SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Penyakit Mulut dan Kuku
Kelompok 2 :
Ade Putri 151000097
Wahyu Sri Agustin 151000126
Muhammad Ibrahim Hrp 151000195
Fransiska Tumangger 151000254
Lolita Sihombing 151000374
Naqya Assyifa 151000471
Dosen :
Definisi
Etiologi, Karakteristik Virus, Gejala Klinis.
Defenisi
PenyakitMulut
danKuku
 Disebut juga :
- FMD (foot and mouth disease)
- Aphthae epizooticae
 Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah salah
satu penyakit menular pada sapi, kerbau, babi,
kambing, rusa ,domba dan hewan berkuku genap
lainnya seperti gajah, mencit, tikus, dan babi
hutan.
 Dapat menyerang manusia terutama anak kecil
Etiologi
 Penyakit mulut dan kuku disebabkan oleh
picorna virus. Genus dari Aphthovirus, dan famili
Picornaviridae.
 Terdapat tujuh serotype dari virus PMK yang
telah diidentifikasi melalui uji serologi dan
perlindungan silang; virus itu dinyatakan dengan
O (Oise) dan A (Allemagne); C (sebagai
antisispasi bahwa O dan A mungkin akan
dinamai kembali untuk memungkinkan
persamaan tipe selanjutnya A, B, C, dst); SAT1,
SAT2, SAT3(South African territories) dan Asia1.
Karakteristik
Virus
 Picornavirus : ikosahedron, tidak beramplop, diameter
25-30 nm; ssRNA; sintesa di sitoplasma
 Aphtovirus tidak stabil pada ph 7,0
 Menyerang hewan ungulata (berkuku belah)/ teracak
seperti : sapi, domba, kerbau, kambing, babi, ruminan
liar
 Diselubungi oleh protein, sangat labil
 Antigenisitasnya cepat dan mudah berubah
 Tidak tahan pH asam dan basa, panas, sinar UV,
desinfektans, karena terdapat protein virus PMK tahan
berbulan-bulan terhadap kekeringan dan dingin
 Stabil pada pH 3,0, tahan pada asam lambung, tahan
terhadap empedu.
 Suhu optimal 36-37 derajat celcius
 Habitat alami: traktus gastrointestinalis
Karakteristik
Virus
 Untuk Aphtovirus bersifat: non stabil dibawah pH 7,
memiliki asam polisitidilat, peka terhadap sodium
carbonat.
 Ketahanan Aphtovirus hidup dalam ekskreta sapi,
misalnya pada: saliva (11 hari), semen (10 hari), darah
(5 hari), urine (5 hari), feses (5 hari), susu (5 hari), dan
aerosol (5 hari)
 Aphtovirus, 7 tipe : A (Allemagne), O (Oise), C,
SAT (South African territories) 1, SAT 2, SAT 3, Asia
 Tidak membentuk inclusion bodies.
 Dapat diperbanyak dalam biakan sel-sel (epitel lidah
sapi, sel-sel ginjal sapi, hamster, dan babi), sel-sel
kelenjar perisai sapi dan menimbulkan kematian
sel.
 Keluarga Picornaviridae dikelompokkan dalam 5 genus
yaitu : Enterovirus , Cardiovirus , Rhinovirus ,
Aphthovirus dan Hepatovirus .
Gejala Klinis
UmumPada
HewanTerinfeksi
 Hipersalivasi (saliva tampak seperti tergantung)
 Enggan berdiri
 Berat badan menurun
 Produksi susu menurun
 Lesu
 Pincang dan
 Hewan terlihat depresi
GejalaPada Sapi
 Pyrexia (demam) mencapai 41°C,
 Anorexia (tidak nafsu makan),
 Menggigil,
 Penurunan produksi susu yang
drastis pada sapi perah untuk 2-3
hari, kemudian.
 Menggosokkan bibir
 Menggeretakkan gigi,
 Leleran mulut,
 Suka menendangkan kaki:
disebabkan oleh vesikula (lepuh)
pada membrane mukosa hidung
dan bukal serta antara kuku
GejalaPada Babi
 Kemungkinan bisa timbul beberapa
lesi kaki ketika dikandangkan pada
alas permukaan yang keras.
 Kematian yang sering terjadi pada
anak babi.
 Lesi/ kerusakan jaringan
berupa: Vesikula atau lepuh pada
lidah, sela gigi, gusi, pipi, pallatum
molle dan pallatum durum (langit-
langit mulut), bibir, nostril,
moncong, cincin koroner, puting,
ambing, moncong, ujung kuku, sela
antar kuku.
 Lesi yang ditemukan setelah hewan
mati pada dinding rumen, lesi di
miokardium, sebagian hewan muda
(disebut juga tiger heart).
GejalaPada
Manusia
 Demam
 Nafsu makan yang buruk
 Sakit tenggorokan
 Sakit kepala
 Sifat lekas marah
 Lecet merah di mulut
 Ruam merah di tangan dan telapak
kaki
 Demam dan sakit tenggorokan
biasanya merupakan gejala awal
penyakit tangan, kaki, dan mulut.
Karakteristik Lepuh dan ruam
muncul kemudian, biasanya satu
atau dua hari setelah demam
dimulai.
MasaInkubasi
 Masa inkubasi antara 2 – 7 hari, ada juga yang
menyebutkan 3 – 11 hari.
 Tergantung strain virus, dosis infektif dan rute
penularannya.
 Sapi biasanya 3-5 hari, sedangkan pada babi antara 4-
9 hari.
 Suhu tubuh tinggi mencapai 41oC.
 Suhu tubuh meningkat dan akan terlihat jelas pada
sapi yang masih muda. Kenaikan ini akibat dari fase
viremia dari virus picornavirus. Dan biasanya suhu
tersebut akan turun setelah terbentuknya lepuh-
lepuh.
CaraPenularan
 PRIMER
 Melalui inhalasi: aerosol dari hewan yang terinfeksi
akan terhirup oleh hewan yang peka → partikel virus
akan masuk ke dalam faring → kemudian virus
berplikasi dalam epitel faring → setelah 24-72 jam
berikutnya akan terjadi viremia → terjadi kenaikan
suhu tubuh → hewan akan mengalami demam →
akhirnya demam akan turun → fase viremia berakhir
→ terjadi lepuh-lepuh pada lidah/ gingiva sapi.
CaraPenularan
 SEKUNDER
 Melalui makanan yang tercemar,
 vaksinasi yang tercemar dan inseminasi yang
tercemar.
 Virus dapat bertahan hidup dalam faring selama 2
tahun (sapi) dan 6 bulan (kambing dan domba).
CaraPenularan
Lainnya
 -Kontak dengan hewan yang sakit baik melalui sekresi
ataupun ekskresi.
 -Dapat ditularkan melalui produk asal ternak seperti
air susu dan daging.
 -Penularan dapat juga terjadi akibat lalu lintas
barang/bahan yang tercemar virus PMK seperti
sepatu, kendaraan dan pakaian.
 -Melalui angin dapat menularkan penyakit ke
kawasan yang luas. Jalur utama infeksi pada
ruminansia adalah melalui penghirupan (secara
aerosol) tetapi konsumsi pakan yang terinfeksi,
inokulasi dengan vaksin yang tercemar, inseminasi
dengan semen yang tercemar dan kontak dengan
peralatan ternak yang tercemar semuanya dapat
menimbulkan infeksi.
 -Pada hewan yang terinfeksi melalui saluran
pernafasan, replikasi awal virus berlangsung pada
faring, diikuti oleh viremia yang menyebar ke jaringan
dan organ yang lain sebelum mulainya penyakit
CaraPenularan
Lainnya
 -Pengeluaran virus mulai sekitar 24 jam sebelum
mulainya penyakit klinis dan berlangsung selama
beberapa hari.
 -Virus PMK dapat tinggal dalam faring beberapa jenis
hewan sampai beberapa lama setelah sembuh. Pada
sapi virus dapat dideteksi sampai 2 tahun setelah
terinfeksi, pada domba sampai sekitar 6 bulan
 Kemenetapan virus tidak terjadi pad-Virus PMK
dapat tinggal dalam farings beberapa jenis hewan
sampai beberapa lama setelah sembuh. Pada sapi,
virus dapat dideteksi sampai dua tahun setelah
terinfeksi, pada domba sekitar 6 bulan. Namun pada
babi tidak terjadi kemenetapan virus.
Distribusi FMD
Negara Anggota OIE
(Badan Kesehatan Hewan Dunia)
Pencegahan dan
Pengobatan
Penyakit mulut dan kuku
Pencegahan
 Tidak ada vaksin untuk melindungi virus yang menyebabkan
penyakit tangan, kaki, dan mulut.
 Anda dapat menurunkan risiko terinfeksi dengan melakukan hal
berikut:
 Cuci tangan Anda sering dengan sabun dan air, terutama setelah
mengganti popok dan menggunakan toilet.
 Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering
disentuh dan barang kotor, termasuk mainan.
 Hindari kontak dekat seperti mencium, memeluk, atau berbagi
peralatan makan atau cangkir dengan orang-orang dengan
penyakit tangan, kaki, dan mulut.
 Jika seseorang menderita sakit mulut, mungkin akan
menyakitkan untuk menelan. Namun, penting bagi penderita
penyakit tangan, kaki, dan mulut untuk minum cukup cairan
untuk mencegah dehidrasi (kehilangan cairan tubuh). Jika
seseorang tidak dapat menelan cukup cairan, mereka mungkin
perlu menerimanya melalui infus di pembuluh darah mereka.
Pengobatan
 Tidak ada perawatan khusus untuk penyakit tangan,
kaki, dan mulut. Namun, Anda bisa melakukan
beberapa hal untuk meredakan gejala, seperti
 Ambil obat bebas untuk mengurangi rasa sakit dan
demam (Perhatian: Aspirin tidak boleh diberikan pada
anak-anak.)
 Gunakan obat kumur atau semprotan sakit mulut
yang mematikan
 Jika Anda khawatir dengan gejala Anda, Anda harus
menghubungi penyedia layanan kesehatan Anda.

More Related Content

Similar to Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx

flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxflusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxJemsOtniel1
 
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11tristyanto
 
Flu Burung
Flu BurungFlu Burung
Flu Burungmcrohman
 
penyakit flu burung
penyakit flu burung penyakit flu burung
penyakit flu burung mertayasa
 
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. lekyVirus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. lekyARDIAN S. LEKY
 
Sosialisasi flu burung
Sosialisasi flu burungSosialisasi flu burung
Sosialisasi flu burungJoni Iswanto
 
Ilmu penyakit unggas
Ilmu penyakit unggasIlmu penyakit unggas
Ilmu penyakit unggasHidayatmaskar
 
Peyakit yang disebabkan oleh virus
Peyakit yang disebabkan oleh virusPeyakit yang disebabkan oleh virus
Peyakit yang disebabkan oleh virusHafidz Setiyadi
 
Peranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang MerugikanPeranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang Merugikanirestya
 
African Swine Fever1 Leaflet (cont).docx
African Swine Fever1 Leaflet (cont).docxAfrican Swine Fever1 Leaflet (cont).docx
African Swine Fever1 Leaflet (cont).docxsulistyo47
 
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...Tata Naipospos
 
Penyuluhan rabies ppt hshdhdhdhdhdhdhdhhd
Penyuluhan rabies ppt hshdhdhdhdhdhdhdhhdPenyuluhan rabies ppt hshdhdhdhdhdhdhdhhd
Penyuluhan rabies ppt hshdhdhdhdhdhdhdhhdsyafira82
 
avian influenza
avian influenzaavian influenza
avian influenzasabilaisyi
 
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...Tata Naipospos
 

Similar to Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx (20)

flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxflusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
 
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
 
Flu Burung
Flu BurungFlu Burung
Flu Burung
 
penyakit flu burung
penyakit flu burung penyakit flu burung
penyakit flu burung
 
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. lekyVirus (hiv, hepatitis, dengue & influenza)   ppt - ardian s. leky
Virus (hiv, hepatitis, dengue & influenza) ppt - ardian s. leky
 
Ndv
NdvNdv
Ndv
 
Sosialisasi flu burung
Sosialisasi flu burungSosialisasi flu burung
Sosialisasi flu burung
 
Ilmu penyakit unggas
Ilmu penyakit unggasIlmu penyakit unggas
Ilmu penyakit unggas
 
Peyakit yang disebabkan oleh virus
Peyakit yang disebabkan oleh virusPeyakit yang disebabkan oleh virus
Peyakit yang disebabkan oleh virus
 
Peranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang MerugikanPeranan Virus Yang Merugikan
Peranan Virus Yang Merugikan
 
African Swine Fever1 Leaflet (cont).docx
African Swine Fever1 Leaflet (cont).docxAfrican Swine Fever1 Leaflet (cont).docx
African Swine Fever1 Leaflet (cont).docx
 
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
Opsi Pengendalian dan Manajemen Risiko African Swine Fever - Ditkeswan, Denpa...
 
Penyuluhan rabies ppt hshdhdhdhdhdhdhdhhd
Penyuluhan rabies ppt hshdhdhdhdhdhdhdhhdPenyuluhan rabies ppt hshdhdhdhdhdhdhdhhd
Penyuluhan rabies ppt hshdhdhdhdhdhdhdhhd
 
Up3m E
Up3m EUp3m E
Up3m E
 
FELIN INFECTION PERITONITIS DAN SCABIOSIS,CARA RESTRAIN KELINCI,KUCING ,SAPI ...
FELIN INFECTION PERITONITIS DAN SCABIOSIS,CARA RESTRAIN KELINCI,KUCING ,SAPI ...FELIN INFECTION PERITONITIS DAN SCABIOSIS,CARA RESTRAIN KELINCI,KUCING ,SAPI ...
FELIN INFECTION PERITONITIS DAN SCABIOSIS,CARA RESTRAIN KELINCI,KUCING ,SAPI ...
 
RABIES MAT UGM 2021.pptx
RABIES MAT UGM 2021.pptxRABIES MAT UGM 2021.pptx
RABIES MAT UGM 2021.pptx
 
avian influenza
avian influenzaavian influenza
avian influenza
 
NIPAH VIRUS.pptx
NIPAH VIRUS.pptxNIPAH VIRUS.pptx
NIPAH VIRUS.pptx
 
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
 
Leaflet flu burung akper muna
Leaflet flu burung akper munaLeaflet flu burung akper muna
Leaflet flu burung akper muna
 

Recently uploaded

2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 

Recently uploaded (20)

2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 

Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx

  • 1. Penyakit Mulut dan Kuku Kelompok 2 : Ade Putri 151000097 Wahyu Sri Agustin 151000126 Muhammad Ibrahim Hrp 151000195 Fransiska Tumangger 151000254 Lolita Sihombing 151000374 Naqya Assyifa 151000471 Dosen :
  • 3. Defenisi PenyakitMulut danKuku  Disebut juga : - FMD (foot and mouth disease) - Aphthae epizooticae  Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah salah satu penyakit menular pada sapi, kerbau, babi, kambing, rusa ,domba dan hewan berkuku genap lainnya seperti gajah, mencit, tikus, dan babi hutan.  Dapat menyerang manusia terutama anak kecil
  • 4. Etiologi  Penyakit mulut dan kuku disebabkan oleh picorna virus. Genus dari Aphthovirus, dan famili Picornaviridae.  Terdapat tujuh serotype dari virus PMK yang telah diidentifikasi melalui uji serologi dan perlindungan silang; virus itu dinyatakan dengan O (Oise) dan A (Allemagne); C (sebagai antisispasi bahwa O dan A mungkin akan dinamai kembali untuk memungkinkan persamaan tipe selanjutnya A, B, C, dst); SAT1, SAT2, SAT3(South African territories) dan Asia1.
  • 5. Karakteristik Virus  Picornavirus : ikosahedron, tidak beramplop, diameter 25-30 nm; ssRNA; sintesa di sitoplasma  Aphtovirus tidak stabil pada ph 7,0  Menyerang hewan ungulata (berkuku belah)/ teracak seperti : sapi, domba, kerbau, kambing, babi, ruminan liar  Diselubungi oleh protein, sangat labil  Antigenisitasnya cepat dan mudah berubah  Tidak tahan pH asam dan basa, panas, sinar UV, desinfektans, karena terdapat protein virus PMK tahan berbulan-bulan terhadap kekeringan dan dingin  Stabil pada pH 3,0, tahan pada asam lambung, tahan terhadap empedu.  Suhu optimal 36-37 derajat celcius  Habitat alami: traktus gastrointestinalis
  • 6. Karakteristik Virus  Untuk Aphtovirus bersifat: non stabil dibawah pH 7, memiliki asam polisitidilat, peka terhadap sodium carbonat.  Ketahanan Aphtovirus hidup dalam ekskreta sapi, misalnya pada: saliva (11 hari), semen (10 hari), darah (5 hari), urine (5 hari), feses (5 hari), susu (5 hari), dan aerosol (5 hari)  Aphtovirus, 7 tipe : A (Allemagne), O (Oise), C, SAT (South African territories) 1, SAT 2, SAT 3, Asia  Tidak membentuk inclusion bodies.  Dapat diperbanyak dalam biakan sel-sel (epitel lidah sapi, sel-sel ginjal sapi, hamster, dan babi), sel-sel kelenjar perisai sapi dan menimbulkan kematian sel.  Keluarga Picornaviridae dikelompokkan dalam 5 genus yaitu : Enterovirus , Cardiovirus , Rhinovirus , Aphthovirus dan Hepatovirus .
  • 7.
  • 8. Gejala Klinis UmumPada HewanTerinfeksi  Hipersalivasi (saliva tampak seperti tergantung)  Enggan berdiri  Berat badan menurun  Produksi susu menurun  Lesu  Pincang dan  Hewan terlihat depresi
  • 9. GejalaPada Sapi  Pyrexia (demam) mencapai 41°C,  Anorexia (tidak nafsu makan),  Menggigil,  Penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari, kemudian.  Menggosokkan bibir  Menggeretakkan gigi,  Leleran mulut,  Suka menendangkan kaki: disebabkan oleh vesikula (lepuh) pada membrane mukosa hidung dan bukal serta antara kuku
  • 10. GejalaPada Babi  Kemungkinan bisa timbul beberapa lesi kaki ketika dikandangkan pada alas permukaan yang keras.  Kematian yang sering terjadi pada anak babi.  Lesi/ kerusakan jaringan berupa: Vesikula atau lepuh pada lidah, sela gigi, gusi, pipi, pallatum molle dan pallatum durum (langit- langit mulut), bibir, nostril, moncong, cincin koroner, puting, ambing, moncong, ujung kuku, sela antar kuku.  Lesi yang ditemukan setelah hewan mati pada dinding rumen, lesi di miokardium, sebagian hewan muda (disebut juga tiger heart).
  • 11. GejalaPada Manusia  Demam  Nafsu makan yang buruk  Sakit tenggorokan  Sakit kepala  Sifat lekas marah  Lecet merah di mulut  Ruam merah di tangan dan telapak kaki  Demam dan sakit tenggorokan biasanya merupakan gejala awal penyakit tangan, kaki, dan mulut. Karakteristik Lepuh dan ruam muncul kemudian, biasanya satu atau dua hari setelah demam dimulai.
  • 12.
  • 13. MasaInkubasi  Masa inkubasi antara 2 – 7 hari, ada juga yang menyebutkan 3 – 11 hari.  Tergantung strain virus, dosis infektif dan rute penularannya.  Sapi biasanya 3-5 hari, sedangkan pada babi antara 4- 9 hari.  Suhu tubuh tinggi mencapai 41oC.  Suhu tubuh meningkat dan akan terlihat jelas pada sapi yang masih muda. Kenaikan ini akibat dari fase viremia dari virus picornavirus. Dan biasanya suhu tersebut akan turun setelah terbentuknya lepuh- lepuh.
  • 14. CaraPenularan  PRIMER  Melalui inhalasi: aerosol dari hewan yang terinfeksi akan terhirup oleh hewan yang peka → partikel virus akan masuk ke dalam faring → kemudian virus berplikasi dalam epitel faring → setelah 24-72 jam berikutnya akan terjadi viremia → terjadi kenaikan suhu tubuh → hewan akan mengalami demam → akhirnya demam akan turun → fase viremia berakhir → terjadi lepuh-lepuh pada lidah/ gingiva sapi.
  • 15. CaraPenularan  SEKUNDER  Melalui makanan yang tercemar,  vaksinasi yang tercemar dan inseminasi yang tercemar.  Virus dapat bertahan hidup dalam faring selama 2 tahun (sapi) dan 6 bulan (kambing dan domba).
  • 16. CaraPenularan Lainnya  -Kontak dengan hewan yang sakit baik melalui sekresi ataupun ekskresi.  -Dapat ditularkan melalui produk asal ternak seperti air susu dan daging.  -Penularan dapat juga terjadi akibat lalu lintas barang/bahan yang tercemar virus PMK seperti sepatu, kendaraan dan pakaian.  -Melalui angin dapat menularkan penyakit ke kawasan yang luas. Jalur utama infeksi pada ruminansia adalah melalui penghirupan (secara aerosol) tetapi konsumsi pakan yang terinfeksi, inokulasi dengan vaksin yang tercemar, inseminasi dengan semen yang tercemar dan kontak dengan peralatan ternak yang tercemar semuanya dapat menimbulkan infeksi.  -Pada hewan yang terinfeksi melalui saluran pernafasan, replikasi awal virus berlangsung pada faring, diikuti oleh viremia yang menyebar ke jaringan dan organ yang lain sebelum mulainya penyakit
  • 17. CaraPenularan Lainnya  -Pengeluaran virus mulai sekitar 24 jam sebelum mulainya penyakit klinis dan berlangsung selama beberapa hari.  -Virus PMK dapat tinggal dalam faring beberapa jenis hewan sampai beberapa lama setelah sembuh. Pada sapi virus dapat dideteksi sampai 2 tahun setelah terinfeksi, pada domba sampai sekitar 6 bulan  Kemenetapan virus tidak terjadi pad-Virus PMK dapat tinggal dalam farings beberapa jenis hewan sampai beberapa lama setelah sembuh. Pada sapi, virus dapat dideteksi sampai dua tahun setelah terinfeksi, pada domba sekitar 6 bulan. Namun pada babi tidak terjadi kemenetapan virus.
  • 18. Distribusi FMD Negara Anggota OIE (Badan Kesehatan Hewan Dunia)
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 23. Pencegahan  Tidak ada vaksin untuk melindungi virus yang menyebabkan penyakit tangan, kaki, dan mulut.  Anda dapat menurunkan risiko terinfeksi dengan melakukan hal berikut:  Cuci tangan Anda sering dengan sabun dan air, terutama setelah mengganti popok dan menggunakan toilet.  Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh dan barang kotor, termasuk mainan.  Hindari kontak dekat seperti mencium, memeluk, atau berbagi peralatan makan atau cangkir dengan orang-orang dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut.  Jika seseorang menderita sakit mulut, mungkin akan menyakitkan untuk menelan. Namun, penting bagi penderita penyakit tangan, kaki, dan mulut untuk minum cukup cairan untuk mencegah dehidrasi (kehilangan cairan tubuh). Jika seseorang tidak dapat menelan cukup cairan, mereka mungkin perlu menerimanya melalui infus di pembuluh darah mereka.
  • 24. Pengobatan  Tidak ada perawatan khusus untuk penyakit tangan, kaki, dan mulut. Namun, Anda bisa melakukan beberapa hal untuk meredakan gejala, seperti  Ambil obat bebas untuk mengurangi rasa sakit dan demam (Perhatian: Aspirin tidak boleh diberikan pada anak-anak.)  Gunakan obat kumur atau semprotan sakit mulut yang mematikan  Jika Anda khawatir dengan gejala Anda, Anda harus menghubungi penyedia layanan kesehatan Anda.