Presentasi ini membahas sejumlah hal mengenai African Swine Fever yang telah menyebar di China dan potensi masuknya ke Indonesia dengan topik-topik sebagai berikut:
(1) Faktor yang memicu penyebaran African Swine Fever
(2) African Swine Fever di China (Oktober 2018)
(3) Peta Sebaran Ternak Babi di Indonesia dan Importasi Babi dan Produknya (2017)
(4) Potensi masuknya African Swine Fever Lewat Media Pembawa
(5) Belajar dari China: Pencegahan masuk dan menyebarnya African Swine Fever di Indonesia
Risiko Masuknya AFS ke Indonesia - Direktorat Kesehatan Hewan, Solo, 31 Oktober 2018
1. RISIKO MASUKNYA AFRICAN SWINE FEVER
KE INDONESIA
DRH. TRI SATYA PUTRI NAIPOSPOS, MPHIL, PHD
KOMISI AHLI KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERNER
Solo, 31 Oktober 2018
Workshop Nasional
African Swine Fever
2. TOPIK PRESENTASI
1. Faktor yang memicu penyebaran African Swine Fever
2. African Swine Fever di China (Oktober 2018)
3. Peta Sebaran Ternak Babi di Indonesia dan Importasi
Babi dan Produknya (2017)
4. Potensi masuknya African Swine Fever Lewat Media
Pembawa
5. Belajar dari China: Pencegahan masuk dan
menyebarnya African Swine Fever di Indonesia
1
2
3
4
5
4. BAGAIMANA ASF DITULARKAN DAN
MENYEBAR?
Babi dapat tertular karena kontak dengan caplak lunak atau dengan makan
daging yang berasal dari babi yang terinfeksi.
Begitu babi terjangkit ASF, virus akan ditemukan di seluruh cairan dan dalam
daging.
Orang, pakaian, kendaraan atau peralatan (seperti ember atau sikat) dapat
memindahkan virus dari babi terinfeksi ke babi yang sehat – meskipun tidak
ada kontak langsung antar babi.
Virus ASF tetap bertahan infeksius untuk jangka waktu lama di dalam darah,
jaringan tubuh dan feces dari babi yang terinfeksi, artinya orang, kendaraan
atau peralatan yang kontak dengan material terinfeksi dapat menularkan ASF
ke babi yang sehat.
Daging babi yang tidak dimasak atau kurang dimasak dari babi yang terinfeksi
juga merupakan produk yang berisiko sangat tinggi, meskipun babi tidak
kelihatan sakit pada saat pemotongan.
Virus dapat bertahan dalam daging babi dan lingkungan selama berbulan-
bulan. Kandang dan bangunan peternakan yang terkontaminasi berisiko tinggi.
5. FAKTOR-FAKTOR RISIKO PENULARAN
DAN PENYEBARAN ASF
Faktor-faktor risiko untuk menyebarnya virus ASF:
hewan peliharaan,
burung-burung,
karakteristik dan manajemen peternakan, dan
lokasi ternak.
Biosekuriti dan manajemen peternakan babi adalah faktor
utama untuk menghentikan penyebaran virus ASF.
Biosekuriti yang baik dapat melindungi suatu peternakan babi
dari hewan lain atau hewan peliharaan lain, mengingat virus
ASF dapat bertahan hidup lama di lingkungan dan menempel
secara mudah pada setiap permukaan.
Sumber: Tosapol Dejyong 2016. Risk Analysis of the Potential Introduction
of African Swine Fever Virus Into Thailand by Pig Products from Italy,
6. Virus ASF tidak dapat dimusnahkan dalam daging lewat
pengawetan (curing), pengasapan (smoking),
pengasinan (salting) atau pengeringan udara (air-drying)
Daging ‘cured’
Daging diasap
Daging diasin
Daging dikeringkan udara
Sumber: Bab Glern, September 2018. The Western
Producer. People most likely vector for AFS. fever
7. Virus ASF dapat bertahan pada keadaan pembusukan
(rotting), pembekuan (freezing) dan pemasakan dengan
temperatur rendah dan durasi pendek
Daging busuk
Daging beku Daging dimasak
dengan temperatur
rendah dan durasi
pendek
Sumber: Bab Glern, September 2018. The Western
Producer. People most likely vector for AFS. fever
10. PERKEMBANGAN TERKINI ASF DI CHINA
Guizhou merupakan provinsi ke-13
di China yang dinyatakan tertular.
12 lainnya terdiri dari 10 provinsi
(Anhui, Heilongjiang, Henan, Jilin,
Liaoning, Jiangsu, Zhejiang, Shanxi,
Yunnan, dan Hunan), dan 2 wilayah
administratif (Wilayah Otonomi Inner
Mongolia dan Kotamadya Tianjin).
Wilayah tertular membentang dari
provinsi-provinsi China di sebelah
timur laut yang berbatasan dengan
Mongolia dan Rusia, dilanjutkan
sepanjang wilayah timur dan
kemudian ke arah barat sampai ke
tengah selatan China.
Sumber: ProMED. 24 October 2018. African
Swine Fever - Asia (22): China (Guizhou)
Domestic Control, Export Ban, OIE.
11. .
Sumber: FAO (2018)
PERTAMA KALI ASF DI ASIA
Untuk pertama kalinya terdeteksi di Asia.
Vietnam mungkin punya risiko terbesar, karena
perbatasan darat dengan China dan perdagangan yang
signifikan antara ke-2 negara.
Thailand mungkin kurang rentan jika melakukan
tindakan-tindakan biosekuriti yang ketat.
Filipina dan Indonesia dengan posisi kepulauannya
mungkin dapat terlindungi.
Kambodia dan Laos juga berisiko dan kurang siaga
karena perangkat kesehatan hewannya yang lemah.
12. JARAK ANTAR WABAH ASF YANG JAUH
Setelah wabah ASF pertama dikonfirmasi di Provinsi
Liaoning pada tanggal 3 Agustus 2018, ASF telah
terdeteksi di 53 desa (wilayah administrasi terkecil di 13
provinsi/wilayah otonomi/kotamadya).
19 kali wabah ASF di 6 provinsi di China pada bulan
September 2018, masing-masing dengan jarak lokasi
sejauh 1000 km.
Lebih dari 210.000 ekor babi telah dimusnahkan dalam
upaya untuk menghambat penyebaran lebih lanjut.
Sumber: ProMED. 24 October 2018. African Swine Fever - Asia (22): China
(Guizhou) Domestic Control, Export Ban, OIE.
13. TINDAKAN-TINDAKAN UTAMA YANG
TELAH DILAKUKAN CHINA
Pemerintah membuat suatu zona wabah dengan radius 3 km dan
zona penyangga dengan radius 10 km di sekeliling zona wabah.
Dalam suatu provinsi, lalu lintas babi hidup dari
negara/kota/provinsi dimana ASF terjadi ditangguhkan.
Pasar-pasar babi hidup di provinsi tertular dan provinsi-provinsi
yang berdekatan ditutup.
Lalu lintas babi hidup dan produk-produk babi dari provinsi dengan
lebih dari 2 kota tertular dilarang.
Transportasi babi hidup dari provinsi-provinsi yang berdekatan
dengan wilayah yang terjangkit ASF ditangguhkan.
Babi-babi bibit dapat ditransportasikan dari provinsi dengan zona
wabah apabila dilengkapi dengan sertifikat uji laboratorium ASF,
tetapi apabila melewati provinsi-provinsi dengan suatu zona wabah
tidak diizinkan.
18. JUMLAH PRODUKSI DAGING BABI INDONESIA
(2009-2010)
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
Jumlah (ton)
Tahun
Sumber: Badan Pusat Statistik (2018)
19. JUMLAH BABI YANG DIPOTONG DI RUMAH
POTONG HEWAN PER PROVINSI (2017)
0
20000
40000
60000
80000
100000
120000
Sumber: Badan Pusat Statistik (2018)
1. DKI Jakarta
2. Bali
3. Sulawesi Utara
4. Sumatera Utara
5. Jawa Timur
20. JUMLAH IMPORTASI DAGING BABI (HS CODE 0203) –
FRESH, CHILLED ATAU FROZEN) KE INDONESIA
Tidak ada impor daging babi dari China ke Indonesia
Sumber: ITC calculations based on BPS-Statistics Indonesia statistics since January, 2017.
(ton)
Eksportir 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Amerika Serikat - 1 - - 11 134 140 163 267 513 1199 273
Denmark - - - - - - - - - - - 24
Australia 170 274 213 163 17 - - - - - - -
China 73 - - - - - - - - - - -
Perancis - 1 - - - - - - - - - -
Jerman - - - - - - - - - - - -
Belanda 2 1 - - - - - - - 50 22 -
Selandia Baru - 20 1 - - - - - - - - -
Singapura 1 - - - - - - - - - - -
Thailand 1 - - - - - - - - - - -
Total 248 298 214 163 28 134 140 163 267 563 1221 297
22. RANKING KEMAMPUAN VIRUS ASF YANG
INFEKSIUS UNTUK ‘SURVIVE’
RANKING MATRIKS
Sangat tinggi Daging babi beku
Tinggi Daging babi chilled; Babi liar; Babi domestik; Lemak kulit babi;
Kendaraan pengangkut hewan terkontaminasi di bagian dalam
Sedang Daging babi asap; Daging babi asin, terfermentasi, kering (+/-
bumbu), contohnya pepperoni, salami dll; Daging babi asin dan
kering; kendaraan pengangkut hewan terkontaminasi di bagian
luar; Orang yang terlibat dalam pemeliharaan babi; Slurry;
Pakan ternak; Litter; Fomites
Rendah Orang yang tidak terlibat dalam pemeliharaan babi; Caplak
Sangat rendah Sayur-sayuran; Tanaman; Pes (rodensia); Hewan peliharaan;
Hay dan straw; Insek penghisap darah
Diabaikan Daging yang dimasak 70°C selama 30 menit
EFSA Journal 2014;12(4):3628. Scientific Opinion on African Swine Fever
23. Sumber: Modifikasi dari Evira Research Reports 5/2011. Possible
routes of entry into the country for African swine fever – Risk profile
RUTE YANG MUNGKIN
UNTUK MASUKNYA
ASF KE INDONESIA
24. Babi
Daging babi
& produk
Semen &
embrio
Obyek dan
peralatan
terkontaminasi
Sisa-sisa katering lewat
transportasi internasional
(kapal, pesawat)
Impor
legal
Babi
terinfeksi
Daging babi
& produk
terinfeksi
Semen &
embrio
terinfeksi
BATAS NEGARA
Sisa-sisa
disposal
Hasil/sisa-sisa
disposal diberikan ke
babi/lewat vektor
Babi
peka
Impor
legal/illegal
atau
tentengan
Impor
legal
Impor
legal/illegal
atau
tentengan
Daging babi
terinfeksi
SKENARIO UMUM: Rute yang
mungkin bagi virus ASV untuk
masuk ke IndonesiaSumber: Modifikasi dari Evira Research Reports 5/2011. Possible
routes of entry into the country for African swine fever – Risk profile
25. Daging babi/produk daging babi
yang diproses dengan
pemanasan yang tidak cukup
Impor
secara
komersial
Impor legal
untuk
penggunaan
pribadi
Impor illegal
BATAS NEGARA
Daging babi &
produk terinfeksi
Instrumen, obyek,
peralatan, dan trofi hasil
berburu yang
terkontaminasi dengan
daging yang terinfeksi
Babi
peka
Sisa-sisa produk
daging terinfeksi yang
terbuang di alam
Vektor
Hasil/sisa-sisa
disposal yang
diberikan ke babi
SKENARIO 1: Rute virus
ASV lewat daging babi/
produk daging babi
Sumber: Modifikasi dari Evira Research Reports 5/2011. Possible
routes of entry into the country for African swine fever – Risk profile
26. Sisa-sisa katering lewat
transportasi internasional (kapal
laut, pesawat udara)
Sisa-sisa
disposal katering
diberikan ke babi
Sisa-sisa
disposal rumah
tangga
Sisa-sisa disposal
katering di
peternakan babi
Sisa-sisa disposal
katering yang terbuang
di alam
Babi
peka
Sisa-sisa disposal
katering di tempat
sampah
Hewan ‘carrier’
(misal: tikus,
burung)
Babi
liar
peka
SKENARIO 2: Rute virus
ASV lewat sisa-sisa
katering transportasi
internasional
Sumber: Modifikasi dari Evira Research Reports 5/2011. Possible routes of entry into the country for African swine fever – Risk profile
BATAS NEGARA
27. Orang di luar negeri yang
terkontaminasi pada saat mengunjungi
suatu peternakan babi tertular
Perjalanan
ke
Indonesia
Pekerja/konsultan
asing bekerja di
peternakan babi
Pemilik/pekerja
Indonesia bekerja
di peternakan babi
Pariwisata ke
desa/pengunjung
lainnya
Babi
peka
Tidak mematuhi
aturan biosekuriti
di peternakan babi
SKENARIO 3: Rute virus
ASV lewat orang dari luar
negeri yang
terkontaminasi pada saat
mengunjungi peternakan
babi tertular
Sumber: Modifikasi dari Evira Research Reports
5/2011. Possible routes of entry into the country for
African swine fever – Risk profile
BATAS NEGARA
28. BELAJAR DARI CHINA: PENCEGAHAN
MASUK DAN MENYEBARNYA AFRICAN
SWINE FEVER KE INDONESIA
5
29. PELARANGAN PEMBERIAN SISA-SISA DAPUR
KE TERNAK BABI
Kementerian Pertanian China mengumumkan pada tanggal 24
Oktober 2018, melarang pemberian sisa-sisa dapur untuk babi setelah
menemukan adanya kaitan antara praktik tersebut dengan mayoritas
kasus-kasus awal ASF.
62% dari 21 kali wabah awal terkait dengan pemberian sisa-sisa dapur
Virus juga terdeteksi di sisa-sisa dapur yang diberikan kepada babi.
Setelah provinsi-provinsi yang mengalami wabah dan provinsi
tetangganya melarang pemberian sisa-sisa dapur ke babi, wabah
kemudian jauh mereda, menunjukkan pentingnya menghentikan
pemberian sisa-sisa dapur.
Sisa-sisa dapur digunakan secara luas di China untuk dikonsumsi oleh
babi, terutama oleh para peternak babi skala kecil, mengingat
harganya yang lebih murah dari pakan babi pabrikan.
Regulasi memerlukan sisa-sisa dapur untuk dipanaskan sampai
temperatur tertentu sebelum dikonsumsi oleh babi, tetapi seringkali
langkah ini diabaikan.
30. SISTIM REGISTRASI UNTUK KENDARAAN
PENGANGKUT BABI
Kementerian Pertanian China menyatakan akan membangun suatu
sistim registrasi untuk kendaraan pengangkut babi hidup, unggas
dan ternak lainnya untuk mengendalikan penyakit secara lebih baik.
Transportasi babi hidup jarak jauh adalah alur utama yang
menularkan ASF ke seluruh wilayah tertular di China.
Kendaraan pengangkut babi dan ternak lain tidak lagi diperbolehkan
menggunakan “jalur hijau" untuk prioritas di jalan raya yang
biasanya diberikan kepada truk-truk pengangkut produk segar.
Kebijakan ini juga akan dibarengi dengan lebih mendekatkan
pemotongan ke peternakan dan penggunaan transportasi dengan
refrigerator untuk mengelola secara lebih baik suplai ternak ke
seluruh wilayah.
Kebijakan ini tentunya harus disertai dengan investasi Rumah-
Rumah Pemotongan Hewan (RPH) baru.
31. APA YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK
MENCEGAH MASUKNYA ASF KE INDONESIA?
1. PEMERINTAH:
1.1. Kebijakan yang ketat terhadap importasi babi hidup dan produk-produk
daging babi, terutama dari negara-negara yang tertular ASF.
1.2. Perlu membuat kebijakan yang didukung oleh peraturan perundangan:
a. untuk memastikan disposal yang tepat dari sisa-sisa makanan yang berasal
dari pesawat udara, kapal laut atau kendaraan yang datang dari negara-
negara tertular ASF.
b. untuk memastikan bahwa babi tidak diberi makan sisa-sisa dapur atau
sampah sebelum dimasak pada temperatur tertentu.
2. PETERNAK/PENGUSAHA BABI:
a. Jangan memberikan sisa-sisa dapur atau sampah (SWILL) yang
mengandung daging babi atau produk daging babi yang kurang dimasak
atau tidak dimasak kepada babi.
b. Jangan membiarkan babi-babi untuk dapat mengakses sisa-sisa dapur
atau sampah.