SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
1
Tafsir QS Al-Mâidah/5: 77
Berislam Tanpa Ghuluw
Nash (Teks) Ayat al-Quran
“Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas)
dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka
telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus".
[QS al-Mâ`idah/5: 77]
Tafsîr al-Mufradât
: Kamu sekalian berlebih-lebihan (melampaui batas). Alllah
mengingatkan (melarang) kepada mereka (Kaum Ahli Kitab)
yang telah melakukan sesuatu yang berlebih-lebihan dan
melampaui batas (ketentuan syari’at Allah, agar tidak
melakukannya.
: Hawa nafsu. Pendapat-pendapat yang didorong oleh
keinginan hawa nafsu tanpa alasan yang benar.
: Mereka telah sesat sebelumnya, dan (mereka) telah
menyesatkan. Mereka Kaum Ahli Kitab telah berpikir,
bersikap dan bertindak melampaui batas (ketentuan) yang
telah disyari’atkan oleh Allah, dan mereka pun teah mengajak
orang lain untuk melakukan hal yang sama, dengan harapan
orang lain pun akan menjadi orang-orang sesat seperti
mereka.
Al-Îdhâh (Penjelasan)
ISLAM merupakan satu-satunya manhaj yang lurus (ash-sirāth al-
mustaqīm). Karakter inilah yang berbeda dengan tipe agama-agama sebelumnya.
Ajaran agama sebelumnya dikoreksi al-Qur’ān disebabkan mereka bersikap
ghuluw (berlebih-lebihan). Seperti Nasrani yang menuhankan Nabinya. Sikap ini
yang dijauhi Islam. Peringatan itu telah disampaikan Rasulullah shallalâhu ‘alihi
wa sallam:
2
“Jauhilah sikap berlebihan dalam beragama, sesungguhnya orang-orang sebelum kamu
hancur karena sikap berlebihan dalam agama.” (HR an-Nasa’i dari Abdullah bin
Abbas, Sunan an-Nasâ’i, IV/228, hadits 3029).
Ada beberapa ungkapan lain yang digunakan oleh syariat Islam selain
ghuluw ini, di antaranya:
1. At-Tanaththu’ (Sikap Ekstrem)
Abdullah bin Mas’ûd r.a. meriwayatkan dari Rasulullah s.a.w., bahwa
beliau pernah bersabda:
“Celakalah orang-orang yang ekstrem!” Beliau mengucapkannya tiga kali.” [HR
Muslim, Shahîh Muslim, VIII/58, hadits no. 6955]
2. At-Tasyaddud (Memberat-beratkan Diri)
Anas bin Malik r.a. meriwayatkan, bahwa Rasulullah s.a.w. pernah
bersabda:
"Janganlah kamu memberat-beratkan dirimu sendiri, sehingga Allah Azza wa Jalla
akan memberatkan dirimu. Sesungguhnya suatu kaum telah memberatkan diri mereka,
lalu Allah Azza wa Jalla memberatkan mereka. Sisa-sisa mereka masih dapat kamu
saksikan dalam biara-biara dan rumah-rumah peribadatan, mereka mengada-adakan
rahbaniyyah (ketuhanan/kerahiban) padahal Kami tidak mewajibkannya atas mereka."
[HR Abu Dawud, Sunan Abî Dâwud, IV/428, hadits no. 4906]
Dalam hadits lain Nabi s.a.w. juga pernah bersabda:
3
"Sesungguhnya agama ini mudah. Dan tiada seseorang yang mencoba mempersulit diri
dalam agama ini melainkan ia pasti kalah (gagal)." [HR al-Bukhari dari Abu
Hurairah, Shahîh al-Bukhâriy, I/16, hadits no. 39]
3. Al-I’tidâ’ (Melampaui Ketentuan Syariat)
Allah SWT berfirman:
ۚ
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah
kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas.” [QS al-Baqarah [2]: 190]
Dalam ayat lain Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman:
“Itulah batasan-batasan hukum Allah, maka janganlah kalian melampauinya.” [QS al-
Baqarah [2] :187]
4. At-Takalluf (Memaksa-maksa Diri)
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak meminta upah sedikitpun padamu atas
dakwahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan.” [QS Shâd
[38]: 86]
4
Ghuluw adalah sikap melampaui batas kebenaran. Sesuatu yang berlebih-
lebihan pasti akan keluar dari jalan yang lurus. Ibn Hajar al-Asqalani
menyatakan: “Ghuluw adalah berlebih-lebihan terhadap sesuatu dan menekan
hingga melampau batas.” (Fath al-Bāriy, XIII/278).
Sikap ghuluw telah lama menjangkiti umat-umat terdahulu. Sebelum
Nabi Muhammad s.a.w., umat Nabi Nuh a.s., Musa a.s. dan Isa a.s. dikecam
karena telah melebih-lebihkan aturan yang telah diberikan.
Allah berfirman:
“Orang-orang Yahudi berkata: Uzair itu putera Allah dan orang-orang Nasrani berkata:
"Al masih itu putera Allah. Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka,
mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka ,
bagaimana mereka sampai berpaling?” (QS at-Taubah [9]: 30)
Inilah sikap ghuluw, seorang nabi dilebih-lebihkan menjadi
dipertuhankan. Mereka melampau batas (had) yang telah ditentukan Allah.
Adakalanya ghuluw itu mulanya dilakukan oleh orang-orang yang baik,
bertujuan mengabdi kepadanya. Hanya saja, karena tidak berilmu, semangat
yang berlebihan tidak terarahkan.
Jadi ghuluw dalam beragama adalah sikap melampau batas-batas dalam
perintah agama. Hal itu dilakukan dengan cara menambah dengan porsi yang
berlebihan sehingga mengeluarkannya dari apa yang diinginkan syariat. Sebab
menjalankan perintah syariat itu tidak berlebihan (ifrāth) tidak pula menganggap
remeh (tafrīth) (Mas’ud Shabri, al-Ghuluw fi ad-Dīn wa al-Hayāh, hal. 14).
Seperti pendapat Imam Fakhruddin ar-Rāzi (Mafâtîh al-Ghaib, XII/410),
ghuluw yang dilarang di sini adalah ghuluw madzmūm (sikap berlebihan yang
dikecam). Yaitu ghuluwun bāthil. Imam ar-Rāzi mencontohkan ghuluw madzmūm
dalam QS al-Mā’idah, [5]: 77:
5
“Katakanlah: "Hai Ahlul Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas)
dengan cara tidak benar dalam agamamu. dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka
telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus."
Secara umum, ghuluw dalam agama itu dilarang. Akan tetapi yang
dilarang itu yang telah melampaui batas syari’at seperti yang dilakukan oleh
kaum Ahlul Kitab. Mereka melewati batas-batas kebenaran, sehingga
mengeluarkannya dari agama yang diridhai. Adapun ghuluw yang dilakukan
dalam kerja penelitian, meneliti hakikat sesuatu dan berusaha menemukan
argumentasi yang tepat sebagaimana yang dilakukan oleh mutakallimun
menurut Imam ar-Razi disebut ghuluw mahmūdah (yang terpuji).
Sikap ghuluw madzmūmah (tercela) itu melingkupi ghuluw dalam ibadah,
ghuluw dalam hukum takfîr, ghuluw dalam aqidah dan ghuluw dalam hidup.
Pertama, ghuluw dalam ibadah. Yaitu mewajibkan dirinya kepada
sesuatu yang tidak pernah diwajibkan oleh Allah. Mengharamkan sesuatu untuk
dirinya, padahal Allah tidak pernah mengharamkan untuknya, atau ada pula
yang terlalu berlebihan melaksanakan ibadah sunnah tapi kewajiban-
kewajibannya dilalaikan. Seperti mengharamkan dirinya untuk tidak menikahi
wanita dengan tujuan untuk beribadah secara total. Sikap seperti ini meski
maksudnya baik, akan tetapi karena melampau batas, maka sikap tersebut
mengeluarkan dari jalur kebenaran.
Seperti kisah seorang sahabat Nabi Muhammad s.a.w. (Abdullah ibn
‘Amr ibn a-‘Ash) yang mengaku di depan Nabi s.a.w. bahwa dia shalat malam
tidak berhenti-berhenti, puasa setiap hari dan tidak menikah. Rasulullah s.a.w.
pun terperangah dengan sikap ekstrim tersebut. Beliau melarang sikap tersebut.
Beliau memberi saran, cukup laksanakan apa yang telah diperintahkan syariat.
Kedua, ghuluw dalam hukum takfir. Selama seorang Muslim itu
mengamalkan ijtihad fiqh para ulama, maka ia tidak boleh dikafirkan.
Perbedaan dalam ijtihad fiqih di kalangan para ulama tidak sampai kepada
hukum saling meng’kafir’kan. Seperti hukum membaca qunut subuh, jumlah
shalat tarawih dan ijtihad-ijtihad lainnya tidak diperkenankan sampai
6
mengkafirkan. Perkara-perkara ijtihad itu disebut ikhtilaf al-tanawwu’ (perbedaan
variatif).
Adapun jika seseorang telah keluar jauh dari al-haq, berbuat kekufuran
secara jelas, dan hal-hal lain yang dalam teks agama masuk ke dalam kelompok
yang dikafirkan, maka otoritas hukum tentu menghukumi kafir.
Ketiga, ghuluw dalam aqidah. Ghuluw jenis ini seperti yang dilakukan
oleh kaum Ahlul Kitab. Menuhankan para nabinya. Dan kaum nabi Nuh yang
menyembah matahari, bulan dan bintang padahal mengaku percaya pada Allah.
Dalam hal ini, para ulama’ menyebut kaum Yahudi paling ekstrim. Mereka
adalah kaum yang sangat mudah menyamakan makhluk dan khaliq (pencipta),
menyamakan Allah dengan manusia. Di antara kaum juga ada yang berlebihan
mencintai pemimpin hingga menyematkan sifat ketuhanan kepadanya.
Keempat, ghuluw dalam kehidupan. Di antaranya, makan, minum dan
memakai air secara berlebihan. Rasulullah sa.w. pun melarangnya,
sebagaimana dalam sabdanya:
” Manusia tidak memenuhi wadah yang buruk melebihi perut, cukup bagi manusia
beberapa suapan yang menegakkan tulang punggungnya, bila tidak bisa maka sepertiga
untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga untuk nafasnya." (HR at-
Tirmidzi dari Miqdam bin Ma’dikarib, Sunan at-Tirmidzi, IV/590, hadits no.
2380).
Meskipun, ghuluw jenis ini tidak sampai mengancam keislaman
seseorang, akan tetapi hal ini tetap dilarang. Akibatnya, bisa menjerumuskan
seseorang kepada kerusakan diri, kesehatan dan kehidupannya.
Seseorang bersikap ghuluw disebabkan karena bebarapa hal. Bisa
dikarenakan kekurangan ilmu dan tidak memahami hakikat agama.
Seseorang yang enggan menikah dengan alasan agar lebih konsentrasi
dalam beribadah, itu disebakan tidak memahami konsep nikah dan ibadah. Di
antara fenomena ghuluw disebabkan tidak memahami hakikat agama adalah
memahami nash agama dengan satu pandangan yang sempit serta
7
mengesampingkan persoalan yang lebih besar yang menimpa umat (Yusuf al-
Qaradhawi, al-Shahwah al-Islamiyah bain al-Juhud wa al-Tatharruf).
Bisa pula disebabkan oleh fanatisme buta dan sempitnya wawasan. Oleh
sebab itu, Islam itu ajaran yang komprehensif, maka setiap sesuatu dipandang
secara integral dan berdasarkan ilmu.
Pada hakikatnya, Islam juga melarang orang untuk meremehkan (tafrīth)
ajaran dan perintah agama. Orang meremehkan perintah agama juga akan jatuh
kepada kekeliruan. Ajaran Islam merupakan ajaran yang lurus, tidak tafrîth
tidak pula ifrâth. Karakter ini menyangkut setiap aspek, baik keyakinan, ibadah,
akhalk, muamalah, dan kehidupan sehari-hari.
(Dikutip dan diselaraskan dari tulisan Kholili Hasib, Jum'at, 06 April 2012,
dalam http://www.hidayatullah.com/read/22081/06/04/2012/berislam-
tanpa-ghuluw!.html)

More Related Content

What's hot

Batas pergaulan dalam islam
Batas pergaulan dalam islamBatas pergaulan dalam islam
Batas pergaulan dalam islamNurul Mohd
 
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islamPresentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islamikarahma97
 
Adab Berpakaian Menurut ISLAM
Adab Berpakaian Menurut ISLAMAdab Berpakaian Menurut ISLAM
Adab Berpakaian Menurut ISLAMRizal Nurfalah
 
Aliran Khawarij
Aliran KhawarijAliran Khawarij
Aliran KhawarijRatih Aini
 
Nabi-Nabi Ulul Azmi
Nabi-Nabi Ulul AzmiNabi-Nabi Ulul Azmi
Nabi-Nabi Ulul AzmiFahmi Ali
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaHolong Marina Ops
 
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwalMarhamah Saleh
 
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabihMarhamah Saleh
 
Kelompok_10_Agama (1).pptx
Kelompok_10_Agama (1).pptxKelompok_10_Agama (1).pptx
Kelompok_10_Agama (1).pptxFauziahPane
 
Presentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point ThaharahPresentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point Thaharahjannahere
 
akhlak mahmudah dan madzmumah
akhlak mahmudah dan madzmumahakhlak mahmudah dan madzmumah
akhlak mahmudah dan madzmumahHafidzotul Millah
 

What's hot (20)

Batas pergaulan dalam islam
Batas pergaulan dalam islamBatas pergaulan dalam islam
Batas pergaulan dalam islam
 
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islamPresentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
 
Adab Berpakaian Menurut ISLAM
Adab Berpakaian Menurut ISLAMAdab Berpakaian Menurut ISLAM
Adab Berpakaian Menurut ISLAM
 
Ppt materi 3 (ngaku mukmin)
Ppt materi 3 (ngaku mukmin)Ppt materi 3 (ngaku mukmin)
Ppt materi 3 (ngaku mukmin)
 
PPT Masa Bani umayyah
PPT Masa Bani umayyahPPT Masa Bani umayyah
PPT Masa Bani umayyah
 
Aliran Khawarij
Aliran KhawarijAliran Khawarij
Aliran Khawarij
 
Al Mutazilah
Al MutazilahAl Mutazilah
Al Mutazilah
 
Nabi-Nabi Ulul Azmi
Nabi-Nabi Ulul AzmiNabi-Nabi Ulul Azmi
Nabi-Nabi Ulul Azmi
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
 
Arab Pra Islam
Arab Pra IslamArab Pra Islam
Arab Pra Islam
 
AHKLAK DAN TASAWUF DALAM ISLAM
AHKLAK DAN TASAWUF DALAM ISLAMAHKLAK DAN TASAWUF DALAM ISLAM
AHKLAK DAN TASAWUF DALAM ISLAM
 
ilmu Rijalul Hadits
ilmu Rijalul Haditsilmu Rijalul Hadits
ilmu Rijalul Hadits
 
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
5. muradif, musytarak, mantuq, mafhum, zahir, muawwal
 
KHAUF ( Takut Pada Allah )
KHAUF ( Takut Pada Allah )KHAUF ( Takut Pada Allah )
KHAUF ( Takut Pada Allah )
 
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
 
Kelompok_10_Agama (1).pptx
Kelompok_10_Agama (1).pptxKelompok_10_Agama (1).pptx
Kelompok_10_Agama (1).pptx
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Sifat-sifat Allah
Sifat-sifat AllahSifat-sifat Allah
Sifat-sifat Allah
 
Presentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point ThaharahPresentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point Thaharah
 
akhlak mahmudah dan madzmumah
akhlak mahmudah dan madzmumahakhlak mahmudah dan madzmumah
akhlak mahmudah dan madzmumah
 

Viewers also liked

Kesurupan dan cara mengatasinya
Kesurupan dan cara mengatasinyaKesurupan dan cara mengatasinya
Kesurupan dan cara mengatasinyaMuhsin Hariyanto
 
Agar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setanAgar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setanMuhsin Hariyanto
 
Jadilah orang yang bermanfaat
Jadilah orang yang bermanfaatJadilah orang yang bermanfaat
Jadilah orang yang bermanfaatMuhsin Hariyanto
 
Syirik bahaya miskin sinyal 01
Syirik bahaya miskin sinyal 01Syirik bahaya miskin sinyal 01
Syirik bahaya miskin sinyal 01Muhsin Hariyanto
 
Makna dan hakikat hidayah allah
Makna dan hakikat hidayah allahMakna dan hakikat hidayah allah
Makna dan hakikat hidayah allahMuhsin Hariyanto
 
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalat
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalatSelesaikan masalah dengan sabar dan shalat
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalatMuhsin Hariyanto
 
Peringatan malam nishfu sya'ban
Peringatan malam nishfu sya'banPeringatan malam nishfu sya'ban
Peringatan malam nishfu sya'banMuhsin Hariyanto
 
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...Muhsin Hariyanto
 
Berbuat ihsan dalam segala hal
Berbuat ihsan dalam segala halBerbuat ihsan dalam segala hal
Berbuat ihsan dalam segala halMuhsin Hariyanto
 
Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlMuhsin Hariyanto
 
Al fatihah yang mencakup berbagai tuntutan
Al fatihah yang mencakup berbagai tuntutanAl fatihah yang mencakup berbagai tuntutan
Al fatihah yang mencakup berbagai tuntutanMuhsin Hariyanto
 
Pemuda yang mendapatkan naungan allah
Pemuda yang mendapatkan naungan allahPemuda yang mendapatkan naungan allah
Pemuda yang mendapatkan naungan allahMuhsin Hariyanto
 
Memahami makna dosa besar dan kecil
Memahami makna dosa besar dan kecilMemahami makna dosa besar dan kecil
Memahami makna dosa besar dan kecilMuhsin Hariyanto
 
Sebab datang dan hilangnya hidayah allah
Sebab datang dan hilangnya hidayah allahSebab datang dan hilangnya hidayah allah
Sebab datang dan hilangnya hidayah allahMuhsin Hariyanto
 

Viewers also liked (17)

Meraih haji mabrur
Meraih haji mabrurMeraih haji mabrur
Meraih haji mabrur
 
Kesurupan dan cara mengatasinya
Kesurupan dan cara mengatasinyaKesurupan dan cara mengatasinya
Kesurupan dan cara mengatasinya
 
Agar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setanAgar rumah kita selalu dijauhi setan
Agar rumah kita selalu dijauhi setan
 
Jadilah orang yang bermanfaat
Jadilah orang yang bermanfaatJadilah orang yang bermanfaat
Jadilah orang yang bermanfaat
 
Syirik bahaya miskin sinyal 01
Syirik bahaya miskin sinyal 01Syirik bahaya miskin sinyal 01
Syirik bahaya miskin sinyal 01
 
Makna dan hakikat hidayah allah
Makna dan hakikat hidayah allahMakna dan hakikat hidayah allah
Makna dan hakikat hidayah allah
 
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalat
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalatSelesaikan masalah dengan sabar dan shalat
Selesaikan masalah dengan sabar dan shalat
 
Peringatan malam nishfu sya'ban
Peringatan malam nishfu sya'banPeringatan malam nishfu sya'ban
Peringatan malam nishfu sya'ban
 
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4   ay...
Bersiaplah selalu untuk menghadapi mush musuh allah (tafsir qs an nisa 4 ay...
 
Hukum meminta jabatan
Hukum meminta jabatanHukum meminta jabatan
Hukum meminta jabatan
 
Berbuat ihsan dalam segala hal
Berbuat ihsan dalam segala halBerbuat ihsan dalam segala hal
Berbuat ihsan dalam segala hal
 
Klasifikasi orang islam
Klasifikasi orang islamKlasifikasi orang islam
Klasifikasi orang islam
 
Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserl
 
Al fatihah yang mencakup berbagai tuntutan
Al fatihah yang mencakup berbagai tuntutanAl fatihah yang mencakup berbagai tuntutan
Al fatihah yang mencakup berbagai tuntutan
 
Pemuda yang mendapatkan naungan allah
Pemuda yang mendapatkan naungan allahPemuda yang mendapatkan naungan allah
Pemuda yang mendapatkan naungan allah
 
Memahami makna dosa besar dan kecil
Memahami makna dosa besar dan kecilMemahami makna dosa besar dan kecil
Memahami makna dosa besar dan kecil
 
Sebab datang dan hilangnya hidayah allah
Sebab datang dan hilangnya hidayah allahSebab datang dan hilangnya hidayah allah
Sebab datang dan hilangnya hidayah allah
 

Similar to BERISLAMTANPAGHULUW

Slide sunnah dan bid ah
Slide sunnah dan bid ahSlide sunnah dan bid ah
Slide sunnah dan bid ahKesuma Wahida
 
Menimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang daMenimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang daMuhsin Hariyanto
 
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahPenutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahRa Hardianto
 
Pengertian al-wasath-dalam-agama
Pengertian al-wasath-dalam-agamaPengertian al-wasath-dalam-agama
Pengertian al-wasath-dalam-agamaRa Hardianto
 
20 kesalahan dalam beraqidah
20 kesalahan dalam beraqidah20 kesalahan dalam beraqidah
20 kesalahan dalam beraqidahAdhitya Ramadian
 
Amalan bidaah dalam masyarakat melayu
Amalan bidaah dalam masyarakat melayuAmalan bidaah dalam masyarakat melayu
Amalan bidaah dalam masyarakat melayuKamarudin Jaafar
 
Amalan bidaah dalam masyarakat melayu
Amalan bidaah dalam masyarakat melayuAmalan bidaah dalam masyarakat melayu
Amalan bidaah dalam masyarakat melayuKamarudin Jaafar
 
Ekstremisme Dalam Kalangan Muslim
Ekstremisme Dalam Kalangan MuslimEkstremisme Dalam Kalangan Muslim
Ekstremisme Dalam Kalangan MuslimHIKMAH Wilayah
 
Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2darma wati
 
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaAqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaChamid Imamsyafi'i
 
fanatik dan taksub kepada guru
 fanatik dan taksub kepada guru fanatik dan taksub kepada guru
fanatik dan taksub kepada guruR&R Darulkautsar
 
Amalan perbomohan atau jampi dalam masyarakat
Amalan perbomohan atau jampi dalam masyarakatAmalan perbomohan atau jampi dalam masyarakat
Amalan perbomohan atau jampi dalam masyarakatR&R Darulkautsar
 
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdfRINIRISDAYANTI0125
 
Dua komponen utama dakwah
Dua komponen utama dakwahDua komponen utama dakwah
Dua komponen utama dakwahAlip Mulyono
 
Aliran sesat dan cara menghindarinya
Aliran sesat dan cara menghindarinyaAliran sesat dan cara menghindarinya
Aliran sesat dan cara menghindarinyakalenderbijak
 

Similar to BERISLAMTANPAGHULUW (20)

Slide sunnah dan bid ah
Slide sunnah dan bid ahSlide sunnah dan bid ah
Slide sunnah dan bid ah
 
Silde Bid'ah
Silde Bid'ahSilde Bid'ah
Silde Bid'ah
 
Menimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang daMenimbang sosok ideal seorang da
Menimbang sosok ideal seorang da
 
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahPenutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
 
Bida'ah Dalam Masyarakat
Bida'ah Dalam MasyarakatBida'ah Dalam Masyarakat
Bida'ah Dalam Masyarakat
 
Bida'ah dalam masyarakat
Bida'ah dalam masyarakatBida'ah dalam masyarakat
Bida'ah dalam masyarakat
 
Pengertian al-wasath-dalam-agama
Pengertian al-wasath-dalam-agamaPengertian al-wasath-dalam-agama
Pengertian al-wasath-dalam-agama
 
20 kesalahan dalam beraqidah
20 kesalahan dalam beraqidah20 kesalahan dalam beraqidah
20 kesalahan dalam beraqidah
 
Amalan bidaah dalam masyarakat melayu
Amalan bidaah dalam masyarakat melayuAmalan bidaah dalam masyarakat melayu
Amalan bidaah dalam masyarakat melayu
 
Amalan bidaah dalam masyarakat melayu
Amalan bidaah dalam masyarakat melayuAmalan bidaah dalam masyarakat melayu
Amalan bidaah dalam masyarakat melayu
 
Ekstremisme Dalam Kalangan Muslim
Ekstremisme Dalam Kalangan MuslimEkstremisme Dalam Kalangan Muslim
Ekstremisme Dalam Kalangan Muslim
 
Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2Sifat sifat tercela2
Sifat sifat tercela2
 
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq muliaAqidah, syariah dan akhlaq mulia
Aqidah, syariah dan akhlaq mulia
 
fanatik dan taksub kepada guru
 fanatik dan taksub kepada guru fanatik dan taksub kepada guru
fanatik dan taksub kepada guru
 
Rukun al fahmu pt 5
Rukun al fahmu pt 5Rukun al fahmu pt 5
Rukun al fahmu pt 5
 
Amalan perbomohan atau jampi dalam masyarakat
Amalan perbomohan atau jampi dalam masyarakatAmalan perbomohan atau jampi dalam masyarakat
Amalan perbomohan atau jampi dalam masyarakat
 
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
29. 33020210160_Farah Nur Umayah.pdf
 
Bid
BidBid
Bid
 
Dua komponen utama dakwah
Dua komponen utama dakwahDua komponen utama dakwah
Dua komponen utama dakwah
 
Aliran sesat dan cara menghindarinya
Aliran sesat dan cara menghindarinyaAliran sesat dan cara menghindarinya
Aliran sesat dan cara menghindarinya
 

More from Muhsin Hariyanto

Membuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMembuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMuhsin Hariyanto
 
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaTawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaMuhsin Hariyanto
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramMuhsin Hariyanto
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Muhsin Hariyanto
 
Jalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisJalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisMuhsin Hariyanto
 
Politik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikPolitik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikMuhsin Hariyanto
 
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMenimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMuhsin Hariyanto
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMuhsin Hariyanto
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMuhsin Hariyanto
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaMuhsin Hariyanto
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihMuhsin Hariyanto
 
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiIstighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiMuhsin Hariyanto
 
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Muhsin Hariyanto
 
Strategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahStrategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahMuhsin Hariyanto
 
Memahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkunMemahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkunMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01
 
Membuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMembuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunci
 
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaTawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
 
Jalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisJalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulis
 
Politik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikPolitik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politik
 
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMenimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halal
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta makna
 
Belajar memberi maaf
Belajar memberi maafBelajar memberi maaf
Belajar memberi maaf
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
 
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiIstighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
 
Bermuhammadiyah
BermuhammadiyahBermuhammadiyah
Bermuhammadiyah
 
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
 
Mimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanyaMimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanya
 
Strategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahStrategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyah
 
Memahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkunMemahami konsep dan implementasi at tamakkun
Memahami konsep dan implementasi at tamakkun
 
Menyoal nikah sirri
Menyoal nikah sirriMenyoal nikah sirri
Menyoal nikah sirri
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

BERISLAMTANPAGHULUW

  • 1. 1 Tafsir QS Al-Mâidah/5: 77 Berislam Tanpa Ghuluw Nash (Teks) Ayat al-Quran “Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus". [QS al-Mâ`idah/5: 77] Tafsîr al-Mufradât : Kamu sekalian berlebih-lebihan (melampaui batas). Alllah mengingatkan (melarang) kepada mereka (Kaum Ahli Kitab) yang telah melakukan sesuatu yang berlebih-lebihan dan melampaui batas (ketentuan syari’at Allah, agar tidak melakukannya. : Hawa nafsu. Pendapat-pendapat yang didorong oleh keinginan hawa nafsu tanpa alasan yang benar. : Mereka telah sesat sebelumnya, dan (mereka) telah menyesatkan. Mereka Kaum Ahli Kitab telah berpikir, bersikap dan bertindak melampaui batas (ketentuan) yang telah disyari’atkan oleh Allah, dan mereka pun teah mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama, dengan harapan orang lain pun akan menjadi orang-orang sesat seperti mereka. Al-Îdhâh (Penjelasan) ISLAM merupakan satu-satunya manhaj yang lurus (ash-sirāth al- mustaqīm). Karakter inilah yang berbeda dengan tipe agama-agama sebelumnya. Ajaran agama sebelumnya dikoreksi al-Qur’ān disebabkan mereka bersikap ghuluw (berlebih-lebihan). Seperti Nasrani yang menuhankan Nabinya. Sikap ini yang dijauhi Islam. Peringatan itu telah disampaikan Rasulullah shallalâhu ‘alihi wa sallam:
  • 2. 2 “Jauhilah sikap berlebihan dalam beragama, sesungguhnya orang-orang sebelum kamu hancur karena sikap berlebihan dalam agama.” (HR an-Nasa’i dari Abdullah bin Abbas, Sunan an-Nasâ’i, IV/228, hadits 3029). Ada beberapa ungkapan lain yang digunakan oleh syariat Islam selain ghuluw ini, di antaranya: 1. At-Tanaththu’ (Sikap Ekstrem) Abdullah bin Mas’ûd r.a. meriwayatkan dari Rasulullah s.a.w., bahwa beliau pernah bersabda: “Celakalah orang-orang yang ekstrem!” Beliau mengucapkannya tiga kali.” [HR Muslim, Shahîh Muslim, VIII/58, hadits no. 6955] 2. At-Tasyaddud (Memberat-beratkan Diri) Anas bin Malik r.a. meriwayatkan, bahwa Rasulullah s.a.w. pernah bersabda: "Janganlah kamu memberat-beratkan dirimu sendiri, sehingga Allah Azza wa Jalla akan memberatkan dirimu. Sesungguhnya suatu kaum telah memberatkan diri mereka, lalu Allah Azza wa Jalla memberatkan mereka. Sisa-sisa mereka masih dapat kamu saksikan dalam biara-biara dan rumah-rumah peribadatan, mereka mengada-adakan rahbaniyyah (ketuhanan/kerahiban) padahal Kami tidak mewajibkannya atas mereka." [HR Abu Dawud, Sunan Abî Dâwud, IV/428, hadits no. 4906] Dalam hadits lain Nabi s.a.w. juga pernah bersabda:
  • 3. 3 "Sesungguhnya agama ini mudah. Dan tiada seseorang yang mencoba mempersulit diri dalam agama ini melainkan ia pasti kalah (gagal)." [HR al-Bukhari dari Abu Hurairah, Shahîh al-Bukhâriy, I/16, hadits no. 39] 3. Al-I’tidâ’ (Melampaui Ketentuan Syariat) Allah SWT berfirman: ۚ “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” [QS al-Baqarah [2]: 190] Dalam ayat lain Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman: “Itulah batasan-batasan hukum Allah, maka janganlah kalian melampauinya.” [QS al- Baqarah [2] :187] 4. At-Takalluf (Memaksa-maksa Diri) Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak meminta upah sedikitpun padamu atas dakwahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan.” [QS Shâd [38]: 86]
  • 4. 4 Ghuluw adalah sikap melampaui batas kebenaran. Sesuatu yang berlebih- lebihan pasti akan keluar dari jalan yang lurus. Ibn Hajar al-Asqalani menyatakan: “Ghuluw adalah berlebih-lebihan terhadap sesuatu dan menekan hingga melampau batas.” (Fath al-Bāriy, XIII/278). Sikap ghuluw telah lama menjangkiti umat-umat terdahulu. Sebelum Nabi Muhammad s.a.w., umat Nabi Nuh a.s., Musa a.s. dan Isa a.s. dikecam karena telah melebih-lebihkan aturan yang telah diberikan. Allah berfirman: “Orang-orang Yahudi berkata: Uzair itu putera Allah dan orang-orang Nasrani berkata: "Al masih itu putera Allah. Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?” (QS at-Taubah [9]: 30) Inilah sikap ghuluw, seorang nabi dilebih-lebihkan menjadi dipertuhankan. Mereka melampau batas (had) yang telah ditentukan Allah. Adakalanya ghuluw itu mulanya dilakukan oleh orang-orang yang baik, bertujuan mengabdi kepadanya. Hanya saja, karena tidak berilmu, semangat yang berlebihan tidak terarahkan. Jadi ghuluw dalam beragama adalah sikap melampau batas-batas dalam perintah agama. Hal itu dilakukan dengan cara menambah dengan porsi yang berlebihan sehingga mengeluarkannya dari apa yang diinginkan syariat. Sebab menjalankan perintah syariat itu tidak berlebihan (ifrāth) tidak pula menganggap remeh (tafrīth) (Mas’ud Shabri, al-Ghuluw fi ad-Dīn wa al-Hayāh, hal. 14). Seperti pendapat Imam Fakhruddin ar-Rāzi (Mafâtîh al-Ghaib, XII/410), ghuluw yang dilarang di sini adalah ghuluw madzmūm (sikap berlebihan yang dikecam). Yaitu ghuluwun bāthil. Imam ar-Rāzi mencontohkan ghuluw madzmūm dalam QS al-Mā’idah, [5]: 77:
  • 5. 5 “Katakanlah: "Hai Ahlul Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus." Secara umum, ghuluw dalam agama itu dilarang. Akan tetapi yang dilarang itu yang telah melampaui batas syari’at seperti yang dilakukan oleh kaum Ahlul Kitab. Mereka melewati batas-batas kebenaran, sehingga mengeluarkannya dari agama yang diridhai. Adapun ghuluw yang dilakukan dalam kerja penelitian, meneliti hakikat sesuatu dan berusaha menemukan argumentasi yang tepat sebagaimana yang dilakukan oleh mutakallimun menurut Imam ar-Razi disebut ghuluw mahmūdah (yang terpuji). Sikap ghuluw madzmūmah (tercela) itu melingkupi ghuluw dalam ibadah, ghuluw dalam hukum takfîr, ghuluw dalam aqidah dan ghuluw dalam hidup. Pertama, ghuluw dalam ibadah. Yaitu mewajibkan dirinya kepada sesuatu yang tidak pernah diwajibkan oleh Allah. Mengharamkan sesuatu untuk dirinya, padahal Allah tidak pernah mengharamkan untuknya, atau ada pula yang terlalu berlebihan melaksanakan ibadah sunnah tapi kewajiban- kewajibannya dilalaikan. Seperti mengharamkan dirinya untuk tidak menikahi wanita dengan tujuan untuk beribadah secara total. Sikap seperti ini meski maksudnya baik, akan tetapi karena melampau batas, maka sikap tersebut mengeluarkan dari jalur kebenaran. Seperti kisah seorang sahabat Nabi Muhammad s.a.w. (Abdullah ibn ‘Amr ibn a-‘Ash) yang mengaku di depan Nabi s.a.w. bahwa dia shalat malam tidak berhenti-berhenti, puasa setiap hari dan tidak menikah. Rasulullah s.a.w. pun terperangah dengan sikap ekstrim tersebut. Beliau melarang sikap tersebut. Beliau memberi saran, cukup laksanakan apa yang telah diperintahkan syariat. Kedua, ghuluw dalam hukum takfir. Selama seorang Muslim itu mengamalkan ijtihad fiqh para ulama, maka ia tidak boleh dikafirkan. Perbedaan dalam ijtihad fiqih di kalangan para ulama tidak sampai kepada hukum saling meng’kafir’kan. Seperti hukum membaca qunut subuh, jumlah shalat tarawih dan ijtihad-ijtihad lainnya tidak diperkenankan sampai
  • 6. 6 mengkafirkan. Perkara-perkara ijtihad itu disebut ikhtilaf al-tanawwu’ (perbedaan variatif). Adapun jika seseorang telah keluar jauh dari al-haq, berbuat kekufuran secara jelas, dan hal-hal lain yang dalam teks agama masuk ke dalam kelompok yang dikafirkan, maka otoritas hukum tentu menghukumi kafir. Ketiga, ghuluw dalam aqidah. Ghuluw jenis ini seperti yang dilakukan oleh kaum Ahlul Kitab. Menuhankan para nabinya. Dan kaum nabi Nuh yang menyembah matahari, bulan dan bintang padahal mengaku percaya pada Allah. Dalam hal ini, para ulama’ menyebut kaum Yahudi paling ekstrim. Mereka adalah kaum yang sangat mudah menyamakan makhluk dan khaliq (pencipta), menyamakan Allah dengan manusia. Di antara kaum juga ada yang berlebihan mencintai pemimpin hingga menyematkan sifat ketuhanan kepadanya. Keempat, ghuluw dalam kehidupan. Di antaranya, makan, minum dan memakai air secara berlebihan. Rasulullah sa.w. pun melarangnya, sebagaimana dalam sabdanya: ” Manusia tidak memenuhi wadah yang buruk melebihi perut, cukup bagi manusia beberapa suapan yang menegakkan tulang punggungnya, bila tidak bisa maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga untuk nafasnya." (HR at- Tirmidzi dari Miqdam bin Ma’dikarib, Sunan at-Tirmidzi, IV/590, hadits no. 2380). Meskipun, ghuluw jenis ini tidak sampai mengancam keislaman seseorang, akan tetapi hal ini tetap dilarang. Akibatnya, bisa menjerumuskan seseorang kepada kerusakan diri, kesehatan dan kehidupannya. Seseorang bersikap ghuluw disebabkan karena bebarapa hal. Bisa dikarenakan kekurangan ilmu dan tidak memahami hakikat agama. Seseorang yang enggan menikah dengan alasan agar lebih konsentrasi dalam beribadah, itu disebakan tidak memahami konsep nikah dan ibadah. Di antara fenomena ghuluw disebabkan tidak memahami hakikat agama adalah memahami nash agama dengan satu pandangan yang sempit serta
  • 7. 7 mengesampingkan persoalan yang lebih besar yang menimpa umat (Yusuf al- Qaradhawi, al-Shahwah al-Islamiyah bain al-Juhud wa al-Tatharruf). Bisa pula disebabkan oleh fanatisme buta dan sempitnya wawasan. Oleh sebab itu, Islam itu ajaran yang komprehensif, maka setiap sesuatu dipandang secara integral dan berdasarkan ilmu. Pada hakikatnya, Islam juga melarang orang untuk meremehkan (tafrīth) ajaran dan perintah agama. Orang meremehkan perintah agama juga akan jatuh kepada kekeliruan. Ajaran Islam merupakan ajaran yang lurus, tidak tafrîth tidak pula ifrâth. Karakter ini menyangkut setiap aspek, baik keyakinan, ibadah, akhalk, muamalah, dan kehidupan sehari-hari. (Dikutip dan diselaraskan dari tulisan Kholili Hasib, Jum'at, 06 April 2012, dalam http://www.hidayatullah.com/read/22081/06/04/2012/berislam- tanpa-ghuluw!.html)