat persetujuan dari DPR. Hak DPR di bidang legislative ialah hak 
inisiatif, hak amandemen, dan hak budget. 
Hak DPR di bidang pengawasan meliputi: 
 Hak tanya/bertanya kepada pemerintah; 
 Hak interpelasi, yaitu meminta penjelasan atau keterangan kepada pemerintah; 
 Hak Mosi (percaya/t idak percaya) kepada pemerintah; 
 Hak Angket, y aitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal; 
 Hak Petisi, yaitu hak mengajukan u sul/saran kepada pemerintah. 
1. 6. Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR 
Pr esiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan menteri negara. Menteri ini tidak bertanggung jawab 
kepada DPR, tetapi kepada presiden. Berdasarkan hal tersebut, berarti sistem kabinet kita adalah kabinet 
kepr esidenan/presidensil. 
Kedu dukan Menteri Negara bertanggung jawab kepada presiden, tetapi mereka bukan pegawai t inggi biasa, menteri ini 
menjalankan kekuasaan pemerintah dalam prakteknya berada di bawah koordinasi presiden.
1. 7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas 
Kepa la Negara t idak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktator, artinya kekuasaan t idak tak terbatas. Ia harus 
memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR. Kedudukan DPR kuat karena tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan 
semua anggota DPR merangkap menjadi anggota MPR. DPR sejajar dengan presiden. 
Melihat bagaimana sebenarnya prinsip dari demokrasi pancasila itu sendiri, maka perlu ditinjau lebih lanjut bagaimana 
penerapannya di Indonesia sebagai falsafah dasar kehidupan berbangsa bernegara, penulis membaginya dengan model 
per iodisasi waktu untuk melihat sejarah penerapan batang tubuh UUD 1945 tersebut : 
1. 1. Tahun 1945 – 1949 
T er jadi penyimpangan dari k etentuan UUD ’45 antara lain: 
 Beru bah fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu presiden menjadi badan yang diserahi kekuasaan 
legislatif dan ikut menetapkan GBHN yang merupakan wewenang MPR. 
 Ter jadinya perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer b erdasarkan usul BP – KNIP. 
2. Tahun 1949 – 1950 
Dida sarkan pada konstitusi RIS. Pemerintahan yang diterapkan saat itu adalah sy stem parlementer cabinet semu (Quasy 
Pa r lementary). Sistem Pemerintahan yang dianut pada masa konstitusi RIS bu kan kabinet parlementer murni karena dalam 
sistem parlementer murni, parlemen mempunyai kedudukan yang sangat menentukan terhadap kekuasaan pemerintah. 
3. Tahun 1950 – 1959 
La n dasannya adalah UUD ’5 0 pengganti k onstitusi RIS ’49. Sistem Pem erintahan yang dianut adalah parlementer cabinet 
dengan demokrasi liberal yang masih bersifat semu. Ciri -ciri: 
 pr esiden dan wakil presiden t idak dapat diganggu gugat. 
 Menteri bertanggung jawab a tas kebijakan pemerintahan. 
 Pr esiden berhak membubarkan DPR. 
 Perdana Menteri diangkat oleh Presiden. 
4. Tahun 1959 – 1966 (Demokrasi Terpimpin) 
Pr esiden mempunyai kekuasaan mutlak dan dijadikannya alat untuk melenyapkan kekuasaan -kekuasaan y ang 
menghalanginya sehingga nasib parpol ditentukan oleh presiden (10 parpol y ang diakui). Tidak ada ke bebasan 
mengeluarkan pendapat. 
5. Tahun 1966 – 1998 
Orde baru pimpinan Soeharto lahir dengan tekad untuk melakukan koreksi terpimpin pada era orde lama. Namun lama 
kelamaan banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan. Soeharto m undur pada 21 Mei ’98. 
6. Tahun 1998 – Sekarang (Reformasi) 
Pelaksanaan demokrasi pancasila pada era reformasi telah banyak memberikan ruang gerak pada parpol maupun DPR 
u ntuk mengawasi pemerintah secara kritis dan dibenarkan untuk unjuk rasa.
Jadi data dilihat perbedaan model pemerintahan selama demokrasi pancasila berlangsung di negara Indonesia. Dapat 
disim pulkan bahwa perbedaan sistem Pem erintahan m enurut UUD ’45 sebelum diamandemen: 
 Keku asaan tertinggi diberikan rakyat kepada MPR. 
 DPR seba gai pembuat UU. 
 Pr esiden sebagai penyelenggara pemerintahan. 
 DPA seba gai pemberi saran kepada pemerintahan. 
 MA seba gai lembaga pengadilan dan penguji a turan. 
 BPK pengaudit keuangan. 
Dan sistem Pemerintahan setelah amandemen (1999 – 2 002) 
 MPR bu kan lembaga tertinggi lagi. 
 Komposisi MPR terdiri atas seluruh anggota DPR ditambah DPD y ang dipilih oleh rakyat. 
 Pr esiden dan wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat. 
 Pr esiden t idak dapat membubarkan DPR. 
 Keku asaan Legislatif lebih dominan. 
III. Perumusan Demokrasi Pancasila dan Tantangan dalam Kehidupan Masyarakat 
Bab terakhir ini akan coba melihat bagaimana perumusan demokrasi pancasila y ang tercatat dalam sejarah dengan bentuk 
aplikasinya dalam kehidupan bermasyarakat dan bagaimana demokrasi pancasila kini berpengaruh terhadap kehidupan 
r akyat Indonesia dan tantangan besar y ang dihadapinya pada peradaban Indonesia y ang baru. 
Ter cata beberapa hal terkait perumusan demokrasi pancasila yang dikutip dari berbagai sumber terkait : 
1. Bidang Ekonomi 
Demokrasi ekonomi sesuai dengan a zas-azas yang menjiwai ketentuan-ketentuan mengenai ekonomi dalam Undang-u 
ndang Da sar 1945 yang pada hakekatnya, berarti kehidupan y ang layak bagi semua warga negara, yang antara lain 
mencakup : 
 Pengawasan oleh rakyat terhadap penggunaan kekayaan dan keuangan negara 
 Koper asi 
 Pengakuan atas hak milik perorangan dan kepastian hukum dalam penggunaannya 
 Per anan pemerintah yang bersifat pembina, penunjuk jalan serta pelindung. 
2. Musyawarah Nasional III Persahi : The Rule of Law, Desember 1966 
Aza s negara hukum Pancasila mengandung prinsip: 
 Pengakuan dan perlindungan hak azasi y ang mengandung persamaan dalam bidang politik, hukum, sosial, 
ekonomi, kultural dan pendidikan. 
 Per adilan y ang bebas dan t idak memihak, t idak terpengaruh oleh sesuatu kekuasaan/kekuatan lain apapun. 
 Jaminan kepastian hukum dalam semua persoalan. Yang dimaksudkan kepastian hukum yaitu jaminan bahwa 
ketentuan hukumnya dapat dipahami, dapat dilaksanakan dan aman dalam melaksanakannya. 
3. Symposium Hak-hak Azasi Manusia, Juni 1967 
Demokrasi Pancasila, dalam arti demokrasi yang bentuk-bentuk penerapannya sesuai dengan kenyataan-kenyataan dan 
cita-cita y ang terdapat dalam masy arakat kita, setelah sebagai akibat r ezim Nasakom sangat menderita dan menjadi kabur, 
lebih memerlukan pembinaan daripada pembatasan sehingga menjadi suatu political culturea yang penuh vitalitas. 
Berhubung dengan keharusan kita di tahun-tahun mendatang untuk mengembangkan a rapidly expanding economy, maka 
diperlukan juga secara mutlak pembebasan dinamika y ang terdapat dalam masy arakat dar i kekuatan-kekuatan yang
mendukung Pancasila. Oleh karena itu diperlukan kebebasan berpolitik sebesar mungkin. Persoalan hak-hak azasi manusia 
da lam kehidupan kepartaian untuk tahun-tahun mendatang harus ditinjau dalam r angka keharusan kita untuk mencapai 
keseimbangan y ang wajar di antara 3 hal, y aitu: 
1. Adanya pemerintah yang mempunyai cukup kekuasaan dan kewibawaan. 
2. Adanya kebebasan yang sebesar-besarnya. 
3. Per lunya untuk membina suatu rapidly expanding economy 
Perumusan demokrasi pancasila di atas setidaknya merupakan tujuan dari demokrasi pancasila dalam berbagai bidang-bidang 
y ang bersentuhan langsung dengan rakyat Indonesia. Namun melihat berbagai realitas dalam kehidupan masyarakat 
muncul persinggungan dan tension yang t idak sesuai y ang terkadang memunculkan rasa pesimisme, namun kita sebagai 
bangsa yang baik harus tetap memupuk semangat optimism untuk kehidupan bangsa yang lebih baik. 
Da lam sebuah tulisannya Amartya Sen, penerima nobel bidang ekonomi menyebutkan bahwa demokrasi dapat mengurangi 
kemiskinan. Pernyataan ini akan terbukti bila pihak legislatif menyuarakan hak-hak orang miskin dan kemudian pihak 
eksekutif melaksanakan program-program yang efektif untuk mengurangi kemiskinan. Sayangnya, dalam masa t ransisi ini, 
ha l itu belum terjadi secara signifikan. 
Demokrasi pancasila di Indonesia terkesan hanya untuk mereka dengan t ingkat kesejahteraan ekonomi yang cukup. 
Sedangkan bagi golongan ekonomi bawah, demokrasi belum memberikan dampak ekonomi yang positif buat mereka. Inilah 
tantangan yang harus dihadapi dalam masa t ransisi. Demokrasi masih terkesan isu kaum elit, sementara ekonomi adalah 
ma salah riil kaum ekonomi bawah yang belum diakomodasi dalam proses demokratisasi. Ini adalah salah satu tantangan 
terberat yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. 
Demokrasi pancasila dalam arti sebenarnya terkait dengan pemenuhan hak asasi manusia. Dengan demikian ia merupakan 
fit rah yang harus dikelola agar menghasilkan ou tput yang baik. Setiap manusia memiliki hak untuk menyampaikan 
pendapat, berkumpul, berserikat dan bermasyarakat. Dengan demikian, demokrasi pada dasarnya memerlukan a turan 
ma in. 
Di masa transisi, sebagian besar orang hanya tahu mereka bebas berbicara, beraspirasi, berdemonstrasi. Namun aspirasi 
y ang tidak sampai akan menimbulkan kerusakan. Tidak sedikit fakta yang memperlihatkan adanya pengrusakan ketika 
ter jadinya demonstrasi menyampaikan pendapat. Untuk itu orang memerlukan pemahaman yang utuh agar mereka bisa 
menikmati demokrasi. 
Demokrasi di masa t ransisi tanpa adanya sumber daya manusia yang kuat akan mengakibatkan masuknya pengaruh a sing 
da lam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini adalah tantangan yang cukup berat juga dalam demokrasi yang tengah 
menapak. Pengaruh a sing tersebut jelas akan menguntungkan mereka dan belum tentu menguntungkan Indonesia. 
Dominannya pengaruh asing justru mematikan demokrasi itu sendiri karena tidak diperbolehkannya perbedaan pendapat 
y ang seharusnya menguntungkan Indonesia. Standar ganda pihak asing juga akan menjadi penyebab mandulnya demokrasi 
di Indonesia. 
Anarkisme y ang juga menggejala pasca kejatuhan Soeharto juga menjadi tantangan bagi demokrasi di Indonesia. Anarkisme 
ini merupakan bom waktu era Orde Ba ru y ang meledak pada saat ini. Anarkisme pada saat ini seolah-olah merupakan 
ba gian dari demonstrasi y ang sulit dielakkan, dan bahkan kehidupan sehari-hari. Padahal anarkisme justru bertolak 
belakang dengan hak asasi manusia dan nilai-nilai Islam. 
Sebenarnya, demokrasi diharapkan mampu menjadikan negara kuat. Demokrasi di negara yang t idak kuat akan mengalami 
ma sa t ransisi y ang panjang. Dan ini sangat merugikan bangsa dan negara. Demokrasi di negara kuat (seperti Amerika) akan 
berdampak positif bagi rakyat. Sedangkan demokrasi di negara berkembang seperti Indonesia tanpa menghasilkan negara 
y ang kuat justru t idak akan mampu mensejahterakan rakyatnya. Negara y ang kuat tidak identik dengan otoritarianisme 
maupun militerisme.
Ha rapan rakyat banyak tentunya adalah pada masalah kehidupan ekonomi mereka serta bidang kehidupan lainnya. 
Demokrasi pancasila y ang begitu terbuka dan reaktif membuka celah berkuasanya para pemimpin y ang peduli dengan 
r akyat dan sebaliknya bisa melahirkan pemimpin yang buruk. Harapan rakyat akan adanya pemimpin yang peduli di masa 
demokrasi ini adalah harapan dari implementasi demokrasi itu sendiri. 
Di masa transisi ini, implementasi demokrasi masih terbatas pada kebebasan dalam berpolitik, sedangkan masalah ekonomi 
ma sih terpinggirkan. Maka muncul kepincangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Politik dan ekonomi adalah 
du a sisi yang berbeda dalam sekeping mata uang, maka masalah ekonomi pun harus mendapat perhatian yang serius dalam 
implementasi demokrasi agar terjadi penguatan demokrasi. 
Semakin rendahnya t ingkat kehidupan ekonomi rakyat akan berdampak buruk bagi demokrasi karen a kuatnya bidang 
polit ik ternyata belum bisa mengarahkan kepada perbaikan ekonomi. Melemahnya ekonomi akan berdampak luas kepada 
bidang lain, seperti masalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang lemah jelas tidak bisa memperkuat 
demokrasi, bahkan justru bisa memperlemah demokrasi. 
Demokrasi di Indonesia memberikan harapan akan tumbuhnya masyarakat baru yang memiliki kebebasan berpendapat, 
ber serikat, berumpul, berpolitik dimana masy arakat mengharap adanya iklim ekonomi y ang kondusif. Untuk menghada pi 
tantangan dan mengelola harapan ini a gar menjadi kenyataan dibutuhkan kerjasama antar kelompok dan partai politik a gar 
demokrasi bisa berkembang ke arah yang lebih baik. 
IV. Kesimpulan 
Jadi menurut saya kesimpumpulannya adalah: 
1 demokrasi pancasila diartikan sebagai demokrasi yang bersumberpada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia 
y ang ketentuannya diatur oleh UUD 1945 dengan karakter sebagai berikut : 
o kedaulatannya ada di tangan rakyat 
o kekeluargaan dan gotong roy ong 
o ca ra pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat 
o keselarasan antara hak dan kewajiban 
o menghargai hak asasi manusia 
o t idak dikenal namanya dictator mayoritas 
o mendahulukan kepentingan rakyat di atas kepentingan bersama. 
2 Pada dasarnya prinsip demokrasi pancasila diungkapkan dalam 7 hal y aitu Indonesia adalah negara hokum, menganut 
sistem konstitusional, MPR merupkan pemegang kekuasaan tertinggi, Presiden adalah penyelenggara pemerintahan 
ter tinggi di bawah MPR, Pengawasan dilakukan oleh DPR, menteri negara adalah pembantu p residen, dan kekuasaan kepala 
negara terbatas. 
Pada aplikasinya dalam sistem pemerintahan mengalami begitu banyak perubahan dari tahun ke tahun, hal ini tidak lepas 
da r i sistem pemerintahan yang berubah dari presidensial dan parlementer. Hal lain karena munculnya UU lain yang 
mengganti UUD 1945 saat itu
3 Perumusan demokrasi pancasila sebenarnya lebih menekankan pada 3 hal yaitu bidang ekonomi, hukum, dan hak a sasi 
manusia. Ketiga bidang ini dianggap vital karena menjadi bagian y ang berhubungan langsung d engan rakyat atau 
ma syarakat. 
Tantangan yang terberat y ang harus dihadapi demokrasi pancasila adalah bagaimana persoalan kemiskinan dan ekonomi 
y ang masih saja ditemukan begitu banyak penyimpangan. Da lam sistem demokrasi pancasila, kebebasan berpolitik beg itu 
berkembang, namun persoalan ekonomi terjebak dalam lingkaran setan. Ada bentuk t idak meratanya pembagian 
kesejahteraan terhadap rakyat secara bersama yang merupakan bagian vital dari cita -cita pancasila itu sendiri. Jadi 
pancasila saat ini sangat besar berhadapan dengan persoalan keadilan dan kesejahteraan rakyat terutama dalam bidang 
ekonomi ditambahn masuknya pengaruh asing ynag tentunya bisa menjadi bahaya bagi rakyat Indonesia pada umumnya. 
V Saran 
Adapun saran penulisan makalah ini sebagai berikut : 
1 Pemerintah sebagai otoritas yang memimpin suatu negara hendaknya menyadari hakekat dan makna dari pancasila itu 
sendiri dan harus berupaya diwujudkan dalam mengayomi dan menyejahterakan rakyat secara bersama dan adil, sehingga 
akan t imbul model negara yang sesuai harapan dari nilai-nilai kepancasilaan itu sendiri. 
2 Ma sy arakat juga harus menyadari arti pentingnya pancasila itu sehingga bisa dijadikan pedoman hidup berbangsa dan 
bernegara, sehingga tidak hanya menjadi warga yang menerima bantuan neg ara, tetapi juga masy arakat yang pro aktif 
menyumbangkan ide dan pendapat serta berjuang untuk Indonesia y ang lebih baik ke depannya 
3 Mahasiswa sebagai masyarakat akademisi hendaknya mampu menciptakan dan mengawal proses berbangsa dan 
bernegara berdasarkan cita-cita dari pancasila itu sendiri, sehingga tercipta bangsa yang beradab dan memiliki potensi masa 
depan yang cerah dan t idak mudah terprovokasi bangsa lain yang mencoba merusak tatanan pancasila itu sendir i

More Related Content

What's hot

Bab vi demokrasi ps hasil
Bab vi demokrasi ps hasilBab vi demokrasi ps hasil
Bab vi demokrasi ps hasilEdi Ison
 
Pendidikan Demokrasi
Pendidikan DemokrasiPendidikan Demokrasi
Pendidikan DemokrasiFathur Green
 
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunisDemokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunisDavid Jones
 
Islam dan demokrasi
Islam dan demokrasiIslam dan demokrasi
Islam dan demokrasiadi setyawan
 
Penenrapan Sila Keempat Pancasila Pada Proses Pendidikan
Penenrapan Sila Keempat Pancasila Pada Proses PendidikanPenenrapan Sila Keempat Pancasila Pada Proses Pendidikan
Penenrapan Sila Keempat Pancasila Pada Proses PendidikanEl_Azhari20
 
Bab III hakikat pancasila bagi bangsa indonesia
Bab III hakikat pancasila bagi bangsa indonesiaBab III hakikat pancasila bagi bangsa indonesia
Bab III hakikat pancasila bagi bangsa indonesiayudikrismen1
 
4 pancasila-sebagai-ideologi-negara
4 pancasila-sebagai-ideologi-negara4 pancasila-sebagai-ideologi-negara
4 pancasila-sebagai-ideologi-negaraCahiakh Imawan
 
Politik islam dan masyarakat madani
Politik islam dan masyarakat madaniPolitik islam dan masyarakat madani
Politik islam dan masyarakat madaniAndi Undu
 
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAMImplementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAMKartic Muna
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasilaasuferu
 
MATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILA
MATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILAMATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILA
MATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILAlatifstpp
 
Makalah Analisis Pancasila
Makalah Analisis PancasilaMakalah Analisis Pancasila
Makalah Analisis PancasilaDewi Annisa
 
Ketidakadilan hukum indonesia sebuah refleksi sila kelima pancasila
Ketidakadilan hukum indonesia sebuah refleksi sila kelima pancasilaKetidakadilan hukum indonesia sebuah refleksi sila kelima pancasila
Ketidakadilan hukum indonesia sebuah refleksi sila kelima pancasilaMeilana Lestari
 

What's hot (15)

Bab vi demokrasi ps hasil
Bab vi demokrasi ps hasilBab vi demokrasi ps hasil
Bab vi demokrasi ps hasil
 
Pendidikan Demokrasi
Pendidikan DemokrasiPendidikan Demokrasi
Pendidikan Demokrasi
 
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunisDemokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunis
 
Islam dan demokrasi
Islam dan demokrasiIslam dan demokrasi
Islam dan demokrasi
 
Penenrapan Sila Keempat Pancasila Pada Proses Pendidikan
Penenrapan Sila Keempat Pancasila Pada Proses PendidikanPenenrapan Sila Keempat Pancasila Pada Proses Pendidikan
Penenrapan Sila Keempat Pancasila Pada Proses Pendidikan
 
Bab I Pancasila
Bab I PancasilaBab I Pancasila
Bab I Pancasila
 
Bab III hakikat pancasila bagi bangsa indonesia
Bab III hakikat pancasila bagi bangsa indonesiaBab III hakikat pancasila bagi bangsa indonesia
Bab III hakikat pancasila bagi bangsa indonesia
 
4 pancasila-sebagai-ideologi-negara
4 pancasila-sebagai-ideologi-negara4 pancasila-sebagai-ideologi-negara
4 pancasila-sebagai-ideologi-negara
 
Politik islam dan masyarakat madani
Politik islam dan masyarakat madaniPolitik islam dan masyarakat madani
Politik islam dan masyarakat madani
 
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAMImplementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
Implementasi pancasila dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
MATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILA
MATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILAMATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILA
MATERI TAMBAHAN MATA KULIAH PANCASILA
 
Makalah Analisis Pancasila
Makalah Analisis PancasilaMakalah Analisis Pancasila
Makalah Analisis Pancasila
 
Ketidakadilan hukum indonesia sebuah refleksi sila kelima pancasila
Ketidakadilan hukum indonesia sebuah refleksi sila kelima pancasilaKetidakadilan hukum indonesia sebuah refleksi sila kelima pancasila
Ketidakadilan hukum indonesia sebuah refleksi sila kelima pancasila
 
Tugas ideologi
Tugas ideologiTugas ideologi
Tugas ideologi
 

Similar to Pancasila kuliah

Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaWarnet Raha
 
Kunci Jawaban Sesi 6.docx
Kunci Jawaban Sesi 6.docxKunci Jawaban Sesi 6.docx
Kunci Jawaban Sesi 6.docxayiknina
 
Universitas gunadarma
Universitas gunadarmaUniversitas gunadarma
Universitas gunadarmaasnanjagau
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaMuhamad Yogi
 
ppt ppkn HAKIKAT,INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN ...
ppt ppkn HAKIKAT,INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN ...ppt ppkn HAKIKAT,INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN ...
ppt ppkn HAKIKAT,INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN ...AnnisaNurkholijah
 
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...Syaiful Ahdan
 
Aura zahari 06_hubunganinternasional
Aura zahari 06_hubunganinternasionalAura zahari 06_hubunganinternasional
Aura zahari 06_hubunganinternasionalTania Azhari
 
CIVIC before MID by pak EKO
CIVIC before MID by pak EKOCIVIC before MID by pak EKO
CIVIC before MID by pak EKOAndriy Vengeance
 
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesiaPerkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesiaWahyuElfina
 
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...Eny Ardhika Putri
 

Similar to Pancasila kuliah (20)

Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasila
 
Bab 1 daftar isi
Bab 1    daftar isiBab 1    daftar isi
Bab 1 daftar isi
 
Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasila
 
Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasila
 
PERTEMUAN 4.pptx
PERTEMUAN 4.pptxPERTEMUAN 4.pptx
PERTEMUAN 4.pptx
 
Kunci Jawaban Sesi 6.docx
Kunci Jawaban Sesi 6.docxKunci Jawaban Sesi 6.docx
Kunci Jawaban Sesi 6.docx
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Universitas gunadarma
Universitas gunadarmaUniversitas gunadarma
Universitas gunadarma
 
Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasila
 
Makalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasilaMakalah demokrasi pancasila
Makalah demokrasi pancasila
 
ppt ppkn HAKIKAT,INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN ...
ppt ppkn HAKIKAT,INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN ...ppt ppkn HAKIKAT,INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN ...
ppt ppkn HAKIKAT,INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKAN ...
 
5. DEMOKRASI.pptx
5. DEMOKRASI.pptx5. DEMOKRASI.pptx
5. DEMOKRASI.pptx
 
Kwn bab 4
Kwn bab 4Kwn bab 4
Kwn bab 4
 
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
Bab vi hakikat,instrumentasi dan praksis demokrasi indonesia berlandaskan pac...
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Aura zahari 06_hubunganinternasional
Aura zahari 06_hubunganinternasionalAura zahari 06_hubunganinternasional
Aura zahari 06_hubunganinternasional
 
CIVIC before MID by pak EKO
CIVIC before MID by pak EKOCIVIC before MID by pak EKO
CIVIC before MID by pak EKO
 
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesiaPerkembangan Demokrasi diIndonesia
Perkembangan Demokrasi diIndonesia
 
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
BAGAIMANA HAKIKAT, INSTRUMENTASI, DAN PRAKSIS DEMOKRASI INDONESIA BERLANDASKA...
 

More from natal kristiono (20)

Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_newNatal kristiono hukum pajak  materi pph_21_dan_26_new
Natal kristiono hukum pajak materi pph_21_dan_26_new
 
Materi hukum pajak pajak daerah
Materi hukum pajak  pajak daerahMateri hukum pajak  pajak daerah
Materi hukum pajak pajak daerah
 
Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"Materi hukum pajak " pajak daerah"
Materi hukum pajak " pajak daerah"
 
Tugas pkn iqbale
Tugas pkn iqbaleTugas pkn iqbale
Tugas pkn iqbale
 
Pkn zaskia
Pkn zaskiaPkn zaskia
Pkn zaskia
 
Bab xiv
Bab xivBab xiv
Bab xiv
 
Bab xiii
Bab xiiiBab xiii
Bab xiii
 
Bab xii
Bab xiiBab xii
Bab xii
 
Bab xi
Bab xiBab xi
Bab xi
 
Bab x
Bab xBab x
Bab x
 
Bab viii
Bab viiiBab viii
Bab viii
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab ix
Bab ixBab ix
Bab ix
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Babi 5~1
Babi 5~1Babi 5~1
Babi 5~1
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Pancasila kuliah

  • 1. Nama:MuhammadHamas Adi Nugroho Nim:5113414053 Eksistensi Pancasila ditengah era kebebasan publik Berbicara mengenai demokrasi itu sendiri, mungkin yang pertama kali terpikir di benak kita adalah sebuah paham kebebasan yang berorientasi terhadap rakyat. Ada sem boy an yang t idak pernah lepas dari demokrasi itu sendiri, y aitu “Dari r a kyat, oleh rakyat, dan untuk r akyat”. Demokrasi t idak u bahnya menjadi trend dalam berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara di hampir seluruh negara di dunia. Bahkan hampir seluruh masyarakat dunia mendambakan lingkungan y ang demokratis di negaranya. Banyak kita temukan berbagai model perlawanan r akyat yang terjadi belakangan ini demi mewujudkan demokrasi pada bangsanya. Yang terbaru tentunya yang terjadi beberapa bulan lalu ada lah perlawanan r akyat-r akyat di beberapa negara Afrika semisal Mesir, Libya, Tunisia, dll untuk merasakan lingkungan demokratis pada bangsanya, dimana bangsanya sendiri su dah terjebak pada sebuah lingkungan aristokrasi atau ketunggalan kepemimpinan da lam beberapa tahun lamanaya. Di Indonesia sendiri kalau kita kemudian berbicara mengenai demokrasi, maka yang paling kita ingat tentunya peristiwa tahun 1998 ketika mahasiswa berhasil menjatuhkan Orde baru pimpinan Soeharto demi mewujudkan r eformasi dalam berbagai hal agar t imbul lingkungan yang betul-betul demokratis dalam bangsa Indonesia itu sendiri. Berbagai perubahan ter jadi setelah peristiwa tersebut yang mungkin paling kentara hingga saat ini adalah adanya kebebasan berpendapat y ang pada waktu jaman orde baru sangat dikekang. Demokrasi tidak ubahnya pembuka keran baru dalam proses perkembangan Indonesia dalam berbagai bidang vital kehidupan mulai dari ekonomi, politik, budaya, dll Na m un apa sebenarnya dem okrasi itu sendiri secara harfiah. Ist ilah “Dem okras i” berasal dari Yunani Kuno y ang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-1 8, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara. Ka t a “ Dem okrasi” berasal dari dua k ata, y aitu dem os yang berarti rakyat, dan k ratos/cratein yang berarti pem erintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan r akyat, atau y ang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh r akyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wa jar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. Menu rut Wikipedia Indonesia, demokrasi adalah bentuk a tau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Jadi sebenarnya dari pengertian di atas, kita dapat menarik sebuah benang marah bahwa sebenarnya demokrasi itu sendiri ada lah kedaulatan rakyat artinya orientasi jalannya sebuah negara adalah kebebasan d an kesejahteraan rakyat. Rakyat menjadi penentu sukses tidaknya suatu negara baik itu dari segi pembangunan, kesehatan, dll Demokrasi tersebut terjadi di beberapa hal bukan sa ja sekedar pada hal -hal y ang menjadi bagian dari pembangunan rakyat, tetapi lebih dari itu, demokrasi juga terjadi pada akar-akar atau bagian dasar dari negeri ini. Ba gian tersebut adalah Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara telah mengalami berbagai perubahan secara implikasi dan nilai karena adanya perkembangan kehidupan demokrasi di berbagai bidang itu sendiri. Namun, tetap sa ja ada sisi fundamental y ang tetap ber tahan dari dulu sampe sekarang karena sesuai dengan zaman. Pancasila adalah paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila sebagai sistem nilai acuan, kerangka-acuan berpikir, pola-acuan berpikir; atau jelasnya sebagaisistem nilai y ang dijadikan kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus kerangka a r ah/tujuan bagi ‘yang menyandangnya’.
  • 2. Jika diibaratkan manusia, maka pancasila adalah manusia yang mampu menyesuaikan diri dengan zaman dan tidak ter gerus oleh zaman karena dia mampu tetap pada nilai dasarnya dalam bentuk zaman apapun. Pancasila telah menjadi pedoman dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dari dulu hingga saat ini. Namun, yang kemudian menjadi permasalahan bahwa apakah nilai pancasila tersebut masih terasa dan masih pantas untuk dipakai sampai saat ini ditengah kondisi bangsa yang carut marut dan tanpa kejelasan arah pembangunan ke depan. I. Demokrasi Pancasila : Demokrasi yang dianut Indonesia Setelah berbicara sedikit mengenai demokrasi itu sendiri, maka kemudian akan kita lihat bagaimana implikasi atau aplikasi demokrasi itu sendiri di Indonesia. Indonesia yang sudah kita kenal dengan sebutan negara yang berlandaskan demokrasi sebenarnya memiliki model demokrasi y aitu demokrasi pancasila. Dikemukakan beberapa pengertian demokrasi pancasila y ang dikemukakan oleh beberap ahli tata negara di Indonesia. Prof. Da rdji Da rmodihardjo,S.H mengungkapkan bahwa demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber pada kepr ibadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti dalam ketentuan -ketentuan seperti dalam pembukaan UUD 1945. Kemudian ditambahkan oleh Prof. dr. Dr s. Notonagoro,S.H. bahwa demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusy awaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang Maha Esa , yang berperikemanusiaan y ang adil dan beradab, y ang mempersatukan Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Mela lui pengertian itu, sebenarnya kita tarik beberapa kesimpulan terkait hakikat dari demokrasi pancasila itu sendiri. Set idaknya ada 6 hal y ang menjadi indikator dari demokrasi pancasila, diantaranya : 1. Norma Demokrasi Pancasila adalah norma yang didalamnya mengatur penyelenggaraan kedaulatan rakyat dan penyelenggaraan pemerintahan negara, baik dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, bagi setiap warga negara Republik Indonesia. Termasuk, organisasi kekuatan sosial politik, organisasikemasyarakatan, dan lembaga kemasy arakatan lain serta lembaga-lembaga negara y ang berada di pusat maupun di daerah 2. Kekeluargaan dan Gotong Royong Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang didasari sikap kekeluargaan dan gotong-roy ong y ang ditujukan untuk ter capainya kesejahteraan rakyat. Di da lamnya, terkandung unsur-unsur untuk berkesadaran r eligius, berdasarkan kebenaran, kecintaan serta budi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia, dan berkesinambungan. 3. Sis tem Pengorganisasian Negara Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem pengorganisasian negara. Pengorganisasian ini dilakukan oleh rakyat sendiri a tau dengan persetujuan rakyat. 4. Mengakui Kebebasan Individu Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang mengakui adanya kebebasan individu. Namun, sifatnya tidak mutlak karena pelaksanaannya harus diselaraskan dengan tanggung jawab sosial dalam masyarakat. 5. Cita-Cita Universal
  • 3. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang memiliki cita-cita yang universal. Cita-cita demokrasi dipadukan dengan cita-cita hidup bangsa Indonesia yang dijiwai semangat kekeluargaan sehingga pelaksanaannya tidak ada dominasi mayoritas a tau minoritas. Setelah melihat nilai dasar ataupun hakikat y ang dikandung oleh demokrasi pancasila itu sebenarnya t idak lain dan t idak bu kan adalah aplikasi atau nilai dasar dari sila-sila dasar y ang ada di dalamnya dan butir-butir y ang tertuang di dalam dila-sila tersebut. Ditambahkan dalam bukunya, Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran Kewarganegaraan, Idris Israil (2 005:52-53) menyebutkan ciri -ciri demokrasi Indonesia Pancasila sebagai berikut: 1. Kedaulatan ada di tangan rakyat. 2. Sela lu berdasarkan kekeluargaan dan gotong-roy ong. 3. Ca ra pengambilan keputusan melalui musy awarah untuk mencapai mufakat. 4. Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi. 5. Diakui adanya keselarasan antara hak dan kewajiban. 6. Menghargai hak a sasi manusia. 7 . Ket idaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah dinyatakan dan disalurkan melalui wakil -wakil rakyat. Tidak menghendaki adanya demonstrasi dan pemogokan karena merugikan semua pihak. 8. Tidak menganut sistem monopartai. 9. Pemilu dilaksanakan secara luber. 10. Meng andung sistem mengambang. 11 . Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan t irani minoritas. 12. Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan bersama Set idaknya melihat dari ciri-ciri demokrasi pancasila y ang dikategorikan tersebut mungkin ada beberapa kerancuan, diantaranya t idak dikenalnya partai pemerintah dan partai oposisi, dll. Hal itu akan dibahas pada bab selanjutnya untuk lebih memperjelas bagaimana aplikasi dari demokrasi pancasila itu sendiri sebagai sebuah paham y ang dianut bersama oleh bangsa Indonesia II. Prinsip Demokrasi Pancasila & Penerapannya dalam Sistem Pemerintahan Indonesia Tidak pantas rasanya ketika kita mengenal demokrasi pancasila, namun kemudian kita tidak melihat bagaimana aplikasinya da lam sistem pemerintahan Indonesia. Perlu diingat bahwa demokrasi pancasila ini tumbuh dan berkembang sejak dulu ket ika pemerintahan telah menggunakan UU 1945 sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebelumnya sampai kepada bagaimana penerapan demokrasi pancasila dalam sistem pemerint ahan Indonesia dengan model periodisasi dari tahun ke tahun, berikut akan disajikan prinsip demokrasi pancasila y ang dikaji dari berbagai literature dan bacaan. Prinsip demokrasi pancasila ini sendiri tertuang dalam Ba tang Tubuh UUD 1945 berdasarkan tujuh sendi pokok, yaitu sebagai berikut : 1. 1. Indones ia ialah negara yang berdasarkan hukum Negara Indonesia berdasarkan hukum (Rechsstaat), tidak berdasarkan a tas kekuasaan belaka (Machsstaat). Hal ini mengandung arti bahwa baik pemerintah maupun lembaga-lembaga negara lainnya dalam melaksanakan t indakan apapun ha rus dilandasi oleh hukum dan t indakannya bagi rakyat harus ada landasan hukumnya. Persamaan kedudukan dalam hu kum bagi semua warga negara harus tercermin di dalamnya. 1. 2. Indonesia menganut s istem konstitusional
  • 4. Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan t idak bersifat absolutisme (kekuasaan y ang mutlak t idak terbatas). Sistem konstitusional ini lebih menegaskan bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau diba tasi oleh ketentuan konstitusi, di samping oleh ketentuan-ketentuan hukum lainnya yang merupakan pokok konst itusional, seperti TAP MPR dan Undang-undang. 1. 3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi Seperti telah disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman terdahulu, bahwa (kekuasaan negara tertinggi) ada di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan demikian, MPR adalah lembaga negara tertinggi sebagai penjelmaan seluruh r akyat Indonesia. Sebagai pemegang kekuasaan negara y ang tertinggi MPR mempunyai tugas pokok, y aitu:  Menetapkan UUD;  Menetapkan GBHN; dan  Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden Wewenang MPR, y aitu:  Membuat putusan-putusan yang t idak dapat dibatalkan ol eh lembaga negara lain, seperti penetapan GBHN yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden  Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris mengenai pelaksanaan GBHN;  Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden dan Wakil Pr esiden;  Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam masa jabatannya apabila presiden/mandataris sungguh-su ngguh melanggar haluan negara dan UUD;  Mengubah undang-undang. 1. 4. Pres iden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi di bawah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi. Presiden selain diangkat oleh majelis juga harus tu nduk dan bertanggung jawab kepada majelis. Presiden adalah Mandataris MPR y ang wajib menjalankan putusan -putusan MPR. 1. 5. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Pr esiden t idak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi pelaksanaan mandat (kekuasaan pemerintah) y ang dipegang oleh presiden dan DPR harus saling bekerja sama dalam pembentukan undang -undang termasuk APBN. Untuk mengesahkan undang-undang, presiden harus mendapat persetujuan dari DPR. Hak DPR di bidang legislative ialah hak inisiatif, hak amandemen, dan hak budget. Hak DPR di bidang pengawasan meliputi:  Hak tanya/bertanya kepada pemerintah;  Hak interpelasi, yaitu meminta penjelasan atau keterangan kepada pemerintah;  Hak Mosi (percaya/t idak percaya) kepada pemerintah;  Hak Angket, y aitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal;  Hak Petisi, yaitu hak mengajukan u sul/saran kepada pemerintah. 1. 6. Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR Pr esiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan menteri negara. Menteri ini tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi kepada presiden. Berdasarkan hal tersebut, berarti sistem kabinet kita adalah kabinet kepr esidenan/presidensil. Kedu dukan Menteri Negara bertanggung jawab kepada presiden, tetapi mereka bukan pegawai t inggi biasa, menteri ini menjalankan kekuasaan pemerintah dalam prakteknya berada di bawah koordinasi presiden.
  • 5. 1. 7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas Kepa la Negara t idak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan diktator, artinya kekuasaan t idak tak terbatas. Ia harus memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR. Kedudukan DPR kuat karena tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan semua anggota DPR merangkap menjadi anggota MPR. DPR sejajar dengan presiden. Melihat bagaimana sebenarnya prinsip dari demokrasi pancasila itu sendiri, maka perlu ditinjau lebih lanjut bagaimana penerapannya di Indonesia sebagai falsafah dasar kehidupan berbangsa bernegara, penulis membaginya dengan model per iodisasi waktu untuk melihat sejarah penerapan batang tubuh UUD 1945 tersebut : 1. 1. Tahun 1945 – 1949 T er jadi penyimpangan dari k etentuan UUD ’45 antara lain:  Beru bah fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu presiden menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN yang merupakan wewenang MPR.  Ter jadinya perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer b erdasarkan usul BP – KNIP. 2. Tahun 1949 – 1950 Dida sarkan pada konstitusi RIS. Pemerintahan yang diterapkan saat itu adalah sy stem parlementer cabinet semu (Quasy Pa r lementary). Sistem Pemerintahan yang dianut pada masa konstitusi RIS bu kan kabinet parlementer murni karena dalam sistem parlementer murni, parlemen mempunyai kedudukan yang sangat menentukan terhadap kekuasaan pemerintah. 3. Tahun 1950 – 1959 La n dasannya adalah UUD ’5 0 pengganti k onstitusi RIS ’49. Sistem Pem erintahan yang dianut adalah parlementer cabinet dengan demokrasi liberal yang masih bersifat semu. Ciri -ciri:  pr esiden dan wakil presiden t idak dapat diganggu gugat.  Menteri bertanggung jawab a tas kebijakan pemerintahan.  Pr esiden berhak membubarkan DPR.  Perdana Menteri diangkat oleh Presiden. 4. Tahun 1959 – 1966 (Demokrasi Terpimpin) Pr esiden mempunyai kekuasaan mutlak dan dijadikannya alat untuk melenyapkan kekuasaan -kekuasaan y ang menghalanginya sehingga nasib parpol ditentukan oleh presiden (10 parpol y ang diakui). Tidak ada ke bebasan mengeluarkan pendapat. 5. Tahun 1966 – 1998 Orde baru pimpinan Soeharto lahir dengan tekad untuk melakukan koreksi terpimpin pada era orde lama. Namun lama kelamaan banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan. Soeharto m undur pada 21 Mei ’98. 6. Tahun 1998 – Sekarang (Reformasi) Pelaksanaan demokrasi pancasila pada era reformasi telah banyak memberikan ruang gerak pada parpol maupun DPR u ntuk mengawasi pemerintah secara kritis dan dibenarkan untuk unjuk rasa.
  • 6. Jadi data dilihat perbedaan model pemerintahan selama demokrasi pancasila berlangsung di negara Indonesia. Dapat disim pulkan bahwa perbedaan sistem Pem erintahan m enurut UUD ’45 sebelum diamandemen:  Keku asaan tertinggi diberikan rakyat kepada MPR.  DPR seba gai pembuat UU.  Pr esiden sebagai penyelenggara pemerintahan.  DPA seba gai pemberi saran kepada pemerintahan.  MA seba gai lembaga pengadilan dan penguji a turan.  BPK pengaudit keuangan. Dan sistem Pemerintahan setelah amandemen (1999 – 2 002)  MPR bu kan lembaga tertinggi lagi.  Komposisi MPR terdiri atas seluruh anggota DPR ditambah DPD y ang dipilih oleh rakyat.  Pr esiden dan wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat.  Pr esiden t idak dapat membubarkan DPR.  Keku asaan Legislatif lebih dominan. III. Perumusan Demokrasi Pancasila dan Tantangan dalam Kehidupan Masyarakat Bab terakhir ini akan coba melihat bagaimana perumusan demokrasi pancasila y ang tercatat dalam sejarah dengan bentuk aplikasinya dalam kehidupan bermasyarakat dan bagaimana demokrasi pancasila kini berpengaruh terhadap kehidupan r akyat Indonesia dan tantangan besar y ang dihadapinya pada peradaban Indonesia y ang baru. Ter cata beberapa hal terkait perumusan demokrasi pancasila yang dikutip dari berbagai sumber terkait : 1. Bidang Ekonomi Demokrasi ekonomi sesuai dengan a zas-azas yang menjiwai ketentuan-ketentuan mengenai ekonomi dalam Undang-u ndang Da sar 1945 yang pada hakekatnya, berarti kehidupan y ang layak bagi semua warga negara, yang antara lain mencakup :  Pengawasan oleh rakyat terhadap penggunaan kekayaan dan keuangan negara  Koper asi  Pengakuan atas hak milik perorangan dan kepastian hukum dalam penggunaannya  Per anan pemerintah yang bersifat pembina, penunjuk jalan serta pelindung. 2. Musyawarah Nasional III Persahi : The Rule of Law, Desember 1966 Aza s negara hukum Pancasila mengandung prinsip:  Pengakuan dan perlindungan hak azasi y ang mengandung persamaan dalam bidang politik, hukum, sosial, ekonomi, kultural dan pendidikan.  Per adilan y ang bebas dan t idak memihak, t idak terpengaruh oleh sesuatu kekuasaan/kekuatan lain apapun.  Jaminan kepastian hukum dalam semua persoalan. Yang dimaksudkan kepastian hukum yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya dapat dipahami, dapat dilaksanakan dan aman dalam melaksanakannya. 3. Symposium Hak-hak Azasi Manusia, Juni 1967 Demokrasi Pancasila, dalam arti demokrasi yang bentuk-bentuk penerapannya sesuai dengan kenyataan-kenyataan dan cita-cita y ang terdapat dalam masy arakat kita, setelah sebagai akibat r ezim Nasakom sangat menderita dan menjadi kabur, lebih memerlukan pembinaan daripada pembatasan sehingga menjadi suatu political culturea yang penuh vitalitas. Berhubung dengan keharusan kita di tahun-tahun mendatang untuk mengembangkan a rapidly expanding economy, maka diperlukan juga secara mutlak pembebasan dinamika y ang terdapat dalam masy arakat dar i kekuatan-kekuatan yang
  • 7. mendukung Pancasila. Oleh karena itu diperlukan kebebasan berpolitik sebesar mungkin. Persoalan hak-hak azasi manusia da lam kehidupan kepartaian untuk tahun-tahun mendatang harus ditinjau dalam r angka keharusan kita untuk mencapai keseimbangan y ang wajar di antara 3 hal, y aitu: 1. Adanya pemerintah yang mempunyai cukup kekuasaan dan kewibawaan. 2. Adanya kebebasan yang sebesar-besarnya. 3. Per lunya untuk membina suatu rapidly expanding economy Perumusan demokrasi pancasila di atas setidaknya merupakan tujuan dari demokrasi pancasila dalam berbagai bidang-bidang y ang bersentuhan langsung dengan rakyat Indonesia. Namun melihat berbagai realitas dalam kehidupan masyarakat muncul persinggungan dan tension yang t idak sesuai y ang terkadang memunculkan rasa pesimisme, namun kita sebagai bangsa yang baik harus tetap memupuk semangat optimism untuk kehidupan bangsa yang lebih baik. Da lam sebuah tulisannya Amartya Sen, penerima nobel bidang ekonomi menyebutkan bahwa demokrasi dapat mengurangi kemiskinan. Pernyataan ini akan terbukti bila pihak legislatif menyuarakan hak-hak orang miskin dan kemudian pihak eksekutif melaksanakan program-program yang efektif untuk mengurangi kemiskinan. Sayangnya, dalam masa t ransisi ini, ha l itu belum terjadi secara signifikan. Demokrasi pancasila di Indonesia terkesan hanya untuk mereka dengan t ingkat kesejahteraan ekonomi yang cukup. Sedangkan bagi golongan ekonomi bawah, demokrasi belum memberikan dampak ekonomi yang positif buat mereka. Inilah tantangan yang harus dihadapi dalam masa t ransisi. Demokrasi masih terkesan isu kaum elit, sementara ekonomi adalah ma salah riil kaum ekonomi bawah yang belum diakomodasi dalam proses demokratisasi. Ini adalah salah satu tantangan terberat yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Demokrasi pancasila dalam arti sebenarnya terkait dengan pemenuhan hak asasi manusia. Dengan demikian ia merupakan fit rah yang harus dikelola agar menghasilkan ou tput yang baik. Setiap manusia memiliki hak untuk menyampaikan pendapat, berkumpul, berserikat dan bermasyarakat. Dengan demikian, demokrasi pada dasarnya memerlukan a turan ma in. Di masa transisi, sebagian besar orang hanya tahu mereka bebas berbicara, beraspirasi, berdemonstrasi. Namun aspirasi y ang tidak sampai akan menimbulkan kerusakan. Tidak sedikit fakta yang memperlihatkan adanya pengrusakan ketika ter jadinya demonstrasi menyampaikan pendapat. Untuk itu orang memerlukan pemahaman yang utuh agar mereka bisa menikmati demokrasi. Demokrasi di masa t ransisi tanpa adanya sumber daya manusia yang kuat akan mengakibatkan masuknya pengaruh a sing da lam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini adalah tantangan yang cukup berat juga dalam demokrasi yang tengah menapak. Pengaruh a sing tersebut jelas akan menguntungkan mereka dan belum tentu menguntungkan Indonesia. Dominannya pengaruh asing justru mematikan demokrasi itu sendiri karena tidak diperbolehkannya perbedaan pendapat y ang seharusnya menguntungkan Indonesia. Standar ganda pihak asing juga akan menjadi penyebab mandulnya demokrasi di Indonesia. Anarkisme y ang juga menggejala pasca kejatuhan Soeharto juga menjadi tantangan bagi demokrasi di Indonesia. Anarkisme ini merupakan bom waktu era Orde Ba ru y ang meledak pada saat ini. Anarkisme pada saat ini seolah-olah merupakan ba gian dari demonstrasi y ang sulit dielakkan, dan bahkan kehidupan sehari-hari. Padahal anarkisme justru bertolak belakang dengan hak asasi manusia dan nilai-nilai Islam. Sebenarnya, demokrasi diharapkan mampu menjadikan negara kuat. Demokrasi di negara yang t idak kuat akan mengalami ma sa t ransisi y ang panjang. Dan ini sangat merugikan bangsa dan negara. Demokrasi di negara kuat (seperti Amerika) akan berdampak positif bagi rakyat. Sedangkan demokrasi di negara berkembang seperti Indonesia tanpa menghasilkan negara y ang kuat justru t idak akan mampu mensejahterakan rakyatnya. Negara y ang kuat tidak identik dengan otoritarianisme maupun militerisme.
  • 8. Ha rapan rakyat banyak tentunya adalah pada masalah kehidupan ekonomi mereka serta bidang kehidupan lainnya. Demokrasi pancasila y ang begitu terbuka dan reaktif membuka celah berkuasanya para pemimpin y ang peduli dengan r akyat dan sebaliknya bisa melahirkan pemimpin yang buruk. Harapan rakyat akan adanya pemimpin yang peduli di masa demokrasi ini adalah harapan dari implementasi demokrasi itu sendiri. Di masa transisi ini, implementasi demokrasi masih terbatas pada kebebasan dalam berpolitik, sedangkan masalah ekonomi ma sih terpinggirkan. Maka muncul kepincangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Politik dan ekonomi adalah du a sisi yang berbeda dalam sekeping mata uang, maka masalah ekonomi pun harus mendapat perhatian yang serius dalam implementasi demokrasi agar terjadi penguatan demokrasi. Semakin rendahnya t ingkat kehidupan ekonomi rakyat akan berdampak buruk bagi demokrasi karen a kuatnya bidang polit ik ternyata belum bisa mengarahkan kepada perbaikan ekonomi. Melemahnya ekonomi akan berdampak luas kepada bidang lain, seperti masalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang lemah jelas tidak bisa memperkuat demokrasi, bahkan justru bisa memperlemah demokrasi. Demokrasi di Indonesia memberikan harapan akan tumbuhnya masyarakat baru yang memiliki kebebasan berpendapat, ber serikat, berumpul, berpolitik dimana masy arakat mengharap adanya iklim ekonomi y ang kondusif. Untuk menghada pi tantangan dan mengelola harapan ini a gar menjadi kenyataan dibutuhkan kerjasama antar kelompok dan partai politik a gar demokrasi bisa berkembang ke arah yang lebih baik. IV. Kesimpulan Jadi menurut saya kesimpumpulannya adalah: 1 demokrasi pancasila diartikan sebagai demokrasi yang bersumberpada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia y ang ketentuannya diatur oleh UUD 1945 dengan karakter sebagai berikut : o kedaulatannya ada di tangan rakyat o kekeluargaan dan gotong roy ong o ca ra pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat o keselarasan antara hak dan kewajiban o menghargai hak asasi manusia o t idak dikenal namanya dictator mayoritas o mendahulukan kepentingan rakyat di atas kepentingan bersama. 2 Pada dasarnya prinsip demokrasi pancasila diungkapkan dalam 7 hal y aitu Indonesia adalah negara hokum, menganut sistem konstitusional, MPR merupkan pemegang kekuasaan tertinggi, Presiden adalah penyelenggara pemerintahan ter tinggi di bawah MPR, Pengawasan dilakukan oleh DPR, menteri negara adalah pembantu p residen, dan kekuasaan kepala negara terbatas. Pada aplikasinya dalam sistem pemerintahan mengalami begitu banyak perubahan dari tahun ke tahun, hal ini tidak lepas da r i sistem pemerintahan yang berubah dari presidensial dan parlementer. Hal lain karena munculnya UU lain yang mengganti UUD 1945 saat itu
  • 9. 3 Perumusan demokrasi pancasila sebenarnya lebih menekankan pada 3 hal yaitu bidang ekonomi, hukum, dan hak a sasi manusia. Ketiga bidang ini dianggap vital karena menjadi bagian y ang berhubungan langsung d engan rakyat atau ma syarakat. Tantangan yang terberat y ang harus dihadapi demokrasi pancasila adalah bagaimana persoalan kemiskinan dan ekonomi y ang masih saja ditemukan begitu banyak penyimpangan. Da lam sistem demokrasi pancasila, kebebasan berpolitik beg itu berkembang, namun persoalan ekonomi terjebak dalam lingkaran setan. Ada bentuk t idak meratanya pembagian kesejahteraan terhadap rakyat secara bersama yang merupakan bagian vital dari cita -cita pancasila itu sendiri. Jadi pancasila saat ini sangat besar berhadapan dengan persoalan keadilan dan kesejahteraan rakyat terutama dalam bidang ekonomi ditambahn masuknya pengaruh asing ynag tentunya bisa menjadi bahaya bagi rakyat Indonesia pada umumnya. V Saran Adapun saran penulisan makalah ini sebagai berikut : 1 Pemerintah sebagai otoritas yang memimpin suatu negara hendaknya menyadari hakekat dan makna dari pancasila itu sendiri dan harus berupaya diwujudkan dalam mengayomi dan menyejahterakan rakyat secara bersama dan adil, sehingga akan t imbul model negara yang sesuai harapan dari nilai-nilai kepancasilaan itu sendiri. 2 Ma sy arakat juga harus menyadari arti pentingnya pancasila itu sehingga bisa dijadikan pedoman hidup berbangsa dan bernegara, sehingga tidak hanya menjadi warga yang menerima bantuan neg ara, tetapi juga masy arakat yang pro aktif menyumbangkan ide dan pendapat serta berjuang untuk Indonesia y ang lebih baik ke depannya 3 Mahasiswa sebagai masyarakat akademisi hendaknya mampu menciptakan dan mengawal proses berbangsa dan bernegara berdasarkan cita-cita dari pancasila itu sendiri, sehingga tercipta bangsa yang beradab dan memiliki potensi masa depan yang cerah dan t idak mudah terprovokasi bangsa lain yang mencoba merusak tatanan pancasila itu sendir i