SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
KONSTRIBUSI GENERASI MUDA DALAM
MENGIMPLEMENTASIKAN NILAI – NILAI PANCASILA DI ERA
GLOBALISASI
Disusun Oleh :
Nama : Asnan Ari Widiastono
Prodi : PJKR A Semester 2
NIM : D0419029
Dosen : Drs.Purwadi.M.Pd.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
BAB I ............................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
Latar Belakang Masalah....................................................................................3
Perumusan Masalah...........................................................................................7
Tujuan Penulisan...............................................................................................7
Manfaat Penulisan.............................................................................................8
BAB II...........................................................................................................................9
PEMBAHASAN ...........................................................................................................9
Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Pancasila ..................................................9
Makna Pancasila sebagai Ideologi...................................................................12
Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara di Era Globalisasi...................14
Konstribusi Generasi Muda dalam Mengimplementasikan Nilai – Nilai
Pancasila Di Era Globalisasi ...........................................................................15
BAB III........................................................................................................................17
PENUTUP...................................................................................................................17
Kesimpulan......................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi
segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Dilihat dari prosesnya,
globalisasi adalah sesuatu yang wajar dalam kehidupan yang tumbuh dan
berkembang. Disini tinggal bagaimana setiap bangsa dan negara menyikapinya.
Jika suatu bangsa tidak mampu mengikuti arus globalisasi terutama negara yang
tingkat kehidupan dan pembangunannya masih tradisional, hal itu akan
menimbulkan kekhawatiran hubungan internasional dan berpengaruh pada
kondisi dalam negeri. Misalnya kekhawatiran dalam aspek politik, ekonomi,
sosial, budaya, dan keamanan.
Globalisasi telah menciptakan beberapa peluang yang dapat
menguntungkan kehidupan manusia, diantaranya suasana kehidupan semakin
mudah, nyaman, praktis, berkualitas serta bekerja makin cepat dan efisien. Pada
sisi lain, globalisasi dapat menimbulkan tantangan bagi seseorang. Globalisasi
menurut Chotib (2007), “globalisasi pada hakikatnya adalah suatu fenomena
perubahan kehidupan global yang dapat membawa pengaruh positif dan negatif
bagi suatu bangsa”. Jadi bangsa Indonesia harus dapat mengembangkan
profesionalisme sumber daya manusia (SDM-nya) agar mampu menyeleksi
masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Globalisasi merupakan sebuah proses global yang mempengaruhi semua
aspek kehidupan manusia. Menurut Chotib (2007:90), “bagi kehidupan bangsa
Indonesia, masuknya pengaruh asing dalam era globalisasi ini sudah tidak dapat
dibendung lagi”. Globalisasi membuat dunia seakan menyempit. Globalisasi
membawa kemajuan teknologi informasi yang yang sangat cepat.
Listyarti (2006:127), berpendapat bahwa: Melalui kemajuan tegnologi
komunikasi, tercipta tempat pemasaran informasi yang memungkinkan manusia
4
untuk berhubungan satu sama lain, belajar satu sama lain dengan lebih
cepat serta tersedianya informasi secara cepat dan akurat. Gelombang globalisasi
mempunyai dua sisi, yaitu tantangan dan peluang. Dengan kata lain, terdapat
dampak positif dan negatif.
Proses globalisasi yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa
dengan kemajuan tegnologi sangat mempengaruhi segala aspek kehidupan.
Misalnya mengancam budaya bangsa, lunturnya identitas bangsa, dan kesadaran
terhadap wawasan Nusantara. Semua bangsa dan negara yang ingin berdiri kokoh
dan kuat untuk menghadapi kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara,
pasti memiliki dasar negara dan ideologi negara yang kuat dan kokoh. Ideologi
sebagai pandangan hidup bangsa merupakan rangkaian sistem nilai yang hidup
dan dimiliki masyarakat.
Menurut Sudarmawan (2007:4), menjelaskan bahwa: Karena ideologi
merupakan serangkaian pandangan atau sistem nilai yang hidup dalam
masyarakat, maka ideologi berfungsi : 1) Sebagai keseluruhan pengetahuan yang
dapat merupakan landasan untuk memaknai dan menafsirkan dunia kepada
manusia dan alam sekitar, 2) Orientasi dasarnya sebagai pembuka wawasan yang
memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan masyarakat,
3) Sebagai norma yang dijadikan pegangan dan pedoman bagi seseorang untuk
melangkah dan bertindak, 4) Sebagai bekal dan jalan bagi seseorang untuk
memakai ideologinya, 5) Sebagai keharusan yang mampu mempengaruhi dan
mendorong seseorang untuk menjalankan dan mencapai tujuan, 6) Sebagai
pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memakai, menghayati tingkah
laku sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya,
7) Sebagai pembentuk identitas kelompok atau bangsa.
Dapat disimpulakan bahwa ideologi merupakan seperangkat nilai yang
bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang teguh oleh setiap
masyarakat. Ideologi dijadikan mereka untuk mengetahui cara dan bagaimana
yang baik, yaitu secara moral atau normatif dianggap benar dan adil, dalam
5
bertingkahlaku dan bersikap. Ideologi yang dijadikan sebagai pegengan
hidup bangsa harus berkualitas dan sesuai dengan kepribadian bangsa. Seperti
yang dijelaskan oleh Alfian dalam buku Sudarmawan (2007:4), terdapat tiga
unsur yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas suatu ideologi, yaitu:
1) Mencerminkan realita yang hidup dalam masyarakat, artinya bahwa ideologi
mengandung nilai-nilai dasar yang bersumber pada nilai-nilai riil yang hidup di
dalam masyarakat, 2) Mencerminkan kualitas ideologi, artinya perlu
mengandung cita-cita yang ingin dicapai suatu bangsa atau negara, yaitu suatu
cita-cita yang idealis dalam suatu ideologi, misalnya cita-cita nasionalisme,
keadilan sosial, demokrasi, dan ketuhanan, 3) Mencerminkan fleksibilitas
ideologi, artinya kemampuan ideologi dalam mempengaruhi, sekaligus
menyesuaikan diri terhadap perkembangan masyarakat.
Bangsa Indonesia pada saat akan merdeka, bangsa Indonesia dihadapkan
pada suatu pilihan dasar negara. Sebelum Indonesia merdeka, Indonesia 4
mempersiapkan kemerdekaannya dengan merumuskan Pancasila sebagai dasar
negara. Seperti yang dikemukakan oleh Sudarmawan (2007:6) bahwa: Apabila
kita akan membangun sebuah rumah, yang harus dibangun terlebih dahulu adalah
fondasinya atau dasarnya. Atas dasar itulah rumah itu dibangun. Apabila
dasarnya kuat, maka bangunan itu akan kuat. Begitu pula halnya negara, apabila
dasarnya kuat maka bangunan negara itu akan kuat.
Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai yang dijadikan pegangan oleh
seseorang atau suatu masyarakat sebagai pandangan hidup mereka. Nilai materiil
Pancasila merupakan sumber kekuatan bagi perjuangan bangsa Indonesia.
Nilainilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan pendorong dalam usaha
menegakkan dan memperjuangkan kemerdekaan. Pancasila disebut sebagai
identitas bangsa Indonesia. Pancasila mampu memberikan satu pertanda atau ciri
khas yang melekat dalam tubuh masyarakat. Hal ini yang mendorong bagaimana
pendapat masyarakat mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
tersebut.
6
Di era reformasi ini, Pancasila seakan tidak memiliki kekuatan
mempengaruhi dan menuntun masyarakat Indonesia dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Pancasila sekarang ini tidak lagi sepopuler masa lalu. Para
penguasa dan masyarakat sekarang ini seakan tidak peduli dalam melaksanakan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tetapi disini
Pancasila harus tetap sebagai ideologi kebangsaan. Pancasila harus tetap menjadi
dasar dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Seperti yang dikemukakan Winarno (2012:7), “Sesuai dengan penggagas awal Ir.
Soekarno, Pancasila itu digali dari bumi Indonesia sendiri dan dikristalisasikan 5
dari nilai-nilai yang berkembang dalam kehidupan rakyat Indonesia yang
beraneka ragam”. Pancasila wajib ditanamkan atau diwariskan pada generasi
muda bangsa Indonesia. penanaman nilai-nilai Pancasila sangat penting sekali
ditanamkan pada generasi muda sekarang ini.
Pancasila tidak hanya ditanamkan melalui pendidikan formal, melainkan
juga di tempat-tempat non formal dan informal, seperti pada lingkungan
keluarga, lingkungan masyarakat, dan juga di tempat-tempat yang berbentuk
yayasan seperti pondok atau panti asuhan.
Seperti yang diketahui bahwa generasi muda meupakan aset banga yang
akan meneruskan perjuangan bangsa Indonesia. Dari pernyataan tersebut jelas
sekali generasi muda harus mempunyai kepribadian yang baik. Kita sadari bahwa
untuk mewujudkan perilaku yang sesuai dengan nilai nilai Pancasila sangatlah
sulit dalam arti memerlukan kesadaran serta kerjasama berbagai pihak yang
terlibat dalam pendidikan seperti peran orang tua, pihak sekolah atau lembaga-
lembaga pendidikan dan masyarakat.
Perlu diketahui bahwa sekarang ini banyak generasi muda yang moralnya
rusak karena berbagai hal yang mempengaruhi mereka diantaranya karena
dampak buruk globalisasi, teman bergaul, media elektronik yang semain canggih,
narkoba, minuman keras, dan hal-hal negatif lainnya. Keadaan yang demikian
sangat memprihatinkan dan perlu perhatian khusus karena mereka adalah
7
generasi penerus bangsa yang akan meneruskan perjuangan-perjuangan generasi
tua membangun bangsa Indonesia. Namun jika sebelum tiba waktu mereka untuk
turut serta atau berkonstribusi dalam pembangunan bangsa ini, akhlak dan moral
mereka sudah rusak. Tentu tidak akan maju Negara ini jika dibangun oleh
generasi yang tiak bermoral. Untuk itu perlu pembenahan-pembenahan agar
generasi penerus yang mendatang memiliki akhlak dan moral yang baik.
Kelangsungan hidup negara Indonesia di era globlalisasi, mengharuskan
generasi muda ikut berkonstribusi dalam menerapkan/mengimplementasikan
nilai-nilai Pancasila, agar generasi penerus bangsa yang akan datang tetap dapat
menghayati dan mengamalkannya dan nilai-nilai yang luhur itu tetap menjadi
pedoman bangsa Indonesia sepanjang masa.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk
membuat makalah tentang “Konstribusi Generasi Muda Dalam
Mengimplementasikan Nilai – Nilai Pancasila Di Era Globalisasi”
B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah ini:
1. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila?
2. Bagaimana makna Pancasila sebagai Ideologi?
3. Apa saja tantangan Pancasila sebagai ideologi Negara di era globalisasi?
4. Bagaimana konstribusi generasi muda dalam mengimplementasikan nilai –
nilai Pancasila di era globalisasi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini:
a. Memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
b. Memahami makna Pancasila sebagai ideologi.
c. Memahami tantangan Pancasila sebagai ideologi Negara di era globalisasi.
d. Menerapkan konstribusi generasi muda dalam mengimplementasikan nilai –
nilai Pancasila di era globalisasi.
8
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah :
a. Memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada
khususnya, maupun pada masyarakat pada umumny.
b. Dapat menumbuhkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
c. Dapat menerapkan nilai – nilai pancasila di era globalisasi.
9
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Pancasila
Sebagai suatu dasar filsafat Negara maka sila-sila Pancasila merupakan
suatu sistem nilai, oleh karena itu sila-sila Pancasila itu pada hakikatnya
merupakan suatu kesatuan (Kaelan dan Zubaidi, 2007: 31). Pancasila memiliki
serangkaian nilai, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Nilai-nilai dasar Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan yang bersifat universal, objektif, artinya nilai-nilai
tersebut dapat dipakai dan diakui oleh negara-negara lain. Pancasila bersifat
subjektif, artinya bahwa nilai-nilai Pancasila itu melekat pada pembawa dan
pendukung nilai Pancasila itu sendiri, yaitu masyarakat, bangsa, dan negara
Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila juga merupakan suatu pandangan hidup bangsa
Indonesia. Pancasila juga merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani
bangsa Indonesia, karena bersumber pada kepribadian bangsa. Nilai-nilai
Pancasila ini menjadi landasan dasar, serta motivasi atas segala perbuatan baik
dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kenegaraan. Dalam kehidupan
kenegaraan, perwujudan nilai Pancasila harus tampak dalam suatu peraturan
perundangan yang berlaku di Indonesia. Karena dengan tampaknya Pancasila
dalam suatu peraturan dapat menuntun seluruh masyarakat dalam atau luar untuk
bersikap sesuai dengan peraturan perundangan yang disesuaikan dengan
Pancasila.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila adalah
sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam sila Ketuhanan yang Maha Esa terkandung nilai bahwa
Negara yang didirikan adalah sebagai pengejawantahan tujuan manusia
10
sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu segala hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelengaraan Negara bahkan moral
Negara, moral penyelengara Negara, politik Negara, pemerintahan Negara,
hukum dan peraturan perundngundangan Negara, kebebasan dan hak asasi
warga Negara harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa (Kaelan
dan Zubaidi, 2007: 31-32).
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai-nilai bahwa negara harus
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang
beradab (Kaelan dan Zubaidi, 2007: 32). Sila kedua Pancasila mengandung
nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan
pada norma-norma dan kebudayaan baik terhadap diri sendiri, sesama
manusia, maupun terhadap lingkungannya.
3. Persatuan Indonesia
Sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial. Untuk itu manusia memiliki perbedaan individu,
suku, ras, kelompok, golongan, maupun agama. Konsekuensinya di dalam
Negara adalah beraneka ragam tetapi mengkatkan diri dalam suatu kesatuan
dalam semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.
4. Kerakyatanyang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Rakyat merupakan subjek pendukung pokok Negara (Kaelan dan
Zubaidi, 2007: 35). Negara merupakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat sehingga rakyat merupakan asal mula kekuasaan Negara. Dalam sila
keempat terkandung nilai demokrasi yang harus dilaksanakan dalam
kehidupan negara.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Konsekuensi nilai keadilan yang harus terwujud adalah : 1) keadilan
distributif (hubungan keadilan antara Negara terhadap warga negaranya),
11
2) keadilan legal (keadilan antara warga Negara terhadap negara),
dan 3) keadilan komutatif (hubungan keadilan antara warga negara satu
dengan lainnya).
Pancasila sebagai dasar Negara, pandanga hidup bangsa Indonesia, dan
sebagai ideologi bangsa, menurut Suko Wiyono (2013, 95-96) memuat nilai-
nilai/karakter bangsa Indonesia yang tercermin dalam sila-sila Pancasila sebagai
berikut :
1. Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Kepercayaan dan
Ketaqwaan kepada Tuhn Yang Maha Esa; (2) kebebasan beragama dan
berkepercayaan paa Tuhan Yang Maha Esa sebagai hak yang paling asasi
bagi manusia; (3) toleransi di antara umat beragama dan berkepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa; dan (4) Kecintaan pada semua makhluk
ciptaan Tuhan, khususnya makhluk manusia.
2. Nilai-nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Kecintaan kepada sesama
manusia sesuai dengan prinsip bahwa kemanusiaan adalah satu adanya;
(2) Kejujuran; (3) Kesamaderajatan manusia; (4) Keadilan; dan
(5) Keadaban.
3. Nilai – nilai Persatuan Indonesia
Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Persatuan;
(2) Kebersamaan; (3) Kecintaan pada bangsa; (4) Kecintaan pada tanah air;
dan (5) Bhineka Tunggal Ika.
4. Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Kerakyatan;
(2) Musyawarah mufakat; (3) Demokrasi; (4) Hikmat kebijaksanaan, dan
(Perwakilan).
12
5. Nilai-nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Keadilan; (2) Keadilan
sosial; (3) Kesejahteraan lahir dan batin; (4) Kekeluargaan dan
kegotongroyongan; (5) Etos kerja.
B. Makna Pancasila sebagai Ideologi
Ideologi memainkan peranan yang penting dalam proses dan memeliara
integrasi nasional, terutama di negara-negara yang sedang berkembang seperti
Indonesia (Ubaidillah, 2000). Istilah ideologi berasal dari kata “idea‟ berarti
gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan “logos‟ berarti ilmu. Kata idea
sendiri berasal dari bahasa Yunani “eidos‟ yang artinya bentuk. Selanjutnya ada
kata “idein” yang artinya melihat. Maka secara harafiah, ideologi berarti ilmu
pengertianpengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari, “idea‟ disamakan
artinya dengan „cita-cita‟. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat
tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus
merupakan dasar, pandangan atau faham (Kaelan, 2010: 113).
Ideologi berkaitan dengan tertib sosial, dan tertib politik yang ada,
berupaya untuk secara sadar sisteatis mengubah, mempertahankan tertib
masyarakat. Suatu pemikiran mendalam, menyeluruh, menjadi ideologi apabila
pemikiran, gagasangagasan tersebut secara praktis difungsikan ke dalam
lembagalembaga politik suatu masyarakat, suatu bangsa, suatu negara (Suparlan,
2012: 242).
Ideologi Negara dan ideologi bangsa dapat dikatakan sebagai suatu
pemikiran yang mendalam, diyakini kebenarannya oleh suatu bangsa dalam
mempersatukan gerak langkah suatu kelompok, golongan, dan partai untuk
menyatukan diri, menyerasikan diri secara berdaya guna dalam kehidupan
politik, tingka laku politik, tujuan politik suatu Negara dalam upaya mewujudkan
tujuan nasional Indonesia berdasarkan kepentingan nasional Negara.
13
Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia maka Pancasila
pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran
seseorang atau kelompok orang sebagaimana idelogiideologi lain di dunia,
namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan
serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia
sebelum membentuk Negara, dengan lain perkatan unsurunsur yang merupakan
materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat
Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (asal bahan)
Pancasila (Kaelan dan Zubaidi, 2007: 30-31).
Pendidikan Pancasila pada dasarnya merupakan rumpun pendidikan
kewarganegaraan yang mengkhususkan diri pada penanaman ideologi Pancasila
ke dalam pribadi peserta didik sebagai warga negara Indonesia yang baik.
Dengan kata lain, Pendidikan Pancasila adalah pendidikan ideologi di Indonesia
(Margono, 2012: 1).
Pancasila sebagai ideologi nasional mengatasi faham perseorangan,
golongan, sukubangsa, dan agama. Sehingga semboyan “Bhineka Tungga Ika”
diterapkan bagi segala masyarakat Indonesia dalam kesatuan yang utuh Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila sebagai ideologi nasional berupaya
meletakkan kepentingan bangsa dan Negara Indonesia ditempatkan dalam
kedudukan utama di atas kepentingan yang lainnya. Sehingga kepentingan
pribadi, golongan, dan kelompok menjadi nomor dua setelah adanya kepentingan
nasional.
Kedudukan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia,
tercantum di dalam pembukaan UUD 1945 sebagai dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yang haus dilaksanakan secara konsisten dan
berkesinambungan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dasar Negara
yang tercantum di dalam pembukaan UUD 1945 alenia keempat tersebut,
mengandung makna bahwa ideologi nasional tersebut sebagai cita-cita dan tujuan
Negara.
14
Dengan demikian, Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah sebagai
keseluruhan pandangan, citacita, keyakinan, dan nilai-nilai bangsa Indonesia
yang harus diimplementasikandalam kehidupan, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
C. Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara di Era Globalisasi
Globalisasi membawa perubahan-perubahan dalam tatanan dunia
internasional yang pengaruhnya langsung terhadap perubahanperubahan di
berbagai Negara. Salah satu dampak dari perubahan – perubahan tersebut adanya
kecenderungan memudarnya nasionalisme bangsa Indonesia. Maka dari itu
bangsa Indonesia wajib meningkatkan kewapadaan nasional dan ketahanan
mental dan ideologi bangsa Indonesia. Kemampuan menghadapi tantangan yang
amat dasar dan akan melanda kehidupan nasional, sosial, dan politik, bahkan
mental dan bangsa maka benteng yang terakhir ialah keyakinan nasional atas
dasar Negara Pancasila yang sebagai benteng dalam menghadapi tantangan pada
era Globalisasi yang semakin berkembang pada saat ini.
Sebagai identitas dan kepribadian bangsa Indonesia, Pancasila adalah
sumber motivasi inspirasi, pedoman berperilaku sekaligus standar
pembenarannya. Dengan demikian gerak ide, pola aktivitas, perilaku, serta hasil
perilaku bangsa Indonesia harus bercermin pada Pancasila (Untari, 2012: 22).
Sehingga Pancasila hendaknya mampu menyaring dampak dari Globalisasi yang
mampu membawa perubahan pada tatanan dunia khususnya bagi masyarakat
Indonesia. Dengan berpegang teguh pada Pancasila maka masyarakat Indonesia
mampu mewujudkan nasionalisme Indonesia.
Adapun tantangan Pancasila sebagai ideoloigi Negara di era globalisasi
diantaranya kurangnya pemahaman Pancasila pada generasi mudan dan
masyarakat, adanya kesenjangan social, lemahnya wawasan tentang Ideologi
dikalangan penyelenggara Negara, dan kurangnya keteladanan dari tokoh – tokoh
pemerintah dan masyarakat.
15
Tantangan Pancasila di era globalisasi bisa mengancam eksistensi
kepribadian bangsa, dan kini mau tak mau, suka tidak suka, bangsa Indonesia
berada di pusaran arus globalisasi dunia. Tetapi harus diingat bahwa bangsa dan
negara Indonesia tidak seharusnya kehilangan jati diri, karena hidup di antara
pergaulan dunia.
D. Konstribusi Generasi Muda dalam Mengimplementasikan Nilai – Nilai Pancasila
Di Era Globalisasi
Globalisasi merupakan hal yang tidak bisa dihindari bagi masyarakat
dunia khususnya pada masyarakat Indonesia. Untuk itu diperlukannya
penumbuhan kembali Pancasila agar tetap menjadi kajian generasi muda, yaitu
salah satunya dapat dimulai dari pendidikan yang ada di Indonesia, misalnya dari
pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas atau bahkan hingga
ke Perguruan Tinggi. Hal ini dikarenakan, Pancasila memiliki kaitan erat dengan
pendidikan pada umumnya, dan secara khusus pada Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan PPKN (Hidayatillah, 2014).
Implementasi nilai-nilai Pancasila di era globalisasi bagi generasi muda
bisa dilaksanakan dengan menumbuhkan sifat nasionalisme. Belajar dengan
sungguh-sungguh dengan segenap kemampuannya demi nama baik bangsa dan
Negara, cinta serta bangga tanpa malu-malu menggunakan produk-produk dalam
negeri demi kemajuan ekonomi Negara. Bukan itu saja nasionalisme juga dapat
dibangun melalui karya seni seperti menciptakan lagu-lagu yang berslogan cinta
tanah air, melukis, seni peran yang bertajuk semangat juang untuk negara dan
karya-karya seni lainnya.
Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat
mencintai produk dalam negeri. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai
Pancasila dengan sebaik- baiknya. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama
dengan sebaik- baiknya. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan
menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya. Selektif
16
terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya
bangsa (Alim, 2011 :11).
Konstribusi generasi muda dalam mengimplementasikan nilai – nilai
pancasila di era globalisasi dapat dimulai dari hal sekecil apapun. Generasi muda
bisa membukitikan kebanggaan terhadap bangsanya walau hanya dengan
mengajak orang tua atau teman untuk memilih makanan tradisional sebagai menu
makan daripada menghabiskan uang untuk memilih makanan yang berasal dari
luar negeri. Bahkan dari hal kecil ini nilai-nilai Pancasila akan berkembang.
Ketika melakukan itu, mereka yang awalnya hanya malu untuk memilih mekanan
asli Indonesia akan menjadi lebih terbuka dan berani untuk mengatakan bahwa
ini memang sesuai dengan lidah mereka. Sebuah pengakuan kecil akan kekayaan
lokal yang akan menciptakan keberanian untuk mengakui kekhasan lain milik
Indonesia yang telah tercipta dalam proses yang berabad-abad lamanya. Urutan
langkah inilah yang akan membawa seseorang untuk meyakini akan budaya
nasional sebagai bagian dari jati diri serta menjadikan mereka akan mengatakan
bahwa dirinya bangga menjadi bangsa Indonesia dan tidak akan malu jika
meninggalkan gaya lain yang dibentuk oleh tata berkehidupan global.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila memiliki serangkaian nilai, yaitu ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai dasar Pancasila seperti
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang bersifat
universal, objektif, artinya nilai-nilai tersebut dapat dipakai dan diakui oleh
negara – negara lain. Pancasila bersifat subjektif, artinya bahwa nilai-nilai
Pancasila itu melekat pada pembawa dan pendukung nilai Pancasila itu sendiri,
yaitu masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia maka Pancasila pada
hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran
seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi – ideologi lain di dunia,
namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat – istiadat, nilai-nilai kebudayaan
serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia
sebelum membentuk Negara, dengan lain perkatan unsur – unsur yang
merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup
masyarakat Indonesia sendiri.
Konstribusi generasi muda dalam mengimplementasikan nilai-nilai
Pancasila di era globalisasi dilaksanakan dengan menumbuhkan sifat
nasionalisme. Nasionalisme dapat dipupuk kembali dalam momentum-
momentum yang tepat seperti pada saat peringatan hari sumpah pemuda, hari
kemerdekaan, hari pahlawan dan hari besar nasional lainnya, guru maupun dosen
yang tulus mengajar dengan baik dan ikhlas menuntun para siswa hingga mampu
mengukir prestasi yang gemilang, pelajar yang belajar dengan sungguh-sungguh
dengan segenap kemampuannya demi nama baik bangsa dan Negara, cinta serta
bangga tanpa malu-malu menggunakan produk-produk dalam negeri demi
kemajuan ekonomi Negara.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hakim, Suparlan, dkk. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan dalam Konteks
Indonesia. Malang: Universitas Negeri Malang
Alim, Muhammad, Aziiz Al. 2011. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila untuk
Menumbuhkan Nasionalisme Bangsa. Yogyakarta: STMIK “AMIKOM”
Yogyakarta
Chotib dan Djazuli. 2007. Kewarganegaraan Menuju Masyarakat Madani. Ghalia
Indonesia. Jakarta
Hidayatillah, Yetti. 2014. Urgensi Eksistensi Pancasila di Era Globasilasi (Studi
Kritis Terhadap Persepsi Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep tentang
Eksistensi Pancasila). Jurnal volume 6 nomor 2 Juni 2014.
Http://lomba.web.unej.ac.id/2015/06/09/peran-pemuda-dalam-upaya-menanamkan-
nilai-nilai-pancasila-sebagai-jati-diri-bangsa-melawan-arus- global/
Http://www.knpikotasemarang.org/2017/01/peran-pemuda-dalam-upaya-
menanamkan.html
Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma Kaelan, & Zubaidi,
Ahmad. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Paradigma
Listyarti Retno.2007.PendidikanKewarganegaraan.GeloraAksaraPratama.Jakarta
Margono. 2012. “Lndasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila” dalam Margono (Ed).
Pendidikan Pancasila Topik Aktual Kenegaraan dan Kebangsaan. Malang:
Universitas Negeri Malang (UM Press)
Sri Untari. 2012. “Pancasila dalam Kehidupan Berasyarakat, Berbangsa, dan
Bernegara” dalam Margono (Ed). Pendidikan Pancasila Topik Aktual
Kenegaraan dan Kebangsaan. Malang: Universitas Negeri Malang (UM
Press)
Ubaidiah, A, dkk. 2000. Pendidikan kewarganegaraan (Civic Education), Demokrasi,
HAM, & Masyarakat Madani. Jakarta: IAIN Jakarta Press
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Winarno, Dwi. 2012. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Bumi Aksara.
Surakarta.
Wiyono, Suko. 2013. Reaktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara. Malang: Universitas Wisnuwardhana Malang Press

More Related Content

What's hot

Bab i pengantar pendidikan pancasila
Bab i pengantar pendidikan pancasilaBab i pengantar pendidikan pancasila
Bab i pengantar pendidikan pancasilaSyaiful Ahdan
 
Tugas besar pancasila
Tugas besar pancasilaTugas besar pancasila
Tugas besar pancasilaeigydarmadi
 
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAbida Muttaqiena
 
Pancasila dlm khidupan kampus
Pancasila dlm khidupan kampusPancasila dlm khidupan kampus
Pancasila dlm khidupan kampusdita wahyu
 
Peran Pemuda Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila di Era Modern
Peran Pemuda Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila di Era Modern Peran Pemuda Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila di Era Modern
Peran Pemuda Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila di Era Modern mitaendah0
 
Pengantar pendidikan pancasila
Pengantar pendidikan pancasilaPengantar pendidikan pancasila
Pengantar pendidikan pancasilaRobet Saputra
 
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...Nurfaizatul Jannah
 
Pancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbudPancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbudFajar Jabrik
 
Nilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesia
Nilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa IndonesiaNilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesia
Nilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesiametalujay
 
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalMakalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalFAJAR MENTARI
 
Buku Modul Kuliah Pancasila
Buku Modul Kuliah PancasilaBuku Modul Kuliah Pancasila
Buku Modul Kuliah PancasilaMawar 99
 
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSAPANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSANur Afiana
 
Revolusi Mental dan Pendidikan Karakter
Revolusi Mental dan Pendidikan KarakterRevolusi Mental dan Pendidikan Karakter
Revolusi Mental dan Pendidikan KarakterRafi Mahdi
 
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAPENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAdayurikaperdana19
 
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlamP kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlamAnang Sarbaini
 

What's hot (20)

Bab i pengantar pendidikan pancasila
Bab i pengantar pendidikan pancasilaBab i pengantar pendidikan pancasila
Bab i pengantar pendidikan pancasila
 
Tugas pkn siap tempur
Tugas pkn siap tempurTugas pkn siap tempur
Tugas pkn siap tempur
 
Tugas besar pancasila
Tugas besar pancasilaTugas besar pancasila
Tugas besar pancasila
 
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
 
Pancasila dlm khidupan kampus
Pancasila dlm khidupan kampusPancasila dlm khidupan kampus
Pancasila dlm khidupan kampus
 
Peran Pemuda Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila di Era Modern
Peran Pemuda Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila di Era Modern Peran Pemuda Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila di Era Modern
Peran Pemuda Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila di Era Modern
 
Pengantar pendidikan pancasila
Pengantar pendidikan pancasilaPengantar pendidikan pancasila
Pengantar pendidikan pancasila
 
Tugas kwn
Tugas kwn Tugas kwn
Tugas kwn
 
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
MAKALAH “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA...
 
Artikel tentang Pancasila
Artikel tentang PancasilaArtikel tentang Pancasila
Artikel tentang Pancasila
 
Pancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbudPancasila dalam pembangunan polteksosbud
Pancasila dalam pembangunan polteksosbud
 
Nilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesia
Nilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa IndonesiaNilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesia
Nilai-nilai Pancasila Berakar dari Budaya Bangsa Indonesia
 
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalMakalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
 
Makalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasilaMakalah pendidikan pancasila
Makalah pendidikan pancasila
 
Buku Modul Kuliah Pancasila
Buku Modul Kuliah PancasilaBuku Modul Kuliah Pancasila
Buku Modul Kuliah Pancasila
 
makalah pancasila
makalah pancasilamakalah pancasila
makalah pancasila
 
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSAPANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA
 
Revolusi Mental dan Pendidikan Karakter
Revolusi Mental dan Pendidikan KarakterRevolusi Mental dan Pendidikan Karakter
Revolusi Mental dan Pendidikan Karakter
 
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAPENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
 
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlamP kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
P kn perspektif pendidikan nilai fkip unlam
 

Similar to KONTRIBUSI GENERASI MUDA

Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...
Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...
Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...elen52117
 
5. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.pptx
5. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.pptx5. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.pptx
5. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.pptxllng171201
 
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraanPengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraanAdy Purnomo
 
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanMakalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanGestin Damayanti
 
PANCASILA pendidikan kewarganegaraan, Pancasila Menjadi Dasar Nilai Pengemban...
PANCASILA pendidikan kewarganegaraan, Pancasila Menjadi Dasar Nilai Pengemban...PANCASILA pendidikan kewarganegaraan, Pancasila Menjadi Dasar Nilai Pengemban...
PANCASILA pendidikan kewarganegaraan, Pancasila Menjadi Dasar Nilai Pengemban...DekyaSintya
 
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptxPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptxReynaldi Wahyu
 
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptxRADwiCahyaFitria
 
Pancasila sebagai-ideologi-terbuka
Pancasila sebagai-ideologi-terbukaPancasila sebagai-ideologi-terbuka
Pancasila sebagai-ideologi-terbukaRizki Rizki
 
210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0
210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0
210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0Tri Damayantho
 
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban norma 28
 
Makalah tentang pancasila
Makalah tentang pancasila Makalah tentang pancasila
Makalah tentang pancasila Fahmy Metala
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Irvan Berutu
 
Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.pptx
Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.pptxPancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.pptx
Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.pptxDataWaruwu
 
Lembar Jawaban UTS.docx
Lembar Jawaban UTS.docxLembar Jawaban UTS.docx
Lembar Jawaban UTS.docxHendroGunawan8
 

Similar to KONTRIBUSI GENERASI MUDA (20)

Ideologi
IdeologiIdeologi
Ideologi
 
16919924.ppt
16919924.ppt16919924.ppt
16919924.ppt
 
Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...
Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...
Bab_1_PENDIDIKAN_KEWARGANEGARAAN_SEBAGAI_MATA_KULIAH_PENGEMBANGAN_KEPRIBADIAN...
 
3. pancasia dalam sejarah indonesia
3. pancasia dalam sejarah indonesia3. pancasia dalam sejarah indonesia
3. pancasia dalam sejarah indonesia
 
5. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.pptx
5. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.pptx5. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.pptx
5. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.pptx
 
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraanPengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
Pengertian dan tujuan pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanMakalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
 
PANCASILA pendidikan kewarganegaraan, Pancasila Menjadi Dasar Nilai Pengemban...
PANCASILA pendidikan kewarganegaraan, Pancasila Menjadi Dasar Nilai Pengemban...PANCASILA pendidikan kewarganegaraan, Pancasila Menjadi Dasar Nilai Pengemban...
PANCASILA pendidikan kewarganegaraan, Pancasila Menjadi Dasar Nilai Pengemban...
 
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptxPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (REVISI).pptx
 
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
 
Bab i pkn di pt
Bab i pkn di ptBab i pkn di pt
Bab i pkn di pt
 
Pancasila sebagai-ideologi-terbuka
Pancasila sebagai-ideologi-terbukaPancasila sebagai-ideologi-terbuka
Pancasila sebagai-ideologi-terbuka
 
210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0
210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0
210514 peranan ideologi pancasila pada generasi millenial v 1.0
 
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
 
Landasan kurikulum
Landasan kurikulumLandasan kurikulum
Landasan kurikulum
 
Makalah tentang pancasila
Makalah tentang pancasila Makalah tentang pancasila
Makalah tentang pancasila
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 
Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.pptx
Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.pptxPancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.pptx
Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.pptx
 
Paradigma Pancasila
Paradigma PancasilaParadigma Pancasila
Paradigma Pancasila
 
Lembar Jawaban UTS.docx
Lembar Jawaban UTS.docxLembar Jawaban UTS.docx
Lembar Jawaban UTS.docx
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

KONTRIBUSI GENERASI MUDA

  • 1. KONSTRIBUSI GENERASI MUDA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN NILAI – NILAI PANCASILA DI ERA GLOBALISASI Disusun Oleh : Nama : Asnan Ari Widiastono Prodi : PJKR A Semester 2 NIM : D0419029 Dosen : Drs.Purwadi.M.Pd. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2019/2020
  • 2. 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI.................................................................................................................2 BAB I ............................................................................................................................3 PENDAHULUAN.........................................................................................................3 Latar Belakang Masalah....................................................................................3 Perumusan Masalah...........................................................................................7 Tujuan Penulisan...............................................................................................7 Manfaat Penulisan.............................................................................................8 BAB II...........................................................................................................................9 PEMBAHASAN ...........................................................................................................9 Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Pancasila ..................................................9 Makna Pancasila sebagai Ideologi...................................................................12 Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara di Era Globalisasi...................14 Konstribusi Generasi Muda dalam Mengimplementasikan Nilai – Nilai Pancasila Di Era Globalisasi ...........................................................................15 BAB III........................................................................................................................17 PENUTUP...................................................................................................................17 Kesimpulan......................................................................................................17
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Dilihat dari prosesnya, globalisasi adalah sesuatu yang wajar dalam kehidupan yang tumbuh dan berkembang. Disini tinggal bagaimana setiap bangsa dan negara menyikapinya. Jika suatu bangsa tidak mampu mengikuti arus globalisasi terutama negara yang tingkat kehidupan dan pembangunannya masih tradisional, hal itu akan menimbulkan kekhawatiran hubungan internasional dan berpengaruh pada kondisi dalam negeri. Misalnya kekhawatiran dalam aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan. Globalisasi telah menciptakan beberapa peluang yang dapat menguntungkan kehidupan manusia, diantaranya suasana kehidupan semakin mudah, nyaman, praktis, berkualitas serta bekerja makin cepat dan efisien. Pada sisi lain, globalisasi dapat menimbulkan tantangan bagi seseorang. Globalisasi menurut Chotib (2007), “globalisasi pada hakikatnya adalah suatu fenomena perubahan kehidupan global yang dapat membawa pengaruh positif dan negatif bagi suatu bangsa”. Jadi bangsa Indonesia harus dapat mengembangkan profesionalisme sumber daya manusia (SDM-nya) agar mampu menyeleksi masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Globalisasi merupakan sebuah proses global yang mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia. Menurut Chotib (2007:90), “bagi kehidupan bangsa Indonesia, masuknya pengaruh asing dalam era globalisasi ini sudah tidak dapat dibendung lagi”. Globalisasi membuat dunia seakan menyempit. Globalisasi membawa kemajuan teknologi informasi yang yang sangat cepat. Listyarti (2006:127), berpendapat bahwa: Melalui kemajuan tegnologi komunikasi, tercipta tempat pemasaran informasi yang memungkinkan manusia
  • 4. 4 untuk berhubungan satu sama lain, belajar satu sama lain dengan lebih cepat serta tersedianya informasi secara cepat dan akurat. Gelombang globalisasi mempunyai dua sisi, yaitu tantangan dan peluang. Dengan kata lain, terdapat dampak positif dan negatif. Proses globalisasi yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan kemajuan tegnologi sangat mempengaruhi segala aspek kehidupan. Misalnya mengancam budaya bangsa, lunturnya identitas bangsa, dan kesadaran terhadap wawasan Nusantara. Semua bangsa dan negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat untuk menghadapi kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara, pasti memiliki dasar negara dan ideologi negara yang kuat dan kokoh. Ideologi sebagai pandangan hidup bangsa merupakan rangkaian sistem nilai yang hidup dan dimiliki masyarakat. Menurut Sudarmawan (2007:4), menjelaskan bahwa: Karena ideologi merupakan serangkaian pandangan atau sistem nilai yang hidup dalam masyarakat, maka ideologi berfungsi : 1) Sebagai keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memaknai dan menafsirkan dunia kepada manusia dan alam sekitar, 2) Orientasi dasarnya sebagai pembuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan masyarakat, 3) Sebagai norma yang dijadikan pegangan dan pedoman bagi seseorang untuk melangkah dan bertindak, 4) Sebagai bekal dan jalan bagi seseorang untuk memakai ideologinya, 5) Sebagai keharusan yang mampu mempengaruhi dan mendorong seseorang untuk menjalankan dan mencapai tujuan, 6) Sebagai pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memakai, menghayati tingkah laku sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya, 7) Sebagai pembentuk identitas kelompok atau bangsa. Dapat disimpulakan bahwa ideologi merupakan seperangkat nilai yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang teguh oleh setiap masyarakat. Ideologi dijadikan mereka untuk mengetahui cara dan bagaimana yang baik, yaitu secara moral atau normatif dianggap benar dan adil, dalam
  • 5. 5 bertingkahlaku dan bersikap. Ideologi yang dijadikan sebagai pegengan hidup bangsa harus berkualitas dan sesuai dengan kepribadian bangsa. Seperti yang dijelaskan oleh Alfian dalam buku Sudarmawan (2007:4), terdapat tiga unsur yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas suatu ideologi, yaitu: 1) Mencerminkan realita yang hidup dalam masyarakat, artinya bahwa ideologi mengandung nilai-nilai dasar yang bersumber pada nilai-nilai riil yang hidup di dalam masyarakat, 2) Mencerminkan kualitas ideologi, artinya perlu mengandung cita-cita yang ingin dicapai suatu bangsa atau negara, yaitu suatu cita-cita yang idealis dalam suatu ideologi, misalnya cita-cita nasionalisme, keadilan sosial, demokrasi, dan ketuhanan, 3) Mencerminkan fleksibilitas ideologi, artinya kemampuan ideologi dalam mempengaruhi, sekaligus menyesuaikan diri terhadap perkembangan masyarakat. Bangsa Indonesia pada saat akan merdeka, bangsa Indonesia dihadapkan pada suatu pilihan dasar negara. Sebelum Indonesia merdeka, Indonesia 4 mempersiapkan kemerdekaannya dengan merumuskan Pancasila sebagai dasar negara. Seperti yang dikemukakan oleh Sudarmawan (2007:6) bahwa: Apabila kita akan membangun sebuah rumah, yang harus dibangun terlebih dahulu adalah fondasinya atau dasarnya. Atas dasar itulah rumah itu dibangun. Apabila dasarnya kuat, maka bangunan itu akan kuat. Begitu pula halnya negara, apabila dasarnya kuat maka bangunan negara itu akan kuat. Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai yang dijadikan pegangan oleh seseorang atau suatu masyarakat sebagai pandangan hidup mereka. Nilai materiil Pancasila merupakan sumber kekuatan bagi perjuangan bangsa Indonesia. Nilainilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan pendorong dalam usaha menegakkan dan memperjuangkan kemerdekaan. Pancasila disebut sebagai identitas bangsa Indonesia. Pancasila mampu memberikan satu pertanda atau ciri khas yang melekat dalam tubuh masyarakat. Hal ini yang mendorong bagaimana pendapat masyarakat mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tersebut.
  • 6. 6 Di era reformasi ini, Pancasila seakan tidak memiliki kekuatan mempengaruhi dan menuntun masyarakat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sekarang ini tidak lagi sepopuler masa lalu. Para penguasa dan masyarakat sekarang ini seakan tidak peduli dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tetapi disini Pancasila harus tetap sebagai ideologi kebangsaan. Pancasila harus tetap menjadi dasar dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Seperti yang dikemukakan Winarno (2012:7), “Sesuai dengan penggagas awal Ir. Soekarno, Pancasila itu digali dari bumi Indonesia sendiri dan dikristalisasikan 5 dari nilai-nilai yang berkembang dalam kehidupan rakyat Indonesia yang beraneka ragam”. Pancasila wajib ditanamkan atau diwariskan pada generasi muda bangsa Indonesia. penanaman nilai-nilai Pancasila sangat penting sekali ditanamkan pada generasi muda sekarang ini. Pancasila tidak hanya ditanamkan melalui pendidikan formal, melainkan juga di tempat-tempat non formal dan informal, seperti pada lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan juga di tempat-tempat yang berbentuk yayasan seperti pondok atau panti asuhan. Seperti yang diketahui bahwa generasi muda meupakan aset banga yang akan meneruskan perjuangan bangsa Indonesia. Dari pernyataan tersebut jelas sekali generasi muda harus mempunyai kepribadian yang baik. Kita sadari bahwa untuk mewujudkan perilaku yang sesuai dengan nilai nilai Pancasila sangatlah sulit dalam arti memerlukan kesadaran serta kerjasama berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan seperti peran orang tua, pihak sekolah atau lembaga- lembaga pendidikan dan masyarakat. Perlu diketahui bahwa sekarang ini banyak generasi muda yang moralnya rusak karena berbagai hal yang mempengaruhi mereka diantaranya karena dampak buruk globalisasi, teman bergaul, media elektronik yang semain canggih, narkoba, minuman keras, dan hal-hal negatif lainnya. Keadaan yang demikian sangat memprihatinkan dan perlu perhatian khusus karena mereka adalah
  • 7. 7 generasi penerus bangsa yang akan meneruskan perjuangan-perjuangan generasi tua membangun bangsa Indonesia. Namun jika sebelum tiba waktu mereka untuk turut serta atau berkonstribusi dalam pembangunan bangsa ini, akhlak dan moral mereka sudah rusak. Tentu tidak akan maju Negara ini jika dibangun oleh generasi yang tiak bermoral. Untuk itu perlu pembenahan-pembenahan agar generasi penerus yang mendatang memiliki akhlak dan moral yang baik. Kelangsungan hidup negara Indonesia di era globlalisasi, mengharuskan generasi muda ikut berkonstribusi dalam menerapkan/mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, agar generasi penerus bangsa yang akan datang tetap dapat menghayati dan mengamalkannya dan nilai-nilai yang luhur itu tetap menjadi pedoman bangsa Indonesia sepanjang masa. Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis tertarik untuk membuat makalah tentang “Konstribusi Generasi Muda Dalam Mengimplementasikan Nilai – Nilai Pancasila Di Era Globalisasi” B. Perumusan Masalah Rumusan masalah dari penulisan makalah ini: 1. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila? 2. Bagaimana makna Pancasila sebagai Ideologi? 3. Apa saja tantangan Pancasila sebagai ideologi Negara di era globalisasi? 4. Bagaimana konstribusi generasi muda dalam mengimplementasikan nilai – nilai Pancasila di era globalisasi? C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini: a. Memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. b. Memahami makna Pancasila sebagai ideologi. c. Memahami tantangan Pancasila sebagai ideologi Negara di era globalisasi. d. Menerapkan konstribusi generasi muda dalam mengimplementasikan nilai – nilai Pancasila di era globalisasi.
  • 8. 8 D. Manfaat Penulisan Manfaat yang diharapkan dalam penulisan makalah ini adalah : a. Memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya, maupun pada masyarakat pada umumny. b. Dapat menumbuhkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. c. Dapat menerapkan nilai – nilai pancasila di era globalisasi.
  • 9. 9 BAB II PEMBAHASAN A. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Pancasila Sebagai suatu dasar filsafat Negara maka sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem nilai, oleh karena itu sila-sila Pancasila itu pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan (Kaelan dan Zubaidi, 2007: 31). Pancasila memiliki serangkaian nilai, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai dasar Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang bersifat universal, objektif, artinya nilai-nilai tersebut dapat dipakai dan diakui oleh negara-negara lain. Pancasila bersifat subjektif, artinya bahwa nilai-nilai Pancasila itu melekat pada pembawa dan pendukung nilai Pancasila itu sendiri, yaitu masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Nilai-nilai Pancasila juga merupakan suatu pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia, karena bersumber pada kepribadian bangsa. Nilai-nilai Pancasila ini menjadi landasan dasar, serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kenegaraan. Dalam kehidupan kenegaraan, perwujudan nilai Pancasila harus tampak dalam suatu peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia. Karena dengan tampaknya Pancasila dalam suatu peraturan dapat menuntun seluruh masyarakat dalam atau luar untuk bersikap sesuai dengan peraturan perundangan yang disesuaikan dengan Pancasila. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila adalah sebagai berikut : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa Dalam sila Ketuhanan yang Maha Esa terkandung nilai bahwa Negara yang didirikan adalah sebagai pengejawantahan tujuan manusia
  • 10. 10 sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelengaraan Negara bahkan moral Negara, moral penyelengara Negara, politik Negara, pemerintahan Negara, hukum dan peraturan perundngundangan Negara, kebebasan dan hak asasi warga Negara harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa (Kaelan dan Zubaidi, 2007: 31-32). 2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai-nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab (Kaelan dan Zubaidi, 2007: 32). Sila kedua Pancasila mengandung nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada norma-norma dan kebudayaan baik terhadap diri sendiri, sesama manusia, maupun terhadap lingkungannya. 3. Persatuan Indonesia Sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial. Untuk itu manusia memiliki perbedaan individu, suku, ras, kelompok, golongan, maupun agama. Konsekuensinya di dalam Negara adalah beraneka ragam tetapi mengkatkan diri dalam suatu kesatuan dalam semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. 4. Kerakyatanyang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat merupakan subjek pendukung pokok Negara (Kaelan dan Zubaidi, 2007: 35). Negara merupakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat sehingga rakyat merupakan asal mula kekuasaan Negara. Dalam sila keempat terkandung nilai demokrasi yang harus dilaksanakan dalam kehidupan negara. 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Konsekuensi nilai keadilan yang harus terwujud adalah : 1) keadilan distributif (hubungan keadilan antara Negara terhadap warga negaranya),
  • 11. 11 2) keadilan legal (keadilan antara warga Negara terhadap negara), dan 3) keadilan komutatif (hubungan keadilan antara warga negara satu dengan lainnya). Pancasila sebagai dasar Negara, pandanga hidup bangsa Indonesia, dan sebagai ideologi bangsa, menurut Suko Wiyono (2013, 95-96) memuat nilai- nilai/karakter bangsa Indonesia yang tercermin dalam sila-sila Pancasila sebagai berikut : 1. Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Kepercayaan dan Ketaqwaan kepada Tuhn Yang Maha Esa; (2) kebebasan beragama dan berkepercayaan paa Tuhan Yang Maha Esa sebagai hak yang paling asasi bagi manusia; (3) toleransi di antara umat beragama dan berkepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; dan (4) Kecintaan pada semua makhluk ciptaan Tuhan, khususnya makhluk manusia. 2. Nilai-nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Kecintaan kepada sesama manusia sesuai dengan prinsip bahwa kemanusiaan adalah satu adanya; (2) Kejujuran; (3) Kesamaderajatan manusia; (4) Keadilan; dan (5) Keadaban. 3. Nilai – nilai Persatuan Indonesia Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Persatuan; (2) Kebersamaan; (3) Kecintaan pada bangsa; (4) Kecintaan pada tanah air; dan (5) Bhineka Tunggal Ika. 4. Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Kerakyatan; (2) Musyawarah mufakat; (3) Demokrasi; (4) Hikmat kebijaksanaan, dan (Perwakilan).
  • 12. 12 5. Nilai-nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Keadilan; (2) Keadilan sosial; (3) Kesejahteraan lahir dan batin; (4) Kekeluargaan dan kegotongroyongan; (5) Etos kerja. B. Makna Pancasila sebagai Ideologi Ideologi memainkan peranan yang penting dalam proses dan memeliara integrasi nasional, terutama di negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia (Ubaidillah, 2000). Istilah ideologi berasal dari kata “idea‟ berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan “logos‟ berarti ilmu. Kata idea sendiri berasal dari bahasa Yunani “eidos‟ yang artinya bentuk. Selanjutnya ada kata “idein” yang artinya melihat. Maka secara harafiah, ideologi berarti ilmu pengertianpengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari, “idea‟ disamakan artinya dengan „cita-cita‟. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham (Kaelan, 2010: 113). Ideologi berkaitan dengan tertib sosial, dan tertib politik yang ada, berupaya untuk secara sadar sisteatis mengubah, mempertahankan tertib masyarakat. Suatu pemikiran mendalam, menyeluruh, menjadi ideologi apabila pemikiran, gagasangagasan tersebut secara praktis difungsikan ke dalam lembagalembaga politik suatu masyarakat, suatu bangsa, suatu negara (Suparlan, 2012: 242). Ideologi Negara dan ideologi bangsa dapat dikatakan sebagai suatu pemikiran yang mendalam, diyakini kebenarannya oleh suatu bangsa dalam mempersatukan gerak langkah suatu kelompok, golongan, dan partai untuk menyatukan diri, menyerasikan diri secara berdaya guna dalam kehidupan politik, tingka laku politik, tujuan politik suatu Negara dalam upaya mewujudkan tujuan nasional Indonesia berdasarkan kepentingan nasional Negara.
  • 13. 13 Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana idelogiideologi lain di dunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk Negara, dengan lain perkatan unsurunsur yang merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis (asal bahan) Pancasila (Kaelan dan Zubaidi, 2007: 30-31). Pendidikan Pancasila pada dasarnya merupakan rumpun pendidikan kewarganegaraan yang mengkhususkan diri pada penanaman ideologi Pancasila ke dalam pribadi peserta didik sebagai warga negara Indonesia yang baik. Dengan kata lain, Pendidikan Pancasila adalah pendidikan ideologi di Indonesia (Margono, 2012: 1). Pancasila sebagai ideologi nasional mengatasi faham perseorangan, golongan, sukubangsa, dan agama. Sehingga semboyan “Bhineka Tungga Ika” diterapkan bagi segala masyarakat Indonesia dalam kesatuan yang utuh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila sebagai ideologi nasional berupaya meletakkan kepentingan bangsa dan Negara Indonesia ditempatkan dalam kedudukan utama di atas kepentingan yang lainnya. Sehingga kepentingan pribadi, golongan, dan kelompok menjadi nomor dua setelah adanya kepentingan nasional. Kedudukan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia, tercantum di dalam pembukaan UUD 1945 sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang haus dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dasar Negara yang tercantum di dalam pembukaan UUD 1945 alenia keempat tersebut, mengandung makna bahwa ideologi nasional tersebut sebagai cita-cita dan tujuan Negara.
  • 14. 14 Dengan demikian, Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah sebagai keseluruhan pandangan, citacita, keyakinan, dan nilai-nilai bangsa Indonesia yang harus diimplementasikandalam kehidupan, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. C. Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara di Era Globalisasi Globalisasi membawa perubahan-perubahan dalam tatanan dunia internasional yang pengaruhnya langsung terhadap perubahanperubahan di berbagai Negara. Salah satu dampak dari perubahan – perubahan tersebut adanya kecenderungan memudarnya nasionalisme bangsa Indonesia. Maka dari itu bangsa Indonesia wajib meningkatkan kewapadaan nasional dan ketahanan mental dan ideologi bangsa Indonesia. Kemampuan menghadapi tantangan yang amat dasar dan akan melanda kehidupan nasional, sosial, dan politik, bahkan mental dan bangsa maka benteng yang terakhir ialah keyakinan nasional atas dasar Negara Pancasila yang sebagai benteng dalam menghadapi tantangan pada era Globalisasi yang semakin berkembang pada saat ini. Sebagai identitas dan kepribadian bangsa Indonesia, Pancasila adalah sumber motivasi inspirasi, pedoman berperilaku sekaligus standar pembenarannya. Dengan demikian gerak ide, pola aktivitas, perilaku, serta hasil perilaku bangsa Indonesia harus bercermin pada Pancasila (Untari, 2012: 22). Sehingga Pancasila hendaknya mampu menyaring dampak dari Globalisasi yang mampu membawa perubahan pada tatanan dunia khususnya bagi masyarakat Indonesia. Dengan berpegang teguh pada Pancasila maka masyarakat Indonesia mampu mewujudkan nasionalisme Indonesia. Adapun tantangan Pancasila sebagai ideoloigi Negara di era globalisasi diantaranya kurangnya pemahaman Pancasila pada generasi mudan dan masyarakat, adanya kesenjangan social, lemahnya wawasan tentang Ideologi dikalangan penyelenggara Negara, dan kurangnya keteladanan dari tokoh – tokoh pemerintah dan masyarakat.
  • 15. 15 Tantangan Pancasila di era globalisasi bisa mengancam eksistensi kepribadian bangsa, dan kini mau tak mau, suka tidak suka, bangsa Indonesia berada di pusaran arus globalisasi dunia. Tetapi harus diingat bahwa bangsa dan negara Indonesia tidak seharusnya kehilangan jati diri, karena hidup di antara pergaulan dunia. D. Konstribusi Generasi Muda dalam Mengimplementasikan Nilai – Nilai Pancasila Di Era Globalisasi Globalisasi merupakan hal yang tidak bisa dihindari bagi masyarakat dunia khususnya pada masyarakat Indonesia. Untuk itu diperlukannya penumbuhan kembali Pancasila agar tetap menjadi kajian generasi muda, yaitu salah satunya dapat dimulai dari pendidikan yang ada di Indonesia, misalnya dari pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas atau bahkan hingga ke Perguruan Tinggi. Hal ini dikarenakan, Pancasila memiliki kaitan erat dengan pendidikan pada umumnya, dan secara khusus pada Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKN (Hidayatillah, 2014). Implementasi nilai-nilai Pancasila di era globalisasi bagi generasi muda bisa dilaksanakan dengan menumbuhkan sifat nasionalisme. Belajar dengan sungguh-sungguh dengan segenap kemampuannya demi nama baik bangsa dan Negara, cinta serta bangga tanpa malu-malu menggunakan produk-produk dalam negeri demi kemajuan ekonomi Negara. Bukan itu saja nasionalisme juga dapat dibangun melalui karya seni seperti menciptakan lagu-lagu yang berslogan cinta tanah air, melukis, seni peran yang bertajuk semangat juang untuk negara dan karya-karya seni lainnya. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya. Selektif
  • 16. 16 terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa (Alim, 2011 :11). Konstribusi generasi muda dalam mengimplementasikan nilai – nilai pancasila di era globalisasi dapat dimulai dari hal sekecil apapun. Generasi muda bisa membukitikan kebanggaan terhadap bangsanya walau hanya dengan mengajak orang tua atau teman untuk memilih makanan tradisional sebagai menu makan daripada menghabiskan uang untuk memilih makanan yang berasal dari luar negeri. Bahkan dari hal kecil ini nilai-nilai Pancasila akan berkembang. Ketika melakukan itu, mereka yang awalnya hanya malu untuk memilih mekanan asli Indonesia akan menjadi lebih terbuka dan berani untuk mengatakan bahwa ini memang sesuai dengan lidah mereka. Sebuah pengakuan kecil akan kekayaan lokal yang akan menciptakan keberanian untuk mengakui kekhasan lain milik Indonesia yang telah tercipta dalam proses yang berabad-abad lamanya. Urutan langkah inilah yang akan membawa seseorang untuk meyakini akan budaya nasional sebagai bagian dari jati diri serta menjadikan mereka akan mengatakan bahwa dirinya bangga menjadi bangsa Indonesia dan tidak akan malu jika meninggalkan gaya lain yang dibentuk oleh tata berkehidupan global.
  • 17. 17 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pancasila memiliki serangkaian nilai, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai dasar Pancasila seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang bersifat universal, objektif, artinya nilai-nilai tersebut dapat dipakai dan diakui oleh negara – negara lain. Pancasila bersifat subjektif, artinya bahwa nilai-nilai Pancasila itu melekat pada pembawa dan pendukung nilai Pancasila itu sendiri, yaitu masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi – ideologi lain di dunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat – istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk Negara, dengan lain perkatan unsur – unsur yang merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri. Konstribusi generasi muda dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di era globalisasi dilaksanakan dengan menumbuhkan sifat nasionalisme. Nasionalisme dapat dipupuk kembali dalam momentum- momentum yang tepat seperti pada saat peringatan hari sumpah pemuda, hari kemerdekaan, hari pahlawan dan hari besar nasional lainnya, guru maupun dosen yang tulus mengajar dengan baik dan ikhlas menuntun para siswa hingga mampu mengukir prestasi yang gemilang, pelajar yang belajar dengan sungguh-sungguh dengan segenap kemampuannya demi nama baik bangsa dan Negara, cinta serta bangga tanpa malu-malu menggunakan produk-produk dalam negeri demi kemajuan ekonomi Negara.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Al-Hakim, Suparlan, dkk. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan dalam Konteks Indonesia. Malang: Universitas Negeri Malang Alim, Muhammad, Aziiz Al. 2011. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila untuk Menumbuhkan Nasionalisme Bangsa. Yogyakarta: STMIK “AMIKOM” Yogyakarta Chotib dan Djazuli. 2007. Kewarganegaraan Menuju Masyarakat Madani. Ghalia Indonesia. Jakarta Hidayatillah, Yetti. 2014. Urgensi Eksistensi Pancasila di Era Globasilasi (Studi Kritis Terhadap Persepsi Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep tentang Eksistensi Pancasila). Jurnal volume 6 nomor 2 Juni 2014. Http://lomba.web.unej.ac.id/2015/06/09/peran-pemuda-dalam-upaya-menanamkan- nilai-nilai-pancasila-sebagai-jati-diri-bangsa-melawan-arus- global/ Http://www.knpikotasemarang.org/2017/01/peran-pemuda-dalam-upaya- menanamkan.html Kaelan. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma Kaelan, & Zubaidi, Ahmad. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma Listyarti Retno.2007.PendidikanKewarganegaraan.GeloraAksaraPratama.Jakarta Margono. 2012. “Lndasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila” dalam Margono (Ed). Pendidikan Pancasila Topik Aktual Kenegaraan dan Kebangsaan. Malang: Universitas Negeri Malang (UM Press) Sri Untari. 2012. “Pancasila dalam Kehidupan Berasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara” dalam Margono (Ed). Pendidikan Pancasila Topik Aktual Kenegaraan dan Kebangsaan. Malang: Universitas Negeri Malang (UM Press) Ubaidiah, A, dkk. 2000. Pendidikan kewarganegaraan (Civic Education), Demokrasi, HAM, & Masyarakat Madani. Jakarta: IAIN Jakarta Press Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Winarno, Dwi. 2012. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Bumi Aksara. Surakarta.
  • 19. Wiyono, Suko. 2013. Reaktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Malang: Universitas Wisnuwardhana Malang Press