SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DAN
     PEMECAHAN KONFLIK SOSIAL
          Oleh Musni Umar,
      Sociologist and Researcher
Pengantar
Puji syukur kepada Allah, yang telah banyak memberi nikmat kepada kita-
keluarga besar KAHMI. Selawat dan salam dihaturkan kepada Nabi
Muhammad SAW semoga keluarga besar KAHMI dimanapun berkiprah
diberi kekuatan, keteguhan hati dan keberanian meluruskan kekeliruan
dalam membangun Indonesia sehingga terwujud keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Saya sampaikan terima kasih, KAHMI telah mengundang saya menjadi
narasumber dalam seminar yang bertema "Reaktualisasi Nilai-Nilai
Pancasila sebagai Upaya Mengantisipasi dan Mengatasi Konflik Sosial".
Tema seminar dari Pimpinan Kolektif Majelis Nasional KAHMI
tersebut, saya rubah dalam makalah singkat ini menjadi "Implementasi
Nilai-nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik Sosial", karena dilandasi suatu
pemahaman empirik melalui pengamatan dan pengalaman inderawi bahwa
Pancasila dan UUD 1945, hanya hadir dalam sumpah/janji ketika pejabat
pemerintah, pejabat negara, pejabat TNI/Polisi dilantik menjadi pejabat.
KAHMI Untuk Indonesia Sejahtera
Dalam tataran kebijakan dan operasional, nilai-nilai Pancasila
tidak hadir. Ideologi Pancasila tidak membumi dalam realitas
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pada
hal tujuan bangsa Indonesia berbangsa dan bernegara sesuai
yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 antara lain
untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Kesenjangan antara visi dan misi dalam berbangsa dan
bernegara dengan implementasi dalam kehidupan nyata,
telah menyebabkan masyarakat menjadi
korban. Masyarakat yang mengalami tekanan ekonomi,
banyak mengalami stres dan bahkan depresi, sehingga
mudah mengamuk yang diwujudkan dalam bentuk konflik
sosial seperti konflik antara sesama warga sekampung dan
kampung lain, konflik antara sesama mahasiswa dan pelajar,
konflik antara warga dengan pengusaha, konflik antara warga
dengan aparat, dan lain sebagainya, sehingga negeri yang kita
cintai telah menjadi negeri tawuran.
Spirit Memajukan Masyarakat
Para pendiri bangsa Indonesia (founding fathers) telah menancapkan spirit
memajukan masyarakat Indonesia seperti tertuang dalam pembukaan UUD
1945 yang telah dikemukakan diatas.
Spirit memajukan masyarakat juga tertuang dalam lima sila dalam
Pancasila. Sila pertama dari Pancasila, "Ketuhanan Yang Maha Esa",
spiritnya ialah masyarakat Indonesia harus percaya kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai yang
tercantum dalam kitab suci, untuk meraih keselamatan, kemajuan dan
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sila ini mengajarkan pentingnya manusia
Indonesia membangun hubungan vertikal dengan sang Pencipta.
Sila kedua, yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab", mengajarkan
kepada seluruh bangsa Indonesia supaya mengamalkan nilai-nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab. Nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab semakin redup dikalangan bangsa Indonesia, karena mulai dari
para elit kemudian diikuti masyarakat luas sudah mengamalkan budaya
materialistik, hedonistik dan pragmatik. Akibatnya idealisme yang diajarkan
sila kedua dari Pancasila dikalahkan oleh kepentingan sesaat, dan berlaku
prinsip "menghalalkan segala cara".
Spirit Memajukan Bangsa
Spirit Memajukan Wong Cilik
Sila ketiga, "Persatuan Indonesia" nyaris tidak dipedulikan
karena para elit menggunakan jargon "persatuan" hanya
untuk menggalang dukungan massa dalam rangka mencapai
suatu tujuan. Setelah tujuan tercapai, persatuan Indonesia
ditanggalkan. Inilah ironi Indonesia di era Orde
Reformasi, persatuan Indonesia mengalami
ancaman, karena Bhinneka Tunggal Ika, hanya diucapkan
tetapi tidak diamalkan.

Sila keempat, "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan". Sila
ini telah dikesampingkan karena kerakyatan telah dipimpin
oleh kekuatan uang. Masalah permusyawaratan telah
ditinggalkan dengan implementasi "voting" yang
sesungguhnya merupakan import dari budaya barat. Kalau
dalam Islam sangat jelas perintahnya "wa syawirhum fil amri"
(dan bermusyawarahlah di dalam suatu urusan". Dilain ayat
disebutkan "wa amruhum syuura bainahim" (dan mereka
Selain itu, penyelewengan terhadap Pancasila
khususnya sila keempat adalah peniadaan demokrasi
perwakilan. Kalau mengacu pada sila keempat dari
Pancasila, maka pemilihan Presiden/Wakil
Presiden, Pemilihan Gubernur/Wakil
Gubernur, Pemilihan Bupati/Wakil Bupati, dan
pemilihan Walikota/Wakil Walikota adalah melalui
sistem perwakilan, bukan seperti sekarang melalui
demokrasi langsung/direct democracy, yang memilih
pemimpin adalah seluruh rakyat Indonesia.
Kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sila ini tinggal nama saja, karena implementasinya
nyaris tidak ada. Keadilan sosial mustahil terwujud
kalau sistem ekonomi yang diamalkan adalah sistem
liberalisme dan kapitalisme. Sistem ekonomi yang
diserahkan pada mekanisme pasar, akan melahirkan
ketidakadilan sosial. Inilah yang terjadi di Indonesia.
Spirit Social Justice
Spirit Keadilan Sosial
Merujuk pembukaan UUD 1945 dan sila-sila dari Pancasila terutama sila
kelima, dapat ditegaskan bahwa spirit para pendiri bangsa Indonesia ialah
memajukan seluruh bangsa Indonesia melalui perwujudan keadilan sosial.
Sila kelima dari Pancasila, diidealkan para pendiri bangsa ini untuk
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan
mendayagunakan seluruh kekayaan alam yang dikuasai oleh negara untuk
dipergunakan bagi sebesar-besar kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
Untuk memastikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat
diwujudkan, maka dtetapkan pasal 33 UUD 1945 ayat:
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.

(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
Pasal yang sangat penting dalam UUD 1945 untuk memastikan
bahwa tujuan Indonesia merdeka diwujudkan, hanya sering dikutip
para ilmuan ketika menyampaikan presentasi dalam seminar dan
pertemuan ilmiah lainnya seperti hari ini, tetapi
pengamalannya, samada di masa Orde Baru maupun di masa Orde
Reformasi tidak nampak.
Oleh karena dalam membangun ekonomi tidak merujuk kepada
pasal 33 UUD 1945 sebagaimana dikemukakan di atas, maka
perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia semakin
jauh dari yang diharapkan.
Pembangunan yang dilaksanakan hanya semakin memperkaya
orang-orang yang sudah kaya, sehingga semakin memperlebar
jurang sosial antara yang kaya dan mayoritas masyarakat Indonesia
yang miskin dan kurang pendidikan.
Kekayaan Alam dikuasai Siapa?
Kekayaan Alam Indonesia dikuras
Lahir Konflik Sosial
Konflik yang terjadi diberbagai negeri ini merupakan akibat dari
pembangunan yang hanya semakin memperkaya orang-orang kaya dan para
penguasa. Pembangunan tidak melahirkan keadilan sosial.
Konflik sosial yang merebak di seluruh negeri yang kita cintai ini, telah
menyebabkan Prof. Azyumardi Azra, menyebut Indonesia dalam tajuk
tulisannya di salah satu media sebagai negeri tawuran. Konflik yang terus
merebak diberbagai pelosok tanah air merupakan buah dari
kegagalan pembangunan, yang hanya semakin memperkaya orang-orang
kaya. Sejatinya pembangunan melahirkan kesejahteraan umum dan
keadilan sosial. Realitasnya, yang kaya semakin kaya sementara mayoritas
masyarakat tidak kunjung mencapai keadilan sosial.
Ini sangat membahayakan Indonesia yang berbhinneka dalam
suku, bangsa, budaya, etnik, dan agama, dan tersebar di 17.500 pulau.
Sumbu konflik tersebar disetiap
kampung/desa, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi di seluruh
Indonesia. Jika ada yang menyulutnya akan segera meledak. Sekitar 90
persen konflik sosial di Indonesia, akar masalahnya adalah ekonomi.
Penyebab Konflik Ekonomi
Perlu Penyelamatan
Untuk menyelamatkan Indonesia dari kehancuran akibat
konflik sosial di seluruh negeri, diperlukan hadirnya para
pemimpin lokal seperti Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta,
yang egaliter, bisa memberi harapan (optims), dan dapat
memandu masyarakat untuk bangkit dan
bersemangat meraih kemajuan dan kesuksesan dalam hidup.
Selain itu dapat segera menyelesaikan persoalan yang dialami
masyarakat.
Pemimpin yang ditunggu adalah yang jujur, yaitu satunya kata
dan perbuatan. Pemimpin yang amanah, tidak mengkhianati
kepercayaan yang diberikan kepadanya. Pemimpin yang bisa
memberi contoh dan teladan kepada rakyat, mana yang baik
dan harus diamalkan, dan yang mana buruk, yang harus
ditinggalkan.
Perlu Penyelamatan
Kesimpulan
Untuk mencegah semakin memburuknya keadaan Indonesia, maka akar masalah
konflik yaitu ekonomi harus dipecahkan. Cara memecahkan ekonomi
Indonesia adalah pertama, kembali mengamalkan pasal 33 UUD 1945 secara murni
dan konsekuen.
Kedua, melakukan "special treatment" dibidang ekonomi semacam program
"Benteng" di masa Soekarno, untuk memberdayakan dan memajukan ekonomi
kaum pribumi yang marjinal.
Ketiga, melakukan "special treatment" di bidang pendidikan dengan memberi bea
siswa penuh kepada kaum marjinal dari "suku asli" di berbagai daerah seluruh
Indonesia untuk mengikuti pendidikan di dalam luar negeri.
Keempat, para pemimpin pemerintahan harus merubah style dalam memimpin
yaitu melayani masyarakat, memandu, memberdayakan serta memajukan
masyarakat, jangan memajukan dirinya, kelompoknya dan partainya.
Kelima, memberi harapan kepada masyarakat luas bahwa harapan itu masih
ada, jika mau merubah nasih dengan bekerja keras.
Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan sistem ekonomi yang tercantum
dalam pasal 33 UUD 1945, maka optimis Indonesia akan bangkit dan maju menjadi
negara adidaya paling lambat pertengahan abad 21 ini.

More Related Content

What's hot

Masa Order Baru
Masa Order BaruMasa Order Baru
Masa Order BaruYABES HULU
 
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalBerkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalAlya Titania Annisaa
 
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...musniumar
 
Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
Pilar kehidupan berbangsa dan bernegaraPilar kehidupan berbangsa dan bernegara
Pilar kehidupan berbangsa dan bernegaraDino Zeta
 
Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4
Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4
Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4Khamdan Muhammad
 
Pancasila dalam sejarah indonesia
Pancasila dalam sejarah indonesiaPancasila dalam sejarah indonesia
Pancasila dalam sejarah indonesiaRokhma Wahyuni
 
Visi dan misi pkpi
Visi dan misi pkpiVisi dan misi pkpi
Visi dan misi pkpiHery Rock
 
Makalah pend. islam orde baru
Makalah pend. islam orde baruMakalah pend. islam orde baru
Makalah pend. islam orde baruYuliana Aminulloh
 
Kebijakan pemerintah orba dalam bidang pendidikan
Kebijakan pemerintah orba dalam bidang pendidikanKebijakan pemerintah orba dalam bidang pendidikan
Kebijakan pemerintah orba dalam bidang pendidikanaswansetiawan
 
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambarMateri nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambarmasdoel Manisrenggo
 

What's hot (19)

Masa Order Baru
Masa Order BaruMasa Order Baru
Masa Order Baru
 
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan NasionalBerkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
Berkembangnya Taktik Moderat dan Kooperatif dalam Pergerakan Nasional
 
3. pancasia dalam sejarah indonesia
3. pancasia dalam sejarah indonesia3. pancasia dalam sejarah indonesia
3. pancasia dalam sejarah indonesia
 
Bahan makalah kwn
Bahan makalah kwnBahan makalah kwn
Bahan makalah kwn
 
4 5 pancasila dasar negara
4 5 pancasila dasar negara4 5 pancasila dasar negara
4 5 pancasila dasar negara
 
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
Musni Umar: Gus Dur Pembela Kesetaraan Minoritas-Mayoritas, Siapa Pembela Kes...
 
Pilar kebangsaan
Pilar kebangsaan Pilar kebangsaan
Pilar kebangsaan
 
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASIMASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
MASALAH-MASALAH DEMOKRASI & KEBANGSAAN ERA REFORMASI
 
Pancasila ppt
Pancasila pptPancasila ppt
Pancasila ppt
 
Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
Pilar kehidupan berbangsa dan bernegaraPilar kehidupan berbangsa dan bernegara
Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara
 
Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4
Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4
Bahan ajar pilar kebangsaan pim 4
 
Pancasila dalam sejarah indonesia
Pancasila dalam sejarah indonesiaPancasila dalam sejarah indonesia
Pancasila dalam sejarah indonesia
 
Visi dan misi pkpi
Visi dan misi pkpiVisi dan misi pkpi
Visi dan misi pkpi
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Makalah pend. islam orde baru
Makalah pend. islam orde baruMakalah pend. islam orde baru
Makalah pend. islam orde baru
 
Kebijakan pemerintah orba dalam bidang pendidikan
Kebijakan pemerintah orba dalam bidang pendidikanKebijakan pemerintah orba dalam bidang pendidikan
Kebijakan pemerintah orba dalam bidang pendidikan
 
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambarMateri nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
Materi nilai nilai ideologi pancasila dengan gambar
 
2 kb 1 modul 2
2 kb 1 modul 22 kb 1 modul 2
2 kb 1 modul 2
 
Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan PancasilaFilsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
 

Similar to IMPLEMENTASI PANCASILA

Pancasila ppt
Pancasila pptPancasila ppt
Pancasila pptThedirty1
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaSubhan Muslih
 
Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014
Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014
Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014musniumar
 
Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila.pdf
Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila.pdfKonsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila.pdf
Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila.pdfEliviaPutri
 
Pendidikan Pancasila
Pendidikan  PancasilaPendidikan  Pancasila
Pendidikan PancasilaSiti Chotimah
 
Musni Umar: Krisis Ideologi Pancasila Bisa Hancurkan Indonesia
Musni Umar:  Krisis Ideologi Pancasila Bisa Hancurkan IndonesiaMusni Umar:  Krisis Ideologi Pancasila Bisa Hancurkan Indonesia
Musni Umar: Krisis Ideologi Pancasila Bisa Hancurkan Indonesiamusniumar
 
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaMakna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaAgus Widiyanto
 
Musni Umar: Membangun Kehidupan Bersama secara Serasi di DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kehidupan Bersama secara Serasi di DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kehidupan Bersama secara Serasi di DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kehidupan Bersama secara Serasi di DKI Jakartamusniumar
 
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILARaha Sia
 
56-Article Text-85-2-10-20190418.pdf
56-Article Text-85-2-10-20190418.pdf56-Article Text-85-2-10-20190418.pdf
56-Article Text-85-2-10-20190418.pdfssuser5713c0
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniFauzan 'Math
 
Sistem ekonomi pancasila
Sistem ekonomi pancasilaSistem ekonomi pancasila
Sistem ekonomi pancasilaAida Mudjib
 
Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)Sapto Pandugo
 
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosialmusniumar
 
Peranan Penting Pemuda Pada Tahun 1928 Dalam Mewujudkan Ideologi Pancasila
Peranan Penting Pemuda Pada Tahun 1928 Dalam Mewujudkan Ideologi PancasilaPeranan Penting Pemuda Pada Tahun 1928 Dalam Mewujudkan Ideologi Pancasila
Peranan Penting Pemuda Pada Tahun 1928 Dalam Mewujudkan Ideologi PancasilaPutri Yonicha Sari
 

Similar to IMPLEMENTASI PANCASILA (20)

Pancasila ppt
Pancasila pptPancasila ppt
Pancasila ppt
 
Pendidikan pancasila
Pendidikan pancasilaPendidikan pancasila
Pendidikan pancasila
 
Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014
Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014
Menggugat ketidakadilan ekonomi bagi kaum pribumi dan harapan tahun 2014
 
Tugas ideologi
Tugas ideologiTugas ideologi
Tugas ideologi
 
5079 13854-1-pb
5079 13854-1-pb5079 13854-1-pb
5079 13854-1-pb
 
5079 13854-1-pb
5079 13854-1-pb5079 13854-1-pb
5079 13854-1-pb
 
Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila.pdf
Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila.pdfKonsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila.pdf
Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila.pdf
 
Pendidikan Pancasila
Pendidikan  PancasilaPendidikan  Pancasila
Pendidikan Pancasila
 
Musni Umar: Krisis Ideologi Pancasila Bisa Hancurkan Indonesia
Musni Umar:  Krisis Ideologi Pancasila Bisa Hancurkan IndonesiaMusni Umar:  Krisis Ideologi Pancasila Bisa Hancurkan Indonesia
Musni Umar: Krisis Ideologi Pancasila Bisa Hancurkan Indonesia
 
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaMakna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
 
Musni Umar: Membangun Kehidupan Bersama secara Serasi di DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kehidupan Bersama secara Serasi di DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kehidupan Bersama secara Serasi di DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kehidupan Bersama secara Serasi di DKI Jakarta
 
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
 
Paradigma Pancasila
Paradigma PancasilaParadigma Pancasila
Paradigma Pancasila
 
56-Article Text-85-2-10-20190418.pdf
56-Article Text-85-2-10-20190418.pdf56-Article Text-85-2-10-20190418.pdf
56-Article Text-85-2-10-20190418.pdf
 
Makalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat MadaniMakalah Masyarakat Madani
Makalah Masyarakat Madani
 
Sistem ekonomi pancasila
Sistem ekonomi pancasilaSistem ekonomi pancasila
Sistem ekonomi pancasila
 
Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)
 
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
 
Materi 12
Materi  12Materi  12
Materi 12
 
Peranan Penting Pemuda Pada Tahun 1928 Dalam Mewujudkan Ideologi Pancasila
Peranan Penting Pemuda Pada Tahun 1928 Dalam Mewujudkan Ideologi PancasilaPeranan Penting Pemuda Pada Tahun 1928 Dalam Mewujudkan Ideologi Pancasila
Peranan Penting Pemuda Pada Tahun 1928 Dalam Mewujudkan Ideologi Pancasila
 

More from musniumar

Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...musniumar
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakartamusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...musniumar
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasilamusniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kitamusniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kitamusniumar
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsamusniumar
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuanmusniumar
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesiamusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014musniumar
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktikmusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnyamusniumar
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani musniumar
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madanimusniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014musniumar
 

More from musniumar (20)

Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014Musni Umar: Budaya Demokrasi,  Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres  2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Kecurangan Pileg dan Harapan Pilpres 2014
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

IMPLEMENTASI PANCASILA

  • 1. IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DAN PEMECAHAN KONFLIK SOSIAL Oleh Musni Umar, Sociologist and Researcher
  • 2. Pengantar Puji syukur kepada Allah, yang telah banyak memberi nikmat kepada kita- keluarga besar KAHMI. Selawat dan salam dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW semoga keluarga besar KAHMI dimanapun berkiprah diberi kekuatan, keteguhan hati dan keberanian meluruskan kekeliruan dalam membangun Indonesia sehingga terwujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Saya sampaikan terima kasih, KAHMI telah mengundang saya menjadi narasumber dalam seminar yang bertema "Reaktualisasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Upaya Mengantisipasi dan Mengatasi Konflik Sosial". Tema seminar dari Pimpinan Kolektif Majelis Nasional KAHMI tersebut, saya rubah dalam makalah singkat ini menjadi "Implementasi Nilai-nilai Pancasila dan Pemecahan Konflik Sosial", karena dilandasi suatu pemahaman empirik melalui pengamatan dan pengalaman inderawi bahwa Pancasila dan UUD 1945, hanya hadir dalam sumpah/janji ketika pejabat pemerintah, pejabat negara, pejabat TNI/Polisi dilantik menjadi pejabat.
  • 4. Dalam tataran kebijakan dan operasional, nilai-nilai Pancasila tidak hadir. Ideologi Pancasila tidak membumi dalam realitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pada hal tujuan bangsa Indonesia berbangsa dan bernegara sesuai yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 antara lain untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kesenjangan antara visi dan misi dalam berbangsa dan bernegara dengan implementasi dalam kehidupan nyata, telah menyebabkan masyarakat menjadi korban. Masyarakat yang mengalami tekanan ekonomi, banyak mengalami stres dan bahkan depresi, sehingga mudah mengamuk yang diwujudkan dalam bentuk konflik sosial seperti konflik antara sesama warga sekampung dan kampung lain, konflik antara sesama mahasiswa dan pelajar, konflik antara warga dengan pengusaha, konflik antara warga dengan aparat, dan lain sebagainya, sehingga negeri yang kita cintai telah menjadi negeri tawuran.
  • 5. Spirit Memajukan Masyarakat Para pendiri bangsa Indonesia (founding fathers) telah menancapkan spirit memajukan masyarakat Indonesia seperti tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yang telah dikemukakan diatas. Spirit memajukan masyarakat juga tertuang dalam lima sila dalam Pancasila. Sila pertama dari Pancasila, "Ketuhanan Yang Maha Esa", spiritnya ialah masyarakat Indonesia harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai yang tercantum dalam kitab suci, untuk meraih keselamatan, kemajuan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sila ini mengajarkan pentingnya manusia Indonesia membangun hubungan vertikal dengan sang Pencipta. Sila kedua, yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab", mengajarkan kepada seluruh bangsa Indonesia supaya mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab semakin redup dikalangan bangsa Indonesia, karena mulai dari para elit kemudian diikuti masyarakat luas sudah mengamalkan budaya materialistik, hedonistik dan pragmatik. Akibatnya idealisme yang diajarkan sila kedua dari Pancasila dikalahkan oleh kepentingan sesaat, dan berlaku prinsip "menghalalkan segala cara".
  • 8. Sila ketiga, "Persatuan Indonesia" nyaris tidak dipedulikan karena para elit menggunakan jargon "persatuan" hanya untuk menggalang dukungan massa dalam rangka mencapai suatu tujuan. Setelah tujuan tercapai, persatuan Indonesia ditanggalkan. Inilah ironi Indonesia di era Orde Reformasi, persatuan Indonesia mengalami ancaman, karena Bhinneka Tunggal Ika, hanya diucapkan tetapi tidak diamalkan. Sila keempat, "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan". Sila ini telah dikesampingkan karena kerakyatan telah dipimpin oleh kekuatan uang. Masalah permusyawaratan telah ditinggalkan dengan implementasi "voting" yang sesungguhnya merupakan import dari budaya barat. Kalau dalam Islam sangat jelas perintahnya "wa syawirhum fil amri" (dan bermusyawarahlah di dalam suatu urusan". Dilain ayat disebutkan "wa amruhum syuura bainahim" (dan mereka
  • 9. Selain itu, penyelewengan terhadap Pancasila khususnya sila keempat adalah peniadaan demokrasi perwakilan. Kalau mengacu pada sila keempat dari Pancasila, maka pemilihan Presiden/Wakil Presiden, Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur, Pemilihan Bupati/Wakil Bupati, dan pemilihan Walikota/Wakil Walikota adalah melalui sistem perwakilan, bukan seperti sekarang melalui demokrasi langsung/direct democracy, yang memilih pemimpin adalah seluruh rakyat Indonesia. Kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila ini tinggal nama saja, karena implementasinya nyaris tidak ada. Keadilan sosial mustahil terwujud kalau sistem ekonomi yang diamalkan adalah sistem liberalisme dan kapitalisme. Sistem ekonomi yang diserahkan pada mekanisme pasar, akan melahirkan ketidakadilan sosial. Inilah yang terjadi di Indonesia.
  • 11. Spirit Keadilan Sosial Merujuk pembukaan UUD 1945 dan sila-sila dari Pancasila terutama sila kelima, dapat ditegaskan bahwa spirit para pendiri bangsa Indonesia ialah memajukan seluruh bangsa Indonesia melalui perwujudan keadilan sosial. Sila kelima dari Pancasila, diidealkan para pendiri bangsa ini untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan mendayagunakan seluruh kekayaan alam yang dikuasai oleh negara untuk dipergunakan bagi sebesar-besar kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Untuk memastikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat diwujudkan, maka dtetapkan pasal 33 UUD 1945 ayat: (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
  • 12. (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Pasal yang sangat penting dalam UUD 1945 untuk memastikan bahwa tujuan Indonesia merdeka diwujudkan, hanya sering dikutip para ilmuan ketika menyampaikan presentasi dalam seminar dan pertemuan ilmiah lainnya seperti hari ini, tetapi pengamalannya, samada di masa Orde Baru maupun di masa Orde Reformasi tidak nampak. Oleh karena dalam membangun ekonomi tidak merujuk kepada pasal 33 UUD 1945 sebagaimana dikemukakan di atas, maka perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia semakin jauh dari yang diharapkan. Pembangunan yang dilaksanakan hanya semakin memperkaya orang-orang yang sudah kaya, sehingga semakin memperlebar jurang sosial antara yang kaya dan mayoritas masyarakat Indonesia yang miskin dan kurang pendidikan.
  • 15. Lahir Konflik Sosial Konflik yang terjadi diberbagai negeri ini merupakan akibat dari pembangunan yang hanya semakin memperkaya orang-orang kaya dan para penguasa. Pembangunan tidak melahirkan keadilan sosial. Konflik sosial yang merebak di seluruh negeri yang kita cintai ini, telah menyebabkan Prof. Azyumardi Azra, menyebut Indonesia dalam tajuk tulisannya di salah satu media sebagai negeri tawuran. Konflik yang terus merebak diberbagai pelosok tanah air merupakan buah dari kegagalan pembangunan, yang hanya semakin memperkaya orang-orang kaya. Sejatinya pembangunan melahirkan kesejahteraan umum dan keadilan sosial. Realitasnya, yang kaya semakin kaya sementara mayoritas masyarakat tidak kunjung mencapai keadilan sosial. Ini sangat membahayakan Indonesia yang berbhinneka dalam suku, bangsa, budaya, etnik, dan agama, dan tersebar di 17.500 pulau. Sumbu konflik tersebar disetiap kampung/desa, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi di seluruh Indonesia. Jika ada yang menyulutnya akan segera meledak. Sekitar 90 persen konflik sosial di Indonesia, akar masalahnya adalah ekonomi.
  • 17. Perlu Penyelamatan Untuk menyelamatkan Indonesia dari kehancuran akibat konflik sosial di seluruh negeri, diperlukan hadirnya para pemimpin lokal seperti Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta, yang egaliter, bisa memberi harapan (optims), dan dapat memandu masyarakat untuk bangkit dan bersemangat meraih kemajuan dan kesuksesan dalam hidup. Selain itu dapat segera menyelesaikan persoalan yang dialami masyarakat. Pemimpin yang ditunggu adalah yang jujur, yaitu satunya kata dan perbuatan. Pemimpin yang amanah, tidak mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepadanya. Pemimpin yang bisa memberi contoh dan teladan kepada rakyat, mana yang baik dan harus diamalkan, dan yang mana buruk, yang harus ditinggalkan.
  • 19. Kesimpulan Untuk mencegah semakin memburuknya keadaan Indonesia, maka akar masalah konflik yaitu ekonomi harus dipecahkan. Cara memecahkan ekonomi Indonesia adalah pertama, kembali mengamalkan pasal 33 UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Kedua, melakukan "special treatment" dibidang ekonomi semacam program "Benteng" di masa Soekarno, untuk memberdayakan dan memajukan ekonomi kaum pribumi yang marjinal. Ketiga, melakukan "special treatment" di bidang pendidikan dengan memberi bea siswa penuh kepada kaum marjinal dari "suku asli" di berbagai daerah seluruh Indonesia untuk mengikuti pendidikan di dalam luar negeri. Keempat, para pemimpin pemerintahan harus merubah style dalam memimpin yaitu melayani masyarakat, memandu, memberdayakan serta memajukan masyarakat, jangan memajukan dirinya, kelompoknya dan partainya. Kelima, memberi harapan kepada masyarakat luas bahwa harapan itu masih ada, jika mau merubah nasih dengan bekerja keras. Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan sistem ekonomi yang tercantum dalam pasal 33 UUD 1945, maka optimis Indonesia akan bangkit dan maju menjadi negara adidaya paling lambat pertengahan abad 21 ini.