Organisasi Hizbut Tahrir Indonesia akan mengadakan Muktamar Khilafah 2013 di 31 kota di Indonesia antara Mei-Juni untuk mempromosikan penerapan syariah dan sistem khilafah. Muktamar ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya sistem Islam dalam mengatasi berbagai krisis di Indonesia.
1. m.hizbut-tahrir.or.id/2013/05/04/pentingnya-muktamar-khilafah-1434-h/ 1/4
HOME BERITA TERBARU TENTANG KAMI FAQ DEKSTOP
Pentingnya Muktamar Khilafah 1434 H
May 4th, 2013 by kafi
Pada bulan Mei-Juni ini Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) berencana menggelar event akbar berupa
Muktamar Khilafah (MK) 2013 di berbagai daerah di Indonesia. Acara ini diselenggarakan secara
marathon di 31 Kota. Start pada 5 Mei bertempat di Kendari, Semarang, dan DIY. Kemudian ditutup di
Jakarta pada 2 Juni.
HTI begitu konsisten dalam perjuangannya menegakkan syariah dan khilafah. Alasan pertamanya ialah
karena ini adalah konsekwensi iman. Dan alasan kedua karena HTI telah menyadari betul bahwa krisis
multidimensi yang terjadi di negri ini hanya bisa diatasi dengan sistem yang datang dari Rabb
penggenggam alam semesta. Itulah sistem Islam dalam bingkai Khilafah. Penjelasan sederhananya,
Allah Swt sang pencipta manusia, kehidupan, dan alam semesta, tentunya lebih tau apa yang
dibutuhkan ciptaan-Nya.
Dalam perjuangannya, HTI menempuh jalan perjuangan tanpa kekerasan (non violence). Kepedulian HTI
atas negara ini tak perlu diragukan lagi. Bahkan pada saat TimTim hendak lepas dari Indonesia, HTI
dalam majalah dan seleberan-selebarannya telah memperingatkan Pemerintah tentang skenario asing
melalui UNAMET yang menghendaki Timtim lepas. Sampai akhirnya TimTim lepas pun, HTI melaui
Jubirnya, Ismail Yusanto, sempat menyampaikan kepada media massa bahwa “HTI akan mengambil
kembali TimTim dan menggabungkannya dengan Indonesia walaupun butuh waktu 25 tahun”.
Tujuan utama dihelatnya ajang spektakuler ini adalah dalam rangka melakukan edukasi terhadap umat
akan pentingnya syariah dan khilafah. Umat mesti paham bahwa sistem sekulerisme inilah yang telah
mengakibatkan Indonesia terpuruk. Sedangkan sistem Islam merupakan satu-satunya solusi terbaik.
Secara garis besar, HTI telah mengeluarkan master plan formula seperti apa yang bakal digunakan
untuk membangun Indonesia. Hal itu telah dituangkan dalam “Manifesto HTI untuk Indonesia” yang telah
dibukukan. Dalam buku itu telah dijelaskan bagaimana strategi Islam mengatasi segala problematika
negri ini. Baik itu solusi masalah politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dsb.
Jadi aneh bin ajaib jika justru ada segelintir pihak yang menyatakan bahwa HTI dengan perjuangan
sistem Islam merupakan ancaman bagi bangsa. Justru sebaliknya, sistem sekulerisme-kapitalisme
yang sekarang diterapkan inilah yang menjadi ancaman sebenarnya. Terbukti misalnya dengan
lepasnya TimTim. Pun akibat sistem ini, kekayaan alam Indonesia banyak dikuasai asing. Penegakkan
hukum carut marut, kurupsi menggurita, dekadensi moral juga kian merajalela.
Sikap masyarakat terhadap sistem Islam dan Pentingnya MK
VIDEO FOTO KEGIATAN
2. m.hizbut-tahrir.or.id/2013/05/04/pentingnya-muktamar-khilafah-1434-h/ 2/4
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada
(hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS. Al-maidah: 50)
Dapat dipetakan bahwa setidaknya ada beberapa model sikap masyarakat terhadap sistem Islam ini.
Diantaranya:
Pertama: Pejuang sistem Islam (Syariah dalam bingkai Khilafah). Mereka adalah orang-orang yang
telah menyadari bahwa perjuangan penegakkan sistem Islam adalah sebagai kewajiban. Mereka rela
bersusah payah berjuang agar sistem Islam itu tegak. Diselenggarakannya MK ini juga bisa sebagai
salah satu uslub untuk penguat keyakinan dan penambah motivasi mereka dalam berjuang.
Kedua: Pendukung sistem Islam. Mereka adalah masyarakat yang meyakini bahwa sistem Islam itu
adalah sistem terbaik dan yakin jika diterapkan mampu membuat negara semakin maju dan sejahtera,
tapi mereka belum sudi untuk ikut berjuang. Maka adanya MK ini juga bisa sebagai pendorong dan
pemberi motivasi mereka untuk ikut berjuang.
Ketiga: Pihak anti sistem Islam tulen. Mereka adalah orang-orang yang telah tercekoki oleh pemikiran
Sipilis (sekulerisme, pluralisme, liberalisme), diantaranya ialah Jaringan Islam Liberal (JIL). Jumlah
mereka tidak banyak, tapi sayangnya mereka justru laris tampil di depan publik khususnya media
televisi. Adanya MK ini juga bisa sebagai pemberian dakwah kepada mereka. Karena semua orang
berhak mendapatkan dakwah Islam. Atau minimal sebagai counter opini untuk meluruskan dakwah
Sipilis mereka yang membahayakan umat.
Keempat: Massa mengambang. Pihak ini adalah masyarakat yang tidak paham sama sekali dan juga
masyarakat yang baru paham sedikit saja akan keindahan sistem Islam. Semua itu dampak dari
penyebaran paham sekulerisme (memisahkan agama dari kehidupan). Mereka memahami Islam hanya
sebatas ibadah ritual dan spiritual saja. Padahal Islam adalah agama (ideologi) yang sempurna.
Mengatur urusan pribadi, masyarakat maupun Negara.
Pun masyarakat yang salah presepsi terhadap sistem Islam. Sebagai contoh menolak penerapan
sistem Islam dengan alasan karena Indonesia adalah negara majemuk. Padahal sistem Islam terbukti
gemilang dalam mengatur kemajemukan bangsa. Sebagaimana terbukti pada massa Rasulullah Saw
hingga kekhilafahan Ustmani yang diruntuhkan Kemal At-Taturk Tahun 1924. Atau masyarakat yang
masih menganggap bahwa sistem Islam dapat ditegakkan dalam sistem kenegaraan dalam bentuk
lain. Padahal sistem Islam bisa tegak secara sempurna hanya dalam bingkai Khilafah. Karena itu,
diselenggarakan MK ini bisa sebagai upaya pemberian kesadaran mereka atas pentingnya penerapan
syariah dalam bingkai khilafah.
Itulah mengapa edukasi penting untuk terus digelorakan. Bagaimanapun masyarakat adalah kunci
terjadinya sebuah perubahan. Termasuk didalamnya pihak-pihak yang memiliki kekuatan riil di negri ini,
seperti halnya pihak militer yang notabene juga bagian dari masyarakat. Mereka semua berhak
mendapatkan dakwah Islam. Jika masyarakat menginginkan perubahan ke arah Islam. Dengan Izin
Allah, perubahan niscaya dapat dilakukan.
Sementara itu dukungan masyarakat terhadap upaya penegakkan sistem Islam secara kaffah ini hari
demi hari semakin menguat. Bahkan juga diakui oleh Ketua Badan Pengurus SETARA Institut,
Hendardi, pada November 2011, yang membenarkan bahwa dukungan umat pada khilafah terus
mengalami penguatan.
Semoga dengan digelarnya Muktamar Khilafah 1434 H/2013 M ini dukungan masyarakat semakin
menguat lagi. Sehingga dengan izin Allah Swt, sistem syariah dan khilafah bisa segera tegak. Teruntuk
Indonesia dan dunia yang lebih baik. Saatnya menyambut perubahan besar dunia menuju Khilafah.
Allahu Akbar!
Rasul Saw bersabda: “Sesungguhnya awal dari agama kalian adalah kenabian dan rahmat. Maka nanti
akan ada kenabian dan rahmat itu sesuai dengan apa yang menjadi kehendak Allah pada kalian.
Kemudian Allah Yang Maha Mulia mencabut kenabian itu. Lalu akan ada mulkan adhdhon. Kemudian
akan ada penguasa diktator. Maka terjadilah sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah pada kalian.
Allah kemudian melenyapkan semuanya, lalu menggantinya dengan kekhilafahan yang mengikuti
3. m.hizbut-tahrir.or.id/2013/05/04/pentingnya-muktamar-khilafah-1434-h/ 3/4
tuntunan kenabian” (HR. Ahmad).
Oleh: Ali Mustofa Akbar
Pemerhati Politik dan Staf Humas HTI Soloraya
Baca juga :
1. Muktamar Khilafah 1434 H: Pesan Juru Bicara MHTI; Khilafah Menjamin Aspirasi dan Peran
Politik Perempuan
2. Workshop Peserta Muktamar Khilafah MHTI Balikpapan
3. Muktamar Mejelis Taklim untuk Syariah & Khilafah
4. Muktamar Ulama Bentuk Penegasan Ulama terhadap Khilafah
5. Campakkan Demokrasi, Tegakkan Khilafah! (Kutipan Pidato Rokhmat S. Labib Ketua DPP
HTI Menyambut Muktamar Khilafah-Jakarta, 2 Juni 2013)
TweetTweet 0
Posted in Analisis | No comments
Previous post: HTI Yogya Sosialisasikan Muktamar Khilafah ke TVRI Yogyakarta
Next post: Kelahiran Terorisme yang Disponsori Negara
Leave a comment
Name (required)
Mail (required, but not published)
Website
http://
Comment
Submit comment
HOME BERITA TERBARU TENTANG KAMI FAQ DEKSTOP
Kantor Pusat Hizbut Tahrir Indonesia:
Crown Palace A25, Jl Prof. Soepomo No. 231, Jakarta Selatan 12390
Like 0