2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
Penyakit_Mulut_dan_Kuku.pptx
1. Penyakit Mulut dan Kuku
Kelompok 2 :
Ade Putri 151000097
Wahyu Sri Agustin 151000126
Muhammad Ibrahim Hrp 151000195
Fransiska Tumangger 151000254
Lolita Sihombing 151000374
Naqya Assyifa 151000471
Dosen :
3. Defenisi
PenyakitMulut
danKuku
Disebut juga :
- FMD (foot and mouth disease)
- Aphthae epizooticae
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah salah
satu penyakit menular pada sapi, kerbau, babi,
kambing, rusa ,domba dan hewan berkuku genap
lainnya seperti gajah, mencit, tikus, dan babi
hutan.
Dapat menyerang manusia terutama anak kecil
4. Etiologi
Penyakit mulut dan kuku disebabkan oleh
picorna virus. Genus dari Aphthovirus, dan famili
Picornaviridae.
Terdapat tujuh serotype dari virus PMK yang
telah diidentifikasi melalui uji serologi dan
perlindungan silang; virus itu dinyatakan dengan
O (Oise) dan A (Allemagne); C (sebagai
antisispasi bahwa O dan A mungkin akan
dinamai kembali untuk memungkinkan
persamaan tipe selanjutnya A, B, C, dst); SAT1,
SAT2, SAT3(South African territories) dan Asia1.
5. Karakteristik
Virus
Picornavirus : ikosahedron, tidak beramplop, diameter
25-30 nm; ssRNA; sintesa di sitoplasma
Aphtovirus tidak stabil pada ph 7,0
Menyerang hewan ungulata (berkuku belah)/ teracak
seperti : sapi, domba, kerbau, kambing, babi, ruminan
liar
Diselubungi oleh protein, sangat labil
Antigenisitasnya cepat dan mudah berubah
Tidak tahan pH asam dan basa, panas, sinar UV,
desinfektans, karena terdapat protein virus PMK tahan
berbulan-bulan terhadap kekeringan dan dingin
Stabil pada pH 3,0, tahan pada asam lambung, tahan
terhadap empedu.
Suhu optimal 36-37 derajat celcius
Habitat alami: traktus gastrointestinalis
6. Karakteristik
Virus
Untuk Aphtovirus bersifat: non stabil dibawah pH 7,
memiliki asam polisitidilat, peka terhadap sodium
carbonat.
Ketahanan Aphtovirus hidup dalam ekskreta sapi,
misalnya pada: saliva (11 hari), semen (10 hari), darah
(5 hari), urine (5 hari), feses (5 hari), susu (5 hari), dan
aerosol (5 hari)
Aphtovirus, 7 tipe : A (Allemagne), O (Oise), C,
SAT (South African territories) 1, SAT 2, SAT 3, Asia
Tidak membentuk inclusion bodies.
Dapat diperbanyak dalam biakan sel-sel (epitel lidah
sapi, sel-sel ginjal sapi, hamster, dan babi), sel-sel
kelenjar perisai sapi dan menimbulkan kematian
sel.
Keluarga Picornaviridae dikelompokkan dalam 5 genus
yaitu : Enterovirus , Cardiovirus , Rhinovirus ,
Aphthovirus dan Hepatovirus .
9. GejalaPada Sapi
Pyrexia (demam) mencapai 41°C,
Anorexia (tidak nafsu makan),
Menggigil,
Penurunan produksi susu yang
drastis pada sapi perah untuk 2-3
hari, kemudian.
Menggosokkan bibir
Menggeretakkan gigi,
Leleran mulut,
Suka menendangkan kaki:
disebabkan oleh vesikula (lepuh)
pada membrane mukosa hidung
dan bukal serta antara kuku
10. GejalaPada Babi
Kemungkinan bisa timbul beberapa
lesi kaki ketika dikandangkan pada
alas permukaan yang keras.
Kematian yang sering terjadi pada
anak babi.
Lesi/ kerusakan jaringan
berupa: Vesikula atau lepuh pada
lidah, sela gigi, gusi, pipi, pallatum
molle dan pallatum durum (langit-
langit mulut), bibir, nostril,
moncong, cincin koroner, puting,
ambing, moncong, ujung kuku, sela
antar kuku.
Lesi yang ditemukan setelah hewan
mati pada dinding rumen, lesi di
miokardium, sebagian hewan muda
(disebut juga tiger heart).
11. GejalaPada
Manusia
Demam
Nafsu makan yang buruk
Sakit tenggorokan
Sakit kepala
Sifat lekas marah
Lecet merah di mulut
Ruam merah di tangan dan telapak
kaki
Demam dan sakit tenggorokan
biasanya merupakan gejala awal
penyakit tangan, kaki, dan mulut.
Karakteristik Lepuh dan ruam
muncul kemudian, biasanya satu
atau dua hari setelah demam
dimulai.
12.
13. MasaInkubasi
Masa inkubasi antara 2 – 7 hari, ada juga yang
menyebutkan 3 – 11 hari.
Tergantung strain virus, dosis infektif dan rute
penularannya.
Sapi biasanya 3-5 hari, sedangkan pada babi antara 4-
9 hari.
Suhu tubuh tinggi mencapai 41oC.
Suhu tubuh meningkat dan akan terlihat jelas pada
sapi yang masih muda. Kenaikan ini akibat dari fase
viremia dari virus picornavirus. Dan biasanya suhu
tersebut akan turun setelah terbentuknya lepuh-
lepuh.
14. CaraPenularan
PRIMER
Melalui inhalasi: aerosol dari hewan yang terinfeksi
akan terhirup oleh hewan yang peka → partikel virus
akan masuk ke dalam faring → kemudian virus
berplikasi dalam epitel faring → setelah 24-72 jam
berikutnya akan terjadi viremia → terjadi kenaikan
suhu tubuh → hewan akan mengalami demam →
akhirnya demam akan turun → fase viremia berakhir
→ terjadi lepuh-lepuh pada lidah/ gingiva sapi.
15. CaraPenularan
SEKUNDER
Melalui makanan yang tercemar,
vaksinasi yang tercemar dan inseminasi yang
tercemar.
Virus dapat bertahan hidup dalam faring selama 2
tahun (sapi) dan 6 bulan (kambing dan domba).
16. CaraPenularan
Lainnya
-Kontak dengan hewan yang sakit baik melalui sekresi
ataupun ekskresi.
-Dapat ditularkan melalui produk asal ternak seperti
air susu dan daging.
-Penularan dapat juga terjadi akibat lalu lintas
barang/bahan yang tercemar virus PMK seperti
sepatu, kendaraan dan pakaian.
-Melalui angin dapat menularkan penyakit ke
kawasan yang luas. Jalur utama infeksi pada
ruminansia adalah melalui penghirupan (secara
aerosol) tetapi konsumsi pakan yang terinfeksi,
inokulasi dengan vaksin yang tercemar, inseminasi
dengan semen yang tercemar dan kontak dengan
peralatan ternak yang tercemar semuanya dapat
menimbulkan infeksi.
-Pada hewan yang terinfeksi melalui saluran
pernafasan, replikasi awal virus berlangsung pada
faring, diikuti oleh viremia yang menyebar ke jaringan
dan organ yang lain sebelum mulainya penyakit
17. CaraPenularan
Lainnya
-Pengeluaran virus mulai sekitar 24 jam sebelum
mulainya penyakit klinis dan berlangsung selama
beberapa hari.
-Virus PMK dapat tinggal dalam faring beberapa jenis
hewan sampai beberapa lama setelah sembuh. Pada
sapi virus dapat dideteksi sampai 2 tahun setelah
terinfeksi, pada domba sampai sekitar 6 bulan
Kemenetapan virus tidak terjadi pad-Virus PMK
dapat tinggal dalam farings beberapa jenis hewan
sampai beberapa lama setelah sembuh. Pada sapi,
virus dapat dideteksi sampai dua tahun setelah
terinfeksi, pada domba sekitar 6 bulan. Namun pada
babi tidak terjadi kemenetapan virus.
23. Pencegahan
Tidak ada vaksin untuk melindungi virus yang menyebabkan
penyakit tangan, kaki, dan mulut.
Anda dapat menurunkan risiko terinfeksi dengan melakukan hal
berikut:
Cuci tangan Anda sering dengan sabun dan air, terutama setelah
mengganti popok dan menggunakan toilet.
Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering
disentuh dan barang kotor, termasuk mainan.
Hindari kontak dekat seperti mencium, memeluk, atau berbagi
peralatan makan atau cangkir dengan orang-orang dengan
penyakit tangan, kaki, dan mulut.
Jika seseorang menderita sakit mulut, mungkin akan
menyakitkan untuk menelan. Namun, penting bagi penderita
penyakit tangan, kaki, dan mulut untuk minum cukup cairan
untuk mencegah dehidrasi (kehilangan cairan tubuh). Jika
seseorang tidak dapat menelan cukup cairan, mereka mungkin
perlu menerimanya melalui infus di pembuluh darah mereka.
24. Pengobatan
Tidak ada perawatan khusus untuk penyakit tangan,
kaki, dan mulut. Namun, Anda bisa melakukan
beberapa hal untuk meredakan gejala, seperti
Ambil obat bebas untuk mengurangi rasa sakit dan
demam (Perhatian: Aspirin tidak boleh diberikan pada
anak-anak.)
Gunakan obat kumur atau semprotan sakit mulut
yang mematikan
Jika Anda khawatir dengan gejala Anda, Anda harus
menghubungi penyedia layanan kesehatan Anda.